PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang melahirkan konsekueansi logis bagi dunia penyiaran radio, maka dengan perkembangan daya pikir seorang manusia menuntut dunia media lebih cerdas sebagai sumber informasi. Televisi memiliki kelebihan dari radio, yakni televisi lebih bersifat audio-visual, radio hanya auditori saja, Meskipun demikian, radio
melebihi
televisi dalam hal daya jangkauannya yang lebih jauh (tanpa satelit komunikasi) dan mudahnya penyampaian suatu pesan. Selain itu radio cenderung lebih cepat dibandingkan televisi dalam penyampaian informasinya. Penyiaran radio sebagai media sering menjadi alat penghubung dalam kehidupan sehari-hari (Prayudha, 2004). Radio diharapkan tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga dapat menyediakan informasi-informasi yang dapat diterima dan dimanfaatkan khalayaknya untuk kegiatan yang produktif, sekaligus meningkatkan pengetahuan khalayak, sehingga dengan sendirinya masyarakat diharapkan lebih kritis terhadap program-program pembangunan. Hal ini semakin penting sejalan dengan semakin intensifnya upaya memanfaatkan radio sebagai alat ataupun media komunikasi pembangunan di Indonesia. Penyiaran radio bisa dijadikan sebagai kekuatan utama media untuk hubungan kepentingan yang baik maupun kepentingan yang buruk bagi masyarakat. Acara-acara yang ditawarkan oleh penyiaran radio biasanya mencerminkan “need and wants” yang bernilai bagi masyarakat. Penyiaran radio terus-menerus dalam menyiarkan program yang menjadi perhatian pendengar akan menimbulkan nilai dan hasrat bagi kepentingan masyarakat yang berarti ada kesesuaian antara harapan pendengar dan stasiun penyiaran radio. Penyiaran radio menjadi alat penting sebagai media periklanan. Radio Republik Indonesia adalah salah satu alat perjuangan bangsa dalam merebut, mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan. Sejumlah sumberdaya
manusia RRI saat ini yang keseluruhannya merupakan pegawai negeri sipil yang lekat dengan aturan kepegawaian, jam kerja kepangkatan serta birokrasi, maka
2
RRI merupakan bagian tidak terpisahkan dari komunikasi dan informasi bagi masyarakat Indonesia.. RRI dituntut agar dapat memainkan perannya sebagai lembaga penyiaran publik di negeri ini. RRI pun dituntut untuk mampu memainkan perannya menjadi alat yang berada pada posisi yang seadil-adilnya Artinya, RRI diharapkan mampu menampung aspirasi masyarakat sebagai pendengarnya untuk kemudian menyalurkannya kepada instansi terkait seperti yang diharapkan pendengarnya. Hal sebaliknya pun harus terjadi, RRI hasus mampu memainkan perannya menjalankan program-program pembangunan yang diluncurkan pemerintah melalui instansi-instansi terkait. RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara, siarannya ditujukan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. RRI yang berdiri 24 hari setelah kemerdekaan Republik Indonesia yaitu 11 September 1945, mempunyai peran besar dalam perjuangan kemerdekaan dan dalam perjalanan negeri ini, pendiri RRI adalah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Pendiri Bangsa. Setelah selama 32 tahun RRI menjadi corong pemerintah, maka berdasar UU No.32 tahun 2002, RRI berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral dan tidak bersifat komersial yang tugasnya adalah memberikan pelayanan siaran informasi, pelestarian budaya, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial dan menjaga citra positif bangsa di dunia Internasional. RRI merupakan badan hukum yang didirikan oleh negara yang berdasarkan PP No 12 tahun 2005 kedudukannya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden RI. Revitalisasi RRI menjadikannya sebagai lembaga pelayanan publik, yang menyebabkan RRI melakukan revitalisasi pemancar. RRI merevitalisasi pemancar dan studio jaringan berita Nasional Pro 3 untuk meningkatkan daya jangkau dan kualitas siaran, mengingat secara geografis Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang semua harus terlayani. Hal ini dimaksudkan agar tercapai keadilan informasi khususnya untuk masyarakat di daerah terdepan dan terpencil yang tidak terlayani oleh media lain. Revitalisasi ini penting untuk Pemilu 2009 sekaligus krisis ekonomi global tahun 2009. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik program siaran RRI memberikan
3
hak masyarakat mengetahui berbagai informasi dan hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Salah satu upaya untuk mengubah kepentingan masyarakat, memberikan pelayanan, informasi pendidikan dan hiburan kepada semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia, RRI selalu melakukan kontrol sosial dalam masyarakat dengan salah satu cara menyajikan informasi-informasi yang aktual dan terpercaya dan juga melaksanakan fungsinya sebagai radio republik. Menghadapi persaingan yang semakin kuat, saat ini RRI masih menyajikan lagu-lagu yang cenderung keluaran di era 70-an, berita-berita dan informasi yang disajikan bukan lagi berita-berita aktual, RRI bukan lagi tempat informasi yang dibutuhkan, dan mendengar siaran RRI tidak sebagus daya pancar siaran non RRI. Radio Republik Indonesia cenderung hilang-timbul suaranya. Ini semua menambah audience semakin berkurang minatnya untuk mendengar siaran RRI. Teknik penyajian RRI cenderung monoton dan kurang kreatif seperti radioradio swasta lainnya. Saat ini radio bukan hanya untuk mendapatkan dan menyiarkan berita dan informasi saja, namun dengan perkembangan hiburan di seluruh lapisan masyarakat, radio saat ini justru dijadikan sebagai sarana hiburan. Lagu-lagu pop masa kini, dengan pembawaan yang menarik dari seorang penyiar dalam membawa acara, menjadikan sebuah frekuensi radio yang dicari oleh audience. Oleh karena itu RRI Bogor, mengadakan perubahan-perubahan, khususnya perubahan acara dan lagu-lagu yang disiarkan di RRI. Salah satu program acara RRI Bogor adalah talkshow (dialog interaktif) bersama sejumlah instansi yang ada di wilayah Bogor khususnya yang berhubungan dengan pelayanan publik. Acara talkshow yang disiarkan di programa 1 setiap Selasa dan Kamis pukul 8.30 pagi. Program ini khusus diisi oleh instasi PLN dan PDAM dengan substansi informasi seputar hal-hal yang berkaitan dengan layanan publik dari dua instansi tersebut dikemas dengan acara, penyiar atau announcer yang kreatif dan lebih komunikatif. Setiap orang yang berkecimpung dalam dunia radio siaran, seperti penyiar, wartawan radio dan komentator radio atau yang menggunakan radio siaran sebagai sarana untuk menyebarkan informasinya dan melancarkan persuasifnya
4
seperti pemimpin partai politik, kepala jawatan, pengusaha dan sebagainya, perlu memahami ilmu komunikasi (Prayudha, 2004). Aplikasi lagu-lagu yang disajikan sangat bervariasi seperti lagu-lagu era tahun 1980an sampai dengan yang sedang hits saat ini. Program talkshow bukan hanya sekedar menyampaikan informasi, tetapi program ini dapat menarik minat, bahkan secara tidak langsung dapat mengarahkan perilaku khalayaknya. Oleh karena itu program siaran ini selain berperan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan dibantu oleh instansi-instansi terkait sebagai narasumber, juga dapat berperan untuk memberikan pelayanan jasa informasi kepada publik untuk memenuhi kebutuhan pendengar yang mengakibatkan suatu kepuasan pendengar terhadap pelayanan jasa instansi-instansi yang terkait melalui program siaran ini juga berfungsi sebagai wadah untuk menampung dan menyampaikan keluhan masyarakat serta mengontrol tindakan atau respons instansi terhadap keluhan masyarakat yang disampaikan oleh program siaran tersebut. Untuk mewujudkan peran RRI sebagai media siaran publik bagi masyarakat Kota Bogor, diperlukan peran serta masyarakat maupun instansi yang terlibat sebagai narasumber pada program talkshow di RRI Bogor. Berfungsinya peran tiga elemen ini secara tidak langsung akan membawa masyarakat kepada percepatan pembangunan. Kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi melalui siaran radio akan mempermudah instansi memenuhi kebutuhan masyarakat. Sekaligus menjadi tolok ukur instansi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Masalah Penelitian Pengaruh yang ditimbulkan oleh penyiaran radio terhadap kejadiankejadian sosial di masyarakat sangat bervariatif. Salah satunya adalah pengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, stasiun penyiaran radio selalu mencoba menyiarkan program-program menariknya untuk ditempatkan pada waktu kebiasaan mendengar setiap hari. Penyiaran radio bisa membuktikan peranannya untuk mempengaruhi atau membujuk aksi massa sosial, agar berpartisipasi atau terlibat dalam satu kegiatan tertentu (on air maupun off air).
5
Menurut sejarah awal radio, ketika penyiaran radio mulai bisa diterima oleh orang Amerika, cenderung mendukung nilai-nilai sosial tertentu untuk menciptakan berbagai trend sosial. Program penyiaran radio, dengan pesan-pesan iklan langsung dan informasi-informasi implisit menggunakan pendekatan untuk memasukkan nilai-nilai sosial yang dimainkan dalam naskahnya kepada pendengar. Bersama-sama dengan pers, film dan televisi, penyiaran radio telah menunjukkan keberhasilan dengan memberikan banyak nilai-nilai sosial. Penyiaran radio juga mengarahkan standarisasi dan penyederhanaan Bahasa Inggris. Hal ini menjadi trend sosial yang pertama kali tercatat di abad yang lalu. Media komunikasi massa penyiaran radio, menekankan komunikasi yang singkat dan sederhana, walaupun pada kenyataannya sekarang ini terkadang sulit untuk mengarahkan pendengar menyimak dan mengikuti ulasan-ulasan program yang durasinya lebih dari lima belas menit. Padahal dulu sangat biasa bagi seorang narasumber untuk dapat menahan pendengar sampai hampir satu jam menjelaskan argumentasinya dengan durasi yang panjang (Prayudha, 2004). Penyiaran radio juga memiliki pengaruh yang sangat besar pada masyarakat dengan menjelaskan tentang peranan dan tindakan atau respons instansi-instansi terkait dalam hal pelayanan jasa untuk publik yang bisa diudarakan, dengan mendiskusikan sebuah isu yang menarik akan menjadi semakin penting dalam pemikiran masyarakat. Isu-isu tersebut diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menimbulkan kepuasan publik. Salah satu media komunikasi siaran yang digunakan untuk acara siaran RRI Bogor adalah program talk show (dialog interaktif). Program ini, merupakan sarana yang menampung keluhan-keluhan masyarakat di Bogor kemudian disampaikan ke instansi-instansi terkait dan setelah itu mengontrol tindakan atau respons perbaikan terhadap keluhan masyarakat dari instansi tersebut. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik yang diformat secara kreatif baik format program siaran maupun penyiaran. Hal ini dapat mengakibatkan minat pendengar yang kurang tertarik menjadi lebih tertarik sehingga pendengar akan mau mendengarkan informasi yang disajikan dari instansi terkait. Tentunya hal ini di dukung oleh isu-isu yang sedang hangat di masyarakat.
6
Peningkatan mutu pelayanan publik di wilayah Kota Bogor khususnya dipengaruhi juga oleh faktor karakteristik publik, kebutuhan dan harapan publik akan kinerja institusi-institusi pelayanan publik. PLN dan PDAM adalah dua instansi yang melibatkan pelayanan publik, yang secara rutin bekerja sama dengan RRI melalui program siaran talkshow ini. PLN maupun PDAM menjadikan program siaran ini sebagai sarana menampung keluhan pelanggan mereka. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan beberapa masalah penelitian yang hendak ditemukan jawabannya, yakni: 1. Bagaimana tingkat kepuasan pendengar terhadap program talkshow PLN dan PDAM di RRI Bogor? 2. Seberapa besar hubungan karakteristik internal pendengar dengan tingkat kepuasan pendengar terhadap program talkshow PLN dan PDAM di RRI Bogor? 3. Seberapa besar hubungan frekuensi dan intensitas mendengarkan RRI Bogor dengan tingkat kepuasan pendengar terhadap program talkshow PLN dan PDAM di RRI Bogor? 4. Seberapa besar hubungan persepsi terhadap narasumber, persepsi terhadap pelayanan PLN dan PDAM dengan tingkat kepuasan pendengar terhadap program talkshow PLN dan PDAM di RRI Bogor? Tujuan Penelitian Penelitian ini ditujukan untuk menjelaskan bagaimana hubungan respons pendengar terhadap program talkshow di radio RRI Bogor, dengan pelayanan publik di wilayah Kota Bogor. Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengidentifikasi tingkat kepuasan pendengar terhadap program talkshow PLN dan PDAM di RRI Bogor. 2. Menganalisis hubungan karakteristik internal dengan tingkat kepuasan pendengar terhadap program talkshow PLN dan PDAM di RRI Bogor. 3. Mengkaji hubungan frekuensi dan intensitas mendengarkan RRI Bogor dengan tingkat kepuasan pendengar terhadap program talkshow PLN dan PDAM di RRI Bogor.
7
4. Mengkaj hubungan persepsi terhadap narasumber, dan pelayanan PLN dan PDAM dengan tingkat kepuasan pendengar terhadap program talkshow PLN dan PDAM di RRI Bogor. Kegunaan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang terlibat. Kegunaannya yaitu: 1.
Bahan masukan bagi RRI Bogor
untuk mengembangkan kuantitas dan
kualitas program siaran talkshow dalam rangka pelayanan publik di wilayah Kota Bogor dengan lebih baik sehingga dapat memperbaiki dan memajukan RRI Bogor. 2.
Bahan informasi dalam pengembangan pembuatan suatu program siaran pada seluruh cabang Radio Republik Indonesia dan radio swasta lainnya.
3.
Bahan masukan bagi instansi PLN dan PDAM dalam hal peningkatan pelayanan masyarakat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
4.
Bahan kajian untuk ilmu komunikasi lebih lanjut, khususnya mengenai peran radio dalam komunikasi pembangunan.