PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN BUAH BELIMBING WULUH (AVERRHOA BILIMBI LINNAEUS) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI Fauzi ‘Arasj, Dini Anesta Rustandi (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)
ABSTRACT This study aims to determine the effect of water ttewed of starfruit on blood pressure of hypertensive patients in Puskesmas Sungai Tarab. This research uses design of experiment with design quasy One group pretest-posttest, by the research population was all with hypertension who are in Tiga Batur as many as 12 people. The data processed using a statistical test Regression / Correlation Non-parametric Wilcoxon. The result is the there is an average difference in systolic blood pressure before and after the conduct of research, and the average diastolic blood pressure before being given water decoction of the fruit starfruit is 103.33 ± 4,924 mmHg and diastolic blood pressure after the administration of the cooking water fruit starfruit 6686 ± 79.17 mmHg, p value = .002 <0.05 can also inferred the presence of a significant difference in the average diastolic blood pressure before and after the implementation of the research. Keywords: starfruit, Hypertension, systole, diastol ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan hanya dapat dikontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Air Rebusan Buah belimbing wuluh terhadap tekanan darah penderita hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tarab. Penelitian menggunakan desain Quasy Eksperiment dengan rancangan One Group pretest-postest, Populasi penelitian penderita hipertensi yang berada di Jorong Tiga Batur sebanyak 12 orang. Data diolah dengan menggunakan Uji statistik Regresi/korelasi Non Parametrik Wilcoxon. Hasil penelitian terdapat perbedaan rata rata tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pelaksanaan penelitian, Pemberian air rebusan buah belimbing wuluh berpengaruh dalam penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Selain mudah didapat harganya pun terjangkau dan diharapkan penderita hipertensi dapat menggunakan buah belimbing wuluh sebagai obat anti hipertensi. Kata Kunci : Belimbing Wuluh, Hipertensi, sistole, diastole
139
Fauzi ‘Arasj; Pengaruh Pemberian Air Rebusan Buah,,,,,,,, hal 139 - 146
PENDAHULUAN
diperkirakan hipertensi diderita oleh 1
Hipertensi satu
faktor
merupakan
resiko
berpengaruh
yang
terhadap
salah
milyar manusia diseluruh dunia dan
paling
pada
kejadian
tahun
2025
mendatang
di
proyeksikan mencapai 29% penduduk
penyakit jantung dan pembuluh darah,
dewasa di dunia atau
yang ditandai dengan meningkatnya
milyar orang akan terkena serangan
tekanan darah dalam tubuh seseorang,
hipertensi,
dan sering disebut sebagai penyakit
diantaranya yang diobati dengan baik.
the
Penderita
silent
killer
(Rusdi
dan
dan
sekitar 1,5
hanya
hipertensi
di
12,5%
Indonesia
Nurlaela,2009). Besaran tekanan darah
mencapai 31,7% dari total penduduk
selalu dinyatakan dengan dua angka
artinya, 1 dari 3 orang dewasa di
yaitu tekanan sistolok dan tekanan
Indonesia menderita hipertensi.
diastolik (Adib.M,2009). Secara umum diketahui
bahwa
hipertensi
tidak
Data hasil penelitian tentang Hipertensi yang dilakukan di Sumatera
menimbulkan gejala apa pun, dan bisa
Barat
saja baru muncul gejala setelah terjadi
bervariasi menurut kabupaten kota,
komplikasi pada organ lain seperti
angka kejadian hipertensi di Sawah
ginjal, mata, otak, dan jantung, dengan
Lunto mencapai 43,2%, Tanah Datar
gejala seperti sakit kepala, migren
40,8%, Payakumbuh 39,2%, Dharmas
sering ditemukan sebagai gejala klinis
Raya 36,9%, Padang Pariaman 35,7%,
hipertensi primer (Brunner & Suddarth,
Padang Panjang 34,7%, Agam 33,2%,
2002).
Pesisir Selatan
Menurut
merupakan
WHO
kondisi
ketika
hipertensi tekanan
32,4%,
menemukan
Kota
angka
yang
31,6%, Pasaman
Solok
31,8%,
Solok
darah seseorang sama atau melebihi
30,6%, Bukittinggi 29,2%, Pariaman
160 pada sistolik mmHg dan tekanan
28,7, Solok
diastolik 95 mmHg, yang beresiko tinggi
Padang 26%, Sijunjung 24,5%, dan
sebagai penyebab 51% dari kematian
Mentawai
akibat stroke dan 45% dari jantung
2012). Penderita hipertensi di Tanah
koroner. (M.Dorothy, 2011)
datar merupakan no 2 tertinggi di
Lastri
11,1%
(Depkes
Sumbar,
menyebutkan
Sumbar, dan di Puskesmas II Sungai
bahwa hipertensi jumlahnya mencapai
Tarab tahun 2012 ada sebanyak 527
6,8% dari proporsi penyebab kematian
orang (Puskesmas II Sungai Tarab,
pada
2012).
semua
(2009)
Selatan 27,6%, Kota
umur
di
Indonesia.
Menurut data WHO pada tahun 2011
140
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
Tekanan
atau
Flavonoid (Jackson, 2001). Diuretik
hipertensi dapat ditanggulangi melalui
adalah suatu zat yang meningkatkan
dua
dan
pembentukan urin. Sebagian besar
satu
diuretik
cara
darah
yaitu
tinggi
farmakologi
nonfarmakologi.
Salah
dipakai
dengan
cara
penanganan non farmakologis dalam
menurunkaan laju reabsorpsi natrium
mengatasi hipertensi adalah dengan
dari
terapi
menyebabkan natriuresis (peningkatan
komplementer,
seperti
.
tubulus
yang
keluar
(Averrhoa bilimbi L.), karena belimbing
menimbulkan
wuluh diduga dapat berkhasiat sebagai
peningkatan keluar urin, sedangkan
ekspektoran,
flavonoid
dan
anti
dan
akan
pemanfaatan buah belimbing wuluh
antipiretik
urin)
kemudian
kemudian
diuresis
mempengaruhi
yaitu
kerja
dari
hipertensi. (Bangun,2008). Belimbing
angiotensin converting enzym (ACE)
wuluh (Averrhoa bilimbi L) atau disebut
yang akan menghambat perubahan
juga belimbing sayur, belimbing asam
angiotensin 1 menjadi angiotensin II.
merupakan buah yang memiliki rasa
Hal ini menyebabkan berkurangnya
asam yang sering digunakan sebagai
sekresi aldostreron sehingga menjadi
bumbu
natriuresis
masakan
dan
campuran
(menghambat
retensi
ramuan jamu atau herbal yang juga
natrium dan air dalam tubulus ginjal),
bermanfaat untuk menurunkan tekanan
menghambat rangsang saraf simpatis
darah (Alamendah, 2010). Didalam
sehingga
buah
menghambat
belimbing
wuluh
terkandung
menjadi
vasodilatasi,
sekresi
endotelin
sekitar 6 mg/kg total senyawa volatil
endogen. Keadaan-keadaan tersebut
serta mengandung golongan senyawa
menyebabkan turunnya tekanan darah
oksalat,
fenol,
(Mills & Bone, 2000)
flavonoid dan pektin, disamping itu juga
Berdasarkan
minyak
menguap,
latar
belakang
terdapat asam amino, asam sitrat,
tersebut diatas, peneliti tertarik untuk
fenolat, ion kalium, gula serta vitamin
melakukan
penelitian
tentang
dan mineral, juga terdiri dari serat
“Pengaruh Pembeian Air
Rebusan
(Ikram et al, 2009). Disamping itu juga
Buah
mengandung beberapa zat yang dapat
Bilimbi Linnaeus ) Terhadap Penurunan
mempengaruhi
Tekanan Darah Penderita Hipertensi”
diantaranya
tekanan adalah
kalium
darah
Belimbing
wuluh
(Averrhoa
dan
141
Fauzi ‘Arasj; Pengaruh Pemberian Air Rebusan Buah,,,,,,,, hal 139 - 146
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
menggunakan
mendatangi rumah responden. Setelah
desain Quasy Eksperiment dengan
pengukuran
rancangan one group pretest-postest.
maka air rebusan diberikan kepada
(Nursalam, 2011) Populasi
responden untuk diminum. Air rebusan
penelitian
tekanan
darah
selesai
ini adalah pada ibu-ibu dan bapak-
buah belimbing wuluh ini
bapak
yang
selama satu minggu, gunanya adalah
berada di Jorong Tiga Batur Wilayah
untuk melihat penurunan tekanan darah
Kerja Puskesmas II Sungai Tarab
penderita hipertensi. Jika dalam satu
sebanyak 12 orang, dan semuanya
minggu
terjadi
penurunan
dijadikan
darah
pada
responden,
penderita
hipertensi
sampel.
Rebusan
belimbing wuluh
buah
diminum
tekanan maka
diminun satu kali
pemberian air rebusan buah belimbing
sehari setelah makan pagi. Dimana air
wuluh dihentikan tetapi tekanan darah
rebusan ini dibuat oleh peneliti, setiap
responden
pagi
dilakukan pengukuran tekanan darah
peneliti
akan
melakukan
pengukuran tekanan darah kepada
tetap
dipantau
dan
selama satu minggu
responden dengan HASIL PENELITIAN Tabel 1. Distribusi Rerata Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Sebelum Pemberian Air Rebusan Buah Belimbing Wuluh Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tarab II Tekanan darah Mean SD Sistolik
158.33
10.299
Diastolik
103.33
4.924
Berdasarkan Tabel 1 didapatkan nilai
mmHg dan rata-rata tekanan darah
rata-rata untuk tekanan darah sistolik
diastolik
sebelum pemberian air rebusan buah
rebusan buah belimbing wuluh yaitu
belimbing wuluh yaitu 158.33 ± 10.299
103.33 ± 4.924 mmHg.
142
sebelum
pemberian
air
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
Tekanan Darah Sesudah Pemberian Air Rebusan Buah Belimbing Wuluh Pada Penderita Hiprtensi. Tabel 2. Distribusi Rerata Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Setelah Pemberian Air Rebusan Buah Belimbing Wuluh Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tarab II Tekanan darah Mean SD Sistolik
129.17
5.149
Diastolik
79.17
6.686
Berdasarkan Tabel 2 didapatkan nilai
buah belimbing wuluh yaitu 79.17 ±
rata-rata untuk tekanan darah sistolik
6.686 mmhg
setelah pemberian air rebusan buah belimbing wuluh yaitu 129.17±
5.149
mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik setelah pemberian air rebusan
Perbedaan Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Sebelum Dan Sesudah Pemberian Air Rebusan Buah Belimbing Wuluh. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Sebelum Dan Sesudah Diberikan Air Rebusan Buah Belimbing Wuluh Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tarab II Tahun 2014 Variabel
Mean
SD
Tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah
158.33±
10.299
Tekanan darah sebelum dan sesudah
diastolik
Sig
P= .002< 0.05 (++) 129.17±
5.149
103.33±
4.924 P= .002< 0.05 (++)
79.17±
6.686
Berdasarkan tabel 3 diatas didapatkan
belimbing wuluh adalah
rata-rata
sistolik
10.299 mmHg dan tekanan darah
sebelum diberikan air rebusan buah
sistolik sesudah pemberian air rebusan
tekanan
darah
158.33 ±
143
Fauzi ‘Arasj; Pengaruh Pemberian Air Rebusan Buah,,,,,,,, hal 139 - 146
buah belimbing wuluh 129.17 ± 5.149
tekanan darah sistolik sebelum dengan
mmHg, dengan p value = .002 < 0,05
sesudah diberikan air rebusan buah
(uji wilcoon) dapat disimpulkan bahwa
belimbing wuluh pada penderita
terdapat perbedaan yang signifikan
PEMBAHASAN
menyeimbangkan natrium, membantu
Berdasarkan
hasil
penelitian
mengendalikan tekanan darah.
hipertensi di Jorong Tiga Batur Wilayah
Kalium
pun
akan
bekerja
Kerja Puskesmas II Sungai Tarab
membantu pengeluaran racun melalui
Tahun 2014, dan rata-rata tekanan
ginjal.
Kalium
darah diastolik sebelum diberikan air
fungsi
otot
rebusan buah belimbing wuluh adalah
menurunkan sensitifitas tubuh terhadap
103.33 ±
sinyal-sinyal
kimia
darah diastolik sesudah pemberian air
meningkatkan
tekanan
rebusan buah belimbing wuluh 79.17 ±
bekerja pada sistem hormon yang
6.686 mmHg, dengan p value = .002 <
mengatur tekanan darah, kalium juga
0,05 (uji wolcoxon) dapat disimpulkan
mampu
bahwa
cairan
4.924 mmHg dan tekanan
terdapat
signifikan
perbedaan
tekanan
darah
yang
diastolik
dapat
meningkatkan
pembuluh
menjaga
yang
air
akan
darah
tekanan
dalam
keseimbangan
darah,
dan
osmotik
sel,
menjaga
tubuh
sehingga
sebelum dengan sesudah diberikan air
menurunkan tekanan darah. Kalium
rebusan buah blimbing wuluh pada
bekerja sebagai diuretik yang bekerja
penderita hipertensi.
dengan mensekresikan natrium,klorida
Hal
ini
berkemungkinan
dan air sehingga volume plasma dan
disebabkan karena adanya beberapa
cairan
ekstraseluler
menurun
zat yang terkandung didalam belimbing
akan
menurunkan
cardiac
wuluh
sehingga
yang
dapat
mempengaruhi
tekanan darah diantaranya kalium dan
keseimbangan
tubuh,
bekerja
elektrolit
sama
dengan
darah
output menurun
(Jackson,2001)
Flavonoid kalium yang terlibat dalam mengatur
tekanan
yang
Flavonoid mempengaruhi kerja dari
angiotensin
(ACE)
yang
converting akan
menghambat
magnesium dan kalsium untuk menjaga
perubahan
kesehatan otot, termasuk otot jantung
angiotensin II.Hal ini menyebabkan
untuk
berkurangnya
dapat
berelaksai
berkontraksi dengan
dan baik,
sehingga
angiotensin
enzym
sekresi menjadi
1
menjadi
aldostreron natriuresis
(menghambat retensi natrium dan air
144
Jurnal Sehat Mandiri Volume 10 Nomor 1 Tahun 2015
dalam
tubulus
rangsang
ginjal),menghambat
saraf
menjadi
simpatis
Adanya kandungan kalium dan
sehingga
fungsinya yang dapat mengeluarkan
vasodilatasi,menghambat
natrium didalam darah, serta memiliki
sekresi endotelin endogen. Keadaan-
efek
keadaan
menurunkan
tersebut
turunnya
tekanan
Bone,2000)
dan
menyebabkan darah
didalam
(Mills
&
belimbing
diuretik
dimana
garam
mampu
didalam
darah
sehingga
akan
dapat
menurunkan
tekanan
darah,
yang
akan
wuluh terkandung sekitar 6 mg/kg total
meringankan
senyawa volatil dan melaporkan bahwa
memompa darah. Selain itu penurunan
buah belimbing wuluh mengandung
tekanan
golongan senyawa oksalat,
minyak
kepatuhan responden dalam meminum
dan
air rebusan yang diberikan setiap pagi,
pektin.Susunan kimia yang terkandung
dan responden mengikuti saran yang
dalam belimbing wuluh yaitu asam
diberikan
amino,asam
mengurangi memakan makanan yang
menguap,
fenol,
flavonoid
sitrat,fenolat,ion
kalium,gula
serta
vitamin
dan
mineral,juga terdiri dari serat.
dapat
kerja
darah
jantung
dapat
disebakan
oleh
peneliti
mengakibatkan
dalam
karena
seperti
peningkatan
tekanan darah
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini maka
dapat
penurunan maupun
disimpulkan
tekanan diastolik
darah yang
terdapat sistolik signifikan
± 5.149 mmHg dan rata-rata tekanan darah diastolik 79.17 ± 6.686 mmHg. Penurunan sebelum
tekanan dan
darah
sesudah
sistolik
pemberian
sebelum dan sesudah diberikan air
terjadi secara signifikan (p=0,002 <
rebusan buah belimbing wuluh. Rata
0,05) dan penurunan tekanan darah
rata tekanan darah sistolik sebelum
diastolik
pemberian air rebusan belimbing wuluh
pemberian terjadi penurunan secara
adalah
signifikan (p=0,002 < 0,05). Sehingga
158.33 ± 10.299 mmHg dan
rata-rata
tekanan
sesudah
103.33
darah
sebelum
dan
sesudah
diastolik
dapat disimpulkan bahwa pemberian air
mmHg.
rebusan belimbing wuluh 1 kali sehari
Kemudian nilai rata-rata untuk tekanan
selama 7 hari akan dapat menurunkan
darah sistolik setelah
tekanan darah pasien yang hipertensi.
±
4.924
pemberian air
rebusan belimbing wuluh adalah 129.17
145
Fauzi ‘Arasj; Pengaruh Pemberian Air Rebusan Buah,,,,,,,, hal 139 - 146
DAFTAR PUSTAKA Brunner
&Suddarth.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol 2.Jakarta:EGC Dalimartha, dkk 2008 - Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini belum masih ... maka dugaan hipertensi esensial lebih besar. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI Ganiswarna, G.S, Setyabudi, R., Suyatna, D.F., et al., 2001. Farmakologi dan. Terapi Edisi ... Ther;72:220–6. Ohno, M., Yamaguchi, I., Yamamoto, I., et al., 2000 Guyton and Hall. Text Book of Medical Psychology 12 th, 2010. Sounders, NY Jackson E. K. 2001. Renin and Angiotensin. In Hardman J. G., Limbird L. E., editors: Goodman & Gilman’s The Pharmacology Basis of Therapeutics. 8th Ed. New York: Mc Graw-Hill Companies.p 813. Junaidi Edi dkk. 2013. Hipertensi Kandas Berkat Herbal. Jakarta: Fmedia Lipi 2010. Alat pengukur tekanan darah. www.bit.lipi.go.id/pangan. M. Adip. 2009. Cara Mudah Memahami Dan Menghindari Hipertensi, Jantung, Dan Stroke. Yogjakarta : Dianloka Printika M. Dorothy Russel.2011. Bebas Dari 6 Penyakit Paling
146
Mematikan.Jakarta : MedPress (Anggota IKAPI) Mills, S., Bone, K. 2000. Flavonoids in Principles and Practice of Phytotherapy. London : Churchill Livingstone. p. 31-33. Mun’in A, E Hanani. Identifikasi senyawa antioksidan dalam spons Callyspongia sp. dari Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu Kefarmasian 2 (3), 127133 Nursalam. 2011. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Puskesmas II Sungai Tarab.2013. Data Kunjungan pasien Hipertensi. Batusangkar : Puskesmas II Sungai Tarab Rukmana. Bertanam Buah Buahan di Pekarangan. Yogyakarta, kanisius. 2001 Rusdi & Nurlaela Isnawati. 2009. Awas! Anda Bisa Mati Cepat Akibat Hipertensi & Diabetes. Yogyakarta: Power Books Publishing. Hal 15-16. Subroto A dan Saputro, H (2006).Gempur penyakit dengan sarang semut. Penebar Swadaya : Jakarta Sugiyono .2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).Bandung : Alfabeta Wijaya Kusuman. Penyakit hipertensi, 2005. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: E