Kenapa Leader Class? Catatan Harian (calon) Pemimpin
Kata “Pendidikan Berkarakter” sudah tidak asing lagi bagi kita. Mengingat telah tergerus dan lunturnya karakter generasi muda di masa sekarang ini. Pemerintah Kabupaten Cilacap mengusung sebuah sistem pendidikan yang berlandaskan pada karakter-karakter yang bertujuan menyiapkan calon pemimpin masa depan yang berkualitas dan mampu membawa negeri tercinta ini ke arah yang lebih baik. Pada awal tahun ajaran 2012/2013 SMA Negeri 1 Cilacap menerapkan proses pembelajaran baru dengan dibukanya program leader class, sebagai amanah yang diberikan Pemerintah Kabupaten Cilacap, untuk dijalankan sebagai pilot project. Program ini juga sebagai salah satu jawaban atas beberapa permasalahan yang terjadi di Kabupaten Cilacap, dengan tujuan sekolah dapat berperan aktif mempersiapkan generasi muda terbaik untuk menyongsong masa depan Indonesia khususnya Kabupaten Cilacap itu sendiri agar dapat senantiasa berdiri pada posisi terbaik dalam berbagai sektor kehidupan. Menurut Penanggung jawab Program Leader Class SMA Negeri 1 Cilacap hasil yang dicapai dalam program leader class ini dapat dilihat dalam kurun waktu yang panjang. Hasil itu dapat berupa kemandirian sikap, disiplin serta perilaku dengan dasar nilai-nilai agama dan budi pekerti luhur, yang tercermin dan tertata pada diri setiap siswa leader class. Jangkaun jangka pendek adalah pembentukan sikap dan pribadi yang secara akhlak terpuji dan unggul di bidang akademis dan nonakademis. Akhlak terpuji yang dimaksud adalah perilaku yang dapat menjadi contoh dan teladan bagi siswa yang lain. Sedangkan unggul 1
dibidang akademis dan non-akademis adalah berprestasi dan mampu bersaing secara kompetitif yang sifatnya keilmuan dan lainnya secara luas. Pada tanggal 16 Juni 2012 mereka dikumpulkan dalam kelas X-K, 27 teman belajar baru dari berbagai sudut Kabupaten Cilacap dari ujung barat sampai timur dengan karakter yang berbeda disatukan di kelas ini. Sampai akhirnya mereka mengetahui bahwa kelas mereka adalah pilot project program leader class di Kabupaten Cilacap ini. Mereka mendapat penambahan aktivitas di luar jam pelajaran biasa, mereka dituntut untuk memiliki stamina yang prima, penuh kreativitas serta siap bangun lebih awal karena harus masuk pukul 06.15 dan pulang lebih akhir dibanding dengan siswa yang lainnya. Menurut pihak sekolah hambatan dari program ini tentu ada, beberapa di antaranya adalah kemampuan siswa yang tidak merata, kondisi sosial ekonomi yang tidak sama, serta jarak tempat tinggal yang berbeda-beda. Bagi sekolah hambatan ini adalah tantangan yang memicu pihak sekolah untuk bekerja keras sehingga program ini dapat berjalan lancar. Sedangkan bagi peserta leader class cara pandang siswa lain merupakan hambatan yang besar bagi mereka, tetapi mereka tetap berusaha membaur dan meminimalisir hambatan itu sehingga mereka bisa benar-benar menjadi bagian dari siswa SMA Negeri 1 Cilacap meskipun mereka memiliki tanggung jawab lain selain menjadi siswa yaitu siswa leader class yang dituntut selalu disiplin dan memiliki sikap yang patut menjadi teladan. Program leader class pada tahun ajaran itu memang masih sederhana, namun bukan berarti bahwa program ini di laksanakan asalasalan, sebab untuk melaksanakannya sekolah telah menjalin kerjasama dengan lingkungan sekitar seperti melakukan MABIT (MAlam Bina Iman dan Taqwa), study banding ke SMK Penerbangan Yogyakarta tentang 2
masalah kepemimpinan, Kodim 0703 Cilacap, yang selama ini memberi kontribusi yang besar dalam membina kegiatan kesamaptaan bagi putraputri leader class. Beberapa kegiatan yang dilakukan saat kesamaptaan adalah PBB, latihan fisik dan sebagainya. Kadang pembina memberikan satu hal yang mungkin oleh siswa lain dianggap lucu, tapi sebenarnya hal itu bertujuan untuk melatih rasa percaya diri siswa seperti meminta pendapat pada 10 orang, mengenakan atribut hukuman jika terlambat datang dan sebagainya. Kesamaptaan diberikan dengan tujuan dan harapan agar terbentuk pribadi-pribadi yang disiplin, penuh semangat serta memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang tinggi. Sebab salah satu kelemahan bangsa kita adalah tidak mau hidup disiplin dalam berbagai sektor kehidupan. Harapan yang cukup sederhana namun memiliki makna yang mendalam dan berorientasi pada masa depan. Memang tidak mudah untuk mewujudkan suatu harapan, tetapi juga tidak ada yang tidak mungkin ketika kita mau memulainya. Lebih baik mencapai sedikit demi sedikit dari pada hanya membayangkan tanpa melakukan tindakan dan hidup dalam bayang-bayang ketidakpastian. Leader
class
adalah
sebuah
tonggak
titik
awal
untuk
mempersiapkan generasi yang ideal dalam memegang tongkat estafet kepemimpinan pada semua bidang kehidupan. Maksud dari ideal karena kita berharap hasil didikan ini akan melahirkan calon pemimpin yang berpegang teguh pada prinsip kebenaran berdasarkan pancasila dan agama, memiliki kedisiplinan diri dan memiliki kepedulian sosial terhadap lingkungan, baik lingkungan alam maupun dalam berinteraksi dengan orang lain, serta memiliki wawasan global dalam menyikapi dinamika perkembangan dunia yang begitu cepat dan mampu mengambil keputusan yang tepat dalam situasi apapun.
3
Setelah satu tahun berlalu banyak hal yang telah mereka alami, beberapa prestasipun diraih oleh peserta leader class atas bimbingan para guru dan pihak lainnya seperti olimpiade sains kabupaten, penelitian dan karya ilmiah, olahraga dan berbagai bidang lain. Dalam bidang akademik mereka selalu bersaing secara kompetitif agar bisa memberikan hasil (nilai) yang baik untuk orang tua mereka, guru dan program leader class ini. Konflik internal di dalam kelas juga sering terjadi namun mereka mampu
mengatasi
sendiri
masalah
tersebut
dengan
melakukan
musyawarah kelas. Ditahun berikutnya mereka mempunyai satu adik kelas leader yang berjumlah 30 anak. Tentunya mereka memiliki tuntutan yang lebih lagi, selain menjadi contoh untuk temannya mereka harus bisa menjadi contoh adik kelasnya. Kegiatan yang mereka lakukan tidak banyak berbeda dari tahun sebelumnya hanya saja untuk meningkatkan kekompakan seluruh peserta leader yang berjumlah 57 anak (27 kelas XI dan 30 kelas X) pihak sekolah mengadakan outbond agar tercipta rasa persaudaraan diantara peserta leader dan tingkat kepedulian mereka terhadap lingkungan semakin meningkat. Persaingan di dalam nilaipun makin meningkat, dan keinginan untuk dihargai mereka tempuh dengan berusaha mendapatkan kejuaran dalam berbagai perlombaan baik akademik maupun nonakademik baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional. Kini peserta leader 2012/2013 ini sedang berada dititik perjuangan mereka di SMA Negeri 1 Cilacap, berbagai kritik, masukan dan saran, maupun cemoohan dari pihak lain menunjukan kepedulian mereka kepada program ini. Di samping itu hal ini merupakan cambuk agar program ini semakin maju dan berhasil. Penulis ingin mewakili 27 siswa leader lain mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Cilacap yang telah mencetuskan program ini, tanpa bapak kami tidak mungkin disatukan di kelas ini dan mendapat 4
teman dengan berbagai karakter dari segala penjuru Kabupaten Cilacap, mereka bukan hanya teman tapi mereka adalah keluarga kedua dan tempat berbagi dalam sukaduka. Pihak sekolah Bapak dan Ibu guru serta PJP Leader Class SMA Negeri 1 Cilacap, dan teman-teman SMAN1C53 atas segala bimbingan, kritik, dan motivasi Anda semua. Semoga generasi leader class selanjutnya bisa lebih baik dari kami dan setidaknya kami hanya ingin satu hal, yaitu tidak akan hilang dari sebuah sejarah LEADER CLASS. Dan kami bisa membuktikan kepada pemerintah dan para guru kelak bahwa kami bisa menjadi pemimpin dan membangun Kabupaten Cilacap dan negeri tercinta ini dengan tangan kami dan ilmu yang kami miliki. Karena Kami Bangga Indonesia Tanah Air Kami!!!
5
Lampiran. DAFTAR RIWAYAT HIDUP nama
: Nining Sulastri
alamat
: Jalan Nusakrinjing 11, Jepara Kulon, Binangun, Cilacap
pekerjaan
: Pelajar
sekolah
: SMA Negeri 1 Cilacap
kelas
: XII IPA 7
judul artikel
: Kenapa Leader Class? Catatan Harian (calon) Pemimpin
6