PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA SALATIGA TAHUN 2017
1
A. Capaian Kinerja Organisasi Capaian Kinerja Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2016 pada setiap kegiatan diukur dengan membandingkan antara target dan realisasinya dari setia kegiatan yang telah ditetapkan, berdasarkan sasaran kinerja, penetapan kinerja, rencana kerja dan program kerja yang ada. Pencapaian kinerja SKPD Satuan Polisi Pamong Praja pada tahun anggaran 2016 sebagai berikut: 1. Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di Kota Salatiga a)
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016 Angka Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di Kota Salatiga dari target sebesar 87%. Rumus Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran adalah Jumlah mobil yang dipakai untuk operasional Jumlah mobil yang ada
x 100%
Pada tahun 2015 jumlah mobil pelayanan bencana kebakaran ada 4 mobil dan semua mobil dipakai untuk operasional saat terjadi kebakaran sehingga realisasi kinerja untuk cakupan pelayanan bencana kebakaran di kota salatiga sebesar 100%. b)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya Realisasi Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran pada tahun 2015 tercapai 100% dan angka tahun 2016 juga tercapai 100%.
c)
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam rencana strategis (renstra) Realisasi Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di Kota Salatiga tahun 2012 sampai tahun 2016 sebesar 100%. Angka capaian Cakupan Pelayanan Bencana Kebakaran di Kota Salatigatahun 2017 ditargetkan tercapai sebesar 100%.
d)
Perbandingan dengan standart nasional
2
Dibandingkan
dengan
standar
nasional,Angka
capaian
Cakupan
Pelayanan Bencana Kebakaran di Kota Salatiga Tahun 2016 tercapai 100% dari target nasional sebesar 80%. e)
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Penyebab
keberhasilan
capaian
Cakupan
Pelayanan
Bencana
Kebakaran di Kota Salatiga sebesar 100% dikarenakan Optimalisasi pemakaian mobil pemadam kebakaran saat terjadi kejadian bencana kebakaran f)
Analisisatasefisiensipenggunaansumberdaya Dalam rangka mencapai sasaran strategis terjadi efisiensi sumberdaya antara lain: 1)
Keuangan Anggaran yangdipergunakanuntukmendukungpencapaiansasaraninidianggap sudahmencukupi/memadai,
bahkanuntukTahun
2016initerdapatefisiensisebesar10,56% yaitudariRp.220.000.000,terealisirsebesarRp. 196.770.000,- atau89,44%. g)
Analisis Program/Kegiatan Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian indikator sasaran yaitu: a) Program
Peningkatan
Kebakaran - Kegiatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Pemeliharaan Sarana
Bahaya
dan Prasarana
Pencegahan Bahaya Kebakaran 2. Cakupan
Patroli
Siaga
Ketertiban
Umum
dan
Ketentraman
Masyarakat a)
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016 Target Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat sebesar 100 % dan tercapai100% dengan kategori Sangat Berhasil. Rumus Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat adalah Jumlah patroli yang dilaksanakan Jumlah patroli yang harus dilaksanakan
x 100%
3
Dalam sehari satpol PP Kota Salatiga melaksanakan patroli sebanyak 3 kali dan patroli yang harus dilaksanakan 3 kali patroli. b)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya Tahun 2015 realisasi 100 % dari target 87%. Sedangkan tahun 2016 realisasinya 100 % dari 100 %.
c)
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam rencana strategis (renstra) Target Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Tahun 2015 tercapai sebesar 100%, Sedangkan tahun 2016 Angka capaian Prosentase kegiatan patroli bencana yang terlaksana juga ditargetkan tercapai sebesar 100%. Pada akhir RPJMD diharapkan realisasi kinerjanya mengalami peningkatan.
d)
Perbandingan dengan standart nasional Dibandingkan dengan standar nasional, Angka Cakupan Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat yang terlaksana masuk dalam kategori Sangat Berhasil yaitu dari target nasional 3x patroli dalam sehari terealisasi 100% atau 3x patroli dalam sehari.
e)
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Beberapa penyebab
keberhasilan
Angka Cakupan
Patroli
Siaga
Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat yang terlaksana dapat tercapai 100% antara lain : a)
Rutinnya pelaksanaan patroli.
b)
Kesadaran personil SATPOL PP akan pentingnya patroli sehingga lebih cepat mengetahui ketika terjadi hal hal yang berkaitan dengan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
f)
Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya Dalam rangka mencapai sasaran strategis terjadi efisiensi sumberdaya antara lain: 1)
Keuangan 4
Anggaran yang dipergunakan untuk mendukung pencapaian sasaran ini dianggap sudah mencukupi/memadai, bahkan untuk Tahun 2015 ini terdapat efisiensi sebesar 21,34% yaitu dari Rp.130.000.000,- terealisir sebesar Rp. 98.370.220,- atau 75,67 %. Anggaran ini terdiri dari pemakaian bbm untuk keperluan patroli guna menciptakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. g)
Analisis Program/Kegiatan Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian indikator sasaran yaitu: a) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasinal
3. ProsentaseCakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kota Salatiga a)
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016 Capaian Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kota Salatiga yang tertangani dari target sebesar 100% tercapai63% sehingga angka capaian adalah 63%. Rumus Cakupan Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kota Salatiga adalah b) c) .
d)
Jumlah Peraturan daerah yang ditegakkan Satpol PP x 100% Jumlah Peraturan Daerah yang harus ditegakkan Satpol PP
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun sebelumnya Tahun 2015 realisasi sudah 63%, sama dengan kondisi tahun 2016.
e)
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam rencana strategis (renstra) Realisasi Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kota Salatiga tahun 2015 tercapai sebesar 63% dari target 5
100% sehingga angka capaiannya adalah 63%. Sedangkan tahun 2016 Angka Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kota Salatiga ditargetkan sebesar 100%. Walaupun Angka Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kota Salatiga cenderung hampir memenuhi target, sampai 2016 tetap ditargetkan sebesar 100%, akan tetapi pada akhir RPJMD diharapkan kinerjanya tetap mengalami peningkatan. f)
Perbandingan dengan standart nasional Dibandingkan dengan standar nasional, Angka Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kota Salatiga yang terlaksana masuk dalam kategori Berhasil yaitu dari target nasional 100% terealisasi 63%.
g)
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Beberapa penyebab Angka Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di Kota Salatiga Sangat Baik antara lain: 1) SDM yang kompeten dalam penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah. 2) Sarana dan Prsarana yang memadai.
h)
Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya Dalam rangka mencapai sasaran strategis terjadi efisiensi sumberdaya antara lain:
1) Keuangan Anggaran yang dipergunakan untuk mendukung pencapaian sasaran ini dianggap sudah mencukupi/memadai, bahkan untuk Tahun 2016 ini terdapat efisiensi sebesar 20,04% yaitu dari Rp.1.737.605.000,- terealisir sebesar
Rp.
1.389.386.650,- atau 79,96%. i)
Analisis Program/Kegiatan Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian indikator sasaran yaitu: 1) Program Peningkatan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan - Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan, 6
Kegiatan Pengumpulan Informasi Hasil Tembakau Yang Dilekati dan Tidak Dilekati Pita Cukai di Peredaran atau Tempat Penjualan Eceran. 4. ProsentaseCakupan Rasio Petugas Perlindungan Masyarakat a)
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016 Rumus Cakupan Rasio Petugas Perlindungan Masyarakat adalah Jumlah Petugas Linmas Jumlah Penduduk
x 10.000
Target kinerja tahun 2016 sebesar 71 linmas per 10.000 penduduk. Jumlah linmas tahun 2016 sebanyak 1.242 dengan jumlah penduduk salatiga sebanyak 184.568 penduduk sehingga hasil dari Cakupan Rasio Petugas Perlindungan Masyarakat adalah 67 linmas per 10.000 penduduk. b)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya Realisasi Tahun 2016 adalah 67 linmas per 10.000 penduduk dan capaian tahun 2015 adalah 74 linmas per 10.000 penduduk.
c)
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam rencana strategis (renstra) Rata-rata capaian dari tahun 2012-2016 sebesar 68 linmas per 10.000 penduduk dan tahun 2016 ditargetkan 71 linmas per 10.000 penduduk.
d)
Perbandingan dengan standart nasional Dibandingkan dengan standar nasional, Angka Cakupan Rasio Petugas Perlindungan Masyarakat yang terlaksana masuk dalam kategori Berhasil yaitu dari target nasional 1 org setiap RT atau sebutan lainnya terealisasi 67 linmas per 10.000 penduduk.
e)
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan 1) Kesadaran masyarakat untuk menjaga keamanan di lingkungannya dengan menjadi anggota linmas 7
f)
Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya 1) Keuangan Anggaran yang dipergunakan untuk mendukung pencapaian sasaran ini dianggap sudah mencukupi/memadai, bahkan untuk Tahun 2016 ini terdapat efisiensi sebesar 2,83% yaitu dari Rp.197.900.000,-
terealisir
sebesar
Rp.
192.296.000,-
atau
97,17%. g)
Analisis Program/Kegiatan Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian indikator sasaran yaitu: 1) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan dengan kegiatan pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat
5. Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate) Daerah Layanan WMK a)
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016 Target kinerja tahun 2016 sebesar 67% dengan realisasi 39%.Rumus Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate)Daerah Layanan WMK adalah Jumlah kejadian yang ditangani selama 60 menit Jumlah kejadian dalam setahun
b)
x 100%
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya Realisasi kinerja tahun 2016 tercapai 39%. Pada tahun 2015 dengan realisasi 52%.
c)
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam rencana strategis (renstra)
8
Realisasi Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate)Daerah Layanan WMK tahun 2012 sebesar 45%, pada tahun 2013 sebesar 59%, tahun 2014 sebesar 56% dan tahun 2015 sebesar 52%. Angka capaian Tingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate)Daerah Layanan WMKtahun 2016ditargetkan tercapai sebesar 39%. d)
Perbandingan dengan standart nasional Dibandingkan
dengan
standar
nasional,Tingkat
Waktu
Tanggap
(Response Time Rate)Daerah Layanan WMK Tahun 2016 tercapai 39% dari target nasional sebesar 75%. e)
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan PenyebabkegagalancapaianTingkat Waktu Tanggap (Response Time Rate)Daerah Layanan WMKsebesar39% dikarenakanlokasi yang jauh dan susah terjangkau sehingga untuk mencapai lokasi membutuhkan waktu lebih dari 60 menit.
f)
Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya Anggaran yang dipergunakan untuk mendukung pencapaian sasaran ini dianggap sudah mencukupi/memadai, bahkan untuk Tahun 2016 ini terdapat efisiensi sebesar 10,56% yaitu dari Rp.220.000.000,- terealisir sebesar
g)
Rp. 196.770.000,- atau 89,44%.
Analisis Program/Kegiatan a) Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian indikator sasaran yaitu: Program Kebakaran
Peningkatan -
Kegiatan
Kesiagaan
dan
Pemeliharaan
Pencegahan
Sarana
dan
Bahaya Prasarana
Pencegahan Bahaya Kebakaran 6. Persentase Jumlahmobilpemadamkebakarandiatas 3000 – 5000 liter pada WMK a)
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016 Target kinerja tahun 2016 sebesar 75% dengan realisasi 100%.Rumus Persentase Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000 – 5000 liter pada WMK adalah Jumlah mobil yang layak dioperasionalkan
x 100% 9
Jumlah mobil yang ada
Ada 4 mobil pemadam kebakaran dan ke empat mobil tersebut layak di operasionalkan. b)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya Realisasi Persentase Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000 – 5000 liter pada WMK tahun 2016 adalah 100%. Pada tahun 2015 dengan realisasi 100%.
c)
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam rencana strategis (renstra) Realisasi Persentase Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000 – 5000 liter pada WMK tahun 2012 sampai tahun 2016 sebesar 100%. Persentase Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000 – 5000 liter pada WMKtahun 2016ditargetkan tercapai sebesar 75%.
d)
Perbandingan dengan standart nasional Dibandingkan dengan standar nasional,Persentase Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 3000 – 5000 liter pada WMK Tahun 2016 tercapai 100% dari target nasional sebesar 90%.
e)
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan PenyebabkeberhasilancapaianPersentase Jumlahmobilpemadamkebakarandiatas
3000
–
5000
liter
pada
WMKsebesar100% dikarenakansemua mobil pemadam kebakaran bisa dioperasionalkan dengan baik. f)
Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya 1) Keuangan Anggaran yang dipergunakan untuk mendukung pencapaian sasaran ini dianggap sudah mencukupi/memadai, bahkan untuk Tahun 2016 ini terdapat efisiensi sebesar 10,56% yaitu dari
10
Rp.220.000.000,-
terealisir
sebesar
Rp.
196.770.000,-
atau
89,44%. g)
Analisis Program/Kegiatan Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian indikator sasaran yaitu: 1) Program
Peningkatan
Kesiagaan
dan
Pencegahan
Bahaya
Kebakaran dengan Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana. 7. Persentaseaparaturpemadamkebakaran
yang
memenuhistandarkualifikasi a)
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2016 Target kinerja tahun 2016 sebesar 42% dengan realisasi 0%.Rumus Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi adalah Jumlah satgas damkar memiliki kompetensi (bersertifikat) Jumlah satgas damkar
x 100%
Tahun 2016 tidak ada satgas damkar yang memiliki sertifikasi standar kualifikasi sehingga Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi adalah 0%. b)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya Realisasi Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi tahun 2016 adalah 0% dan pada tahun 2015 dengan realisasi 0%.
c)
Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2016 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam rencana strategis (renstra) Realisasi Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi tahun 2012 sampai tahun 2016 sebesar 0% dikarenakan satgas pemadam kebakaran di kota salatiga belum ada yang mempunyai sertifikasi standar kualifikasi. Persentase aparatur 11
pemadam
kebakaran
yang
memenuhi
standar
kualifikasitahun
2016ditargetkan tercapai sebesar 42%. d)
Perbandingan dengan standart nasional Dibandingkan dengan standar nasional,Persentase aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi standar kualifikasi Tahun 2016 tercapai 0% dari target nasional sebesar 85%.
e)
Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan PenyebabkegagalanPersentaseaparaturpemadamkebakaran
yang
memenuhistandarkualifikasisebesar 0% dikarenakansatgas pemadam kebakaran
di
kotasalatigabelumada
yang
mempunyaisertifikasistandarkualifikasi. f)
Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya Anggaran yangdipergunakanuntukmendukungpencapaiansasaraninidianggapsuda hmencukupi/memadai, initerdapatefisiensisebesar
bahkanuntukTahun 10,56%
2016
yaitudariRp.220.000.000,-
terealisirsebesarRp. 196.770.000,-atau 89,44%. g)
Analisis Program/Kegiatan Program dan Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian indikator sasaran yaitu: 1.
Program
PeningkatanKesiagaandanPencegahanBahayaKebakarandenganKegiatan PemeliharaanSaranadanPrasarana.
12