PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah sekarang ini tidak lain bertujuan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, antara lain diwujudkan melalui kebijakan deregulasi di bidang usaha. Dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan, khususnya antar perusahaan yang sejenis akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan tambahan
dana
yang
digunakan
oleh
perusahaan
untuk
pengembangan
perusahaannya. Tambahan dana ini merupakan modal bagi perusahaan yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pengembangan misalnya untuk melaksanakan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk keperluan lainnya. Perusahaan dapat memperoleh tambahan dana yang dibutuhkan perusahaan (sumber intern) maupun menarik modal dari luar perusahaan. Pasar modal dipandang sebagai sarana yang efektif untuk menghimpun dana dari masyarakat. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pergerakan dana investasi jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor usaha. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar modal dapat digunakan sebagai sarana tidak langsung pengukur kualitas manajemen, jika
pasar modal sifatnya efisien harga dari surat berharga juga mencerminkan penilaian dari investor terhadap prospek laba perusahaan di masa yang akan datang. Pasar modal mempunyai fungsi sebagai alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam (jogiyanto 2003 : 11). Dalam rangka pencapaian tujuan utama perusahaan dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang, manajer keuangan perlu melaksanakan kebijakan-kebijakan. Salah satu kebijakan yang dapat dilakukan adalah kebijakan deviden yang merupakan sebagai pembayaran kepada pemegang saham oleh pihak perusahaan atas keuntungan yang diperolehnya. Besarnya dividen yang akan diperoleh pemegang saham sangat tergantung dari kebijakan dividen yang dibuat oleh perusahaan masing-masing. Stabilitas laba dan akses ke pasar modal merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kebijakan dividen. Suatu perusahaan yang mempunyai laba yang stabil seringkali dapat memperkirakan berapa besarnya laba dimasa yang akan datang. Perusahaan seperti ini biasanya membayarkan laba dengan persentase yang lebih tinggi daripada perusahaan yang memiliki laba yang berfluktuasi. Perusahaan yang memiliki laba yang tidak stabil tidak yakin apakah laba yang diharapkan pada tahun-tahun mendatang akan tercapai, sehingga perusahaan cenderung untuk menahan sebagian laba pada saat ini. Dividen yang rendah akan lebih mudah untuk dibayarkan apabila laba menurun pada masa yang akan datang. Suatu perusahaan yang besar dan telah berjalan baik serta mempunyai catatan profitabilitas dan stabilitas laba, akan mempunyai akses yang mudah ke pasar modal. Jadi perusahaan yang sudah mapan cenderung untuk memberi dividen lebih tinggi dari pada perusahaan kecil atau baru. Dengan bertambah tingginya kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio profitabilitas, maka diharapkan semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, yang pada akhirnya diharapkan akan sejalan dengan besarnya dividen yang diberikan.
Bagi pihak investor, pada umumnya mereka tertarik dengan tingkat leverage (hutang) yang tinggi karena memungkinkan pengembalian terhadap modal sendiri yang lebih tinggi jika perusahaan mendapatkan keuntungan. Tetapi hal ini juga berarti bertambahnya
tingkat
risiko
financial
bagi
investor
atas
modal
yang
diinvestasikannya, apakah akan kembali sesuai dengan harapan yaitu lebih besar dari modal yang ditanamkan atau tidak sesuai dengan harapan investor. Menganalisis keadaan keuangan perusahaan dapat dilakukan menggunakan rasio yang hasilnya akan memberikan pengukuran relatif dari operasi perusahaan. Dari hasil analisa dapat diketahui posisi perusahaan saat ini dan potensi perkembangannya di masa depan. Pengertian ratio analysis menurut Gitman (2006:54): Involves method of calculating and interpreting financial ratios to analyze and monitor the firm s performance. Rasio keuangan sendiri adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya antara utang dan modal, antara kas dan total asset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan para analisi keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Untuk dapat melakukan suatu pengambilan keputusan perusahaan lapoaran keuangan menjadi salah satu media informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan. Laporan keuangan sendiri bersifat historis, di mana laporan keuangan tersebut menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi. Oleh karena itu, laporan keuangan menjadi kebutuhan utama bagi perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif, dimana informasi-informasi yang disajikan didalamnya dapat membantu berbagai pihak (dalam maupun luar perusahaan) dalam mengambil keputusan yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan (Istikomah 2005:1).
Berdasarkan alasan di atas maka penulis tertarik untuk menganalisis laporan keuangan pada PT PG Rajawali II Cirebon pada periode 2005-2009. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan dengan menggunakan faktor-faktor Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER)
yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul :
Pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada PT PG Rajawali II Cirebon Periode 2005-2009.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perkembangan komposisi Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) pada PT PG Rajawali II Cirbon periode 2005-2009? 2. Bagaimana perkembangan Profitabilitas Perusahaan yang diukur dengan tingkat Return On Equity Ratio (ROE) pada PT PG Rajawali II Cirebon periode 2005-2009? 3. Bagaimana pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT PG Rajawali II Cirebon periode 2005-2009?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas Perusahaan PT PG Rajawali II Cirebon, yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Bisnis dan Manajemen, Jurusan Manajemen, Universitas Widyatama Bandung. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) pada PT PG Rajawali II Cirebon periode 2005-2009. 2. Untuk mengetahui perkembangan Profitabilitas Perusahaan yang diukur dengan tingkat Return On Equity Ratio (ROE) pada PT PG Rajawali II Cirebon periode 2005-2009. 3. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT PG Rajawali II Cirebon periode 2005-2009.
1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan cara mengumpulkan, menganalisa serta mengolah data menjadi informasi yang tertuang dalam bentuk skripsi, sehingga hasil penelitian tersebut penulis harapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi Penulis Sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi program studi Manajemen. Selain itu agar dapat mengetahui sejauh mana teori keuangan yang telah diperoleh penulis diterapkan dalam perusahaan ini mengenai pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas Perusahaan dalam teori maupun prakteknya. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai kebijakan deviden yang bertjuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan 3. Bagi Masyarakat Diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menganalisa dan mengambil keputusan investasi di pasar modal. 4. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan acuan dan referensi bagi pihak lain yang ingin memperdalam dan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan.
1.5 Kerangka Pemikiran Informasi penting yang diperlukan untuk mengetahui kondisi atau kinerja suatu perusahaan dari laporan keuangannya seperti yang diungkapkan oleh Dwi Prastowo dan Rifka Julianty, (2005:5), Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Kondisi keuangan perusahaan dapat diketahui dari neraca, laporan laba rugi, serta laporan-laporan keuangan lainnya. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan antara lain adalah pemilik perusahaan, para pemegang saham,dan para kreditur.
Ratio analysis of a firm s financial statement is of interest to share holders, creditors, and the firm own management. Both current and prospective shareholders are interested in the firm s current and future level of risk and return. (Lawrence J. Gitman, 2006:54). Jadi para pemegang saham berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya, apakah perusahaan mempunyai prospek yang cukup baik dan akan diperoleh keuntungan atau rate of return yang cukup baik. Karena dari laporan keuangan dapat dilakukan analisa rasio keuangan untuk mengetahui risk dan return yang akan diterima pemegang saham baik di masa sekarang maupun yang akan datang.
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interpretasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik bagi para analis yang ahli dan berpengalaman dibandingkan analis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk ratio. Current Ratio (CR) merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi utang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang. Current Ratio (CR) menunjukkan tingkat keamanan kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Perusahaan menghasilkan laba, laba perusahaan yang dibagikan dinamakan deviden, dan yang tidak dibagikan yaitu laba ditahan. Laba ditahan masuk di aktiva lancar. Semakin besar aktiva lancar semakin mudah perusahaan itu membayar hutang. Dan semakin tinggi CR menunjukkan perubahan laba yang tinggi (Kuswadi 2005:79).
Rumus untuk menghitung Current Ratio (CR) menurut Gitman (2006:58) adalah sebagai berikut : Current Ratio (CR) = Current Asset Current Liabilities Perusahaan dengan DER yang tinggi bukan sesuatu yang jelek jika dapat memberikan keuntungan kepada pemiliknya dan dimanfaatkan dengan efektif serta laba yang didapat cukup untuk membayar biaya bunga secara periodik. Dengan DER yang tinggi perusahaan menanggung resiko kerugian yang tinggi tetapi juga berkesempatan untuk memperoleh laba yang meningkat. DER yang tinggi berdampak pada peningkatan perubahan laba, berarti memberikan efek keuntungan bagi perusahaan (Kuswadi 2005:90).
Peningkatan hutang ini akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya semakin tinggi kewajiban perusahaan, akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Untuk menghitung Debt to Equity Ratio menurut Agnes Sawir (2003:13) adalah sebagai beikut : DER = Total Debt Total Equity Menurut Gitmen (2006:64) :
Measure the proportion of total asset
financed by the firm s creditors the higher the ratio, the greater the amount of other people money being used generate profits Yang artinya rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar pula jumlah pinjaman (utang) yang digunakan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan aktiva tetap yang dimilki. Salah satu rasio profitabilitas yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan adalah Return On Equity (ROE). Rasio ini merupakan suatu pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan. Menurut Martono dan Agus Harjito (2007:53), rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Menurut Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso dan Terry D. Warfield dalam Intermediate Accounting, definisi Return on Common Equity (ROE) adalah : The ratio of income to common equity; measures the rate of return on common stockholders investment (2004:88). Rumus Return on Equity (ROE) adalah sebagai berikut : ROE = Net Income Net Worth
Return on Equity (ROE) ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. ROE menunjukan profitabilitas modal sendiri atau profitabilitas usaha. Rasio likuiditas dan profitabilitas merupakan rasio yang penting bagi perusahaan, karena rasio-rasio ini akan memberikan informasi yang sangat penting bagi lajunya perusahaan dalam jangka pendek. Kalau perusahaan sudah menunjukan ketidakmampuannya dalam jangka pendek, maka sudah hampir dapat dipastikan laba perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan dalam jangka panjang.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
LAPORAN KEUANGAN
RASIO KEUANGAN Likuiditas
Current Ratio
Quick Ratio
Leverage
Cach Ratio
Debt Ratio
PROFITABILITAS
Ket : = Tidak Diteliti = Diteliti
Debt to Equity Ratio
Times Interest Earned
Fixed Charge Coverage
1.6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan Identifikasi masalah dan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas Perusahaan yang di ukur dengan tingkat Return On Equiity Ratio (ROE). 1.7 Metode Penelitian Metode yang digunakan di dalam melaksanakan penelitian ini adalah dengan metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan inpretasi yang tepat, dimana termasuk di dalamnya studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari beberapa fenomena kelompok dan individu, serta
studi
untuk
menentukan
frekuensi
terjadinya
suatu
keadaan
untuk
meminimalisasikan bias dan memaksimumkan realibilitas (Nazir 2005:89). Metode ini digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian secara independen. Sedangkan metode verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis, melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima dengan menggunakan perhitungan dari data statistik, pengaruh variabel X dan Y. Dalam penelitian ini data diperoleh dari laporan keuangan kemudian diolah sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, selanjutnya dilakukan analisis. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti, yang dipengaruhi oleh variabel lain, sedangkan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif maupun negatif. Oleh karena itu digunakan analisis regresi dan korelasi ganda. Menurut Sugiyono (2004:204), analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan atau menurunkan keadaan
variabel independent. Dengan kata lain, analisis regresi digunakan untuk mengetahui sejauh mana adanya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan analisis korelasi digunakan untuk menerangkan kekuatan dan arah hubungan antara variabel X dan variabel Y.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk keperluan penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT PG Rajawali II Cirebon yang berlokasi di Jalan Dr. Wahidin S. No.46 Cirebon 45122. Tlp.(0231) 204752-201337 Fax: (0231) 209281. Adapun Waktu penelitian ini dilakukan mulai bulan April sampai bulan Mei 2010.