PENGARUH DAUN ALPUKAT TERHADAP HIPERTENSI
Anas Tamsuri*, Rofik Windarti ** *) Dosen Akper Pamenang Pare Kediri **) Perawat Magang di RSUD Pare Kediri
Hypertension is a condition which the level of blood pressure is exceed than 140/90 mm Hg, which can be confirmed on different occasions. Hypertension may occur caused by heredity, gender, age, obesity, lack of exercise behavior of smoking, alcohol consumption, salt intake and stress berlabih. Impact of hypertension is that a may cause kidney disease, heart disease and death. The objective of study is to determine the benefits of avocado leaves to hypertension. The research method used was experimental studies with a saturated sampling technique. The a population eight person with hypertension aged 40-60 years who are not currently undergoing treatment at the hamlet village Sumbergambi Sonorejo Grogol Kediri Subdistrict. Data was collected using observation sheets. Data analysis was done by calculating the mean, median, mode and standard deviation manually. From the research results showed that most respondents experienced a decrease from the which the average of blood pressure in pretest was 162,5/98,12 and been 141,2/92,12 after administering of avocado leaves. Median blood pressure decreased from 160/100 been 140/90; and the mode of blood pressure was decreased from 160/100 been 140/90. From the description above we can conclude that there is a decrease in blood pressure respondents provided stew avocado leaves two times within a period of seven consecutive days. Means avocado leaf can lower blood pressure in hypertensive patients. Keywords : hypertension, avocado leaves. Latar Belakang Kehidupan modern menawarkan banyak kemudahan dan kenyamanan yang membuat kita merasa semua baik-baik saja ditengah menjamurnya makanan siap saji yang banyak mengandung lemak dan perubahan gaya hidup sebagian masyarakat perkotaan, maka penyakit-penyakit sebagai imbas dari perubahan gaya hidup itu pun akan bermunculan semakin banyak salah satu penyakit tersebut adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi (anonim, 2009). Mungkin banyak dari kita yang kurang tahu apa yang dimaksud dengan hipertensi. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten diatas 140/90 mmHg(Brunner & suddarh, 2002). Data Riskendas, 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi dan penyakit jantung di Indonesia meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana stroke menjadi kematian terbanyak 15,4 % kedua hipertensi
Jurnal AKP
6,8%, penyakit jantung iskemik 5,1 % dan penyakit jantung 4,6 %. Data Riskendas 2007 menyebutkan prevolensi hipertensi di Indonesia berkisar. 30% dengan insiden komplikasi penyakit kardiovaskuler lebih banyak perempuan (52%) dibasndingkan laki-laki (40%). Di Indonesia stroke, hipertensi dan penyakit jantung meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian terbanyak 15,4% dan penyakit jantung 4,8% (Dinkes, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan data dari jumlah hipertensi yang diperiksa di Puskesmas Grogol dari bulan Januari sampai Oktober adalah sebanyak 729 penderita dan setiap bulannya selalu ada pasien baru yang menderita hipertensi.Berdasarkan pengambilan data pada tanggal 4-6 Mei 2010 di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo, terdapat 21 orang yang menderita hipertensi,13 diantarannya sedang menjalani penggobatan.
7
No. 6, 1 Juli – 31 Desember 2012
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap. Salah satu penyebab hipertensi adalah karena viskositas darah yang kental atau tinggi yang membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa, sehingga tekanan darah naik. Faktor genetis sering kali merupakan penyebab tekanan darah tinggi, faktor keturunan mengatakan peran penting dari tingginya kejadian hipertensi esensial yang menurun dalam keluarga. Namun tidak dapat dipungkiri banyak pengaruh lingkungan yang dapat menyebabkan dan mempercepat terjadinya hipertensi yaitu kegemukan, makanan yang tinggi sodium, stres psikologis yang berkepanjangan (Petter Wolf, 2006). Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung bekerja ekstra keras yang mana kondisi ini mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal dan mata. Penyakit hipertensi juga merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung. Tekanan darah tinggi yang tidak mendapatkan pengobatan secara teratur dan rutin maka akan membawa si penderita ke dalam kasuskasus serius bahkan menyebabkan kematian (Dinkes, 2009). Penyembuhan dan pengobatan secara medis kedokteran tentu menjadi pilihan bagi masyarakat luas namun sebagian orang juga berusaha mengobati penyakit hipertensi dengan jalur alternatif (Kusuma, 2006). Satu diantarannya ialah pengobatan secara herbal yaitu pengobatan menggunakan daun alpukat. Tanaman alpukat tentu saja sudah dikenal baik oleh masyarakat, hanya saja orang hanya mengenl buahnya. Pemanfaatannyapun hanya sebatas untuk jus atau campuran, minuman-minuman. Padahal selain buah daun alpukatpun berguna bagi kesehatan. Daun alpukat mengandung polifenol, quersetin, gula alkohol persiit yang mana kandungan tersebut dapat digunakan untuk pengobatan penyakit hipertensi (Wijyakusuma, 2007) Berdasarkan uraian data dan fakta di atas peneliti ingin membuktikan kebenaran khasiat "Pengaruh Daun Alpukat Terhadap Hipertensi di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Tahun 2010“, dan diharapkan masyarakat akan tahu khasiat dari daun alpukat sehingga mau memanfaatkannya sebagai terapi pada kasus hipertensi.
Apakah daun alpukat dapat mengurangi tekanan darah tinggi?
Tujuan Penelitian 1.Tujuan Umum Mengetahui pengaruh daun alpukat terhadap hipertensi 2.Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum diberikan rebusan daun alpukat b. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah diberikan rebusan daun alpukat c. Menganalisis pengaruh daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah setelah diberikan rebusan daun alpukat Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pra eksperimental dengan rancangan one group pretest postest design, dimana dalam rancangan dilakukan observasi terhadap satu kelompok sampel pada waktu sebelum dan sesudah perlakuan (intervensi). Dalam penelitian kali ini peneliti ingin melakukan suatu perlakuan pada responden yang diambil yaitu seluruh penderita hipertensi yang berumur 40-60 tahun yang tidak sedang menjalani pengobatan yang ada di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol yaitu berupa terapi pemberian rebusan daun alpukat diambil pada responden yang telah diambil dan dipilih oleh peneliti dengan perlakuan terapi sebanyak 2 kali perlakuan dalam kurun waktu 7 hari dan dinilai sebelum dan sesudah perlakuan pemberian terapi rebusan daun alpukat. O1 P O2 Keterangan : O1 : Pengukuran tekanan darah sebelum diintervensi P : Penderita hipertensi O2 : Pengukuran tekanan darah sesudah diintervensi Dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu : 1. Variabel Independent (bebas) : daun alpukat 2. Variabel Dependen (tergantung) : tekanan darah
Rumusan Masalah
Pengaruh Daun Alpukat terhadap Hipertensi
8
Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Mei sampai bulan 16 Mei 2010 di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Pada penelitian ini populasi berjumlah 16 orang penderita hipertensi yang berumur 40-60 tahun yang tidak menjalani pengobatan yang ada di Dusun Sumbergambi. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi yang berumur 40-60 tahun yang tidak menjalani pengobatan yang ada di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Tahun 2010, dengan teknin sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tensimeter (spigmomanometer) dan lembar dokumentasi, dimana dilakukan pengukuran tekanan darah pada pasien dalam kondisi istirahat, sebelum intervensi dan setelah intervensi. Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan tendensi sentral (mean, median dan modus).
b. Karakteristik berdasarkan umur 25%
75% <45 tahun
45-60 tahun
Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 16 responden yang di teliti usia kurang dari 45 tahun sebesar 25% atau 4 responden,usia 45-60 tahun sebesar 75% atau 12 responden. c. Karakteristik merokok
berdasarkan
merokok
atau
tidak
12,5%
Hasil Penelitian Data Umum a. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin 25% 87,5%
Ya
Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 8 responden lebih dari sebagian yaitu 87,5% atau 7 responden memiliki kebiasaan tidak merokok dan 12,5% atau 1 responden memiliki kebiasaan merokok.
75% Laki-laki
Perem puan
Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 16 responden lebih dari sebagian yaitu 75% atau 12 responden berjenis kelamin permpuan dan 25% atau 4 responden berjenis kelamin laki-laki.
Tidak
d. Karakteristik responden keturunan hipertensi
berdasarkan
25%
75%
Ada
Jurnal AKP
9
Tidak
No. 6, 1 Juli – 31 Desember 2012
riwayat
Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 8 responden lebih dari sebagian 75% atau 6 responden memiliki riwayat keturunan hipertensi dan 25% atau 2 responden tidak memiliki riwayat keturunan hipertensi. e. Karakteristik responden berdasar selera terhadap garam/ rasa asin 37,5%
62,5%
Senang
Tidak senang
Diagram di atas menunjukkan bahwa dari 8 responden lebih dari sebagian yaitu 62,5% atau 5 orang senang terhadap garam dan 37,5% atau 3 responden tidak senang terhadap garam. Data khusus a. Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum diberikan rebusan daun alpukat Hasil menunjukkan bahwa dari 16 responden didapatkan tekanan darah sebagai berikut: Nilai Mean Median Modus Standar deviasi
Sistolik 162.5 160 160 13.89
Diastolik 98.125 100 100 3.72
b. Takanan darah pada penderita hipertensi sesudah diberikan rebusan daun alpukat Hasil menunjukkan bahwa dari 16 responden didapatkan tekanan darah sebagai berikut: Nilai Sistolik Diastolik Mean 141.25 93.125 Median 140 90 Modus 140 90 Standar deviasi 6.41 4.58
Pengaruh Daun Alpukat terhadap Hipertensi
c. Pengaruh rebusan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah setelah diberikan rebusan daun alpukat Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji deskriptif dengan mencari mean, median, modus dan standar deviasi ditemukan hasil penurunan rata-rata atau mean sistol antara sebelum dan sesudah diberikan terapi rebusan daun alpukat yaitu dari 162,5 mmHg menjadi 141,25 mmHg dan penurunan rata-rata atau mean diastole sesudah diberikan terapi daun alpukat yaitu dari 98,125 mmHg menjadi 93,125mmHg. B. Pembahasan 1. Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum diberikan rebusan daun alpukat di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Berdasarkan tabel didapatkan dari 16 responden penderita hipertensi, rata-rata tekanan darah sistolik adalah 162,5 mmHg dengan standar deviasi 13,89; sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 98, 125 dengan standar deviasi 3,72. Hasil memperlihatkan bahwa variasi data lebih besar pada tekanan darah sistolik dibandingkan diastoliknya. Tekanan darah adalah tekanan yang di gunakan untuk mengedarkan darah dalam pembuluh darah dalam tubuh kita, jantung yang berperan sebagai pompa alat mensuplai tekanan darah tersebut dan juga mengedarkan darah di seluruh tubuh. Hipertensi adalah tingkat yang melebihi 140/90 mmHg yang dapat di konfirmasikan pada berbagai kesempatan (Gardner,2007). Hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis dalam jangka waktu yang lama, penderita mempunyai sekurang-kurangnya 3 bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg, saat istirahat di perkirakan mempunyai tekanan darah tinggi (wikipedia,2008). Hasil tingkat tekanan darah rata-rata pritest responden yang diukur dengan menggunakan sphygmomanometer menunjukkan menderita hipertensi derajat derajat 1 dengan batasan sistol 140-159 mmHg, dan tekanan diastole 90-99 mmHg. Hal tersebut diduga karena kebiasaan beberapa responden yang hampir sama yaitu seperti kebiasaan merokok maupun mengkonsumsi garam.
10
Faktor yang lain adalah usia, rata-rata usia responden berkisar antara 40-60 tahun. Sedangkan untuk wanita lebih cenderung terkena hipertensi daripada laki-laki. Hal tersebut dimungkinkan karena faktor hormonal. 2. Tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah di berikan rebusan daun alpukat di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Berdasarkan tabel didapatkan dari 16 responden penderita hipertensi, rata-rata tekanan darah sistolik adalah 141,25 mmHg dengan standar deviasi 6,41; sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 93, 125 dengan standar deviasi 584,. Hasil memperlihatkan bahwa variasi data lebih besar pada tekanan darah sistolik dibandingkan diastoliknya. Tekanan darah dapat di pengaruhi oleh factor-faktor yang tidak dapat di control dan factor yang dapat di kontrol yaitu factor-faktor yang tidak dapat di control meliputi keturunan, jenis kelamin, umur sedangkan faktor yang dapat di control meliputi kegemukan.olahraga,perilaku merokok, konsumsi alkohol,konsumsi garam berlebih dan strez (Petter Wolff , 2006). Tanaman alpukat merupakan herba tahunan, tumbuh liar di hutan-hutan banyak juga di tanam dikebun dan pekarangan yang lapisan tanahnya gembur dan serta tidak tergenang air. Tanaman alpukat tentu saja sudah dikenal baik oleh masyarakat, hanya saja orang hanya menggenal buahnya saja, pemanfaatanya pun hanya sebatas jus atau campuran minuman. Padahal selain buah daun alpukat juga berguna bagi kesehatan. Daun alpukat mengandung polifenol, quersetin, gula alkohol persiit yang mana kandungan tersebut dapat di gunakan untuk pengobatan penyakit hipertensi (Wijayakusuma, 2007). Tekanan darah pada responden terbukti mengalami penurunan setelah diberikan terapi rebusan daun alpokat 162,5/98,125 mmHg (pre test) menjadi 141,25/93,125 mmHg (post test). Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena daun alpukat mengandung polifenol, quersetin dan gula alkohol persiit yang dapat menunurunkan viskositas darah, sehingga tekanan darah menurun.
Jurnal AKP
3. Pengaruh pemanfaatan rebusan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah setelah diberikan rebusan daun alpukat Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa dari 16 responden tekanan darah sistolik setelah pemberian rebusan daun alpukat 130 mmHg (12,5%) atau 2 responden, 140 mmHg (62,5%) atau 10 responden, 150 mmHg (25%) atau 4 responden dan tekanan darah diastolik sesudah pemberian daun alpukat 90 mmHg (62,5%) atau 10 responden, 95 mmhg (12,5%) atau 2 responden, 100mmHg (25,0%) atau 4 responden. Secara umum tujuan pemberian terapi rebusan daun alpukat adalah mengurangi tekanan darah tinggi yang mana daun alpukat mengandung polifenol, quersetin dan gukla alcohol persiit. Polifenol berperan sebagai anti oksidan yang dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan pembuluh darah, quersetin berperan sebagai anti inflamasi dengan menghambat aktifitas kedua pembuatan dan pelepasan histamine alergi atau radang mediator, gula alcohol persiit bersifat deuritika. Deuretik menurunkan tekanan limbic mendeplesikan simpanan natrium tubuh, deuretik menurunkan tekanan darah dengan menurunkan volume darah dan curah jantung,tahanan vaskuler dan veriver. Deuresis akan menurunkan volume plasma dan stroke volume yang akan menurunkan curah jantung yang akhirnya menurunkan tekanan darah (Wikipedia, 2008) Hal ini menunjukkan bahwa tekanan darah berkurang sesudah pemberian terapi alpukat. Apalagi pemberianya di berikan secara rutin hipertensi dapat di control dan di kendalikan namun banyak factor yang dapat menyebabkan hipertensi tidak terkontrol meskipun seseorang meminum rebusan daun alpukat secara rutin. Misalnya kegemukan, kurang olahraga, perilaku merokok, konsumsi garam berlebih dan stres. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji deskriptif dengan mencari mean, median, modus dan standar deviasi ditemukan hasil penurunan rata-rata atau mean sistole antara sebelum dan sesudah diberikan terapi rebusan daun alpukat yaitu dari 162,5 mmHg menjadi 141,25 mmHg dan penurunan rata-rata atau mean diastole sesudah diberikan terapi daun alpukat yaitu dari 98,125 mmHg menjadi 93,125mmHg..
11
No. 6, 1 Juli – 31 Desember 2012
Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh atau manfaat terhadap penurunan hipertensi dimana kemungkinan hal ini disebabkan karena daun alpokat mengandung polifenol, quersetin dan gula alkohol persiit. Jika fiskositas darah meningkat maka beban jantung untuk memompanya menjadi berat sehingga tekanan darah pun akan meningkat. Dari penelitian ini kandungan daun alpukat dapat menurunkan tekanan darah dengan cara menurunkan kekentalan darah sehingga tekanan darah responden yang diberi terapi rebusan daun alpukat mengalami penurunan tekan darah. Tetapi terapi tersebut jika tidak sesuai dengan dosis yang tepat kemungkinan besar efektifitasnya juga tidak akan terbukti karena segala sesuatu jika tidak tepat maka hasilnya juga tidak akan maksimal. Kesimpulan 1. Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum diberikan rebusan daun alpukat di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dan standar deviasi dari tekanan darah penderita hipertensi adalah 162,5 dan 13,89 untuk sistolik dan 98,13 dan 3,72 untuk diastolik 2. Tekanan darah pada penderita hipertensi sesudah di berikan rebusan daun alpukat di Dusun Sumbergambi Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dan standar deviasi dari tekanan darah penderita hipertensi adalah 141,25 dan 6,41 untuk sistolik dan 93,13 dan 4,58 untuk diastolik 3. Pengaruh rebusan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah setelah diberikan rebusan daun alpukat Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji deskriptif dengan mencari mean, median, modus dan standar deviasi ditemukan hasil penurunan ratarata atau mean sistol antara sebelum dan sesudah diberikan terapi rebusan daun alpukat yaitu dari 162,5 mmHg menjadi 141,25 mmHg dan penurunan rata-rata atau mean diastole sesudah diberikan terapi daun alpukat yaitu dari 98,125 mmHg menjadi 93,125mmHg.
Pengaruh Daun Alpukat terhadap Hipertensi
Saran 1. Bagi Responden Untuk menggunakan rebusan daun alpukat untuk terapi pengobatan hipertensi 2. Bagi Masyarakat Dapat memanfaatkan penggunaan rebusan daun alpukat sebagai terapi hipertensi. Pembudidayaan tanaman alpukat juga perlu dilakukan karena selain mudah dan mendatangkan keuntungan ekonomis dari buahnya, dapat menjadi tanaman herbal untuk meningkatkan kesehatan, khususnya untuk pengobatan hipertensi. 3. Bagi Institusi Pendidikan Pengobatan herbal dapat dimasukkan ke dalam kurikulum akademik agar mahasiswa bisa lebih berkembang. Laboratorium lebih dilengkapi lagi, khususnya dengan alat-alat yang mendukung untuk mengadakan riset yang mengarah pada eksperimen pengobatan herbal. 4. Bagi Peneliti Untuk mencari inovasi terbaru dibidang kesehatan khususnya serta mengembangkan hasil penelitian ini melalui penelitian lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Anonim.
(2009). Pengetahuan tentang Hipertensi. http://www.wikipedia.com (Download : 04 Desember 2009)
Arikunto, Suharsini. (2002). Prosedur Penelitian. Ed. Revisi 5. Jakarta : Rineka Cipta Brunner and Sudart. (2002). Keperawatan Medika Bedah. Jakarta : EGC Doengoes, dkk. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC Gardner, Samuel. F. (2007). Smart Treatment of High Blood Pressure. Jakarta : Prestasi Pustaka Mansjoer, Arif. Dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aeskulapius Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
12
_________. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Utaminingsih, Wahyu Rahayu. (2009). Mengenal dan Mencegah Penyakit Diabetes, Hipertensi, Jantung dan Stroke untuk HIdup Lebih Berkualitas. Yogyakarta : Media Ilmu W. F. Ganong. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 22. Jakarta : EGC
__________, Soekidjo. (2007). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta
Wolff, Petter Hans. (2006). Hipertensi. Jakarta : PT Buana Ilmu Populer
Puspitorini, Nira Myra. (2008). Hipertensi, Cara Mudah Mengatasi Darah tinggi. Yogyakarta : Image Press.
Wijayakusuma, Dali Marta. (2006). Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah Tinggi. Jakarta : Penebar Swadaya
Tamsuri,
http://www.google.com/daunalpukat/dinkes (Download : 04 Desember 2009)
Anas (2008). Panduan Praktis Riset Keperawatan Bagi Pemula. Kediri : Diklat Pembelajaran Riset Akademi Keperawatan Pamenang
http://www.wikipedia.com/presentasi_penyakit_hipertensi/ht ml (Download : 04 Desember 2009)
Tjoko Prawiro Askandar. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya : Airlangga Universitas Pers
Jurnal AKP
13
No. 6, 1 Juli – 31 Desember 2012