JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume IV, Nomor 2, September2015
Pengaruh iklim organisasi dan motivasi terhadap efektivitas kelompok usaha bersama fakir miskin Di Kota palangka raya Suryanto Program Pascasarjana Magister Sains Manajemen, Universitas Palangka Raya
[email protected]
Abdul DJalil Pascasarjana Universitas Palangka Raya
ABSTRACTS, The Effect of Organization Climate and Motivation toward the Effectiveness of Joint Venture Group (Kelompok Usaha Bersama or KUBE) for the Poverty in Palangka Raya City (A Study of KUBE Management in Palangka Raya). This research aims to analyze and measure the effect of organization climate and motivation toward the effectiveness of joint venture group (Kelompok Usaha Bersama or KUBE) for the Poverty in Palangka Raya City.Quantitative method was used with the sample of 60 organizers of the KUBE for the Poverty in Palangka Raya. The organizers are those who are in charge of the Chiefs, the Secretaries, and the Treasurers. The data collection was conducted by using questionnaire census for the sampling method. The data analysis used descriptive statistics through SPSS and Inferential Statistics using alternative software of Smart PLS.The result shows that the organization climate and motivation have significant effect toward the effectiveness of KUBE for the Poverty in Palangka Raya City. Keywords: Organization Climate, Motivation, Effectivity, KUBE.
PENDAHULUAN Kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang ada di hampir semua negara di dunia khususnya di negara-negara berkembang. Selain populasinya yang cukup banyak, permasalahan kemiskinan juga merupakan akar dari munculnya permasalahan sosial lain. Meningkatnya tindak kriminal, keterlantaran, keterasingan merupakan dampak langsung yang dapat diamati secara kasat mata.Fenomena inilah yang menyebabkan munculnya berbagai teori, konsep dan pendekatan tentang penanggulangan kemiskinan. Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kemiskinan sehingga tidak menimbulkan permasalahan sosial yang lebih komplek lagi. Kemiskinan tidak hanya masalah material saja, tapi juga ada aspek lain yang menyertainya yaitu menyangkut aspek ekonomi, politik dan sosial-psikologis ( Ellis dalam Suharto 2006 : 133).Secara ekonomi, kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan sumberdaya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang.Sumberdaya dalam konteks ini tidak hanya menyangkut aspek finansial, melainkan semua jenis kekayaan (wealth) yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas. Berdasarkan konsepsi ini, maka kemiskinan dapat diukur secara langsung dengan menetapkan persediaan sumberdaya yang dimiliki melalui penggunaan standar baku yang dikenal dengan garis kemiskinan (poverty line). Fokus penelitian ini diarahkan kepada: “Bagaimana Model KUBE yang Efektif untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Miskin ? Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh yang signifikan faktor iklim organisasi terhadap efektivitas Kelompok Usaha Bersama? Dan pakah terdapat pengaruh yang signifikan faktor motivasi terhadap efektivitas Kelompok Usaha Bersama? Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh faktor iklim organisasi terhadap efektivitas Kelompok Usaha Bersama dan mengetahui pengaruh faktor motivasi terhadap efektivitas Kelompok Usaha Bersama. Penelitian
Suryanto/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 142 – 148
| 142
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume IV, Nomor 2, September2015
ini diharapkan dapat bermanfaat berupa sumbang saran bagi semua stakeholders baik dalam tataran akademis (keilmuan) maupun praktis dalam upaya pengembangan program pemberdayaan kepada keluarga miskin melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE), seperti Pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UMKM, dan Perusahaan melalui program CSR (Cooperate Social Responsibility) bagi KUBE yang berhasil mengembangkan usahanya, sebagai upaya pengembangan program pemberdayaan kepada keluarga miskin melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
KAJIAN TEORI Kemiskinan Menurut BAPPENAS (2004) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Hak-hak dasar masyarakat desa antara lain, terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakukan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosialpolitik, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Untuk mewujudkan hak-hak dasar masyarakat miskin ini, BAPPENAS menggunakan beberapa pendekatan utama antara lain; pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach), pendekatan pendapatan (income approach), pendekatan kemampuan dasar (human capability approach) dan pendekatan objective and subjective. Iklim Organisasi Menurut Tagiuri dan Litwin (dalam, Wirawan 2007) Iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi, mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi. Motivasi Motivasi berasal dari bahasa latin “Movere” yang berarti to move (menggerakkan), berdasarkan hal ini muncul berbagai arti yang mencakup kata-kata, seperti : dorongan, keinginan, daya penggerak. Dorongan yang terjadi memunculkan suatu tindakan individu untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Menurut Robbin (2001: 192) : Motivation is the willingness to exert high levels of effort toward organisational goals, conditioned by the effort’s ability to satisfy some individual need. (Motivasi adalah sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual). Effektivitas Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan atau dapat juga dikatakan merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari organisasi. Efektivitas juga berhubungan dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor publik sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan menyediakan pelayanan masyarakat yang merupakan sasaran yang telah ditentukan. Efektivitas menurut Devas, dkk, (1989 : 279-280) adalah hasil guna kegiatan pemerintah dalam mengurus keuangan daerah harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan program dapat direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pemerintah dengan biaya serendah-rendahnya dan dalam waktu secepat-cepatnya. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Kelompok Usaha Bersama (KUBE) adalah himpunan dari 10 (sepuluh) orang kepala keluarga, yang tergolong fakir miskin / miskin yang dibentuk, tumbuh dan berkembang atas dasar prakarsanya sendiri, saling berinterkasi antara satu sama lain, dan tinggal dalam satuan wilayah
Suryanto/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 142 – 148
| 143
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume IV, Nomor 2, September2015
tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas anggotanya, meningkatnya pendapatan , meningkatkan kualitas pangan, sandang, kesehatan, tingkat pendidikan, meningkatkan relasi sosial yang harmonis, memenuhi kebutuhan anggota, memecahkan masalah sosial yang dialaminya dan menjadi wadah pengembangan usaha bersama. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Faktor Iklim Organisasi Variabel (X1)
EFEKTIVITAS KUBE (Variabel Y)
Motivasi Variabel (X2)
Sumber: Dikembangkan dalam penelitian ini Berdasarkan kerangka pemikiran diatas (konseptual penelitian), maka diajukan hipotesis sebagai berikut : (1) Ada pengaruh yang signifikan faktor iklim organisasi terhadap efektifitas Kelompok Usaha Bersama? Dan (2) Ada pengaruh yang signifikan faktor motivasi terhadap efektifitas Kelompok Usaha Bersama?lim organisasi dan motivMMMde Masi terhad Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Penelitian ini dilaksanakan pada Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin di Kota Palangka Raya pelaksanaan kegiatan Penelitian Tesis ini dibutuhkan waktu kurang lebih selama 3 (tiga) bulan. Ruang lingkup penelitian tesis ini berupaya menganalisis pengaruh yang terjadi antara faktor-faktor manajerial yang terdiri dari variable Iklim Organisasi (X1) dan Motivasi Kerja (X2) dengan Efektivitas KUBE (Y). Teknik penarikan sampel dari populasi yang ada adalah dimana sampel dipilih dalam penelitian ini dengan mengambil semua populasi pengurus KUBE (Ketua, Sekertaris dan Bendahara) yang tersebar di 20 Kelompok Usaha Bersama di Kota Palangka Raya sebanyak 60 orang dengan persebaran sebagai berikut : Kelurahan Palangka sebanyak 4 KUBE, dengan jumlah pengurus 12 orang; Kelurahan Petuk Ketimpun sebanyak 4 KUBE, dengan jumlah pengurus 12 orang; Kelurahan Bukit Tunggal sebanyak 2 KUBE, dengan jumlah pengurus 6 orang; Kelurahan Pahandut sebanyak 3 KUBE, dengan jumlah pengurus 9 orang; Kelurahan Langkai sebanyak 5 KUBE, dengan jumlah pengurus 15 orang; Kelurahan Pahandut Seberang sebanyak 2 KUBE, dengan jumlah pengurus 6 orang; Alasan peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel terhadap pengurus sebagai populasi ini adalah agar relevan dengan rancangan penelitian.Peneliti memilih individu-individu yang menurut pertimbangan peneliti dapat didekati dan memahami betul kondisi Kelompok Usaha Bersama karena pengurus menjadi bagian dari kelompok. Sugiyono (2007:39)
Suryanto/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 142 – 148
| 144
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume IV, Nomor 2, September2015
mengemukakan bahwa variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Definisi operasional dan indikator masing-masing variabel disajikan dalam tabel operasionalisasi variabel dibawah ini.Untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi orang atau sekelompok orang digunakan skala Likert.Dengan skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan wawancara. Untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan menggunakan Skala Likert.Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (sugiyono, 2007).Dalam penelitian sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Suatu penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Sedangkan instrumen yang valid mengandung pengertian bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid dan instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah intrstrumen dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi atau skor masing-masing item pertanyaan dengan skor total. Teknik yang digunakan untuk uji statistik ini, yaitu teknik korelasi product moment dan biasanya menyatakan bahwa untuk dianggap memenuhi syarat minimum adalah kalau r 0,3 jadi apabila korelasi antara butir-butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan valid. Menurut Cooper (2001), metode analisa data adalah pengaturan urutan data mengkoordinasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan suatu urutan dasar pada awal proses pengukuran atau proses sebelum menyebabkan kuesioner kepada responden akhir, perlu diketahui terlebih dahulu konsep validitas dan reliabilitas terhadap data yang telah dikumpul. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat apakah pertanyaan-pertanyaan diajukan dapat dimengerti oleh responden. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan persepsi responden terhadap pertanyaan dan pernyataan yang diberikan tentang variabel-variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini dihitung berdasarkan persentasejawaban responden terhadap pertanyaan penelitian dengan menggunakan nilai rerata (mean) dari setiap indikator yang diajukan untuk menggambarkan persepsi seluruh responden. Berdasarkan nilai rerata tersebut, selanjutnya dilakukan interpretasi persepsi responden dengan menggunakan criteria three-box method (Ferdinand, 2006), yaitu 1,0 – 2,3 = rendah, 2,4-3,7 = sedang dan 3,8-5,0 = tinggi. Berdasarkan tujuan penelitian, maka metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisa statistik inferensial dengan menggunakan sofware Smart Partial Least Square (PLS).
HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara Faktor Iklim Organisasi dengan Efektivitas KUBE adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 2.077 (> 1.96). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0.280 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Faktor Iklim Organisasi dengan Efektivitas KUBE adalah positif. Dengan demikian hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan dari faktor iklim organisasi terhadap efektifitas Kelompok Usaha Bersama”, diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara Motivasi dengan Efektivitas KUBE adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 4.181 (> 1,96). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0.423 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara Motivasi dengan Efektivitas KUBE adalah positif. Dengan demikian hipotesis H2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa “ada pengaruh yang signifikan dari faktor motivasi terhadap efektifitas Kelompok Usaha Bersama”, diterima.
Suryanto/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 142 – 148
| 145
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume IV, Nomor 2, September2015
Berdasarkan nilai original sample estimate maka dari variabel yang mempengaruhi Efektivitas Kelompok Usaha Bersama (EF.KUBE) secara langsung dan tidak langsung , yaitu, yang paling besar pengaruhnya adalah Faktor Motivasi (MTV) karena mempunyai nilai original sample estimate tertinggi yaitu sebesar 0.423 dibandingkan Faktor Iklim Organisasi. Dengan demikian faktor Motivasi (MTV) merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi Efektivitas Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Sedangkan variabel yang kurang dominan adalah faktor Iklim Organisasi (FIO) yaitu dengan original sample estimate terkecil yaitu sebesar 0.280.
IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin dipengaruhi oleh iklim organisasi dan motivasi . Oleh karena itu sebagai implikasi, maka untuk mencapai efektivitas Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin di Kota Palangka Raya diperlukan iklim organisasi yang kondusif, dan motivasi yang tinggi. Sehingga para pengurus Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin harus secara bersama-sama mewujudkan iklim organisasi yang kondusif serta mampu meningkatkan motivasi diri dan anggotanya agar lebih optimal.
KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini telah berupaya untuk menyajikan model yang terintegrasi dan komprehensif tentang faktor iklim organisasi dan faktor motivasi terhadap efektivitas Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin di Kota Palangka Raya, namun masih perlu menguji faktor atau variabel lain yang mampu mempengaruhi efektivitas Kelompok Usaha Bersama.
KESIMPULAN & SARAN Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan pengujian hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Faktor iklim organisasi seperti struktur organisasi, tanggung jawab, kondisi/lingkungan kelompok, penghargaan, praktek pengambilan keputusan, penyediaan teknologi dan konflik mempunyai pengaruh terhadap efektivitas Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin di Kota Palangka Raya dan faktor Motivasi seperti keberhasilan dalam melakukan pekerjaan, adanya pengakuan, tanggung jawab dan wewenang pengurus dalam melaksanakan tugasnya mampu mempengaruhi efektivitas Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin di Kota Palangka Raya Dalam pelaksanaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin di Kota Palangka Raya agar lebih maksimal perlu Pendampingan yang lebih intensif dan adanya peningkatan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya.bagi penerima bantuan KUBE Fakir Miskin sehingga penerima bantuan dapat lebih efektif dalam mengelola KUBE., adanya peningkatan jumlah bantuan (modal) yang diberikan kepada Kelompok Usaha Bersama yang berhasil mengembangkan bantuan yang diterimanya sehingga menimbulkan semangat untuk mengelola KUBE, perlu ditingkatkan sinergitas dan kerjasama yang baik antar instansi dalam mengelola KUBE Fakir Miskin dan keberadaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) perlu dipertahankan sebagai salah satu alternative penanggulangan kemiskinan dan diharapkan keberlanjutannya serta adanya penambahan jumlah KUBE yang diberikan tiap tahunnya sehingga warga miskin yang akan dibantu semakin lebih banyak.
Suryanto/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 142 – 148
| 146
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume IV, Nomor 2, September2015
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek edisi revisi V . Jakarta: Rineka Cipta, 2002. Bappenas.(2004). Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan, Makalah dalam http.www.bappenas.go.id Badan Pusat Statistik.(2005). VariabelKemiskinandanKriteriaRumahTanggaMiskin , Jakarta : BPS. Badan Pusat Statistik. (2009). Profil Kemiskinan di Indonesia, Maret 2009. Jakarta : BPS. Bob Adams, Karisma Publis Group.Memahami Segalanya tentang Kepemimpinan ( the everything Leadership Book). Covey, Stephen R. The 7 Habits Of Effective People ( Edisi revisi). Jakarta : Binarupa Akrasa, 1997. Defrizal dan Dadang Mashur, Budaya Organisasi, Iklim Organisasi, dan Efektivitas Organissai, FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293, Jurnal Administrasi Pembangunan, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013, hlm. 219-323 Departemen Pertanian.(2007). Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 73/KPTS/OT.160 /4/2007 Tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani, Jakarta: Deptan. Devas, Nick, Brian Binder, Anne Booth, Kenneth Davey and Roy Kelly, 1989, Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia , ( terjemahan oleh Masri Maris), UI-Press, Jakarta Drs.H. Sadili Samsudin, M.M., M.Pd. Manajemen Sumber Daya Manusia Pustaka Setia Bandung. Drs. Indriyo Gitosudarmo, M.com. Prinsip Dasar Manajemen Edisi 2. BPFE Yogyakarta, 1983. Drs. Sumanto.M.A. , 1995 ,Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan , Yogyakarta : Andi Offset. Effendi, Sofian.Metode Penelitian Survey.LP3ES.2009. Ferninand. Panduan Penulisan Proposal dan Tesis. Palangka Raya: Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya, 2008. Falahy.2005. Studi Korelasi Antara Iklim Organisasi dan Motivasi Berprestasi dengan Kepuasan Kerja Guru (Studi pada guru SMK Samarinda).Tesis dipublikasikan (www.geocities.com/guruvalah). Hadna, Hadriyanus Suharto dan Agus Heruanto. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Media Wacana, 2005. Handoko, T.Hani (1997), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE Helsa Drummand. Pengambilan Keputusan Yang Efektif ( Effective Decision Making). Gramedia, 1995, Jakarta. Hengky Latan, SE dan Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com, MPM, Akt, Partial Least Squares Konsep Aplikasi Path Modelling XLSTAT, Badan Penerbit UNDIP – 2013. Hurairah, Abu. (2008). Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, Model dan Strategi Berbasis Kerakyatan. Bandung : Humaniora Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN,2002. Koeswara (1995), Motivasi (Teori dan Penelitiannya), Bandung : Angkasa Kuncoro, Mudrajad. Metode Kuantitatif Edisi kedua.Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004. Mardiasmo.Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah.Yogyakarta : Andi Offset, 2002. Mutiaria Pertiwi, Ananlisa Efektivitas Kelompok Usaha Bersama sebagai Program Pemberdayaan Rakyat Miskin Perkotaan (Studi Kasus di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan), Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumber Daya, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2008 Parsudi Suparlan. (1993). Kemiskinan di Perkotaan, Bacaan Untuk Antropologi Perkotaan,Jakarta :Yayasan Obor Indonesia. Pratista, Arif. Aplikasi SPSS10.05 Dalam Statistik dan Rancangan Percobaan.Bandung.Alfabeta. Prof. Augusty Ferdinand, DBA. Metode Penelitian Manajemen Edisi 4., Undip Press LSBN, AGF Books, 2003.
Suryanto/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 142 – 148
| 147
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume IV, Nomor 2, September2015
Pearce. Robinson. Manajemen Strategik.Binarupa aksara, 1997, Jakarta. Robbins, Stephen P. Teori Organisasi ( Struktur, Desain & Aplikasi). Jakarta: Arcan, 1994. Sedarmayanti.Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi Untuk Menghadapi Perubahan lingkungan. Bandung: Mandar Maju, 2002. Siagian, Sondang P. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi kedua. Jakarta: STIE YKPN, 1997. Suharto Edi. (2006), Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Edisi Kedua, Bandung : Alfabeta Suharto, Edi -, (2007).Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik : Peran Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial dalam Mewujudkan Negara Kesejahteraan, Bandung : Alfabeta. Sukarman Kamuli, Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai di Sekretariat Daerah Kota Gorontalo, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo Jurnal INOVASI Volume 9, No.1, Maret 2012 ISSN 1693-9034 Steers, M Richard. 1985. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga Stepanus Segah Saha, Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Iklim Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Bawan Permai Group, Universitas Palangka Raya, 2013 Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta, 2002. -. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2007. -. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Alfabeta, 2004. Sulaiman, Wahid. Analisa Regresi Mengunakan SPSS contoh kasus & pemecahannya. Yogyakarta: Andi Offset, 2004. Suradinata, ermaya.Organisasi dan Manajemen Pemerintahab Dalam Kondisi Era Globalisasi. Bandung: Ramadan, 1996. Pemimpin dan Kepemimpinan Pemerintahan. Jakarta: Gramedia Pustaka Ilmu, 1997. Toha, Miftah. Perspektif Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali, 1991. Wahjosumidjo (1992), Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta : Ghalia. Widiyanti, Y.W. Sunindhia dan Ninik.Kepeminpinan Dalam Masyarakat Modern. Rineka Cipta. Winardi, J. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003. Winarsih, Ratminti dan Atik Septi. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005. Wirawan, 2007, Budaya dan iklim organisasi, Salemba Empat, Jakarta.
Suryanto/ Jurnal Sains Manajemen (IV/2) 2015 / 142 – 148
| 148