Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
3
Salam Redaksi Visi Pelindo 1 untuk menjadi Nomor Satu di bisnis kepelabuhanan di Indonesia satu per satu mulai diwujudkan. Hadirnya Terminal Penumpang Bandar Deli di Pelabuhan Belawan menjadi salah satu bentuk komitmen Pelindo 1 untuk menyediakan jasa kepelabuhanan yang terintegrasi dan berkualitas serta memberikan kepuasan bagi para pelanggannya, khususnya para masyarakat pengguna jasa kepelabuhanan. Terminal Penumpang Bandar Deli yang dimiliki oleh Pelindo 1 merupakan Terminal Penumpang pertama di Pulau Sumatera yang menggunakan fasilitas Garbarata, layaknya seperti layanan di bandara internasional. Dan hal ini pun sudah mendapat pengakuan dari seluruh pihak eksternal, salah satunya Menteri BUMN, Rini Soemarno. Selain itu, terminal penumpang ini juga sudah memiliki arsitek bangunan yang lebih modern dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Pembaca Gema yang Budiman, Terminal penumpang Bandar Deli ini, mampu menampung sebanyak 2.500 orang penumpang yang telah terkoneksi langsung dengan angkutan darat. Rencana ke depannya terminal penumpang ini juga akan terkoneksi langsung dengan stasiun kereta api, dimana saat ini sudah disediakan jembatan penyebarangan orang (JPO) yang menghubungkan terminal penumpang dengan stasiun kereta api. Pelindo 1 akan terus melakukan pembenahan, penataan dan perbaikan pelayanan untuk mewujudkan visinya dan menjadi global company. Dibutuhkan dukungan dari seluruh insan Pelindo 1 untuk bersama-sama mewujudkan Pelindo 1 menjadi nomor satu. Pembaca Gema yang Budiman,
Majalah
Pelabuhan
Gema
Pada edisi Majalah Gema kali ini kembali kami sajikan informasiinformasi melalui kegiatan perusahaan yang berlangsung baik itu di Kantor Pusat maupun di cabang-cabang pelabuhan lainnya. Selamat membaca... .
4
Majalah
Pembina/Penasehat : PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Administrasi : Sriani Rahayu
Redaksi Gema Pelabuhan menerima tulisan artikel, opini, foto dan surat pembaca yang berkaitan dengan Pelindo I
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Corporate Secretary
Staff Redaksi : Rafika Aulia Hasibuan Sriani Rahayu Rica Agnas Girsang
untuk tulisan artikel, opini, foto dan surat pembaca dapat dikirimkan via email ke alamat :
Redaktur Pelaksana : Asisten Corporate Secretary Humas
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
Interior Ruang VIP Terminal Penumpang Bandar Deli Belawan
[email protected] [email protected] dilengkapi dengan identitas lengkap penulis
DAFTAR ISI
PANDU
MENARA PELINDO 1 SIAP KELOLA PELABUHAN BATU AMPAR DI BATAM
33
OBLIGASI PELINDO 1 RESMI DIPERDAGANGKAN DI BURSA
34
BICT SINGKAP HARAPAN 2016 TRAFIK KUARTAL I NAIK 7,8 PERSEN
36
MEMBANGUN TERMINAL BANDAR DELI MEMBANGUN NEGERI
40
SOSIALISASI TRAINING DRILL & EXERCISE ISPS CODE TPK PERAWANG TAHUN 2016
43
SILAHTURAHMI DIREKTUR SDM DAN UMUM DENGAN PEGAWAI PELINDO 1 PEKANBARU
44
PELINDO 1 TANJUNGPINANG GELAR PORT COMMUNITY
45
BAKTI SOSIAL PERISPINDO 1 DALAM MENYAMBUT RAMADHAN 1437 H
46
MENTERI BUMN KUNJUNGI PELINDO 1
12
EKSPEDISI DANAU TOBA BUMN HADIR UNTUK NEGERI
16
PERKUAT KERJASAMA BIDANG DATUN, PELINDO 1 GANDENG KEJARI SE-SUMUT
20
PELINDO 1 OTORITAS PELABUHAN BELAWAN TANDATANGANI PERJANJIAN KONSESI
22
PELINDO 1 DAN PEMPROV RIAU MOU KEMBANGKAN KUALA ENOK
24
PELINDO 1 GELAR WORKSHOP SISTEM LOGISTIK MARITIM NASIONAL
26
KUNJUNGAN MENPAN, SRI BINTAN PURA DIHARAPKAN MENJADI ICON TANJUNG PINANG
28
GUBERNUR KEPRI KUNJUNGI PELABUHAN SRI BINTAN PURA
32
SANDAR IT’S COFFEE TIME
48
PEMIMPIN : DILAHIRKAN ATAU DIBENTUK
50
TRAVELISTA : MENGUNJUNGI PUSAT BUDAYA ISLAM DI YINCHUAN
52
RESENSI FILM DAN BUKU
54
DO YOU KNOW?
55
SNAPSHOT
56
TERMINOLOGI
58
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
5
6
Majalah
10 Oktober Juni 2016 2015 Gema | No. 06 Pelabuhan
Logo Concept
Logo ini merupakan simbol Pelindo I yang bersemangat terus melakukan perubahan menjadi global company. Seiring dengan perubahan tersebut, Pelindo I terus mengembangkan bisnis di bidang logistik dan kepelabuhanan dengan berbasis value CIPTa dan nasionalisme yang menjadi spirit kerja Pelindo I.
Filosofi Bentuk
LINGKARAN
MATA PANAH
Bentuk ini melambangkan arah perubahan Pelindo I, menjadi global company, sebagai salah satu pelabuhan yang mampu melayani pasar global dengan performa terbaik, menyeluruh, dan berkomitmen tinggi.
Terus melakukan perubahan dan bergerak ke depan (continuous improvement), melesat, menuju masa depan yang lebih baik.
DYNAMIC MOVEMENT Gerakan dinamis yang bersinergi untuk terus memberikan multiplier effects di bisnis kepelabuhanan dan logistik.
Filosofi Logotype
Konstruksi Huruf Keteguhan dan Semangat Pantang Menyerah (persistent) Capital Case Kepercayaan Diri Warna Merah Nasionalisme Kerja Nama Pelindo 1 Identitas perusahaan dan semangat menjadi yang terdepan (nomor 1) di bisnis kepelabuhanan Indonesia Tagline Indonesia Gateway Pintu penghubung Indonesia ke dalam dan ke luar. Gerbang pintu masuk Indonesia dan penghubung ke jalur perdagangan laut terpadat (Selat Malaka)
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
7
FRAME THIS MONTH RUANG VIP TERMINAL PENUMPANG BANDAR DELI PELABUHAN BELAWAN Photo by : Ferdi Siregar
8
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
Ferdi Siregar, adalah Photografer & Redaktur Photo salah satu harian terkemuka di Kota Medan, dan sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan foto terbaik.
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
9
10
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
TERMINAL PENUMPANG BANDAR DELI PELABUHAN BELAWAN Photo by : Ferdi Siregar
Ferdi Siregar, adalah Photografer & Redaktur Photo salah satu harian terkemuka di Kota Medan, dan sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan foto terbaik.
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
11
PANDU
12
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
PANDU
MENTERI BUMN
KUNJUNGI PELINDO 1 Teks : Ade Irma | Foto : Qodrat
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
13
PANDU
M
enteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meninjau kesiapan pelayanan Terminal Penumpang Bandar Deli Pelabuhan Belawan milik Pelindo 1, dalam rangka menyambut pengelolaan angkutan Lebaran tahun 2016 pada 27 Mei 2016. Dalam kunjungannya beliau memberikan apresiasi terhadap kesiapan pelayanan yang dilakukan oleh Pelindo 1 dimana Pelindo 1 sudah memberikan fasilitas yang menyamai kualitas layanan di Bandara Internasional, dimana sudah disiapkan Garbarata, automatic gate dan fasilitas-fasilitas lainnya. “Apalagi dengan adanya dukungan fasilitas dua unit garbarata, tentunya memudahkan arus lalu lintas dan kenyamanan penumpang,” ujar Rini Soemarno. Kesiapan ini juga ditandai dengan adanya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang menghubungkan Terminal Penumpang dengan Kereta Api yang merupakan Integritas Antarmoda Transportasi yang dapat memberikan wujud pelayanan prima yang maksimal kepada seluruh pengguna jasa
14
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
khususnya penumpang kapal laut. Dalam kunjungannya beliau disambut oleh Direktur Utama Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana beserta jajaran Direksi lainnya serta para General Manager yang ada di lingkungan Pelabuhan Belawan. Setelah berkeliling melihat semua fasilitas yang ada di Terminal Penumpang Bandar Deli Pelabuhan Belawan, beliau bertolak ke BICT untuk melihat pengembangan pembangunan Dermaga Fase II dalam rangka mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing nasional.
Dalam kesempatan ini, Rini Soemarno juga mengunjungi Pelabuhan Kuala Tanjung, untuk melihat dan meninjau progress pengembangan Terminal Multi Purpose Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap I. Rini mengaku progress pekerjaan Pelabuhan Kuala Tanjung ini termasuk bagus dan lebih cepat dari yang dibayangkannya. “Capaian kerjanya sudah sampai 45% (s/d akhir Mei 2016) dan saya sudah lihat sendiri. Saya tidak menyangka secepat ini. Kita harap nantinya bisa segera selesai karena pelabuhan ini sangat vital untuk mendongkrak sektor perekonomian,” ujarnya.
PANDU
HIGHLIGHT
FOTO
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
15
PANDU
16
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
PANDU
EKSPEDISI DANAU TOBA BUMN HADIR UNTUK NEGERI Teks : Rica | Foto : Qodrat
D
alam rangka hari jadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke-18, Menteri BUMN, Rini Soemarno mangajak seluruh perusahaan BUMN berkumpul di kawasan Danau Toba, Parapat, pada 28 Mei 2016. Diinisiasi oleh Rini Soemarno, program gathering ini bertajuk “HUT bersama BUMN: Ekspedisi Danau Toba BUMN Hadir untuk Negeri”. Dilaksanakan dalam 2 hari yaitu pada tanggal 28 dan 29 Mei 2016.
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
17
PANDU Dimulai dengan acara jalan sehat bersama Menteri BUMN dan para Direktur Utama BUMN meliputi Pelindo 1, PLN, PGN, Pertamina, dan Dirut 118 BUMN di seluruh Indonesia. Jalan sehat sepanjang 2 km ini diawali dan diiringi oleh penampilan Marching Band Pelindo 1.
Pelindo 1 menjadi salah satu BUMN yang memberikan bantuan CSR untuk kawasan wisata Danau Toba. Program CSR dari Pelindo 1 berupa program bantuan untuk pengembangan desa wisata Tomok, Samosir yang secara simbolis diserahkan oleh Direktur Keuangan Pelindo 1 Farid Luthfi.
Kemudian disusul acara penyerahan CSR secara simbolis, penanaman pohon, Focus Group Discussion, dan juga mengunjungi rumah persinggahan Bung Karno di sana. Dalam acara hiburan, Pelindo 1 turut menampilkan tarian medley Batak Melayu yang dibawakan oleh para karyawan Pelindo 1.
Gathering ini bertujuan untuk membantu percepatan realisasi Danau Toba sebagai wisata favorit baik di Indonesia maupun dunia. Sehubungan dengan dukungan terhadap program pemerintah yang telah mencanangkan Danau Toba menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas di Indonesia.
18
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
“Kami mempunyai motto sinergi yakni membangun negeri bersama—sama. Kondisi wisata Danau Toba ini sangat cantik dan strategis, tetapi masih banyak yang harus diperbaiki,” kata Rini seusai acara jalan sehat. Rini berpendapat bahwa impian Danau Toba menjadi situs Geopark dunia sebagai kaldera terbesar harus didukung penuh terutama dengan sinergi BUMN. “Untuk membangun pariwisata, semua sektor harus dibangun secara bersamaan mulai infrastruktur jalan, hotel, transportasi, sumber daya manusia dan termasuk lingkungan,” ucapnya.
PANDU
HIGHLIGHT
FOTO
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
19
PANDU
PERKUAT KERJASAMA BIDANG DATUN, PELINDO 1 GANDENG KEJARI SE-SUMUT Teks : Andang | Foto : Rica
P
elindo 1 menandatangani Kesepakatan Bersama dengan Kejaksaan Negeri di wilayah kerja Pelindo 1 tentang Penanganan Masalah Hukum Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, Selasa, 31 Mei 2016 di Medan .
20
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
Penandatanganan ini dilakukan dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) yang berada di wilayah Pelindo 1 di Sumatera Utara, yaitu Kejari Medan, Belawan, Tanjung Balai Asahan, Langkat, Batubara, Gunung Sitoli dan Sibolga. Penandatanganan ini dilakukan oleh para General Manager beserta Kepala Kejari masingmasing wilayah yang disaksikan oleh Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana, Direktur Bisnis Pelindo 1, Syahputera Sembiring dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Muhammad Yusni.
PANDU
bersama (MOU) yang telah ditandatangani Pelindo 1 bersama 4 (empat) Kejaksaan Tinggi yang berada di wilayah kerja Pelindo 1 pada tanggal 11 Maret 2016 yang lalu. “Kesepakatan bersama ini bukan sebuah formalitas tetapi merupakan suatu hal yang penting yang akan menjadi acuan dalam melakukan proses yang berkaitan dengan bidang perdata dan tata usaha negara di Pelindo 1. Program-program Pelindo 1 yang sifatnya penting, seperti pendayagunaan aset maupun program kerja strategis,
Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi Pelindo 1 serta untuk meningkatkan efektifitas penyelesaian masalah hukum dalam bidang Perdata dan Tata Usaha Negara baik di dalam maupun di luar pengadilan.
harus mendapatkan review dan pendapat hukum terlebih dahulu dari masing-masing Kejari di wilayah kerjanya masingmasing, sehingga kedepannya pemanfaatan, pendayagunaan maupun pengelolaan aset negara dapat lebih baik lagi,” jelas Bambang.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan bahwa kesepakatan bersama ini merupakan kelanjutan dari penandatangan kesepahamanan
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Muhammad Yusni mengapresiasi Pelindo 1 atas penandatanganan kesepakatan bersama ini.
“Suatu kebanggaan tersendiri bagi Kejaksaan karena Pelindo 1 memberikan kepercayaan khususnya dalam menangani permasalahan dalam bidang perdata dan tata usaha negara, dan turut serta dalam mengawal program-program strategis negara,” ujar Muhammad Yusni. Yusni juga berharap agar masingmasing Kejari terus meningkatkan kompetensinya dalam bidang perdata dan tata usaha negara. Ruang lingkup dari Nota Kesepahaman yang ditandatangani ini adalah dalam Bidang Hukum Perdata dan Tata
Usaha Negara, yang meliputi bantuan hukum, pertimbangan hukum dan tindakan hukum lain dengan tujuan melakukan pemulihan atau penyelamatan keuangan/kekayaan/asset serta permasalahan lain dalam bidang Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara yang dihadapi oleh Pelindo 1.
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
21
PANDU
PELINDO 1 & OTORITAS PELABUHAN BELAWAN, TANDATANGANI PERJANJIAN KONSESI Teks | Foto : Rica
22
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
P
elindo 1 dan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan melakukan penandatanganan perjanjian Tambahan (Addendum) tentang Pengusahaan Jasa Kepelabuhanan di Pelabuhan Yang Diusahakan oleh Pelindo 1. Perjanjian ini ditandatangani secara langsung oleh Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana dan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, Abdul Azis, di Medan pada tanggal 16 Juni 2016 “Dengan adanya Addendum Perjanjian ini maka perjanjian konsesi yang dimiliki oleh Pelindo 1 dan Otoritas Pelabuhan Belawan sudah sesuai dengan ketentuan UU, dimana perjanjian ini sifatnya sudah permanen dan tinggal di implementasikan saja. Harapan kami, dengan
PANDU
adanya perjanjian ini, manajemen kepelabuhanan dapat kita tata ulang bersama-sama, sesuai dengan yang diamanatkan dalam undang-undang,” jelas Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana. Dalam pengimplementasiannya, Pelindo 1 selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dan Otoritas Pelabuhan selaku regulator dapat saling bekerjasama dalam mewujudkan manajemen kepelabuhanan yang lebih baik, sehingga kewajiban yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam koridor undang-undang bisa dipenuhi. Kinerja pelabuhan
tidak hanya menjadi tanggung jawab Pelindo 1 saja, namun banyak pihak-pihak terkait yang saling berhubungan satu sama lain, yang bersama-sama berperan untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja di pelabuhan. “Perjanjian konsesi ini merupakan tonggak dari semua yang kita lakukan untuk menata pelabuhan yang lebih baik, dan saya yakin kita bisa mewujudkan bersamasama,” tegas Bambang. Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan, Abdul Azis sangat mendukung penuh pengimplementasian perjanjian
konsesi ini. “Pelabuhan-pelabuhan harus steril, tidak hanya di Pelabuhan Belawan saja namun di seluruh pelabuhan di Indonesia. Ke depan akan dilakukan beberapa penataan di Pelabuhan Belawan, salah satunya yaitu dengan melakukan sertifikasi kepada seluruh tenaga kerja di pelabuhan,” jelas Abdul. Setelah penandatanganan ini, kedepan akan dilanjutkan juga penandatangan perjanjian konsesi di cabang-cabang pelabuhan milik Pelindo 1 dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan setempat. Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
23
PANDU
PELINDO 1 DAN PEMPROV RIAU MOU KEMBANGKAN KUALA ENOK Teks : Eri | Foto : Beni
S
ebagai upaya mendorong pembangunan dan pemerataan arus barang di bagian selatan Provinsi Riau, Pelindo 1 bersama Pemerintah Provinsi Riau melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang kerjasama pengembangan pelabuhan Samudra Kuala Enok kabupaten Indragiri Hilir, pada tanggal 8 Juni 2016.
Penandatanganan MoU tersebut digelar di Balai Pauh Janggi Gedung Daerah Pekanbaru, dan dihadiri langsung oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman beserta jajarannya dilingkungan pemerintah provinsi Riau. Direktur Utama Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana mengatakan, pengembangan pelabuhan Kuala Enok sudah dirancang sejak 8 tahun lalu. “Untuk itu kami meminta dukungan kepada Pemerintah
24
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
Provinsi Riau. MoU ini sudah kami tunggu-tunggu, karena dengan MoU ini artinya secara resmi Pelindo 1 siap bekerja untuk mempersiapkan pelabuhan Kuala Enok,” kata Bambang. Pemilihan kawasan pelabuhan Samudra Kuala Enok di bagian selatan Riau merupakan pelabuhan yang strategis berada di muara Sungai Indragiri dan menghadap Selat Malaka, pelabuhan tersebut diharapkan nantinya akan mendorong aktivitas pemerataan arus barang
serta pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur Riau bagian selatan. Sehingga potensi batubara , CPO dan Karet yang ada di daerah selatan Riau dapat tersalurkan dan dimanfaatkan secara bersama sehingga potensi Riau yang ada di daerah selatan Riau ini dapat tersalur dengan cepat tanpa harus ke Pelabuhan Dumai dan juga berdampak baik dari perkembangan daerah sekitar pelabuhan kuala enok khususnya ekonomi masyarakat.
PANDU
pelabuhan tersebut,” kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman. “Saya ucapkan terimakasih semoga kerjasama ini dapat memperlancar arus barang di Pulau Sumatera terkhusus di Provinsi Riau dan mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi Riau,” ungkap Arsyadjuliandi Rachman seusai menadatangani nota kesepahaman tentang kerjasama pengembangan Pelabuhan Samudra Kuala Enok. Dengan adanya pengembangan Pelabuhan Samudera Kuala Enok, Pemerintah Provinsi Riau optimis, pelabuhan tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh pelayaran luar negeri, yang ke depanya akan dapat menjadi pintu gerbang ekonomi mengingat saat ini penumpukan barang tertumpu di Kota Dumai, dan sebagian lagi di Pelabuhan Tanjung Buton kabupaten Siak provinsi Riau. Acara MoU ini dirangkaikan dengan silahturahmi dan buka puasa bersama yang dihadiri oleh seluruh General Manager Pelindo 1 di lingkungan Provinsi Riau dan para SKPD Riau. (Tulisan dari berbagai sumber)
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pada sambutanya mengatakan, dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman tentang kerjasama pengembangan pelabuhan Samudra Kuala Enok diharapkan selanjutnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau. “Pelabuhan Kuala Enok sangat bermanfaat bagi pengusaha dan masyarakat. Pemerintah kabupaten dan BUMD yang berada disekitarnya saya harapkan dapat mendukung Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
25
PANDU
PELINDO 1 GELAR WORKSHOP SISTEM LOGISTIK MARITIM NASIONAL Teks & Foto : Rica
26
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
PANDU Workshop Sistem Logistik Maritim Nasional yang diselenggarakan di Kantor Pusat Pelindo 1 pada Rabu, 1 Juni 2016. “Salah satu pengembangan bisnis yang sudah dilakukan Pelindo 1 saat ini adalah bisnis marine service di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, yaitu pelayanan pemanduan dan penundaan kapal Oil Tanking. Selain itu, potensi bisnis kedepan yang dapat dikembangkan oleh Pelindo 1 adalah bisnis logistik. Pemahamaan tentang bisnis logistik di Pelindo 1 masih samar-samar, untuk itulah kita mengadakan seminar tentang logistik maritim nasional ini, untuk menambah pengetahuan dan sharing tentang dunia logistik, yang akan membantu kita untuk membangun sistem logistik yang terpadu yang menjadi supporting dari pelabuhan,” jelas Hamied Wijaya lebih lanjut. Workshop Sistem Logistik ini dibawakan oleh Prof. Senator Nur Bahagia, pakar logistik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan diikuti oleh General Manager dari seluruh cabang pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo 1, para senior manajer, dan anak perusahaan Pelindo 1. Dalam paparannya Prof. Senator Nur Bahagia menyampaikan 3 pokok pembahasan, yaitu tentang konsep sistem logistik, infrastruktur logistik dan posisi pelabuhan, serta bagaimana itu sistem logistik maritim. “Kita akan menyamakan persepsi tentang bisnis logistik sehingga dapat membedakan antara transportasi, distribusi, logistik dan supply chain,” jelas Prof. Senator.
P
elindo 1 memahami bahwa bisnis kepelabuhanan yang dikelola saat ini tidak bisa hanya mengelola captive market saja, seperti pelayanan barang, petikemas maupun penumpang, namun diperlukan pengembangan dan kerjasama bisnis strategis yang akan menjawab tantangan pereknomian global saat ini. Hal ini disampaikan oleh Direktur SDM dan Umum Pelindo 1, M. Hamied Wijaya saat membuka Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
27
PANDU
KUNJUNGAN MENPAN, SRI BINTAN PURA DIHARAPKAN MENJADI ICON TANJUNG PINANG Teks : Puji Santoso
Teks | Foto : Darsono
M
enteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN-RB) Yuddy Chrisnandi melakukan inspeksi pengawasan fasilitas dan pelayanan di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, pada 3 Juni 2016 . Untuk kedua kalinya Menpan mengunjungi Pelabuhan Sri Bintan Pura, didampingi oleh Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah. Kunjungan ini disambut oleh General Manager Cabang Tanjungpinang, I Wayan Wirawan. Pada kesempatan ini, Wayan memaparkan rencana revitalisasi dan pengembangan Pelabuhan Sri Bintan Pura yang saat ini sedang menunggu proses tender
28
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
yang akan selesai pada bulan Juni dan akan mulai pekerjaannya pada bulan Agustus mendatang. “Selain itu kantor kami akan pindah ke Kijang pada akhir tahun ini dan gedung kantor yang ada akan dirobohkan, dan akan dijadikan fasilitas penunjang dan pelayanan di Pelabuhan Sri Bintan Pura, intinya kami ingin sekali Pelabuhan SBP ini menjadi iconnya Tanjungpinang,” papar Wayan. Disinggung juga masalah Pemko Tanjungpinang dengan Pelindo 1 Cabang Tanjungpinang, Yuddy menyatakan pihaknya akan memfasilitasi untuk keduannya saling bertemu dan menyelesaikan permasalahan yang masih terus berkelanjutan, menurutnya saat ini pelabuhan
sudah cukup baik mungkin kedepan akan lebih baik dan kami mendukung penuh dengan adanya revitalisasi dan pengembangan Pelabuhan SBP dan nantinya pelabuhan Sri Bintan Pura bisa menjadi “wajahnya kota Tanjungpinang” dan bisa menjadi contoh kepada daerah-daerah yang lainnya. Beliau juga berpesan kepada pihak Pelindo 1 Cabang Tanjungpinang hendaknya kedepan harus bersinergi dengan pemerintah daerah maupun Port Community yang ada di Tanjungpinang. Rombongan kemudian meninggalkan Tanjungpinang dan melanjutkan perjalanan menuju ke Batam mengunakan kapal patroli BC 2006 dan BC 2007.
PANDU
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
29
PANDU
INTEGRASI SISTEM TRANSPOR TERMINAL PENUMPANG BANDAR DELI P
30
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
PANDU
RTASI ANTAR MODA ANTARA PELABUHAN BELAWAN DAN KERETA API
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
31
PANDU
GUBERNUR KEPRI KUNJUNGI PELABUHAN SRI BINTAN PURA Teks | Foto : Darsono
M
enjelang fajar menyingsing Gubernur Kepri Nurdin Basirun kunjungi di Pelabuan Domestik Sri Bintan Pura, pada tanggal 2 Juni 2016. Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basurin tiba di ponton kedatangan dan didampingi beberapa staf pukul 06:00 pagi di Domestik Pelabuhan Sri Bintan Pura. Menejer Bisnis dan Teknik, Sutoro dan staf menyambut kedatangan Gubernur Kepri dan langsung menuju terminal penumpang dan melihat perbaikan tiang pancang ponton yang miring akibat diterjang badai jumat dinihari. Hadir juga dari KSOP Tanjungpinang dan Kadishub Provinsi Kepri.
32
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
Dalam kunjungan tersebut, Nurdin Basirun beserta rombongan meninjau arus penumpang yang saat itu sedang berada di dalam ruang tunggu keberangkatan, yang baru tiba dari pelabuhan Kijang, menuju ke Batam. Pihak KSOP Tanjungpinang menjelaskan bahwa kapal Omsini sandar di Pelabuhan Kijang tadi malam sehingga penumpang yang melanjutkan ke Batam terpaksa bermalam di Pelabuhan Sri Bintan Pura dan kapal ferry pertama betolak pukul 07.30 WIB. Selanjutnya, rombongan menuju ponton kedatangan untuk melihat progress perbaikan tiang pancang ponton yang miring akibat diterjang badai. Untuk perbaikan tiang pancang hingga saat ini masih dalam tahap pemasang tiang yang besar.
Gubernur Kepri mengharapkan agar perbaikan tiang ponton ini dapat segera diselesaikan, dan adanya penambahan perlengkapan dan fasilitas pendukung di ponton kedatangan maupun keberangkatan seperti tabung racun api dan pelampung keselamatan, dan prioritas akan kebersihan pelabuhan. Menejer Bisnis dan Teknik, Sutoro menjelaskan bahwa perbaikan akan selesai dalam waktu 2 s/d 3 hari ke depan sedangkan untuk perlengkapan yang lainnya sesegera mungkin akan disiapkan dan kebersihan untuk pelabuhan Domestik maupun Internasional akan diutamakan.
MENARA
PELINDO 1 SIAP KELOLA PELABUHAN BATU AMPAR DI BATAM Teks : Puji Santoso | Foto : Irsan
M
eskipun sama-sama milik BUMN, dua perusahaan operator pelabuhan PT Pelindo I dan PT Pelindo II sama-sama berambisi untuk dapat menjadi pengelola Pelabuhan Batu Ampar di Batam. Pelabuhan Batu Ampar diyakini memiliki potensi bisnis yang menggiurkan untuk segmen pelayanan laut (marine service), mengingat terminal laut peti kemas di Singapura saat ini dinilai sudah terlalu padat untuk bersandarnya ribuan kapal dari seluruh dunia yang melintas di Selat Malaka. “Dalam regulasi yang baru saat ini batasan wilayah saat ini sudah transparan sekali, dan siapapun terbuka untuk dapat mengelolanya (Pelabuhan Batu Ampar). Saat ini Pelindo 1 sedang dalam proses mengikuti tender di BP Batam bersama Pelindo II dan perusahaan lainnya,” kata General Manager Pelindo 1 Cabang Batam, Herry Ams, menjawab GEMA di Batam, Propinsi Kepulauan Riau.
Menurut Herry, yang terpenting adalah siapa pihak yang merasa sangat siap untuk dapat mengelola Pelabuhan Batu Ampar untuk meraup peluang bisnis operator pelabuhan yang diprediksi dapat menghasilkan devisa yang tidak sedikit untuk negara. Pelindo 1 sendiri, menurut Herry, merasa sangat siap mengelola Pelabuhan Batu Ampar jika ditunjuk pihak BP Batam. Sebagai perusahaan yang ahli dalam bidang pengelolaan pelabuhan, Pelindo 1 sudah mempersiapkan segalanya untuk mendukung hal tersebut, termasuk kesiapan sumber daya manusia, fasilitas, anggaran, dan teknologi. Saat ini tidak kurang 20 orang SDM yang dimiliki Pelindo I yang sudah disekolahkan di Perancis. “Kita sudah rancang bagaimana Pelabuhan Batu Ampar ini akan dapat dikelola Pelindo I untuk melayani semua jenis kapal,
termasuk kapal yang ukuran yang lebih besar jenis VLCC (Very Large Cruide Carrier) di perairan Selat Malaka. Sebagai perairan teramai dan tersibuk di dunia, Selat Malaka dinilai memiliki potensi ekonomi yang sangat besar dan sangat menjanjikan. Di sisi lain, Pelindo 1 sudah merancang Pelabuhan Batu Ampar ini sebagai ambisius karena sejalan untuk menggerakan program Presiden Joko Widodo untuk memacu mewujudkan tol laut, dimana Batam merupakan bagian dari pembangunan Tol laut. Untuk wilayah Indonesia Barat, proyek tol laut dimulai dari Pelabuhan Malahayati, Belawan, Dumai, Kuala Tanjung, dan Batam. Batam diketahui memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, sehingga masuk akal kalau Batam ditetapkan menjadi sub bagian dari program tol laut.
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
33
MENARA
OBLIGASI PELINDO 1 RESMI DIPERDAGANGKAN DI BURSA Teks : Eri | Foto : Rafika
P
elindo 1 berencana kembali menerbitkan surat utang (obligasi) sebesar Rp2 triliun di 2017. Langkah itu dilakukan setelah melihat larisnya obligasi sebesar Rp1 triliun yang diterbitkan di tahun ini. Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana mengatakan, obligasi yang diterbitkan sebesar Rp1 triliun di tahun ini mengalami lonjakan permintaan (oversubscribed) sebanyak 7,5 kali lipat, atau setara peningkatan permintaan sebesar Rp 7,5 triliun. “Kita terbitkan Rp1 triliun, tapi permintaan naik 7,5 kali lipat, jadi mencapai Rp7,5 triliun. Ini kerja sama bagus antara kami dan Mandiri Sekuritas. Karena meski kita luncurkan di dalam negeri, tapi ada investor Singapura yang beli juga,” tutur Bambang, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu, 22 Juni 2016. Dengan banyaknya minat investor tersebut, maka diakui Bambang, perseroan akan menerbitkan kembali obligasi Rp2 triliun di tahun depan, tepatnya pada kuartal II-2017. “Untuk tahun depan investasi akan cukup signifikan mungkin bisa di angka Rp3 triliun kalau dari internal mungkin dari penyisihan depresiasi. Laba 2016 mungkin bisa dapat Rp1 triliun, sisanya dari obligasi Rp2 triliun. Obligasi mungkin paling lambat kuartal II-2017,” jelas Bambang.
34
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
MENARA
Dana obligasi itu, ujar Bambang, akan digunakan perseroan untuk pengembangan pelabuhan dan infrastruktur yang dikelola oleh Pelindo 1. “Kita investasi bangunan, fasilitas pelabuhan, infrastruktur pelabuhan yang kami kelola. Pelabuhannya yang sudah menghasilkan, bukan pengembangan baru,” pungkas Bambang. Pertengahan Mei lalu, Pelindo 1 melakukan penawaran dari obligasi yang akan diterbitkan sebesar Rp1 triliun. Perusahaan BUMN ini menawarkan kupon bunga obligasi di kisaran 8,25-
10,25 persen. Obligasi yang akan diterbitkan terdiri dari empat seri, terdiri dari seri A-D. Seri A di kisaran bunga 8,25-9 persen dengan tenor mencapai tiga tahun. Seri B di kisaran 9-9,5 persen tenornya selama lima tahun. Seri C di kisaran bunga 9,25-10 persen dengan tenor tujuh tahun, dan seri D memiliki jangka waktu 10 tahun di kisaran bunga 9,5-10,25 persen. “Dengan bunga yang cukup menarik kami tawarkan, kami optimistis obligasi ini bisa terserap dengan baik,” jelas Bambang.
Sisa dana dari hasil obligasi, urai Bambang, sebanyak 54 persen akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur fasilitas pelabuhan di beberapa cabang perseroan, sebanyak 42 persen digunakan untuk pengadaan peralatan di beberapa cabang. “Sebanyak 0,3 persen untuk bina usaha perseroan di Rumah Sakit Pelabuhan berupa pengadaan klinik dan penataan rumah sakit, dan sisanya sebesar 3,7 persen untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi perseroan di kantor pusat,” ujarnya.
(Tulisan dari berbagai sumber)
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
35
MENARA
BICT SINGKAP HARAPAN 2016 TRAFIK KUARTAL I NAIK 7,8 PERSEN Teks : Masri Tanjung | Foto : Petrus Loo
36
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
MENARA
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
37
MENARA
W
ujud pelayanan prima yang terus dipacu ke sistem pelayanan serba tepat oleh Belawan International Container Terminal (BICT) makin mengantarkan perusahaan ini, tetap mampu mempertahankan komitmennya, yakni “Kalau dulu kapal menunggu dermaga. Sekarang terjadi sebaliknya, dermaga BICT yang menunggu kapal.” Argumentasi itu dibuktikan lewat kinerja operasional terminal petikemas terkemuka di Pulau Andalas ini dalam periode kuartal I/2016 (Januari-April) dengan pertumbuhan yang makin menyingkap harapan dengan sentuhan pertumbuhan 7,8 persen. Pertumbuhan 7,8 % yang diraup dalam sepertiga 2016 ini merupakan hasil bongkar muat ekspor-impor sebanyak 123.205 box (154.884 TEU’s) dengan jumlah tonase 2.338.809 ton. Kenaikan produktivitas 7,8 % ini setara dengan 8.952 box (9.705 TEU’s) dibanding priode yang sama tahun 2015. General Manager BICT Yarham Harid melalui Asmen Humas Tengku Irfansyah,S.H membenarkan pertumbuhan kinerja operasional sepanjang
38
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
kwartal I/2016 di BICT. Berdasarkan data trafik kapal dan barang yang dimunculkan pihaknya, jumlah box dan TEU’s yang terakumulasi di pertiga 2016 ini terangkum atas kunjungan kapal sebanyak 177 call. Jumlah kunjungan kapal pun naik 10 call dibanding periode yang sama tahun lalu.. Dari 177 kapal yang merapat di lambung dermaga BICT ini meliputi lalu lintas peti kemas dan barang ekspor-impor di antaranya, Komoditi Primadona Eskpor: • Palm oil 256.396 ton • Minyak 199.411 ton • Karet 195.304 ton • Sabun 145.841 ton • Chemical 119.463 ton • Kertas 92.018 ton • Rempah-rempah 58.472 ton • Kopi 34.006 ton • Kayu 33.585 ton • Bahan makanan 33.026 ton • Furniture 27.373 ton • Textile 23.882 ton • Sayur-mayur 23.847 ton • Ikan 9.294 ton • Kelapa 4.012 ton Komoditi Primadona Impor: • Chemical 141.807 ton • Spare parts 141.611 ton • Pupuk 81.213 ton • Makanan ternak • 45.545 ton • Tepung 41.607 ton
• • • • • • • • • •
Besi 39.865 ton Kacang 32.801 ton Aspal 30.958 ton Pecah belah 27.051 ton Karet 21.754 ton Mesin 17.420 ton Pipa 14.552 ton Bahan makanan 14.132 ton Rempah-rempah 12.197 ton Plastik 11.922 ton
Kinerja perusahaan andalan Pelindo 1 yang semakin menyingkap harapan untuk bisa bersaing dengan sejumlah teminal petikemas yang ada di kawasan Selat Malaka terlihat dari kinerja bongkar muat sepanjang tahun 2015 hingga kwartal I/2016 dengan produktivitas 33,53 box/ship/hour. Sedangkan tahun 2014 tercatat 29,58 box/ship/hour. Dalam upaya menuju pelayanan kepuasan pelanggan tentu tidak sedikit “penolakan”. Terutama dari kalangan pengguna jasa, sejak dari perusahaan kapal pengangkut petikemas sampai perusahaan EMKL yang mengurus pemasukan dan pengeluaran petikemas internasional di Belawan International Container Terminal (BICT). Seiring perubahan berbingkai Committed to be Number One in Services yang diterapkan
MENARA
perusahaan andalan Pelindo 1 ini mencapai kepuasan pelanggan yang terus dibuktikan, kinerja operasional terminal petikemas internasional “nomer wahid” di luar Pulau Jawa ini terus menuai applaus yang bukan cuma dari pemakai jasa, tapi juga dari Pelindo 1 Indonesia Gateway selaku pengelola BICT. Makanya tak berlebihan bila ungkapan “Kalau dulu kapal menunggu dermaga, sekarang dermaga BICT yang menunggu kapal.” Ini menjadi pameo plus bagi BICT sekaligus menjadi tantangan yang tidak ringan di masa datang bagi General Manager dan segenap staff untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan pertumbuhan yang mendapat apresiasi ini. Komitmen tersebut tentu punya alasan bagi mewujudkan impian yang terkandung di dalam Dream Book perusahaan andalan Pelindo I ini. “Gebyar-gebyar” ingin menjadi No. 1 dalam pelayanan tersebut seiring produktivitas bongkar muat peti kemas di BICT dalam rentang waktu dua tahun terakhir naik signifikan. Trendnya terealisasi 33,53 boks perjam. Sedangkan sebelum kurun waktu tersebut lalu lintas peti kemas di terminal itu hanya tercatat 16
boks perjam. Pertumbuhan yang dicapai BICT belakangan ini menurut Irfansyah, terdukung dari berbagai aspek lewat investasi Pelindo I seperti penambahan alat bongkar muat, dermaga dan peningkatan kualitas SDM guna mendongkrak produktifitas bongkar muat. Selain itu terkait dengan kepastian pelayanan serba tepat yang sudah terpaket dalam sistem Service Level Agriment (SLA) dengan perusahaan mitra BICT. Dalam tahun 2016 BICT telah menandatangani MoU tentang SLA (Servive Level Agriment) dengan delapan perusahaan pelayaran selaku pemakai jasa. Kedelapan perusahaan tersebut, yakni “K” Line, Pelayaran Bintang Putih, Samudera Shipping Line, Orient Operseas Container Line (OOCL), Meditteranian Shipping Company (MSC), Multi Mitra Baruna, Pelayaran Caraka Tirta Prakasa dan Evergreen Shipping Agency. “SLA menuju level kepastian sandar kapal dan mengalokasikan dermaga serta kepastian produktifitas kinerja bongkar muat. Terjaminnya masa sandar kapal di dermaga, misalnya kapal masuk dan sandar hari Sabtu pukul 12.00 WIB, hari
Minggu esoknya pukul 06.00 WIB kapal tersebut sudah keluar meninggalkan dermaga BICT,” urai Irfansyah. General Manager BICT Yarham Harid beberapa waktu lalu mengatakan, saat ini pelayanan terhadap pengguna jasa di BICT sudah tidak ada masalah. Ini bisa tercapai seiring tekad bersama dan kerja keras seluruh karyawan dengan penuh tanggung jawab. Semakin baiknya pelayanan yang kita berikan kepada pelanggan, saat ini malah dermaga pula yang lebih lama menunggu kedatangan kapal. Pertumbuhan setengah dekade terakhir. Trafik Tahun 2012-2016: • Tahun 2012 493 call, 329.578 box (421.733 TEUs), 6.438.895 ton • Tahun 2013 546 call, 357.150 box (457.986 TEUs) , 6.609.204 ton • Tahun 2014 484 call, 360.972 box, (456.728 TEUs), 7.010.849 ton • Tahun 2015 500 call, 342.761 box (.435.539 TEUs), 6.782.838 ton. • Tahun 2016 (Jan-Apr) 177 call, 123.205 box (154.884 TEU’s), 2.338.809 ton
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
39
MENARA
MEMBANGUN TERMINAL BANDAR DELI MEMBANGUN NEGERI Teks : Masri Tanjung | Foto : Ferdi Siregar
Keberadaan suatu negeri atau kota dengan pelabuhan laut (bandar) punya kepentingan yang sama. Sepantun ” bak aur dengan tebing” (sandar-menyandar keduanya) dalam memberikan suatu kontribusi nyata. Seiring dengan kepentingan itu, Pelindo 1 MembangunTerminal Penumpang Bandar Deli Pelabuhan Belawan bertujuan sekaligus membangun negeri.
P
elabuhan merupakan salah satu unsur dalam sistem transportasi yang memiliki peran penting dan strategis dalam menggerakkan dan mendorong pencapaian tujuan pembangunan dan memberikan dukungan kemajuan daerah serta kesejahteraan masyarakat.
api Belawan.
Seiring dengan kepentingan tersebut, Pelindo 1 tengah menimang-nimang secarik kertas bermuatan “Mimpi Besar” menyandingkan pasangan moda transportasi laut dan darat, yakni terminal penumpang kapal laut (Terminal Bandar Deli) Pelabuhan Belawan dengan stasiun kereta
Dalam memberikan layanan prima untuk penumpang pada dua moda transportasi secara terintegrasi ini, selain fasilitas skybridge (Jembatan Penyeberangan Orang) , Pelindo 1 juga telah mengoperasikan pemakaian fasilitas Garbarata jembatan yang difungsikan untuk
40
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
Kebijakan itu sudah didukung dengan pengadaan fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)/ Skybridge untuk memudahkan lalu lintas penumpang dari Terminal Bandar Deli ke stasiun kereta api dan sebaliknya.
memudahkan penyeberangan penumpang dari terminal ke kapal dan sebaliknya, sehingga penumpang merasakan banyak kemudahan dan lebih nyaman. “Terminal Penumpang Bandar Deli Belawan merupakan terminal penumpang kapal laut yang pertama di Indonesia mengunakan sistem moda transportasi terintegrasi. Kita berani pasang garbarata, walaupun kapal yang dilayani cuma/baru satu unit.” ujar Dirut Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana, belum lama ini. Terminal Baru Harapan Baru Seiring dengan keberadaan
MENARA ekonomi, ruang ibu menyusui, balai kesehatan, smoking area, kantin, anjungan, ruang shalat, kantin, toilet, ruko cenderamata, tanda bahaya dan lainnya. Proses embarkasi, Pelindo 1 Cabang Belawan selaku pengelola pelabuhan bersama PT.Pelni selaku operator kapal menerapkan pelayanan bagi penumpang KM Kelud dengan konsep pelayanan seperti di bandara. Para calon penumpang yang memasuki ruang pemberangkatan, terlebih dahulu harus melakukan check in pada dua konter yang disiapkan. Terhadap calon penumpang kelas ekonomi, kelas II dan I dipisahkan konter pelayanannya. Setelah mendapatkan boarding pass, para calon penumpang dipandu oleh petugas ruang pemberangkatan melalui mesin automatic gate untuk men-scan tiket. Dengan sistem tersebut proses naiknya penumpang ke kapal lebih tertib dan teratur. Tak ada lagi saling berdesakan antara penumpang dengan porter terminal penumpang (buruh bagasi). Secara keseluruhan para stakeholder puas dengan pelaksanaan debarkasi dan embarkasi Kapal Kelud di Terminal Penumpang Bandar Deli Belawan.
terminal baru tersebut, manajemen Pelindo 1 Cabang Belawan pun secara terintegrasi terus berupaya berbenah memberikan harapan baru sebagai pesona pelayanan yang diidamkan stakeholder, sehingga pada gilirannya memudahkan di pelbagai aspek. Direktur Bisnis Pelindo 1 Syahputera Sembiring menambahkan, dalam bulan Ramadhan 1437 H (2016), fasilitas skybridge dan garbarata sudah bisa diresmikan. Terkait dengan pengerjaan renovasi fisik Terminal Penumpang Bandar Deli yang didesain dengan tampilan eksotik dan nyaman itu sudah rampung.
Secara diplomatis mantan General Manager Pelindo 1 Cabang Belawan itu menuturkan, filosofinya Pelindo 1 membangun Terminal Penumpang Bandar Deli Belawan tidak mengejar keuntungan, tapi ingin memberikan kenyamanan kepada penumpang. “Kita beri kesempatan masyarakat menengah ke bawah menikmatinya,” imbuh Syahputera. Terminal Penumpang Bandar Deli mampu menampung 2.500 orang penumpang. Dengan tampilan modern, terminal ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas di antaranya, guesthouse, ruang tunggu VIP, ruang tunggu
Fasilitas Garbarata Fasilitas garbrata sebagai akses penyeberangan penumpang dari ruang terminal ke kapal dan sebaliknya. Dengan dukungan fasilitas garbarata yang dilengkapi dengan AC, penumpang bisa langsung masuk ke dalam ruang kapal tanpa menggunakan tangga penyanggah bantu atau jembatan gantung. Sarana bantu untuk memudahkan turun dan naiknya penumpang tersebut sebagai wujud menghadirkan layanan dengan konsep bandara. Disebutkan, dua unit garbarata ini sama kualitasnya dengan garbarata di Bandara Kualanamu. Dua tunnel (belalai)-nya mampu dioperasikan secara fleksibel dengan maksimal panjang 31,7 meter dan terpendek 21,7 meter. Pengaturan ketingggian dari permukaan laut juga dapat
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
41
MENARA disesuaikan dengan kondisi pasang surut air laut di dermaga tempat sandarnya kapal. Garbarata yang disediakan di terminal impian masyarakat Sumut ini menjadi kebanggaan bersama demi menciptakan kemudahan dan kenyamanan penumpang angkutan laut. Ke depannya Pelindo 1 akan terus mengoptimalkan pelayanan fasilitas garbarata dan skybridge dan aspek pelayanan lainnya secara terintegrasi. Seiring dengan kebijakan manajemen Pelindo 1 memindahkan lokasi terminal penumpang kapal laut dari Pelabuhan Ujungbaru Belawan ke Belawan Lama, lokasi terminal penumpang yang lama akan digunakan untuk trafik kargo dan peti kemas. Rencananya akan berjalan pada 2016 ini. Tak Puas Mata Memandang Keberangkatan KM Kelud di hari bersejarah untuk kenangan manis seabad lampau terminal
42
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
penumpang Pelabuhan Belawan Lama dengan stasiun kereta api Belawan itu sempat menyita perhatian para pengantar yang pernah mendengar sekilas sejarah keberadaan Pelabuhan Belawan Lama tersebut. Hari, tanggal, dan bulannya tak dapat dijelaskan, namun sejarah mencatat, bahwa pada tahun 1915 terminal penumpang Pelabuhan Belawan Lama di Gudang Merah yang bercikal-bakal dari Bandar Deli (sekarang Pekan Labuhanred) dipindahkan ke Belawan. Ini bersebab kondisi Sungai Deli di era itu sudah tidak memadai untuk menampung kapal-kapal yang akan bersandar di sana. Seiring dengan perkembangan tersebut, stasiun kereta api yang masa itu juga di depan Bandar Deli ikut pindah mendampingi bandar selaku cikal-bakal Pelabuhan Laut Kota Medan ini. Pesona Terminal Bandar Deli Belawan hari ini seakan menyingkap kembali kenangan manis pasangan moda
transportasi laut dan darat ini yang pernah terjalin seabad lampau Kapal Pesiar Mampir di Bandar Deli Seiring suksesnya proses embarkasi dan debarkasi penumpang di terminal impian masyarakat Sumut ini, Pelindo 1 Cabang Belawan pun telah berhasil menyandarkan sebuah kapal pesiar MV.Hamburg benbendera Bahama di lambung dermaga Terminal Bandar Deli ini, pada penghujung Februari lalu. Kebijakan manajemen Pelindo 1 Cabang Belawan memindahkan terminal penumpang internasional dan domestik tersebut ke Terminal Bandar Deli Belawan, karena terminal penumpang yang lama berlokasi di ufuk timur Pelabuhan Konvensional Ujungbaru Belawan itu kondisinya sudah tidak memadai. Rencananya terminal lama itu akan dijadikan gudang guna mendukung kelancaran aktivitas bongkar-muat.
MENARA
SOSIALISASI TRAINING DRILL & EXERCISE ISPS CODE TPK PERAWANG TAHUN 2016 Teks | Foto : Beni
S
ebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa kepelabuhanan yang memahami pentingnya pegamanan objek vital Nasional, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Pekanbaru menyelenggarakan sosialisasi Training Drill & Exercise (TDE) ISPS Code di kantor Pelabuhan Perawang pada tanggal 01 - 02 Juni 2016. Sosialisasi TDE ISPS Code ini dilakukan sebagai kewajiban fasiitas pelabuhan dalam hal ini TPK Perawang sebagaimana yang digariskan dalam PFSP (Port Facility Security Plan) untuk peningkatan kompetensi tim security Pelindo 1 Cabang Pekanbaru dalam implementasi ISPS Code serta memberikan refreshing training untuk pelaksanaan skenario tingkat pengamanan level 1, level 2, dan level 3. Dalam penyampaiannya, Alfensius Romyco selaku perwira keamanan pelabuhan TPK Perawang (PFSO) yang juga Supervisor Sistem Manajemen
melaporkan bahwa TPK Perawang telah didukung 30 security yang mana 27 berkonsentrasi di TPK Perawang dengan standar kompetensi Gada Pratama. Penerapan ISPS Code telah comply sejak tahun 2005 dan akan berakhir pada September 2017 sebagaimana SoCPF terakhir, dimana pelaksanaan sosialisasi dan TDE ini juga merupakan bagian dari proses perpanjangan compliance ISPS Code lima tahun selanjutnya. Dalam arahannya GM Pelindo 1 Cabang Pekanbaru Djuhaery mengatakan pelaksanaan soisialisasi TDE ini merupakan event penting yang merupakan bagian dari mandatori ISPS Code disamping juga sebagai sarana peningkatan kompetensi bagi internal Pelindo 1 untuk menyikapi gangguan keamanan baik itu berupa unsur teror, masuknya orang yang tidak dikenal dan gangguan keamanan lainnya. Pada acara TDE ini , Kepala KSOP Muchlis Tohepaly, ST berkenan hadir dan memberikan kata
sambutan serta membuka acara sosialisasi TDE tersebut. Dalam sambutannya Kepala KSOP mengatakan pentingnya konsistensi penerapan ISPS Code karena keamanan pelabuhan merupakan hal yang tidak bisa ditawar. Disamping itu juga standar yang diterapkan ISPS Code ini juga merupakan standar yang telah diterapkan pada pelabuhan pelabuhan internasional lainnya. Dalam penyampaian materi dalam pelaksanaan TDE kali ini langsung dibawakan oleh Wasri (Instruktur dari Dirjen HUBLA Direktorat KPLP) didampingi oleh RSO (Recognized Security Organization) Tono & Son, Hermansyah. Peserta yang hadir antara lain dari pegawai KSOP, Perwakilan Bea dan Cukai, Perwakilan Karantina Pelabuhan, Perwakilan Koramil, Perwakilan Polsek Tualang, perwakilan pengguna jasa , dan pegawai serta security Pelindo 1 Cabang Pekanbaru.
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
43
MENARA
SILATURAHMI DIREKTUR SDM DAN UMUM DENGAN PEGAWAI PELINDO 1 PEKANBARU Teks & Foto : Beni
D
irektur SDM dan umum M Hamied Wijaya berkunjung ke cabang Pelabuhan Pekanbaru, 3 Juni 2016. Acara dilakukan didalam ruangan aula kantor Pelabuhan Pekanbaru dihadiri oleh GM Pelabuhan Pekanbaru, para menejer, supervisor, dan seluruh pegawai organik maupun non organik. Dalam acara pertemuan ini Direktur SDM dan Umum M. Hamied Wijaya mengatakan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan agar pegawai menyucikan hati dan bersihkan jiwa sehingga memperoleh maghfiroh di bulan suci Ramadhan ini. Direktur SDM dan Umum juga banyak mengatakan tentang perkembangan perusahaan kepada seluruh pegawai yang hadir pada saat itu, termasuk pegawai non organik yang sebentar lagi akan ada penerimaan pegawai yang khusus dari tenaga outsorcing. Pada tahun ini tenaga outsorcing juga mendapat
44
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
bonus perusahaan yang secara resmi sudah dibuat oleh perusahaan. Secara formal tenaga outsorcing mendapat bonus juga atas pekerjaan yang telah dilakukannya selama ini, demikian ungkap Direkur SDM dan Umum. Hal ini disambut gembira oleh seluruh pegawai non organik yang mengikuti acara silaturahmi tersebut. Beberapa pertanyaan pada acara tersebut bermunculan yang ditujukan kepada Direktur SDM dan Umum, baik yang ditanyakan oleh pegawai organik maupun non organik. Semua pertanyaan di jawab oleh Direktur SDM dan Umum dengan baik dan memuaskan. Secara simbolis Direktur SDM dan Umum berkesempatan memberikan bonus perusahaan kepada tiga orang perwakilan dari tenaga outsorcing yakni dari divisi SDM dan Umum Nahariah, Divisi Keuangan Widya Iswiwin, Divisi Bisnis Masrah Maidy. Dalam penyerahannya didampingi oleh GM Pelabuhan Pekanbaru dan para menejer Cabang Pekanbaru.
Usai silaturahmi dan memberikan informasi terkini perusahaan , selanjutnya Direktur SDM dan Umum melanjutkan perjalanan ke Medan yang sebelumnya berfoto bersama dengan para pegawai pelabuhan Pekanbaru yang hadir saat itu.
MENARA
PELINDO 1 TANJUNGPINANG GELAR PORT COMMUNITY Teks & Foto : Rafika
M
enyambut Bulan Suci Ramadhan 1437 H/2016, Cabang Pelabuhan Tanjung Pinang menyelenggarakan kegiatan Port Community bertempat di CK Hotel, Tanjungpinang, Jumat pada 3 Mei 2016. Dalam kegiatan ini, General Manager Pelabuhan Tanjungpinang dan staf yang didampingi oleh Tim Corporate Secretary mengajak seluruh instansi kepelabuhanan di lingkungan kerja Pelabuhan Sri Bintan Pura dan Kijang, perusahaan pelayaran dan perusahaan Bongkar Muat untuk bersilaturrahmi bersama dalam rangka koordinasi kesiapan dalam meningkatkan pelayanan selama Bulan Ramadhan berlangsung. Dalam pertemuan ini, General Manager Tanjung Pinang I Wayan Wirawan, juga menyampaikan informasi terkait rencana pengembangan yang akan dilakukan di Pelabuhan Sri Bintan Pura, dan meminta dukungan dari seluruh instansi terkait dalam melakukan pembenahan yang akan dilakukan dalam area kerja pelabuhan. Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
45
MENARA
BAKTI SOSIAL PERISPINDO I
DALAM MENYAMBUT RAMADHAN 1437 H Teks & Foto : Sriani
D
alam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1437 H Perispindo I mengadakan Bakti Sosial yang dilaksanakan di tiga lokasi Kantor Pusat Pelindo I, Sekolah Cut Damayanti kecamatan Percut Sei Tuan dan SD Swasta Surya Bahagia Kelurahan Pulo Brayan Darat Kecamatan Medan Timur yang dilaksanakan pada tanggal 26 s.d 27 Mei 2016, Acara Bakti Sosial Tahun 2016 berthemakan “ Menuju Bulan yang Penuh Ampunan Mari Berbagi Kasih dan Sayang” Acara Bakti Sosial ini diawali dengan pembacaan do’a yang dibawakan oleh Ny Basuki Widodo, dilanjutkan dengan Sambutan dari Koordinator Panitia Bakti Sosial Ibu Lita Hamied Wijaya yang dalam sambutan mengatakan bahwa acara ini merupakan rasa syukur dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1437 H. Ibu-ibu Perispindo I turut bersuka cita dapat mengundang ibuibu para pensiunan Pelindo 1 dalam rangka menyambung silaturrahmi dan mempererat tali kasih dengan penyerahan paket sembako, pemeriksaan kesehatan bagi para ibu-ibu pensiunan pelindo 1 serta pemberian paket sembako kepada pekerja cleaning service dilingkungan Kantor Pusat semoga acara ini menjadi berkah. “Semoga paket yang kita berikan dapat bermanfaat bagi ibuibu semua dan sebagai jalinan Silaturahmi yang kuat bagi ibuibu perispindo I dan ibu-ibu para pensiunan dilingkungan Pelindo 1,” jelas Ibu Lita. Acara dilanjutkan dengan penyerahan tali kasih paket sembako kepada 10 orang yang mewakili Cleaning Service Kantor Pusat yang diserahkan oleh Ketua Umum BPP Perispindo I Ibu Ari Bambang Eka Cahyana serta penyerahan sebanyak 124
46
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
paket kepada ibu-ibu pensiunan Pelindo 1, dilanjut dengan senam lansia yang diikuti oleh semua ibu-ibu Perispindo dan ibu-ibu pensiunan Pelindo 1 dari peserta senam terpilih 5 (lima) orang dari ibu-ibu para pensiunan yang masih semangat dan ceria dalam melakukan gerakan senam lansia. Selingan waktu ibu-ibu dihibur oleh peragaan seorang nenek yang centil dengan gaya londonya dituntun oleh seorang cucu yang membuat para hadirin tertawa dalam meramaikan acara bakti sosial para ibu-ibu Perispindo I. Kemudian acara dilanjutkan dengan sosialisasi kesehatan “Usia Lanjut” oleh Dr. Masni Tanuwijaya (Dokter Pensiunan Pelindo 1 yang pernah bertugas di RS Pelabuhan Belawan).
Dalam paparannya ada 4 faktor penuan yang tidak dapat kita atasi pertama Keturunan/ sudah ada bakat, kedua situasi Lingkungan/tempat tinggal, ketiga stress fisik/karena psikologis dan keempat faktor gizi atau asupan. Sedangkan penyakit yang sering terjadi pada lansia yaitu penyakit hipertensi, bronhitis, obisitas, TBC, Diabetes Mellitus dan Orthoporosis/ Kerapuhan Tulang, selesai sosialisasi kesehatan lansia ditutup dengan makan siang bersama. Acara tanggal 27 Mei 2016 merupakan puncak kegiatan Bakti Sosial Ibu-ibu Perispindo I dengan bersilaturahmi ke Sekolah Cut Damayanti berlokasi di Percut Sei Tuan kedatangan ibu-ibu disambut oleh Kepala sekolah
MENARA
dan anak-anak didik sekolah Cut Damayanti. Pembukaan kunjungan Bakti Sosial diawali dengan sambutan oleh Ibu Rudi Marla yang dalam sambutannya mengatakan sangat bersyukur dapat bersilaturahmi kesekolah ini dan berharap kedatangan ibu-ibu Perispindo I dapat meringankan beban/kebutuhan sarana dan prasarana peralatan sekolah dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. “Kami turut bersyukur atas apa yang selama ini dilakukan oleh ibu Damayanti dalam mendidik anak-anak dilingkungan ini, semoga apa yang Ibu laksanakan ini mejadi ibadah buat Ibu kelak di dunia dan akhirat,” Ujar Ibu Rudi Marla.
Kemudian dilanjutkan penyerahan bantuan brupa paket dan snack kepada 10 (sepuluh) orang yang mewakili anak-anak didik sekolah Cut Damayanti, pemberian Tong Penampung Air Bersih sebanyak 3 buah, Printer Computer 1 buah dan Mesin Gentset 1 buah yang diserahkan oleh Ketua Umum BPP Perispindo I Ari Bambang Eka Cahyana kepada Ibu Cut Damayanti/pimpinan sekolah. Pada session acara berikutnya dengan penuh rasa haru Ibuibu Prispindo I juga dapat menyaksikan kepandaian atau bakat dari para anak-anak didik Cut Damayanti dalam memperagakan pembacaan ayatayat pendek, ceramah/tausiah dan pembacaan do’a dan Ibu Cut Damayanti mengucapkan terima kasih atas kunjungan dari ibu-ibu
Perispindo I. Acara kunjungan dilanjutkan ke sekolah SD Swasta Surya Bahagia kelurahan Pulo Brayan Darat Kecamatan Medan Timur dengan memberikan bantuan berupa paket untuk para guru-guru serta makan siang dan snack kepada murid-murid SD Swasta Surya Bahagia sebanyak 50 orang yang diserahkan oleh Ketua Umum BPP Perispindo I Ibu Ari Bambang Eka Cahyana. Acara diakhir dengan bersalamsalaman dan ucapan terima kasih dari pimpinan SD Swasta Surya Bahagia atas kunjungan Ibu-Ibu Perispindo I.
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
47
SANDAR
PEMIMPIN :
DILAHIRKAN ATAU DIBENTUK
R
yan adalah seorang anak kecil berusia delapan tahun. Sejak masih merangkak, si kecil Ryan sudah menunjukkan tanda-tanda sebagai anak yang dominan dan cenderung mengambil inisiatif. Saat ini di bangku Sekolah Dasar, dia nampak menonjol diantara teman sepermainannya. Terutama dalam hal menggerakkan. Ada saja ulah Ryan untuk mempengaruhi dan mengajak sekelompok teman sekelasnya untuk melakukan sesuatu, mulai dari sekedar bermain, hingga membuat keributan di sekolah. Para guru menjulukinya si pimpinan gerombolan. Ya, Ryan kecil diyakini guru-guru dan orang tuanya sebagai “dilahirkan untuk memimpin”. Lain Ryan lain pula Tommy. Sejak kecil ia dikenal sebagai anak yang pendiam, tidak banyak bicara bahka cenderung tidak percaya diri. Sifatnya itu terbawa hingga lulus SMA. Namun, sesuatu yang ajaib terjadi saat Tommy menjadi mahasiswa dan kuliah di luar kota. Dia bergabung menjadi aktivis di kampus. Kemampuan berkomunikasinya meningkat tajam, dan puncaknya dia berhasil memenangkan pemilihan ketua BEM universitas. Dia percaya bahwa dirinya dibentuk oleh lingkungan kampus untuk menjadi seorang pemimpin. Memikirkan apakah seorang pemimpin itu dilahirkan atau dibentuk, hampir sama dengan menjawab pertanyaan mana yang terlebih dahulu ada: ayam atau telur? Sebagai otodidak tanpa gelar akademik yang pernah menapaki karier hingga jenjang direktur, cenderung membuat saya lebih meyakini bahwa seorang pemimpin itu di bentuk.
48
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
Namun, sebagai seorang pelatih yang menekuni ranah kepemimpinan dan komunikasi, saya juga banyak melihat pemimpin yang dilahirkan. Mereka sudah menampakkan sikap dan karakter yang menonjol untuk menjadi seorang pemimpin, sejak usia yang masih sangat muda. Pada suatu titik, saya berkesimpulan, bahwa pemimpin itu dilahirkan. Artinya, secara harafiah memang pemimpin itu dilahirkan dari rahim seorang ibu. Tidak jatuh dari langit. Jadi, ia bisa saja membawa faktor genetik yang diturunkan dari leluhurnya, seperti sifat dominasi, kemampuan mempengaruhi yang alami, bahkan kecakapan berkomunikasi yang sudah dibawa sejak lahir. Contoh muktahir yang sudah jadi kenyataan adalah Perdana Menteri Singapura saat ini, Lee Hsien Loong, yang juga putra kandung dari the fouding father of Singapore, Lee Kuan Yew. Pemimpin melahirkan pemimpin Lalu, dimanakah faktor pembentukan seorang pemimpin berperan? Serupa dengan kisah Tommy diatas, diperlukan situasi atau kondisi tertentu yang membuat seseorang mampu mengasah dan memunculkan jiwa kepemimpinannya. Kondisi ini bisa berlangsung secara natural, melalui cara pengasuh, atau keadaan keluarga yang memaksa si anak mengembangkan jiwa kepemimpinannya sejak kecil. Atau bisa saja kondisi yang berlangsung diciptakan melalui pendidikan dan pelatihan. Tentu saja kepemimpinan bisa dijelaskan secara teori, tetapi power point dan kata-kata indah sekalipun tak akan cukup untuk menempa jiwa-jiwa pemimpin. Diperlukan proses latihan, pengulangan, dan konsistensi yang tinggi untuk mengubah
seorang medioker menjadi pemimpin yang berkualitas. Pada tataran tertentu, saya melihat kepemimpinan lebih merupakan seni dari pada sekedar ilmu pengetahuan. Namun, tetap dibutuhkan keterampilan minimal yang menjadi modal dasar seseorang untuk menaiki tangga kepemimpinan. Saya menyebutkan core skills of a leader atau keterampilan dasar seorang pemimpin. KETERAMPILAN PEMIMPIN Apa yang termasuk dalam keterampilan dasar pemimpin?
Pertama adalah vision building atau kemampuan untuk memandang jauh kedepan. Sepintas lalu ini kelihatan seperti sebuah keahlian cenayang yang diturunkan seperti wangsit. Namun, dalam ilmu manajemen modern, visi atau impian dapat dijabarkan dan dibangun. Menggali dan memunculkan visi adalah beasiswa awal seorang pemimpin, seperti sebuah kalimat bijak yang mengatakan, bahwa kepemimpinan berasal dari sebuah visi. Akan tetapi kemampuan ini juga harus diiringi dengan kemampuan untuk menerjemahkan dan mendistribusikan visi kepada seluruh anggota organisasi atau tim. Kedua, decision making atau kemampuan untuk mengambil keputusan. Mengambil keputusan
SANDAR adalah sifat alami seorang pemimpin. Seorang pemimpin hidup dari satu keputusan ke keputusan lainnya setiap hari. Naluri mengambil keputusan ini seringkali tidak dapat diajarkan, tetapi dicontohkan. Saya yakin, seorang Anthoni Salim, tanpa mengabaikan latar belakang pendidikan akademiknya, sejak kecil sudah terasah dengan melihat, mendengar dan mengalami sendiri bagaimana ayahnya, Taipan Sudono Salim, mengambil keputusan – keputusan bisnis. Ketiga, conducting meeting atau beasiswa untuk memimpin jalannya rapat. Rapat adalah makanan sehari –hari seorang pemimpin dalam bidang apapun. Memimpin rapat atau pertemuan
adalah sebuah beasiswa yang dapat dipelajari. Kedengaran sangat sepele memang, tetapi coba bayangkan berapa banyak jam-jam yang terbuang setiap hari akibat rapat-rapat yang tidak efektif? Seorang pemimpin piawai dan efektif dalam mengelola rapat untuk menghasilkan keputusan. Seorang pemimpin juga perlu memiliki beasiswa untuk menangani konflik atau conflict resolution. Pekerjaan seorang pemimpin berkaitan dengan manusia, dan manusia sangat rawan terjadi konflik. Kemampuan untuk mengolah konflik menjadi sesuatu yang justru bermanfaat untuk kemajuan organisasi adalah keunggulan seorang pemimpin.
Terakhir adalah pulling the team together atau menggerakkan tim bersama – sama ke target yang ingin dicapai. Ini adalah sebuah beasiswa untuk memotivasi dan mendorong sekelompok orang untuk melakukan sesuatu. Bukan karena diperintah, tetapi karena mereka memang menginginkannya. Seorang pemimpin yang hebat mampu mengnali setiap anggota timnya, dan tahu cara untuk menggerakkan mereka. Memotivasi dan menggerakkan bukan semata-mata menjadi cheerleader, tetapi membutuhkan banyak pemahaman akan sifat dasar manusia. Syukur dan terima kasih kepada perkembangan ilmu pengetahuan di bidang perilaku manusia, teori psikoanalisa, dan neurologi, sehingga berbagai karakter dan perilaku manusia dapat dipelajari, serta diajarkan kembali dengan berbagai cara. Dengan demikian, kita tidak perlu berkecil hati jika merasa tak membawa gen atau silsilah pemimpin dalam pohon keluarga, karena seorang pemimpin tak hanya dilahirkan. Namun, seorang pemimpin juga dibentuk melalui pengalaman hidup, pemberdayaan, dan pengkondisian. Oleh : HARRY XIAO
Pendiri Great-Life Resources dan Penulis buku Design Your Life (Dikutip dari Bisnis Indonesia Edisi Minggu)
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
49
SANDAR
It’s Coffee Time!
H
i coffee lover, tahukah Anda bagaimana kopi bisa masuk ke Indonesia? Pada awalnya kopi ditemukan di negara Ethiopia. Namun, barulah pada abad ke-17 sampai ke Benua Eropa dan Kolonial Belanda yang pada waktu itu menjajah Indonesia, membawa kopi tersebut ke Nusantara sehingga sampai saat ini membawa Indonesia ke peringkat keempat negara
penghasil kopi di dunia. Pada perkembangannya, ada dua jenis atau tipe kopi yaitu arabika dan robusta. Banyak yang berasumsi kopi arabika lebih enak dibandingkan kopi robusta, asumsi ini berasal dari rasa yang dihasilkan kopi arabika lebih ringan dengan kandungan kafein dua kali lebih rendah dari kopi robusta yang memiliki rasa yang lebih pekat.
Selain itu, tanaman kopi jenis robusta juga lebih mudah ditanam baik itu di daerah dataran tinggi maupun rendah serta tahan terhadap hama, sedangkan tanaman kopi jenis arabika hanya bisa ditanam di daerah dataran tinggi serta perawatan tanaman yang harus ekstra inilah yang membuat kopi arabika lebih spesial.
Berikut hasil rangkuman penulis dari berbagai sumber daerah penghasil kopi terbaik di tanah air:
1. Kopi Papua Coffee lover, sejak tahun 2008 hingga saat ini, Kopi Papua atau disebut juga Kopi Wamena sudah di ekspor ke Negri Paman Sam. Ditanam subur tanpa pupuk kimia di Lembah Baliem Pegunungan Jayawijaya di Wamena dengan tinggi 1600 di atas permukaan laut, menjadikan daerah ini penghasil kopi organik dengan kadar asam yang rendah sehingga siapa saja dapat menikmatinya.
2. Kopi Kintamani Coffee lover, bibit kopi arabika Kintamani ditanam di lereng Gunung Berapi Batur, Kintamani, Bali. Ditanam di datarang tinggi dengan ketinggian 900 m di atas permukaan laut, jenis tanah yang baik, udara dingin serta curah hujan yang tinggi menjadikan tempat ini salah satu penghasil kopi arabika terbaik.
3. Kopi Toraja Coffee lover, siapa yang tak kenal Kopi Toraja? Kopi yang sudah masuk di café-café kopi terkemuka seantero dunia ini ternyata ditanam secara tradisional di perkebunan kecil milik penduduk setempat yang masih mempertahankan tradisinya yang telah berumur ratusan tahun di Tana Toraja, Sulawesi Selatan sekitar 300 km dari Kota Makassar. Kopi toraja ini memiliki kadar asam yang rendah dan aroma serta rasa yang kuat dan berat. Beberapa kopi mungkin akan meninggalkan rasa pahit yang agak lama, namun tidak dengan kopi toraja ini, rasa pahitnya langsung hilang.
50
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
SANDAR
4. Kopi Lintong Coffee lover, kopi lintong berasal dari Desa Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasudutan, Tapanuli Utara dengan ciri khas rasa yang lembut nan kental, aroma yang wangi serta rasa asam yang khas. Untuk masalah kualitas, kopi ini pun boleh diadu, sebut saja salah satu café kopi waralaba dengan logo wanita ikan duyungnya mempercayakan supplier kopi sumatera mereka dari para petani kopi Desa Lintong ini.
5. Kopi Sidikalang Coffee lover, kopi sumatera selalu identik dengan kopi sidikalang. Kopi sidikalang adalah salah satu pemain unggul produsen kopi berasal dari Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Kejayaan kopi sidikalang ini dimulai dari tahun 1970-an, dengan ketinggian daratan 1.066 m diatas permukaan laut, menjadikan daerah ini penghasil kopi yang mampu bersaing dengan kualitas kopi dari negara Brazil.
6. Kopi Priangan Coffee lover, tidak banyak yang tahu bahwa Bumi Priangan atau Jawa Barat merupakan daerah penghasil kopi terbaik dunia. Bermula dari jaman kolonial Belanda, selama dua abad lamanya dari tahun 1677 hingga tahun 1870 daerah ini menjadi tempat eksploitasi dan uji coba penanaman biji kopi sebelum dibawa ke daerah lain. Sejak dahulu, kapal dagang VOC selalu membawa muatan kopi dari Bumi Priangan beserta rempah-rempah lainnya untuk dibawa ke Benua Eropa. Dari sanalah, kopi dari Jawa Barat ini dikenal dengan sebutan Java Preanger Coffee.
7. Kopi Gayo Coffee lover, ada dua jenis kopi Gayo Aceh yang terkenal yaitu Kopi Gayo (arabika) yang berasal dari dataran tinggi di Aceh Tenggara dan Aceh Tengah dan Kopi Ulee Kareeng (robusta) yang berasal dari Aceh Barat. Cita rasa kopi Gayo disebut-sebut menyamai cita rasa kopi dari negara Jamaika karena aroma yang harum dengan rasa gurih hampir tidak pahit. Di Aceh Tengah, kopi gayo ditanam secara organik tanpa bahan kimia sehingga kopi ini dikenal juga sebagai kopi hijau. Oleh : SU
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
51
SANDAR
TRAVELISTA :
MENGUNJUNGI PUSAT BUDAYA ISLAM DI YINCHUAN Oleh : Puji Santoso
S
ejarah sering mencatat bahwa Islam masuk ke daratan China melalui jalur sutra atau silk road. Oleh para pengamat sejarah Islam, disebutkan bahwa sejarah mulai masuknya Islam ke China umumnya selalu dimulai dari misi perdagangan yang dilakukan para saudagar-saudagar asal Timur Tengah maupun Persia.
Selain museum Aishah, kawasan kompleks budaya Islam yang ini dikelola sebuah perusahaan swasta Islam ini, terdapat pula sebuah bangunan seperti pintu gerbang berukuran besar megah yang didisain seperti bangunan Taj Mahal di Indonesia. Selain itu, ada pula sejumlah gedung, seperti gedung pertemuan, masjid, dan gedung tempat perkawinan.
Rekam jejak Islam di China itu terpapar rapi dalam sebuah museum klasik di Kota Yinchuan, Propinsi Ningxia, China. Museum yang diberi nama ‘Aishah’ ini menyimpan banyak rekaman dan dokumentasi mengenai jejakjejak perjalanan Islam dari mulai masuknya Islam di daratan China hingga perkembangan Islam di era keterbukaan China sekarang ini.
Kawasan ini sebenarnya belum selesai sepenuhnya dibangun. Begitupun, pihak pengelola kawasan budaya Islam ini tetap mengijinkan para pengunjung atau turis lokal maupun manca negara untuk memasuki areal ini. Tentu saja untuk memasuki kawasan ini tidak gratis. Setiap pengunjung dikenai biaya tiket masuk sebesar 200 Yuan atau sekitar Rp.215 ribu.
Sebagaimana dilaporkan Puji Santoso dari GEMA, museum Aishah ini sendiri berada di sebuah komplek pusat kebudayaan Islam di Yinchuan seluas sekitar 300 hektar. Di kawasan ini terdapat sebuah kawasan dengan taman budaya Islam.
Hampir semua para pengunjung yang hadir di kawasan ini, pasti akan menaruh perhatian kepada museum Aishah ini. Dilihat dari segi bangunan, museum ini sesungguhnya tidak terlalu besar. Ukurannya sekitar 20 x 40 meter per segi. Tidak ada yang terlalu istimewa dari museum ini. Hampir 90 persen barang-barang
52
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
yang ada di museum ini adalah berupa gambar-gambar tempo doeloe yang banyak menceritakan tentang sejarah perkembangan China secara umum seperti China zaman Dinasti Ming, Dinasti Ying, dan lain-lain. Sedangkan barang-barang bernilai bersejarah yang biasa identik dengan bangsa-bangsa China seperti keramik, perabotan rumah tangga kerajaan, tidak terlihat sama sekali. Tidak ada penjelasan, apakah hal itu sengaja tidak ditunjukkan kepada umum, atau memang tidak ada sama sekali. Selain itu Museum Aishah ini tentu saja banyak menceritakan sejarah masuknya Islam di China berupa poster dan dokumen-dokumen penting lainnya. Ada juga sejumlah lukisan kaligrafi Arab dan kaligrafi China karyakarya klasik seniman China yang banyak mengandung filsafatfilsafat kehidupan. Secara umum, hampir seluruhnya poster-poster itu menggunakan aksara China dalam semua penjelasannya. Tidak sedikit pengunjung yang kebingungan memahaminya.
SANDAR
Syukurnya, para pengunjung selalu mendapat penjelasan dari setidaknya dari empat perempuan yang ditugaskan pengelola gedung museum Aishah ini. Sebagai guide dengan mengenakan pakaian tradisional khas Ningxia, para perempuan ini terlihat sangat menguasai sejarah China maupun sejarah masuknya dan perkembangan Islam di China. Mereka menjelaskan dengan bahasa China, yang tentu saja tidak semua pengunjung dapat memahaminya. Tapi bagi pengunjung atau turis asal Indonesia, ada seorang penerjemah asal Indonesia yang bisa membantu memahami apa yang dijelaskan para perempuan tadi. Arifin namanya. Dia warga Medan keturunan Tionghoa. Maklum saja, di kawasan Pusat Budaya Islam di Ningxia ini, sepanjang tahun banyak dikunjungi oleh wisatawan dari Asia Tenggara, terutama Malaysia
dan Indonesia. Dari sekian banyak tema-tema Islam kontemporer dari seluruh penjuru dunia yang ditampilkan dalam museum ini, hampir tidak satupun yang menjelaskan tentang sejarah perkembangan Islam di Indonesia.
Prof. Dr. Hasan Bhakti Nasution, MA. Kepada guide dan petugas museum, Profesor Hasan Bhakti Nasution meminta agar museum Aishah di Ningxia ini harus melengkapinya koleksi sejarah Islam yang terkait dengan Indonesia.
Padahal, sejarah selalu mencatat orang-orang ternama seperti Laksamana Cheng Ho atau Admiral Zheng He pernah menjelajah wilayah Indonesia pada era abad ke 15. Jejak perjalanan hidup Laksamana Cheng Ho sampai saat ini begitu sangat berarti bagi sejarah perjalanan Islam di Indonesia. Laksamana Cheng Ho sendiri menurut sejarah merupakan pahlawan maritim China yang beragama Islam.
“Aneh juga umat Islam di Indonesia kan terbesar di dunia. Tapi tidak ada dalam cerita sejarah Islam Indonesia di museum ini. Sementara Islam di seluruh dunia seperti di jazirah Arab, dan negara lain dicantumkan,” ujar Hasan heran.
Tidak ada goresan tinta sejarah Islam di Indonesia dalam musem Aishah ini sempat diprotes oleh Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara,
Menanggapi saran dan masukan Profesor Hasan Bhakti Nasution, sang guide tadi hanya mengangguk-angguk saja. Mungkin dalam hatinya dia bilang dalam bahasa China,”Makasih Pak saran dan masukkan. Nanti saya laporkan pengelola museum, agar sejarah Islam di Indonesia dimasukkan dalam khazanah keIslaman di museum ini.”
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
53
SANDAR
54
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
SANDAR
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
55
Kapal tunda Sei Deli mengawal kapal Kelud di alur pelabuhan Belawan Teks & Foto : Qodrat Al Qodri
56
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan
Para penumpang KM Kelud sedang menunggu di ruang tunggu Terminal Penumpang Bandar Deli Belawan
Para penumpang melewati fasilitas Garbarata ketika turun dari KM Kelud di Belawan
Para penumpang melewati fasilitas terminal di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun
Petugas Pelindo 1 Tanjung Balai Karimun memeriksa tiket penumpang di Terminal Tanjung Balai Karimun
Para penumpang KM Kelud menuruni tangga ke kapal Pompong untuk menuju Terminal Tanjung Balai Karimun
Majalah
No. 06 Juni 2016 | Gema Pelabuhan
57
58
Majalah
Gema | No. 06 Juni 2016 Pelabuhan