MAJALAH GEMA BRAILLE EDISI dewasa BULAN JULI - AGUSTUS 2014
NETRA IKUT ARUNG JERAM, SIAPA TAKUT? Oleh Aldi
T
ak bisa melihat bukan berarti tidak butuh rekreasi dan sesekali menjajal tantangan ekstrim seperti arung jeram. Meski orang sering menganggapnya terlalu ekstrim dan berbahaya, disabilitas netra punya cara tersendiri untuk menikmatinya. Disabilitas netra memang tidak bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana wujud pusaran air di tengahtengah aliran sungai, batu-batu besar yang membentuk jeram maupun pemandangan di sepanjang sungai.Padahal bagi orang kebanyakan, pemandangan itulah yang turut menambah serunya arung jeram. Bagi disabilitas netra melakukan aktivitas arung jeram yang ekstrim, selain pemandangannya tidak akan bisa dinikmati, risikonya juga terlalu besar karena tanpa bisa melihat maka disabilitas netra dianggap lebih sulit mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Ada sekelompok relawan yang tergabung dalam Fellowship of Netra Commusoal kebunity (Fency) berpandangan tuhan rekreasi disabilitas netra. Walaupun disabilitas netra tidak bisa melihat, kebutuhan akan rekreasi dan aktivitas lain di luar ruangan bagi disabilitas netra tetap penting. Berangkat dari kepedulian tersebut, Fency bersama dengan salah satu Yayasan Netramengadakan acara Fun Rafting Adventure di Sungai Ciberang, Lebak, Banten. Sengaja dipilih rafting atau arung jeram, sebab banyak orang meragukan apakah disabilitas netra bisa menikmati permainan ini. Sebanyak 3 orang disabilitas netra bergabung dalam kegiatan tersebut, tidak banyak memang, karena selain dianggap terlalu ekstrem juga ongkosnya tidak
murah.Penting untuk dicatat, kegiatan ini murni didanai dengan kocek pribadi. Tetapi biarpun harus bayar sendiri, tidak masalah yang penting semua bisa bergembira! Petualangan dari titik start menuju finish menempuh jarak sejauh 10 km, dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam.Jeram-jeram yang ada di sungai ini dikategorikan dalam grade 3 yang merupakan batas maksimal untuk aktivitas rekreasi.Artinya, bagi pemula kegiatan ini sudah sangat menantang. "Buat aku, ini berkesan abis! Karena disabilitas netra juga butuh experience, biar hidupnya lebih berwarna," kata Adi Riyanto (36 tahun), disabilitas netra asal Jakarta Timur yang juga relawan sekaligus konselor di sebuah Yayasan Netra, usai mengikuti arung jeram. Disabilitas netra yang turut serta dalam kegiatan ini mengaku ikut merasakan ketegangan setiap kali hendak melewati jeram. Gemuruh air yang membentur batu sudah cukup menggambarkan seberapa dekat jeram itu berada, dan seberapa kuat perahu karet yang ditumpanginya akan terhempas nantinya. "Sempat,aku takut juga. Wajar sih kalau semua juga berteriak. Bukan karena bisa melihat. Nggak melihat pun, bisa merasakan.Merasakan dan mendengar, deketnya seberapa gitu lho," kata Melissa (25 tahun), disabilitas netra dan juga seorang penulis cerpen yang sebelumnya sudah punya pengalaman 2 kali ikut rafting. Disabilitas netra lainnya, Aria Indrawati juga membenarkan bahwa kegiatan luar ruangan seperti ini sangat besar manfaatnya. Bukan sekedar untuk senang-senang, melainkan juga untuk
membentuk sikap positif dalam hidup keseharian. "Banyak orang mengira disabilitas netra tidak butuh rekreasi.Itu tidak benar, justru penting untuk sesekali melakukan aktivitas yang biasa dilakukan oleh orang-orang pada umumnya.Kalau seringsering refreshing seperti ini, kita jadi bisa menyikapi berbagai masalah itu dengan lebih positif," kata Aria, relawan senior yang keberatan disebutkan usianya.
Diakui oleh Aria, disabilitas netra mempunyai cara yang berbeda dalam menikmati aktivitas semacam ini. Misalnya karena tidak bisa melihat, kadang-kadang disabilitas netra justru tidak terlalu takut saat mengikuti outboundlalu disuruh berjalan di atas tali yang dipasang di ketinggian tertentu. Namun dari apa yang didengar dan dirasakan, disabilitas netra bisa menikmati serunya aktivitas tersebut dan bisa dijadikan ajang untuk menguji adrenalin. Selamat mencoba!
SELAYANG PANDANG MENGUJUNGI BAREHSOS”DISTRARASTRA” PEMALANG Oleh: Tresna
U
ntuk kesekian kalinya BPBi “Abiyoso” melaksanakan kegiatan sosialisasi digital talking book. Kali ini pelaksanaan sosialisasi diadakan di Balai Rehabilitasi Sosial “Distrarastra” Pemalang, Jawa Tengah.Balai ini merupakan unit pelayanan rehabilitasi yang terakhir yang kami kunjungi untuk wilayah P. Jawa. Kami berangkat dengan tim Audio Rekaman Buku bicara(ARB) yang berbeda, namun kami harap tim yang berangkat kali ini tetap solid. Kami menempuh perjalanan sekitar tujuh jam untuk sampai di Kota Pemalang. Karena hari sudah sore kami menginap di salah satu hotel di kota itu, sekaligus untuk istirahat setelah menempuh perjalanan dari Kota Cimahi. Keesokan harinya sebelum mengadakan sosialisasi digital, kedatangan kami disambut dan diterima oleh Kepala Barehsos ”Distrarastra” yaitu Bapak Deni Riyadi, MM. Pada kesempatan ini kami mengutarakan maksud dan tujuan kedatanganan kami. Beliau menjelaskan bahwa Barehsos ”Distrarastra” adalah unit pelaksana teknis dari Dinas Sosial Prop. Jawa Tengah yang memberikan pelayanan dan rehabilitasi bagi disabilitas netra. Dalam melaksanakan tugas teknis operasional pelayanan, balai ini didukung oleh 22 pegawai dan 8 honorer. Dengan Struktur Organisasi terdiri dari Kepala Balai, Sub Bag TU, Kasi Penyantunan, Kasi pelayanan dan Rehabilitasi serta Jabatan Fungsional. Balai Barehsos”Distrarastra” mempunyai wilayah operasional pelayanan meliputi, 1. Wilayah eks Kerisidenan Pekalongan dan Kab Kendal 2. Menerima rujukan dari daerah lain, lembaga-lembaga/instansi sosial serta yayasan swasta. Syarat penerimaan pelayanan berusia 17 tahun sampai 45 tahun (usia produktif). Sekarang ini terdapat 70 orang penerima manfaat (PM) yang dibina di balai tersebut. Namun demikian, karena tuntutan dan tanggapan dari masyarakat balai ini menerima anak usia sekolah untuk di sekolahkan di SLB.Jangka waktu pelayanan rehabilitasi adalah 1 tahun, kecuali bagi penerima manfaat (PM) yang masih membutuhkan bimbingan lebih lanjut. Bimbingan rehabilitasi yang diberikan berupa bimbingan fisik, mental dan sosial.Keterampilan yang diberikan berupa keterampilan pijat dan keterampilan karya tangan. Menurut penuturan Kepala Barehsos”Distrarastra” keterampilan karya tangan yang dihasilkan oleh para PM dari segi kerapihan kalah bersaing dengan karya orang awas. Ini merupakan salah satu tantangan yang harus diperbaiki oleh PM maupun pembimbing di balai tersebut. Rencana Ke depan balai ini, ingin menambah kegiatan pelatihan dan keterampilan di bidang elektronik. Hal ini didasarkan bahwa sekarang ini keahlian merevarasi alat elektronik seperti tv, radio dan hp para disabilitas netra pun dipandang mampu dan bisa. Di ruangan lain para PM yang berjumlah 10 orang dan pembimbing sudah menunggu,. Kami dipersilahkan untuk menuju ruangan yang telah disediakan untuk melaksanakan sosialisasi.Kegiatan sosialisasi digital dibuka dengan arahan bapak kepala. Beliau menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh BPBI, dengan harapan para PM dapat mengakses peralatan pemutar Audio book
sehingga buku bicara yang dikirim oleh BPBI dapat di manfaatkan. Pada kesempatan ini BPBI menyerahkan seperangkat pemutar audio yang diharapkan dapat mempermudah dalam mengakses buku bicara yang dikirim oleh BPBI. Dijelaskan bahwa buku bicara cassette yang di produksi oleh BPBI merupakan media alternative bagi disabilitas netra dalam mengakses berbagi informasi. Di mana ongkos produksinya lebih murah, sangat fleksibel dan mudah karena penggunanya dapat mendengarkan dalam segala keadaan sambil duduk, berdiri atau bahkan sambil tiduran. Namun demikian, buku bicara cassette mempunyai kelemahan yang mengakibatkan pengguna mengalami kesulitan dalam memanfaatkannya secara optimal. Di samping keberadaannya mulai ditinggalkan karena sulit didapat di pasaran. Kelemahan-kelemahan itu antara lain, 1. Tidak tersedianya fasilitas pencaharian yang memadai, di mana untuk membaca, menuju, hal, bab, atau sub bab tertentu dari buku-buku yang direkam dalam bentuk audio cassette pengguna tidak dapat secara langsung menuju bagianbagian yang diinginkan. 2. Tidak efesien, karena satu judul buku saja bisa terdiri dari 5,10,15 kaset tergantung panjang pendeknya buku. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat teratasi dengan munculnya teknologi dalam bentuk digital talking book dengan standar Daisy (Digital accesible informasi system).Dalam sistem ini, informasi audio disusun sedemikian rupa secara bertingkat sesuai dengan levelnya menurut format/sandard Daisy, berdasarkan struktur buku aslinya. Misalnya, sebuah buku terdiri dari bab, sub bab dan paragrap, maka Daisy menempatkan bab pada level yang paling tinggi dan paragrap merupakan level yang paling rendah, dengan cara memberi kode-kode tertentu yang dapat dibaca dan dimengerti oleh player. File digital disimpan dalam hardisc dan dapat ditransfer ke dalam CD. Generasi baru talking book ini akan menjadi media alternative bagi disabilitas netra dalam mengakses informasi yang dibutuhkan. Dengan digital talking book ini pengguna tidak perlu lagi me-rewind atau meforward untuk mencari bagian-bagian buku yang diinginkan. Pengguna dapat berpindah dari satu bab/sub bab ke bab / sub bab yang lain dengan cukup menekan satu atau tombol perintah tertentu. Di samping mudah dalam pencaharian, digital talking book juga sangat praktis dan efisien, karena dalam satu CD dapat memuat satu atau dua judul buku sekaligus. Sekarang ini terdapat player yang sudah dipasarkan yaitu plektox.Alat ini dilengkapi dengan fasilitas pencaharian halaman, perpindahan diantara struktur susunan buku. Dilengkapi dengan fasilitas book mark yaitu fasilitas yang dapat menandai bagian-bagian yang dianggap penting guna memudahkan bergerak ke bagian yang dituju. Setelah pemaparan dilanjutkan dengan mempraktekan cara pengunaan pemutar audio dan dilanjutkan tanya jawab seputar buku bicara audio. Selesai kegiatan, kami diajak oleh Bapak Deni untuk mencicipi kuliner khas Pemalang yaitu nasi grombyang. Beliu berucap, berkunjung ke Pemalang wajib hukumnya untuk berwisata kuliner nasi grombyang..Kemudian kami diajak ke sebuah warung yang menjajakan nasi grombyang. Penjual nasi grombyang yang terkenal di Pemalang adalah Warung H. Warso di Jl. R.E. Martadinata di dekat terminal. Perlu anda ketahui Nasi Grombyang ini mirip dengan soto dan rawon. Nasi grombyang ini disajikan di dalam sebuah mangkuk yang berukuran tidak terlalu besar.Di mangkuk tersebut, nasi putih dicampur dengan kuah semacam gulai dengan
daging kerbau.Konon, karena nasinya yang grombyang-grombyang (mengambang) di dalam mangkuk berkuah inilah yang menjadi alasan mengapa kuliner ini disebut dengan nasi grombyang. Pelengkap Nasi Grombyang biasa disajikan dengan sate kerbau. Sate ini tidak seperti sate pada umumnya yang dibakar melainkan dimasak sedemikian rupa sehingga tampilannya agak kecoklatan. Di tengah cuaca panas kami menikmati Nasi Grombyang dengan potongan daging yang menyumbul ke permukaan dan taburan daun bawang yang menggoda, wow nikmat. Tambah sambal dikit biar lebih mantap. Jadi jangan lupa jika berkesepatan berkunjung ke Pemalang wajib berwisata kuliner khas ini ya! Setelah puas menikmati kuliner khas Pemalang, giliran kami mencari oleholeh untuk dibawa sebagai buah tanggan perjalanan kami. Salah satu makanan khas yang biasa dicari sebagai oleh-oleh adalah ‘Ogel Ogel’ jenis penganan kecil gurih dan renyah terbuat dari bahan baku tepung beras ketan diramu dengan bumbu yang terdiri dari gula, garam, keju hingga menjadi adonan kenyal dan dibentuk seperti ulat dengan piranti pencetak. Makanan ini diolah secara tradisional dengan proses digoreng. Ogel-ogel dikonsumsi sebagai camilan atau pengganti kerupuk. Hari menjelang sore ketika selesai belanja, kami berpamitan dan ucapan terima kasih kepada Pak Deni dan staf yang telah menerima dan menjamu kami. Beliau berharap kerjasama Barehsos”Distrarastra” dan BPBI “Abiyoso” di masa yang akan datang lebih ditingkatkan dan bahan bacaan baik buku braille maupun buku bicara yang diterima nantinya akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Kami memutuskan untuk pulang hari itu juga, untuk kembali berkumpul dengan keluarga dan bertemu dengan teman sejawat.Meski lelah tapi ada kebanggaan tersendiri dari kunjungan ini.Kami bisa bertemu dan bertatap muka dengan penerima manfaat yang merupakan pemakai dari hasil produksi BPBI. Di mana kami bisa mendengar dan menerima kritis atau saran untuk perbaikan produksi di masa akan datang. Hari-hari kami isi dengan rutinitas mencetak dan menerbitkan bahan bacaan sebagai informasi para disabilitas netra. Kami ingin menyuguhkan bacaan yang terbaik yang dapat diterima oleh para disabilitas netra walaupun dengan keterbatasan anggaran yang kami miliki.
.
MENSYUKURI DINAMIKA HIDUP Oleh Abdussyukur
D
unia memang ibarat roda, terkadang posisi di atas, terkadang juga berada di bawah dan itu sangat berkaitan. Tidak mungkin Allah memberikan kondisi kaya semua atau sehat semua dan seterusnya, karena dengan aneka kondisi akan tercipta hubungan saling membantu dan saling membutuhkan. Kefakiran harta sering diidentikkan dengan kehinaan.Karakter rendah diri, merasa tak berdaya, hingga menghinakan diri sendiri, sering menjangkiti mereka yang dilanda kefakiran. Akumulasi karakter itu akan menghempaskan pada jurang keputusasaan. Kegairahan untuk bangkit dan berjuang pun hilang. Langkah nyata menghindarkan diri dari keterpurukan pun tak akan kembali muncul. Kegairahan hidup harus terpelihara walau di tengah kefakiran. Kefakiran mesti menjadi daya pengungkit bagi tercapainya kehidupan yang lebih baik. Perasaan hina karena kefakiran harus ditumbangkan karena sangat tidak beralasan. Islam pun tidak mengenal perspektif demikian karena kehinaan bukan milik si fakir, tapi mereka yang tidak beriman dan tak menaati Allah SWT. ''Tidakkah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahanamlah baginya, dia kekal di dalamnya.Itu adalah kehinaan yang besar.'' (QS Attaubah [9]: 63). Untuk menjaga kegairahan hidup, Islam memandang bahwa mereka yang fakir sebagai makhluk yang dicintai Allah SWT.Kefakiran bukanlah azab yang
dilaknat, tapi ujian yang dapat mendatangkan kebaikan. Seperti sabda Rasulullah SAW, ''Sesungguhnya makhluk yang paling dicintai oleh Allah adalah orang-orang yang fakir, karena makhluk yang paling dicintai Allah adalah para Nabi, maka Allah menguji mereka dengan kefakiran.''Rasulullah SAW pun bermunajat agar dimatikan bersama orang fakir.Seperti yang diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, ''Ya Allah, matikanlah aku sebagai orang yang fakir dan jangan matikan aku sebagai orang kaya.Kumpulkanlah aku nanti pada hari kiamat dalam rombongan orang-orang miskin.'' Sabda Rasulullah SAW itu bukan meninabobokan agar nyaman bersama kefakiran lalu lari dari hidup yang berkecukupan. Semua itu adalah upaya untuk mengembalikan harga diri dan kepercayaan diri di tengah penghinaan dan pengucilan manusia yang menilai kemuliaan dari keberlimpahan harta. Janji Allah SWT dan Rasulullah SAW yang selalu bersamanya, mencintainya, dan membelanya, hendaknya menjadi pemulih optimisme dalam mengarungi kefakiran. Hal Ini juga menjadi modal untuk menggiatkan kemauan berusaha, bekerja lebih keras dan kreatif, seperti giatnya sahabat yang fakir di masa Rasulullah SAW saat berkompetisi dengan sahabat yang berharta dalam mengisi kehidupan, dengan karya-karya sesuai kemampuan mereka. Tetap produktif, berkontribusi, dan tak membebani orang lain telah menjadi karakter mereka. Kefakiran bukanlah penghambat, tapi penyemangat untuk berebut kebaikan dan pahala di tengah keterbatasan. Karena di tengah keterbatasanlah, segalanya lebih
dilipatgandakan oleh Allah Yang Mahakaya. Dalam keadaan fakir pun, harus tetap di jalan bersyukur. Seperti dalam ayat surat Ad-Dhuha ayat 3 dan 5 بَرَكَعَّدَوا َم ُ ّ ٰىَلَقا َمَوَك "Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu" سَلَو َ فْو َي ُ بَرَكيِطْع ُ ّ فَك َت َ ضْر َ ٰى "Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas" Kalaupun sepanjang hidup kita di dunia selalu dalam kesulitan dan kesempitan, kita tetap berpikir positif bahwa kelimpahan dan kenikmatan akan Allah berikan kepada kita di Hari Akhir. Maka orang yang bisa berpikir positif seperti itu, tetap tersenyum bahagia dalam menjalankan kehidupan sulitnya di dunia. Salah satu bentuk rasa syukur adalah tetap berusaha untuk bersedekah. Abu Hurairah meriwayatkan
bahwa ada seorang laki-laki yang datang dan bertanya, kepada Nabi SAW "Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?" Beliau menjawab: « تْن َأ َص َ تْن َأَوَقَّد َص َ شٌحيِح َ ٌحيِح،ت َ شْخ َ فْلاى َ تَوَرْق َ ىَنِغْلاُل ُم ْأ،ت َالَو ُ تَحُل ِه ْم َ ّ با َذِإى َ تَغَل ِ ْلُحْلا َتْلُق َموُق:فِل ُ ا َذَكٍن َال،فِلَو ُ ا َذَكٍن َال،فِلَناَكْدَقَو ُ » ٍن َال. "Engkau bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi kamu khawatir miskin dan mengharap kaya.Maka janganlah kamu tunda, sehingga ruh sampai di tenggorokan, ketika itu kamu mengatakan, "Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian."Padahal telah menjadi milik si fulan." (HR. Bukhari dan Muslim) Ya Allah semoga kami termasuk hamba-hamba yang selalu ingat kepadaMu, selalu berpikir positif dan selalu menyukuri apa yang telah Engkau limpahkan kepada kami.
HYPNOPARENTING
H
ypnoparenting adalah teknik hypnotherapy (terapi dengan hipnosis) yang secara khusus diterapkan oleh orang tua dalam mengasuh anak. Secara garis besar, teknik ini bermanfaat meningkatkan kualitas komunikasi dan kecerdasan spiritual orang tua dan anak. Bekerja langsung pada alam bawah sadar anak, membuat orang tua dapat menerapkan pola asuh tanpa paksaan. Prinsip utama hypnoparentingadalah mengucapkan kata-kata sugestif berulang-ulang kepada anak ketika otak anak sedang berada dalam gelombang Alpha (8 - 12 Hz).Ketika anak dalam kondisi rileks atau istirahat (mengantuk dan mata mulai tertutup) itulah kondisi otak anak dalam gelombang
Alpha.Ketika otak bekerja dalam gelombang Beta (12 - 19 Hz), otak berada dalam keadaan waspada (alert), sedangkan dalam keadaan tidur lelap otak berada di gelombang Theta (4 - 8 Hz). Kalimat-kalimat yang mengarahkan perilaku positif anak dapat Anda bisikkan di telinga anak ketika anak sedang beralih dari kondisi waspada ke kondisi mengantuk dan tertutup matanya. Kalimat afirmatif positif (maupun negatif) menjadi sugesti akan masuk dan "direkam" oleh alam bawah sadar ketika disampaikan pada anak dalam fase tersebut. Oleh karena itu, para ahli hipnosis akan melatih orang tua memformulasikan kalimat dengan tepat agar "program" yang disampaikan pada anak tepat.
Dari dua pernyataan berikut, salah satu bukan kalimat sugestif yang patut didengar anak tetapi tanpa sengaja lontarkan dilontarkan orang tua:
1. “Bunga, kamu selalu berantakan. Coba atur kamar kamu supaya tidak berantakan begini. Tiap hari pasti berantakan…” Karena setiap hari ibunya berkata demikian, Bunga tumbuh menjadi anak yang tidak rapi, selalu berantakan.
2. “Anak mama anak yang pandai kok, kamu pasti bisa dan pantang menyerah ya…”
Sekalipun balita gagal dalam melakukan suatu hal, seperti tugas sekolahnya, kata-kata positif seperti ini justru membuatnya menjadi anak yang pandai dan pantang menyerah. Ia akan tumbuh dengan rasa percaya diri.
Hindari:
1. Menyusun
kalimat afirmatif yang mengandung kata "tidak", "jangan", "tanpa" dan kata-kata yang bermakna negatif. Alam bawah sadar hanya dapat "memahami" kata-kata dasar. Misalnya, Anda mengatakan, "Jangan nakal, ya!", yang terekam di alam bawah sadar justru kata "nakal". Jadi, sebaiknya diubah, "Jadilah anak pintar!".
2. Menyampaikan
sugesti dalam kondisi marah atau emosi yang sedang tidak stabil, redakan kemarahan atau rasa ingintergesa-gesa dengan mengatur nafas.
Sumber: Majalah Ayahbunda
BEGINI CARA KENALI GEJALA AWAL KANKER Oleh Rosmha Widiyani
L
ayaknya penyakit lain, kanker juga memiliki gejala dini. Bila masyarakat bisa mengetahui gejala tersebut dan secepatnya ke dokter, maka peluang kanker bisa dikendalikan semakin besar. Beberapa laporan pengedalian kanker dari negara maju membuktikan, gejala dan deteksi dini meningkatkan jumlah kasus yang berhasil ditemukan dalam stadium dini.Angka ini sekaligus meningkatkan kasus kanker yang berhasil ditangani. Hal senada dikatakan Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Cz. Heriawan Sujono, “Data kami menunjukkan pengetahuan gejala dan deteksi dini, telah meningkatkan jumlah kanker yang bisa diketahui pada stadium dini.Kanker payudara meningkat sebesar 34 persen, sementara pada kanker nasofaring ada peningkatan sebesar 17 persen.Seperti diketahui keduanya merupakan kanker dengan jumlah penderita terbesar,” katanya. Berikut gejala dan deteksi dini 4 jenis kanker yang banyak terjadi di Indonesia:
1. Kanker serviks (mulut rahim)
Gejala klinis : • Pendarahan setelah berhubungan seksual • Pendarahan selain dalam siklus menstruasi • Pendarahan setelah menopause • Keluar cairan atau keputihan berlebih Deteksi dini : Pemeriksaan pap smear atau IVA secara rutin (6-12 bulan sekali). Khusus untuk IVA yang menggunakan asam asetat, masyarakat bisa melakukannya di bidan.
Gejala dan deteksi dini terkait kanker tentu harus diketahui masyarakat.Pengetahuan keduanya diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dan rutin memeriksakan tubuhnya. Gejala yang diketahui sejak awal akan meningkatkan peluang pengendalian kanker.
MALAM SERIBU BULAN Oleh Prabawa Areta
M
atahari mulai meninggi, tapi Jumadi masih bergelung di tempat tidur.Ia sangat enggan untuk bangun karena Lebaran tinggal sepuluh hari lagi,dan denyut kemeriahan orang-orang untuk menyambutnya sudah begitu terasa. Tapi baru saja ia menarik sarung untuk menutupi tubuhnya agar tidurnya lebih nyaman, pintu kamar tidurnya dibuka dengan kasar, bersamaan dengan itu terdengar pula istrinya berseru: ”Mas, bangun dong, Mas! Jalan sana, cari kerja. Jangan molor melulu.Mumpung masih ada waktu.Jangan sampai Lebaran nanti kita tidak membuat ketupat sayur. Malu Mas, maluu… sama tetangga,” sang istri ngomel panjang lebar sambil menimang-nimang anaknya yang terkecil, yang baru berusia sepuluh bulan. Sesaat emosi Jumadi meluap.Tapi ketika ia menatap wajah istrinya yang kurus dan pucat, rasa marah itu lumer, berganti dengan rasa iba. Bahkan ia merasa berdosa, karena tak dapat menafkahi istri dan ketiga anaknya secara layak. Ia pun merasa, tuntutan istrinya itu wajar adanya. Perlahan-lahan Jumadi bangkit dari tidur.Hatinya serasa teriris.”Ya Allah, mengapa harus ada orang yang terlalu kaya, ketika masih teramat banyak orang yang terlalu miskin?” keluhnya. Ia menyapukan pandangannya ke sekeliling: Rumah-rumah berdempetan, berdinding tripleks yang koyak-moyak. Beratap tambal sulam, antara genting dan potongan-potongan seng bekas.Dikelilingi got-got mandek.Kumuh. Sedangkan di depan sana, di pinggir jalan protokol, gedung-gedung perkantoran berdiri megah. Angkuh! Tak pernah sekali pun Jumadi berhasil memasuki
salah satu gedung yang mewah itu. Lamaran kerjanya tak satu pun mendapat panggilan.Padahal, ia pernah kuliah di Akademi Perindustrian. Pengalaman kerja ia punya, karena ia pernah bekerja di pabrik sepatu sebagai kepala bagian produksi. Tapi hal itu rupanya bukan jaminan untuk dengan mudah kembali mendapatkan kerja. Semua pabrik dan kantor yang ia datangi untuk melamar kerja selalu menolak dengan bahasa yang sama: ”Belum ada lowongan. Karena krisis belum berakhir… ”Krisis! Krisis! Kapan krisis akan berakhir di negeri ini?! Jumadi menghela napas panjang.Kini rasa sesal memenuhi rongga dadanya. Menyesali sikapnya dulu yang memimpin teman-temannya berunjuk rasa menuntut kenaikan gaji. Dan karena hal itu, ia dipecat dari tempatnya bekerja. Lamunannya terganggu dengan munculnya Agus dan Budi, kedua anaknya. Dengan napas masih terengahengah, keduanya menceritakan bahwa teman- teman mereka sudah pada dibelikan baju baru, celana baru, dan sepatu baru. ”Baju Angga bagus sekali, Pak. Ada gambar Spiderman-nya.Belinya di Pasar Minggu.Budi belikan baju se-perti itu ya, Pak?” kata anaknya yang kedua sambil menarik-narik lengan bajunya.Jumadi terdiam. Dadanya serasa tertohok.Ia tak tahu jawaban apa yang harus diberikan pada anaknya, sosok kecil yang belum mengerti nasib dan penderitaan hidupnya. ”Kapan Budi dibelikan baju untuk Lebaran,Pak?” tanya anak itu lagi. ”Beli sekarang saja, Pak,” timpal Agus,anaknya yang pertama.
”Iya,Pak. Lebaran kan tinggal sebentar lagi?” sambung Budi dengan suara sedikit merengek. ”Sabar ya, Nak.Sabaarr…,” Jumadi mengelus-elus kepala kedua anaknya. ”Besok Bapak belikan.Sekarang kalian main lagi, sana!”Kedua bocah itu mengangguk puas. Lalu kembali berlari,bergabung dengan teman-temannya bermain petak umpet. Seminggu menjelang Lebaran, Jumadi sengaja datang ke pabrik sepatu bekas tempatnya bekerja dulu. Hampir sembilan tahun bekerja mengabdi di pabrik sepatu itu, ia tahu persis; tunjangan hari raya selalu dibagikan seminggu menjelang Lebaran. Jumadi membuang jauh-jauh rasa malu dari hatinya.Ia akan mencoba pinjam uang pada bekas rekan-rekan kerjanya, terutama pada Karjo yang dulu merupakan sahabat kentalnya. Tapi Jumadi hanya bisa gigit jari. Uang pinjaman itu tak ia dapatkan.Sebagai sahabat lama, Karjo merasa iba. Tapi ia hanya bisa memberi saran. ”Dulu kau pernah bilang, punya saudara sepupu yang cukup berhasil di Bogor. Karena dia punya bengkel motor dan usaha kios di pasar. Mengapa tak kau coba minta tolong padanya, Jum?” kata Karjo hati-hati, mencoba menyelami perasaan Jumadi.Jumadi mengangkat wajah, menatap sahabat lamanya itu, lekat-lekat. ”Wah, benar saranmu itu,Jo,”senyum Jumadi. Ada pijar harapan di bola matanya. ”Ya akan kucobalah, walau sesungguhnya antara aku dan dia ada sedikit perselisihan.” Karjo menyelipkan selembar uang dua puluh ribuan di telapak tangan kanan Jumadi.Dan dengan uang itu Jumadi pergi ke Bogor.Tanpa banyak basa-basi, di hadapan Respati, saudara sepupunya itu, Jumadi mengutarakan keluh kesahnya.
Tapi Respati hanya tertawa mendengar penuturan Jumadi,tawa mengejek,yang membuat Jumadi semakin merasa tertohok. ”Jum, Jum, waktu sekolah dulu kau mengejekku.Sekolah STM adalah sekolah calon kuli. Dan kau katakan pula, menelan mentah-mentah wejanganwejangan para ulama di desa kita, sama dengan percaya ilmu klenik. Sekarang hasilnya?”Respati kembali tertawa.Jumadi diam, tak bereaksi. ”Makanya, jadi orang itu jangan terlalu sombong.Usaha, ikhtiar itu wajib.Tapi, minta bantuan orang pintar itu juga perlu. Kau tahu, keberhasilan yang aku dapat sekarang ini,adalah berkat da-ri hasil usaha, kerja keras serta bantuan orang-orang pintar,” Respati berkhotbah panjang lebar. Jumadi masih membisu. ”Aku hanya bisa mengingatkanmu,” kata Respati pula. ”Di antara malammalam ganjil menjelang Lebaran, ada satu malam yang disebut malam lailatul kadar. Malam yang penuh rahmat ,malam seribu bulan. Sekarang masih ada kesempatan.Cobalah kau berdoa di alam terbuka, lebih baik lagi di tepi pantai. Siapa tahu akan kau dapatkan rahmat malam lailatul kadar itu…” . Malam 27 Ramadan.Langit Jakarta rata tertutup awan hitam.Angin bertiup kencang, mengiris alam, meningkah malam. Sedangkan kilat dan halilintar saling bersahutan, sebagai pertanda hujan yang deras akan segera mengguyur bumi. Tapi hal itu tak dihiraukan Jumadi. Mengenakan peci hitam dan tasbih tergenggam di tangan kanan, ia siap keluar rumah. Diam-diam Jumadi memang telah termakan oleh saran dari Respati. ”Mau pergi ke mana Mas, malam mendung begini?” tegur istrinya. ”Mau ke tepi pantai Ancol, berdoa, menunggu datangnya rahmat malam lailatul kadar,” kata Jumadi mantap.
”Jangan mengkhayal, Mas. Malam lailatul kadar hanya diturunkan Allah bagi orang yang menjalankan ibadah puasa dan amalan-amalan sunah dengan baik selama Ramadan. Puasa saja nggak bener.Berapa kali kau batal? Tarawih juga hanya tiga kali, kok ingin dapat rahmat malam lailatul kadar!” ”Sudah, jangan berkhotbah!” suara Jumadi meninggi. Sang istri diam. Ia telah hafal tabiat suaminya, yang tak bisa dibantah kalau sudah punya kemauan. Sampai di tepi pantai, hujan turun dengan lebatnya.Halilintar saling bersahutan.Tapi Jumadi tak gentar. Dengan khusyuk, ia baca wirid sebisanya dengan hitungan tasbih yang berputar di tangan kanannya. Setelah dirasa cukup, Jumadi menadahkan kedua belah telapak tangannya, berdoa dengan bahasa yang paling ia pahami, memohon turunnya rahmat pada Yang Maha Kuasa. Entah berapa lama ia melakukan hal itu. Tubuhnya telah bergetar, menggigil tanpa ia sadari. Sampai tiba-tiba ada sebuah Xenia berhenti di dekatnya.Dengan kaca pintu sedikit terbuka, pengendara Xenia itu berteriak-teriak menegur Jumadi.Tapi Jumadi tak mendengar.
Pada panggilan kesepuluh, baru Jumadi sadar, ada orang yang menyapanya.Ia pun segera menengok mena-tap pengendara Xenia itu. ”Bapak sedang apa?” tanya pengendara Xenia. ”Berdoa, menunggu lailatul kadar,” sahut Jumadi. ”Kenapa Bapak melakukannya di tepi pantai saat hujan lebat begini?” ”Karena saya yakin, di tepi pantailah lailatul kadar akan turun. Dan saya ingin sekali mendapatkannya.Lebaran tinggal tiga hari lagi, sedangkan saya belum punya persiapan apa pun untuk anak-anak dan istri saya.” Lelaki pengendara Xenia itu terdiam. Rasa iba melumuri hatinya. ”Kalau begitu mari ikut ke rumah saya, Pak,” katanya kemudian. ”Mungkin saya dapat memberi sesuatu yang Bapak perlukan untuk menyambut Lebaran nanti.” Tanpa berpikir dua kali, Jumadi menuruti ajakan pengendara Xenia itu. Dan dalam hati ia bersyukur, tapi juga bertanya-tanya: ”Inikah yang disebut malam lailatul kadar itu? Malam Seribu bulan itu? Inikah…??”
HAI UMAT APA SALAHKU? Oleh A. Tony Sutedja Semua manusia pernah mengenal cinta.Lebih-lebih cinta dari Tuhan. Dengan nada yang lembut, Edward Young, seorang penyair Inggris mengatakan: “Pada malam hari/Bahkan seorang atheis pun/Setengah percaya pada Tuhan” Yah, tak seorang pun lepas dari kondisi pengakuan pada sesuatu yang Maha, yang kerap kali menyentuh nuraninya. Aku mengenal seorang pria paruh baya, yang lembut dan ramah tetapi amat jarang ke Gereja dan bisa dikata tidak pernah lagi.Kami sering terlibat dalam obrolan yang hangat dan dalam sehingga tak jarang amat menguras pikiranku. Suatu hari aku bertanya kepadanya: “Pak, kenapa bapak tidak pernah ke Gereja?” “Apa Bapak tidak mencintai Tuhan?” “Ya, bagaimana ya, bukannya tidak cinta.Tetapi mana aku sempat.Waktuku terkuras habis bahkan masih terasa kurang untuk mencari sesuap nasi agar keluargaku tetap jalan.Tiap waktu.Tiap detik aku selalu mengingat-Nya tetapi...... yah Bapak lihat sendiri bagaimana hidupku ini.” Memang, dengan kehidupan yang amat sederhana, dia mesti menghidupi istri dan enam orang anaknya.Aku toh mengaguminya walaupun kadang juga kesal melihat situasi yang demikian.Bagaimana tidak?Tahu kondisi ekonominya yang berat, anak-anak terus juga nonggol.Dan kini istrinya pun sedang hamil muda.Tetapi begitulah hidupnya. Suatu hari lagi, sedikit penasaran, aku bertanya: “Pak, apa memang hidup Bapak sedemikian sempitnya hingga
biarpun hanya sejam dua jam buat mencari berkatNya Bapak tidak sempat?” “Ya, Pak” katanya, “Aku tidak mau menemui Tuhan dalam situasi terburuburu seperti yang sering kita lihat di Gereja.Coba, banyak orang yang lebih menghormati boss-nya dari pada Tuhan. Ke Gereja, terlambat tidak masalah tetapi kalau ke tempat kerja mana berani dia. Juga, Misa belum selesai orang-orang sudah pada bubar. Mana berani mereka pulang sebelum jam kerja usai. Bisa-bisa dipotong gajinya, he....he...” “Ya, ya, tetapi tak bisakah Bapak usahakan?” Dia menatapku dengan tajam dan kemudian tersenyum. Dengan lembut tetapi agak keras dia berkata: “Pak. Aku ini orang melarat. SMA saja tidak tamat. Kalah terus menerus di segala persaingan, terutama dalam mencari kerja.Makan minum kami sekeluarga pun tak tentu.Bahkan rumah pun hanya kontrak terus menerus.Karena itu, bengkel kecil ini harus tetap terbuka agar ada kesempatan untuk mendapatkan sekedar pembeli beras.Tetapi aku pun sadar bahwa banyak, yah amat banyak pula sesamaku yang jauh lebih sengsara dariku.Aku masih memiliki keterampilan.Mereka tidak.Tetapi bagaimana pun kami harus hidup khan.Kami tetap akan hidup!”“Ya” kataku. Saat itu aku masih ingin ngoceh tetapi tahu apa yang mesti dikatakan lagi. Dia masih saja menatapku, lalu sambungnya lagi: “Aku tahu, pilihan hidupku ini mungkin salah. Mungkin.Tetapi seluruh tenaga dan waktuku telah terkuras habis untuk menghidupi diri dan keluargaku. Lalu apa lagi yang dapat kupersembahkan
kepada Tuhan? Saat kami lapar, tak ada yang memberi kami makan.Saat kami haus, tak ada yang memberi kami minum.Saat kami sakit, tak ada yang menjenguk kami.Dan saat kami kesepian, datangkah kalian menghibur kami?Maka hanya cintalah yang masih kami miliki.Hanya cinta saja.Dan saat ini, itu sudah cukup” Aku pun bungkam.Kalimatkalimat itu, aku tahu asalnya. Yah, apakah memang kita telah kehilangan cinta?Sebagai sesama anggota
Tubuh Kristus, Tubuh Gereja, apakah kita saling memperhatikan?Saling menyayangi?Saling melindungi?Rasarasanya sering sebaliknya yang terjadi.Maka dengan murung, petang itu aku pulang sambil mencari cinta di sepanjang jalan yang kulalui.Siapa tahu cinta itu sedang tercecer hingga kita semua tidak lagi memilikinya. Yah, siapa tahu……………
6 KEBIASAAN YANG BISA MERUSAK PONSEL Oleh : Aska
S
aat ini ponsel menjadi perangkat yang wajib dimiliki setiap orang. Namun masih ada pengguna yang hanya ingin menggunakan ponsel mereka tanpa mau merawatnya. Padahal, jika salah satu komponennya rusak, kinerja ponsel akan menurun. Jika ingin memanfaatkan kegunaan ponsel secara maksimal, sebaiknya perlakukan perangkat itu dengan baik. Jika ponsel rusak, Anda juga yang akan kerepotan. Berikut langkah umum untuk menjaga ponsel Anda 1. Tak pernah dimatikan Memang sepertinya jarang sekali seseorang mematikan ponsel jika sedang tidak dipakai.Padahal dengan mematikan ponsel secara teratur dapat menjaga ketahanan baterai.Sama seperti manusia, ponsel pun membutuhkan waktu istirahat agar ketahanan komponen di dalamnya terjaga. 2. Membiarkan Wi-Fi dan Bluetooth menyala Jika Wi-Fi dan Bluetooth dalam keadaan menyala, ponsel akan terus mencari jaringan yang bisa ditangkap. Hal ini akan menguras baterai lebih banyak. Jangan pernah lupa mematikan keduanya jika sudah tidak dipakai, terutama saat dalam perjalanan. Dengan begitu, baterai ponsel pun akan lebih awet. 3. Digunakan dalam suhu ekstrem Normalnya, ponsel digunakan dalam suhu ruangan, 16 hingga 30 derajat
Celsius.Jangan pernah menggunakan ponsel dengan suhu ruangan di bawah 0 derajat atau di atas 35 derajat Celsius.Juga jangan biarkan ponsel terpapar sinar matahari secara langsung untuk menghindari peningkatan suhu pada mesin. 4. Dibiarkan mengisi daya semalaman Ini merupakan kebiasaan yang paling sering dilakukan. Alasannya: agar baterai tetap penuh ketika akan dipakai keesokan harinya. Padahal, jika dibiarkan semalaman terisi daya, baterai ponsel malah akan bocor dan rusak. 5. Menggunakan pengisi daya tidak resmi Pengisi daya resmi memang mahal, tapi bukan Anda bisa aman-aman saja menggunakan merek lainnya.Menggunakan pengisi daya yang tidak resmi dapat dapat merusak ponsel. Meskipun ukuran port-nya sama, voltase yang dibutuhkan setiap ponsel berbedabeda. Jika terus digunakan akan memunculkan kerusakan dan mungkin saja baterai bisa terbakar. 6. Tidak dibersihkan Ponsel adalah sarang kuman.Sebuah penelitian bahkan menemukan bahwa ponsel jauh lebih kotor daripada dudukan toilet atau tempat cuci piring.Bersihkan ponsel secara rutin dengan kain yang lembut.Bila perlu, gunakan sinar ultraviolet untuk membunuh kuman dan mensterilkan ponsel Anda.
MENGENAL JENIS – JENIS EMAS Oleh:Andri Mengapa Anda Perlu Mengenal Jenis – Jenis Emas .Karena saat ini Harga emas yang terus meroket dari waktu ke waktu membuat logam mulia ini menjadi salah satu pilihan investasi yang menjanjikan.Dari beraneka jenis emas yang dijual di pasaran, yang mana pilihan investasi terbaik? Emas tersedia dalam beberapa pilihan, mulai dari emas perhiasan, emas batangan, serta koin emas. 1. Emas perhiasan Emas perhiasan merupakan jenis emas yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.Misalnya dalam bentuk kalung, gelang, cincin, anting, liontin, tiara, dan lain-lain.Bila Anda berinvestasi untuk jangka pendek, sebaiknya jangan memilih emas perhiasan. Sebab, biasanya akan sulit untuk mendapatkan keuntungan. Untuk setiap pembelian emas perhiasan, selain dikenakan harga emas yang dihitung berdasarkan berat dan karatnya, Anda juga akan dibebani biaya pengolahan emas menjadi perhiasan. Ketika Anda menjual kembali emas tersebut, toko biasanya tidak mau membayar ongkos pembuatan perhiasan itu. Jika membeli emas perhiasan, sebaiknya simpan sebagai investasi jangka panjang karena harganya akan naik jauh dibandingkan ketika Anda membelinya. Selain itu, ada baiknya memilih emas perhiasan 24 karat karena kemungkinan untuk dijual kembali jauh lebih besar dibandingkan emas perhiasan 18 karat. 2. Emas batangan Investasi emas yang cukup baik adalah dalam bentuk batangan (emas lantakan). Di Indonesia, emas batangan yang cukup terkenal adalah emas bermerek Logam Mulia yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang (Antam) dengan kadar emas 99,99 persen. Sebagai tanda keaslian, Anda akan mendapatkan sertifikat emas yang dibubuhi nomor seri, sesuai dengan nomor seri yang terukir pada emas batangan. Berbeda dengan emas perhiasan, emas batangan lebih mudah dijual kembali.Selain itu, Anda juga tidak dikenakan ongkos pembuatan seperti jika membeli emas perhiasan. 3. Koin emas Koin emas adalah jenis emas yang berbentuk koin. Di Indonesia, ada dua jenis koin emas yang paling dikenal masyarakat, yaitu koin emas ONH (Ongkos Naik Haji) dan koin dinar emas. Koin emas ONH dimaksudkan sebagai alternatif bagi mereka yang ingin menabung sebagai persiapan untuk naik haji.Koin emas ONH bisa menjadi semacam garansi bagi orang-orang agar selamat dari inflasi, karena harga emas dipastikan ikut naik.
KEBIASAN SEPELE YANG TERNYATA BERBAHAYA Oleh : Ardi 1. Mengucek Mata Mulailah menghindari kebiasaan yang satu ini.Menurut para dokter, gosokan yang lembut sekalipun pada mata bisa meningkatkan tekanan yang memicu terjadinya glaucoma atau penyakit kebutaan.Sebuah studi juga menemukan kalau memakai kaca mata renang, tidur telungkup atau melakukan olahraga di gym bisa memicu glaucoma dan penyakit mata yang berkaitan dengan tekanan mata lainnya. Setiap sentuhan yang mengenai kelopak mata, menurut profesor Charles McMonnies dariUniversity of New South Wales Shool of Optometry and Vision Science, bisa meningkatkan tekanan mata. Sentuhan ringan akan menambah sedikit tekanan tapi sentuhan yang kuat bisa memicu peningkatan tekanan 3-5 kali dari tekanan normal. Karena itu, ada baiknya lebih berhati-hati dalam menyeka mata berair atau make-up di sekitar mata. Proses ini melibatkan kontak dengan kelopak mata. Dalam kasus mengucek mata, yang meilibatkan kelopak dan juga bola mata, tekanan mata bisa meningkat 10 kali lipat dari normal.Masih ingin mengucek mata?Anda baiknya mulai dihentikan.
3. Membunyikan Jemari Tangan "KretekKretek" Hal ini mungkin seringkali Anda lakukan tanpa sadar.Burukkah bagi kesehatan?Menurut sebuah studi dengan 300 partisipan yang dipublikasikan di Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics, hal ini bisa memicu kerusakan persendian. Studi ini memang tidak menemukan hubungan antara membunyikan persendian dengan radang sendi, tetapi kebiasaan ini mengakibatkan kerusakan lain termasuk kerusakan jaringan lunak hingga kapsul persendian serta melemahnya daya cengkram.
2. Membunyikan Leher "Kretek-Kretek" Dengan membunyikan leher, berarti Anda turut meregangkan jaringan ikat persendian yang berfungsi mendukung dan menstabilkan persendian leher. Meregangkan persendian akan menyebabkan hipermobilitas di mana persendian telah kehilangan kelenturan alaminya.
4. Mengorek Telinga Terlalu Sering dan dalam Jika hal ini sudah menjadi kebiasaan Anda, ada baiknya mempertimbangkannya kembali.Jika telinga Anda gatal atau sakit, lebih baik berkonsultasi dengan dokter daripada menyelesaikan masalah Anda sendiri. Menurut dr Peter Roland
Karena jaringan ikat persendian menjadi kendur, otot-otot kecil yang menghubungkan ruas-ruas tulang punggung menjadi kencang.Otot-otot ini harus bekerja lebih keras untuk menetralkan hilangnya keseimbangan akibat kendurnya jaringan pengikat sendi. Hal ini akan membuat leher terasa kaku dan tegang. Saat ketegangan semakin menumpuk dan leher semakin tidak nyaman, Anda kembali ingin memanipulasi leher dengan cara membunyikan. Akibatnya, proses buruk yang sama akan kembali terulang.
dariUniversity of Texas, menggunakan cotton bud berisiko melubangi gendang telinga, menyebabkan perdarahan dan hilangnya pendengaran yang bersifat sementara. Upaya mengeluarkan tumpukan lilin telinga ada baiknya diserahkan kepada dokter.Sebab, lilin ini berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran, sel-sel kulit mati dan rambut ke dalam telinga. Kelebihan lilin secara alami akan dikeluarkan melalui saluran telinga, dibantu oleh gerakan mengunyah dari rahang. Lilin ini juga berfungsi dalam mekanisme pembersihan serta mengandung antibakteri dan pelumas.Menyodokkan benda kecil ke dalam justru bisa merusak pembentukan alami lilin sehingga menyebabkan lilin menjadi padat, menjadi penghambat dan memicu infeksi. 5. Bahaya Makan dan Minum Sambil Berdiri Apabila kita makan sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung. Dengan kata lain, asam lambung akan naik ke saluran esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi. Iritasi sel kerongkongan ini dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pH 1 – 2,5) dan kadang ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada (disebut sebagai “heartburn”). Bila kita tetap bandel membiasakan makan atau minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi dan menyebabkan kanker saluran esofagus. Cara mencegah reflux asam lambung ini adalah dengan makan sambil duduk. Tak hanya makan minum sambil berdiri, ada 2 hal lain yang juga dapat enyebabkan reflux asam lambung dan “heartburn”, yaitu
:Makanminum kekenyangan dan atau berbaring setelah makan.
Tidur
6. Membakar Lilin Aromaterapi Lilin beraroma dapat mengeluarkan zat-zat beracun seperti karbonmonoksida, benzene, dan karbon.Zat-zat meningkatkan risiko terjangkit kanker, penyakit saraf dan mental, alergi dan asma.Wewangian yang terkandung juga mengandung aseton, benzyl asetat, benzyl alkohol, linaloor, dan methylene chloride.Menghirup zat-zat tersebut menyebabkan perasaan mual, kelainan sistem saraf pusat, iritasi mulut, tenggoroka, mata, kulit, dan paru-paru, juga pusing dan sakit pernafasan. 7. Menyimpan Handuk Muka Di Toilet Setiap kali kita membasuh toilet, kuman-kuman berterbangan dan mendarat di handuk, sikat gigi, dan barang lain di toilet. Kuman bisa ‘mampir’ ke kulit kita saat menggunakan handuk pada muka dan bagian tubuh lainnya. 8. Menyikat Gigi Setelah Makan Banyak orang yang menganjurkan Anda agar menggosok gigi setelah mengonsumsi makanan atau minuman.Hal itu dilakukan agar gigi Anda tidak keropos.Namun, tidak bagi Greg Diamond, DDS, seorang periodontist di New York.Ia menuturkan bahwa setelah Anda makan, ada zat asam yang melekat pada gigi Anda di mana zat tersebut melemahkan email gigi. Apabila Anda langsung menggosok gigi setelah makan, hal itu malah menyebabkan lapisan email gigi rapuh.Ia hanya menyarankan Anda untuk membilas mulut Anda dengan air. Anda hanya perlu menggosok gigi dua kali sehari, yaitu pada pagi dan malam hari.Selain itu, ketika Anda menyikat
gigi, pastikan Anda melakukannya dengan gerakan melingkar, bukan atas-bawah atau kanan-kiri.Dengan begitu, bakteri berbahaya yang ada di antara gigi dan gusi dapat hilang lebih banyak dan tidak melukai gusi. 9. Mengemudi Dengan Jendela Terbuka Kita merasa cukup puas saat menjelajah jalan tol dengan angin yang bertiup mengenai rambut kita di hari yang hangat, tapi kita jadi tidak meringankan kerja paru-paru dari polutan berbahaya yang didapat dari asap mobil. Sebuah studi dari University of Southern California
(Universitas California Selatan) menemukan bahwa menghabiskan hampir enam persen waktu dalam sehari untuk berkendara dengan jendela terbuka menyebabkan tubuh terkena 45 persen polutan yang kita hadapi dalam 24 jam.Di perkotaan, mengemudi dengan jendela terbuka dapat memberi ancaman lebih besar terhadap kesehatan Anda.Daripada membuka jendela ketika macet di jalan umum, cobalah biarkan udara sejuk masuk sebelum Anda memulai perjalanan Anda, setelah itu lindungi rambut Anda dari terpaan angin selama perjalanan melalui pedesaan.
SEKEDAR HUMOR Oleh Riris
Cerita Lucu sariawan Ce
: “Mas, kenapa ngga makan. Panas dalam ya?”
Udin : (Geleng-geleng Kepala). Ce
: “Susah buang air ya?”
Udin : (Tetap geleng-geleng kepala) Ce
: “Mas pasti sariawan. Bibirnya pecah-pecah ya?”
Udin : (Sambil membuka kedua belah tangannya dari mulutnya), “Iya, pecahnya besar sekali”. Rupanya bibir Udin sumbing.
RESEP MASAKAN Oleh Nova
Ayam Gulung Kukus Bahan: 1 bh dada ayam fillet 1 sdt air jeruk nipis 100 g wortel, potong 1x5 cm, rebus 100 g buncis, potong 5cm ½ bh paprika merah, potong 1x5cm 1 sdm saus tiram 1 sdm saus tomat 1 sdt kecap asin 1 sdm kecap manis ¼ sdt garam ¼ sdt merica bubuk
Cara Membuat: 1. Potong dada ayam menjadi 2 bagian. Belah 2 bagian hingga mendapatkan 4 bagian. Masing-masing bagian dipipihkan hingga melebar. 2. Lumuri ayam dengan air jeruk nipis. Diamkan selama 10 menit. 3. Ambil selembar ayam, lalu beri potongan wortel, buncis, dan paprika merah. Gulung dan ikat dengan tali kasur. 4. Aduk rata saus tiram dan sisa bahan. 5. Lumuri ayam dengan campuran saus, lalu letakkan di dalam pingan tahan panas. Diamkan selama 15 menit. Kukus di kukusan yang sudah dipanaskan selama 30 menit atau sampai matang.
Puisi
Selasar itu Oleh Fahrul bukankah kita larut pada hujan yang merintik ini ? setelah menanti lama di selasar itu, merenung di antara kunang-kunang dengan sebongkah embun dan gemuruh yang menyayat heningnya langit kemudian aku berkata ; syukurlah, karena bukit-bukit lembang telah menguping percakapan kita. ketika itu tanah-tanah basah tercium semakin menyengat, jadilah kita semacam jangkrik yang saling mengerik malam ini jalanan telah meredup, tapi hangat itu menyertai tubuh kita.
NYAYIAN Oleh Fahrul
melenyaplah malam ini bersamaan dengan senyummu nada-nada yang kita nyanyikan dalam lembab dengan tiga buah bintang yang berkedip merayu rembulan menyudahi suara kita pada seperempat malam yang layu dan aku berkata yang hanya itu-itu saja kemudian kita bernyanyi kembali melelapkan serangga pada tidurnya yang begitu pulas beringin, berikanlah kami angin yang merdu tanpa sendu yang mendayu-dayu karena kami telah merekah pada puisi yang kami nyanyikan ini.