PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP MELALUI LEADER CLASS Oleh : Gito Prasojo Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup dan tinggal di sebuah daerah tertentu, dengan segala aktifitas dan interaksinya membentuk sebuah masyarakat. Nama lain dari makhluk sosial adalah makhluk individual. Makhluk individual merupakan seseorang yang hidup sendiri tanpa mau berinteraksi dengan orang lain atau serba tertutup. Dalam memenuhi kebutuhannya seseorang harus memiliki sebuah pekerjaan yang dapat menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Tetapi setiap orang dalam keluarga memiliki permasalahan yang berbeda, yang dalam hal ini dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan pendidikan bagi anak-anaknya, baik dari segi pendidikan informal, formal maupun non formal. Masalah ekonomi bukanlah faktor penyebab seorang anak tidak mendapatkan
pendidikan
hingga
sampai
perguruan
tinggi.
Karena
pemerintah sudah turun tangan dalam menanggulangi hal tersebut diantaranya adalah beasiswa bidik misi untuk anak-anak yang berprestasi yang ingin melanjutkan hingga Perguruaa Tinggi. Seperti kita ketahui bersama berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri bahwa Kabupaten Cilacap memiliki luas sekitar 2.124,47 Km2 dengan jumlah penduduk
1.910.314 jiwa, yang
terdiri dari 24 Kecamatan, 269 Desa, dan 15
1
Kelurahan, telah menjadikan salah satu Kabupaten terluas di Jawa Tengah. Dengan akan di mulainya ASEAN Economic Community (AEC) atau pasar bebas pada tahun 2015 yang akan melahirkan masyarakat kompetisi bahkan mega kompetisi, setiap Negara bahkan daerah jauh dari sebelumnya sudah mulai berinvestasi dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia melalui program pemerintah pusat atau daerah. Pendidikan informal, formal dan non formal sangat berpengaruh dalam membentuk karakter seseorang, ketiga hal tersebut dapat mempengaruhi minesite seseorang dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Pada tahun 2014 ini kita sudah dibuat kagum dengan pemberitaan media mengenai anak seorang petani dan tukang becak yang mampu menorehkan prestasi di kampsunya. Mereka adalah Angga Dwi Tuti Lestari salah satu Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang meraih IPK 3.98 dan Raeni salah satu Mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan IPK 3.98, siapa sangka jika Angga Dwi Tuti Lestari adalah dari seorang petani dan Reani adalah anak dari seorang tukang becak yang dimana mereka mampu bersaing dengan Mahasiswa/i di kampusnya. Hal tersebut merupakan salah satu contoh keberhasilan dalam dunia pendidikan yang diberikan oleh orang tua, guru, dan dosennya dalam memberikan motivasi dalam mengeluarkan potensi yang dimikili. Bukan hanya prestasi, pendidikan di Indonesia juga memiliki catatan merah, diantaranya adanya tawuran antar pelajar yang mengakibatkan salah siswa terbunuh, kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan aksi pornografi dalam lingkungan sekolah yang dilakukan oleh oknum guru bahkan siswa. 1
http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-‐daerah/kabupaten/id/33/name/jawa-‐ tengah/detail/3301/cilacap, Dikutip tanggal 22 Oktober 2014 jam 10.56
Dan dari Pemerintahan juga ada beberapa kasus korupsi yang menjerat wakil rakyat, pemimpin suatu daerah dan pemimpin instasi. Sedangkan orangorang yang terjerat kasus korupsi bukanlah orang yang tidak memiliki pengetahuan luas, mereka adalah lulusan Sekolah bahkan Perguruan Tinggi yang memiliki pengetahuan yang cukup luas, tetapi tidak memiliki karakter bertangggung jawab akan amanah dan bersikap jujur. Realitas
tersebut
membuat para orang tua berfikir panjang untuk memilih sekolahan yang membentuk karakter setiap lulusannya, tentunya lulusan yang dapat membentuk karakter pemimpin yang berpretasi, jujur dan bermanfaat untuk orang lain. Dalam hal ini, bagaimanakah pemerintah khususnya Kabupaten Cilacap melalui Pendidikan dapat membentuk generasi-generasi yang memiliki jiwa kepemimpinan, jujur dan memiliki minesite untuk dapat lebih bermanfaat bagi orang lain (aksiologi) ?....pertanyaan tersebut sangatlah menggugah kita semua, untuk dapat berperan meningkatakan pendidikan dalam membentuk karakter dan kualitas seseorang, hal ini nantinya bukan hanya dilakukan atau dibebankan kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap, tetapi seluruh aspek masyarakat harus turut mengawasi dan memberi masukan, karena dimasa yang akan datang merekalah yang akan menjadi calon-calon pemimpin masyarakat. Sumber daya manusia merupakan aset suatu daerah agar mampu bersaing dengan sumber daya manusia dari daerah atau negara lain, baik dalam mengolah sumber daya alam yang ada atau dalam mempimpin suatu organisasi. Dalam teori sosial menyatakan “leaders are made not born” atau orang dapat menjadi pemimpin yang baik apabila diberikan pendidikan dan
pengalaman yang cukup.2 Teori tersebut sangat relevan dengan Program Leader Class yang diterapkan dalam proses belajar di lingkungan sekolah. Dengan adanya Peraturan Bupati Cilacap nomor 76 tahun 2011 tentang Gerakan Bangga Mbangun Desa yang memiliki 4 (empat) pilar pokok salah satunya adalah Pendidikan. Dalam pilar ini pemerintah Kabupaten Cilacap ingin mewujudkan masyarakat Cilacap yang cerdas di segala bidang dan memiliki sumber daya manusia yang memiliki daya saing. Terkait upaya dalam pembentukan karakter dan peningkatan kualitas melalui pendidikan, saat ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Nasional dengan menteri saat ini Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA telah mengeluarkan perbaikan kurikulum, yang kita kenal saat ini dengan kurikulum 2013, sedangkan Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan Bupati saat ini H. Tatto Suwarto Pamuji telah mengeluarkan Program Leader Class. Kedua program tersebut akan berjalan berdampingan dan saling melengkapi melalui proses pembelajaran dalam pendidikan formal yang tidak lain tujuannya adalah meningkatkan kuliatas sumber daya manusia khususnya untuk warga Cilacap. Program Leader Class merupakan sebuah program dengan sistem menjaring anak-anak yang bertalenta, dan memiliki prestasi di sekolah SLTP maupun SMA yang ada di setiap Kecamatan, yang nantinya akan ditempatkan untuk memperoleh pendidikan formal, untuk setingkat SLTP akan memperoleh pendidikan di SMP Negeri 1 Cilacap dan tingkat SMA akan memperoleh pendidikan di SMA Negeri 1 Cilacap.
2
Syahriman Syamsu, dkk, Dinamika Organisasi dan Kepemimpinan (Jakarta : Universitas Atmajaya, 1991) h. 104
Diharapkan dengan adanya Program Leader Class yang di prakarsai oleh pemerintah Kabupaten Cilacap, nantinya dapat melahirkan seorang pemimpin yang memiliki prestasi dalam memimpin masyarakat, instansi, atau organisasi dengan karakter yang jujur dan unggul dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Berdedikasi dan berdisiplin tinggi, artinya mempunyai rasa pengabdian terhadap tugas dan pekerjaannya, sadar akan arah, mempunyai visi jauh kedepan, memiliki target yang jelas. 2. Jujur, artinya memiliki rasa jujur terhadap diri sendiri dan orang lain, karena dalam berkompetesi dalam sebuah kerjasama dan dalam membentuk networking sikap jujur sangat diperlukan untuk mendapatkan kepercayaan. 3. Inovatif, artinya tidak puas dengan yang sudah di hasilkan dan akan selalu mencari atau menghasilkan sesuatu yang baru. Dengan begitu, maka ia akan mempu untuk berkomptensi atau bersaing. 4. Tekun, artinya fokus pada tugas yang sedang dihadapi, dan tidak terhenti sebelum menghasilkan sesuatu. 5. Ulet, artinya tidak mudah putus asa. Dengan dibantu sikap tekun maka ia akan terus mencari sampai pada suatu dedikasi terhadap pekerjaannya dalam mencari yang lebih baik 6. Mampu mengendalikan diri, artinya selalu berpegang teguh dengan keyakinan yang dalam hal ini dapat di tingkatkan melaui pendidikan agama.3 Dengan kesemuanya tersebut setidaknya lulusan dari Program Leader Class akan menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam segala bidang dan mampu mengeksiskan suatu negara atau daerah 3
Marwan Saridjo, Mereka Bicara Pendidikan Islam, sebuah bunga rampai (Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa) h. 40-‐42
yang dipimpin kelak, karena kita semua tahu eksis dan lenyapnya suatu negara, daerah, atau kelompok masyarakat ditentukan oleh prestasi dan akhlak pemimpinnya.
Daftar Pustaka : Syahriman Syamsu dkk, 1994, Dinamika Organisasi dan Kepemimpinan, Jakarta : Universitas Atmajaya Marwan Saridjo, 2009, Mereka Bicara Pendidikan Islam, sebuah bunga rampai , Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/33/name/jawatengah/detail/3301/cilacap
