PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN ALPUKAT TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI BANGUNTAPAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
Disusun Oleh : PAMUNGKAS CAHYA KUNCARA 201210201053
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2016
PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN ALPUKAT TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI BANGUNTAPAN BANTUL
EFFECT OF AVOCADO LEAVES DECOCTION TOWARD BLOOD PRESSURE OF HYPERTENSIVE PATIENTS IN BANGUNTAPAN BANTUL
Pamungkas Cahya Kuncara, Ruhyana Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas„Aisyiyah Yogyakarta Email:
[email protected] Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh pemberian rebusan daun alpukat terhadap tekanan darah pasien hipertensi di Banguntapan Bantul. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experiment design with two groups dengan intervensi pemberian rebusan daun alpukat sebanyak 250cc selama 7 hari berturut-turut. Penelitian melibatkan 23 responden yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Data pretest-posttest tekanan darah dari kelompok kontrol dan eksperimen dianalisis dengan teknik Independent T-Test dan Paired T-Test. Hasil penelitian menyimpulkan adanya pengaruh signifikan dari pemberian rebusan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pada pasien hipertensi di Banguntapan Bantul (p<0,05). Kata Kunci Kepustakaan Halaman
: hipertensi, tekanan darah, daun alpukat : 5 buku, 2 jurnal : 8 halaman
Abstract : This research aim is to studied the effect of avocado leaves decoction toward blood pressure of hypertensive patients in Banguntapan Bantul. The study was quasi experiment design with two groups design with intervention of 250 cc avocado leaves decoction for 7 consecutive days. This study included 23 respondents taken by consecutive sampling. Pretest-posttest data of blood pressure was analyzed using Independent T-Test dan Paired T-Test. Research conclude that there was a significant effect of avocado leaves decoction toward blood pressure of hypertensive patients in Banguntapan Bantul (p<0,05). Keywords
: hypertension, blood pressure, avocado leaves
Bibilography Number of pages
: 5 books, 2 journals : 8 pages
LATAR BELAKANG Hasil
Riskesdas
pada
Pengobatan hipertensi pada dasarnya
tahun 2013 menempatkan hipertensi
dapat dilakukan secara farmakologi dan
sebagai
penyebab
non-farmakologi. Teknik farmakologi
kematian semua umur dengan proporsi
dilakukan dengan obat anti-hipertensi
kematian sebesar 6,8%. DIY termasuk
seperti
satu dari lima besar provinsi dengan
vasodilator, inhibitor saraf simpatik,
kasus
alpha
peringkat
hipertensi
Indonesia
ketiga
tertinggi
dengan
diuretik,
blocker.
beta
blocker,
Pengobatan
non-
persentase kasus pada penduduk berusia
farmakologi dilakukan dengan pola
18 tahun di atas rata-rata nasional
hidup sehat seperti berhenti merokok,
sebesar 25,7% (Kemenkes RI, 2013).
penurunan berat badan, penurunan diet
Kasus hipertensi tertinggi di DIY
garam dan penggunaan obat tradisional
ada di Kabupaten Bantul di mana
(World, 2008 dalam Rohmah 2012).
hipertensi menempati peringkat kedua di
Penggunaan obat tradisional untuk
seluruh Puskesmas di Kabupaten Bantul
hipertensi dewasa ini semakin banyak
pada tahun 2011 dengan jumlah kasus
diminati sebagai terapi non-farmakologi
hipertensi 26.117 kasus. Data tersebut
untuk
belum termasuk penyakit kardiovaskular
(DASH).
lain yang menjadi faktor resiko dari
farmakologi
hipertensi seperti jantung koroner, gagal
adalah rebusan daun alpukat.
jantung,
gagal
ginjal,
stroke
dan
mendampingi
Daun
Salah
diet
satu
yang
alpukat
hipertensi
terapi
dapat
non
digunakan
mengandung
zat
kerusakan pembuluh darah otak (Dinkes
flavonoid yang bersifat diuretik dan
Bantul, 2012).
salah satu cara kerjanya yaitu dengan
Dusun
Donoloyo
Kecamatan
mengeluarkan sejumlah cairan, elektrolit
pervalensi
maupun zat-zat yang bersifat toksik.
Penderita
Dengan berkurangnya jumlah air dan
hipertensi pada usia 25-50 tahun di
garam dalam tubuh maka pembuluh
Dusun Donoloyo adalah sebanyak 77
darah akan longgar sehingga tekanan
orang.
darah perlahan-lahan menurun (Utami
Banguntapan hipertensi
di
memiliki yang
tinggi.
Saat ini berbagai metode pengobatan
dalam Faridah 2014).
untuk hipertensi telah dikembangkan. 1
Keamanan terapi herbal air rebusan
tahun. Atas dasar tersebut maka peneliti
daun alpukat telah diuji oleh balai obat
melakukan
penelitian
tradisional (BATTRA) DKI Jakarta,
pengaruh
Yogyakarta dan Surabaya pada tahun
alpukat terhadap tekanan darah pasien
2013. Hasil pengujian menunjukkan
hipertensi di Banguntapan Bantul.
pemberian
mengenai
rebusan
daun
bahwa terapi air rebusan daun alpukat dapat digunakan sebagai pengobatan
RUMUSAN MASALAH
hipertensi pada pasien tanpa alergi
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
lateks (Santoso dan Suharjo, 2013).
peneliti melakukan penelitian tentang Pengaruh “Pemberian Rebusan Daun
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Dusun Donoloyo
Alpukat
Tamanan Banguntapan Bantul, dari 20
Pasien
pasien yang diwawancarai, sebanyak 18
Bantul”.
Terhadap Hipertensi
Tekanan di
Darah
Banguntapan
pasien mengeluhkan kesulitan dalam mengontrol
tekanan
darah
dan
TUJUAN PENELITIAN
memenuhi program diet. Alasannya adalah
karena
banyaknya
1. Tujuan Umum
makanan
Diketahuinya pengaruh pemberian
dengan kadar garam dan gula tinggi di
rebusan
luar rumah dan kesehariannya mereka
tekanan darah pasien hipertensi di
lebih banyak beraktivitas di luar rumah.
Banguntapan Bantul.
Melihat kondisi tersebut, peneliti
Dusun
Donoloyo
alpukat
terhadap
2. Tujuan Khusus
menyimpulkan bahwa pasien hipertensi di
daun
a. Diketahuinya
tekanan
darah
membutuhkan
responden sebelum dan setelah
intervensi tambahan untuk mendampingi
diberikan rebusan daun alpukat
program diet seperti rebusan daun
pada kelompok eksperimen pasien
alpukat.
hipertensi di Banguntapan Bantul.
Terlebih
lagi
di
wilayah
tersebut pohon alpukat mudah dijumpai
b. Diketahuinya
tekanan
darah
di pekarangan warga sehingga daun
responden sebelum dan setelah
alpukat merupakan bahan terapi yang
diberikan rebusan daun alpukat
murah dan penyajiannya mudah. Daun
pada kelompok kontrol pasien
alpukat juga dapat dipanen sepanjang
hipertensi di Banguntapan Bantul.
2
c. Diketahuinya perbedaan tekanan darah
responden
d. Diketahuinya perbedaan tekanan
sebelum
darah responden setelah diberikan
diberikan rebusan daun alpukat
rebusan
pada
dan
kelompok kontrol dan eksperimen
eksperimen pasien hipertensi di
pasien hipertensi di Banguntapan
Banguntapan Bantul.
Bantul.
kelompok
kontrol
daun
alpukat
pada
KERANGKA KONSEP Hipertensi pada laki- laki berusia 25- 50 tahun yang memiliki tekanan darah > 140/90 mmHg
Pengobatan non farmakologi - Daun alpukat
Kandungan
- Diet Hipertensi - Menurunkan berat badan - Berhenti merokok - Tidak mengkonsumsi alkohol - Olahraga teratur
Flavonoid
Pengobatan farmakologi Saponin Faktor resiko yang dapat dikontrol - Obesitas - Konsumsi garam berlebih - Kurang olahraga - Merokok dan konsumsi alkohol - Kondisi psikologis - Makanan dan minuman - Aktivitas fisik - Waktu tidur Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol - Umur - Jenis kelamin - Keturunan
Alkaloid
Keterangan : : Diteliti
: Tidak diteliti Gambar 1. Kerangka Konsep
3
1. Mempengaruhi kerja ACE 2. Menyebabkan vasodilatasi 3. Menurunkan resistensi perifer 4. Menurunkan retensi air dan garam, sekresi aldosteron dan ADH 5. Tekanan darah menurun 1. Khasiat diuretik, menurunkan volume plasma 2. Cradiac output menurun 3. Tekanan darah menurun 1. Bekerja sebagai beta blocker 2. Memberikan efek inotropik 3. Curah jantng dan frekuensi denyut jantung menurun 4. Tekanan darah menurun
Hipertensi degeneratif
adalah yang
penyakit
ditandai
sehingga
dengan
tahanan
resistensi
perifer
menurun dan dapat menurunkan tekanan
peningkatan tekanan darah >140/90
darah.
mmHg. Penelitian ini menggunakan
menurunkan retensi air dan garam oleh
responden laki- laki berusia 25 sampai
ginjal, sekresi aldosteron dan anti
50 tahun. Hipertensi dipengaruhi oleh
diuretic Hormone (ADH) oleh kelenjar
beberapa faktor resiko yang dapat
hipopituitari. Sekresi aldosteron yang
dikontrol dan tidak dapat dikontrol.
menurun berefek terhadap penurunan
Faktor resiko yang dapat dikontrol yaitu
retensi air dan garam oleh ginjal,
obesitas dan konsumsi.
sedangkan
Sedangkan
Efek
lain
flavonoid
penurunan
adalah
sekresi
ADH
faktor yang tidak dapat dikontrol yaitu
menyebabkan penurunan absorbsi air.
umur, jenis kelamin dan keturunan.
Penurunan retensi air menyebabkan
Pengobatan dilakukan
dengan
hipertensi
dapat
volume
dua
yaitu
tekanan darah menurun.
cara
pengobatan farmakologi dan pengobatan non
farmakologi.
menurun,
sehingga
Saponin memiliki khasiat diuretik
non
yang dapat menurunkan volume plasma
farmakologi dilakukan dengan cara diet
sehingga cardiac output menurun dan
hipertensi (DASH), mengurangi berat
menurunkan tekanan darah. Sementara
badan,
itu alkaloid merupakan beta blocker
berhenti
Pengobatan
darah
merokok,
mengkonsumsi alkohol,
tidak
melakukan
yang memiliki
efek
inotropik dan
olahraga secara teratur dan pengobatan
konotropik negatif terhadap jantung
dengan obat-obatan tradisional. Salah
sehingga curah jantung dan frekuensi
satu
denyut
obat
tradisional
yang
dapat
digunakan adalah daun alpukat. Daun alpukat dapat
jantung
berkurang
yang
menyebabkan tekanan darah menurun.
menurunkan
tekanan darah pada responden penelitian
HIPOTESIS
karena dalam daun alpukat mengandung
Ada penurunan tekanan darah pada
zat flavonoid, saponin dan alkaloid. Zat
penderita
flavonoid
rebusan
mempengaruhi
kerja
dari
Angiotensin Converting Enzym (ACE)
Donoloyo
yang
Bantul.
menyebabkan
vasodilatasi
4
hipertensi daun
yang diberikan
alpukat
Tamanan
di
Dusun
Banguntapan
HASIL PENELITIAN Pengukuran tekanan darah sistolik
dari
dan diastolic saat pretest dan posttest
kedua
kelompok
perlakuan
mendapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pretest dan Posttest Tekanan Darah Sistolik Responden Rata-rata Tekanan Darah (mmHg) Sistolik Diastolik Kelompok Pretest Posttest Pretest Posstest Eksperimen 138,58 132,50 96,50 91,00 Kontrol 137,82 143,54 91,91 95,45 Pada tabel 1 terlihat bahwa saat
kontrol. Akan tetapi saat posttest, rata-
pretest, rata-rata tekanan darah sistolik
rata tekanan darah diastolik kelompok
kelompok
eksperimen
eksperimen
lebih
tinggi
justru
lebih
rendah
dibandingkan kelompok kontrol. Akan
dibandingkan kelompok kontrol karena
tetapi saat posttest, rata-rata tekanan
tekanan
darah sistolik kelompok eksperimen
eksperimen
justru
sebaliknya
lebih
rendah
dibandingkan
darah
diastolik
justru tekanan
kelompok
menurun darah
dan
diastolik
kelompok kontrol karena tekanan darah
kelompok kontrol justru meningkat dari
sistolik kelompok eksperimen justru
saat pretest ke posttest.
menurun dan sebaliknya tekanan darah sistolik
kelompok
kontrol
Selanjutnya data pretest dan posttest
justru
antara kelompok eksperimen dan kontrol
meningkat dari saat pretest ke posttest.
dibandingkan
melalui
pengujian
Pada saat pretest, rata-rata tekanan
Independent T-Test. Hasil pengujian
darah diastolik kelompok eksperimen
Independent T-Test selengkapnya adalah
lebih tinggi dibandingkan kelompok
sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Pengujian Independent T-Test Selisih Rata-rata Signifikansi Data Keterangan (mmHg) (p) Pretest Sistolik 0,765 0,829 Tidak ada beda Diastolik 4,591 0,103 Tidak ada beda Posttest Sistolik -11,045 0,019 Ada beda Diastolik -4,454 0,001 Ada beda Hasil
pengujian
menunjukkan
bahwa
pada
tabel
tidak
2
pretest sistolik maupun diastolik antara
ada
kelompok kontrol dengan eksperimen (
perbedaan yang signifikan antara data 5
). Sementara itu diketahui ada
perbedaan yang signifikan antara data
Setelah diketahui perbandingan data
posttest sistolik dan diastolik antara
pretest dan posttest antara kelompok
kelompok eksperimen dengan kelompok
eksperimen dan kontrol. Tahap terakhir
kontrol (
adalah membandingkan data pretest dan
).
posttest pada masing-masing kelompok. Tabel 3 Hasil Pengujian Paired T-Test Selisih Rata-rata Signifikansi (mmHg) (p) Sistolik 6,083 0,000 Diastolik 5,500 0,001 Sistolik -5,727 0,042 Diastolik -3,545 0,001
Data Eksperimen Kontrol
Hasil
pengujian
eksperimen karena pemberian terapi air
pengaruh
rebusan daun alpukat pada penelitian ini
signifikan pemberian terapi air rebusan
berada di bawah rata-rata penurunan
daun
penurunan
tekanan darah sistolik dan diastolik
tekanan darah sistolik dan diastolik
Faridah (2014) dengan teknik intervensi
responden pada kelompok eksperimen
yang sama. Rata-rata penurunan tekanan
(
sistolik
darah pada penelitian Faridah (2014)
responden kelompok eksperimen rata-
untuk sistolik dan diastolik masing-
rata turun 6,667 mmHgdan tekanan
masing adalah sebesar 20mmHg.
alpukat
).
darah
bahwa
diastoliknya
5,5mmHg.
Pada
ada
terhadap
Tekanan
tabel
Ada beda Ada beda Ada beda Ada beda
3
menunjukkan
pada
Keterangan
darah
rata-rata
kelompok
Efektivitas yang lebih rendah ini
turun
disebabkan
kontrol,
karena
faktor
darah sistolik dan diastolik dari saat
dikendalikan, gaya hidup dan jenis
pretest ke posttest yang menandakan
hipertensi. Pada penelitian ini rata-rata
kegagalan diet atau kontrol hipertensi
tekanan
responden.
eksperimen
darah
sistolik
konsumsi
peranan
diketahui adanya peningkatan tekanan
Tekanan
pola
adanya
darah
yang
sistolik
kelompok
(138,58mmHg)
kelompok
naik 5,727 mmHg dan tekanan darah
menunjukkan bahwa rata-rata responden
diastoliknya rata-rata naik 3,545 mmHg.
tekanan darah sistoliknya berada pada
Rata-rata penurunan tekanan darah
rentang pre-hipertensi. Sementara itu rata-rata 6
tekanan
(132,50
dan
responden kelompok kontrol rata-rata
sistolik dan diastolik pada kelompok
kontrol
tidak
darah
mmHg)
diastolik
kelompok eksperimen (96,50 mmHg)
tinggi sebab mayoritas warga adalah
dan kelompok kontrol (91,91 mmHg)
perokok aktif.
menunjukkan bahwa rata-rata responden
Asap
sampingan
yang
dihisap
tekanan darah diastoliknya berada pada
perokok pasif 2 kali lebih banyak
rentang hipertensi stadium 1. Nilai rata-
dibandingkan asap utama dengan kadar
rata kategori tekanan darah diastolik
karbon monoksida sekitar 2-4 kali lebih
yang lebih tinggi dari rata-rata kategori
tinggi, kadar nikotin 2-3 kali lebih tinggi
tekanan
tersebut
dan kadar nitrosamine 50 kali lebih
menunjukkan bahwa rata-rata responden
tinggi. Nikotin merangsang zat kimia di
mengalami hipertensi diastolik. Dalam
otak yang mengakibatkan kecanduan
pengobatannya,
dan
darah
sistolik
hipertensi
diastolik
merangsang
kelenjar
memproduksi
adrenalin
lebih sulit diturunkan dibandingkan
untuk
hormon
yang
hipertensi sistolik karenanya tekanan
menganggu jantung, akibatnya tekanan
darah diastolik paling penting untuk
darah dan
diwaspadai karena dapat menyebabkan
(Kemenkes RI, 2011). Jadi meskipun
gagal jantung dan stroke (Black dan
responden mendapatkan terapi rebusan
Elliott, 2007).
daun alpukat untuk mengontrol tekanan
denyut jantung meningkat.
Selain jenis hipertensi, faktor gaya
darah, mereka tetap tidak terlepas dari
hidup terkait dengan tingginya paparan
paparan asap rokok karena tinggal dan
asap rokok juga dapat berpengaruh.
bekerja di wilayah Banguntapan dengan
Meskipun seluruh responden bukanlah
cakupan perokok aktif mencapai 80%.
perokok, akan tetapi paparan asap rokok
Hal ini tentunya berpengaruh pada
di wilayah Dusun Donoloyo cukup
efektivitas terapi daun alpukat.
JALANNYA PENELITIAN Pada pelaksanaannya penelitian ini
Variabel-variabel penganggu tersebut
masih memiliki keterbatasan karena
menyebabkan
tidak dapat mengendalikan variabel
efektivitas dari terapi air rebusan daun
pengganggu
alpukat
pada
kedua
kelompok
karena
adanya
penurunan
intervensinya
yang
penelitian seperti variabel stres, gaya
bersifat melemahkan sehingga hasil
hidup,
penelitian ini menjadi kurang maksimal.
waktu
tidur
dan
obesitas.
7
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
eksperimen
1. Hasil Paired T-Test menunjukkan
terapi rebusan daun alpukat.
adanya pengaruh pemberian rebusan
5. Hasil
sebelum
pemberian
Independent
daun alpukat terhadap tekanan darah
menunjukkan
sistolik dan tekanan darah diastolik
tekanan darah sistolik dan diastolik
pada
yang
pasien
hipertensi
di
Banguntapan Bantul.
adanya
T-Test
signifikan
perbedaan
pada
pasien
hipertensi di Banguntapan Bantul
2. Pasien hipertensi di Banguntapan
dari
kelompok
kontrol
dan
Bantul dari kelompok eksperimen
eksperimen setelah pemberian terapi
mengalami penurunan tekanan darah
rebusan daun alpukat.
sistolik dan tekanan darah diastolik
Saran
setelah pemberian terapi rebusan
1. Bagi
daun alpukat.
dari
penelitian
dan
pasien hipertensi pada umumnya
3. Pasien hipertensi di Banguntapan Bantul
responden
Responden penelitian dan pasien
kelompok
kontrol
hipertensi
peningkatan
tekanan
disarankan untuk menjadikan terapi
darah sistolik dan tekanan darah
rebusan daun alpukat sebagai terapi
diastolik setelah pemberian terapi
alternatif
rebusan daun alpukat.
hipertensi.
mengalami
4. Hasil
Independent
menunjukkan
tidak
T-Test
pada
umumnya
pendamping
diet
2. Bagi peneliti selanjutnya
adanya
Peneliti
selanjutnya
perbedaan tekanan darah sistolik dan
untuk
diastolik yang signifikan pada pasien
variabel penganggu yang belum
hipertensi di Banguntapan Bantul
dikendalikan pada penelitian ini
dari
(obesitas, waktu tidur, pola makan)
kelompok
kontrol
dan
mengendalikan
disarankan variabel-
untuk meningkatkan hasil penelitian.
8
DAFTAR PUSTAKA Black,
H.R.; Elliot, W.J. (2007). Hypertension: A Companion to Braunwald’s Heart Disease. Elsevier Health Sciences, Philadelphia.
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Dinkes Bantul, (2012). Profil Kesehatan Kabupaten Bantul. Dinas Kesehatan Bantul, Bantul.
Rohmah, N. (2012). Pengaruh Pemberian Seduhan Daun Alpukat Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Posyandu Lansia Dususn Jetak Mutihan Gantiwarno Klaten. Skripsi Dipublikasikan, STIKES „Aisyiyah Yogyakarta.
Faridah, V.N. (2014). Rebusan Daun Alpukat (Persea Americana Mill) Dapat Menurunkan Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Penderita Hipertensi Usia 45-59 Tahun Di Desa Turi Kec. Turi Lamongan, Jurnal Surya 01(17): 64-74.
Santoso, S. S.; Suharjo. (2013). Obat Tradisional Untuk Penyakit Tekanan Darah dari Pengobatan Tradisional (BATTRA) DI DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Surabaya. Media Litbang Kesehatan 13(1): 6-18.
Kemenkes RI. (2011). Penanggulangan Masalah Merokok Melalui Radio. Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
9