PENGARUH REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Anas Tamsuri*, Afif Yunia Nur Chamida.** *) Dosen Akper Pamenang Pare **) Perawat Puskesmas Pare
Daily diet Indonesian people contains a lot of salt. Salt is one food that should be reduced if someone wants to avoid hypertension (high blood pressure). Hypertension is a common cause of stroke and heart attack. One treatment derived from herbs, which uses bay leaves. However, hypertensive patients in kauman / rinjani street RT20,21,22 RW 06 do not know the majority of the benefits of bay leaves as lowering blood pressure. This study aimed to determine the effect of boiled of bay leaves to decrease in blood pressure in hypertensive patients. The research method used is a pre-experimental study design with one-group pretest-posttest design. Population of 27 respondents. Sample 12 people, with purposive sampling technique. I.e. people who have hypertension by age 33-55 years who are not currently undergoing treatment. Data collected using the observation sheet. Data analysis was done by calculating the mean manually. The result showed that the majority of respondents experienced a decrease of mean blood pressure pretest 144,16/91,66 to be135,41/85,83. From the description above it can be concluded that a decrease in blood pressure respondents boiled of bay leaves is given 2 times a day over a period of 7 days in a row. Means boiled of bay leaves can lower blood pressure in hypertensive patients. Suggested respondents continue to consume boiled leaves regularly. Keyword: Patient, Hypertension, boiled of bay leaves
LATAR BELAKANG Hampir dapat dipastikan, makanan sehari-hari orang Indonesia mengandung garam. Akan hambar rasanya sayur atau lauk pauk bila dimasak tanpa garam. Namun, garam merupakan salah satu bahan pangan yang harus dikurangi jika seseorang ingin terhindar dari hipertensi (darah tinggi) (Koranternate, 2009). Konsumsi garam yang tinggi dapat menyebabkan ion natrium dalam bahan makanan di serap ke pembuluh darah. Kandungan Na (Natrium) dalam garam berlebihan dapat menahan air (retensi) sehingga meningkatkan jumlah volume darah. Peningkatan resistensi ini menyebabkan otot jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya jantung harus bekerja keras memompa darah dan tekanan darah menjadi naik. Inilah yang menyebabkan hipertensi (Yekti,2011). Selain itu, pasien hipertensi yang tidak mematuhi pengobatan dan kontrol secara teratur juga menambah peluang besar jumlah pasien hipertensi. faktor aktifitas masyarakat yang rata-rata
Jurnal AKP
pedagang,selain itu pengetahuan masyarakat yang kurang tentang bahaya penyakit hipertensi, dan yang lebih memprihatinkan pasien hipertensi melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan kembali hanya jika pasien merasa gejala dari hiperetensi. Padahal, sebagian pasien hipertensi tidak selalu menimbulkan gejala pada awalnya. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi )depkes.go.id(. Sementara prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada jantung, gagal ginjal, dan kebutaan. Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi
33
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
penyebab kematian pada semua umur di Indonesia. Di Jawa Timur Pada tahun 2010 data jumlah penderita hipertensi yang diperoleh dari dinas kesehatan provinsi Jawa Timur terdapat 275.000 jiwa pasien hipertensi, sedangkan jumlah pasien hipertensi di Kediri sebanyak 38.626 jiwa (its.ac.id). Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Pare terdapat pada bulan Agustus 2012 pasien hipertensi sebanyak 122 orang , sedangkan pada bulan September 2012 terdapat 104 pasien hipertensi. Hal ini menunjukkan adanya penurunan jumlah pasien pada bulan September kemungkinan dikarenakan ketidakpatuhan pasien dalam berobat ke puskesmas. Pasien hipertensi yang terdapat di Kauman Gang 4/ Jalan Rinjani RT:20,21,22, RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupaten Kediri sekitar 27 orang. Dari 8 orang yang diwawancarai di dapatkan 7 orang tidak mengkonsumsi tanaman herbal dan juga obat anti hipertensi, 1 orang mengkonsumsi tanaman herbal yaitu daun salam,tetapi konsumsi tidak rutin. Secara visual, penyakit hipertensi memang tidak tampak mengerikan. Namun, ia bisa membuat pasien terancam jiwanya atau paling tidak menurunkan kualitas hidupnya. Karenanya, ia dijuluki penyakit terselubung atau silent killer (Bangun, 2006). Faktor resiko hipertensi adalah faktor-faktor yang bila semakin banyak menyertai penderita hipertensi maka dapat menyebabkan orang tersebut akan menderita tekanan darah tinggi yang lebih berat. Faktor yang tidak dapat di hindari atau di rubah adalah genetik, suku bangsa dan umur . Sedangkan faktor yang dapat di hindari karena dapat memperberat keadaan hipertensi antara lain : makanan yang kaya kolestrol, garam, makanan asin atau yang di asinkan, daging kambing, buah durian, minuman alkohol, rokok dan kopi, kegemukan (Obesitas), stress dan lain-lain (Hembing, 2006 ). Bila seseorang megalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapat pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita ke dalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah yang terusmenerus meningkat menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah, jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hipertensi ini merupakan penyebab umum Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi...
terjadinya stroke dan serangan jantung (heart attact) (Nurul , 2011). Banyak sekali tipe obat berbeda yang dapat di gunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang di sebut dengan antihyhipertensive medicine (obat-obat anti hipertensi) ,seperti obat-obat penghambat angiotensin converting enziyme(ACE),obat golongan diuretik seperti lasix (furosemide), Hydrochlorothiazide (HCT) dll (Nurul, 2011). Diuretik membantu ginjal membuang garam dan air ,yang akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah, sedangkan obat jenis ACE menyebabkan penurunan darah dengan cara melebarkan pembuluh darah (Yekti,2011). Selain obat-obatan kimiawi juga terdapat obat-obat yang berasal dari bahan herbal, yaitu dari tanaman obat. Salah satunya adalah daun salam, salam sengaja ditanam untuk diambil daunnya. daun inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai salah satu bumbu dalam berbagai masakan khas Indonesia (Budewi, 2011). Sedangkan menurut penelitian terdahulu oleh Vania Aprilia Saputra (2012) yang melakukan penelitian tentang pengaruh air rebusan daun salam terhadap tekanan darah laki-laki dewasa, dari 30 responden yang diteliti didapatkan hasil rata-rata tekanan darah sesudah meminum air rebusan daun salam lebih rendah daripada sebelum meminum air rebusan daun salam dengan selisih rata-rata 10 sampai 20 mmHg. Tumbuhan salam yang terdapat di Kauman Gang 4 kurang lebih berjumlah 5 tumbuhan salam. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Kauman Gang 4 / Jalan Rinjani RT: 20, 21, 22, RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupten Kediri, pasien hipertensi di lingkungan tersebut sebagian besar belum mengetahui manfaat dari daun salam sebagai penurun tekanan darah, pengetahuan mereka tentang daun salam sebatas pada pemanfaatan sebagai bumbu dapur saja. Melihat permasalahan konsep diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Rebusan Daun Salam terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien hipertensi (Studi Pra Eksperimental di Kauman Gang 4 / Jalan Rinjani RT: 20, 21, 22, RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupten Kediri Tahun 2013)”. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas rumusan masalah yang di kemukakan dalam penelitian ini adalah dengan pertanyaan masalah yaitu Apakah ada Pengaruh
34
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
Rebusan Daun Salam terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Kauman Gang 4 / Jalan Rinjani RT:20,21,22 , RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupten Kediri Tahun 2013? Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi di Kauman Gang 4 / Jalan Rinjani RT: 20, 21, 22, RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupten Kediri Tahun 2013. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi tekanan darah pasien hipertensi sebelum di berikan rebusan daun salam di Kauman Gang 4 / Jalan Rinjani RT:20,21,22 , RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupten Kediri Tahun 2013. b. Mengidentifikasi tekanan darah pasien hipertensi setelah di berikan rebusan daun salam di Kauman Gang 4 / Jalan Rinjani RT:20,21,22 , RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupten Kediri Tahun 2013. c. Menganalisis pengaruh rebusan daun salam terhadap perubahan tekanan darah sebelum dan setelah diberikan rebusan daun salam di Kauman Gang 4 / Jalan Rinjani RT: 20, 21, 22 , RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupten Kediri Tahun 2013. Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimental dengan rancangan One group pre-post test design, dimana pada rancangan ini dilakukan observasi terhadap satu kelompok sampel pada waktu sebelum dan sesudah perlakuan (intervensi). Populasi penelitian ini adalah Seluruh pasien Hipertensi di Kauman Gang 4/ Jalan Rinjani RT: 20, 21, 22 , RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun 2013 sebanyak 27 orang. Sampelnya Sebagian pasien Hipertensi di Kauman Gang 4 / jalan Rinjani RT: 20, 21, 22 , RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupaten
Jurnal AKP
Kediri Tahun 2013 sebanyak 12 orang sesuai dengan kriteria penelitian. Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan dalam bentuk Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pada kriteria penelitian. Waktu penelitian dimulai dari tanggal 7 Desember 2012 sampai dengan tanggal 20 Desember 2012. Pada penelitian ini untuk mengetahui variabel independen yaitu daun salam digunakan alat ukur berupa gelas 250 cc (gelas belimbing) dan 0,7gr daun salam. Sedangkan untuk mengetahui variabel dependen yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi digunakan alat ukur lembar observasi, pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan tensimeter, stethoscope dan hasil wawancara pasien sebagai data umum pasien. Responden dilakukan pre test dari rumah ke rumah sebelum pemberian rebusan daun salam yaitu pengukuran tekanan darah dengan menggunakan alat ukur tensi meter air raksa dan stethoscope , hasilnya dicatat dilembar observasi. Selanjutnya peneliti melakukan pengambilan data pasien hipertensi yang disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian. Kemudian peneliti memberikan satu gelas rebusan daun salam berukurunan 250cc (gelas belimbing), dan di minum 2 kali sehari (pagi dan sore) masing -masing setengah gelas atau 125cc pada responden selama 7 hari secara rutin. Setelah pemberian rebusan daun salam selama 7 hari, tekanan darah diukur kembali, dengan tensi meter dan stethoscope dan hasilnya dicatat di lembar observasi. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan posisi duduk dan diusahakan responden dalam keadaan rileks dalam arti tidak setelah melakukan aktifitas yang berat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif hal ini dikarenakan pertimbangan pada teknik sampling yang memakai Non Random Sampling. Adapun prosedur pengolahan data adalah dengan menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik. Salah satu pengamatan yang dilakukan pada tahap analisis deskriptif adalah pengamatan terhadap tabel frekuensi. Tabel frekuensi terdiri dari kolom – kolom yang memuat frekuensi dan persentase untuk setiap kategori.
35
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 responden sebagian besar tekanan darah sistolik setelah pemberian rebusan daun salam adalah130 mmHg sebanyak 5 orang (41%). b. Distribusi frekuensi hasil pengukuran tekanan darah diastolik
Hasil Penelitian Data Khusus 1. Tekanan darah pada hipertensi sebelum diberikan rebusan daun salam a. Distribusi Frekuensi hasil pengukuran tekanan darah sistolik 8% 17% 50%
33%
140 mmhg
17% 80 mmhg
145 mmhg
85 mmhg
150 mmhg
25%
155 mmhg
Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 responden sebagian besar tekanan darah sistolik sebelum pemberian rebusan daun salam adalah 140 mmHg sebanyak 6 responden (50%). b. Distribusi Frekuensi hasil pengukuran tekanan darah diastolik
50%
Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 responden tekanan darah diastolik setelah pemberian rebusan daun salam adalah 85 sebanyak 6 orang (50%). 3. Pengaruh rebusan daun salam terhadap perubahan tekanan darah setelah diberikan rebusan daun salam. Kode Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 MEAN MEDIAN MODUS ST. DEV
33% 90 mmhg 67%
95 mmhg
Diagram diatas menunjukkan bahwa dari 12 responden sebagian besar tekanan darah diastolik sebelum pemberian rebusan daun salam adalah 90 mmHg sebanyak 8 responden (67%). 2. Tekanan darah pada pasien hipertensi setelah diberikan rebusan daun salam a. Distribusi Frekuensi hasil pengukuran tekanan darah sistolik
17%
130 mmhg 135 mmhg 140 mmhg
25%
Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi...
Sistole Pre 140 140 145 140 145 140 140 145 150 140 155 150 144,16 142,5 140 5,14929
Diastole Pre 90 90 90 90 90 90 90 95 95 90 95 95 91,66 90 90 2,46183
Sistole Post 135 130 135 130 140 130 130 135 140 130 145 145 135,41 135 130 5,8225
Diastole Post 85 85 85 85 85 80 85 90 90 80 90 90 85,83 85 85 3,5887
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji deskriptif dengan mencari mean. Ditemukan hasil penurun rata-rata atau mean sistolik antara sebelum dan setelah diberikan terapi rebusan daun salam yaitu 144,16 mmHg menjadi 135,41 mmHg dan penurunan rata-rata
17% 41%
90 mmhg
145 mmhg
36
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
atau mean distolik sesudah di berikan rebusan daun salam yaitu dari 91,66 mmHg menjadi 85,83 mmHg. Pembahasan 1. Tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum diberikan rebusan daun salam di Kauman Gang 4 / Jalan Rinjani RT020 RW06, RT021 RW06, RT022 RW06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Dari hasil penilitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa dari 12 responden yang diteliti memiliki tekanan darah sistolik yaitu 140 mmHg sebanyak 6 responden (50%), 145 mmHg sebanyak 3 responden (25%), 150 mmHg sebanyak 2 responden (17%), 155 mmHg sebanyak 1 responden (8%), dan tekanan darah diastolik sebelum pemberian rebusan daun salam 90 mmHg sebanyak 8 responden (67%), 95 mmHg sebanyak 4 responden (33%). Ditemukan hasil rata-rata atau mean sistolik sebelum diberikan rebusan daun salam yaitu 144,16 dan rata-rata atau mean distolik sebelum diberikan rebusan daun salam yaitu 91,66 dan St.deviasi sistolik sebelum diberikan rebusan daun salam yaitu 5,14 dan diastolik 2,46. Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung memompakan darah keseluruh tubuh. Umumnya, semakin rendah tekanan darah, semakin sehat anda untuk jangka panjang (kecuali dalam kondisi tertentu ketika tekanan darah sangat rendah merupakan bagian dari suatu penyakit) (Ridwan, 2009). Seseorang dikatakan menderita penyakit tekanan darah tinggi bila nilai tekanan darah sistoliknya diatas 140 mmHg dan Diastoliknya di atas 90 mmHg (Hembing, 2006). Hipertensi merupakan penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah manusia. Tekanan darah itu sendiri didefinisikan sebagai tekanan yang terjadi didalam pembuluh arteri manusia ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Alat ukur tekanan darah disebut tensi darah. Angka yang ditunjukan oleh alat ukur ini biasanya dua kategori yaitu angka (tekanan) sistolik dan diastolik. Misalnya seseorang yang memiliki tekanan darah 120/80 mmHg, angka 120 menunjukan tekanan darah pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi (sistole).
Jurnal AKP
Sedangkan angka 80 menunjukan tekanan darah ketika jantung berelaksasi (diastolik) (Ridwan, 2009). Hasil tingkat tekanan darah rata-rata pretest responden yang diukur dengan menggunakan tensi meter menunjukkan mengalami hipertensi dengan derajat 1 dengan batasan sistolik 140-159 mmHg, dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg. Hal tersebut diduga karena kebiasaan beberapa responden yang hampir sama yaitu seperti kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan garam hal ini disebabkan kandungan natrium dapat meningkatkan tekanan darah seseorang, karena natrium berlebih dapat menyebabkan retensi sehingga volume darah meningkat dan menyebabkan otot jantung bekerja lebih keras. Faktor yang lain adalah usia, rata-rata usia responden berkisar antara 31-55 tahun, dimana usia tersebut merupakan usia yang rawan seseorang mengalami hipertensi. 2. Tekanan darah pasien hipertensi sesudah diberikan rebusan daun salam di Kauman Gang 4 / Jalan Rinjani RT:20,21,22 , RW 06 Kelurahan Pare Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Dari hasil penilitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa dari 12 responden didapatkan hasil bahwa tekanan darah sistolik sesudah pemberian rebusan daun salam yaitu 130 mmHg sebanyak 5 responden (41%),135 mmHg sebanyak 3 responden (25%), 140 mmHg sebanyak 2 responden (17%) dan tekanan 145 mmHg sebanyak 2 responden (17%). Sedangkan tekanan darah diastolik 80 mmHg sebanyak 2 orang (17%), 85 mmHg sebanyak 6 orang (50%), 90 mmHg sebanyak 4 orang (33%). Ditemukan hasil penurun rata-rata atau mean sistolik sesudah diberikan rebusan daun salam yaitu 137,41 dan penurunan rata-rata atau mean distolik sesudah di berikan rebusan daun salam 85,83. Dan st.deviasi sistolik sesudah diberikan rebusan daun salam 5,82 dan diastolik 3,58. Salam tumbuh liar di hutan dan pegunungan, atau di tanam di pekarangan dan sekitar rumah. Tanaman ini dapat di temukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 1.800 m dpl. Daun salam yang mengandung senyawa flavonoid (melancarkan peredaran darah seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah (atherosklerosis), selain itu flavonoid pada daun salam menyebabkan vasodilatasi. Flavonoid dapat menurunkan SVR (systemic vascular
37
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
resistance) karena menyebabkan vasodilatasi dan juga mempengaruhi kerja ACE inhibitor yang dapat menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Efek vasodilatasi dan ACE inhibitor dapat menurunkan tekanan darah, sehingga daun salam dapat menurunkan tekanan darah (Vania, 2012) Tekanan darah pada responden terbukti mengalami penurunan setelah diberikan rebusan daun salam Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena daun salam mengandung flavonoid. Peranan dari flavonoid yaitu melancarkan peredaran darah seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah. 3. Pengaruh pemanfaatan rebusan daun salam terhadap penurunan tekanan darah setelah diberikan rebusan daun salam Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 responden didapatkan hasil bahwa tekanan darah sistolik sesudah pemberian rebusan daun salam yaitu 130 mmHg sebanyak 5 responden (41%) 135 mmHg sebanyak 3 responden (25%), 140 mmHg sebanyak 2 responden (17%) dan tekanan 145 mmHg sebanyak 2 responden (17%).Sedangkan tekanan darah diastolik 80 mmHg sebanyak 2 orang (17%), 85 mmHg sebanyak 6 orang (50%), 90 mmHg sebanyak 4 orang (33%). Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji deskriptif dengan mencari mean. Ditemukan hasil penurunan rata-rata atau mean sistolik antara sebelum dan sesudah diberikan rebusan daun salam yaitu 144,16 menjadi 135,41 dan penurun rata-rata atau mean diastolik antara sebelum dan sesudah di berikan rebusan daun salam yaitu 91,66 menjadi 85,83. Pada pasien hipertensi dapat menggunakan rebusan daun salam (Syzygium polyanthum, Wigh Walp) sebagai terapi pengobatan penyakit dengan memanfaatkan air rebusan karena mengandung senyawa yang menunjukan bahwa flavonoid menurunkan tekanan darah tinggi karena Flavonoid dapat menurunkan SVR (systemic vascular resistance) sehingga menyebabkan vasodilatasi dan juga mempengaruhi kerja ACE yang dapat menghambat perubahan angiotensin I menjadi Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi...
angiotensin II. Efek vasodilatasi dan ACE inhibitor dapat menurunkan tekanan darah, sehingga daun salam dapat menurunkan tekanan darah (Vania,2012). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh atau manfaat terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di buktikan dengan adanya penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi dimana kemungkinan hal ini disebabkan karena daun salam mengandung Flavonoid. Dari penelitian ini kandungan daun salam dapat menurunkan tekanan darah, apalagi pemberiannya diberikan secara rutin hipertensi dapat dikontrol dan dikendalikan, tetapi jika tidak sesuai dengan dosis yang tepat kemungkinan besar efektifitasnya juga tidak akan terbukti.Namun, banyak faktor yang menyebabkan hipertensi tidak terkontrol meskipun seseorang meminum rebusan daun salam secara rutin. Misalnya kegemukan, kurang olahraga, perilaku merokok, mengkonsumsi alkohol,garam berlebih, dan stress. Jika tidak ingin mengalami hipertensi sebaiknya melakukan pencegahan lebih awal denga cara berolah raga, tidak merokok , selain itu penerapan pola hidup sehat memang tidak bisa dilepaskan dari penerapan pola makan yang tepat dan sehat, seperti mengkonsumsi ikan dan kacang kacangan, terdapat lemak monosaturated dan polyunsaturated plus omega 3 yang mampu menjaga elastisitas pembuluh darah jantung, dan mengkonsumsi makanan yang seimbang serta teratur memeriksakan tekanan darah. Kesimpulan 1. Tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum diberikan rebusan daun salam terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi responden memiliki tekanan darah sistolik 140 mmHg sebanyak 6 responden (50%) dan tekanan darah diastolik 90 mmHg sebanyak 8 responden (67%). 2. Tekanan darah pada pasien hipertensi setelah diberikan rebusan daun salam terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi hasil rata-rata tekanan darah sistolik 130mmHg sebanyak 5 orang (41%), dan tekanan darah diastole 85 mmHg sebanyak 6 orang (50%). 3. Ada pengaruh rebusan daun salam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien Hipertensi.
38
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
Saran
1. Gunakan rebusan daun salam sebagai alternatif pengobatan herbal untuk hipertensi dan anjurkan juga keluarga, teman atau orang terdekat lainnya yang mengalami hipertensi untuk memanfaatkan rebusan daun salam sebagai penurun tekanan darah. 2. Pengobatan herbal dapat dimasukan dikurikulum akademik agar mahasiswa bisa lebih berkembang, dan menjadi kekhasan pada akademi tersebut. Laboratorium lebih dilengkapi lagi, khususnya untuk alat-alat yang mendukung mengadakan riset yang mengarah pada eksperimen pengobatan herbal. DAFTAR PUSTAKA
Alisha.(2011).Manfaat Daun Salam Tak Hanya Sebagai Bumbu Dapur.www.kesehatan123.com (Download : 19 September 2012) Bangun.(2009).Terapi Jus dan Ramuan Tradisional untuk Hpertensi.Jakarta:Agromedia Pustaka Beevers, D.G. (2002).Seri Kesehatan,Bimbingan Dokter pada Tekanan Darah. Jakarta :Dian Rakyat Brunner, Suddarth.(2002).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Ed. 8.Jakarta: EGC Budewi.(2011).Manfaat Daun Salam dan Resep Pengobatannya. www. heritagejava.com. (Download : 18 September 2012) Gunawan dan Mulyani.(2004).Penetapan Kadar Minyak Atsiri. www.respiratory.usu.ac.id (Download : 18 September 2012) Hembing dan Setiawan.(2006).Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Darah Tinggi. Jakarta: Penebar Swadaya Hustiantama.(2002).Kandungan Kimia Daun Salam.www.firmanhujayana.com (Download 18 September 2012)
Jurnal AKP
Kemenkes.(2012).Hindari Hipertensi dengan Konsumsi Satu Sendok Teh Garam Per Hari. www.depkes.go.id (Download 18 September 2012) Kurniawati, Nia. (2010). Sehat dan Cantik Alami Berkat Bumbu Dapur. Bandung: PT. Mizan Pustaka Nursalam.(2003), Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Surabaya: Salemba Medika Okta, Dianna.(2012).Obat Herbal : Khasiat Daun Alpukat Dan Daun salam. www.obatherbaldianna.com (Download : 20 September 2012) Raina,MH.(2011). Ensiklopedi Tanaman Obat untuk Kesehatan. Yogyakarta: Absolut Ridwan. (2009). Mengenal dan Mencegah Hipertensi. Semarang : Pustaka Widyamara Saputra,Vania Aprilia.(2012).Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Tekanan Darah LakiLaki Dewasa.www. repository.maranatha.edu (Download: 14 Februari 2013) Setiadi (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Soekidjo, Notoatmodjo. (2010), Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Sudarsono,dkk.(2002).Kandungan Kimia Daun salam. www.firmanhujayana.com. (Download 18 September 2012) Sugiyono. (2007). Statistik untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta Susilo,Yekti dan Ari Wulandari. (2011).Cara Jitu Mengatasi Hipertensi.Yogyakarta: C.V Andi Offset Tamsuri, Anas. (2008). Riset Keperawatan. Kediri: Pamenang Press Wahdah, Nurul .(2011).Menaklukan Hipertensi dan Diabetes.Yogyakarta: Multipress Winarto,Widisih P.(2003).Memanfaatkan Bumbu Dapur untuk Mengatasi Aneka Penyakit. Jakarta: Agro Media Pustaka
39
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
Yulianti, Sufrida dan Maoledyn S .(2006). 30 Ramuan Penakluk Hipertensi. Jakarta: Agro Media Pustaka Yulis.(2010). Khasiat Daun Salam.www.yulissamoa.com. (Download : 15 September 2012) (2012).Fakta Tentang Kandungan Daun Salam. www. manfaaat daun salam.com (Download : 15 September 2012 )
Pengaruh Rebusan Daun Salam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi...
(2011). www.its.ac.id (Download: September 2012) (2009).www.koranternate.co.id (Download: 18 September 2012) www.wikipedia.go.id (Download: September 2012)
40
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
20
21