PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA SEKRETARIAT DEWAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017
1
AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Capaian Kinerja Organisasi dilakukan dengan pengukuran kinerja dimana pengukuran kinerja tersebut digunakan untuk penilaian atas keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan
kegiatan/program/kebijaksanaan,
Pengukuran
kinerja
mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indikator kinerja. Rincian pengukuran kinerja berisi indikator kinerja yang dipakai, rencana dan realisasinya serta pembobotan masing-masing kegiatan untuk menetapkan capaian indikator kinerja, dilampirkan dalam laporan ini dalam bentuk Formulir Pengukuran Kinerja. Adapun rincian dari setiap pernyataan kinerja sasaran strategis dapat dianalisi sebagai berikut : a. Sasaran Strategis Sekretariat DPRD mempunyai sasaran strategis yaitu Meningkatnya Koordinasi antara Lembaga Eksekutif dan Legislatif sedangkan dalam Indikator Kinerja Utama adalah Prosentase jumlah raperda yang diselesaikan terhadap jumlah raperda yang diusulkan. Capaian pada sasaran strategis ini antara lain : 1) Realisasi pada tahun 2016 adalah 4 buah raperda inisiatif sedangkan target tahun 2016 adalah 4 buah raperda inisiatif ini bisa dikatakan 100% terealisasi secara keseluruhan. 2) Realisasi pada tahun 2015 adalah 4 buah raperda inisiatif, jadi realisasi tahun 2016 sama dengan realisasi tahun 2015 3) Realisasi sampai dengan tahun 2016 adalah 32 buah raperda inisiatif, sedangkan target renstra sampai dengan tahun 2016 adalah 30 buah raperda inisiatif, jadi sebesar 106%. 2
4) Sedangkan Standar Nasional dari kegiatan ini tidak ada. 5) Analisis penyebab peningkatan kinerja disebabkan karena ketersediaan anggaran dalam penyusunan raperda inisiatif. 6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ini adalah efisiensi yang ada pada sasaran strategis antara lain efisiensi terhadap nilai kontrak/ selisih dari nilai pagu dan nilai kontrak. 7) Analisis program / kegiatan yang menunjang keberasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja adalah Program Peningkatan Kapasitas Lembaga DPRD, dengan kegiatan Pembahasan Raperda. Indikator Kinerja Utama Prosentase jumlah Publik Hearing yang dilaksanakan terhadap jumlah Publik Hearing. Capaian pada sasaran strategis ini antara lain : 1) Realisasi Publik Hearing Raperda Inisiatif pada tahun 2016
adalah 6,
sedangkan target tahun 2016 adalah 6 kali bisa dikatakan bahwa realisasi pada tahun 2016 adalah 100% atau berhasil terealisasi. 2) Realisasi
Publik Hearing Raperda Inisiatif pada tahun 2015 adalah 8 kali,
realisasi Publik Hearing Raperda Inisiatif tahun 2015 lebih tinggi dari pada realisasi Publik Hearing Raperda Inisiatif tahun 2016 sebesar 133%. 3) Realisasi Publik Hearing Raperda Inisiatif sampai dengan tahun 2016 adalah 38 kali, sedangkan target renstra s/d tahun 2016 : 42 kali bisa dikatakan sampai dengan tahun 2016 realisasi mencapai 90%. 4) Standar Nasional dari kegiatan ini tidak ada 5) Analisis penyebab penurunan kinerja Publik Hearing Raperda Inisiatif tahun 2016 dibanding tahun 2015 karena target jumlah Publik Hearing Raperda Inisiatif Tahun 2016 dari awal sudah ditetapkan berjumlah 6 buah saja, pelaksanaan Publik Hearing Raperda Inisiatif Tahun 2016 sudah sesuai dengan target yang ada.
3
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya : efisiensi yang ada pada sasaran strategis ini antara lain efisiensi belanja. 7) Analisis program / kegiatan yang menunjang keberasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja adalah : Program peningkatan kapasitas lembaga DPRD, dengan kegiatan Publik Hearing. b. Sasaran Strategis : Meningkatnya Penyerapan dan Aspirasi Masyarakat dalam pembangunan oleh lembaga legislatif Indikator Kinerja Utamanya adalah Prosentase jumlah reses yang dilaksanakan terhadap jumlah reses. Capaian pada sasaran strategis ini antara lain : 1) Realisasi tahun 2016 adalah 0 kali reses, sedangkan target tahun 2016 adalah 2 kali reses bisa dikatakan realisasi tahun 2016 adalah 0%. 2) Realisasi tahun 2015 adalah 1 kali reses, dan realisasi tahun 2016 lebih sedikit dari realisasi tahun 2015. 3) Realisasi sampai dengan tahun 2016 adalah 13 kali reses, sedangkan target renstra sampai dengan tahun 2016 adalah 17 kali jadi realisasi sampai dengan tahun 2016 adalah 76%. 4) Standar Nasional dari kegiatan ini tidak ada 5) Analisis penyebab penurunan kinerja dibanding tahun 2016
adalah karena
belum ditetapkannya petunjuk pelaksanaan teknis Reses oleh Presiden tentang Tunjangan Reses. 6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya adalah efisiensi yang ada pada sasaran strategis antara lain efisiensi terhadap belanja. 7) Analisis program / kegiatan yang menunjang keberasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja adalah : Program peningkatan kapasitas lembaga DPRD dengan Kegiatan Reses
c. Sasaran Strategis : Meningkatnya peran legislatif dalam tata pemerintahan 4
Indikator Kinerja Utamanya adalah Prosentase jumlah rapat alat kelengkapan dewan yang dilaksanakan terhadap jumlah rapat alat kelengkapan dewan. Capaian pada sasaran strategis ini antara lain : 1) Realisasi pada tahun 2016 adalah 140 kali rapat, sedangkan target tahun 2016 adalah 114 kali rapat, bisa dikatakan realisasi tahun 2016 mencapai 122%. 2) Realisasi tahun 2015 adalah 60 kali rapat, realisasi tahun 2016 lebih tinggi dari pada realisasi tahun 2015 sebanyak
80 kali rapat atau kenaikan sebanyak
233% dari tahun 2015. 3) Realisasi sampai dengan tahun 2016 adalah 610 kali, sedangkan target renstra sampai dengan tahun 2016 adalah 760 kali, ini berarti realisasi rapat mencapai 80%. 4) Standar Nasional dari kegiatan ini tidak ada 5) Analisis penyebab kenaikan kinerja dibanding tahun 2015 karena meningkatnya permasalahan yang harus diselesaikan oleh Alat Kelengkapan Dewan. 6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya : dengan banyaknya rapat alat kelengkapan dewan, yang terdiri dari koordinasi antar komisi ataupun dengan SKPD terkait, sehingga kinerja DPRD semakin meningkat. 7) Analisis program / kegiatan yang menunjang keberasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja adalah : Program peningkatan kapasitas lembaga DPRD, dengan kegiatan Rapat-rapat alat kelengkapan dewan. Indikator Kinerja Utamanya adalah Prosentase jumlah workshop yang dilaksanakan terhadap jumlah workshop Capaian pada sasaran strategis ini antara lain : 1) Realisasi tahun 2016 adalah 8 kali workshop sedangkan target tahun 2016 adalah 8 kali workshop ini berarti kegiatan workshop terealisasi secara keseluruhan atau mencapai prosentase 100% 2) Realisasi tahun 2015 adalah 7 kali workshop, realisasi tahun 2016 lebih tinggi dari pada realisasi tahun 2015.
5
3) Realisasi sampai dengan tahun 2016 adalah 51 kali workshop, sedangkan target renstra sampai dengan tahun 2016 adalah 48 kali workshop, ini menunjukkan bahwa realisasi kegiatan workshop ini melebihi target sehingga realisasinya mencapai prosentase 106 %. 4) Standar Nasional dari kegiatan ini tidak ada 5) Analisis penyebab kenaikan kinerja dibanding tahun 2015 karena adanya ketersediaan anggaran penetapan 2016. 6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya : efisiensi yang ada pada sasaran strategis ini antara lain efisiensi terhadap jumlah workshop. 7) Analisis program / kegiatan yang menunjang keberasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja adalah : Program peningkatan kapasitas lembaga DPRD, dengan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD. Indikator Kinerja Utamanya adalah Prosentase jumlah kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD yang dilaksanakan terhadap jumlah kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD.
Capaian pada sasaran strategis ini antara lain : 1) Realisasi tahun 2016 adalah 72 kali kunjungan sedangkan target tahun 2016 adalah 71 kali kunjungan berarti kegiatan kunjungan ini realisasinya mencapai prosentase 101%. 2) Realisasi tahun 2015 adalah 83 kali kunjungan ini berarti realisasi ditahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 11 kali. 3) Realisasi sampai dengan tahun 2016 adalah 394 kali kunjungan, sedangkan target renstra sampai dengan tahun 2016 adalah 426 kali, ini berarti realisasi sampai dengan 2016 mencapai prosentase 92%. 4) Standar Nasional dari kegiatan ini tidak ada
6
5) Analisis penyebab peningkatan kinerja adalah banyaknya permasalahan yang membutuhkan koordinasi dan konsultasi. 6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya : belum adanya efisiensi terhadap kegiatan kunjungan kerja anggota DPRD 7) Analisis program / kegiatan yang menunjang keberasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja adalah : Program peningkatan kapasitas lembaga DPRD, dengan kegiatan Kunjungan kerja.
7