Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
3
Salam Redaksi 24 Tahun Pelindo 1 Sejak dialihkan statusnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) pada tahun 1992, sudah 24 tahun Pelindo 1 meningkatkan pelayanannya di jasa kepelabuhanan. Selama 24 tahun tersebut, perjalanan panjang telah membawa Pelindo 1 kepada banyak perubahan dan kemajuan-kemajuan. Saat ini Pelindo 1 mengelola 16 Cabang Pelabuhan, 1 unit usaha yakni UGK (Unit Usaha Galangan Kapal) serta 6 anak perusahaan yakni PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI), PT Prima Terminal Peti Kemas (PTP), PT Prima Multi Terminal (PMT), PT Prima Indonesia Logistik (PIL), PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK) dan PT Prima Husada Cipta (PHC). Untuk meningkatkan kualitas kinerja dan memajukan perusahaan, Pelindo 1 sudah melakukan transformasi perusahaan, yang dibagi menjadi dua bagian, yakni transformasi bisnis dan transformasi SDM. Transformasi tersebut dibalut dengan semangat CIPTa. Transformasi yang dilakukan secara konsisten tersebut telah pula membawa berbagai penghargaan-penghargaan penting kepada Pelindo 1. Pencapaian yang patut kita apresiasi dan tingkatkan di waktu-waktu selanjutnya. Pembaca Gema yang budiman, di ulang tahun ke-24 ini, kita samasama bersyukur untuk semua proses yang telah di jalani Pelindo 1. Perjalanan dan pencapaian yang merupakan kerja keras kita bersama. Selamat ulang tahun ke-24 Pelindo 1. Semoga visi dan misi Pelindo 1 menjadi nomor 1 di bisnis kepelabuhanan menjadi nyata. Mari kita terus berkarya dan meningkatkan kualitas pelayanan. Dirgahayu!! Redaksi Gema Pelabuhan
Majalah
Pelabuhan
Gema
24 Tahun Pelindo
4
Majalah
Pembina/Penasehat : PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Administrasi : Sriani Rahayu
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Corporate Secretary
Staff Redaksi : Rafika Aulia Hasibuan Sriani Rahayu Rica Agnas Girsang Sheila Ultri Dico Milanda
Redaktur Pelaksana : Asisten Corporate Secretary Humas
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Redaksi Gema Pelabuhan menerima tulisan artikel, opini, foto dan surat pembaca yang berkaitan dengan Pelindo I untuk tulisan artikel, opini, foto dan surat pembaca dapat dikirimkan via email ke alamat :
[email protected] [email protected] dilengkapi dengan identitas lengkap penulis
PANDU 12
Kick Off Meeting Implementasi erP DI PELINDO 1
14
PELINDO 1 RAIH THE BEST CEO MARKETING BUMN AWARD 2016
15
PELINDO 1 BIRTHDAY WISHES
20
Daftar Isi MENARA 38
IMRON ERYANDY: YANG TIDAK MUDAH ADALAH TANAMKAN VALUES
kAPAL PESIAR MS CALEDONIAN SKY SINGGAHI BELAWAN
44
KANTOR BARU TANJUNG PINANG DIRESMIKAN
22
mENGGALANG DUKUNGAN BAGI POROS MARITIM DUNIA
45
BICT GELAR BUMN MENGAJAR DI SMA n 20 MEDAN
27
ANGKASA PURA 1 BENCHMARK KE PELINDO 1
45
gm pekan baru ikut bumn mengajar
28
PELINDO 1 TAWARKAN KERJASAMA DENGAN UNI EROPA
46
sim rumah sakit pelabuhan medan resmi diluncurkan
30
TINGKATKAN LAYANAN PRIMA PELINDO 1 TATA PELABUHAN BELAWAN
47
pembukaan riau expo 2016 dihadiri menteri perindustrian ri
32
SHARING SESSION IMPLEMENTASI POROS MARITIM DI PELINDO 1
48
mahasiswa nomensen kunjungi pelindo 1
33
PELINDO 1 RAIH GOLDEN TROPHY INFOBANK BUMN AWARD 2016
48
pelantikan pejabat struktural pelindo 1 pekanbaru
34
DIRSUM PELINDO 1 SHARING CAREER DAY DI SMA UNGGUL DEL
49
pelindo 1 raih juara 1 anugrah media humas 2016
50
lisa peBRINA: PERGI PULANG BERSAMA ROKER
52
WORKSHOP KEHUMASAN TRANSFORMASI HUMAS MENJADI PR, PR HARUS BERADA DI GARIS TERDEPAN
54
3 TIM PELINDO CABANG TANJUNG PINANG IKUT LOMBA MANCING FESTIVAL BAHARI KEPRI
54
SOSIALISASI LARANGAN PUNGLI DI CABANG PELABUHAN PEKANBARU
Sandar 55
55
56 59
PERISPINDO BICT SOSIALISASIKAN BAHAYA BAHAN KIMIA PADA PERALATAN MASAK APEL PAGI DI CABANG BELAWAN DEPUTY GM HIMBAU AGAR IMPLEMENTASIKAN CIPTA MENGEMBALIKAN KEJAYAAN PELABUHAN NUSANTARA SERIKAT PEKERJA PELINDO 1 DUKUNG TRANSFORMASI SDM DAN IMPLEMENTASI ERP PESONA DANAU TOBA MARONAN
60 64 65 66 67
DIKLAT SOFT COMPETENCY BICT DAN TPKDB DARE TO CHANGE
DO YOU KNOW ? RESENSI FILM RESENSI BUKU
68
SNAPSHOT
70
TERMINOLOGI
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
5
6
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Logo Concept
Logo ini merupakan simbol Pelindo I yang bersemangat terus melakukan perubahan menjadi global company. Seiring dengan perubahan tersebut, Pelindo I terus mengembangkan bisnis di bidang logistik dan kepelabuhanan dengan berbasis value CIPTa dan nasionalisme yang menjadi spirit kerja Pelindo I.
Filosofi Bentuk
LINGKARAN
MATA PANAH
Bentuk ini melambangkan arah perubahan Pelindo I, menjadi global company, sebagai salah satu pelabuhan yang mampu melayani pasar global dengan performa terbaik, menyeluruh, dan berkomitmen tinggi.
Terus melakukan perubahan dan bergerak ke depan (continuous improvement), melesat, menuju masa depan yang lebih baik.
DYNAMIC MOVEMENT Gerakan dinamis yang bersinergi untuk terus memberikan multiplier effects di bisnis kepelabuhanan dan logistik.
Filosofi Logotype
Konstruksi Huruf Keteguhan dan Semangat Pantang Menyerah (persistent) Capital Case Kepercayaan Diri Warna Merah Nasionalisme Kerja Nama Pelindo 1 Identitas perusahaan dan semangat menjadi yang terdepan (nomor 1) di bisnis kepelabuhanan Indonesia Tagline Indonesia Gateway Pintu penghubung Indonesia ke dalam dan ke luar. Gerbang pintu masuk Indonesia dan penghubung ke jalur perdagangan laut terpadat (Selat Malaka)
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
7
Tahun
Melayani Teks : Eka | Foto : Humas Pelindo 1
P
elindo 1 adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang jasa pelabuhan. Sejarah Pelindo 1 berawal dari perusahaan pelabuhan yang berada di bawah Departemen peninggalan Belanda, Van Scheepvaart pada tahun 1945-1951, yang kemudian dikelola oleh Perusahaan Negara (PN) Pelabuhan berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1960. Pada tahun 1945-1951 perusahaan ini berada di dalam wewenang Departemen Van Scheepvaart (suatu badan peninggalan pemerintah Belanda) yang
8
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
berfungsi untuk memberikan layanan jasa kepelabuhanan yang dilaksanakan oleh Haven Bedrijf. Pada tahun 1952 sampai dengan tahun 1959, pengelolaan pelabuhan dilaksanakan oleh Jawatan Pelabuhan. Sejak tahun 1960 pengelolaan pelabuhan umum di Indonesia dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara di bawah pengendalian pemerintah. Bentuk Badan Usaha Milik Negara yaitu Perusahaan Negara Pelabuhan yang diberi kewenangan untuk mengelola pelabuhan umum sejak tahun 1960 sampai dengan tahun 1993 telah mengalami beberapa perubahan, disesuaikan dengan
arah kebijaksanaan pemerintah dalam rangka menunjang pembangunan nasional dan mengimbangi pertumbuhan permintaan layanan jasa kepelabuhanan yang dinamis. Sekarang Pelindo 1 berkantor pusat di Jl. Krakatau Ujung No. 100 Medan 20241, Sumatera Utara, Indonesia. Telp. (061) 6610220, Fax. (061) 6610906, Website : http:/www.pelindo1. co.id, E-mail : pelabuhan1@ pelindo1.co.id. Wilayah operasi Pelindo 1 meliputi Sumatera bagian utara dan timur yang meliputi provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Kepulauan Riau.
Seperti apa bentuk
perubahannya?
Tahun
1960-1963
Aspek komersil dari pengelolaan pelabuhan tetap dilakukan oleh PN Pelabuhan, tetapi kegiatan operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh lembaga pemerintah yang disebut Port Authority.
Pengelolaan pelabuhan umum dilakukan oleh Perusahaan Negara (PN) Pelabuhan I-VIII berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1960.
Tahun
1964-1969
Tahun
1969-1983
Pengelolaan sebagian besar pelabuhan umum dilakukan oleh Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1969. PN Pelabuhan dibubarkan dan lembaga pemerintah Port Authority menjadi BPP.
Pengelolaan pelabuhan umum dibedakan antara pelabuhan umum yand diusahakan dan pelabuhan umum yang tidak diusahakan. Pengelolaan pelabuhan umum yang diusahakan dilakukan oleh Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan, sedangkan pengelolaan pelabuhan umum yang tidak diusahakan Tahun dilakukan oleh unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan 1983-1992 Laut sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1983. Perum Pelabuhan I merupakan salah satu dari empat Perum Pelabuhan di Indonesia yang mengelola pelabuhan-pelabuhan yang diusahakan dan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1983.
Tahun
1992 Sekarang
Tahun 1992 hingga sekarang: Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 56 tanggal 19 Oktober 1991 tentang pengalihan status Perusahaan Pelabuhan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), maka bentuk Perusahaan Umum Pelabuhan diubah menjadi PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I, sesuai akte pendirian/Anggaran Dasar yang dibuat Notaris Robert Purba, SH tanggal 02 Januari 1999 sebagaimana dimuat dalam Berita Negara TI tanggal 01 November 1994 No. 87 jo Tambahan Berita Negara RI tanggal 02 Januari 1999 No. 01.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
9
10
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
11
PANDU
Kick Off Meeting
Implementasi ERP di Pelindo Teks : Rica | Foto : Qodrat
P
elindo 1 menggelar Official Kick Off Meeting Pelindo 1 Runs SAP, sebagai tanda dimulainya pengerjaan dan pengimplementasian sistem ERP (Enterprise Resource Planning) di Pelindo 1 14 November 2016 “ERP merupakan suatu sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa. Sistem ini mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan,” jelas Sarmidi, Kepala PMO
12
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Implementasi ERP Pelindo 1. Secara fisik, ERP akan direalisasikan dalam bentuk software yang disebut SAP. Tetapi pada hakikatnya ERP adalah proses bisnis terotomatisasi dan terintegrasi. “Jadi ERP bukan semata-mata software, tetapi sebuah pelaksanaan proses bisnis yang best practice, otomatis, dan terintegrasi,” ujar Sarmidi. Dengan sistem ini, akan ada integrasi data pelaporan keuangan internal dan eksternal, control proses dan transaksi end-to-end antar kantor pusat, cabang dan unit usaha,
proses bisnis yang standar dan terotomatisasi untuk efisiensi, dan adanya visibilitas dan akurasi data dalam laporan manajemen untuk pengambilan keputusan. “Pengimplementasian ERP yang juga diikuti dengan pembentukan SSU (Shared Services Unit) di Pelindo 1 merupakan suatu keharusan. Ini merupakan Transformasi Proses Bisnis untuk mewujudkan Pelindo 1 Hebat,” ujar Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama Pelindo 1 saat meresmikan Kick Off Meeting Pelindo 1 Runs SAP.
o1
PANDU
Bambang mengajak seluruh manajemen dan karyawan Pelindo 1 berkomitmen merealisasikan dan mendukung penuh pengimplementasian ERP. “Kita menargetkan pengimplementasian ERP di Pelindo 1 akan Go Live mulai tanggal 17 Agustus 2017 sesuai roadmap yang telah disepakati,” ujar Bambang Eka Cahyana. Untuk mengawal pengimplementasian ERP ini, Pelindo 1 telah membentuk Project Management Officer (PMO) Implementasi ERP. “PMO ERP ini akan bertugas untuk menjamin pengimplementasian ERP dapat berjalan sesuai dengan roadmap yang telah ditentukan,” tegas Ade. Kick Off Meeting Pelindo 1 Runs SAP ini juga turut dihadiri oleh Komisaris Utama Pelindo 1, Prof. Nawawiy Loebis, seluruh Anggota Direksi Pelindo 1, Para pejabat struktural Kantor Pusat, Para General Manager Cabang Pelabuhan, Unit Usaha, dan Anak Perusahaan Pelindo 1.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
13
PANDU
Pelindo 1 Raih The Best CEO Marketing BUMN Award 2016 Teks : Rica | Foto : Lisa
P
elindo 1 meraih 2 (dua) penghargaan sekaligus dalam ajang BUMN Branding & Marketing Award 2016 yang diadakan pada tanggal 23 November 2016, di Ballroom Hotel Pullman Central Park. Pelindo 1 meraih penghargaan sebagai The Best Customer Oriented BUMN Award 2016 dan Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana juga meraih penghargaan sebagai The Best CEO in Marketing Development BUMN Award 2016.
“Penghargaan ini diperoleh atas upaya yang telah dilakukan Pelindo 1 untuk Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Industrial Gateway Port dan pengembangan Terminal Petikemas Keperintisan, serta pembenahan terminal penumpang Bandar Deli di Pelabuhan Belawan yang memiliki standar bandara dan inovasi layanan CIPTa (customer focus, integrity, profesinalism dan Team work),” jelas Bambang.
Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Ketua Dewan Juri Rhenald Kasali dan Dewan pakar BUMN Branding and Marketing Award, Said Didu kepada Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana.
BUMN Branding And Marketing Award 2016 merupakan ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh BUMN Track untuk memberikan apresiasi terhadap BUMN dan anak perusahaannya dari sisi branding
14
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
dan marketing. Kompetisi ini dipimpin oleh Ketua Dewan Juri Prof Rhenald Kasali, dimana proses penjurian dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu Kajian Kuesioner dan Pendalaman Kuesioner melalui wawancara oleh Dewan Juri. Dewan Juri yang terdiri dari Prof. Rhenald Kasali, PhD (Founder Rumah Perubahan) selaku Ketua Dewan Juri, Dr. Handito Joewono (Chief Strategy Consultant Arrbey) selaku Sekretaris, beserta para anggota dewan juri yang terdiri dari Daniel Surya (Chairman & President DM ID Group&Indonesia Brand Man), dan SH Sutarto (Ex Officio – CEO BUMN Track).
PANDU
Desember ini, Pelindo 1 merayakan ulang tahunnya ke-24. Di setiap perayaan ulang tahun selalu ada doa yang dipanjatkan juga kadokado sebagai ucapan selamat. Apa kado ulang tahun yang ingin Anda berikan kepada Pelindo 1? Tidak perlu berpikir terlalu rumit. Bekerja dengan hati dan melakukan semua pekerjaan secara profesional adalah kado terbaik yang bisa Anda berikan. Saat membaca ucapan selamat ulang tahun dari beberapa rekan Anda ini, yuk... ucapkan selamat dan doa untuk kesuksesan Pelindo 1. Semoga cinta kita terhadap perusahaan terus tumbuh, semoga dengan cinta, kita bisa merawat Pelindo 1 dan menjadikannya terdepan di bisnis kepelabuhanan di Indonesia. Pelindo 1 Hebat!
Pelindo 1
Birthday Wishes! Teks : Eka | Foto : Qodrat
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
15
PANDU Saya mengucapkan selamat ulang tahun untuk Pelindo 1. Sesuai dengan usianya yang sudah menginjak 24 tahun, ibarat manusia yang sudah semakin dewasa, telah memberikan banyak warna dan pelajaran, serta kesejahteraan bagi pegawainya. Juga memberikan manfaat bagi stakeholder dan masyarakat sekitarnya. Berbagai tantangan dan ujian telah kita lewati. Pelindo 1 dengan semangat kerja sama dapat mengatasinya. Semoga kerja sama tim bisa terus dijaga untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan mutu layanan. Sesuai dengan misi Pelindo 1, menjadi pelabuhan No. 1 di bisnis kepelabuhanan di Indonesia. Pelindo 1 nomor satu, Pelindo 1 hebat!!!
Risa Yulia
Pelaksana Umum, Hukum dan Hubungan Masyarakat TPKDB
Semoga Pelindo 1 semakin besar dan solid ke depannya. Harapan saya semoga dengan mulai diimplementasikannya ERP melalui SAP, semoga semakin meningkatkan produktivitas Pelindo 1.
Staf Kesejahteraan SDM Kantor Pusat Pelindo 1
16
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Aufar Ibna
PANDU
Di usia 24 tahun Pelindo 1, harapannya sudah bisa mewujudkan visi dan misi menjadi nyata dengan butirbutir CIPTa sebagai kuncinya, untuk mewujudkan Pelindo 1 “Hebat”. 24 tahun Pelindo 1 sudah merupakan usia dewasa, semoga Pelindo 1 menjadi BUMN terdepan di bidang jasa kepelabuhanan di Indonesia dengan segala perubahannya yang nyata.
M. Irfan
Pelaksana PMO Implementasi ERP Kantor Pusat Pelindo 1
Semoga dengan semangat kebersamaan, Pelindo 1 semakin siap untuk menghadapi tugas, tantangan dan persaingan yang semakin berat di masa akan datang. Harapannya agar infrastruktrur cabangcabang pelabuhan bisa ditingkatkan karena merupakan gerbang utama dalam bisnis Pelindo 1.
Pelaksana PMO Implementasi ERP
Syahridayanti Harahap Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
17
PANDU
Selamat ulang tahun Pelindo 1 yang ke-24 tahun. Doa dan harapan saya, semoga Pelindo 1 menjadi nomor satu di bisnis kepelabuhanan di Indonesia. Semakin berkualitas dalam menyediakan jasa kepelabuhanan seningga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya wilayah kerja Pelindo 1 dan umumnya di Indonesia. Pelindo satu… number one… Pelindo satu… number one… Pelindo satu… number one… Lets together… to be number one… Pelindo satu… HEBAT….
Prima Suhendra
Pelaksana Operasi dan Pelayanan TI Kantor Pusat Pelindo 1
Semoga Pelindo 1 semakin maju dan hebat serta dapat menjalankan visi dan misi untuk kesuksesan bisnis pelabuhan di Indonesia. Harapannya, semoga Pelindo 1 selalu menjadi terdepan dan nomor satu di bisnis kepelabuhanan.
Pelaksana PMO Implementasi ERP
18
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Muhammad Ikhlas
PANDU
Selamat ulang tahun ke-24 Pelindo 1. Harapannya semoga Pelindo 1 dapat memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan (customer care) sehingga menjadi nomor 1 di Indonesia. Pegawai Pelindo 1 harus bekerja lebih semangat dan giat agar target Pelindo 1 tercapai. Semoga kinerja Pelindo 1 semakin pesat. Pelindo 1 harus terus berkembang dan berinovasi karena Pelindo 1 HEBAT! Selamat ulang tahun Pelindo 1 dan terima kasih Pelindo 1.
Pelaksana Kesejahteraan SDM Kantor Pusat Pelindo 1
Wiki Astri Siregar
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
19
PANDU
KAPAL PESIAR MS CALEDONIAN
SKY SINGGAHI BELAWAN Teks : Rica | Foto : Qodrat
P
elindo 1 kembali menerima kunjungan kapal pesiar di tahun 2016 ini. Kapal pesiar berbendera Bahamas, MS Caledonian Sky bersandar di Terminal Penumpang Bandar Deli, 12 Oktober 2016. Kapal pesiar ini merupakan Kapal Pesiar kedua yang sandar di Pelabuhan Belawan pada tahun 2016, sebelumnya pada 27 Pebruari 2016 Pelabuhan Belawan menerima kunjungan Kapal Pesiar MS Hamburg. Kapal pesiar MS. Caledonian Sky
20
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
PANDU
yang di nakhodai oleh Michael Taylor ini membawa sebanyak 92 wisatawan mancanegara (wisman) yang berkebangsaan Eropa, serta kru sebanyak 72 orang. Para wisatawan ini berencana melakukan kunjungan wisata ke Parapat dan Bukit Lawang.
untuk melayani pengguna jasa pelabuhan dan mendukung pemerintah mengembangkan pariwisata Indonesia. Terutama Danau Toba sebagai Geo Park Dunia, dimana Belawan menjadi salah satu pintu masuk menuju Sumatera Utara yang kaya akan pariwisata.
Dalam menerima penumpang baik lokal maupun mancanegara, Pelindo 1 sudah menyediakan fasilitas terminal penumpang yang nyaman. Ini merupakan wujud komitmen Pelindo 1
Ini adalah bagian dari program rutin kami menerima kunjungan kapal pesiar dan mendukung pemerintah mengembangkan cruise di Indonesia sebagai negara maritim. Apalagi Pelabuhan
Belawan termasuk salah satu dari 5 Pelabuhan utama di Indonesia yang bisa disinggahi kapal pesiar selain di Tanjung Priok, Tanjung Perak, Benoa, dan Makassar. Kapal tersebut akan meninggalkan Terminal Penumpang Bandar Deli pada 13 Oktober 2016 menuju pelabuhan di Provinsi Aceh.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
21
PANDU
22
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
PANDU
MENGGALANG DUKUNGAN BAGI POROS MARITIM DUNIA Sumber : Majalah TRANSMEDIA | Edisi 05 2016 | Foto : Humas
M
ewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia membutuhkan upaya besar. Selain kesiapan infrastruktur, regulasi, dan SDM kelautan, pelayaran nasional juga perlu go internasional. Kepercayaan publik dunia akan memudahkan pemerintah mewujudkan kebijakan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Tujuannya adalah mengembalikan kejayaan maritim di Indonesia, sehingga kapal-kapal nasional dapat merajai dunia internasional. Upaya untuk memperoleh kepercayaan tersebut terus dilakukan pemerintah. Dalam berbagai ajang internasional, pemerintah menyiapkan sejumlah strategi agar dunia pelayaran nasional ikut mendukung program poros maritim. Presiden RI Joko Widodo sendiri telah menyampaikan kebijakan tentang pembangunan di sektor Maritim yang disebut pembangunan Poros Maritim di hadapan peserta Marine Environment Protection Commitee (MEPC) di Gedung International Maritime Organization (IMO) London, Inggris pada April 2016 lalu.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
23
PANDU
S
elain memenuhi aspek keselamatan dan keamanan sesuai ketentuan IMO, Pemerintah RI juga telah menjalankan pembangunan dan pengenmbangan pelabuhan yang dilakukan untuk memajukan dunia pelayaran nasional. Apa yang sedang dikerjakan Indonesia, juga merupakan bagian dari tanggung jawab international yang harus dilakukan. Indonesia saat ini menjadi anggota dewan IMO kategori C. Dengan tergabungnya ke IMO, Indonesia berkomitmen akan memenuhi aturan keselamatan, keamanan dan ketentuan IMO lainnya. Kategori C dari 20 negara yang mempunyai kepentingan
24
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
khusus dalam angkatan laut, dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis. Dewan IMO beranggotakan 40 negara anggota IMO (sejak 7 November 2002). Dari ke 40 negara anggota Dewan IMO tersebut terbagi dalam 3 kategori yaitu: kategori A (10 negara), kategori B (10 negara) dan kategori C (20 negara). Negara-negara yang terpilih masuk ke dalam Dewan IMO periode 2016-2017, berdasarkan kategori anggota diantaranya: kategori A, terdiri dari sepuluh (10) negara yang mewakili armada pelayaran niaga International
terbesar dan sebagai penyedia angkutan laut international terbesar, yaitu: China, Yunani, Italia, Jepang, Norwegia, Panama, Korea Selatan, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat. Kategori B, terdiri dari sepuluh (10) negara dengan peran penting dalam perdagangan laut international (international seaborne trade), yaitu: Argentina, Bangladesh, Brazil, Kanada, Perancis, Jerman, India, Belanda, Spanyol dan Swedia. Sementara kategori C, terdiri dari 20 negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut atau navigasi, dan mencerminkan representasi dunia secara geografis, yaitu: Australia, Bahama, Belgia, Chili, Cyprus,
PANDU kemaritiman, bisa menjalin kerjasama teknis baik di tingkat regional maupun international dan dapat memacu kemajuan pelayaran nasional Indonesia dan kegiatan-kegiatan lain yang terkait, seperti kegiatan bongkar muat, freight forwading, jasa kepelabuhanan dan lain-lain. Untuik mendukung kiprahnya di IMO, Indoneisa juga telah memiliki wakil tetap di IMO yang terkantor pusat di London. Sebagai wakil tetap Indonesia adalah Duta Besar Indonesia di London, sedangkan pengganti wakil tetapnya adalah Atase Perhubungan, KBRI London. Dengan adanya wakil tetap tersebut makan Indonesia senantiasa aktif dalam mengikuti Sidang Majelis, Sidang Dewan, Sidang Komite, Konferensi Diplomatik dan pertemuan-pertemuan teknis lainnya. Indonesia juga aktif mengirimnkan wakil-wakilnya dari jakarta untuk ikut membahas hal-hal teknis terkait dengan keselamatan pelayaran, keamanan pelayaran dan perlindungan linkungan maritim. PERANAN INDONESIA
Denmark, Mesir, Indonesia, Kenya, Liberia, Malaysia, Malta, Mexico, Moroko, Peru, Filipina, Singapura, Afrika Selatan, Thailand, dan Turki.
COLREG, LOAD LINES, FAL, CLC, CSC dan SAR.
Indonesia meratifikasi konvensi International Maritime Organization Convention, 1948 dengan Surat Pejabat Presiden kepada Sekretaris Jenderal IMO No. 9796/1960 tanggal 7 Mei 1960, namun tercepat secara resmi menjadi anggota IMO pada tahun 1961. Sejak itu pula Indonesia senantiasa aktif dalam semua kegiatan IMO. Sebagai anggota IMO yang cukup lama, hingga saat ini Indonesia telah meratifikasi sekitar 25 (lima belas) Konvensi dan Protokol IMO, antara lain Konvensi IMO, SOLAS, MARPO, STCW, TONNAGE,
Peran aktif di IMO memberi banyak manfaat. Sejumlah manfaat yang bisa diraih Indonesia diantaranya, tenaga kerja pelaut nasional diakui diluar negeri karena pendidikan dan pelatihan pelaut di Indonesia telah diakui secara international. Peraturan perundang-undangan di bidang kemaritiman di Indonesia juga akan semakin maju karena sudah meratifikasi beberapa konvensi international.
MANFAAT IMO BAGI INDONESIA
Disamping itu, Indonesia dapat mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi di bidang
Di IMO, Indonesia memiliki peran yang cukup strategis. Peranan yang strategis tersebut di dukung oleh letak Indonesia yang sangat strategis. Sebagai negara maritim terbesar, banyak selat di Indonesia yang digunakan sebagai jalur pelayaran international. Selat tersebut antara lain Selat Sunda, Selat Lombok dan Selat Malaka dan Selat Singapura. Sebagai negara pantai (coastal state) yang selatnya digunakan sebagai pelayaran international maka Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga keselamatan pelayaran, keamanan pelayaran dan perlindungan terhadap wilayah lautnya. Tanggung jawab tersebut antara lain harus memasang sarana bantu navigasi pelayaran Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), melakukan operasi SAR bila terdapat musibah dan operasi penanggulangan pencemaran bila terdapat tumpahan minyak atau zat-zat lain dalam musibah kecelakaan kapal.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
25
PANDU (PBB) yang mendapat mandat di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran. Indonesia juga aktif melakukan pencegahan polusi laut serta memastikan bahwa pelayaran international sebagai unsur penting bagi pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan, dapat berjalan dengan baik sebagimana harapan semua anggota IMO.
Karena tanggung jawab tersebut memerlukan biaya yang cukup besar, khususnya di Selat Malaka dan Selat Singapura, maka Indonesia bersama dengan Malaysia dan Singapura dengan didukung oleh IMO menggalang suatu mekanisme kerjasama antar negara pemilik selat (littoral state) dan negara pengguna selat ( user state) dan stakeholders diminta untuk ikut berperan menanggung biaya-biaya yang dikeluarkan oleh littoral state untuk keselamatan pelayaran dan perlindungan terhadap wilayah lautnya. Setelah melalui serangkaian pertemuan, yaitu Jakarta Meeting (2005), Kualalumpur Meeting (2006) dan Singapore Meeting (2007) maka diputuskan 3 (tiga) mekanisme kerja sama yang berada dibawah Tripartite Tehcnical Experts Group for The Safety of Navigation in The Straits of Malacca and Singapore (TTEG), yaitu Cooperation Forum (CF), Project Coordination Committee (PCC) dan Aids to Navigation Fund (ANF). CF berfungsi sebagai forum diskusi dan komunikasi antara user state, stakeholders dan littoral state untuk membahas proyek-proyek peningkatan keselamatan pelayaran dan perlindungan maritim, PCC berfungsi sebagai forum yang membahas implementasi proyekproyek yang telah ditetapkan, dan ANF berfungsi untuk menampung uang secara langsung dari kontributor untuk pemeliharaan
26
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
pembangunan SBNP. Bahkan untuk menjamin keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Selat Singapura, IMO juga telah membentuk penggalangan dana dalam kerangka IMO Malacca and Singapore Straits Trust Fund. Peranan Indonesia lainnya adalah dalam rangka mendukung suksenya Marine Electricnic Highway (MEH) Project. Tujuan utama dari MEH adalah untuk mendukung keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura. Project ini didana oleh IMO dan Global Environment Forum (GEF). Proyek ujicoba kebanggan IMO inintelah selesai dan diresmikan oleh Sekjen Imo mpada bulan September 2012 yang lalu. Dukungan Indonesia diberikan dalam bentuk menyediakan gedung lengkap dengan sarana dan prasarananya yang teletak di Tanjung Sengkuang, Batam. Indonisa juga menyediakan sarana listrik dan sambungan internet untuk mendukung pengoperasian MEH selama 24 jam per hari. KOMITMEN BAGI PELAYARAN DUNIA Beragam upaya yang dilakukan Indonesia untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran nasional merupakan bentuk komitmen pemenuhan ketentuan IMO sebagai Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Presiden RI Jokowi Widodo menyatakan komitmen untuk terus aktif dalam menjalankan pendidikan dan pelatihan maritim. Dengan jumlah pelaut (awak kapal) yang mencapai 575 ribu lebih, Indonesia telah memenuhi berbagai persyaratan international, melalui pelatihan dan pendidikan, serta kerja sama teknik dengan IMO. Indonesia juga aktif bekerja sama dengan IMO untuk mewujudkan lautan yang bersih. Tahun 2015 Indonesia telah meratifikasi Konvensi Internasional untuk Pengendalian dan Manajemen Air Balas dan Sedimen dari Kapal tahun 2015. Pemerintah terus mendorong penyusunan regulasi internasional yang lebih baik dan komprehensif. Penanganan polusi laut yang diakibatkan oleh eksplorasi dan eksploitasi anjungan minyak lepas pantai ini menjadi perhatian. Pada sidang IMO ke-116 di London, perwakilan Indonesia menyatakan usulan terkait regulasi yang mengatur tanggungjawab dan kompesansi terhadap polusi lintas batas yang diakibatkan oleh aktivitas yang dimaksud. Indonesia telah berinisiatif mengajukan peraturan international untuk mengatasi persoalan ini. Untuk bidang keamanan laut, Indonesia juga menyampaikan intervensi agar IMO menegaskan kembali defenisi piracy dan arm robbery sebagaimana ditetapkan pada UNCLOS 1982 artikel 101. Upaya ini dilakukan agar Indonesia tidak dirugikan dalam pengembangan pelayaran nasional mereka. Masa depan kesejahteraan dunia salah satunya dipengaruhi oleh cara mengelola laut dengan baik. Laut sebagai milik bersama semua bangsa mesti dijaga melalui kerja sama internsional yang saling, menguntungkan, khususnya melalui IMO.
PANDU
ANGKASA PURA I BENCHMARK
KE PELINDO 1 Teks | Foto : Rica
P
elindo 1 menerima kunjungan PT Angkasa Pura I (Persero) untuk melakukan studi banding atau benchmark terkait bagaimana melakukan Sinergi BUMN dalam proyek strategis. Benchmark ini dipimpin oleh Direktur Teknik PT Angkasa Pura I, Polana B. Pramesti beserta jajaran tim manajemen dan anak perusahaan Angkasa Pura. Rombongan disambut langsung oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo 1, Iman A Sulaiman di Ruang Selat Malaka, Kantor Pusat Pelindo 1 pada 12 Oktober 2016. Pelindo 1 menyambut baik kedatangan Angkasa Pura I. “Pelindo 1 terbuka untuk berbagi ilmu kepada perusahaan manapun yang ingin mengetahui lebih luas tentang program perusahaan, khususnya tentang bagaimana membangun sinergi BUMN dalam proyek strategis. Saat ini sangat di perlukan Sinergi BUMN untuk mengembangkan dan
mempercepat programprogram startegis nasional,” ujar Iman A Sulaiman dalam sambutannya. Sementara itu, Polana Pramesti mengungkapkan, Pelindo 1 dijadikan sebagai pilihan benchmark karena Pelindo 1 saat ini sedang mengerjakan sebuah proyek strategis nasional, yang dilakukan melalui sinergi BUMN. “Banyak pengembangan dan pembangunan yang akan dilakukan oleh Angkasa Pura I, untuk itu kami ingin belajar bagaimana proses yang dilakukan oleh Pelindo 1 untuk membangun sinergi dengan BUMN lain dalam mengerjakan proyek-proyek strategis,” jelas Polana. Dalam kesempatan tersebut Pelindo 1 berbagi pengalaman tentang membangun Sinergi BUMN dalam proyek strategis nasional. Saat ini ada beberapa proyek strategis nasional yang sedang dikerjakan oleh Pelindo 1 melalui sinergi BUMN, seperti pembangunan Terminal Multi Purpose
Pelabuhan Kuala Tanjung, yang dilakukan bersama dengan PT PP dan Waskita dengan membentuk sebuah anak perusahaan bernama PT Prima Multi Terminal. Sinergi BUMN ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi bisnis masing-masing BUMN dengan prinsip saling menguntungkan sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. “Diharapkan melalui sinergi BUMN ini dapat meningkatkan manajemen setiap perusahaan untuk mendukung perekonomian dan kesejahteraan rakyat,” jelas Iman. Setelah sharing knowledge dan diskusi tentang Sinergi BUMN, tim Angkasa Pura I juga berkesempatan mengunjungi Terminal Penumpang Bandar Deli di Pelabuhan Belawan. Di sana, seluruh rombongan berdiskusi tentang bagaimana melakukan peningkatan pelayanan bagi penumpang.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
27
PANDU
P
elindo 1 menawarkan kerjasama dengan sejumlah perwakilan duta besar yang ikut rombongan Uni Eropa yang berkunjung ke pelabuhan penumpang, Bandar Deli, Belawan, Kamis, 20 Oktober 2016.
Pelindo 1 Tawarkan Kerjasama Dengan Uni Eropa Teks : Dicky Irawan | Foto: Dico
D
irektur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana mengungkapkan Pelindo 1 membuka peluang kerjasama yang sebesar-besarnya kepada Uni Eropa. Mengingat, Pelindo 1 saat ini sedang mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung. Pelabuhan Kuala Tanjung akan menjadi pelabuhan terbesar di
28
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Indonesia, karena memiliki total area seluas 3000 hektar. “Luas Pelabuhan Belawan cuma 250 hektar. Pelabuhan Kuala Tanjung jauh lebih besar. Kami membuka peluang bagi negara anda yang tertarik untuk menjalin kerjasama dengan Pelindo 1,” paparnya saat mempresentasikan Pelindo 1 kepada perwakilan para duta besar yang berkunjung ke Pelabuhan Bandar Deli, Belawan
itu. Bambang Eka Cahyana menambahkan sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo setelah sebulan dilantik menghendaki agar Pelabuhan Kuala Tanjung akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia. Karena pada awalnya, Bambang mengungkapkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung
PANDU selesai pada 2017. Tahap kedua sampai tahap keempat akan dimulai pembangunan pada 2019. “Tahap kedua hingga tahap keempat itu untuk pembangunan pelabuhan untuk logistik dan industri. Dalam 3 tahun kedepan, seluruh proses pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung akan meningkat,” jelasnya. Sementara di Pelabuhan Belawan, Bambang Eka Cahyana mengungkapkan Pelabuhan Belawan juga sedang masa proses pembangunan dermaga kontainer sepanjang 700 meter. “Lokasi pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung sangat strategis. Karena langsung berhadapan dengan Selat Malaka. Ini menjadi nilai lebih bagi kedua pelabuhan itu,” ujarnya. Selain mengelola Pelabuhan Belawan dan Kuala Tanjung, Pelindo 1 juga mengelola 16 pelabuhan lainnya yang tersebar dari Aceh, Sumut, Riau dan Kepulauan Riau. “Di Pelabuhan penumpang Belawan, kami juga akan mengoperasikan kapal
penumpang lintas negara. Sebagai tahap awal akan dimulai dari Belawan ke Penang, Malaysia. Ini juga menjadi peluang kerjasama,” paparnya. Menanggapi hal itu, Vincent Guerend mewakili 16 diplomat dari Uni Eropa menyambut baik tawaran-tawaran yang diberikan oleh Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana. Vincent optimis sejumlah negara Eropa akan tertarik untuk menjalin kerjasama dengan Pelindo 1. “Presentasi Dirut Pelindo 1 cukup jelas dan saya pribadi tertarik dengan presentasinya yang menjelaskan tentang keberadaan dan kinerja Pelindo 1,” paparnya di sela-sela kunjungan tersebut. Vincent Guerend menilai peluang kerjasama antara negara-negara yang tergabung di dalam Uni Eropa dengan Pelindo 1 sangat besar. Soalnya, Pelindo 1 memiliki sarana dan prasarana yang baik. “Saya sendiri akan menyampaikan informasi ini ke negara saya. Peluang untuk menjalin kerjasama pasti ada,” pungkasnya.
direncanakan hanya dibangun sebagai pelabuhan multipurpose terminal. “Awalnya, Pelabuhan Kuala Tanjung dibangun untuk liquid terminal. Namun, sejak Pak Jokowi dilantik jadi presiden, dia memerintahkan untuk membuat Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai the biggest port. Ini sesuai dengan program pemerintah yang akan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim,” ungkapnya. Bambang menjelaskan pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung dibagi ke dalam 4 tahap. Tahap pertama untuk terminal multipurpose dan sudah selesai pembangunan 60%, ditarget
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
29
PANDU
Tingkatkan Layanan Tata Pelabuhan
Teks : Bgd. Masri Tanjung
P
elindo 1 dengan paradigma baru dan logo baru tampaknya terus tancap gas menggenjot upaya balancing and activating terhadap wujud pelayanan prima untuk memberikan yang terbaik bagi pengguna jasa. Perusahaan BUMN pengelola 25 pelabuhan laut di bagian barat NKRI ( Provinsi NAD, Sumut, Riau dan Kepri) ini kini tengah fokus melakukan penataan Pelabuhan Belawan. Tujuannya guna menyediakan multi fasilitas secara terintegrasi untuk memberikan pelayanan prima.
30
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Menata Pelabuhan Belawan Penataan Pelabuhan Belawan meliputi di antaranya penyediaan fasilitas Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) dan Tempat Penimbunan Sementara (TPS). Demikian Dirut Pelindo 1 Indonesia Gateway Bambang Eka Cahyana mengatakan hal itu pada kesempatan konfrensi pers di Medan, belum lama ini. Fasilitas TPFT tersebut jelas Bambang, merupakan TPFT online pertama di luar Pulau Jawa. Fasilitas ini dapat dioptimalkan bagi menunjang kegiatan
pemeriksaan fisik oleh Bea Cukai dan Karantina. Mekanisme pemeriksaan Karantina dilakukan terlebih dahulu sebelum respons Kepabeanan atau secara bersamasama (Joint Inspection). “Dengan adanya fasilitas TPFT, proses waktu kegiatan pemeriksaan (behandle) peti kemas impor menjadi lebih efektif, karena sudah menggunakan sistem online secara terintegrasi,” jelas pejabat nomer wahid di Pelindo 1 itu. Garbarata dan Skybridge Selain menyediakan TPFT, Pelindo 1 juga sudah menata fasilitas di
PANDU
ayanan Prima Pelindo 1 elabuhan Belawan
g | Foto : Humas Pelindo 1
Terminal Penumpang Bandar Deli Belawan dengan tampilan eksotis dan modern. Ini di antaranya penyediaan dua unit garbarata dan skybridge sebagai sarana bantu penghubung integrasi antar moda transportasi laut , yakni kapal laut dan moda transportasi darat, yakni kereta api. Terkait penataan Pelabuhan Belawan, selain pengadaan fasilitas TPFT dan garbarata serta skybridge yang sudah rampung Pelindo 1 juga tengah sinkron membangun fasilitas Car Terminal. Terminal Mobil yang
sedang dibangun di samping Terminal Penumpang Bandar Deli ini bisa menampung 850 unit mobil. Car Terminal and Cold Storage Masih berdampingan dengan Car Terminal ini, Pelindo 1 juga membangun fasilitas Cold Storage (Ruang Pendingin) untuk keperluan komoditi hasil pertanian dari Tanah Karo yang akan diekspor.
Terminal CPO dan Curah Kering Di lingkungan Pelabuhan Konvensional Ujungbaru Belawan, Pelindo 1 juga membangun fasilitas terminal CPO. Lokasinya di bekas dermaga Rukindo. Sedangkan pembangunan fasilitas Termimal Curah Kering (TCK) untuk mendukung kemudahan trafik komoditi makanan ternak. Produktivitas TCK ini bisa mencapai 8.000 ton perharinya.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
31
PANDU
Sharing Session
Implementasi
Poros Maritim di Pelindo 1 Teks : Rica | Foto : Qodrat
I
ndonesia memiliki potensi menjadi negara utama maritim dunia karena memiliki letak sangat strategis.
Seperti disampaikan Purbaya Yudhi Sadewa, Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman , dalam Sharing Session bersama karyawan Pelindo 1 pada 18 November 2016. Purbaya menjadi pembicara dalam sharing session yang bertema “Implementasi Poros Maritim”. Pelindo 1 menjadi salah satu bagian yang memegang peranan penting untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim. “Melalui Sharing Session ini diharapkan karyawan Pelindo 1 dapat memperoleh wawasan tentang bagaimana mengembangkan ekonomi maritim untuk
32
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
mengimplementasikan poros maritim,” kata Iman A Sulaiman, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo 1 saat membuka Sharing Session ini. Purbaya Yudhi menjelaskan beberapa program strategis kemaritiman jangka pendek yang sedang dilakukan saat ini, seperti meningkatkan konektivitas dengan membangun tol laut, meningkatkan kapasitas pelabuhan di Indonesia, menurunkan biaya logistik dengan meningkatkan efisiensi pelabuhan dan menciptakan harga BBM yang kompetitif, meningkatkan kapasitas sandar pelabuhan, mengembangkan alur pelayaran alternatif, menurunkan dwelling time, dan pengoptimalan dan pembangunan dry port. “Pembangunan ekonomi maritim adalah program utama Presiden Jokowi. Program ini perlu dukungan seluruh
pemangku kepentingan untuk menyukseskannya, agar negara kita bisa menjadi negara maritim utama dunia. Sekaligus semakin mendekatkan kita kepada cita-cita kemerdekaan, yaitu masyarakat yang adil dan makmur,” ujar Purbaya. Selain pembahasan tentang ekonomi maritim, sharing session ini juga diisi dengan materi tentang Implementasi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dari Perspektif Hukum yang dibawakan oleh Haghia Sophia Lubis, Anggota Pokja Monitoring Evaluasi, Satgas Percepatan Ekonomi. “Ada lima pilar utama yang akan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yaitu pembangunan kembali budaya maritim Indonesia, membangun kedaulatan pangan laut, mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim, dan membangun ketahanan maritim,” jelas Haghia.
PANDU rasio aktiva lancar terhadap kewajiban jangka pendek, rasio kewajiban terhadap total aset, rasio kewajiban terhadap ekuitas, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional, dan rasio rentabilitas. Biro Riset Infobank mencatat bahwa Pelindo 1 berhasil menorehkan kinerja yang bagus pada akhir tahun 2015. Semua indikator keuangan tumbuh positif. Pelindo 1 berhasil meningkatkan pendapatan usahanya pada 2015 sebesar 11,70 % menjadi Rp. 2,34 triliun dari Rp. 2,09 Triliun pada 2014. Kepiawaian manajemen menekan biaya operasional membuat Pelindo 1 mampu meningkatkan laba tahun berjalan pada 2015 sebesar 19,39% dari 586,60 miliar menjadi Rp700,37 miliar. Ada beberapa tahapan dalam penilaian rating BUMN ini. Pertama mengumpulkan laporan keuangan tiap BUMN, kedua menetapkan kriteria serta bobot yang disesuaikan dengan standar yang berlaku dan standar ratarata industri, dan ketiga mengolah data dan memberi predikat.
PELINDO 1 RAIH GOLDEN TROPHY
‘INFOBANK BUMN AWARD 2016’ Teks : Rica | Foto : Lisa
P
elindo 1 kembali meraih apresiasi atas kinerjanya melalui penghargaan ‘Infobank BUMN Award 2016’ dari Biro Riset Infobank. Apresiasi ini diberikan atas kinerja keuangan perseroan yang memperoleh penilaian predikat ‘Sangat Bagus’. Penghargaan tahun ini lebih spesial karena Pelindo 1 juga mendapatkan Golden Tropy. Golden Trophy ini merupakan penghargaan atas prestasi secara berturut-turut selama 5 tahun memperoleh predikat ‘Sangat Bagus’. Pelindo 1 berhasil meraih peringkat ke-7 dari 122 perusahaan BUMN yang dirating oleh Biro Riset Infobank.
Peringkat ini naik dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, Pelindo 1 berada di peringkat ke-8. Penghargaan ini diterima oleh Direktur Keuangan Pelindo 1, Farid Luthfi pada acara Penganugerahan ‘Infobank BUMN Award 2016’ di Jakarta pada 20 Oktober 2016. Penilaian riset Infobank terhadap 122 BUMN tersebut berdasarkan dua kriteria yakni pertumbuhan dan rasio penting. Untuk Pertumbuhan, yang dinilai adalah aset, ekuitas, pendapatan usaha dan laba tahun berjalan, sedangkan untuk Rasio Penting yang dinilai adalah
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
33
PANDU
DIRSUM PELINDO 1 SHARING CAREER DAY DI SMA UNGGUL DEL Teks : Rica | Foto : Dico
D
irektur SDM dan Umum Pelindo 1, M. Hamied Wijaya diundang menjadi Keynote Speaker pada acara Carreer Day SMA Unggul DEL. Acara diadakan di Jl. YP Arjuna, Sitoluama - Laguboti Kabupaten Toba Samosir (Sabtu, 15/10). M. Hamied Wijaya yang juga merupakan Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA) Sumatera Utara berbicara tentang “Kebutuhan dan Tantangan Dunia Kerja Dalam Rangka Mempersiapkan Sumber Daya Manusia Berdaya Saing Global”. Hamied bercerita berdasarkan
34
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
PANDU
pengalamannya selama bertahun-tahun berkecimpung di dunia pelabuhan. Selain memberi gambaran sekilas tentang bisnis kepelabuhan, Hamied juga menyampaikan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk dapat bersaing secara global. “Kebutuhan sumber daya manusia (SDM) setiap perusahaan berbeda-beda, baik itu di Pemerintahan, BUMN ataupun Swasta. Untuk dapat bersaing secara global, kita harus memiliki Personal Quality, Professional Skill dan Experience. Kita perlu memiliki pemahaman tentang bisnis global, mampu menjalin
network, memiliki integritas, motivasi dan empati serta memiliki orientasi startegis,” jelas Hamied dalam paparannya. Hamied berharap adanya kegiatan ini dapat membuka wawasan para siswa dalam memilih jurusan yang prospektif di perguruan tinggi, agar mereka mampu menghadapi persaingan di era globalisasi. Hamied juga menyatakan komitmennya untuk memberi dukungan dan motivasi kepada para generasi muda, khususnya yang ada di Sumatera Utara untuk menjadi SDM yang handal dan berdaya saing global.
Adapun peserta dari acara Career Day yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Yayasan Del ini adalah para siswa yang berasal dari SMK Arjuna, SMK N 1 Laguboti, SMA Silaen, SMA N 1 Laguboti, SMA Pintu Pohan Meranti, dan SMA Siantar Narumonda. SMA Unggul Del juga mengundang alumnialumni Universitas Gadjah Mada Provinsi Sumatera Utara untuk berbagi pengalaman kepada para siswa.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
35
PANDU
PELINDO 1 36
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
PANDU
1 HEBAT !! Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
37
MENARA
Imron
Eryandy Yang Tidak Mudah adalah Tanamkan Values Teks : Eka | Foto : Qodrat
38
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
MENARA
D
i sebuah perusahaan, entah itu besar atau kecil, salah satu pekerjaan tersulit adalah mengelola sumber daya manusia (SDM)-nya. Apalagi SDM merupakan elemen penting untuk bisa memajukan perusahaan. Imron Eryandy, Senior Manager Perencanaan Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SM POSDM) Kantor Pusat Pelindo 1 menceritakan tantangan yang ia hadapi. Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
39
MENARA
Saat ini program apa yang sedang dilakukan di POSDM? Sesuai dengan apa yang direncanakan, saat ini sedang melakukan optimalisasi sistem manajemen SDM. Beberapa tahun lalu kita punya banyak sistem tetapi tidak tersentralisasi. Aktivitas yang dilakukan kebanyakan masih manual sehingga menyita pasokan energi yang cukup besar. Check dan recheck harus dilakukan banyak orang, sangat rentan kesalahan, dan tidak bisa update. Sejak tahun
40
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
lalu mulai kita rencanakan dengan optimalisasi. Ada beberapa hal yang kami lakukan. Pertama, manajemen kinerja yang tadinya tahunan sekarang menjadi bulanan. Dalam manajemen kinerja ini yang diukur adalah perilaku dan target kerja (kinerjanya). Sekarang ini yang sedang kita lakukan adalah transformasi jilid 2. Konsentrasinya kepada SDM dan proses bisnisnya. Proses bisnis itu nanti yang banyak bicara adalah teman-
teman di TI dan keuangan. Ada sistemnya. Transformasi di SDM ada tiga hal yang harus dilakukan yaitu, otomatisasi proses administrasi, pengelolaan SDM berbasis kinerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Saat ini POSDM sudah menyusun modul e-learning dan TIKA. Apa itu e-learning dan TIKA, Pak? E-learning ini untuk
MENARA kelas berdasarkan waktu saja, sekarang tidak cukup itu saja. Penilaian dilakukan berdasarkan kinerja. Pegawai struktural misalnya, ketika dipindahkan tidak langsung naik grade-nya. Dalam waktu tiga bulan, dia harus mengajukan progam kerja untuk dilaksanakan. Setelah dipresentasikan dan disetujui, dia akan mengerjakannya dalam waktu tertentu, untuk kemudian dilakukan penilaian. Jika hasilnya baik, barulah dia bisa naik kelas. Dulu kalau sudah naik ya sudah, selesai. Tinggal menunggu. Naiknya otomatis. Karena itu banyak, kami tidak akan bisa meng-handle semuanya. Itulah sebabnya kami siapkan TIKA. Jadi teman-teman yang mau naik kelas, bisa melihat prosesnya di TIKA. Semuanya bisa dipantau. Prosesnya sudah sampai dimana bisa diawasi. Selama ini jika ada pengajuan kenaikan kelas tidak bisa dipantau secara transparan prosesnya. Bagaimana cara kerja TIKA, Pak?
memudahkan pegawai yang ditugaskan belajar atau kursus. Di sana nanti semua bahan akan dimuat juga informasi tentang tenaga pendidiknya. Tenaga pendidik juga akan memuat langsung bahannya disitu. Aplikasi ini sudah didemokan tinggal nunggu IP-nya untuk dimuat di website kita. TIKA itu sebenarnya singkatan, biar mudah diingat saja. Transparansi Informasi Kenaikan Kelas Pegawai. Kalau selama ini kenaikan
TIKA akan merekam semua aktivitas pengajuan kenaikan kelas, termasuk soal kelengkapan berkas. Admin di cabang dan seluruh pegawai di cabang bersangkutan bisa melihat semua progres pengajuan kenaikan kelas. Jadi semuanya akan transparan. Ini benar-benar akan merubah perilaku kami. Kami akan menjadi sangat terbuka. Kami terpantau lho! Saya sudah bilang ke semua tim, begitu ini launching, kita siap-siap untuk repot. Karena setiap bulan, setidaknya ada 50 orang yang mengusulkan. Bulanbulan pertama mungkin masih agak keteter ya. Tapi ini memang kami susun untuk mengubah perilaku. Tidak ada lagi penundaan. Kecepatan bekerja kami juga akan
terlihat. Saat ini staff yang menangani soal ini satu orang saja. Kalau manual, ampun sekali… tidak bisa diantisipasi. Kalau nanti masuk ke sistem, tentu akan sangat membantu. Kapan akan di-launching? Kami sudah siap. Tinggal menunggu teman-teman IT mempersiapkan alamat IP-nya. Bapak ada latar belakang IT? Hehe-he… Tidak juga. Ha-ha-ha… Saya tidak pernah khusus belajar IT. Dulu waktu di kampus pernah belajar visual basic saja dan pernah buat program kecil-kecilan untuk toko. Tim kami sedikit tetapi yang mau dikerjakan banyak. Jadi kami mengupayakan bagaimana bisa bekerja dengan maksimal. Saya bilang ke tim, kita bakalan babak belur di awal-awal. Kita tidak bisa skip lagi hari libur. Hari kerja harus benar-benar dimaksimalkan. Kita jalani saja. Kalau nggak, kapan lagi kita mau terbuka. Kenapa ide TIKA bisa muncul? Saya pernah di cabang. Jadi dulu waktu saya mengajukan kenaikan kelas ke bos saya, oke, kita ajukan ke umum, tetapi saya tidak tau bagaimana prosesnya, tidak tau apakah ada kekurangan berkas, juga tidak tahu sampai kapan harus menunggu. Sehingga muncul rasa kesal, tidak percaya. Saya melihat persoalan ini di banyak perusahaan. Bagaimana Bapak menilai SDM di Pelindo 1? Saya berprinsip semua SDM itu bagus ketika dia menemukan tempat yang tepat. Istilahnya, ketika si SDM tersentuh hot button atau kliknya dimana. Kalau sudah nemu pasti akan bekerja dengan bagus. Upaya apa saja yang dilakukan POSDM untuk peningkatan kapasitas pegawai?
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
41
MENARA Ada beberapa. Ada otomatisasi, ada pengelolaan SDM berbasis kinerja, juga ada pendidikan berjenjang yang sudah berjalan selama dua tahun. Kalau LDP Muda ada tiga angkatan, dan LDP Madya baru 1 angkatan. Kemudian untuk calon-calon direktur sudah dikirim pelatihan yang terbaik. Beberapa orang yang dianggap talent, selalu diberi penugasan lebih. Juga ada training dan learning untuk tingkat operator. Bagaimana Anda menilai kesiapan SDM sebuah perusahaan? Mudah sekali untuk melihat masa depan perusahaan ini. Lihat saja karyawannya saat berjalan masuk kantor di pagi hari. Lalu persentasekan. Berapa persen yang jalannya lambat, cepat, dan sangat cepat. Juga motivasi kerja karyawan. Itu terlihat dari gesture. Gesture tersebut merupakan refleksi dari dalam. Kalaupun perusahaannya ingin melakukan perubahan tetapi karyawannya dari dalam menolak, perubahan menjadi tidak mudah. Pelindo 1 sendiri bagaimana tingkat kesiapan SDM-nya, Pak? Sudah pernah diukur. Sekitar 87%. Untuk SDM, ukuran ini belum baik, tetapi bukan berarti tidak bisa berubah. Ini menjadi tolak ukurtingkat kesiapannya. Karena berbeda tingkat kesiapannya akan berbeda pula treatment-nya. Treatment seperti apa yang sudah disiapkan? Programnya dibungkus dalam transformasi manajemen SDM yang mendukung Pelindo 1 Hebat. Sedang dipersiapkan. Programnya sedang di susun dalam 2 bulan ini untuk tahun depan. Programnya khusus untuk penjenjangan, khusus untuk calon-calon direksi,
42
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
peningkatan potensi, dan peningkatan kesiapan pegawai di semua level. Seperti untuk level-level manager, mereka harus mengerti permasalahan keuangan juga, jadi untuk para manager dan calon manager kita berikan pelatihan finance. Juga tentang permasalahan hukum dan Human Capital. Agar SDM yang masuk juga berkualitas dan sesuai dengan standar yang diharapkan, tentu rekrutmen juga sangat berpengaruh. Bagaimana pola rekrutmen di Pelindo 1? Sumbernya ada 2, berdasarkan kompetensi dan dari outsource. Out-source ini dari profesional yang sudah biasa bekerja untuk Pelindo 1, yang memang diangkat sesuai dengan persyaratan. Selanjutnya sesuai dengan kompetensi melalui open recruitment. Untuk ini, kita bekerja sama dengan UI, berdasarkan rekomendasi kementrian. Standarnya sekarang lebih premium. Pengujiannya berlapis dan lebih ketat dan dibuka dalam skala nasional sehingga informasinya kita terbitkan di media nasional Kompas dan Media Indonesia. Apa bagian tersulit dari pekerjaan di POSDM? Apakah dalam memutuskan penentuan karier SDM? Saya memandang ini sebagai resiko pekerjaan ya. Yang terpenting sebenarnya adalah komunikasi. Makanya sebenarnya e-learning dan TIKA itu adalah upaya kami untuk lebih dekat dengan SDM. Kami ingin membawa konsentrasi kawan-kawan kepada values, bukan mark, bukan grade-nya. Karena apa? Karena sebenarnya Leader itu dinilai berdasarkan values-nya bukan posisinya. Itu yang mau kita tanamkan kepada kawan-kawan. Kebanyakan orang akan protes kalau dinilai rendah. Tetapi orang tidak akan protes kalau sudah setahun tetapi belum
bisa apa-apa. Belum punya keahlian yang mumpuni. Pemimpin juga belum terbiasa bertanya kepada staffnya yang sudah bekerja bertahun-tahun, ingin menjadi apa? Sekarang kami mendorong agar para pimpinan punya sikap seperti itu, yaitu mentoring. Sering sekali juga orang terjebak di penilaian akhir, kalau nilai saya bagus berarti saya harus mendapatkan lebih banyak (salary). Harus diingat yang ini tidak kekal, fokus kepadagrade itu mematikan kinerja. Konsennya jadinya tidak kepada kualitas tetapi kepada penilaian dari atasan saja. Makanya orang akan sangat protes ketika dapat nilai C misalnya. Tetapi tidak banyak yang sedih jika dalam rentang setahun tidak ada upaya peningkatan kapasitas diri secara mandiri. Kalau yang bekerja fokusnya kepada values, akan selalu berusaha menjadi bermanfaat untuk orang lain. Dia tidak akan galau. Dia akan terus konsentrasi melengkapi diri. Tetapi kalau fokusnya pada grade akan selalu khawatir. Dia harus harus menyisakan sedikit energi untuk memantau supaya jangan turun karena sadar itu tidak kekal. Yang fokus kepada grade, secara tidak sadar, setiap hari mengerahkan sebagian energi dan waktunya untuk menjaga supaya nilainya tidak buruk. Makanya jadi cepat lelah bekerja. Beda kalau fokusnya kepada value, tidak akan lelah bekerja. Badan pegal tapi semangat tetap membara. Itulah tantangan terberat kami di POSDM, menanamkan values.
MENARA
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
43
MENARA
KANTOR BARU TANJUNG PINANG
di R E S M I K A N Teks | Foto : Darsono
D
irektur Utama Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana, resmikan gedung kantor Pelindo 1 Cabang Tanjung Pinang pada 4 November 2016. Peresmian dilakukan dengan pengguntingan pita oleh Dirut Pelindo 1 yang didampingi oleh Direktur Bisnis Syahputra Sembiring serta KSOP Kijang dan General Manager Cabang Pelabuhan Tanjungpinang I Wayan Wirawan. Sebelum melakukan pengguntingan pita, Dirut menandatangani prasasti sekaligus memberikan sambutan. Peresmian ini menandakan bahwa gedung kantor baru Pelabuhan Tanjung Pinang telah siap untuk digunakan. Pembangunan gedung kantor baru yang lebih besar dan megah dari sebelumnya diharapkan membuat semua pegawai, baik organik dan nonorganik, menjadi
44
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
lebih semangat bekerja. “Mari kita berikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan. Kita juga harus bersama-sama menjaga fasilitas yang sudah ada,” kata I Wayan Wirawan, GM Pelabuhan Cabang Tanjungpinang. Dalam sambutannya, Dirut Pelindo 1 mengingatkan kembali agar tidak ada pungli di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelindo 1, sesuai arahan Menteri BUMN. Ia juga
mengingatkan seluruh pegawai Cabang Pelabuhan Tanjungpinang agar selalu meningkatkan kinerja dan kedisiplinan. Usai peresmian gedung, rombongan langsung menuju Korindo, di sana terdapat lahan kosong yang selama ini tidak dimanfaatkan. Lahan kosong ini rencananya akan digunakan untuk depo petikemas, mengingat semakin meningkatnya pelayanan petikemas di Pelabuhan Kijang.
MENARA
BICT GELAR “BUMN Mengajar” di SMAN 20 Medan Teks | Foto : M. Izen
D
alam rangka mengimplementasikan program “BUMN Hadir Untuk Negeri”, Belawan International Container Terminal (BICT) menggelar acara “BUMN Mengajar” di Aula SMA Negeri 20 Medan. Acara BUMN Mengajar ini diikuti 70 siswa/i sekolah tersebut pada 29 Agustus 2016. Pada pembukaannya, General Manager BICT, Yarham Harid mengungkapkan bahwa kegiatan
“BUMN Mengajar” ini bertujuan memberikan pengenalan terhadap BUMN dan pengenalan profesiprofesi yang terdapat di BUMN, khususnya Pelindo 1. Dalam paparannya Yarham memberikan penjelasan mengenai profil BICT dan kegiatankegiatan operasionalnya. Ia juga memberikan tips dan motivasi kepada siswa-siswi untuk sukses mengapai prestasi.
Para siswa sangat antusias atas pengajaran yang disampaikan oleh General Manager BICT tersebut. Diakhir acara dilakukan sesi tanya jawab dengan para siswa/I Kelas XII yang mengikuti kegiatan pengajaran. Sesi ini mendapat perhatian dan antusias para siswa.
GM Pekanbaru Ikut BUMN Mengajar Teks | Foto: Beni
P
elindo 1 Pekanbaru gelar BUMN Mengajar yang diadakan di SMAN 4 Simpang Tiga Pekanbaru. General Manager Pelabuhan Cabang Pekanbaru, Thamrin Siahaan ikut mengajar di SMA Negeri 4 Pekanbaru, disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah kota Pekanbaru, Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pekanbaru dan beberapa guru SMA Negeri 4 Pekanbaru.
Thamrin Siahaan memberikan gambaran kepada siswa SMA Negeri 4 mengenai BUMN secara umum, penjelasan mengenai profil Pelindo 1, dan profesi yang ada di Pelindo 1. Ia juga memberikan motivasi kepada siswa agar belajar dengan tekun dan disiplin untuk meraih cita-cita. Dengan ketekukan mereka bisa bekerja di salah satu BUMN yang ada di Indonesia, khususnya di Pelindo 1.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
45
MENARA
SIM RUMAH SAKIT PELABUHAN MEDAN
RESMI DILUNCURKAN
P
elindo 1 secara resmi meluncurkan (Go Live) pengaplikasian dan implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pelabuhan Medan (SIM RSPM) pada Senin, 17 Oktober 2016. SIM RSPM ini merupakan aplikasi pelayanan Rumah Sakit Pelabuhan Medan yang akan memudahkan dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat khususnya pasien yang berkunjung ke RSPM. Peresmian Implementasi SIM RSPM ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Direktur SDM dan Umum Pelindo 1, M. Hamied Wijaya yang didampingi Kepala RSPM, dr.
46
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Teks : Rica | Foto : Dico
Yusmardiannie. “Semua kegiatan di RSPM baik dari pelayanan, pengelolaan dan penyediaan data, pencatatan transaksi keuangan, monitoring dan pengendalian manajemen tidak lagi dilakukan secara manual, tetapi keseluruhan kegiatan tersebut sudah ada di dalam aplikasi SIM RSPM,” papar Hamied Wijaya dalam sambutannya. Adanya Aplikasi SIM RSPM ini akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pengunjung RSPM, mempercepat alur proses pelaporan, seluruh transaksi akan tercatat secara real time/online, dan meningkatkan profesionalisme Manajemen RSPM.
“Selain telah didukung dengan aplikasi SIM ini, RSPM juga berkomitmen meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, agar kinerja dan pelayanan RSPM dapat berjalan dengan lebih baik,” jelas dr. Yusmardiannie lebih lanjut. Pembangunan sistem dan implementasi Teknologi Informasi merupakan wujud keseriusan dan komitmen Pelindo 1 untuk semakin meningkatkan pelayanan perusahaan. Dengan adanya implementasi sistem informasi, proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi dan distribusi akan terintegrasi dan terlaksana secara real time.
MENARA
Riau Expo 2016 Dibuka Menteri
Perindustrian RI Teks | Foto : Beni
R
iau Expo 2016 yang dilaksanakan di SKA Co EX Pekanbaru (2430/10) berjalan dengan sukses. Hadir dalam acara pembukaan pada 24 Oktober 2016, Menteri Peridustrian Airlangga Hartarto, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, para Bupati dan Walikota se-provinsi Riau, pejabat daerah provinsi dan kota Pekanbaru, para direksi perusahan swasta nasional dan BUMN, para UMKM se-Riau, dan masyarakat kota Pekanbaru yang ikut menyaksikan.
“Semoga acara ini selalu ada karena dengan adanya acara ini kita bisa melihat perkembangan industri, terutama UMKM. Acara seperti ini bagus untuk mengembangkan industri, baik industri kecil, menengah, maupun besar. Perkembangan ini harus didukung oleh pemerintah daerah dan pusat. Industri akan terus dikembangkan ke seluruh wilayah di Indonesia, dan tidak terfokus
lagi di daerah jawa,” kata Menteri Perindustrian saat membuka Riau Expo 2016. Usai membuka dan melihat stand-stand yang ada di Riau expo, Menteri Perindustrian RI dan Gubernur Riau beserta rombongan berkesempatan mengunjungi stand Pelindo 1. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian dan Gubernur Riau berbincangbincang dengan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo 1 Iman A Sulaiman. Usai mengunjungi stand Pelindo 1, Menteri Perindustrian dan rombongan melakukan foto bersama dengan Direktur Rencana dan Pengembangan Pelindo 1 dan staf lainnya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam sambutannya mengatakan bahwa Provinsi Riau merupakan provinsi yang mempunyai potensi besar dalam pengembangan perindustrian karena sangat dekat dengan Selat Malaka. Provinsi ini sangat potensial mengembangkan pelabuhan.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
47
MENARA
Mahasiswa Nomensen
Kunjungi Pelindo 1 Teks : Rica | Foto : Dico
P
elindo 1 sangat concern dan memberi perhatian kepada dunia pendidikan, khususnya dalam memberikan edukasi tentang peran pelabuhan dan dunia maritim kepada generasi muda.
Hal ini disampaikan oleh ACS Hubungan Internasional dan Hubungan Antar Lembaga Pelindo 1, Rafika Aulia saat menyambut kunjungan mahasiswa Jurusan Hukum Bisnis, Universitas Nomensen Medan pada 28 Oktober 2016 di Ruang Selat Malaka, Kantor Pusat Pelindo 1. “Kegiatan seperti ini menjadi salah satu cara Pelindo 1 memberikan edukasi tentang peran pelabuhan dan dunia maritim kepada generasi muda, sehingga wawasan dan
pengetahuan para generasi muda akan bertambah. Khususnya tentang peran Pelindo 1 sebagai BUMN yang mengelola jasa kepelabuhanan untuk meningkatkan perekonomian daerah maupun negara,” kata Rafika. Khairul Mahali, Dosen Pembimbing para mahasiswa ini, menyampaikan ucapan terimakasih atas kesempatan
yang diberikan Pelindo 1 kepada para mahasiswa untuk bisa melihat langsung praktik bisnis kepelabuhanan. “Logistik dan kepelabuhanan merupakan bidang yang sangat menunjang pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Selain ilmu logistik, ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari Pelindo 1, seperti proses manajemen, proses bisnis, kegiatan operasional pelabuhan dan lain sebagainya,” ujar Khairul.
Pel an tik a n Pe jabat Pelindo 1 Pekanbaru Teks | Foto : Beni
A
cara pelantikan pejabat struktural Pelindo 1 Pekanbaru diadakan di aula kantor Cabang Pelabuhan Pekanbaru 02 November 2016. Acara dihadiri oleh beberapa
48
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
pegawai Pelindo 1 Pekanbaru, General Manager Pelindo 1 Pekanbaru Thamrin Siahaan, pejabat struktural yang dilantik, dan beberapa petugas pelantikan pejabat struktural Pelindo 1 Pekanbaru.
Adapun pejabat yang mendapat jabatan struktural baru adalah Abri, Togi Hotmaida, Addy Darma, Nizar Zulmi, dan Alfensius Romyco. Pejabat tersebut mendapat jabatan dengan struktur baru sebagai asisten menejer. Dua orang yang mengisi jabatan kosong dengan jabatan asisten menejer adalah Farid Chairmawan, SH. Supervisor (dari bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan Senior pada Divisi Bisnis dan Teknik Cabang Pelabuhan Lhokseumawe) dan Rachmat Basuki (dari Supervisi Penyiapan Alat Bongkar Muat Senior pada Dinas Peralatan dan Instalasi BICT).
MENARA
PELINDO 1 RAIH JUARA I ANUGRAH MEDIA HUMAS 2016 Teks : Rica | Foto : Galih
P
elindo 1 kembali meraih Juara I Terbaik Anugrah Media Humas (AMH) tahun 2016 se-Indonesia untuk kategori Advertorial pada kelompok Kementerian/LPNK/ BUMN dan Perguruan Tinggi Negeri lain di Indonesia. Anugerah ini diberikan pada Acara Malam Anugerah Media Humas Tingkat Nasional tahun 2016 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Harris Hotel & Convention Bandung pada 18 November 2016. Pada kategori advertorial, yang menjadi penilaian utama adalah konten, teknik penulisan, nilai berita, judul dan angle, serta layout dan penempatan advertorial, yang meliputi artistik, desain dan posisi advertorial sedemikian rupa sehingga mudah dilihat orang. Pelindo 1 raih juara I pada kategori advertorial, sementara peringkat
kedua diraih oleh Kementerian Riset, Teknologi & Pendidikan Tinggi, dan peringkat ketiga oleh Mahkamah Konstitusi. Anugerah dalam tropy dan piagam ini diterima langsung oleh Tim Perwakilan Jakarta Pelindo 1 , RR Galih Ajeng Larasati. Prestasi ini menjadi salah satu momentum bagi Pelindo 1 untuk meningkatkan prestasi yang lebih baik lagi di bidang kehumasan, khususnya membangun kesadaran pentingnya media kehumasan untuk mendukung Implementasi Instruksi Pemerintah tentang Pengelolaan Komunikasi Publik. Anugerah Media Humas (AMH) merupakan ajang kompetisi di bidang kehumasan yang digelar setiap tahun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 2006 dengan harapan mendorong profesionalisme
kehumasan pemerintah. Terdapat tujuh kategori yang dilombakan dalam AMH 2016 kali ini, yakni meliputi: Penerbitan media internal, Laporan Kinerja Humas Tahun 2015, Pelayanan Informasi Melalui internet, Advertorial, Merchandise Utama, Profil Lembaga dan Stand Pameran Terbaik dalam Bakohumas Expo. Acara tersebut juga memberikan penghargaan Tokoh Kehumasan 2016. Untuk tahun ini, tokoh Kehumasan jatuh kepada Irjen Pol. Boy Rafli Amar dan Muliaman Hadad. Acara ini juga dihadiri langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, sejumlah pimpinan Kehumasan di berbagai instansi, serta perwakilan Humas dari seluruh instansi dan lembaga di Indonesia.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
49
MENARA
Teks | Foto:
Workshop Kehumasan
Transformasi Humas Menjadi PR PR Harus Berada di Garis Terdepan Teks : Rica | Foto : Qodrat
50
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
MENARA
menyampaikan program-program strategis perusahaan kepada masyarakat. Karena itulah kita perlu membekali diri menghadapi era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat ini,” tegas Eriansyah. Usman Kansong, Direktur Pemberitaan Media Indonesia, salah satu narasumber dalam workshop ini membawakan materi tentang Pers dan Narasumber, Antara Hak dan Tanggung Jawab. “Seluruh pegawai merupakan PR bagi perusahaannya, ia berperan menciptakan branding yang positif di mata masyarakat,” jelas Usman. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Hermansyah yang juga menjadi pembicara membawakan tema tentang Etika dan Karakter Jurnalistik. ”Pers berperan sebagai pembentuk opini publik yang bisa mempengaruhi citra perusahaan. PR sebagai juru bicara perusahaan harus menjalin hubungan yang baik dengan media,” jelas Hermansyah. Workshop ini juga membahas bagaimana mengatasi krisis komunikasi yang terjadi di manajemen dan memanfaatkan media sosial bagi komunikasi peerusahaan. “Dalam mengelola krisis komunikasi, tahapan penting yang perlu dilakukan adalah mapping stakeholders, mapping media dan strategic communications,” jelas Febri Mahimza, Konsultan PR dari Opal Communication.
P
elindo 1 menggelar Workshop Kehumasan yang diikuti sekitar 40 pegawai Pelindo 1 pada 10 November 2016 di The Hill, Sibolangit. Dalam sambutannya saat membuka workshop, Corporate Secretary Pelindo 1 M. Eriansyah mengatakan Pelindo 1 saat ini sedang melakukan transformasi
humas menjadi Public Relation (PR). Menurutnya, PR memegang peranan sangat penting dalam perusahaan untuk menyampaikan informasi dan mensinergikan komunikasi antara perusahaan dengan publik secara terbuka. “PR harus menjadi beranda paling depan di Pelindo 1. PR berperan
Workshop kehumasan kali ini mengangkat tema “Satu Misi dan Aksi Menuju Pelindo 1 Hebat”. Peserta workshop terdiri dari pegawai bidang humas dari seluruh cabang Pelindo 1 yang tersebar di 4 (empat) provinsi. Pelindo 1 secara berkesinambungan akan memberikan pelatihan kepada para humas. Kami mempunyai peranan penting sebagai jembatan komunikasi dua arah antara perusahaan dengan stakeholder.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
51
MENARA
Lisa pebrina Staf Kantor Perwakilan Jakarta
52
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
MENARA
Pergi PULANG BERSAMA ROKER Teks : Eka | Foto : Qodrat
“Kerja di Jakarta itu identiknya pergi gelap. Kalau saya biasanya bersama Roker (rombongan kereta),” kata Lisa Perempuan berwajah pakistan ini sejak Januari 2014 ditempatkan di bidang Corporate Secretary di Kantor Perwakilan Jakarta. Berkantor di Gedung Menara Ravindo, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, setiap hari Lisa berangkat ke kantor pukul 05.30. Rutinitas yang ia jalani setiap pagi dimulai dengan menumpang sepeda motor ke stasiun KRL (Kereta Rel Listrik) atau biasa disebut commuter line sejauh 3,8 Km, kemudian naik kereta selama 30 menit dan tiba di stasiun kereta Tanah Abang lalu naik angkutan umum lagi ke kantor sekitar 20 menit. Rute lintas propinsi dari Tangerang Selatan ini cukup panjang yang harus ia tempuh setiap hari. Begitupun saat pulang bekerja. “Kalau nggak pulang jam 5 teng, baiknya setelah magrib saja karena macet,” kata perempuan asal Medan ini. “Jarak kantor ke Stasiun Tanah Abang itu sebenarnya hanya tiga kilometer, tetapi kalau sudah jam macet seperti itu bisa memakan waktu sampai satu jam. Jadi mending nunggu setelah magrib saja,” katanya lagi. Sebelum ditempatkan di Jakarta, Lisa bekerja di bagian Teknik di Kantor Pusat Medan. Setelah menikah, Lisa sempat ingin mengajukan pengunduran diri untuk mengikut suaminya bekerja di Jakarta. “Saya awalnya tidak ada harapan ditempatkan di Jakarta. Sempat kepikiran resign dan mencari pekerjaan baru di Jakarta. Tetapi tibatiba ada tawaran karena ada kebutuhan staff di sini untuk mendampingi Mbak Asih (Koordinator Kantor Perwakilan Jakarta sebelumnya-red),” kenang Lisa. Di Kantor Perwakilan, Lisa bersama rekan kerjanya yang lain menjadi
supporting team untuk kantor pusat. Mereka mengatur kebutuhan akomodasi dan transportasi Komisaris dan Direksi yang sedang bertugas ke Jakarta dan penyediaan fasilitas ruang rapat. Tim ini juga mengurusi surat-menyurat yang harus ditandatangani Komisaris dan Direksi, serta menghadiri rapat dan undangan di Jakarta jika Direksi berhalangan hadir. Saat ini, Lisa dan tim-nya sedang mempersiapkan aplikasi penggunaan ruang meeting di Kantor Perwakilan. “Dengan aplikasi ini, siapapun yang ingin memakai ruang-ruang meeting di Kantor Perwakilan bisa mengajukannya melalui aplikasi ini. Termasuk durasi pemakaian ruang meeting. Jadi akan lebih well organize dan tidak ada yang bertabrakan waktunya,” jelas Lisa. Bekerja di Kantor Perwakilan menurut Lisa punya ritmenya sendiri. “Ada enak dan tidaknya. Kalau dulu di bagian teknik lebih kaku, sekarang lebih dinamis. Dulu fokus ke satu kerjaan saja, sekarang menghadapi banyak orang,” kata Lisa. “tapi karena saya base-nya Teknik Sipil, jadi sebenarnya klik-nya itu lebih besar di bagian teknik,” tambahnya lagi. Dikomplain oleh Pejabat kantor karena kesalahan kecil bagi Lisa adalah risiko pekerjaan. “Hal-hal seperti itu menjadi koreksi buat kami untuk memperbaiki kekurangan di Kantor Pewakilan ini,” kata Lisa. Menghadapinya harus berjiwa besar dan berlapang dada serta menganut motto zero complain. Setiap hari berangkat dan pulang bekerja bersama ribuan orang di kereta, dengan beraneka ragam pekerjaan, membuat Lisa belajar lebih banyak bersyukur. “Mencari pekerjaan sekarang ini susah. Jadi kita harus banyak bersyukur dan memberikan yang terbaik dalam bekerja,” kata Lisa.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
53
MENARA
3 Tim Pelindo CABANG Tanjungpinang
Ikut Lomba
Mancing Festival Bahari Kepri Teks | Foto: Darsono
D
inas Pariwisata dan kebudayaan Kota Tanjungpinang mengadakan lomba memancing yang merupakan rangkaian kegiatan Festival Bahari Kepri (FBK) menyambut Sail Selat Karimata 2016 pada 23 Oktober 2016. Cabang Tanjungpinang turut memeriahkan acara tersebut dengan menurunkan 3 tim yang di ketuai Fahriza Aswani dan
kawan-kawan. 3 tim Cabang Tanjungpinang menghasilkan tangkapan mencapai 8,5 kg dari berbagai jenis ikan namun masih belum bisa masuk 10 besar. Kegiatan lomba memancing dilepas oleh Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Tanjungpinang Riono. Adapun total hadiah yang diperebutkan sebesar Rp. 27 Juta yang dibagi menjadi beberapa kategori. Juara I dimenangkan tim Unga Tande (BPBD) Pemko
Tanjungpinang menerima Rp. 7 juta dan ditambah bonus untuk tekong Rp. 1 Juta , juara II tim Hiu menerima hadiah Rp. 4,5 juta dan bonus untuk tekong Rp. 500, dan juara III tim Oki menerima RP. 3 juta serta bonus untuk tekong Rp. 500, sedangkan juara IV sampai dengan X masingmasing menerima hadiah hiburan sebesar Rp. 1 juta untuk kategori Jekpot / Ikan terberat dan terbesar. Kegiatan ini nantinya akan dijadikan sebagai kalender tahunan.
SOSIALISASI LARANGAN
PUNGLI DI PELINDO 1 PEKANBARU Teks | Foto: Beni
C
abang Pelabuhan Pekanbaru mengadakan sosialisasi larangan pungli di Cabang Pelabuhan Pekanbaru 14 Oktober 2016. Sosialisasi dilakukan kepada seluruh pegawai organik dan non organik yang ada di Cabang Pelabuhan Pekanbaru, Perwakilan Cabang Tembilahan, dan Cabang Sungai Pakning. Sosialisasi disampaikan oleh Arif Hutomo dan M Zulfan dari kantor pusat Pelindo 1. Didampingi Manajer Sdm dan Umum Aguslianto yang mewakili General Manager Pelabuhan Pekanbaru Thamrin Siahaan,
54
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Arif Hutomo dan M Zulpan memberikan sosialisasi larangan melakukan pungutan liar di lingkungan Pelindo 1 khususnya di Pelindo 1 Pekanbaru. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendukung Operasi Pemberantasan Pungli (OPP) di sektor pelayanan publik yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia dan menghindari terjadinya pelanggaran pidana pungutan liar (Pungli) di lingkungan Pelindo 1.
SANDAR
PERISPINDO BICT SOSIALISASIKAN BAHAYA BAHAN KIMIA PADA PERALATAN MASAK
M
Teks | Foto : M. Izen
emasak merupakan kegiatan rutin rumah tangga. Aneka model dan bahan peralatan memasak banyak tersedia di pasaran. Konsumen dituntut jeli memilih peralatan memasak yang akan digunakan. Bukan saja atas pertimbangan biaya atau banyaknya energi yang digunakan, namun juga dampaknya bagi kesehatan. Beberapa bahan yang sering digunakan sebagai peralatan memasak ternyata berisiko berpindah ke bahan makanan yang dimasak. Konsumsi makanan tersebut dapat membahayakan kesehatan. Perispindo BICT atau Persatuan Istri Pegawai Pelindo 1 Unit Belawan International Container Terminal (BICT) memberikan pendidikan kepada para ibu anggota Perispindo BICT. Tim Pengabdian Pada Masyarakat USU dan Ketua Persatuan Istri
Pegawai Pelindo 1 Unit Belawan International Container Terminal (BICT) Ir. Maya Sarah, ST, MT, PhD memberikan sosialisasi tentang pemilihan dan perawatan peralatan memasak yang aman bagi kesehatan keluarga. Para pembicara menjelaskan jenis-jenis bahan yang digunakan pada peralatan memasak, potensi bahan kimia yang dapat berpindah dari peralatan memasak ke makanan yang dimasak, serta aneka tips terkait tentang pemilihan peralatan bahan memasak, dan langkah perawatannya sehingga dapat
P
elindo 1 Cabang Belawan melaksanakan Apel Pagi. Apel kali ini dipimpin oleh Deputy General Manager Cabang Belawan Indra Pamulihan pada 12 Oktober 2016
Dalam arahannya beliau mengumumkan bahwa Pelindo 1 Cabang Belawan telah menerima 2 (dua) penghargaan sekaligus yaitu Penilaian Pelayanan Prima Unit Pelayanan Publik dengan Predikat Prima Pratama Kepada Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) dan Predikat Prima Utama kepada Terminal Penumpang Bandar Deli. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada General Manager Pelindo 1 Cabang
meminimalkan risiko kesehatan. Pembicara juga memberi penjelasan tentang kanker. Kanker menjadi penyakit yang menakutkan. Penyakit ini sering ditemukan dalam stadium lanjut sehingga sukar disembuhkan. Biaya perawatannya juga sangat mahal sehingga bisa mengganggu keuangan keluarga. Yang lebih mengerikan adalah kesengsaran penderita dan keluarganya. Dalam acara itu, dr. Zulham, M. Biomed juga berbagi pengetahuan seputar kanker, pencegahan, dan deteksi dini.
Apel Pagi
di Belawan, Deputy GM
Belawan dalam acara Penghargaan Pelayanan Prima Sektor Transportasi Kementerian Perhubungan Tahun 2016 di Kantor Kementerian Perhubungan.
Himbau Agar Implementasikan Cipta Teks | Foto: Ade Irma
Dalam akhir arahannya beliau menghimbau kepada seluruh pegawai agar selalu meningkatkan kedisiplinan dan selalu mengimplementasikan nilai-nilai Cipta Perusahaan dalam bekerja sehari-hari sehingga dapat tercapainya target di tahun 2016.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
55
SANDAR
Mengembalikan Kejayaan Pelabuhan Nusantara Teks : Sri Andang | Foto : Berbagai Sumber
S
elama ini, istilah “tanahair” sering kita pakai sebagai nama lain untuk menyebut identitas negeri dan negara ini. Tentunya penggunaan istilah itu bukan tanpa alasan. Istilah itu adalah gambaran khas wajah geografis Indonesia dari dulu hingga sekarang. Makna sederhana dari istilah tanah air tidak lain adalah sebagai penjelaskan sekaligus penegasan bahwa secara anatomis Indonesia merupakan sebuah entitas negara yang bercorak agraris dan maritim. Dengan kata lain, konstruksi wilayah nusantara merupakan konfigirasi dari hamparan daratan dan bentangan lautan. Pada kedua sektor geografis itu terkandung di dalamnya kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah. Saking kayanya, maka bumi nusantara pun dijuluki “zamrud khatulistiwa”. Khusus terkait sektor kelautan, secara geografis Indonesia
56
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
dikenal sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia. Dua pertiga luas wilayah negeri merupakan lautan. Luas perairan lautnya mencapai 3.257.483 km2 (belum termasuk perairan ZEE). Panjang garis pantainya mencapai 81.497 km2; merupakan garis pantai terpanjang di dunia. Jika ditambah dengan ZEE, maka luas perairan Indonesia sekitar 7,9 juta km2 atau 81% dari luas keseluruhan (P. Ginting dkk, IPSGeografi, hal.17). Dengan anatomi geografis yang didominasi oleh wilayah perairan laut yang di dalamnya terhampar puluhan ribu pulau, maka bagi negara ini keberadaan pelabuhan menjadi sangat vital dan strategis. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan atau perairan dengan batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang digunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang dan bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat
berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran, dan kegiatan penunjang pelabuhan, serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. (UU No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran). Pelabuhan menjadi salah satu unsur penentu terhadap aktivitas perdagangan. Pelabuhan yang di kelola secara baik dan efisien akan mendorong kemajuan perdagangan, bahkan industri di daerah akan maju dengan sendirinya. Pelabuhan memang sangat penting. Catatan sejarah membuktikan, banyak kerajaan di Nusantara pada zaman dulu jadi berjaya dan masyhur karena ditopang oleh keberadaan pelabuhan yang dimilikinya. Kontribusi pelabuhan sangat vital dalam mengembangkan dan membesarkan kota-kota kerajaan tersebut. Corak kehidupan masyarakat
SANDAR di zaman itu pada umumnya bertumpu pada kegiatan yang bersifat agraris dengan mengandalkan tradisi pertanian. Saat itu, bahkan beberapa komoditas yang dihasilkan bumi nusantara sudah dikenal di seluruh seantero dunia, seperti kapur barus, merica, pala, cengkeh, nila, mur, kesturi, dan emas. Produksi komoditas ini tersebar mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Maluku hingga Papua. Untuk mengangkut berbagai hasil bumi ini ke wilayah nusantara lainnya ataupun ke mancanegara seperti India, Afrika, dan Cina, maka yang digunakan adalah lewat jalur laut. Pada masa itu fungsi laut bagi bangsa ini tidak sekedar sebagai pemisah antar pulau-pulau, tetapi secara praksis sudah dijadikan sebagai instrumen pendukung aktivitas perdagangan. Sejumlah penemuan di beberapa negara di Asia dan Afrika menunjukkan adanya peninggalan dari masyarakat Nusantara yang diperkirakan sudah berumur ribuan tahun. Peninggalan arkeologi ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia saat itu sudah memiliki ilmu dan teknologi perkapalan serta navigasi yang baik, sehingga mampu menyeberangi Samudera Hindia hingga ke Semenanjung India bahkan sampai ke Timur Tengah dan Afrika. Hal ini menunjukkan masyarakat Nusantara saat itu sudah mampu mengintegrasikan pengelolaan wilayah darat, pesisir, dan laut sehingga aktivitas di ketiga wilayah dapat saling mendukung satu sama lainnya. Beberapa kerajaan Nusantara dengan kultur peradaban maritim antara lain Kerajaan Kutai (abad ke-4), Sriwijaya (tahun 600-an1000-an), Majapahit (1293-1500), Ternate (1257), Samudera Pasai (1267-1521), dan Demak (14751548). Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit tercatat sebagai kerajaan-kerajaan Nusantara yang pada zaman keemasannya menjadi adidaya karena karakter kemaritiman yang tertanam pada masyarakat. Pada kuartal ketiga abad ke-12, seorang penulis Cina mengatakan, “Dari semua
kerajaan asing yang kaya-raya sekaligus memiliki simpanan barang-barang berharga dan banyak macamnya, tidak ada yang melebihi bangsa Ta-Shih (Arab). Posisi kedua ditempati oleh She-p’o (Jawa/Majapahit), sementara San-fo-chi (Sriwijaya) di tempat ketiga. Marco Polo, seorang pedagang dan penjelajah Italia juga menyatakan tentang Nusantara, “Jumlah emas yang dikumpulkan di sana lebih banyak daripada yang dapat dihitung dan hampir tak dapat dipercaya. Kemudian, dari tempat itulah para pedagang dari Zai-tun (Hangzhou, Cina) dan Manji mengimpor logam mulia, yang menurut ukuran impor masa kini, jumlahnya sangat besar.” (Nugroho, 2010). Sejak Kerajaan Kutai, masyarakat Indonesia sudah memanfaatkan laut untuk aktivitas perdagangan dan pelayaran. Dengan teknologi yang ada saat itu, para penduduk melakukan kegiatan niaga antar pulau, kerajaan, bahkan berlayar hingga pulau yang jauh seperti Sri Lanka dan Madagaskar. Kultur bahari dan maritim ini kemudian terlihat juga dalam aktivitas kerajaan-kerajaan Nusantara lainnya. Kerajaan Sriwijaya di zaman keemasannya memiliki pelabuhan internasional yang besar dan menguasai perdagangan dan pelayaran di wilayah barat Indonesia hingga Semenanjung Malaya. Kerajaan Majapahit menjadi pusat kerajaan maritim Nusantara yang berperan melindungi jalur perdagangan laut sebagai jalur utama perdagangan dan menghilangkan ancaman jalur laut di sepanjang wilayah laut Nusantara hingga kawasan di sekitarnya. Armada laut Majapahit sangat besar di masa itu. C.R. Boxer, profesor sejarah dari Inggris mencatat total jumlah kapal yang dimiliki VOC pada tahun 1650, 1674, dan 1704 sebanyak 74 kapal, 124 kapal, dan 81 kapal. Kapal ini dibutuhkan untuk memonopoli komoditas internasional di Nusantara. Armada laut Majapahit juga didukung oleh persenjataan meriam hasil rampasan dari bala tentara Kubilai Khan ketika menyerang Kediri. Kapal-kapal Jawa berukuran raksasa dengan
tiga-empat layar ini dikagumi dan dipuji kehebatannya oleh para penjelajah dunia di abad ke-14 seperti Rahib Odrico, Jonhan de Marignolli, dan Ibnu Battuta. Kapal raksasa dengan panjang 70 meter dan berat lebih dari 500 ton ini mampu memuat 600 penumpang. Bisa dibayangkan betapa sudah majunya teknologi perkapalan waktu itu. Besarnya armada Majapahit memudahkan untuk mengontrol pelabuhan-pelabuhan yang mengganggu aktivitas bisnisnya. Majapahit membutuhkan armada agar mampu untuk membeli dan menjual komoditas utama perdagangan dunia dalam partai besar, melarang negara lain membuat armada besar, mengatur seluruh perdagangan laut dalam kontrol Majapahit, dan menjaga mitranya agar tidak langsung berhubungan dengan produsen. Begitu juga kerajaan Ternate yang terdapat di wilayah Maluku Utara saat ini memiliki sumber daya rempah-rempah yang dikenal mancanegara hingga ke Benua Eropa. Untuk mendukung aktivitas perdagangan rempahrempahnya, Kerajaan Ternate membangun pelabuhan dan galangan kapal di beberapa pulau utamanya. Terdapat juga pelabuhan pendukung di beberapa pulau kecil yang bertujuan untuk membawa hasil bumi dari pulau-pulau kecil ini ke pelabuhan utama. Aktivitas perdagangan dan pelayaran Kerajaan Ternate serta kerajaan-kerajaan lain di Nusantara pada abad 11 hingga abad 14 terintegrasi dengan aktivitas maritim Kerajaan Majapahit. Terjalin hubungan yang baik dan perjanjian di antara kerajaan-kerajaan ini dimana Kerajaan Majapahit dipercaya untuk melindungi dan mengontrol jalur perdagangan dan pelayaran yang ada di wilayah Nusantara. Kerajaan Samudera Pasai yang berada di ujung barat Nusantara memiliki peranan yang penting sebagai bandar pelabuhan kapal-kapal yang hendak menuju Nusantara ataupun sebaliknya. Peranan penting ini terutama terjadi karena menurunnya kekuatan Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
57
SANDAR maritim Kerajaan Sriwijaya yang juga terdapat di wilayah Sumatera. Namun aktivitas maritim Kerajaan Samudera Pasai masih berada di bayangbayang Kerajaan Majapahit yang saat itu merupakan kerajaan maritim Nusantara terbesar. Sejak merosotnya kekuatan Kerajaan Majapahit karena konflik internal dan eksternal, Kerajaan Samudera Pasai membuat kebijakan maritim sendiri dan tidak lagi bergantung kepada Kerajaan Majapahit. Kerajaan Samudera Pasai menguasai aktivitas perdagangan dan pelayaran di Selat Malaka hingga tahun 1521. Begitulah, berabad-abad telah berlalu dan kini kejayaan kerajaan-kerajaan nusantara di masa lampau itu hanya menjadi kisah sejarah yang membanggakan. Namun, apakah kisah kejayaan itu kemudian cuma akan menjadi legenda bagi masyarakat Indonesia ? Beberapa tahun terakhir ini, boleh jadi kerinduan mengulangi kejayaan menjadi negara maritim itu kembali menemukan momentumnya, yakni terutama sejak didengung-dengungkan oleh pemerintah rezim Jokowi-JK yang terpilih memimpin republik ini pada pemilu 2014 yang lalu. Seperti diketahui, salah satu program kerjanya yang dikenal dengan Nawa Cita, Presiden RI Joko Widodo menyebutkan akan memperkuat jati diri bangsa sebagai negara maritim. Perencanaan pengembangan infrastruktur, aturan-aturan pendukung hingga implementasi di lapangan mulai dilaksanakan. Selama ini, banyak orang memandang laut sebagai pemisah daratan. Perspektif dari kacamata daratan telah membuat kita terasing dan kurang memanfaatkan kekuatan dan kelebihan laut. Padahal, menggeser cara pandang ini membuat kita dapat melihat Indonesia sebagai satu kesatuan, bukan sekadar pulau-pulau terpisah. Pemahaman tersebut yang memunculkan gagasan tentang tol laut, untuk menegaskan kembali Indonesia sebagai bangsa maritim. Tol laut yang
58
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
dimaksud adalah membangun transportasi laut dengan kapal atau sistem logistik kelautan, yang melayani tanpa henti dari Sabang hingga Merauke. Tujuannya menggerakkan roda perekonomian secara efisien dan merata. Nantinya akan ada kapalkapal besar yang bolak-balik di laut Indonesia, sehingga biaya logistik menjadi murah. Itulah sebabnya, tol laut menjadi salah satu program prioritas Presiden Jokowi untuk mengembangkan sektor kemaritiman. Salah satu faktor penunjangnya adalah kebutuhan akan pelabuhan laut dalam (deep sea port) untuk memberi jalan bagi kapalkapal besar yang melintasi rute dari Sabang sampai Merauke. Sebuah jalur yang membentang sejauh 5.000 kilometer atau seperdelapan keliling bumi. Tertinggal Berdasarkan The Global Competitiveness Report 2013/2014 yang dibuat oleh World Economic Forum (WEF), peringkat infrastruktur dan konektivitas Indonesia menempati peringkat ke-61 dari 148 negara. Sedangkan negara lain seperti Singapura menempati tempat ke-2 dunia, Malaysia ke-29, Thailand ke47, Brunei Darussalam ke-58, dan Indonesia berada pada peringkat ke-61 dunia. Satu tahun berselang, data WEF 2014/2015 menyebutkan peringkat Infrastruktur dan konektivitas Indonesia meningkat dari peringkat ke-61 menjadi peringkat ke-56 dunia. Berdasar laporan tersebut, ketersediaan infrastruktur pelabuhan di Indonesia masih dianggap kurang. Hal ini menjadi salah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional jika dibandingkan dengan negaranegara lain. Arus barang ekspor dan impor maupun antar pulau menjadi terhambat dan biaya logistik semakin membengkak. Melihat hal tersebut, pemerintah pada tahun 2015 ini akan melakukan revitalisasi 24 pelabuhan utama untuk mempertajam visi poros maritim demi tercapainya pembangunan maritim di Indonesia.
Satu hal yang harus dipahami dan disadari, membenahi pelabuhanpelabuhan di Indonesia merupakan pekerjaan sangat besar. Bayangkan, ada 1.241 pelabuhan di bawah naungan Kementerian Perhubungan. Memang tak semua pelabuhan tersebut bakal dibenahi pada 2016. Ini karena anggarannya sangat terbatas, hanya Rp24 triliun. Anggaran itu pun masih dibagi lagi untuk pembenahan perkeretaapian, bandara, dan sebagainya. Selain itu, prioritas pembenahan juga bakal dilakukan untuk pelabuhan-pelabuhan di daerah tertinggal, terutama di kawasan Indonesia timur. Ini sejalan dengan arahan atau misi pemerintahan Jokowi-JK yang ingin membangun Indonesia dari pinggiran. Bicara soal pelabuhan, maka jujur harus diakui, sesungguhnya kita masih sangat tertinggal. Bukan saja fasilitas fisiknya, tetapi juga jumlahnya. Data menunjukkan, saat ini jarak antarpelabuhan di negara kita masih 3.000-3.500 kilometer. Sebagai perbandingan, di Jepang jarak antarpelabuhan sudah 15 kilometer atau di Thailand jaraknya 50 kilometer. Namun, selain itu yang tidak kalah penting lagi adalah melakukan upaya pembenahan terhadap pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada. Misalnya, terkait pembenahan kapasitas dan penampilan fisiknya (hardware) pelabuhan yang selama ini banyak terkesan kurang terawat atau berantakan. Dan yang lebih penting lagi adalah membenahi sisi software pelabuhan, yakni terkait perangkat regulasi, mentalitas SDM, dan stakeholdernya. Sederet hal yang sangat penting dibenahi dari pelabuhan ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua. Sudah sepantasnya segenap pihak mendukung tekad dan agenda pemerintah untuk mengembalikan kejayaan pelabuhan nusantara tersebut. Kita semua harus optimis, dengan komitmen dan kerja keras bersama impian itu pasti bisa kita wujudkan. Semoga.
SANDAR
SERIKAT PEKERJA PELINDO 1 DUKUNG TRANSFORMASI SDM DAN IMPLEMENTASI ERP
“S
erikat Pekerja harus menjadi pionir dan leader perubahan bagi perusahaan,” kata Direktur SDM dan Umum PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1, M. Hamied Wijaya saat membuka Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) Serikat Pekerja (SP) Pelindo 1 di Hotel Allium Batam pada 26-28 Oktober 2016. “Banyak tantangan kita ke depan, bisnis Pelindo 1 pun semakin banyak dan berkembang, dibutuhkan orang-orang yang mampu memimpin dan membawa perubahan yang baik bagi perusahaan,” ujar Hamied. Hamied menekankan agar Serikat Pekerja (SP) Pelindo 1 mengawal Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) guna meningkatkan kinerja perusahaan. “Pelindo 1 akan melakukan lompatan kualitas layanan dan kinerja melalui Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP). ERP merupakan sistem informasi bagi perusahaan yang
Teks | Foto : Jonas
berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi dan distribusi,” jelas Hamied lebih lanjut. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja (DPP SP) Pelindo 1, Kamal Akhyar, dalam sambutannya mengatakan bahwa serikat pekerja menjadi bagian yang berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan Pelindo 1. “Untuk mewujudkan hal tersebut, saya mengajak kita semua terus belajar, terus bertumbuh menjadi lebih baik dan mendukung usaha perubahan Pelindo 1 mewujudkan transformasi SDM secara menyeluruh di lingkungan Pelindo 1,” jelas Kamal. Kamal juga mengajak seluruh pekerja Pelindo 1 mendukung segala upaya dan usaha yang dilakukan oleh manajemen untuk pengembangan Perusahaan. “Marilah kita semua ikut berpartisipasi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyukseskan
program pengimplementasian ERP di Perusahaan ini. Pengimplementasian ERP akan memberikan pengaruh yang positif bagi perkembangan Pelindo 1, utamanya demi mewujudkan Pelindo 1 Hebat,” tegas Kamal.
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
59
SANDAR
Pesona Danau Toba
Maronan
60
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
SANDAR
“Selalu ada yang menarik di pasar tradisional. Kita akan menemukan realitas sehari-hari masyarakat sebuah tempat di sana.” Teks : Eka | Foto : Andi Gultom
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
61
SANDAR
S
aat berlibur di Danau Toba, sebuah jaminan mata Anda akan dimanjakan dengan kecantikan pemandangan alam yang luar biasa. Selain menikmati alam dan budayanya, sangat menarik juga berkunjung ke pasar tradisional di daerah yang Anda tuju di pinggiran Danau Toba. Di desa-desa di pinggiran Danau Toba, pasar tradisional berlangsung sepekan sekali di tiap desa. Masyarakat Batak Toba menyebutnya dengan Onan, artinya hari pasar atau pekan. Tiap-tiap desa punya waktu yang berbeda-beda sehingga bagi para petani yang ingin menjual hasil pertanian atau kebunnya bisa pergi ke desa yang sedang menyelenggarakan onan. Kali ini saya mengajak Anda ke salah satu sisi Danau Toba di Kota Balige, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Balige merupakan kota yang dikunjungi Presiden Jokowi dalam Karnaval Danau Toba yang diadakan baru-baru ini. Onan Balige diadakan setiap hari Jumat. Pasar tradisional ini sangat ramai dan jauh lebih besar dari onan di beberapa desa lain di seputaran Danau Toba karena Balige merupakan ibu kota Kabupaten Tobasa. Onan Balige di mulai dari pasar di tengah kota, dan kita akan terus
62
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
berjalan menerobos keramaian onan menuju pelabuhan. Orangorang dari berbagai desa yang berdekatan dengan Balige datang membawa hasil pertanian dan peternakan. Para pedagang dan petani juga datang dari desadesa di Pulau Samosir yang terdekat dengan Balige. Berjalanlah menuju arah pelabuhan. Kita akan melihat riuhnya para petani datang dari berbagai desa menumpang kapal-kapal kayu yang bergerak merapat. Para petani turun membawa aneka hasil bumi untuk dijual dan dibawa pulang kembali setelah menukar (membelanjakannya) dengan aneka kebutuhan pokok lainnya. Sangat menarik berkeliling dan melihat-lihat di pasar-pasar tradisional seperti di tempat ini. Kita akan menemukan lokalitas yang sangat kental. Pada tutur kata dan bahasa, pada berbagai komoditas hasil bumi yang dijual. Di Balige kita bisa melihat aneka rerempahan khas Batak, seperti andaliman, bawang batak, bawang samosir, dan komoditas khas lokal lainnya. Pisang Parapat misalnya yang hanya bisa kita temukan di daerah di seputaran Danau Toba. Oh ya saya juga melihat pedagang Raru. Kayu khas
untuk membuat minuman tuak yang membuatnya mengalami fermentasi dan menciptakan rasa unik di dalamnya. Juga pedagang kayu pinus. Potongan-potongan kayu pinus biasa digunakan masyarakat di sini sebagai kayu bakar. Jika sedang berkunjung ke Onan Balige, sempatkanlah pula melihat keunikan Onan Horbo atau pasar kerbau. Letaknya di ujung pelabuhan, ujung dari pasar tradisional di Onan Balige. Di pasar ini, para pedagang kerbau membawa kerbau-kerbau dari berbagai desa menuju Onan Balige dengan menumpang Kapal Kayu. Kapal kayu merupakan alat transportasi utama di Danau Toba. Puluhan kerbau diturunkan dari dalam kapal melalui danau. Saat kapal sudah menepi, satupersatu kerbau digiring turun melompat ke dalam danau. Kerbau-kerbau melompat lalu berenang menepi. Sebuah pemandangan unik yang tidak biasa. Seperti di sini, karakteristik alam, budaya, dan lokalitas terlihat begitu polos. Sebuah alasan untuk saya selalu menyempatkan diri berkeliling dan berkenalan dengan lokalitas di tiap pasar tradisional.
SANDAR
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
63
SANDAR
Diklat Soft Competency BICT dan TPKDB
Dare To Change Teks : Eka | Foto : Wiwik
D
are to Change and Work with Profesionalism, berani berubah dan bekerja secara profesional. Inilah tema pendidikan dan pelatihan (diklat) soft competency untuk operator dan staff Belawan International Container Terminal (BICT) dan Terminal Peti Kemas Domestik Belawan (TPKDB) yang diadakan di Hotel Santika pada 19-20 Oktober 2016. Diklat ini bertujuan untuk memotivasi perubahan perilaku dan transformasi budaya perusahaan. Juga tentang bagaimana bekerja dalam tim. Kegiatan ini juga diisi dengan refreshing untuk memberikan penyegaran kepada seluruh tim. Pesertanya terdiri dari group operator lengkap, koperasi dan pegawai, tally, supir trado, stevador BICT dan TPKDB. Setelah materi pelatihan di hari pertama yang diadakan di Hotel Santika, para peserta diklat diajak mengikuti kegiatan team building sambil ber-rafting.
64
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
Parlindungan Marpaung, pemateri diklat mengatakan bahwa pekerjaan sebagai tim di BICT dan TPKDB bisa diibaratkan seperti berolahraga rafting. Alat kerja bisa diibaratkan helm, dayung, dan rompi. Artinya dalam bekerja harus mengutamakan keamanan. Jika tidak mengutamakan keamanan akan menerima risiko seperti kepala terbentur batu saat rafting. Jika tidak menggunakan pelampung bisa hanyut saat terjatuh, dan dayung harus digunakan sesuai aturan gerakannya.
“Arus deras adalah tantangan untuk tim, tim harus bisa mengatasinya dengan kerja sama. Saat menghadapi arus deras, tiba-tiba saja bisa ada arus yang tenang, lalu ditantang lagi dengan arus kencang yang kita tidak tahu kapan harus dihadapi. Itulah transformasi, tidak nyaman tetapi harus dijalani dengan strategi agar bisa mencapai tujuan finish atau target laba perusahaan,” kata Parlindungan menambahkan.
SANDAR
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
65
SANDAR
66
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
SANDAR
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
67
SANDAR
Oleh : Qodrat Al Qadri
P
elabuhan Singapura merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Dunia dan merupakan pelabuhan laut paling besar di Asia Tenggara. Pelabuhan Singapura terhubung dengan sebanyak 600 Pelabuhan di Seluruh dunia dan ada sebanyak lebih dari 100 Negara yang berhubungan dengan pelabuhan laut Singapura. Pelabuhan Singapura juga memiliki fasilitas canggih serta terminal yang super luas, dimana secara kolektif melakukan perdagangan bahari menangani fungsi dalam pelabuhan maupun pengiriman keluar.
68
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan
SANDAR
Port of
Singapore
in Frame
Majalah
No. 12 Desember 2016 | Gema Pelabuhan
69
70
Majalah
Gema | No. 12 Desember 2016 Pelabuhan