PEMBIAYAAN Model
SYARIAH
M.K. Pembiayaan Agribisnis Dept. AGB, FEM IPB
MUKADIMAH • Islam adalah agama amal/kerja
• Bisnis merupakan bagian ibadah muamalah (ghoiru maghdoh) • Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.(QS. Al-Maidah:105)
MUKADIMAH • Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja, maka kelak kamu akan mengetahui, (QS. Az-Zumar:39)
• Muhammad sebelum menjadi Rasulullah merupakan seorang pedagang (trader/businessman) • Tujuan akhir bisnis bukanlah uang melainkan ridho Allah, uang hanya sarana untuk hidup
ISLAM A COMPREHENSIVE WAY OF LIFE ISLAM
Aqidah
Syariah
Muamalah
Special Rights
Criminal Laws
Civil Laws
Akhlaq
Ibadah
Public Rights
Interior Affairs
Exterior Affairs
International Relation
Administrative
Economy
Constituency
Siyasi Sector (Public Sector)
Tijari Sector (Private Sector)
Ijtimai Sector (Social Wellfare Sector)
- Promulgation & implementation of economic policies - Management properties under state ownership - Economic intervention as necessary
- Creation of Wealth - Ecoomic activities of production comsumption & distribution
- Islamic Social Security (al Takaful al ijtima’i)
BANK ISLAM
Kegiatan berlandaskan hukum syariah.
Fungsi utama menerima deposit dan memberi pinjaman tanpa riba
Memastikan wujudnya penyatuan pembangunan ekonomi dan sosial melalui pungutan zakat.
Saturday, May 30, 2015
kepada
prinsip
dan
5/18
Definisi “bank” Definisi “bank” menurut UU Perbankan dan UU
Perbankan Syariah : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
Definisi “Bank Syariah” Dari aspek bahasa, istilah “bank syariah” terbentuk
dari 2 kata dasar, yaitu : 1. 2.
bank Syariah
Definisi menurut UU Perbankan Syariah : Bank
Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Definisi “bank” bunga
SURPLUS SECTOR
Rp
BANK
Rp
bunga
DEFICIT SECTOR
Jenis-jenis bank Berdasarkan kompleksitas kegiatan usaha : • Bank Umum • Bank Perkreditan/Pembiayaan Rakyat Berdasarkan prinsip yang digunakan : • Bank Konvensional • Bank Syariah
Aktivitas Dasar Perbankan Menghimpun dana dari masyarakat Menyalurkan pinjaman/pembiayaan
kepada masyarakat Menyediakan jasa-jasa keuangan dan sistem pembayaran lainnya.
Perbedaan Mendasar Antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional Keterangan
Bank Konvensional
Bank Syariah
Sistem yang digunakan dalam produk
Berbasis bunga
Non-bunga (bagi hasil, marjin, sewa, fee)
Susunan Pengurus
Hanya Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris, Direksi & Dewan Pengawas Syariah
Jenis pengikatan / akad
Hanya satu jenis pengikatan
Beragam jenis akad
Hasil investasi setiap bulannya
Tetap
Berfluktuasi, sesuai kinerja bank
Penyaluran dana
Semua bisnis yang menguntungkan
Hanya bisnis menguntungkan yang sesuai prinsip syariah
Laporan kinerja
Kurang transparan
Transparan
Fungsi sosial
Tidak ada
Dapat berperan sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Bentuk Usaha Bank Umum Syariah Contoh :
Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM) Bank Konvensional membuka cabang syariah Unit Usaha Syariah (satu tingkat dibawah Direksi) Contoh :
BNI 46 – Syariah TERPISAH DARI BNI IFI – Syariah, Bank Jabar – Syariah, BII – Syariah, Danamond – syariah, Bukopin – Syariah, BRI – Syariah, dsb
12
BANK SYARIAH Pembayaran bagi hasil
Menerima pendapatan
Bagi hasil / Margin
Tergantung pendapatan / hasil yg diterima
Shahibul maal
Shahibul Maal
Mudharib
Mudharib
Penghimpunan dana
Deposan
Penyaluran dana
Bank
Membayar bunga deposito tetap
Nasabah debitur Menerima bunga kredit tetap
Tidak ada pengaruh pendapatan yang diterima
BANK KONVENSIONAL 13
Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional Fungsi dan kegiatan bank Mekanisme dan obyek usaha Hubungan dengan nasabah
Bank Syariah
Bank Konvensional
Manager Investasi, Investor, Sosial, Jasa keuangan Maghrib dilarang
Intermediary unit, Jasa keuangan
Kemitraan
Pinjam meminjam
Maisir
Gharar
(judi/gambling)
(ada unsur penipuan)
Riba (bunga)
Maghrib Tidak ada larangan
Bathil (zalim/rusak/tidak syah)
14
Karakteristik Bank Syariah Berdasarkan prinsip syariah Implementasi prinsip ekonomi Islam dg ciri: pelarangan riba dalam berbagai bentuknya
Tidak mengenal konsep “time-value of money” Uang sebagai alat tukar bukan komoditi yg
diperdagangkan. Beroperasi atas dasar bagi hasil Kegiatan usaha untuk memperoleh imbalan atas jasa Tidak menggunakan “bunga” sebagai alat untuk memperoleh pendapatan Azas utama kemitraan, keadilan, transparansi dan universal Tidak membedakan secara tegas sektor moneter dan sektor riil dapat melakukan transaksi-2 sektor riil 15
Syarat transaksi sesuai syariah a.l : Tidak mengandung unsur kedzaliman
(bathil) Bukan riba Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain. Tidak ada penipuan (gharar) Tidak mengandung materi-materi yg diharamkan Tidak mengandung unsur judi (maisyir)
MAGHRIB (maisyir, gharar,riba, bathil)
16
Tabel Bagi hasil
Mudharib
Alur Operasional Bank Syariah
Penghimpunan dana
Penyaluran dana
Wadiah yad dhamanah
Prinsip bagi hasil
Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tdk Terikat)
Prinsip Ujroh
Lainnya (modal dsb)
Prinsip jual beli
Pendapatan Bagi hasil/laba Sewa Margin
Tabel
Laporan Laba Rugi Pendapatan Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat) Agen : Mdh Muqayyadah / investasi terikat Pendapatan berbasis imbalan (fee base income)
Jasa keuangan: wakalah, kafalah, sharf 17
FUNGSI BANK SYARIAH Fungsi
TAMWIL
MANAGER INVESTASI
INVESTOR
MAAL
JASA LAYANAN
SOSIAL
Aplikasi produk Penghimpunan dana : Prinsip wadiah Prinsip mudharabah Penyaluran dana Prinsip jual beli (murabahah, salam, istishna dsb) Prinsip bagi hasil (mudharabah, musyarakah)
Produk jasa
Wakalah, Kafalah, Sharf, Qardh Hawalah, Rahn dsb
Dana kebajikan
Penghimpunan dan penyaluran Qardhul Hasan Penghimpunan dan penyaluran ZIS 18
Prinsip Operasi PEMBIAYAAN SYARIAH Al- Mudharabah (2)
Al- Wadiah (1)
Prinsip Pembiayaan Al- Takjiri (6)
Al- Mubarahah (3)
Al- Musyarakah (4)
Al- Ijarah (5) Saturday, May 30, 2015
19/18
Produk dan jasa Bank Syariah
Penghimpunan
Penyaluran
Prinsip wadiah
Prinsip jual beli
Giro Tabungan
Prinsip mudharabah
Deposito Tabungan
Murabahah Istishna Salam
Prinsip bagi hasil
Mudharabah Musyarakah
Jasa keuangan
Wakalah Kafalah Hiwalah Rahn Qardh Sharf
20
1. Al- Wadiah (giro,tabungan, deposit box)
Suatu perjanjian antara pemilik harta dengan pihak lain di mana pihak pemilik harta sanggup mengamanahkan pihak lain untuk menjaga harta tersebut.
Pemilik harta harus membayar sedikit bayaran kepada pihak yang menolong menjaga hartanya (ex. Bank)
Contoh : Bank Islam menerima deposit mengikuti prinsip Al-Wadiah. Bunga tidak dibayar kepada penabung. Sebaliknya dividen dibayar kepada penabung apabila Bank Islam memperoleh keuntungan
Saturday, May 30, 2015
21/18
Akad titipan dimana barang yang dititipkan dapat diambil sewaktu-waktu. Pihak yang menerima titipan( ex. Bank) dapat meminta jasa untuk keamanan dan pemeliharaan barang yang dititipkan. Ada 2 jenis wadiah :
◦ Wadiah Amanah → Pihak yang menerima titipan (ex. Bank) tidak diperkenankan mengambil manfaat dari barang yang dititipkan (contoh : safe deposit box).
◦ Wadiah Yaddhamanah → Pihak yang menerima titipan boleh mengambil manfaat dari barang yang dititipkan malah memberi imbalan jika untung (contoh : giro & tabungan)
2. Mudharabah (deposito,tabungan) Akad usaha dua pihak dimana salah satunya memberikan modal (Shahibul Maal) sedangkan yang lainnya memberikan keahlian (Mudharib). Modal 100% berasal dari shahibul maal. Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah pihak, termasuk penentuan revenue atau profit sharing. Modal dapat dikembalikan kepada shahibul maal secara berangsur-angsur. Jika untung maka dibagi sesuai nisbah yang disepakati Jika rugi seluruhnya ditanggung oleh shahibul maal (jika kerugian bukan karena kelalaian mudharib).
HUBUNGAN BANK DAN NASABAH (dalam akad mudharabah) PENGHIMPUNAN DANA SHAHIBUL MAAL
PENYALURAN DANA MUDHARIB
modal mudharabah
dana mudharabah
bagi hasil
bagi hasil Bank sebagai mudharib
Mudharabah Muqayyadah
SHAHIBUL MAAL
MUDHARIB
Bank sebagai shahibul maal/rabul maal BANK SEBAGAI AGEN
24
Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada mudharib 1. Mudharabah mutlaqah (Investasi Tidak Terikat /
Unrestricted Invesment) Mudharib diberikan kebebasan dalam mengelola dana shahibul maal (sepanjang memenuhi syariah Islam). Aplikasi dalam perbankan deposito, tabungan
2. Mudharabah Muqayyadah ( Investasi Terikat /
Restricted Invesment. Mudharib wajib mengelola dana sesuai keinginan shahibul maal, misalnya kepada proyek/nasabah tertentu. Dalam perbankan disebut dengan istilah chanelling (dalam hal ini, bank menerima fee).
Saturday, May 30, 2015
25
3. Al- Murabahah (pinjaman)
Suatu perjanjian antara pemberi pinjaman dengan peminjam
Pemberi pinjaman membeli barang yang dikehendaki oleh peminjam, kemudian dijual kepada peminjam pada P yang > tinggi seperti yang disetujui kedua pihak.
Pelanggan akan menjelaskan pinjaman tersebut secara angsuran, sesuai perjanjian .
Saturday, May 30, 2015
26/18
Akad jual-beli dimana bank bertindak selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. Harga beli diketahui bersama dan tingkat keuntungan untuk bank disepakati di muka. Bank dapat meminta uang muka dari nasabah Dalam fiqih klasik, murabahah dilakukan secara tunai, dalam praktek perbankan, nasabah dapat membayar secara cicilan. Karena tidak membayar secara tunai, nasabah dapat diminta untuk memberikan jaminan. Apabila nasabah melunasi sebelum jatuh tempo, maka dapat diberikan diskon sesuai kesepakatan bersama.
Dalam fiqih klasik, penjual (bank) membeli barang langsung dari penjual pertama (supplier). Dalam perbankan syariah, umumnya aplikasinya sebagai berikut :
◦ Bank melakukan pemesanan barang kepada supplier,
namun barang dikirim langsung kepada nasabah. Ini dilakukan karena bank tidak memiliki gudang penyimpanan barang. ◦ Nasabah membeli sendiri langsung dari supplier selaku wakil bank. Dalam hal ini bank melakukan akad wakalah dengan nasabah.
4. Al- Musyarakah (joint venture)
Suatu perjanjian antara pemberi pinjaman dengan peminjam
Pemberi pinjaman setuju membiayai suatu usaha dan turut terlibat dalam pengelolaan usaha tersebut.
Saturday, May 30, 2015
29/18
Akad join venture, di mana bank dan nasabah samasama memberikan modal (patungan) dalam usaha yang akan dijalankan.
Nisbah keuntungan disepakati di muka oleh kedua belah pihak, termasuk penentuan revenue atau profit sharing.
Porsi nisbah boleh berbeda dengan porsi modal, asalkan disepakati bersama.
Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati.
Kerugian ditanggung sesuai porsi modal masing-masing.
Selaku partner bisnis, bank berhak ikut serta dalam pengaturan manajemen.
5. Al- Ijarah (leasing)
Suatu perjanjian antara pemilik harta (bank) dengan penyewa (nasabah)
Pemilik harta menyewakan hartanya kepada penyewa Bank sebagai pemberi sewa (mu’jir/lessor) dan nasabah sebagai penyewa (musta’jir/lessee). Pada umumnya bank tidak memiliki barang, tapi menyewa dari pihak lain dan kemudian menyewakannya lagi kepada nasabah dengan nilai sewa yang lebih tinggi. Hal ini dibolehkan selama tidak ada kaitan antara akad sewa pertama dengan akad kedua. Sebagai mu’jir, bank bertanggungjawab atas pemeliharaan asset yang disewa (operating lease bukan financial lease)
Pada saat jatuh tempo perjanjian, penyewa mengembalikan harta yang disewakan.
Penyewa tak berpeluang memiliki harta tersebut
Saturday, May 30, 2015
31/18
Ijarah Muntahiyyah Bittamlik
Akad sewa-menyewa, di mana penyewa (musta’jir/lessee) diberikan opsi untuk memiliki obyek yang disewanya di akhir periode (Financial Lease).
Dimungkinkan apabila bank memiliki obyek yang disewakan. Bank membeli kpd suplier untuk disewakan kpd
musta’jir.
Ijarah Muntahiyyah Bittamlik pada dasarnya terdiri dari dua akad, yaitu akad sewa dan janji (opsi) pemilikan.
Peralihan kepemilikan tidak bisa dilakukan apabila akad sewa belum berakhir.
Selama kepemilikan belum beralih, bank bertanggungjawab atas pemeliharaan asset yang disewa
6. Al- Takjiri Mirip dengan Al-ijarah (leasing) Bedanya: pasa saat jatuh tempo penjanjian, penyewa menyelesaikan semua hutangnya, dan penyewa dapat memiliki harta tersebut.
Saturday, May 30, 2015
33/18
7. Qardh (pinjaman tanpa bunga) Akad hutang-piutang uang, tanpa bunga. Umumnya digunakan untuk pinjaman kesejahteraan karyawan. Dapat pula disalurkan sebagai bagian dari fungsi sosial bank syariah (dalam hal ini penerima qardh harus merupakan mustahiq). Akad pinjaman dari bank (muqridh) kepada pihak tertentu (muqtaridh) untuk tujuan sosial yang wajib dikembalikan dengan yang sama sesuai pinjaman
8. Salam (Sales and lease back)
Akad jual beli tangguh/pesanan dimana pembayaran dilakukan di muka (kepada nasabah) dan barang diterima (nasabah) beberapa waktu kemudian.
Dalam pembiayaan ini bank bertindak selaku pembeli sedangkan nasabah bertindak selaku penjual. Uang pembelian diberikan dimuka kepada nasabah.
Barang yang dipesan harus memiliki spesifikasi dan jumlah satuan yang jelas dan standar.
Biasanya diterapkan untuk pembiayaan produk pertanian (agrobased industries) atau produk-produk yang terstandarisasi
9. Salam Paralel
Bank dapat menjual barang tersebut sebelum jatuh tempo kepada pihak lain dengan cara yang sama (salam) tapi tidak boleh dikaitkan dengan Salam yang pertama.
Salam Paralel dilarang dilakukan terhadap nasabah yang sama, karena dikhawatirkan terkena hukum riba (kecuali hanya disewakan sales and lease back)
Apabila nasabah gagal (wan prestasi, default) menyerahkan barang yang dipesan, maka kewajiban terhadap bank tidak berubah. Artinya penyerahan barang harus tetap dilakukan, meskipun harus ditunda karena kegagalan.
10. Istishna
Akad istishna mirip dengan Salam. Perbedaannya terletak pada obyek yang dibiayai dan cara pembayaran.
Pada Istishna obyek yang dibiayai bersifat ‘customized’, sehingga harus dibuat lebih dahulu. Pada Salam, obyek yang dibeli/dibiayai terstandarisasi.
Pada Salam pembayaran oleh bank dibayar dimuka sekaligus, sedangkan pada istishna, pembayaran oleh bank dapat dicicil/ bertahap.
Umumnya diterapkan pada produk jasa konstruksi, seperti pembiayaan pembangunan/renovasi rumah.
11. Rahn (gadai) ◦ Akad penyerahan barang/harta (marhun) dari
nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang ◦ Rahn dalam syariah memiliki dua makna : Fiducia: penyerahan barang kepada bank, tapi hanya
dokumennya saja yang ditahan bank. Barang masih digunakan oleh pemilik/nasabah Gadai: penyerahan barang secara fisik, sehingga pemilik tidak dapat menggunakannya lagi.
Umumnya dipergunakan sebagai pengikatan jaminan atas pinjaman yang diberikan.
12. Jasa-jasa Perbankan
Wakalah (Perwakilan) ◦ Produk: Transfer, Inkaso, Debit Card, L/C Kafalah (Penjaminan) ◦ Produk: Bank Guarantee, L/C, Charge Card Hawalah (Pengalihan Piutang) ◦ Produk: Bill Discounting, Anjak Piutang, Post Dated Check Sharf (Pertukaran mata uang) ◦ Produk: Jual beli Valuta Asing.
Dalam penyediaan jasa-jasa di atas, bank memperoleh ujrah (fee based income). Karena ujrah diperoleh dari pemanfaatan asset/teknologi milik bank sendiri, maka tidak termasuk yang dibagihasilkan.
Wakalah Akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa
(muwakil/nasabah) kepada penerima kuasa (wakil/bank) untuk melaksanakan suatu tugas (taukil) atas nama pemberi kuasa Debit Card
Kafalah Akad pemberian jaminan (makful alaih) yang
diberikan satu pihak kepada pihak lain dimana pemberi jaminan (kafiil /bank) bertanggung jawab atas pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminan (makful/nasabah) Bank Guarantee Saturday, May 30, 2015
40
Hawalah (discounted AR) Akad perpindahan piutang nasabah (muhil)
kepada bank (muhal ‘alaih) dari nasabah lain (muhal) Muhil minta muhal ‘alaih untuk membayar terlebih dahulu piutang yang timbul dari jual beli Pada saat piutang jatuh tempo => muhal akan membayar ke muhal ‘alaih Muhal ‘alaih memperoleh imbalan sebagai jasa pemindahan Saturday, May 30, 2015
41
Penghimpunan Dana Wadiah - Giro - Tabungan, deposit box Mudharabah - Tabungan - Deposito
Penyaluran Dana
Piutang
Jasa-jasa Perbankan Rahn (fiducia, gadai)
- Qardh (pinjaman tanpa bunga utk gaji kary)
Wakalah
- Murabahah (pinjaman)
Kafalah
- Salam (sales and lease back, bank membeli aset) - salam paralel (sales and lease back, bank menjual sebelum jatuh tempo ke pihak lain) - Istishna (customized leasing, bank beli nyicil) Investasi - Mudharabah : a. Mutlaqah - Mudharabah b. Muqayyadah - Musyarakah (joint venture) Sewa - Ijarah (operatioanlal easing, bank sewa dari suplier, bank maintenance), aset dibalikin ke bank - Ijarah Muntahiyyah Bittamlik (financial leasing, bank beli), opsi memiliki Takjiri (financial leasing,) hak memiliki aset
Hawalah Sharf
Penghimpunan dana Prinsip wadiah
Wadiah amanah (deposit box) Wadiah yaddhamanah
Prinsip Mudharabah
Mudharabah mutlaqah (Investasi Tidak Terikat / Unrectricted Investment)
Mudharabah Muqayyadah (Investasi Terikat / Restricted Investment)
43
Penyaluran dana Prinsip jual beli
Murabahah Salam, Salam Paralel Istishna, Istishna Paralel
Prinsip bagi hasil Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan Mudharabah Ujroh
Ijarah, Ijarah Muntahia Bitamlik
44
APLIKASI PRODUK BANK SYARIAH Produk Penghimpunan Dana No Produk
Prinsip syariah
1
Giro
Wadi’ah Yad Dhamanah
2
Tabungan
Wadi’ah Yad Dhamanah dan Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat)
3
Deposito
Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat)
4
Investasi Khusus Mudharabah Muqayyadah (Investasi Terikat)
45
Produk penyaluran dana No
Produk
Prinsip syariah
1
Pembiayaan modal kerja
Mudharabah, Musyarakah
2
Pembiayaan proyek
Mudharabah, musyarakah
3
Pengadaan barang investasi (jual beli barang)
Murabahah
4
Produksi agribisnis / sejenis
Salam, salam paralel
5
Manufactur, kontruksi
Istishna, Istishna Paralel
6
Penyertaan
Musyarakah
7
Leter of Credit - Ekspor (pembiayaan ekspor)
Mudharabah, musyarakah, murabahah (AlBa’I)
8
LC - Impor
Murabahah, Salam / Istishna dan Murabahah, Mudharabah
9
Surat berharga (Obligasi)
Mudharabah, Ijarah 46
Produk jasa perbankan No Produk
Prinsip syariah
1
Dana Talangan dan Talangan Haji
Qardh
2
Anjak piutang
Hiwalah
3
Transfer, inkaso, kliring
Wakalah
4
Pinjaman sosial
Qardhul Hasan
5
Safe deposit
Wadi’ah Amanah, Ijarah (sewa)
6
Penukaran valas (bank notes)
Sharf
7
Gadai (jaminan)
Rahn
8
Pay roll
Ujrah, wakalah
9
Bank garansi
Kafalah
10
Leter of Credit - Ekspor
Wakalah bil Ujroh, Qardh
11
LC - Impor
Wakalah bil Ujrah, wakalah bil Ujroh dan Qardh, 47
Produk sewa/Leasing No
produk
Prinsip syariah
1
Sewa beli
Ijarah Muntahiya Bittamlik (Ijarah Wa Igtina)
2
Sewa dengan opsi Ijarah Muntahiya Bittamlik pemindahan hak
48
Produk lain No
produk
Prinsip syariah
1
Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank (SIMA)
Mudharabah
2
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
Wadiah
49
Fungsi Sosial
Penyaluran dana kebajikan Qardhul hasan
Santunan kebajikan Pengeluaran lainnya
50
Prinsip Distribusi Hasil Usaha
Revenue Sharing Yang dibagikan adalah pendapatan (revenue) Shahibul maal menaggung kerugian => usaha
dilikiuidasi, jumlah aktiva lebih kecil dari kewajiban
Profit Sharing Yang dibagikan adalah keuntungan (profit) Tidak Loss Sharing => kerugian bukan kelalaian
mudharin ditanggung oleh shahibul maal
51
Sistem bagi hasil Lap Laba Rugi Bank (sbg mudharib + LKS)
=
Pendapatan:
Pengelolaan dana (-/-)
Lap L/R Pengelolaan Dana Mudharabah (sbg mudharib) Pendapatan penyaluran Mudharabah
Revenue sharing
Hak pihak ketiga atas bagi hasil Investasi Tidak Terikat
Bagi hasil (prinsip bagi hasil) Margin (prinsip jual beli) Lainnya (SWBI, IMA dsb)
Tabel
(+/+)
(-/-)
Pendapatan :
Fee base income
Beban mudharib:
Beban Tenaga kerja Beban Administrasi Beban Opr Lainnya
=
Laba / rugi
Shahibul maal
Profit sharing
(-/-)
Beban Pengelolaan Mudharabah Beban tenaga kerja mudharabah Beban administrasi mudharabah Beban penyusutan mudharabah Beban opr mudharabah lainnya
= Laba/Rugi Mudharabah 52
Prinsip Distribusi Hasil Usaha Uraian Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor Beban Laba rugi bersih
Jumlah
Metode
100 Revenue 65 sharing ---------35 25 ---------10 Profit Sharing
53
ACUAN AKUNTANSI
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) 1
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi
17
Akuntansi Penyusutan
2
Laporan arus kas
19
Aktiva tak berwujud
3
Laporan keuangan interim
20
Biaya riset dan pengembangan
4
Laporan keuangan konsolidasi
21
Akuntansi Ekuitas
5
Pelaporan Informasi Keuangan menurut segmentasi
23
Akuntansi Pendapatan
14 Persediaan
30
Akuntansi sewa guna usaha
16 Aktiva tetap dan aktiva lainnya
34
Akuntansi Kontrak Kontruksi
PSAK 31 – Akuntansi Perbankan (Konvensional) PSAK 59 – Akuntansi Perbankan Syariah 54
AKUNTANSI BANK SYARIAH
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah
PSAK-PSAK lain yang tidak bertentang dg syariah
Karekteristik Bank Syariah Pemakai dan Kebutuhan Informasi Tujuan Akuntansi Keuangan Tujuan Laporan Keuangan Asumsi Dasar (dasar akrual) Pengakuan dan pengukuran Pengungkapan dan penyajian
Mudharabah, Musyarakah Murabahah, Salam dan salam paralel Istishna dan Istishna Paralel Ijarah dan IMB Wadiah, qardh, sharf Kegiatan berbasis imbalan
PSAK 31 – Akuntansi perbankan PSAK 1 – Penyajian Lap. Keuangan PSAK 2 – Laporan Arus kas dsb 55
Pelaporan
Pelaporan kepada Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan berkala
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
56
Kegiatan keuangan Bank Islam berdasarkan hukum syara adalah seperti berikut : 1. 2.
3.
4.
Menerima deposit mengikuti prinsip Al –Wadiah. Memberi pinjaman mengikuti prinsip Al-Murabahah dan Musyarakah. Memajak harta atau barang mengikuti prinsip AlIjarah. Memberikan kemudahan sewa beli mengikuti prinsip Al-Takjiri.
Saturday, May 30, 2015
57/18
INSTITUSI PEMBIAYAAN SYARIAH
Lembaga Tabung Haji Prinsip Pembiayaan Syariah
Bank Islam LKM/S Syarikat Takaful Islamic Capital Market (ICM)
Saturday, May 30, 2015
58/18
LEMBAGA TABUNGAN HAJI
Mengurus dan memberi perlindungan kepada umat Islam semasa menunaikan fardu haji di Mekah.
Lembaga Tabungan Haji menerima deposit dari calon haji untuk memudahkan urusan perbelanjaan jemaah haji semasa di Mekah.
Lembaga Tabungan Haji menggerakkan tabungan calon haji dengan pembiayaan dalam perusahaan (sektor riil)
Saturday, May 30, 2015
59/18
FUNGSI TAKAFUL (Asuransi Islam)
Takaful berarti saling jamin-menjamin atau saling bantu-membantu. Untuk melindungi diri daripada malapetaka atau bencana. Mengamalkan prinsip Al- Mudharabah
Saturday, May 30, 2015
60/18
ICM Islamic Capital Market 61
Pengenalan Perspektif ajaran Islam dalam konteks fiqh al muamalat :
Aspek hukum syari’at (Fiqh ahkam al-mu’amalat). Aspek prinsip-prinsip teknis atau aplikasi (Fiqh Kaifiyah mu’amalat) Aspek moral (Fiqh al-akhlaq fi al-mu’amalat)
62
ICM Islamic Capital Market
Pasar Modal Syari’ah (Islamic Capital Maket, ICM) merupakan sarana bagi investors dan enterpreneurs untuk memobilisasi dana – produktif. ICM berdasarkan yang utama, kepada
pembiayaan berbasis penyertaan (equity financing) dan pembiayaan berbasis hutang (debt financing)
Pada ICM, dana-dana dikelola berdasarkan
prinsip syari’ah.
63
ICM
Secara umum prinsip yang digunakan pada ICM adalah : Tidak ada jaminan hasil (return) tetap atas setiap investasi. Al-Kharaj bi-d-Daman. Return goes along with risk. “Returns earned must be commensurate with risk-taken”. Investasi harus dilakukan dalam bisnis yang sesuai dengan syari’ah
Contoh-contoh dana yang dapat dikelola dalam ICM; Saham, Obligasi, Komoditas, Reksadana 64
INSTRUMEN ICM
Pasar Modal Syari’ah (ICM)
Equity Market/ Pasar Saham
Unit Trusts/ Reksadana
Derivatives/ Derivatif
Bond Market/ Pasar Obligasi
65
Proses Seleksi Instrumen ICM
Menurut syari’at, setiap muslim harus mengkonsumsi barang yang baik dan halal --- proyek halal (Al-Baqarah : 168)
Dan bisa jadi suatu proyek yang halal sekalipun, sebelumnya dibiayai dengan sistim bunga. Demikian juga sebaliknya.
66
Seleksi Instrumen ICM Seleksi
Tahap 1.
Aktivitas Utama perusahaan harus diselidiki, tidak terkait dengan :
Makanan dan minuman yang tidak halal, mengandung alkohol, babi dan produk derivatnya, produk tembakau (rokok)
Perjudian, seperti kasino dan taruhan
Aktivitas illegal, seperti prostitusi dan obat-obatan berbahaya
Aktivitas lainnya seperti lembaga keuangan konvensional (berbasis bunga), day trading, margin trading, derivatives (options and futures), shorting
Entertainment dan senjata 67
Seleksi
Tahap 2.
Aktivitas sampingan dari perusahaan harus diselidiki. Jika aktivitas utama perusahaan bercampur dengan aktivitas non halal lainnya maka : Aktivitas tersebut merupakan aktivitas sampingan Aktivitas halal merupakan aktivitas inti dan utama Aktivitas non-halal tersebut tidak bisa dihindari atau sangat sulit
dihindari Publik membutuhkan perusahaan yang aktivitasnya halal tersebut dan menguntungkan bagi masyarakat
Persentase aktivitas non-halal Bisa diabaikan jika dibandingkan dengan aktivitas utama perusahaan
68
Seleksi
Tahap 3
Sulitnya menghindari pinjaman berbasis bunga, maka kelonggaran pada struktur keuangan perusahaan : Debt to equity ratio ≤ 33 %. Account receiveable to total asset ratio ≤ 47 %. Total income from interest ≤ 25 % (pendapat lain ≤ 33,3 %). Sementara itu, total income from non-operating interest activities ≤ 9 %.
69
Comp
Tahap 1
Tahap 2
Aktivitas Utama
Kriteria Tambahan
•Unsur haram sangat •Beroperasi berbasis sedikit dibandingkan bunga/riba dgn aktivitas utama •Operasi terkait dgn Yes •Image publik thd No judi Perusahaan baik •Membuat dan/atau •Aktivitas utama menjual prod haram sangat penting dan •Operasi mengandung menguntungkan elemen gharar (maslahah) bagi umat scr keseluruhan Yes Drop
Listing
PROSES SELEKSI OF SECURITIES COMMISSION (SC)
No Drop 70
PROSES SELEKSI OF DOW JONES ISLAMIC INDEX (2001) Tahap 1
Tahap 2
Comp
Produk yang tidak diijinkan : •ProdukNon-halal •Minuman beralkohol •LK berbasis bunga •Judi •Produk tembakau •Daging babi •Aktivitas kontra Syar’ •dll Drop
Yes
•Debt to equity ratio ≤ 33 % •Account receiveable to total asset ≤ 47 % No •Total income from Yes interest ≤ 25 - 33,3 % •Total income from non-operating interest activities ≤ 9 %
Listing
Rasio Keuangan
Aktivitas, Industri dan Produk
No Drop 71
Diasumsikan tingkat imbalan investasi atau profit (return=r) bernilai konstan
rI = π/I ; I=investment
Bank Islam dan pengusaha menegosiasikan berapa bagian dari laba (kotor) yang menjadi hak bank Islam. Bagian tersebut dinyatakan dalam suatu rasio ρI. Dengan demikian, bank Islam akan menerima penerimaan kotor sebesar ρIrII. Berarti pengusaha memperoleh bagi hasil : (1ρI)
A (penabung) B (bank islam) C (pengusaha)
ρFρIrII rF= (ρFρIrII ) /F
ρ Ir II
F= funding
rIF= (1-ρF) ρIrI)I/F
rF= (ρFρIrI)I/F
(1-ρI) rII
Nasabah pemilik dana berhak mendapat bagian sebesar ρF dari penerimaan kotor bank Islam. imbalan nasabah sebesar : ρF ρIrII.
Tingkat imbalan per rupiah dana nasabah sebesar imbalan dibagi total nilai dana nasabah, yaitu: rF = ρF ρIrI(I/F)
PENAWARAN
100%
SI
Pada berbagai nilai investasi, penawaran investasi dari bank Islam akan meminta imbalan lebih besar (kepada pengusaha ) dari yang diminta oleh nasabah pendanaan.
Selisih di antara imbalan investasi dan imbalan pendanaan merupakan penerimaan bersih bank Islam.
Kurva penawaran investasi berada di sebelah kiri atas kurva penawaran pendanaan.
SF ρI
ρF ρI DI
ρi DF
0% SF (penabung ke bank islam) SI (bank islam ke pengusaha)
PERMINTAAN 100%
SI
SF ρI
di antara keduanya juga mewakili penerimaan bersih bank Islam.
Kurva
DI
0%
permintaan pendanaan (dari bank kpd nasabah) menawarkan imbalan lebih rendah daripada permintaan investasi (supaya bank untung)
Selisih
ρF ρI ρi
Sebaliknya,
DF
permintaan pendanaan akan berada di sebelah kiri bawah kurva permintaan investasi.
Kurva permintaan pendanaan akan memotong sumbu vertikal pada tingkat keseimbangan imbalan investasi.
Bank Islam tidak akan menerima pendanaan jika ia harus memberikan seluruh imbalan investasi pada pemilik dana.
Semakin rendah bagian imbalan investasi yang diberikan pada pemilik dana, bank Islam meminta dana lebih besar. (P turun, D naik)
100% SI
SF ρI
ρF ρI ρi 0%
DI DF
Konvergensi Bunga dan Bagi Hasil Tingkat bunga di bank konvensional dan tingkat imbalan di bank Islam akan converge satu dengan lainnya. Hal ini berlaku walaupun terdapat nasabah yang loyal syariah. Nasabah yang berorientasi imbalan atau laba akan melakukan arbitrage (perpindahan dana) jika terdapat selisih antara tingkat bunga dan tingkat imbalan di antara kedua bank.
Ekuilibrium rI = imax
100%
SC
SI
SF ρI
ρIrI= ic
SS
rF =is =ρF ρIrI (I/F) ρi
ρF ρI ρi DI DF 0%
DS 0%
DC
Disekuilibrium rI =imax
100% SI
SC
S F1
S S2 ρIrI =ic
ρI
S S1
S F2 ρ F 1 ρ I rI ρ F 2 ρ I rI DI
DF
0%
is 1 ρi
DS
DC
0%
Selisih bagian bank tidak besar, akan seimbang jk bagi hasil nasabah diturunkan
Selisih bunga untuk bank tinggi. Akan seimbang jk bunga nasabah ditingkatkan
TERIMA KASIH
Saturday, May 30, 2015
83