Cilacap Cerdas Bersama Leader Class (Oleh : Ita Ambarwati)
Program-program pemerintah di dalam bidang pendidikan memang sangat bervariasi, mulai dari diberlakukannya Kurikulum 2013, akan diadadakannya program Pendidikan Profesi Guru atau sering disebut PPG, Sarjana Mengajar daerah Terdalam, Tertinggal dan Terbelakang (SM3T) dan yang sudah lama terjadi ialah program penutupan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional biasanya terkenal dengan sebutan RSBI. Tak mungkin pemerintah melakukan penutupan RSBI secara sepihak tanpa alasan yang jelas, hal tersebut sudah pasti dapat dilihat dari kacamata masyarakat awam yang tak termasuk praktisi pendidikan, masyarakat menilai bahwa
RSBI
sudah tidak relevan dengan tuntutan pertumbuhan dan
perkembangan Pendidikan pada abad ke 21 ini. Guna mengantisipasi carut marutnya pendidikan bangsa Indonesia perlu dilakukan pembaharuan-pembaharuan dalam menangani kasus ditutupnya RSBI. Timbul banyak pertanyaan di berbagai pihak, “Kalau RSBI ditutup, kemana kita akan menyekolahkan anak kita yang tentu terstandar dan berkualitas?” “That’s right sir, Where can I plant my investment in education institution ?” (Benar pak, Dimana saya dapat menanamkan investasi dalam institusi pendidikan?)”. Ironis memang, dengan ditutupnya RSBI, maka berbagai tanda tanya besar muncul dari berbagai kalangan dan berbagai wilayah di Negara Indonesia tercinta yang membutuhkan nilai Plus dalam menyekolahkan putra-putri yang kelak akan menjadi Generasi penerus Bangsa Indonesia ini. Tak terkecuali di wilayah Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Cilacap.
Untuk itu formula baru berupa Leader Class menjadi angin segar bagi seluruh lapisan masyarakat entah itu Peserta didik, Guru, Orang tua dan terutama para Investor Asing yang kebingungan mencari Institusi pendidikan yang bermutu serta berkualitas dalam memberikan pelayanan guna mewujudkan Bibit-bibit atau Tunas-tunas Bangsa yang Cerdas, jujur dan bijaksana, utamanya memiliki keahlian dalam Memimpin atau Leadership. Gagasan serta keputusan dari Bupati cilacap beserta jajarannya dalam Launching perdana Sekolah berbasis Leader Class pengganti RSBI
patut
mendapatkan apresiasi yang tinggi, tak dapat dipungkiri bahwa mendidik anak atau peserta didik harus disesuaikan dengan zamannya, utamanya di zaman yang tingkat perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni atau IPTEKS tak dapat terbendung serta zaman serba digital seperti saat ini. Alangkah baiknya jika pemerintah pusat turut membantu Pemerintah Daerah di Kabupaten Cilacap dalam mewujudkan Sekolah berbasis Leader Class yang akan dipergunakan untuk mewadahi siswa atau peserta didik yang berprestasi, bertaraf Internasional namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya di negara sendiri yakni warisan budaya Indonesia. Pandangan segelintir orang akan gagal dan buruknya manajemen sekolah berbasis leader class tentu juga akan bermunculan. Hal tersebut sudah pasti menyertai setiap program yang menyangkut bidang Peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Cilacap dalam tanda kutip Program pertama di Ibu Pertiwi dalam Menggantikan program RSBI. Untuk itu perlu tindak lanjut dari semua pihak dalam mendukung Upaya mensosialisasikan Sekolah berbasis Leader Class kepada seluruh lapisan masyarakat Cilacap. Bisa melalui Surat edaran langsung dari Pemerintah kabupaten Cilacap, wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Daerah ditunjuk langsung guna turun ke lapangan dalam memproklamirkan dan menanamkan pemahaman serta menarik minat rakyat Kabupaten Cilacap terhadap
berdirinya Leader Class diberbagai titik Sekolah yang dinyatakan mampu mewujudkan Leader Class. Penjaringan calon peserta didik di Leader Class kabupaten Cilacap harus benar-benar mejunjung nilai transparansi dan validitas data yang akurat, bukan orang kaya saja yang dapat menikmati bangku sekolah Leader Class di Kabupaten Cilacap, tapi masyarakat yang kurang beruntung dalam tingkat perekonomian namun memenuhi kualifikasi juga harus diperhitungkan dan diterima untuk menjadi pesert didik di sekolah berbasis Leader Class. Perwujudan mekanisme penjaringan yang bersih tanpa dibumbui dengan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme untuk penerimaan peserta didik baru. Sehingga aspek kecerdasan Intelligence Question, Emotional Question maupun Spiritual Question dapat dideteksi sejak awal. Namun aspek-aspek diatas dapat ditumbuh kembangkan seiring dengan didikan orangtua dirumah, guru disekolah dan lingkungan sosial dimana peserta didik berada. Mana mungkin Tanpa didikan dan dorongan serta dukungan atau peran aktif orangtua peserta didik dalam membantu program sekolah berbasis Leader Class di Kabupaten Cilacap dapat sukses. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Cilacap tak boleh memandang sebelah mata peran dari orangtua peserta didik. Dalam menggandeng masyarakat dibutuhkan sentuhan kekeluargaan, misalnya rapat antara Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan orang tua peserta didik guna membahas berapa biaya yang harus dikeluarkan orangtua sesuai dengan tingkat perekonomian mereka. Selama
masa pembelajaran
berlangsung guru harus
benar-benar
memperhatikan kebutuhan kedekatan dengan peserta didiknyanya, disini guru dituntut untuk mengetahui seluk beluk peserta didiknya, hal ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam menentukan model pembelajaran tematik disekolah Leader Class, sehingga menarik minat peserta didik untuk belajar dan mengembangkan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotoriknya dan untuk menciptakan Peserta didik yang Cerdas pun akan mudah.
Peran
langsung dari peserta didik sangat menentukan pula berhasil
tidaknya Proses pembelajaran dan pembentukan kepribadian di Leader Class, tak dapat ditawar lagi, meskipun pemerintah, guru, orangtua, teman sebaya atau lingkungan sosial dimana peserta diberikan dorongan dan motivasi untuk mau melakukan hal-hal yang yang bernilai tinggi pastilah tidak akan terwujud Leader Class apabila tidak ada peran aktif atau reaksi positif dari peserta didik itu sendiri. Contoh nyata yakni ketika proses pembelajaran In Door (dalam ruangan) seorang guru menjelaskan materi tentang kedisiplinan, kemudian peserta didik diajak untuk memperagakan kegiatan yang berupa kedisiplinan dalam berpakaian (baju harus ditata, memakai sabuk, memakai dasi, celana tidak di model pencil atau ketat), namun peserta didik tidak ada yang merespon ajakan guru tersebut dan mereka malah banyak yang melanggar ketentuan kedisiplinan di Leader Class, sudah tentu hal tersebut tidak sesuai yang diharapkan bukan ? Program
tambahan
atau
ekstrakurikuler
untuk
menempa
jiwa
kepemimpinan peserta didik juga harus diperhatikan, Praja Muda Karana atau Pramuka dapat menjadi pilihan yang tepat, bukti-bukti dari keampuhan Pramuka sebagai sarana membentuk kepribadian nan patriotik sudah banyak dan diakui di berbagai negara tak ketinggalan di negara kita pun juga. Dengan menyisipkan penggunaan maupun pengamalan nilai-nilai Pancasila, Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka tentulah jiwa-jiwa yang mengaku manusia Indonesia, apalagi para pemuda, utamanya peserta didik di Sekolah Leader Class Kabupaten Cilacap yang notabene akan menjadi sekolah pertama yang Unggul dalam membentuk karakter kepribadian serta Calon pemimpin Bangsa yang menjadi impian bagi masyarakat Indonesia Kelak. Dari paparan diatas, ada satu hal lagi yang akan menjadi parameter unggul tidaknya Sekolah berbasis Leader Class di Kabupaten Cilacap. Benar sekali, hal itu adalah output atau Lulusan dari Leader Class, meskipun berbagai daya upaya dilakukan, tentu tanda tanya besar tentang Output dari Leader Class di Kabupaten Cilacap akan terus berdengung. Akankah alumnus Leader Classbenar-benar
profesional, Religius, handal, Cerdas, berbudi pekerti luhur, berani, setia dan amanah dalam mejalankan tugas atau malah sebaliknya ? Memang setiap keputusan atau kebijakan tentuny akan menuai reaksi positif dan negatif, berkaca dari berbagai reaksi itulah kita semua harus bergandengan tangan untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang berupa peserta didik di Kabupaten Cilacap yang Cerdas Bersama Leader Class. Mari kita dukung program Leader Class pertama di Indonesia yang tepat berada di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, terus maju pendidikan di seluruh pelosok Tanah Air Indonesia kita, Salam Cendekia.