1-buletin ptpn12
Dari
Juli - Agustus 2015, Edisi 11
Redaksi
Daftar Isi.........................
Bendera (Masih) Setengah Tiang
01 - Cover 02 - Dari Redaksi:
P
encapaian kinerja perusahaan seperti halnya mengibarkan bendera dalam suatu upacara bena dera. Bendera akan finish di ujung tiang, dan B berkibar dengan gagahnya. Bendera yang berkibar g di ujung tiang, seakan menggambarkan saat rencana yang tertuang dalam RKAP dapat tercapai 100%. Namun, d sampai dengan n semester I posisi bendera PTPN XII masih sedikit di bawah a setengah tiang. Perlu usaha lebih untuk menggenjot pendapatan di semester II ini. e
Bendera (Masih) Setengah Tiang 03 - 05 Laporan Utama:
Masih Ada Waktu Kejar RKAP 2015 06 - 07 Profil Kebun :
Kebun Banjarsari Diversifikasi Tanaman Semusim 08 - 09 Ekspos
- Pendidikan dan Asesmen Pramuwisata Agro Jatim 2015 - Rolas Nusantara Tambang bagi Sembako - PTPN XII Peduli Atlet Pelajar Difabel 10 - 13 Opini
- Menjadi Perusahaan Multibisnis, Mampukah? (1) - PT Industri Gula Glenmore, Oase Bisnis PTPN 12 14 - Inspirasi
Totok Sudarto, Pensiunan PTPN XII Bisnis 20 Jenis Kopi Specialty 15 - 17 Dari Kebun ke Kebun
- Kebun Kalisat Jampit Meriah, Pelepasan dan Perpisahan Murid TK Kartini - Pelatihan & Lomba Khotib Sholat Jum'at - Kebun Mumbul Mengagumi Wisata Minat Khusus Education Karet Mumbul - Kebun Banjarsari menggandeng FKG UNEJ Adakan Pengobatan Gigi dan Mulut - Kebun Kalisat Jampit Buka Giling Kopi Arabika Tahun 2015 18-19 - Wawasan
- Sejarah dan Reformasi Pajak Indonesia - Saat Albrecht & Dill Melihat Langsung Kakao Kendenglembu 20 - Dari Kebun ke Kebun
- Tiga Kebun Teken MoU dengan Kejaksaan Negeri Bondowoso - Kebun Kayumas Pemilihan Ratu Kopi Situbondo 2015
Dewan Redaksi Pembina: Direksi Pemimpin Umum/ Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan Pemimpin Redaksi: Yudo Syafrullah Dewan Redaksi: Deddy W Cahyono, Hening Indra L, Wisnuaji GP, Vitalis AK, Brahma Satrya, Windy Nurdiansyah, Agus Supriadi, Fidi Mahendra, Indra Pambudi R, Dian YR, Fatma YR, Gito Irantono Distributor Wilayah Sumar Hariyanto, Sumadi, Dien Anggoro Alamat Redaksi: Bagian Sekretaris Perusahaan Kantor Direksi PTPN XII (Sub Bidang Humas) Jl. Rajawali 44 Surabaya Telp. 031-3524893 ext. 215 Faks. 031-3534389 Website: www.ptpn12.com Email:
[email protected]
Herry Purwanto Pemimpin Umum
Ada beberapa a kendala dalam pencapaian angka-angka RKAP. Kendala a yang di luar kemampuan kita adalah merosotnya harga karet. Produksi karet tahun ini lebih a baik dari tahun u 2014, akan tetapi karena harga yang terus turun, maka walau produksi lebih i baik tetapi tidak cukup untuk menutupi kekurangan pendapatan. Resesi dunia, seperti di China dan Yunani juga berdampak s terhadap minat beli produk-produk premium u PTPN XII, seperti kopi arabika dan kopi robusta. Kakao edel dan kakao bulk terkendala pada capaian produksi yang masih e belum membaik, padahal harga sedang g tinggi-tingginya dan permintaan banyak. Bayangkan saat ini harga kakao edel telah di atas 8 US$ per kg kering. Sedang e kan komoditas teh harga landai-landai saja walaupun harga teh PTPN XII masih s tertinggi diantara PTPN yang memproduksi teh. Harga pokok (HPP) teh sudah d sangat mepet terhadap harga jualnya. Dengan melambatnya laju pendapatan n pada komoditas utama, harapan mendongkrak pendapatan ada pada komoditas lain-lain, seperti kayu, tebu, hortikuld tura dan dari pendapatan anak-anak perusahaan. Anak-anak perusahaan yang p sudah eksis adalah PT Rolas Nusantara r Medika (PT RN Medika) dan PT Rolas Nusantara Mandiri (PT RN Mandiri), sedangkan PT Rolas Nusantara Tambang e (PT RN Tambang) dan PT Industri Gula Glenmore saat ini masih dalam taraf berinvestasi. Mari, kita secara bersama-sama menyingsingkan lengan baju dan lebih giat lagi untuk mendapatkan pendapatan, sehingga g target yang ditetapkan di RKAP 2015 dapat tercapai. Tentu, kita tidak berharap a kinerja ataupun bendera yang sedang kita “kerek” jalannya melambat dan tidak a finish di ujung tiang bendera. Kita tidak ingin bendera yang kita kibarkan hanya a berkibar pada ½ (setengah) tiang saja. Bendera ½ tiang adalah pertanda kondisi d yang sangat memprihatinkan dan kita patut berduka untuk itu. Semoga bendera r (kinerja) tidak berhenti di posisi ½ tiang. Pembaca yang budiman, Edisi buletin ptpn12 kali ini menyajikan laporan utama tentang masih belum tercapainya target kinerja Semester I terhadap target RKAP semester I. Beberapa h manajer kebun mengungkapkan kendala-kendala yang dihadapi serta kiat-kiat a dalam mengejar ketertinggalan capaian target pada semester II. Faktor non teknis, seperti pencurian produk, tetap menjadi perhatian para manajer. Berbagai kegiatan selama memasuki bulan suci Ramadhan, baik di kantor direksi u ataupun di kebun-kebun disajikan dalam a foto-foto kegiatan. Puncaknya adalah acara Halal bi halal yang diselenggarakan a di Gedung Bumimoro-Perak Surabaya. Ada yang baru dalam acara Halal bi halal a tersebut, yaitu pemberian penghargaan oleh PTPN XII untuk atlet paralimpian (atlet berkebutuhan khusus) Jawa Timur, yang telah berhasil menyabet juara Umum pada perhelatan Pekan Paralympic m Pelajar Nasional (Pepapernas) VII/2015 di Bandung. Sejak 3 tahun yang lalu PTPN XII peduli terhadap prestasi atlet paralimpian Jawa Timur dan tahun ini saatp nya mencapai prestasi puncak, yaitu Juara Umum. Selamat untuk adik-adik atlet u dan tak lupa ucapan terima kasih untuk para pelatih. Di samping kegiatan dan foto-foto kegiatan yang menarik, tak lupa buletin ptpn12 a menyajikan perkembangan pembangunan n PG Glenmore, seraya memohon doa pada pembaca budiman agar pembangunan PG Glenmore dapat lancar, sukses g dan selesai sesuai target pembangunan n yang telah ditetapkan. Akhirnya, selamat menikmati buletin ptpn12 ini sambil mengikuti kemeriahan p seluruh rakyat Indonesia dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI yang m ke-70. Sekaligus ada laporan mengenaii BUMN Hadir untuk Negeri. Salam SPIRIT.
Redaksi menerima kontribusi tulisan (berita/artikel/opini/foto kegiatan) dari karyawan PTPN XII yang relevan dengan semangat buletin ptpn12. Tulisan yang dimuat akan memperoleh imbalan.
2-buletin ptpn12
Edisi 11, Juli - Agustus 2015
Selama semester I tahun 2015 kinerja PTPN XII di bidang produksi komoditas utama meliputi karet, kopi, kakao, dan teh, jumlahnya belum sesuai yang diharapkan. Begitupun di sisi pendapatan, selama semester I tahun ini terealisasi Rp283,5 miliar dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebesar Rp333,5 miliar alias tidak mencapai target.
D
iharapkan pada semester II kinerja akan lebih kinclong melalui berbagai upaya perbaikan di bidang pertanaman, untuk mencapai produksi tinggi sesudah melakukan evaluasi masalah yang dihadapi selama semester I. Direktur Produksi PTPN XII, Soewarno, mengatakan, para insan PTPN XII khususnya yang bertugas di kebun masih memiliki waktu guna melakukan perbaikan pada semester II, setelah pencapaian kinerja pada semester I tahun ini belum menyentuh angka yang ditetapkan dalam RKAP.Karena itu, RKAP sepanjang tahun 2015 diharapkan dapat terealisasi melalui pencapaian kinerja yang membanggakan pada paruh kedua tahun ini. “Sesuai RKAP, pendapatan perusahaan tahun 2015 ditetapkan Rp1,4 triliun (konsolidasi dengan anak perusahaan), pendapatan sebesar itu bisa tercapai melalui jumlah produksi aneka komoditas utama yang tinggi,” tuturnya.
Laporan
Utama
Masih Ada Waktu Kejar RKAP 2015
Komisaris dan Direksi bertatap muka dengan manajer kebun di Kantor Wilayah II
Menurut Soewarno, andalan pendapatan PTPN XII masih bertumpu terhadap karet, maka komoditas tersebut selama semester II tahun ini perlu digenjot produksinya. Harga karet di pasar internasional masih rendah yakni US$1,6/kg. Komoditas tersebut juga dijadikan pendapatan harian oleh PTPN XII yang berfungsi memperlancar cash flow. Tentunya aneka komoditas utama lainnya meliputi kopi arabika, kakao edel, kakao bulk, kopi robusta, dan teh, juga diandalkan, maka jumlah panennya harus diupayakan mencapai peningkatan. Tidak ketinggalan komoditas dari hasil diversifikasi seperti aneka kayu, tebu dan hortikultura menjadi penopang guna mencapai target pendapatan. “Bagi kebun-kebun yang selama semester I mengalami peningkatan produksi perlu ditularkan kiat-kiatnya terhadap kebun lain. Sedangkan kebun yang tidak mencapai target produksi harus dievaluasi apa permasalahan-
Pekerja menuangkan lateks di bak penampungan
3-buletin ptpn12
nya sekaligus bagaimana upayanya untuk meningkatkan produksi,” tambah Soewarno.
Di bawah RKAP Berdasarkan data yang terdapat di Bidang Tanaman PTPN XII, pencapaian produksi semua jenis komoditas utama selama semester I tahun 2015 tidak mencapai RKAP dari Kontrak Manajemen (KM). Hanya sebagian kecil kebun yang membukukan produksi sesuai RKAP dan KM, sedangkan sebagian besar kebun tidak mencapai RKAP dan KM. Produksi komoditas karet pada semester I tahun 2015 ditetapkan RKAP sebanyak 8.365.789 kg dan KM 7.748.187 kg, realisasinya hanya 7.376.430 kg. Kebun-kebun di Wilayah I mengontribusikan produksi 1.672.601 kg dari RKAP 2.041.408 kg dan KM 1.780.216 kg, Wilayah II merealisasikan 4.867.066 kg dari RKAP 5.455.719 kg dan KM 5.117.121 kg serta Wilayah III 836.763 kg dari RKAP 868.662 kg dan KM 850.850 kg. Dari 17 kebun yang menghasilkan karet, kontribusi terbanyak dibukukan Kebun Kalisanen di Wilayah II sebanyak 921.276 kg dan terkecil Kebun Kalikempit Wilayah I hanya 49.979 kg. Kendati produksi karet di Kebun Kalikempit paling kecil, tetapi kebun tersebut merealisasikan produksi 100,22% dari RKAP yang ditetapkan 49.867 kg. Kopi arabika tercapai produksi total 130.652 kg dari RKAP 677.028 kg dan KM 509.847 kg. Seluruh komoditas tersebut dihasilkan empat kebun di Wilayah II, dimana Kebun Pancur
Laporan
Juli - Agustus 2015, Edisi 11
Utama
Angkrek mengontribusikan produksi terbanyak yakni 43.504 kg dan terkecil Kebun Kayumas hanya 14.922 kg. Kopi robusta tercapai produksi 56.103 kg, sedangkan RKAP 359.716 kg dan KM 177.102 kg yang ditargetkan terhadap delapan kebun. Produksi terbanyak dikontribusikan Kebun Bangelan di Wilayah III sebanyak 17.120 kg dan Kebun Kaliselogiri di Wilayah I tidak meng-
kg. Produksi terbanyak dikontribusikan Kebun Kertowono yakni 404.301 kg dan terkecil Kebun Gunung Gambir 187.610. Data yang diperoleh dari Bagian Akuntansi PTPN XII menunjukkan, aneka komoditas utama tersebut selama semester I tahun ini menghasilkan revenue sebesar Rp283,5 miliar atau di bawah RKAP yang ditetapkan Rp333,5 miliar.
Kishartono
Herry Nurtjahjo
hasilkan panen kendati ditetapkan RKAP 9.450
kg dan KM 3.000 kg. Kakao edel tercapai produksi 115.012 kg dari RKAP 237.021 kg dan KM 138.158 kg. Dari tujuh kebun yang menghasilkan komoditas tersebut, Kebun Kendenglembu di Wilayah I memproduksi terbanyak yakni 24.556 kg dan terkecil Kebun Banjarsari 5.276 kg. Kakao bulk tercapai total produksi 903.333 kg dari RKAP 1.702.197 kg dan KM 1.69.566 kg. Ada 12 kebun yang melakukan panen komoditas tersebut, dimana produksi terbanyak dikontribusikan Kebun Kendenglembu yakni 191.134 kg dan terkecil Kebun Kotta Blater hanya 9.664 kg. Teh tercapai total produksi 1.229.354 kg yang dihasilkan empat kebun di Wilayah III, adapun RKAP-nya ditetapkan 1.240.800 kg dan KM 1.282.644
ditetapkan 13.745.000 kg dan diestimasikan tercapai 13.066.306 kg, kopi arabika 901.500 kg dengan estimasi 657.131 kg, kopi robusta 3.194.000 kg dengan estimasi 1.956.780 kg, kakao edel 834.200 kg dengan estimasi 487.004 kg, kakao bulk 4.423.650 kg dengan estimasi 3.142.234 kg, dan teh 2.417.500 kg dengan estimasi 2.511.064 kg. Harapan untuk mencapai kinerja sesuai
Made Susilatama
P e n yumAnis Febriantomo bang terbesar adalah komoditas karet yang tercatat sebesar Rp124,1 miliar, disusul kopi arabika Rp69,6 miliar, kakao bulk Rp34,4 miliar, kopi robusta Rp28,3 miliar, teh Rp23,4 miliar, dan kakao edel Rp3,4 miliar. Secara kewilayahan, kebun-keb un di Wilayah II memimpin perolehan revenue dengan realisasi Rp157 miliar, disusul Wilayah I Rp73,9 miliar dan Wilayah III Rp52,4 miliar. Tak pelak, tidak tercapainya target produksi dan pendapatan harus direspon dengan kerja keras yang didukung penerapan teknologi budidaya dan pemeliharaan tanaman secara tepat, agar kinerja pada semester II tumbuh bagus. Untuk mencapai kinerja sesuai yang diinginkan perlu diupayakan pencapaian produksi tinggi, dimana RKAP karet sepanjang tahun 2015
R K A P 2015 kini Soemarsono disandarkan terhadap hasil panen komoditas selama semester II. Sebab pada semester II berlangsung puncak panen dari sebagian komoditas, khususnya kopi, yakni di bulan Juli dan Agustus. Berarti masih ada waktu guna mengejar kinerja sesuai RKAP 2015. Terkait dengan kondisi tersebut, berbagai upaya untuk mencapai target produksi telah dilakukan manajemen PTPN XII, diantaranya rangsangan berupa hadiah ternak sapi bagi kebun yang membudidayakan kakao edel. Dirut PTPN XII, Irwan Basri, mengatakan, setiap kebun kakao edel yang berhasil mencapai target produksi akan diberikan tiga ekor sapi. Hal itu perlu dilakukan agar jumlah produksinya tercapai sesuai RKAP, mengingat harga kakao edel di pasar internasional cukup
KINERJA PTPN XII SEMESTER I TAHUN 2015 (Rp 000)
Wilayah I
Tanaman Realisasi
RKAP
Wilayah II %
Karet
29.750.319
38.854.462
77
Kopi Arabika
69.692.726
65.284.320
107
Kopi Robusta
14.984.382
21.500.673
70
Realisasi
RKAP
Wilayah III %
Realisasi
RKAP
%
78.899.178
99.646.648
79
15.483.013
15.992.890
97
5.438.287
5.432.180
100
7.880.172
7.747.387
102
Kakao Edel
1.166.098
6.301.656
19
1.352.955
4.452.973
30
932.968
2.040.801
46
Kakao Bulk
28.098.132
36.598.201
77
1.714.967
2.181.702
79
4.634.413
5.425.798
85
23.489.984
22.059.800
106
73.998.931
103.154.992
72
72157.098.013
176.997.823
89
52.420.550
53.265.676
98
Teh Total
Sumber: Bagian Akuntansi PTPN XII
4-buletin ptpn12
Edisi 11, Juli - Agustus 2015
Laporan
produksi kakao melalui penggunaan pupuk daun biorin buatan sendiri. Sedangkan ancaman hama penggerek buah kakao (PBK) dan penyakit tanaman Phytopthora sp terus dicegah, maka mutu hasil panen komoditas tersebut meningkat. “Dengan inovasi pembuatan pupuk organik biorin untuk kakao, maka kami tidak lagi menggunakan pupuk kimia. Hasilnya cukup memuaskan,” kata Herry Nurtjahjo, Manajer Kebun Sungailembu. Kebun Sumberjambe mengupayakan peningkatan produksi lateks dengan melakukan penyadapan menggunakan tangga dan memasang senar guna mengambil getah di bagian atas pohon karet. Cara tersebut dilakukan karena sebanyak 50% lebih tanaman karet di kebun itu tergolong tua umur 22-23 tahun yakni penanaman tahun 1992 dan 1993. “Dengan melakukan sadap atas memakai senar, getah karet mengucur/ mengalir melewati senar dan bisa ditampung di bawahnya,” papar Made Susilatama, Manajer Kebun Sumberjambe. Tidak kalah pentingnya adalah pemilihan SDM yang tepat untuk mendukung kinerja di kebun. Menurut Anis, para manajer kebun harus bisa membaca karakter dan situasi di kebun. Maka manajemen PTPN XII perlu menempatkan SDM yang tepat agar kegiatan di kebun (baik tanaman maupun pengolahan) bisa berjalan sesuai standard operational procedure (SOP). Memasuki semester II tahun ini para manajer bertekad mengejar ketertinggalan pada semester I. Permasalahan yang terjadi pada bulan-bulan yang lewat terus dievaluasi dan dicarikan obat mujarab, demi tercapainya kinerja mentereng sepanjang tahun 2015. (yos/hil/ aji/vit) foto: dok Humas
Kerja, kerja, kerja
bagus yakni US$8/kg. “Saya telah menyampaikan dalam rapat di Kanwil II Jember bahwa kebunkebun kakao edel yang bisa mencapai target produksi sesuai RKAP 2015 disediakan tiga ekor sapi bagi setiap kebun,” papar Irwan saat ditemui di ruang kerjanya, pertengahan Agustus. Berdasarkan kalkulasi, harga tiga ekor sapi adalah sebesar Rp45 juta atau setara dengan 416 kg kakao edel.
Faktor cuaca Terdapat beberapa faktor penyebab tidak tercapainya RKAP maupun KM pada semester I, diantaranya yang cukup serius adalah cuaca pada akhir tahun 2014 kurang bersahabat terhadap keberhasilan panen kakao dan kopi. Kurangnya tenaga kerja yang mendukung upaya peningkatan produksi pun masih dirasakan saat musim panen, termasuk tenaga penyadap getah karet. Selain itu, gangguan keamanan juga masih ada dengan jumlah minim. Gangguan keamanan dapat diatasi oleh kebun setempat tetapi tetap perlu mendapatkan perhatian serius. Manajer Kebun Renteng, Soemarsono, mengatakan, tidak tercapainya produksi kakao edel pada semester I juga disebabkan berlangsungnya hujan selama empat hari empat malam pada Desember 2014 yang berdampak terhadap kerontokan sebagian bunga dan putik kakao edel di kebun Renteng. Akibatnya, terjadi kelambatan panen kakao pada semester I tahun 2015 karena bunga baru keluar lagi pada Februari 2015. Selama semester I tahun 2015 volume panen kakao edel di Kebun Renteng tercatat 10.187 kg, sedangkan RKAPnya 57.780 kg dan KM 24.674 kg. Hal serupa juga dirasakan Kebun Glantangan, dimana hujan pada awal tahun 2015 mengakibatkan terjadinya
Utama
lowong sadap karet. “Lowong sadap di kebun kami mencapai 18%,” tutur Anis Febriantomo, Manajer Kebun Glantangan saat ditemui di Kantor PTPN XII, belum lama ini. Selain faktor hujan, lowong sadap juga diakibatkan sebagian tenaga penyadap sering libur kerja sebab mengha diri acara pernikahan kerabatnya. Kondisi tersebut dibarengi dengan kepindahan maupun pensiunnya SDM terbaik di bidang produksi karet. Menurut Anis, ada pula getah/lump di Kebun Glantangan yang dicuri orang, tetapi tidak banyak. Kendati tidak tercapai sesuai RKAP, produksi karet di Kebun Glantangan selama semester I tahun 2015 tergolong bagus yakni 620.545 kg atau 96,67 % dari RKAP sebanyak 641.900 kg. Pencurian getah karet juga dialami beberapa kebun yang membudidayakan tanaman tersebut. Hal itu diakui Manajer Kebun Mumbul, Kishartono. “Masih ada pencurian getah karet karena ada penadah hasil sadapan,” paparnya. Kishartono juga mengatakan upaya pencegahan gangguan keamanan telah dilakukan melalui kerja sama antara PTPN XII dengan Polda Jatim. Selain itu, mengintensifkan komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat juga penting dilakukan. “Meningkatkan kehumasan dengan masyarakat sekitar merupakan hal yang penting, sekaligus menjaga kekompakan sesama kebun,” ujar Kishartono. Beberapa langkah terkait upaya peningkatan produksi komoditas utama telah dilakukan oleh para manajer kebun. Antara lain pihak Kebun Sungailembu sejak tahun lalu telah melakukan inovasi di bidang peningkatan Sortasi sheet karet
5-buletin ptpn12
Profil
Juli - Agustus 2015, Edisi 11
Kebun
Kebun Banjarsari Diversifikasi Tanaman Semusim di dua kecamatan yakni Kecamatan Bangsalsari dan Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. Total areal konsesinya seluas 2.388,23 ha, diantaranya yang dimanfaatkan untuk tanaman perkebunan (karet, kakao edel, kakao bulk, tebu) seluas 1.926,53 ha atau 80,67%. Sisanya meliputi areal kayu (sengon dan jabon) seluas 144,37 ha atau 6,05%, areal hortikultura (durian, kelengkeng, jeruk, jambu air, manggis) 40,45 ha atau 1,69%, dan areal lain-lain 152,33 ha. Data di Kebun Banjarsari menunjukkan tanaman karet mendominasi komoditas yang dikembangkan di kebun tersebut yakni seluas 1.032,50 ha atau 43,23% dari total tanaman perkebunan, yang terdiri dari tanaman menghasilkan (TM) 670,24 ha, tanaman belum menghasilkan (TBM) 316,65 ha, tanaman tahun akan datang (TTAD) 45,61 ha. Tidak diragukan, Kebun Banjarsari merupakan salah satu kebun penghasil karet andalan PTPN XII.
Kelengkeng siap panen, wujud diversifikasi tanaman
K
ebun Banjarsari adalah salah satu kebun andalan PTPN XII dalam meningkatkan produksi karet, dimana komoditas tersebut tahun ini tetap menyumbang pendapatan tertinggi bagi perusahaan. Hasil panen kakao edel dan kakao bulk juga dijadikan andalan penghimpun revenue Kebun Banjarsari, tetapi manajemen kebun tersebut terus berinovasi dengan melakukan diversifikasi tanaman melalui optimalisasi lahan. Selain menanam aneka kayu sebagai penopang pendapatan, manajemen Kebun Banjarsari melakukan diversifikasi tanaman semusim yang memiliki pasar jelas seperti tebu, jagung, dan hortikultura. Melalui penganekaragaman budidaya tanaman, kebun yang memiliki jenis tanah Latosol dan Regosol itu tahun ini menargetkan laba sebesar Rp13,8 miliar. Seperti halnya keberadaan sebagian besar kebun tanaman keras yang dikelola BUMN, Kebun Banjarsari merupakan peninggalan Belanda. Sebelum dinasionalisasi pada tahun 1957, Kebun Banjarsari dikelola CMD Culture Maatschapy Djelboek. Sedangkan Kebun Klatakan, yang kini menjadi bagian Kebun Banjarsari, dikelola LMOD (Land Bouw Maatschapy on Djember). Sesudah dilakukan penggabungan dan berganti-ganti pengelola, dalam kurun tahun 1971 – 1994 Kebun Banjarsari
dikelola PTP XXIII, kemudian pada tahun 1994 -1996 dikelompokkan menjadi PTP Jatim. Sejak tahun 1996 hingga sekarang dikelola PTPN XII, Surabaya. Lokasi Kebun Banjarsari berada
AREAL KONSESI TANAMAN PERKEBUNAN DI KEBUN BANJARSARI TAHUN 2015 (HEKTAR) No. Uraian
TM
TBM
1 Karet 2 Kakao Edel 3 Kakao Bulk 4 Tebu Jumlah
670,24 316,65 146,28 81,32 163,38 427,31 1.407,21 397,97
TTI
TTAD
-
45,61 75,74
-
121,35
Jumlah
% thd Areal Konsesi 1.032,50 43,23 303,34 12,70 163,38 6,84 427,31 17,89 926,53 80,67
STRUKTUR ORGANISASI KEBUN BANJARSARI Manajer : Ir. Mansyur Wakil Manajer : Benny Hendricrianto, S.P. Asisten Tanaman Bagian Banjarsari : Ali Kusnandar, S.P. Asisten Tanaman Bagian Krn Nangka : Donny Rusdi, S.P. Asisten Tanaman Bagian Antokan : Kasiman Asisten Tanaman Bagian Gr. Rejo : Zainal Fatah, S.H. Asisten Tanaman Bagian Klatakan : Faizal Reza, S.P. Asisten Tekpol Bagian Pabrik Banjarsari : Wasis Wiyoto Asisten Tekpol Bagian Pabrik Gr. Rejo/Bengkel : Wasis Wiyoto Kepala Balai Pengobatan : Joko Purwanto, Amd. Kes. Asisten AKU : Erwan Setiawan, S.E.
6-buletin ptpn12
Edisi 11, Juli - Agustus 2015
Profil
Kebun
Senyum & semangat optimisme jajaran manajemen Kebun Banjarsari.
Hal itu diakui Manajer Kebun Banjarsari, Mansyur, bahwa produksi karet di kebun tersebut tahun ini ditargetkan sebanyak 1.050.000 kg dengan protas 1.567 kg/ha. Tahun lalu protas karet tercapai 1.685 kg/ha dengan total produksi 1.129.250 kg. “Protas karet di kebun kami pada tahun 2014 menduduki peringkat ketiga sesudah Kebun Kalisanen dan Kebun Kotta Blater,” ujarnya tatkala ditemui di kantornya, belum lama ini. Kebun Banjarsari dilengkapi dengan pabrik pemrosesan karet berkapasitas terpasang empat ton, yang menghasilkan mutu RSS-1 sebesar 88,7%, RSS-3 sebesar 2,2% dan sisanya cutting. Pabrik tersebut hanya mengolah lateks dari Kebun Banjarsari dengan produksi 3,5 ton karet per hari. Komoditas utama lainnya yang mendukung kegiatan usaha Kebun Banjarsari adalah kakao edel dengan target produksi tahun ini 80.500 kg dan kakao bulk 150.000 kg.
Rambah tanaman semusim Manajemen Kebun Banjarsari sejak beberapa tahun terakhir melirik peluang pendapatan dari tanaman semusim, diversifikasi tanaman itu dilakukan melalui optimalisasi lahan. Tanaman perkebunan yang tergolong tua dan tua renta yang tidak produktif pun didongkel dan diganti tanaman semusim yang dibutuhkan pasar. Sesuai kebijakan direksi PTPN XII, Kebun Banjarsari menanam aneka kayu berupa sengon dan jabon untuk menopang pendapatan rutin yang mencapai luasan 144,37 ha atau 6,05% dari seluruh areal konsesi. Komoditas lain yang
pemasarannya jelas pun dikembangkan seperti tebu dan jagung. Mansyur mengatakan mulai tahun ini tanaman karet seluas 128 ha yang tergolong tua (tahun 1982 dan 1983) didongkel diganti tanaman jagung, tebu, dan tanaman keras yang memiliki harga bagus yakni kakao edel. Sementara itu, tanaman tebu yang telah tumbuh di hamrsari tahun ini seluas paran Kebun Banjarsari 427 ha. as 108 ha diusahakan “Areal tebu seluas an sisanya KSU desecara swakelola dan ngan pelaku usaha yang berbadan hukum ebu selama ini dipasok CV, hasil tebangan tebu ember, “ tuturnya. ke PG Semboro di Jember, mbahkan, pihaknya Mansyur menambahkan, juga menjalin kerja sama dengan PT BISI an jagung di areal sedi bidang penanaman a komoditas tersebut luas 80 ha, dimana mberikan keuntungan diestimasikan memberikan Rp6 – Rp7 juta perr ha melalui produksi 4 – 5 ton per ha dengan umur panen al jagung Rp4.000 – 110 hari. Harga jual Rp4.500/kg. ma dengan PT BISI Melalui kerja sama yang merupakan produsen benih, n jagung ada maka hasil panen jaminan pasar. Penanamannya lahan memanfaatkan tunggu eks kakao bulk an. di Afdeling Antokan. an Selain memberikan akeuntungan, penanaseman komoditas terseenaga but bisa menyerap tenaga kerja dengan panen dua kali per tahun. 10 sebagian lahan Sejak tahun 2010 Kebun Banjarsari yakni di Afdeling nfaatkan untuk peKlatakan juga dimanfaatkan
7-buletin ptpn12
nanaman hortikultura seperti jeruk, kelengkeng, jambu air, durian. Menurut Wakil Manajer Kebun Banjarsari, Benny Hendricrianto, jadwal panen tanaman buah itu bergiliran, dan penjualannya ditujukan pasar lokal. Jeruk pamelo panen para bulan April, sedangkan jeruk keprok bulan Mei. “Total areal tanaman hortikultura mencapai 40 ha, untuk tanaman jeruk bisa menghasilkan panen dua kali per tahun,” paparnya. Berdasarkan RKAP Kebun Banjarsari, penanaman komoditas utama dan aneka kayu serta tanaman semusim itu tahun ini bisa menghasilkan laba sebesar Rp13,8 miliar. Semoga terealisasi. (hil/yos/fm) foto: dok Humas
Mansyur, Manajer Kebun
Juli - Agustus 2015, Edisi 11
Ekspos
Pendidikan dan Asesmen Pramuwisata Agro Jatim 2015
A
sosiasi Wisata Agro Indonesia (AWAI) Jawa Timur bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur menyelenggarakan pendidikan dan asesmen pramuwisata agro Jatim pada 22-24 Mei 2015. Acara tersebut bertempat di Arabica Homestay PTPN XII Kebun Kalisat Jampit. PTPN XII meruPenyampaian materi dikmen pakan pengurus AWAI Jatim. Dipilihnya Arabica Homekan lisensi pramuwisata agro denstay Kebun Kalisat Jampit disegan menerima pembekalan wawasan, babkan lokasinya cukup representatif, pemahaman, dan update pengetahuan dimana fasilitas di homestay tersebut kepariwisataan bagi para peserta yang cukup lengkap untuk kegiatan orientasi terdiri dari BUMN (pengelola obyek wilapangan mencakup tur kebun, pabrik, sata agro lingkup N12), BUMD, kelomJampit Guest House, Kawah Wurung, pok tani, kelompok sadar wisata, asodan produksi kopi luwak. siasi desa wisata, dan akademisi dari Tujuan acara adalah mendapatperguruan tinggi di Jatim.
Sedangkan dari PTPN XII terdapat 12 kebun yang menjadi peserta meliputi: 1. Kebun Wonosari (Mesriati dan Anang Sanjaya) 2. Kebun Kalisat Jampit (Minarsih dan Desli Selviana) 3. Kebun Blawan (Moh. Rofi Sukarno) 4. Kebun Gunung Gumitir (Kifli Arafat) 5. Kebun Mumbul (Moh. Aries Rachman Wibowo) 6. Kebun Renteng (Murtini) 7. Kebun Glantangan (Widji Harianto) 8. Kebun Kendenglembu (Sukarwan) 9. Kebun Jatirono (Evie Hermawati) 10.Kebun Sungailembu (Nanang Sudanaji) 11.Kebun Sumberjambe (Didik Setyawan) 12.Kebun Kalitelepak (Hermanto). Melalui acara tersebut diharapkan dapat memberdayakan SDM wisata agro guna membangun jaringan promosi dan pemasaran antar sesama peserta. Acara pelatihan tersebut menjadi momen untuk ‘benchmark’ secara internal. (Agus Supriadi)
Pembekalan 32 Orang Calon Karyawan Pimpinan
P
roso (Kabag Keuangan); Manajemen SDM Perkebunan oleh Benny Waluyo (Kabag SDM); Manajemen Budidaya Tanaman Karet oleh Yualianto Manajer Kebun Kalisanen, Kopi oleh Ardi Iriantono Manajer Kebun Blawan, Kakao oleh Anis Febriantomo Manajer Kebun Glantangan, Teh oleh Budi Setyawan Manajer Kebun Wonosari, serta Budidaya Kayu dan Tanaman Semusim oleh Budi Kaloka Kabag Bud. Kayu & Tanaman Semusim), sedangkan materi Pengolahan Budidaya Perkebunan (Karet, Kopi, Kakao, dan Teh) oleh Dudiek Polii (Kabag Teknik & Pengolahan). Acara dibuka oleh Direktur SDM & Umum PTPN XII, Bambang Wijanarko, yang diteruskan dengan ceramah tentang pandangan umum dunia kerja di perkebunan khususnya PTPN XII. Dia menyampaikan bahwa dunia kerja di perkebunan berbeda dari dunia kerja di tempat lain karena memiliki tantangan tersendiri dari sisi lokasi, waktu kerja yang berbeda dengan industri di perkotaan, dan penggunaan teknologi yang masih sederhana. Selama mengikuti ProCalon Karyawan Pimpinan berpose sebelum menjalani Masa gram Pembekalan, sejak Orientasi ada 3-7 Agustus 2015 telah dilaksanakan Pembekalan Calon Karyawan Pimpinan untuk rekrutmen tahun 2015 di Rollaas Wisata Agro Wonosari. Peserta terdiri dari 13 orang bidang Tanaman; 2 orang bidang Teknik & Pengolahan; 12 orang bidang Administrasi, Keuangan, dan Umum; 1 orang bidang Hukum; 1 orang bidang Komunikasi; 3 orang bidang Teknologi Informasi. Dalam program pembekalan tersebut sebanyak 13 orang pengajar menyajikan sejumlah materi informatif secara menarik antara lain Manajemen Budidaya Perkebunan oleh Agus Dwi Wahyudi (Kabag Tanaman); Budaya Perusahaan, Pengembangan Usaha Baru dan Agrowisata oleh Herry Purwanto (Sekretaris Perusahaan); Manajemen Administrasi Perkebunan oleh Hadi Sa-
8-buletin ptpn12
Direktur SDM & Umum saat memberikan Materi Pembekalan
dibuka sampai acara ditutup, peserta tampak antusias menyimak setiap materi yang disajikan. Hal itu terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Mewakili Direksi PTPN XII, Benny Waluyo menutup acara pembekalan dengan penyerahan Surat Penerimaan sebagai tenaga trainee kepada peserta Masa Orientasi. Diharapkan, Program Pembekalan ini menjadi awal yang positif bagi Calon Karyawan Pimpinan untuk menjalani Masa Orientasi. Setelah berakhirnya Program Pembekalan, peserta akan menjalani Masa Orientasi selama sembilan bulan yang dibagi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, peserta akan belajar tentang komoditas dan manajemen perkebunan secara umum dengan berpindah kebun setiap bulannya sesuai komoditas yang telah ditentukan. Pada tahap kedua dan ketiga masing-masing dijalani selama tiga bulan, peserta akan belajar lebih mendetil. (ipr)
Edisi 11, Juli - Agustus 2015
Ekspos
PTPN XII Peduli Atlet Pelajar Difabel
D
inas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Jawa Timur mengapresiasi PTPN XII atas kepeduliannya terhadap para atlet difabel dan olah raga pada umumnya. Hal itu diungkapkan Kepala Dispora Jatim, Sugeng Riyono, saat melepas 18 atlet pelajar difabel Jatim yang akan berlaga pada ajang Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) VII di Mutiara Cantik Bandung pada 10-18 Juni 2015. “Saya mengucapkan terima kasih karena PTPN XII sangat peduli terhadap atlet difabel Jawa Timur, kalau bukan PTPN XII siapa lagi yang akan peduli,” kata Sugeng saat pelepasan 18 atlet pelajar difabel Jatim, Senin (8/6/2015). Para atlet berasal dari penyandang tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, dan tuna daksa berusia maksimal 17 tahun atau kelahiran 1 Januari 1998. Mereka bertanding Penyerahan penghargaan oleh PTPN XII pada lima cabang olah raga (cabor) PTPN XII yang berkantor pusat yakni tenis meja, bulutangkis, atletik, redi Jalan Rajawali, Surabaya, ini tidak nang, dan catur. hanya serius memberikan bantuan kePada saat bersamaan, PTPN XII pada atlet difabel, namun juga atlet camenyerahkan penghargaan kepada bang olah raga lainnya.Itu sebabnya, pelatih, ofisial, dan atlet kontingen saat digelar acara “Anugerah Olah paralimpian Jatim. Selain itu, selama Raga” di Surabaya medio Maret 2015, pemusatan latihan di Surabaya, PTPN SIWO (Seksi Wartawan Olah Raga) XII juga menyediakan wismanya di PWI Jatim juga memberikan pengharJalan Embong Tanjung untuk dipergugaan kepada PTPN XII untuk kategori nakan kontingen. Pembina Olah Raga Terbaik.
Nanda Mei
Juara Umum Peparpenas VII Perjuangan keras pelajar difabel Jatim yang turun di Pekan Paralympic Pelajar Nasional Peparpenas VII 2015 di Bandung, Jabar, berbuah manis. Mereka berhasil merebut juara umum dengan meraih 17 emas, 3 perak dan 3 perunggu. Sedangkan juara bertahan sekaligus tuan rumah Jabar harus puas di peringkat dua dengan 16 emas, 13 perak, 7 perunggu dan disusul Jawa Tengah dengan 16 emas, 9 perak, 8 perunggu. Prestasi lain yang diukir atlet difabel Jatim adalah berhasil memecahkan rekor nasional di ajang tersebut. Seperti Nanda Mei yang berhasil memecahkan rekor di nomor lompat jauh dengan lompatan 4,05 meter. Rekor sebelumnya 3,69 meter. Kemudian perenang Mutiara Cantik di gaya kupu-kupu 50 meter dengan catatan waktu 48,47detik. Sedangkan rekor lama 1,03 menit. Sugeng berjanji akan terus menggali potensi atlet difabel yang tersebar di Jatim. Selain menggelar talent scouting, Dispora juga akan bekerjasama dengan pengurus olah raga (Pengprov) untuk membina para atlet. “Prestasi ini harus dipertahankan di Peparpenas VIII mendatang,” tegasnya saat menyambut kedatangan kontingen Jatim di salah satu rumah makan di Juanda, Sidoarjo, Senin (16/6/2015). (hil) foto: Dok. Humas & dispora Jatim
Kontingen Pepapernas Jawa Timur usai meraih juara umum
99-buletin -buletinptpn12 ptpn12
Juli - Agustus 2015, Edisi 11
Opini
MENJADI PERUSAHAAN MULTIBISNIS, MAMPUKAH? (1)
Oleh: Muchammad Hatta*)
N
gapain sih bikin anak perusahaan-anak perusahaan? Ngabis-abisin duit aja. Dah susah-susah nyari duit dari tanaman, kok dibuang-buang gak jelas gitu....
Mungkin ungkapan itu ada di benak sebagian karyawan PTPN XII mengenai keberadaan anak perusahaan-anak perusahaan yang didirikan PTPN XII. Anak perusahaan memang masih menjadi sesuatu yang baru di lingkungan PTPN XII yang selama ini murni berkutat pada core business tanaman (plantation).
Latar Belakang Semuanya bermula dari kerangka kerja sama sinergis BUMN, PTPN XII bersama PTPN IX, PTPN X, Perhutani, dll merintis pembentukan anak perusahaan. Pada awalnya mendirikan PT Bhakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II (PT BUMN HL II) yang tujuan utamanya adalah konservasi daerah aliran sungai (perbaikan lingkungan/mengembalikan fungsi hidrologis kawasan), membangun kemitraan dengan masyarakat untuk pengelolaan dan membuka peluang agrobusiness & agroforestry. Di PT BUMN HL II ini PTPN XII adalah pemegang saham minoritas dan saat ini saham PTPN XII sudah dijual ke PT Jasa Tirta I. Masih dalam kerangka kerjasama sinergis BUMN dan penyertaan saham minoritas, PTPN XII bekerjasama dengan PTPN VI membentuk anak perusahaan PT Alam Lestari Nusantara (PT ALN) di Jambi yang bergerak pada pem-
bangunan dan pengembangan hutan tanaman industri (HTI) karet. Keterlibatan PTPN XII pada HTI Karet merupakan wujud dari upaya ekstensifikasi lahan perkebunan yang hal tersebut relatif sulit dilakukan di lokasi PTPN XII saat ini (Jawa). Selanjutnya PTPN XII melahirkan dua anak “kembarnya” pada 1 Februari 2012 yaitu PT Rolas Nusantara Mandiri (PT RN Mandiri) dan PT Rolas Nusantara Medika (PT RN Medika). PT RN Mandiri didirikan sebagai upaya pengembangan hilirisasi produk perkebunan sehingga mampu meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan dan memberikan peningkatan pendapatan
perusahaan multi bisnis adalah sebuah perusahaan yang memiliki satu produk/bidang usaha yang sangat sukses. Selanjutnya mendasarkan pada hal tersebut, perusahaan melakukan pengembangan bisnis dengan memasuki wilayah yang berbeda serta laba perusahaan. Sedangkan PT RN Medika didirikan karena memenuhi kewajiban hukum terhadap UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Bab V Pasal 7 ayat 4 bahwa usaha/bisnis di bidang rumah sakit/kesehatan harus berbadan hukum sendiri. Langkah berikutnya PT Industri Gula Glenmore didirikan untuk menerima tugas dari pemerintah yaitu membangun pabrik gula modern oleh anak bangsa sendiri sekaligus wujud dukungan total untuk program pemerintah dalam upaya swasembada gula. Secara konseptual ada perbedaan antara pengelolaan pabrik gula eksisting (PG
10-buletin ptpn12
yang dibuat dari jaman Belanda) dengan PG Glenmore, yaitu bahan baku PG Glenmore akan dipasok oleh lahan milik sendiri (PTPN XII) sehingga diharapkan ada kepastian dan kesinambungan pasok bahan olah dan kualitasnya. PT Rolas Nusantara Tambang adalah anak perusahaan terakhir yang didirikan PTPN XII. Perusahaan ini memang bergerak dibidang tambang, namun penambangan yang dilakukan sebenarnya diarahkan untuk reklamasi lahan dari lahan kurang produktif menjadi lahan produktif untuk kepentingan budidaya komoditas perkebunan. Jadi tidak hanya sekedar untuk memperoleh pendapatan dalam waktu singkat dari investasi tambang.
Perkembangan perusahaan multibisnis Tentu kita mengenal figur seperti Hari Tanoesoedibjo dengan kerajaan bisnis medianya yang merambah ke finance/bisnis keuangan (asuransi, perbankan dll) dan properti (gedung, apartemen, resor, hotel, taman bermain dan lainnya lagi). Kita juga sangat familiar dengan Chaerul Tandjung dengan CT Corp-nya yang dulu bernama Para Group dengan lini bisnis merambah mulai media, keuangan, ritel, transportasi, properti, energi/tambang, perkebunan. Sementara dari korporasi swasta di bidang perkebunan kita dapat menyebut Bakrie Plantation yang mengelola 23 anak perusahaan bergerak di bidang perkebunan, perdagangan (ekspor impor), finansial, energi, properti. Dapat juga disebut Astra Agro Lestari yang memiliki 31 anak perusahaan dimana sebagian besar adalah bisnis perkebunan. Kita mungkin bertanya-tanya adakah BUMN Perkebunan yang sudah berkembang menjadi perusahaan multi bisnis. Secara sekilas anak usaha yang dimiliki BUMN Perkebunan (PTPN) rata-rata memiliki jumlah yang relatif masih sedikit dan beberapa mempunyai kemiripan dalam proses pembentukannya maupun kesamaan karena pembentukan bersama dalam kerangka sinergi BUMN.
Edisi 11, Juli - Agustus 2015
Pola tumbuh perusahaan multibisnis Pada awalnya perusahaan multi bisnis adalah sebuah perusahaan yang memiliki satu produk/bidang usaha yang sangat sukses. Selanjutnya mendasarkan pada hal tersebut, perusahaan melakukan pengembangan bisnis dengan memasuki wilayah yang berbeda (divisionalisasi geografis), dan/ atau meningkatkan jenis produk yang ditawarkan (divisionalisasi produk). (Chandler, 1982) Pada umumnya strategi bertumbuh yang dipilih perusahaan pada tahap ini adalah integrasi horisontal. Yaitu terus bertumbuh melalui perluasan bisnisnya saat ini, dengan masih mempertahankan struktur produk-pasar yang sama dengan saat ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan perluasan geografis, dari satu wilayah ke wilayah lain. Harapannya, perluasan wilayah dapat diikuti dengan perluasan produk/pasar. (Chandler, 1991) Jika pertumbuhan horisontalnya sudah tidak lagi signifikan, maka perusahaan akan mencoba melalui integrasi vertikal. Hal itu dilatarbelakangi keinginan perusahaan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan atau sumber daya yang sangat signifikan bagi bisnisnya baik yang ke arah hulu (mendekati pemasok) maupun yang ke arah hilir (mendekati konsumen). Integrasi vertikal ini akan dahsyat jika dikaitkan/didasarkan pada kegiatan dan sumber daya yang penting untuk kreasi nilai yang membuatnya berbeda secara strategis dibandingkan pesaing. (Chandler, 1962) Setelah pertumbuhan vertikal mengalami kejenuhan maka perusahaan dapat mencoba memasuki bisnis baru (diversifikasi) untuk mendapatkan peluang bertumbuh bisa diversifikasi serumpun bisnis (concentric diversification) atau yang tidak berkaitan (conglomerate diversification). (Wheelen & Hunger 2006) Pola pertumbuhan “multibisnis” yang dilakukan PTPN XII mungkin tidak
Opini menganut pola yang diuraikan di atas. Pendirian usaha baru oleh PTPN XII “tidak murni” market driven atau benarbenar seutuhnya didasarkan pada faktor pasar. Selain itu usaha baru yang dilakukan anak perusahaan PTPN XII sifatnya adalah bukan investasi jangka pendek yang dapat langsung menghasilkan (kecuali PT RNT). PTPN XII juga “tergoda” untuk mengembangkan produk ke lini yang tak berhubungan dengan lini produk saat ini. Itu semua
berakibat akan muncul banyak pusat biaya (cost center) atau pengguna kas (cash user) dalam pengelolaan kelompok bisnis tersebut. Sementara pusat laba (profit center) dan penghasil kasnya (cash generator) belum bertumbuh (tidak menghasilkan sebanyak yang dibutuhkan), dan atau jumlahnya terbatas. Ruang lingkup bisnis yang digeluti PTPN XII saat ini dapat digambarkan sebagai berikut : Dari bagan ruang lingkup bisnis di atas terlihat bahwa bisnis utama PTPN XII tetap di bidang perkebunan dimana komoditi pokok aneka tanaman tahunan tetap menjadi core-nya dengan tambahan komoditas yang menjadi komoditi pokok yaitu kayu dan tebu. Arah strategi yang dikembangkan di ruang lingkup bisnis ini adalah penguatan core business, peningkatan efisiensi dan sinergi, optimalisasi lahan, pengembangan supporting business serta hilirisasi. Selain bidang perkebunan, PTPN XII merambah bidang bisnis lain, baik yang
11-buletin ptpn12
masih dalam pengelolaan sendiri yaitu bidang jasa (pariwisata) maupun yang sudah dalam pengelolaan anak perusahaan yaitu bidang retail hasil perkebunan (PT RN Mandiri), bidang kesehatan (PT RN Medika), serta bidang tambang (PT RN Tambang). Di bidang jasa terutama berkaitan dengan aset properti, PTPN XII juga masih melakukan upaya pengembangan dalam bentuk proyek yang masih rintisan (pembangunan hotel dan kawasan industri). Jika dipetakan dalam bentuk parenting fit matrix, keberadaan/ posisi anak perusahaan PTPN XII secara umum adalah sebagai berikut : PT ALN masuk dalam kategori Heartland Business karena bisnis yang dilakukannya masih dalam ragam jenis yang sama dengan induk/PTPN XII sehingga ada peluang bagi parent / PTPN XII untuk menambah value dengan latar belakang kompetensinya sekaligus menghindarkan dari adanya kesenjangan ruang bisnis. Investasi yang dilakukan PT ALN dalam HTI Karet sejalan dengan core business PTPN XII yang juga komoditi terbesarnya adalah tanaman karet sehingga hal tersebut sejalan dengan strategi korporasi PTPN XII ke depan (ekstensifikasi lahan). PT IGG dikategorikan pada Edge of Heartland Business karena meski tebu adalah tanaman perkebunan namun ragamnya yang tanaman semusim sedikit banyak mempunyai karakteristik yang berbeda dari tanaman tahunan yang menjadi kompetensi pokok PTPN XII dimana induk-lah yang nantinya menjadi penyuplai utama bahan baku PG Glenmore PT IGG yang mengoperasikan pabrik gula terintegrasi. Karakteristik industri gula yang sangat rentan fluktuasi harga produk jadinya dengan berbagai dinamikanya (penyelundupan gula, kebocoran gula rafinasi dll) menjadi faktor kunci dalam kesuksesan bisnis ini. (Bersambung) *) Bagian Perencanaan & Pengembangan PTPN XII - Rolas Brothers Futsal Community -Rolas Tennis Community
Juli - Agustus 2015, Edisi 11
Opini
PT INDUSTRI GULA GLENMORE, OASE BISNIS PTPN 12
Oleh: Yunus D. Wattie*)
‘Having a soft heart in a Cruel world is courage, not weakness’ – Katherine Henson ‘It’s easy to stand with the crowd. It takes courage to stand alone’ –anonym ‘Content is King!’ –anonym ‘Yesterday ended last night. Today is brand-new day. And it’s yours’ –Zig Ziglar
B
elum lama ini penulis diberitahu dan diajak oleh Ketua Persatuan Purnakarya Perkebunan Republik Indonesia (P3RI) beserta pengurus lengkap untuk ikut dalam kesempatan mengunjungi PT Industri Gula Glenmore (PT IGG) pada 15 Juni 2015, dan tawaran tersebut penulis respon dengan senang hati karena setelah sekian lama semenjak dicanangkan pada 12 Desember 2012 banyak pihak dan pemangku kepentingan menunggu penuh tanya dan harap akan kelangsungan pendirian pabrik atau Industri Gula di Glenmore ini. Dalam hati kini saatnya semua keingintahuan akan terjawab, dan oleh karena itu supaya kondisi ‘fit’ maka dipertimbangkan untuk bermalam sehari sebelumnya dan dipilihkan di Kebun Kendenglembu Glenmore yang paling dekat dengan ‘site’ atau lokasi PT IGG. Penulis pilihkan beberapa kalimat bijak di atas yang kira-kira relevan untuk bekal memotivasi diri dan semua jajaran di PTPN XII dan PT IGG. Silahkan diterjemahkan masing-masing oleh para pembaca, tetapi
untuk tetap eksis kita perlu menghadapi dan mengatasi setiap tantangan dengan menegakkan kemandirian dan kedaulatan demi kemajuan dan kesejahteraan bersama. intinya kurang lebih bahwa untuk tetap eksis kita perlu menghadapi dan mengatasi setiap tantangan dengan menegakkan kemandirian dan kedaulatan demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Sugesti PT IGG Rombongan diterima oleh pimpinan proyek dan stafnya. Dalam kesempatan tersebut disampaikan paparan oleh Bapak Arifin Said selaku pimpro; bahwasanya PT IGG yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara XII selaku pemegang saham mayoritas dan PT Perkebunan Nusantara XI sisanya; merupakan industri gula terpadu yang berbasis tanaman tebu. Adapun produknya secara gamblang adalah selain produk utama adalah gula kristal premium , juga produk simultan dan turunannya an-
12-buletin ptpn12
tara lain bio etanol fuel grade, molases (bahan baku pakan/feed serta bahan organik berupa ampas atau bagase sebagai bahan baku pupuk organik serta co generation dari power plant yang menghasilkan listrik lebih dan yang bisa dijual ke Perusahaan Listrik Negara). Selaku insan yang berkecimpung di dunia pertanian dan perkebunan terbayangkan betapa PT IGG yang akan/ sedang didirikan ini telah disiapkan atau didesain berkapasitas 6.000 ton tebu per hari atau istilah industrinya 6.000 TCD. Untuk itu selama 150 hari beroperasi atau hari giling PT IGG harus didukung oleh lahan yang berkemampuan menghasilkan tebu sebanyak 1.000 kwintal per hektar di areal seluas 9.000 hektar dan rendemen yang diharapkan yaitu 9,00%. Juga sudah dipertimbangkan bahwa kapasitas PT IGG nantinya bisa mencapai skala 8.000 TCD. Itu baru besaran angka mendasar yang diperkalikan dan seterusnya dan seterusnya merupakan sugesti awal dari paparan pagi ini. Kemudian secara bersamaan datang dan hadir juga Direktur Produksi beserta Manajer Wilayah I dan II yang disertai para Manajer kebun pendukung inti PT IGG yaitu Kebun Kalisepanjang, Kalikempit, Kalitelepak, Kalirejo, Kendenglembu yang masuk Kecamatan Glenmore dan Kebun Jatirono Kecamatan Kalibaru dimana kebun tersebut diistilahkan dengan rumusan Kebun 5K + I J. Pertemuan bertambah gayeng de-
Edisi 11, Juli - Agustus 2015
ngan tambahan penjelasan dan komentar bahwa situasi dan kondisi saat ini sebagai pilihan strategis keberadaan atau eksistensi PT IGG adalah ibarat suatu proses dari eksplorasi menjadi eksploitasi yang tidak mungkin surut! The Point have no return! Siapapun bukan hanya pemegang saham atau shareholder, siapapun pemangku kepentingan (stakeholder) baik yang langsung merupakan sindikasi penyandang dana, Jajaran birokrasi pusat kementerian maupun di daerah harus mendukung, mendukung dan mengamankan. Inilah sugesti lanjutannya.
Melihat keragaan instalasi Berikutnya rombongan besar diperlihatkan tontonan proses pemasangan atau instalasi utama komponen pendukung pabrik di areal 100 ha meliputi anjungan atau venue pergudangan yang berskala luas 200 m x 50 m, sebagai awalan untuk menampung komponen prefab atau komponen yang perlu disimpan sebelum komponen berikutnya tiba di-site. Serta merta bayangan kompleksitas proses inudustrialisasi yang awam bagi penulis seperti evaporator dan lain-lain. Tetapi kasat mata secara fisik yaitu lay out pabrik yang siap menerima 6.000 TCD yang bila dikonversikan dari angkutan truk mini kapasitas 12 – 15 ton akan ada 500 truk yang perlu rmidiatur dalam sistem traksi dan termiak awal nalnya, jika tidak diatur semenjak n fatal. akan ada kongesti atau kemacetan Terjawab dalam pembicaraan bahwa ang cuakan dibuat jalan utama dua jalur yang kup lebar (terbayang jalan utama proyek ong dari tambang 60 meter) yang memotong ari Kalibarat ke timur membelah kebun dari telepak ke Kalirejo. Sambil membayangkan besaran skala fisik PT IGG ini penulis juga membayangkan bahwa industri yang katakanlah bahan baku pabrikasinya diperoleh dari bahan baku seinduk yaitu dari Kebun 5K +1J ini mempunyai karakteristik bahwa ‘apapun’ bahan baku yang dikirim dari kebun akan diterima amat jarang dan muskil ditolak. Berbeda dengan industri manufaktur yang bahan bakunya dipasok oleh rekanan yang manakala dibawah spesifikasi atau syarat teknis, maka mudah saja untuk ditolak. Sambil pikiran melayang pada jadwal penyelesaian pabrik yang akan commisioning atau giling perdana dan ditulis di papan tulis kantor proyek dalam
Opini hitungan mundur pada Juni 2015 ini adalah H - 400 an menuju Agustus 2016, penulis berbesar hati dengan kesungguhan dan semangat pimpro yang makin semangat serta tersugesti dengan cairnya fasilitas finansial. Hal ini tercermin dari jaring kerja yang sudah berjalan dan progresnya diatas rencana. Setelah siap nanti, maka secara simultan juga pasokan bahan baku tebu berjalan sinkron mengalir sesuai dengan rencana terpadu yang terdiri dari kuantum dan kemasakan tebu, karena syarat untuk mutu dan kuantum adalah kemasakan sebab pantang stop giling pada industri tebu yang operasionalnya sangat komprehensif. Di sinilah untuk para penanggungjawab di kebun bukan hanya perlu sugesti melainkan auto-sugesti yang harus terus menggelora dan bergemuruh karena tidak cukup hanya semangat di level manajer dan karyawan pimpinan, tetapi harus total dan tuntas dari baku teknis serta penyiapan alat, tenaga lapang serta transportasi.
Semua harus dan telah siap Setelai selesai kunjungan ke PT IGG, rombongan menuju ke rumah dinas manajer Kebun Kalirejo
untuk ishoma yang dilanjutkan dengan diskusi seputar kesan harapan dan pesan dari dan oleh masing-masing, baik tamu maupun tuan rumah yaitu manajer kebun juga manajer wilayah. Penulis teringat akan tulisan tentang situasi hipnotik yang bisa terjadi kapan saja bilamana seorang hipnosis menyampaikan sugesti-sugestinya berulangulang, dan bila ada suatu pemikiran atau ide menguasai benak anda maka saat itu anda terhipnotis. Dan dalam situasi hipnotik, apapun yang ada dalam benak anda, cepat atau lambat akan mewujudkan diri menjadi kenyataan, sebab seperti kata tokoh spiritual bahwa manusia adalah apa yang dipikirkan terus-menerus mengenai dirinya. Jadi, tidaklah salah apa kata Richard Feynman (1918-1988), seorang peraih Nobel Fisika, bahwa setiap hypno-
13-buletin ptpn12
sis adalah self-hypnosis. Diperkuat oleh Emile Coue seorang terapis Perancis untuk merawat pikiran kita supaya menjadi taman bunga yang indah seperti yang kita inginkan atau yang kita targetkan, yaitu dengan auto-sugesti, dimana anda hanya perlu untuk menanamkan pemikiran-pemikiran yang baik ke dalam kesadaran anda setiap hari. Secara populer bisa dicontohkan antara lain sebagai berikut: bahwa setiap hari saya harus lebih sehat, lebih baik, lebih berhasil, lebih berkualitas dan itu lakukan setiap saat mulai berdoa sampai kita bekerja dan menjelang tidur! Lakukanlah terus menerus untuk mendorong, menyemangati dan membiasakan keberhasilan menjadi bagian dari hidup anda. Secara umum baik para manajer Wilayah maupun para manajer kebun serta tamu P3RI sangat memahami dan mengerti bahwa selain harus menyosialisasikan akan suksesnya tujuan PT IGG, juga harus sekaligus sudah ter-internalisasi. Soalnya, ada perbedaan harfiah antara sosialisasi yang hanya menjelaskan secara umum hal-hal yang penting dari PT IGG, tetapi jika inte internalisasi sudah berhasil maka pola pikir dan pola tindak setiap setia insan PTPN XII suanggota atau setiap pa untuk semata-mata dah selaras dan padu su mengamankan suksesnya tujuan akan beroperasasinya PT IGG. Karenanya, PTP XII akan mendapatmaka PTPN kan manfaat berupa devide dan nilai serta citra den yang sangat positif atas keberhasilan nyata dari program transformasi bisnisnya. Dalam proses int raksi ini maka terinte i t l h saling li ciptalah sugesti satu sama lain karena apabila gagal mengamankan pasok bahan baku tebu, maka direksi yang sudah berkali-kali bahkan sering mensugesti akan pentingnya mengamankan proses dan keberhasilan pasokan tebu dalam setiap kesempatan seolah menghipnotis para penanggungjawab di kebun. Manakala terjadi kelalaian dan kegagalan, maka direksi akan tidak segan-segan “menyenggol” para manajer Wilayah maupun manajer kebun. Insya Allah semua yang telah direncanakan dapat tercapai berkat kesungguhan semua pihak. Semoga PT IGG membawa keberhasilan dan manfaat bagi kita semua. *Sidodadi , Glenmore 15 Juli 2015 Mantan Direktur SDM
Juli - Agustus 2015, Edisi 11
Inspirasi
Totok Sudarto, Pensiunan PTPN XII
BISNIS 20 JENIS KOPI SPECIALTY
Totok Sudarto
M
emasuki masa pensiun bukan berarti aktifitas lantas terhenti, melainkan bisa memulai kesibukan baru dengan menangani bisnis guna menghimpun pendapatan harian. Dalam hal ini, Totok Sudarto dapat dicontohkan. Lelaki bertubuh tegap itu terhitung per Maret 2015 pensiun dari PTPN XII, setelah bekerja selama 20 tahun. Totok memulai karir dari bawah, kemudian mengemban jabatan terakhir sebagai Askabag Good Corporate Governance (GCG) dan Manajemen Risiko yang berkantor di Jl. Rajawali 44, Surabaya. Semasih aktif di PTPN XII, Totok acapkali bolak-balik Jember – Surabaya karena keluarganya memang tinggal di Jember. “Kini saya bisa menetap di Jember, dan tiap hari menunggu kafe yang menyediakan menu aneka kopi specialty dan pisang bakar,” ujar Totok tatkala ditemui di kafenya, belum lama ini. Dia memberi nama kafenya Coffee Inch, yang berlokasi di Pujasera Mastrip di bilangan Jl. Mastrip, Jember, dekat gedung Fakultas Kedokteran Umum Universitas Negeri Jember (Unej). Kafe buka pada jam 14.00 – 22.00 WIB. Ihwal pilihannya membuka kafe, Totok mengaku tidak menerjuni usaha itu secara tiba-tiba. “Saya telah merencanakan buka warung kopi jauh-jauh hari menjelang pensiun, maka segala sesuatu yang diperlukan untuk pengo-
Pengunjung Coffee Inch dari Taiwan
perasiannya harus disiapkan meliputi pemilihan lokasi, pengadaan bahan baku, dan jumlah dana investasinya,” tandasnya. Melalui perencanaan matang didasari tekad yang bulat, Totok bisa mewujudkan kafe Coffee Inch berukuran 6 m x 2,5 m. Dia memanfaatkan salah satu stan di Pujasera Mastrip sistem sewa sebesar Rp1 juta per bulan. Sedangkan bahan baku kopi dipasok oleh sesama pensiunan PTPN XII yakni Willy F Wanei yang telah membuka kafe terlebih dulu di Malang. Menurut Totok, dana investasi yang dibutuhkan membuka kafe sebesar Rp15 juta. Dana sebesar itu cukup untuk membangun gerai, pengadaan perangkat menyeduh kopi maupun alat menghidangkannya. Kini di kafe mantan Askabag GCG dan Manajemen Resiko itu tersedia 20 items kopi specialty dari berbagai daerah di Indonesia seperti kopi Sumatera (Mandailing, Lintong, Aceh), Sulawesi (Marinding, Toraja), Bali (Kintamani, organic), Flores (Bajawa, Manggarai), Papua (Wamena, Blend Nabire, Baliem), Jawa (Ijen Arabica, Karlos/
14-buletin ptpn12
Robusta, Java Typica) dan dari daerah lainnya lagi. Adapun makanan ringan yang dihidangkan adalah pisang bakar yang diberi nama Gedhang Ribut. “Harga secangkir kopi yang kami pathok cukup terjangkau, yaitu hanya berkisar Rp5.000 – Rp7.000. Harga anak kos rasa bos,” ujarnya seolah berpromosi. Selain kopi seduh, disediakan pula kopi bubuk untuk dibawa pulang, Total omzetnya rata-rata Rp175.000 per hari. Totok tidak sendirian menunggui kafe mungil itu, tetapi ditemani isteri dan seorang keponakannya. Dengan menangani kafe, maka dia merasa dapat beraktualisasi diri sesudah pensiun. “Saya juga bertujuan mengedukasi masyarakat tentang bagaimana menyajikan dan menikmati kopi asli. Jadi, saya tidak sekedar jualan minuman kopi,” tuturnya. Dari gerai Coffee Inch yang dikelolanya, Totok sempat titip pesan kepada para karyawan, khususnya karyawan PTPN XII yang hendak memasuki masa bebas tugas, “Rencanakan kelanjutan kegiatan begitu pensiun, peluang usaha cukup banyak”. (yos/hil/fm)
Edisi 11, Juli - Agustus 2015
Dari Kebun
ke Kebun
B
ertempat di Areal Pertanaman Stroberi Kebun Kalisat Jampit, pada 13 Juni 2015 dilaksanakan pelepasan dan perpisahan murid TK Kartini 1, 2 dan 3 tahun ajaran 2014-2015 oleh Ketua Yayasan TK Kartini, Ny. Agus Sumaryanto. Acara tersebut berlangsung cukup meriah, dimana Manajer Kebun Kalisat Jampit, Agus Sumaryanto, selaku Pembina Yayasan TK Kartini, juga hadir bersama Ketua Komite Sekolah Kecamatan Sempol dan guru-guru serta para orang tua murid TK Kartini. Ny. Agus Sumaryanto dalam sambutannya menyampaikan, sebagai orang tua hendaknya dapat menyadari bahwa tingkat pendidikan di taman kanak-kanak merupakan proses awal dalam jenjang pendidikan. “Kita sebagai orang tua jangan terlalu berharap terhadap peran guru di sekolah, namun kita dituntut peran aktif. Tentunya peran aktif kita selaku orang tua sangat dibutuhkan oleh anak. Apabila ini terjadi maka terdapat sinergi yang kuat antara peran orang tua dan guru, yang tentunya berdampak positif bagi perkembangan pendidikan anak kita,”
Salah satu permainan untuk melatih kerja sama
Kebun Kalisat Jampit
MERIAH, PELEPASAN DAN PERPISAHAN MURID TK KARTINI tuturnya. Murid-murid TK Kartini pada acara pelepasan dan perpisahan itu menampilkan beberapa kesenian antara lain menyanyi, pembacaan puisi, dan bercerita. Kemampuan yang ditampilkan
anak-anak TK Kartini sangat membanggakan para guru dan orang tua murid. Pada acara tersebut juga dilakukan kegiatan outbound, pemberian tali asih dari para guru, dan diakhiri penyerahan SKTB. (Kebun Kaja)
PELATIHAN & LOMBA KHOTIB SHOLAT JUM’AT KEBUN-KEBUN WILAYAH II namun demikian kita bersyukur masih menyelenggarakan Pelatihan & Lomba Khotib Sholat Jum’at sehingga esensi tetap terpelihara untuk merangsang dan meningkatkan kehidupan beragama bagi karyawan dan keluarganya agar menjadi dasar perilaku dalam melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari. Guna menunjang kualitas pelatihan maka narasumber yang didatangkanpun sangat menguasai dalam bidangnya dari Kantor Kementrian Agama Jember (Abdul Bari Husen, M. Munir Syamsudin, Abdullah, Syaifullah Mudi) Para pemenang lomba
D
alam rangka mengisi kegiatan bulan suci Ramadan 1436 H dan meningkatkan kualitas khotib sholat Jum’at di lingkungan kebun-kebun Wilayah II, maka telah diselenggarakan Pelatihan & Lomba Khotib Sholat Jum’at pada hari Sabtu tanggal 27 Juni 2015 di Aula Kantor Wilayah Jember. Acara ini di buka oleh Manajer Wilayah II (Moch. Erman Kamarudin) pada pukul 09.00. Dalam sambutanya beliau menyampaikan bahwa meskipun penyelenggaraan kegiatan keagamaan di tahun ini tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya yaitu lomba kemakmuran masjid, pelatihan guru ngaji dan lain-lainnya,
Acara pelatihan berjalan lancar sampai dengan jam 14.00 WIB dan dilanjutkan lomba khotib sholat Jum’at dengan hasil sebagai beriut : Juara I : Hasan dari Afd. Gondang Kebun Zeelandia dengan nilai 96 Juara II : Anwar Junaidi dari Afd. Darungan Kebun Silosanen dengan nilai 95 Juara III : Abd. Rachman dari Afd. Rayap Kebun Renteng dengan nilai 94 Penyerahan Piagam dan tali asih dilakukan oleh Manajer Wilayah II dilanjutkan menutup acara ini pada pukul 17.00 WIB. (Kanwil II)
15-buletin ptpn12
Dari Kebun
Juli - Agustus 2015, Edisi 11
ke Kebun
Kebun Mumbul
MENGAGUMI WISATA MINAT KHUSUS EDUCATION KARET MUMBUL
Peserta educational tour belajar menyadap karet
Obyek Agrowisata Mumbul Garden merupakan perpaduan antara pariwisata dan pertanian yang dikemas sebagai wisata minat khusus (educational tour), dimana pengunjung dapat mengunjungi kebun karet atau pemrosesan karet. Selama ini obyek tersebut telah mampu mengundang wisatawan dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian.
P
engembangannya menonjolkan budaya lokal dan memanfaatkan lahan komoditas tanaman pokok karet, banyak yang mengagumi dan meminati obyek tersebut diantaranya dari kalangan perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Jember,
Politeknik Negeri Jember serta lembaga pendidikan lainnya. Peluang tersebut ditangkap sebagai manfaat peningkatan pendapatan di luar kunjungan regular sambil melestarikan sumber daya lahan serta memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya sesuai
kondisi lingkungan alaminya. Di sisi lain, wisata minat khusus itu bertujuan memperkenalkan lebih jauh obyek agrowisata yang dimiliki PTPN XII Kebun Mumbul. Pada 6 Juni 2015 rombongan dari Politeknik Negeri Jember program Tanaman Budidaya Tanaman Perkebunan kembali mengelilingi kebun dan tur pabrik Agrowisata Mumbul Garden. Sistem kegiatannya terpadu dan terkoordinasi, dimana pemandu khusus memberikan pembelajaran kepada wisatawan mengenai pentingnya suatu pelestarian, pemanfaatan sumber energi, melindungi tanaman yang dibudidayakan, dan norma-norman proses sadapan serta proses pengolahan getah karet. Kegiatan semacam itu telah dilakukan Politeknik Negeri Jember dengan memanfaatkan wisata education empat tahun berturut-turut dengan data kunjungan delapan tatap muka diikuti oleh peserta dengan rata-rata sebanyak 70 peserta setiap kali kunjungan. Keberadaan Mumbul Garden bagi masyarakat Kabupaten Jember tercatat sebagai obyek wisata pendidikan serta alami, berupa kondisi iklim dengan udara bersih dan sejuk, suhu dan sinar matahari yang nyaman. Suasananya sunyi dengan pemandangan alam yang indah merupakan obyek rekreasi yang khas. Apalagi terdapat prasarana peninggalan sejarah dan budidaya tanaman perkebunan. Dengan dilakukannya inovasi, semoga ke depan Mumbul Garden semakin berkembang. (M. Aris Rahman W)
Whistle Blowing System Sesuai Surat Edaran No. 12/SE/098/2014 tanggal 21 April 2014 perihal Whistle Blowing System, pelaporan pelanggaran mengenai dugaan kecurangan, pelanggaran hukum dan etika serta misconduct lainnya yang dilakukan oleh Insan PTPN XII, dapat disampaikan melalui media Whistle Blowing System berikut:
H
SMS Email Formulir online 16-buletin ptpn12
: 08113621212 : layananpengaduan@ ptpn12.com : www.gcg.ptpn12.com
Edisi 11, Juli - Agustus 2015
Dari Kebun
ke Kebun
KEBUN BANJARSARI MENGGANDENG FKG UNEJ ADAKAN PENGOBATAN GIGI DAN MULUT
B
ertempat di Aula Serba Guna Kebun Banjarsari pada 23 Mei 2015 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Negeri Jember (FKG Unej) melaksanakan program pengabdian berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada karyawan dan karyawati bagian kakao Kebun Banjarsari. Kegiatan tersebut pada 30 Mei 2015 dilanjutkan dengan layanan pengobatan gigi dan mulut di Klinik Pratama Rawat Jalan Balai Pengobatan Kebun Banjarsari. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan perguruan tinggi negeri (PTN) itu terlaksana atas ijin Manager Wilayah II PTPN XII Jember, Ir. Erman Kamarudin, dan Manajer Kebun Banjarsari, Ir. Mansyur. Ketua Penyelenggara Penyuluhan dan Pengobatan Gigi dan Mulut, Joko Purwanto, Amd. Kep, yang juga Kepala Klinik Pratama Rawat Jalan Kebun Banjarsari, menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara tersebut. Para narasumber dari FKG Unej yang terdiri dari Drg. Nadie Fatimatuzzahro, MDSc, dan Drg. Rendra Chriestedy, P.MDSc, bergembira atas kesuksesan penyelenggaraan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di Kebun Banjarsari. Sebanyak 50 peserta hadir dalam acara
tersebut, termasuk semua kepala afdeling dan Wakil Manajer Kebun Banjarsari, Benny Hendricrianto, S.P. Benny bertindak sebagai pembuka acara yang mewakili Manajer Kebun Banjarsari, Mansyur, yang berhalangan hadir. Antusiasme peserta patut diacungi jempol, yang ditandai banyaknya pertanyaan sehingga suasana penyuluhan
menjadi hidup. Dijelaskan oleh narasumber, bahwa kesehatan gigi dan mulut sangat penting disebabkan beberapa faktor meliputi: - Mulut merupakan pintu masuk bakteri ataupun kuman; - Gigi juga harus selalu bersih karena merupakan salah satu tempatnya sarang penyakit; - Karang gigi juga merupakan sarang bibit penyakit; - Bebaskan rokok dari kita semua agar nafas menjadi segar dan rokok dapat menimbulkan plak-plak yang menempel pada gigi dan gusi; - Dianjurkan gosok gigi dua kali sehari pada pagi dan sebelum tidur malam. Semua peserta merasa senang karena memperoleh pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut dari narasumber yang juga merupakan dosen FKG Unej. Para peserta juga diberikan bingkisan berupa satu sikat gigi dan pasta gigi dari panitia penyelenggara. Saat dilakukan pengobatan gigi dan mulut diketahui terdapat 22 penderita. Layanan pengobatan mencakup pembersihan karang gigi dan penambalan/flambier sederhana pada gigi yang berlubang. (BP Kebun Banjarsari)
Kebun Kalisat Jampit
BUKA GILING KOPI ARABIKA TAHUN 2015
Prosesi buka giling kopi
B
ertempat di Ruang Pengolahan Kopi Basah PTPN XII Kebun Kalisat Jampit, pada 12 Juni 2015 dilaksanakan tasyakuran dan do’a bersama dalam rangka Buka Giling Kopi Arabika
Panen Tahun 2015. Acara tersebut merupakan agenda rutin Kebun Kalisat Jampit yang dilaksanakan tiap tahun menjelang panen yang dihadiri seluruh karyawan, tokoh masyarakat serta muspika. Tidak keting-
17-buletin ptpn12
galan tokoh agama pun diundang untuk memberikan ceramah (tausiyah). Sebagai acara inti Buka Giling Kopi Arabika Panen Tahun 2015 dilaksanakan prosesi penuangan kopi ke dalam vis pulper, yang diawali Manajer Kebun Kalisat Jampit, Agus Sumaryanto, SP, serta seluruh staf, dilanjutkan oleh tokoh masyarakat dan muspika setempat. Agus Sumaryanto dan seluruh karyawan Kebun Kalisat Jampit berharap kepada Allah SWT agar memberikan keselamatan dan target produksi kopi arabika tahun ini bisa tercapai. (Kebun Kalisat Jampit)
Juli - Agustus 2015, Edisi 11
Wawasan
SEJARAH DAN REFORMASI PAJAK INDONESIA
M
ulanya pajak bukan merupakan pemungutan, tetapi hanya pemberian sukarela rakyat atau upeti kepada raja dalam memelihara kepentingan negara seperti menjaga keamanan negara terhadap serangan musuh dari luar, membuat jalan untuk umum, membiayai pegawai kerajaan dan sebagainya. Sedangkan bagi penduduk yang tidak melakukan penyetoran dalam bentuk natura, maka ia diwajibkan melakukan pekerjaan untuk kepentingan umum beberapa hari lamanya dalam satu tahun. Contoh Kwitansi Pajak Kendaraan tahun 1960-an Masyarakat dengan status sosial tiap tahunnya. Selain itu, Raffles juga tinggi termasuk orang kaya, dapat memmengeluarkan surat tanah sebagai suatu bebaskan diri dari kewajiban melakukan Sertifikat Tanah Internasional bagi penpekerjaan untuk kepentingan umum tadi, duduk yang dikenal dengan nama girik dengan membayar uang ganti rugi. Bedalam bahasa Jawa”. Inilah cikal bakal sarnya pembayaran ganti rugi ditetapkan Pajak Bumi dan Bangunan yang kita kedengan jumlah uang yang diperlukan unnal sekarang. tuk membayar orang lain yang mengganUndang – undang pajak di Indonesia tikan melakukan pekerjaan, yang seharusmenitikberatkan pada hukum Barat, senya dilakukan sendiri oleh orang kaya perti sedikit sejarah PBB diatas yang dimtersebut. ulai dari Belanda, dan pajak penghasilPajak pertama kali untuk rakyat an yang pertama kali berasal dari benua Indonesia diawali dengan Pajak Bumi Eropa. Berikut cuplikan perkembangan dan Bangunan atau PBB, waktu itu dikepajak sejak zaman penjajahan Belanda di nal sebagai pajak pertanahan. Pungutan Indonesia, yaitu: ini diberlakukan kepada tanah atau lahan 1. Staatsblad No 13 Th 1908 tentang Oryang dimiliki oleh rakyat. Pajak atas tanah donansi Rumah Tangga ini dimulai sejak Inspektur Liefrinch dari 2. Staatsblad No 498 Th 1921 tentang VOC yang mengadakan penelitian, yang Aturan Bea Meterai selanjutnya disebut dengan landrente. 3. Staatsblad No 291 Th 291 tentang OrRakyat setuju atas keputusan Pemerintah donansi Bea Balik Nama Hindia Belanda ini dan harus membayar uang sebesar 80% dari harga besaran 4. Staatsblad No 405 Th 1932 tentang Ortanah atau hasil lahan yang dimilikinya. donansi Pajak Kekayaan Daendels, yang pada waktu itu seorang 5. Staatsblad No 718 Th 1934 tentang jendral yang terkenal akan kekejamannya Ordonansi Pajak Kendaraan Bermotor, menyatakan bahwa tanah di Hindia Bedan masih banyak UU lain. landa adalah milik Belanda. Dengan perlu adanya sentuhan huSelanjutnya, saat pendudukan Inggris kum pajak yang sesuai dengan kepribapada tahun 1811-1816 yang dipimpin oleh dian negara kita, disusunlah undang–unThomas Stafford Raffles, Letnan Guberdang pajak nasional yang merupakan nur yang diangkat oleh Lord Minto Gubersalah satu faktor yang mendukung kebernur Jenderal Inggris di India, pada tahun hasilan pembangunan yang dilaksanakan 1813 mengeluarkan Peraturan Landrente sampai sekarang, maka disusunlah Stelsel bahwa jumlah uang yang harus undang – undang pajak nasional yang dibayar oleh pemilik tanah itu tiap tahunmerupakan salah satu faktor yang mennya hampir sama besarnya. Pada masa dukung keberhasilan pembangunan yang Raffles kebijakan landrente berubah. dilaksanakan sampai sekarang, sehingga Raffles mengenakan tarif sebesar 2,5% kelahirannya memiliki arti sejarah bagi untuk golongan pribumi dan tarif 5% untuk bangsa dan Negara. tanah yang dimiliki oleh bangsa lain. Reformasi pajak (tax reform) atau H Penduduk menamakan pembayaran pembaruan perpajakan, telah dilakukan landrente itu pajeg atau duwit pajeg yang sejak tanggal 1 Januari 1984. Bersamaan berasal dari kata bahasa jawa ajeg, artidengan dikeluarkannya serangkaian unnya tetap. Jadi, duwit pajeg atau pajeg dang-undang adalah sebagai berikut: diartikan sebagai jumlah uang tetap yang a. UU No 6 Th 1983 tentang Ketetentuan harus dibayar dalam jumlah yang sama
18-buletin ptpn12
Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diubah terakhir di UU No 28 Th 2007 b. UU No 7 Th 1983 tentang PPh, dan diubah terakhir di UU No 17 Thn 2000 c. UU No 8 Th tentang PPN dan PPnBM, dan diubah di UU No 42 Thn 2009 d. UU No 12 tentang PBB mulai diberlakukan tahun 1995 e. UU No 13 tentang Bea Meterai mulai diberlakukan tahun 1995 Dalam perubahan sistem perekonomian negara, perpajakan akan terus dilakukan perubahan dan penyempurnaan, biasanya setelah satu dasawarsa peraturan pajak dilaksanakan akan diadakan perubahan dan penyesuaian terhadap perkembangan perekonomian negara. Perekonomian global sangat dipengaruhi oleh kemajuan di bidang informasi dan teknologi. Bidang informasi dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini semakin mempersempit jarak antar suatu negara dengan lainnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa tidak ada lagi jarak yang memisahkan antara suatu negara dengan negara lainnya (borderless) dalam konteks informasi dan teknologi. Hal tersebut dapat dirasakan melalui hadirnya internet di tengah masyarakat Indonesia, termasuk pengembangan Dirjen Pajak melalui aplikasi berbasis elektronik pada saat ini. Mulai dari e-registration (pendaftaran wajib pajak), e-spt (aplikasi pelaporan pajak), e-filling (pelaporan wajib pajak pribadi), e-billing (sistem pembayaran online), dan yang terkini saat ini yaitu e-faktur (pelaporan faktur online). Tujuan dari penyempurnaan undangundang pajak dan berbagai piranti pendukungnya adalah dalam rangka ekstensifikasi dan intensifikasi pengenaan dan pemungutan pajak yang sekaligus merupakan upaya peningkatan keadilan beban pajak, penghapusan fasilitas pajak yang tidak memiliki landasan hukum yang akan merugikan perekonomian nasional dan menutup peluang-peluang penghindaran pajak (loopholes). Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan investasi dan penerimaan negara untuk menuju kemandirian pembiayaan pembangunan. *Oleh: Brahma Satrya (dari berbagai sumber)
Edisi 11, Juli - Agustus 2015
Wawasan
SAAT ALBRECHT & DILL MELIHAT LANGSUNG KAKAO KENDENGLEMBU Oleh: Purwindha Setiawan*)
K
ualitas dan kuantitas suatu produk perkebunan memang merupakan dua faktor yang tidak dapat dipisahkan untuk memperoleh harga jual yang memuaskan, di samping faktor-faktor lainnya. Hal tersebut baru penulis sadari ketika selama tiga tahun berturut-turut Pabrik Pengolahan Kakao Pagergunung Kebun Kendenglembu memperoleh kunjungan pembeli kakao Java A light breaking Cocoa dari perusahaan Albrecht & Dill Trading GmbH, Jerman. Dalam kunjungannya pada pertengahan Juni 2015 lalu dengan didampingi staf KPB Surabaya dan bagian direksi, tiga orang pembeli yang dipimpin oleh Mr. Philipp Hoffman dari perusahaan Jerman itu melihat langsung setiap penggal proses pengolahan kakao serta panen dan pemisahan menurut jenis dan mutunya. Pada kesempatan tersebut pembeli menyampaikan ketertarikannya terhadap karakter kakao coklat yang berasal dari kakao edel karena warnanya menarik dan cerah, sehingga menjadi pilihan untuk coating dalam bebagai produknya. Pembeli tersebut sangat selektif dalam memilih kakao terutama yang bebas dari cita rasa hammy dan smoky, dimana cita rasa demikian dapat masuk menembus produk yang ada di dalamnya. Kedua cita rasa itu sangat tidak disukai oleh konsumen kakao Eropa dan dunia. Sebagai produsen kakao edel, hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Kebun Kendenglembu. Cita rasa hammy mengindikasikan biji kakao yang terfermentasi secara berlebihan sehingga menghasilkan rasa yang terlalu asam. Sedangkan smoky mengindikasikan adanya kebocoran pada alat pengering, baik cocoa dryer maupun vis dryer sehingga asap yang timbul dari sisa pembakaran mencemari biji kakao yang sedang dikeringkan terutama pada saat biji masih dalam kondisi basah. Dalam kunjungannya ke Kebun Kendenglembu, Mr. Philipp menyatakan bahwa kakao yang dihasilkan sangat baik terbukti dari uji bebas hammy dan smoky. Hal tersebut tidak terlepas dari uji petik yang dilakukan pada setiap penggal proses pengolahan
Mr. Philipp Hoffman (tengah) sedang berdiskusi dengan karyawan Kebun Kendenglembu
dan pengawasan yang dilakukan secara in process. Setelah puas mengunjungi pabrik, kemudian dilanjutkan ke afdeling untuk melihat rangkaian proses panen kakao hingga kakao siap dikirim ke pabrik. Dalam kesempatan ini terjadi diskusi mengenai pemisahan kakao edel dark bean <20%, >60% maupun kakao bulk mulai dari pemisahan areal tanam sampai uji cut test kakao edel. Setelah puas melihat mutu kakao di pabrik maupun di afdeling, tentu hal terakhir yang menjadi diskusi adalah prospek jangka panjang pembelian kakao yang bisa kita produksi serta penawaran harga yang paling tepat. Untuk diketahui, harga last traded kakao ekspor mutu I-B-BC/W mencapai US$3,700, mutu I-AA-FC/W DB <20% US8,000 dan mutu I-AA-FC/W DB >60% US$7,150 pada Juni 2015 dan merupakan rekor baru dalam dunia perkakaoan. Bagaimanakah keberlangsungan dan masa depan kakao ki ta? *) Asisten Teknik dan Pengolahan Kebun Kendenglembu.
Rolas Nusantara Tambang bagi Sembako
D
alam rangka menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1436 H, PT Rolas Nusantara Tambang (RNT) Unit Sidomulyo membagikan bingkisan sembako bagi warga sekitar areal tambang Sidomulyo serta tokoh ma-
syarakat. Kegiatan yang diikuti oleh 85 warga sekitar tambang dan enam tokoh masyarakat itu dilaksanakan pada 8 Juli 2015 bertempat di Kantor PT RNT Unit Sidomulyo. Kepala Unit Tambang Sidomulyo, Agus Suhardi, mengatakan, acara
19-buletin ptpn12
tersebut bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara RNT Unit Sidomulyo dengan warga sekitar sehingga bisa terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan warga. Dalam kesempatan itu warga yang diwakili oleh Ustad Syaiful selaku tokoh masyarakat mengucapkan terima kasih kepada RNT yang telah memberikan bingkisan sembako bagi warga. “Ke depan, diharapkan hubungan antara RNT dengan warga semakin baik, acara seperti ini diharapkan dapat berlangsung setiap tahun,” ujarnya. (asg)
Dari Kebun
Juli - Agustus 2015, Edisi 11
ke Kebun
Tiga Kebun Teken MoU dengan Kejaksaan Negeri Bondowoso
Agus Sumaryanto menandatangani MoU
B
ertempat di Aula Kantor Wilayah II PTPNXII, Jember, tiga kebun di bawah PTPN XII masingmasing Kebun Kalisat Jampit, Kebun Blawan, dan Kebun Pancur Angkrek melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan Kejaksaan Negeri Bondowoso tentang penanganan masalah hukum bidang perdata dan Tata Usaha Negara (TUN). Ketiga kebun tersebut berlokasi di wilayah Kabupaten Bondowoso. Kesepakatan bersama itu dimaksudkan untuk menangani masalah hukum bidang perdata dan TUN, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Adapun ruang lingkup kesepakatan bersama me-
Ki-ka: Agus Sumaryanto, Sri Sektiyanti, Moch. Erman Kamarudin, dan Bambang Widjanarko
liputi kegiatan bantuan hukum, pertimbangan hukum dan tindakan hukum lain di bidang perdata dan TUN. Kesepakatan bersama itu ditandatangani Agus Sumaryanto (Manajer Kebun Kalisat Jampit), Ardi Iriantono (Manajer Kebun Blawan), Syamsul
Kebun Kayumas
PEMILIHAN RATU KOPI SITUBONDO 2015
P
emerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Situbondo untuk pertama kalinya tahun ini menyelenggarakan pemilihan Ratu Kopi Situbondo 2015. Kebun Kayumas ditunjuk sebagai sentral lokasi babak grand final yang diikuti 10 orang finalis, sesudah dilakukan seleksi awal di Kantor Pemkab Situbondo pada Para pemenang ratu kopi Mei 2015. lahan kopi, peluang pasar, dan manDi Kebun Kayumas para finalis faat dari program Pemkab Situbondo. Ratu Kopi Situbondo 2015 menjalani Tujuannya untuk menyosialisasikan karantina selama dua hari. Selama kopi Kebun Kayumas sebagai daya karantina para peserta diberikan tarik wisata, agar wisatawan domestik pembekalan tentang proses pengomaupun mancanegara yang berkun-
20-buletin ptpn12
Hanafi (Manajer Kebun Pancur Angkrek), dan Sri Sektiyanti, (Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso). Turut hadir dalam acara tersebut Direktur SDM & Umum PTPN XII, Bambang Widjanarko dan Manajer Wilayah II, Ir. Erman Kamarudin dan (Yuswardi/Kaja)
jung ke Situbondo tertarik mengunjungi kebun tersebut. Grand final dilaksanakan pada 29 Mei 2015 malam yang dihadiri Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, pejabat Pemkab Situbondo, para kepala dinas instansi terkait, Muspika, dan masyarakat sekitar. Layaknya pemilihan ratu kecantikan, para finalis memperkenalkan diri satu persatu dan diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan seputar wawasan tentang pengetahuan umum, kopi dan pemasarannya. Acara dimeriahkan juga dengan pergelaran musik yang menampilkan artis lokal Kab. Situbondo. Jumlah undangan yang hadir sekitar 400 orang. Dari seleksi final diperoleh tiga pemenang terdiri dari juara satu (Fivin Dwi Septia Putri), dua (Cindy Fladelia), dan juara persahabatan (Amanda Meisandy). Para pemenang diberikan hadiah berupa tropi, piagam dan uang pembinaan.(Kayumas)
Suplemen Safari Ramadan Tahun 1436 H
PTPN XII
Direksi menyerahkan santunan yatim piatu pada acara Nuzulul Qur'an di Kandir
Direksi berfoto dengan anak yatim piatu
Kultum rutin bakda dzuhur Senin Kamis di Kandir
21I-buletin -buletinptpn12 ptpn12
Suplemen
Buka puasa Kebun Kalisat Jampit
Buka puasa Kebun Bantaran
Penyerahan santunan Kebun Blawan
Buka puasa Kebun Banjarsari
Penyerahan santunan Kebun Kaliselogiri
Buka puasa Kebun Kalisepanjang
Penyerahan santunan Kebun Kalitelepak
Safari Ramadhan direksi di wil III
II22-buletin -buletinptpn12 ptpn12
Suplemen
Safari Ramadhan Direksi di Wilayah II
Penyerahan santunan Kebun Sumberjambe
Buka puasa Kebun Malangsari
Penyerahan santunan oleh pengurus IIK kandir kepada Pengasuh panti asuhan Arief Rahman Hakim keputih Surabaya
Safari ramadhan direksi di wil I
Pengurus IIK Kandir bersama anak yatim piatu panti asuhan Arief Rahman Hakim keputih Surabaya
Halal Bi Halal
Komisaris & Direksi bersama jamaah calon haji PTPN XII
Komisaris & Direksi bersama atlet Paralimpian Jatim
23III-buletin -buletinptpn12 ptpn12
Suplemen Kunjungan Dekom ke Unit Usaha & Anak Perusahaan
Peletakan batu pertama pembangunan Gedung Rawat Inap 3 Lantai di PT RN Medika
Komisaris mengunjungi Pabrik Karet Kebun Kotta Blater
Direksi & Komisaris meninjau waduk buatan Kebun Kalirejo
Kunjungan Dekom di PT IGG
Komisaris meninjau instalasi pembuatan asap cair di Kebun Kalisanen
Progres pembangunan PG Glenmore
Produksi kayu mahoni di Kebun Kalisanen
Komisaris berfoto bersama dengan karyawan pimpinan Kebun Kalisanen
IV24--buletin buletinptpn12 ptpn12
Suplemen HUT KEMERDEKAAN RI ke-70 PTPN XII HADIR UNTUK NEGERI
Direktur SDM & Umum PTPN XII menjadi inspektur upacara gabungan PTPN X, XI, dan XII
Direktur Pemasaran & Renbang PTPN XII menjadi inspektur upacara di Kanwil Jember
Peserta upacara gabungan karyawan Kantor Direksi PTPN XII
Jalan sehat di Wilayah Jember
Direktur Utama PTPN XII saat memberangkatkan peserta jalan sehat BUMN Hadir untuk Negeri di Manado, Sulawesi Utara
Jalan sehat BUMN Hadir untuk Negeri di Manado
25 V --buletin buletin ptpn12 ptpn12
Suplemen
Direktur Utama PTPN XII saat menyerahkan hadiah utama satu unit sepeda motor. BUMN Hadir untuk Negeri di Manado terdiri dari tiga BUMN (Jiwasraya, BKI, dan PTPN XII)
Jajaran Direksi BUMN Hadir untuk Negeri di Manado
BUMN Hadir untuk Negeri di Manado
Dirut PTPN XII menyerahkan Penghargaan Masa Pengabdian 30 tahun kepada Direktur SDM & Umum PTPN XII
Ketua IIK Pusat menyerahkan penghargaan putra-putri karyawan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri
Penyerahan tumpeng kepada perwakilan karyawan yang menjalani Masa Bebas Tugas
Putra-putri karyawan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri
Jajaran Manajemen Kebun Sungailembu setelah Upacara 17 Agustus.
VI 26-buletin buletin ptpn12 ptpn12
Suplemen
Pemenang lomba di Kebun Kalisepanjang
Manajemen Kebun Kayumas
Jatuh bangun: peserta lomba balap karung di Kebun Kotta Blater
Nonton bareng di Kebun Mumbul
Kegiatan HUT RI ke-70 di Kebun Renteng
Lomba joget bola di Kebun Silosanen
Produksi kayu mahoni di Kebun Kalisanen Jalan sehat di Kebun Sumberjambe
Lomba Makan Kerupuk di Kebun Sumber Tengah
VII 27--buletin buletin ptpn12 ptpn12
Suplemen
Lomba joget balon di Kantor Wilayah II
Lomba balap bakiak di di Kantor Wilayah II
Lomba mewarnai tingkat TK di Kebun Bangelan
Ijen Karnaval di Kebun Blawan
Lomba makan telor di Kebun Jatirono
Lomba panjat pinang di kebun Banjarsari
28-buletin VIII -buletinptpn12 ptpn12