PENGARUH TERAPI HEALING TOUCH TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI DESA TULAKAN DONOROJO JEPARA Dwiastuti, Yulisetiyaningrum Dosen STIKES Muhammadiyah Kudus
ABSTRAK LatarBelakang: Hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol, maka diperlukan ketelatenan dan biaya yang cukup mahal. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya untuk melakukan pengobatan secara non farmakologis, salah satunya dengan terapisentuh. Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi sentuh terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi di Desa Tulakan Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara. Metode Penelitian: Jenis penelitian kuantitatif, sedangkan desain yang di gunakan adalah Pretes-Posttest Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, sampel yang digunakan sebanyak 38 sample. Hasil Penelitian: Hasil uji pengaruh terapi healing touch terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi menunjukkan bahwa dengan analisis statistik uji wilcoxon diperoleh (p value = 0,000) yaitu lebih kecil dari (α = 0,05), maka dapat disimpulkan ada pengaruh terapi sentuh terhadap tekanan darah (sistolik dan diastolik) pasien hipertensi. Kesimpulan: Ada pengaruh signifikan antara pengaruh terapisentuh terhadap tekanan darah (sistolik dan diastolik) pasien hipertensi di Desa Tulakan Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara Kata Kunci: Terapi Sentuh, Tekanan Darah, Hipertensi PENDAHULUAN adalah 120/80 mmHg. Dalam Ukuran tekanan darah terdiri aktivitas sehari - hari, tekanan darah dari tekanan darah sistol dan tekanan normalnya adalah dengan nilai angka diastol. Tekanan darah sistol adalah kisaran setabil. Hipertensi merupakan tekanan pada pembuluh arteri ketika keadaan ketika tekanan darah sistolik jantung berkontraksi. Tekanan darah lebih dari 120mmHg dan tekanan diastol adalah tekanan ketika jantung diastolik lebih dari 80 mmHg. berelaksasi. Nilai normal tekanan Hipertensi sering menyebabkan darah seseorang dengan ukuran tinggi perubahan pada pembuluh darah yang badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
31
dapat
mengakibatkan
semakin
tingginya tekanan darah.
3,30% pada tahun 2009. Prevalensi sebesar 3,30% artinya setiap 100
Prevalensi hipertensi Menurut
orang terdapat 3 orang penderita
catatan World Health Ourganization
hipertensi primer (Profil Kesehatan
(WHO), tahun 2011 sebesar 1 milyar
Provinsi Jawa Tengah, 2009).
orang
di
dunia.
Dua
per-tiga
di
negara
Kabupaten Jepara menurut data Dinas
berpenghasilan
Kesehatan Kabupaten Jepara, dalam
rendah-sedang salah satunya negara
laporan penyakit tidak menular di
Indonesia. WHO juga memperkirakan
Kabupaten Jepara jumlah hipertensi
Prevalensi
pada bulan September tahun 2013
diantaranya
berada
berkembang
yang
hipertensi
akan
terus
Prevalensi
hipertensi
meningkat, dan diprediksi pada tahun
sebanyak
2025 sebanyak 29% orang dewasa di
prevalensi
seluruh dunia menderita hipertensi
Jepara pada tahun 2012 sebesar 2,1%
(Mboi, 2013).
dengan 23.979 kasus hipertensi, yang
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
(SKRT)
kasus.
hipertensi
Cakupan Kabupaten
terdiri dari 20.932 kasus hipertensi
2007
essensial dan 3.047 kasus hipertensi
penyakit
lain. Sedangkan Prevalensi hipertensi
hipertensi di Indonesia cukup tinggi,
di Puskesmas Donorojo adalah 957
yaitu 8,3% per 1.000 anggota rumah
kasus
tangga (Tuminah, 2009). Berdasar
Kabupaten Jepara, 2012).
menunjukkan
tahun
573
di
prevalensi
Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) tahun
2007
sebagaimana
(Profil
Obat
Dinas
anti
Kesehatan
hipertensi
yang
dipergunakan mengandung zat kimia
dipublikasikan Kementrian Kesehatan
dengan
menunjukkan
prevalensi
diantaranya
hipertensi di Indonesia berdasarkan
hipokalemi,
pengukuran tekanan darah sangat
hipovolemi, syok, gagal ginjal dan
tinggi, yaitu 31,7 %, atau 1 dari 3
sebagainya. Di samping itu obat anti
orang (zuraidah, hipertensi
bahwa
berbagai
efek
dapat
samping,
menyebabkan
aritmia
jantung,
mengalami
hipertensi
hipertensi juga relatif mahal dan
2012).
Prevalensi
penggunaannya
di
provinsi
seumur
hidup.
Jawa
Terkadang orang tua atau orang yang
Tengahmengalami peningkatan dari
sibuk sering melupakan penggunaan
1,87% pada tahun 2007, meningkat
obat anti hipertensi ini, padahal
menjadi 2,02% pada tahun 2008, dan
sangatlah
JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
penting
untuk 32
menggunakannya
secara
teratur
(widyatuti, 2012). Terapi berikan
nonfarmakologis
primer
menurunkan
komplementer
adalah
sebuah kelompok dari macam -
kepada
hipertensi
Terapi
di
macam
sistem
pengobatan
dan
semua
pasien
perawatan kesehatan, praktik dan
dengan
tujuan
produk yang secara umum tidak
tekanan
darah
dan
menjadi
bagian
dari
pengobatan
mengendalikan faktor resiko serta
konvensional. Adapun dalam terapi
penyakit
lainnya
ini yang bisa di gunakan untuk
Terapi
menurunkan tekanan darah misalnya
nonfarmakologis merupakan terapi
terapi bekam, terapi relaksasi, terapi
tanpa menggunakan agen obat dalam
pijat dan juga terapi healing touch
proses terapinya. Dalam algoritme
(Kamalluddin, 2010).
penyerta
(Kamalluddin,
2010).
terapi
Healing touch adalah terapi
diantaranya
yang diyakini dapat mengidentifikasi
termasuk
dan memperbaiki ketidak seimbangan
pengelolaan stress dan kecemasan
energy klien dengan meletakkan/
merupakan langkah awal yang harus
mengusapkan tangan di atas pasien
dilakukan (Kamalluddin, 2010). Pada
atau
orang
kecemasan
(Kamalluddin, 2010). Dalam peran ini
terjadinya
otak dan kulit adalah organ yang
peningkatan tekanan darah sesaat.
sangat penting. Kulit adalah system
Pada pasien hipertensi kecemasan
organ
dapat memicu kenaikan heart rate
menempatkan nilai yang besar pada
(HR), tekanan darah dan ketegangan
nilai terapeutik sentuhan terutama
otot yang membutuhkan intervensi
sebagai alat untuk menurunkan efek
medis
ketegangan. kulit adalah organ terkuat
penanganan
hipertensi
nonfarmakologis modifikasi
gaya
yang
hidup
normal,
mengakibatkan
maupun
keperawatan. melalui
Manajemen
teknik
biofeedback
intervensi
dapat
relaksasi
tubuh
yang
yang
paling
merasa
penting
sakit
ia
stress
yang dapat menerima rangsangan
dan
pada tubuh manusia, dan ketika
menurunkan
reseptor
sensoriknya
dirangsang,
tekanan darah dalam jangka pendek
hormon oksitoksin (yang membuat
maupun jangka panjang. Misalnya
tubuh merasa lebih baik) dilepaskan.
dengan
Pada saat yang bersamaan kortisol
penggunaan
terapi,
salah
satunya dengan terapi komplementer
(hormon
(Kamalluddin, 2010).
Berhubungan
JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
stress) dengan
berkurang. orang
lain 33
melalui sentuhan merupakan ekspresi kepedulian
secara
sederhana
dan
Jenis penelitian yang digunakan merupakan
jenis
penelitian
pengalaman terapeutik yang kuat.
kuantitatif, sedangkan desain yang di
Penggunaan
gunakan
sentuhan
telah
di
Pretes-Posttest
adalah
aplikasikan secara universal dalam
Control Group Design.Dalam desain
konteks
Sentuhan
ini terdapat dua kelompok yang
memberi
dipilih
penyembuhan.
digunakan
untuk
kenyamanan,
berkomunikasi
mengaktivasi
sifat
tubuh
dan
diberi pre test untuk mengetahui
dalam
keadaan awal. Adakah kelompok
penyembuhan diri (Slevin, 2006). Studi
pendahuluan
dilakukan
peneliti
November
2014
pada yaitu
langsung
dengan
pemeriksaan
tekanan
eksperimen dan kelompok kontrol.
yang
Hasil pre test yang baik bila nilai
bulan
kelompok eksperimen tidak berbeda
observasi melakukan
darah
secara random, kemudian
pada
secara
signikan
2010).Pendekatan dalam
(Sugiono,
yang digunakan
penelitian
ini
adalah
cross-sectional
pasien hipertensi sebanya 10 orang
pendekatan
dari Desa
variabel sebab (independent variabel)
Tulakan
Donorojo
Kabupaten
didapatkan penderita kepala
Kecamatan
hasil
hipertensi pusing,
pemeriksaan
Jepara
dan
Orang
variabel) yang terjadi pada obyek
mengatakan
penelitian di ukur atau dikumpulkan
dari
6
rata-rata tekanan
variabel
akibat
yaitu
(dependent
dalam
secara simultan atau dalam waktu
darah
bersamaan,
observasi
atau
didapatkan sistol >140 mmHg dan
pengumpulan data sekaligus pada
diastol >90 mmHg sedangkan 4 orang
suatu saat (point time approach)
tekanan darahnya normal. Kesepuluh
artinya
responden
menyatakan
sudah
hanya diobservasi sekali saja dan
melakukan
pengobatan
secara
pengukuran dilakukan terhadap status
farmakologis
namun
ada
karakter atau variabel subyek pada
perubahan yang signifikan. Mereka
pemeriksaan (Notoadmodjo, 2010).
juga mengatakan, belum tahu tentang
Pada penelitian ini, pemberian terapi
terapi healing touch.
healing touch terhadap perubahan
belum
tekanan METODOLOGI
JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
tiapsubyek
pada
penelitian
pasien
ini
hipertensi
dilakukan dalam waktu bersamaan dan saat itu juga. 34
Data primer diperoleh dari pengukuran
tekanan
menggunakan
tensi
darah
meter
atau
spignomanometer dan stetoskop pada pasien hipertensi di Desa Tulakan Kecamatan
Donorojo
Kabupaten
Jepara.Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari
objek
penelitian
penelitian. ini
data
Dalam sekunder
didapatkan data pasien hipertensi di Desa Tulakan Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara.Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pasien hipertensi di Desa Tulakan Kecamatan
Donorejo
Kabupaten
Jepara sejumlah 62 orang. Dalam penelitian ini mengunakan teknik sampling
jenuh
yaitu
tehnik
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil DistribusiFrekuensiRespond enBerdasarkanUmur di DesaTulakanKecamatanDonorojo KabupatenJeparaTahun 2014 (N=38) Usia <50 tahun >50 tahun Total
Frekuensi 12
Prosentase (%) 31,6
26
61,4
38
100
Sumber : Data Primer, 2015. Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar umur pasien yang menderita hipertensi adalah>50 tahun dengan jumlah 26 responden (61,4), dan paling sedikit adalah umur<50 tahun sejumlah 12 responden (31,6%).
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, penelitian
2010). adalah
Instrumen
alat-alat
yang
digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan
lembar
observasi
digunakan untuk mengetahui tekanan darah
responden
dengan
menggunakan alat Spignomanometer elektrik untuk pengukuran tekanan darah. Uji validitas dan reliabilitas tidak dilakukan karena alat ukur yang dipakai sudah dibakukan.
JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
35
Perbandingan Rata-Rata TekananDarahSebelum Dan Sesudah Perlakuan Pada Kelompok Control Dan Kelompok Intervensi Terapi Healing Touch
Variabel Tekanan darah systole Kelompok kontrol Sebelum Terapi Sesudah Terapi Tekanan darah diastole Kelompok kontrol Sebelum Terapi Sesudah Terapi Tekanan darah Sistole Kelompok Intervensi Sebelum Terapi Sesudah Terapi
N
Mean
SD
P Value
19 19
154.21 150.00
6.925 7.454
0.059
19 19
96.32 95.26
4.956 6.967
0.527
19 19
151.58 131.58
8.983 8.342
19 19
93.68 82.11
4.956 8.342
0.000
Tekanan darah diastole Kelompok intervensi Sebelum Terapi Sesudah Terapi
JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
0.000
36
>40 tahun (121 subyek) 53,7%, Dari
hasil
Wilcoxon
analisa
didapatkan bahwa selisih perbadingan rata-rata tekanan darah systole pada kelompok control adalah 4.21 mmHg, selisih perbadingan rata-rata tekanan darah diastole pada kelompok control
lebih banyak dibandingkan dengan usia ≤ 40 tahun (104 subyek) 46,22%, secara statistic p value menunjukkan
(0,000).
Hal
ini
menunjukkan adanya hubungan faktor usia dengan hipertensi.
adalah 1.06 mmHg, selisih perbadingan rata-rata tekanan darah systole pada kelompok
intervensi
adalah
20.0
B. Pengaruh Terapi Healing Touch Terhadap Perubahan Tekanan
mmHg, selisih perbadingan rata-rata
Darah
Pada
tekanan darah diastole pada kelompok
Hipertensi
penderita
Berdasarkan
intervensi adalah 11.57 mmHg dan
hasil
didapatkan p value sebesar 0.000 < α
penelitian yang telah dilakukan
(0.05).
bahwa 19 responden melakukan
dengan
demikian
Ha
diterimadan Ho ditolak yang berartiada Pengaruh
Terapi
Healing
Touch
terapi
Healing
touch/sebagai
kelompok intervensi/yang diberi
Terhadap Perubahan Tekanan Darah
perlakuan
Pada Penderita Hipertensi Di Desa
responden
Tulakakn
perlakuan/tidak diberikan terapi
Kecamatan
Donorojo
(50%).
Dan
19
tidah
diberi
(50%). Hasil uji pengaruh terapi
Kabupaten Jepara
healing touch terhadap perubahan tekanan
PEMBAHASAN A. Karakteristik
responden
hipertensi
darah
pada
penderita
menunjukkan
berdasarkan umur
dengan
Penelitian yang dilakukan oleh
wilcoxon diperoleh (p value =
Syukraini Irza (2009) dengan judul
0,000) yaitu lebih kecil dari (α =
Analisa Faktor Resiko Hipertensi
0,05), maka dapat disimpulkan ada
Pada Masyarakat Nagari Bungo
pengaruh terapi sentuh terhadap
Tanjung, Sumatera Barat, Hasil
tekanan
analisa bivariat dengan Chi-square
diastolik) pasien hipertensi.
Test antara variabel usia dengan
Hasil
kondisi sample
tekanan
darah
sebanyak
analisis
bahwa
darah
statistik
(sistolik
uji
dan
analisa
jumlah
menunjukkan ada pengaruh terapi
225,
healing touch terhadap perubahan
menunjukkan subjek dengan usia JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
tekanan
darah
(sistolik
dan 37
diastolik) pada penderita hipertensi
di kulit dan organ pencernaan. Hal
di
ini yang dapat
desa
Tulakakn
Donorojo
Kecamatan
Kabupaten
mempengaruhi
Jepara
tekanan darah. Adapun faktor lain
dengan nilai signifikansi p=0,000
yang mempengaruhi tekanan darah
terdapat penurunan nilai rata-rata
seperti
tekanan darah sistolik dari 151.58
diurnal, dan jenis kelamin. Untuk
mmHg menjadi 131.58 mmHg
jenis kelamin secara klinis tidak
setelah terapi healing touch dan
ada perbedaan yang signifikan dari
penurunan nilai rata-rata tekanan
tekanan darah pada laki-laki dan
darah diastolik dari 93.68 mmHg
perempuan. Setelah pubertas, pria
menjadi
cenderung
82.11
mmHg
setelah
terapi healing touch.
ras,
medikasi,
memiliki
variasi
bacaan
tekanan darah yang lebih tinggi.
Penelitian
ini
sejalan
Setelah
menopause,
wanita
dengan penelitian yang dilakukan
cenderung memiliki tekanan darah
oleh Hikmah (2010), yang berjudul
yang lebih tinggi dari pada pria
Pengaruh
usia tersebut. (Potter & Perry,
Terapi
Sentuhan
Terhadap Suhu Dan Nadi Bayi
2005).
Prematur yang dirawat di ruang perinatologi.
Desain
penelitian
KESIMPULAN
menggunakan kuasi eksperimen
1. Kesimpulan
dengan pre dan post tes. Dan di
Berdasarkan hasil penelitian
analisi dengan uji t-test. Cara
dan pembahasan yang telah
pengambilan
sampel
dengan
diuraikan sebelumnya, maka dapat
consecutive
sampling,
dengan
diambil beberapa kesimpulan
jumlah sample 30 responden. Hasil
sebagai berikut :
penelitian
a. Karakteristik
menunjukkan
peningkatan
rerata
nadi
bayi
berdasarkan
responden umurnya
dapat
prematur secara signifikan pada
disimpulkan bahwa sebagian
kelompok intervensi (p value =
besar
0,000).
menderita hipertensi adalah >50 Saraf simpatik secara
simultan mempercepat
jantung,
mendilatasi arteri di otot rangka dan jantung, mengkonstraksi arteri JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
tahun
umur
dengan
pasien
jumlah
yang
26
responden (61,4). Berdasarkan jenis kelamin sebagian besar jenis kelamin pasien hipertensi 38
adalah
perempuan
dengan
menunjukkan
bahwa
dengan
jumlah 20 responden (52.6%).
analisis statistik uji wilcoxon
Responden
diperoleh (p value = 0,000)
berdasarkan
pendidikan
sebagian
besar
yaitu lebih kecil dari (α = 0,05),
hipertensi
maka dapat disimpulkan ada
adalah SD dengan jumlah 13
pengaruh terapi sentuh terhadap
responden (34,2 %). Responden
tekanan
berdasarkan pekerjaan sebagian
diastolik) pasien hipertensi.
pendidikan
besar
pasien
pekerjaan
pasien
hipertensi adalah ibu rumah tangga
dan
petani
masing-masing
9
2. Saran a. Bagi Perawat Perawat dapat menggunakan
responden
terapi komplementer salah satunya adalah healing touch
b. Nilai rata-rata tekanan darah kelompok
sebelum sistole
(sistolik dan
dengan
(23,7%).
pada
darah
intervensi
terapi 151.58
diastole
didapatkan mmHg
93.68
sedangkan
dan
mmHg
rata-rata
untuk mendampingi terapi oabt dalam penatalaksanaan pasien hipertensi. b. Bagi Puskesmas Puskesmas
hendaknya
pada
memberi ruang penyusunan
kelompok kontrol didapatkan
SOP untuk terapi gabungan
systole
dan
obat dan healing touch dalam
diastole 96.32 mmHg. Nilai
mengani pasien hipertensi
rata-rata tekanan darah pada
secara komprehensif.
154.21
mmHg
kelompok intervensi sesudah
c. Bagi Peneliti Lain
terapi didapatkan sistole 131.58
Untuk
mmHg
mengembangkan
dan
diastole
82.11
peneliti
dapat jumlah
mmHg sedangkan rata-rata pada
sampel menjadi lebih besar
kelompok kontrol didapatkan
supaya hasil penelitian lebih
sistole
dapat di generalisasi.
150.00
mmHg
dan
diastole 95.26 mmHg. c. Hasil
uji
healing
pengaruh touch
terapi terhadap
perubahan tekanan darah pada penderita
hipertensi
JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
39
DAFTAR PUSTAKA 1. Bare, S. C. (2001). Keperawatan medikal bedah. Jakarta. 2. Potter, Perry. (2005). Fundamental Keperawatan. Jakarta. EGC 3. Sigarlaki, H. J. (2006). Karakteristik dan faktor berhubungan dengan hipertensi di desa Bocor, kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. 4. Slevin, l. B. (2006). Teori praktik keperawatan. Jakarta. 5. Gunawan, L. (2007). Hipertensi tekanan darah tinggi. Yogyakarta. 6. Sugiharto (2007). Faktor-faktor resiko hipertensi grade II pada masyarakat (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar). 7. Macintyre, B. D. (2008). The efficacy of healing touch in coronary artery bypass surgery recovery: a randomized clinical trial. Penelitian . 8. Tuminah, E. R. (2009). Prevalensi hipertensi. Jakarta. 9. Ade dian anggraini, d. (2009). Faktor--faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di poliklinik dewasa puskesmas bangkinang. Penelitian , 7-8. 10. Arif muttaqin. (2009). Asuhan keperawatan dengan pasien gangguan kardiovaskuler. Jakarta 11. Irza Syukraini (2009). Analisa faktor resiko hipertensi pada masyarakat Nagari Bungo Tanjung, Sumatera Barat. 12. Hikmah, E. (2010). Pengaruh terapi sentuh terhadap suhu dan frekuensi nadi bayi prematur yang dirawat di ruang perinatologi RSUD Kabupaten Tangerang. JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
13. Kamalluddin, R. (2010). Pengalaman pasien hipertensi yang menjalani terapi alternatif komplementer bekam di kabupaten banyumanis. 14. Kozier, E. B. (2011). Fundamental Keperawatan. Jakarta. 15. Gusmira, S. (2012). Evaluasi penggunaan antihipertensi konvensional dan kombinasi konvensional-bahan alam pada pasien hipertensi di puskesmas Wilayah Depok. 16. Martha, K. (2012). Panduan cerdas mengatasi hipertensi. Yogyakarta. 17. Muttaqin, A. (2012). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler. Jakarta. 18. Tedjasukmana, P. (2012). Tata laksana hipertensi. Jakarta. 19. Widyatuti. (2012). Terapi komplementer dalam keperawatan. Kesehatan , 20. Zuraidah. (2012). Analisa faktor risiko penyakit hipertensi pada masyarakat di kecamatan Kemuning Kota Palembang. 21. Arif, D. (2013). Faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia di pusling Desa Klumpit UPT Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus. 22. Hasan, M. W. (2013). Prevalensi penyakit jantung hipertensi pada pasien gagal jantung kongestif di RSUP H.Adam Malik. 23. Mboi, N. (2013). Panduan peringatan hari kesehatan sedunia. Jakarta 24. Musfina, U. (2013). Pengaruh diet tinggi serat terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di desa Welahan rw 01 kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. 40
25. Rosiyah, l. (2013). Hubungan merokok dan pola makan dengan derajat hipertensi di Desa Dorolegi Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan
JIKK VOL. 7 . No. 2 Juli 2016 : 01 - 79
41