PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA KECAMATAN DONOROJO
DESA TULAKAN Jl. Raya Tulakan No. 40 Donorojo Telp. (02910 579432
JEPARA 594545
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA (LPPD) AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015 DESA TULAKAN KECAMATAN DONOROJO
BAB I PENDAHULUAN Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, telah ditegaskan bahwa Pemerintahan Desa mempunyai kewenangan : Menyelenggarakan Pemerintahan
Desa,
melaksanakan
pembangunan
Desa,
pembinaan
kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Desa Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tersebut juga memberikan mengenai pengaturan desa yang bertujuan : a).
memberikan pengakuan dan
penghormatan atas desa yang sudah ada dengan keberagamannya sebelum dan sesudah terbentunknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,
b).
memberikan
kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, c). melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa, d). mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untuk mengembangan
potensi
dan
Aset
Desa
guna
kesejahteraan
bersama,
e). membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab, f). meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa guna mempercepat perwujudan kesejahteraan
umum, g). meningkatkan
ketahanan sosial budaya masyarakat Desa guna mewujudkan masyarakat Desa yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian dari ketahanan nasional, h). memajukan perekonomian masyarakat Desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional dan i). memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan. Untuk terwujudnya pelaksanaan Undang-Undang tentang Desa dan juga untuk memperkuat pelaksanaan otonomi daerah dalam lingkup Negara Kesatuan Republik 1
Indonesia yang sejalan dengan upaya menciptakan pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai Pasal 27 dan Pasal 28 ayat (1) dan (2) Petinggi mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) kepada Bupati, memberikan Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan (LKPP) kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan menginformasikan LPPD kepada masyarakat. Laporan tersebut dimaksudkan
sebagai salah satu bahan untuk
melakukan evaluasi penyelenggaran Pemerintahan Desa dan sebagai bahan pembinaan Bupati terhadap desa. Dengan
terbitnya
Undang-Undang
Nomor
6
Tahun
2014,
Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, maka hubungan kerja antara Petinggi dengan BPD adalah hubungan kesetaraan dan kemitraan dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Kondisi
tersebut
menjadi landasan terbentuknya checks and balance yang lebih seimbang antara Petinggi dan BPD. Dalam kaitan
hubungan tersebut maka Petinggi pada setiap akhir tahun
berkewajiban menyampaikan LKPP kepada BPD, dan sebagai Petinggi yang dipilih oleh rakyat, maka Petinggi tersebut berkewajiban pula menginformasikan LPPDesa yang
telah
dilaksanakan
kepada
masyarakat
sebagai
perwujudan
adanya
transparansi dan akuntabilitas Petinggi kepada rakyat. Sebagaimana diketahui bersama bahwa Pemerintah Desa juga merupakan bagian dari Pemerintah Daerah Kabupaten, maka Petinggi juga berkewajiban untuk menyampaikan LPPDesa kepada Bupati pada setiap akhir tahun, dimana laporan ini akan
dijadikan
sebagai
bahan
untuk
melakukan
evaluasi
penyelenggaran
Pemerintahan Desa dan sebagai bahan pembinaan Bupati terhadap Desa. Karena Tahun Anggaran 2015 telah selesai, Petinggi membuat LKPP Akhir Tahun Anggaran yang merupakan proses kegiatan pelaporan Petinggi kepada rakyat melalui BPD sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi, meliputi keterangan seluruh proses pelaksanaan peraturan–peraturan desa termasuk APBDes. Untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan perundang–undangan tersebut diatas, maka bersama ini kami disampaikan LPPD Akhir Tahun Anggaran 2015 Petinggi Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, sebagai berikut :
2
A. DASAR HUKUM Dasar
hukum
disusunnya
LPPD
Petinggi
Tulakan,
Kecamatan
Donorojo, Akhir Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut: 1.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
5.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa; 6.
Peaturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa;
8.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
9.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;
10. Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
66
Tahun
2007
tentang
Perencanaan Pembangunan Desa; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 6 tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa;; 12. Peraturan
Daerah Kabupaten Jepara Nomor 8 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 9 Tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan Desa; 14. Peraturan
Daerah Kabupaten Jepara Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pembentukan Peraturan Desa;
3
15. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 7 tahun 2007 tentang Kedudukan Keuangan Petinggi dan Perangkat Desa; 16. Peraturan Bupati Jepara Nomor 13 tahun 2007 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Desa, Peraturan Petinggi dan Keputusan Petinggi; 17. Peraturan Bupati Jepara Nomor 17 tahun 2009 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 18. Peraturan Desa Tulakan Nomor 4 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tulakan Tahun 2015.
B. GAMBARAN UMUM DESA 1. KONDISI GEOGRAFIS Desa Tulakan sebagai salah satu desa di wilayah Kecamatan Donorojo terletak di sebelah Timur Laut Kota Jepara yang berbatasan dengan: Sebelah Utara berbatasan dengan
: Desa Banyumanis
Sebelah Timur berbatasan dengan
: Desa Blingoh
Sebelah Selatan berbatasan dengan
: Desa Jlegong dan Desa Kelet
Sebelah Barat berbatasan dengan
: Desa Bandungharjo
Jarak Desa Tulakan ke Ibu Kota Kecamatan Donorojo yaitu + 0,5 km dapat ditempuh dengan waktu + 5 menit apabila menggunakan kendaran bermotor. Sedangkan jarak ke Ibu Kota Kabupaten Jepara sejauh + 42 km dengan jarak tempuh + 60 menit apabila ditempuh dengan kendaraan bermotor. Dipandang dari ketinggian permukaan tanah dari permukaan air laut, wilayah Desa Tulakan terletak mulai dari 50 m sampai dengan 350 m. Luas wilayah Desa Tulakan tercatat + 1532.998 Ha, dengan perincian penggunaan lahan sebagaimana tabel berikut ini : Tabel 1 Perincian Penggunaan Lahan Desa Tulakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
JENIS PENGGUNAAN TANAH Perumahan dan Permukiman Sawah : - Teknis - Setengah Teknis - Sederhana Perkebunan : - Negara - Rakyat Pertanian tanah kering & ladang atau tadah hujan Hutan Negara Danau / Rawa
JUMLAH (Ha) 372,971 158,095 450,000 66,000 488,699 152,200 4
7. 8. 9. 10. 11.
Tanah Tandus Padang Ilalang Pegunungan Pangonan Lian-lain
181,853 Sumber : Profil Desa Tahun 2015
Desa Tulakan secara administratif dibagi menjadi : 1. 5 (lima) Dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun Winong, Dusun Ngemplak, Dusun Drojo dan Dusun Pejing. Dusun Krajan hanya meliputi Dukuh Krajan, Dusun Winong meliputi Dukuh Winong, Dukuh Dung Pucung dan Dukuh Dunggayam, Dusun Ngemplak meliputi Dukuh Ngemplak, Dukuh Tanggulasi dan Dukuh Kedondong, Dusun Drojo meliputi Dukuh Drojo, Dukuh Janggleng, Dukuh Purworejo dan Dukuh Slempung, Dusun Pejing meliputi Dukuh Pejing dan Dukuh Sonder. 2. 10 (sepuluh) Rukun Warga (RW) yaitu RW I dan II Dusun Krajan, RW III dan IV Dusun Winong, RW V dan VI Dusun Ngemplak, RW VII dan VIII Dusun Drojo dan RW IX dan X Dusun Pejing. 3. 54 (lima puluh empat) Rukun Tetangga (RT) yaitu : - RT 01,02,03,04,05,06 dan 07 RW I (Dukuh Krajan sebelah Timur Jalan PUK) - RT 01,02,03,04,05,06 dan 07 RW II (Dukuh Krajan sebelah Barat jalan PUK) - RT 01,02,03,04 dan 05 RW III (Dukuh Dunggayam) - RT 01,02,03 dan 04 RW IV (Dukuh Winong dan Dung Pucvung) - RT 01,02,03,04,05 dan RT 06 RW V (Dukuh Ngemplak dan Tanggulasi) - RT 01,02,03,04 dan 05 RW VI (Dukuh Kedondong) - RT 01,02,03,04,05,06 dan 07 RW VII (Dukuh Janggleng dan Drojo) - RT 01,02,03,04 dan 05 RW VIII (Dukuh Purworejo dan Slempung) - RT 01,02,03, dan 04 RW IX (Dukuh Pejing) - RT 01,02,03 dan 04 RW X (Dukuh Sonder dan Pejing). Kemudian secara topografi Desa Tulakan dapat dibagi dalam 2 (Dua) wilayah, yaitu wilayah dataran rendah di bagian Barat dan wilayah dataran tinggi di bagian Timur. Menurut klasifikasinya Desa Tulakan termasuk kategori Desa Maju. Adapun letak Desa Tulakan dapat dilihat dalam gambar di bawah ini :
Gambar 1 5
PETA DESA TULAKAN
1. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS Berdasarkan data adminitrasi desa, Penduduk Desa Tulakan pada tahun 2015, berjumlah 13.851 jiwa terdiri dari : penduduk berjenis kelamin lakilaki 6.956 jiwa dan perempuan 6.895 jiwa. Jumlah penduduk paling sedikit terdapat di Dukuh Janggleng sebanyak 363 jiwa, dan terbanyak terdapat di Dukuh Krajan sebanyak 3.833 jiwa. Adapun mata pencaharian penduduk Desa Tulakan sebagian besar adalah Buruh Petani, kemudian Petani sendiri dan Buruh bangunan serta sebagian kecil Nelayan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini : Tabel 2 Mata Pencaharian Penduduk Desa Tulakan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
MATA PENCAHARIAN Buruh Tani Petani sendiri Nelayan Pengusaha Buruh Industri Buruh Bangunan Pedagang Pengangkutan
JUMLAH (ORANG) 4.890 2.157 31 54 180 342 113 46 6
9.
Pegawai Negeri Sipil
170 Sumber : Profil Desa Tahun 2015
2. KONDISI EKONOMI a. Potensi Unggulan Desa Hasil analisis potensi unggulan desa merupakan pijakan, dalam rangka merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi di Desa Tulakan dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Analisis diarahkan untuk menciptakan keterkaitan ekonomi antar kawasan di dalam wilayah desa dan keterkaitan ekonomi antar wilayah desa. Dari analisis ini, diharapkan diperoleh pengetahuan mengenai karakteristik perekonomian wilayah dan ciri-ciri ekonomi kawasan dengan mengidentifikasi basis ekonomi desa, sektor-sektor unggulan dan besaran kesempatan kerja . Komoditi yang termasuk dalam sektor industri yang ada di Desa Tulakan antara lain kerajinan mebel, Sayang, makanan kecil, anyaman dan konveksi yang diantaranya telah dijadikan komoditi unggulan desa. Selama ini Desa Tulakan terkenal dengan sebutannya sebagai Desa pertanian karena memang sejak dahulu Desa Tulakan merupakan pusat penghasil padi dan kacang ”kancil” yang mempunyai kualitas tinggi dan telah dijadikan produk unggulan desa. Industri ini mempunyai potensi yang besar dan sekaligus sebagai penyangga dari perekonomian desa, selain pertanian dan jasa. Potensi lain di bidang perikanan adalah budidaya ikan Lele dan Tawes yang mempunyai nilai gizi dan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Produksi perikanan Desa Tulakan tahun 2015 sebesar 6,4 ton, yang apabila dikonversikan ke rupiah adalah sebesar + Rp 72.000.000,Kemudian potensi sektor pertanian yang merupakan sektor andalan
Desa
Tulakan
merupakan
penyumbang
terbesar
bagi
perekonomian masyarakat Desa Tulakan. Dari + 608.095 Ha sawah yang berada di Desa Tulakan sektor pertanian ini setiap tahun mampu memperoleh hasil produksi padi + 7,4 ton/Ha, yang apabila dirupiahkan mencapai + Rp. 18.899.592.600. Potensi sektor pertanian yang sangat besar ini perlu terus dilakukan pembinaan agar dapat meningkatkan produksinya baik melalui pelatihan-pelatihan, sosialisasi,
kebijakan –
kebijakan yang pro pertanian maupun dalam bentuk pemberian bantuanbantuan. b. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB 7
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah merupakan jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor ekonomi (lapangan usaha) yang ada di suatu wilayah dalam jangka waktu satu tahun PDRB
dihitung
untuk
mengetahui
bagaimana
keadaan
perekonomian daerah, baik mengenai struktur maupun pertumbuhannya. Gambaran keadaan ekonomi di masa yang lalu dan yang sedang berjalan serta kemungkinan – kemungkinan di masa yang akan datang dapat dikaji dari angka-angka PDRB ini, begitu pula mengenai peranan masing-masing sektor ekonomi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PDRB merupakan cermin atau gambaran keadaan perekonomian wilayah yang bersangkutan. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data PDRB, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Untuk mengitung angka-angka PDRB ini terdapat metode dan juga rumus-rumus tertentu, dimana yang berkompeten dalam perhitungan PDRB ini adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Adapun untuk PDRB Desa Tulakan tahun 2015 adalah sebesar 86,50 % (atas dasar harga berlaku) dan 88,90 % (atas dasar harga konstan). Dengan
demikian
dapat
dikatakan
bahwa
PDRB
merupakan cermin atau gambaran keadaan perekonomian wilayah yang bersangkutan. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data PDRB, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Untuk mengitung angka-angka PDRB ini terdapat metode dan juga rumus-rumus tertentu, dimana yang berkompeten dalam perhitungan PDRB ini adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Adapun untuk PDRB Desa Tulakan tahun 2014 adalah sebesar 86,50 % (atas dasar harga berlaku) dan 88,90 % (atas dasar harga konstan).
BAB II 8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)
A. Visi dan Misi Dalam
rangka
meningkatkan
dan/atau
mempertahankan
kinerja
pembangunan menghadapi perkembangan perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis serta faktor-faktor berpengaruh yang berubah dengan cepat dan sering tidak terduga, maka diwujudkan visi dan misi berbasis pada analisis lingkungan strategis dan isu-isu strategis. Diharapkan visi Desa Tulakan dapat digunakan sebagai pemicu bagi seluruh komponen masyarakat (stakeholders) Desa Tulakan untuk terus bekerja keras membangun desa dalam rangka untuk mencapai visi yang dicita-citakan. 1. Visi Berbekal pada potensi dan kondisi strategis yang dimiliki, maka Desa Tulakan menetapkan visi lima tahun kedepan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tulakan sebagai berikut: “TERWUJUDNYA DESA TULAKAN KALINYAMAT (KARTA LESTARI, NYAMAN, AMAN, DAN TERHORMAT)”. Secara komprehensif perwujudan visi tersebut menggambarkan harapan yang dicita-citakan kedepan oleh segenap komponen masyarakat Desa Tulakan yaitu menjadikan Desa Tulakan yang religius, aman, maju, demokratis dan sejahtera yang kelimanya tidak dapat dipisahkan serta merupakan rangkaian proses bersama yang bertumpu pada potensi budaya lokal, melalui peningkatan kualitas sumber daya dan pemerintahan yang bersih. Selanjutnya,
dalam
rangka
untuk
mendapatkan
kesamaan
persepsi tentang makna filosofisi visi di atas maka perlu dirumuskan pengertian dari beberapa kata kunci berikut ini, yaitu:
9
Karta Lestari, ditunjukkan oleh Pemerintahan yang bersih, dengan penyelenggaraan yang transparan, partisipatif dan akuntabel serta berorientasi pada kepuasan masyarakat, Kualitas sumberdaya, yaitu kondisi sumber daya yang baik (sumberdaya manusia, sumberdaya alam mapun sumber daya buatan) merupakan tuntutan dasar dalam mendukung pembangunan desa yang maju, suatu desa yang didukung dengan ketersediaan kebutuhan sarana prasarana dan utilitas yang memadai di semua wilayah, sehingga perkembangan wilayah satu dengan lainnya tidak akan tertinggal. Nyaman ditandai dengan Demokratis, yaitu masyarakat dapat berekspresi menggunakan haknya, saling menghargai dan punya tanggung jawab terhadap desanya dan Sejahtera, masyarakat dapat merasakan pelayanan dasar yang layak sesuai dengan kebutuhannya. Aman, merupakan suasana yang kondusif dalam kehidupan masyarakat, sehingga merasa tenang untuk berusaha dan melakukan aktivitas. Terhormat, dilandasi oleh Religius, kondisi dan sikap masyarakat yang menjunjung tinggi nilai agama, moral dan etika yang didukung oleh iman dan taqwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi dan Potensi budaya lokal, yaitu masyarakat memiliki landasan yang kokoh dan berorientasi pada kearifan lokal dalam pembangunan dan memiliki kebanggaan terhadap desanya Berdasar hal diatas visi tersebut mengandung filosofi bahwa Desa Tulakan merupakan desa dengan masyarakat yang maju serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan supremasi hukum, didukung suasana warga masyarakat
yang
dapat
berekspresi
menggunakan
haknya,
saling
menghargai dan punya tanggung jawab sosial, serta dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. 2. Misi Dalam meraih Visi desa Tulakan seperti yang sudah dijabarkan diatas, dengan mempertimbangkan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal, maka disusunlah Misi Desa Tulakan “SAABI PRAYA AMRIH KUNCARA” (Bersama-sama untuk mencapai kejayaan) dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1.
Meninggkatkan pengamalan dan kualitas keimanan dan ketaqwaan.
10
2.
Menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif untuk melakukan kegiatan usaha.
3.
Mendorong terbentuknya sikap dan prilaku anggota masyarakat desa yang menghormati dan menjunjung tinggi hukum, peraturan dan normanorma yang berlaku.
4.
Menghargai dan menjunjung tinggi musyawarah dan keputusan sesuai dengan keadilan, persamaan derajat dan kesetiakawanan.
5.
Menyelenggarakan pemerintahan,
sistim
pelayanan
dasar,
dalam
bidang
pembangunan dan kemasyarakatan secara adil dan
transparan. 6.
Melaksanakan usaha-usaha untuk mengatasi dampak krisis ekonomi yang sampai ke desa.
7.
Mendorong tercapainya lembaga perekonomian desa yang profesional dan mantap dalam rangka meningkatkan derajat kesejahteraan kehidupan masyarakat.
8.
Mendorong kegiatan dunia usaha guna menciptakan lapangan kerja.
9.
Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi desa sesuai dengan potensi desa.
B.
Strategi dan Arah Kebijakan Desa 1. Strategi Pembangunan Desa Dalam rangka pencapaian visi dan misi jangka menengah Desa Tulakan, maka perlu dirumuskan strategi yang dapat mendukung kebijakan dan sasaran pembangunan yang akan dicapai. Memperhatikan pada misi Desa Tulakan yang ada, maka strategi pembangunan Desa Tulakan adalah sebagai berikut : 1.
Strategi penguatan masyarakat dan pengembangan sumber daya manusia.
2.
Strategi pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada ekonomi lokal dan kelestarian lingkungan.
3.
Strategi optimalisasi aparatur dan dukungan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan strategi pembangunan desa tersebut, diharapkan akan
tercipta keterpaduan antara membangun manusia, kesejahteraan dan lingkungan dapat berlangsung secara sinergis dan kokoh. Konsep ini juga mampu menggambarkan hubungan sinergis diantara pemangku kepentingan pembangunan, sehingga merupakan pondasi yang kokoh bagi program 11
pembangunan Desa Tulakan ditengah terpaan perubahan yang akan terjadi lima tahun kedepan. 1.1. Strategi Penguatan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Strategi ini digunakan untuk mendukung dan memantapkan kehidupan beragama melalui pengembangan kegiatan keagamaan dan peningkatan kerukunan umat beragama, mendorong kemampuan masyarakat dalam menjaga keharmonisan kehidupan masyarakat yang heterogen serta dimaksudkan agar terdapat ruang yang cukup bagi tumbuh dan berkembangnya dinamika pembangunan dari dan oleh berbagai elemen masyarakat dalam kerangka hukum, budaya dan agama. Disamping itu strategi ini juga untuk meningkatkan kualitas dan pemberdayaan sumber daya manusia sesuai peran dan fungsinya dalam
kelompok
masyarakat
dan
lembaga
pemerintah
melalui
perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin serta kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraannya. 1.2. Strategi Pertumbuhan Ekonomi yang pada Ekonomi Lokal dan Kelestarian Lingkungan Strategi ini digunakan untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat dan dunia usaha dalam setiap usaha dengan harapan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi secara luas, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
melalui
perwujudan
perekonomian desa yang kuat dan berkeadilan, dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha pada bidang-bidang yang menjadi unggulan desa. Disamping itu strategi ini juga dimaksudkan untuk tetap menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga pada akhirnya pertumbuhan ekonomi akan senantiasa mampu dilaksanakan secara berkelanjutan. 1.3 Strategi Optimalisasi Aparatur dan Dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Strategi ini menonjolkan peran SDM Aparatur Pemerintah Desa
pada
percepatan
pencapaian
tujuan
penyelenggaraan
pemerintahan pada setiap fungsi sesuai kewenangan desa dalam upaya 12
memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dan untuk antisipasi terhadap perkembangan lingkungan global, serta untuk mewujudkan good governance dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang ada dengan sebaik-baiknya. 2. Faktor - Faktor Kunci dan Asumsi Keberhasilan Dalam rangka menunjang perwujudan visi dan misi serta melaksanakan strategi pembangunan Desa Tulakan, maka diperlukan faktor faktor kunci dan asumsi keberhasilan pembangunan. Faktor-faktor kunci dan asumsi keberhasilan pembangunan desa tersebut adalah: 1.
Adanya situasi dan kondisi desa yang kondusif bagi pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
2.
Adanya
konsistensi
kebijakan
Pemerintah
yang
berpihak
pada
masyarakat, khusunya kelompok masyarakat miskin. 3.
Semakin baiknya kondisi pertumbuhan ekonomi desa.
4.
Adanya pemanfaatan dan pemeliharaan kondisi sumber daya alam secara bertanggung jawab.
5.
Semakin jelasnya pembagian kewenangan penggalian sumber-sumber pendapatan desa dan komitmen pada pembangunan perekonomian desa.
6.
Terbangunnya jejaring pengembangan dan ekspansi produk lokal pada pasar daerah, regonal maupun global.
7.
Konsistensi komitmen dalam prioritas peningkatan pembangunan pendidikan, kesehatan, fasilitas umum dan kebutuhan pelayanan dasar lainnya.
8.
Meningkatnya responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas aparatur penyelenggara pemerintahan.
9.
Adanya perangkat hukum dan upaya hukum yang tegas dibidang tata ruang dan lingkungan hidup.
10. Tersedianya sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang. 3. Arah Kebijakan Desa a.
Arah Kebijakan Keuangan Desa Secara umum kebijakan keuangan Desa Tulakan diarahkan pada peningkatkan kapasitas dan kemandirian kemampuan keuangan desa
disertai
dengan
efisiensi
anggaran
yang
ditujukan
bagi
pembiayaan pembangunan. Untuk meningkatkan sumber penerimaan 13
desa, diperlukan langkah-langkah dan arah kebijakan keuangan desa berikut: 1.
Mengoptimalisasikan
sumber-sumber
pendapatan
desa,
khususnya sumber-sumber Pendapatan Asli Desa, melalui optimalisasi pendataan dan penerimaan hasil kekayaan desa (Tanah Bondo Deso, Pasar desa dan Pertapaan Nyai Ratu Kalinyamat sebagai obyek wisata relegi). 2.
Meningkatkan penyuluhan pada masyarakat untuk kesadaran membayar pajak dan retribusi daerah, retribusi depo galian C untuk desa dan retribusi pemeliharaan jalan desa.
3.
Menyediakan sarana dan prasarana bagi pemungut penerimaan desa yang bersifat mobilitas maupun pemberian operasional bagi penerimaan pendapatan.
4.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik pada bidang-bidang yang
berhubungan
meningkatkan
dengan
kualitas
sumber
performance
budget
penerimaan daya
desa,
manusia
serta
pengelola
keuangan desa. 5.
Penataan
melalui
penataan
sistem
penyusunan dan pengelolaan anggaran desa yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja secara efisiensi, efektif dan berkesinambungan, sehingga memberikan hasil yang baik dan biaya yang signifikan. Selain melalui optimalisasi penerimaan pendapatan, maka untuk meningkatkan penerimaan desa dapat dilakukan dengan mengupayakan peningkatan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah serta berbagai bentuk bantuan keuangan baik dari Pemerintah Pusat (Dana Desa), Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Jepara, melalui : 1.
Melakukan upaya koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk lebih mengoptimalkan pendapatan desa yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi Jawa
Tengah
maupun
APBD
Kabupaten
Jepara
guna
peningkatan pembangunan sarana prasarana perekonomian dan pelayanan publik desa. 2.
Melakukan intensifikasi penerimaan PBB untuk mendukung pendapatan desa yang bersumber dari Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah.
14
b.
Kebijakan Umum Desa Kebijakan umum Pembangunan Jangka Menengah Desa Tulakan akan menentukan agenda, tujuan dan sasaran program pembangunan desa 6 (enam) tahun kedepan. Sesuai dengan strategi dan dengan tetap mengacu kepada visi dan misi Petinggi Tulakan, maka dirumuskan kebijakan pembangunan sebagai dasar penetapan pokok-pokok pikiran. Hal itu sebagai suatu upaya untuk melanjutkan dan mempertajam penyelesaian masalah-masalah mendesak, sekaligus sebagai upaya pencapaian pembangunan yang diharapkan. Sehingga dalam pelaksanaan pembangunan desa terdapat kesatuan arah yang jelas terhadap pemecahan masalah yang dihadapi oleh desa sesuai dinamika masyarakat yang berkembang. Kebijakan pembangunan desa juga mengandung arti sebagai operasionalisasi dari visi dan misi Petinggi Tulakan untuk jangka waktu tertentu. Oleh karenanya kebijakan pembangunan Desa Tulakan pada RPJMDes, tetap merujuk pada RPJMD Kabupaten Jepara Tahun 20122017. Sasaran dari kebijakan umum Desa Tulakan tersebut meliputi: 1.
Peningkatan sektor pendidikan termasuk pemberantasan buta aksara.
2.
Peningkatan sektor kesehatan masyarakat, terutama untuk kelompok masyarakat miskin.
3.
Peningkatan kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana (infrastruktur) untuk pertumbuhan perekonomian desa dan peningkatan pelayanan publik.
4.
Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui optimalisasi penggunaan ADD, DD, Bantuam Keuangan Provinsi, Bantuan Keuangan Khusus Kepada Desa dari Kabupaten, Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah dan Program Simpan Pinjam eks
Program
Nasional
Pemberdayaan
Masyarkat
Mandiri
Perdesaan (PNPM-MPd). 5.
Peningkatan sektor pertanian dengan menciptakan agrobisnis dan agroindustri.
6.
Peningkatan kententraman dan ketertiban wilayah untuk menjaga dan memelihara suasana kondusif.
7.
Pemeliharaan konservasi lahan melalui penghijauan pada lahan kritis untuk mengurangi resiko bencana alam (banjir). 15
8.
Peningkatan
efisiensi
anggaran
dalam
penggunaan
dan
pengelolaan keuangan desa. 9.
Peningkatan
kualitas
pelayanan
publik
disertai
dengan
peningkatan kesejahteraan Perangkat Desa. 10.
Pemanfaatan teknologi Informasi dan Komunikasi yang kontinyu dan mengikuti perkembangannya.
C. Prioritas Desa Desa Tulakan Kecamatan Donorojo memiliki prioritas pembangunan pada beberapa aspek, yaitu : 1. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan administrasi kepada masyarakat. 2. Peningkatan pembangunan insfrastruktur desa. 3. Peningkatan pembangunan ekonomi desa yang berbasis pada ekonomi lokal yang mampu menghasilkan produk yang memiliki daya saing tinggi di pasar. 4. Optimalisasi upaya penggalian ( intensifikasi dan ekstensifikasi ) sumbersumber pendapatan bagi pembiayaan pembangunan desa. 5. Peningkatan pengembangan SDM masyarakat dan Aparat Pemerintahan Desa dalam rangka mendukung
penciptaan tata pemerintahan yang baik
(good governance). 6. Peningkatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. 7. Peningkatan pelestarian lingkungan hidup. 8. Peningkatan kualitas masyarakat yang semakin baik terkait dengan aspek pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, keimanan dan ketaqwaaan serta pengembangan situasi dan kondisi demokratis dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan. 9. Pemanfaatan teknologi Informasi dan Komunikasi yang kontinyu dan mengikuti perkembangannya.
16
BAB III KEWENANGAN DESA
A.
URUSAN HAK ASAL USUL DESA Urusan Pemerintahan Desa berdasarkan Hak Asal Usul Desa adalah meliputi hak untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan asal – usul, adat istiadat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang – undangan. Urusan berdasarkan hak asal usul desa ini merupakan kewenangan dan kewajiban Pemerintah Desa untuk mengatur desanya berdasarkan kegiatankegiatan, aturan-aturan dan kebiasaan yang telah ada di desa sejak dahulu. Ruang lingkup kewenangan berdasarkan hak asal usul desa meliputi : a.
Sistem organisasi perangkat desa;
b.
Sistem organisasi masyarakat desa;
c.
Pembinaan kelembagaan masyarakat;
d.
Pembinaan lembaga dan hukum adat;
e.
Pengelolaan tanah kas desa;
f.
Pengelolaan tanah desa atau tanah hak milik desa;
g.
Pengelolaan tanah bengkok;
h.
Pengelolaan tanah pecatu;
i.
Pengelolaan tanah titisara dan
j.
Pengembangan peran masyarakat.
17
Urusan berdasarkan hak asal usul desa yang ada di Desa Tulakan Kecamatan Donorojo antara lain : No
Jenis Urusan
Tk. Capaian
1
Penyelenggaraan rembuk desa :
2
- Jumlah rembuk desa Penetapan Perdes dan
10 buah Kep.
Pelaksana Petinggi dan Carik Petinggi dan BPD
Petinggi :
3
- Jumlah Perdes
5 buah
- Jumlah Keputusan Petinggi Penyelenggaraan kehidupan
10 buah Kamituwo
beragama dan adat istiadat :
4
dan
Modin
- Jumlah kegiatan Pengajian
102 kegiatan
- Jumlah Pernikahan
182 kali
- Jumlah Kematian
206 kali
- Jumlah Kelahiran
188 kali
- Jumlah Kerja Bhakti Pengelolaan sumber daya air :
81 kali
- Panjang saluran irigasi
22 km
Ladu
- Jumlah kelompok tani pemakai 14 kelompok tani irigasi - Luas sawah yang mendapat 608 Ha 5
irigasi Penyelenggaraan keamanan dan
Petengan
ketertiban :
6
- Jumlah Poskampling
54 pos kamling
- Jumlah Kelompok Ronda
56 kelompok
- Jumlah Linmas / Hansip
64 orang
- Jumlah Kasus Kriminal Pengelolaan tanah kas desa dan
2 kali Petinggi, Carik
bengkok Perangkat Desa :
7
danPerangkat Desa
- Luas tanah kas desa
0,53 Ha
- Luas bengkok desa
33, 2 Ha
- Hasil sewa tanah kas desa
Rp. 2.000.000,-
- Hasil sewa bengkok desa Pungutan desa :
Rp. 102.000.000,-
- Jumlah dan jenis pungutan desa
1 (sedekah bumi)
- Hasil pungutan desa
Rp. 40.000.000,-
Petinggi, Carik dan BPD
1. Program dan Kegiatan :
18
Secara garis besar Rencana Kerja Perangkat Desa pada Tahun Anggaran 2015 dapat disampaikan sebagai berikut : a. Pembangunan sarana dan prasarana umum desa (jalan, jembatan, gorong-gorong, saluran air, senderan jalan/saluran, pembangunan PKD, rehab balai desa, pembangunan pagar dan gapura). b. Peningkatan pelayanan pada masyarakat dengan selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan pribadi. c. Melakukan kerja kantor rutin setiap hari d. Rapat koordinasi dan rapat kerja perangkat desa setiap hari Senin dan setiap malam Senin Pahing. Untuk program malam Senin Pahing atau selapan sekali bergilir di masing-masing rumah perangkat dengan arisan. e. Melaksanakan studi banding sekaligus refreshing setiap 3 tahun sekali. f.
Melaksanakan studi lanjut untuk peningkatan pengetahuan SDM Perangkat Desa.
2. Kerangka Ekonomi Desa : Perekonomian masyarakat Desa Tulakan Kecamatan Donorojo, sebagian besar ditopang dari sektor pertanian, jasa dan industri kecil menengah (mebel, makanan kecil, sayang, anyaman dan konveksi) dan sektor – sektor yang lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka kebijakan pembangunan di Tahun Anggaran 2015 sebagain besar diarahkan untuk mendukung sektor – sektor tersebut. 3. Prioritas Pembangunan Desa : a. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Kedondong (P : 400 M, L : 3,00 M) b. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Pejing (P : 400 M, L : 3,00 M) c. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Drojo (P : 400 M, L : 3,00 M) d. Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 100 M, L: 3,00 M) e. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Krajan (P : 520 M, L : 3,00 M) f. g.
Pembangunan Pagar dan Gapura Batas Desa Pengaspalan jalan Dukuh Ngemplak (P : 1.000 M, L : 3 M)
h. Pengaspalan Jalan lingkungan Dukuh Krajan RT 06 RW I (P : 300 M, L : 2,5 M) i.
Pembangunan Balai Desa/Perpustakaan Desa Tahap 1
j.
Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 150 M, L: 3,00 M)
k.
Pembangunan Rabat beton Dukuh Drojo – Slempung (P: 300 M, L: 3,00 M) 19
4. Pendanaan : Untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan sebagaimana yang telah direncanakan dalam Prioritas Pembangunan Desa tersebut diatas, memerlukan anggaran sebagai berikut : a. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Kedondong (P : 400 M, L : 3,00 M) Biaya sebesar
: Rp. 70.000.000,-
Sumber Dana
: Dana Desa dan Swadaya masyarakat
b. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Pejing (P : 400 M, L : 3,00 M) Biaya sebesar
: Rp. 70.000.000,-
Sumber Dana
: Dana Desa dan Swadaya masyarakat
c. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Drojo (P : 400 M, L : 3,00 M) Biaya sebesar
: Rp. 70.000.000,-
Sumber Dana
: Dana Desa dan Swadaya masyarakat
d. Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 100 M, L: 3,00 M) Biaya sebesar
: Rp. 70.000.000,-
Sumber Dana
: Dana Desa dan Swadaya masyarakat
e. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Krajan (P : 520 M, L : 3,00 M) Biaya sebesar
: Rp. 90.000.000,-
Sumber Dana
: Dana Desa dan Swadaya masyarakat
f.
Pembangunan Gapura Batas Desa Tahap 2 Biaya sebesar
: Rp. 40.000.000,-
Sumber Dana
: Dana Bagi Hasil Pajak Desa dan Retribusi Daerah
dan Swadaya masyarakat g. Pengaspalan jalan Dukuh Ngemplak (P : 1.000 M, L : 3 M) Biaya sebesar
: Rp. 40.000.000,-
Sumber Dana
: Bantuan Pemkab dan Swadaya masyarakat
h. Pengaspalan Jalan lingkungan Dukuh Krajan RT 06 RW I (P : 300 M, L : 2,5 M)
i.
Biaya sebesar
: Rp. 15.000.000,-
Sumber Dana
: Swadaya masyarakat
Pembangunan Balai Desa/Perpustakaan Desa Tahap 1 Biaya sebesar
: Rp. 150.000.000,-
Sumber Dana
: ADD dan Swadaya masyarakat
j.
Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 150 M, L: 3,00 M) Biaya sebesar
: Rp. 60.000.000,-
Sumber Dana
: Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah
k. Pembangunan Rabat beton Dukuh Drojo – Slempung (P: 300 M, L: 3,00 M) 20
Biaya sebesar
: Rp. 140.000.000,-
Sumber Dana
: Bantuan
Keuangan
Khusus
Kabupaten
dan
Swadaya Masyarakat 5.
Kekayaan Desa : Desa Tulakan Kecamatan Donorojo sampai dengan akhir tahun 2015 mempunyai kekayaan desa sebagai berikut : a. Tanah Kas Desa : - Bengkok seluas
: 33,2 Ha
- Bondo Deso seluas
: 0,53 Ha
b. Pasar Desa : 2 tempat c. Bangunan Desa (Balai Desa, Kantor Desa, Kantor Lembaga Desa, Tanah Puskesmas Pembantu, 2 buah Polindes, 2 buah Balai Pertemuan). d. Pertapaan Nyai Ratu Kalinyamat. e. Gudang dan lantai jemur Gapoktan. 6.
Pelaksanaan Kegiatan a.
Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Kedondong (P : 400 M, L : 3,00 M) Dilaksanakan selama 10 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 25 orang
b. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Pejing (P : 400 M, L : 3,00 M) Dilaksanakan selama 10 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 25 orang c. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Drojo (P : 400 M, L : 3,00 M) Dilaksanakan selama 10 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 25 orang d. Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 100 M, L: 3,00 M) Dilaksanakan selama 10 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 25 orang e. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Krajan (P : 520 M, L : 3,00 M) Dilaksanakan selama 14 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 30 orang f.
Pembangunan Gapura Batas Desa Tahap 2 Dilaksanakan selama 30 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 6 orang
g. Pengaspalan jalan Dukuh Ngemplak (P : 1.000 M, L : 3 M) Dilaksanakan selama 20 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 20 orang 21
h. Pengaspalan Jalan lingkungan Dukuh Krajan RT 06 RW I (P : 300 M, L : 2,5 M) Dilaksanakan selama 8 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 30 orang i.
Pembangunan Balai Desa/Perpustakaan Desa Tahap 1 Dilaksanakan selama 90 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 6 orang
j.
Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 150 M, L: 3,00 M) Dilaksanakan selama 8 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 7 orang
k. Pembangunan Rabat beton Dukuh Drojo – Slempung (P: 300 M, L: 3,00 M) Dilaksanakan selama 21 hari kerja, dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 72 orang
7.
Tingkat Pencapaian a. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Kedondong (P : 400 M, L : 3,00 M). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% b. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Pejing (P : 400 M, L : 3,00 M) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% c. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Drojo (P : 400 M, L : 3,00 M) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% d. Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 100 M, L: 3,00 M) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% e. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Krajan (P : 520 M, L : 3,00 M) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% f.
Pembangunan Gapura Batas Desa Tahap 2 Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 90%
g. Pengaspalan jalan Dukuh Ngemplak (P : 1.000 M, L : 3 M) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% 22
h. Pengaspalan Jalan lingkungan Dukuh Krajan RT 06 RW I (P : 300 M, L : 2,5 M) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% i.
Pembangunan Balai Desa/Perpustakaan Desa Tahap 1 Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 20%
j.
Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 150 M, L: 3,00 M) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100%
k. Pembangunan Rabat beton Dukuh Drojo – Slempung (P: 300 M, L: 3,00 M) Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, pelaksanaan kegiatan telah mencapai 100% 8.
Satuan Pelaksana Kegiatan Desa a. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Kedondong (P : 400 M, L : 3,00 M). Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia, Perangkat Desa dan warga masyarakat b. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Pejing (P : 400 M, L : 3,00 M) Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia, Perangkat Desa dan warga masyarakat c. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Drojo (P : 400 M, L : 3,00 M) Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia, Perangkat Desa dan warga masyarakat d. Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 100 M, L: 3,00 M) Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia, Perangkat Desa dan warga masyarakat e. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Krajan (P : 520 M, L : 3,00 M) Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia, Perangkat Desa dan warga masyarakat f.
Pembangunan Gapura Batas Desa Tahap 2 Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia
g. Pengaspalan jalan Dukuh Ngemplak (P : 1.000 M, L : 3 M) Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia, Perangkat Desa dan warga masyarakat h. Pengaspalan Jalan lingkungan Dukuh Krajan RT 06 RW I (P : 300 M, L : 2,5 M) 23
Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia, Perangkat Desa dan warga masyarakat i.
Pembangunan Balai Desa/Perpustakaan Desa Tahap 1 Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia, Perangkat Desa dan warga masyarakat
j.
Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 150 M, L: 3,00 M) Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia, Perangkat Desa dan warga masyarakat
k. Pembangunan Rabat beton Dukuh Drojo – Slempung (P: 300 M, L: 3,00 M) Pelaksana Kegiatan Pembangunan : Panitia, Perangkat Desa dan warga masyarakat 9.
Data Perangkat Desa Adapun data Perangkat Desa adalah sebagai berikut :
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NAMA H. MUHAMMAD SUTRISNO Ir. H. AHMAD KHAFID, S.Pd. MAFTUKIN, S.Ag. ROHMAD AZIS, SH. MULYADI H. NOOR SYAFIQ SUWARDI MURYADI WAGISRI KASRIYONO AS SHODIQ RIDWAN RAPAN DASIM JUARI JUMARI SUTRIYO SUROSO MUNAWAR DUL MUKTI SULHADI H. SYUKRI ROHMAN SUWANDI SRI MUGI JONO PARWI SUWARDI DARMAN SHIDIQ
JENIS KELAMIN L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L
JABATAN PETINGGI SEKRETARIS DESA TU KAUR UMUM KAUR KEUANGAN STAF KAUR UMUM / TU KAMITUWO KRAJAN KAMITUWO WINONG KAMITUWO NGEMPLAK KAMITUWO DROJO KAMITUWO PEJING KEBAYAN KRAJAN KEBAYAN WINONG KEBAYAN NGEMPLAK KEBAYAN I DROJO KEBAYAN PEJING PETENGAN KRAJAN PETENGAN WINONG PETENGAN NGEMPLAK PETENGAN DROJO PETENGAH PEJING MODIN I KRAJAN MODIN II KRAJAN MODIN WINONG MODIN NGEMPLAK MODIN DROJO MODIN PEJING LADU I KRAJAN LADU II KRAJAN LADU III KRAJAN LADU IV KRAJAN LADU I WINONG
24
33 34 35 36 37 38
AHMAD MUJI SU'UDI SRIDONO MARLAN SUWOTO ALI ASIKIN
L L L L L L
LADU II WINONG LADU I NGEMPLAK LADU II NGEMPLAK LADU I DROJO LADU II DROJO LADU I PEJING
10. Alokasi dan Realisasi Anggaran a.
Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Kedondong (P : 400 M, L : 3,00 M) Alokasi
: Rp. 70.000.000,-
Realisasi
: Rp. 72.000.000,-
b. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Pejing (P : 400 M, L : 3,00 M) Alokasi
: Rp. 70.000.000,-
Realisasi
: Rp. 74.000.000,-
c. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Drojo (P : 400 M, L : 3,00 M) Alokasi
: Rp. 70.000.000,-
Realisasi
: Rp. 78.000.000,-
d. Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 150 M, L: 3,00 M) Alokasi
: Rp. 70.000.000,-
Realisasi
: Rp. 68.000.000,-
e. Pengaspalan Jalan Desa Dukuh Krajan (P : 520 M, L : 3,00 M) Alokasi
: Rp. 90.000.000,-
Realisasi
: Rp. 90.000.000,-
f.
Pembangunan Gapura Batas Desa Tahap 2 Alokasi
: Rp. 40.000.000,-
Realisasi
: Rp. 40.000.000,-
g. Pengaspalan jalan Dukuh Ngemplak (P : 1.000 M, L : 3 M) Alokasi
: Rp. 40.000.000,-
Realisasi
: Rp. 40.000.000,-
h. Pengaspalan Jalan lingkungan Dukuh Krajan RT 06 RW I (P : 300 M, L : 2,5 M)
i.
Alokasi
: Rp. 15.000.000,-
Realisasi
: Rp. 15.000.000,-
Pembangunan Balai Desa/Perpustakaan Desa Tahap 1 Alokasi
: Rp. 150.000.000,-
Realisasi
: Rp. 150.000.000,-
j.
Pembangunan Rabat beton Dukuh Winong–Krajan (P: 100 M, L: 3,00 M) Alokasi
: Rp. 60.000.000,-
Realisasi
: Rp. 68.000.000,25
k. Pembangunan Rabat beton Dukuh Drojo – Slempung (P: 300 M, L: 3,00 M) Alokasi
: Rp. 140.000.000,-
Realisasi
: Rp. 140.000.000,-
11. Proses Perencanaan Pembangunan Proses perencanaan pembangunan di Desa Tulakan Kecamatan Donorojo, diawali dengan pelaksanaan Musrenbangdus (Musyawarah Perencanaan
Pembangunan
Dusun)
kemudian
dilanjutkan
dengan
Musrenbangdes (musyawarah perencanaan pembangunan Desa) dengan melibatkan semua elemen masyarakat yaitu : RT./RW. LKMD, BPD, PKK, Tokoh
Agama,
Tokoh
kemasyarakatan,
Kepala
Masyarakat, Sekolah,
Pemuda,
perwakilan
organisasi
Kecamatan
dan
sosial LSM
Pendamping, untuk menentukan skala prioritas pembangunan desa termasuk di dalamnya menentukan sumber dan besarnya anggaran dan menunjuk utusan yang akan mengikuti Musrenbangcam. 12. Sarana dan Prasarana Adapun untuk sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan urusan hak asal – usul desa antara lain sebagai berikut : a.
Kantor Desa, Balai Desa, Kantor Lembaga dan PKD
b.
Sepeda motor dinas Petinggi, Carik dan BPD;
c.
Komputer
d.
Scanner
e.
Photo Kamera
f.
Mesin ketik
g.
Pengeras suara
h.
LCD Monitor.
13. Permasalahan dan Penyelesaian Permasalahan yang dihadapi pada waktu pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut : 1.
Keterbatasan anggaran, sarana dan prasarana
2.
Kurangnya
peran
serta
aktif
masyarakat
dalam
pelaksanaan
pembangunan (nilai – nilai kegotong royongan mulai memudar) 3.
Masih belum fokusnya pembangunan di tingkat desa.
26
Terkait dengan munculnya berbagai permasalahan tersebut diatas, maka langkah – langkah penyelesaian yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1.
Melakukan penggalian dana melalui berbagai sumber, diantaranya : mengajukan proposal kepada Pemerintah Kabupaten Jepara, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat dan peningkatan swadaya masyarakat, serta pendekatan kepada fihak ketiga / pengusaha.
2.
Memupuk dan menumbuh kembangkan kembali nilai – nilai kegotong royongan di tengah – tengah masyarakat melalui sosialisasi di berbagai kesempatan, baik formal maupun informal.
B.
URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN 1.
Program dan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Urusan Pemerintahan yang diserahkan Kabupaten kepada Desa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 26 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, meliputi : a.
Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Kegiatan ketahanan pangan
100 %
Rp. 50.000.000
Rp. 50.000.000
yaitu
pembelian
gabah
petani pada musim panen
b.
Bidang Pertambangan dan Energi serta Sumber Daya Mineral NO. 1.
KEGIATAN Pengambilan
material
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
100 %
Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000
galian C pada lahan milik perorangan/yasan
c.
Bidang Kehutanan dan Perkebunan NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Kebun bibit Desa (sengon
100 %
Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000
100 %
Rp. 2.500.00
Rp. 2.500.000
laut) 2.
Hasil sharing penanaman sengon
laut
di
Lahan
perhutani
27
d.
Bidang Perindustrian dan Perdagangan NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Penyuluhan Perijinan usaha
100 %
Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000
rumah tangga.
e.
Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah NO. 1.
KEGIATAN Pendirian
Akta
Pendirian
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
90 %
Rp. 2.500.000
Rp. 2.500.000
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
100 %
Rp. 200.000.000
Rp. 200.00.000
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
Koperasi Kelompok Tani
f.
Bidang Penanaman Modal NO. 1.
KEGIATAN Adanya
Pabrik
pemecah
batu (stone chrushing)
g.
Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi NO. 1.
TINGKAT PENCAPAIAN
KEGIATAN Penyuluhan
Kube
dan
100 %
Rp. 2.000.000
Rp. 2.00.000
100 %
Rp. 50.000.000
Rp. 50.000.000
transmigrasi 2.
Pelatihan menjahit
h.
Bidang Kesehatan NO.
TINGKAT PENCAPAIAN
KEGIATAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Posyandu
100 %
Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000
2.
Pengawasan TB Paru
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
3.
Jamkesmas Jamkesmasda
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
4.
Jampersal
5.
/
Kelas Ibu Hamil
i.
Bidang Pendidikan dan kebudayaan NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
28
1.
Pembangunan RKB
100 %
Rp. 300.000.000
Rp. 300.000.000
2.
Rehab. Ruang Kelas
100 %
Rp. 200.000.000
Rp. 200.000.000
3.
Ruang Penunjang Lainnya
100 %
Rp. 120.000.000
Rp. 120.000.000
4.
Alat Peraga
100 %
Rp. 60.000.000
Rp. 60.000.000
j.
Bidang Sosial NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Santunan Yatim Piatu
100 %
Rp. 200.000.000
Rp. 200.000.000
2.
BSM
100 %
Rp. 20.000.000
Rp. 20.000.000
3.
Raskin
100 %
Rp. 325.000.000
Rp. 325.000.000
4.
JKS
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
k.
Bidang Penataan Ruang TINGKAT PENCAPAIAN
NO.
KEGIATAN
1.
Pembangunan Tugu Batas Desa
l.
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
Rp. 76.000.000
Rp.76.000.000
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
100 %
Rp. 200.000.000
Rp. 200.000.000
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
100 %
Bidang Pemukiman / Perumahan NO. 1.
m.
KEGIATAN Pembangunan Layak Huni
Rumah
Bidang Pekerjaan Umum
NO.
KEGIATAN
1.
Pengaspalan Jalan Desa
100 %
Rp. 268.200.000
Rp. 268.200.000
2.
Pengecoran Jalan Desa
100 %
Rp.236.500.000
Rp.236.500.000
3.
Pembangunan Balai Desa
100 %
Rp. 100.000.000
Rp. 100.000.000
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
n.
Bidang Perhubungan NO.
KEGIATAN
1.
Tera ulang dan Sosialisasi Kir Kendaraan
o.
100 %
Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000
Bidang Lingkungan Hidup NO. 1.
KEGIATAN Penanaman penghijauan
Tanaman
TINGKAT PENCAPAIAN 100 %
ALOKASI ANGGARAN Rp. 1.000.000
REALISASI Rp. 1.000.000
29
2.
p.
Penanaman hidroponik tanaman buah dan sayursayuran
100 %
Rp.2.500.000
Rp.2.500.000
Bidang Politik dalam negeri dan Administrasi Publik NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Administrasi Kependudukan kelahiran, kematian, pindah dan datang
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
2.
Administrasi PBB
100 %
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
q.
Bidang Otonomi Desa NO.
KEGIATAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Sedekah bumi
100 %
Rp. 45.000.000
Rp. 45.000.000
2.
Pipilan ladu
100 %
Rp.175.000.000
Rp.175.000.000
3.
Pologoro
100 %
Rp. 10.000.000
Rp. 10.000.000
r.
Bidang Perimbangan Keuangan NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
ADD
100 %
Rp.695.000.000
Rp. 695.000.000
2.
Siltap
100 %
Rp.325.000.000
Rp.325.000.000
3.
Dana Bagi Hasil Pajak dan retribusi
100 %
Rp. 38.000.000
Rp. 38.000.000
s.
Bidang Tugas Pembantuan NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Pos Desa
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
2.
Penarikan PBB
100 %
Rp.112.000.000
Rp.112.000.000
3.
SPP
100 %
Rp. 60.000.000
Rp. 68.000.000
t.
u.
TINGKAT PENCAPAIAN
Bidang Pariwisata NO.
KEGIATAN
1.
Pembangunan Area Parkir Pertapaan Ratu Kalinyamat
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
100 %
Rp. 150.000.000
Rp. 150.000.000
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
Bidang Pertanahan NO.
KEGIATAN
30
1.
Sertipikat Tanah
100 %
Rp. 10.000.000
Rp. 10.000.000
2.
Perubahan SPPT
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
3.
Agunan SHM
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
v.
Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil NO.
TINGKAT PENCAPAIAN
KEGIATAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Dokumen Akta Kelahiran
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 10.000.000
2.
NTCR
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
3.
Pencatatan Lahir, Pindah dan Datang
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
4.
Urusan Surat Kuning/AK1
100%
Rp. 500.000
Rp. 500.000
w.
Mati,
Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat dan Pemerintahan Umum
NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Pembangunan Poskamling
100 %
Rp. 20.000.000
Rp. 20.000.000
2.
Pengisian Anggota Linmas
100 %
Rp.500.000
Rp.500.000
3.
SKKB / SKCK
100 %
Rp. 1.000.000
Rp. 1.000.000
x.
Bidang Perencanaan NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
RPJMDes
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
2.
RKPDes
100 %
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
3.
APBDes
100 %
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
y.
Bidang Penerangan / Informasi dan Komunikasi NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Speedy Indiehome
100 %
Rp.4.000.000
Rp.4.000.000
2.
Air Grid
100 %
Rp.8.000.000
Rp.8.000.000
3.
Pembuatan blog
100 %
Rp.500.000
Rp.500.000
z.
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Pelatihan menjahit
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
2.
Pelatihan memasak
100 %
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
3.
Pelatihan Kerajinan tangan
100 %
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
4.
Penyuluhan KDRT & PA
100%
Rp.500.000
Rp.500.000
31
aa. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Posyandu
100 %
Rp.4.000.000
Rp.4.000.000
2.
Kelas Ibu Hamil
100 %
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
3.
PKD
100 %
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
4.
Pelayanan KB
100%
Rp.1.000.000
Rp.500.000
bb. Bidang Pemuda dan Olah Raga NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Karang Taruna
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
2.
Pemuda, OR dan Kesenian
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
3.
Persahabatan/Try out OR
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
4.
Pelatihan Sablon
100%
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
5.
Pelatihan E Marketing
100 %
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
cc. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Pengaspala jalan
100 %
Rp.50.000.000
Rp.50.000.000
2.
Pengecoran jalan
100 %
Rp.20.000.000
Rp.20.000.000
3.
Pelatihan Menjahit
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
4.
Pelatihan Sablon
100%
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
5.
Pelatihan E Marketing
100 %
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
dd. Bidang Statistik NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
1.
Monografi Profil Desa
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
2.
Struktur Organisasi Desa
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
3.
Prodeskel
100 %
Rp.4.000.000
Rp.4.000.000
4.
Data Dinamis Penduduk
100%
Rp.1.000.000
Rp.1.000.000
ee. Bidang Arsip dan Perpustakaan. NO.
KEGIATAN
TINGKAT PENCAPAIAN
ALOKASI ANGGARAN
REALISASI
32
2.
1.
Simardi
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
2.
SLims
100 %
Rp.2.000.000
Rp.2.000.000
3.
Lomba Perpustakaan Desa
100 %
Rp.30.000.000
Rp.30.000.000
4.
Barcode Perpustakaan
100%
Rp.1.500.000
Rp.1.500.000
Satuan Pelaksana Kegiatan Desa Pelaksana kegiatan urusan pemerintahan yang diserahkan Kabupaten Kepada Desa adalah sebagai berikut : NO. URUSAN YANG DISERAHKAN 1. Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan 2. Bidang Pertambangan dan Energi serta Sumber Daya Mineral 3. Bidang Kehutanan dan Perkebunan 4. Bidang Perindustrian dan Perdagangan 5. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 6. Bidang Penanaman Modal 7. Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi 8. Bidang Kesehatan 9. Bidang Pendidikan dan kebudayaan 10. Bidang Sosial 11. Bidang Penataan Ruang 12. Bidang Pemukiman/Perumahan 13. Bidang Pekerjaan Umum 14. Bidang Perhubungan 15. Bidang Lingkungan Hidup 16. Bidang Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik 17. Bidang Otonomi Desa 18. Bidang Perimbangan Keuangan 19. Bidang Tugas Pembantuan 20. Bidang Pariwisata 21. Bidang Pertanahan 22. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil 23. Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat dan Pemerintahan Umum 24. Bidang Perencanaaan 25. Bidang Penerangan / Informasi dan Komunikasi 26. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 27. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera 28. Bidang Pemuda dan Olah Raga 29. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
PELAKSANA Ladu
KET.
Kebayan Ladu Kebayan Kamituwo Kaur Keuangan Kebayan Modin Modin Modin Kebayan Petengan Kamituwo Petengan Ladu Kebayan Kamituwo Kaur Keuangan Kaur Umum Petengan Carik Carik Petengan Carik Modin Modin Modin Kebayan Kebayan 33
30. 31.
Bidang Statistik Bidang Arsip dan Perpustakaan
3.
TU Staf
Data Perangkat Desa Data Perangkat Desa yang menangani kegiatan urusan pemerintahan yang diserahkan Kabupaten kepada Desa adalah sebagai berikut : NO. 1.
2.
3.
4.
5. 6.
7.
8.
9.
NAMA PERANGKAT 1. PARWI 2. JONO 3. SUWARDI 4. H. DARMAN 5. SHIDIQ 6. AHMAD MUJI 7. SU’UDI 8. SRIDONO 9. MARLAN 10. SUWOTO 11. ALI ASIKIN 1. KASERIYONO 2. SHODIQ 3. RIDWAN 4. RAPAN 5. DASIM 1. KASERIYONO 2. SHODIQ 3. RIDWAN 4. RAPAN 5. DASIM 1. MULYADI 2. H. NOOR SYAFIQ 3. SUWARDI 4. MURYADI 5. H. WAGISRI 1. ROHMAD AZIS 1. KASERIYONO 2. SHODIQ 3. RIDWAN 4. RAPAN 5. DASIM 1. DUL MU’THI 2. SULHADI 3. H. SYUKRI 4. ROHMAN 5. SUWANDI 6. ALI ASYGHAF 1. DUL MU’THI 2. SULHADI 3. H. SYUKRI 4. ROHMAN 5. SUWANDI 6. ALI ASYGHAF 1. DUL MU’THI 2. SULHADI
PELAKSANA BIDANG Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan
KET.
Bidang Pertambangan dan Energi serta Sumber Daya Mineral Bidang Kehutanan Perkebunan
dan
Bidang Perindustrian Perdagangan
dan
Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Bidang Penanaman Modal
Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Bidang Kesehatan
Bidang Pendidikan kebudayaan
dan 34
18.
3. H. SYUKRI 4. ROHMAN 5. SUWANDI 6. ALI ASYGHAF 1. DUL MU’THI 2. SULHADI 3. H. SYUKRI 4. ROHMAN 5. SUWANDI 6. ALI ASYGHAF 1. JUWARI 2. JUMARI 3. SUTRIYO 4. SUROSO 5. MUNAWAR 1. MULYADI 2. H. NOOR SYAFIQ 3. SUWARDI 4. MURYADI 5. H. WAGISRI 1. JUWARI 2. JUMARI 3. SUTRIYO 4. SUROSO 5. MUNAWAR 1. PARWI 2. JONO 3. SUWARDI 4. H. DARMAN 5. SHIDIQ 6. AHMAD MUJI 7. SU’UDI 8. SRIDONO 9. MARLAN 10. SUWOTO 11. ALI ASIKIN 1. PARWI 2. JONO 3. SUWARDI 4. H. DARMAN 5. SHIDIQ 6. AHMAD MUJI 7. SU’UDI 8. SRIDONO 9. MARLAN 10. SUWOTO 11. ALI ASIKIN 1. MULYADI 2. H. NOOR SYAFIQ 3. SUWARDI 4. MURYADI 5. H. WAGISRI 1. H. MUHAMMAD SUTRISNO 2. AHMAD KHAFID 1. ROHMAD AZIS
19.
1. SUROSO
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Bidang Sosial
Bidang Penataan Ruang
Bidang Pemukiman/Perumahan
Bidang Pekerjaan Umum
Bidang Perhubungan
Bidang Lingkungan Hidup
Bidang Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik
Bidang Otonomi Desa Bidang Perimbangan Keuangan Bidang Tugas Pembantuan 35
20.
21. 22.
23.
24. 25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
1. JUWARI 2. JUMARI 3. SUTRIYO 4. SUROSO 5. MUNAWAR 1. AHMAD KHAFID 1. SUROSO 2. MUNAWAR 3. MUH. KOSYIM 4. ROHMAD AZIS 5. RIDWAN 6. DARMAN 1. KASERIYONO 2. SHODIQ 3. RIDWAN 4. RAPAN 5. DASIM 1. AHMAD KHAFID 1. DUL MU’THI 2. SULHADI 3. H. SYUKRI 4. ROHMAN 5. SUWANDI 6. ALI ASYGHAF 1. DUL MU’THI 2. SULHADI 3. H. SYUKRI 4. ROHMAN 5. SUWANDI 6. ALI ASYGHAF 1. KASERIYONO 2. SHODIQ 3. RIDWAN 4. RAPAN 5. DASIM 1. KASERIYONO 2. SHODIQ 3. RIDWAN 4. RAPAN 5. DASIM 1. SUROSO 2. MUNAWAR 3. MUH. KOSYIM 4. ROHMAD AZIS 5. RIDWAN 6. DARMAN 1. SUROSO 2. MUNAWAR 3. MUH. KOSYIM 4. ROHMAD AZIS 5. RIDWAN 6. DARMAN 1. SUROSO 2. MUNAWAR 3. MUH. KOSYIM 4. ROHMAD AZIS 5. RIDWAN 6. DARMAN
Bidang Pariwisata
Bidang Pertanahan Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
Bidang Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat dan Pemerintahan Umum Bidang Perencanaaan Bidang Penerangan / Informasi dan Komunikasi
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Bidang Pemuda dan Olah Raga
Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Bidang Statistik
Bidang Arsip Perpustakaan
dan
36
4.
Permasalahan dan Penyelesaian Permasalahan
yang
dihadapi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
urusan–urusan yang diserahkan Pemerintah Kabupaten kepada Desa selama tahun 2015, antara lain : a.
Keterbatasan anggaran
b.
Keterbatasan personil, sarana dan prasarana
c.
Keterbatasan SDM baik Perangkat Desa maupun Masyarakat Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas, perlu
dilakukan langkah – langkah penyelesaian sebagai berikut : a. Perlu adanya dukungan anggaran yang cukup untuk kesuksesan pelaksanaan kegiatan. b. Perlu
adanya
penambahan
personil,
sarana
dan
prasarana
dari
Pemerintah Kabupaten demi kesuksesan pelaksanaan kegiatan. c. Perlu adanya pendampingan, sosialisasi dan pelatihan – pelatihan dari Pemerintah Kabupaten untuk Perangkat Desa dan Masyarakat.
BAB IV PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan / atau Desa dari Pemerintah Provinsi kepada Kabupaten / Kota dan / atau Desa serta dari Pemerintah Kabupaten / Kota kepada Desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 1. Dasar Hukum Dasar hukum diterimanya tugas pembantuan oleh Desa Tulakan adalah sebagai berikut : a. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor : 25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 tentang Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri Perdesaan) 37
b. Keputusan Direktur Pos Indonesia tentang Pos Desa. 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Instansi yang memberikan tugas pembantuan kepada Desa adalah sebagai berikut : a. Pemerintah Pusat (Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Sosial) untuk kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan b. Direktur Pos Indonesia untuk Pos Desa. 3.
Satuan Kerja Perangkat Desa Tugas Pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Desa Tulakan dilaksanakan oleh : a. TPK dan KPMD Desa Tulakan Untuk kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. b. Petugas Pos Desa
4.
Kegiatan Yang Diterima Tugas Pembantuan yang diterima oleh Pemerintah Desa Tulakan dalam Tahun Anggaran 2015, adalah sebagai berikut : a.
Program
Nasional
Pemberdayaan
Masyarakat
–
Mandiri Perdesaan (PNPM – MPd) b.
Pelaksanaan Pos Desa
5.
Sumber dan Jumlah Anggaran Sumber
: APBN dan APBD Kabupaten Jepara
Jumlah anggaran
: 1. APBN
Rp. 102.000.000,-
2. APBD
Rp. 40.000.000,-
6.
Permasalahan dan Penyelesaian a.
Permasalahan : Permasalahan
yang
dihadapi
dalam
pelaksanaan
Tugas
Pembantuan yang diterima Desa Tulakan Adalah sebagai berikut : 1. Pencairan
anggaran
tidak
tepat
waktu,
sehingga
menggangu
pelaksanaan kegiatan. 2. Swadaya masyarakat sering kali tidak sesuai harapan, sehingga kegiatan tugas pembantuan yang mengharuskan adanya sharing dengan dana swadaya pelaksanaannya tidak dapat maksimal. 38
b. Penyelesaian : Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diatas, maka diperlukan beberapa langkah diantaranya : 1. Koordinasi dengan instansi terkait, agar pencairan anggaran dapat tepat waktu dan sesuai jadwal. 2. Melakukan pendekatan dan musyawarah dengan warga masyarakat, dengan tujuan agar dapat membantu mensukseskan dan berperan aktif dalam pelaksanaan tugas pembantuan yang diterima desa.
B.
TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Desa Tulakan Kepada instansi tingkat bawah, selama Tahun Anggaran 2015 tidak ada.
BAB V PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA
A.
KERJA SAMA ANTAR DESA Berdasarkan ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, Bab XI, Pasal 91 dinyatakan bahwa “Desa dapat mengadakan kerja sama dengan desa lain dan/atau kerjasama dengan pihak ketiga”. Kemudian dalam Pasal 92 ayat (1) dinyatakan bahwa kerja sama tersebut meliputi : 1. Pengembangan usaha bersama yang dimiliki oleh desa untuk mencapai nilai ekonomi yang berdaya saing 2. Kegiatan kemasyarakatan, pelayanan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat antar desa dan / atau bidang keamanan dan ketertiban. Ketentuan – ketentuan tersebut diatas dijadikan sebagai landasan dalam pelaksanaan kerja sama baik kerja sama antar desa maupun kerja sama desa dengan pihak ketiga, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah masing-masing. 39
1.
Desa yang diajak Kerja Sama Pelaksanaan kerjasama antara Desa Tulakan dengan desa lain dalam Tahun Anggaran 2015, adalah sebanyak 2 buah kerja sama. Kerja sama ini adalah dalam bentuk kegiatan : a.
Kerjasama Pemerintah Desa Tulakan dengan Pemerintah Desa Blingoh Kecamatan Donorojo dalam
Program Pembangunan Jalan
penghubung Desa di Dukuh Slempung b.
Kerjasama Pemerintah Desa Tulakan dengan Pemerintah Desa di Kecamatan Donorojo dalam Kelanjutan Pengelolaan eks PNPM –MP Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
2.
Dasar Hukum Dasar Hukum yang dijadikan landasan dalam pelaksanaan kerjasama antara Desa Tulakan dengan Desa Blingoh dan Desa di Kecamatan Donorojo adalah : a.
Peraturan Pemerintah
b.
Peraturan Daerah Kabupaten Jepara
c.
Peraturan Desa Bersama
d.
Memorandum of Understanding (MoU)
e.
PerjanjianKerja Sama
3.
Bidang Kerja Sama Bidang kerja sama yang dilaksanakan meliputi : Bidang fisik dan non fisik.
4.
Nama Kegiatan Nama Kegiatan kerjasama anta desa yaitu : 1.
Kerjasama Pemerintah Desa Tulakan dengan Pemerintah Desa Blingoh Kecamatan Donorojo dalam Program Pembangunan Jalan Penghubung Desa di Dukuh Slempung.
2.
Kerjasama Pemerintah Desa Tulakan dengan Pemerintah Desa di Kecamatan Donorojo dalam Kelanjutan Pengelolaan eks PNPM –MP Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
5.
Satuan Pelaksana Kegiatan Desa Pelaksanaan kerjasama antar desa ini dilaksanakan oleh Tim / Panitia
yang dibentuk oleh Petinggi yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Bersama Petinggi Tulakan dan Petinggi Blingoh Nomor 8 40
Tahun 2015 tentang Pembentukan Tim Kerjasama Pemerintah Desa Tulakan dengan Pemerintah Desa Blingoh Kecamatan Donorojo dalam Program Pembangunan Jalan penghubung Desa di Dukuh Slempung Desa Tulakan dan Surat Keputusan Bersama Petinggi Tulakan dan Petinggi se Kecamatan Donorojo Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pembentukan Tim Pengelolaan eks PNPM –MP Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP).. 6.
Data Perangkat Desa Adapun jumlah Perangkat Desa yang ditugaskan dalam penanganan kerjasama antar desa tersebut sebanyak 10 Orang dengan data sebagaiberikut : a.
Kerjasama dengan Desa Blingoh : 1.
Nama Jabatan
2.
Nama Jabatan
3.
Nama Jabatan
4.
Nama Jabatan
5.
Nama Jabatan
b.
: Ahmad Khafid : Carik : Muryadi : Kamituwo Drojo : Rapan : Kebayan Drojo : Suroso : Petengan Drojo : Suwoto : Ladu II Drojo Kerjasama dengan Desa se Kecamatan Donorojo :
1.
Nama Jabatan
2.
Nama Jabatan
3.
Nama Jabatan
4.
Nama Jabatan
5.
Nama
: H. Muhammad Sutrisno : Petinggi : Ahmad Sholeh : TPK Desa : Kiswati : Pengelola SPP : Siti Khobsyah : Pengelola SPP : Sarjono 41
Jabatan
7.
: Pendamping Desa
Sumber dan Jumlah Anggaran Sumber Anggaran untuk kedua kerjasama ini adalah dari: APBD, ADD, dana operasional SPP dan Swadaya masyarakat. Jumlah Anggaran Rp. 10.000.000,-
8.
Jangka Waktu Kerjasama Jangka waktu pelaksanaan kerjasama ini adalah : a.
Kerjasama Pemerintah Desa Tulakan dengan Pemerintah Desa Blingoh Kecamatan Donorojo dalam Program Pembangunan Jalan penghubung Desa di Dukuh Slempung Desa Tulakan berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang lagi sampai dengan selesainya pembangunan Jalan penghubung.
b.
Kerjasama Pemerintah Desa Tulakan dengan Pemerintah Desa se Kecamatan
Donorojo
selama
program
SPP
eks
PNPM-MP
berlangsung.
9.
Hasil Kerja Sama Adapun realisasi pelaksanaan kegiatan kerja sama antara Pemerintah Desa Tulakan dengan Pemerintah Desa Blingoh Kecamatan Donorojo adalah sebagai berikut : a.
Terbangunnya jalan penghubung desa yang akan memperlancar arus transportasi dan memperpendek jarak tempuh, sehingga diharapkan mampu meningkatkan perekonomian kedua desa.
b.
Telaksananya simpan pinjam perempuan se Kecamatan Donorojo dengan aturan pelaksanaan yang sama di masing-masing desa agar dicapai akutabilitas dalam pelaksanaannya, sehingga diharapkan mampu mengurangi kemacetan usaha.
10.
Permasalahan dan Penyelesaian a.
Permasalahan : Adapun permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kerjasama antar desa ini adalah masalah pembiayaan. Pencairan anggaran / pembiayaan dari masing-masing desa yang tidak tepat waktu menganggu kelancaran pelaksanaan kerjasama pembangunan dan 42
masih
adanya
peminjam
yang
belum
tepat
waktu
dalam
pengangsurannya. b.
Solusi Penyelesaian : Untuk mengatasi permasalahan pembiayaan tersebut, maka : kedua
belah
pihak
melakukan
musyawarah
untuk
1. saling
mempercepat pencairan anggaran / pembiayaan, sehingga kegiatan kerja sama pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
2.
Melakukan penagihan dan memberi penjelasan dengan sebaikbaiknya. B.
KERJA SAMA DENGAN PIHAK KETIGA 1.
Mitra yang diajak Kerja Sama Pelaksanaan Kerjasama Desa Tulakan dengan Pihak Ketiga dalam Tahun Anggaran 2015, adalah sebanyak .3 (tiga) buah kerja sama dalam bentuk kegiatan : a.
Kerja sama antara Pemerintah Desa Tulakan dengan Pelaku usaha di Desa dari pelaku usaha luar desa.
b.
Kerja sama antara Pemerintah Desa Tulakan dengan Pelaku usaha di Desa dari pelaku usaha Desa Tulakan.
c.
Kerja sama antara Pemerintah Desa Tulakan dengan PT Anugerah Makmur Abadi tentang Pengelolaan Kawasan Daerah Aliran Sungai.
2.
Dasar Hukum Dasar Hukum yang dijadikan landasan dalam pelaksanaan kerjasama antara Desa Tulakan dengan Pihak Ketiga adalah : a.
Peraturan Pemerintah
b.
Peraturan Daerah Kabupaten Jepara
c.
Peraturan Desa
d.
Memorandum of Understanding (MoU)
e.
PerjanjianKerja Sama
3.
Bidang Kerja Sama Bidang kerja sama yang dilaksanakan meliputi : a.
Bidang Keamanan 43
1.
Kerja sama antara Pemerintah Desa Tulakan dengan Pengusaha Sarang Burung Walet.
b.
Bidang Ekonomi 1.
Kerjasama dengan Pelaku usaha dari dalam dan luar desa tentang
dukungan
dan
partisipasi
pelaku
usaha
dalam
pembangunan / kegiatan desa. 2.
Kerja sama antara Pemerintah Desa Tulakan dengan PT Anugerah Makmur Abadi tentang Pengelolaan Kawasan Daerah Aliran Sungai
4.
Nama Kegiatan Nama Kegiatan kerjasama anta desa yaitu : a.
Kerja sama antara Pemerintah Desa Tulakan dengan Pelaku usaha di Desa dari pelaku usaha luar desa.
b.
Kerja sama antara Pemerintah Desa Tulakan dengan Pelaku usaha di Desa dari pelaku usaha Desa Tulakan.
c.
Kerja sama antara Pemerintah Desa Tulakan dengan PT Anugerah Makmur Abadi tentang Pengelolaan Kawasan Daerah Aliran Sungai.
5.
Satuan Pelaksana Kegiatan Desa Pelaksanaan kerjasama antar desa ini dilaksanakan oleh Tim / Panitia
yang dibentuk oleh Petinggi yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Bersama Petinggi Tulakan dengan Pengusaha Sarang Burung Walet Nomor 11 Tahun 2013 tentang Keamanan Sarang Burung Walet di Desa Tulakan,
Surat Keputusan Bersama Petinggi Tulakan dengan
Pelaku Usaha Dalam Dan Luar Desa Nomor 1 Tahun 2015 tentang Dukungan Dan Partisipasi Pelaku Usaha Dalam Pembangunan / Kegiatan Desa dan Surat Keputusan Bersama Petinggi Tulakan dengan Direktur PT Anugrah Makmur Abadi Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Kawasan Daerah Aliran Sungai
6.
Sumber dan Jumlah Anggaran Sumber Anggaran untuk ketiga kerjasama ini adalah dari: ADD, sumbangan fihak ke tiga dan Swadaya Masyarakat. Jumlah Anggaran Rp. 15.000.000,44
7.
Jangka Waktu Kerjasama Jangka waktu pelaksanaan kerjasama ini adalah untuk waktu yang tidak terbatas dan apabila ada hal-hal yang mendesak dapat dirembug kembali.
8.
Hasil Kerjasama Adapun realisasi pelaksanaan kegiatan kerja sama antara Pemerintah Desa Tulakan dengan Pihak Ketiga adalah sebagai berikut : a.
Terwujudnya kesepakatan tentang penjagaan keamanan lingkungan dan sarang burung walet sebagai satu kesatuan penjagaan yang saling mendapatkan manfaat. Pengusaha sarang
burung
walet
mendapatkan
keuntungan
terjaminnya
keamanan usahanya dan lingkungan serta penjaga mendapatkan tambahan penghasilan. b.
Terwujudnya kesepakatan dukungan dan partisipasi dari pelaku usaha terhadap pembangunan/kegiatan desa.
c
Terkelolanya kawasan daerah aliran sungai secara berimbang antara kepentingan perusahaan dan kelestarian lingkungan yang akan tetap menjaga ekosistem terjamin sehingga kerusakan yang sangat parah bisa dihindari
9. Permasalahan dan Penyelesaian a.
Permasalahan : Dalam pelaksanaan kerja sama dengan pihak ketiga ini terdapat beberapa permasalahan, diantaranya : 1.
Masalah keberadaan. Pihak ketiga jarang sekali bahkan hampir tidak pernah bertemu secara pribadi, kebanyakan lewat telepon atau utusan sehingga penyampaian masalah sangat lambat.
2.
Masalah ketepatan waktu. Pihak ketiga sering kali tidak tepat waktu dalam memberikan dukungan dan berpartisipasi dalam pembangunan /kegiatan desa.
3.
Masalah keuangan. Pihak ketiga sering kali tidak tepat waktu dalam pembayaran bagi hasil pengelolaan sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani. 45
b.
Solusi Penyelesaian : Menghadapi berbagai permasalahan yang timbul dari adanya kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana tersebut diatas, maka Pemerintah Desa Tulakan melakukan langkah – langkah : 1.
Memberitahukan
tentang
adanya
permasalahan-
permasalahan kepada pihak ketiga sehubungan dengan adanya kerjasama yang telahdisepakati bersama. 2.
Melakukan musyawarah untuk meminta klarifikasi / penjelasan dengan pihak ketiga terkait dengan permasalahan yang ada.
3.
Memberikan peringatan berupa teguran ataupun sanksi kepada pihak ketiga terkait dengan permasalahan yang ada.
C.
BATAS DESA Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa, dinyatakan bahwa Batas desa adalah batas wilayah yurisdiksi pemisah wilayah penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan suatu desa dengan desa lain. Sedangkan yang dimaksud dengan penetapan batas desa adalah proses penetapan batas desa secara kartometrik di alas suatu peta dasar yang disepakati. Penegasan batas desa ini adalah proses pelaksanaan di lapangan dengan
memberikan
tanda
batas
desa
berdasarkan
hasil
penetapan.
Penetapan dan penegasan Batas desa untuk memberikan kepastian hukum terhadap batas desa di wilayah darat dan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan penetapan dan penegasan batas desa secara tertib dan terkoordinasi. Secara
faktual
sebagian
besar
desa
belum
menindaklanjuti
penegasan batas wilayah secara pasti di lapangan yang dilengkapi dengan titik koordinat batas diatas Peta, sehingga hal ini dapat menimbulkan permasalahan dikemudian hari. Untuk dapat melaksanakan penegasan batas wilayah ini memerlukan dana yang sangat besar, sehingga menyebabkan sebagian besar desa di Indonesia belum melakukannya. Mendasarkan pada ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2006 tentang
Penetapan dan Penegasan Batas Desa,
dinyatakan bahwa tata cara penetapan dan penegasan batas desa dilakukan melalui penelitian dokumen, penentuan peta dasar yang dipakai, pelacakan garis batas, pemasangan pilar di sepanjang garis batas, pengukuran, dan lain46
lain, dimana kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip geodesi dan dilaksanakan oleh Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati yang beranggotakan dinas / instansi terkait, kecamatan, pemerintah desa dan tokoh masyarakat dari desa-desa yang berbatasan. Sampai dengan saat ini Pemerintah Desa Tulakan Kecamatan Donorojo belum melaksanakan penetapan dan Penegasan Batas Desa dikarenakan beberapa hal diantaranya kekurangan sumber daya dan juga dana. 1.
Sengketa Batas Desa Apabila suatu Desa belum melaksanakan penegasan batas desanya, kemungkinan dapat menimbulkan potensi masalah antar Desa, diantaranya: a.
Sengketa batas antar daerah / desa ;
b.
Perebutan Sumber Daya Alam di wilayah Perbatasan ;
c.
Ketidakpastian dalam pendaftaran pemilih (Pemilu, Pilkada dan Pilpet);
d.
Ketidakjelasan pengeluaran perijinan pengelolaan Sumber Daya Alam serta bukti hak atas tanah di wilayah perbatasan ;
e.
Overlapping pengaturan tata ruang daerah / desa.
2.
Penyelesaian yang Dilakukan Terkait dengan belum adanya penegasan batas wilayah ini secara resmi yang didasarkan pada ketentuan yang berlaku, maka diperlukan langkah-langkah pencegahan dari kemungkinan timbulkan permasalahan terkait batas wilayah ini, sebagai berikut : a.
Melaksanakan sinkronisasi batas wilayah antar desa secara bersama-sama berdasarkan sejarah masing-masing desa.
b.
Mengadakan musyawarah antar desa deifasilitasi oleh Camat untuk
mengupayakan
win-win
solution
dalam
menyelesaikan
permasalahan batas desa.
3.
Satuan Pelaksana Kegiatan Desa Dalam melaksanakan kegiatan pencegahan dari kemungkinan timbulnya permasalahan terkait dengan batas desa tersebut, dilibatkan berbagai pihak diantaranya Perangkat Desa, Ketua RT/RW, Pengurus Lembaga
Kemasyarakatan
Desa
maupun
Tokoh
Masyrakat
yang
mengetahui sejarah batas desa. 47
4.
Data Perangkat Desa a.
Nama Jabatan
b.
Nama Jabatan
c.
Nama Jabatan
d.
Nama Jabatan
e.
Nama Jabatan
f.
Nama Jabatan
g.
Nama Jabatan
h.
Nama Jabatan
i.
Nama Jabatan
j.
Nama Jabatan
k.
Nama Jabatan
l.
Nama Jabatan
m.
Nama Jabatan
n.
Nama Jabatan
: Ahmad Khafid : Carik : Mulyadi : Kamituwo Krajan : H. Noor Syafiq : Kamituwo Winong : Suwardi : Kamituwo Ngemplak : Muryadi : Kamituwo Drojo : H. Wagisri : Kamituwo Pejing : Kasriyono : Kebayan Krajan : Shodiq : Kebayan Winong : Ridwan : Kebayan Ngemplak : Rapan : Kebayan Drojo : Dasim : Kebayan Pejing : Juwari : Petengan Krajan : Jumari : Petengan Winong : Sutriyo : Petengan Ngemplak 48
o.
Nama
: Suroso
Jabatan p.
Nama
: Munawar
Jabatan q.
: H. Zaenal Arisin
: H. Tasono
: Budi Sutrisno
: Siswanto
: Afandi
: Sumadi : Tokoh Masyarakat
Nama
: Ali Faqih
Jabatan
D.
: Sekretaris LKMD
Nama Jabatan
w.
: Ketua LKMD
Nama Jabatan
v.
: Ketua RT
Nama Jabatan
u.
: Ketua RW II
Nama Jabatan
t.
: Ketua RW I
Nama Jabatan
s.
: Petengan Pejing
Nama Jabatan
r.
: Petengan Drojo
: Tokoh Masyarakat
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA Sebagaimana kita ketahui pada berbagai media massa maupun media elektronik, musibah / bencana sering terjadi di Indonesia. Bencana datang tanpa kita duga waktunya dan seringkali menimbulkan korban jiwa. Untuk itu perlu kewaspadaan kita semua untuk menghadapinya. 1. Bencana Yang Terjadi dan Penanggulangannya a.
Bencana Yang Terjadi Pada tanggal 2 Maret 2015 terjadi bencana tanah longsor yang mengakibatkan kerusakan 1 buah rumah di RT 01 RW IX Dukuh Pejing Desa Tulakan.
2.
Penanggulangannya 49
a.
Penanganan dilaksanakan oleh masyarakat, Tagana dan Linmas di bawah koordinasi Petinggi Tulakan
b.
Penanggulangan bencana dibidang kesejahteraan sosial untuk penanggulangan maupun evakuasi dilaksanakan oleh masyarakat Tagana dan Linmas dibawah koordinasi Petinggi Tulakan dan Dinas / Instansi terkait
c.
Penanganan bantuan sosial kepada korban bencana dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Tulakan dengan berkoordinasi dengan Dinas / Instansi terkait
3.
Status Bencana Lokal Desa Tulakan
4.
Sumber dan Jumlah Anggaran a.
Sumber
:
ADD
dan
Swadaya
Jumlah anggaran
: Rp.1.000.000,-.
Masyarakat b. 5.
Antisipasi Desa a.
Memberikan penyuluhan kepada masyaarkat untuk waspada terhadap daerah rawan bencana
b.
Memprediksikan kemungkinan dampak bencana
c.
Merencanakan tindakan resiko bencana dan merencanakan bantuan sosial
d.
Penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana
e.
Melaksanakan pembagian tugas penanganan korban bencana sesuai dengan Tupoksi masing-masing
6.
Potensi Bencana Yang Diperkirakan Dapat Terjadi a.
Banjir
b.
Tanggul Jebol
c.
Angin puting beliung
d.
Kebakaran
e.
Kekeringan
f.
Sambaran petir
g.
Tanah longsor 50
E.
PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM 1.
Gangguan Yang Terjadi Gangguan ketentraman dan ketertiban umum yang terjadi di Desa Tulakan sepanjang tahun 2015 adalah sebanyak 2 kasus, dengan perincian sebagai berikut :
NO
JENIS GANGGUAN
JUMLAH (Kali)
1
Pencurian
2
2
Perampokan
-
3
Pembunuhan
-
4
Penganiayaan
-
5
Perkelahian
-
6
Pemerkosaan
-
TOTAL KASUS
2.
KETERANGAN
2
Satuan Pelaksana Kegiatan Desa Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Desa yang ada di Pemerintah Desa Tulakan, maka yang melaksanakan tugas penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di lapangan adalah “Petengan” dibantu oleh Hansip / Linmas Desa dibawah koordinasi dan tanggung jawab Petinggi. Dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di desa, peran Petinggi sangat sentral karena mengkoordinasikan dan bertanggung jawab penuh atas terjaminnya ketentraman dan ketertiban masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya kerja sama dan komunikasi yang aktif dengan seluruh elemen masyarakat serta berkoordinasi dengan Babinsa, baik dari Polsek maupun Koramil yang ditugaskan di desa masing-masing.
3.
Data Perangkat Desa dan Linmas Adapun data Perangkat Desa dan Anggota Linmas yang melaksanakan tugas penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di Desa Tulakan adalah sebagai berikut : NO
NAMA
JABATAN
KET. 51
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
JUWARI JUMARI SUTRIYO MUNAWAR SUWARTO KASWI SUNADI SUDAR NGADIYONO ABDUL MARDI RUSDI SUDADI SUWOTO RONDI KASDURI RADINO NGATMAN AHMAD SA'RONI PARMONO WARSITO AHMAD BASIGI SANYOTO MUHTADI TUPARMAN MASHURI MOHADI SUJAK DARMIN SUDARLAN SYAHRI SAMROTUL FUAD SUTARMAN SANTOSO AM SUHUD KASWI KUNARSO JUMADI HARNO WARDAIM MULYONO ZUWADI CIPWANTO KARIYADI DARSUKI MURHADI NOR SHOKIB SUROSO MUSYAFAK ABDUL AZIS NGARNO JUPRI SURADI ALI SUYONO NGASPAN TARMUNJI JONO
Petengan Petengan Petengan Petengan Danton Hansip Wadanton Hansip Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas Anggota Hansip / Linmas 52
57 58 59 60 61 62 4.
KASWI KASRIYONO SHODIQ RIDWAN RAPAN DASIM
Anggota Hansip / Linmas Kebayan Kebayan Kebayan Kebayan Kebayan
Penanggulangan dan Kendalanya Penanggulangan terhadapadanya gangguan ketentraman dan ketertiban umum di Desa Tulakan antara lain : a.
Deteksi dini, menciptakan suasana yang kondusif di wilayah melalui berbagai sosialisasi, pembinaan, dll. pada setiap kesempatan yang ada, baik pada pertemuan bersifat formal maupun informal.
b.
Pendekatan terhadap Toma, Toga, dan unsur Ormas yang ada.
c.
Mempertemukan antar pihak yang bersengketa untuk mencari solusi dan kesepakatan bersama (bila perlu dengan dibuatkan Berita Acara)
d.
Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait baik aparat Kepolisian / Babinsa, Koramil / Babinsa, Satpol PP, Kecamatan maupun instansi lainnya. Kendala
yang
dihadapi
dalam
upaya
penanggulangan
gangguan ketentraman dan ketertiban umum di Desa Tulakan antara lain : a.
Masih adanya sikap acuh tak acuh dari sebagian masyarakat.
b.
Rasa kekeluargaan yang semakin memudar di kalangan masyarakat.
c.
Kurangnya koordinasi dengan instansi terkait.
d.
Banyaknya tontonan / tayangan di media elektronik yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat setempat.
e.
Masih adanya penjual minuman keras, jamu dan obat ilegal
5. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan Dalam setiap peristiwa / kejadian yang mengganggu ketentraman dan ketertiban umum di Desa Tulakan sedapat mungkin diselesaikan di wilayah (dusun) masing – masing dengan difasilitasi oleh Petinggi dengan memegang prinsip memenuhi rasa keadilan, kesetaraan dan tidak memihak. Apabila permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan di tingkat desa, maka diperlukan adanya keterlibatan aparat keamanan untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan dimaksud. Aparat keamanan ini mulai dari Babinsa Polsek, Babinsa Koramil, Satpol PP sampai dengan 53
Muspika
apabila
permasalahan
tersebut
dirasa
berat,
penting,
dan
membutuhkan penanganan segera. Sehingga dampak / ekses yang ditimbulkan tidak menjalar kemana-mana dan stabilitas wilayah dapat tetap terjaga (tetap kondusif). 6. Sumber dan Jumlah Anggaran a.
Sumber
b.
Jumlah anggaran
: ADD dan Sumber lainnya : Rp. 10.000.000,-
BAB VI PENUTUP Demikian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) Akhir Tahun Anggaran 2015 yang kami sampaikan. Kami menyadari dalam laporan ini masih ada beberapa kekurangan, untuk itu kritik, saran dan masukan dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikannya. Berbagai hal yang masih kurang dan belum dapat terealisir secara tuntas, mudah – mudahan akan dapat menjadi bahan perbaikan di tahun mendatang. Kami 54
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada segenap elemen masyarakat Desa Tulakan Kecamatan Donorojo, mulai dari Perangkat Desa, BPD, LKMD, TPK, KPMD, PKK, Karang Taruna, RT/RW, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan seluruh warga masyarakat yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, atas bantuan, kerja sama, bimbingan, arahan dan lain sebagainya dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakat di Desa Tulakan Kecamatan Donorojo selama tahun 2015 sehingga dapat terlaksana dengan lancar dan sukses. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada yang terhormat Bapak Bupati Jepara, Dinas/Instansi tingkat Kabupaten Jepara, Bapak Camat beserta Muspika Donorojo dan Dinas/Instansi tingkat Kecamatan Donorojo atas bimbingan, bantuan, kerja sama, saran, arahan dan lain sebagainya dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan & kemasyarakatan di Desa Tulakan selama tahun 2015. Dengan kerendahan hati dan tulus ikhas, kami juga mengucapkan permohonan maaf yang sebesar – besarnya bila masih terdapat kekurangan – kekurangan, harapan – harapan yang belum dapat terpenuhi di masyarakat, namun semua itu bukan karena kesengajaan, akan tetapi memang karena keterbatasan – keterbatasan sumber daya yang ada. Pada akhirnya, marilah kita memohon seraya berdoa semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk dan kekuatan kepada kita semua serta meberikan ridho atas segala pengabdian yang telah kita lakukan guna menuju kearah Desa Tulakan yang lebih baik, lebih maju dan lebih sejahtera. Tulakan, 31 Desember 2015 Petinggi Tulakan,
H. MUHAMMAD SUTRISNO, S.H. LAMPIRAN - LAMPIRAN
55
Gambar : KANTOR DESA TULAKAN
Gambar : GAPURA PUSAT PEMERINTAHAN DESA
56
Gambar : RUANG PETINGGI
Gambar : SITUS RESMI DESA TULAKAN
57
Gambar : TRADISI JEMBUL TULAKAN
Gambar : PENGASPALAN JALAN DUKUH SONDER – PEJING
58
KATA PENGANTAR
Puju syukur kami panjatkan kehadlirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) Akhir Tahun Anggaran 2015. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) Akhir Tahun Anggaran 2015 Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo disusun sebagai penerapan pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Tujuannya adalah sebagai laporan dari Petinggi Tulakan menyangkut pelaksanaan seluruh kewenangan yang d imiliki oleh Pemerintah Desa baik kewenangan yang berdasarkan asal usul pemerintahan desa, urusan pemerintahan Kabupaten yang diserahkan kepada desa, tugas-tugas pembantuan dan urusan pemerintahan lainnya. Pemerintah Desa mengucapkan terima kasih atas dukungan dan peran serta seluruh masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di Desa Tulakan sehingga penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan berjalan dengan lancar, sukses dan selamat. Banyak kemajuan dan keberhasilan yang dapat diraih, tetapi juga masih banyak masalah dan tantangan pembangunan yangperlu diselesaikan. Untuk itu, kerjasama dan partisipasi dari Lembaga Kemasyarakatan Desa dan masyarakat desa penting bagi perbaikan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa pada masa mendatang. Demikian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) ini kami sampaikan, mudah-mudahan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan informasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa kami selamatahun 2015.
Tulakan, 31 Desember 2015 Petinggi Tulakan,
`
H. MUHAMMAD SUTRISNO , S.H.
59
DAFTAR ISI
ii KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………
ii iii
BAB
I PENDAHULUAN ……………………………………………………………… A. DASAR HUKUM …………………………………………………………. B. GAMBARAN UMUM DESA ……………………………………………… 1. Kondisi Geografis …………………………………………………….. 2. Gambaran Umum Demografis ………………………………………. 3. Kodisi Ekonomi ………………………………………………………. a. Potensi Unggulan Desa ………………………………………… b. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB ……………………………….
1 2 4 4 7 7 7 8
BAB
II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA …………. A. VISI DAN MISI ………………………………………………………….. B. STRTATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA ………………………. C. PRIORITAS DESA ………………………………………………………
10 10 12 16
BAB
III KEWENANGAN DESA …………………………………………………….. A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA ………………………………….. 1. Pelaksanaan Kegiatan …………………………………………….. 2. Tingkat Pencapaian ………………………………………………… 3. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa ……………………………….. 4. Data Perangkat Desa ……………………………………………… 5. Alokasi dan Realisasi Anggaran ………………………………….. 6. Proses Perencanaan Pembangunan …………………………….. 7. Sarana dan Prasarana …………………………………………….. 8. Permasalahan dan Penyelesaian ………………………………… B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN .. 1. Pelaksanaan Kegiatan ……………………………………………… 2. Tingkat Pencapaian ……………………………………………….. 3. Realisasi Program dan Kegiatan ………………………………… 4. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa ………………………………. 5. Data Perangkat Desa ……………………………………………… 6. Permasalahan dan Penyelesaian ………………………………..
18 18 21 22 23 23 24 26 26 26 26 26 26 26 33 34 37
BAB IV
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ……………………… A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA ………………………… 1. Dasar Hukum ………………………………………………………. 2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan ………………………….. 3. Pelaksanaan Kegiatan …………………………………………… 4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan ………………… 5. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa ………………………………. 6. Data Perangkat Desa ……………………………………………… 7. Permasalahan dan Penyelesaian ……………………………….. B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN ……………………… 1. Dasar Hukum ……………………………………………………… 2. Urusan Pmerintahan Yang Ditugaspembantuankan ………… 3. Sumber dan Jumlah Anggaran ………………………………… 4. Sarana dan Prasarana …………………………………………..
38 38 38 38 38 38 38 39 39 39 39 39 39 39
BAB
URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA ……………………………… A. KERJASAMA ANTAR DESA ……………………………………… 1. Desa yang diajak Kerja Sama …………………………………. 2. Dasar Hukum …………………………………………………….
40 40 40 40
V
60 iii
B.
C.
D.
E.
3. Bidang Kerja Sama ……………………………………………………. 4. Nama Kegiatan ………………………………………………………… 5. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa …………………………………… 6. Data Perangkat Desa ………………………………………………….. 7. Sumber dan Jumlah Anggaran ………………………………………. 8. Jangka Waktu Kerja Sama ……………………………………………. 9. Hasil Kerja Sama ……………………………………………………… 10. Permasalahan dan Penyelesaian ………………………………….. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA …………………………….… 1. Mitra yang diajak Kerja Sama ………………………………………… 2. Dasar Hukum …………………………………………………………… 3. Bidang Kerja Sama …………………………………………………….. 4. Nama Kegiatan …………………………………………………………. 5. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa ……………………………………. 6. Sumber dan Jumlah Anggaran ……………………………………….. 7. Jangka Waktu Kerja Sama ……………………………………………. 8. Hasil Kerja Sama ………………………………………………………. 9. Permasalahan dan Penyelesaian ……………………………………. BATAS DESA ……………………………………………………………… 1. Sengketa Batas Desa ………………………………………………….. 2. Penyelesaian …………………………………………………………… 3. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa …………………………………… 4. Data Perangkat Desa ………………………………………………….. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA ………….…. 1. Bencana yang terjadi dan Penanggulangannya …………………… 2. Status Bencana………………………………………………………… 3. Sumber dan Jumlah Anggaran ………………………………………. 4. Antisipasi Desa ………………………………………………………… 5. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa …………………………………… 6. Kelembagaan yang dibentuk ………………………………………… 7. Potensi Bencana yang diperkirakan terjadi …………………………. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM 1. Gangguan yang terjadi ………………………………………………… 2. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa …………………………………… 3. Penanggulangan dan Kendalanya …………………………………. 4. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan ………. 5. Sumber dan Jumlah Anggaran ………………………………………
41 41 41 42 42 43 43 43 44 44 44 44 45 45 45 45 45 46 47 48 48 48 48 50 50 51 51 51 51 51 51 52 52 52 52 53 53
PENUTUP …………………………………………………………………….
54
LAMPIRAN – LAMPIRAN ………………………………………………………………..
55
BAB VI
iv 61