PEDOMAN KEGIATAN PAMERAN INTERNASIONAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013
Industrialisasi Menuju Kehidupan Yang Lebih Baik
KATA PENGANTAR Mengacu pada Peta Strategi Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional, salah satu sasaran utama yang ingin dicapai adalah “Meningkatnya akses pasar, akses terhadap sumber investasi dan teknologi serta kerjasama internasional”. Sejalan dengan sasaran utama tersebut, ditetapkan sebagai sasaran strategis Ditjen KII antara lain yaitu memfasilitasi promosi industri dengan mengikutsertakan perusahaan-perusahaan nasional dalam pameran internasional maupun misi dagang. Setiap tahun di seluruh dunia diselenggarakan pameran-pameran internasional yang mempertemukan peserta (exhibitor) maupun pengunjung (visitor) dari berbagai negara. Mengingat terbatasnya anggaran promosi, maka perlu diprioritaskan tujuan pameran yang akan diikuti dengan mempertimbangkan: pengenalan produk baru, pembukaan jejaring bisnis, pengukuran daya saing produk, pemenuhan informasi pasar global, dan peningkatan transaksi bisnis. Untuk dapat mengarahkan kegiatan pameran sesuai dengan tujuan tersebut di atas, maka disusunlah Buku Pedoman Pameran Internasional ini. Di samping pedoman, dalam buku ini juga dicantumkan kegiatan pameran internasional yang telah diikuti oleh Kementerian Perindustrian tahun 2012 maupun yang akan diikuti tahun 2013. Dengan mengacu pada pedoman ini, diharapkan pameran yang akan diikuti ke depan bisa tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi peningkatan ekspor nasional.
Jakarta,
Desember 2012
Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
iii
iv
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 3 C. Kebijakan Umum dan Kebijakan Teknis .......................................... 4 D. Ruang Lingkup ................................................................................ 5 E. Prinsip Keiikutsertaan Dalam Pameran Internasional .......................... 5 F. Tujuan Keikutsertaan Dalam Pameran Internasional ....................... 5 G. Hasil yang Diharapkan ..................................................................... 6 BAB II PERENCANAAN PAMERAN INTERNASIONAL ............................... 7 A. Jenis Pameran Internasional ........................................................... 7 B. Perencanaan Kegiatan Pameran Internasional ............................... 9 C. Persiapan Keikutsertaan Dalam Pameran Internasional ................. 12 D. Pelaksanaan Aspek-aspek Perencanaan Pameran Internasional .. 13 E. Rencana Pelaksanaan Pameran Tahun 2013 .................................. 18 BAB III PELAKSANAAN PAMERAN INTERNASIONAL ................................. 19 A. Pelaksanaan Kegiatan Pameran Internasional ................................ 19 B. Penilaian Kinerja Kegiatan Pameran Internasional ......................... 20 BAB IV MONITORING DAN EVALUASI PAMERAN INTERNASIONAL ......... 22 A. Monitoring ........................................................................................ 22 B. Evaluasi ........................................................................................... 23 C. Pelaporan ........................................................................................ 24 BAB V PENUTUP ............................................................................................. 26
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Evaluasi Keikutsertaan Pameran/Promosi Internasional (Untuk Peserta Pameran) ............................................................. 27 Lampiran 2 Kuesioner Evaluasi Keikutsertaan Pameran/Promosi Internasional (Untuk Fasilitator/Pendamping) ............................... 29 Lampiran 3 Daftar Partisipasi Kementerian Perindustrian pada Pameran Produk Internasional Tahun 2012 ................................................. 31 Lampiran 4 Daftar Rencana Partisipasi Kementerian Perindustrian pada Pameran Produk Internasional Tahun 2013.................................. 33
vi
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Indonesia dikategorikan sebagai negara industri. Dapat dikatakan demikian karena saat ini segala barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat bergantung kepada hasil industri. Produk-pruduk yang saat ini ada di tangan masyarakat, dalam proses produksinya sebagian besar menggunakan mesin. Kondisi ini juga didasari atas kontribusi industri pengolahan (manufaktur) terhadap produk domestik bruto (PDB/GDP) yang meningkat sejak lima tahun terakhir dibandingkan sektor pertanian (yang notabene dahulu Indonesia merupakan Negara agraris). Indonesia telah menjadi salah satu negara yang telah mencapai ekspor lebih dari US$ 200 miliar pada tahun 2011 sekaligus sebagai negara yang mampu menggandakan ekspornya dalam kurun waktu lima tahun. Indonesia telah menjadi salah satu negara yang telah mencapai ekspor lebih dari US$ 200 miliar pada tahun 2011 sekaligus sebagai negara yang mampu menggandakan ekspornya dalam kurun waktu lima tahun. Hal ini antara lain juga ditunjukkan dengan pertumbuhan ekspor non migas Indonesia yang mencapai 33,08% pada tahun 2010 dan 24,88% pada tahun 2011 dari target 11 – 12%. Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemenperin menyebutkan, kontribusi industri manufaktur terhadap PDB selalu bertahan pada angka 20 % – 23 % pada kurun waktu 2007 –2011. Kontribusi industri manufaktur terhadap PDB tetap berada pada posisi teratas dibandingkan dengan bidang-bidang strategis lainnya, seperti pertanian, kehutanan, pertambangan, perdagangan, serta hotel dan restoran. Kedua, Indonesia mulai beralih dari negara agraris menjadi negara industri. Sektor pertanian yang dahulu memegang peran utama, sekarang sudah tergantikan. Total ekspor industri nonmigas pada 2011 mencapai USD 162 miliar dari total ekspor nasional yang mencapai USD 203,5 miliar atau meningkat 24,8 % dibandingkan 2010 senilai USD 129,7 miliar. Dengan begitu nilai ekspor Indonesia dibidang industri terus meningkat. Namun, Indonesia justru kehilangan opportunity cost dalam neraca ekspor-impor. Ekspor bahan mentah masih menjadi andalan, seperti timah, emas, batubara, kelapa sawit, nikel, dsb. Tetapi ada beberapa industri yang mampu dijalankan Indonesia seperti industri pesawat terbang, industri perkapalan, industri perlengkapan militer, industri kerajinan tangan, industri tekstil & garmen, industri kayu, industri makanan organic, industri otomotifitu hanya menjadi tempat perakitan dengan mendatangkan komponen utama
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
1
dari luar negeri, komponen lokal hanya pada bagian yang ringan-dan lainlain. Hal yang juga mendukung bahwa Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara industri (G20) adalah saat ini juga banyak terdapat kawasankawasan industri terpadu yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia. G-20 atau Grup 20 negara-negara industri adalah kumpulan dari 19 negara dengan perekonomian terbesar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. G-20 dibentuk sebagai forum baru untuk kerjasama. Apalagi saat ini listrik merambah hingga ke pelosok desa. Industri informasi dan telekomunikasi elektronik di Indonesia pun juga sudah maju pesat. Pada tahun 2012 Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,5 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 10,7 persen dan diikuti oleh Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,2 persen. Dalam upaya untuk mendorong peningkatan kinerja ekspor nonmigas Indonesia melalui kegiatan promosi, Kementerian Perindustrian perlu terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan sektor industri antara lain dengan turut berpartisipasi pada sejumlah kegiatan pameran internasional di sejumlah negara. Kegiatan promosi yang dilaksanakan oleh Kementerian Perindustrian antara lain adalah pameran produk manufaktur di luar negeri, misi dagang, temu bisnis dan lain-lain. Dalam kepesertaannya di berbagai kegiatan dimaksud, Kementerian Perindustrian senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak meliputi sejumlah instansi terkait di pusat dan daerah, asosiasi pengusaha, BUMN, pihak swasta, serta perwakilan RI di Luar Negeri. Pada tahun 2012, Kementerian Perindustrian telah melaksanakan kegiatan pameran produk di luar negeri sebanyak 32 (tiga puluh dua) kegiatan yang yang dilakukan di berbagai kawasan potensial antara lain, Timur Tengah, Eropa dan Kawasan Amerika (daftar terlampir). Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 105/M-IND/ PER/10/2010 dan sejalan dengan dilakukannya perubahan struktur organisasi di lingkungan Kementerian Perindustrian, maka sejak Oktober 2010 telah dibentuk sebuah unit eselon satu baru yaitu Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional (Ditjen KII), yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah “pelaksanaan kebijakan di bidang kerja sama industri internasional termasuk promosi industri dan penanganan hambatan industri”. Tugas pokok dan fungsi ini melekat hanya pada Ditjen KII untuk mendukung tercapainya indikator kinerja utama Kementerian Perindustrian dan tidak terdapat pada unit-unit kerja lain di lingkungan Kementerian Perindustrian. 2
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
Dengan mengacu pada strategic outcome Direktorat Jenderal KK yaitu: “Meningkatnya Akses Pasar, Akses terhadap sumber investasi dan Teknologi serta Kerjasama Internasional dan Meningkatnya minat investasi industri dari luar negeri ke Dalam Negeri”, maka Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional merasa perlu untuk melakukan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka promosi produk serta promosi investasi di sektor industri. Berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi di bidang promosi telah dianggarkan dalam APBN kementerian sejumlah dana untuk melaksanakan kegiatan promosi produk hasil industri tepatnya berupa penyelenggaraan pameran maupun keikutsertaan dalam event pameran internasional baik di dalam maupun di luar negeri. Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas dan dalam rangka pencapaian strategic outcome yang telah ditetapkan tersebut serta untuk senantiasa meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan anggaran untuk pelaksanaan pameran luar negeri, maka perlu adanya koordinasi yang terpadu di tingkat kementerian sejak tahapan perencanaan, persiapan, sampai dengan pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pameran Luar Negeri. Pelaksanaan koodinasi tersebut perlu ditetapkan dengan satu payung hukum yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk satu Peraturan Menteri Perindustrian beserta lampirannya dalam bentuk sebuah “Pedoman Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Pameran Internasional di Lingkungaan Kementerian Perindustrian” yang merupakan acuan sekaligus sebagai panduan dalam melakukan mengkoordinasikan kegiatan pameran luar negeri di lingkungan Kementerian Perindustrian. B.
Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan Pedoman Kegiatan Pameran Internasional adalah sebagai acuan dalam mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatankegiatan pameran internasional di lingkungan Kementerian Perindustrian mulai tahap perencanaan, persiapan dan pelaksanaan serta tahap evaluasi kegiatan Pameran Internasional di dalam dan luar negeri, yang mencakup pula koordinasi penganggarannya dalam DIPA Kementerian Perindustrian. Dengan adanya koordinasi yang baik sejak perencanaan kegiatan diharapkan dapat meminimalisir tingkat kesalahan dan kendala yang dihadapi antara lain terjadinya duplikasi penganggaran, terciptanya effisiensi pemanfaatan anggaran sekaligus tercapainya tujuan yang optimal dari keikutsertaan kementerian Perindustrian dalam berbagai event pameran internasional pada tahun 2013.
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
3
C.
Kebijakan Umum dan Kebijakan Teknis Sesuai dengan visi pembangunan industri nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional bahwa Indonesia menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025, dengan visi pada tahun 2020 sebagai Negara Industri Maju Baru. Sebagai negara industri maju baru, sektor industri Indonesia harus mampu memenuhi beberapa kriteria dasar antara lain: 1) Memiliki peranan dan kontribusi tinggi bagi perekonomian nasional, 2) IKM memiliki kemampuan yang seimbang dengan Industri Besar, 3) Memiliki struktur industri yang kuat (Pohon Industri lengkap dan dalam), 4) Teknologi maju telah menjadi ujung tombak pengembangan dan penciptaan pasar, 5) Telah memiliki jasa industri yang tangguh yang menjadi penunjang daya saing internasional industri, dan 6) Telah memiliki daya saing yang mampu menghadapi liberalisasi penuh dengan negara-negara APEC. Diharapkan tahun 2020 kontribusi industri nonmigas terhadap PDB telah mampu mencapai 30%, dimana kontribusi industri kecil (IK) ditambah industri menengah (IM) sama atau mendekati kontribusi industri besar (IB). Selama kurun waktu 2010 s.d 2020 industri harus tumbuh rata-rata 9,43% dengan pertumbuhan IK, IM, dan IB masing-masing minimal sebesar 10,00%, 17,47%, dan 6,34%. Untuk mewujudkan target-target tersebut, diperlukan upaya-upaya terstruktur dan terukur, yang harus dijabarkan ke dalam peta strategi yang mengakomodasi keinginan pemangku kepentingan berupa strategic outcomes antara lain yang terdiri dari: 1) Meningkatnya nilai tambah industri, 2) Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri, 3) Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri, 4) Meningkatnya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang hemat energi dan ramah lingkungan, 5) Menguat dan lengkapnya struktur industri, 6) Meningkatnya persebaran pembangunan industri, serta 7) Meningkatnya peran industri kecil dan menengah terhadap PDB. Sejalan dengan kebijakan umum tersebut di atas dan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional (Ditjen KII), yaitu “pelaksanaan kebijakan di bidang kerja sama industri internasional termasuk promosi industri dan penanganan hambatan industri” telah ditetapkan kebijakan teknis yang dituangkan dalam bentuk strategic outcome Direktorat Jenderal KII yaitu : “Meningkatnya Akses Pasar, Akses terhadap sumber investasi dan Teknologi serta Kerjasama Internasional dan Meningkatnya minat investasi industri dari luar negeri
4
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
ke Dalam Negeri”, maka sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional ditugaskan untuk melakukan koordinasi dan fasilitasi dalam rangka promosi produk serta promosi investasi di lingkungan Kementerian Perindustrian. D.
Ruang Lingkup Buku Pedoman ini mencakup beberapa aspek yang merupakan faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan Pameran Internasional di Luar Negeri, yaitu: i) Aspek Perencanaan; ii) Pelaksanaan proses perencanaan kegiatan pameran dengan baik; iii) Pelaksanaan Proses Kegiatan Pameran; dan iv) Penilaian dan Evaluasi Kinerja kegiatan Pameran.
E.
Prinsip Keiikutsertaan Dalam Pameran Internasional Keikutsertaan sektor industri dalam kegiatan Pameran Internasional di Luar Negeri dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan manfaat yang besar bagi peningkatan ekspor produk industri manufaktur.
F.
Tujuan Keikutsertaan Dalam Pameran Internasional Secara umum tujuan keikutsertaan produk industri dalam berbagai event Pameran Internasional meliputi : 1) Untuk memperkenalkan produk industri Indonesia di pasar internasional termasuk kemampuan kualitas, desain dan teknologi produk; 2) Untuk membuka dan memperkuat jejaring kerja/networking dengan calon buyer/pebisnis asing dalam rangka mendorong terjadinya transaksi bisnis dan ekspor; 3) Sebagai ajang membuka wawasan pengusaha/produsen dan mengukur kemampuan daya saing produk, termasuk desain dan teknologi produk dibandingkan yang dimiliki oleh peserta pameran dari negara-negara lain; 4) Untuk meningkatkan pengetahuan serta perolehan data dan informasi dunia usaha tentang perkembangan trend produk industri kedepan serta selera pasar global; 5) Untuk mempertahankan dan meningkatkan transaksi bisnis produk industri dengan pebisnis di pasar global yang telah terjangkau (captive market), serta membuka dan memulai transaksi bisnis di pasar baru (non traditional market).
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
5
Beberapa tujuan keikutsertaan dalam Pameran Internasional seperti tersebut diatas seyogyanya menjadi pedoman bagi semua pihak di lingkungan Kementerian Perindustrian dalam melaksanakan kegiatan serta melakukan evaluasi dan mengukur keberhasilan suatu kegiatan pameran internasional khususnya yang diselenggarakan di luar negeri. G.
Hasil yang Diharapkan Sejalan dengan sasaran strategis yang akan dicapai, khususnya ‘Terbantunya kepentingan industri Nasional untuk mengakses sumber daya industri yang mencakup bahan baku / penolong, tenaga profesional, teknologi, sumber pendanaan, program promosi pemasaran’, maka hasil yang diharapkan dengan penyusunan buku pedoman ini adalah terkoordinasikannya dengan baik perencanaan kegiatan Pameran Internasional di Luar Negeri bagi produk-produk industri di tingkat Kementerian Perindustrian. Disamping itu, melalui pemilihan produk pameran yang terkonsep dengan baik, diharapkan dapat meningkatkan akses produk industri di pasar global serta meningkatkan transaksi bisnis dengan pebisnis dari mancanegara.
6
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
BAB II PERENCANAAN PAMERAN INTERNASIONAL Pameran Internasional adalah pameran yang diselenggarakan di suatu negara dengan mengikutsertakan atau mengundang pelaku usaha, instansi pemerintah dari mancanegara baik melalui undangan yang disampaikan resmi melalui negara, Menteri, KBRI maupun hanya diumumkan melalui fasilitas lain seperti internet, pengiriman brosur dan lain-lain. Kegitan Pameran Internasional yang dimaksudkan di sini adalah pelaksanaan kegiatan Pameran Internasional yang dilaksanakan di luar negeri.
Gambar 1. Produk Batik Pesisir yang Dipamerkan pada International Exposition Yeosu di Yeosu, Korea, tanggal 28 Mei - 9 Juni 2012
A.
Jenis Pameran Internasional Ditinjau dari segi cara pelaksanaannya secara umum kegiatan Pameran Internasional di Luar Negeri dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan atas 4 (empat) jenis kegiatan yaitu : 1. Pameran Internasional Berkala, adalah kegiatan pameran internasional yang diselenggarakan oleh pemerintahan suatu negara/institusi suatu negara secara berkala dalam jangka waktu tertentu, misalnya (Pameran Foodex Japan, Pameran International Home Furnishing Market). Pameran berkala yang lazim diadakan di luar negeri adalah pameran produk yang diselenggarakan secara periodik setiap tahun atau dua tahun sekali, dan diadakan secara tetap di suatu negara ataupun berpindahpindah tempat.
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
7
2. Pameran Internasional Insidentil, adalah kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh Pemerintahan suatu negara/institusi suatu negara yang pelaksanaanya dilakukan pada saat-saat tertentu, misalnya dalam rangka promosi bersama. Berbeda dengan pameran berkala, pameran ini merupakan pameran yang diselenggarakan sewaktu-waktu oleh pemerintah/institusi asing di negara tertentu dalam rangka promosi bersama, maupun oleh KBRI/ perwakilan Indonesia di luar negeri dalam rangka program promosi TTI (Trade, Tourism, and Investment). Lazimnya, pameran seperti ini lebih berorientasi kepada produk yang memiliki identitas/nilai budaya dalam rangka mempromosikan Indonesia sebagai negara tujuan wisata dan tujuan investasi karena kepemilikan kekayaan sumber daya alam potensial dan kekayaan ragam budaya/adat istiadat. Produk industri yang tepat dipamerkan diprioritaskan yang terkait dengan produk berbasis sumber daya alam (produk berbasis agro, dan produk herbal) serta produk yang memiliki warisan budaya antara lain produk kerajinan (kayu, songket, perak, gerabah). 3. Pameran Tunggal, adalah kegiatan pameran yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia di luar negeri. Pameran Tunggal atau Solo Exhibition adalah pameran khusus Indonesia di luar negeri, tidak ada peserta dari negara lain yang mengikuti pameran tersebut. Tujuan dari Indonesia Solo Exhibition adalah untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat negara setempat mulai dari dimensi sosial, budaya dan ekonomi. Lazimnya pameran ini dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam rangka pelaksanaan program nasional PEPI (Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi) dan melibatkan berbagai kementerian terkait. Pameran yang juga bersifat insidentil tersebut umumnya dilakukan di negara-negara non-tradisional, yaitu negara-negara yang belum mengenal baik Indonesia dan hanya memiliki transaksi bisnis relatif sangat kecil dengan Indonesia. Jenis produk yang dipamerkan perlu disesuaikan antara minat dan permintaan negara setempat dengan produk unggulan Indonesia. Perencanaan Solo Exhibition harus diipersiapkan secara matang jauh-jauh hari sebelumnya karena perlu didahului dengan program promosi secara intensif dan berkesinambungan di negara tempat penyelenggaraan.
8
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
4. Pameran Internasional di Dalam Negeri, adalah kegiatan pameran internasional yang pelaksanaannya dilakukan di dalam negeri dan dikoordinasikan pelaksanaan oleh Pemerintah Indonesia, pihak swasta ataupun dengan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait di luar negeri. Disamping pameran Internasional yang dilaksanakan di luar negeri juga terdapat pula Pameran Internasional di Dalam Negeri. Keikutsertaan dalam pameran internasional yang diselenggarakan di dalam negeri juga perlu menjadi prioritas. Lazimnya pameran internasional di dalam negeri ini telah menjadi agenda tahunan (pameran berkala) dan banyak diikuti dan dikunjungi oleh peserta dari luar negeri. Pameran internasional di dalam negeri bisa bersifat multi-product, namun lebih sering merupakan pameran sektoral dengan tema-tema tertentu, sehingga jenis produk yang dipilih untuk dipamerkan perlu disesuaikan dan berkaitan dengan tema pameran. Terkait dengan hal tersebut keterlibatan Kementerian perindustrian dalam kegiatan pameran Internasional di dalam negeri dikoordinasikan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal. B.
Perencanaan Kegiatan Pameran Internasional Perencanaan merupakan suatu langkah penting yang perlu dilakukan dalam mempersiapkan suatu kegiatan pameran agar tujuan pelaksanaan kegiatan pameran dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam merencanakan suatu kegiatan pameran internasional yang dilakukan di luar negeri, unit kerja pelaksana kegiatan pameran perlu memperhatikan dan mempersiapkan ketersediaan sumber daya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pameran. Dalam merencanakan suatu kegiatan Pameran Internasional, sumber daya ini sangat diperlukan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sebagaimana mestinya dan dapat mencapai tujuan. Ketersediaan sumber daya tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut: i) Kebijakan/peraturan/ pedoman dalam mendukung program/kegiatan pameran telah disusun, ditetapkan dan disosialisasikan; ii) Sumber daya organisasi yang efektif; iii) Sumber Daya Manusia yang memadai; iv) Sumber daya sistem informasi dan komunikasi yang memadai; dan v) Tersedianya sumber daya keuangan dengan pengelolaan yang memadai. 1. Kebijakan/Peraturan Pendukung Penyiapan dan pengelolaan berbagai perangkat hukum yang telah ditetapkan dan disosialisasikan, berfungsi untuk memayungi dan mengatur mengenai pelaksanaan kegiatan Pameran Internasional yang antara lain
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
9
dituangkan dalam bentuk kebijakan/peraturan/ pedoman-pedoman yang ditujukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Pameran Internasional meliputi hal-hal sebagai berikut : • Penyiapan kebijakan/peraturan yang terpadu dalam mendukung kegiatan pameran; • Penyiapan pedoman dan SOP pemilihan event pameran yang akan diikuti/ dilaksanakan; • Penyiapan pedoman dan SOP pemilihan pelaku usaha (perekrutan dan seleksi) yang akan mengikuti kegiatan pameran; • Penyiapan pedoman dan SOP penentuan standar fasilitasi dan model stand pameran; • Penyiapan pedoman dan SOP pelatihan/pembinaan pelaku usaha dalam rangka pameran; • Penyiapan pedoman standar pembiayaan kegiatan Pameran Internasional; • Mempersiapkan dan melakukan kegiatan untuk menyebarluaskan/ mensosialisasikan pedoman dan SOP yang telah ditetapkan; • Terdapat pedoman penyusunan laporan, monitoring dan evaluasi kegiatan pameran. 2. Koordinator Pelaksanaan Kegiatan Dalam merencanakan dan pelaksanaan kegiatan Pameran Internasional perlu ditunjuk suatu unit kerja yang bertugas dan diberi tanggung jawab untuk mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Pameran Internasional, di Lingkungan Kementerian Perindustrian yang dituangkan dalam suatu Peraturan Menteri Perindustrian tentang “Koordinasi Pameran Luar Negeri di Lingkungaan Kementerian Perindustrian”. Penetapan Peraturan Menteri ini ditujukan untuk menunjuk dan menetapkan Direktorat Jenderal Kerjasama Industri Internasional sebagai koordinator kegiatan promosi/pameran internasional di lingkungan Kementerian Perindustrian. Disamping itu, agar pelaksanaan kegiatan pameran internasional dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pembagian pelaksanaan tugas dengan menunjuk unit Esolon II terkait yang mempunyai tugas dan fungsi menangani pameran internasional. 3. Ketersediaan SDM Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pameran perlu dipersiapkan dan didukung dengan Sumber Daya Manusia yang memadai baik jumlah maupun kompetensi yang memadai. Dalam hal ini Sumber Daya Manusia
10
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
yang memahami seluk beluk dan berbagai aspek penyelenggaraan Pameran Internasional yaitu aspek administratif, aspek teknis, dan aspek substansi dari suatu penyelenggaraan Pameran Internasional. 4. Sumber Daya Sistem Informasi dan Komunikasi Dalam penyelenggaraan pameran internasional juga perlu didukung oleh sumber daya sistem informasi dan komunikasi yang memadai. Sistim informasi yang dimaksudkan antara lain : • Tersedianya sarana informasi (website) untuk mengakses data dan informasi mengenai kegiatan pameran internasional; • Tersedianya jalur informasi dan komunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pameran internasional, baik di dalam maupun di luar negeri. Sistem informasi dan komunikasi ini sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Pameran Internasional mulai perencanaan hingga evaluasi kegiatan, sekaligus untuk meminimalisir dan mengatasi berbagai permasalahan yang timbul selama penyelenggaraan kegiatan. Adapun pihak-pihak terkait tersebut antara lain instansi pemerintah setempat yang menangani pelaksanaan pameran, institusi penyelenggara pameran (Event Organiser), institusi yang menangani bea cukai, Perwakilan RI di negara setempat, Kementerian Luar Negeri, Kementerian terkait lainnya, asosiasi terkait dan pelaku usaha terkait dan lain-lain.
Gambar 2. Indonesia Rattan Furniture Pavilion pada China International Furniture Expo di Shanghai, China, tanggal 11 – 15 September 2012
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
11
5. Sumber Daya Keuangan Dalam penyelenggaraan pameran internasional juga perlu didukung dengan ketersediaan Sumber Daya Keuangan yang memadai dan dikelola serta dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Di samping itu dalam penyiapan dan pemanfaatan Sumber Daya Keuangan yang ada juga perlu mempertimbangkan manfaat yang akan diperoleh dari penyelenggaraan kegiatan tersebut. C.
Persiapan Keikutsertaan Dalam Pameran Internasional Perencanaan keikutsertaan Kementerian dalam pameran internasional yang telah dianggarkan dalam DIPA APBN, selanjutnya perlu diikuti dengan mempersiapkan keikutsertaan dalam pameran internasional melalui berbagai kegiatan sebagai berikut: 1. Membuat daftar berisi jadual keikutsertaan Kemenperin dalam event pameran internasional tahun berjalan dilengkapi dengan track record pameran, jenis produk potensial yang diusulkan untuk dipamerkan, informasi penyelenggara dan focal point masing-masing pameran, dan batas waktu kepastian keikutsertaan bagi dunia usaha. Untuk kegiatan-kegiatan pameran yang bersifat multiproduct, keikutsertaannya dikoordinasikan oleh Ditjen KII, sedangkan untuk keikutsertaan Kemenperin dalam pameran internasional yang bersifat specific product atau bersifat sektoral akan dilaksanakan langsung oleh Unit Kerja/Direktorat pembina sektor masing-masing, namun dalam pelaksanaannya kegiatannya tetap berkoordinasi dengan Ditjen KII (Daftar Pameran Terlampir). 2. Daftar pameran internasional di luar dan dalam negeri tahun berjalan selanjutnya dikomunikasikan kepada dunia usaha/asosiasi pada awal tahun berjalan sekaligus mengundang kepesertaan dunia usaha dalam masing-masing event pameran. 3. Mempersiapkan formulir kepesertaan untuk masing-masing event pameran yang dilampiri lembar/kuesioner evaluasi pendahuluan berisi alasan mengikuti pameran yang dipilih, dan hasil yang diharapkan diperoleh dari mengikuti pameran dimaksud (Formulir Terlampir). 4. Konfirmasi kepastian keikutsertaan dunia usaha perlu dibatasi waktunya minimal 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan pameran agar dapat dipersiapkan berbagai hal terkait persiapan mengikuti pameran, antara lain : 1) booking booth/paviliun pameran; 2) pemilihan produk; 3) pengiriman kargo; 4) pengurusan izin/ administrasi kepabeanan;
12
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
5) penyiapan buku profil kepesertaan; 6) penyiapan bahan promosi; 7) koordinasi dengan KBRI/perwakilan di luarnegeri; 8) booking hotel/ penginapan; 9) penyusunan daftar personil pameran; 10) Pengurusan dokumen perjalanan dan sebagainya. D.
Pelaksanaan Aspek-aspek Perencanaan Pameran Internasional Agar penyelenggaraan Pameran Internasional dapat berjalan dengan baik maka seluruh aspek yang termasuk dalam perencanan kegiatan pameran harus dilaksanakan dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar setiap komponen perencanaan dapat dilakukan tanpa satupun yang tertinggal, sehingga pelaksanaan pameran dapat dipersiapkan dengan matang, dan permasalahan-permasalahan yang timbul dapat diantisipasi sejak awal. Adapun aspek-aspek yang termasuk kedalam proses perencanaan tersebut meliputi : 1. Terdapat koordinasi yang baik atas perencanaan kegiatan pameran Dalam perencanaan suatu kegiatan pameran internasional perlu terjalinnya koordinasi yang baik dengan berbagai stakeholders yang terlibat secara langsung maupun secara tidak langsung dalam kegiatan pameran. Pihak-pihak yang terkait secara langsung, baik di dalam negeri maupun diluar negeri dalam mendukung suatu kegiatan pameran antara lain: i) Instansi Pemerintah tempat penyelenggaraan acara, ii) Institusi /event organiser yang ditunjuk oleh Pemerintah setempat untuk mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pameran, iii) Perwakilan Indonesia di Luar Negeri dan Instansi/institusi teknis lainnya. Sedangkan stake holeders terkait di dalam negeri antara lain : i) Kementerian Luar Negeri, ii) Kementerian Perdagangan, iii) BPKM, iv) Kementerian Pertanian, v) KADIN, vi) Asosiasi dan dunia usaha terkait dan lain-lain. 2. Terdapat jadwal dan target dalam perencanaan kegiatan pameran Dalam mempersiapkan kegaiatan pameran Internasional unit pelaksana kegiatan perlu menyusun jadual pelaksanaan kegiatan pameran yang mencakup berbagai aspek yang perlu dipersiapkan dan dilakukan dalam penyelenggaran suatu kegiatan pameran. Aspek-aspek yang perlu tercantum dan tercakup dalam jadual kegiatan pameran meliputi seluruh kompenen kegiatan sejak perencanaan kegiatan, dalam persiapan pelaksanaan kegiatan, dan pasca pelaksanaan
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
13
kegiatan yang meliputi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pameran secara keseluruhan. Disamping mempersiapkan jadual pelaksanaan kegiatan pameran juga perlu ditetapkan suatu target ataupun hasil yang hendak dicapai terkait dengan penyelenggaraan kegiatan pameran. 3. Penentuan kegiatan pameran berdasarkan kriteria yang jelas Sesuai dengan prinsip keikutsertaan dalam Pameran Internasional di lingkungan Kemenperin bahwa keiikutsertaan sektor industri dalam kegiatan Pameran Internasional di Luar Negeri dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan manfaat yang besar bagi peningkatan ekspor produk industri manufaktur. Dengan demikian maka sebelum mengambil keputusan untuk ikut serta dalam suatu penyelenggaraan suatu kegiatan pameran internasional perlu dikaji berbagai aspek, serta ditetapkan kriteria yang jelas mengenai untung/ruginya yang akan diperoleh dalam mengikuti kegiatan pameran tersebut. Adapun kriteria-kriteria yang perlu dikaji tersebut meliputi : a) Pertimbangan kondisi ekonomi negara/kawasan yang menjadi tujuan kegiatan pameran, hal ini meliputu stabilitas negara/kawasan tersebut, Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan industri negara/kawasan tersebut, neraca perdagangan negara/kawasan, sumber daya alam yang dimiliki dan lain-lain; b) Pertimbangan peluang pasar dan peluang produk. Pertimbangan ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk membuka peluang pasar di negara/kawasan tersebut. Kriteria peluang pasar ini meliputi kemampuan daya beli, komoditi impor prioritas, income percapita penduduk setempat dan lain-lain. c) Pertimbangan pengalaman yang diperoleh dalam mengikuti kegiatan sebelumnya. Pengalaman dalam penyelenggaraan sebelumnya dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan keikutsertaan dalam suatu kegiatan pameran internasional. 4. Kriteria Teknis Lainnya Selain kriteria-kriteria pokok tersebut di atas sebelum memutuskan keikutsertaan dalam suatu penyelenggaraan pameran internasional juga perlu dikaji beberapa aspek teknis lainnya yaitu : a) Aspek Lokasi Dalam mempertimbangkan pemilihan negara sebagai lokasi pameran, beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi antara lain:
14
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
•
Potensi relatif kawasan/negara tempat penyelenggaraan pameran tersebut baik dari segi jumlah dan struktur penduduk; • Kondisi perekonomian kawasan/negara termasuk GDP dan Pendapatan per kapita; • Kondisi sosial budaya dan politik dan keamanan kawasan/negara setempat; • Jenis produk yang dipamerkan, apakah termasuk produk potensial Indonesia; • Jadual pelaksanaan pameran internasional berkala lainnya yang ada di negara tersebut; • Kondisi sejarah dan popularitas event pameran di mata dunia, termasuk jumlah kepesertaan pameran serta jumlah pengunjung pameran dari mancanegara. Pendaftaran keikutsertaan dalam salah satu event pameran berkala internasional idealnya dilakukan 1 (satu) tahun sebelum penyelenggaraan pameran. Sedapat mungkin keikutsertaan dilakukan dengan kontrak yang sifatnya multiyears, untuk tiga sampai dengan lima tahun berturut-turut, serta dibarengi dengan penganggaran APBN secara konsisten oleh Kementerian. Hal ini penting diperhatikan mengingat keikutsertaan dalam event pameran berkala dapat menarik minat pengunjung mancanegara yang lazimnya akan kembali mendatangi arena pameran yang sama pada tahun-tahun berikutnya, sehingga berpeluang dilakukannya transaksi bisnis secara permanen. Selain itu kepesertaan dunia usaha dalam pameran berkala seyogyanya juga dilakukan secara berkesinambungan sampai terjalin kerjasama keagenan dengan pebisnis di mancanegara. b) Isu sektoral Seringkali event pameran berkala internasional bersifat sektoral, dimana diperuntukkan hanya bagi sektor tertentu misalnya pameran furniture, Pameran Pangan, Pameran Otomotif, Pameran Fashion dan sebagainya. Keikutsertaan dalam pameran ini secara rutin merupakan yang paling potensial dan perlu diprioritaskan bagi jenis-jenis industri yang unggul di pasar global (berdasarkan analisis RCA), dan merupakan penyumbang devisa ekspor terbesar. Pameran sektoral ini biasanya telah dikenal dunia dan bersifat B to B, sehingga pengunjungnya adalah kalangan pebisnis yang sengaja datang dari berbagai belahan dunia. Pameran berkala sektoral ini sebaiknya diikuti secara multiyears, dengan kepesertaan yang konsisten dari dunia usaha, dan dilakukan
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
15
pendaftaran serta kontrak keikutsertaan untuk tiga sampai dengan lima tahun berturut-turut, dan dapat diperpanjang. Peran Kementerian sangat menentukan khususnya dalam memberikan fasilitasi dukungan APBN. c) Pemilihan produk Pameran berkala internasional dapat berupa pameran multiproduct ataupun pameran produk sektor tertentu. Keduanya mengharuskan kepesertaan untuk memilih jenis produk yang tepat untuk di pamerkan agar benar-benar dapat menarik minat calon pembeli. Produk yang dipilih untuk mengikuti pameran haruslah produk yang minimal memenuhi kriteria berikut : • berpotensi untuk memasuki pasar ekspor • merupakan salah satu produk prioritas untuk dikembangkan • mengikuti trend pasar global; • produk yang memiliki desain dan teknologi yang inovatif; • memenuhi selera komsumen asing; • terjamin kontinyuitas suplai; • kemasan yang menarik dan ramah lingkungan; dan • termasuk produk prioritas Indonesia; • harga yang wajar dan terjangkau; Dalam melakukan penetapan jenis produk yang akan dipamerkan, dapat dilakukan dengan beberapa metode/cara yaitu : i) survei dan studi literatur, ii) melakukan konsultasi ke KBRI/Perwakilan Indonesia di luar negeri, iii) melakukan konsultasi dengan dunia usaha dan eksportir atau mencari informasi/masukan dari penyelenggara pameran. Pameran produk hendaknya disertai dengan info produk sejenis secara detail dalam bentuk brosur berbahasa asing yang menjelaskan tentang ragam produk, detail ingredient, proses produksi, cara pemesanan, alamat lengkap agen maupun produsen, dan contact person. d) Penyiapan Personil Pameran dan Produk Personil penyelenggara pameran dan barang yang akan dipamerkan harus telah berada di negara lokasi penyelenggaraan pameran minimal dua hari sebelum pembukaan pameran, untuk keperluan orientasi lokasi pameran dan penataan display produk dan lain-lain. e) Kompetensi SDM Personil yang ditugaskan untuk mengkoordinir dan mendampingi peserta pameran harus mempunyai pengetahuan yang baik atas produk yang hendak dipamerkan mencakup: nama dan alamat
16
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
f)
g)
h)
i)
j)
serta profil perusahaan yang memproduksi produk yang dipamerkan, kapasitas yang dapat dihasilkan oleh perusahaan tersebut, kwantitas produk yang mampu di suplai, harga produk, ada tidaknya discount, dan tentu saja harus komunikatif dengan pengunjung. Pembagian Tugas Perlu ada pembagian shift kerja personil pameran, dan masingmasing personil penjaga stand harus dibekali pengetahuan tentang produk, baik tentang proses produksi, harga produk baik eceran maupun partai besar (dalam rupiah dan dalam dollar), batas harga tertinggi daterendah, mekanisme pembayaran, serta info lainnya terkait alamat contact person, sertifikasi standard produk, brosur, dan lain-lain. Kegiatan Monev Perlu dilakukan monitoring selama pameran berlangsung oleh koordinator kepesertaan, termasuk menghimpun berbagai masukan mengenai jumlah pengunjung pameran, antusiasme dan minat pengunjung terhadap produk-produk yang dipamerkan, kritik dan saran peserta pameran, serta alasan pengunjung tidak berminat terhadap produk yang dipamerkan. Lembaran Kuesioner Peserta pameran diberikan lembar / kuesioner evaluasi pelaksanaan pameran pada saat akhir pameran sebagai bahan evaluasi akhir khususnya terkait dengan estimasi hasil pameran apakah telah memenuhi harapan atau kurang memenuhi harapan berikut alasan penyebabnya (Lampiran 2). Tenaga Pendamping Pendamping/fasilitator dari Kementerian Perindustrian wajib memberikan laporan fakta dan penilaian atas keikutsertaan dalam pameran tersebut . Penyiapan Booth Agar produk-prosuk yang dipamerkan menjadi perhatian pengunjung tentu perlu dipersiapkan dengan penampilan yang semenarik mungkin. Hal ini tentu perlu didukung dengan tampilan booth yang baik pula. Dalam melakukan penyaiapan booth pameran perlu dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut : • Pemilihan lokasi booth yang menarik perhatian pengunjung, misalnya dekat dengan pintu masuk agar langsung terlihat oleh pengunjung. • Desain Booth yang menarik dengan menonjolkan khas Indonesia; • Penataan /display produk yang menarik; • Berkoordinasi dengan Instansi lainnya, KBRI/Atase di Luar Negeri
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
17
agar tidak terpisah-pisah dan menyatu dengan membahwa nama Indonesia; dan lain-lain. k) Lain-lain Sebagai upaya mengantisipasi minat calon pembeli terhadap produk yang dipamerkan untuk selanjutnya melakukan pemesanan, maka produk yang dipamerkan seharusnya telah memiliki sertifikat SNI atau sertifikat standar internasional lainnya, serta telah memiliki IPR/HAKI dan telah memenuhi persyaratan teknis sesuai ketentuan yang berlaku di negara calon pembeli. Hal ini agar dapat terjamin bahwa jenis produk yang dipesan dapat leluasa memasuki daerah pabean negara tujuan.
Gambar 3. Giftex Japan di Tokyo, Jepang, tanggal 4 – 6 Juli 2012
E.
Rencana Pelaksanaan Pameran Tahun 2013 Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang promosi luar negeri pada tahun 2013 unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian telah menjadwalkan rencana keikutsertaan dalam pameran internasional dan telah mengalokasikan anggaran yang telah disetujui dalam DIPA 2013. Daftar pameran yang akan diikuti oleh Kementerian Perindustrian tahun 2013 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Keikutsertaan dalam setiap pameran akan dikoordinasikan oleh unit-unit kerja pembina sektor industri maupun Ditjen KII.
18
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
BAB III PELAKSANAAN PAMERAN INTERNASIONAL A.
Pelaksanaan Kegiatan Pameran Internasional Dalam penyelenggaran suatu kegiatan pameran internasional disamping melakukan perencanaan yang baik, melaksanakan seluruh aspek perencanaan juga perlu dipersiapkan dan dilakukan pula seluruh aspek yang terkait dengan proses penyelenggaraan suatu kegiatan pameran internasional. Hal ini perlu dilakukan agar pelaksanaan pameran dapat berjalan lancar dan permasalahan yang mungkin timbul dapat diantisipasi dan diminimalisir sehingga tujuan penyelenggaraan kegiatan pameran dapat dicapai. Adapun aspek yang perlu dikaji dan dilakukan dalam pelaksanaan suatu kegiatan pameran internasional meliputi : 1. Menetapan suatu standar yang komprehensif mengenai pelaksanaan kegiatan pameran internasional dilakukan dalam bentuk penyiapan SOP mengenai kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan Pameran Internasional yaitu : a) Koordinator pelaksana kegiatan dalam melaksanakan kegiatan mengacu kepada TOR penyelenggaraan yang telah dipersiapkan. b) Apabila terdapat perubahan /penambahan/ pengurangan komponenkomponen dalam pelaksanaan kegiatan pameran maka hal-hal tersebut harus dilakukan dengan pertimbangan yang baik dan dengan alasan yang jelas. c) Kegiatan pameran secara keseluruhan dilakukan dengan mengacu dan sesuai sesuai dengan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan. 2. Melakukan monitoring secara menyeluruh sejak awal hingga akhir pelaksanaan pameran, dalam rangka identifikasi terhadap berbagai masalah yang timbul serta melakukan analisa dan solusi penanganannya. a) Terkait dengan hal tersebut di atas maka petugas yang mendampingi kegiatan pameran perlu melakukan pencatatan dan mengidentifikasi, mencatat, dan menganalisa setiap masalah yang dihadapi terkait dengan kegiatan pameran; b) Dalam melakukan monitoring dapat dilakukan dengan mengisi formulir monitoring yang telah dipersiapkan oleh Koordinator Penyelenggara Pameran;
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
19
c) Koordinator penyelenggaraan kegiatan pameran perlu mempersiapkan SOP mengenai mekanisme penanganan masalah yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan pameran; d) Dalam penyelesaian berbagai permasalahan yang timbul dapat dilakukan dengan berkoordinasi secara internal maupun eksternal dengan melibatkan stakeholders terkait.
Gambar 4. Tokyo International Gift Show 2012 di Tokyo, Jepang, tanggal 28 Mei - 9 Juni 2012
B.
Penilaian Kinerja Kegiatan Pameran Internasional 1. Sesuai dengan kebijakan umum pembangunan industri yang tertuang dalam peta strategi pembangunan sektor industri yaitu “Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri” dan kebijakan teknis yang tertuang dalam strategic outcome Direktorat Jenderal KII yaitu : “Meningkatnya Akses Pasar, Akses terhadap sumber investasi dan Teknologi serta Kerjasama Internasional dan Meningkatnya minat investasi industri dari luar negeri ke Dalam Negeri”, maka seluruh kinerja pelaksanaan kegiatan Pameran Internasional harus diarahkan untuk mendukung pencapaian sasaran kinerja tersebut di atas. 2. Penilaian kinerja pameran merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan suatu pelaksanaan kegiatan pameran. Untuk itu maka pelaksanaan setiap event kegiatan Pameran Internasional perlu dinilai sejauhmana hasil-hasil yang telah dicapai dapat mendorong pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.
20
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
3. Penilaian kinerja pameran dilakukan oleh koordinator pelaksanaan even pameran dan dilaporkan ke masing-masing Pimpinan Unit Kerja Eselon I dan dengan ditembuskan kepada Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal KII, sekaligus sebagai bahan evaluasi pelaporan kegiatan pameran internasional di lingkungan Kemenperin. 4. Pengukuran kinerja hasil kegiatan pameran mengacu Rinician Kinerja Program dan Kegitan yang telah ditetapkan dalam Renstra masingmasing unit kerja. 5. Pengukuran kinerja kegiatan pameran dilakukan secara berkelanjutan dan dapat diperbandingkan; 6. Untuk mendukung penilaian kinerja kegiatan pameran dapat dilakukan melalui survey kepuasan terhadap pelaksanaan kegiatan dari pelaku usaha peserta pameran dan pengunjung untuk memperoleh tanggapan dan masukan terhadap pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan.
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
21
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI PAMERAN INTERNASIONAL Penyelenggaraan dan keikutsertaan Kementerian Perindustrian dalam Pameran-Pameran Internasional di dalam dan luar negeri pada dasarnya bermuara pada upaya peningkatan ekspor produk industri ke pasar global, melalui peningkatan volume, nilai, dan diversifikasi ekspor, mengoptimalkan peluang pasar tradisional, serta membuka pasar baru (non tradisional). Partisipasi aktif Kementerian Perindustrian dalam Pameran Internasional adalah selain dapat melakukan transaksi bisnis secara berkesinambungan, dimaksudkan juga agar dunia usaha memiliki wawasan luas dan memahami kecenderungan selera pasar global produk-produk industri tertentu, selain itu maksud pula agar produk industri yang diekspor memiliki daya saing dan daya jual yang tinggi. Terkait dengan hal tersebut maka aktivitas dalam rangkaian keikutsertaan di pameran internasional, mulai dari perencanaan, penganggaran, persiapan serta pelaksanaan pameran, perlu domonitor dan dievaluasi tahapan demi tahapan secara menyeluruh, guna mengetahui apakah konsep pengelolaan dan pengkoordinasian pameran ditingkat kementerian sudah berjalan sesuai harapan, atau masih menghadapi berbagai kendala pokok sehingga hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Hasil monitoring dan evaluasi tersebut selanjutnya perlu dilaporkan secara terperinci kepada pimpinan. A.
Monitoring Kegiatan monitoring atau pemantauan merupakan kegiatan yang dapat dilakukan di setiap waktu, tanpa harus menunggu sampai tahap pelaksanaan selesai. Monitoring dapat dilakukan pada tahap pelaksanaan dengan tujuan agar kegiatan pelaksanaan dapat memenuhi standar dan agar kinerja proyek menjadi efektif dan efisien. Melalui monitoring, semua stakeholder memperoleh informasi yang lengkap mengenai kondisi dan kemajuan yang telah dicapai dalam suatu kegiatan.
22
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
Gambar 5. Acara Buyers Gathering pada Internasional Home Furnishing Market di North Carolina, Amerika Seikat, tanggal 13 – 18 Oktober 2012
B.
Evaluasi Selain monitoring juga dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan berdasarkan pada hasil monitoring. Evaluasi membandingkan hasil yang telah dicapai dengan target yang telah ditentukan sehingga dapat diketahui apakah tujuan masih dapat dicapai, serta apakah Progres proyek lebih cepat atau terlambat dari jadwal. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, lalu disusun rencana tindak lanjut dan rekomendasi untuk memperbaiki kinerja yang ada. Secara detail tujuan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi kegiatan pameran adalah sebagai berikut : •
Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan Pameran Internasional yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.
•
Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.
•
Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
•
Mengidentifikasi kaitan antara kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran Progres.
•
Menyesuaikan kegiatan bila terjadi perubahan kondisi di lapangan, tanpa menyimpang dari tujuan semula.
•
Memberi masukan dalam pemecahan permasalahan yang terjadi.
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
23
C.
Pelaporan Pimpinan unit kerja pelaksana kegiatan pameran (Pejabat Eselon I) wajib melaporkan pelaksanaan kegiatan pameran kepada Menteri Perindustrian sebagai bentuk/bagian dari pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan. Laporan pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan secara menyeluruh mulai dari perencanaan, persiapan pelaksanaan, berbagai permasalahan yang timbul dilapangan serta hasil evaluasi peserta terhadap pelaksanaan pameran. Keseluruhan aspek-aspek yang dilaporkan tersebut harus menjadi umpan balik dalam rangka perbaikan dalam merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan pameran-pameran berikutnya. Adapun mekanisme pelaporan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Laporan dituangkan dalam satu format baku yang mencakup pokok-pokok sebagai berikut : Pendahuluan : a. Informasi mengenai event pameran (tempat, waktu, tema, dan institusi pelaksana pameran di luar negeri), b. Latar balakang /alasan keikutsertaan dalam pameran, c. Informasi /pengamatan mengenai pelaksanaan kegiatan pameran (tujuan pelaksanaan pameran, negara-negara peserta pameran, prioritas produk yang dipamerkan, , agenda pameran, jenis/kriteria pameran) Hasil-hasil penyelenggaraan Pameran : a. Partisipasi Indonesia & Kemenperin dalam kegiatan pameran (keikutsertaan Kementerian lain dalam pameran, Jumlah Asosiasi/ Perusahaan yang ikut dalam kegiatan Pameran, Produk-produk yang dipamerkan) b. Hasil-hasil yang dicapai (animo peserta dan buyers yang hadir dalam pameran, peluang ekspor/peluang kerjasama yang dapat dicapai dengan mengikuti pameran, Komitmen Bisnis yang disepakati pembukaan agen/kantor perwakilan, nilai transaksi yang disepakati, jenis produk yang diminati buyer, buyers potensial yang hadir dalam pameran dan lain-lain )
24
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
c. Hambatan dan kendala yang ditemui mulai dari persiapan hingga akhir pelaksanaan pameran, serta pemecahannya. d. Pemanfaatan Budget e. Informasi lainnya Penutupan : Rekomendasi/Saran
2. Laporan di tanda-tangan oleh Pejabat Eselon II unit pelaksana pameran dan ditujukan kepada Pejabat Eselon I masing-masing dengan tembusan kepada Sekretaris Jenderal dan Dirjen Kerjasama Industri Internasional.
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
25
BAB V PENUTUP Partisipasi Kementerian Perindustrian dalam pameran internasional menjadi penting artinya dalam rangka meningkatkan akses produk industri ke pasar global. Dengan adanya pedoman pameran ini, diharapkan dapat disosialisasikan kepada unit-unit terkait pada kementerian sekaligus juga kepada dunia usaha / asosiasi para calon peserta dalam pameran internasional, sehingga dapat dipedomani dalam rangka mencapai pemanfaatan secara optimal anggaran keikutsertaan kementerian dalam berbagai event pameran internasional.
26
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
Lampiran 1 KUESIONER EVALUASI KEIKUTSERTAAN PAMERAN INTERNASIONAL (UNTUK PESERTA PAMERAN) Nama Pameran Nama Perusahaan Alamat Jenis Produk Contact Person Telepon / Fax e-mail
: ...................................................................................................... : ...................................................................................................... : ...................................................................................................... ...................................................................................................... : ...................................................................................................... : ...................................................................................................... : ...................................................................................................... : ......................................................................................................
EVALUASI TERHADAP TUJUAN MENGIKUTI PAMERAN No
Indentifikasi Tujuan
Bobot 1
A Memperkenalkan Produk ke Pasar Global 1 Katalog/brosur disebarluaskan secara aktif 2 Pengunjung menanyakan produk yang sedang diperkenalkan B Membuka Jejaring Bisnis 1 Mendapatkan konsumen baru dari keikutsertaan pameran 2 Mendapatkan pemasok baru dari keikutsertaan pameran 3 Mendapatkan informasi jejaring bisnis baru C Mengukur Daya Saing Produk 1 Kualitas produk lebih tinggi dari rata-rata produk peserta lain 2 Desain produk lebih bagus dari rata-rata produk peserta lain 3 Teknologi produk lebih tinggi dari rata-rata produk peserta lain 4 Harga produk lebih rendah dari rata-rata produk peserta lain D Menggali Informasi Tren dan Selera Pasar Global 1 Ada tren global baru terkait produk yang dipamerkan 2 Pengunjung menyampaikan model/tren baru yang diinginkan E Meningkatkan Tansaksi Bisnis 1 Terjadi kesepakatan bisnis 2 Terjadi transaksi bisnis Jika ada transaksi, berapa nilai transaksi? TOTAL
Total Skor
Kesesuaian 2
3
4
5
100 %
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
27
EVALUASI PENYELENGGARAAN PAMERAN & FASILITASI KEMENPERIN No
Aspek Evaluasi
Bobot
Total Skor
Kesesuaian 1
2
3
4
5
Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pameran 1 Jenis produk dan tema pameran 2
Target pengunjung
3
Lokasi pameran representatif untuk promosi
4
Fasilitas yang diberikan oleh penyelenggara
5
Kualitas penyelenggaraan pameran TOTAL
100 %
Evaluasi Terhadap Fasilitasi Kemenperin 1 Validitas informasi pameran 2
Fasilitasi pendanaan
3
Fasilitasi perjalanan & akomodasi
4
Fasilitasi pendampingan TOTAL
100 %
Petunjuk Pengisian A. Isikan Bobot (%) sesuai prioritas yang diharapkan B. Berikan tanda √ pada salah satu kolom pendapat (1 – 5). Keterangan : 1. Sangat Tidak Sesuai/Setuju 2. Tidak Sesuai/Setuju 3. Tidak Tahu 4. Sesuai/Setuju 5. Sangat Sesuai/Setuju C. Tuliskan penilaian dan saran/masukan Anda atas keikutsertaan dalam pameran ini di balik lembar ini. PT/CV .... (Nama Perusahaan) ................ (Jabatan) (...............................................)
28
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
Lampiran 2 KUESIONER EVALUASI KEIKUTSERTAAN PAMERAN INTERNASIONAL (UNTUK FASILITATOR/PENDAMPING) IDENTITAS Nama
: ...........................................................................................................
Unit Kerja
: ...........................................................................................................
Jabatan
: ...........................................................................................................
Pengalaman ke-
: ...........................................................................................................
Telepon / Fax
: ...........................................................................................................
e-mail
: ...........................................................................................................
PAMERAN Nama Pameran
: ...........................................................................................................
Tempat/Lokasi
: ...........................................................................................................
Tanggal
: ...........................................................................................................
Jenis Pameran
: Multiproducts / Single Products / Thematic / Nation Branding
Sifat Pameran
: Tahunan / Temporer / .........................................................................
Sumber Informasi
: ...........................................................................................................
FAKTA Mohon diisi dan diberikan penjelasan yang objektif! 1. Berapa jumlah perusahaan dan jumlah merk produk yang dibawa dalam pameran? ......................................................................................................................................... 2. Berapa jumlah boot yang difasilitasi? Jelaskan sumber pembiayaannya? ......................................................................................................................................... 3. Berapa jumlah pegawai yang mendampingi dan dari unit mana saja? ......................................................................................................................................... 4. Berapa jumlah kesepakatan bisnis dan nilai transaksi bisnis yang terjadi? ......................................................................................................................................... 5. Berapa total jumlah peserta yang pengunjung yang berpartisipasi? ......................................................................................................................................... 6. Sebutkan nama perusahaan dan merk produk yang dibawa dalam pameran? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
29
PENILAIAN Berikan penilaian tertulis menurut pendapat Anda! 1. Apakah produk yang dibawa sesuai dengan tema pameran? Jelaskan! 2. Mana tujuan yang lebih sesuai untuk berpartisipasi dalam pameran ini? a. Memperkenalkan Produk ke Pasar Global b. Membuka Jejaring Bisnis c. Mengukur Daya Saing Produk d. Menggali Informasi Tren dan Selera Pasar Global e. Meningkatkan Tansaksi Bisnis Penjelasan : .............................................................................................................. ................................................................................................................................... 3. Apakah proses pendaftaran dan administrasi lainnya berjalan lancar? Jelaskan! ......................................................................................................................................... 4. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam melayani calon pembeli? ......................................................................................................................................... 5. Jelaskan kendala/hambatan dalam mengikuti pameran ini? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 6. Apakah pameran ini layak untuk diikuti di waktu mendatang? Jelaskan! ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 7. Berikan saran/masukan Anda! ......................................................................................................................................... .........................................................................................................................................
Jakarta, .................................... ttd (...............................................)
30
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
Lampiran 3 DAFTAR PARTISIPASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PADA PAMERAN PRODUK INTERNASIONAL TAHUN 2012 NO TANGGAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PAMERAN
KOMODITI
LOKASI
UNIT KERJA
16 - 22 Januari 25 - 27 Januari
The International Furnishing Show
Furniture Rotan Sandang
Cologne Jerman Tokyo, Jepang
Ditjen IA, IKM
8 - 10 Februari 10 - 14 Februari 12-15 Feb/ Agt 6 - 10 Maret 11 - 14 Maret 14-16 Maret
Tokyo International Gift Show 2012
Kerajinan
Ditjen IKM
Ambiente 2012
Kerajinan
Tokyo, Jepang Frankfurt, Jerman Las Vegas, USA Hannover, Jerman Indonesia
18-21 Maret 13 - 22 April 17 - 20 April 21 - 26 April
Japan International Fashion Fair / Japan Fashion Week 2012
Sourcing at Magic 2012 CEBIT International Furniture & Craft Fair Indonesia GDS Internasional event for shoes & accessories 2012
Furniture Rotan Alas kaki
China International Furniture Fair
Furniture Rotan General Product Makanan & herbal Furniture Rotan
MUBA EXHIBITION Food, Hotel And Spa Products High Point Market International Furnishing
13 20 - 23 Mei Jeddah Saudi Food Hotel and Hospitality 14 28 Mei - 9 International Exposition Yeosu Juni Korea 15 4 - 6 Juli Giftex Japan & 3rd Fashion Goods & Accesories Expo 16
27 Juni -1 Juli
17
Jul-12
18
Juni - Juli
Tekstil & alas kaki Telematika
Bangkok Internasional Fashion Fair & Bangkok Internasional Leather Fair 2012 Tokyo Fashion Week Pameran IPAMP
Makanan & Minuman Hasil laut
Ditjen IKM
Ditjen IKM Ditjen BIM Ditjen IUBTT, KII Ditjen IA
Dusseldorf, Jerman
Ditjen BIM
Guangzhou, China Bern, Swiss
Ditjen IKM
Singapura
Ditjen IA
North Carolina, USA Jeddah, Arab Saudi Yeosu, Korea
Ditjen IA
Ditjen KII
Ditjen IA, Ditjen KII
Pakaian dan Asesoris
Tokyo, Japan
Ditjen KII, IKM
Tekstil dan Kulit
Bangkok, Thailand
Ditjen BIM
Sandang, Fashion Mesin
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
Tokyo, Ditjen IKM Jepang Cina & Korea Ditjen IUBTT Selatan
31
19 20
21
22 23
24 25
26
3 - 6 Juli
Hongkong Fashion Week 2012
Sandang
Hongkong
Ditjen IKM
11 - 13 Juli Indonesia International Steel, Stainless Steel, Iron and Aluminium Expo & Forum 2012 (INASAL 2012) 15 - 17 Juli Africa's Big Seven
Material logam
Jakarta, Indonesia
Ditjen BIM
Makanan & Johanesburg, Ditjen IA, KII Teknologinya Afrika Selatan September International Furniture Fair di Feria Furniture and Valencia Ditjen IKM Craft 11 - 15 China International Furniture Expo, Furniture Shanghai, Ditjen IA September Shanghai Rotan China 24 - 27 INDEX 2012 Sept 19 - 25 Hongkong Jewellery & Gem Fair September 2012 24-28 Qatar International Trade September
27
28 Sep
The 2nd China ASEAN Automotive
28
4-6 Oktober 13 - 18 Oktober
Interfood Delhi 2012
29
30 31 32 33
32
20-23 Oktober 22-25 Oktober 29 Nov - 1 Des 18-20 Des
High Point Market International Furnishing
Furniture & Decor Perhiasan dan batu mulia Kerajinan IUBTT Makanan & Minuman Furniture Rotan
Mega Show Part 1 2012
Mainan
Intertextile Shanghai Apparel Fabrics 2011 Food Hospitality World
Tekstil
India-Asean Business Fair
Makanan & Minuman MultiProduk
Dubai
Ditjen KII
Hongkong
Ditjen IKM
Qatar
Ditjen IKM
Liuzhau China New Delhi, India North Carolina, USA Hongkong, China Shanghai, china Guangzhou, RRT New Delhi, India
Ditjen IUBTT Ditjen IA Ditjen IA
Ditjen BIM Ditjen BIM Ditjen KII Ditjen KII
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
Lampiran 4 DAFTAR RENCANA PARTISIPASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PADA PAMERAN INTERNASIONAL TAHUN 2013 NO
TANGGAL
1
4
14-20 Januari 20-24 Januari 15-19 Februari 5-8 Maret
Foodex Japan
5
5-9 Maret
CEBIT
2 3
PAMERAN
KOMODITI
LOKASI
Internationale Mebel Messe Koln
Furniture
Koln, Jerman
Pameran Produk Tekstil di USA
Tekstil & Produk Tekstil Home Decoration Frozen Food, Canned Food, Oils, Fish & Seafood TI dan Telekomunikasi Alas kaki
Amerika Serikat Jerman
Ambiente
Ditjen IA
Hanover, Jerman Dusseldorf, Jerman Spanyol
Ditjen IUBTT Ditjen BIM
13-15 Maret GDS
7
13-16 Maret Automechanical
8
Pameran Industri Maritim, Dit. IMKAP China Kedirgantaraan dan Alat Pertahanan 13-17 Maret Bangkok International Fashion Fair Tekstil Fashion Bangkok, & Bangkok International Leather Fair Thailand 22 Feb - 3 Muba Exhibiton Multi Produk Basel - Swiss Maret Mar-13 Pasar Malam Indonesia Makanan, KBB, Belanda Kerajinan & Sandang 13-17 Maret Bangkok International Fashion Fair Fashion Bangkok & International Leather Fair 18-21 Maret The 31st China International Furniture Guangzhou Furniture Fair China 19-26 Maret Tokyo Fashion Week Fesyen Tokyo, Jepang 15-21 April Bauma Construction, Munich Machinery, -Jerman Building Material, Equipment 19-23 April Bangkok International Gift Fair & Gift, Fashion, Bangkok House Ware Fair Asesoris 20-25 April Internasional Home Furnishing Furniture North Market Carolina, Amerika Serikat
9 10 11
12 13 14 15
16 17
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013
Ditjen IKM
Makuhari Messe, Jepang
6
Dit IATD
UNIT KERJA Ditjen IA, IKM Ditjen BIM
Ditjen IUBTT Ditjen IUBTT Ditjen BIM Ditjen KII Ditjen IKM
Ditjen IKM Ditjen IKM Ditjen IKM Ditjen KII
Ditjen IKM Ditjen IA
33
18
19-22 Mei
19
7-9 Mei
20
6-8 Juni
21
26-28 Juni
Food and Beverage Show SIAL China 2013 Malaysia International Food and Beverage Trade Fair GIFTEX
22 23
8-11 Juli 13-16 Juli
Hongkong Fashion Week Indonesian Products Exhibition
Fashion & Accessories Fashion Multiproduct
24
17-20 Agustus September 4-6 September 11-15 September 11-15 September September
FACIM
Multiproduct
Izmir International Trade Fair All China Leather Exhibition
Multiproduct Kulit
25 26 27 28 29 30
31 32 33 34
September FACIM 2014 Oktober Pameran Luar Negeri Dalam Rangka Akses Pasar 19-24 Internasional Home Furnishing Oktober Market
21-24 Oktober
36
22-29 Oktober Oktober Oktober 21-27 November Desember
40
34
Shanghai International Furniture Expo Hongkong Jewellery & Gem Fair
Pameran Industri Hilir Kelapa Sawit di Eropa September The 3nd China-ASEAN (Liuzhau) Automobile, Construction Equipments, Components & Parts Exposition September Tokyo International Gift Show Autum
35
37 38 39
Jeddah Food & Hospitality
Makanan Makanan dan Minuman Makanan
Furniture Perhiasan
Jeddah - Arab Saudi Shanghai, China Malaysia Tokyo, Jepang Hongkong Amman Jordania Maputo, Mozambik Izmir, Turki Shanghai, China Shanghai, China Hongkong
Ditjen KII Ditjen KII Ditjen IKM Ditjen KII Ditjen IKM Ditjen KII Ditjen KII Ditjen KII Ditjen BIM Ditjen IA Ditjen IKM
Turunan Kelapa Sawit Otomotif dan Konstruksi
Den Haag, Belanda China
Ditjen IA
Kerajinan
Tokyo, Jepang Mozambik
Ditjen IKM
China & Jerman North Carolina, Amerika Serikat Shanghai, China
Ditjen IUBTT Ditjen IA
Multiproduct Permesinan Furniture
China International Trade Fair for Apparel Fabrics and Accessories (Intertex) Tokyo Fashion Week
Tekstil & Produk Tekstil
Mega Show Part II Seoul Fashion Week Vietnam International Fashion Fair
Mainan Fashion Fashion
ASIAN International Apparel Sourcing Show
Fashion
Fashion
Tokyo, Jepang Hongkong Korea Ho Chi Min, Vietnam Singapura
Ditjen IUBTT
Ditjn KII
Ditjen BIM
Ditjen IKM Ditjen BIM Ditjen IKM Ditjen IKM Ditjen IKM
Pedoman Kegiatan Pameran Internasional Kementerian Perindustrian Tahun 2013