Buku
2
Buku 4
Pedoman Pencacahan Produksi Survei Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani 2012
BADAN PUSAT STATISTIK
KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pencacahan Survei Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani (SPDT NTP) 2012 ini adalah buku pedoman bagi petugas pencacah dan pengawas. Buku pedoman ini memuat seluruh petunjuk/pedoman/acuan yang harus dilakukan oleh petugas dalam pelaksanaan lapangan survei ini. Kegiatan SPDT NTP yang dilaksanakan pada tahun 2012, terdiri dari persiapan sampai pelaksanaan lapangan dan entri data. Sedangkan proses pengolahan dan penyusunan diagram serta penghitungan NTP dilakukan pada tahun berikutnya. Mengingat kualitas data sangat ditentukan oleh keberhasilan pengumpulan data di lapangan, untuk itu diperlukan petugas pencacah dan pengawas yang mempunyai kualifikasi yang sangat baik dalam pelaksanaan nanti. Oleh karena itu seluruh petugas harus mengerti, memahami dan mengikuti petunjuk yang ada dalam buku pedoman ini. Dengan demikian diharapkan dalam pelaksanaan survei nanti dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai dengan rencana dan jadwal yang ditetapkan. Saya berharap kepada seluruh petugas dan pengawas survei penyempurnaan diagram timbang ini dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan cermat agar pelaksanaan lapangan SPDT NTP 2012 berjalan lancar dan data yang dihasilkan berkualitas. Demikian dan saya ucapkan terima kasih. Selamat bekerja.
Jakarta, Juli 2012 Kepala Badan Pusat Statistik
Dr. Suryamin, M.Sc.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
i
ii
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
i
DAFTAR ISI ........................................................................................................
iii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ..................................................................................
1
1.2. Landasan Hukum ..............................................................................
2
1.3. Tujuan ...............................................................................................
2
1.4. Ruang Lingkup ..................................................................................
3
1.5. Buku Pedoman dan Jenis Dokumen .................................................
3
1.6. Jadwal ...............................................................................................
5
BAB II. ORGANISASI SURVEI 2.1. Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei ............................................
7
2.2. Tugas Pemeriksa (PMS) ...................................................................
7
2.3. Tugas Pencacah (PCS) ......................................................................
7
2.4. Hubungan Antara PCS dan PMS ......................................................
8
2.5. Alur Dokumen ..................................................................................
8
BAB III. METODOLOGI 3.1. Metode Pengambilan Sampel ..........................................................
11
3.2. Cakupan Rumah Tangga ...................................................................
11
3.3. Tata Cara Berwawancara ..................................................................
13
BAB IV. Pengisian Daftar 4.1. Tata Cara Pengisian Daftar ...............................................................
15
4.2. Daftar SPDT12-TP (Subsektor Tanaman Pangan) ...........................
16
4.3. Daftar SPDT12-TH (Subsektor Tanaman Hortikultura) ...................
37
4.4. Daftar SPDT12-TPR (Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat) .....
41
4.5. Daftar SPDT12-TRK (Subsektor Peternakan) ..................................
44
Lampiran ..............................................................................................................
65
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
iii
KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pencacahan Survei Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani (SPDT NTP) 2012 ini adalah buku pedoman bagi petugas pencacah dan pengawas. Buku pedoman ini memuat seluruh petunjuk/pedoman/acuan yang harus dilakukan oleh petugas dalam pelaksanaan lapangan survei ini. Kegiatan SPDT NTP yang dilaksanakan pada tahun 2012, terdiri dari persiapan sampai pelaksanaan lapangan dan entri data. Sedangkan proses pengolahan dan penyusunan diagram serta penghitungan NTP dilakukan pada tahun berikutnya. Mengingat kualitas data sangat ditentukan oleh keberhasilan pengumpulan data di lapangan, untuk itu diperlukan petugas pencacah dan pengawas yang mempunyai kualifikasi yang sangat baik dalam pelaksanaan nanti. Oleh karena itu seluruh petugas harus mengerti, memahami dan mengikuti petunjuk yang ada dalam buku pedoman ini. Dengan demikian diharapkan dalam pelaksanaan survei nanti dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai dengan rencana dan jadwal yang ditetapkan. Saya berharap kepada seluruh petugas dan pengawas survei penyempurnaan diagram timbang ini dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan cermat agar pelaksanaan lapangan SPDT NTP 2012 berjalan lancar dan data yang dihasilkan berkualitas. Demikian dan saya ucapkan terima kasih. Selamat bekerja.
Jakarta, Juli 2012 Kepala Badan Pusat Statistik
Dr. Suryamin, M.Sc.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
i
ii
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
i
DAFTAR ISI ........................................................................................................
iii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ..................................................................................
1
1.2. Landasan Hukum ..............................................................................
2
1.3. Tujuan ...............................................................................................
2
1.4. Ruang Lingkup ..................................................................................
3
1.5. Buku Pedoman dan Jenis Dokumen .................................................
3
1.6. Jadwal ...............................................................................................
5
BAB II. ORGANISASI SURVEI 2.1. Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei ............................................
7
2.2. Tugas Pemeriksa (PMS) ...................................................................
7
2.3. Tugas Pencacah (PCS) ......................................................................
7
2.4. Hubungan Antara PCS dan PMS ......................................................
8
2.5. Alur Dokumen ..................................................................................
8
BAB III. METODOLOGI 3.1. Metode Pengambilan Sampel ..........................................................
11
3.2. Cakupan Rumah Tangga ...................................................................
11
3.3. Tata Cara Berwawancara ..................................................................
13
BAB IV. Pengisian Daftar 4.1. Tata Cara Pengisian Daftar ...............................................................
15
4.2. Daftar SPDT12-TP (Subsektor Tanaman Pangan) ...........................
16
4.3. Daftar SPDT12-TH (Subsektor Tanaman Hortikultura) ...................
37
4.4. Daftar SPDT12-TPR (Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat) .....
41
4.5. Daftar SPDT12-TRK (Subsektor Peternakan) ..................................
44
Lampiran ..............................................................................................................
65
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
iii
BAB I 1.1.
Latar Belakang Hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia bergantung hidup pada sektor pertanian dimana sekitar 36 persen (Sakernas Agustus 2011) distribusi tenaga kerja diserap oleh sektor tersebut. Hal ini mencerminkan bahwa sektor pertanian sesungguhnya masih menjadi tumpuan bagi penduduk Indonesia dan sekaligus sebagai penyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi sekalipun dalam keadaan resesi. Pelaku sektor pertanian, khususnya petani, adalah masyarakat yang umumnya tinggal atau menetap di wilayah perdesaan. Sedikit ironis bahwa disatu sisi sektor pertanian sebagai pemberi sumbangan yang berarti terhadap perekonomian namun disisi lain tingkat kesejahteraan para petani yang berusaha pada sektor pertanian pada umumnya (diduga) berada disekitar garis kemiskinan. Sehubungan dengan itu, maka diperlukan suatu indikator yang secara akurat dapat mengukur kemampuan daya beli petani. Ukuran ini disajikan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah yang berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan dan keberpihakan kepada petani agar mereka tetap bersemangat dalam mengelola usaha pertanian. Salah satu indikator untuk memproxy tingkat kesejahteraan petani di daerah perdesaan adalah indikator Nilai Tukar Petani (NTP). Dimana NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima oleh petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. Salah satu bahan dasar dalam penghitungan NTP adalah diagram timbang dan paket komoditas dimana diagram timbang dan paket komoditas didapat dari hasil survei penyempurnaan diagram timbang. Untuk saat ini penghitungan NTP masih menggunakan diagram timbang tahun dasar 2007. Seiring dengan perkembangan teknologi, perubahan iklim/cuaca, perubahan pendapatan petani dan perubahan akan permintaan komoditas serta perubahan sikap masyarakat atas komoditas yang dihasilkan petani dapat mengubah pola tanam dan konsumsi petani. Oleh karena paket komoditas dan diagram timbang NTP tahun dasar 2007 diperkirakan sudah tidak sesuai lagi untuk menggambarkan keadaan sekarang secara tepat yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan tersebut.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
1
Pada tahun 2008-2011 BPS RI dan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI telah melakukan survei penyusunan diagram timbang subsektor perikanan tangkap (NTN) dan perikanan budidaya (NTPI). Oleh karena itu, untuk survei penyempurnaan diagram timbang kali ini untuk subsektor perikanan tidak diikut sertakan, sehingga untuk kali ini Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 hanya mencakup subsektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat dan peternakan di 32 provinsi di Indonesia. Dengan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 46.300 rumah tangga di daerah perdesaan.
1.2. Landasan Hukum Pelaksanaan Survei Penggantian Tahun Dasar dan Inflasi Perdesaan 2012 dilandasi oleh: a. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik. b. Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. c. Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2002 Jo Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Fungsi, Kewenangan, dan Susunan Organisasi Lembaga Pemerintah Non Departemen.
1.3. Tujuan Tujuan dari survei ini adalah : a. Memperoleh nilai produksi dan jenis komoditas pertanian yang banyak dihasilkan petani dan persentase marketed surplusnya. b. Memperoleh nilai konsumsi dan biaya produksi serta komoditas yang banyak di gunakan oleh rumah tangga pertanian, baik untuk keperluan rumah tangga maupun digunakan dalam proses produksi pertanian. c. Menyusun struktur input untuk setiap komoditas serta rasio biaya produksi terhadap total produksi. d. Sebagai bahan untuk menyusun paket komoditas diagram timbang Nilai Tukar Petani (NTP).
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan survei dilakukan di 32 provinsi di Indonesia, kecuali DKI Jakarta. Respondennya adalah rumah tangga pertanian terpilih di 4 (empat) Subsektor yang meliputi: rumah tangga
2
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR), dan Peternakan. Materi pencacahan meliputi pendapatan petani dari penjualan hasil produksi, pengeluaran rumah tangga petani untuk keperluan produksi, penambahan barang modal dan konsumsi.
1.5. Buku Pedoman dan Jenis Dokumen a. Buku 1, buku ini digunakan sebagai pedoman teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas. b. Buku 2, buku ini digunakan sebagai pedoman pencacahan konsumsi rumah tangga. c. Buku 3, buku ini digunakan sebagai pedoman pencacahan hasil produksi pertanian. d. Buku 4, buku ini digunakan sebagai pedoman pengawasan/pemeriksaan. e. Buku 5, buku ini digunakan sebagai pedoman pengolahan. f. Daftar SPDT12-TP, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Pangan. g. Daftar SPDT12-TH, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Hortikultura. h. Daftar SPDT12-TPR, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat. i. Daftar SPDT12-TRK, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Peternakan. j. Daftar SPDT12-K, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan keterangan rumah tangga dan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang berasal dari pembelian, tidak termasuk pemberian dari pihak lain maupun produksi sendiri. k. Daftar SPDT12-LKK, daftar ini digunakan untuk membantu atau sebagai lembar kerja pengumpulan data pengeluaran konsumsi rumah tangga selama seminggu.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
3
l. Daftar SPDT12-LKP, daftar ini digunakan sebagai lembar kerja untuk membantu pengumpulan data produksi yang dihasilkan petani dan produksi yang dijual selama setahun.
Satu rumah tangga sampel hanya dicacah dengan satu daftar SPDT12-K dan salah satu daftar SPDT12 yang sesuai dengan kegiatan subsektor yang diusahakan.
4
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
1.6. Jadwal KEGIATAN
JADWAL
1. Persiapan - Penyusunan Kerangka Daftar Sampel
Maret - April 2012
-
Penyusunan Daftar Isian dan Buku Pedoman
April - Mei 2012
-
Penyusunan Program Tabulasi
Juni - Agustus 2012
-
Pencetakan Dokumen
Juli - Agustus 2012
-
Pengiriman Dokumen
September 2012
2. Pelatihan dan Pelaksanaan Lapangan -
Workshop Intama
September 2012
-
Pelatihan Instruktur Nasional
September 2012
-
Pelatihan Petugas Lapang
-
Pencacahan dan Pengawasan
16 Oktober - 15 November 2012
-
Supervisi Pencacahan
16 Oktober - 15 November 2012
1-15 Oktober 2012
3. Pelatihan dan Pengolahan - Pelatihan Editor dan Petugas Entri
16 Oktober - 23 Oktober 2012
-
Editing Coding dan Entri Data
24 Oktober - 31 November 2012
-
Pengiriman hasil entri data
1 Desember - 20 Desember 2012
-
Pengolahan Tabel dan Kompilasi Data
-
Finalisasi Diagram Timbang NTP
4. Penyusunan Publikasi 5. Penghitungan NTP Tahun Dasar 6. Release NTP
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Januari - Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juni - Juli 2013
5
6
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
BAB II 2.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei Penanggung jawab Pusat
: Direktur Statistik Harga
Penanggung jawab Daerah
: Kepala BPS Provinsi dan Kabupaten terpilih.
Pengawas/Pemeriksa (PMS)
: Staf BPS Kabupaten atau Kepala Seksi Statistik Distribusi.
Pencacah (PCS)
: Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/Mitra.
2.2 Tugas Pemeriksa (PMS) a. Mengikuti pelatihan petugas survei. b. Mengatur pendistribusian dokumen dan perlengkapan pencacah (PCS) yang menjadi tanggung jawabnya. c. Mengawasi jalannya pelaksanaan pencacahan apakah sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. d. Mengatasi masalah teknis yang dihadapi oleh petugas pencacah. e. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan semua dokumen serta hasil pencacahan yang dilakukan PCS. f. Mengisi kode jenis komoditas. g. Menyerahkan semua dokumen yang telah diperiksa kepada BPS Kabupaten. h. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
2.3 Tugas Pencacah (PCS) a. Mengikuti pelatihan petugas survei. b. Melakukan pencacahan dengan menggunakan daftar SPDT12 ke rumah tangga sampel. c. Mencatat seluruh permasalahan dan informasi penting dalam blok catatan. d. Memeriksa kelengkapan isian hasil pencacahan. e. Menyerahkan Daftar SPDT12 yang telah diisi kepada PMS secara bertahap tanpa menunggu selesainya seluruh beban tugas yang menjadi tanggung jawabnya. f. Memperbaiki isian daftar pertanyaan yang dinyatakan salah oleh PMS. g. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
7
2.4 Hubungan Antara PCS dan PMS a. PMS harus membantu, memeriksa dan memberikan bimbingan kepada pencacah/ PCS. b. PCS dan PMS bersama-sama mendiskusikan dan memutuskan kesulitan yang dijumpai selama melaksanakan pencacahan. Apabila tidak dapat memecahkan permasalahan, harus segera melaporkan kepada Kepala BPS Kabupaten.
2.5 Alur Dokumen 1. PCS menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada PMS 2. PMS meneliti kelengkapan isiannya. Jika belum lengkap atau ada isian yang meragukan, dokumen tersebut dikembalikan ke PCS untuk dilengkapi dan diperbaiki. 3. Seluruh dokumen yang sudah bersih dari kesalahan, dikirimkan oleh Kepala Seksi Statistik Distribusi ke BPS Provinsi cq Bidang Statistik Distribusi, setelah dilakukan pemeriksaan. 4. Sebelum proses entri dokumen dilakukan editing coding terlebih dahulu oleh petugas. 5. Setelah proses data entri selesai, seluruh hasilnya segera dikirimkan via email ke BPS RI cq Subdit Statistik Harga Perdesaan.
8
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
9
10
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
BAB III
3.1. Metode Pengambilan Sampel Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 dilaksanakan di seluruh provinsi di wilayah Indonesia, kecuali provinsi DKI Jakarta. Dari sisi materi, survei ini mencakup produksi dan konsumsi rumah tangga petani yang dibedakan menurut empat subsektor yaitu Subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan. Kecamatan yang dicakup dalam kegiatan ini adalah semua kecamatan di wilayah kabupaten. Rancangan sampel yang digunakan dalam Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 adalah rancangan sampel dua tahap. Masing-masing tahapan pemilihan sampel adalah sebagai berikut: -
Tahap I : di masing-masing provinsi dipilih kabupaten-kabupaten yang memiliki potensi untuk suatu komoditas tertentu berdasarkan besaran produksi komoditas tersebut.
-
Tahap II : dari kabupaten terpilih, dipilih kecamatan yang memiliki potensi untuk komoditas yang telah ditentukan besaran sampelnya. Dari kecamatan tersebut dipilih sampel rumah tangga tani secara purposif bersyarat sesuai usaha utama yang telah ditentukan komoditasnya.
3.2. Cakupan Rumah Tangga Responden dalam survei ini adalah rumah tangga tani Subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan.
Satu rumah tangga tani hanya bisa menjadi responden pada satu subsektor pertanian. Bila suatu rumah tangga tani telah menjadi responden pada suatu subsektor, maka rumah tangga tersebut tidak bisa menjadi responden pada subsektor yang lain.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
11
Rumah tangga dibedakan menjadi dua macam: 1. Rumah tangga biasa 2. Rumah tangga khusus Dalam kegiatan ini yang dicakup hanya rumah tangga biasa. Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama-sama menjadi satu. Rumah tangga tani adalah rumah tangga biasa yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya berusaha di sektor pertanian. Petani adalah orang yang mengusahakan/mengelola usaha pertanian baik pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan yang bertujuan sebagian atau seluruh hasil produksinya untuk dijual. Namun yang dicakup dalam survei ini hanya petani yang mengusahakan usaha pertanian subsektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan peternakan. Petani yang dimaksud adalah petani penggarap baik sebagai pemilik lahan pertanian, penyewa maupun bagi hasil. Dengan demikian, orang yang bekerja disawah/ladang orang lain dengan menerima upah (buruh tani) bukan petani. Begitu juga dengan orang yang mengembalakan ternak, tukang memberi makan ternak milik orang lain dengan menerima upah, bukanlah peternak. Syarat rumah tangga tani yang dapat menjadi responden survei ini bila: a. Jumlah anggota rumah tangganya lebih dari 1 dan kurang dari 11 (1<jumlah ART<11). b. Salah satu anggota rumah tangga mengusahakan komoditas utama pertanian terpilih. c. Penghasilan rata-rata per bulan rumah tangga dari sektor pertanian harus lebih dari 50 persen dari total penghasilan rumah tangga. d. Komoditas jenis usaha subsektor pertanian harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha (BMU). e. Komoditas yang diusahakan sudah menghasilkan dan dijual selama referensi waktu survei. Referensi waktu survei ini adalah 12 bulan kalender sebelum pencacahan.
12
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
f. Hasil produksi komoditas jenis usaha subsektor pertanian minimal 11 persen dari produksi normal. g. Rumah tangga berdomisili di wilayah sampel minimal 1 tahun. h. Usaha sektor pertanian tidak berbadan hukum
3.3. Tata Cara Berwawancara 1. Pada saat berkunjung hendaknya berpakaian yang wajar dan sopan. 2. Sebelum memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, mintalah ijin dahulu dengan mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara lain yang biasa berlaku. 3. Awali wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan pencacah. Bila perlu tunjukkan surat tugas dan tanda pengenal petugas. 4. Pada saat melakukan pencacahan, banyak ditemui berbagai macam sikap dan tingkah laku responden, gunakan kecakapan, kesabaran, keramahan selama berwawancara. 5. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan pembicaraan secara bijaksana ke arah daftar isian. 6. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang diberikan dan jangan kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam menghadapi suasana yang tidak diinginkan. 7. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden dan jawablah pertanyaan responden dengan tepat dan jelas. 8. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima kasih dan memberitahukan tentang kemungkinan kunjungan ulang bila masih ada keterangan yang diperlukan. 9. Lakukan kunjungan ulang jika diperlukan. Hal ini mungkin terjadi jika pada kunjungan pertama keterangan yang diperlukan tidak berhasil diperoleh.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
13
14
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
BAB IV 4.1. Tata Cara Pengisian Daftar a. Daftar isian harus diisi dengan menggunakan pensil hitam. b. Daftar isian harus diisi dengan huruf cetak/balok. c. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan harus diperbaiki dengan menggunakan penghapus pensil, tidak diperbolehkan memperbaikinya dengan cara mencoret. d. Daftar isian harus diisi dengan kaidah rata kanan. e. Isikan kotak yang tersedia sesuai dengan kodenya. f. Kualitas terbuka dalam kuesioner harus selalu diisi untuk memudahkan dalam pengisian nilai komoditas/jasa yang akurat dan rasional. g. Jika ada komoditas/jasa atau kualitas yang dicacah tidak tertampung dalam kuesioner, maka coret komoditas/jasa atau kualitas pada subkelompok yang sama yang tidak ada isiannya untuk diganti menjadi komoditas/jasa atau kualitas yang tercacah. h. Komoditas yang dicacah harus menggunakan satuan yang standar, jika ada komoditas/jasa yang masih menggunakan satuan lokal atau setempat, maka petugas harus mengkonversikannya ke dalam satuan standar. i. Mencatat hal-hal yang tidak bisa ditampung atau tidak dapat dimasukkan ke blok lainnya dalam blok catatan. Usaha di sektor pertanian yang dicakup dalam survei ini meliputi: a. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan. b. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Tanaman Hortikultura. c. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat. d. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Peternakan. Harus diingat: 1. Satu rumah tangga tani hanya bisa menjadi responden pada satu subsektor pertanian. 2. Sebelum melakukan wawancara, yakinkan dulu:
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
15
a. Jumlah anggota rumah tangga harus lebih dari 1 dan kurang dari 11 (1<jumlah ART<11). b. Salah satu anggota rumah tangga mengusahakan komoditas utama pertanian terpilih. c. Penghasilan rata-rata per bulan rumah tangga dari sektor pertanian harus lebih dari 50 persen dari total penghasilan rumah tangga. d. Komoditas jenis usaha subsektor pertanian harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha (BMU). e. Komoditas yang diusahakan sudah menghasilkan dan dijual selama referensi waktu. f. Hasil produksi komoditas jenis usaha subsektor pertanian minimal 11 persen dari produksi normal. g. Rumah tangga berdomisili di wilayah sampel minimal 1 tahun h. Usaha sektor pertanian tidak berbadan hukum
4.2. Daftar SPDT12-TP (Subsektor Tanaman Pangan) Rumah tangga tani dicacah dengan daftar SPDT12-TP apabila rumah tangga tersebut mengusahakan jenis-jenis komoditas tanaman pangan yang waktu panen dan jualnya berada pada referensi waktu survei, meskipun waktu penanaman di luar referensi waktu survei. a. Daftar ini terdiri dari 5 blok, yaitu: 1. Blok I,
digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai lokasi/tempat pencacahan.
2. Blok II,
digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa.
3. Blok III, digunakan untuk mencatat jenis komoditas, luas tanam dan luas panen yang diusahakan serta hasilnya selama setahun kalender. 4. Blok IV, digunakan untuk mencatat pengeluaran/ongkos produksi selama setahun kalender. 5. Blok V,
digunakan untuk mencatat hal-hal (informasi) penting yang harus diketahui yang dapat mendukung pengolahan data.
16
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
b. Cara Pengisian 1. Blok I dan Blok II : Pengenalan Tempat dan Keterangan Pencacahan Isian Blok I dan Blok II diisi sesuai dengan isian daftar SPDT12-K 2.
Blok III : Jenis Komoditas, Luas Tanam dan Luas Panen yang diusahakan serta hasilnya selama setahun kalender. Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai sumber pendapatan rumah tangga pertanian yang mencakup jenis komoditas, luas tanam dan luas panen yang diusahakan dan produksi selama setahun kalender dari masing-masing jenis komoditas yang diusahakan pada SPDT12-K Blok III.C. Tuliskan jenis komoditas pada Blok III berdasarkan jenis komoditas yang ada di SPDT12-K Blok III.C. Penulisan jenis komoditas harus selengkap-lengkapnya, misalnya: Gabah varians IR-64, Ketela Pohon, Jagung Ontongan, Kacang Tanah, Ketela Rambat, dsb. Misalnya : Pada tanggal 16 Oktober 2012 Pak Burhan didatangi petugas pencacah SPDT12 karena mempunyai usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan yaitu tanaman padi jenis IR-64. Maka Blok III yang harus diisi sebanyak 1 komoditas. Komoditas 1: JENIS KOMODITAS : Gabah kering
(1
dari 1)
(... dari ....) menunjukkan urutan komoditas dari banyaknya komoditas yang diusahakan dalam satu subsektor pertanian. Kode komoditas gabah adalah 2101001, tuliskan kode komoditas didalam kotak di pojok kiri atas (kode komoditas diisi oleh pengawas). Frekuensi Panen adalah berapa kali terjadi panen dalam setahun kalender. Pada tanaman semusim yang panennya bertahap untuk satu kali tanam tetap dihitung satu kali panen sampai tanaman dibongkar habis (misalnya padi, dll). Bulan Panen adalah bulan saat petani melakukan panen, jika panenan dilakukan pada persimpangan bulan maka yang diisikan adalah bulan awal/mulai panen. Cara pengisian bulan panen adalah melingkari angka di depan bulan panen (boleh lebih
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
17
dari satu), lalu jumlahkan angka-angka yang dilingkari dan masukkan nilainya kedalam kotak disebelah kanan. Blok III terdiri dari 4 kolom, yaitu: - Kolom (1): Rincian - Kolom (2): Satuan - Kolom (3): Banyaknya Dikutip dari isian banyaknya pada SPDT12-LKP Kolom (56) s.d Kolom (59) sesuai dengan rinciannya masing-masing. - Kolom (4): Nilai (Rp 000). Dikutip dari isian nilai pada SPDT12-LKP Kolom (56) s.d Kolom (59) sesuai dengan rinciannya masing-masing. Blok III terdiri atas 9 rincian, yaitu: - Rincian 1: Luas Tanam Isikan luas tanam dari jenis komoditas yang diusahakan menurut kaidah penuh tepi kanan pada kolom (3). Luas tanam adalah luas areal yang ditanami tanaman tertentu. Jika satu bidang lahan yang ditanami 2 jenis komoditas secara berselang seling dan keduanya mempunyai jarak tanam normal, maka luas tanam untuk masing-masing jenis komoditas adalah seluas bidang lahan tersebut. Misalnya lahan seluas 1 Ha ditanami padi dan ketela pohon. Bila kedua tanaman tersebut memenuhi jarak tanam normal, maka: - Luas tanam untuk tanaman padi adalah 1 Ha, dan - Luas tanam untuk tanaman ketela pohon 1 Ha. Bila salah satu jenis komoditas tidak memenuhi jarak tanam normal maka jenis komoditas yang dicatat sebagai jenis komoditas pada survei ini hanya yang memenuhi jarak tanam normal (luas tanamnya adalah seluas bidang lahan). Sehingga tanaman yang tidak memenuhi jarak tanam normal tidak perlu ditanyakan.
18
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
- Rincian 2: Luas Panen. Isikan luas panen dari jenis komoditas yang diusahakan menurut kaidah penuh tepi kanan pada kolom (3). Luas panen adalah luas tanaman yang dipanen. Bila selama setahun kalender suatu lahan ditanami tanaman pangan yang dipanen dua kali, maka luas panen tidak boleh lebih dari dua kali luas tanam. Rincian 1 dan 2, nilai pada kolom (4) tidak perlu diisi. - Rincian 3: Produksi yang Dihasilkan. Isikan produksi yang dihasilkan dari jenis komoditas yang diusahakan menurut kaidah penuh tepi kanan, banyaknya produksi diisikan pada kolom (3), dan nilai (dalam ribuan rupiah) diisikan pada kolom (4). Untuk sistem bagi hasil, produksi yang dihasilkan adalah jumlah produksi keseluruhan. Produksi dapat dibedakan menurut jenisnya, yaitu: Produksi primer yaitu produksi yang memiliki nilai dan atau kuantitas paling dominan di antara produk-produk yang dihasilkan. Produksi ikutan yaitu produk yang secara otomatis terbentuk pada saat menghasilkan produk primer. Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk ikutan dan primer merupakan teknologi tunggal. Produksi sampingan yaitu produk yang dihasilkan sejalan dengan produk primer tetapi menggunakan teknologi yang berbeda. Produk sampingan pada umumnya dihasilkan dalam rangka mendukung kegiatan untuk menghasilkan produk primer. Contoh perbedaan jenis produksi: Buah kelapa adalah produksi utama, daun kelapanya adalah produksi ikutan, dan arang dari batok kelapa adalah produksi sampingan. Produksi pertanian adalah suatu hasil panen/tangkapan yang diperoleh dari kegiatan usaha pertanian selama referensi waktu survei. Produksi yang dihasilkan dalam konsep ini meliputi produksi yang dijual, dikonsumsi sendiri maupun yang diberikan kepada pihak lain.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
19
Produksi yang dicatat disini adalah produksi primer. Nilai produksi adalah nilai dari komoditas yang dihasilkan,
biasanya
merupakan hasil perkalian dari kuantitas produksi dengan harga per unit komoditas tersebut. Harga per unit adalah harga produsen (farm gate) pada saat komoditas tersebut dijual. -
Rincian 4: Produksi yang Dijual Isikan produksi yang dijual dari jenis komoditas yang diusahakan menurut kaidah penuh tepi kanan, banyaknya produksi yang dijual diisikan pada kolom (3), dan nilai (dalam ribuan rupiah) diisikan pada kolom (4). Produksi dijual adalah produksi yang dijual dari seluruh atau sebagian produk yang dihasilkan dari suatu kegiatan usaha pertanian. Jika petani melakukan sistem bagi hasil, maka produksi yang dijual adalah penjumlahan dari produksi yang dijual oleh petani dan produksi untuk bagi hasil.
-
Rincian 5: Produksi yang dikonsumsi sendiri Isikan produksi yang dikonsumsi sendiri dari jenis komoditas yang diusahakan menurut kaidah penuh tepi kanan, banyaknya produksi yang dikonsumsi diisikan pada kolom (3), dan nilai (dalam ribuan rupiah) diisikan pada kolom (4). Produksi yang dikonsumsi sendiri adalah produksi yang digunakan untuk konsumsi sendiri di rumah tangga terpilih.
-
Rincian 6: Produksi yang diberikan kepada pihak lain Isikan produksi yang diberikan kepada pihak lain dari jenis komoditas yang diusahakan menurut kaidah penuh tepi kanan, banyaknya produksi yang diberikan pada pihak lain diisikan pada kolom (3), dan nilai (dalam ribuan rupiah) diisikan pada kolom (4). Produksi yang diberikan kepada pihak lain adalah produksi yang diberikan/disumbangkan kepada orang lain, misalnya sanak saudara, tetangga, dan sebagainya.
20
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
-
Rincian 7: Status lahan yang diusahakan: Milik Sendiri Sewa /Kontrak Lainnya
-1 -2 -4
Lahan yang diusahakan adalah lahan yang dikuasai dan digunakan untuk jenis komoditas yang diusahakan. Status lahan yang diusahakan dibedakan milik sendiri, sewa/kontrak, atau lainnya (ditanyakan per jenis komoditas). Status lahan lainnya seperti lahan gadai, bengkok/lahan pelungguh, lahan bebas sewa, serobotan, dan lahan garapan lainnya. Jika status lahan yang diusahakan adalah lainnya (berkode 4), maka isikan pada titik-titik yang ada dalam tanda kurung. Bidang lahan yang diusahakan bisa lebih dari satu, karena itu statusnya juga bisa lebih dari satu (multiple). Jumlahkan kode status lahan yang diusahakan, kemudian tuliskan pada kotak di sebelah kanannya. Misalnya: Pak Burhan mempunyai 3 bidang lahan yang diusahakan untuk menanam padi, yaitu: -
Bidang 1 dan 2 adalah milik sendiri.
-
Bidang 3 adalah sewa.
Dalam hal ini status lahan yang diusahakan untuk menanam Padi adalah milik sendiri (kode 1) dilingkari dan sewa/kontrak (kode 2) dilingkari. Kode : 1 + 2 = 3, maka pada kotak tuliskan kode 3. -
Rincian 8: Apakah melakukan sistem bagi hasil? Lingkari 1 jika dilakukan sistem bagi hasil, atau lingkari 2 jika tidak melakukan sistem bagi hasil. Jika tidak melakukan bagi hasil, maka rincian 9 kosong dan lanjutkan pengisian untuk jenis komoditas berikutnya atau langsung ke Blok IV jika tidak ada lagi komoditas lain yang diusahakan dalam rumah tangga sampel.
-
Rincian 9: Jika Ya, Berapa persen : .... % Jika melakukan sistem bagi hasil, isikan berapa persen petani mendapatkan bagian dari bagi hasil.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
21
Banyaknya jenis komoditas pada Blok III yang terisi harus sama dengan banyaknya jenis komoditas yang diusahakan pada Blok III.C daftar SPDT12-K. Misalnya: Cara pembayaran lahan yang disewa Pak Burhan adalah dengan sistem bagi hasil, yaitu 60% untuk dirinya dan 40 % untuk pemilik lahan. Maka: Isian pada rincian 9 adalah 60 % Untuk mengisi Blok III (produksi selama setahun kalender) diperlukan Lembar Kerja
Produksi
(SPDT12-LKP).
SPDT12-LKP
ini
digunakan
untuk
memudahkan pencacah dalam memperoleh data produksi rumah tangga selama setahun kalender. Lembar Kerja Produksi (SPDT12-LKP): Sebuah daftar yang digunakan untuk memperoleh keterangan jenis komoditas dan produksi yang dihasilkan rumahtangga dari usaha pertanian dari bulan ke bulan selama setahun kalender. Bila pencacahan dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2012, catatlah jenis komoditas dan produksi yang diperoleh dari hasil wawancara rumah tangga yang dimulai Oktober 2011 s.d. September 2012. Dalam hal ini awal bulan pencatatan dimulai dari bulan Oktober 2011, sedangkan akhir bulan pencatatan adalah bulan September 2012. Daftar SPDT12-LKP terdiri: Pengenalan Tempat : terdiri dari 7 rincian Isikan pengenalan tempat dari SPDT12-LKP sesuai dengan Blok I daftar SPDT12-K. Lembar Kerja Produksi ini terdiri dari 60 kolom, yaitu: Kolom (1): Kolom (2): Kolom (3): Kolom (4): Kolom (5):
22
No.urut Jenis Komoditas SatuanKolom (4) s.d.(7) Produksi bulan Oktober 2011 Produksi yang dihasilkan pada bulan Oktober 2011 Produksi yang dijual pada Oktober 2011 merupakan hasil produksi Oktober 2011. Isikan banyaknya dan nilainya.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Jika banyaknya tidak diketahui (misalnya sistem tebasan), isikan banyaknya produksi dengan cara membagi nilai produksi dengan harga pasaran per satuan Kg di daerah setempat (untuk komoditas gabah, harga pasaran yang digunakan adalah harga gabah kering giling). Untuk komoditas gabah, konversikan hasil produksi ke dalam Gabah Kering Giling (GKG). Dari Gabah Kering Panen (GKP) menjadi GKG konversinya adalah 82 %. Jika nilai tidak diketahui, kalikan jumlah produksi dengan harga pasaran per satuan Kg di daerah setempat. Kolom (6): Produksi yang dikonsumsi sendiri pada Oktober 2011 (produk yang dikonsumsi merupakan hasil produksi Oktober 2011). Kolom (7): Produksi yang diberikan pada pihak lain pada Oktober 2011 (produk yang diberikan kepada pihak lain merupakan hasil produksi bulan Oktober 2011). Kolom (8) s.d. (11) Produksi bulan November 2011 Kolom (8): Produksi yang dihasilkan pada bulan November 2011 Kolom (9): Produksi yang dijual pada bulan November 2011 (penjualan pada bulan ini merupakan hasil produksi yang dipanen pada periode waktu survei, dalam hal ini penjualan hasil produksi yang dipanen mulai Oktober 2011). Isikan banyaknya dan nilainya. Kolom (10): Produksi yang dikonsumsi sendiri pada bulan November 2011 (produk yang dikonsumsi pada bulan ini merupakan hasil produksi yang dipanen pada periode waktu survei, dalam hal ini mengkonsumsi hasil produksi yang dipanen mulai Oktober 2011). Kolom (11): Produksi yang diberikan pada pihak lain pada bulan November 2011 (produk yang diberikan pada pihak lain di bulan ini merupakan hasil produksi yang dipanen pada periode waktu survei, dalam hal ini memberikan hasil produksi yang dipanen mulai Oktober 2011). Untuk kolom (12) s.d (55) cara pengisian sama dengan kolom (8) s.d. (11). Kolom (56) s.d.(59) Total Produksi Selama setahun kalender Kolom (56): Kolom (56) =Kolom (4) + Kolom (8) + Kolom (12) + Kolom (16) + …+ Kolom (52)
Kolom (57): Total produksi yang dijual selama setahun kalender. Kolom (57) = Kolom (5) + Kolom (9) + Kolom (13) + Kolom (17) +…+ Kolom (53)
Kolom (58): Total produksi yang dikonsumsi sendiri selama setahun kalender. Kolom (58) = Kolom (6) + Kolom (10) + Kolom (14) + Kolom (18) +…+ Kolom(54)
Kolom (59): Total produksi yang diberikan pada pihak lain selama setahun kalender. Kolom (59) = Kolom (7) + Kolom (11) + Kolom (15) + Kolom (19)+…+ Kolom (55)
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
23
Kolom (60): Rata-rata harga satuan komoditas Kolom (60) didapat dari hasil pembagian isian nilai pada Kolom (57) dengan isian banyaknya pada Kolom (57) untuk masing-masing komoditas. Untuk pengisian baris nilai pada Kolom (56), Kolom (58) dan Kolom (59) adalah dengan mengalikan isian banyaknya pada Kolom (56), Kolom(58), dan Kolom (59) dengan Kolom (60) untuk masing-masing komoditas . Menyalin hasil rekapitulasi daftar SPDT12-LKP ke daftar SPDT12-TP Blok III Hasil rekapitulasi daftar SPDT12-LKP harus disalin ke daftar SPDT12TP Blok III, dengan cara sbb: -
Kolom (2) SPDT12-LKP disalin ke daftar SPDT12-TP Blok III untuk masing-masing jenis komoditas.
-
Kolom (56) SPDT12-LKP baris banyaknya disalin ke daftar SPDT12-TP Blok III Rincian 3 Kolom (3), dan baris nilai disalin pada Kolom (4) untuk masing-masing komoditas yang sesuai.
-
Kolom (57) SPDT12-LKP baris banyaknya disalin ke daftar SPDT12-TP Blok III Rincian 4 Kolom (3), dan baris nilai disalin pada Kolom (4) untuk masing-masing komoditas yang sesuai.
-
Kolom (58) SPDT12-LKP baris banyaknya disalin ke daftar SPDT12-TP Blok III Rincian 5 Kolom (3), dan baris nilai disalin pada Kolom (4) untuk masing-masing komoditas yang sesuai.
-
Kolom (59) SPDT12-LKP baris banyaknya disalin ke daftar SPDT12-TP Blok III Rincian 6 Kolom (3), dan baris nilai disalin pada Kolom (4) untuk masing-masing komoditas yang sesuai.
Contoh pengisian pada daftar SPDT12-TP Blok III dan SPDT12-LKP: Pak Burhan menanam padi IR-64 pada 3 lahan seluas 2 Ha, 2 lahan miliknya masing-masing sebesar 0,6 Ha dan 0,9 Ha, dan 1 lahan dengan sistem bagi hasil sebesar 0,5 Ha. Selama setahun kalender padi milik Pak Burhan telah mengalami 2 kali panen, yaitu Maret 2012 dan September 2012. Panen yang pertama menghasilkan gabah 3 ton dari lahan 1 dan 2, dan 1 ton dari lahan ketiga yang merupakan lahan bagi hasil. Dari panen yang pertama ini dijual sebanyak 3,5 ton senilai Rp 14.000.000,- dalam bentuk GKG pada Maret 2012, sedangkan panen yang kedua menghasilkan 2 ton dari lahan 1 dan 2, dan 1 ton dari lahan ketiga. Dari
24
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
panen yang kedua dijual sebanyak 2 ton senilai Rp 8.000.000,- dalam bentuk GKG pada September 2012. Kemudian dia harus memberikan hasil panennya (40 %) kepada pemilik lahan dari hasil kedua panen tersebut. Pada Maret 2012, Pak Burhan menggiling gabahnya sebanyak 200 kg untuk dikonsumsi sendiri dan pada September 2012 sebanyak 200 kg. Pada September 2012 Pak Burhan memberikan gabah kepada saudaranya sebanyak 150 kg. Cara pengisian pada daftar SPDT12-TP Blok III untuk tanaman padi: Jenis komoditas:
Gabah Kering
(1 dari 1) karena Pak Burhan
menghasilkan satu jenis komoditas, yaitu gabah IR-64 dan disalin dari Kolom (2) SPDT12-LKP Frekuensi Panen: 2 Bulan Panen: Maret dan September (dilingkari). Karena luas lahan 2 Ha = 20.000 m2 dan 2 kali panen, maka: Rincian 1 kolom (3): Luas tanam = 2 x 20.000 = 40.000 m2 Rincian 2 kolom (3): Luas panen = 2 x 20.000 = 40.000 m2 Untuk pengisian rincian 3 s.d. rincian 6 kolom (3) dan kolom (4) disalin dari SPDT12-LKP. Pengisian SPDT12-LKP Kolom (2): Gabah Kering Kolom (3): Kg Kolom (24) baris banyaknya: 4.000 Kolom (25) baris banyaknya: 3.500 + 400 = 3.900 dimana 400 diperoleh dari bagi hasil = 40 % x 1.000 Kolom (25) baris nilai: 14.000 + 1.600 = 15.600 dimana 1.600 diperoleh dari 400 x Rp 4.000,- (harga gabah per kg) Kolom (26) baris banyaknya: 200 Kolom (27): Kolom (48) baris banyaknya: 3.000 Kolom (49) baris banyaknya: 2.000 + 400 = 2.400 dimana 400 diperoleh dari bagi hasil = 40 % x 1.000 Kolom (49) baris nilai: 8.000 + 1.600 = 9.600 dimana 1.600 diperoleh dari 400 x Rp 4.000,- (harga gabah per kg)
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
25
Kolom (50) baris banyaknya: 200 Kolom (51) baris banyaknya: 150 Total produksi selama setahun kalender Kolom (57) baris banyaknya: 6.300 Kolom (57) baris nilai: 25.200 Kolom (60) rata-rata harga satuan : Rp. 4.000,Diperoleh dari = Kolom (57) baris nilai/ Kolom (57) baris banyaknya = Rp.25.200.000/6.300 = Rp.4.000 Kolom (56) baris banyaknya: 7.000 Kolom (56) baris nilai: 28.000, diperoleh dari 7.000 x Rp 4.000,Kolom (58) baris banyaknya: 400 Kolom (58) baris nilai: 1.600 Kolom (59) baris banyaknya: 150 Kolom (59) baris nilai: 600 Kolom (60): 4.000, diperoleh dari Rp 25.200.000,- dibagi 6.300 Pengisian daftar SPDT12-TP Blok III Rincian 3 kolom (3): 7.000 (disalin dari SPDT12-LKP kolom (56) baris banyaknya) Rincian 3 kolom (4): 28.000 (disalin dari SPDT12-LKP kolom (56) baris nilai) Rincian 4 kolom (3): 6.300 (disalin dari SPDT12-LKP kolom (57) baris banyaknya) Rincian 4 kolom (4): 25.200 (disalin dari SPDT12-LKP kolom (57) baris nilai) Rincian 5 kolom (3): 400 (disalin dari SPDT12-LKP kolom (58) baris banyaknya) Rincian 5 kolom (4): 1.600 (disalin dari SPDT12-LKP kolom (58) baris nilai) Rincian 6 kolom (3): 150 (disalin dari SPDT12-LKP kolom (59) baris banyaknya) Rincian 6 kolom (4): 600 (disalin dari SPDT12-LKP kolom (59) baris nilai) Rincian 7: lingkari kode 1 dan 2, kemudian isikan 3 pada kotak. Rincian 8: lingkari kode 1, kemudian isikan 1 pada kotak. Rincian 9: tulis 60 % pada titik-titik, kemudian isikan pada kotak.
26
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Contoh pengisian daftar SPDT12-TP dapat dilihat dalam lampiran 3 Blok IV: Pengeluaran untuk komoditas yang dipanen selama setahun kalender Blok ini digunakan untuk mencatat segala macam pengeluaran/biaya untuk komoditas yang dipanen selama setahun kalender. Dalam survei ini, waktu panen dan penjualan hasil produksi harus berada pada referensi waktu survei (selama setahun kalender). Sedangkan pengeluaran/biaya yang dicatat adalah segala macam pengeluaran/ biaya yang digunakan untuk komoditas yang dipanen dan dijual selama setahun kalender, walaupun pengeluaran/biaya tersebut dikeluarkan sebelum referensi waktu survei. Misalnya: Selama setahun kalender (Oktober 2011 - September 2012) tanaman padi Pak Burhan telah mengalami dua kali panen. Panen yang pertama pada Maret 2012 dan panen yang kedua pada September 2012. Pengeluaran/biaya yang dicatat di sini adalah semua pengeluaran untuk tanaman padi yang dipanen selama setahun kalender (jumlah biaya yang dikeluarkan pada panen Maret 2012 dan panen September 2012). Termasuk pengeluaran yang dikeluarkan sebelum Oktober 2011 (untuk panen Maret 2012). Biaya pengeluaran/ongkos produksi: a. Pengeluaran/ongkos-ongkos yang dicatat adalah seluruh pengeluaran untuk usaha, seperti pengeluaran untuk bibit, pupuk dan obat-obatan, biaya sewa dan pengeluaran lain, transportasi, barang modal dan upah buruh untuk usaha pertanian. b. Pengeluaran untuk usaha, hanya yang berasal dari pembelian oleh rumah tangga tani, tidak termasuk dari produksi sendiri, maupun dari pemberian orang lain. Apabila petani membeli obat-obatan 1 botol (500 ml) tetapi baru digunakan sebagian, maka yang dihitung adalah yang digunakan saja. c. Pengeluaran untuk usaha rumah tangga tani yang mempunyai beberapa jenis komoditas, dicatat apa adanya besarnya pengeluaran untuk seluruh jenis komoditas dalam satu subsektor. Misalnya Pak Burhan mengusahakan
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
27
tanaman padi dan jagung. Untuk keperluan panen kedua jenis komoditas tersebut diperlukan pupuk urea PUSRI untuk tanaman padi sebesar 100 kg, dan untuk komoditas jagung 60 kg. Maka isian untuk pengeluaran pupuk urea Pusri adalah 160 kg. Pengeluaran untuk komoditas yang dipanen selama setahun kalender terdiri dari: A. Bibit/benih Rincian sub kelompok ini terdiri dari beberapa jenis bibit, yaitu padi dan palawija. Biaya bibit/benih adalah biaya yang digunakan untuk membeli bibit/benih. Bibit adalah tanaman hasil proses penelitian dan pengkajian dan atau tanaman yang memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangkan. B. Pupuk dan Obat-obatan Pupuk dan obat-obatan/pestisida meliputi urea, TSP/SP 36, KCL, pupuk kandang, insektisida, fungisida, herbisida, rodentisida dan sebagainya. Biaya pupuk dan obat-obatan adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk membeli pupuk dan obat-obatan yang digunakan untuk menyuburkan tanaman dan membasmi hama-hama tanaman. Pestisida/obat-obatan adalah suatu zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk memberantas atau mencegah hama/penyakit serta tumbuhan pengganggu tanaman. Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi serangga. Misalnya: Agrolide, Basudin, Furadan, Lebayside, Phosvel, Sevin, Sumithian, Times, dsb. Fungisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan cendawan atau jamur. Contoh: Baycor, Delsene, Cobox, Altan, Moduba, dsb. Herbisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan gulma atau tumbuhan pengganggu (herba). Contoh : DMA-6, Gramoxon, dll.
28
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Rodentisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan binatang pengerat. Contoh: Dekatit, Fumarin, Racumin, Giserin, Sulmurin, dsb. Bakterisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan bakteri. Contoh: Agrimycin, Stablex, Tenamycin, dsb. Akarisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan tungau. Contoh: Morestan, Ornite, Tedion, Plictran, Kelthane, dsb. Nematisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan nematoda. Contoh: Basamid, Vydate, Sheillede, dsb. Tanyakan jenis bibit, pupuk dan obat-obatan yang dibeli dan telah digunakan, tuliskan kualitasnya pada isian terbuka yang tersedia pada kolom (2), kemudian tuliskan banyaknya pada kolom (5), dan isikan nilainya pada kolom (6) dalam ribuan rupiah (Rp.000). Pengeluaran untuk pestisida/obat-obatan yang dituliskan pada Kolom (1) adalah jenis barangnya (bukan merknya) misalnya insektisida, fungisida, herbisida, akarisida, dsb, sedangkan merknya dituliskan pada Kolom (2). Contoh pengisian Blok IV.A. dan Blok IV.B dapat dilihat didalam lampiran 3. C. Biaya Sewa, Pajak & Pengeluaran lain Beberapa jenis pengeluaran ini antara lain: sewa ladang, sewa sawah, biaya pengairan, pajak/PBB ladang, pajak/PBB sawah, bunga modal, sewa garu dan ternak, sewa traktor, sewa bajak, sewa alat penyemprot hama, sewa gerobak, sewa tresher, ongkos perbaikan barang modal dan pengeluaran lainnya. Sewa lahan untuk pertanian adalah biaya yang dibayarkan untuk penggunaan lahan pertanian dalam jangka waktu tertentu dari pihak lain, di mana besarnya sewa lahan sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi. Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang. Lahan untuk pertanian dapat berupa lahan sawah dan lahan ladang. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi pematang (galengan) dan atau saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah. Termasuk di sini adalah lahan rawa yang
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
29
ditanami padi dan lahan bekas tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi maupun palawija. Dalam survei ini yang termasuk lahan ladang adalah pekarangan, huma, ladang, dan tegalan/kebun. Lahan sawah dapat dikelompokkan menurut jenis pengairannya: Sawah berpengairan: 1. Sawah dengan Irigasi Teknis yaitu lahan sawah berpengairan yang memperoleh pengairan dari irigasi teknis. Ciri-ciri: air dapat diatur dan diukur sampai dengan saluran tersier serta bangunannya permanen. 2. Sawah dengan Irigasi Setengah Teknis yaitu lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi setengah teknis. Ciri-ciri: air dapat diatur seluruh sistem, tetapi yang dapat diukur hanya sebagian (primer/sekunder),
bangunan
sebagian
belum
permanen
(sekunder/tersier), primer sudah permanen. 3. Sawah dengan Irigasi Non Teknis terdiri dari irigasi sederhana (PU) dan lainnya (Non PU). Irigasi sederhana PU adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi sederhana yang sebagian jaringannya (bendungan) dibangun oleh PU. Ciri-ciri: air dapat diatur, bangunanbangunannya belum/tidak permanen (mulai dari primer sampai tersier). Irigasi Lainnya (Non PU) adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari system pengairan yang dikelola sendiri oleh masyarakat atau irigasi desa. Sawah tak berpengairan (bukan irigasi) adalah lahan sawah yang tidak memperoleh pengairan dari sistem irigasi tetapi tergantung pada air alam seperti: air hujan, pasang surutnya air sungai/laut dan air rembesan.
30
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Bila lahan yang digunakan untuk usaha pertanian adalah milik sendiri atau bebas sewa, tidak perlu diperkirakan nilai sewanya. Sedangkan bila lahan yang digunakan adalah lahan bagi hasil maka harus diperkirakan nilai sewanya berdasarkan nilai bagi hasilnya untuk sewa lahan. Lahan bebas sewa misalnya: lahan milik orang tua, saudara atau orang lain yang tidak dikenai biaya sewa untuk menggunakannya. Bunga Modal adalah balas jasa penggunaan uang dari bank, lembaga keuangan lainnya dan perorangan sebagai modal untuk kegiatan usaha. Pajak tidak langsung adalah pajak yang dikenakan pada konsumen melalui produsen terhadap pembelian barang/jasa misalnya pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak bumi dan bangunan. Tanyakan banyaknya dan nilainya dalam ribuan rupiah (Rp. 000) dari sewa lahan ladang/sawah, biaya pengairan, pajak/PBB ladang/sawah (Ha), sewa traktor, maupun pengeluaran lain yang dibayar petani, kemudian isikan di kolom (5) dan kolom (6) menurut kaidah penuh tepi kanan. Contoh tentang pengisian pengeluaran Blok IV.C. Pak Burhan dapat dilihat dalam lampiran 3. D. Transportasi Biaya Transportasi adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk transportasi yang berkaitan dengan proses produksi. Misalnya transportasi untuk membeli bibit, membeli barang modal, mengangkut hasil produksi, dan sebagainya. Ongkos angkut di sini adalah ongkos/biaya yang digunakan untuk membayar angkutan yang berkaitan dengan proses produksi (termasuk sewa angkutan). Bila alat transportasi yang digunakan milik sendiri, maka biaya yang dikeluarkan untuk transportasi berupa: bensin, solar, oli, ongkos perbaikan,
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
31
ban luar mobil, ban dalam mobil, ban luar motor, ban dalam motor, dan sebagainya. Contoh: Selama setahun kalender Pak Burhan telah mengeluarkan biaya-biaya transportasi untuk usaha padinya, yaitu untuk membeli bibit dia naik mobil angkutan perdesaan (ongkosnya Rp 100.000,-), untuk membeli pupuk dan obat-obatan dia naik motor sendiri (membeli 20 liter bensin Rp 100.000,mengganti oli Mesran 6 kali Rp. 150.000 dan mengganti ban dalam motor IRC 2 kali Rp 60.000,-). Kemudian untuk memasarkan hasil panen dia menyewa mobil pick up milik tetangganya (sewanya Rp 1.000.000). Cara Pengisian daftar SPDT12-TP Blok IV.D Subkelompok Transportasi Rincian 1 kolom(2): mobil pick up Rincian 1 kolom (6): 1.100 Rincian 2 kolom (2): premium eceran Rincian 2 kolom (5): 20,0 Rincian 2 kolom (6): 100 Rincian 4 kolom (2): mesran Rincian 4 kolom (5): 6,0 Rincian 4 kolom (6): 150 Rincian 7 kolom (2): IRC Rincian 7 kolom (5): 2,0 Rincian 7 kolom (6): 60 E. Barang Modal Isi rincian kelompok barang modal terdiri dari beberapa jenis barang modal, antara lain: tampah/nyiru, karung, ani-ani/ketam, cangkul, arit/sabit, garu, traktor tangan, tresher, golok, parang, bajak, serta barang modal lainnya. Tanyakan banyak dan nilai barang modal dalam ribuan rupiah (Rp.000) yang dibayar petani untuk keperluan produksi yang panen dan jualnya dalam referensi waktu survei, kemudian isikan di kolom (5) dan kolom (6). Barang
32
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
modal yang dicatat di sini adalah yang benar-benar dibeli oleh responden dengan tujuan dipakai sendiri untuk usaha pertanian. Contoh: Misalnya pada periode waktu survei (Oktober 2011-September 2012), Pak Burhan membeli peralatan pertanian sebuah ani-ani seharga Rp.15.000,- pada September 2012 setelah panen (setelah panen bulan September 2012). Pada September 2011 dia membeli sebuah cangkul pabrik seharga Rp.60.000,-, 10 buah karung goni @ Rp.5.000,- dan sebuah parang pandai besi Rp.25.000,yang digunakan untuk panen pada Maret 2012. Maka pengisian daftar SPDT12-TP Blok IV.E adalah sebagai berikut: Rincian 2 kolom (2): goni Rincian 2 kolom (5): 10,0 Rincian 2 kolom (6): 50 Rincian 4 kolom (2): pabrik Rincian 4 kolom (5): 1,0 Rincian 4 kolom (6): 60 Rincian 8 kolom (2): pandai besi Rincian 8 kolom (5): 1,0 Rincian 8 kolom (6): 25 F. Upah Buruh Tani Isian pada subkelompok upah buruh ini terdiri dari: upah mencangkul, upah membajak, upah menanam, upah merambet/menyiangi, upah penjemuran, upah penyemprotan, upah menuai/memanen, dan sebagainya. Upah yang dicatat adalah upah untuk keperluan produksi yang panen dan jualnya dalam referensi waktu survei. Kualitas upah buruh tani dapat meliputi: a. Upah Perorangan yaitu upah yang diberikan kepada buruh tani lakilaki/perempuan secara perorangan. b. Upah Borongan yaitu upah yang dibayarkan secara borongan.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
33
Upah mencangkul adalah besarnya uang dan barang yang diberikan sebagai imbalan kepada buruh tani yang khusus mengerjakan pengolahan lahan dengan menggunakan cangkul. Upah membajak adalah besarnya uang dan barang yang diberikan sebagai imbalan kepada buruh tani yang khusus mengerjakan pengolahan lahan dengan menggunakan bajak, garu, tenaga penggeraknya traktor atau tenaga hewan seperti sapi atau kerbau. Upah menanam adalah adalah besarnya uang dan barang yang diberikan sebagai imbalan kepada buruh tani yang khusus mengerjakan penyiapan lahan untuk bibit, penebaran benih, sampai pengangkutan bibit untuk ditanam di lahan pertanian. Upah menanam termasuk upah menanam untuk penggantian tanaman yang rusak (puso). Upah merambet/menyiangi adalah besarnya uang dan barang yang diberikan sebagai imbalan kepada buruh tani yang khusus mengerjakan kegiatan membersihkan tanaman liar seperti rumput, semanggi, dll. Upah menuai/memanen adalah besarnya uang dan barang yang diberikan sebagai imbalan kepada buruh tani yang khusus mengerjakan kegiatan pemungutan/pemetikan hasil dari tanaman yang telah siap dipetik/dipanen. Upah memanen ini tidak termasuk ongkos angkut barang ke alat transportasi. Upah pengeringan adalah adalah besarnya uang dan barang yang diberikan sebagai imbalan kepada buruh tani yang khusus melakukan pengeringan tanaman produksi. Upah pemupukan adalah besarnya uang dan barang yang diberikan sebagai imbalan kepada buruh tani yang khusus melakukan pemupukan tanaman produksi. Upah Penyemprotan/OPT adalah besarnya uang dan barang yang diberikan sebagai
imbalan
kepada
buruh
tani
yang
khusus
melakukan
penyemprotan/OPT tanaman produksi. Upah Perontokan adalah besarnya uang dan barang yang diberikan sebagai imbalan kepada buruh tani yang khusus melakukan perontokan tanaman produksi.
34
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Pada subkelompok ini terdiri dari 6 kolom, yaitu : kolom (1) Nama Barang/jasa, kolom (2) kualitas, kolom (3) satuan, kolom (4) kode, kolom (5) banyaknya dan kolom (6) Nilai. Tanyakan banyaknya orang dikalikan dengan hari yang digunakan untuk kegiatan mencangkul, membajak, menanam, menyiangi dan memanen, lalu tuliskan pada kolom (5). Kemudian tanyakan upah yang dikeluarkan untuk keperluan produksi yang panen dan jualnya dalam referensi waktu survei. Upah buruh dapat berupa
uang, makanan, minuman, rokok, dan bawon.
Untuk upah yang berupa makanan, minuman, rokok dan bawon/natura harus diperkirakan nilainya. Tuliskan besarnya nilai upah buruh tersebut pada kolom (6) menurut kaidah penuh tepi kanan dalam ribuan rupiah (Rp.000). Contoh 1: Untuk usaha padi miliknya, Pak Burhan memborongkan pekerjaan mencangkul selama 5 hari kepada 5 orang pekerja, dengan upah borongan pada enam bulan yang lalu sebesar Rp 3.000.000,-/Ha. Selain itu setiap hari kerja ia juga menyediakan makan siang, untuk tiap pekerja seharga Rp 10.000, kopi Rp 3.000, dan singkong goreng Rp 3.000. Ia juga menyediakan rokok sehari seharga Rp 10.000. Untuk pekerjaan menanam dia menyuruh Pak Sastro. Selama 2 hari menanam, Pak Sastro mendapatkan upah: berupa uang Rp 90.000,-, makan Rp 20.000,-, kopi Rp 6.000,- dan rokok Rp 10.000,- Pada pekerjaan memanen diberikan kepada Pak Dadang dan Pak Soni dengan sistem bawon, yaitu 20 % dari hasil produksi panen yang dihasilkan. Pak Dadang menghasilkan produksi 1,5 ton, yang dikerjakan selama 5 hari dan Pak Soni menghasilkan 2,5 ton, yang dikerjakan selama 10 hari. Selama setahun kalender hasil produksinya mencapai 4 ton, harga rata-rata gabah di daerah tersebut Rp 4.000,-/kg. Cara Pengisian daftar SPDT12-TP Subblok IV.F Biaya Buruh Tani Rincian 1 kolom (2): borongan Rincian 1 kolom (5): 25,0 diperoleh dari 5 orang x 5 hari Rincian 1 kolom (6): 3.450, diperoleh dari : Upah berupa uang: Rp 3.000.000,-
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
35
Upah berupa makanan, minuman dan rokok: (Rp 10.000 x 5 orang x 5 hari) + (Rp 3000 x 5 orang x 5 hari) + (Rp 3000 x 5 orang x 5 hari) + (Rp 10.000 x 5 hari) Rp 250.000 + Rp 75.000 + Rp 75.000 + Rp 50.000 = Rp 450.000 Jumlah = Rp 3.000.000 + Rp 450.000 = Rp 3.450.000 Rincian 2 kolom (2): perorangan Rincian 2 kolom (5): 2,0 Rincian 2 kolom (6): 126.000, diperoleh dari: Upah berupa uang: Rp 90.000,Upah berupa makanan, minuman dan rokok: Rp 20.000 +Rp 6.000 +Rp 10.000 = Rp 36.000,Jumlah = Rp 126.000,Rincian 4 kolom (2): borongan Rincian 4 kolom (5): 15,0 diperoleh dari Rincian 4 kolom (6): 3.200, diperoleh dari : Upah berupa uang: (20 % x 4.000 kg x Rp 4.000,-/kg) = Rp 3.200.000,Upah berupa makanan, minuman dan rokok: Jumlah = Rp 3.200.000,5. Blok V: Catatan Blok ini disediakan untuk mencatat/menampung hal-hal yang tidak bisa ditampung/ dimasukkan ke blok lainnya yang dianggap perlu/penting oleh pencacah (KSK).
4.3. Daftar SPDT12-TH (Subsektor Tanaman Hortikultura) Rumah tangga tani dicacah dengan daftar SPDT12-TH apabila rumah tangga tersebut mengusahakan jenis komoditas hortikultura yang waktu panen dan jualnya berada pada referensi waktu survei (setahun kalender), meskipun waktu penanaman berada diluar referensi waktu survei. a. Daftar ini terdiri dari 5 blok, yaitu: 1. Blok I,
digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai lokasi/tempat pencacahan.
36
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
2. Blok II,
digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa.
3. Blok III, digunakan untuk mencatat jenis komoditas, luas tanam dan luas panen yang diusahakan serta hasilnya selama setahun kalender. 4. Blok IV, digunakan untuk mencatat pengeluaran untuk biaya produksi selama setahun kalender. 5. Blok V,
digunakan untuk catatan.
b. Cara Pengisian : 1. Blok I dan Blok II Blok I dan II diisi sesuai dengan isian Blok I, dan II daftar SPDT12-K. 2. Blok III dan IV Blok III dan IV ditanyakan pada petani dengan usaha utamanya di Subsektor Hortikultura Kegiatan usaha pertanian tanaman hortikultura meliputi : penyiapan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan sebagainya. Batas Minimal Usaha (BMU) rumah tangga yang dikategorikan sebagai rumah tangga hortikultura dapat dilihat pada Lampiran 1. Banyaknya komoditas atau isian pada Blok III tergantung dari banyaknya jenis komoditas yang diusahakan pada daftar SPDT12-K Blok III.C. Blok III: Jenis komoditas, Luas Tanam dan Luas Panen yang diusahakan serta hasilnya selama setahun kalender Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai sumber pendapatan rumah tangga pertanian yang mencakup jenis komoditas, luas tanam dan luas panen yang diusahakan dan produksi selama setahun kalender dari masing-masing jenis komoditas yang diusahakan pada SPDT12-K Blok III.C. Penulisan jenis komoditas harus selengkap-lengkapnya, misalnya: cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, labu siam, labu air, dsb. Tuliskan jenis komoditas pada Blok III berdasarkan jenis-jenis komoditas yang ada di SPDT12-K Blok III.C.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
37
Misalnya : Pada tanggal 17 Oktober 2012 Bu Dwi didatangi petugas survei SPDT12-TH sebagai responden karena mempunyai usaha bawang merah sebagai komoditas utama. Bu Dwi mempunyai usaha pertanian Hortikultura sebanyak 2 jenis komoditas, yaitu bawang merah dan mangga. Maka Blok III harus diisi 2 komoditas. Komoditas 1: JENIS KOMODITAS : BAWANG MERAH (1 dari 2) Komoditas 2: JENIS KOMODITAS : MANGGA
(2 dari 2)
Frekuensi Panen adalah berapa kali terjadi panen dalam setahun. a. Tanaman Semusim: tanaman yang dipanen sekaligus atau berumur kurang dari 1 tahun. Frekuensi panen dihitung satu kali panen sampai tanaman dibongkar habis (misalnya cabe, semangka, dll). b. Tanaman Tahunan: tanaman yang berumur lebih
dari 1 tahun
dan
bisa dipanen berkali-kali. Frekuensi panen dalam setahun adalah jumlah panen yang dilakukan dalam setahun. Tanaman seperti pisang, pepaya, jambu yang panennya dilakukan sepanjang tahun dengan frekuensi panen lebih dari 98 maka dituliskan 98. Bulan Panen adalah bulan saat petani melakukan panen. Jika petani melakukan panen pada bulan Januari tetapi masih ada sisa panen yang dilakukan awal Februari maka yang diisikan adalah Januari. Cara pengisian bulan panen adalah melingkari angka didepan bulan panen (boleh lebih dari satu), lalu jumlahkan angka-angka yang dilingkari dan masukkan nilainya kedalam kotak disebelah kanan. Bila Frekuensi Panen : 98, maka Bulan Panen : masukkan nilai 8888 kedalam kotak disebelah kanan. Blok III terdiri dari 4 kolom, yaitu:
38
-
Kolom (1): Rincian
-
Kolom (2): Satuan (kode)
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Isikan salah satu kode satuan pada kotak di Kolom (2) sesuai dengan rincian di Kolom (1). Kode 1 bila satuannya : Pohon Kode 2 bila satuannya : Rumpun Kode 3 bila satuannya : M2 -
Kolom (3): Banyaknya
-
Kolom (4): Nilai (Rp 000).
Blok III terdiri atas 9 rincian, yaitu: - Rincian 1: Luas Tanam/Jumlah Pohon Isikan kode satuan pada kolom (2) dan banyaknya pada kolom (3). -
Rincian 2: Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan Isikan kode satuan pada Kolom (2), dan banyaknya pada kolom (3). Luas panen adalah luas tanaman yang dipungut hasilnya baik tanaman tersebut cukup umur atau belum, baik yang bersifat normal maupun puso. Bila selama setahun kalender suatu lahan ditanami tanaman semusim dan dipanen dua kali, maka luas panen pada Blok III adalah dua kali luas lahan. Pada rincian 1 dan 2, nilai pada kolom (4) tidak perlu diisi.
-
Rincian 3: Produksi yang Dihasilkan Cara pengisiannya sama dengan cara pengisian daftar SPDT12-TP.
-
Rincian 4: Produksi yang Dijual Cara pengisiannya sama dengan cara pengisian daftar SPDT12-TP.
-
Rincian 5: Produksi yang dikonsumsi sendiri Cara pengisiannya sama dengan cara pengisian daftar SPDT12-TP.
-
Rincian 6: Produksi yang diberikan kepada pihak lain Cara pengisiannya sama dengan cara pengisian daftar SPDT12-TP.
-
Rincian 7: Status lahan yang diusahakan: Cara pengisiannya sama dengan cara pengisian daftar SPDT12-TP Misalnya: Bu Dwi memiliki 2 bidang lahan yang diusahakan. Satu bidang lahan seluas 1 Ha untuk tanaman bawang merah disewa dari Bapak Ilham dan 1 Ha
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
39
lainnya untuk usaha Mangga merupakan milik sendiri. Dalam hal ini status lahan yang diusahakan untuk jenis komoditas bawang merah adalah sewa (kode 2) dilingkari. Sedangkan untuk komoditas mangga status lahan yang dilingkari adalah milik sendiri (kode 1). -
Rincian 8: Apakah melakukan sistem bagi hasil? Cara pengisiannya sama dengan cara pengisian daftar SPDT12-TP.
-
Rincian 9: Jika Ya, Berapa persen : .... % Cara pengisiannya sama dengan cara pengisian daftar SPDT12-TP.
Untuk mengisi Blok III (produksi selama setahun kalender) diperlukan Lembar Kerja Produksi (SPDT12-LKP). Cara pengisiannya sama dengan cara pengisian daftar SPDT12-LKP untuk tanaman pangan. Blok IV: Pengeluaran untuk komoditas yang dipanen selama setahun kalender Blok ini digunakan untuk mencatat segala macam pengeluaran/biaya untuk komoditas yang dipanen selama setahun kalender. Dalam hal ini, waktu panen harus berada pada referensi waktu survei (selama setahun kalender). Untuk tanaman semusim pengeluaran/biaya yang dicatat adalah segala macam pengeluaran/biaya untuk tanaman yang dipanen selama setahun kalender walaupun pengeluaran/biaya tersebut dikeluarkan sebelum referensi waktu survei, dan untuk tanaman tahunan pengeluaran yang dicatat adalah segala macam pengeluaran/biaya dalam referensi waktu survei. Cara pengisian Blok IV Daftar SPDT12-TH sama dengan Daftar SPDT12TP. 3.
Blok V: Catatan Blok ini disediakan untuk mencatat/menampung hal-hal yang tidak bisa ditampung/dimasukkan ke blok lainnya yang dianggap perlu/penting oleh pencacah (KSK).
40
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
4.4. Daftar SPDT12-TPR (Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat) Rumah tangga tani dicacah dengan daftar SPDT12-TPR apabila rumah tangga tersebut mengusahakan jenis komoditas perkebunan rakyat yang waktu panen dan jualnya berada pada referensi waktu survei (setahun kalender). a. Daftar ini terdiri dari 5 blok, yaitu: 1. Blok I,
digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai lokasi/tempat pencacahan.
2. Blok II,
digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa.
3. Blok III, digunakan untuk mencatat jenis komoditas, luas tanam dan luas panen yang diusahakan serta hasilnya selama setahun kalender. 4. Blok IV, digunakan untuk mencatat pengeluaran/biaya produksi selama setahun kalender. 5. Blok V,
digunakan untuk catatan.
b. Cara Pengisian 1. Blok I dan Blok II Blok I dan Blok II diisi sesuai dengan isian Blok I, dan II Daftar SPDT12-K. 2. Blok III dan IV Blok III, IV ditanyakan pada petani dengan usaha utamanya di Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Kegiatan usaha pertanian tanaman perkebunan rakyat meliputi : penyiapan lahan, penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan sebagainya. Batas Minimal Usaha (BMU) rumah tangga tanaman perkebunan rakyat dapat dilihat pada Lampiran 2. Jenis komoditas perkebunan rakyat antara lain: kelapa, kopi, teh, coklat, karet, tebu, cengkeh, tembakau daun kering, kapuk, lada putih/merica, pala, kayu manis, kapas, jarak, jambu mete, sereh, vanili, aren/enau, kemenyan, kelapa sawit, pandan anyam, rumput gajah, akar wangi, pinang, murbei, dan lainnya.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
41
Penulisan jenis komoditas harus selengkap-lengkapnya, misalnya: kelapa sawit, kelapa, tembakau daun kering, tembakau daun basah, dsb. Banyaknya komoditas atau isian pada Blok III tergantung dari banyaknya jenis komoditas yang diusahakan pada daftar SPDT12-K Blok III.C.
Blok III: Jenis komoditas, Luas Tanam dan Luas Panen yang diusahakan serta hasilnya selama setahun kalender Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai sumber pendapatan rumah tangga pertanian yang mencakup pengusahaan jenis komoditas, luas tanam dan luas panen yang diusahakan dan produksi selama setahun kalender dari masingmasing jenis komoditas yang diusahakan pada SPDT12-K Blok III.C. Tuliskan jenis komoditas pada Blok III berdasarkan jenis-jenis komoditas yang ada di SPDT12-K Blok III.C. Misalnya : Pada 17 Oktober 2012 Pak Jono didatangi petugas Survei Penyempurnaan Diagram Timbang karena ia mempunyai usaha pertanian. Pak Jono menjadi sampel SPDT12TPR komoditas tembakau daun kering. Ia hanya mengusahakan 1 tanaman, sehingga Blok III yang harus diisi hanya 1 komoditas. JENIS KOMODITAS: TEMBAKAU DAUN KERING (1 dari 1) Frekuensi Panen adalah berapa kali terjadi panen dalam setahun. Bulan Panen adalah bulan saat petani melakukan panen. Untuk pengisian frekuensi dan bulan panen sama seperti pengisian pada daftar SPDT12-TH. Blok III terdiri dari 4 kolom, yaitu: -
Kolom (1): Rincian
-
Kolom (2): Satuan (kode) Isikan salah satu kode satuan pada kotak di Kolom (2) sesuai dengan rincian di Kolom (1). Kode 1 bila satuannya : Pohon
42
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Kode 2 bila satuannya : Rumpun Kode 3 bila satuannya : M2 Kode 4 bila satuannya : Lajar Kode 5 bila satuannya : Kg Kode 6 bila satuannya : Butir -
Kolom (3): Banyaknya
-
Kolom (4): Nilai (Rp 000).
Blok III terdiri atas 9 rincian. Cara pengisian daftar SPDT12-TPR Blok III sama dengan pengisian daftar SPDT12-TH Blok III. Untuk mengisi Blok III (produksi selama setahun kalender) diperlukan Lembar Kerja Pembantu Produksi (SPDT12-LKP). Cara pengisian SPDT12-LKP dan memindahkannya ke Daftar SPDT12-TPR sama dengan cara pengisian SPDT12-LKP dan memindahkannya ke Daftar SPDT12-TH. Blok IV: Pengeluaran untuk komoditas yang dipanen selama setahun kalender Blok ini digunakan untuk mencatat segala macam pengeluaran/biaya untuk komoditas yang dipanen selama setahun kalender. Cara pengisian Daftar SPDT12-TPR Blok IV sama dengan Daftar SPDT12-TH Blok IV. 3. Blok V : Catatan Blok lima ini disediakan satu halaman untuk mencatat/menampung hal-hal yang tidak bisa ditampung/dimasukkan ke blok lainnya yang dianggap perlu/penting oleh pencacah (KSK).
4.5. Daftar SPDT12-TRK (Subsektor Peternakan) Rumah tangga tani dicacah dengan daftar SPDT12-TRK apabila rumah tangga tersebut mengusahakan jenis-jenis ternak/unggas dan selama setahun kalender produksinya pernah dijual. Peternak adalah seseorang yang melakukan usaha pemeliharaan, pengembangbiakan, pemungutan hasil produksi ternak/unggas dengan tujuan sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual/memperoleh keuntungan atas resiko sendiri.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
43
a. Daftar ini terdiri dari 5 blok, yaitu: 1. Blok I,
digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai lokasi/tempat pencacahan.
2. Blok II,
digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa
3. Blok III, digunakan untuk mencatat jenis ternak dan hewan yang diusahakan serta hasilnya selama setahun kalender. 4. Blok IV, digunakan untuk mencatat biaya ongkos dan pengeluaran selama setahun kalender. 5. Blok V,
digunakan untuk catatan.
b. Cara Pengisian 1. Blok I dan Blok II: Pengenalan Tempat dan Keterangan Pencacahan Isian Blok I dan Blok II diisi sesuai dengan pengisian Blok I dan II daftar SPDT12-K. 2. Blok III dan IV Blok III dan IV ditanyakan pada petani dengan usaha di subsektor Peternakan Kegiatan usaha peternakan meliputi: pemeliharaan, pengembangbiakan, pemungutan hasil produksi ternak/unggas dan sebagainya. Batas Minimal Usaha (BMU) rumah tangga yang dikategorikan sebagai usaha peternakan dapat dilihat pada Lampiran 2. Banyaknya komoditas atau isian pada Blok III tergantung pada banyaknya jenis ternak/unggas yang diusahakan seperti yang diisikan dalam daftar SPDT12-K Blok III.C.
Blok III : Jenis Ternak/Unggas yang diusahakan serta hasilnya selama setahun kalender Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai produksi ternak/unggas yang diusahakan serta hasilnya selama setahun kalender, dari masing-masing jenis komoditas/ternak/unggas yang diusahakan pada SPDT12-K Blok III.C.
44
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Jenis Kegiatan/Usaha pada subsektor peternakan: 1. Pembibitan adalah usaha pemeliharaan ternak/unggas dengan tujuan memperoleh anakan (ternak muda) dan pullet (siap bertelur). 2. Pengembangbiakan adalah usaha pemeliharaan ternak/unggas dengan tujuan
memperbanyak
ternak.
Termasuk
usaha
pemeliharaan
ternak/unggas dengan tujuan menghasilkan susu atau telur. 3. Penggemukan adalah usaha pemeliharaan ternak/unggas dengan tujuan meningkatkan bobot ternak/unggas dalam waktu yang relatif singkat. 4. Pengembangbiakan dan Penggemukan bila peternak melakukan kegiatan pengembangbiakan dan penggemukan sekaligus. Lama pemeliharaan ternak besar/kecil berkisar antara 3 – 6 bulan. Ayam ras pedaging lama pemeliharaannya antara 28 – 42 hari. Sapi perah dikategorikan pengembangbiakan apabila yang dihasilkan/ produksinya adalah susu dan dikategorikan pembibitan apabila yang dihasilkan/produksinya adalah anakan/bakalan. Ayam ras petelur dikategorikan pengembangbiakan bila yang dihasilkan atau produksinya adalah telur dan dikategorikan pembibitan bila yang dihasilkan/produksinya adalah anak ayam. Harap berhati-hati dalam mengisi rincian mutasi ini karena kesalahan dalam menaksir nilai harga ternak/unggas di kolom nilai (kolom(4)) akan berakibat fatal pada perhitungan Nilai Produksi Penggemukan ternak/unggas pada rincian 12. Nilai ternak/unggas yang diisikan adalah nilai ternak pada saat terjadinya mutasi ternak/unggas, bukan nilai ternak/unggas pada saat pencacahan. Blok III dibagi menjadi 3 subblok, yaitu: a. Mutasi Ternak/Unggas (untuk sapi perah dan ayam petelur Kolom (4) tidak ditanyakan). b. Produksi Ternak/Unggas yang menghasilkan telur dan susu. c. Status Ternak/Unggas.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
45
A. Mutasi ternak/unggas Mutasi ternak/unggas adalah perubahan jumlah ternak/unggas yang diusahakan yang terjadi selama setahun kalender. Subblok ini dimaksudkan untuk mengetahui mutasi ternak/unggas dan memperoleh nilai produksi ternak/unggas yang dilakukan untuk penggemukan selama setahun kalender. Blok III.A. terdiri dari 4 kolom, yaitu: -
Kolom (1): Rincian
-
Kolom (2): Satuan (Ekor)
-
Kolom (3): Banyaknya
-
Kolom (4): Nilai (Rp 000)
Khusus ternak Sapi Perah Betina dan Ayam Petelur pada Blok III.A (Mutasi Ternak) hanya dicatat banyaknya ternak pada kolom 3, sedangkan nilai produksinya dicatat pada Blok B (Produksi ternak yang menghasilkan telur dan susu). Subblok III.A ini terdiri dari 12 rincian: Rincian 1: Stok akhir (saat pencacahan) Nilai yang dimaksud adalah taksiran harga jual ternak/unggas pada kondisi saat pencacahan. Rincian 2: Penjualan Nilai yang dimaksud adalah harga jual ternak/unggas pada saat transaksi pada periode referensi waktu. Rincian 3: Pemotongan Pemotongan yang dimaksud disini adalah pemotongan ternak/unggas baik untuk tujuan dikonsumsi sendiri maupun dijual sebagian atau seluruhnya. Rincian 4: Kematian Kematian yang dimaksud disini adalah ternak/unggas karena sakit atau kecelakaan seperti ditabrak kendaraan, terbenam, dimakan binatang
46
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
buas. Mati karena dipotong/disembelih tidak termasuk dalam kategori mati, tetapi termasuk kategori pemotongan. Tidak semua kematian ternak/unggas dicatat nilainya, hanya ternak/unggas yang mati dan masih mempunyai nilai jual. Untuk ternak/unggas yang mati tetapi tidak mempunyai nilai jual, isikan angka 0 pada nilai kolom. Rincian 5: Pengurangan Lain Pengurangan
lain
adalah
pengurangan
ternak/unggas
yang
disebabkan oleh: 1. Ternak/unggas yang diberikan kepada pihak lain sebagai bantuan, hibah atau bagi hasil. 2. Penyerahan kembali ternak/unggas yang dibagi hasilkan kepada pemilik. 3. Ternak/unggas hilang karena dicuri atau sebab lain. Rincian 6: Jumlah Rincian 1 s.d. 5 Rincian 7: Pembelian Pembelian yang dimaksud adalah banyaknya ternak/unggas yang dibeli, dan nilai yang dimaksud adalah harga pembelian ternak/unggas pada saat transaksi. Rincian 8: Kelahiran/penetasan Kelahiran/penetasan adalah lahir/menetas hidup, yaitu ternak/unggas yang dilahirkan/ditetaskan hidup selama referensi waktu survei dan pada waktu dilahirkan/ditetaskan menunjukkan tanda-tanda kehidupan, antara lain : jantung berdenyut, bernafas, dan bergerak. Kelahiran tetap dicatat walaupun pada saat pencacahan anak maupun induknya sudah tidak ada lagi (karena dijual, dipotong, dll). Rincian 9: Penambahan lain Penambahan
lain
adalah
penambahan
ternak/unggas
selain
penambahan diatas, misalnya :
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
47
1. Ternak/unggas yang diterima dari pihak lain sebagai bantuan, hibah, bagi hasil (digaduhkan). 2. Penerimaan dari pengembalian ternak/unggas bagi hasil. 3. Ternak/unggas yang ditemukan. Rincian 10: Jumlah Ternak/Unggas stok Awal (setahun kalender) Jumlah Ternak/Unggas stok Awal (setahun kalender) adalah jumlah ternak/unggas yang dikuasai oleh rumah tangga setahun kalender (dihitung saat pencacahan). Contoh: Pencacahan dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2012, maka yang dimaksud setahun kalender sampai keadaan pada Oktober 2011. Penghitungan untuk kolom 3 adalah: R6-R7-R8-R9). Sedangkan untuk kolom 4, diperkirakan nilainya pada saat setahun yang lalu. Rincian 11: Jumlah Rincian 7, Rincian 9 dan Rincian 10 Rincian 12: Nilai produksi ternak/unggas adalah nilai produksi sebagai akibat pertambahan bobot/penggemukan ternak/ unggas selama setahun kalender. B. Produksi Ternak yang menghasilkan telur atau susu. Subblok ini dimaksudkan untuk mencatat jumlah produksi dan nilainya dari ternak yang menghasilkan telur dan susu. Blok III.B. terdiri dari 4 kolom, yaitu: Kolom (1): Rincian Kolom (2): Satuan Kolom (3): Banyaknya Kolom (4): Nilai (Rp 000) Sub blok ini terdiri dari 2 rincian: Rincian 1: Hasil ternak/unggas yang diproduksi. Isikan banyaknya produksi yang dihasilkan selama setahun kalender dari ternak/unggas yang diusahakan pada Kolom (3), kode satuan pada Kolom (2), dan nilai produksinya pada Kolom (4).
48
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Untuk komoditas sapi perah, maksimal banyaknya hari berproduksi susu adalah 295 hari/tahun Rincian 2: Hasil ternak/unggas yang dijual. Isikan banyaknya produksi yang dijual selama setahun kalender dari ternak/unggas yang diusahakan pada Kolom (3), kode satuan pada Kolom (2), dan nilai produksinya pada Kolom (4). Contoh 1: Pak Agus memiliki lahan yang diusahakan untuk beternak. Ia menjadi responden Survei SPDT12-TRK untuk jenis komoditas utama susu sapi dan didatangi petugas pencacah lapangan tanggal 16 Oktober 2012. Jenis usaha ternak Pak Agus adalah susu sapi, ayam ras pedaging, dan sapi potong bali. Pada saat petugas pencacah datang, Pak Agus mempunyai Sapi Perah Fries Holland (FH) sebanyak 3 ekor. Seekor di antaranya baru dia beli 5 bulan yang lalu seharga Rp.5.000.000,- . Setiap hari sapi perahnya menghasilkan susu 10 liter/ekor. Dari hasil produksi susu, setiap hari 1 liternya dikonsumsi sendiri. Maksimal banyaknya hari berproduksi sapi perahnya adalah 295 hari/tahun, dan 2 ekor sapi perahnya yang lama memiliki masa beristirahat di tahun 2012. Setahun yang lalu, dia biasa menjual susu sapi dengan harga Rp 3.500,-/liter, namun sejak bulan Januari 2012 harganya dinaikkan menjadi Rp 4.000,-/liter. Cara pengisian daftar SPDT12-TRK Blok III.A: Rincian 1 Kolom (3) (Banyaknya Stok Akhir): 3 Rincian 6 Kolom (3) (Jumlah (R1+R2+R3+R4+R5)): 3 Rincian 7 Kolom (3) (Banyaknya Pembelian): 1 Rincian 10 Kolom (3) (Banyaknya Stok Awal): 2 Seluruh Kolom (4) dalam Blok III.A tidak diisi. Nilai produksi diisikan pada Blok III.B. Cara pengisian pada Daftar SPDT12-TRK Blok III.B: Rincian 1: Hasil ternak (susu) yang diproduksi Kolom (2): kode 3
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
49
Kolom (3): (2 ekor x 10 liter x 295 hari) + (1 ekor x 10 liter x 153 hari) = 5.900 liter + 1.530 liter = 7.430 liter Kolom (4): 28.800 Sebelum bulan Januari: (2 ekor x 10 liter x 92 hari x Rp 3.500,-) = Rp 6.440.000,Sejak bulan Januari: (2 ekor x 10 liter x 203 hari x Rp 4.000,-) + (1 ekor x 10 liter x 153 hari x Rp 4.000) = Rp 16.240.000,- + Rp 6.120.000,= Rp 22.360.000,Nilai pada Kolom (4) = Rp 6.440.000,- + Rp 22.360.000,- = Rp 28.800.000,Rincian 2: Hasil ternak (susu) yang dijual: Kolom (2): kode 3 Kolom (3): 7.430 liter – (1 liter x 365 hari) = 7.065 Kolom (4): 27.666 Diperoleh dari: Rp 28.800.000,- – (92 hari x Rp 3.500,- + 203 hari x Rp 4.000,-) = Rp 28.800.000,- – Rp 1.134.000,= Rp 27.666.000,Contoh pengisian Daftar SPDT12-TRK Blok III.A dapat dilihat dalam Lampiran 6: Contoh 2: Kasus ayam ras pedaging Pak Agus Pada saat petugas datang, Pak Agus sedang tidak memelihara ayam ras pedaging (sedang mengosongkan kandang). Selama setahun kalender, Pak Agus pernah menjual ayamnya sebanyak 7 kali (siklus) dengan rata-rata 300 ekor per siklus. Berat rata-rata ayam yang dijual adalah 1,3 kg/ekor dan harga per kg-nya Rp 12.000,-. Dari seluruh DOC yang pernah dipelihara (dibeli) selama setahun, sebanyak 200 ekor ayam mengalami kematian. Diasumsikan selama setahun kalender tidak ada stok awal, kelahiran dan penambahan lain. Harga DOC per ekor Rp.3.000,-. Maka pengisian Pengisian daftar SPDT12-TRK Blok III.A. Mutasi Ternak untuk rumah tangga Pak Agus adalah:
50
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Rincian 1 Kolom (3): Banyaknya = - (pengosongan kandang) Rincian 1 Kolom (4): Nilai = Rincian 2 Kolom (3): Banyaknya = 300 ekor x 7 siklus = 2100 Rincian 2 Kolom (4): Nilai = 32.760 Diperoleh dari : 2100 x 1,3 Kg x Rp 12.000,- = Rp 32.760.000,Rincian 3 Kolom (3): Banyaknya = Rincian 3 Kolom (4): Nilai = Rincian 4 Kolom (3): Banyaknya = 200 Rincian 4 Kolom (4): Nilai = 0 Rincian 5 Kolom (3): Banyaknya = Rincian 5 Kolom (4): Nilai = Rincian 6 Kolom (3): Banyaknya = 0+ 2.100 + 0 + 200 + 0= 2.300 Rincian 6 Kolom (4): Nilai = 0+ 32.760 + 0 + 0 + 0= 32.760 Rincian 7 Kolom (3): Banyaknya = 2.300 Diperoleh dari: 2100 (ayam dijual) + 200 (ayam yang mati) = 2300 ekor DOC. Rincian 7 Kolom (4): Nilai = 6.900 Diperoleh dari: 2300 DOC x Rp 3.000,- = Rp 6.900.000,Rincian 8 Kolom (3): Banyaknya = Rincian 9 Kolom (3): Banyaknya = Rincian 9 Kolom (4): Nilai = Rincian 10 Kolom (3): Banyaknya = 0 Diperoleh dari: 2300 ekor – 2300 ekor – 0 – 0 = 0 Rincian 10 Kolom (4): Nilai = 0 Rincian 11 Kolom (4): Nilai = 6.900 Diperoleh dari : Rp.6.900.000 + 0 + 0 =Rp. 6.900.000 Rincian 12 Kolom (4): Nilai = 25.860 Diperoleh dari : Rp. 32.760.000 - Rp.6.900.000 Rp. 25.860.000 Contoh pengisian Daftar SPDT12-TRK Blok III.A dapat dilihat dalam Lampiran 6: Subblok III.C Status Ternak/ Unggas Isian subblok ini adalah tentang status ternak/unggas yang diusahakan. Sublok ini terdiri dua rincian:
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
51
Rincian 1 : Status ternak/unggas yang diusahakan: Lingkari kode 1 jika ternak/unggas yang diusahakan adalah milik sendiri, lingkari kode 2 jika melakukan bagi hasil, dan lingkari kode 4 lainnya, dan isikan status ternak dalam tanda kurung. Pilihan boleh lebih dari 1, kemudian jumlahkan nilai yang dilingkari dan masukkan kedalam kotak yang ada disebelah kanan. Rincian 2 : Jika melakukan sistem bagi hasil, berapa persen?... % Jika kode 2 dalam rincian 1 dilingkari, maka tanyakan rincian 2 tentang besarnya bagi hasil yang dilakukan dalam persen. Selain itu lanjutkan pengisian untuk jenis komoditas berikutnya atau langsung ke Blok IV jika tidak ada lagi komoditas lain yang diusahakan dalam rumah tangga sampel.
Blok IV : Pengeluaran untuk ternak/unggas yang diusahakan selama setahun kalender A. Bibit/benih Isi subkelompok terdiri dari berbagai jenis bibit ternak dan hewan antara lain: ayam, sapi, kerbau, kambing dan sebagainya. Bibit adalah semua ternak hasil proses penelitian dan pengkajian dan atau ternak yang memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangkan dan atau untuk berproduksi. B. Obat-obatan dan Pakan Ternak 1. Obat-obatan Obat-obatan yang ditanyakan adalah banyak dan nilainya yang berasal dari hasil pembelian dan digunakan untuk usaha ternak/unggas selama tahun kalender, tidak termasuk hasil produksi sendiri dan pemberian pihak lain. Vaksinasi adalah usaha pencegahan terhadap penyakit ternak/unggas tertentu dengan memberikan/menyuntikkan vaksin (virus/kuman penyakit yang telah dilemahkan) untuk memberikan kekebalan tubuh ternak/unggas terhadap penyakit tersebut. Pengobatan adalah usaha menyembuhkan ternak/unggas yang sedang sakit dengan menggunakan obat tertentu sesuai dengan penyakitnya.
52
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Biaya obat-obatan adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak untuk membeli
obat-obatan
menyembuhkan
(termasuk
ternak/unggas
vaksin)
yang
sedang
yang sakit
digunakan atau
untuk
mencegah
ternak/unggas agar tidak sakit. Jenis obat ternak/unggas yang sering dijumpai pada petani: 1. Obat-Obatan a. Anastesika / Obat bius. b. Antiseptika dan Desinfektansia. c. Antibiotika. d. Anti fungi/Anti jamur. e. Anti protozoa/parasit darah. f. Antelmintika/Obat cacing. g. Ektoparasit:/obat kutu. h. Diuretika/pelancar kencing. i. Kardiovaskuler/obat jantung. j. Anti diare. k. Obat kembung. l. Anti defisiensi vitamin dan mineral. m. Analgesika, anti piretika dan anti inflamasi. n. Hormon reproduksi: chorulon. Enzaprost, improoestradiol. o. Hormon non reproduksi: sanabolicum. p. Obat-obat lokal: supermastikort, vioform aerosol. 2. Vaksin a. Vaksin unggas. b. Vaksin ternak besar/Vaksin ternak kecil. c. Vaksin hewan kesayangan. d. Serum e. Diagnostik. f. Pelarut Vaksin 3. Vitamin a. Feed additive: albac 100, bayonox, chipox, rhodex, stafac, zinc bacitrasin.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
53
b. Feed supplement:/vitamin dan mineral. 4. Lain-lain Biaya Inseminasi dan pemeliharaan kesehatan lainnya. 2. Pakan Ternak Pengeluaran pakan ternak/unggas disini adalah pengeluaran untuk pakan yang benar-benar telah di pakai selama setahun kalender, sehingga untuk pakan yang telah dibeli tetapi belum digunakan tidak dimasukan sebagai pengeluaran pakan. Ternak yang merumput sendiri di padang rumput dan tempat lainnya atau unggas yang mencari makan sendiri di ladang/sawah dan sebagainya, pakannya dianggap tidak ada. Isi rincian kelompok pakan ternak terdiri dari dedak, bungkil, rumput gajah, makanan ternak (jagung, kedelai) dan makanan jadi (konsentrat) serta pakan ternak lainnya. Pakan ternak/unggas: a. Pakan Ternak -
Hijauan adalah pakan ternak yang terdiri dari rumput segar, leguminosa, silage, hijauan kering/hay, daun-daunan.
-
Rumput segar adalah rumput yang diberikan langsung kepada ternak tanpa melalui proses terlebih dahulu, dapat berasal dari lapangan rumput atau rumput yang ditanam secara khusus seperti rumput gajah, rumput benggala dan setaria.
-
Leguminosa adalah hijauan yang berasal dari tanaman polongan seperti lamtoro, turi, stylosantes dan centrosema.
-
Silage adalah rumput atau hijauan lainnya yang telah mengalami proses terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak untuk pengawetan dan peningkatan mutu.
-
Hijauan kering/hay adalah hijauan yang telah dikeringkan dahulu sebelum diberikan kepada ternak, sehingga dapat disimpan lebih lama tanpa merubah nilai gizinya.
54
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
-
Daun-daunan adalah daun-daunan yang dapat diberikan sebagai makanan ternak selain rumput dan leguminosa seperti daun nangka, daun pisang, daun pepaya dan daun jambu.
-
Limbah pertanian adalah hijauan yang berasal dari sisa-sisa hasil pertanian yang dapat dimakan ternak seperti jerami padi, jerami jagung, sisa tanaman kacang tanah/kedelai, daun ubi kayu, daun ubi jalar dan pucuk tebu.
-
Limbah Industri terdiri dari dedak padi, dedak jagung, tetes tebu, menir, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil gandum, ampas tahu, ampas bir, ampas kelapa, ampas ubi kayu, dan sebagainya.
-
Pakan lainnya adalah pakan ternak selain diatas misalnya biji-bijian dan umbi-umbian.
-
Limbah rumah tangga merupakan sampah rumah tangga organik yaitu sampah yang berasal dari hijauan atau sesuatu/benda yang bisa diurai oleh mikroorganisme, misalnya sisa-sisa sayuran, makanan dan juga dedaunan.
-
Pakan buatan pabrik adalah makanan jadi yang dibuat oleh pabrik untuk ternak misalnya starter swine, finisher swine dan concentrate swine.
-
Dedak adalah hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan sebelah luar dari butiran padi dengan sejumlah lembaga biji.
-
Bekatul adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm berpati.
-
Ampas tahu merupakan hasil ikutan proses pembuatan tahu, yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak ruminansia dan unggas.
-
Pakan Lainnya adalah pakan ternak selain diatas misalnya bijibijian dan umbi-umbian.
b. Pakan Unggas Pakan Unggas (pakan jadi dari pabrik) adalah makanan jadi yang dibuat oleh pabrik untuk unggas yang terdiri dari:
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
55
1) Complete Feed, atau biasa disebut sebagai ransum yang terdiri dari : a. Ayam ras petelur Petelur Starter diberikan saat usia ayam 0 – 8 minggu Petelur Grower diberikan saat usia ayam 9 – 20 minggu Petelur Layer diberikan saat usia 21 – 75 minggu b. Ayam ras pedaging Broiler Starter diberikan saat usia ayam 0 – 4 minggu Broiler Finisher diberikan saat usia ayam 5 – 8 minggu Complete Feed/Ransum merupakan jenis pakan ternak yang dapat diberikan langsung (tidak perlu dicampur dengan bahan makanan lainnya) penggunaannya. 2) Konsentrat adalah pakan unggas kemasan buatan pabrik yang dalam penggunaannya harus dicampur dengan dedak atau jagung. 3) Pakan Lainnya terdiri dari : a. Gabah b. Jagung c. Biji-bijian lainnya d. Kacang-kacangan, meliputi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang panjang, kacang kecipir. e. Umbi-umbian meliputi ubi kayu, ubi jalar, keladi, bonggol pisang. Tanyakan jenis bibit dan obat-obatan yang digunakan selama setahun kalender, tuliskan kualitasnya pada isian terbuka yang tersedia pada kolom (2), kemudian tuliskan banyaknya pada kolom (5), dan isikan nilainya pada kolom (6) dalam ribuan rupiah (Rp.000). C. Biaya Sewa, Pajak & Pengeluaran lain Isi subblok IV.C ini terdiri dari beberapa jenis pengeluaran yang dibayar petani untuk sewa tempat usaha, sewa padang penggembalaan, pajak/PBB tanah dan biaya pemacekan serta pengeluaran lainnya dalam setahun kalender.
56
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Inseminasi Buatan (IB) Kawin suntik (inseminasi buatan/IB) adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “insemination gun”. Biaya yang dikeluarkan untuk IB adalah semen yang disuntikkan dengan satuan Dosis. Tanyakan banyak dan nilai biaya sewa, pajak dan pengeluaran lain dalam ribuan rupiah (Rp 000) yang dibayar peternak dalam setahun kalender, kemudian isikan di kolom (5) dan kolom (6) menurut kaidah tepi kanan. D. Transportasi Biaya Transportasi adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani untuk transportasi yang berkaitan dengan proses produksi dalam setahun kalender. Misalnya transportasi untuk membeli bibit, membeli barang modal, mengangkut hasil produksi, dan sebagainya. Ongkos angkut di sini adalah ongkos/biaya yang digunakan untuk membayar angkutan yang berkaitan dengan proses produksi (termasuk sewa angkutan). Bila alat transportasi yang digunakan milik sendiri, maka biaya yang dikeluarkan untuk transportasi berupa: bensin, solar, oli, ongkos perbaikan, ban luar mobil, ban dalam mobil, ban luar motor, ban dalam motor, dan sebagainya. E. Barang Modal Isi rincian kelompok barang modal terdiri dari beberapa jenis barang modal, yaitu: kandang (sapi, kambing dan ayam), ember plastik pengembalaan, ember kaleng, papan, tempat minum, tempat telur, tempat makan, botol susu, milk cauming serta barang modal lainnya. Kandang adalah suatu bangunan yang dibangun di atas tanah baik permanen maupun tidak permanen. Yang dimaksud dengan tidak permanen adalah bangunan yang hanya terbuat dari pagar-pagar dan mempunyai atap.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
57
Chopper, Mesin Pemotong/Perajang Rumput Mesin Perajang Rumput (Chopper, Mesin Pakan Ternak) adalah alat mesin yang digunakan untuk merajang hijauan pakan ternak. Bisa juga digunakan untuk merajang batang/ranting daun nilam untuk produksi minyak nilam dengan Destilator Minyak Nilam.
Mesin penetasan telur adalah alat yang dapat menetaskan telur baik secara tradisional maupun modern.
Silo adalah alat/tempat penyimpanan pakan.
58
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Silo merupakan tempat penyimpanan pakan (silase). Ada beberapa jenis Silo yang dapat digunakan, antara lain: concrete bunker silos, concrete trench silos, trench silos without concrete frame, plastic stack silo, paper tuber silo, small round-baled wrapped silo, silage in black plastic bag, dan silage in jumbo bag. Penggunaan silo perlu disesuaikan dengan skala usaha, misalnya di Indonesia, dikarenakan sekitar 80% usaha peternakan sapi perah lokal merupakan usaha peternakan sapi perah rakyat (peternak kecil), sehingga diperlukan silo untuk skala usaha yang relatif kecil. Silo simpan jagung, gabah. Kapasias dari 100 sampai 5000 ton. Silo Jagung Ukuran Kecil
Mesin Pencabut Bulu Unggas (Perontok bulu Ayam, Burung, Bebek, dll) Poultry Feather Remover Mesin ini mampu mencabut bulu-bulu hewan unggas (burung, ayam, bebek, dll) dengan optimal dan efisien.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
59
Alat perah susu (Milk Cauming) adalah alat khusus untuk memerah susu tidak termasuk tangan orang Fungsi : Sebagai sarana untuk memerah susu secara pneumatis, dimana pemerahan dilakukan dengan membuat tekanan vakum pada penampung dan susu diperah kedalam penampung melalui unit perah. Pemerahan dengan mesin perah akan mengurangi kontak susu dengan tukang perah dan lingkungan kandang, sehingga susu hasil perahan lebih bersih dan higienis. Selain itu juga jumlah sapi dan kapasitas pemerahan jauh lebih tinggi Atau secara singkat, fungsi mesin perah susu ini adalah untuk memerah susu sapi perah secara cepat dan efisien, serta praktis
60
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Galon susu (Milk Can) adalah alat khusus yang digunakan untuk menampung susu dan biasanya terbuat dari bahan aluminium, tidak termasuk ember.
Fungsi : Sebagai alat untuk menampung dan menyimpan sementara susu hasil pemerahan, untuk segera dikirim ke Koperasi / MCC (Milk Collecting Center) maupun ke Industri Pengolahan Susu yang jarak dan waktu tempuhnya tidak lebih 2 jam dari proses pemerahan. Alat ini berbahan stainless steel/aluminium, berpenutup rapat dan umumnya berkapasitas 5, 10, 20, 30, 40, 50 liter. Spesifikasi : SK Ditjen Peternakan No. 17/1983 tentang wadah susu Tanyakan apakah selama setahun kalender ada pembelian barang modal. Bila ada isikan banyak dan nilai barang modal dalam ribuan rupiah (Rp 000) yang dibayar petani, kemudian isikan di kolom (5) dan kolom (6). F. Upah Buruh Tani Isian subblok upah buruh ini terdiri dari beberapa jenis upah buruh untuk sektor peternakan, yaitu upah pemeliharaan, upah memungut hasil, upah mencari rumput, upah menggembalakan ternak dan sebagainya Upah pemeliharaan adalah upah untuk melakukan kegiatan pemeliharaan ternak/unggas seperti pemberian pakan, pemberian obat-obatan, menjaga areal dan sebagainya. Upah memungut hasil (pemerahan/pengambilan telur) adalah upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang khusus melakukan kegiatan pemerahan susu dan pengambilan telur.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
61
Upah mencari rumput adalah upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang khusus melakukan kegiatan mencari rumput. Upah mengembalakan ternak adalah upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang khusus melakukan kegiatan mengembalakan ternak. Tanyakan biaya yang harus dibayar untuk kegiatan pemeliharaan, memungut hasil, mencari rumput, mengembalakan ternak dan sebagainya, kemudian tuliskan jumlah orang dikalikan hari dalam kolom (5) dan tuliskan upah buruh setahun kalender pada kolom (6) menurut kaidah penuh tepi kanan dalam ribuan rupiah (Rp 000). 3. Blok V: Catatan Blok ini disediakan satu halaman untuk mencatat/menampung hal-hal yang tidak bisa ditampung/dimasukkan ke blok lainnya yang dianggap perlu oleh pencacah (KSK).
62
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
LAMPIRAN
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
63
.
64
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
65
66
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Lampiran 3 : Contoh pengisian daftar SPDT12-TP dan Lembar Kerja Produksinya Pak Burhan petani padi IR-64 yangberdomisili di Desa Gampong Cot, Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Ia menjadi sampel Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP subsektor tanaman pangan. Pada tanggal 16 Oktober 2012 petugas lapangan mencacah Pak Burhan dengan menggunakan daftar SPDT12-TP. Hasil wawancara tentang usaha pertanian Pak Burhan didapatkan: Pak Burhan menanam padi IR-64 pada 3 lahan seluas 2 Ha, 2 lahan miliknya masing-masing sebesar 0,6 Ha dan 0,9 Ha, dan 1 lahan dengan sistem bagi hasil sebesar 0,5 Ha. Selama setahun kalender padi milik Pak Burhan telah mengalami 2 kali panen, yaitu Maret 2012 dan September 2012. Panen yang pertama menghasilkan gabah 3 ton dari lahan 1 dan 2, dan 1 ton dari lahan ketiga yang merupakan lahan bagi hasil. Dari panen yang pertama ini dijual sebanyak 3,5 ton senilai Rp 14.000.000,- dalam bentuk GKG pada Maret 2012, sedangkan panen yang kedua menghasilkan 2 ton dari lahan 1 dan 2, dan 1 ton dari lahan ketiga. Dari panen yang kedua dijual sebanyak 2 ton senilai Rp 8.000.000,- dalam bentuk GKG pada September 2012. Kemudian dia harus memberikan hasil panennya (40 %) kepada pemilik lahan dari hasil kedua panen tersebut. Pada Maret 2012, Pak Burhan menggiling gabahnya sebanyak 200 kg untuk dikonsumsi sendiri dan pada September 2012 sebanyak 200 kg. Pada September 2012 Pak Burhan memberikan gabah kepada saudaranya sebanyak 150 kg. Untuk pengeluaran produksinya dari hasil pembelian selama setahun kalender, Pak Burhan menggunakan barang-barang sebagai berikut : -
Benih padi IR-64 sebanyak 5 kg senilai Rp. 15.000,-
-
Pupuk urea PUSRI sebanyak 160 kg senilai Rp.320.000,-
-
Membayar pajak lahan sawah miliknya sebesar 1,5 Ha senilai Rp. 200.000,-
-
Naik angkutan perdesaan untuk membeli bibit dengan ongkos Rp.100.000,-
-
Bensin premium eceran motornya untuk membeli pupuk dan obat-obatan sebanyak 20 liter dengan harga Rp.5.000/liter
-
Mengganti oli motor MESRAN sebanyak 6 kali senilai Rp. 150.000,-
-
Mengganti ban dalam motor IRC sebanyak 2 kali dengan harga @Rp.30.000,-
-
Menyewa mobil pick up tetangganya untuk memasarkan hasil panen senilai Rp. 1.000.000,-
-
Sebuah cangkul pabrik seharga Rp. 60.000,-
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
67
-
10 buah karung goni seharga @ Rp. 5.000,-
-
Sebuah parang pandai besi senilai Rp. 25.000,-
Untuk usaha padi miliknya, Pak Burhan memborongkan pekerjaan mencangkul selama 5 hari kepada 5 orang pekerja, dengan upah borongan pada enam bulan yang lalu sebesar Rp 3.000.000,-/Ha. Selain itu setiap hari kerja ia juga menyediakan makan siang, untuk tiap pekerja seharga Rp 10.000, kopi Rp 3.000, dan singkong goreng Rp 3.000. Ia juga menyediakan rokok sehari seharga Rp 10.000. Untuk pekerjaan menanam dia menyuruh Pak Sastro. Selama 2 hari menanam, Pak Sastro mendapatkan upah: berupa uang Rp 90.000,-, makan Rp 20.000,-, kopi Rp 6.000,- dan rokok Rp 10.000,- Pada pekerjaan memanen diberikan kepada Pak Dadang dan Pak Soni dengan sistem bawon, yaitu 20 % dari hasil produksi panen yang dihasilkan. Pak Dadang menghasilkan produksi 1,5 ton, yang dikerjakan selama 5 hari dan Pak Soni menghasilkan 2,5 ton, yang dikerjakan selama 10 hari. Selama setahun kalender hasil produksinya mencapai 4 ton, harga rata-rata gabah di daerah tersebut Rp 4.000,-/kg.
68
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
69
1
8
7
6
5
4
3
2
(2)
GABAH KERING
(1)
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
No.
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) Kg Rp. (000)
Satuan (4)
Yang Dihasilkan
(5)
Yang Dijual
(6)
Yang Dikonsumsi sendiri (7)
(8)
(9)
Yang Dijual
(10)
Yang Dikonsumsi sendiri
(11)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
GA BA H KERIN G
7 . J enis K om od ita s U ta m a
Yang Dihasilkan
BU RH A N
6 . N a m a K ep a la R um a h Ta ng g a
Yang Diberikan pada Pihak Lain
1
5 . N om or U rut R um a h Ta ng g a
Produksi November 2011
0
GA M PO N G CO T
4 . D esa /K elura ha n
Oktober 2011
2
1
SA KTI
3 . K eca m a ta n
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
0
PID IE
2 . K a bup a ten
1
0
0
9
1
(12)
Yang Dihasilkan
0
1
1
A CEH
1 . Provinsi
P E N G E N A L A N T E MP A T
(13)
Yang Dijual
(14)
(15)
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan pada sendiri Pihak Lain
Desember 2011
SPDT12-LKP
70
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
GABAH KERING
1
(2)
GABAH KERING
8
7
6
5
4
3
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
1
2
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) Kg Rp. (000)
Satuan (16)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) Kg Rp. (000)
Satuan (28)
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
(1)
No.
8
7
6
5
4
3
2
(2)
(1)
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
No.
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
(29)
(18)
(30)
Yang Dikonsumsi sendiri
April 2012 Yang Dijual
(17)
Yang Dikonsumsi sendiri
Januari 2012 Yang Dijual
(31)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(19)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(32)
Yang Dihasilkan
(20)
Yang Dihasilkan
(33)
(22)
Yang Dikonsumsi sendiri
(34)
Yang Dikonsumsi sendiri
Produksi Mei 2012 Yang Dijual
(21)
Yang Dijual
Produksi Februari 2012
(35)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(23)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(36)
Yang Dihasilkan
(24) 4,000
Yang Dihasilkan
Yang Dijual
(37)
(26) 200
SPDT12-LKP
(27)
(38)
(39)
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan pada sendiri Pihak Lain
Juni 2012
(25) 3,900 15,600
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan pada sendiri Pihak Lain
Maret 2012 Yang Dijual
SPDT12-LKP
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
71
GABAH KERING
1
(2)
GABAH KERING
(1)
1
8
7
6
5
4
3
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
2
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) Kg Rp. (000)
Satuan (40)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) Kg Rp. (000)
Satuan (52)
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
No.
8
7
6
5
4
3
2
(2)
(1)
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
No.
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
(42)
Yang Dikonsumsi sendiri
Juli 2012
(53)
Yang Dijual
(54)
Yang Dikonsumsi sendiri
Produksi Oktober 2012
(41)
Yang Dijual
(55)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(43)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
7000 28000
(56)
(45)
Yang Dijual
(46)
Yang Dikonsumsi sendiri
(57) 6300 25200
Yang Dijual
(58) 400 1600
Yang Dikonsumsi sendiri
(48) 3,000
Yang Dihasilkan
(59)
(60) 150 =Rp.25.200.000/ 600 6.300=Rp.4.000
Rata-rata Yang Diberikan harga satuan pada Pihak komoditas Lain
(47)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
Total Produksi Selama Setahun Kalender Yang Dihasilkan
(44)
Yang Dihasilkan
Produksi Agustus 2012
(50) 200
(51) 150
1. Kolom (60) didapat dari hasil pembagian isian nilai pada Kolom (57) dengan isian banyaknya pada Kolom (57) untuk masing-masing komoditas. 2. Nilai pada Kolom (56), Kolom (58) dan Kolom (59) didapat dengan mengalikan isian banyaknya pada Kolom (56), Kolom(58), kolom (59) dengan Kolom (60) untuk masingmasing komoditas .
Catatan:
(49) 2,400 9,600
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan pada sendiri Pihak Lain
September 2012 Yang Dijual
SPDT12-LKP
72
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
III. JENIS KOMODITAS, LUAS TANAM DAN LUAS PANEN YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN KALENDER (diisi Pengawas)
: Gabah Kering ( 1 dari 1 ) Jenis Komoditas 2 Frekuensi Panen : Bulan Panen : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
Satuan
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(1)
(2)
(3)
(4)
2
1. Luas Tanam
M
2. Luas Panen
M2
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
4. Produksi yang Dijual
Kg
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil : 1. Ya 9. Jika Ya, Berapa persen
3
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
1
: 60 %
6
0
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas : …………...................................…................................ ( ….. dari ….. ) Frekuensi Panen : Bulan Panen : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
Satuan
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Luas Tanam
M
2
,
2. Luas Panen
M2
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil : 1. Ya 9. Jika Ya, Berapa persen
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
: …. %
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas : …………...................................…................................ ( ….. dari ….. ) Frekuensi Panen : Bulan Panen : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
Satuan
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
Nilai (Rp. 000) (4)
1. Luas Tanam
M2
,
2. Luas Panen
M2
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil : 1. Ya 9. Jika Ya, Berapa persen
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
: …. %
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
73
III. LANJUTAN (diisi Pengawas)
Jenis Komoditas : …………...................................…................................ ( ….. dari ….. ) Frekuensi Panen : Bulan Panen : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
Satuan
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
Nilai (Rp. 000) (4)
1. Luas Tanam
M2
,
2. Luas Panen
M2
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil : 1. Ya 9. Jika Ya, Berapa persen
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
: …. %
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas : …………...................................…................................ ( ….. dari ….. ) Frekuensi Panen : Bulan Panen : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
Satuan
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Luas Tanam
M
2
,
2. Luas Panen
M2
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil : 1. Ya 9. Jika Ya, Berapa persen
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
: …. %
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas : …………...................................…................................ ( ….. dari ….. ) Frekuensi Panen : Bulan Panen : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian (1)
Satuan
Banyaknya
(2)
(3)
Nilai (Rp. 000) (4)
1. Luas Tanam
M2
,
2. Luas Panen
M2
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil : 1. Ya 9. Jika Ya, Berapa persen
74
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
: …. %
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
III. LANJUTAN (diisi Pengawas)
G
Jenis Komoditas : …………...................................…................................ ( ….. dari ….. ) Frekuensi Panen : Bulan Panen : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian (1)
Satuan
Banyaknya
(2)
(3)
Nilai (Rp. 000) (4)
1. Luas Tanam
M2
,
2. Luas Panen
M2
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil : 1. Ya 9. Jika Ya, Berapa persen
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
: …. %
(diisi Pengawas)
H
Jenis Komoditas : …………...................................…................................ ( ….. dari ….. ) Frekuensi Panen : Bulan Panen : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
Satuan
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Luas Tanam
M
2
,
2. Luas Panen
M2
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil : 1. Ya 9. Jika Ya, Berapa persen I
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
: …. %
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas : …………...................................…................................ ( ….. dari ….. ) Frekuensi Panen : Bulan Panen : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
Satuan
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
Nilai (Rp. 000) (4)
1. Luas Tanam
M2
,
2. Luas Panen
M2
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil : 1. Ya 9. Jika Ya, Berapa persen
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
: …. %
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
75
IV. PENGELUARAN UNTUK KOMODITAS YANG DIPANEN SELAMA SETAHUN KALENDER Nama Barang/Jasa (1)
Kualitas / Merk
Satuan
(2)
(3)
Kode
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi Pengawas) (5)
(4)
(6)
A. Bibit/Benih
1
5
1
5
3
2
0
3
2
0
1) Padi 1. Padi
5
IR-64
Kg
2201101
..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..…………..
Kg
2201201
,
Kg
2201202
,
Kg
2201203
,
Kg
2201204
,
............
22012…
,
............
22012…
,
............
22012…
,
............
22012…
,
............
22012…
,
............
22012…
,
,
0
2) Palawija 1. Jagung …………………… 2. Kacang Tanah Kering …………………… 3. Kedelai …………………… 4. Kacang Hijau …………………… 5 …………………… …………………… 6. …………………… …………………… 7. …………………… …………………… 8. …………………… …………………… 9. …………………… …………………… 10. …………………… ……………………
..…………..
B. Pupuk & Obat-obatan 1) Pupuk 1. Urea 2. TSP/SP 36 3. ZA 4. KCL 5. NP/NPK 6. Pupuk Organik 7. …………………… 8. …………………… 9. …………………… 10. …………………… 11. …………………… 12. ……………………
PUSRI ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..…………..
1
6
0
Kg
2202101
Kg
2202102
,
Kg
2202103
,
Kg
2202104
,
Kg
2202105
,
Kg
2202106
,
............
22021…
,
............
22021…
,
............
22021…
,
............
22021…
,
............
22021…
,
............
22021…
,
ml
2202201
,
,
0
2) Obat-obatan 1. Insektisida (pembasmi serangga)
76
..…………..
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
IV. LANJUTAN Kode
Nilai
Kualitas / Merk
Satuan
(2)
(3)
(4)
2. Fungisida (pembasmi jamur)
..…………..
ml
2202202
,
3. Herbisida (pembasmi gulma)
..…………..
ml
2202203
,
4. Rodentisida (pembasmi hewan pengerat ) ..………….. ..………….. 5. Bakterisida (pembasmi bakteri ) ..…………..
ml
2202204
,
ml
2202205
,
6. Akarisida (pembasmi tungau)
..…………..
ml
2202206
,
7. ……………………
..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..…………..
............
22022…
,
............
22022…
,
............
22022…
,
............
22022…
,
............
22022…
,
............
22022…
,
Nama Barang/Jasa (1)
8. …………………… 9. …………………… 10. …………………… 11. …………………… 12. ……………………
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi Pengawas) (5)
(6)
C. Biaya Sewa, Pajak &
3
5
6
0
3
3
6
0
2
0
0
Pengeluaran Lain ..………….. ..………….. SURPLUS ..………….. ..………….. ..………….. KLS.I ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. -
Kali
2203014
,
Liter
2203015
,
16. Plastik Transparan/Mulsa
……………
Meter
2203016
,
17. Tali Rafia
…………… ..…………..
Roll
2203017
,
1. Sewa Lahan Ladang 2. Sewa Lahan Sawah 3. Pajak/PBB Lahan Ladang 4. Pajak/PBB Lahan Sawah 5. Biaya Pengairan Lahan 6. Sewa Garu dan Ternak 7. Sewa Traktor Tangan 8. Sewa Bajak 9. Sewa Penyemprot Hama 10. Sewa Gerobak 11. Sewa Tresher/Alat Perontok 12. Sewa Hewan 13. Bunga Modal 14. Ongkos Perbaikan Barang Modal 15. Minyak Tanah
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Ha
2203001
Ha
2203002
Ha
2203003
Ha
2203004
Ha
2203005
,
Hari
2203006
,
Hari
2203007
,
Hari
2203008
,
Hari
2203009
,
Hari
2203010
,
Hari
2203011
,
Hari
2203012
,
, 0
,
5
, 1
,
5
2203013
77
IV. LANJUTAN Kode
Nilai
Kualitas / Merk
Satuan
(2)
(3)
18. Bambu
……………
Batang
2203018
,
19. ……………………
…………..
............
2203..…
,
20. ……………………
…………..
............
2203..…
,
21. ……………………
…………..
............
2203..…
,
22. ……………………
…………..
............
2203..…
,
23. ……………………
…………..
............
2203..…
,
24. ……………………
…………..
............
2203..…
,
Nama Barang/Jasa (1)
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi Pengawas) (4)
(5)
(6)
D. Transportasi 1. Ongkos Angkut
PICK UP ..………….. Liter
2204002
3. Solar
..…………..
Liter
2204003
4. Oli
MESRAN ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. IRC ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..…………..
Liter
2204004
Buah
2204005
,
Buah
2204006
,
Buah
2204007
Buah
2204008
,
Buah
2204009
,
Buah
2204010
,
Buah
2204011
,
Buah
2204012
,
Buah
2204013
,
Buah
2204014
,
……………
2204..…
,
……………
2204..…
,
……………
2204..…
,
……………
2204..…
,
……………
2204..…
,
……………
2204..…
,
5. Ban Dalam Sepeda 6. Ban Luar Sepeda 7. Ban Dalam Motor 8. Ban Luar Motor 9. Ban Dalam Mobil 10. Ban Luar Mobil 11. Biaya Servis Sepeda 12. Biaya Servis Motor 13. Biaya Servis Mobil 14. Onderdil Motor 15. ………………….. 16. ………………….. 17. ………………….. 18. ………………….. 19. ………………….. 20. …………………..
78
4
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
5
0
6
0
2204001
PREMIUM ECERAN
2. Bensin
1
2
0
, ,
6
2
,
,
0
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
IV. LANJUTAN Nama Barang/Jasa (1)
Kualitas / Merk
Satuan
(2)
(3)
Kode
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi Pengawas) (4)
(5)
(6)
E. Barang Modal 1. Tampah/Nyiru
1
..………….. ..………….. ..………….. GONI ..………….. ..………….. ..………….. PABRIK ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..…………..
Buah
2205001
Buah
2205002
Buah
2205003
Buah
2205004
Buah
2205005
,
Buah
2205006
,
Buah
2205007
,
Buah
2205008
Buah
2205009
,
Buah
2205010
,
Buah
2205011
,
Buah
2205012
,
Buah
2205013
,
Buah
2205014
,
Buah
2205015
,
Buah
2205016
,
17. Tresher
..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..…………..
Unit
2205017
,
18. Bajak
……………
Buah
2205018
,
19. Pompa
……………
Unit
2205019
,
20. Terpal
……………
Meter
2205020
,
21. Kereta Dorong
……………
Buah
2205021
,
22. Kored Pembersih Rumput
……………
Buah
2205022
,
23. …………………..
…………… ……………
2205….
,
24. …………………..
…………… ……………
2205….
,
25. …………………..
…………… ……………
2205….
,
26. …………………..
…………… ……………
2205….
,
27. …………………..
…………… ……………
2205….
,
28. …………………..
…………… …………… ..…………..
2205….
,
2. Karung 3. Keranjang 4. Cangkul 5. Gunting Pangkas 6. Arit/sabit 7. Golok 8. Parang 9. Garpu 10. Pisau 11. Linggis 12. Ember 13. Sprayer 14. Ani-ani/Ketam 15. Garu 16. Traktor Tangan
PANDAI BESI
..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ……………
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
3
5
0
5
0
0
6
0
0
2
5
, 1 0
, ,
1
1
,
,
79
IV. LANJUTAN Nama Barang/Jasa
Kualitas / Merk
Satuan
(1)
(2)
(3)
Kode
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi Pengawas) (4)
(5)
(6)
F. Biaya Buruh Tani 2
5
, 0
2
, 0
1. Upah Mencangkul
Borongan
Orang-Hari
2206001
2. Upah Menanam
Laki-laki
Orang-Hari
2206002
Orang-Hari
2206003
Orang-Hari
2206004
Orang-Hari
2206005
,
Orang-Hari
2206006
,
7. Upah Membajak
..………….. ..………….. Borongan ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..………….. ..…………..
Orang-Hari
2206007
,
8. Upah Perontokan
…………… Orang-Hari
2206008
,
9. Upah Pengeringan
…………… Orang-Hari
2206009
,
10. …………………..
…………… Orang-Hari
2206.....
,
11. …………………..
…………… Orang-Hari
2206.....
,
12. …………………..
…………… Orang-Hari
2206.....
,
13. …………………..
…………… Orang-Hari
2206.....
,
14. …………………..
…………… Orang-Hari
2206.....
,
15. …………………..
…………… Orang-Hari ..…………..
2206.....
,
3. Upah Merambet/Menyiangi 4. Upah Menuai/Memanen 5. Upah Pemupukan 6. Upah Penyemprotan/Opt
80
6
7
7
6
3
4
5
0
1
2
6
2
0
0
, 1
5
, 0
3
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
V. CATATAN
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
81
Lampiran 4 : Contoh pengisian daftar SPDT12-TH dan Lembar Kerja Produksinya Ibu Dwi didatangi petugas pencacah SPDT pada tanggal 17 Agustus 2012, ia menjadi responden untuk sampel komoditas utama bawang merah. Bu Dwi tinggal di desa Bubak kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Bu Dwi memiliki tanah seluas 2 Ha, 1 Ha diusahakan untuk menanam Bawang Merah dan sebagian lainnya untuk menanam Mangga Manalagi. Anak Ibu Dwi berdagang pakaian di pasar. Selama setahun kalender (1 Oktober 2011 – 30 September 2012) tanaman bawang merah Bu Dwi telah mengalami tiga kali panen. Panen yang pertama pada Oktober 2011 menghasilkan 700 kg bawang merah, dijual pada bulan itu juga sebesar 690 kg senilai Rp.6.000.000, dan sisanya dikonsumsi sendiri. Panen kedua pada akhir Februari 2012 sebanyak 800 kg, dijual pada awal Maret sebanyak 770 kg senilai Rp.7.000.000,-, dikonsumsi sendiri sebanyak 10 kg dan diberikan kepada adik-adiknya sebanyak 20 kg juga pada Maret 2012. Panen ketiga bulan Juni 2012 sebanyak 500 kg bawang, dijual pada bulan yang sama sebesar 440 kg senilai Rp.4.100.000,-, dikonsumsi sendiri sebanyak 5 kg dan diberikan kepada tetangganya sebesar 55 kg. Panen Mangga Manalagi terjadi pada Mei 2012, menghasilkan mangga sebanyak 1 ton dan dijual seluruhnya pada bulan yang sama senilai Rp.5.000.000,-. Penghasilan dari usaha pertaniannya lebih besar daripada penghasilan anaknya sebagai pedagang pakaian (70:30), dan anggota rumah tangga lainnya tidak bekerja. Pengeluaran/biaya yang dicatat untuk usaha pertanian Bu Dwi di sini adalah semua pengeluaran untuk tanaman bawang merah yang dipanen selama setahun kalender (jumlah dari pengeluaran pada panen pertama, sampai panen ketiga). Termasuk pengeluaran yang dikeluarkan sebelum Oktober 2011 (untuk panen pertama). Sedangkan untuk usaha mangga manalagi yang merupakan tanaman tahunan, pengeluaran yang dicatat adalah pengeluaran selama 1 tahun kalender (dalam referensi waktu survei). Biaya yang dibutuhkan untuk usaha tanaman hortikultura Bu Dwi selama 1 tahun adalah untuk membeli bibit bawang merah sebanyak 5 kg @ Rp.10.000,-. Dia menggunakan TSP Petrokimia sebanyak 50 kg @ Rp.2.500,- . Bu Dwi mengeluarkan biaya sewa mobil pick up untuk membawa panen bawang dan mangganya ke Pak Rio sebesar Rp.1.500.000,-. Barang-barang modal yang dibeli dan digunakan Bu Dwi untuk keperluan usaha bawang dan mangganya adalah 2 buah sabit buatan pandai
82
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
besi @ Rp. 35.000,-, sebuah parang buatan pabrik Rp. 25.000,-, dan sebuah kereta dorong merek y seharga Rp.450.000,-. Bu Dwi mempekerjakan Pak Yono untuk menanam, dan menyiangi tanaman bawangnya. Untuk menanam diperlukan waktu selama 10 hari dengan upah uang sebesar Rp.50.000/hari dan untuk menyiangi sebanyak 12 hari dengan upah uang sebesar Rp. 40.000/ hari. Untuk memanen bawang merah dan mangga manalaginya, Bu Dwi memborongkan kepada 5 pekerja sebesar Rp.1.500.000,- dan memakan waktu selama 7 hari. Pada bulan April 2012 dia membayar pajak untuk lahan ladang kelas I sebesar Rp. 200.000,-
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
83
84
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
8
7
6
5
4
3
MANGGA
2
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
(2)
BAWANG MERAH
(1)
1
Jenis Komoditas
No.
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) KG Rp. (000) KG Rp. (000)
Satuan (4) 700
Yang Dihasilkan
(5) 690 6,000
Yang Dijual
(6) 10
Yang Dikonsumsi sendiri (7) -
(8)
(9)
Yang Dijual
(10)
Yang Dikonsumsi sendiri
(11)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
BA W A N G M ERA H
7 . J e nis K om od ita s U ta m a
Yang Dihasilkan
D W I A RD IN I
6 . N a m a K e p a la R um a h Ta ng g a
Yang Diberikan pada Pihak Lain
3
5 . N om or U rut R um a h Ta ng g a
Produksi November 2011
0
BU BA K
4 . D e sa /K e lura ha n
Oktober 2011
1
0
KA N D A N G SERA N G
3 . K e c a m a ta n
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
2
P EKA LO N G A N
2 . K a bup a te n
3
6
0
6
3
(12)
Yang Dihasilkan
0
0
3
J A W A T EN G A H
1 . Prov insi
P E N G E N A L A N T E MP A T
(13)
Yang Dijual
(14)
(15)
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan pada sendiri Pihak Lain
Desember 2011
SPDT12-LKP
N
1 1 1 1 1 1
(
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
o
0 1 2 3 4 5
)
.
L
E
M
J
e
B
n
A
i
s
R
K
(
K
2
o
)
E
m
R
o
J
d
A
i
t
i
P
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
85
8
7
6
5
4
3
MANGGA
2
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
(2)
BAWANG MERAH
(1)
1
Jenis Komoditas
No.
8
7
6
5
4
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) KG Rp. (000) KG Rp. (000)
Satuan (16)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) KG Rp. (000) KG Rp. (000)
Satuan (28)
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
MANGGA
2
3
BAWANG MERAH
1
(2)
(1)
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
No.
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
(29)
(18)
(30)
Yang Dikonsumsi sendiri
April 2012 Yang Dijual
(17)
Yang Dikonsumsi sendiri
Januari 2012 Yang Dijual
(31)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(19)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
1,000
(32)
Yang Dihasilkan
(20) 800
Yang Dihasilkan
1,000 5,000
(33)
(22) -
Yang Dikonsumsi sendiri
-
(34)
Yang Dikonsumsi sendiri
Produksi Mei 2012 Yang Dijual
(21) -
Yang Dijual
Produksi Februari 2012
-
(35)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(23) -
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(36) 500
Yang Dihasilkan
(24) -
Yang Dihasilkan
(37) 400 4,100
Yang Dijual
(26) 10
SPDT12-LKP
(27) 20
(38) 5
(39) 55
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan pada sendiri Pihak Lain
Juni 2012
(25) 770 7,000
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan pada sendiri Pihak Lain
Maret 2012 Yang Dijual
SPDT12-LKP
86
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
MANGGA
2
8
7
6
5
4
3
BAWANG MERAH
(2)
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
1
(1)
No.
8
7
6
5
4
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) KG Rp. (000) KG Rp. (000)
Satuan (40)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) KG Rp. (000) KG Rp. (000)
Satuan (52)
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
MANGGA
2
3
BAWANG MERAH
1
(2)
(1)
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
No.
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
(42)
Yang Dikonsumsi sendiri
Juli 2012
(53)
Yang Dijual
(54)
Yang Dikonsumsi sendiri
Produksi Oktober 2012
(41)
Yang Dijual
(55)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(43)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(56) 2,000 18,000 1,000 5,000
(45)
Yang Dijual
(46)
Yang Dikonsumsi sendiri
(57) 1,900 17,100 1,000 5,000
Yang Dijual
(58) 25 225 -
Yang Dikonsumsi sendiri
(59) 75 675 -
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(47)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
Total Produksi Selama Setahun Kalender Yang Dihasilkan
(44)
Yang Dihasilkan
Produksi Agustus 2012
Rp.5.000
Rp.9.000
(60)
Rata-rata harga satuan komoditas
(48)
Yang Dihasilkan
(50)
1. Kolom (60) didapat dari hasil pembagian isian nilai pada Kolom (57) dengan isian banyaknya pada Kolom (57) untuk masing-masing komoditas. 2. Nilai pada Kolom (56), Kolom (58) dan Kolom (59) didapat dengan mengalikan isian banyaknya pada Kolom (56), Kolom(58), kolom (59) dengan Kolom (60) untuk masingmasing komoditas .
Catatan:
(49)
(51)
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan pada sendiri Pihak Lain
September 2012 Yang Dijual
SPDT12-LKP
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
87
III. JENIS KOMODITAS, LUAS TANAM DAN LUAS PANEN YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU (diisi Pengawas)
A. 3
1
0
1
0
0
2
Jenis Komoditas Frekuensi Panen Bulan Panen
: BAWANG MERAH ( 1 dari 2 ) 0 3 : 0 5 : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember
Rincian
S atuan (Kode)
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon 2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan
4
6
Nilai (Rp. 000) (4)
3
3
0
0
0
0 ,
0
3
3
0
0
0
0 ,
0
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
2
0
0
0 ,
0
1
8
0
0
0 ,
0
4. Produksi yang Dijual
Kg
1
9
0
0 ,
0
1
7
5
0
0 ,
0
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
2
5 ,
0
2
2
5 ,
0
0
6
7
5 ,
0
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
7
Kg
5 ,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
1
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil
: 1. Ya
2
9. Jika Ya, Berapa persen
: …. %
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
(diisi Pengawas)
B. 3 1
0
2
0
1
4
Jenis Komoditas
: MANGGA MANALAGI ( 2 dari 2 )
Frekuensi Panen Bulan Panen
0 1 : 0 : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember
Rincian
S atuan (Kode)
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon 2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan
0
1
Nilai (Rp. 000) (4)
3
1
0
0
0
0 ,
0
3
1
0
0
0
0 ,
0
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
1
0
0
0 ,
0
3
5
0
0 ,
0
4. Produksi yang Dijual
Kg
1
0
0
0 ,
0
3
5
0
0 ,
0
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
1
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil
: 1. Ya
2
9. Jika Ya, Berapa persen
: …. %
C.
6
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas Frekuensi Panen Bulan Panen
Rincian (1)
: …………...................................…................................ ( …. dari …. ) : : 1. Januari 2. Februari 4. Maret 8. April 16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember S atuan Nilai Banyaknya (Kode) (Rp. 000) (2)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
(3)
(4)
,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil
: 1. Ya
9. Jika Ya, Berapa persen
: …. %
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
Kode Blok III Kolom (2) 1. Pohon 2. Rumpun 3. M
88
2
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
III. LANJUTAN D.
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas
: …………...................................…................................ ( …. dari …. )
Frekuensi Panen
:
Bulan Panen
: 1. Januari
2. Februari
4. Maret
8. April
16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
S atuan (Kode)
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
Nilai (Rp. 000) (4)
,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil : 1. Ya 9. Jika Ya, Berapa persen
E.
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
: …. %
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas
: …………...................................…................................ ( …. dari …. )
Frekuensi Panen
:
Bulan Panen
: 1. Januari
2. Februari
4. Maret
8. April
16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember S atuan Nilai Banyaknya (Kode) (Rp. 000)
Rincian (1)
(2)
(3)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
(4)
,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil
: 1. Ya
9. Jika Ya, Berapa persen
: …. %
F.
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas
: …………...................................…................................ ( …. dari …. )
Frekuensi Panen
:
Bulan Panen
: 1. Januari
2. Februari
4. Maret
8. April
16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
S atuan (Kode)
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
Nilai (Rp. 000) (4)
,
,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan 3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil
: 1. Ya
9. Jika Ya, Berapa persen
: …. %
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
Kode Blok III Kolom (2) 1. Pohon 2. Rumpun 3. M
2
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
89
III. LANJUTAN G.
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas
: …………...................................…................................ ( …. dari …. )
Frekuensi Panen
:
Bulan Panen
: 1. Januari
2. Februari
4. Maret
8. April
16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
S atuan (Kode)
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
Nilai (Rp. 000) (4)
,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil
: 1. Ya
9. Jika Ya, Berapa persen
: …. %
H.
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas
: …………...................................…................................ ( …. dari …. )
Frekuensi Panen
:
Bulan Panen
: 1. Januari
2. Februari
4. Maret
8. April
16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember Rincian
S atuan (Kode)
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
Nilai (Rp. 000) (4)
,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil
: 1. Ya
9. Jika Ya, Berapa persen
: …. %
I.
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
(diisi Pengawas)
Jenis Komoditas
: …………...................................…................................ ( …. dari …. )
Frekuensi Panen
:
Bulan Panen
: 1. Januari
2. Februari
4. Maret
8. April
16. Mei 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. September 512. Oktober 1024. November 2048. Desember S atuan Nilai Banyaknya (Kode) (Rp. 000)
Rincian (1)
(2)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
(3)
(4)
,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan
,
3. Produksi yang Dihasilkan
Kg
,
4. Produksi yang Dijual
Kg
,
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
Kg
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
Kg
,
7. Status Lahan yang Diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Sewa/Kontrak 4. Lainnya (..........................................)
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil
: 1. Ya
9. Jika Ya, Berapa persen
: …. %
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
Kode Blok III Kolom (2) 1. Pohon 2. Rumpun 3. M
90
2
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
IV. PENGELUARAN UNTUK KOMODITAS YANG DIPANEN SELAMA SETAHUN KALENDER Nama Barang/Jasa (1)
Kualitas / Merk
Satuan
(2)
(3)
Kode
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi pengawas) (4)
(5)
(6)
A. Bibit/Benih
5
0
5
0
1) Sayur-sayuran 1. Cabe
...…………..
Ons
3201101
,
2. Sawi Hijau
...…………..
Ons
3201102
,
3. Sawi Putih
...…………..
Ons
3201103
,
Segar
Kg
3201104
5. Bawang Putih
...…………..
Kg
3201105
,
6. Kentang
...…………..
Kg
3201106
,
7. ……………………
...…………..
............
32011…
,
8. ……………………
...…………..
............
32011…
,
9. ……………………
...…………..
............
32011…
,
10. ……………………
...…………..
............
32011…
,
11. ……………………
...…………..
............
32011…
,
12. ……………………
...…………..
............
32011…
,
1. Jeruk
...…………..
Pohon
3201201
,
2. Rambutan
...…………..
Pohon
3201202
,
3. Mangga
...…………..
Pohon
3201203
,
4. Pisang
...…………..
Pohon
3201204
,
5. Durian
...…………..
Pohon
3201205
,
6. ……………………
...…………..
............
32012…
,
7. ……………………
...…………..
............
32012…
,
8. ……………………
...…………..
............
32012…
,
9. ……………………
...…………..
............
32012…
,
10. ……………………
...…………..
............
32012…
,
11. ……………………
...…………..
............
32012…
,
1. Jahe
...…………..
Kg
3201301
,
2. Kunyit
...…………..
Kg
3201302
,
3. Kencur
...…………..
Kg
3201303
,
4. Lengkuas
...…………..
Kg
3201304
,
5. Temulawak
...…………..
Kg
3201305
,
6. ……………………
...…………..
............
32013…
,
7. ……………………
...…………..
............
32013…
,
8. ……………………
...…………..
............
32013…
,
9. ……………………
...…………..
............
32013…
,
4. Bawang Merah
5
,
0
2) Buah-buahan
3) Tanaman Obat-Obatan
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
91
IV. LANJUTAN Kode
Nilai
Kualitas / Merk
Satuan
(2)
(3)
(4)
10. ……………………
...…………..
............
32013…
,
11. ……………………
...…………..
............
32013…
,
……………………
..…………..
Nama Barang/Jasa (1)
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi pengawas) (5)
(6)
B. Pupuk & Obat-obatan
1
2
5
1
2
5
2
0
0
2
0
0
1) Pupuk ...…………..
Kg
3202101
Petrokimia
Kg
3202102
3. ZA
...…………..
Kg
3202103
,
4. KCL
...…………..
Kg
3202104
,
5. NP/NPK
...…………..
Kg
3202105
,
6. Pupuk Organik
...…………..
Kg
3202105
,
7. ……………………
...…………..
............
32021…
,
8. ……………………
...…………..
............
32021…
,
9. ……………………
...…………..
............
32021…
,
10. ……………………
...…………..
............
32021…
,
11. ……………………
...…………..
............
32021…
,
12. ……………………
...…………..
............
32021…
,
1. Insektisida (pembasmi serangga)
……………
ml
3202201
,
2. Fungisida (pembasmi jamur)
……………
ml
3202202
,
3. Herbisida (pembasmi gulma)
……………
ml
3202203
,
4. Rodentisida (pembasmi hewan pengerat) ……………
ml
3202204
,
5. Bakterisida (pembasmi bakteri )
……………
ml
3202205
,
6. Akarisida (pembasmi tungau)
……………
ml
3202205
,
7. ……………………
...…………..
............
32022…
,
8. ……………………
...…………..
............
32022…
,
9. ……………………
...…………..
............
32022…
,
10. ……………………
...…………..
............
32022…
,
11. ……………………
...…………..
............
32022…
,
12. ……………………
...…………..
............
32022…
,
1. Urea 2. TSP/SP 36
, 5
0
,
0
2) Obat-obatan
C. Biaya Sewa, Pajak & Pengeluaran Lain 1. Sewa Lahan Ladang
……………
Ha
3203001
,
2. Sewa Lahan Sawah
……………
Ha
3203002
,
3. Pajak/PBB Lahan Ladang
Kls.I
Ha
3203003
4. Pajak/PBB Lahan Sawah
……………
Ha
3203004
,
5. Biaya Pengairan Lahan
……………
Ha
3203005
,
92
2
,
0
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
IV. LANJUTAN Kode
Nilai
Kualitas / Merk
Satuan
(2)
(3)
6. Sewa Garu dan Ternak
……………
Hari
3203005
,
7. Sewa Traktor Tangan
……………
Hari
3203007
,
8. Sewa Bajak
……………
Hari
3203008
9. Sewa Penyemprot Hama
……………
Hari
3203009
,
10. Sewa Gerobak
……………
Hari
3203010
,
11. Sewa Tresher/Alat Perontok
……………
Hari
3203011
,
12. Sewa Hewan
……………
Hari
3203012
,
13. Bunga Modal
……………
14. Ongkos Perbaikan Barang Modal
……………
Kali
3203014
,
15. Minyak Tanah
……………
Liter
3203015
,
16. Plastik Transparan/Mulsa
……………
Meter
3203016
,
17. Tali Rafia
……………
Roll
3203017
,
18. Bambu
……………
Batang
3203018
,
19. ……………………
……………
............
3203..…
,
20. ……………………
……………
............
3203..…
,
21. ……………………
……………
............
3203..…
,
22. ……………………
……………
............
3203..…
,
23. ……………………
……………
............
3203..…
,
24. ……………………
……………
............
3203..…
,
Nama Barang/Jasa (1)
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi pengawas) (4)
(5)
(6)
3203013
D. Transportasi 1. Ongkos Angkut
Pick Up
3204001
2. Bensin
……………
Liter
3204002
,
3. Solar
……………
Liter
3204003
,
4. Oli
……………
Liter
3204004
,
5. Ban Dalam Sepeda
……………
Buah
3204005
,
6. Ban Luar Sepeda
……………
Buah
3204005
,
7. Ban Dalam Motor
……………
Buah
3204007
,
8. Ban Luar Motor
……………
Buah
3204008
,
9. Ban Dalam Mobil
……………
Buah
3204009
,
10. Ban Luar Mobil
……………
Buah
3204010
,
11. Biaya Servis Sepeda
……………
Kali
3204011
,
12. Biaya Servis Motor
……………
Kali
3204012
,
13. Biaya Servis Mobil
……………
Kali
3204013
,
14. Onderdil Motor
……………
Buah
3204014
,
15. …………………….
…………… ……………
3204..…
,
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
1
5
0
0
1
5
0
0
93
IV. LANJUTAN Nama Barang/Jasa
Kualitas / Merk
Satuan
(1)
(2)
(3)
Kode (diisi pengawas) (4)
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(5)
(6)
16. …………………….
…………… ……………
3204..…
,
17. …………………….
…………… ……………
3204..…
,
18. …………………….
…………… ……………
3204..…
,
19. …………………….
…………… ……………
3204..…
,
20. …………………….
…………… ……………
3204..…
,
E. Barang Modal
5
1. Tampah/Nyiru
……………
Buah
3205001
,
2. Karung
……………
Buah
3205002
,
3. Keranjang
……………
Buah
3205003
,
4. Cangkul
……………
Buah
3205004
,
5. Gunting Pangkas
……………
Buah
3205005
,
6. Arit/sabit
Pandai Besi
Buah
3205005
7. Golok
……………
Buah
3205007
8. Parang
Buatan Pabrik
Buah
3205008
9. Garpu
……………
Buah
3205009
,
10. Pisau
……………
Buah
3205010
,
11. Linggis
……………
Buah
3205011
,
12. Ember
……………
Buah
3205012
,
13. Sprayer
……………
Buah
3205013
,
14. Ani-ani/Ketam
……………
Buah
3205014
,
15. Garu
……………
Buah
3205015
,
16. Traktor Tangan
……………
Buah
3205016
,
17. Tresher
……………
Unit
3205017
,
18. Bajak
……………
Buah
3205018
,
19. Pompa
……………
Unit
3205019
,
20. Terpal
……………
Meter
3205020
,
Y
Buah
3205021
22. Kored Pembersih Rumput
……………
Buah
3205022
,
23. Jaring (shadingnet )
……………
Meter
3205023
,
24. Galah Ranjang
……………
Buah
3205024
,
25. …………………..
…………… ……………
32050…
,
26. …………………..
…………… ……………
32050…
,
27. …………………..
…………… ……………
32050…
,
28. …………………..
…………… ……………
32050…
,
29. …………………..
…………… ……………
32050…
,
21. Kereta Dorong
94
2
,
4
5
0
7
0
0
2
5
5
0
, 1
1
,
,
0
4
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
IV. LANJUTAN Nama Barang/Jasa (1)
30. …………………..
Kualitas / Merk
Satuan
(2)
(3)
Kode
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi pengawas)
…………… ……………
(4)
(5)
(6)
32050…
,
F. Biaya Buruh Tani
2
4
8
0
1. Upah Mencangkul
Laki-laki
Orang-Hari
3206001
1
0
, 0
5
0
0
2. Upah Menanam/Menyulam
Laki-laki
Orang-Hari
3206002
1
2
, 0
4
8
0
3. Upah Merambet/Menyiangi
Borongan
Orang-Hari
3206003
3
5
, 0
5
0
0
4. Upah Menuai/Memanen
……………
Orang-Hari
3206004
,
5. Upah Pemupukan
……………
Orang-Hari
3206005
,
6. Upah Penyemprotan/OPT
……………
Orang-Hari
3206006
,
7. Upah Membajak
……………
Orang-Hari
3206007
,
8. Upah Perontokan
……………
Orang-Hari
3206008
,
9. Upah Penjarangan
……………
Orang-Hari
3206009
,
10. …………………….
……………
Orang-Hari
3206.....
,
11. …………………….
……………
Orang-Hari
3206.....
,
12. …………………….
……………
Orang-Hari
3206.....
,
13. …………………….
……………
Orang-Hari
3206.....
,
14. …………………….
……………
Orang-Hari
3206.....
,
15. …………………….
……………
Orang-Hari
3206.....
,
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
1
95
V. CATATAN
96
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Lampiran 5 : Contoh pengisian daftar SPDT12-TPR dan Lembar Kerja Produksinya Pak Jono berdomisili di Desa Angsanah Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timur. Ia adalah seorang petani tembakau, dengan hasil produksinya adalah tembakau daun kering. Ia menjadi responden Survei Penyempurnaan Diagram Timbang 2012 subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat untuk komoditas tembakau daun kering. Pada tanggal 17 Oktober dia didatangi petugas pencacah dan usahanya dicatat dalam daftar SPDT12-TPR. Keterangan tenntang usaha perkebunan tembakau Pak Jono adalah sebagai berikut : Pak Jono menguasai sebidang lahan seluas 1 Ha yang diusahakan untuk tanaman tembakau yang berasal dari sewa. Sistem pembayarannya adalah bagi hasil dengan pembagian (60:40). Misalkan Pak Jono selama setahun kalender hanya mengalami 1 kali panen tembakau, yaitu bMei 2012 dengan hasil panen 2 ton. Dari panen tersebut dia harus memberikan hasil panennya (40 %) kepada pemilik lahan. Kemudian dia menjual seluruh bagiannya dibulan yang sama dengan nilai Rp 24.000.000,-. Selama setahun kalender, Pak Jono hanya mengusahakan tanaman tembakau saja. Selama setahun kalender ongkos produksi yang dikeluarkan Pak Jono adalah membeli pupuk Urea Pusri 50 kg @ Rp 2.500,-, namun baru digunakan sebanyak 40 kg. Pak Jono memberikan bagi hasil untuk lahan sebesar 40%, dan untuk mengembangkan usaha TPR-nya, dia meminjam modal ke BPR setempat sebesar Rp 7.000.000,- dengan bunga 20 % per tahun. Ia mempunyai mobil pick up khusus untuk keperluan usaha TPR-nya (tembakau). Penggunaan truk tersebut untuk usaha tembakau sama banyak. Selama setahun kalender dia mengeluarkan biaya transportasi untuk usahanya: -
Bensin 50 liter senilai Rp 225.000.
-
Oli Mesran 20 liter senilai Rp 500.000,-
-
Ganti ban dalam mobil Kingland 2 kali senilai Rp 180.000,-
-
Ganti ban luar mobil Bridgestone 1 kali senilai Rp Rp 500.000,-
-
Ongkos perbaikan 2 kali senilai Rp 300.000,-
-
Ketika mobilnya sedang diperbaiki dia pernah menyewa mobil pick up orang lain untuk mengangkut hasil panennya Rp 1.000.000,-
Selama setahun kalender ia juga membeli dan menggunakan 2 buah ember plastik 10 liter untuk usaha TPR-nya seharga @ Rp 15.000, selain itu dia juga membeli 3 buah golok pandai besi @ Rp 35.000,-. Dari ketiga golok, hanya 2 buah yang digunakan untuk usaha TPR-nya, sedangkan yang lain digunakan untuk keperluan di rumah.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
97
Selama setahun kalender Pak Jono telah membayar upah buruh tani untuk usaha TPR-nya, yaitu untuk pekerjaan penyiapan lahan mencangkul diborongkan kepada 5 orang buruh dengan nilai Rp 1.000.000,- yang diselesaikan selama 3 hari, sedangkan untuk pekerjaan menanam diserahkan kepada 6 orang buruh laki-laki yang dikerjakan selama 2 hari, dan masing-masing mendapat upah uang Rp 100.000,- dan mendapat makan siang Rp 10.000,-.
98
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
99
8
7
6
5
4
3
2
1
(1)
No.
(2) T EMBAKAU DAUN KERING
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) KG Rp. (000)
Satuan (4)
Yang Dihasilkan
(5)
Yang Dijual
(6)
(7)
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan sendiri pada Pihak Lain (8)
(9)
(10)
Yang Dikonsumsi sendiri
TEMBAKAU
7. Jenis Komoditas Utama
Yang Dijual
JONO KUSUMA
6. Nama Kepala Rumah Tangga
Yang Dihasilkan
23
5. Nomor Urut Rumah Tangga
Produksi November 2011
0
ANGSANAH
4. Desa/Kelurahan
Oktober 2011
7
0
PALENGAAN
3. Kecamatan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
2
PAMEKASAN
2. Kabupaten
3
3
0
8
5
(11)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
2
0
3
JAWA TIMUR
1. Provinsi
PENGENALAN TEMPAT
(12)
Yang Dihasilkan
(13)
Yang Dijual
(14)
Yang Dikonsumsi sendiri
Desember 2011
(15)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
SPDT12-LKP
100
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
8
7
6
5
4
3
2
1
(1)
No.
8
7
6
5
4
3
2
1
(1)
No.
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) KG Rp. (000)
Satuan (16)
(2) T EMBAKAU DAUN KERING
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) KG Rp. (000)
Satuan (28)
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
(2) T EMBAKAU DAUN KERING
Jenis Komoditas
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
(18)
(29)
Yang Dijual
(19)
(30)
(31)
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan sendiri pada Pihak Lain
April 2012
(17)
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan sendiri pada Pihak Lain
Januari 2012 Yang Dijual
(32) 2.000
Yang Dihasilkan
(20)
Yang Dihasilkan
(22)
Yang Dikonsumsi sendiri
(33) 2.000 40.000
(34) -
Yang Dikonsumsi sendiri
Produksi Mei 2012 Yang Dijual
(21)
Yang Dijual
Produksi Februari 2012
(35) -
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(23)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(36)
Yang Dihasilkan
(24)
Yang Dihasilkan
(26)
(37)
Yang Dijual
(38)
(27)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(39)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
SPDT12-LKP Yang Dikonsumsi sendiri
Juni 2012
(25)
Yang Dikonsumsi sendiri
Maret 2012 Yang Dijual
SPDT12-LKP
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
101
8
7
6
5
4
3
2
1
(1)
No.
8
7
6
5
4
3
2
1
(1)
No.
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) KG Rp. (000)
Satuan (40)
(2) T EMBAKAU DAUN KERING
Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai Banyaknya Nilai
Jenis Komoditas
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
Rp. (000)
(3) KG Rp. (000)
Satuan (52)
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
(2) T EMBAKAU DAUN KERING
Jenis Komoditas
Yang Dihasilkan
LEMBAR KERJA PRODUKSI PER RUMAH TANGGA
(42)
(53)
Yang Dijual
(43)
(54)
(55)
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan sendiri pada Pihak Lain
Produksi Oktober 2012
(41)
Yang Yang Dikonsumsi Diberikan sendiri pada Pihak Lain
Juli 2012 Yang Dijual
(56) 2.000 40.000
(45)
Yang Dijual
(46)
Yang Dikonsumsi sendiri
(57) 2.000 40.000
Yang Dijual
(58) -
Yang Dikonsumsi sendiri
(59) -
Yang Diberikan pada Pihak Lain
(47)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
Total Produksi Selama Setahun Kalender Yang Dihasilkan
(44)
Yang Dihasilkan
Produksi Agustus 2012
00= Rp.20.000
(60) Rp.40.000.000/2.0
Rata-rata harga satuan komoditas
(48)
Yang Dihasilkan
(50)
Yang Dikonsumsi sendiri
(51)
Yang Diberikan pada Pihak Lain
1. Kolom (60) didapat dari hasil pembagian isian nilai pada Kolom (57) dengan isian banyaknya pada Kolom (57) untuk masing-masing komoditas. 2. Nilai pada Kolom (56), Kolom (58) dan Kolom (59) didapat dengan mengalikan isian banyaknya pada Kolom (56), Kolom(58), kolom (59) dengan Kolom (60) untuk masingmasing komoditas .
Catatan:
(49)
Yang Dijual
September 2012
SPDT12-LKP
102
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
III. JENIS KOMODITAS, LUAS TANAM, DAN LUAS PANEN YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN YANG LALU A.
(diisi Pengawas)
4
1
0
1
0
1
0
Je nis Komoditas : TEMBAKAU DAUN KERING Fre kue nsi Pane n : 0 1 Bulan Pane n : 1. Januari 2. Fe bruari 16. Me i 32. Juni 256. Se pte mbe r 512. Oktobe r Satuan
Rincian
0 0 4. Mare t 8. April 64. Juli 128. Agustus 1024. Nove mbe r 2048. De se mbe r
(2)
1
(3)
(4)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
4
1
0
0
0
0 ,
0
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan
4
1
0
0
0
0 ,
0
3. Produksi yang Dihasilkan
6
2
0
0
0 ,
0
4
0
0
0
0
4. Produksi yang Dijual
6
2
0
0
0 ,
0
4
0
0
0
0
5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri
,
6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain
,
7. Status Lahan yang Diusahakan :
1. Milik Sendiri
2. Sewa/Kontrak
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil ?
1. Ya
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
9. Jika Ya, Berapa persen ?
B.
2
4. Lainnya ( .......................................... )
1 6
60%
0
(diisi Pengawas)
Je nis Komoditas : …………...................................….............................. ( ......... dari ......... ) Fre kue nsi Pane n : Bulan Pane n : 1. Januari 2. Fe bruari 4. Mare t 8. April 16. Me i 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. Se pte mbe r 512. Oktobe r 1024. Nove mbe r 2048. De se mbe r Nilai Satuan Banyaknya (Kode) (Rp. 000)
Rincian (1)
(2)
(3)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
(4)
, , , , , ,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan 3. Produksi yang Dihasilkan 4. Produksi yang Dijual 5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri 6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain 7. Status Lahan yang Diusahakan :
1. Milik Sendiri
2. Sewa/Kontrak
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil ?
1. Ya
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
9. Jika Ya, Berapa persen ?
………… %
C.
6
Nilai (Rp. 000)
Banyaknya
(Kode)
(1)
(1 dari 1)
4. Lainnya ( .......................................... )
(diisi Pengawas)
Je nis Komoditas : …………...................................….............................. ( ......... dari ......... ) Fre kue nsi Pane n : Bulan Pane n : 1. Januari 2. Fe bruari 4. Mare t 8. April 16. Me i 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. Se pte mbe r 512. Oktobe r 1024. Nove mbe r 2048. De se mbe r Nilai Satuan Banyaknya (Kode) (Rp. 000)
Rincian (1)
(2)
(3)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
(4)
, , , , , ,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan 3. Produksi yang Dihasilkan 4. Produksi yang Dijual 5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri 6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain 7. Status Lahan yang Diusahakan :
1. Milik Sendiri
2. Sewa/Kontrak
4. Lainnya ( .......................................... )
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil ?
1. Ya
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
9. Jika Ya, Berapa persen ?
………… %
Kode Blok III Kolom (2) 1. Pohon 2. Rumpun 3. M
2
4. Lajar 5. Kg 6. Butir
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
103
III. LANJUTAN D.
(diisi Pengawas)
Je nis Komoditas : …………...................................….............................. ( ......... dari ......... ) Fre kue nsi Pane n : Bulan Pane n : 1. Januari 2. Fe bruari 4. Mare t 8. April 16. Me i 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. Se pte mbe r 512. Oktobe r 1024. Nove mbe r 2048. De se mbe r Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
(2)
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(3)
(4)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
, , , , , ,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan 3. Produksi yang Dihasilkan 4. Produksi yang Dijual 5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri 6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain 7. Status Lahan yang Diusahakan :
1. Milik Sendiri
2. Sewa/Kontrak
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil ?
1. Ya
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
9. Jika Ya, Berapa persen ?
………… %
E.
4. Lainnya ( .......................................... )
(diisi Pengawas)
Je nis Komoditas : …………...................................….............................. ( ......... dari ......... ) Fre kue nsi Pane n : Bulan Pane n : 1. Januari 2. Fe bruari 4. Mare t 8. April 16. Me i 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. Se pte mbe r 512. Oktobe r 1024. Nove mbe r 2048. De se mbe r Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
, , , , , ,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan 3. Produksi yang Dihasilkan 4. Produksi yang Dijual 5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri 6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain 7. Status Lahan yang Diusahakan :
1. Milik Sendiri
2. Sewa/Kontrak
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil ?
1. Ya
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
9. Jika Ya, Berapa persen ?
………… %
F.
Nilai (Rp. 000)
Banyaknya
4. Lainnya ( .......................................... )
(diisi Pengawas)
Je nis Komoditas : …………...................................….............................. ( ......... dari ......... ) Fre kue nsi Pane n : Bulan Pane n : 1. Januari 2. Fe bruari 4. Mare t 8. April 16. Me i 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. Se pte mbe r 512. Oktobe r 1024. Nove mbe r 2048. De se mbe r Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
(2)
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(3)
(4)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
, , , , , ,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan 3. Produksi yang Dihasilkan 4. Produksi yang Dijual 5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri 6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain 7. Status Lahan yang Diusahakan :
1. Milik Sendiri
2. Sewa/Kontrak
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil ?
1. Ya
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
4. Lainnya ( .......................................... )
9. Jika Ya, Berapa persen ?
………… %
Kode Blok III Kolom (2) 1. Pohon 2. Rumpun 3. M 2 4. Lajar 5. Kg 6. Butir
104
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
III. LANJUTAN G.
(diisi Pengawas)
Je nis Komoditas : …………...................................….............................. ( ......... dari ......... ) Fre kue nsi Pane n : Bulan Pane n : 1. Januari 2. Fe bruari 4. Mare t 8. April 16. Me i 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. Se pte mbe r 512. Oktobe r 1024. Nove mbe r 2048. De se mbe r Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
(2)
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(3)
(4)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
, , , , , ,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan 3. Produksi yang Dihasilkan 4. Produksi yang Dijual 5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri 6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain 7. Status Lahan yang Diusahakan :
1. Milik Sendiri
2. Sewa/Kontrak
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil ?
1. Ya
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
9. Jika Ya, Berapa persen ?
………… %
H.
4. Lainnya ( .......................................... )
(diisi Pengawas)
Je nis Komoditas : …………...................................….............................. ( ......... dari ......... ) Fre kue nsi Pane n : Bulan Pane n : 1. Januari 2. Fe bruari 4. Mare t 8. April 16. Me i 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. Se pte mbe r 512. Oktobe r 1024. Nove mbe r 2048. De se mbe r Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
(2)
(3)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
(4)
, , , , , ,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan 3. Produksi yang Dihasilkan 4. Produksi yang Dijual 5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri 6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain 7. Status Lahan yang Diusahakan :
1. Milik Sendiri
2. Sewa/Kontrak
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil ?
1. Ya
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
9. Jika Ya, Berapa persen ?
………… %
I.
Nilai (Rp. 000)
Banyaknya
4. Lainnya ( .......................................... )
(diisi Pengawas)
Je nis Komoditas : …………...................................….............................. ( ......... dari ......... ) Fre kue nsi Pane n : Bulan Pane n : 1. Januari 2. Fe bruari 4. Mare t 8. April 16. Me i 32. Juni 64. Juli 128. Agustus 256. Se pte mbe r 512. Oktobe r 1024. Nove mbe r 2048. De se mbe r Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
(2)
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(3)
(4)
1. Luas Tanam/Jumlah Pohon
, , , , , ,
2. Luas Panen/Jumlah Tanaman Menghasilkan 3. Produksi yang Dihasilkan 4. Produksi yang Dijual 5. Produksi yang Dikonsumsi Sendiri 6. Produksi yang Diberikan Kepada Pihak Lain 7. Status Lahan yang Diusahakan :
1. Milik Sendiri
2. Sewa/Kontrak
8. Apakah melakukan sistem bagi hasil ?
1. Ya
2. Tidak (Rincian 9 kosong)
4. Lainnya ( .......................................... )
9. Jika Ya, Berapa persen ?
………… %
Kode Blok III Kolom (2) 1. Pohon 2. Rumpun 3. M 2 4. Lajar 5. Kg 6. Butir
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
105
IV. PENGELUARAN UNTUK KOMODITAS YANG DIPANEN SELAMA SETAHUN KALENDER Nama Barang/Jasa
Kualitas/Merk
Satuan
Kode
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi Pe ngawas)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1. Kelapa
..........…………
Pohon
4201001
,
2. Cengkeh
..........…………
Pohon
4201002
,
3. Tebu
..........………… 100 Batang
4201003
,
4. Tembakau
..........…………
Kg
4201004
,
5. Kelapa Sawit
..........…………
Pohon
4201005
,
6. Kopi
..........…………
Kg
4201006
,
7. ...........................................
..........…………
............
4201.....
,
8. ...........................................
..........…………
............
4201.....
,
9. ...........................................
..........…………
............
4201.....
,
10. ...........................................
..........…………
............
4201.....
,
11. ...........................................
..........…………
............
4201.....
,
12. ...........................................
..........…………
............
4201.....
,
A. Bibit/Benih
……………………
..…………..
B. Pupuk & Obat-obatan
1
0
0
1
0
0
1). Pupuk 1. Urea
4
0 , 0
PUSRI
Kg
4202101
2. TSP/SP 36
..........…………
Kg
4202102
,
3. Z.A.
..........…………
Kg
4202103
,
4. K.C.L.
..........…………
Kg
4202104
,
5. NP/NPK
..........…………
Kg
4202105
,
6. Pupuk Organik
..........…………
Kg
4202106
,
7. ...........................................
..........…………
............
42021....
,
8. ...........................................
..........…………
............
42021....
,
9. ...........................................
..........…………
............
42021....
,
10. ...........................................
..........…………
............
42021....
,
11. ...........................................
..........…………
............
42021....
,
12. ...........................................
..........…………
............
42021....
,
..........…………
ml
4202201
,
2). Obat-obatan 1. Insektisida (pembasmi serangga)
106
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
IV. LANJUTAN Nama Barang/Jasa
Kualitas/Merk
Satuan
Kode
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi Pe ngawas)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2. Fungisida (pembasmi jamur)
..........…………
ml
4202202
,
3. Herbisida (pembasmi gulma)
..........…………
ml
4202203
,
4. Rodentisida (pembasmi hewan pengerat) ..........…………
ml
4202204
,
5. Bakterisida (pembasmi bakteri)
..........…………
ml
4202205
,
6. Akarisida (pembasmi tungau)
..........…………
ml
4202206
,
7. Cuka Getah
..........…………
ml
4202207
,
8. Asam Semut
..........…………
ml
4202208
,
9. ...........................................
..........…………
42022...
,
10. ...........................................
..........…………
............
42022...
,
11. ...........................................
..........…………
............
42022...
,
12. ...........................................
..........…………
............
42022...
,
13. ...........................................
..........…………
............
42022...
,
14. ...........................................
..........…………
............
42022...
,
C. Biaya Sewa, Pajak & 1
7
4
0
0
1
6
0
0
0
1
4
0
0
Pengeluaran Lain SURPLUS
Ha
4203001
1 , 0
2. Pajak/PBB Lahan Ladang
..........…………
Ha
4203002
,
3. Sewa Sprayer
..........…………
Hari
4203003
,
4. Sewa Traktor Tangan
..........…………
Hari
4203004
,
5. Sewa Gudang
..........…………
Bulan
4203005
,
6. Sewa Hewan
..........…………
Hari
4203006
,
7. Biaya Servis Traktor
..........…………
Kali
4203007
,
8. Biaya Pengairan Lahan
..........…………
Ha
4203008
,
1. Sewa Lahan Ladang
9. Bunga Modal
BANK
4203009
10. Retribusi/Pungutan Lain
..........…………
4203010
11. ...........................................
..........…………
............
4203......
,
12. ...........................................
..........…………
............
4203......
,
13. ...........................................
..........…………
............
4203......
,
14. ...........................................
..........…………
............
4203......
,
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
107
IV. LANJUTAN Nama Barang/Jasa
Kualitas/Merk
Satuan
Kode
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi Pe ngawas)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
15. ...........................................
..........…………
............
4203......
,
16. ...........................................
..........…………
............
4203......
,
D. Transportasi 1. Ongkos Angkut
Pick Up
4204001 5
0 , 0
2
7
0
5
1
0
0
0
2
2
5
5
0
0
2. Bensin
Premium Eceran
Liter
4204002
3. Solar
..........…………
Liter
4204003
Mesran
Liter
4204004
5. Ban Dalam Sepeda
..........…………
Buah
4204005
,
6. Ban Luar Sepeda
..........…………
Buah
4204006
,
7. Ban Dalam Motor
..........…………
Buah
4204007
,
8. Ban Luar Motor
..........…………
Buah
4204008
,
Kingland
Buah
4204009
2 , 0
1
8
0
Brigestone
Buah
4204010
1 , 0
5
0
0
11. Biaya Servis Sepeda
..........…………
Kali
4204011
,
12. Biaya Servis Motor
..........…………
Kali
4204012
,
13. Biaya Servis Mobil
Bengkel
Kali
4204013
2 , 0
3
0
0
14. Onderdil Motor
..........…………
Buah
4204014
,
15. ...........................................
..........…………
............
4204.....
,
16. ...........................................
..........…………
............
4204.....
,
17. ...........................................
..........…………
............
4204.....
,
18. ...........................................
..........…………
............
4204.....
,
19. ...........................................
..........…………
............
4204.....
,
20. ...........................................
..........…………
............
4204.....
,
1
0
0
4. Oli
9. Ban Dalam Mobil 10. Ban Luar Mobil
,
2
0 , 0
E. Barang Modal 1. Tampah/Nyiru
..........…………
Buah
4205001
,
2. Karung
..........…………
Buah
4205002
,
3. Keranjang
..........…………
Buah
4205003
,
4. Cangkul
..........…………
Buah
4205004
,
108
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
IV. LANJUTAN Nama Barang/Jasa
Kualitas/Merk
Satuan
Kode
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi Pe ngawas) (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
5. Gunting Pangkas
..........…………
Buah
4205005
,
6. Arit
..........…………
Buah
4205006
,
7. Golok
Pandai Besi
Buah
4205007
2 , 0
8. Parang
..........…………
Buah
4205008
,
9. Garpu
..........…………
Buah
4205009
,
10. Pisau
..........…………
Buah
4205010
,
11. Linggis
..........…………
Buah
4205011
,
12. Ember
Plastik 10 Liter
Buah
4205012
2 , 0
13. Sprayer
..........…………
Buah
4205013
,
14. Gergaji
..........…………
Buah
4205014
,
15. Gerobak
..........…………
Buah
4205015
,
16. Tangga
..........…………
Buah
4205016
,
17. Tali Nilon/Plastik
..........…………
Buah
4205017
,
18. Wadah Penampung Getah Karet
..........…………
Buah
4205018
,
19. ...........................................
..........…………
............
4205.....
,
20. ...........................................
..........…………
............
4205.....
,
21. ...........................................
..........…………
............
4205.....
,
22. ...........................................
..........…………
............
4205.....
,
23. ...........................................
..........…………
............
4205.....
,
24. ...........................................
..........…………
............
4205.....
,
F. Biaya Buruh Tani 1. Upah Mencangkul
Borongan
Orang-Hari
4206001
1
5 , 0
2. Upah Menanam
Laki-laki
Orang-Hari
4206002
1
2 , 0
3. Upah Merambet/Menyiangi
..........………… Orang-Hari
4206003
,
4. Upah Menuai/Memanen
..........………… Orang-Hari
4206004
,
5. Upah Pemupukan
..........………… Orang-Hari
4206005
,
6. Upah Pengendalian Hama/OPT
..........………… Orang-Hari
4206006
,
7. Upah Penjemuran
..........………… Orang-Hari
4206007
,
8. Upah Pemangkasan
..........………… Orang-Hari
4206008
,
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
7
0
3
0
1
6
6
0
1
0
0
0
6
6
0
109
IV. LANJUTAN Nama Barang/Jasa
Kualitas/Merk
Satuan
Kode
Nilai
Banyaknya
(Rp. 000)
(diisi Pengawas) (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
9. Upah Pembibitan
..........………… Orang-Hari
4206009
,
10. Upah Penjagaan Lahan
..........………… Orang-Hari
4206010
,
11. Upah Serabutan
..........………… Orang-Hari
4206011
,
12. ...........................................
..........………… Orang-Hari
4206.....
,
13. ...........................................
..........………… Orang-Hari
4206.....
,
14. ...........................................
..........………… Orang-Hari
4206.....
,
15. ...........................................
..........………… Orang-Hari
4206.....
,
16. ...........................................
..........………… Orang-Hari
4206.....
,
17. ...........................................
..........………… Orang-Hari
4206.....
,
110
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
V. CATATAN
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
111
Lampiran 6 : Contoh pengisian daftar SPDT12-TRK Pak Agus tinggal di Desa Cigadung Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Pak Agus memiliki lahan yang diusahakan untuk beternak. Ia menjadi responden Survei SPDT12-TRK untuk jenis komoditas utama susu sapi dan didatangi petugas pencacah lapangan tanggal 16 Oktober 2012. Jenis usaha ternak Pak Agus adalah susu sapi, ayam ras pedaging, dan sapi potong bali. Pada saat petugas pencacah datang, Pak Agus mempunyai Sapi Perah Fries Holland (FH) sebanyak 3 ekor. Seekor di antaranya baru dia beli 5 bulan yang lalu seharga Rp.5.000.000,- . Setiap hari sapi perahnya menghasilkan susu 10 liter/ekor. Dari hasil produksi susu, setiap hari 1 liternya dikonsumsi sendiri. Maksimal banyaknya hari berproduksi sapi perahnya adalah 295 hari/tahun, dan 2 ekor sapi perahnya yang lama memiliki masa beristirahat di tahun 2012. Setahun yang lalu, dia biasa menjual susu sapi dengan harga Rp 3.500,-/liter, namun sejak bulan Januari 2012 harganya dinaikkan menjadi Rp 4.000,-/liter. Pada saat petugas datang, Pak Agus sedang tidak memelihara ayam ras pedaging (sedang mengosongkan kandang). Selama setahun kalender, Pak Agus pernah menjual ayamnya sebanyak 7 kali (siklus) dengan rata-rata 300 ekor per siklus. Berat rata-rata ayam yang dijual adalah 1,3 kg/ekor dan harga per kg-nya Rp 12.000,-. Dari seluruh DOC yang pernah dipelihara (dibeli) selama setahun, sebanyak 200 ekor ayam mengalami kematian. Diasumsikan selama setahun kalender tidak ada stok awal, kelahiran dan penambahan lain. Harga DOC per ekor Rp.3.000,-. Pada saat petugas datang untuk mencacah SPDT12-TRK, sapi potong Pak Agus ada 5 ekor dengan nilai Rp 20.000.000,-. Selama setahun kalender, Pak Agus pernah menjual sapinya sebanyak 2 kali, masing-masing 2 ekor dan 4 ekor, dengan nilai keseluruhan Rp 32.000.000,-. Pak Agus memberikan 1 ekor sapi kepada anaknya yang baru menikah dan tinggal didesa lain sebagai hadiah dengan nilai Rp.5.000.000. Pengurangan dan penambahan lain tidak ada. Cara pengisian pada Daftar SPDT12-TRK Blok III.A. Mutasi Ternak: Rincian 1 Kolom (3) Banyaknya: 5 Rincian 1 Kolom (4) Nilai : 20.000 Rincian 2 Kolom (3) Banyaknya: 6 Rincian 2 Kolom (4) Nilai : 32.000 Rincian 5 Kolom (3) Banyaknya: 1 Rincian 5 Kolom (4) Nilai : 5.000 Rincian 6 Kolom (3) Banyaknya: 5+6+0+0+1 = 12
112
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Rincian 6 Kolom (4) Nilai : 20.000+32.000+0+0+5.000= 57.000 Rincian 10 Kolom (3) Banyaknya: 12-0-0-0=12 Rincian 10 Kolom (4) Nilai : 44.000 Didapat dari: -
5 sapi yang pada saat pencacahan bernilai @ Rp.4.000.000, saat setahun yang lalu (stok awal) karena lebih kecil usia dan berat badannya diperkirakan bernilai @ Rp.3.500.000, jadi 5 sapi ini pada saat stok awal bernilai Rp.17.500.000,-
-
6 sapi yang dijual senilai Rp. 32.000.000, pada saat stok awal karena lebih kecil diperkirakan bernilai Rp. 27.000.000,-
-
Seekor sapi yang diberikan kepada anaknya senilai Rp.5.000.000,- pada saat pencacahan diperkirakan bernilai Rp. 4.500.000,-
Jadi total nilai stok awal adalah: Rp.17.500.000 + Rp.27.000.000 + Rp.4.500.000 = Rp. 44.000.000,Rincian 11 Kolom (4) Nilai : R(7)+R(9)+R(10)= 0 + 0 + 44.000 = 44.000 Rincian 12 Kolom (4) Nilai : R(6)-R(11)= 57.000 - 44.000 = 13.000 Contoh pengeluaran Pak Agus: Pengeluaran Pak Agus dari contoh komoditas susu sapi dan ayam ras pedaging adalah membeli 2300 DOC dengan harga @ Rp.3.000,- dan seekor Sapi Perah FH yang sudah berproduksi seharga Rp. 5.000.000,- .Ongkos produksi lainnya yang dikeluarkan Pak Agus untuk usaha peternakannya selama 1 tahun menggunakan : Vaksin SE sebanyak 500 ml yang dibeli dengan harga Rp. 600.000. Dia juga menggunakan 500 ml vitamin B-Complex yang dibeli seharga Rp.125.000,- . Untuk pakan ternaknya ia menggunakan pakan broiler starter 511 Bravo sebanyak 40 sak yang dibeli seharga Rp.235.000/sak dan 40 sak broiler finisher 512 Bravo seharga Rp.235.000/sak (masing-masing sak berisi 50 kg), untuk sapi-sapinya dia membeli 450 kg rumput gajah senilai Rp.450.000,-. Pengeluaran Pak Agus untuk biaya sewa, pajak & pengeluaran lain adalah sebagai berikut: ia membeli 10 batang bambu untuk perbaikan kandang dengan harga @Rp.10.000, dan untuk biaya dokter hewan sebanyak 3 kali @ Rp. 50.000. Untuk penjualan hasil ternahnya dia memakai mobil Pick Upnya, dan menggunakan bensin sebanyak 100 liter senilai Rp.500.000, Oli Mesran 24 liter senilai Rp.600.000, dan 3 kali ongkos perbaikan mobil senilai Rp.450.000.
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
113
Untuk biaya barang modal selama setahun adalah sebagai berikut: dia pernah membeli ember plastik sebanyak 3 buah @ Rp. 10.000,- dan membeli tempat makan Cap Pioner sebanyak 2 buah @ Rp. 28.000,-. Pak Rudi adalah buruh yang bekerja pada rumah tangga Pak Agus yang berusaha pada sektor peternakan. Ia mendapat upah pemeliharaan berupa: uang Rp 20.000/hari, makan Rp 10.000/hari, dan rokok Rp 5.000/hari, lainnya seperti beras 10 Kg sebesar Rp 100.000/bulan. Cara pengisian Blok IV.A sampai Blok IV.E usaha Pak Agus dapat dilihat dalam Lampiran 6, sedangkan cara pengisian Blok IV.F daftar SPDT12-TRK Pak Agus adalah sebagai berikut : Rincian 1 Kolom (2) Kualitas : Laki-laki Rincian 1 Kolom (5) Banyaknya = 365 Rincian 1 Kolom (6) Nilai = Rp. 13.975.000,Didapat dari : - Upah berupa uang = Rp 20.000,- x 365 hari = Rp 7.300.000,- Kolom (5) Upah Makan+Minum+Rokok+Lainnya = (Rp 10.000,-+ Rp5.000,-) x 365 hari + (Rp 100.000,-x12) = Rp. 6.675.000,- Jumlah = Rp. 13.975.000,-
114
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
115
III. JENIS TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SERTA HASILNYA SELAMA SETAHUN KALENDER (diisi pengawas)
A.
5
1
0
4
0
0
1
Jenis Ternak/Unggas
: SUSU SAPI
( 1 dari 3)
Jenis Kegiatan/Usaha
: 1. Pengembangbiakan
2. Penggemukan
4. Lainnya
1
A. Mutasi Ternak/Unggas (untuk sapi perah dan ayam petelur Kolom (4) tidak ditanyakan) Nilai Rincian
Satuan
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
(Rp. 000)
1. Jumlah Ternak/Unggas Stok Akhir (saat pencacahan)
Ekor
2. Penjualan
Ekor
3. Pemotongan
Ekor
4. Kematian
Ekor
5. Pengurangan Lain
Ekor
6. Jumlah (R 1+R2+R3+R4+R5 )
Ekor
7. Pembelian
Ekor
8. Kelahiran/Penetasan
Ekor
9. Penambahan Lain
Ekor
10. Jumlah Ternak/Unggas Stok Awal (setahun yang lalu)
Ekor
(4)
3
3
1
2
Khusus untuk kolom (3) (R6- R7-R8-R9 ) 11. Jumlah (R 7+R9+R10 )
Ekor
12. Nilai Produksi Ternak/Unggas Kolom (4) (R6 - R11 )
Ekor
B. Produksi Ternak/Unggas yang Menghasikan Telur atau Susu Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
Nilai (Rp. 000)
Banyaknya
(2)
(3)
(4)
1. Hasil Ternak/Unggas yang Diproduksi
3
7
4
3
0
2
8
8
0
0
2. Hasil Ternak/Unggas yang Dijual
3
7
0
6
5
2
7
6
6
6
C. Status Ternak/Unggas 1. Status Ternak/Unggas yang diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Bagi Hasil 4. Lainnya (..........................................)
2. Jika melakukan sistem bagi hasil, berapa persen
?
……
1
%
Kode Blok III.B Kolom (2) 1. Butir
116
2. Kg
3. Liter
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
III. LANJUTAN (diisi pengawas)
B.
5
1
0
3
0
0
2
Jenis Ternak/Unggas
: AYAM RAS PEDAGING( 2 dari 3)
Jenis Kegiatan/Usaha
: 1. Pengembangbiakan
2. Penggemukan
2
4. Lainnya
A. Mutasi Ternak/Unggas (untuk sapi perah dan ayam petelur Kolom (4) tidak ditanyakan) Nilai Rincian
Satuan
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
(Rp. 000) (4)
1. Jumlah Ternak/Unggas Stok Akhir (saat pencacahan)
Ekor
2. Penjualan
Ekor
3. Pemotongan
Ekor
4. Kematian
Ekor
5. Pengurangan Lain
Ekor
6. Jumlah (R 1+R2+R3+R4+R5 )
Ekor
2
3
0
0
7. Pembelian
Ekor
2
3
0
0
8. Kelahiran/Penetasan
Ekor
-
9. Penambahan Lain
Ekor
-
-
10. Jumlah Ternak/Unggas Stok Awal (setahun yang lalu)
Ekor
0
0
-
2
1
2
0
0
0
3
2
7
6
0
-
-
0
-
-
3
2
7
6
0
6
9
0
0
Khusus untuk kolom (3) (R6- R7-R8-R9 ) 11. Jumlah (R 7+R9+R10 )
Ekor
12. Nilai Produksi Ternak/Unggas Kolom (4) (R6 - R11 )
Ekor
2
6
9
0
0
5
8
6
0
B. Produksi Ternak/Unggas yang Menghasikan Telur atau Susu Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
(2)
Banyaknya (3)
Nilai (Rp. 000) (4)
1. Hasil Ternak/Unggas yang Diproduksi 2. Hasil Ternak/Unggas yang Dijual C. Status Ternak/Unggas 1. Status Ternak/Unggas yang diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Bagi Hasil 4. Lainnya (..........................................)
2. Jika melakukan sistem bagi hasil, berapa persen
?
……
1
%
Kode Blok III.B Kolom (2) 1. Butir
2. Kg
3. Liter
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
117
III. LANJUTAN (diisi pengawas)
C.
5
1
0
1
0
0
2
: SAPI POTONG ( 3 dari 3)
Jenis Ternak/Unggas
: 1. Pengembangbiakan
Jenis Kegiatan/Usaha
2. Penggemukan
4. Lainnya
3
A. Mutasi Ternak/Unggas (untuk sapi perah dan ayam petelur Kolom (4) tidak ditanyakan) Nilai Rincian
Satuan
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
(Rp. 000) (4)
1. Jumlah Ternak/Unggas Stok Akhir (saat pencacahan)
Ekor
5
2
0
0
0
0
2. Penjualan
Ekor
6
3
2
0
0
0
3. Pemotongan
Ekor
4. Kematian
Ekor
5. Pengurangan Lain
Ekor
5
0
0
0
6. Jumlah (R 1+R2+R3+R4+R5 )
Ekor
7. Pembelian
Ekor
8. Kelahiran/Penetasan
Ekor
9. Penambahan Lain
Ekor
10. Jumlah Ternak/Unggas Stok Awal (setahun yang lalu)
Ekor
1 1
2
5
7
0
0
0
1
2
4
4
0
0
0
Khusus untuk kolom (3) (R6- R7-R8-R9 ) 11. Jumlah (R 7+R9+R10 )
Ekor
4
4
0
0
0
12. Nilai Produksi Ternak/Unggas Kolom (4) (R6 - R11 )
Ekor
1
3
0
0
0
B. Produksi Ternak/Unggas yang Menghasikan Telur atau Susu Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
(2)
Nilai (Rp. 000)
Banyaknya (3)
(4)
1. Hasil Ternak/Unggas yang Diproduksi 2. Hasil Ternak/Unggas yang Dijual C. Status Ternak/Unggas 1. Status Ternak/Unggas yang diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Bagi Hasil 4. Lainnya (..........................................)
2. Jika melakukan sistem bagi hasil, berapa persen
?
……
1
%
Kode Blok III.B Kolom (2) 1. Butir
118
2. Kg
3. Liter
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
III. LANJUTAN (diisi pengawas)
D.
Jenis Ternak/Unggas
: ………………………………………………... ( …. dari ….)
Jenis Kegiatan/Usaha
: 1. Pengembangbiakan
2. Penggemukan
4. Lainnya
A. Mutasi Ternak/Unggas (untuk sapi perah dan ayam petelur Kolom (4) tidak ditanyakan) Nilai Rincian
Satuan
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
(Rp. 000)
1. Jumlah Ternak/Unggas Stok Akhir (saat pencacahan)
Ekor
2. Penjualan
Ekor
3. Pemotongan
Ekor
4. Kematian
Ekor
5. Pengurangan Lain
Ekor
6. Jumlah (R 1+R2+R3+R4+R5 )
Ekor
7. Pembelian
Ekor
8. Kelahiran/Penetasan
Ekor
9. Penambahan Lain
Ekor
10. Jumlah Ternak/Unggas Stok Awal (setahun yang lalu)
Ekor
(4)
Khusus untuk kolom (3) (R6- R7-R8-R9 ) 11. Jumlah (R 7+R9+R10 )
Ekor
12. Nilai Produksi Ternak/Unggas Kolom (4) (R6 - R11 )
Ekor
B. Produksi Ternak/Unggas yang Menghasikan Telur atau Susu Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
(2)
Banyaknya (3)
Nilai (Rp. 000) (4)
1. Hasil Ternak/Unggas yang Diproduksi 2. Hasil Ternak/Unggas yang Dijual C. Status Ternak/Unggas 1. Status Ternak/Unggas yang diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Bagi Hasil 4. Lainnya (..........................................)
2. Jika melakukan sistem bagi hasil, berapa persen
?
……
%
Kode Blok III.B Kolom (2) 1. Butir
2. Kg
3. Liter
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
119
III. LANJUTAN (diisi pengawas)
E.
Jenis Ternak/Unggas
: ………………………………………………... ( …. dari ….)
Jenis Kegiatan/Usaha
: 1. Pengembangbiakan
2. Penggemukan
4. Lainnya
A. Mutasi Ternak/Unggas (untuk sapi perah dan ayam petelur Kolom (4) tidak ditanyakan) Nilai Rincian
Satuan
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
(Rp. 000)
1. Jumlah Ternak/Unggas Stok Akhir (saat pencacahan)
Ekor
2. Penjualan
Ekor
3. Pemotongan
Ekor
4. Kematian
Ekor
5. Pengurangan Lain
Ekor
6. Jumlah (R 1+R2+R3+R4+R5 )
Ekor
7. Pembelian
Ekor
8. Kelahiran/Penetasan
Ekor
9. Penambahan Lain
Ekor
10. Jumlah Ternak/Unggas Stok Awal (setahun yang lalu)
Ekor
(4)
Khusus untuk kolom (3) (R6- R7-R8-R9 ) 11. Jumlah (R 7+R9+R10 )
Ekor
12. Nilai Produksi Ternak/Unggas Kolom (4) (R6 - R11 )
Ekor
B. Produksi Ternak/Unggas yang Menghasikan Telur atau Susu Satuan
Rincian
(Kode)
(1)
(2)
Nilai (Rp. 000)
Banyaknya (3)
(4)
1. Hasil Ternak/Unggas yang Diproduksi 2. Hasil Ternak/Unggas yang Dijual C. Status Ternak/Unggas 1. Status Ternak/Unggas yang diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Bagi Hasil 4. Lainnya (..........................................)
2. Jika melakukan sistem bagi hasil, berapa persen
?
……
%
Kode Blok III.B Kolom (2) 1. Butir
120
2. Kg
3. Liter
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
III. LANJUTAN (diisi pengawas)
Jenis Ternak/Unggas : ……………......................................................
F.
Jenis Kegiatan/Usaha : 1. Pengembangbiakan
(....... dari .......)
2. Penggemukan
3. Pengembangbiakan & Penggemukan
4. Lainnya
A. Mutasi Ternak/Unggas (untuk sapi perah dan ayam petelur Kolom (4) tidak ditanyakan) Nilai Rincian
Satuan
Banyaknya
(1)
(2)
(3)
1. Jumlah Ternak/Unggas Stok Akhir (saat pencacahan)
Ekor
2. Penjualan
Ekor
3. Pemotongan
Ekor
4. Kematian
Ekor
5. Pengurangan Lain
Ekor
6. Jumlah (R 1+R2+R3+R4+R5 )
Ekor
7. Pembelian
Ekor
8. Kelahiran/Penetasan
Ekor
9. Penambahan Lain
Ekor
10. Jumlah Ternak/Unggas Stok Awal (setahun yang lalu)
Ekor
(Rp. 000) (4)
Khusus untuk kolom (3) (R6- R7-R8-R9 ) 11. Jumlah (R 7+R9+R10 )
Ekor
12. Nilai Produksi Ternak/Unggas Kolom (4) (R6 - R11 )
Ekor
B. Produksi Ternak/Unggas yang Menghasikan Telur atau Susu Satuan
Rincian
Banyaknya
(Kode)
(1)
(2)
Nilai (Rp. 000)
(3)
(4)
1. Hasil Ternak/Unggas yang Diproduksi 2. Hasil Ternak/Unggas yang Dijual C. Status Ternak/Unggas 1. Status Ternak/Unggas yang diusahakan
: 1. Milik Sendiri 2. Bagi Hasil 4. Lainnya (..........................................)
2. Jika melakukan sistem bagi hasil, berapa persen
?
……
%
Kode Blok III.B Kolom (2) 1. Butir
2. Kg
3. Liter
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
121
IV. PENGELUARAN UNTUK TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN SELAMA SETAHUN KALENDER Nama Barang/Jasa
Kualitas / Merk
Satuan
(1)
(2)
(3)
Kode (diisi Pengawas)
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(5)
(6)
(4)
A. Bibit/Benih 1. Ayam Ras Pedaging (Umur < 5 hari)
2
3
0
0 , 0
DOC
Ekor
5201001
2. Sapi Potong (Umur < 2 Bulan)
…………..
Ekor
5201002
,
3. Kerbau (Umur < 2 Bulan)
…………..
Ekor
5201003
,
4. Kuda (Umur < 2 Bulan)
…………..
Ekor
5201004
,
5. Kambing (Umur < 2 Bulan)
…………..
Ekor
5201005
,
6. Domba (Umur < 2 Bulan)
…………..
Ekor
5201006
,
7. Babi (Umur < 2 Bulan)
…………..
Ekor
5201007
,
8.
…………..
Ekor
5201008
,
9. ……………………
…………..
……
5201….
,
10. ……………………
…………..
……
5201….
,
11. ……………………
…………..
……
5201….
,
12. ……………………
…………..
……
5201….
,
13. ……………………
…………..
……
5201….
,
Ayam Buras/Kampung (Umur < 5 hari)
B. Obat-obatan dan Pakan Ternak/Unggas
1
6
9
0
0
6
9
0
0
9
9
7
5
B.1. Obat-Obatan 1. Anastesika / Obat Bius
…………..
ml
5202101
,
2. Antiseptika dan Desinfektansia
…………..
ml
5202102
,
3. Antibiotika
…………..
ml
5202103
,
4. Antifungi / Anti Jamur
…………..
ml
5202104
,
5. Anti Protozoa / Parasit Darah
…………..
ml
5202105
,
6. Antelmitika / Obat Cacing
…………..
ml
5202106
,
7. Ektoparasit / Obat Kutu
…………..
ml
5202107
,
8. Diuretika / Obat Kencing
…………..
ml
5202108
,
9. Kardiovaskuler / Obat Jantung
…………..
ml
5202109
,
10. Anti Diare
…………..
ml
5202110
,
11. Obat Kembung
…………..
ml
5202111
,
12. Anti Defisiensi vitamin dan Mineral
…………..
ml
5202112
,
122
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
IV. LANJUTAN Kode
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(5)
(6)
Nama Barang/Jasa
Kualitas / Merk
Satuan
(1)
(2)
(3)
(diisi Pengawas) (4)
13. Analgesika, Anti Piretika/Inflamasi
…………..
ml
5202113
,
14. Hormon Reproduksi
…………..
ml
5202114
,
15. Hormon Non Reproduksi
…………..
ml
5202115
,
16. Obat-Obat Lokal
…………..
ml
5202116
,
17. ……………………
…………..
……
52021…
,
18. ……………………
…………..
……
52021…
,
19. ……………………
…………..
……
52021…
,
20. ……………………
…………..
……
52021…
,
21. ……………………
…………..
……
52021…
,
…………..
ml
5202201
,
2. Vaksin Ternak Besar
SE
ml
5202202
3. Vaksin Ternak Kecil
…………..
ml
5202203
4. Serum
…………..
ml
5202204
,
5. Diagnostik
…………..
ml
5202205
,
6. Pelarut Vaksin
…………..
……
5202206
,
7. ……………………
…………..
……
52022…
,
8. ……………………
…………..
……
52022…
,
9. ……………………
…………..
……
52022…
,
10. ……………………
…………..
……
52022…
,
11. ……………………
…………..
……
52022…
,
…………..
ml
5202301
,
2. Vitamin
B KOMPLEKS
ml
5202302
3. Mineral
…………..
ml
5202303
,
1. Dedak
…………..
Kg
5202401
,
2. Bekatul
…………..
Kg
5202402
,
3. Pur
…………..
Kg
5202403
,
B.2. Vaksin 1. Vaksin Unggas
5
0
0
, 0
6
0
0
1
2
5
B.3. Vitamin dan Mineral 1. Feed Additive
5
0
0
, 0
B.4. Pakan Ternak
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
123
IV. LANJUTAN Kode
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(5)
(6)
Nama Barang/Jasa
Kualitas / Merk
Satuan
(1)
(2)
(3)
(diisi Pengawas) (4)
4. Bungkil
…………..
Kg
5202404
,
5. Ampas Tahu
…………..
Kg
5202405
,
6. Gabah
…………..
Kg
5202406
,
7. Biji-bijian
…………..
Kg
5202407
,
8. Kacang-kacangan
…………..
Kg
5202408
,
9. Jagung Pipilan
…………..
Kg
5202409
,
10. Rumput Segar
Rumput Gajah
Kg
5202410
11. Daun-daunan
…………..
Kg
5202411
,
12. Jerami
…………..
Kg
5202412
,
13. Umbi-umbian (ketela pohon/rambat)
…………..
Kg
5202413
,
14. Sisa-sisa makanan/sayuran
…………..
Kg
5202414
,
15. Stater Swine
…………..
Kg
5202415
,
16. Finisher Swine
…………..
Kg
5202416
,
17. Concentrate Swine
…………..
Kg
5202417
,
18. Petelur Stater
…………..
Kg
5202418
,
19. Petelur Grower
…………..
Kg
5202419
,
20. Petelur Layer
…………..
Kg
5202420
,
21. Broiler Starter
511 BRAVO
Kg
5202421
2
0
0
0
, 0
22. Broiler Finisher
512 BRAVO
Kg
5202422
2
0
0
0
, 0
23. Konsentrat (campuran beras dan jagung)
…………..
Kg
5202423
,
24. …………………..
…………..
……
52024...
,
25. …………………..
…………..
……
52024...
,
26. …………………..
…………..
……
52024...
,
27. …………………..
…………..
……
52024...
,
28. …………………..
…………..
……
52024...
,
C. Biaya Sewa, Pajak & Pengeluaran Lain 1. Sewa Tempat Usaha Peternakan
…………..
Ha
5203001
2. Sewa Padang/Lahan Penggembalaan
………….. …………..
Ha
5203002
124
4
5
0
, 0
4
5
0
9
4
0
0
9
4
0
0
2
5
0
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
IV. LANJUTAN Kode
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(5)
(6)
Nama Barang/Jasa
Kualitas / Merk
Satuan
(1)
(2)
(3)
(diisi Pengawas) (4)
3. Sewa Kandang Peternakan
…………..
Ha
5203003
4. Sewa alat-alat Peternakan
…………..
Kali
5203004
5. Pajak/PBB Lahan Usaha
…………..
Ha
5203005
6. Perbaikan Kandang
…………..
Kali
5203006
,
7. Biaya Mengawinkan (Pemacekan)
…………..
Kali
5203007
,
Dokter Hewan
Kali
5203008
3 , 0
…………..
Liter
5203009
,
10. Air
…………..
M3
5203010
,
11. Listrik
…………..
KWH
5203011
,
12. Bola Lampu
…………..
Buah
5203012
,
13. Perbaikan kecil barang modal
…………..
Kali
5203013
,
14. Bunga atas Pinjaman
…………..
15. Inseminasi Buatan
…………..
Kali
5203015
HIJAU
Batang
5203016
17. Seng Plat
…………..
Meter
5203017
,
18. Tali
…………..
Roll
5203018
,
19. …………………..
…………..
……
5203….
,
20. …………………..
…………..
……
5203….
,
21. …………………..
…………..
……
5203….
,
22. …………………..
…………..
……
5203….
,
23. …………………..
…………..
……
5203….
,
8. Jasa Kesehatan Ternak 9. Minyak Tanah
16. Bambu
,
1
0 , 0
1
-
5204001
Premium Eceran
Liter
5204002
3. Solar
MESRAN
Liter
5204003
4. Oli
…………..
Liter
5204004
,
5. Ban Dalam Sepeda
…………..
Buah
5204005
,
6. Ban Luar Sepeda
…………..
Buah
5204006
,
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
0
1
0
0
5
5
0
,
…………..
2. Bensin
5
5203014
D. Transportasi 1. Ongkos Angkut
1
1
0
0 , 0
5
0
0
2
4 , 0
6
0
0
125
IV. LANJUTAN Kode
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(5)
(6)
Nama Barang/Jasa
Kualitas / Merk
Satuan
(1)
(2)
(3)
(diisi Pengawas) (4)
7. Ban Dalam Motor
…………..
Buah
5204007
,
8. Ban Luar Motor
…………..
Buah
5204008
,
9. Ban Dalam Mobil
…………..
Buah
5204009
,
10. Ban Luar Mobil
…………..
Buah
5204010
,
11. Biaya Service Sepeda
…………..
Kali
5204011
,
12. Biaya Service Motor
…………..
Kali
5204012
,
13. Biaya Service Mobil
BENGKEL
Kali
5204013
14. Onderdil Motor
…………..
Buah
5204014
,
15. …………………..
…………..
……
5204….
,
16. …………………..
…………..
……
5204….
,
17. …………………..
…………..
……
5204….
,
18. …………………..
…………..
……
5204….
,
19. …………………..
…………..
……
5204….
,
3
, 0
E. Barang Modal
5
1. Kandang Ternak Besar
…………..
Unit
5205001
,
2. Kandang Ternak Kecil
Unit
5205002
,
Unit
5205003
,
4. Mesin Penetas Telur
………….. ………….. ………….. ………….. …………..
Unit
5205004
,
5. Mesin Pencabut Bulu Ayam
…………..
Unit
5205005
,
6. Mesin Giling Pakan/Hummer Mill
…………..
Unit
5205006
,
7. Mesin Pencampur Pakan/Mixer
………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. …………..
Unit
5205007
,
Unit
5205008
,
Unit
5205009
,
Unit
5205010
,
………….. ………….. ………….. ………….. PIONEER ………….. ………….. …………..
Buah
5205011
,
Buah
5205012
,
Buah
5205013
Buah
5205014
3. Kandang Unggas
8. Mesin Pembuat Pelet 9. Mesin Pencacah (Cooper ) 10. Silo 11. Tempat Minum 12. Tempat Telur 13. Tempat Makan 14. Tempat Menetas
126
2
, 0
4
5
0
0
8
6
5
6
,
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
IV. LANJUTAN Nama Barang/Jasa (1)
15. Keranjang Plastik 16. Galon Susu/Milk Cane 17. Alat Perah Susu
Kode
Banyaknya
Nilai (Rp. 000)
(5)
(6)
Kualitas / Merk
Satuan
(2)
(3)
(4)
Buah
5205015
,
Buah
5205016
,
Unit
5205017
,
Buah
5205018
,
Buah
5205019
3 , 0
Buah
5205020
,
Buah
5205021
,
Ekor
5205022
1 , 0
Ekor
5205023
,
Unit
5205024
,
Unit
5205025
,
……
5205….
,
……
5205….
,
……
5205….
,
……
5205….
,
……
5205….
,
………….. ………….. ………….. ………….. …………..
(diisi Pengawas)
(Milk Cauming ) 18. Arit 19. Ember 20. Tambang 21. Kurungan Ayam 22. Sapi Perah 23. Ayam Petelur 24. Kendaraan Roda 2 25. Kendaraan Roda 3 atau lebih 26. ……………….. 27. ……………….. 28. ……………….. 29. ……………….. 30. ………………..
………….. ………….. ………….. PLASTIK ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. FRIES HOLLAND
………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. ………….. …………..
F. Biaya Buruh Tani 1. Upah Pemeliharaan
3
6
5
Laki-laki
Orang-Hari
5206001
.................
Orang-Hari
5206002
,
3. Mencari Rumput
.................
Orang-Hari
5206003
,
4. Mengembalakan Ternak
.................
Orang-Hari
5206004
,
5. ………………..
.................
……
5206.....
,
6. ………………..
.................
……
5206.....
,
7. ………………..
.................
……
5206.....
,
8. ………………..
.................
……
5206.....
,
9. ………………..
.................
……
5206.....
,
2. Upah Memungut Hasil
, 0
3
0
5
0
0
0
1
3
9
7
5
1
3
9
7
5
(Pemerahan, Pengambilan Telur)
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12
127
VII. CATATAN
128
Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12