PEMANFAAT AN OBYEK WISATA LOMBONGO SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh Krisnawan Suhendra Pakaya Syarwani Canon Hais Dama
Program Studi Pendidikan Ekonomi
ABSTRAK Wisata alam Lombongo pada dasarnya merupakan perpaduan antara wisata alam pemandian air panas dan air dingin yang sumbernya dari air terjun yang ada di kawasan hutan Taman Nasional Lombongo. Permasalahan yang menjadi fokus penelitian di sini adalah Dunia pariwisata dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam strategi pembelajaran. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk Untuk mengetahui pemanfaatan kawasan obyek wisata Lombongo sebagai sumber belajar siswa SMK Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif untuk membahas tentang pemanfaatan obyek wisata Lombongo sebagai sumber belajar. Teknik pengumpulan data utama menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai pelengkap dalam pengumpulan data, dianalisis dengan menggunakan pemanfaatan obyek wisata Lombongo sebagai sumber belajar siswa SMK Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Maka hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Dari penelitian yang telah dilaksanakan bahwa obyek wisata Lombongo ternyata mempunyai banyak manfaat. Bukan hanya untuk tempat bersenangsenang akan tetapi dapat dijadikan sebagai sumber belajar oleh siswa-siswa misalnya diskusi, belajar berenang, praktek dan juga sering mengadakan acaraacara seperti festifal band. Terutama siswa-siswa di SMK Negeri 1 Suwawa. Kata kunci: Manfaat Obyek Wisata Sebagai Sumber Belajar
1
PENDAHULUAN Salah satu daerah dalam penentuan obyek wisata yang lakukan, terdapat di Kabupaten Bone Bolango Kecamatan Suwawa Desa Lombongo tepatnya di Lombongo. Sebab daerah ini memiliki potensi wisata, karena secara fisik daerah ini memiliki aset wisata yang cukup beragam yang dapat memenuhi segala kebutuhan kepariwisataan jika aset tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Selain itu kawasan Lombongo memiliki potensi antara lain: 1) Memiliki nuansa keindahan alam dengan udara yang masih segar dan sejuk, 2) terdapat air terjun dan aliran sungai deras dan panjang dikenal oleh masyarakat Gorontalo yaitu Sungai Bone. Berdasarkan Laporan Master Plan Kabupaten Bone Bolango tahun 2011. Wisata alam Lombongo pada dasarnya merupakan perpaduan antara wisata alam pemandian air panas dan air dingin yang sumbernya dari air terjun yang ada di kawasan hutan Taman Nasional Lombongo. Oleh karena itu, kawasan wisata alam Lombongo merupakan perpaduan antara kawasan hutan (Taman Nasional) dan kawasan non hutan. Pengelolaan kawasan wisata berupa pemandian dengan berbagai fasilitas yang ada dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Bone Bolango, sedangkan kawasan wisata alam hutannya dibawah pengelolaan Balai Taman Nasional Lombongo Kementerian Kehutanan (Taman Nasional Bogani Nani Wartabone). Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi pelajaran. Sesuai dengan perkembangan jaman, pada saat ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat maka proses pembelajaran tidak lagi dimonopoli oleh adanya kehadiran guru di dalam kelas. Siswa dapat belajar kapan dan di mana saja, dan materi apa sesuai dengan minat dan gaya belajar mereka. Guru sebagai perencana pembelajaran dituntut untuk mampu merancang pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber belajar yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien.
2
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan, sekolah mengadakan berbagai kegiatan yang bersifat edukatif dan positif. Hal ini tentunya menjadi program yang sangat menarik bagi siswa-siswa, baik siswa SD, SMP, maupun SMA/SMK. Salah satu metode pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu metode karya wisata. Metode karya wisata digunakan untuk memperdalam kebutuhan informasi pelajarannya dengan melihat kenyataanya. Tempat wisata ini diharapkan menjadi inspirasi dan meningkatkan ilmu bagi siswa baik SD, SMP, maupun SMA/SMK, terutama siswa SMK negeri 1 Suwawa telah menjadikan wisata lombongo itu sebagai sumber belajar mereka. Berdasarkan teori yang di kemukakan oleh Abdul (2013: 215) mengemukakan bahwa: “karya wisata menpunyai arti tersendiri, berbeda dengan karya wisata dalam arti umum. Karya wisata disini artinya kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar. Jadi fase ini merupakan pelaksanaan kegiatan belajar karya wisata dengan bimbingan guru. Pada akhirnya karya wisata, siswa diminta laporannya baik lisan maupun tertulis mengenai inti masalah yang telah dipelajari pada waktu karya wisata”. Menurut Roestiyah (2012: 85) menyatakan bahwa teknik karya wisata ini digunakan karena memiliki tujuan sebagai berikut: Dengan melaksanakan karya wisata di harapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang, serta dapat bertanya jawab, mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang di hadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum. Mereka juga bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang di hadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut: Sebagian sekolah menggunakan obyek wisata Lombongo itu sebagai sumber belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut : Untuk mengetahui pemanfaatan kawasan
3
obyek wisata Lombongo sebagai sumber belajar siswa SMK Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode yang di anggap relevan dengan permasalahan yang ada, yakni metode deskriptif kualitatif. Tempat penelitian di Desa Lombongo Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian yaitu selama 4 bulan, dari maret 2013 sampai dengan juni 2013. Penelitian ini bersifat kualitatif. Dimana penulis mendeskripsikan penelitian ini di lihat dari pemanfaatan obyek wisata Lombongo sebagai sumber belajar secara kualitatif, dengan menggunakan data-data berupa informasi dan keterangan serta fenomena yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian kualitatif, bertindak sebagai pelaku sekaligus pengumpul data. Karena bertindak sebagai pelaku, peneliti senantiasa akan berhubungan dengan subjek yang di teliti, dalam hal ini intruksional.
Jenis Data. Data yang diperoleh melalui penelitian ini adalah
kualitatif berupa hasil informasi tentang manfaat obyek wisata alam Lombongo sebagai sumber belajar. Sumber Data. Memperhatikan permasalahan yang menjadi fokus kajian, maka sumber data dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Suwawa informasi atau data yang di peroleh lebih akurat. Setiap proses pengumpulan data memerlukan prosedur-prosedur atau teknikteknik tertentu, sehingga seluruh data yang di perlukan di kumpulkan untuk di jadikan bahan dan pengambilan kesimpulan. Bekenaan dengan pengumpulan data penelitian, Tuloli (Arikunto, 2002:34) mengemukakan bahwa teknik pengumulan data yang lazim di gunakan dalam kegiatan penelitian kualitatif yang satu dengan yang lainnya, saling melengkapi antara lain, observasi,
wawancara, dan
dokumentasi. Setelah data-data terkumpul, maka di lakukan kegiatan analisis data. Proses analisis data di lakukan sejak awal hingga selesai pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau pemaknaan.
Analisis data selain di deskripsikan
secara kualitatif, juga akan di analisis lewat perolehan hasil wawancara. Data tentang kegiatan pemanfaatan di tempat obyek wisata Lombongo juga termasuk
4
data yang akan di analisis dan interpretasi, lebih lanjut sebagai pendukung data hasil observasi dan wawancara untuk membantu peneliti dapat sampai pada kesimpulan akhir penelitian. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara melakukan tukar pendapat dengan teman sejawat. meninjau ulang hasil wawancara , serta data tentang pemanfaatan obyek wisata Lombongo sebagai sumber belajar siswa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Obyek Penelitian Secara historis dahulu desa ini adalah Humbungo artinya lumbung makanan, buah-buahan berupa jagung, kacang tanah, kelapa dan buah pisang, dan durian. Karena saat itu tanah dalam keadaan subur sehingga saat panen hasilnya melimpah ruah. Setelah pada saat pemerintahan keluarga ente tahun 1813 nama desa dirubah menjadi desa Lombongo. Nama desa Lombongo berlaku sampai saat ini. Wisata Alam Lombongo terletak di Desa Lombongo, Kecamatan Suwawa Tengah. Kabupaten Bone Bolango. Wisata alam Lombongo pada dasarnya merupakan perpaduan antara wisata alam pemandian air panas dan air dingin yang sumbernya dari air terjun yang ada di kawasan hutan Taman Nasional Lombongo. Oleh karena itu, kawasan wisata alam Lombongo merupakan perpaduan antara kawasan hutan (Taman Nasional) dan kawasan non hutan. Pengelolaan kawasan wisata berupa pemandian dengan berbagai fasilitas yang ada dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan pariwisata Kabupaten Bone Bolango, sedangkan kawasan wisata alam hutannya dibawah pengelolaan Balai Taman Nasional Lombongo Kementerian Kehutanan (Taman Nasional Bogani Nani Wartabone).
5
Struktur organisasi Desa Lombongo KEPALA
BPD
DESA SEKERTARIS KAUR PEMERINTAH KAUR PEMBANGUNAN KAUR UMUM KADUS KADUS KADUS III II I POTONO BALI BUHAA Gambar 2. Struktur Organisasi Desa Lombongo
KADUS IV WISATA
Wisatawan yang datang ke obyek wisata Lombongo pada umumnya adalah wisatawan lokal, yakni datang dari Kabupaten Bone Bolango dan sekitarnya seperti Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
Seperti halnya
obyek wisata seacra umum, kunjungan wisatawan paling banyak terjadi hari Sabtu, Minggu, dan hari-hari libur. Pada saat ini, jumlah pengunjung di akhir pekan, hanya berkisar 300 orang.
Kondisi ini sangat berbeda dibandingkajn
dengan kondisi sebelum terjadi banjir yang merusak fasilitas di kawasan obyek wisata yang terjadi pada tahun 2007. Jumlah Kunjungan Wisata Lombongo Jenis Obyek
Lokasi
Jumlah
Wisata
( Kec & Desa )
Kunjungan Per-tahun
Wisata Lombongo
Kec. Suwawa
-
2009 berjumlah 1.770
Kab. Bone Bolango
-
2010 berjumlah 3.562
-
2011 berjumlah 3.918
-
2012 berjumlah 3.251
Sumber : Dinas Perhubungan Pariwisata Kab. Bone Bolango
6
Hasil Wawancara Dari Salah Satu Guru Menurut pendapat dari Ibu Retni Latif bahwa: “Menurut saya kalau obyek wisata Lombongo itu dijadikan sebagai sumber belajar siswa itu, sangat bagus dan baik sekali kalau dilihat dari situasinya.apalagi kalau dilihat dari pelajaran ekonomi disitu terdapat kantin-kantin, pembayaran tiket masuk, dan pembayaran parkir. Nah mereka akan mengetahui pendapatan biaya yang ada di tempat obyek wisata Lombongo. Hal-hal yang sangat penting dalam obyek wisata Lombongo itu yaitu obyek yang dijadikan sebagai proses pembelajaran, dari segi wilayahnya. Karena tempat dan lokasinya itu bebas dilihat dari pemandangannya.jadi di samping kita melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar, kita juga bisa menikmati indahnya pemandangan yang ada dilokasi obyek wisata Lombongo itu. Jadi mereka bisa bisa merespon keadaan alam yang ada di tempat obyek wisata alam Lombongo itu. Obyek wisata alam lombongo merupakan daya tarik baik dari masyarakat maupun siswa-siswa terutama siswa SMK Negeri 1 Suwawa. Karena selain pemandangan yang indah, obyek wisata Lombongo juga tempatnya sangat dekat untuk dikunjungi oleh siswa SMK Negeri 1 Suwawa. Sesuai dengan hasil yang telah didapatkan dari salah satu guru (Retni Latif) yang pernah memberikan atau telah melaksanakan metode pembelajaran yaitu metode karya wisata di tempat obyek wisata Lombongo bahwa ibu Retni Latif berpendapat yang dimana metode karya wisata termasuk dalam program sekolah dan mungkin baru SMK Negeri 1 Suwawa saja yang telah melaksanakan atau memakai metode pembelajaran karya wisata. Namun, siswa-siswa SMK Negeri 1 suwawa mengunjungi tempat wisata alam Lombongo, bukan hanya melaksanakan atau tergantung dari metode karya wisata saja. Akan tetapi siswa-siswa tersebut sering melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berada di tempat wisata alam Lomobongo tapi masi dalam pengawasan guru. Manfaat dari pada obyek wisata alam Lombongo itu untuk siswa mereka bisa belajar dengan bebas. Berbeda dengan di dalam kelas. Karena kalau di dalam kelas, mereka hanya fokus atau monoton di ruangan kelas saja. Sedangkan kalau
7
belajar di tempat wisata alam Lombongo, mereka dapat merasakan dan dapat menikmatinya. Obyek wisata Lombongo merupakan peranan penting untuk dijadikan sebagai sumber belajar siswa. Karena dilihat situasinya yang dimana siswa di SMK itu tidak hanya monoton belajar di dalam ruangan kelas saja. Akan tetapi sebaiknya mereka juga harus belajar di tempat-tempat seperi itu, agar mereka tidak merasa bosan dengan pelajaran yang kami berikan. melaksanakan pembelajaran di tempat obyek wisata Lombongo itu memakan waktu 2 jam. Setelah itu mereka diberi kebebasan atau istirahat untuk melihat pemandangan yang ada di tempat obyek wisata Lombongo itu. Hasil Wawancara Dari Siswa Menurut pendapat dari Simyar Ambela bahwa:“saya sering-sering pergi ke tempat obyek wisata Lombongo itu. Karena ingin menikmati keindahan alamnya. Saya datang ke tempat obyek wisata Lombongo itu dalam rangka, apabila ada kegiatan sekolah, selain itu datang untuk bersenang-senang atau berlibur. Apabila wisata Lombongo itu dijadikan sebagai sumber belajar, maka itu akan menjadi lebih bagus, dan memotivasi para-para pengunjung. Wisata Lombongo itu saya jadikan sebagai sumber belajar, sejak tahun 2012. Wisata Lombongo itu juga menjadi prioritas masyarakat Lombongo. Karena selain indah, udaranya sangat sejuk. Saya menggunakan motor untuk datang ke tempat obyek wisata Lombongo itu. Sampai ke tempat itu, memakan waktu sekitar 30 menit. Kendala-kendala yang sering saya hadapi pada saat melaksanakan kegiatan yaitu panas, dan hujan. Kalau menurut saya, tempat wisata Lombongo itu tidak nyam untuk dijadikan sebagai sumber belajar. Karena akan terganggu dengan orang banyak. Sepengetahuan saya, tempat wisata Lombongo saat ini tidak terawat lagi semnjak datangnya banjir. Fasilitas yang ada di tempat obyek wisata Lombongo itu adalah kolam renang, pelampung, kamar ganti. Dengan melihat kondisi wisata Lombongo saat ini, bahwa tempat wisata Lombongo tidak layak lagi untuk dipakai sebagai sumber belajar. Karena kurang terawat. Tanggapan saya ketika
8
nantinya obyek wisata Lombongo ini akan diperbaiki maka saya sangat bersyukur karena apa, agar lebih banyak lagi orang yang mengunjunginya lagi. Kegiatankegiatan yang pernah saya laksanakan di tempat wisata Lombongo yaitu belajar, berenang dan menikmati suasana yang ada di tempat wisata Lombongo. Waktu yang saya pakai untuk melaksanakan kegiatan itu adalah kurang lebih 1 jam”. SIMPULAN Dari penelitian yang telah dilaksanakan bahwa obyek wisata Lombongo ternyata mempunyai banyak manfaat. Bukan hanya untuk tempat bersenang-senang akan tetapi dapat dijadikan sebagai sumber belajar oleh siswa-siswa misalnya diskusi, belajar berenang, praktek dan juga sering mengadakan acara-acara seperti festifal band. Terutama siswa-siswa di SMK Negeri 1 Suwawa.
9
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsini. 1996. Prosedur penelitian. Jogyakarta: Rineka Cipta. Imran Hambali.2012. Penulisan Proposal Penelitian Skripsi (Kualitatif). Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Majid Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Master Plan Kabupaten Bone Bolango 2011. Penyusunan RIPDA Kabupaten Bone Bolango. Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
10