PENGARUH DORONGAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL ISLAMIYAH REGUNUNG KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG 2011
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : NUR MUHAMMAD NIM : 12508006
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: NUR MUHAMMAD
NIM
: 12508006
Jurusan / Progdi
: TARBIYAH / PGMI
Judul
: PENGARUH TERHADAP
DORONGAN
ORANG
KEDISIPLINAN
TUA
BELAJAR
SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL ISLAMIYAH
REGUNUNG
TENGARAN
KABUPATEN
KECAMATAN SEMARANG
TAHUN 2011
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 26 Pebruari 2011 Pembimbing
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 00 5
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Nur Muhammad
NIM
: 12508006
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrsah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 26 Pebruari 2011 Yang menyatakan,
Nur Muhammad Nim : 12508006
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH DORONGAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL ISLAMIYAH REGUNUNG KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG 2011 DISUSUN OLEH NUR MUHAMMAD NIM : 12508006 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 16 Maret 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji Sekretaris Penguji Penguji I Penguji II Penguji III
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP : 19580827 198303 1 002 : M. Hafidz, M,Ag. NIP : 19730801 200312 1 002 : Prof. Dr. Mansur, M.Ag. NIP : 19680613 199403 1 004 : Winarno, S.Si., M.Pd. NIP : 19730526 199903 1 004 : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP : 19670112 199203 1 005
__________________ __________________ __________________ __________________ __________________
Salatiga, 16 Maret 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP : 19580827 198303 1 002
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kesuksesan Menantimu. Kalau Ingin Sukses Berdisiplinlah, Karena Dengan Disiplin Kesuksesan Akan Mudah Didapat
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada: Puji syukur kepada Allah SWT. Sang penguasa langit dan bumi karena tanpa kehendak-Nya semua ini tidak dapat terjadi. Nabi Muhammad SAW. Sebagai suri tauladan bagi umat manusia Ibu dan bapak, yang terhormat yang selalu memberikankan restu, dukungan baik moril maupun materiil Istri dan Anakku (Najwa) yang selalu memberiku dorongan dalam segala langkah menuju perbaikan Kakak-kakakku yang telah mendukungku dalam segala hal Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., yang telah sabar dalam mengarahkan dan memberikan masukan-masukan kepada penulis Rekan-rekan ( Mas Zen, Mas Danank, Mas Is, Mas Aries, Mas Amir) yang selalu memberi dorongan dan semagat agar skripsi ini cepat terselesaikan, serta rekanrekan kelas PGMI Transfer Bapak ibu guru yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Serta rekan-rekan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,
hidayah
dan
taufiqnya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulisi haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah
“PENGARUH
KEDISIPLINAN
DORONGAN
BELAJAR
SISWA
ORANG
TUA
MADRASAH
TERHADAP IBTIDAIYAH
MIFTAHUL ISLAMIYAH REGUNUNG KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG 2011 “Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN yang telah menyetujui pembahasan skripsi ini. 2. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keihlasan dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian penulisan skripsi ini.
3. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai. 4. Kepada Kepala Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung, Bapak Mughni, A.Ma., yang telah memberi ijin pada penelitian ini. 5. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual, serta yang senantiasa berkorban dan berdo’a demi tercapainya citacita. 6. Ibu dan Bapak guru Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung (Bu Diyah, Pak Iput, Bu Sri, Bu Uud dll) sebagai hubungan sejawat yang memberikan dorongan menyelesaikan studi S1. 7. Istri dan Anak (Najwa) tercinta,
yang menjadi inspirasi kekuatan
menyelesaikan skripsi. 8. Segenap keluarga yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga studi dan skripsi ini dapat diselesaikan. 9. Saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. 10. Rekan-rekan seangkatan di PGMI Transfer (Mas Taufik, Mas Danank, Mas Is mas Zen, Mas Aries dll) Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan serta
pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penlis sendiri maupun pembaca pada umumnya serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi agama, nusa dan bangsa amin Amin – amin yaa robbal 'aalamiin Salatiga, 26 Pebruari 2011 Penulis
Nur Muhammad NIM: 125 08 006
ABSTRAK
Nur Muhammad. 2011. (12508006) Pengaruh Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011. Skripsi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd.
Kata Kunci : Dorongan Orang Tua, Kedisiplinan Belajar Siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Adakah Pengaruh Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode angket, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian sebanyak 72 responden, menggunakan teknik populasi. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dorongan Orang Tua terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung tahun 2011 tergolong tinggi, didukung data 18 responden (25 %) sedangkan 45 responden (62,5 %) dan 9 responden (12,5 %) menjawab pada kategori sedang dan rendah. Sedangkan Kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung tergolong tinggi, didukung data 19 responden (26,38 %) sedangkan 41 responden (59,72 %) dan 12 responden (13,88 %) menjawab pada kategori sedang dan rendah. Uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh dorongan orang tua dengan kedisiplinan belajar siswa, didukung nilai koefisien korelasi 0.412. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang positif dan kuat antara dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................
iii
PENGESAHAN........................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................
v
KATA PENGANTAR ..............................................................................
vi
ABSTRAK ...............................................................................................
ix
DAFTAR ISI ............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. ..
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................
6
C. Tujuan Penelitian..................................................................
7
D. Hipotesis Penelitian ..............................................................
7
E. Kegunaan Penelitian .............................................................
8
F. Definisi Operasional ............................................................
8
G. Metode Penelitian …………………………………………...
11
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian……………………
11
2. Lokasi dan waktu Penelitian………………………………
12
3. Populasi dan Sampel ........................................................
12
4. Tekhnik Pengumpulan Data……………………………….
12
5. Instrumen Penelitian .........................................................
14
6. Analisa data………………………………………………..
14
H. Sistematika Penulisan Skripsi ...............................................
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Dorongan Orang Tua............................................................
18
1. Pengertian Dorongan.......................................................
18
2. Orang Tua.......................................................................
21
3. Pentingnya Dorongan Orang Tua……………………. ....
33
B. Kedisiplinan Belajar Siswa ...................................................
36
1. Pengertian Kedisiplinan………………………………….
36
2. Belajar……………………………………………………
44
3. Siswa……………………………………………………..
47
4. Kedisiplinan Belajar Siswa………………………………
50
C. Pengaruh Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplina Belajar Siswa………………………………………..............
51
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian ..................
53
1. Sejarah Singkat ...............................................................
53
2. Profil Madrasah ...............................................................
54
3. Letak Geografis .......................................................... ....
55
4. Visi, Misi dan Tujuan.........................................................
55
5. Sarana dan Prasarana ............................................ ..........
56
6. Kegiatan Belajar Mengajar.................................................. 60 7. Prestasi Akademik/Non Akademik.....................................
60
8. Kegiatan Ekstrakulikuler .................................................... 61 9. Struktur Pengurus/Komite Sekolah/Madrasah……………
61
10. Struktur Madrasah………………………………………..
61
11. Keadaan Guru……………………………………………. 12. Keadaan Siswa…………………………………………… B. Penyajian Data penelitian ............................................... ..... 1. Data Tentang Jawaban Angket Dorongan Orang Tua……
65 66
2. Data Tentang Jawaban Angket Kedisiplinan Belajar Siswa ..............................................................................
69
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Diskriptif ............................................................... B. Analisis Data Pengaruh Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah ibtidaiyah Miftahul
71
Islamiyah Regunung Kegamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011 ....................................................................
81
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................
87
1. Pada Variabel X yaitu Dorongan Orang Tua…………….
87
2. Pada Variabel Y yaitu kedisiplinan Belajar siswa……….
87
3. Hasil Uji Hipotesis……………………………………….
87
B. Saran-saran...........................................................................
88
1. Bagi Orang Tua wali……………………………………..
88
2. Kepada siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten semarang 2011……………………………………………………... 3. Kepada
Madrasah
Ibtidaiyah
Miftahul
88
Islamiyah
Regunung Kecamatan Tengaran kabupaten semarang 2011……………………………………………………... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
89
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Perlengkapan ..........................................................................
58
Tabel 3.2
Daftar Alat Peraga ................................................................
59
Tabel 3.3
Jumlah Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah .........
63
Tabel 3.4
Data Responden .....................................................................
63
Tabel 3.5
Jawaban Angket Dorongan Orang Tua ...................................
66
Tabel 3.6
Jawaban Angket Kedisiplinan Belajar Siswa .........................
68
Tabel 4.1
Distribusi Frekensi Tentang Dorongan Orang Tua..................
73
Tabel 4.2
Daftar Nilai Tentang Dorongan Orang Tua ............................
73
Tabel 4.3
Prosentase Tentang Dorongan Orang Tua...............................
76
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa .......
78
Tabel 4.5
Daftar nilai Kedisiplinan Belajar Siswa ..................................
78
Tabel 4.6
Prosentase Kedisiplinan Belajar Siswa ...................................
81
Tabel 4.7
Tabel Kerja Koefisien Korelasi Antara X dan Y.....................
83
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1 Angket Dorongan Orang Tua ................................................
94
Lampiran2 Angket Kedisiplinan Belajar Siswa .....................................
97
Lampiran3 Surat Keterangan dari Kepala Sekolah....................................
100
Lampiran4 Surat Izin Meneliti.................................................................
101
Lampiran5 Nota Pembimbing ..................................................................
102
Lampiran6 Lembar Konsultasi .................................................................
103
Lampiran7 Daftar Riwayat Hidup ............................................................
104
BAB I PENDAHAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kedisiplinan sangat penting bagi setiap orang. Kedisiplinan belajar siswa merupakan salah satu kunci sukses. Dengan adanya kedisiplinan belajar siswa akan senantiasa terbiasa untuk melaksanakan tugas yang diperolehnya. Tanpa adanya kedisiplinan, kesuksesan sulit untuk didapat. Bahkan suatu keberhasilan bisa menjadi kegagalan apabila tidak adanya kedisiplinan. Untuk itu kedisiplinan perlu dijaga atau diterapkan dalam kehidupan. Allah swt berfirman dalam qur'an surat Al Maidah/5:92
(#qãè‹ÏÛ r&ur ©! $# (#qãè‹ÏÛ r&ur tA qß™ §9$# (#râ‘x‹ ÷n $#ur 4b Î*sù öN çGøŠ©9uqs? (#þqßJ n=÷æ $sù $yJ ¯Rr& 4’n?tã $uZÏ9qß™ u‘ à÷ »n=t7ø9$#ßûüÎ7ßJ ø9$#ÇÒËÈ Artinya : “dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. jika kamu berpaling, Maka ketahuilah bahwa Sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”. (QS. Al Maidah/5:92) Seperti pada zaman Rasulullah, saat terjadi perang uhud, antara kaum muslimin melawan tentara Quraisy. Kemenangan yang sudah di depan mata menjadi mala petaka, karena tidak adanya kedisiplinan dari pasukan pemanah.
Mereka
melalaikan
pesan
dari
Rasulullah,
untuk
tidak
meninggalkan tempat. Namun malah terbuai dengan kemenangan dan harta
rampasan perang. Sehingga situasi itu digunakan oleh tentara Quraisy untuk memukul balik tentara muslimin yang sedang terbuai dengan harta rampasan perang tersebut. Abdurrahman Assiyakiy (2007:46), perang uhud menyisakan luka yang dalam bagi kaum muslimin, sekaligus pelajaran berharga dari sebuah kekalahan. Kegagalan perjuangan yang terjadi akibat ketidakdisiplinan, serta godaan harta benda duniawi yang belum sepenuhnya mampu terlawan. Jadi jelas kedisiplinan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam segala hal, baik di lingkungan rumah, masyarakat maupun madrasah. Dalam hal ini penulis akan membahas kedisiplinan belajar siswa, baik di madrasah maupun di rumah. Kedisiplinan belajar siswa memerlukan adanya dorongan orang tua. Tanpa adanya dorongan orang tua, siswa cenderung melalaikan kewajiban belajar sebagai anak sekolah. Sehingga kedisiplinan belajar siswa tidak dapat terwujud. Kedisiplinan tidak hanya bermula pada diri sendiri, namun perlu adanya dorongan dari orang tua. Dengan adanya dorongan orang tua, siswa bisa mendapatkan inspirasi atau semangat yang tinggi untuk melaksanakan kedisiplinan belajar. Selain itu siswa juga akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk melaksanakan salah satu kewajiban, yaitu sebagai anak sekolah atau pelajar. Kedisiplinan belajar tidak hanya berlaku di sekolah atau madrasah saja, namun juga di dalam lingkungan rumah atau keluarga. Keluarga merupakan
lingkungan yang paling dekat dengan anak. Sebelum anak mengenal lingkungan luar (masyarakat, sekolah) pertama kali yang dikenal adalah keluarga. Dikeluarga inilah mulai tumbuh dan berkembang seorang anak manusia, dimana peran ayah dan ibu sangat penting. Untuk itulah orang tua mempunyai peran yang sangat penting untuk memberikan dorongan baik material maupun spiritual. Dorongan sekaligus perhatian orang tua sangat mempengaruhi pribadi siswa dalam menjalankan tugas belajar. Khoiro Ummatin (2006:5-6), tidak dapat dipungkiri orang tua punya andil besar dalam mewarnai kehidupan anaknya, terutama dalam hal keagamaan. beberapa hadits yang mendukung teori ini, diantaranya hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari :
(ﻛﻞ ﻣﻮﻟﻮد اﻻﯾﻮﻟﺪﻋﻠﻰ اﻟﻔﻄﺮة ﻓﺎﺑﻮاه ﯾﮭﻮدا ﻧﮫ اوﯾﻨﺼﺮا ﻧﮫ اوﯾﻤﺠﺴﺎ ﻧﮫ )رواه اﻟﺒﺨﺎ ري Artinya : ”Setiap bayi tidaklah dilahirkan melainkan dalam keadaan fitroh (suci, Islam). Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi". (HR. Bukhari) Setiap anak yang dilahirkan ibarat kertas putih belum ada gambaran, warna, ataupun tulisan, maka orang tuanyalah yang akan menjadikan kertas itu berisi tulisan atau coretan. Hal ini memberikan gambaran betapa pentingnya peran orang tua dan lingkungan baik lingkungan keluarga atau masyarakat, lebih-lebih dalam menberikan dorongan moral maupun spiritual untuk membentuk kepribadian serta intelektual anak, serta menumbuhkan kedisiplinan terutama belajar.
Orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar kepada anak-anak yang mereka lahirkan ke dunia ini, sebagaimana dalam al-qur'an :
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3 |¡ àÿRr&ö/ä3 ‹Î=÷d r&ur #Y‘$tR $yd ߊqè%ur ⨠$¨Z9$# äou‘$yf Ïtø:$#ur $pköŽn=tæ îps3 Í´¯»n=tB Ôâ Ÿx Ïî ׊#y‰ Ï© žw tb qÝÁ ÷ètƒ ©! $#!$tB öN èd ttBr&tb qè=yèøÿ tƒur $tB tb râsD÷sムÇÏÈ Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (QS. At-Tahrim/66:6) Peran orang tua memberikan dorongan sangat penting untuk membentuk kepribadian anak. Diantaranya sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi :
(ﺣﻖ اﻟﻮﻟﺪﻋﻠﻰ اﻟﻮاﻟﺪ ان ﯾﺤﺴﻦ اﺳﻤﮫ وﯾﺤﺴﻦ اد ﺑﮫ )رواه اﻟﻨﯿﮭﻘﻰ Artinya : "Hak anak terhadap orang tuanya adalah agar orang tuanya membaguskan namanya, memperindah tempatnya, dan memperbaiki pendidikannya (H.R. Baihaqi). Ada kewajiban yang harus dilakukan orang tua untuk memenuhi hak dari anak diantaranya : 1.
Memberikan nama yang baik ketika lahir.
2.
Mengajari kitab Allah swt (memberi didikan agama).
3.
Harus dikawinkan jika sudah dewasa (jangan sampai tergoda sehingga berlacur). Tingkat dan golongan sosial masyarakat juga mempengaruhi adanya
dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar anak. Bagi orang tua yang mampu dan berkecukupan, pastinya akan memberikan dorongan yang besar
kepada anak untuk sekolah, juga memperhatikan bagaimana belajar anakanaknya. Sebaliknya bagi orang tua yang pas-pasan atau cenderung kurang mampu, dorongan terhadap belajar anak tentunya kurang, karena lebih menitik beratkan agar anak membantu pekerjaan. Pembinaan serta penanaman akhlak mulia akan sangat efektif bila dimulai dari lingkungan keluarga. Karena keluarga tempat pertama kali anak mengenal lingkungan. Disanalah anak belajar bagaimana harus bersikap dan bertingkah laku. Anak yang dibesarkan di lingkungan yang taat beragama, akan mudah melakukan ketaatan, demikian sebaliknaya anak yang dibesarkan dilingkungan yang kurang atau tidak taat beragama akan sulit menjalankan hal-hal tentang agama. Khoiro Ummatin (2003:3-4), dalam hal ini merupakan tanggung jawab yang diemban orang tua, sebagai pemimpin dalam keluarga untuk memberikan pendidikan baik materiil maupun spirituil untuk membentuk kepribadian anak. Sebagaimana sabda Rasulullah :
(ﻛﻠﻜﻢ راع وﻛﻠﻜﻢ ﻣﺴﺆل ﻋﻦ رﻋﯿﺘﮫ )رواه اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ Artinya
:
"Kalian
adalah
pemimpin
yang
akan
dimintai
pertanggungjawaban tentang kepemimpinan kalian". (HR. Bukhari dan muslim) Jadi jelas bahwa kepemimpinan, keteladanan serta dorongan dari orang tua sangat diperlukan bagi anak. Apabila tidak ada kepemimpinan, keteladanan serta dorongan dari orang tua, anak akan sulit berkembang dan mengabaikan kedisiplinan.
Nabi Muhammad dalam menyampaikan ajaran agama tidak hanya memyampaikan saja, namun beliau juga menjadi suri tauladan. Hal ini ada pesan bahwa dalam menyampaikan ajaran sangat diperlukan keteladanan. Sehingga akan menjadi contoh sekaligus motivasi bagi para target untuk mengikuti ajaran tersebut. Berawal dari sinilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : "PENGARUH DORONGAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR
SISWA
DI
MADRASAH
IBTIDAIYAH
MIFTAHUL
ISLAMIYAH REGUNUNG KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG 2011".
B. Rumusan masalah. Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
kami
paparkan
diatas
permasalahan dalam penelitian dapat kami rumuskan sebagai berikut : 1.
Bagaimana variasi dorongan orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011?
2.
Bagaimana variasi kedisiplinan belajar siswa Madrsah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran kabupaten Semarang 2011?
3.
Adakah pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011?
C. Tujuan Penelitan Berdasarkan rumusan masalah di atas peneliti ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui variasi dorongan orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul
Islamiyah
Regunung
Kecamatan
Tengaran
Kabupaten
Semarang 2011. 2.
Mengetahui variasi kedisiplinan belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul
Islamiyah
Regunung
Kecamatan
Tengaran
Kabupaten
Semarang 2011. 3.
Mengetahui pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011.
D. Hipotesis Penelitian Sandjaya (2006:73), hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat semantara sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis dapat dikatakan juga sebagai ramalan, namun ramalan yang paling mendekati dasar teorinya. Suharsimi Arikunto (2005:43-44) hipotesis merupakan sesuatu yang sangat perlu dialami oleh setiap calon peneliti. Hipotesis adalah tebakan pemecahan atau jawaban yang diusulkan. Jadi hipotesis adalah jawaban sementara dari persoalan atau masalah penelitian, dan masih harus diuji kebenarannya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah dorongan orang tua mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011.
E. Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang jelas mengenai pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa. Dan dari informasi tersebut bisa memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis, yaitu: 1.
Secara teoritis diharapkan dapat meberi sumbangan terhadap dunia pendidikan, khususnya anak untuk senantiasa disiplin.
2.
Secara praktis, adanya pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa, dapat dijadikan evaluasi bagi para orang tua dan para pendidik dalam memberikan dorongan bagi putra putrinya untuk disiplin dalam hal belajar. Anak mempunyai dorongan yang kuat untuk belajar serta mempunyai gambaran dalam disiplin belajar.
F. Definisi Operasional 1.
Dorongan orang tua a.
El Zul fajri, Ratu Aprilia Senja (2008:263), dorongan berarti sorongan, desakan, anjuran yang keras.
b.
Orang tua berarti ayah atau ibu kandung, atau orang yang bertanggung jawab penuh dalam sebuah keluarga. Yang dimaksud dengan dorongan disini adalah hal-hal (baik
material maupun spiritual) dari orang tua dalam memberikan bantuan kepada anak dengan ucapan maupun tindakan, yang dapat menjadi inspirasi bagi anak untuk melakukan suatu perbuatan. Indikator dorongan orang tua adalah :
a.
Menganjurkan anak untuk selalu rajin belajar.
b.
Menyediakan sarana yang dibutuhkan anak.
c.
Menanyakan materi pelajaran dalam belajar.
d.
Membantu kesulitan anak di dalam belajar.
e.
Memberikan teguran kepada anak apabila tidak berangkat ke sekolah.
2.
Kedisiplinan belajar siswa Kedisiplinan berasal dari kata disiplin berarti ketaatan, kepatuhan kepada peraturan tata tertib yang berlaku. Hasan Langgulung (1988:261), belajar berarti kesanggupan kita mempelajari tugas-tugas baru setelah kita melatih diri mengerjakan tugas-tugas yang serupa. Departemen Pendidikan Nasional (2007:1077) siswa mempunyai arti murid, pelajar terutama pada tingkat sekolah dasar, menengah, SMU. Jadi, yang dimaksud kedisiplinan belajar siswa adalah ketaatan melaksanakan tugas pendidikan yang berkaitan dengan membaca menulis dan lain sebagainya. Dilakukan oleh individu (orang) yang menerima pengaruh dari seorang atau kelompok (guru) yang menjalankan kegiatan pendidikan. Baik melaksanakan tugas belajar di sekolah maupun di rumah. Indikator dalam kedisiplinan belajar siswa yaitu: a.
Anak terbiasa melaksanakan belajar
b.
Anak terbiasa melakukan / mengerjakan pekerjaan rumah
c.
Anak dapat mengatur waktu belajar, beribadah maupun bermain
d.
Anak mengetuhui hal-hal yang memudahkan dalam belajar.
e.
Siswa
Madrasah
ibtidaiyah
Miftahul
Islamiyah
Regunung
Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang berjumlah 72 anak. 3.
Pengaruh Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa. Dari definisi operasional di atas. dapat disimpulkan bahwa, ada daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Dalam hal ini dorongan orang tua mempunyai daya yang kuat untuk membentuk kedisiplinan belajar siswa. Baik kedisiplinan belajar siswa saat di sekolah atau madrasah maupun di rumah. Dengan adanya dorongan orang tua, kedisiplinan belajar siswa dapat
diwujudkan,
karena
merasa
diperhatikan
dan
didukung
sepenuhnya. Anak juga akan merasa nyaman dengan yang dilakukannya.
G. Metode Penelitian 1.
Pendekatan dan Rancangan Penelitian Dalam pelaksaan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan rancangan penelitian ini adalalah penelitian korelasi. Suharsimi Arikunto (2005:247) penelitian korelasi adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variable.. Peneliti hanya mencari pengaruh antara variable
x, yaitu dorongan orang tua dengan variable y, yaitu kedisiplinan belajar siswa. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meneliti pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa. Dengan kata lain apakah dorongan orang tua berpengaruh terhadap kedisiplinan belajar siswa. Penelitian ini mengarah pada studi korelasi yang sejajar, dengan tekhnik angket. Penelitian ini meliputi dua variable yaitu dorongan orang tua sebagai pertama (X) dan kedisiplinan belajar siswa sebagai variable kedua (Y). Asumsi dasar penelitian ini adalah “bahwa variable (X) yaitu dorongan orang tua berpengaruh pada variable (Y) yaitu kedisiplinan belajar siswa. 2.
Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2010-Pebruari 2011.
3.
Populasi dan Sampel Sandjaya (2006;180), populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi
pusat
perhatian
penelitian
dan
tempat
untuk
menggeneralisasikan temuan penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa Madrasah ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011, yang berjumlah 72 anak.
Karena banyaknya populasi kurang dari 100 hanya 72, maka teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampeling (sensus), yaitu seluruh unsur populasi diambil untuk dijadikan sebagai sampel. 4.
Tehnik Pengumpulan Data a.
Metode Observasi Fathoni (2006:104) observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan dan perilaku obyek sasaran. Metode ini digunakan untuk membantu dalam pengumpulan data kondisi secara umum Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung, seperti letak geografis, struktur organisasi dan lain-lain.
b.
Metode Wawancara Sandjaya (2006:145), wawancara adalah tekhnik pengumpulan data melalui proses tanya jawab secara tatap muka yang dilaksanakan oleh dua orang atau lebih untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Metode ini digunakan untuk mengetahui informasi mengenai sejarah Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung serta data-data yang mendukung latar belakang dari penelitian ini agar tidak terjadi kekeliruan dari dokumen-dokumen yang telah ada.
c.
Metode Angket
Fathoni (2006:111), angket adalah tekhnik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan) untuk diisi oleh responden. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data pokok tentang bagaimana dorongan orang tua dan bagaimana kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011. d.
Metode Dokumentasi Fathoni (2006:112), metode dokumentasi merupakan tekhnik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden dan lain-lain. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumentasi, seperti biodata siswa biodata guru dan karyawan. Setelah data terkumpul, maka perlu dilakukan analisis data dengan melalui metode tertentu.
5.
Instrumen Penelitian Dalam pengumplan data yang diperlukan untk menyusun skripsi ini, penulis membuat suatu instrument penelitian yang di dalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan tentang variabel-variabel yang ingin diteliti dan diketahui datanya. Instrumen penelitian yang penulis gunakan adalah berupa angket. Angket adalah salah satu instrumen penelitian nontes. Selain angket
penulis juga menggunakan instrumen penelitian yang lain berupa pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi. 6.
Analisis data a.
Analisis pendahuluan Analisis ini digunakan untuk menghitung skor masing-masing variable. Penelitian ini meliputi dua variable dorongan orang tua sebagai variable pertama (X) dan kedisiplinan belajar siswa sebagai variable kedua (Y). Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah analisis data. Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode tertentu. 1) Tehnik prosentase frekwensi . 2) Untuk mengetahui pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011. Penulis menggunakan tekhnik korelasi. 3) Pada tahap terakhir, untuk mengetahui adanya pengaruh variable x terhadap variable y dengan metode analisis Regresi. Syaiful Bahri Djamarah (2000:226) untuk mengetahui prosentase dari masing-masing variable menggunakan rumus : P=
F X 100 % N
Keterangan : P
: Presentase perolehan
F
: Frekuensi
N b.
: Jumlah Responden
Analisis Lanjutan Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011. Penulis menggunakan rumus Product Moment. Suharsimi Arikunto (2005:327) rumus korelasi dengan angka kasar sebagai berikut :
rxy =
NSxy - (Sx)(Sy)
{NSx
2
2
}{
2
- (Sx) NSy 2 - (Sy)
}
Keterangan :
rxy
: Koefisien korelasi variable x dan variable y
∑XY
: Jumlah hasil kali variable x dengan y
SX
: Jumlah nilai variabel x
SY
: Jumlah nilai variabel y
N
: Jumlah subyek yang diteliti
H. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut ; Bab I Pendahuluan, bab ini menjelaskan tentang pokok permasalahan yang menjadi landasan awal penelitian yaitu : latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, hipotesis dan metodelogi penelitian serta
sistematika penulisan skripsi. Pada bagian ini merupakan kerangka dasar dan mengarah aktivitas peneliti. Bab II kajian pustaka, bab ini dijelaskan tentang dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011. Bab III pelaksanaan penelitian, bab ini peneliti akan menjelaskan tentang gambaran Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011, berkaitan dengan sejarah berdirinya, visi dan misi, letak geografis, struktur organisasi, kurikulum, keadaan guru, karyawan dan siswa. Selanjutnya pembahasan tentang responden dan data responden, jawaban angket tentang dorongan orang tua dan kedisiplinan belajar siswa. Bab IV analisis data, dalam bab ini peneliti menjelaskan tentang analisis data yang terkumpul dalam klasifikasi data, perhitngan frekuwensi, dan prosentase untuk menjawab masalah pertama dan kedua. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga tentang ada tidaknya pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan siswa digunakan rumusan statistik product moment. Bab V penutup, penulis mengakhiri penulisan skripsi, pada bab ini dengan mengurutkan kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran dan kata penutup.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Dorongan Orang Tua 1.
Dorongan. a.
Pengertian Dorongan Sebagaimana telah diuraikan pada bab I menurut kamus Bahasa Indonesia, Em Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja (2008:263), dorongan berarti sorongan, desakan, anjuran yang keras. Dorongan dalam istilah lain adalah motivasi. Menurut Mc Donald (Sardiman, 1992:73), motivasi adalah perubahan energy dari dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Neil J Salkind (2009:269), dorongan (drive) yakni segala hal yang termasuk dalam kebutuhan pokok seperti rasa lapar dan haus. Ketika suatu dorongan dikaitkan dengan rangsangan sebelumnya yang bersifat netral, maka rangsangan itu pun menjadi karakteristik sebagai dorongan orisinal dan menjadi apa yang dimaksud motivator sekunder. Dari keterangan di atas penulis menyimpulkan bahwa, dorongan merupakan suatu daya upaya memberikan semangat, baik
berupa ucapan maupun tindakan untuk dapat diterima, direspon serta dilaksanakan yang dalam hal ini adalah siswa. b.
Bentuk dorongan atau dukungan yang dapat dilakukan orang tua, menurut Abd Azis Albone (2009:77): 1)
Memberikan perhatian yang besar kepada anaknya setelah pulang dari sekolah.
2)
Aktif mengikuti pertemuan orang tua di sekolah.
3)
Memberikan
solusi
terhadap
permasalahan
pendidikan
berwawasan multicultural yang berlangsung di sekolah. Sedang menurut Muhammad Hafidz dan Kastolani (2003:162), bentuk dorongan atau dukungan yang dapat dilakukan orang tua adalah: 1) Mendorong pendidikan keterampilan dan tekhnik di seluruh tingkatan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang cakap, terampil dan mampu melakukan pengembangan
di banyak
bidang. 2) Merencanakan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang
dapat
mendorong
melaksanakan
kedisiplinan.
Sebagaimana Firman Allah swt dalam surat Al Baqoroh/2:195
¡(#þqãZÅ¡ ôm r&ur ¡Ïps3 è=ökJ9$# ’n<Î) ö/ä3 ƒÏ‰ ÷ƒr'Î/ (#qà)ù=è? Ÿw ur «! $#È@ ‹Î6y™ ’Îû(#qà)ÏÿRr&ur ÇÊÒÎÈ tûüÏZÅ¡ ós ßJ ø9$# = Ïtä† ©! $#¨b Î) Artinya :”Dan balanjakanlah harta bendamu di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu dalam kebinasaan, dan
berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang berbuat baik”.(QS. Al Baqarah/2:195) Dan sabda Rasulullah saw
ان اﷲ ﯾﺤﺐ اذاﻋﻤﻞ اﺣﺪﻛﻢ ﻋﻤﻼ ان ﯾﺜﻘﻨﮫ Artinya :”Sesungguhnya Allah sangat suka terhadap seseorang yang melakukan sesuatu pekerjaan dan menekuninya”. 3) Memberikan perhatian terhadap anak, sebab merupakan tulang punggung, sumber kekuatan dan memikul tanggung jawab. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al Kahfi/18:13
óO ÎgÎn/tÎ/ (#qãZtB#uä îpu‹÷FÏù öN åk¨XÎ) 4Èd, ys ø9$Î/ Nèd r't7tR y7 ø‹n=tã È à)tR ß` øtªU ÇÊÌÈ “ W‰ èd óO ßg »tR÷ŠÎ—ur Artinya :”Kami ceritakan kisah mereka kepadamu dengan sebenarnya, Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk”.(QS. Al Kahfi/18:13) 4) Memahami problem yang dihadapi anak serta membantu untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang dihadapi. c.
Tahapan-tahapan orang tua dalam memberikan dorongan terhadap anak. Mansur Isna (2001:84-86), pencapaian kecerdasan emosional melalui tahapan-tahapan bagaikan sebuah perjalanan jenjang sekolah.
1) Merasakan perasaan-perasaan tubuh, bagai tahapan sekolah dasar. Tahap ini mengetahui sedikit tentang tubuh dan perasaan 2) Menerima perasaan, bagaikan sekolah menengah. Merasakan tetapi tidak menerima emosi. Orang yang tidak bisa menerima emosi, karena dirinya sendiri, saling mencari orang lain untuk menyalahkan kemarahannya. 3) Menjaga
kesadaran
atau
mempertahankannya
bagaikan
perguruan tinggi. Menjaga kepekaan dan kebugaran tubuh sehingga tubuh tetap reseptif. 4) Menumbuhkan empati, setingkat pascasarjana. Menurut Thomas Hatch dan Howard Gardner, empati adalah bumbu penting untuk pesona, sukses sosial, bahkan kharisma. 2.
Orang Tua a.
Pengertian Orang tua Departemen Pendidikan Nasional (2007:802), orang tua berarti ayah atau ibu kandung, atau orang yang bertanggungjawab penuh dalam keluarga. Orang tua adalah sebagai motor penggerak yang harus senantiasa mendampingi anak saat berada di rumah. Orang tua adalah sebagai panutan anak dalam berucap, berbuat atau bertingkah laku, sebab keteladanan orang tua merupakan peran vital dalam pendidikan yang mencerminkan sikap dan perilaku dalam interaksi antara keduanya. orang tua adalah bapak rohani bagi
anak, cermin dari kepribadian dalam bersikap dan bertindak bagi anak, figur yang diteladani oleh semua pihak. Orang tua merupakan mitra anak dalam kebaikan, pahlawan pembentuk kepribadian anak di rumah, pahlawan ilmu, pahlawan pendidikan, pahlawan kebaikan yang mempunyai budi pekerti mulia untuk membentuk kepribadian supaya menjadi lebih baik dan berguna. Orang tua merupakan uswatun hasanah, memberikan contoh kepada anak dalam berbuat, berucap, bertingkah laku dalam keseharian serta memberikan motivasi agar bias melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai siswa. b.
Sifat-sifat yang semestinya dimiliki orang tua. Abdul Mustaqim ((2005:38): 1) Sabar, merupakan sifat utama yang harus dimiliki. Kesabaran dapat melahirkan sikap dewasa dalam menangani pemasalahan anak, dapat memahami keinginan anak. 2) Lemah lembut, sebab dengan kelembutan anak merasa disayang dan terketuk hatinya. 3) Penyayang, menumbuhkan ikatan emosional yang kuat, dapat bekerja sama dengan baik dalam merealisasikan tujuan pendidikan.
4) Luwes dalam bertindak, membantu proses penanganan setiap masalah anak, mencari cara efektif untuk menyelesaikan persoalan. 5) Mengendalikan emosi. 6) Bersikap moderat 7) Menasehati
seperlunya,
bersikap
tengah-tengah
dalam
memberikan nasehat, maksudnya tidak berlebihan. c.
Peranan orang tua Hasan Basri (2004:97), orang tua berusahalah memahami keadaan anak, kesukaran, kekurangan, ketidaksenangan dan harapanharapannya. Jika marah, maka hindarilah kemarahan pada saat-saat kritis dan berkesan traumatic kepada anak-anaknya : 1) Tatkala anak-anak sedang menikmati makanan. 2) Tatkala anak-anak sedang berangkat istirahat atau tidur. 3) Tatkala anak-anak di hadapan kawan-kawannya atau di hadapan guru atau orang-orang lain yang dihormatinya, dan 4) Tatkala anak-anak pamit berangkat sekolah. Peran orang tua dalam mendidik anak menurut Abdul Mustaqim (2005:49), menyayangi anak, bukan memanjakannya. Namun sebagian besar orang tua tidak dapat membedakan antara menyayangi anak dan memanjakannya. Kadang-kadang orang tua begitu berlebihan dalam menyayangi anaknya sehingga terperosok pada sikap memanjakannya. Oleh karena itu mendidik anak dengan
penuh kasih sayang menjadi sangat penting sejak anak masih kecil, bahkan sejak masih dalam kandungan. Abdul Mustaqim (2005:45-47), wasiat atau nasihat Al Qur’an untuk para orang tua : 1) Menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka. Sebagaimana Firman Allah :
⨠$¨Z9$# $yd ߊqè%ur #Y‘$tR ö/ä3 ‹Î=÷d r&ur ö/ä3 |¡ àÿRr& (#þqè% (#qãZtB#uä tûïÏ% ©!$# $pkš‰r'¯»tƒ öN èd ttBr& !$tB ©! $# tb qÝÁ ÷ètƒ žw ׊#y‰ Ï© Ôâ Ÿx Ïî îps3 Í´¯»n=tB $pköŽn=tæ äou‘$yf Ïtø:$#ur ÇÏÈ tb râsD÷sム$tB tb qè=yèøÿtƒur Artinya :”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS. At Tahrim/66:6) 2) Larangan membunuh karena takut miskin. Sebagaimana Firman Allah :
öN ßg n=÷Fs% ¨b Î)4ö/ä.$ƒÎ)ur öN ßg è%ã—ötR ß` øtªU (9, »n=øBÎ)spu‹ô± yz öN ä.y‰ »s9÷rr&(#þqè=çGø)s? Ÿw ur ÇÌÊÈ #ZŽÎ6x. $\«ôÜ Åz tb %Ÿ2 “dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka
dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar”.(QS. Al Isra/17:31) 3) Anak sebagai hiasan hidup. Sebagaimana Firman Allah:
ÎŽÏÜ »oYs)ø9$#ur tûüÏZt6ø9$#ur Ïä!$|¡ ÏiY9$# šÆ
ÏB ÏN ºuqyg¤± 9$# = ãm Ĩ $¨Z=Ï9 z` Îiƒã—
ÉO »yè÷RF{ $#ur ÏptB§q|¡ ßJ ø9$# È@ ø‹y‚ ø9$#ur ÏpžÒ Ïÿø9$#ur É= yd ©% !$# šÆ ÚÆ
ÏB ÍotsÜ Zs)ßJ ø9$#
ó¡ ãm ¼çny‰ YÏã ª! $#ur ($u‹÷R‘‰ 9$# Ío4qu‹ys ø9$# ßì »tFtB šÏ9ºsŒ 3Ï^ öys ø9$#ur ÇÊÍÈ É> $t«yJ ø9$#
Artinya :”dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”. (QS. Ali Imran/3:14). 4) Anak sebagai ujian dalam kehidupan. Sebagaimana Firman Allah :
íô_ r& ÿ¼çny‰ YÏã ©! $# žc
r&ur ×puZ÷GÏù öN ä.߉ »s9÷rr&ur öN à6 ä9ºuqøBr& !$yJ ¯Rr& (#þqßJ n=÷æ $#ur ÒO ŠÏà tã
Artinya :”dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (QS. AL Anfal/8:28)
d.
Tanggung jawab orang tua Hasan Langgulung (2004:317-320), kewajiban kewajiban terpenting orang tua terhadap anak-anaknya : 1) Bahwa si bapak memilih istri yang bakal menjadi ibu bagi anakanaknya ketika ia berniat hendak kawin, sebab ibu itu mempunyai pengaruh besar pada pendidikan anak-anak, dari pada tingkah laku mereka, terutama pada awal masa kanakkanak, dimana dia tidak kenal siapa-siapa kecuali ibunya yang menyediakan makanan, kasih sayang dan kecintaan. 2) Ia memilih nama yang baik bagi anaknya, terutama jika ia seorang laki-laki, sebab nama baik itu mempunyai pengaruh positif atas kepribadian manusia, begitu juga atas tingkahlaku, cita dan angan-angan. 3) Memperbaiki adab dan pengajaran anak-anaknya dan menolong mereka membina aqidah yang betul dan agama yang kokoh. 4) Orang tua harus memuliakan anak-anaknya, berbuat adil dan kebaikan diantara mereka. 5) Orang tua bersama lembaga-lembaga lain dalam masyarakat yang berusaha menyadarkan dan memelihara kanak-kanak dan remaja untuk memelihara anak-anaknya dari segi kesehatan, akhlaq dan sosial. Juga melindungi mereka dari segala yang membahayakan badan dan akalnya, juga membuka dan
mengembangkan
kesediaan-kesediaan,
bakat-bakat,
kesanggupan-kesanggupan minatnya. 6) Supaya orang tua memberikan contoh yang baik dan tauladan yang shaleh atas segala hal yang diajarkan. Juga mereka harus menyediakan suasana rumah tangga yang shaleh, penuh dengan perangsang-perangsang budaya dan perasaan kemanusiaan yang mulia, bebas dari kerisauan, pertentangan dan pertarungan keluarga dalam soal-soal pendidikan anak. Anisa Hidayati (1999:vii), bahwa pendidikan anak merupakan tanggung jawab orang tua adalah jelas. Hanya keterbatasan kemampuan orang tua, maka perlu bantuan orang lain yang mampu dan mau membantu orang tua. Pahala yang paling besar bagi orang tua adalah membenahi keluarganya. Anisa Hidayati (1999:ix-x), sejak bayi lahir islam telah meletakkan tata cara sebagai ajaran dan tradisi yang baik untuk membina jiwa anak-anak : 1) Waktu bayi lahir disunatkan untuk dikumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamat di telinga kiri. Hikmah adzan dan iqamat ini adalah bahwa anak sejak lahir sudah diperdengarkan seruan suci untuk beribadah kepada Allah dan di samping untuk mengusir setan. 2) Tanggung jawab orang tua yang pertama dan utama adalah melarang putra-putrinya musyrik. Allah telah berfirman :
žc
Î)(«! $Î/ õ8 ÎŽô³ è@Ÿw ¢Óo_ç6»tƒ ¼çmÝà Ïètƒ uqèd ur ¾ÏmÏZö/ew ß` »yJ ø)ä9 tA $s% øŒÎ)ur ÇÊÌÈ ÒO ŠÏà tã íO ù=Ýà s9 x8 ÷ŽÅe³ 9$#
Artinya :”Hai anakku, janganlah kamu menyekutukan (Allah), sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang besar”. (QS. Luqman/31:13) 3) Orang tua wajib mengajarkan shalat. Sebagaimana firman Allah
4’ n?tã ÷ŽÉ9ô¹ $#ur Ìs3 ZßJ ø9$# Ç` tã tm÷R$#ur Å$ rã÷èyJ ø9$Î/ öãBù&ur no4qn=¢Á 9$# ÉO Ï%r& ¢Óo_ç6»tƒ ÇÊÐÈ Í‘qãBW{ $#ÇP÷“tã ô` ÏB y7 Ï9ºsŒ ¨b Î)(y7 t/$|¹ r&!$tB Artinya :”Hai anakku! Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk halhal yang diwajibkan”. (QS. Luqman/31:17) Dipahami bahwa pangkal permasalahan pembinaan anak adalah cepatnya perubahan nilai-nilai sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang mempunyai dampak poitif dan negative. Masalah-masalah anak dihadapi dengan kekerasan (razia), dan juga orang tua menaggapinya dengan masa bodoh. Sebagai orang tua, seyogyanya bisa mengerti, memberikan rasa aman dan mendapingi anak tanpa harus mencari titik salah yang telah dilakukan. Sebab orang tua mungkin juga pernah mengalami.
Hasan Langgulung (1988:185), anak mempunyai factor dari dalam dirinya sendiri maupun luar (lingkungan) dalam menghadapi permasalahan, ini menjadi tanggung jawab orang tua dengan cara: 1) Memberikan arahan kepada anak tanpa menggunakan kekerasan (razia) 2) Senantiasa memperhatikan permasalahan yang dihadapi anak dengan serius (tidak masa bodoh) 3) Menanamkan sikap menjunjung tinggi harkat dan martabat kebudayaan sendiri 4) Membetengi diri dengan akhlak yang kuat agar tidak terpengaruh oleh nilai-nilai baru yang masuk, yang belum tentu cocok dengan kepribadian bangsa kita. 5) Menyediakan atau memprasaranai kebutuhan-kebutuhan anak, selama memang sangat diperlukan. 6) Memberikan tauladan. Orang tua mencerminkan sosok yang dipatuhi ucapannya dan juga ditiru perbuatan atau tingkah lakunya. Keteladanan orang tua berarti segala hal yang berkaitan dengan perkataan perbuatan dalam bersikap dan bertindak yang mencerminkan kepribadian atau figur bahwa dirinya sebagai contoh atau suri tauladan bagi anaknya. Keteladanan berasal dari kata tauladan atau teladan yaitu contoh, baik perkataan maupun perbuatan atau tingkah laku, mengajak agar mencontoh atau meniru segala yang dilakukan.
Keteladanan berarti memberikan contoh agar bisa diteladani atau diikuti baik perkataan maupun perbuatan atau tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Abdul Fattah Jalal (1988:184-185), mengatakan bahwa, kita diperintahkan untuk menjadikan Ibrahim a.s. dan orang-orang yang bersama dia dari para wali, Nabi dan orang-orang yang beriman sebagai suri teladan yang patut kita ikuti, sebagaimana terkandung dalam firman Allah swt.: .... ÿ ¼çmyètB tûïÏ%©!$#ur zO ŠÏd ºtö/Î)þ’Îû×puZ|¡ ym îouqó™ é&öN ä3 s9 ôM tR%x. ô‰ s% Artinya :”Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia;…. (QS. Al Mumtahamah/60:4) .4t Åz Fy $#tPöqu‹ø9$#ur ©! $#(#qã_ ötƒ tb %x. ` yJ Ïj9 ×puZ|¡ ym îouqó™ é&öN ÍkŽÏù ö/ä3 s9 tb %x. ô‰ s)s9 Artinya :”Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian. (QS. Al Mumtahamah/60:6) Salah satu cara mendidik, ialah memberikan teladan yang baik. Rasulullah saw, senantiasa menjadi teladan yang paling baik dan utama bagi kaum Muslimin dan seluruh umat manusia. Abd-Fattah Abu Ghuddah (1997:59), mengatakan bahwa Rasulullah dalam proses pengajaran adalah dengan teladan dan akhlak (budi pekerti) yang baik. Rasulullah adalah orang yang
pertama
melakukan sesuatu
sebelum
menyuruh orang lain
(muridnya) melakukan sesuatu itu. Sehingga orang lain pun akan dapat mengikuti dan melakukan sebagaimana yang melihat dari beliau. Allah menjadikan rasulullah sebagai teladan bagi hambahambanya. Allah berfirman:
tPöqu‹ø9$#ur ©! $#(#qã_ ötƒ tb %x. ` yJ Ïj9 ×puZ|¡ ym îouqó™ é&«! $#ÉA qß™ u‘ ’ÎûöN ä3 s9 tb %x. ô‰ s)©9 ÇËÊÈ #ZŽÏVx. ©! $#tx.sŒur tÅz Fy $# Artinya :“Sesunguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al Ahzab/33:21). Jadi jelas bahwa keteladanan orang tua perlu diterapkan dalam keseharian, baik di rumah atau masyarakat, karena bisa menjadi dorongan bagi siswa untuk melaksanakan kedisiplinan. Dari rumah orang tua memberikan anjuran kepada anak-anaknya datang di sekolah atau madrasah tepat waktu bahkan sebelum jam pelajaran dimulai, istirahat menggunakan waktu yang ada dengan baik (tidak ngelantur), dan juga pulang tepat waktu jam pelajaran habis. Orang tua juga memperhatikan kalau ada anaknya yang malas, untuk menggiatkan supaya belajar dengan baik. Dengan demikian anak akan termotivasi meningkatkan belajar.
3.
Pentingnya Dorongan Orang Tua Kedisiplinan sangat penting bagi setiap orang. Kedisiplinan pada anak merupakan salah satu kunci sukses. Dengan adanya kedisiplinan, tidak hanya pada diri sendiri namun membutuhkan dorongan dari orang tua. Pada umumnya anak akan selalu meneladani yang dilakukan dan menuruti pengarahan dari orang tua. Orang tua adalah sosok atau figur yang dihormati anak saat berada di rumah. Pengaruh dari orang tua sangat besar dalam membentuk kepribadian anak. Untuk itu anak atau siswa membutuhkan dorongan dari orang tua dalam belajar. Dengan adanya dorongan dari orang tua, anak bisa mendapatkan spirit untuk melaksanakan tugasnya dalam belajar. Dorongan yang diberikan baik material maupun spiritual. Dorongan orang tua bisa berwujud atau dilakukan dengan memberikan contoh mengatur waktu dalam keseharian di rumah: a.
Menggiatkan anak untuk senantiasa belajar.
b.
Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak.
c.
Menyarankan agar anak datang tepat waktu, istirahat tidak ngelantur dan pulang tepat waktu jam pelajaran selesai. Keteladanan orang tua dalam kedisiplinan bagi anak sangatlah
penting, karena sebagai sosok orang tua diharapkan selain dapat memberikan pengayoman atau perlindungan, juga dapat memberikan pendidikan dan pengajaran bidang jasmani dan rohani serta tata cara
bergaul yang baik dalam berinteraksi sosial dengan sesama teman, dan atau orang yang lebih tua. Orang tua tidak boleh
berkata, berbuat atau bertingkah laku
sembarangan karena pasti akan ditiru oleh anak didik, untuk itu ia harus senantiasa menjaga citra diri. Orang tua harus senantiasa memberikan pengarahan serta contoh-contoh yang baik, membangun demi kemajuan, juga bisa memberikan andil yang besar membentuk kepribadian anak yang berakhlakul karimah, yang bisa menjaga nama baik dirinya sendiri, orang-orang disekelilingnya, dan juga lingkungan sekolah maupun masyarakat. Sebagai orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pembentukan pribadi anak, baik dari segi perkataan maupun perbuatan atau tingkah laku. Abd-Fattah Abu Ghuddah (1997.1-4), di dalam al-qur’an al-karim terdapat beberapa ayat yang menjelaskan kepada kita akan keberadaan Rasulullah sebagai guru / pengajar bagi segenap umat manusia. a.
Allah s.w.t berfirman:
öN ÍkŽÏj.t“ãƒur ¾ÏmÏG»tƒ#uä öN ÍköŽn=tã (#qè=÷Ftƒ öN åk÷]ÏiB Zw qß™ u‘ z` ¿Íh‹ÏiBW{ $#’Îûy] yèt/ “ Ï% ©!$#uqèd ÇËÈ &ûüÎ7•B 9@ »n=|Ê ’Å"s9ã@ ö6s% ` ÏB (#qçR%x. b Î)ur spyJ õ3 Ïtø:$#ur |= »tGÅ3 ø9$#ãN ßgßJ Ïk=yèãƒur Artinya :“Dialah Tuhan yang mengutus kepada kaum ummy (buta huruf) seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, (berjuang) mensucikan mereka, serta mengajarkan mereka kitab dan hikmah. Sesungguhnya
mereka (sebelum diutusnya Muhammad) adalah benar-benar berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Jum’ah/62:2). b.
Di dalam ayat lain Allah berfirman
4y7 Å¡ øÿ¯R ` ÏJ sù 7py¥Íh‹y™ ` ÏB y7 t/$|¹ r&!$tBur («! $#z` ÏJ sù 7puZ|¡ ym ô` ÏB y7 t/$|¹ r&!$¨B ÇÐÒÈ #Y‰ ‹Íky «! $Î/ 4’s"x.ur 4Zw qß™ u‘ Ĩ $¨Z=Ï9 y7 »oYù=y™ ö‘r&ur Artinya :“Dan Kami (Allah) telah mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada manusia. Maka, cukup hanya Allah sajalah yang menjadi saksi.” (QS. An-Nisa’/4:79). c.
Firman Allah di dalam QS. As-Saba’/34:28
Ĩ $¨Z9$#uŽsYò2 r&£` Å3 »s9ur #\ƒÉ‹ tRur #ZŽÏ± o0Ĩ $¨Y=Ïj9 Zp©ù!$Ÿ2
žw Î)y7 »oYù=y™ ö‘r&!$tBur ÇËÑÈ šc
qßJ n=ôètƒ Ÿw
Artiinya :“Kami tidak mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai seorang pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan kepada seluruh manusia. Akan tetapi, kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. As-Saba’/34:28).
B. KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA 1.
Kedisiplinan a.
Pengertian Kedisiplinan Hasan Basri (2004:74), kedisiplinan merupakan salah satu unsur dalam struktur kepribadian seseorang telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pengaruh pendidikan dan percontohan orang tua dalam kehidupan keluarga akan mengembangkan
kedisiplinan
dalam
kehidupan
keluarga
yang
kelak sangat
bermanfaat dalam kehidupan sang anak selanjutnya. Penegakan disiplin dalam kehidupan diri bukanlah merupakan hal yang mustahil dilaksanakan. Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti patuh, taat terhadap peraturan atau tata tertib yang berlaku. Disiplin adalah alat vital untuk menyampaikan pada muridmurid, yaitu sebagai metode atau cara dalam pengajaran guna menumbuhkan kepatuhan atau ketaatan. Kedisiplinan berarti menerapkan atau melaksanakan disiplin yang berlaku tersebut, untuk dilaksanakan sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hai, baik di sekolah atau madrasah maupun di rumah dan masyarakat. Disiplin merupakan proses yang sejatinya dimulai sejak masih kanak-kanak di dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga jelas bahwa masa anak di sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah merupakan proses awal pembentukan kepribadian baik perkataan, perbuatan atau tingkah laku, yang semua itu dapat terwujud dengan adanya keteladanan dari orang tua, baik saat di sekolah/madrasah maupun saat di rumah / masyarakat. Hasan Langgulung (1985:159) disiplin adalah proses pelajaran. Sebagai suatu proses pelajaran maka ia tunduk pada hukum undangundang yang berlaku pada proses itu. Di antara syarat-syarat berlakunya pelajaran ialah adanya rangsangan (stimulus), adanya
partisipasi yang aktif dari pihak pelajar, dan adanya peneguhan (reinforcement) baik positif kalau pelajar itu mau dikuatkan atau negatif kalau pelajaran itu mau dihilangkan atau dilemahkan. Kedisiplinan
yang
dimaksud
bahwa
anak
senantiasa
memperhatikan serta melaksanakan segala peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah atau madrasah. Seperti datang tepat waktu di sekolah atau madrasah bahkan sebelum jam pelajaran dimulai, istirahat tepat waktu (tidak ngelantur), dan juga pulang tepat waktu jam pelajaran habis. Selain itu juga melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang telah diprogramkan oleh sekolah atau madrasah. Seperti mengikuti upacara bendera, pelajaran tambahan dan juga ekstra kurikuler Asy Syahid Hasan Al Banna (Nur Ahmad, 2005:56), "Taat adalah menunaikan perintah dengan serta merta, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, saat bersemangat maupun malas". Nur Ahmad (2005:49), adalah tugas utama para rasul manusia bertaqwa dan melakukan ketaatan kepada Allah dan Rasulnya, dan juga ulil amri.
ÇÎÉÈ Èb qãè‹ÏÛ r&ur ©! $#(#qà)¨?$sù …ö Artinya :“oleh karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.(QS. Ali Imran/3:50).
b.
Konsekuensi Kedisiplinan Hal yang sangat berkaitan dengan disiplin dalam konteks pendidikan agama. Hasan Langgulung (2004:334): 1) Sembahyang lima waktu dalam waktu-waktu tertentu, tidak boleh sebelum atau sesudahnya. Jadi di sini seseorang dilatih berdisiplin menepati waktu. 2) Puasa di bulan Ramadhan, yaitu menahan makan dan minum dari semenjak fajar sampai terbenam matahari. Di sini seseorang dilatih untuk melatih ketahanan jasmani dan rohani atau yang disebut dalam istilah Inggris “Strong Will” atau kemauan yang keras. 3) Selain dari pada sembahyang fardhu dan puasa wajib, ada berbagai sembahyang sunat dan puasa sunat, yang kalau diteliti bisa membentuk disiplin yang kuat pada seseorang. 4) Malah lebih luas lagi dari itu adalah konsep amanah. Amanah berarti pemberian-pemberian Tuhan kepada manusia termasuk kekayaan, ilmu pengetahuan, kekuasaan dan lain-lain, haruslah dianggap sebagai tanggung jawab yang besar, sekurangkurangnya amanah itu mempunyai dua makna : a)
Kesanggupan manusia mengembangkan potensi-potensi yang diberikan Tuhan padanya, tetapi harus dengan tanggung jawab yang besar, ilmu, kekuasaan, kecerdasan dan
lain-lain
adalah
amanah
yang
tidak
boleh
disalahgunakan, sebab kalau manusia menyalahgunakan pemberian itu maka manusia akan membinasakan diri sendiri. b) Cara pengurusan sumber-sumber kekayaan yang ada di bumi ini, yaitu bagaimana memakmurkan lingkungan ini untuk kebahagiaan manusia sendiri. Nur Ahmad (2005:54-55), taat harus kita lakukan baik disaat kita merasa senang dan bersemangat dengan perintah tersebut maupun disaat kita merasa enggan dan malas dengan perintah tersebut. Beberapa ibrah (pelajaran) yang bisa diambil kisah yang menggambarkan tentang ketaatan para Nabi atau Rasul: 1) Nabi Nuh as. telah membuat kapal di atas tanah di tengah padang pasir karena yakin dengan perintah Allah swt dan ia kerjakan dengan resiko kecaman serta ejekan dari orang-orang di sekitarnya. Ia yakin bahwa Allah lah yang akan menjalankan bahtera itu ke tujuan yang dikehendaki-Nya nanti. Nabi Nuh as. hanya memiliki keyakinan yang dalam untuk melaksanakan perintah Allah swt. yang berat dan amat ditentang oleh kebanyakan orang di kala itu, karena dianggap mengada-ada. 2) Nabi Ibrahim as. telah menempatkan istri dan anaknya di sebuah lembah tandus dan panasnya cuaca, yang kemudian hari didirikan rumah Allah (Ka'bah) di sana, tanpa teman yang
membantunya. Ketika istrinya tahu bahwa hal itu adalah perintah Allah maka dijalaninya kehidupan yang sangat sulit itu dengan sabarnya. 3) Nabi Ismail as. yang hendak disembelih oleh ayahnya, Nabi Ibrahim as. Dan ketika Nabi Ibrahim as. meminta pendapat kepada anaknya akan perintah Allah yang amat berat ini maka jawab Nabi Ismail, "Wahai ayahku…lakukanlah apa yang engkau telah diperintahkan. Insya Allah
engkau akan
mendapatiku sebagai orang-orang yang sabar". 4) Umi Musa tatakala beliau melemparkan buah hatinya (Musa) ke sungai, di saat ia merasa takut, khawatir akan keselamatan anaknya dari kekejaman fir'aun. Hatinya teriris-iris untuk melepaskan buah hatinya, maka Allah menghiburnya. Maka hilanglah segala keraguannya karena yakin akan janji Allah.
† ÎûÏmŠÉ)ø9r'sù Ïmø‹n=tã ÏM øÿÅz #sŒÎ*sù (Ïm‹ÏèÅÊ ö‘r& ÷b rÓy› qãB ÏdQ é’n<Î) !$uZøŠym ÷rr&ur šÆ
ÏB çnqè=Ïæ %y` ur Å7 ø‹s9Î) çnr–Š!#u‘ $¯RÎ) ( þ’ÎTt“øtrB Ÿw ur ’Îû$sƒrB Ÿw ur ÉdO uŠø9$# ÇÐÈ šú
üÎ=y™ ößJ ø9$#
Artinya :”dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena Sesungguhnya Kami akan
mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari Para rasul”. (QS. Qashash/28:7) c.
Kiat-kiat orang tua agar anak memiliki kedisiplinan. Abdul Mustaqim (2005:133-136): 1) Mengarahkan tujuan hidup, melatih menjalani hidup dengan kedisiplinan sehingga kelak menjadi manusia dewasa yang matang. 2) Melatih kebiasaan yang positif. Kebiasaan positif adalah sarana paling ampuh untuk mencapai kedisiplinan, membentuk sikap disiplin sehingga menemukan pola belajar yang efektif dan kemampuan konsentrasi yang baik. 3) Memberikan contoh dan keteladanan (qudwah). Dengan keteladanan, anak akan memahami manfaat kedisiplinan. 4) Menetapkan aturan yang tegas, mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mendisiplinkan anak setiap kali berbuat salah. Orang tua mengendalikan emosinya setiap kali berbicara kepada anak yang melanggar aturan. 5) Melibatkan anak untuk menilai suatu aturan. Orang tua sebaiknya memberikan kesempatan kepada anak untuk menilai aturan atau pedoman yang ditetapkan, artinya mengajarkan tentang konsistensi dalam bertindak.
6) Memerintah anak sesuai dengan kemampuannya. Orang tua mengukur sejauh mana batas kemampuan anak. Jangan sampai anak dibebani sesuatu di luar batas kemampuannya. d.
Pentingnya Kedisiplinan Kedisiplinan sangat penting dalam kehidupan. Kedisiplinan merupakan kunci menuju sukses. Untuk itu kedisiplinan perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menerapkan kedisiplinan, siswa perlu mendapat dorongan dukungan dari orang tua. Lebih-lebih sekarang ini sekolah atau madrasah menggunakan kurikulum KTSP yang mana segala sesuatu siswalah yang banyak aktif untuk mengembangkan bakat dan keterampilan yang dimilikinya. Orang tua adalah sebagai motor penggerak yang harus senantiasa mendampingi anak saat berada di rumah. Dengan adanya dorongan atau dukungan dari orang tua siswa mempunyai motivasi yang kuat untuk menuju masa depan yang lebih baik dan bermutu.
2.
Belajar. a.
Pengertian Belajar. Em Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja (2008:29), belajar berarti berusaha
untuk
memperoleh
ilmu
atau
menguasai
suatu
keterampilan. Tim penulis buku psikologi pendidikan (1993:73), belajar adalah
pembentukan
kebiasaan
dengan
cara
menghubungkan/mempertautkan antara perangsang (stimulus) yang lebih kuat dengan perangsang yang lebih lemah. Hasan Langgulung (1988:261), belajar berarti kesanggupan kita mempelajari tugas-tugas baru setelah kita melatih dari mengerjakan tugas-tugas yang serupa. Hasan Basri (2004:92), belajar adalah proses perubahan di dalam diri seseorang. Setelah belajar seseoramg mengalami perubahan dalam dirinya seperti mengetahui, memahami, lebih terampil, dapat melakukan sesuatu dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilakukan dan dinamakan belajar ternyata memberi hasil yang menggembirakan. Belajar adalah kegiatan yang disengaja dan terarah untuk menuju suatu tujuan. Karena kegiatan tersebut disengaja maka dilakukan dalam kesadaran yang baik dan dilandasi oleh beberapa kegiatan. Di samping kesadaran, faktor kemauan dan kesungguhan hati dari para pelaku kegiatan belajar, tidak bisa diabaikan. Dengan
belajar
kita
akan
mengetahui
sesuatu,
mengembangkan ilmu pengetahuan, kepribadian kita yang lebih tangguh. Belajar memang salah satu kegiatan yang khas manusiawi, dan dengan kegiatan tersebut proses pewarisan ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta pengembangannya dapat dilanjutkan dalam kehidupan kita.
Penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap siswa, baik di sekolah atau madrasah dan juga di rumah. Belajar dapat dilakukan dengan membaca materi, munulis dan mengulanginya sampai betul-betul dikuasai. Sehingga siswa mempunyai atau bertambah pengetahuan sesuai dengan yang dipelajarinya. Taraf belajar juga disesuaikan dengan jenjang yang sedang ditempuh oleh siswa. Setiap taraf pendidikan pastinya punya tingkatan tersendiri baik jenjang SD/MI, SMP/MTs maupun SMU/MA. Sondang P Siagian (2004:106-109), belajar berarti berusaha mengetahui hal-hal baru, tekhnik baru, metode baru, cara bepikir baru, dan bahkan juga berperilaku baru. Belajar adalah proses yang berlangsung seumur hidup dan tidak terbatas pada pendidikan formal yang ditempuh seseorang diberbagai tingkat pendidikan. Salah satu bentuk nyata dari telah "belajarnya" seseorang adalah perubahan dalam persepsi, perubahan dalam kemauan, perubahan dalam tindak tanduk dan sebagainya. Kapasitas belajar seseorang berbeda dari kapasitas orang lain. Proses balajar terjadi dengan dengan dua unsur utama. Di satu pihak terdapat stimulus dan dipihak lain terdapat response. Berarti proses belajar sesungguhnya merupakan proses "conditioning" dengan berbagai bentuknya.
1) Conditioning klasikal berarti ada stimulus. Ini merupakan bentuk respon. 2) Operant conditioning. Ini mengetengahan bahwa perilaku seseorang, atau perubahan dalam perilaku itu merupakan fungsi dari konsekuensi perilaku tersebut. Artinya, dalam proses belajar, seseorang akan cenderung berperilaku tertentu guna memperoleh apa yang diinginkannya atau untuk mencegah suatu konsekuensi tertentu yang tidak diinginkannya. Bentuk proses belajar lain yang dikenal dewasa ini ialah yang disebut dengan istilah proses belajar sosial. Intinya terletak pada pendapat bahwa seseorang bisa belajar melalui tiga cara; 1) Belajar dari pengalaman orang lain 2) Belajar karena diberitahu oleh orang lain. 3) Belajar karena pengalaman sendiri. b.
Sikap orang tua yang menunjang keberhasilan belajar. Hasan Basri (2004:95-96), setiap orang tua yang baik dan bertanggung jawab tentulah mendambakan hasil belajar yang baik dan menggembirakan dari anak-anaknya. Sikap dan perlakuan orang tua itu antara lain : 1) Kasih sayang yang ikhlash. 2) Perhatian dan pengertian yang benar. 3) Pembimbingan dan pengarahan yang kontinyu. 4) Bijaksana dalam menghadapi kesukaran belajar anak.
5) Pengorbanan tanpa pamrih, dan 6) Gembira dan bahagia selalu. 3.
Siswa. a.
Pengertian Siswa Departemen
Pendidikan
Nasional
(2007:1077),
siswa
mempunyai arti murid, pelajar terutama pada tingkat sekolah dasar, menengah, SMU. Zamakhsyari
Dhofier,
tradisi…hlm
17
(Jasa
Ungguh
Muliawan, 2005:133), siswa adalah seorang anak yang selalu mengalami perkembangan sejak terciptanya sampai meninggal dan perubahan-perubahan itu terjadi secara wajar. Siswa adalah setiap individu (orang) yang menerima pengaruh dari seorang atau kelompok (guru) yang menjalankan kegiatan pendidikan. Anak merupakan salah satu komponen manusiawi yang menempati fungsi sentral dalam proses belajar mengajar. Siswa di dalam proses belajar mengajar merupakan pihak yang ingin meraih cita-cita, memilki tujuan dan kemudian ingin mencapai secara optimal. Anak menjadi faktor penentu, sehingga menuntut dan dapat memengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya. b.
Hak-hak pokok orang tua terhadap anak. Hasan langgulung (2004:320-323):
1) Bahwa anak meneladani orang tuanya dengan baik, lemahlembut
berkata,
menyayangi
kehendaknya,
dan
selalu
menimbulkan rasa hormat, penghargaan, dan bersyukur atas jasa-jasa bakti mereka, terhadapnya anak-anak juga harus mematuhi perintah-perintahnya, kecuali kalau menyuruh kepada maksiat. Firman Allah :
£` tóè=ö7tƒ $¨BÎ)4$·Z»|¡ ôm Î)Èûøït$Î!ºuqø9$Î/ur çn$ƒÎ)Hw Î)(#ÿr߉ ç7÷ès? žw r&y7 •/u‘ 4Ó|Ó s%ur * Ÿw ur 7e$ é& !$yJ çl°; @ à)s? Ÿx sù $yJ èd Ÿx Ï. ÷rr& !$yJ èd ߉ tn r& uŽy9Å6 ø9$# x8 y‰ YÏã y $uZy_ $yJ ßgs9 ôÙ Ïÿ÷z $#ur ÇËÌÈ $VJ ƒÌŸ2
Zw öqs% $yJ ßg ©9 @ è%ur $yJ èd öpk÷]s?
ÇËÍÈ #ZŽÉó|¹ ’ÎT$u‹/u‘ $yJ x. $yJ ßg÷Hxq ö‘$#Éb> §‘ @ è%ur ÏpyJ ôm §9$#z` ÏB ÉeA —% !$# Artinya :”dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia”. “dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al Israa/17:23-24)
öN ÍkÌE$t«ÍhŠy™ ` tã ã—ur$yf tGtRur (#qè=ÉKtã $tB z` |¡ ôm r&öN åk÷]tã ã@ ¬6s)tGtR tûïÏ%©!$#y7 Í´¯»s9'ré& ÇÊÏÈ tb r߉ tã qム(#qçR%x. “ Ï%©!$#É- ô‰ Å_Á 9$#y‰ ôã ur (Ïp¨Ypgø:$#É= »ptõ¾ r&þ’Îû Artinya :”mereka Itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghunipenghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka”. (QS. Al Ahqaf/46:16)
’Îû¼çmè=»|Á Ïùur 9` ÷d ur 4’n?tã $·Z÷d ur ¼çm•Bé& çm÷Fn=uHxq Ïm÷ƒy‰ Ï9ºuqÎ/ z` »|¡ SM} $# $uZøŠ¢¹ urur ÇÊÍÈ çŽÅÁ yJ ø9$#¥’n<Î)y7 ÷ƒy‰ Ï9ºuqÎ9ur ’Í<öà6 ô© $#Èb r&Èû÷ütB%tæ Artinya :”dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambahtambah,
dan
menyapihnya
dalam
dua
tahun[1180].
bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.(QS. Luqman/31:14)
Èûøït$Î!ºuqø9$Î/ur ©! $# žw Î) tb r߉ ç7÷ès? Ÿw Ÿ@ ƒÏäÂuŽó Î) ûÓÍ_t/ t, »sV‹ÏB $tRõ‹ s{ r& øŒÎ)ur $ZR$|¡ ôm Î) Artinya :”dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa,”. (QS. Al Baqarah/2:83)
2) Bahwa anak-anak memberi pemeliharaan, perbelanjaan dan memelihara kehormatan ibu bapak tanpa mengharap bayaran dari mereka. Pemeliharaan ibu bapak ketika dalam keadaan lemah dan uzur adalah termasuk yang pertama-tama diwajibkan oleh islam supaya keluarga itu memelihara kesuciannya dan kehormatannya. 3) Bahwa anak memungkinkan orang tuanya menunaikan ibadah haji yang tidak sanggup mereka mengerjakannya dengan harta mereka sendiri. Begitu juga mereka harus selalu dalam hubungan rapat dengan mereka dan kerabat yang tidak ada hubungannya kecuali melalui ibu bapak. Mereka juga harus mendo’akan orang tuanya semasa masih hidup dan sesudah matinya, dan selalu melanjutkan kebaikannya dengan orangorang yang menjadi sahabat ibu bapak. 4.
Kedisiplinan Belajar Siswa Kedisiplinan belajar siswa berarti ketaatan atau kepatuhan terhadap suatu peraturan yang ada atau berlaku untuk diterapkan atau dilaksanakan oleh anak. Baik yang dilaksanakan di rumah maupun di sekolah atau madrasah. Kedisiplinan saat siswa berada di rumah. Hal ini membutuhkan dorongan dari orang tua. Dengan adanya dorongan dari orang tua, dapat lebih memacu anak untuk melaksanakan kewajiban sebagai seorang pelajar. Dalam kata lain anak mempunyai inspirasi yang kuat untuk melaksanakan atau
menerapkan peraturan atau tata tertib yang telah berlaku ditetapkan, agar terwujud suatu kondisi yang mencerminkan bahwa segala hal menyangkut urusan pendidikan dapat berjalan selaras dengan yang diharapkan.
C. Pengaruh Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa. Orang tua mempunyai pengaruh yang kuat untuk menciptakan kedisiplinan dalam diri anak. Baik melalui perkataan maupun tindakan atau tingkah laku. M. Basyirudin Usman (2010:1), pengaruh orang tua dalam mendidik anak yaitu dengan didaktik metodik. Perkataan didaktik berasal dari bahasa Yunani yakni didasko, akar kata tersebut diambil dari didaskein yang berarti pengajaran. D. H. Queljoe, 1962:12 (M. Basyarudin Usman, 2010:1), pengertian secara terminology adalah menanamkan pengetahuan kepada seseorang dengan singkat dan pasti. Dengan lain perkataan didaktik dapat diartikan suatu ilmu yang membicarakan atau memberikan prinsip-prinsip dalam menyampaikan pengajaran sehingga dapat dikuasai atau dimiliki siswa atau yang menerimanya. Jadi yang dimaksud penulis, dengan perkataan orang tua mempunyai pengaruh yang kuat untuk membentuk kedisiplinan bagi anak, tidak hanya dari perkataan saja, namun juga dengan keteladanan dalam bertingkah laku atau perbuatan.
Dengan kata lain, orang tua sangat mempengaruhi dalam kedisiplinan belajar siswa. Orang tua keliru dalam memberikan pendidikan atau pengajaran, serta memberikan teladan, maka kedisiplinan juga kurang bisa terlaksana. Orang tua perlu menanamkan disiplin pada diri anak. Upaya yang dilakukan orang tua untuk membantu anak memiliki dan mengembangkan kedisiplinan, Moh Shohib (1998:70-86): 1.
Penataan lingkungan fisik.
2.
Penataan lingkungan sosial.
3.
Penataan lingkungan pendidikan.
4.
Dialog-dialog keluarga
5.
Penataan suasana psikologis keluarga.
6.
Penataan sosiobudaya keluarga.
7.
Perilaku orang tua saat terjadi pertemuan dengan anak.
8.
Kontrol orang tua terhadap perilaku anak. Konsep
kunci
orang
tua
membantu
anak
memiliki
dan
mengembangkan kedisiplinan, Moh Shochib (1998:14-): 1.
Pertemuan makna antara orang tua dengan anak-anak. Untuk mengamati secara cermat, mendalam dan menyeluruh. Ada empat hal yang perlu diarahkan: a.
Pribadi orang tua yang kongrit.
b.
Pribadi anak yang kongrit.
c.
Situasi lugas dalam keluarga.
d.
Arah tindakan untuk anak agar memiliki dasar-dasar kedisiplinan dan mengembangkannya.
2.
Pola asuh orang tua dalam membantu anak memiliki dan mengembangkan kedisiplinan: a.
Pola
asuh
orang
tua
dalam
membantu
anak
untuk
mengembangkan kedisiplinan adalah upaya yang aktualisasi. b.
Kedisiplinan anak dimaksudkan sebagai keteraturan perilaku berdasarkan nilai moral yang telah mempribadi dalam diri anak.
c.
Keterkaitan pola asuh orang tua dengan kedisiplinan anak dimaksudkan sebagai upaya orang tua dalam meletakkan dasardasar kedisiplinan dan membantu mengembangkannya. Intensitas kebutuhan anak untuk mendapatkan bantuan dari orang tua bagi kepemilikan dan pengembangan dasar-dasar kedisiplinan.
d.
Dinamika anak memiliki dan mengembangkan dasar-dasar disiplin melibatkan proses yang masing-masing bersifat dialektik, yaitu
pengenalan
dan
pemahaman,
pengendapan
dan
pempribadian nilai-nilai moral. Proses dialektik yang dimaksud adalah bahwa pada setiap proses yang terjadi, akan senantiasa melakukan penolakan dan atau penerimaan anak terhadap nilai baru karena adanya konflik atau benturan dengan nilai lama yang telah mengendap pada dirinya. Orang tua kadang tidak memperhatikan belajar anak. Ada sebagian orang tua malah dengan sengaja bersama anak saat anak tersebut tidak
masuk sekolah. Bahkan ada yang memang menyuruh anak untuk tidak masuk sekolah. Ada baiknya dalam orang tua memberikan dorongan kepada anakanaknya menyimak sebuah motto yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional yang berasal dari buah pikiran seorang tokoh Nasional bangsa kita, Ki Hajar Dewantara yang berbunyi “Ing ngarso aung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”, yang artinya “Di depan menjadi teladan, di tengah (bersama-sama anak) membina kemauannya, mengikuti dari belakang. Dari motto di atas dapat diambil beberapa kesimpulan yang adakaitanya dengan pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan siswa: 1.
Orang tua aktif memberikan contoh, dan anak pun aktif menerima, mengikuti contoh yang diberikan.
2.
Orang tua aktif membina kemauan anak, dan anak bereaksi mengembangkan dan menyalurkan kemauannya.
3.
Orang tua mengikuti sambil tetap memberikan pengaruh, dan anak aktif bergerak maju. Penulis bermaksud untuk memberikan himbauan kepada orang tua agar
senantiasa memberian dorongan dan juga perhatian kepada anak-anaknya, baik yang berkaitan dengan akademik di sekolah maupun saat keseharian di rumah. Dengan demikian anak akan mempunyai kedisiplinan dalam belajar, maupun dalam hal yang lain, baik di sekolah maupun di rumah.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisipinan belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung. Pada bab ini peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Madrasah tersebut. Sebelum peneliti memberikan hasil dari penelitiannya, terlebih dahulu peneliti ingin memberikan gambaran umum tentang Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung. A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian 1.
Sejarah Singkat Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan tokoh masyarakat Gumuk, Regunung diperoleh keterangan bahwa : Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah berdiri tahun 1953. Pada awalnya merupakan tanah wakaf dari Bapak H. Ali dengan luas tanah 1.282 m2. Sebelum menjadi MI Miftahul Islamiyah madrasah tersebut adalah MWB (Madrasah Wajib Belajar) yang mask pada sore hari. Jumlah guru pada saat itu adalah empat orang dan merupakan guru honorer. Mulai tahun 1967 status madrasah menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI). Pemerintah menempatkan guru negeri pada Madrasah Ibtidaiyah tersebut sebanyak enam orang. Setelah itu Madrasah
Ibtidaiyah tersebut menjadi Madrasah Ibtidaiyah seperti yang lain yang masuk pagi sampai dengan sekarang.. Adapun tujuan didirikannya Madrasah tersebut adalah sebagai berikut a.
Untuk memberikan pondasi agama yang kuat kepada anak-anak di desa Regunung dan disekitarnya.
b.
Banyaknya anak-anak yang hanya sekolah Rakyat yang pendidikan agamanya sangat minim.
c.
Kesanggupan para ustadz untuk mengelola dan dukungan dari masyarakat. Perjalanan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah sejak
berdirinya hingga saat ini mengalami beberapa kemajuan, antara lain : a.
Pada tahun 1995 terakreditasi dengan status DIAKUI.
b.
Pada tahun 2000 terakreditasi lagi dengan status DISAMAKAN.
c.
Pada tahun 2005 kembali terakreditasi dengan status nilai C (Cukup).
d. 2.
Pada tahun 2010 kembali terakreditasi dengan status nilai B (Baik)
Profil Madrasah a.
Nama Madrasah
: Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah
b.
Alamat Sekolah
: Gumuk 02/1,Regunung, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 50775
c.
Tahun Pendirian
: 1953
d.
No Piagam Akreditasi : K.W.II.4/4/pp.03.2/623.22/30/2005
e.
Yayasan Pengelola
:(Yaspinamat) Yayasan Pendidikan Islam Amanat
Umat,
Gintungan
Butuh
Tengaran Semarang. 3.
Letak Geografis Dari segi geografis Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah tergolong strategis karena mudah dijangkau. Madrasah Ibtidaiyah Miftahl Islamiyah jauh dari pusat keramaian sehingga suasana belajar begitu khitmad dan tetap terjaga karena terhindar dari lalu lalang kendaraan dan kebisingan kendaraan bermotor.
4.
Visi, Misi dan Tujuan a.
Visi Memposisikan Madrasa berwawasan Ilmu Pengetahuan, iman dan Taqwa.
b.
Misi 1) Melaksanakan bimbingan intensif. 2) Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya sehingga dapat berkenbang secara optimal. 3) Mengembangkan bakat siswa sehingga menjadi manusia yang terampil dan bermoral.
c.
Tujuan Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan tingkat lanjut.
5.
Sarana dan Prasarana Penunjang Proses Pembelajaran a.
Sarana Fisik 1) Gedung Gedung dibangun setelah mendaoatkan Dana Alokasi khusus (DAK) tahun 2008 lengkap dengan meubeler serta buku-buku penunjang baik yang mengacu pada akademik maupun yang mengacu pada keterampilan dasar untuk mengembangkan potensi. Didukung dengan tenaga ahli yang ada terdapat 2 unit computer untuk menunjang kelancaran pembuatan administrasi sekolah. Ditambah lagi dengan adanya Dana Rehab anggaran tahun 2009 yang digunakan untuk memperkokoh bangunan fisik maupun menambah kelengkapan atau sarana dan prasarana penunjang lain. Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung memiliki dua buah gedung yang terdiri dari 8 ruang, dengan perincian sebagai berikut a)
6 ruang untuk ruang kelas, kelas satu hingga kelas enam.
b) 1 ruang untuk ruang guru, perpustakaan, koperasi, UKS. c)
1 ruang untuk kepala madrasah.
2) Meubeler a)
Meja Guru
: 14 (empat belas)
b) Kursi Guru
: 14 (empat belas)
c)
: 90 (sembilan puluh)
Meja anak
d) Kursi Anak
: 140 (seratus empat puluh)
e)
Almari Kelas
: 6 (enam)
f)
Almari Perpustakaan : 4 (empat)
g) Almari Kantor
: 3 9tiga)
3) Masjid Masjid
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul
Islamiyah
Regunung dibangun pada tahun 1995 dengan ukuran 9 x 9 m2. Masjid tersebut dibangun dengan tujuan : a)
Untuk praktek sholat siswa-siswi kelas I-VI.
b) Untuk jama’ah sholat Dhuha dan Dhuhur siswa-siswi kelas I-VI. c)
Sebagai sarana ibadah sehari-hari masyarakat sekitar lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung.
4) WC / Kamar Mandi Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah memiliki tiga unit WC / kamar mandi, satu unit untuk guru dan karyawan dan dua unit untuk siswa dan umum yang berdampingan dengan tempat wudhu masjid.
b.
Sarana Non Fisik 1) Perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung memiliki perpustakaan dengan perlengkapan sebagai berikut : Tabel 3.1 Perlengkapan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Buku Buku Bacaan/Sastra/Bahasa Buku Sains Buku Panduan Olimpiade IPA dan Matematika Ensiklopedi Sastra Indonesia Buku Atlas Ensiklopedi Matematika Ensiklopedi IPTEK Buku Referensi Buku Panduan Anti Narkoba Ensiklopedi Eksperimen Sains Kamus Visual Dictionari Visual Pengetahuan Populer Kamus Bergambar Matematika Bermain Sambil Belajar Bahasa Inggris Buku Bacaan Fiksi Dan Non Fiksi Kamus Oxfort Junior Bergambar Sesi Apa yang Harus Diketahui Buku Pengetahuan Sesi Arab Cerdas Ensiklopedi A-Z Seri lebih Dekat dengan Laut dan Bumi Sains untuk Pemula
Jumlah 200 72 28 9 70 72 15 123 4 48 6 15 2 60 853 16 40 16 40 45 42 60
Lanjutan Tabel 3.1 Perlengkapan No 23
Nama Buku IPA seri A dan B
Jumlah 24
24 25 26 27 28 29 30 31
Seri Antisipasi Bencana Seri Rahasia Dibalik Pengetahuan Seri 100 Pengetahuan Seri Bagaimana Kita Mengukur Buku Panduan ICT Buku Cerita Bergambar Buku Pengetahuan Umum, IPA, dan IPS Buku Bacaan Budi Pekerti
30 72 60 35 24 165 70 200
2) Alat Peraga Pendidikan Tabel 3.2 Daftar Alat Peraga No 1 2 3 4 5 6 7 8
Alat Peraga Pendidikan Jumlah Kit Matematika 3 set Kit Matematika Kreatifitas 4 set IPBA 3 set Kit IPA 2 set Bahasa Indonesia 3 set IPS 3 set CD Pembelajara Geografi 33 Provinsi 3 set Kit Bahasa Inggris 4 set
3) Sarana Olah Raga Untuk menunjang bakat dan minat siswa di bidang olah raga, Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah telah memiliki sarana olah raga yang meliputi : a)
1 unit lapangan bulu tangkis
b) 1 unit tenis meja c)
1 buah bola voly
d) 1 buah bola kaki e)
2 buah tolak peluru
f)
6 buah gawang untuk lari gawang
4) Alat Seni Untuk menunjang pengembangan bakat dan minat siswa di bidang seni, Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung telah memiliki satu unit alat musik Drum Band digunakan sebagai kegiatan ekstrakulikuler. 6.
Kegiatan belajar mengajar Proses belajar mengajar berlangsung mulai 07.00-12.10 WIB. Pembelajaran pelajaran agama dan umum sesuai dengan kurikulum Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Nasional. Menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), menerapkan "Pembelajaran Tematik" bagi kelas I, II dan III serta menerapkan "Pembelajaran Pendekatan Kontekstual" bagi kelas IV, V dan VI. Selain itu siswa diarahkan masuk lebih awal untuk melafalkan Asmaul Husna.
7.
Prestasi Akademik / Non Akademik a.
Juara III lomba Mapel Matematika tingkat Kecamatan 2007
b.
Juara I Porseni MI cabang olah raga lari tingkat Kecamatan dan maju porseni tingkat Kabupaten.
c.
Nilai terendah terbaik UASBN 2008 mata pelajaran IPA (7,25)
d.
Peringkat 10 besar lomba Membaca Menulis Permlaan (MMP) kelas I-IV dari 58 SD/MI se Kecamatan.
8.
Kegiatan Ekstrakulikuler Kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan di luar jam sekolah yang diadakan oleh madrasah dalam rangka mengembangkan bakat, minat dan potensi siswa yang tidak bisa di dapatkan dalam kegiatan kulikuler. Ekstreakulikuler tersebut yaitu:
9.
a.
Pramuka
b.
Drum band
Struktur Pengurus / Komite Sekolah / madrasah a.
Pelindung
: Syamsudin, S.Ag
b.
Ketua I
: Giyanto
c.
Ketua II
: M. Hisyam
d.
Sekretaris
: Fatchur Rahman
e.
Bendahara
: Fadhiyah Maskuroh
f.
Sie Pendanaan
: Abdul Kholil
g.
Sie Hmas
: H. Slamet Ihsanudin
h.
Anggota
: Sururi
i.
Anggota
: Jamzuri
10. Struktur Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah a.
Kepala Madrasah
: Mughni, A. Ma.
b.
Wakil Kepala
: Fadhiyah Maskuroh, S. Ag.
c.
Sekretaris
: Mahfut Anwar, A. Ma.
d.
Bendahara
: Nur Widayanti, A. Ma.
e.
Sie pramuka
: Nurul Laeliyah, S. PdI.
f.
Sie Perpustakaan
: Sri Riyati, S. PdI
g.
Sie Kebersihan
: Mas'udah, s. pdI
h.
Sie Perlengkapan
: Nur Ainiyah, S. Ag.
i.
Sie Olah Raga
: Nur Muhammad, A. Ma.
11. Keadaan Guru Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung diampu oleh 8 (delapan) guru, dengan rincian tugas sebagai berikut : a.
Satu kepala Madrasah : Mughni, A.Ma.
b.
Tiga guru sebagai guru kelas, yaitu guru kelas I, II, II:
c.
1) Kelas I
: Nur Widayanti A.Ma.
2) Kelas II
: Nurul Laeliyah S.PdI
3) Kelas III
: Mas'udah S.PdI
Lima guru sebagai guru mata pelajaran untuk kelas IV, V, VI yaitu: 1) Fadhiyah Maskuroh, S.Ag. 2) Sri Riyati, S. PdI. 3) Nur Ainiyah S.Ag. 4) Nur Muhammad A.Ma. 5) Mahfut Anwar A.Ma.
12. Keadaan Siswa Pada tahun pelajaran 2010/2011 jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah dari kelas I sampai dengan kelas VI berjumlah 72 siswa, seperti terlihat dalam tabel berikut : Tabel 3.3 jumlah Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Tahun Pelajaran 2010/2011 Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan 5 7
No
Kelas
Total
1
I
2
II
3
8
11
3
III
4
9
12
4
IV
6
10
16
5
V
5
6
11
6
VI
5
5
10
12
Jumlah siswa kelas I sampai dengan kelas VI MI Miftahul Islamiyah tahun pelajaran 2010/2011 ada 72. Tabel 3.4 Data Responden Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Tahun Pelajaran 2010/2011 No Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Induk 1337 1336 1320 1332 1333 1329 1334 1338 1335
Nama Siswa Abdul Azis Muzaki Dila Wijdanul Alia Laili Destina Lia Rahmawati Muhammad Rizky Nur Anisah Nur Huda Restiana Reifa Septiyawan
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
Kelas I I I I I I I I I
10 11 12 13
1340 1314 1339 1328
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1293 1309 1321 1297 1312 1312 1300 1327 1306 1329 1320 1322 1325 1319 1317 1322 1331 1316
Rika Rizky Syaputra Siti Mariyam
Perempuan Laki-laki Perempuan
I I I
Ahmad Alwi Izzati Bagas Adi wibowo Ega Saputra Fatkhul khoir Joko Hariyadi Mudrikah. Muhammad Muzani Muhammad Syafi'i Putri Alvina Puji Izatul I Siti hadibah Syaifudin Ahmad Rofiqi Haikal Lusofa Muhammad Arifin Muhammad Noval Velayati Rizadatul Dizaulhaq Rina Andriyani Rina Candra Kartika Rizqi Maulana Akbar
Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki
II II II II II II II II II II II III III III III III III III III
Lanjutan Tabel 3.4 Data Responden MI Miftahul Islamiyah Regunug Tahun Pelajaran 2010/2011 No Urut 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Induk 1313 1299 1315 1318 1303 1270 1295 1296 1310 1298 1283
Nama Siswa Rif'an Umi faizah Yani Tri Mustika Zaenul Defghana Gaura Alviaturrohmah Aris Setiawan Ayul Amelia Dani Syaiful KYB Diah ptri Ardiana Hanik Triyani Jumi Fatmahani
Jenis Kelamin Laki-laki Peremouan Perempuan Laki-laki Perempuam Laki-laki perempuan Laki-laki Perempuam Perempuan Perempuan
Kelas III III III III VI VI VI VI VI IV IV
43 44
1307 1301
Latiful Khasanah Perempuan Qodri Widodo Laki-laki 45 1286 Sarifah ariyani Perempuan 46 1302 Siti Kholifah Perempuan 47 1285 Siti Rofi'ah Perempan 48 1308 Wahyu Dwi Atmojo Laki-laki 49 1291 Waninda Ayu Perempuuan 50 1281 Widiyanto Laki-laki 51 Gilang Bagus Ramadhan Laki-laki 52 1271 Ayuk Rahayu Perempuan 53 1292 Eko Mahfudin Laki-laki 54 1288 Faisol Abidin Laki-laki 55 1272 Masfik Sentanu Laki-laki 56 1255 Muhammad Fauzi Laki-laki 57 1290 Nur Kholisoh Perempuan 58 1284 Nurul Fajriyah Perempuan 59 1294 Romdhoni Laki-laki 60 Siti Maghfiroh Perempuan 61 1289 Siti Nur Maghfiroh Perempuan 62 1280 Wulan Kurniasih Perempuan Lanjutan Tabel 3.4 Data Responden MI Miftahul Islamiyah Regunug Tahun Pelajaran 2010/2011
IV IV IV IV IV IV IV IV IV V V V V V V V V V V V
No Urut 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
Induk
Nama Siswa Kuncoro Varel Mustofa 1302 Kris Maningsih Marfu'ah 1282 Muhammad Asnawi 1267 Muhammad Romdhoni 1274 M. Wildan Mustofa 1265 Romdhoni 1266 Siti Faizah 1243 Sri Herlina Efendi 1278 Yuliana
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan
Kelas VI VI VI VI VI VI VI VI VI VI
B. Penyajian Data Berdasarkan rumusan masalah yang penulis ketengahkan, maka penulis mengumpulkan data dengan 2 metode, yaitu kuisioner dan dokumentasi. Untuk mengumpulkan data tentang Pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa, penulis membagikan angket kepada responden 72 siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung. Angket tesebut terdiri dari 30 pertanyaan, setiap pertanyaan terdiri dari tiga pilihan jawaban.. Untuk memudahkan penganalisaan dari 30 item pertanyaan tersebut, maka penulis menentukan nilai dari masing-masing opsi jawaban dari responden, sebagai berikut : a.
Jawaban
A = 3 skor
b.
Jawaban
B = 2 skor
c.
Jawaban
C = 1 skor
Tabel 3.5 Jawaban Angket Tentang Dorongan Orang Tua
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jawaban A 7 13 9 11 8 11 9 4 8 4 2 3
B 5 2 3 3 2 2 4 10 4 8 3 7
C 3 0 3 1 5 2 2 1 3 3 10 5
Nilai 3 21 39 27 33 24 33 27 12 24 12 6 9
Total 2 10 4 6 6 4 4 8 20 8 16 6 14
1 3 0 3 1 5 2 2 1 3 3 10 5
34 43 36 40 33 39 37 33 35 31 22 28
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
4 0 4 7 3 12 8 7 12 8 10 4 2 2 2 6 5 4
8 10 6 5 9 0 3 4 1 4 0 5 7 8 5 3 4 7
3 5 5 3 3 3 4 4 2 3 5 6 6 5 8 6 6 4
12 0 12 21 9 24 24 21 36 24 30 12 6 6 6 18 15 12
16 20 12 10 18 0 6 8 2 8 0 10 14 16 10 6 8 14
3 5 5 3 3 3 4 4 2 3 5 6 6 5 8 6 6 4
31 25 29 34 30 27 34 33 40 35 35 28 26 27 24 30 29 30
Tabel Lanjutan 3.5 Jawaban Angket Dorongan Orang Tua
No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Jawaban No Responden A 31 3 32 5 33 2 34 1 35 0 36 8 37 4 38 4 39 5 40 13 41 6 42 8 43 1 44 9 45 9 46 6 47 5 48 5 49 5
B 7 5 9 8 9 3 7 8 5 1 5 5 10 3 0 5 6 5 7
C 5 5 4 6 6 4 4 3 5 1 4 2 4 3 6 4 4 5 3
Nilai 3 9 15 6 3 0 24 12 12 15 39 18 24 3 27 27 18 15 15 15
Total 2 14 10 18 16 18 6 14 16 10 2 10 10 20 6 0 10 12 10 14
1 5 5 4 6 6 4 4 3 5 1 4 2 4 3 6 4 4 5 3
28 30 28 25 24 34 30 31 30 42 32 36 27 36 33 32 31 30 32
50 50 4 5 6 12 10 6 51 51 13 0 2 39 0 2 52 52 2 9 4 6 18 4 53 53 13 1 1 39 2 1 54 54 5 6 4 15 12 4 54 54 13 1 1 39 2 1 56 56 0 5 10 0 10 10 57 57 3 10 2 9 20 2 58 58 9 4 2 27 8 2 59 59 4 5 6 12 10 6 60 60 8 7 0 24 14 0 61 61 5 10 0 15 20 0 62 62 7 7 1 21 14 1 63 63 8 5 2 24 10 2 64 64 10 5 0 30 10 0 Tabel Lanjutan 3.5 Jawaban Angket Dorongan Orang Tua
No 65 66 67 68 69 70 71 72
Jawaban No Responden A B 65 4 6 66 5 3 67 3 9 68 6 1 69 6 5 70 8 4 71 5 3 72 9 5 438 366
C 5 7 3 8 4 3 7 1 276
28 41 28 42 31 42 20 31 37 28 38 35 36 36 40
Nilai Total 3 2 1 12 12 5 29 15 6 7 28 9 18 3 30 18 2 8 28 18 10 4 32 24 8 3 35 15 6 7 28 27 10 1 38 1314 732 276 2322
Nilai / skor tertinggi : 43 Nilai / skor terendah : 20 Tabel 3.6 Jawaban Angket Kedisiplinan Belajar Siswa
No 1 2 3 4
Jawaban No Responden A 1 8 2 8 3 11 4 11
B 4 5 2 3
C 3 2 2 1
Nilai 3 24 24 33 33
Total 2 8 10 4 6
1 3 2 2 1
35 36 39 40
5 5 5 4 6 15 8 6 29 6 6 11 2 2 33 4 2 39 7 7 10 3 2 30 6 2 38 8 8 7 5 3 21 10 3 34 9 9 8 5 2 24 10 2 36 10 10 4 10 1 12 20 1 33 11 11 5 3 7 15 6 7 28 12 12 6 7 3 18 14 3 35 13 13 5 10 0 15 20 0 35 14 14 5 7 3 15 14 3 32 15 15 9 2 4 27 4 4 35 16 16 7 7 1 21 14 1 36 Lanjutan Tabel 3.6 Jawaban Angket Kedisiplinan Belajar Siswa
No 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Jawaban No Responden A 17 12 18 12 19 9 20 13 21 9 22 5 23 6 24 8 25 3 26 4 27 5 28 10 29 10 30 5 31 8 32 9 33 7 34 7 35 6 36 8 37 2 38 4 39 5 40 8 41 5
B 2 1 5 2 6 7 8 5 9 10 8 1 2 8 5 5 3 6 8 1 13 11 4 6 9
C 1 2 1 0 0 3 1 2 3 1 2 4 3 2 2 1 5 2 1 6 0 0 6 1 1
Nilai 3 36 36 27 39 27 15 18 24 6 12 15 30 30 15 24 27 21 21 18 24 6 12 15 24 15
Total 2 4 2 10 4 12 14 16 10 18 20 16 2 4 16 10 10 6 12 16 2 26 22 8 12 18
1 1 2 1 0 0 3 1 2 3 1 2 4 3 2 2 1 5 2 1 6 0 0 6 1 1
41 40 38 43 39 32 35 36 27 33 33 36 37 33 36 38 32 35 35 32 32 34 29 37 34
42 42 8 7 0 24 14 0 38 43 43 1 11 3 3 22 3 28 44 44 4 9 2 12 18 2 32 45 45 8 2 5 24 4 5 33 46 46 6 7 2 18 14 2 34 47 47 3 10 2 9 20 2 31 48 48 0 9 6 0 18 6 24 49 49 1 12 2 3 24 2 29 50 50 4 6 5 12 12 5 29 Lanjutan Tabel 3.6 Jawaban Angket Kedisiplinan Belajar Siswa
No 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 61 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
Jawaban Nilai No Responden A B C 3 2 1 51 12 2 1 36 4 1 52 3 7 5 9 14 5 53 13 0 2 39 0 2 54 7 7 1 21 14 1 55 12 1 2 39 2 2 56 3 12 0 9 24 0 57 4 7 4 12 14 4 58 11 4 0 33 8 0 59 5 8 2 15 16 2 60 3 10 2 9 20 2 61 7 7 1 21 14 1 61 9 5 1 27 10 1 63 2 7 6 6 14 6 64 4 10 1 12 20 1 65 11 1 3 33 2 3 66 5 8 2 15 16 2 67 4 8 2 12 16 2 68 4 9 2 12 18 2 69 5 9 1 15 18 1 70 6 6 3 18 12 3 71 6 7 2 18 14 2 72 4 10 1 12 20 1 475 442 163 1425 884 163
Nilai / skor tertinggi : 42 Nilai / skor terendah : 24
Total 41 28 41 36 43 33 30 41 33 31 36 38 26 33 38 33 30 32 34 33 34 33 2472
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang (1) analisis terhadap tiap-tiap variable, (2) Pengkajian hipotesis, dan (3) pembahasan hasil hipotesis. Data diperoleh dengan menyebarkan angket kepada 72 siswa dari kelas I-VI Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaranan Kabupaten Semarang. A. Analisis Deskriptif 1. Dorongan Orang Tua Data yang penulis peroleh dengan menyebarkan angket ke 72 responden, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan proposinya. Dari skor yang telah terekapitulasi pada tabel 3.5 (Dorongan Orang Tua), terlebih dulu penulis tentukan interval untuk kemudian diklasifikasi menjadi tiga kategori, yakni kategori tinggi, kategori sedang dan kategori rendah Untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus : i=
( xt - xr ) + 1 xi
Keterangan : i
= interval
xr
= nilai terendah
xt
= nilai tertinggi
xi
= kelas interval
Dari rumus ini diperoleh : i=
( 43 - 20) + 1 3
i=
24 3
i =8
Dengan kelas interval 8 maka diperoleh penggolongan dorongan orang tua sebagai berikut: 36-43 termasuk kategori tinggi, diberi lambang A 28-35 termasuk kategori sedang, diberi lambang B 20-27 termasuk kategori rendah, diberi lambang C Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jawaban No 1 2 3
Dorongan Orang Tua Tinggi Sedang Rendah
Interval 36-43 28-35 20-27
Frekuensi 18 45 9 72
Tabel 4.2 Daftar Nilai tentang Dorongan Orang Tua
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jawaban A B C
7 13 9 11 8 11 9 4 8 4
5 2 3 3 2 2 4 10 4 8
3 0 3 1 5 2 2 1 3 3
3 21 39 27 33 24 33 27 12 24 12
Nilai 2 10 4 6 6 4 4 8 20 8 16
1
3 0 3 1 5 2 2 1 3 3
Total 34 43 36 40 33 39 37 33 35 31
Nominasi B A A A B A A B B B
Lanjutan Tabel 4.2 Daftar Nilai tentang Dorongan Orang Tua
No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
No Responden 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Jawaban A B C
2 3 4 0 4 7 3 12 8 7 12 8 10 4 2 2 2 6 5 4 3 5 2 1 0 8 4 4 5 13 6 8 1 9 9 6 5 5 5
3 7 8 10 6 5 9 0 3 4 1 4 0 5 7 8 5 3 4 7 7 5 9 8 9 3 7 8 5 1 5 5 10 3 0 5 6 5 7
10 5 3 5 5 3 3 3 4 4 2 3 5 6 6 5 8 6 6 4 5 5 4 6 6 4 4 3 5 1 4 2 4 3 6 4 4 5 3
3 6 9 12 0 12 21 9 36 24 21 36 24 30 12 6 6 6 18 15 12 9 15 6 3 0 24 12 12 15 39 18 24 3 27 27 18 15 15 15
Nilai 2 6 14 16 20 12 10 18 0 6 8 2 8 0 10 14 16 10 6 8 14 14 10 18 16 18 6 14 16 10 2 10 10 20 6 0 10 12 10 14
1
10 5 3 5 5 3 3 3 4 4 2 3 5 6 6 5 8 6 6 4 5 5 4 6 6 4 4 3 5 1 4 2 4 3 6 4 4 5 3
Total 22 28 31 25 29 34 30 39 34 33 40 35 35 28 26 27 24 30 29 30 28 30 28 25 24 34 30 31 30 42 32 36 27 36 33 32 31 30 32
Nominasi C B B C B B B A B B A B B B C C C B B B B B B C C B B B B A B A C A B B B B B
Lanjutan Tabel 4.2 Daftar Nilai tentang Dorongan Orang Tua Jawaban A B C
No
No Responden
50 51 52 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
50 51 52 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
4 13 2 5 13 0 3 9 4 8 5 7 8 10 4 5 3 6 6 8 5 9
5 0 9 6 1 5 10 4 5 7 10 7 5 5 6 3 9 1 5 4 3 5
6 2 4 4 1 10 2 2 6 0 0 1 3 0 5 7 3 8 4 3 7 1
S
438
366
277
Nilai 3 2 12 10 39 0 6 18 15 12 39 2 0 10 9 20 27 8 12 10 24 14 15 20 21 14 24 10 30 10 12 12 15 6 9 18 18 2 18 10 24 8 15 6 27 10 1314 732
1
6 2 4 4 1 10 2 2 6 0 0 1 3 0 5 7 3 8 4 3 7 1 277
Total 28 41 28 31 42 20 31 37 28 38 35 36 37 40 29 28 30 28 32 35 28 38 2331
Nominasi B A B B A C B A B A B A A A B B B B B B B A
Untuk mengetahui prosentase dari masing-masing variabel penulis menggunakan rumus sebagai berikut: P=
F ´100% N
Keterangan: P : Presentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Responden
a. Untuk kategori tinggi mengenai Dorongan Orang Tua siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011, ada 18 responden :
P=
18 X 100% = 25% 72
b. Untuk kategori sedang mengenai Dorongan Orang Tua siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011, ada 45 responden :
P=
45 X 100% = 62,5% 72
c. Untuk kategori rendah mengenai Dorongan Orang Tua
siswa
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011, ada 9 responden :
P=
9 X 100% = 12,5% 72
Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi mengenai Dorongan Orang Tua Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran kabupaten Semarang 2011. Tabel 4.3 Prosentase Mengenai Dorongan Orang Tua Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 No 1 2 3
Dorongan Orang Tua Tinggi Sedang Rendah
Interval 36-43 28-35 20-27
Frekuensi 18 45 9 72
Prosentase 25% 62,5% 12,5% 100%
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa Dorongan Orang Tua siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011 Adalah 25 % persepsi tinggi, 62,5 % untuk persepsi sedang, dan 12,5 % untuk persepsi rendah. 2. Kedisiplinan Belajar Siswa Perolehan data mengenai kedisiplinan siswa penulis peroleh dengan menyebarkan angket kepada 72 siswa yang mejadi responden. Dari skor yang telah terekapitulasi pada tabel 3.7 (Kedisiplinan Belajar Siswa), terlebih dulu penulis tentukan interval untuk kemudian diklasifikasi menjadi tiga kategori, yakni kategori tinggi, kategori sedang dan kategori rendah. Untuk menentukan interval penulis menggunakan rumus : i=
( xt - xr ) + 1 xi
Keterangan : i
= interval
xr
= nilai terendah
xt
= nilai tertinggi
xi
= kelas interval
Dari rumus ini diperoleh :
i=
(43 - 24) + 1 3
i=
20 3
i = 6,66
Dengan kelas interval 6,66 dibulatkan menjadi 7, maka diperoleh penggolongan kedisiplinan belajar siswa sebagai berikut : 37-43 termasuk kategori tinggi, diberi lambang A 30-36 termasuk kategori sedang, diberi lambang B 23-29 termasuk kategori rendah, diberi lambang C Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Mengenai Kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung No 1 2 3
Kedisiplinan Belajar Siswa Tinggi Sedang Rendah
Interval 37-43 30-36 23-29
Frekuensi 19 43 10 72
Tabel 4.5 Daftar Nilai tentang Kedisiplinan Belajar Siswa No No Responden 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 18
Jawaban A 8 8 11 11 5 11 10 7 8 4 5 6 5 5 9 7 12 12
B 4 5 2 3 4 2 3 5 5 10 3 7 10 7 2 7 2 1
C 3 2 2 1 6 2 2 3 2 1 7 3 0 3 4 1 1 2
Nilai 3 24 24 33 33 15 33 30 21 24 12 15 18 15 15 27 21 36 36
2 8 10 4 6 8 4 6 10 10 20 6 14 20 14 4 14 4 2
1 3 2 2 1 6 2 2 3 2 1 7 3 0 3 4 1 1 2
Total
Nominasi
35 36 39 40 29 39 38 34 36 33 28 35 35 32 35 36 41 40
C C A A C A A B B B C B B B B B A A
Lanjutan Tabel 4.5 Daftar Nilai tentang Kedisiplinan Belajar Siswa No No Responden 19 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 30 30 31 31 32 32 33 33 34 34 35 35 36 36 37 37 38 38 39 39 40 40 41 41 42 42 43 43 44 44 45 45 46 46 47 47 48 48 49 49 50 50 51 51 52 52 53 53 54 54 55 55
Jawaban A 9 13 9 5 6 8 3 4 5 10 10 5 8 9 7 7 6 8 2 4 5 8 5 8 1 4 8 6 3 0 1 4 12 3 13 7 12
B 5 2 6 7 8 5 9 10 8 1 2 8 5 5 3 6 8 1 13 11 4 6 9 7 11 9 2 7 10 9 12 6 2 7 0 7 1
C 1 0 0 3 1 2 3 1 2 4 3 2 2 1 5 2 1 6 0 0 6 1 1 0 3 2 5 2 2 6 2 5 1 5 2 1 2
Nilai 3 27 39 27 15 18 24 6 12 15 30 30 15 24 27 21 21 18 24 6 12 15 24 15 24 3 12 24 18 9 0 3 12 36 9 39 21 39
2 10 4 12 14 16 10 18 20 16 2 4 16 10 10 6 12 16 2 26 22 8 12 18 14 22 18 4 14 20 18 24 12 4 14 0 14 2
1 1 0 0 3 1 2 3 1 2 4 3 2 2 1 5 2 1 6 0 0 6 1 1 0 3 2 5 2 2 6 2 5 1 5 2 1 2
Total
Nominasi
38 43 39 32 35 36 27 33 33 36 37 33 36 38 32 35 35 32 32 34 29 37 34 38 28 32 33 34 31 24 29 29 41 28 41 36 43
A A A B B B C B B B A B B A B B B B B B C A B A C B B B B C C C A C A B A
Lanjutan Tabel 4.5 Daftar Nilai tentang Kedisiplinan Belajar Siswa No No Responden 56 56 57 57 58 58 59 59 60 60 61 61 61 61 63 63 64 64 65 65 66 66 67 67 68 68 69 69 70 70 71 71 72 72 S
Jawaban Nilai A B C 3 3 12 0 9 4 7 4 12 11 4 0 33 5 8 2 15 3 10 2 9 7 7 1 21 9 5 1 27 2 7 6 6 4 10 1 12 11 1 3 33 5 8 2 15 4 8 2 12 4 9 2 12 5 9 1 15 6 6 3 18 6 7 2 18 4 10 1 12 475 442 163 1425
2 24 14 8 16 20 14 10 14 20 2 16 16 18 18 12 14 20 884
1 0 4 0 2 2 1 1 6 1 3 2 2 2 1 3 2 1 163
Total
Nominasi
33 30 41 33 31 36 38 26 33 38 33 30 32 34 33 34 33 2472
B B A B B B A C B A B B B B B B B
Kemudian dicari prosentasi, dengan ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut : P=
F ´100% N
Keterangan: P : Presentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Responden
a. Untuk kategori tinggi mengenai kedisiplinan belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, ada 19 responden:
P=
19 X 100% = 26,38 % 72
b. Untuk kategori sedang mengenai kedisiplinan belajar
siswa
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, ada 43 responden:
P=
41 X 100% = 56,94 % 72
c. Untuk kategori rendah mengenai Kedisiplinan Belajar Siswa kelas Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, ada 10 responden:
P=
12 X 100% = 16,66 % 72
Tabel 4.6 Prosentase Mengenai Kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2010 No 1 2 3
Minat siswa Tinggi Sedang Rendah
Interval 36-43 28-35 20-27
Frekuensi 19 43 10 72
Prosentase 26,38 % 56,94 % 16,66 % 100 %
Dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaranlan Kabupaten Semarang tahun 2011 adalah 26,38 % persepsi tinggi, 56,94 % untuk persepsi sedang, dan 16,66 % untuk persepsi rendah.
B.
Analisis Data Pengaruh Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Kecamatan Tengaranan Kabupaten Semarang 2011. Pada bagian ini, penulis melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penlis lakukan. Yaitu “ Ada pengaruh dorongan orang tu terhadap kedisiplinan belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011”. Terlebih dahulu penulis mencari
ada tidaknya hubungan antara
variabel (correlation) X dan Y dengan menggnakan rums korelasi prearson product moment. Hasil pehitungan menghasilkan nilai korelasi r yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antar variabel. Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan r tabel. Nilai r tabel untuk sampel 72 dan taraf signifikansi 5 % dan 1 % yaitu pada angka 0,235 dan 0,306. Jika r hitung > r tabel maka ada hubungan yang positif antara varibel X dan Y. Jika r hitung = 0, maka tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan Y. Jika r hitung < r tabel maka terdapat hubungan negatif antara variabel X dan Y. Sedangkan perhitungan dilakukan dengan bantuan software microsoft Excel. Dengan rumus sebagai berikut :
rxy =
NSXY - (SX )(SY )
{NSX
Keterangan :
2
2
}{
2
- (SX ) NSY 2 - (SY )
}
rxy
: Koefisien korelasi variable x dan variable y
∑XY
: jumlah hasil kali variabel x dengan y
SX
: jumlah nilai variabel x
SY
: jumlah nilai variabel y
N
: jumlah subyek yang diteliti Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu
melakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Membuat tabel persiapan untuk mencari pengaruh dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa MI Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011.
2.
Mencari X, Y, X2, Y2 dan XY dengan cara mengalikannya.
3.
Memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada kedalam rumus korelasi product moment angka kasar.
Tabel 4.7 Persiapan untuk Mencari Korelasi antara Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa MI Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
X 34 43 36 40 33 39 37 33 35 31 22 28
Y 35 36 39 40 29 39 38 34 36 33 28 35
X2 1156 1849 1296 1600 1089 1521 1369 1089 1225 961 484 784
Y2 625 576 1521 1600 841 1521 1444 1156 1296 1089 784 1225
XY 850 1032 1404 1600 957 1521 1406 1122 1260 1023 616 980
Lanjutan Tabel 4.7 Persiapan untuk Mencari Korelasi antara Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa MI Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011 No 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
No Responden 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
X 31 25 29 34 30 39 34 33 40 35 35 28 26 27 24 30 29 30 28 30 26 25 24 34 30 31 30 42 37 37 27 36 33 32 31 35
Y 35 32 35 36 41 40 38 43 39 32 35 36 30 33 33 36 37 33 36 38 32 35 35 32 32 34 29 37 34 38 28 32 33 34 31 24
X2 961 625 841 1156 900 1521 1156 1089 1600 1225 1225 784 676 729 576 900 841 900 784 900 676 625 576 1156 900 961 900 1764 1369 1369 729 1296 1089 1024 961 1225
Y2 1225 1024 1225 1296 1681 1600 1444 1849 1521 1024 1225 1296 900 1089 1089 1296 1369 1089 1296 1444 1024 1225 1225 1024 1024 1156 841 1369 1156 1444 784 1024 1089 1156 961 576
XY 1085 800 1015 1224 1230 1560 1292 1419 1560 1120 1225 1008 780 891 792 1080 1073 990 1008 1140 832 875 840 1088 960 1054 870 1554 1258 1406 756 1152 1089 1088 961 840
Lanjutan Tabel 4.7 Persiapan untuk Mencari Korelasi antara Dorongan Orang Tua Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa MI Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2011 No 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
No Responden 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
X 32 28 41 28 42 31 42 20 31 37 28 38 35 36 36 40 29 28 30 28 32 35 28 38 2331
S
rxy =
Y 29 29 39 28 41 36 40 33 30 41 33 31 38 38 26 33 38 33 30 32 34 33 34 33 2472
X2 1024 784 1681 784 1764 961 1764 400 961 1369 784 1444 1225 1296 1296 1600 841 784 900 784 1024 1225 784 1444 77355
NSXY - (SX )(SY )
{NSX
2
Diketahui : N
= 72
åX
= 2331
2
}{
2
- (SX ) NSY 2 - (SY )
}
Y2 841 841 1521 784 1681 1296 1600 1089 900 1681 1089 961 1444 1444 676 1089 1444 1089 900 1024 1156 1089 1156 1089 85942
XY 928 812 1599 784 1722 1116 1680 660 930 1517 924 1178 1330 1368 936 1320 1102 924 900 896 1088 1155 952 1254 80617
åY
= 2472
åX2
= 77355
åY2
= 85942
∑XY
= 80617 Selanjutnya dimasukkan dalam rumus product moment sebagai
berikut:
rxy =
=
=
=
=
=
NSXY - (SX )(SY )
{NSX
2
}{
- (SX ) NSY 2 - (SY ) 2
2
}
72 * 80617 - (2331)(2472)
{72 * 77355 - (2331) }{72 * 85942 - (2472) } 2
5804424 - 5762232
{5569560 - 5433561}{6187824 - 6110784} 42192 (135999)(77040)
42192 10477362960 42192 102358.9906163596
= 0.4121963273175989
= 0.412 Dari analisis korelasi diketahui bahwa: 1.
2
rxy = 0.412
2.
Nilai pada tabel r Produc Monent dengan N = 72 yang lebih mendekati dengan nilai N tersebut adalah N = 70 yaitu N dikurangi variable X dan Y, dengan taraf signifikan 1 % dan 5 % adalah 0,235 dan 0,305. Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel X dan Y diketahui,
maka
untuk
mengetahui
dapat
tidaknya
hipotesis
diterima
harus
dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa rhitung dengan rtabel signifikan atau tidak. Berdasarkan data di atas dengan jumlah responden sebanyak 72 yang dalam rtabel diperoleh hasil rxy > rtabel. Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesis: “Adakah pengaruh yang signifikan antara dorongan orang tua terhadap kedisiplinan belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2011?” ada pengaruh yang signifikan atau hipotesis diterima.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis uji data dari kedua variabel dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Pada variabel X yaitu dorongan orang tua siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islmaiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada tahun 2011 pada kategori tinggi mencapai angka frekwensi terbesar yakni 18 responden dengan prosentase 27,77 %, dan dorongan orang tua kategori sedang mancapai angka frekwensi 45 responden dengan prosentase 62,5 %. Sedangkan dorongan orang tua kategori rendah hanya terjadi pada 9 pesponden dengan prosentase 12,5 %.
2.
Pada variabel Y yaitu kedisiplinan belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang pada tahun 2010 kategori tinggi mencapai angka frekwensi 19 responden dengan prosentase 26,38 %, kategori sedang mencapai angka frekwensi 43 responden dengan prosentase 59,72 %. Sedangkan kategori rendah hanya terjadi pada 10 responden dengan prosentase 13,88 %.
3.
Hasil uji hipotesis kesimpulan ketiga membuktikan bahwa hipotesis penulis yaitu “Ada pengaruh antara dorongan orang tua terhadap
kedisiplinan belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang 2011” diterima. Hal ini didukung oleh nilai koefisien korelasi (rhitung ) sebesar 0,412. Nilai tersebut lebih besar dari rtabel pada taraf signifikan 5 % (0,235) dan 1 % (0,305), sehingga pada taraf signifikan 5 % maupun 1 % korelasi hasil perhitungannya sama-sama besar. Hal ini terlihat dari nilai yang lebih besar antara rhitung dengan rtabel . Hubungan yang terbentuk adalah positif dan kuat. Artinya jika dorongan orang tua itu tinggi maka kedisiplinan belajar juga tinggi. B. Saran-saran Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis peroleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1.
Bagi orang tua wali a)
Orang tua merupakan merupakan faktor yang terpenting dalam memberikan pendidikan, maka mereka harus bisa meningkatkan dorongan
kepada siswa dalam mengikuti pelajaran dengan
berbagai cara misalnya dengan memberikan perhatian yang serius terhadap siswa terutama, pada saat siswa berada di rumah. b)
Orang tua hendaknya meningkatkan pola pembinaan bimbingan dan pengawasan terhadap siswa, karena kelak merekalah yang akan mengangkat dan menjatuhkan derajat orang tua.
2.
Kepada siswa Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaranan
Kabupaten Semarang 2011, hendaknya
senantiasa melaksanakan kedisiplinan baik saat berada di sekolah maupun di rumah, baik yang berkaitan dengan akademik maupun non akademik. 3.
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Islamiyah Regunung Kecamatan Tengaran
Kabupaten Semarang 2011, perlu mengadakan evaluasi
lanjut mengenai siswa yang kedisiplinannya masih rendah dan kurang mendapat dorongan dari orang tua, atau dorongan orang tua juga rendah. Dengan demikian bisa mencari solusi untuk memecahkan permasalahan yang ada kaitannya dengan kedisiplinan. Dengan adanya dorongan dan perhatian orang tua siswa akan timbul tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan kedisiplinan. C.
Penutup Dengan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas terselesainya penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan sekaligus mampu mengubah dan membentuk umat manusia yang berakhlak mulia. Seperti yang penulis paparkan mengenai kedisiplinan, bukan hanya untuk siswa saja, namun kita semua dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Marilah kita semua senantiasa menjaga kedisiplinan dalam segala hal, terutama mengenai pekerjaan yang sedang kita laksanakan. Kesuksesan menanti kita semua, maka ciptakanlah kedisiplinan yang tinggi dalam kehidupan ini.
Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini. Semoga Allah swt memberikan balasan yang setimpal sesuai dengan amal ibadahnya. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa banyak kekurangan dalam penulisan ini, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Atas perhatian dan partisipasi dari pembaca, penulis ucapkan terima kasih. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan bisa membawa kemaslahatan di dunia maupun di akherat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
A M. Sardiman, (1994), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Pers. Abdu Ghuddah, Abd Fattah, 2005, 40 Strategi Pembelajaran Rasulullah SAW, Yogyakarta, Tiara Wacana. Ahmad, Nur, (2005) Etika Jama’ah Telaah Evaluatif Kedisiplinsn terhadap Rambu-rambu Jama’ah Dakwah, Solo, Media Insani Press. Albone, Abd Azis, (2009) Pendidikan Agama Islam Dalam Perspektif Multikulturalisme, Jakarta, Balai Penelitian Dan Pengembangan Agama dan Saadah Cipta Mandiri. Asyiyakiy, Abdurrahman, 2008, Perang Uhud Pelajaran dari Sebuah Kekalahan, Yogyakarta, Pustaka Insan Madani. Arikunto, Suharsimi, 2005, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta. B Sandjaya & Heriyanto, Albertus, 2006, Panduan penelitian, Jakarta, Prestasi Putrakarya. Basri, Hasan, (2004), Remaja Berkualitas, Problematika Remaja Dan Solusinya, Yogyakarta, Mitra Pustaka.. Departemen Agama RI, Al Qur’an Dan Terjemahannya 30 Juz, Solo, Qomari Prima Publizer. Departemen Pendidikan Nasional, 2007, Kamus Besar bahasa Indonesia, Edisi ke 3, Jakarta, Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2000, Guru dan anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta, Rineka Cipta. Fathoni, Abdurrahmat, 2006, Metodologi penelitian & tekhnik Penyusunan Skripsi, Cetakan ke 1, Jakarta, Rineka Cipta. Hafidz, Muhammad & Kastolani, (2009), Pendidikan Islam Antara Tradisi dan Modernitas, Salatiga, STAIN salatiga Press. Hidayati, Anisa, (1999) Buku Pegangan anak shaleh, Tanamkan Iman Sejak Dini, Yogyakarta, Mitra Pustaka. Isna, Mansur, (2001), Diskursus Pendidikan Islam, Yogyakarta, Global Pustaka Utama. Jalal, Abdul Fattah, 1988, Azas-azas Pendidikan Islam, Bandung, CV. Diponegoro Langgulung, Hasan, (1985), Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke 21, Jakarta, Pustaka Al Husna. Langgulung, Hasan, (1988) Asaz-asas Pendidikan Islam, Jakarta, Pustaka AlHusna. Langgulung, Hasan, (2004), Manusia dan Pendidikan, Suatu Analisa Psikologis, Filsafat dan Pendidikan, Jakarta, Pustaka Al Husna Baru. Muliawan,
Jasa
Ungguh,
2005,
Pendidikan
Islam
Integratif
Upaya
Mengintegratifkan Kembali Dikotomi Ilmu dan Pendidikan Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Mustaqim, Abdul, (2005), Menjadi Orang Tua Bijak, Solusi Kreatif Menangani Pelbagai Masalah Pada Anak, Bandung, Al Bayan Mizan Pustaka.
Salkind,
Neil
J,
(2009),
Teori-teori
Perkembangan
Manusia,
Sejarah
Kemunculan, Konsepsi Dasar, Analisa Komparatif dan Aplikasi, Bandung, Nusa Media. Shochib, Moh, 1998, Pola Asuh Orang Tua Dalam membantu Anak Mengembangkan disiplin Diri, Jakarta, Rineka Cipta. Siagian, Sondang P, (2004) Teori Motivasi Dan Aplikasinya, Jakarta, Rineka Cipta. Syafei, M Sahlan, 2006, Bagaimana Anda Mendidik Anak Tuntunan Praktis Untuk Orang Tua Dalam Mendidik anak, Bogor, Ghalia Indonesia. Tim Penulis Buku Psikologi Pendidikan, 1993, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, Unit Percetakan dan Penerbitan (UPP) Universitas Negeri Yogyakarta. Ummatin, Khoiro, 2006, 40 Hadits Sahih: Pedoman mendidik Buah Hati Anda, Yogyakarta, Pustaka Pesantren, dalam Imam Nawawi, 1999, Riyadhus Shalikhin Jilid 1, Jakarta, Pustaka Amani, Hal. 315). Usman, M. Basyiruddin, 2010, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Ciputat, Ciputat Press.
Lampiran 1
Angket Tentang Dorongan Orang Tua
A. Identitas Responden Nama
:…………………
Kelas
:………………….
B. Petunjuk Pengisian 1.
Bacalah setiap pertanyaan dengan baik dan teliti.
2.
Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b atau c yang anda anggap paling benar.
3.
Jawablah yang sejujurnya, karena jawaban anda sangat membantu kelancaran penelitian ini.
C. Soal Angket Dorongan Orang Tua 1.
2.
Apakah orang tuamu memberikan motivasi kepada anda untuk belajar? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apakah orang tua tidak menganjurkan kepada anda agar senantiasa belajar?
3.
4.
a.
Tidak pernah
b.
Kadang-kadang
c.
Sering
Apakah orang tua memberikan nasehat kepada anda agar belajar? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apabila anda lupa belajar, apakah orang tua memberikan teguran? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
5.
Apakah orang tua menasehati untuk segera belajar, pada saat anda sedang asyik bermain?
6.
a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apakah setiap kali anda membutuhkan alat sekolah disediakan oleh orang tua?
7.
a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apakah orang tua menyiapkan sarana seragam dan sepatu sekolah kepada anda saat akan berangkat ke sekolah?
8.
a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apakah orang tua mengantar anda untuk belajar atau berangkat ke madrasah?
9.
a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apakah orang tua menanyakan materi yang telah diberikan dalam pembelajaran kepada anda? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
10. Apakah orang tua menganjurkan kepada anda untuk mengulang materi pelajaran di rumah? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
11. Apakah orang tua menanyakan ada pekerjaan rumah mengenai materi pelajaran saat di rumah kepada anda? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
12. Apakah orang tua memberikan bantuan saat anda mengalami kesulitan belajar? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
13. Apakah orang tua menyediakan waktu mendampingi anda saat mengalami kesulitan belajar? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
14. Apakah orang tua memperhatikan dengan sungguh-sungguh, pada saat anda belajar di rumah? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
15. Apakah orang tua memberikan teguran, pada saat anda membolos atau tidak berangkat sekolah? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Lampiran 2
Angket Kedisiplinan Belajar Siswa
A. Identitas Responden Nama
:…………….
Kelas
:…………….
B. Petunjuk Pengisian 1.
Bacalah setiap pertanyaan dengan baik dan teliti.
2.
Berilah tanda silang (X) pada jawaban a, b atau c yang anda anggap paling benar.
3.
Jawablah yang sejujurnya, karena jawaban anda sangat membantu kelancaran penelitian ini.
C. Angket Kedisiplinan Belajar Siswa 1.
2.
3.
4.
Pernahkah kamu tidak masuk sekolah tanpa ijin? a.
Tidak pernah
b.
Kadang-kadang
c.
Sering
Berapa kali kamu tidak masuk sekolah dalam satu bulan? a.
Tidak pernah
b.
3-4 kali
c.
Lebih dari 5 kali
Apakah pada saat jam pelajaran dimulai, kamu sudah siap di madrasah a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apakah kamu menggunakan waktu yang sedikit pada saat istirahat dengan baik? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
5.
6.
Apakah kamu pulang sekolah sesuai dengan waktu? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apakah kamu memakai seragam sekolah yang telah ditetapkan oleh madrasah?
7.
8.
9.
a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apakah setiap hari kamu belajar? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apakah setiap ada tugas, kamu mengerjakan? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
Apakah kamu pernah tidak mengerjakan pekerjaan rumah? a.
Tidak pernah
b.
Jarang
c.
Sering
10. Apakah kamu mengikuti dengan baik, kegiatan upacara bendera di madrasah? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
11. Apakah kamu mengikuti dengan baik, kegiatan ekstra yang diadakan oleh madrasah? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
12. Apakah kamu mengikuti dengan baik, selama proses belajar? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
13. Apakah anda tetap belajar, apabila tidak ada bapak atau ibu guru? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
14. Apakah anda mendengarkan dan memperhatikan, apabila bapak atau ibu guru sedang memberikan pelajaran? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
15. Apakah anda melaksanakan tugas, apabila disuruh menjadi petugas upacara di madrasah? a.
Selalu
b.
Kadang-kadang
c.
Jarang
RIWAYAT HIDUP
2.
Nama
: NUR MUHAMMAD
3.
Tempat / Tanggal lahir
: Kab. Semarang, 10 Juli 1977
4.
Jenis Kelamin
: Laki-laki
5.
Warga Negara
: Indonesia
6.
Agama
: Islam
7.
Alamat
: Krajan Lor 03/03 Sumberejo Pabelan
8.
Riwayat Pendidikan : a. MI Nurul Huda Karanglo Barukan lulus tahun 1990 b. SMP Islam Sudirman Nyamat Kecamatan Tengaran lulus tahun 1993 c. SMA1 Getasan Kecamatan Getasan lulus tahun 1996 d. D2 PGSDI / PGMI FAI UNDARIS lulus tahun 2004 e. S1 STAIN Salatiga lulus tahun 2011
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya
Sumberejo, 26 Pebruari 2011 Penulis
Nur Muhammad Nim : 12508006