2
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
1
Salam Redaksi “Change Management”
GEMA
P E L A B U H A N
No : 2 | Februari 2014
Pembaca Gema yang Budiman Pada bulan Januari lalu, Manajemen telah menyelenggarakan Rapat Dinas atau Radin tepatnya pada tanggal 23 – 24 Januari 2014 di Banda Aceh. Radin mempunyai sasaran utama penyusunan strategi dan program kerja untuk melampaui target RKAP yang telah diputuskan dalam RUPS. Dalam acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan Kontrak Manajemen baik Direksi maupun Cabang dan ditutup dengan Komitmen dan Deklarasi Cabang dan Kantor Pusat dalam pelaksanaan dan pencapaian RKAP tahun 2014. Radin kali ini juga menjadi momen bagi Pelindo I untuk memulai “Change Management” yang ditandai dengan ditetapkan Nilai Perusahaan baru yaitu CIPTa. Sesuai dengan tema Radin 2014 “Spirit ‘CIPTa’ Menjiwai Perilaku Kerja Untuk Menjadi Nomor 1” Pembaca Gema yang Budiman Belum lama ini Pelindo I telah menetapkan visi dan misi perusahaan yang baru yaitu Visi : “Menjadi Nomor Satu di Bisnis Kepelabuhanan” dan Misi : “Menyediakan jasa kepelabuhanan yang terintegrasi, berkualitas dan bernilai tambah untuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah”. “Change Management” dilakukan dalam rangka mencapai visi misi tersebut. Untuk mewujudkan visi misi tersebut, Pelindo I menetapkan Nilai Perusahaan untuk merubah Budaya Perusahaan. Nilai Perusahaan tersebut mencerminkan semangat Pelindo I dalam menghadapi bisnis kepelabuhanan yang semakin dinamis. Nilai Perusahaan tersebut dirumuskan dalam CIPTa yang meliputi Customer Focus, Integrity, Professionalism dan Team Work. Pembaca Gema yang Budiman Nilai Perusahaan bukan sekedar slogan namun diharapkan dapat diterapkan oleh setiap pegawai Pelindo I dalam kegiatan kerja sehari-hari. Proses perubahan budaya dalam perusahaan bukanlah hal yang mudah, dengan adanya komitmen dan tekad yang kuat dari seluruh jajaran Pelindo I, maka Pelindo I optimis dapat melakukan transformasi dan utnutk mencapai visi dan misinya menjadi nomor 1. Pada edisi kali ini, Gema menyajikan berita tentang event-event perusahaan, artikel serta informasi lain yang tentunya untuk mendorong kemajuan perusahaan. Selamat membaca !
Aktivitas Kapal yang bersandar di Dermaga Curah Cair Pelabuhan Dumai
Pembina/Penasehat : PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Corporate Secretary Redaktur Pelaksana : Asisten Corporate Secretary Humas Staff Redaksi : Lailatul Qomariyah Fiona Sari Utami Rafika Aulia Percetakan dan Fotografer : Nova Indrawan Admnistrasi : Ennyke Sandra P Design Layout : Lailatul Qomariyah.
Pelindo I ! Number One ! Redaksi Gema Pelabuhan menerima tulisan artikel, opini, foto dan surat pembaca yang berkaitan dengan Pelindo I untuk tulisan artikel, opini, foto dan surat pembaca dapat dikirimkan via email ke alamat :
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] dilengkapi dengan identitas lengkap penulis
2
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
Daftar Isi 4
PELINDO I Harus Menjadi Nomor 1 12 Pandu
22 Sandar
The Best Cabang 2013 Kembangkan Biofuel di Kuala Tanjung Pelindo I MoU dengan PTPN IV
14 Menara Pelindo I peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H Kunjungan Kadinsu ke Kuala Tanjung
Pelabuhan Dumai Raih ISO 14001 : 2004 Tingkatkan Layanan Terminal Penumpang Pelindo I MoU dengan Pelni CIPTa Take Action ! Pelindo I tandatangani kesepakatan dengan TPI untuk tingkatkan kinerja BICT
Smart Office, Smart from MSE Pelabuhan Dumai Destinasi bagi Kapal CPO Perispindo I Bakti Sosial kepada Istri Nelayan Ketua SP Pelabuhan I terpilih sebagai Ketua Umum FSPPPI Terminologi Kepelabuhanan dan Pelayaran Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
3
PANDU
“
“
PELINDO I Harus Menjadi Nomor 1 Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Bambang Eka Cahyana
4
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
PANDU
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
5
PANDU Untuk mencapai RKAP 2014, maka Pelindo I mempunyai visi baru yang telah ditetapkan yaitu ‘Menjadi nomor satu di bisnis kepelabuhanan’, maka segenap insan Pelindo I harus bekerja keras untuk mewujudkannya. Namun yang menjadi pertanyaan dimana dan kapankan kita bisa mencapai nomor 1 ?, demikian disampaikan Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana ketika memberikan arahan kepada semua peserta Rapat Dinas yang terdiri dari jajaran manajamen dan pejabat struktural serta unsur dari perwakilan Serikat Pekerja pada Rapat Dinas Pelindo I Tahun 2014 yang berlangsung di Banda Aceh pada tanggal 24 Januari 2014. “Target kita dalam 10 Tahun mendatang ini kita harus mampu menjadi nomor satu di Indonesia, dan ini berarti pada tahun tersebut kita sudah bisa melampaui pesaing-pesaing kita, nah karena oleh sebab itu Radin 2014 ini mempunyai satu makna yang sangat strategis, yaitu kita harus berubah secara drastis. Pelindo I harus mengedepankan aspek korporasi dibanding aspek birokrasi,” ujar Bambang Eka Cahyana. “Kalau kita mengedepankan aspek korporasi, ada dua hal yang harus dimiliki, yaitu pertama, kita harus berani dan mau keluar dari kandang kita, yang tidak dibatasi oleh wilayah Aceh, Sumut, Riau dan Kepulauan Riau. Pelindo I harus bisa kemana saja. Yang kedua, kita harus berani keluar dari Comfort Zone yang ada selama ini kita ciptakan sendiri, kita harus berani dan mampu menciptakan Comfort Zone yang baru yang jauh lebih tinggi dari yang ada sekarang, dan itulah mengapa pelaksanaan Radin ini dilakukan di Banda Aceh”, demikian urai Bambang Eka Cahyana. Untuk menjadi nomor satu di bisnis kepelabuhanan, banyak potensi yang kita miliki, salah satunya kekuatan Perusahaan adalah memiliki posisi strategis, dimana sebagian besar pelabuhannya berada pada jalur pelayaran internasional Selat Malaka. Disamping itu, Perusahaan juga memiliki hinterland yang dapat dikembangkan guna mendukung pengembangan pelabuhan sebagai jalur logistik utama. Dengan kondisi ini, membawa Perusahaan memiliki banyak peluang yang dapat dimanfaatkan. Peluang yang dimiliki Perusahaan diantaranya yaitu Areal perkebunan kepala sawit di Sumatera mencapai ± 5,89 juta Ha atau 76,46% dari total luas lahan perkebunan kelapa sawit nasional, dengan produksi CPO ± 17,32 juta ton atau 73,62% dari total produksi CPO tahun 2012, dengan rata-rata pertumbuhan produksi CPO sebesar 12% setiap tahun. Lalu Pertumbuhan sektor Transportasi dan Komunikasi berbasis Ekonomi Domestik tertinggi sebesar 11,5%, 6
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
dibanding sektor lainnya (sumber: BPS, 02-08-2013), dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan sebesar 9,8% 10,2% di tahun 2014. (sumber : Bank Indonesia, ”Indonesia: Rebalancing The Growth” oleh Destri Damayanti) Serta Penetapan Kuala Tanjung sebagai Hub Port (Perpres No.26/2012 Sislognas). Adapun Mapping dari sisi korporasi lainnya yaitu dari aspek perbandingan kesiapan Peralatan, Fasilitas, Produktivitas Pegawai, Perbandingan Kinerja Keuangan, Perbandingan Data Kunjungan Kapal, meskipun dari data eksisting kuantitas nya lebih kecil namun dari tingkat pertumbuhan rata-rata nya Pelindo I jauh lebih tinggi, maka dapat dianalisis bahwa kesiapan Pelindo I lebih berpotensi untuk lebih unggul dari para pesaingnya. Pembenahan dan terobosan yang dilakukan, membawa Perusahaan bertumbuh untuk mewujudkan visinya. Tahun 2014 merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah korporasi untuk mewujudkan cita-cita besar menjadi Nomor 1 dalam Bisnis Kepelabuhanan. Untuk itu, perlu disusun langkah-langkah strategis dalam mencapai target sesuai RKAP Tahun 2014. Langkah-Langkah Strategis tersebut yaitu : A. Melakukan pembenahan internal korporasi, diantaranya : 1. Peningkatan Kendali Perusahaan a. Peningkatan kualitas “data governance” b. Implementasi Manajemen Surat Elektronik (MSE) di seluruh unit kerja
PANDU B. Memperkuat bisnis yang telah dijalankan dan meraih peluang bisnis : 1. Mengembangkan Kuala Tanjung menjadi selfgenerating cargo port. 2. Mengembangkan Bisnis Logistik menjadi Logistics Provider atau 3PL. 3. Mengembangkan Terminal Peti Kemas Keperintisan. 4. Mengembangkan bisnis STS Operator, Floating Terminal, Mooring Service di perairan Riau, Kepulauan Riau dan sekitarnya. 5. Mengembangkan Terminal Curah Cair dan Terminal Curah Kering./unit usaha belum memenuhi Dari sisi evaluasi pencapaian kinerja keuangan Tahun 2013, Pencapaian pendapatan dan laba Tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan, melampaui target yang telah ditetapkan. Pertumbuhan di Tahun 2013 menunjukkan pertumbuhan pendapatan sebesar 38%(*) dan pertumbuhan laba sebesar 34%(*) dibanding realisasi tahun sebelumnya. Secara korporat, realisasi tahun 2013(*) telah memenuhi target RKAP 2013. (*Realisasi sebelum Audit) Walaupun sebagian besar cabang/unit usaha belum memenuhi target tahun 2013, kedepan kinerja seluruh cabang/unit usaha harus mencapai target yang telah ditetapkan. c. Implementasi E-Billing d. Implementasi SIM (operasional, keuangan, manajemen kinerja, HRIS) e. Peningkatan peran kendali manajer divisi/dinas dan supervisor 2. Peningkatan Kualitas Layanan a. Pembentukan “Customer Care Relationship” b. Peningkatan “Claim Responsiveness” c. Peningkatan akurasi informasi layanan d. Peningkatan keamanan dan keselamatan layanan 3. Peningkatan Kinerja Keuangan a. Penetapan standar biaya per segmen usaha b. Melakukan perubahan struktur biaya ke arah efisiensi c. Menyediakan dana belanja modal yang aman dan berbiaya rendah d. Sentralisasi penyediaan dan penggunaan BBM 4. Peningkatan Organisasi dan SDM a. Penerapan remunerasi berbasis kinerja b. Melakukan internalisasi CIPTa kepada seluruh pegawai c. Melakukan evaluasi organisasi sesuai perkembangan bisnis secara berkala 5. Peningkatan Manajemen Aset Peningkatan pengamanan dan utilisasi aset idle (Cab. Belawan, BPL, Dumai, Pekanbaru, Tanjungpinang, Kuala Langsa, Lhokseumawe dan Rengat)
Tahun 2014, Perusahaan menetapkan target pertumbuhan Pendapatan minimal sebesar 11,17% dengan pertumbuhan Laba setelah Pajak minimal sebesar 26,82%. Untuk meraih target tersebut, Perusahaan harus mampu meraih peluang dan potensi bisnis yang memberikan kontribusi pendapatan dan laba di tahun 2014. Potensi dan peluang tersebut diantaranya yaitu 1. Potensi Angkutan Peti Kemas yang berada di pelabuhan Sei Kolak Kijang Tanjungpinang (Potensi 20.000 Teus), Malahayati (20.000 Teus), Sibolga (30.000 Teus), Gunung Sitoli (80.000 Teus), Batam (300.000 Teus), Dumai (200.000 Teus), BICT Pengembangan (700.000 Teus) dan Kuala Tanjung (2.000.000 Teus), 2. Potensi Curah cair yang berada di Dumai (Potensi CPO tambahan 6.280.000 Ton), Belawan (1.500.000 ton), Kuala langsa (130.000 ton) dan Kuala Tanjung (2.500.000 ton) . 3. Potensi Curah Kering yang berada di Dumai (Potensi tambahan 1.042.000 Ton), Belawan (300.000 ton) dan Nagan Raya (31.000 ton) 4. Potensi dan Peluang bisnis Marine Service, yang belokasi di Nipah Transit Anchorage Area (NTAA), Selat Durian Anchorage Area, Karimun dan Tanjung Uncang
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
7
PANDU Selain meraih peluang bisnis yang ada, perlu dilakukan usaha-usaha intensifikasi yang mendukung peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya eksploitasi, diantaranya : 1. Percepatan Pembentukan Anak Perusahaan TCC Kuala Tanjung, Property, Rumah Sakit Pelabuhan, dan BLC. 2. Optimalisasi Aset idle di Cab. Belawan, BPL, Dumai, Pekanbaru, Tanjungpinang, Kuala Langsa, Lhokseumawe dan Rengat. 3. Peningkatan Pemanfaatan IT (MSE, E-Billing, SIM Operasional, SIM Keuangan, SIM Kinerja, HRIS). 4. Penetapan Standar Biaya per Segmen Usaha. 5. Sentralisasi penyediaan BBM serta belanja kebutuhan rutin yang sejenis. 6. Penyesuaian tarif jasa lapangan di BICT, tarif jasa kapal dan barang di Cabang Belawan, Dumai, Lhokseumawe, Sei Pakning, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Balai Asahan dan Sibolga. Untuk mewujudkannya maka setiap Cabang/Unit Usaha harus berupaya mencapai target yang telah ditetapkan serta berkomitmen dalam melaksanakan Program Kerja Manajemen (PKM) yang tertuang pada dokumen RKAP 2014 Dan kepada masing-masing Direksi, agar melaksanakan Program Kerja Manajemen (PKM) Strategis tahun 2014 sebagai berikut : A.Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha, agar : 1. Melakukan penyesuaian tarif jasa kepelabuhanan. 2. Merealisasikan pengoperasian Floating Storage Unit (FSU) di Perairan STS Tanjung Balai Karimun. 3. Merealisasikan pengoperasian Terminal Peti Kemas Keperintisan (Sei Kolak Kijang, Sibolga, Gunung Sitoli, dan Malahayati). 4. Melakukan kerjasama pengoperasian Terminal Peti Kemas di Batam. 5. Mengembangkan bisnis logistik (logistics provider/ 3PL). 6. Melakukan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung. 7. Pembangunan Terminal Multi Purpose di Nagan Raya. 8. Mendirikan anak perusahaan (Bisnis Properti, TCC Kuala Tanjung, Rumah Sakit Pelabuhan dan BLC). 9. Merealisasikan kerjasama penyediaan power plant. B.Direktur Operasi dan Teknik, agar : 1. Melakukan optimalisasi pengoperasian TCK Dumai. 2. Mengimplementasi IT dan SIM Terpadu. 3. Menyediakan fasilitas dan peralatan BM di TPK Keperintisan. 4. Menerapkan PMS untuk alat-alat produksi. 5. Menyediakan sarana penundaan dan pemanduan. 6. Mengusahakan perolehan izin untuk pengelolaan STS, Pemanduan Luar Biasa dan penetapan perairan wajib pandu (Selat Durian dan Cabang Sibolga). 8
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
7. Standarisasi penggunaan BBM untuk setiap alat produksi. 8. Peningkatan level of service di setiap segmen jasa layanan. 9. Implementasi SLA dan SLG di seluruh cabang/unit bisnis Pelindo I C. Direktur Keuangan, agar : 1. Meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan ketaatan azas dalam setiap transaksi bisnis. 2. Menyempurnakan kebijakan akuntansi anak perusahaan dan transaksi lindung nilai. 3. Menyusun kebijakan standar biaya per segmen usaha. 4. Menyajikan Laporan keuangan per terminal operator dan per segmen usaha. 5. Meningkatkan kinerja program kemitraan dan bina lingkungan. 6. Melaksanakan perjanjian Host to Host Bank Mandiri, BNI, BRI untuk pelayanan jasa kepelabuhanan di Cabang Pelabuhan Belawan, BICT, dan Dumai. 7. Menetapkan sentralisasi penyediaan dan penggunaan BBM. D. Direktur SDM dan Umum, agar : 1. Melaksanakan Organisation Development dan Empowerment SDM melalui sharing knowledge. 2. Menyiapkan Man Power Planning. 3. Merealisasikan amanat Perjanjian Kerja Bersama (PKB). 4. Melaksanakan program remunerasi yang berbasis kinerja. 5. Meningkatkan pengendalian efisiensi biaya umum dan biaya rumah tangga. 6. Melakukan evaluasi organisasi sesuai tuntutan bisnis perusahaan secara berkala Dan untuk kepada Kepala SPI, Kepala Biro dan Corporate Secretary agar melaksanakan Program Kerja Manajemen (PKM) Strategis tahun 2014, yaitu : 1. Kepala SPI, agar : a. Melakukan perbaikan SOP secara kontinyu. b. Meningkatkan efektivitas implementasi pengendalian internal pada cabang pelabuhan yang telah dilaksanakan asessment. 2. Kepala Biro Logistik, agar : a. Meningkatkan kosistensi penggunaan e-procurement. b. Meningkatkan efektivitas proses pengadaan barang dan jasa. 3. Kepala Biro Hukum, agar : a. Melakukan due diligent. b. Mereview peraturan perusahaan agar mengikuti perubahan perundangan yang terkait. c. Menangani gugatan atas kepemilikan aset. 4. Corporate Secretary, agar : a. Konsistensi penerapan perusahaan.
tentang
praktik
GCG
PANDU
b. Meningkatkan nilai tambah dalam kegiatan hubungan Institusional dan Internasional. c. Meningkatkan ‘image’ perusahaan (image building) dan hubungan dengan stakeholder. Dalam mencapai target dan program tersebut, kita harus melakukan Perubahan yang dituangkan dalam Program Transformasi Korporat, yaitu Transformasi SDM, Transformasi Bisnis dan Transformasi Budaya sebagaimana yang telah dicanangkan pada Rapat Kerja penyusunan RKAP 2014. Program Kerja Manajemen Direktorat dan Non-Direktorat Tahun 2014 merupakan landasan bagi terwujudnya Transformasi Korporat untuk Transformasi SDM maupun Transformasi Bisnis. Untuk itu maka masih diperlukan Program Kerja Manajemen untuk mewujudkan Transformasi Budaya. Langkah-Langkah Transformasi Budaya itu sebagai berikut : 1. Menyusun Program Pembinaan Karakter yang inline dengan Program Bisnis Perusahaan. 2. Melakukan Pembinaan Karakter Karyawan Berbasis pada Nilai-Nilai Korporasi. 3. Melakukan keseharian.
Peneladanan
di
berbagai
aktivitas
4. Melakukan Pembiasaan Perilaku yang sesuai dengan Nilai-Nilai Korporasi. Nilai-Nilai Korporasi yang harus diinternalisasikan kepada pegawai adalah CIPTa (Customer Focus, Integrity, Professionalism, Teamwork). dan dalam upaya pencapaian target RKAP 2014, beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Target Pendapatan Tahun 2014 adalah target minimal yang harus dicapai. 2. Realisasi Biaya Eksploitasi Tahun 2014, maksimal sebesar 90% dari Anggaran. 3. Insan Pelindo I harus ‘berubah’ untuk selalu memenuhi harapan pelanggan, memiliki iman dan integritas tinggi, bekerja secara profesional, dan tulus untuk saling bekerja sama. Dan apabila kita sudah melakukan dengan mempedomani program-program yang telah ditargetkan tersebut, tentu Target Laba tahun 2014 bisa dapat dicapai, dan tidak mustahil untuk menjadi nomor satu dibisnis kepelabuhanan pun dapat diraih, ujar Dirut Pelindo I Bambang Eka Cahyana menutup arahannya. (red)
Pelindo I ! Number One ! Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
9
PANDU
RADIN 2014
Dalam
Gambar
Welcome
Dinner 22 Januari 2014 Tari Saman Mengawali Pembukaan Acara Welcome Dinner
Sambutan Pembukaan
Suasana Acara
Hiburan
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha, Syahputra memberikan sambutan pembukaan
Peserta sedang menikmati acara Welcome Dinner
Direktur SDM dan Umum Imran Iskandar dan Komisaris Icu Zukafril menyanyikan lagu pada acara Welcome Dinner
RADIN 2014
23Januari 2014 Pembukaan RADIN 2014 Tarian ‘Pemulia Jamee’ mengawali pembukaan Acara Rapat Dinas 2014
10 Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
PANDU
Sambutan Pembukaan
Sesi Pencerahan
Sesi Pencerahan
Sesi Tanya Jawab
Sambutan sekaligus Pembukaan Radin 2014 oleh Komisaris Utama, Iskandar Abubakar
oleh Prof. Renald Khasali, Guru Besar UI
oleh Icu Zukafril, Komisaris Pelindo I
Sesi diskusi antara Direksi dan peserta RADIN 2014
Cabang Terbaik
Kontrak Manajemen
Kontrak Manajemen
Penutupan
Cabang Belawan dan Dumai meraih sebagai Cabang Terbaik
Komisaris Utama, Iskandar Abubakar menandatangani Kontrak Manajemen Direksi
Direktur Utama, Bambang Eka Cahyana memberikan Kontrak Manajemen kepada Cabang
Direktur Keuangan, Farid Luthfi memberikan sambutan penutupan
Foto Bersama
Tendangan Pertama
Tim sepak bola berfoto bersama dengan Direksi
Direktur Utama melakukan tendangan pertama pembukaan
Sepak Bola Pantai
Port Visit
Sholat Jum’at
Direktur SDM dan Umum, Imran Iskandar dan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha bersama para pegawai ikut bermain sepak bola dipantai Ujong Batee
Foto bersama ketika kunjungan ke Pelabuhan Malahayati.
Peserta Radin usai Sholat Jum’at di Mesjid Raya Baiturraman Banda Aceh
RADIN
Gathering
24Januari 2014
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
11
PANDU
The
Best
R
Cabang 2013 2013 telah kita lewati. banyak pencapaian “Tahun yang telah dilaksanakan. Berbagai peluang bisnis yang tersebar diseluruh wilayah kerja operasional Pelindo I telah dioptimalkan untuk diraih. Sepanjang tahun 2013 berbagai upaya cabang dalam memberikan hasil yang terbaik bagi kemajuan perusahaan memiliki berbagai tantangan dan dinamika yang berbeda-beda sesuai karakteristik wilayah kerjanya. Kerja keras dan semangat yang luar biasa telah dipersembahkan oleh berbagai cabang dan unit usaha tersebut.
“
12 Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
apat Dinas Tahun 2014 menjadi momentum dalam mengevaluasi sekaligus apresiasi kepada Cabang dan unit usaha yang telah memberikan hasil terbaiknya. Melalui Tim Steering Committee Radin 2014 yang dikomandani M. Hamied Wijaya dan Sekretaris Syaiful serta beberapa anggota telah menetapkan Cabang dan unit usaha tersebut dalam pemeringkatan. Adapun kriteria dan acuan yang dipergunakan yaitu Capaian Laba, Capaian Pendapatan, Pengendalian Biaya, Operating Ratio serta Pencairan Piutang. Nilai terbaik adalah yang bisa melewati skor nilai 100. Setelah melalui penilaian, evaluasi dan pembahasan, akhirnya ditetapkan hanya dua cabang yang mencapai nilai tersebut, yaitu Cabang Belawan dan Dumai. Atas pencapaian itu kedua Cabang tersebut diberikan Apresiasi oleh Manajemen. Selamat kepada yang terbaik !! Semoga ini memberikan motivasi bagi Cabang dan unit usaha lainnya. Bagi Cabang dan Unit Usaha yang belum berhasil mencapai hasil tersebut tentunya ini menjadi pemicu semangat untuk memberikan hasil terbaiknya di Tahun 2014 ini. Berikut ditampilkan ‘The Best 10 Cabang’ atas pencapaian ditahun 2013, berikut sesuai tabel. (red) No.
Cabang / Unit Usaha
Total Skor
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Belawan Dumai Tanjung Pinang BICT Batam Tanjung Balai Asahan RS Pelabuhan Medan Sibolga Sei Pakning Pekanbaru
110.14 102.90 99.56 98.22 88.36 86.71 84.13 81.39 79.92 79.80
Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PANDU Pelabuhan Indonesia I (Persero) menandatangani “ PT Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/
MoU) dengan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) atau PTPN IV tentang Kerjasama Pengembangan Bisnis Biofuel di Kuala Tanjung. Kerjasama ini merupakan wujud Sinergi BUMN yang bertujuan untuk ekspansi bisnis dalam bentuk pengembangan bisnis biofuel.
“
Kembangkan
Biofuel
di Kuala Tanjung, Pelindo I Tandatangani MoU dengan PTPN IV
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana dan Erwin Nasution, Direktur Utama PTPN IV, mewakili PTPN IV, bertempat di Grand Aston Hotel, Medan pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2014. MoU ini dimaksudkan untuk menjadi dasar pelaksanaan kerjasama pembentukan anak perusahaan patungan atau bentuk kerjasama lainnya untuk pengembangan bisnis biofuel dan bertujuan untuk mensinergikan sumber daya yang dimiliki oleh kedua belah pihak dalam perwujudan kerjasama tersebut. Dalam sambutannya, Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana menyampaikan terimakasih kepada PTPN IV yang telah memberi kesempatan kepada Pelindo I untuk bersamasama dengan PTPN IV mengembangkan bisnis biofuel di Kuala Tanjung. “Bisnis Biofuel mempunyai prospek bisnis yang cukup menjanjikan di masa mendatang. Saya yakin penandatangan MoU ini, tidak hanya akan memberi banyak manfaat bagi Pelindo I dan PTPN IV namun juga Negara karena akan mengurangi defisit APBN akibat impor BBM yang tinggi,” kata Bambang. Walaupun bisnis biofuel bukan merupakan main business Pelindo I, karena main business Pelindo I adalah pelayanan kapal dan bongkar muat, menurutnya bila bisnis biofuel berhasil dijalankan maka akan menjadi pendukung bagi bisnis utama Pelindo I. “Bisnis Biofuel ini merupakan ekpansi bisnis Pelindo I. Semoga bisnis biofuel ini bisa menjadi trigger bagi main business Pelindo I,” kata Bambang. Bambang menambahkan bahwa saat ini Pelindo I memang sedang giat melakukan ekspansi bisnis. Dia berharap kerjasama pengembangan bisnis biofuel ini akan menciptakan
bisnis-bisnis turunan selanjutnya. “Kerjasama ini harus segera ditindaklanjuti,” tegas Bambang. Dalam sambutannya, Direktur Utama PTPN IV, Erwin Nasution, mengungkapkan terimakasih kepada Pelindo I atas kerjasama pengembangan bisnis biofuel di Kuala Tanjung. Menurutnya, kerjasama ini merupakan sinergi BUMN yang saling menguntungkan. “PTPN IV mempunyai pengalaman tentang pengembangan biofuel dan PTPN IV membutuhkan Pelindo I untuk mengembangkan bisnis tersebut. Kerjasama ini adalah momen yang tepat untuk memanfaatkan sumbersumber daya yang dimiliki oleh PTPN IV dan Pelindo I,” kata Erwin. Senada dengan Bambang, Erwin menjelaskan bahwa bisnis biofuel mempunyai prospek luar biasa dalam memproduksi energi terbarukan. Apalagi Sumatera merupakan salah satu penghasil kelapa sawit di Indonesia yang menjadi bahan dasar biofuel. “Bisnis biofuel adalah cita-cita kami dari dulu. Kami berharap kerjasama ini dapat segera diwujudkan menjadi lebih nyata,” harap Erwin. Ruang lingkup MoU yang terdiri dari pembentukan tim proyek dan penyusunan studi kelayakan dan rencana usaha yang meliputi profil proyek biofuel, aspek pasar, aspek teknis dan teknologi, aspek lingkungan, aspek keuangan dan keekonomian, aspek manajemen resiko, aspek hukum serta aspek lainnya. Turut hadir dalam penandatangan Nota Kesepahaman tersebut jajaran Direksi dan Pejabat Pelindo I serta jajaran Direksi dan Pejabat PTPN IV. (red)
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
13
MENARA
Pelabuhan
Dumai Raih ISO 14001 : 2004
elabuhan Dumai, salah satu Cabang pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen ISO 14001 : 2004 dalam ruang lingkup Penyediaan Jasa Kepelabuhanan (Pelayanan
P
14 Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
Kapal, Kargo dan Penumpang) dari TUV NORD Indonesia. Sertifikat ini juga merupakan komitmen Pelindo I untuk menjalankan bisnis kepelabuhanan secara bertanggung jawab, aman dan berkelanjutan serta memperhatikan aspek lingkungan.
MENARA Ada tiga komitmen dasar yang diperlukan dalam kebijakan lingkungan yang memenuhi persyaratan ISO 14001. Diantaranya pencegahan pencemaran, kesesuaian dengan undang-undang dan perbaikan berkesinambungan dari Sistem Manajemen Lingkungan (SML). Komitmen ini membantu mendorong perbaikan kinerja lingkungan di sekitar perusahaan secara keseluruhan. Sertifikat ini berlaku 3 (tiga) tahun dari 28 Oktober 2013 sampai dengan 27 Oktober 2016. Proses Sertifikasi dilakukan dalam beberapa tahap. Langkah pertama adalah dilakukan kunjungan pendahuluan PT TUV Nord untuk melakukan pendefinisian ruang lingkup sertifikasi dan melihat analisis gap dan diagnosis antara standar yang diterapkan oleh perusahaan terhadap ISO 14001:2004. Kemudian dilakukan Audit Sertifikasi yang meliputi dua tahap, pertama yaitu Audit pendahuluan, yakni audit dokumen dan pre-audit untuk menguji tingkat penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 di perusahaan. Tahap kedua, Audit sertifikasi, yakni audit komprehensif untuk menilai efektivitas penerapan sistem manajemen lingkungan di lapangan berdasarkan sistem dokumentasi yang telah dibuat dan ruang lingkup aplikasi sistem manajemen lingkungan. Kemudian baru dikeluarkan Sertifikat oleh PT TUV Nord Indonesia sesuai dengan ruang lingkup penerapan sistem manajemen lingkungan dan standar yang diaplikasikan oleh perusahaan serta berlaku selama 3 tahun sejak tanggal pengesahannya. Sertifikat baru bisa diterbitkan setelah perusahaan melakukan tindak perbaikan (corective action, CA) terhadap hasil temuan audit; Audit pengawasan (Surveillance Audit) akan dilakukan oleh PT TUV Nord Indonesia setiap 1 tahun sekali untuk memantau tingkat pemeliharaan sistem managemen lingkungan di perusahaan; Audit sertifikasi-ulang : setelah 3 tahun PT TUV Nord Indonesia akan melakukan audit sertifikasi secara keseluruhan terhadap perusahaan untuk memperbaharui masa berlaku sertifikat. Auditor PT TUV-NORD Indonesia telah diakreditasi sebagai lembaga sertifikasi sistem manajemen lingkungan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Indonesia, yang telah sering melakukan pengakuan dengan International Accreditation Forum (IAF).
Sistem Manajemen ISO 14001:2004 adalah sebuah standar internasional yang diterbitkan oleh International Organization for Standardization, berkaitan dengan pengelolaan lingkungan yang mengatur bagaimana perusahaan menjalankan bisnisnya yang tidak mencemari lingkungan, dan bagaimana perusahaan mematuhi segala ketentuan hukum yang berkaitan dengan lingkungan yang berlaku di negaranya.
Sertifikasi ini memberikan manfaat berupa adanya jaminan kualitas produk layanan dan proses pelayanan di Pelabuhan Dumai, meningkatkan kepercayaan pelanggan, serta meningkatkan produktivitas perusahaan. Dan tentunya menjadi langkah Pelindo I menuju pengembangan perusahaan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. (red)
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
15
MENARA
Tingkatkan Layanan
Terminal Penumpang
Pelindo I Tandatangani MoU dengan PT Pelni
“
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni tentang Kerjasama Penggunaan Terminal Penumpang di Pelabuhan Belawan. Kerjasama ini merupakan wujud Sinergi BUMN yang bertujuan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat pengguna jasa transportasi laut di Pelabuhan Belawan.
“
P
enandatanganan dilakukan oleh Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I, Syahputra Sembiring mewakili Pelindo I dan Direktur Utama PT Pelni, Syahril Japarin, mewakili PT Pelni, bertempat di Kantor Pusat Pelindo I pada hari Jumat tanggal 17 Januari 2014. MoU ini mempunyai ruang lingkup pemanfaatan terminal penumpang dan fasilitasnya di Pelabuhan Belawan untuk mendukung layanan kepada masyarakat pengguna jasa transportasi laut. Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana yang hadir pada kesempatan tersebut dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap upaya PT Pelni untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Pelayanan ke publik harus diutamakan. Jika PT Pelni mau melakukan perubahan untuk meningkatkan pelayanan publik, maka perubahan harus dilakukan secara revolusioner,” himbau Bambang. Bambang menjelaskan bahwa peningkatan pelayanan kepada publik bisa belajar dari BUMN lain yang telah berhasil seperti misalnya PT. Kereta Api Indonesia. “Peningkatan pelayanan di pelabuhan dapat dilakukan dengan penataan secara tertib kepada penumpang melalui ticketing dan perbaikan sistem kargo,” jelas Bambang. “MoU ini menjadi langkah awal untuk perubahan peningkatan pelayanan publik di pelabuhan oleh PT Pelni dan Pelindo I. Dan perubahan yang dilakukan harus perubahan yang revolusioner,” tegas Bambang. 16 Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
Senada dengan Bambang, Direktur Utama PT Pelni, Syahril Japarin mengakui bahwa PT Pelni perlu banyak melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja pelayanan kepada para pengguna jasa transportasi laut. “Saya ucapkan terimakasih kepada Pelindo I yang selama ini telah banyak membantu pelayanan penumpang di Pelabuhan Belawan. Tahun ini, kami sedang berupaya untuk peningkatan kinerja pelayanan operasional kapal baik embakarsi maupun debarkasi penumpang, bongkar dan muat barang PT Pelni di seluruh Indonesia,” jelas Syahril. Syahril menjelaskan bahwa PT Pelni akan melakukan banyak perubahan dalam sistem pelayanan untuk meningkatkan pelayanan kepada publik yang meliputi embarkasi seperti ticketing dan juga di bidang lainnya. “Penandatangan MoU dengan Pelindo I ini merupakan project awal untuk melakukan perubahan-perubahan selanjutnya di PT Pelni,” jelas Syahril “Sebagai sesama BUMN, kami mohon dukungan Pelindo I untuk perubahan-perubahan yang akan kami lakukan supaya kinerja pelayanan lebih baik lagi. Semoga Pelindo I dan PT Pelni dapat bersinergi dengan baik,” harap Syahril. Turut hadir dalam penandatangan Nota Kesepahaman tersebut Direktur Operasi dan Teknik Pelindo I, Iman Sulaiman, GM Cabang pelabuhan Belawan, Sahat Prawira serta Tim dari PT Pelni yang terdiri dari Kepala Biro Hukum dan General manager PT Pelni wilayah Sumatera. (red)
MENARA
CIPTa
Take Action! P
erubahan lingkungan bisnis adalah faktor yang sangat berpengaruh pada proses bisnis sebuah perusahaan. Perubahan ini harus dapat direspon secara positif oleh perusahaan, supaya perusahaan tersebut dapat bertahan dan meraih keunggulan kompetitif. Salah satu caranya adalah dengan melakukan “Change Management”.
Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
17
MENARA
“Change Management” dapat didefinisikan sebagai serangkaian proses yang digunakan untuk memastikan bahwa perubahan yang signifikan dapat dilakukan secara terkontrol dan sistematis, untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan dalam rangka meningkatkan keterlibatan dan pencapaian tujuan perusahaan untuk melakukan transformasi yang efektif. Sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis kepelabuhanan, PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I tidak terlepas dari pengaruh perubahan dan perkembangan dunia bisnis kepelabuhanan yang selalu dinamis. Pengelolaan pelabuhan sendiri harus sejalan dengan aktivitas ekonomi. Akivitas ekonomi yang meningkat harus mampu dijawab pengelola pelabuhan dalam hal ini Pelindo I, sehingga pertumbuhan ekonomi negara terus berjalan. Pada sisi yang lain, Pelindo I juga dihadapkan pada kondisi bisnis kepelabuhanan dunia yang terus berkembang serta terbukanya persaingan bisnis sebagai akibat dari penerapan UU no 17 Tahun 2018 tentang Pelayaran. Kondisi bisnis yang selalu berubah menuntut Pelindo I untuk responsif terhadap perubahan yaitu dengan melakukan “Change Management”. Langkah pertama, Pelindo I mengubah visi dan misi perusahaan. Yaitu Visi menjadi : “Menjadi Nomor Satu di Bisnis Kepelabuhanan”. Dan Misi menjadi : “Menyediakan jasa kepelabuhanan yang terintegrasi, berkualitas dan bernilai tambah untuk memacu pertumbuhan ekonomi wilayah”. Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan memiliki tata nilai yang baru yaitu CIPTa, yang terdiri dari
Customer Focus, Integrity, Profesionalism, dan Teamwork. 18 Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
Tata nilai ini dimaksudkan s ebagai p e doman bagi Perusahaan dalam menerapkan etika berbinis dan tatanan perilaku bagi Insan Perseroan dalam melaksanakan pekerjaannya. Tata Nilai Perusahaan adalah turunan dari budaya perusahaan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar atau filosofi operasional yang menjadi pedoman pelaksanaan dan acuan perilaku organisasi secara internal dan juga dalam memberikan pelaporan pada rekan, pelanggan dan pemegang saham. Tata Nilai Perusahaan merupakan pendorong dalam perilaku yang diharapkan dari seluruh pegawai dan termasuk salah satu komponen dalam Kode Etik Perusahaan. Perusahaan telah merumuskan empat nilai perusahaan yaitu :
1. Customer Focus (Fokus kepada Pelanggan) yaitu “Proaktif membangun hubungan dengan pelanggan sebagai upaya untuk memahami kebutuhan pelanggan baik internal maupun ekstenal, dan cepat tanggap dalam menyediakan solusi yang prima dengan semangat mengedepankan aspek kepuasan pelanggan, serta mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan dimasa mendatang.” Melalui perilaku kunci : Proaktif dan Cepat Tanggap serta mengutamakan Pelayanan Prima dan Kepuasan Pelanggan
MENARA 2. Integrity (Integritas) yaitu “ Jujur dan bersikap transparan dalam bekerja dengan mengacu kepada peraturan dan kebijakan serta mengedepankan prinsip, nilai maupun etika perusahaan yang didukung oleh sikap berani dan konsisten dalam mempertanggung jawabkan keputusan dan tindakan yang diambil demi kepentingan perusahaan”. Melalui perilaku kunci : Jujur dan Taat, serta Berani dan Bertanggung jawab. 3. Professionalism (Profesionalisme) yaitu “ Memiliki penguasaan terhadap bidang pekerjaan meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap serta senantiasa memberikan hasil kerja yang terbaik dari segi waktu, ketepatan, dan kualitas yang dilandasi oleh disiplin yang tinggi dan semangat pembaharuan “. Melalui perilaku kunci : Kompeten dan Disiplin, serta Berkualitas. 4. Teamwork (Kerjasama) yaitu “ Berkolaborasi dan menciptakan sinergi dengan orang lain dalam upaya memberikan performa terbaik untuk mencapai sasaran perusahaan dengan bekerja sama secara tulus dan senantiasa memelihara budaya toleransi, saling menghargai, serta menjaga keutuhan dan keharmonisan kelompok kerja sebagai satu kesatuan yang kokoh”. Melalui perilaku kunci : Berkolaborasi dan Bersinergi, serta Tulus dan Saling Menghargai. Spirit CIPTa harus terinternalisasi dalam diri pegawai Pelindo I yang terwujud dalam aktivitasnya sehari. Berikut beberapa perilaku yang harus dilakukan dan dihindari dalam penerapan CIPTa.
1. Customer Focus
• Perilaku yang diharapkan: a. Berperan aktif mencari tahu kebutuhan pelanggan. b. Memberikan respon yang cepat dan solusi yang terbaik atas setiap keluhan pelanggan. c. Memberikan pelayanan secara cepat dan menyelesaikan setiap kegiatan dengan tepat waktu. d. Mengutamakan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. e. Mendengarkan dan menghargai masukan, saran dan umpan balik dari pelanggan. f. Berempati kepada para pelanggan. g. Menciptakan dan mempertahankan hubungan yang erat dan positif dengan pelanggan. h. Melihat anggota tim lain atau bidang lain sebagai internal customer yang perlu dilayani.
• Perilaku yang tidak diperbolehkan : a. Tidak memenuhi kebutuhan pelanggan. b. Lamban dalam memenuhi permintaan pelanggan. c. Bertindak pasif dalam melayani pelanggan. d. Bereaksi negatif terhadap keluhan pelanggan. e. Bersikap kasar atau acuh terhadap pelanggan. f. Melempar tanggung jawab.
2. Integrity
• Perilaku yang diharapkan: a. Bekerja dengan berpedoman pada peraturan dan kebijakan Perusahaan. b. Menyimpan dan menjaga rahasia perusahaan. c. Menyajikan data dan informasi secara jujur. d. Berani dan tegas dalam mengambil keputusan yang terkait untuk kepentingan Perusahaan. e. Konsisten atas setiap perkataan dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. • Perilaku yang tidak diperbolehkan : a. Melakukan praktik-praktik kecurangan, melanggar peraturan, kebijakan dan kode etik perusahaan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. b. Menerima pemberian gratifikasi, pembayaran langsung, hadiah ataupun uang dari pihak lain yang dapat berdampak pada kerugian Perusahaan. c. Melakukan benturan kepentingan. d. Membocorkan rahasia perseroan. e. Bersikap subyektif dalam bertindak atau mengambil keputusan. f. Menyalahgunakan wewenang dan jabatan.
3. Professionalism
• Perilaku yang diharapkan: a. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, cepat dan akurat. Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
3. Professionalism
19
MENARA b. Senantiasa belajar dan berusaha mengembangkan kemampuan diri. c. Selalu berupaya melakukan penyempurnaan pekerjaan secara terus menerus. d. Menggunakan kewenangannya untuk kepentingan Perusahaan. e. Memberikan hasil kerja yang terbaik. f. Melaksanakan prosedur kerja dalam memberikan jasa kepelabuhan bagi pengguna jasa. g. Selalu meningkatkan kualitas pekerjaan. • Perilaku yang tidak diperbolehkan : a. Tidak menyelesaikan pekerjaan yang diberikan sesuai dengan jabatannya. b. Menolak mempelajari hal-hal baru. c. Melakukan aktivitas, pekerjaan sampingan atau jabatan rangkap yang dapat mengganggu tugas. d. Tidak fokus dalam bekerja. e. Tidak memberikan hasil kerja sesuai standar.
4. Teamwork
• Perilaku yang diharapkan: a. Selalu berkoordinasi, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan sesama rekan kerja. b. Menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak internal dan eksternal untuk kepentingan Perusahaan. c. Berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan orang lain. d. Menghargai orang lain dan dapat menerima pendapat orang lain. e. Menunjukkan empati dan menawarkan diri untuk membantu orang lain yang membutuhkan. f. Saling menghormati antara sesama pegawai tanpa membedakan suku, agama, ras, gender dan golongan. • Perilaku yang tidak diperbolehkan : a. Tidak mau berkoordinasi dengan pihak lain. b. Bersikap egois dan mementingkan diri sendiri. c. Melakukan tekanan, penghinaan dan pelecehan terhadap pegawai lain. d. Menolak kritikan dan masukan dari orang lain. Penanggung jawab Penerapan CIPTa Agar penerapan CIPTa terimplementasikan dalam diri pegawai dengan baik maka telah diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing Direksi berdasarkan Corporate Value PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) yakni CIPTa sebagai berikut : 20 Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
1. Customer Focus oleh Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha yang bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan komersialisasi perusahaan, merencanakan investasi, bersama dengan Direktur Operasi dan Teknik mengendalikan implementasi investasi, progress hasil investasi sesuai dengan yang direncanakan, menanyakan kepada seluruh cabangcabang pelabuhan terkait perkembangan investasi dan bisnisnya serta perkembangan anak perusahaan dan bisnis marine. 2. Integrity oleh Direktur Keuangan yang bertugas dan bertanggung jawab untuk mengurus seluruh aktivitas keuangan di perusahaan termasuk mengawal secara penuh dan bertanggung jawab mencari modelmodel financing, investor relationship, memantau perkembangan anak perusahaan dan melakukan pembinaan anak perusahaan. 3. Professionalism oleh Direktur SDM dan Umum yang bertugas dan bertanggung jawab terkait dengan seluruh bagian SDM dan membantu pembinaan bidang Corporate Secretary bersama Direktur Utama untuk peningkatan image perusahaan. 4. Teamwork oleh Direktur Operasi dan Teknik yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap bidang operasional perusahaan, teknik dan perancangan fasilitas dan alat, seluruh kegiatan investasi sesuai dengan butir a, serta rencana pengembangan Terminal Petikemas Belawan. 5. Sementara Direktur Utama bertugas dan bertanggung jawab untuk mengendalikan pelaksanaan kebijakan para Direksi serta pembinaan Bidang Satuan Pengawasan Intern (SPI), Biro Logistik, Biro Hukum dan Corporate Secretary. Nilai Perusahaan bukan sekedar slogan namun diharapkan dapat diterapkan oleh setiap pegawai Pelindo I dalam kegiatan kerja sehari-hari. Proses perubahan budaya dalam perusahaan bukanlah hal yang mudah, dengan adanya komitmen dan tekad yang kuat dari seluruh jajaran Pelindo I, maka Pelindo I optimis dapat melakukan transformasi dan untuk mencapai visi dan misinya menjadi nomor I. (red)
MENARA
Tingkatkan Kinerja Terminal Domestik BICT, Pelindo I Tandatangani Kesepakatan dengan PT Terminal Peti Kemas Indonesia
“
Dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan terminal domestik Belawan International Container Terminal (BICT), PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) menandatangani Kesepakatan Bersama dengan PT Terminal Petikemas Indonesia atau PT TPI tentang Pelaksanaan program “Performance Improvement” Terminal Petikemas Domestik BICT.
“
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Operasi dan Teknik Pelindo I, Iman A. Sulaiman mewakili Pelindo I dan Arief Suhartono, Direktur Utama PT TPI, mewakili PT TPI, bertempat di Kantor Pusat Pelindo I, Medan pada hari Rabu tanggal 5 Februari 2014. Kesepakatan Bersama ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan program peningkatan kinerja terminal atau ‘Performance Improvement Program’ (PIP) di Terminal Petikemas Domestik BICT yang dimulai dari perencanaan, implementasi, dan konsekuensi biaya yang ditimbulkan, dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kapasitas, kinerja pelayanan, dan efisiensi yang tinggi di Terminal Petikemas Domestik BICT sehingga dapat mengakomodasi pertumbuhan. Penandatanganan kesepakatan ini adalah untuk meningkatkan kinerja pelayanan Terminal Petikemas Domestik BICT milik Pelindo I. Kesepakatan ini adalah untuk melaksanakan program peningkatan kinerja terminal ‘Performance Improvement Program (PIP)’ secara komprehensif, sehingga diharapkan akan diperoleh
kapasitas, kinerja, dan efisiensi yang lebih tinggi dalam mengakomodasi pertumbuhan. Ruang lingkup kesepakatan bersama ini mencakup penyusunan konsep PIP Terminal Petikemas Domestik BICT yang meliputi peningkatan kondisi infrastruktur terminal, kinerja dan kapasitas alat bongkar muat, efektivitas mekanisme perencanaan dan pengendalian, proses kerja operasi, kelancaran proses billing, keahlian pegawai terminal, mengoptimalkan kondisi organisasi terminal serta peningkatan kapasitas dan kelancaran dukungan sistem IT melalui “system enhancement program. PT Terminal Petikemas Indonesia adalah anak perusahaan bersama PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV (Persero) yang diharapkan dapat menekan biaya logistik nasional. PT TPI ini dimaksudkan untuk mewujudkan konsep Pendulum Nusantara. Konsep Pendulum Nusantara adalah untuk menghubungkan antara wilayah Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur, dengan pelabuhan sebagai pintu gerbangnya. Ada enam pelabuhan yang disiapkan Pelindo untuk mendukung konsep tersebut. Pelabuhan-pelabuhan itu adalah Pelabuhan Belawan yaitu Terminal Domestik BICT, Pelabuhan Batu Ampar Batam, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Sorong di Papua. Penandatanganan kerja sama ini dihadiri oleh jajaran Direksi dan pejabat Pelindo I serta jajaran Direksi PT TPI. (red) Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
21
SANDAR
Teladani Rasulullah
Maulid Nabi merupakan salah satu bentuk “peringatan ulang tahun Nabi Muhammad Muhammad SAW SAW. Makna penting dari peringatan ini adalah menauladani setiap akhlak dan perilaku yang telah dilakukan Rasulullah Muhammad SAW sepanjang hidupnya.
“
Hal tersebut diungkapkan Farid Lutfi, Direktur Keuangan PT Pelabuhan Pelindo I (Persero) dalam sambutannya membuka acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H Pelindo I di Masjid Al Bahar Kantor Pusat Pelindo I Medan pada hari Kamis tanggal 6 Februari 2014. Dalam sambutannya, Farid menyampaikan bahwa tema peringatan Maulid Nabi kali ini “Dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kita Jadikan sebagai Momentum Membudayakan Tata Nilai CIPTa untuk Mendorong Perilaku Kerja yang Lebih Produktif” turut mendukung internalisasi Nilai Perusahaan Pelindo I yang baru yaitu CIPTa (Customer Focus, Intergrity, Professionalism dan Teamwork. Menurutnya, Tata Nilai CIPTa secara tidak tidak disadari sebenarnya mengacu pada sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah Muhammad SAW. “Nilai Customer Focus atau Fokus terhadap Pelanggan ada pada diri Nabi karena Nabi Muhammad SAW adalah seorang pengusaha dan pedagang sukses. Dalam berdagang, Nabi Muhammad terkenal dengan tutur katanya bagus, ramah, santun, menghormati pelanggan dan selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan,” jelas Farid. “Nilai Integrity atau kejujuran dimana pada saat itu Nabi Muhammad terkenal dengan kejujurannya dan bisa percaya ketika menjalankan bisnisnya. Nilai Professionalism atau professional, Nabi Muhammad sangat professional dalam bidangnya sebagai pedagang serta nilai Teamwork atau kerjasama terlihat ketika Nabi Muhammad dipercaya banyak orang untuk melakukan kerjasama dan investasi,” kata Farid. “Menauladani hidup Rasulullah dengan menerapkan Nilai Perusahaan, maka bukan hal yang tidak mungkin kita dapat 22 Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
dalam Bekerja, Pesan Peringatan
Maulid Nabi 1435 H di Pelindo I mencapai target perusahaan pada tahun 2014, InsyaAllah akan tercapai,” ujar Farid optimis. Hadir dalam peringatan Maulid Nabi tersebut, Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA untuk memberikan tausyiahnya. Dalam tausyiahnya, Hasballah menekankan pada pentingnya menerapkan Nilai-Nilai Akhlak Rasulullah dalam rangka peningkatan kinerja dan etos kerja. Senada dengan Farid, Hasballah menyampaikan bahwa Nilai-Nilai Perusahaan Pelindo I adalah Nilai-Nilai yang ada pada diri Rasulullah. Nilai-nilai positif ini adalah untuk membangun insan yang beradab dan berperadaban. “Suatu bangsa akan hancur bila peradaban hancur, dan bangsa akan kuat bila peradabannya juga kuat,” kata Hasballah. Begitu juga dengan Pelindo I, kata Hasballah, jika Pelindo I ingin membangun para pegawai yang berintegritas dan kebersamaan yang kuat, maka para pegawai Pelindo I dapat meneladani sifat-sifat Rasulullah. Hasballah menjelaskan ada tiga pilar utama untuk membangun Pelindo I yang kuat yaitu Spiritual, Intelektual dan Material. “Spiritual ini terwujud dimana para pegawai mempunyai akhlak dan etika yang baik. Intelektual terwujud dimana para pegawai mempunyai pendidikan yang bagus dan ilmu yang mumpuni serta Material dimana Pelindo I mempunyai sumber daya yang cukup untuk mencapai tujuan perusahaan,” jelas Hasballah. “Jika tiga pilar utama tersebut dapat menyatu di Pelindo I, maka pegawai Pelindo I akan mempunyai etos kerja yang tinggi dan dapat mencapai tujuan perusahaan,” kata Hasballah. (red)
SANDAR
Kunjungan
Kadinsu ke Kuala Tanjung
“
Proyek pembangunan Hub Port Internasional Kuala Tanjung oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I cukup menyedot perhatian banyak investor lokal dan internasional
“
Hal tersebut terlihat ketika Kamar Dagang Industri (Kadin) Sumatera Utara, yang dipimpin ketuanya Ivan Batubara beserta rombongan melakukan kunjungan ke Pelabuhan Kuala Tanjung pada hari Kamis tanggal 6 Februari 2014. Pada kunjungan tersebut juga didampingi Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Impor Sumut, Khairul Mahali serta Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatera Utara yang membawa rombongan pengusaha dari Saudi Arabia, Mesir, dan India yang berjumlah 10 orang untuk melihat peluang investasi di Pelabuhan Kuala Tanjung. Kedatangan rombongan tersebut disambut oleh General Manager Cabang Pelabuhan Kuala Tanjung, Agus Deritanto beserta tim Kantor Pusat.
Teus petikemas pertahun. Dan saat ini Pelabuhan Kuala Tanjung telah ditetapkan menjadi logistik hub transportasi laut dan sebagai Hub Port Indonesia di wilayah Barat. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi Hub Port akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi nasional. Letak strategis di Selat Malaka sebagai selat tersibuk dalam jalur perdagangan dunia dan berdampingan langsung dengan pelabuhan besar dunia seperti PSA Singapura, Pelabuhan Tanjung Pelepas dan Pelabuhan Port Klang Malaysia, Pelabuhan Kuala Tanjung mempunyai peluang yang sama besar untuk menjadi pelabuhan besar seperti milik Negara tetangga. Selain itu, potensi hinterland Pelabuhan Kuala Tanjung saat ini sangat besar terutama komoditi sawit yang meliputi hampir sebagian besar wilayah Sumatera seperti Aceh dan Sumatera Utara. Industri sawit ini akan menghasilkan CPO dan turunannya. Saat ini, kegiatan ekonomi utama Kelapa Sawit memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional, dimana sebagian besar lahan penghasil kelapa sawit di Indonesia berada di Sumatera. Selain itu, Pelabuhan Kuala Tanjung juga untuk menunjang Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei dan mendukung terwujudnya program pemerintah MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan .Ekonomi Indonesia). (red)
Pelabuhan Kuala Tanjung adalah salah satu pelabuhan yang dikelola Pelindo I yang terletak di Selat Malaka dan merupakan jalur Main Line Operator (MLO). Arus petikemas yang menyinggahi Selat Malaka setiap tahunnya mencapai 50 juta Teus (Twenty Equivalent Unit’s) dan merupakan pasar transhipment yang potensial. Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan pelabuhan alam dengan kapasitas pengembangan mencapai lebih 20 juta Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
23
SANDAR
Smart Office, Start from MSE “To all users of technology who are willing to take a chance, make a choice, and try a new way of doing things so that we can nurture and enjoy a happy, healthy planet.” By Katherine Murray. Tahun baru, Pelindo I memulai hal yang baru yaitu penerapan e-office yang kita kenal dengan nama MSE (Manajemen Surat Elektronik) di Kantor Pusat Pelindo I. Tepatnya, sejak 1 Januari 2014, Kantor Pusat Pelindo I telah menerapkan MSE. Penerapan MSE adalah upaya berkelanjutan Pelindo I dalam meningkatkan kinerja yang profesional, efektif dan efisien. Selain itu, manfaat yang didapat dari penerapan e-office adalah Pelindo I lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Dalam era digital khususnya di dunia perkantoran, e-office bukanlah hal yang baru. Sudah banyak perusahaanperusahaan besar yang telah menerapkan e-office. Apalagi tren dunia saat ini, banyak teknologi informasi yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Kita tidak dapat menutup mata dari berbagai aplikasi teknologi informasi di sekitar kita. Bila kita tidak ingin tertinggal oleh dunia yang semakin berlari, maka tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti tren tersebut, tentunya dengan tujuan positif yaitu untuk mendukung kemudahan dalam kehidupan kita khususnya pekerjaan kita. Lalu, apakah itu e-office? Sederhananya, e-office dapat didefinisikan sebagai layanan aplikasi administrasi perkantoran, korespondensi surat menyurat dinas bagi setiap karyawan suatu perusahaan atau institusi secara elektronis (office automation). Aplikasi ini memiliki beberapa manfaat antara lain, mempercepat waktu surat menyurat, menertibkan penomoran surat, dapat diakses dari mana saja, kebutuhan kertas bisa berkurang, dan manfaat lainnya. Di Pelindo I, penerapan e-office yang dinamai MSE yang digagas oleh Bidang Umum yang saat ini dipimpin oleh Basuki Soleh sebagai Senior Manajer Umum. Tepatnya, penerapan MSE ini dibawah pengelolaan bagian Divisi Tata Usaha Perkantoran yang dipimpin oleh Muliawaty, Asisten Senior Menejer Tata Usaha Perkantoran. Muliawaty menjelaskan ada beberapa hal yang melatarbelakangi penerapan MSE ini diantaranya pertama, belum adanya suatu sistem informasi yang 24 Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
mengintegrasikan semua proses pengerjaan dokumen secara elektronik. Kedua, pengelolaan dokumen saat ini dilaksanakan secara manual. “Pengelolaan dokumen secara manual ini belum memberikan efisiensi biaya yang optimal bagi perusahaan, selain itu permasalahan hukum sering muncul akibat kebocoran dokumen,” kata Muliawaty Dengan melihat kondisi diatas, penerapan e-office adalah suatu keharusan. “Penerapan e-office akan meningkatkan kinerja, memudahkan komunikasi tata tulisan dinas dan memudahkan pengelolaan kearsipan dalam hal pengelompokan dan pencarian,”. Tujuan utama penerapan e-office adalah pertama, menyediakan Sistem Informasi bagi Perusahaan dalam mengintegrasikan semua proses pengerjaan tata tulisan dinas. Kedua, memberikan sarana pengelolaan tata naskah yang handal rangka pencapaian efisiensi dan tujuan bisnis. Ketiga, berkontribusi dalam budaya Eco Green yaitu dengan mengurangi penggunaan kertas. Keempat, membangun Sistem Informasi mulai dari proses drafting surat sampai dengan pengiriman dan proses tindak lanjut secara on line. Muliawaty menambahkan bahwa surat-menyurat menggunakan MSE sangat penting karena surat menyurat manual mempunyai beberapa kelemahan seperti besarnya biaya, surat berada di satu bidang dalam waktu yang lama untuk mendapat disposisi, membutuhkan ruang penyimpanan arsip, sulit melakukan pelacakan keberadaan surat dan sulitnya melakukan pencarian arsip. “Dengan mengimplementasikan Office Automation MSE, maka keuntungannya adalah percepatan distribusi informasi, meningkatkan produktifitas pegawai dan percepatan approval serta akuntabilitas organisasi lebih meningkat dan penghematan biaya komunikasi dan Alat Tulis Kantor. Dengan konsekuensi membutuhkan investasi yang cukup besar dan perubahan budaya kerja yang membutuhkan waktu dan tenaga selama proses konversi,” jelas Muliawaty. Dengan adanya kecepatan dan ketepatan proses dokumen melalui e-office, maka pelayanan akan lebih baik, daya saing dan daya cipta Perusahaan juga meningkat. (red)
SANDAR
Dumai yang dikelola Pelindo I “ Pelabuhan Cabang Dumai sudah dikenal sebagai salah satu Pelabuhan destinasi bagi kapal-kapal pengangkut komoditas CPO.
“
“Bagi saya komoditas CPO dan turunannya menjadi primadona dan Pelabuhan Dumai menjadi primadona bagi kapal-kapal pengangkut komoditas CPO,” kata General Manager Pelindo I Cabang Dumai Harianja. Secara geografis kata Harianja, Pelabuhan Dumai memiliki peran yang sangat strategis menjadi pelabuhan destinasi bagi armada pengangkut CPO dan turunannya dengan kapasitas angkut yang banyak secara direct call. Sebab posisi Pelabuhan Dumai terletak di jalur perdagangan internasional. Selain memiliki alur dan kolam pelabuhan yang terbentuk secara alami, produk CPO dengan berbagai jenis turunannya juga tersedia dari berbagai perusahaan raksasa yang terdapat di Kota Dumai. “Saat ini di daerah lingkungan kerja Pelindo I Cabang Dumai terdapat puluhan tanki timbun yang beroperasi sebagai tempat penimbunan CPO sementara sebelum dikapalkan,” terang Harianja. Harianja mengatakan, pengelolaan Pelabuhan Dumai harus professional agar dapat bersaing di pasar global. Berbagai program telah dilaksanakan seperti penerapan pelaksanaan International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code secara tegas. Kemudian menjadikan terminal curah cair sebagai daerah kepabeanan, perbaikan dan penambahan fasilitas handling CPO serta peningkatan keamanan untuk menjamin kenyamanan bagi orang yang berkunjung ke Pelabuhan Dumai. “Dari 10 besar komoditas andalan di dermaga umum Pelabuhan Dumai sekitar 78 persen di antaranya komoditas CPO dan turunannya,” kata Harianja. Hal ini kata dia, karena daerah hinterland Pelabuhan Dumai dikelilingi jutaan hektare perkebunan kelapa sawit. “Dari 5.803.920 ton produk CPO dan turunannya yang dihandle oleh Pelabuhan Dumai pada tahun 2013, sebanyak 4.488.262 ton di antaranya berorientasi ekspor. Sedangkan sisanya untuk antarpulau,” jelas Harianja “Karena komoditas CPO masih menjadi primadona ekspor di Pelabuhan Dumai maka salah satu arah pengembangan Pelabuhan Dumai ke depan adalah pengembangan terminal curah cair sesuai dengan ekspektasi pelanggan”, demikian tutur Harianja. (red/MB)
General Manager Pelindo I Cabang Dumai
Drs. Harianja, MM Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
25
SANDAR
Perispindo I
Bakti
Sosial Kepada Istri Nelayan pegawai Pelindo I yang tergabung dalam Perispindo I “ Istri (Persatuan Istri Pegawai PT Pelabuhan Indonesia I) mengadakan bakti sosial kesehatan bagi kalangan ibu dan istri nelayan di kawasan pemukiman padat nelayan Jalan Young Panah Hijau Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, pada hari Sabtu tanggal 21 Desember 2013.
“
Pelayanan kesehatan dengan melibatkan tim medis Rumah Sakit Pelabuhan Medan dan jalinan kerja sama dengan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Medan itu, sebagai bentuk kepedulian Perispindo I dalam merayakan Hari Ibu Nasional.
Haris Syafii, pemuda motivator di Kelurahan Labuhandeli mewakili masyarakat nelayan, mengatakan berterimakasih atas uluran tangan Perispindo maupun Pelindo I. “Pelayanan kesehatan dan pelatihan yang diberikan kepada istri dan ibu-ibu nelayan sangat bermanfaat dalam menyemangati suami, dalam menjaga kesehatan maupun pendapatan
Ketua BPP Perispindo I Ibu Bambang Eka Cahyana menjelaskan sebagai bagian dari keluarga besar Pelindo I, Perispindo I tidak melupakan masyarakat nelayan, terutama terhadap kalangan istri nelayan yang juga memiliki peran yang besar dalam kehidupan bekeluarga.
keluarga lewat bekal ilmu jahit menjahit yang diperoleh kaum ibu nelayan,” jelasnya. Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana beserta jajaran Direksi lainnya yaitu Direktur Keuangan Farid Luthfi dan Direktur Komersial dan
“Kami ingin berbagi dengan masyarakat nelayan, memberikan setitik kasih di tanah Deli ini, sehingga kesehatan ibu dan keluarga nelayan diharapkan lebih baik lagi,” ujar Ibu Bambang Eka Cahyana . Bakti sosial kesehatan meliputi penyuluhan dan pelayanan/operasi KB, pelayanan poliklinik atau pengobatan ringan. Ibu Bambang Eka Cahyana menambahkan bahwa Perispindo I juga memberikan pelatihan keterampilan ibu-ibu nelayan, berupa kursus menjahit serta bantuan empat unit mesin jahit, obras, bordir yang secara simbolis diserahkan Ketua Perispindo I Unit BICT, Ibu A. H. Alkaf yang juga merangkap ketua panitia bakti sosial kesehatan. 26 Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
Pengembangan Usaha Syahputra, dan juga menyempatkan mengelilingi perkampungan nelayan untuk mengetahui lebih dekat kehidupan nelayan di lokasi tersebut. (red/MB)
SANDAR
Ketua SP Pelabuhan I Terpilih Sebagai Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Pelabuhan dan Pengerukan Indonesia
“ Musyawarah Besar Federasi Serikat Pekerja Pelabuhan dan Pengerukan Indonesia (FSPPPI) di Bandung tanggal 28 s.d. 29 Nopember 2013 yang lalu telah memberikan mandat kepada Sdr. Budi Azmi sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pengurus FSPPPI periode 2013-2016.
“
Acara dihadiri oleh perwakilan-perwakilan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Pelabuhan I, II, III dan IV serta Pengerukan Indonesia. Dasar pendirian FSPPPI adalah Deklarasi Batam yang dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari Serikat Pekerja Pelabuhan I, II, III dan IV serta Pengerukan Indonesia yang dilaksanakan tanggal 23 Pebruari 2009. Acara diawali dengan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Dewan Pimpinan Pengurus FSPPPI periode 20102013 yang dikomando oleh Sdr. Hendra Budhi dan Syarief Saleh. Pertanggungjawaban DPP FSPPPI periode kepengurusan 2010-2013 (dimana Sdr M. Asyhari sebagai
Wakil Ketua Umum dan Sdr. Ichwal F. Harahap sebagai Wakil Sekretaris Umum) telah diterima dengan baik oleh peserta rapat dan Musyawarah Pusat DPP FSPPPI Tahun 2013. Setelah acara LPJ selesai, acara dilanjutkan dengan pemilihan Ketua Umum DPP FSPPPI periode 2013-2016, dimana masing-masing DPP berhak mengajukan calon sebanyak 1 (satu) orang dan terpilihlah Sdr Budi Azmi (Pelindo I) dengan memperoleh suara terbanyak yaitu 3 (tiga) suara. Kepada Ketua Umum yang terpilih diwajibkan untuk membuat program kepengurusan 3 (tiga) tahun ke depan atau minimal program 100 (seratus) hari kerja antara lain: 1. Perkembangan korporasi 2. Wacana Holding 3. Desakan Pelaksanaan Konsesi Oleh Otoritas Pelabuhan 4. RUU Pertanahan 5. Keberadaan PT TPI 6. Permasalahan Rukindo 7. Judicial Review terhadap Keuangan Negara (red) Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
27
SANDAR
TERMINOLOGI KEPELABUHANAN DAN PELAYARAN Abandonment
Penyerahan barang pertanggungan kepada penanggung untuk mendapat penggantian kerugian penuh
Accomodation Ladder
Anak-anak tangga yang digantungkan di sisi kapal guna keperluan naik/turun ke atau dari kapal
Additional Freight
Biaya tambahan (Surcharge) yang dikenakan pada barang yang mempunyai volume dan berat melebihi normal, yang memerlukan peralatan dan penanganan khusus dalam membongkar/memuat
After Peak Bulkhead Aground
Sekat kedap air yang berada di buritan kapal Kandas, bertumpu pada dasar laut
Agency Fee
Fee atau biaya yang dikeluarkan oleh pemilik kapal atau operator kapal kepada agen pelabuhan untuk penggunaan jasa kepelabuhanan meliputi dermaga, jasa pemanduan, jasa penundaan, TKBM, bea cukai dan memungut jasa angkutan laut.
Air draught
Kedalaman maksimum air
Always afloat
Kapal tetap terapung selama jangka waktu kontrak penyewaan kapal, baik di laut maupun pelabuhan
Anchorage Area
Areal untuk berlabuh kapal dalam menunggu proses penyelesaian perizinan/ pelayanan di Pelabuhan
Anchorage dues
Biaya yang dikenakan oleh otorita pelabuhan untuk kapal yang berada pada anchorage area
Apron
Ruang/Pelataran yang berada di areal dermaga atau gudang yang dimanfaatkan untuk bongkar /muat barang
Assembly Area
Suatu tempat dimana barang-barang menunggu pengapalan (distribusi lokal) biasanya terletak pada Pelabuhan ICD,CFS dan lain-lain.
Artificial Harbour
Daerah perairan untuk berlindung dan operasional kapal yang dibuat secara buatan
Arrival Rate Ballast Bale Space Basin Bareboat/Demise Charter
Jumlah kapal yang datang dibagi dengan jumlah hari dalam periode tertentu Bahan pemberat yang diletakkan di bagian bawah kapal untuk menjaga stabilitas Ruangan di dalam palka yang disediakan untuk muatan umum (general Cargo) Areal perairan untuk olah gerak kapal Penyewaan kapal kosong untuk jangka waktu tertentu
Beam
Lebar maksimum suatu kapal
Berth
Tambatan suatu tempat dimana kapal melakukan bongkar / muat barang
Berth Allocation
Pengalokasian daerah tambatan pada suatu Pelabuhan tertentu untuk kegiatan pelayaran tertentu
Berth Troughput
Jumlah bongkar/muat komoditas melalui suatu dermaga dibagi panjang dermaga dalam satuan meter dan ton/m3 untuk masa periode tertentu Referensi diatas diambil dari Buku Referensi Kepelabuhanan Seri 13 Edisi II Terminologi Kepelabuhanan dan Pelayaran, PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
28 Gema Pelabuhan | No. 2 Januari 2014
Smart Office Starts Here !
MSE
Manajemen Surat Elektronik
http://eoffice.inaport1.co.id Username : NIPP / username email Password :
Selamat atas
di Pantai Ujong Batee - Banda Aceh
24 Januari 2014
PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Kantor Pusat
Radin 2014
Gathering Peserta
Pencapaian ISO 9001:2008 untuk