PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS DAN PESAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN PROBIOTIK MEREK YAKULT DI KOTA PADANG Randy Rindu Pradana, 1Lindawati, S.E, M.Si, 2Ice Kamela, S.E, M.M Student Department of Management , Faculty of Economics , University of Bung Hatta 1 Lecturer Department of Management , Faculty of Economics , University of Bung Hatta 2 Lecturer Department of Management , Faculty Of Economics, University of Bung Hatta E-mail:
[email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT This research is aimed to examine empirically the effect of psychological factors and advertising message on purchasing decisions. The number of sample used was 138 respondents by performing purposive sampling.The technique of data analysis used multiple linear regresion, from the data analysis, it is obtained multiple linear regresion equatioan.To determine the contribution of independent variable on the dependent variable, the coefficien of determination is used with the result of 9,3 %, this shows that the influence of psychological factors and advertising message on purchasing decisions Yakult probiotic drink brand in the padang city is in the amuont of 9,3 %, and the rest of 90,7 % is influence by the other factor. To test the hypothesis, the test of t count is used, in the amount of psychological factors and advertising message. This the hypothesis in this study is accepted that there is an influence between psychological factors and advertising message on purchasing decisions Yakult probiotic drink brand in the padang city. Keywords :Psychological Factors, Advertising Message, Purchase Decision menguntungkan harus lebih banyak dari
Pendahuluan Pada zaman sekarang ini semua orang
banyak
yang
sibuk
dengan
bakteri merugikan. Saat
ini
untuk
memenangkan
aktivitasnya sehari-hari. Sampai-sampai
persaingan
kita lupa dengan pola makan yang teratur
mengeluarkan biaya promosi yang relatif
karena kesibukan kita sendiri. Karena pola
besar, tidak terkecuali Yakult juga harus
makan
dapat
mengeluarkan biaya promosi yang relatif
kita
besar dan cenderung meningkat. Produsen
terganggu. Di dalam usus kita, terdapat
Yakult gencar mengkampanyekan iklan
kurang lebih 100 jenis bakteri.Bakteri-
bertajuk ”Cintai ususmu” yang berdurasi
bakteri ini sebagian merupakan bakteri
kurang lebih 2 menit dengan tujuan agar
menguntungkan,
sebagian
merugikan.
lebih banyak pemirsa yang melihat iklan
Untuk
kesehatan
diperlukan
tersebut, sehingga pesan dalam iklan lebih
yang
menyebabkan
tidak sistem
menjaga
teratur pencernaan
keseimbangan antara kedua jenis bakteri tadi,
di
mana
jumlah
bakteri
perusahaan
harus
mengena.
yang
1
Berdasarkan pada tabel 1 dapat
pula
tergantung
dilihat perkembangan penjualan Minuman
konsumennya.
Probiotik yakult pada bulan Agustus 2014
Kotler
di Kota Padang, sebagai berikut:
dan
perilaku
Amstrong
(2010)
menyatakan bahwa dalam membuat pesan
Tabel 1 Perkembangan Penjualan Minuman Probiotik yakult Di Kota Padang Pada Bulan Agustus 2014 Merek Minuman Probiotik
dari
perlu memperhatikan isi pesan, struktur pesan, dan format pesan.Isi pesan harus bersifat rasional, emosional, dan juga moral. Rasional menunjukan keterkaitan
Toko Yang Disurvei
Penjualan Per Bulan (Pak)
Citra Swalayan Belimbing
39
pesan yang disampaikan dapat berkaitan
Big Mart By Pass
35
atau
30
audience,
Yakult
Rili Swalayan Andalas Singgalang Marapalam Yoway Lapai
20
antara keinginannya dengan barang yang ditawarkan. Emosional menunjukan bahwa
berpengaruh
terhadap
sentuhan
moral
emosi berkaitan
dengan kepekaan audience terhadap benar dan salah.
14
Total 138 Sumber: survey lima toko dikota padang, agustus 2014
Setiadi (2003) menyatakan perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam
mendapatkan,
Berdasarkan instrumen pada tabel,1
mengonsumsi, dan menghabiskan produk
dapat dilihat perkembangan penjualan
atau jasa, termasuk proses keputusan yang
Minuman Probiotik yakult di Kota Padang
mendahului dan menyusuli tindakan ini.
pada 5 toko mencapai 138 pak pada bulan
Rumusan Masalah
Agustus 2014. Kotler dan Keller
Berdasarkan mengatakan
(2009) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen dapat diukur
masalah
latar
belakang
yang telah diuraikan, maka
dirumuskan
permasalahannya
sebagai
berikut:
melalui : faktor budaya, faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor-faktor yang
1.
Bagaimana
pengaruh
faktor
mempengaruhi perilaku konsumen akan
psikologis
terhadap
keputusan
mendasari variasi hasil proses keputusan
pembelian
minuman
probiotik
konsumen. Namun untuk tiap produk atau
merek yakult di kota Padang ?
jasa memiliki faktor-faktor yang berbeda
2.
Bagaimana pengaruh pesan iklan terhadap
keputusan
pembelian
2
minuman probiotik merek yakult di
1. Pengenalan Masalah
kota Padang ?
2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif
Tujuan Penelitian
4. Keputusan Pembelian
Adapun tujuan penelitian iniadalah: 1.
Untuk
membuktikan
pengaruh
faktor
psikologis
terhadap
keputusan
2.
pembelian
5. Prilaku Pasca Pembelian Komponen Keputusan Pembelian
minuman
Menurut Swastha dan Handoko
probiotik merek yakult di kota
(2008),
Padang.
beberapa komponen, yakni:
Untuk
membuktikan
pengaruh
setiap
keputusan
mencakup
1. Keputusan tentang jenis produk
pesan iklan terhadap keputusan
2. Keputusan tentang bentuk produk
pembelian
3. Keputusan tentang merek
minuman
probiotik
merek yakult di Kota Padang.
4. Keputusan tentang agen penjualan 5. Keputusan tentang jumlah produk
Landasan Teori
6. Keputusan tentang waktu
Keputusan Pembelian (Y) Setiadi
pembelian
(2003)
mengatakan
pengambilan keputusan konsumen adalah proses
pengintegrasian
mengkombinasikan
dan
pengetahuan
diantaranya.
memilih Hasil
pembayaran
yang untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif
7. Keputusan tentang cara
salah dari
satu proses
Prilaku Keputusan Pembelian Kotler terdapat
dan
empat
Armstrong perilaku
(2001),
keputusan
pembelian konsumen, yakni :
pengintegrasian ini ialah suatu pilihan
1. Prilaku membeli yang kompleks
(choice) yang disajikan secara kognitif
2. Prilaku membeli karena kebiasaan
sebagai keinginan berperilaku.
3. Prilaku pembelian pengurangan disonansi
Proses Keputusan Pembelian Kotler
dan
Keller
(2009)
mengemukakan bahwa terdapat lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu
4. Prilaku membeli yang mencari variasi Peran Keputusan Pembelian Pembelian
suatu
produk
merupakan suatu proses dari seluruh tahapan
dalam
proses
pembelian 3
konsumen.
Keputusan
konsumen
ditentukan berdasarkan persepsi konsumen
dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama:
tentang produk tersebut. Menurut Kotler
1. Motivasi
(1996) yang dikutip Tjiptono (2008),
2. Persepsi
terdapat 5 peranan dalam pembelian,
3. Pembelajaran
yakni:
4. Keyakinan dan sikap
1. Pemrakarsa Pesan Iklan (X2)
2. Pemberi pengaruh
Kotler
3. Pengambil keputusan
dan
Amstrong
(2001)
mengatakan periklanan adalah segala biaya
4. Pembeli
yang harus dikeluarkan sponsor untuk
5. Pemakai
melakukan presentasi dan promosi non Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
pribadi dalam bentuk gagasan barang atau
Pembelian
jasa.
Menurut Kotler dan Keller (2009) terdapat
beberapa
mempengaruhi
faktor
keputusan
yang
pembelian
konsumen yaitu rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk dan jasa, harga, distribusi
dan
rangsangan
komunikasi,
lain
berupa
kemudian ekonomi,
Kerangka Konseptual Berdasarkan tinjauan landasan teori maka dapat disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti tersaji dalam gambar berikut ini : Gambar 1 Kerangka Konseptual
tekonologi, politik dan budaya, selanjutya dipengaruhi psikologi konsumen yang dilihat
dari
motivasi,persepsi,
Faktor
fffa Psikologis Keputusan Pembelian
pembelajaran, keyakinan dan sikap. Pesan Iklan
Faktor Psikologis (X1) Faktor psikologis merupakan salah satu faktor yang timbul dari dalam diri konsumen yang sangat mempengaruhi keputusan
pembelian.
Kotler
dan
Amstrong (2001) menyebutkan pilihanpilihan
seseorang
dalam
membeli
Hipotesis H1: Faktor psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minuman probiotik merek yakult di kota padang.
4
H2: Pesan iklan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap
keputusan
pembelian minuman probiotik merek
Defenisi dan Opersional Variabel
yakult di kota padang.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan
Metode Penelitian
variabel terikat. Adapun yang berperan
Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang mengkonsumsi minuman probiotik merek Yakult di kota Padang.
Menurut Sugiyono (2003) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian
Populasinya
ditarik
adalah
kesimpulannya. konsumen
yang
mengkonsumsi minuman probiotik merek Yakult di kota Padang.
Menurut Istijanto (2005), sampel adalah suatu bagian yang ditarik dari populasi dan merupakan bagian yang lebih kecil dari populasi yang akan diuji dan dijadikan contoh serta sebagai objek bagi
penelitian
menjadi
variabel
terikatnya
adalah
keputusan pembelian.
Pemilihan ini
yaitu
sampel
dalam
konsumen
yang
mengkonsumsi minuman probiotik merek Yakult di kota Padang.
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling (Sugiyono, 2003). Dimana purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan kriteria terntentu. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel dari populasi diatas adalah konsumen yang mengkonsumsi minuman probiotik merek Yakult di kota Padang, dengan kriteria sebagai berikut:
Sampel
penelitian.
psikologis dan pesan iklan sedangkan yang
Teknik Pengambilan Sampel
Populasi
dan
sebagai variabel bebas adalah factor
1.
Berusia diatas 17 tahun.
2.
Mengkonsumsi minuman probiotik merek Yakult.
3.
Berdomisili di Kota Padang.
4.
Mengetahui
iklan
minuman
probiotik merek Yakult. Teknik Pengumpulan Data Untuk melakukan pengumpulan data maka penulis melakukan pengambilan data secara langsung dengan metode lapangan (field reseach) yaitu berupa penyeberan 5
kuesioner
pada
orang
yang
pernah
mengkonsumsi minuman probiotik merek Yakult di Kota Padang.
Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur
Analisis Deskriptif ini
mengambarkan
yang kuat (Sugiyono, 2009). 2. Uji Reabilitas
Metode Analisis Data
Analisa
maka fakor tersebut merupakan construct
bermaksud
karakteristik
untuk masing-
suatu
kuesioner
yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu
kuesioner
dikatakan
masing variabel penelitian. Analisa ini
reliable atau handal jika jawaban seorang
tidak
satu
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
variabel dengan variabel lainnya dan tidak
stabil dari waktu ke waktun (Ghozali,
membandingkan satu variabel dengan
2005). Menurut Nunnaly (1978) dalam
variabel lain. Untuk mendapatkan rata-rata
Ghozali
skor masing-masing idikator pertanyaan –
variabel dikatakan
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.
cronbach Alpha > 0.60.
menghubung-hubungkan
Analisa Iferensial
(2005)
suatu
konstruk
atau
reliabel, jika nilai
Tabel 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas Instrument yang valid berarti alat
Variabel
ukur yang digunakan untuk mendapatkan
Faktor
data (mengukur) itu valid. Valid berarti
Psikologis
instrument tersebut dapat digunakan untuk
Pesan Iklan
mengukur apa yang seharusnya diukur.
Keputusan
Meteran yang valid dapat digunakan untuk
Butir
Cronbach’s
Valid
Alpha
7
0,770
Reliabel
9
0,882
Reliabel
5
0,788
Reliabel
Pembelian
Ket
Sumber data : Data Olahan SPSS
mengukur panjang denga teliti, karena meteran
memang
untuk
mengukur
panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid jika digunakan untuk mengukur
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
berat.
variabel
pengganggu
analisis faktor dilakukan dengan cara
memiliki
distribusi
mengkorelasikan
diketahui
bahwa
Seperti telah dikemukakan bahwa,
jumlah
skor
faktor
atau
residual
normal.
Seperti
uji
bahwa
t nilai
dan
F
dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor
mengasumsikan
residual
tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi 6
tidak valid untuk jumlah sampel kecil
kemudian
( Ghozali, 2005 ).
diindikasikan
ini
dilakukan
untuk
melihat apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi
antar
variabel
indenpenden. Jika terjadi korelasi yang kuat, maka dapat dikatakan telah terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi.
Ghozali
(2005)
terdapat
maka masalah
heteroskedastisitas.
2. Uji Multikolinearitas Pengujian
menyempit),
b. Jika terdapat pola yang jelas, yaitu jika titik-titiknya menyebar, maka diindikasikan
terdapat
masalah
heteroskedstisitas. Analisis Regresi Linear Berganda Untuk menguji hipotesis adanya
menyatakan
pengaruh yang signifikan antara pengaruh
pedoman suatu model regresi yang bebas
faktor psikologis dan pesan iklan terhadap
multikolinearitas adalah
keputusn pembelian minuman probiotik
a. Mempunyai nilai VIF ( Variance
merek yakult di Kota Padang maka
Influence Factor ) lebih kecil dari
digunakan alat uji statistik yaitu regresi
10.
linear berganda. Umar (2002).
b. Mempunyai angka tolerance lebih besar dari 0,10.
memprediksi
ini
regresi
yang
diperoleh
dalam
penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan
3. Uji Heteroskedastisitas Pengujian
Data
dilakukan yang
untuk
digunakan
cocok atau tidak.Dalam SPSS metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedstisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
metode
statistik
untuk
menguji hipotesis dan variabel yang di gunakan. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Science) versi 16.0. Hasil analisis regresi linier berganda dapat iringkas pada tabel 3 berikut ini:
scatterplot yang menununjukan hubungan antara Regresion Studentised Residual dengan regresion Standarlized Predicted Value (Ghozali, 2001). Dasar pengambilan keputusan
berkaitan
dengan
gambar
tersebut adalah : a. Jika terdapat pola tertentu, yaitu jika titik membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang, melebar 7
Tabel 3 Analisis Regresi Linier Berganda, Uji F, Uji T, Koefisien Determinasi Variabel
Konstanta dan
Koefisien
Terikat
Variabel Bebas
Regresi
Keputusan Pembelian(Y)
Signifikan
Keterangan
Konstanta (a)
2,601
0.000
-
Factor psikologis (X1)
0,200
0.032
H1 Diterima
Pesan iklan (X2)
0,226
0.002
H2 Diterima
F
6,905
0.001
-
R Square
0.093
-
Sumberdata : Data Olahan SPSS
Berdasarkan hasil analisis regresi
Dalam penelitian ini ditemukan
linier berganda yang disajikan pada tabel 4
nilai rata-rata variabel pesan iklan 3,70
dapat dikemukakan persamaan regresi
dengan nilai TCR sebesar 73,91. Maka
linier berganda:
variabel Pesan Iklan dapat dikategorikan
Y = 2,601 + 0,200X1+ 0,226X2
cukup baik, dan nilai rata-rata keputusan
Hasil
linear
pembelian sebesar 3,18 dengan nilai TCR
berganda dapat diintrepretasikan bahwa
sebesar 83,56%. Maka variabel keputusan
variabel factor psikologis dan pesan iklan
pembelian dapat dikategorikan baik.
analisis
regresi
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
di
Kota
Padang
Didalam penelitian ditemukan nilai
karena
koefisien determinasi atau niali R-square
memiliki nilai signifikan lebih kecil dari α
dengan koefisien dibawah 50% yaitu 9,3%
= 0,05.
sedangkan
sisanya
sebesar
90,7%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
PEMBAHASAN Dalam penelitian ini ditemukan nilai rata-rata variabel faktor psikologis sebesar 3,72 dengan nilai TCR 74,31%,
diteliti dalam penelitian ini. KESIMPULAN Berdasarkan
uraian
dan
hasil
maka variabel faktor psikologis dapat
pengujian hipotesis maka dapat ditarik
dikategorikan cukup baik dan nilai rata-
beberapa kesimpulan seperti :
rata keputusan pembelian sebesar 3,18
1. Dari
hasil
pengujian
hipotesis
dengan nilai TCR sebesar 83,56%. Maka
pertama ditemukan bahwa Faktor
variabel
Psikologis berpengaruh signifikan
keputusan
dikategorikan baik.
pembelian
dapat
terhadap
Keputusan
Pembelian
8
minuman probiotik merek yakult di kota Padang. 2. Dari
hasil
pengujian
hipotesis
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan Jilid 1 & 2. Jakarta : Erlangga.
kedua ditemukan bahwa Pesan Iklan
berpengaruh
signifikan
terhadap
Keputusan
terhadap Pembelian
minuman
probiotik
merek yakult di kota Padang. DAFTAR PUSTAKA Ananda Fortunisa, Andrew Arief, 2012 Pesan Iklan Televisi dan Personal Salling sebagai Alat promosi untuk Peningkatan Pembelian Rokok. Jurnal Sosial Ekonimi dan Humaniora ISSn 2089 – 3590 Firda Amalia. 2011 Analisis Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Penambah Tenaga Cair Merek M – 150 di Semarang Ghozali, Imam 2005. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrik Dasar. Jakarta : Erlangga. http://www.rileks.com/lifestyle/trendz/wo men/4154-probiotik-kuman-baikuntuk-tubuh-sehat.pdf, diakses Maret 2014. Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
Kotler
Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas Jilid 1. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran,Edisi 13, Jilid 1 & 2. Jakarta : Erlangga Kotler, P., Bowen, J., Makens, J., 2003 . Markting for Hospitality & Tourism. 3th edition. Prentice Hall. New Jersey. Malhotra K. N. 1993. Marketing Research an Applied Orientation, Second Edition Prentice Hall International Inc. New Jersey Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS. Edisi Kedua. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sarwono, Jonathan. 2012. Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantatitif (Menggunakan Prosedur SPSS) Tuntutan Praktis Dalam Menyusun Skripsi. Jakarta : Elex Media Komputindo. Schiffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen . Edisi Ketujuh. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. Sekaran, Uma. 2006 Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Salemba empat. Jakarta. Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan 9
dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi, Cetakan ke-4. Jakarta : Kencana. Shimp, Terence A. 2003. Advertising Promotion and Supplemental Aspect of Integrated Marketing Communication 5th ed, jilid 2. Erlangga. Jakarta Sigit, Soehardi, 2002, Pemasaran Praktis, edisi ketiga,Yogyakarta, BPFE, Yogyakarta. Sudjana, 2005. Metoda Bandung : Tarsito.
Statistika.
Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Bandung : Alfabeta. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen : Teori dan penerapannya dalam pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia. Umar, Husein. 2002. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers.
10
11