PUTUSAN Nomor : 0602/Pdt.G/2009/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara gugatan atas kelalaian dan tanggung jawab suami antara : ----------------------------------------------------------------------PENGGUGAT umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan Dagang, tempat tinggal di Kota Pasuruan, sebagai "Penggugat", ------------------------------------------------------Lawan TERGUGAT umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru SMPN / PNS, tempat tinggal di Kota Pasuruan, sebagai "Tergugat"; -------------------------------------------------Pengadilan Agama tersebut ; ------------------------------------------------------------------------Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; -----------------------------------------Setelah mendengar keterangan kedua belah pihak yang berperkara serta saksi-saksinya dalam persidangan;-------------------------------------------------------------------------------------TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 26 Mei 2009 yang
telah
terdaftar
0602/Pdt.G/2009/PA.Pas
di
Kepaniteraan telah
Pengadilan
mengajukan
gugatan
Agama
Pasuruan
terhadap
Nomor
Tergugat
:
dengan
uraian/alasan-alasan sebagai berikut :----------------------------------------------------------------1. Pada tanggal 09 Februari 1990, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pemikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan (Kutipan Akta Nikah Nomor : 320/10/11/1990 tanggal 09 Februari 1990); 2. Setelah pemikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal awalnya dirumah kontrakan selama 3 tahun, terakhir dirumah kediaman bersama selama 14 tahun lebih. Selama pemikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dikanmiai 5 orang anak bemama : a. ANAK 1, umur 18 tahun; b. ANAK 2, meninggal dalam usia 7 tahun;
-2c. ANAK 3, umur 14 tahun; d. ANAK 4, umur 10 tahun; e. ANAK 5, umur 3 tahun; Keempat anak yang masih hidup sampai sekarang ikut Penggugat; 3. Bahwa awalnya rumah tangga berjalan harmonis, namun sejak bulan Juni 2002 rumah tangga tidak harmonis lagi, Penggugat dan Tergugat mulai sering berselisih dan bertengkar; 4. Bahwa perselisihan dan pertengkaran itu disebabkan karena Tergugat mulai tidak jujur atas penghasilannya (gaji) yang diperoleh setiap bulan. Tidak semua gaji Tergugat disampaikan kepada Penggugat. Pada tahun 2002 Tergugat mempunyai gaji sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan namun yang diberikan hanya sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah). Uang sebesar itu tidak mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari karena Penggugat masih membayar angsuran/kredit di Bank Jatim dan BRI Pasuruan sehingga Penggugat harus mencari tambahan untuk membayar kekurangan itu, sedangkan Tergugat tidak peduli karena saat Penggugat minta tambahan uang nafkah Tergugat marah dan tidak pemah memberinya malah justru Tergugat masih minta uang pada Penggugat; 5. Bahwa keadaan rumah tangga semakin tidak harmonis disebabkan Tergugat mulai sering terlambat pulang kalau ditanya Tergugat tidak pernah memberikan alasan yang jelas. Penggugat mulai mencurigai perubahan sikap Tergugat tersebut, dan ternyata Tergugat selingkuh dengan muridnya sendiri bernama WIL dari Kabupaten Pasuruan; 6. Bahwa diketahuinya perbuatan Tergugat tersebut bermula ketika Penggugat mencari sebab keterlambatan pulang Tergugat, dan ternyata Penggugat melihat sendiri Tergugat sering membonceng wanita itu. Saat Penggugat tegur, Tergugat marah-marah dan menampar Penggugat; 7. Bahwa setelah terjadi pertengkaran itu Tergugat pergi meninggalkan Penggugat hingga 4 bulan. Tergugat tidur di Sekolahnya, karena Penggugat masih ingin tetap mempertahankan keutuhan rumah tangga akhirnya Penggugat menjemput Tergugat di tempat kerjanya. Setelah itu rukun lagi; 8. Bahwa terakhir terjadi perselisihan dan pertengkaran yang memuncak disebabkan Tergugat mengambil pinjaman/kredit di Bank Jatim sebesar Rp. 30.000.000, (tiga puluh juta rupiah) tanpa persetujuan dan sepengetahuan Penggugat; 9. Bahwa setelah Tergugat mengambil pinjaman itu, Tergugat pergi meninggalkan Penggugat sampai sekarang sudah selama kurang lebih 2 tahun. Selama Tergugat pergi,
-3Tergugat tidak pernah mengurusi dan memperdulikan Penggugat dan anak-anaknya. Tergugat tidak pernah diberi atau dikirimi uang nafkah, sehingga Penggugat sangat menderita sekali atas perbuatan Tergugat tersebut; 10. Bahwa Penggugat sudah berusaha melaporkan ke atasan Tergugat, agar Tergugat diberikan teguran supaya Tergugat tidak melalaikan kewajibannya untuk memberi biaya hidup Penggugat dan anak-anaknya, namun atasan Tergugat tidak dapat memenuhi keinginan Penggugat karena belum ada putusan dari Pengadilan Agama; 11. Bahwa Penggugat juga sudah berusaha untuk membujuk Tergugat agar Tergugat tidak melalaikan kewajibannya memberi uang nafkah dan biaya hidup Penggugat dan anakanaknya, namun Tergugat tidak pernah memperdulikannya. Oleh karenanya Penggugat mohon kepada Pengadilan Agama Pasuruan agar nantinya menghukum Tergugat untuk membayar nafkah untuk Penggugat dan anakya; 12. Bahwa sekarang Tergugat mempunyai penghasihan (gaji) sebagai Guru sekitar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) lebih sehingga layak apabila Penggugat mengajukan tuntutan nafkah untuk Penggugat dan anak-anaknya minimal sebesar Rp. 2.000.000,(Dua juta rupiah); 13. Bahwa untuk kelancaran pembayaran uang nafkah tersebut,Penggugat mohon agar Pengadilan Agama Pasuruan memerintahkan Bendahara Gaji atau Pejabat lain yang bertugas mengurus Gaji Tergugat, diperintahkan memotong gaji Tergugat dan menyerahkan kepada Penggugat sesuai yang ditetapkan Pengadilan Agama. Pasuruan; 14. Bahwa Penggugat sanggup membayar biaya perkara, ini; 15. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Pengadilan Agama Pasuruan agar berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut: Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat hutang uang nafkah (Madhiyah) selama 2 tahun setiap bulannya minimal Rp. 750.000,(tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) atau sejumlah Rp. 18.000.000,(Delapan belas juta rupiah); 3. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat hutang uang nafkah/biaya hidup 4 (empat) orang anak minimal Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima pulub, ribu, rupiah) atau sejumlah Rp. 18.000.000,- (Delapan betas juta. rupiah); 4. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat, uang nafkah Penggugat untuk selanjutnya minimal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai adanya keputusan yang menghilangkan hak Penggugat untuk mendapatkan uang nafkah
-4itu; 5. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat, uang nafkah ke 4 (empat) anak-anak Tergugat masing-masing bernama: a.
ANAK 1, umur 18 tahun;
b.
ANAK 3, umur 14 tahun;
c.
ANAK 4, umur 10 tahun;
d.
ANAK 5, umur 3 tahun;
minimal sejumlah Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) sampai ke 4 (empat) anak tersebut dewasa atau setidak-tidaknya berusia 21 tahun; 6. Memerintahkan Bendahara gaji atau Pejabat yang melakukan pembayaran gaji kepada Tergugat untuk memotong gaji Tergugat minimal sebesar Rp. 2.000.000,(Dua juta rupiah) setiap bulannya dan selanjutnya menyerahkan. kepada Penggugat tanpa beban apapun juga; Subsider Atau. apabila Pengadilan Agama berpendapat lain mohon putusan yang seadiladilnya; Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat telah hadir sendiri Ketua Majelis telah berusaha mendamaikan dalam persidangan maupun melalui mediator yang bernama Drs. AKHMAD KHOIRON yang telah dipilih oleh Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;-----------------------------------------------------------------------Menimbang atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara tertulis tanggal 22 Juli 2009 yang pada pokoknya sebagai berikut :--------------------1. Benar 2. Benar, tetapi anak yang pertama yang bemama ANAK 1 ikut saya dan saya kontrakkan di Kota Pasuruan untuk saya ajari hidup mandiri dan semua biaya juga jadi tanggung jawab saya termasuk biaya untuk kuliah. 3. Benar 4. Tidak benar, Waktu tahun 2002 dulu gaji saya sebesar Rp. 1. 146.500 (Satu juta seratus empat puluh enam ribu lima ratus rupiah). Bahkan gaji yang saya terima MIN / kurang Rp. 119.3 80 (seratus Sembilan belas ribu tiga ratus delapan puluh rupiah). Waktu itu saya tidak berani hutang lagi dan tidak boleh pinjam lagi sama Bendahara gaji, karena
-5istri saya memaksa, maka saya suruh ke rumah Bendahara gaji dan akhimya Bendahara gaji setuju permintaan istri saya dengan syarat tiap tanggal I (satu) harus membayar kekurangannya dan istri saya menyanggupinya. Satu, dua kali istri saya memberi kekurangan gaji tersebut, tetapi seterusnya istri saya tidak memberi lagi, bahkan bila saya sedang minta kekurangannya gaji tersebut, istri saya berani bilang: "NGRASAKNO GAWE BAYAR, GAWE KULA'AN AE SIK KURANG, KAN OLEH CEPEREN DADI GURU BOLAK BALIK RAPAT". Makanya saya jadi pusing, masak kerja tidak dikasih uang. Dan terpaksa kekurangannya itu saya BON (hutang) ke Bendahara tiap bulan, sehingga hutang saya jadi banyak waktu itu yang tidak diketahui istri saya. 5. Tidak benar Memang sebagai PNS apalagi sebagai guru banyak kegiatan di sekolah. Adapun kegiatan-kegiatan sebagai PNS atau guru adalah sebagai berikut : -
Rapat dinas yang biasanya dilaksanakan setiap bulan (rutin) dan selesainya kadangkadang sampai sore hari.
-
Ada pembinaan dari Pengawas dan juga dari Kepala Diknas Pembinaan dari Bapak IRJEN dari Pusat.
-
Penataran
-
Rapat lainnya seperti PGRI, Koperasi Sekolah, dan lain-lain.
-
Kegiatan MGMP se Kabupaten Pasuruan untuk guru bidang study dan dilaksanakan 10 x (sepuluh kali) dalam satu semester dan tempatnya selalu berpindah tempat.
-
Memang Istri saya pencemburu yang tidak mendasar dan selalu minta cerai bila bertengkar. Hal ini bukan terjadi pada Murid saja, tetapi juga masih ada yang lain lagi seperti :
*
Sewaktu tinggal di Wonojati Kecamatan Gondangwetan, saya juga dituduh selingkuh dengan ISTRI TETANGGA sebelah. Memang waktu itu SUAMInya sudah I (satu) minggu tidak bekerja, pinjam uang sama saya Rp.60.000,- (enam puluh ribu rupiah). Waktu itu saya mau berangkat kerja di sapa oleh mereka yang pada intinya mau pinjam uang pada saya dan saya kasih. Padahal uang itu adalah uang LKS yang mau saya setorkan ke sekolah, karena sudah lama tidak bayarbayar, maka istri saya marah-marah ; Paling dibayar tidur bersama ISTRI TETANGGA, istri saya bilang yang akhirnya istri saya dengan ISTRI TETANGGA saling bertengkar. Walau hutang sudah dilunasi, istri saya tetap saja
-6menuduh saya masih selingkuh dengan ISTRI TETANGGA, saya jadi malu 'sama tetangga apalagi sama suaminya karena suaminya adalah teman kumpulan khataman sama saya, yasin dan tahlil juga terbangan / ISHARI untung suaminya menyadari hal itu. *
Sewaktu tinggal di Kota Pasuruan saya juga dituduh selingkuh dengan istrinya TETANGGA. Padahal saya tidak kenal bahkan belum pernah berbicara dengan dia selama saya tinggal di Kota Pasuruan;
*
Sewaktu tinggal di Kota PAsuruan saya juga dituduh telah kawin lagi dengan orang Rejoso bahkan dikatakan sampai telah punya. anak I (satu).
*
Sewaktu saya tinggal di Kota Pasuruan juga dituduh istri saya, bahwa saya selingkuh dengan REKAN GURU SMPN (teman sekantor saya). Memang waktu itu guru SMP di wajibkan untuk rnengikuti Program S.1 (Sarjana). Makanya oleh Kepala Sekolah disuruh transfer ke IKIP Pasuruan saja karena tempatnya lebih dekat. Kebetulan waktu itu ada 6 (enam) orang yang transfer termasuk saya. Setiap semester waktu itu pembayarannya melalui Bank BNI 46 yang tempatnya berada di jalan Balai Kota Pasuruan pada semester 2 (dua) waktu itu saya mau bayar uang kuliah ke BNI 46 setelah pulang kerja. Sebelum pulang REKAN GURU bilang pada saya mau titip karena berhalangan, kebetulan rumahnya juga jauh makanya saya suruh REKAN GURU untuk menuliskan identitasnya dulu yang meliputi : Nama
= ………………………
Tempat / tanggal lahir
= ………………………
Alamat
= ………………………
Jurusan
= ………………………
Nomor Induk
= ………………………
Mahasiswa. / NIRM
= ………………………
Jumlah Uang
= ………………………
inilah isi tulisan yang telah ditulis oleh REKAN GURU di kertas satu lembar kecil yang dikatakan oleh istri saya sebagai Surat. Bahkan sampai diperlihatkan kepada Bendahara gaji segala oleh istri saya. Sampai-sampai Bendahara gaji saya tanya sama saya ; "P. YONO ISTRINYA ITU LULUSAN APA SIH, KOK TIDAK BISA BEDAKAN ANTARA SURAT DENGAN BUKAN SURAT". Setelah dari Bendahara gaji istri saya masih saja cerita-cerita lagi ke guru lainnya. Setelah
-7kejadian itu semua guru-guru khususnya yang perempuan tidak ada yang mau dan berani boncengan / nunut sama saya dengan alasan takut sama istri saya. *
Sewaktu tinggal di Kota Pasuruan saya juga dituduh telah kawin dengan CALON PEMBANTU orang Kabupaten Pasuruan, padahal saya juga tidak kenal. Memang waktu itu saya ditawari oleh penjaga malam SMPN yang juga teman kerja saya seorang pembantu rumah tangga. Kebetulan waktu itu saya butuh setelah saya pulang dari kerja dan sesampainya di rumah bilang pada istri saya dan istri saya menyetujuinya. Sore harinya saya dan istri saya bawa mobil langsung ke rumah penjaga malam karena saya tidak tau rumah calon pembantu. Setelah sampai di rumah penjaga langsung ke rumah calon pembantu dan setelah ketemu temyata namanya CALON PEMBANTU. Waktu ketemu dan terjadilah pembicaraan dalam akhir pembicaraan antara CALON PEMBANTU dengan istri saya tidak terjadi kata sepakat. Waktu itu CALON PEMBANTU minta gaji yang tinggi menurut istri saya, setelah itu kemudian saya, istri saya dan penjaga malam langsung pulang. Tapi di kemudian hari kenapa istri saya jadi marah-marah dan menuduh saya telah selingkuh dengan CALON PEMBANTU, bahkan saya dituduh telah kawin. Saya jadi pusing karena setiap hari saya diomeli terus dan saya bersyukur karena CALON PEMBANTU telah kawin. Berita ini saya mengetahui dari pembantu saya karena istri saya cerita sama pembantu.
*
Sewaktu saya tinggal di Kota Pasuruan saya juga pemah dituduh telah kawin dengan orang Brambang yang sampai sekarang saya masih belum kenal orangnya, bahkan istri saya mengatakan sudah hamil 7 (tujuh) bulan. Saya jadi pusing karena peristiwa ini kok terus menerus menimpa saya. Istri saya sering menuduh saya tanpa ada dasar yang jelas dan pasti. Dan saya bersyukur, yang hamil 7 (tujuh) bulan itu temyata juga istri orang. Entah dia ditinggal oleh suaminya kerja jauh. Berita ini juga saya dengar dari pembantu saya, karena istri saya juga telah bercerita terhadap pembantu saya sendiri.
*
Dan sekarang saya dituduh lagi telah selingkuh dengan mantan murid saya di SMP, bahkan oleh istri saya dikatakan telah nikah / kawin. Saya tidak ada hubungan dengan Murid tersebut apalagi sampai nikah / kawin. Saya sebagai PNS sudah tau larangan pemerintah bila kawin lagi.
6. Memang benar waktu itu saya lagi mbonceng Murid saya, tetapi sebelum kejadian itu saya pulang terlebih dahulu untuk menunaikan kewajiban sholat Jum'at dari kerja. Setelah selesai sholat jum'at, makan dan setelah itu ganti baju berangkat lagi ke SMPN
-8mengajar di SMP terbuka sebagai tugas bulanan / rutin. Memang SMP terbuka masuk jam 13.00 siang setiap hari jum'at. Tetapi yang mengajar bergiliran setiap sebulan sekali. Kebetulan waktu itu saya sedang melewati di perempatan jalan disapa Murid yang sedang pulang menunggu Colt datang, tetapi belum datang-datang juga. Dan akhirnya nunut saya sampai di depan SMPN . Kalau di kota karena rumah saya di Kota Pasuruan saya pun juga pemah pergi ke pasar untuk beli sesuatu, kadang-kadang juga ke alun-alun atau juga ke Media Alfa beli buku pelajaran juga foto copy dan kadangkadang juga lihat pertandingan sepak bola di Stadion Untung Suropati dan jalannya selalu melewati di depan SMKN I dan kebetulan waktu itu mantan murid saya sekolah di situ. Kadang-kadang waktu saya sedang melewati di depan SMKN I Pasuruan di sapa Mantan Murid . Dan dia nunut di depan KODIM kota Pasuruan karena dia mau pulang dan kebetulan Colt selalu berhenti di timur KODIM kota Pasuruan sedang mencari penumpang. Saya membonceng karena dia Cuma nunut dan tidak ada hubungan yang lebih. 7. Tidak benar kalau selama 4 (empat bulan). Memang waktu saya meninggalkan rumah Cuma 10 (sepuluh) hari dan kebetulan waktu bulan puasa Ramadhan. Saya meninggalkan rumah karena saya tidak kuat lagi mendengar omelan istri saya setiap hari, pagi, siang bahkan sampai malam waktunya untuk tidur. Sebetulnya peristiwa itu telah terjadi berkali-kali mulai punya anak I (satu) sampai sekarang, bahkan saya melaksanakan rujuk sampai 4 (empat) kali. Memang istri saya mempercayai dukun juga orang lain dari pada suaminya sendiri. Dan sekarang saya telah menjatuhkan TALAK 3x (tiga kali) bahkan lebih karena istri saya kalau bertengkar selalu minta cerai, untuk itu saya sudah tidak kuat lagi berumah tangga dengan istri saya. 8. Memang benar saya telah pinjam uang di BPD Jatim sebesar Rp.30.000.000 (tiga puluh juta rupiah). Saya memang belum pernah pinjam bahkan saya tidak berani pinjam karena takut dimarahi istri. Sejak dulu yang pinjam adalah saya karena disuruh istri dan juga dipergunakan untuk istri. Sejak dulu gaji saya serahkan pada istri saya sesuai dengan slip gaji, setiap bulannya. Memang saya pinjam karena terpaksa, karena waktu itu istri saya punya pinjaman pada Kepala Sekolah sekaligus juga sebagai atasan saya sendiri. Memang istri saya punya hubungan bisnis dengan atasan saya, waktu itu istri saya bila ditagih Cuma janji-janji melulu, sehingga atasan saya cerita cerita sama teman-teman sekantor dan membuat saya jadi malu. Karena atasan saya mau pindah di tempat lain, atas saran teman saya, saya disuruh pinjam di BPD jatim. Makanya saya memberanikan diri pinjam ke BPD
-9Jatim walaupun pada waktu itu pinjaman saya belum lunas dan masih kurang banyak dari total pinjaman dulu juga sebesar Rp.30.000.000 (tiga puluh juta rupiah). Setelah petugas pinjaman BPD Jatim saya suruh menghitung bila saya pinjam lagi Rp.30.000.000 (tiga puluh juta rupiah) kira-kira tinggal berapa yang saya terima nanti setelah dipotong sisa pinjaman dulu. Ternyata setelah dipotong sisa hutang yang dulu uang yang saya terima dari pinjaman tersebut tinggal Rp.11.500.000 (sebelas juta lima ratus ribu rupiah). Uang yang saya terima dari Rp.11.500.000 saya pergunakan untuk : - Melunasi hutang istri saya kepada Kepala Sekolah. - Melunasi hutang-hutang saya juga - Biaya dan sangu (uang saku) ke Jakarta dengan ketiga (3) anak saya. Untuk lebih jelasnya rinciannya waktu itu saya serahkan istri saya sebagai bukti bahwa uang tersebut dipergunakan untuk apa saja. Memang waktu itu istri saya jadi marahmarah karena saya pinjam tanpa sepengetahuan dia. 9. Saya waktu pinjam itu masih dalam satu rumah yaitu bulan Pebruari 2007 dan saya keluar dari rumah bulan Septembee 2007 atau puasa kurang seminggu menjelang Hari Raya Idul Fitri. Setelah itu saya tidak kembali lagi ke rumah karena istri telah bikin malu saya di depan orang banyak. Memang waktu itu anak-anak saya semua minta ke rumah Eyangnya (ibu saya) karena Hari Raya Idul Fitri. Ya akhimya saya bawa semuanya. Tapi tiba-tiba istri saya datang dan marah-marah, maka terjadilah pertengkaran di rumah ibu dan dilihat banyak orang (tetangga). Masak putu sambang ke neneknya tidak diperbolehkan oleh istri saya Setelah kejadian itu baju dan semua pakaian seragam dinas untuk kerja di bakar habis, sehingga saya terpaksa memberanikan dan tanpa malu-malu minta baju ke teman-teman kerja saya, karena saya tidak punya baju sama sekali untuk bekerja. Saya meninggalkan rumah dengan gaji yang saya terima tinggal Rp. 140.410 (seratus empat puluh ribu empat ratus sepuluh rupiah) karena hutang masih belum lunas walau begitu saya sebagai orang tua masih berusaha tiap hari bisa kumpul-kumpul dengan anak-anak saya tiap hari baik itu di rumah Kota Pasuruan sewaktu istri saya tidak ada di rumah karena sedang di pasar dan juga kumpul-kumpul di rumah anak saya yang pertama di Bukir. Dan saya sebagai orang tua tetap memberikan nafkah terhadap anak-anak saya. Saya memberikan nafkah sampai pinjam ke teman kerja dan koperasi sekolah bahkan saya minta-minta kepada ibu saya sendiri, baik makan, uang saku (untuk jajan), bayar sekolah bahkan seragam sekolah saya usahakan demi anak-anak dan juga sudah saya penuhi semua sampai sekarang. Saya juga pemah berpapasan dengan istri saya di rumah Kota Pasuruan,
- 10 waktu itu istri saya tidak ke pasar, saya memberanikan diri untuk menemui anak-anak saya, tetapi istri saya marah-marah menyambut kedatangan saya di depan pintu rumah. Saya diusir-usir dan disuruh secepatnya untuk mengurusi Surat cerai. 10. Memang benar istri saya pernah menemui atasan saya bahkan juga sering, makanya saya sering dipanggil atasan saya untuk diberikan pembinaan. Bahkan• saya juga sering disuruh kembali lagi ke rumah (ke istri), tapi saya tetap tidak mau karena saya sudah tidak kuat lagi dan tidak tahan lagi hidup berumah tangga dengan istri saya. Istri saya pencemburu dan juga sering ngomeli saya baik di rumah atau pun di depan umum bahkan dalam satu mobil waktu kulaan (tengkulak) juga sering ngomel padahal ada sopir pribadi yang setiap hari mengantar mencari barang dagangan. Dan bila sedang marah-marah istri saya juga sering minta cerai. 11 Memang sejak dulu istri saya yang dipikirkan uang / harta saja dan bukan keharmonisan rumah tangganya. Saya sebagai suami telah melarang istri saya pinjam lagi di Bank. Tapi istri saya selalu marah-marah bila saya tidak menyetujui atau tidak mau tanda tangan padahal hutang di kantor sudah banyak sampai gaji saya jadi MIN (kurang) sehingga tiap bulan saya tidak menerima bayaran, malah bayar. Jadi sertifikat rumah di jadikan jaminan untuk pinjaman Bank semua oleh istri saya yaitu di BRI, BNI 46 dan Bank DANAMOND. Jumlah pinjaman di setiap Bank mencapai puluhan juta dan dari ke 3 (tiga) Bank tersebut jumlah pinjaman mencapai Ratusan juta rupiah. Semuanya pinjaman tersebut diterima dan dipegang, dipergunakan oleh istri saya semua dan bila saya tanyakan pada istri saya bahwa uang itu dipergunakan untuk apa, dan saya ingatkan juga setiap bulan harus bayar angsuran malah dia jawab "WIS MENENGO OPO JARE AKU" jawaban itulah yang menyebabkan saya jadi pusing. Akhirnya saya diam saja dan bila nanti saya teruskan istri saya pasti marah-marah. 12. Tidak benar, Gaji saya untuk bulan Juni 2009 sebesar Rp.2.822.000 (dua juta delapan ratus dua puluh dua ribu rupiah). Setelah dipotong hutang-hutang gaji yang saya terima tinggal Rp.164.410 (seratus enam puluh empat ribu empat ratus sepuluh rupiah). Sedangkan untuk bulan Juli 2009 sekarang ini gaji saya naik berkala menjadi Rp.2.879.300 (dua juta delapan ratus tujuh puluh Sembilan ribu tiga ratus rupiah). Dan setelah dipotong hutang-hutang gaji yang saya terima tiap bulan sekarang tinggal Rp.235.210 (dua ratus tiga puluh lima ribu dua ratus sepuluh rupiah). Memang gaji saya dan yang dikatakan istri saya itu tidak benar semua Cuma dibuat-buat atau mengada-ngada saja dan selalu mempercayai perkataan orang lain tanpa dikoreksi lebih jelas.
- 11 13. Saya sebagai CPNS dan sampai PNS sejak dulu gaji saya, saya serahkan semuanya pada istri. Dan sekarang setelah dipotong hutang-hutang gaji yang saya terima mulai bulan Juli 2009 tinggal Rp.235.210 (dua ratus tiga puluh lima dua ratus sepuluh rupiah). Dan sampai sekarang saya sebagai orang tua masih tetap memberikan nafkah terhadap anak-anak saya, walaupun gaji saya masih kurang untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri. 14. Benar 15. Dan saya sebagai Tergugat mohon kepada Pengadilan Agama Pasuruan mengetahui posisi saya, dan saya mohon supaya Pengadilan Agama Pasuruan mencabut dan membatalkan gugatan dari penggugat dan bisa memberikan putusan yang seadiladilnya. Sebagai Tergugat saya merasa keberatan untuk memenuhi tuntutan yang telah diajukan oleh penggugat dengan alasan sebagai berikut : 1. Saya keluar dari rumah, gaji saya tinggal Rp.164.410 (seratus enam puluh empat ribu empat ratus sepuluh rupiah) dan mulai bulan Juli 2009 gaji saya tinggal Rp.235.210 (dua ratus tiga puluh lima ribu dua ratus sepuluh rupiah) karena baru kenaikan gaji berkala dengan gaji itu untuk kebutuhan makan saya saja tidak cukup apalagi masih memberi nafkah untuk anak-anak saya. 2. Saya keluar rumah cuma membawa satu unit sepeda motor, Supra Fit tahun 2002 dan sampai sekarang masih ada yaitu untuk kerja setiap hari mengajar dan selebihnya saya tinggal dan dikuasai istri saya seperti : 2 unit sepeda motor yaitu Suzuki Shogun tahun 2003 dan Honda Supra Fit tahun 2005 keluaran baru. 3 (tiga) unit mobil yaitu mobil BOX HIACE tahun 1982, Suzuki CARRY Citizon tahun 1990 dan Suzuki CARRY Pick Up tahun 2005. 2 (dua) unit sepeda motor dan 3 (tiga) unit mobil semuanya tidak ada lagi. 3. Saya keluar dari rumah juga meninggalkan harta tetap yaitu berupa 4 (empat) rumah di antaranya 3 (tiga) terletak di Kota Pasuruan. Barusan saya dengar dan saya ketahui sendiri bahwa rumah tersebut salah satunya telah dijual oleh istri saya tanpa seijin saya dan anak pertama saya, karena yang dijual itu sertifikatnya adalah atas nama Anak pertama. Padahal rumahnya besar dan bertingkat atas kamar dua Cuma dijual dengan harga yang sangat murah yaitu Rp.40.000.000 (empat puluh juta rupiah). Saya tau langsung dari pembelinya. Memang istri saya kalau mau beli
- 12 barang atau harta selalu ijin saya, tetapi kalau mau menjualnya tanpa seijin dan sepengetahuan saya. Dia menganggap bahwa semua barang / harta adalah miliknya karena dia merasa yang bekerja. Padahal sepulang dari kerja di kantor, saya selalu mendampingi terus kemana istri saya pergi mencari barang dagangan, tengkulak. Kadang-kadang ke Gadang (Malang), kadang ke Batu, ke Pare (kediri), ke Probilinggo atau kadang ke Porong (Sidoarjo). Berangkat dari rumah jam 15.00 (3 sore) dan pulang sampai di rumah jam 24.00 (12 malam) bahkan bisa lebih. Ini berjalan tiap hari dan paginya saya harus kerja lagi di kantor SMP untuk mengajar siswa. Sebetulnya saya capek banget dan karena demi negara dan bangsa, saya tetap bekerja dengan baik dan disiplin. Tetapi setelah saya meninggalkan rumah, harta benda saya jadi berkurang drastis. 4. Istri saya kurang perhatian dalam mendidik anak, sampai-sampai saya dipanggil guru SDN Kota Pasuruan dan Kepala Sekolah SMPN Pasuruan yang berhubungan dengan dimana dengan anak-anak saya sekolah. Padahal istri saya juga pemah datang ke sekolah tersebut. Sebetulnya kedua anak saya tersebut tidak naik kelas semua, saya bersyukur anak saya jadi naik kelas semua. Tetapi atas saran dari Kepala Sekolah SMPN Pasuruan supaya anak tersebut dipindah ke tempat saya bekerja. Sehingga anak tersebut saya pindah ke SMPN Kabupaten Pasuruan. Jadi nanti waktu berangkat dan pulang sama saya. 5. Istri saya juga bertindak kejam terhadap anaknya sendiri (juga anak saya). Marahnya orang tua terhadap anaknya sendiri memang sudah lumrah, tetapi yang dilakukan istri saya tiak sewajarnya. Masak marah sampai ngusir-usir segala, sama halnya yang dilakukan istri saya terhadap anak pertama waktu dulu, sehingga anak pertama benar-benar keluar dari rumah dan tidak mau kembali ke ibunya sendiri, sekarang menimpa lagi ke adik-adiknya yaitu anak kedua dan anak ketiga. Saya tau, karena saya langsung bertanya pada anak kedua anak saya yang agak besar. Saya sebagai orang tuanya, saya sanggup untuk mengasuh dan membawa semua anak saya. 6. Saya sebagai suami juga pernah dibohongi sampai 2 (dua) kali. Waktu itu istri saya mau dapat arisan dan rencananya arisan tersebut dipergunakan naik haji bersama, tetapi tidak jadi berangkat. setelah saya tanyakan ke BORK ARISAN temyata sudah diambil istri saya semua dan saya tanyakan pada istri saya katanya untuk tambah modal. Saya diam saja karena istri saya juga bilang "ENGKO AE LEK OLEH MANEH (nanti saja kalau
- 13 dapat lagi)". Setelah 2 (dua) tahun lagi istri saya dapat arisan lagi, tetapi kenyataan sama ceritanya dengan sebelumnya. Setelah saya tanyakan ke BORK ARISAN, uangnya sudah diambil oleh istri saya. Padahal kabar saya mau berangkat Haji sudah tersebar dimana-mana. Padahal istri saya sendiri yang cerita terhadap teman-teman kerja di pasar. Pada akhimya sampai teman-teman saya di kantor juga tetangga jadi mengetahui semua kalau saya mau naik Haji. Saya jadi malu, karena sampai sekarang saya masih belum bisa naik haji. Memang semua istri saya yang pegang uang, baik itu gaji saya, dagangan, arisan bahkan semua pinjaman di Bank. 7. Dulu istri saya juga pernah jadi BORK ARISAN. Waktu itu ada salah satu orang yaitu orang Kraton Cuma dapat Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) tidak dikasih-kasih oleh istri saya. Istri saya bila ditagih selalu ingkar janji. Akhimya dia datang ke rumah dan saya disuruh untuk menemui. Apalagi dia datang bawa senjata tajam (GOLOK) dan pakai ngancam segala. Lantas besoknya saya kasih dengan pinjaman di PERGU. Masalah dengan pembantu istri saya juga tidak mau bayar gajinya selama 3 bulan. Akhimya saya bayar dengan pinjaman di KOPERASI SEKOLAH. Barusan juga datang seorang TNI yang masih seragam dinas ke rumah. Padahal istri saya yang pinjam kenapa dia nagih ke saya. Dengan alasan status saya yang masih belum cerai, maka besoknya saya kasih uang sebesar Rp.1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan ini saya pinjam dari PERGU. 8. Istri saya juga punya tabiat atau perilaku yang kurang baik. Suka menjelekjelekkan suaminya sendiri di muka umum bahkan juga mengadukan terhadap : Sebagian guru di SMPN dimana tempat saya bekerja. Disini teman-teman saya bersikap diam saja karena tidak mempercayai cerita istri saya. Kepala Sekolah (atasan saya) Karena istri saya sering ke sekolah, saya pun juga sering diberi pembinaan oleh atasan saya. Kantor Pendidikan Nasional (DIKNAS). Sampai saya dipanggil oleh DIKNAS sebanyak 6x (enam kali). 3x (tiga kali) menghadap di Kasub SL (Sekolah Lanjutan) dan 3x (tiga kali) di Kasub Kepegawaian. Kantor BAWASDA
- 14 Sampai orang-orang kantor BAWASDA datang ke SMPN (tempat saya kerja) untuk mengetahui masalah saya yang sebenarnya. Dan saya dipanggil untuk menghadap ke Kantor BAWASDA 2x (dua kali). Bapak BUPATI Pasuruan Untuk ini saya dipanggil Cuma 1x (satu kali) menghadap ke Kasub Kepegawaian Kabupaten Pasuruan. 9. Baru-barn ini istri saya juga telah mengadukan ke Kantor Polisi (POLRES) Pasuruan di Jalan Gajah Mada (SANGAR). Dan ke 4 (empat) anak saya juga ikut dibawa semua oleh ibunya ke Kantor Polisi. Anak saya yang pertama yaitu anak pertama, ditanya oleh Polisi dan anak pertama menjawab "Sampai sekarang Bapak masih memperhatikan saya dan adik-adik saya. Saya dikontrakkan di Bukir dan yang bayar juga Bapak. Saya juga dikasih usaha yaitu berupa PS (Play Station) untuk biaya kebutuhan saya sehari-hari". Setelah itu anak pertama disuruh keluar oleh petugas Polisi. Karena menunggu lama dan tidak dipanggil lagi lantas anak pertama langsung pulang karena sedang ditunggu oleh teman-temannya di rumah. anak kedua adiknya anak pertama juga dipanggil oleh petugas Polisi. Entah apa yang ditanyakan, saya tidak tau malah disuruh tanda tangan juga. Memang anak kedua masih belum mengerti apa isi Surat yang telah ditanda tangani. Saya mengerti ini semua karena diberi tahu oleh anak-anak saya. 10. Saya sebagai orang tua, juga masih membantu membayar kekurangan cicilan sepeda motor dan membayar uang kuliah anak pertama di STKIP PGRI Pasuruan (IKIP). Apalagi sekarang anak saya yaitu anak kedua pindah sekolah di SMPN Kabupaten Pasuruan yang tempatnya lebih jauh dari rumah. 11. Gugatan istri saya sebagai Penggugat sifatnya terlalu mengada-ada sehingga sangat memberatkan saya sebagai Tergugat. Dan saya mohon kiranya Ketua Pengadilan Agama Pasuruan mencabut dan membatalkan gugatan istri saya sebagai penggugat. Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tertulis tersebut Penggugat telah mengajukan replik secara tertulis pula sebagai berikut :-------------------------------------------
Benar dikontrakan untuk tahun ke-2, 2008 – 2009.-------------------------------------------Sebelumnya Anak pertama dikontrakan Penggugat;-------------------------------------Bulan Mei 2007 Anak pertama minta uang sebesar Rp.800.000,- untuk membayar sekolah, Rp.500.000,- untuk kontrakan di Bukir dengan membawa TV sebanyak 2, dan Play Station 1 sebanyak 2, VCD sebanyak 1.-----------------------------------------
- 15 Bulan Juni 2007 anak ke-2 mendaftarkan ke SMP negeri 5 dengan biaya dari Penggugat termasuk uang gedung dan seragam;------------------------------------------Anak ke-3 naik kelas 4 biaya ditanggung Ibu.--------------------------------------------Anak ke-4 sering sakit tidak pernah diurus sama sekali oleh Tergugat.---------------Semenjak ada gugatan dari Penggugat baru Tergugat sebagai Tergugat sering datang ke rumah tiap pagi jika Penggugat tidak ada di rumah (kerja); Tahun 2002 Tergugat ngomong gajinya Rp. 1.146.500,- padahal slip gaji yang diberikan kepada istri atau lbu Penggugat cuma sebasar Rp. 700.000,-; Bu Penggugat sempat Tanya mengenai gaji kepada Bapak Anwar selaku Kepala Sekolah tanpa sepengetahuan Tergugat. Ternyata benar dia terima seperti yang dibicarakan tersebut bahkan akhirnya saya Tanya "Berapa sih sebenarnya gaji sampeyan Mas (Tergugat)?". Ternyata dijawab dengan tamparan ke Penggugat. Saya merasa slip gaji dipalsukan oleh Tergugat, semenjak itu saya tidak bisa percaya sama suami (Tergugat). Dan saya sengaja tidak mau membayar sisa pinjaman uang bendahara. Tergugat Sering ambil uang dagangan saya dengan tanpa ijin dan seenaknya. Terus kalau ditanya "Mas jangan ambil seenaknya po’o!", dia jawab dengan marah-marah sambil memukul. Bahwa semua alasan yang telah digugat oleh suami saya Tergugat tidak benar atau hanya untuk mengulur-ulur waktu mencari pembenaran. Sebagai bukti yang kami sampaikan berdasarkan potongan slip gaji, dimana isi dari slip gaji tersebut banyak potongan untuk membayar hutang, antara lain : KPN, PERGU, BANK JATIM dan bank BRI (copy terlampir tahun 2009). Yang kami permasalahkan yang paling mendasar hutang tanpa adanya persetujuan dari pihak saya selaku istri atau Penggugat. Hal ini yang saya permasalahkan, dan kami tidak pernah tanda tangan dan akan kami tuntut Pidana Pemalsuan. Akibatnya selama ini tanggung jawabnya sebagai seorang suami untuk menafkahi tidak ada selama 5 tahun. Anak-anak diterlantarkan dan 2 tahun tidak kumpul sama sekali. Untuk itu mohon kebijaksanaan seadil-adilnya permasalahan yang kami hadapi. Menimbang bahwa atas replik Penggugat tersebut Tergugat tidak mengajukan duplik, bahkan dalam sidang-sidang berikutnya Tergugat tidak pernah hadir lagi dan tidak mewakilkan kepada orang lain sebagai kuasanya, padahal Tergugat telah dipanggil berkali-
- 16 kali secara patut dan ketidak hadiran Tergugat tersebut tanpa alasan sah yang dapat dibenarkan menurut hukum yang berlaku;----------------------------------------------------------Menimbang, bahwa untuk memperkuat gugatannya Penggugat telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------a. Fotocopy Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan Nomor : 320/10/II/1990 tanggal 09-02-1990, bermaterai cukup stempel pos cocok sesuai dengan aslinya diberi tanda P.1.-----------------------------------b. Fotocpy Kartu Keluarga Nomor : 357503.090906.0384, Tanggal 08/04/2008 yang dikeluarkan oleh Camat Kecamatan Kota Pasuruan, Kota Pasuruan, bermaterai cukup pos cocok sesuai dengan aslinya diberi tanda P.2.---------------------------------------------c. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran atas nama anak pertama Tergugat dan Penggugat, yang dikeluarkan oleh kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pasuruan, Nomor:843/1986 tanggal 08 Maret 2001, bermaterai cukup pos cocok sesuai dengan aslinya diberi tanda P.3.--------------------------------------------------------------------------d. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran atas nama anak kedua Penggugat dan Penggugat, yang dikeluarkan oleh kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pasuruan, Nomor: 1019/1994 tanggal 26 Desember 1994, bermaterai cukup pos cocok sesuai dengan aslinya diberi tanda P.4.------------------------------------------------------------------e. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran atas nama anak ketiga, anak keempat Tergugat dan Penggugat, yang dikeluarkan oleh kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pasuruan, Nomor: 780/1998 tanggal 08 Maret 2001, bermaterai cukup pos cocok sesuai dengan aslinya diberi tanda P.5.----------------------------------------------------------f. Fotocopy Kutipan Akta Kelahiran atas nama anak ke lima Tergugat dan Penggugat, yang dikeluarkan oleh kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pasuruan, Nomor: 1292/Dispensasi A.T/2006, tanggal 11 Juli 2006, bermaterai cukup pos cocok sesuai dengan aslinya diberi tanda P.6.----------------------------------------------------------g. Fotocopy Strok Gaji bulan Oktober 2009, atas nama Tergugat, yang dikeluarkan Bendahara gaji SMPN Kabupaten Pasuruan, tanggal 1 Oktober 2009, bermaterai cukup pos cocok sesuai dengan aslinya diberi tanda P.7.----------------------------------------------
Menimbang, bahwa Penggugat juga telah mengajukan dua orang saksi sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------------------------------------1. SAKSI 1, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, tempat kediaman di Pasuruan Kota Pasuruan, hubungannya dengan Penggugat sebagai saudara kandung
- 17 saudara seibu, telah mengucapkan sumpah di depan sidang dan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :---------------------------------------------------------
Bahwa saksi I mengaku kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena Penggugat saudara kandung seibu sebagai kakaknya, sedangkan hubungannya dengan Tergugat adalah orang lain;-------------------------------------------------------------------
-
Bahwa saksi I tahu Penggugat dan Tergugat telah menikah sekitar tahun 1990 awal rumah tangganya menetap di rumah kontrakan selama 8 tahun, terakhir Penggugat dan Tergugat hidup rukun di rumahnya sendiri selama 14 tahun lebih sampai sekarang telah dikaruniai 5 orang anak, tetapi 1 orang anak telah meninggal dunia yaitu anak yang kedua;------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa saksi I tahu Penggugat dan Tergugat sejak bulan Juni tahun 2002 mulai sering berselisih dan bertengkar karena Tergugat tidak jujur tentang gaji yang diperoleh Tergugat jika memberi uang belanja separoh dari gajinya sehingga Penggugat selalu kekurangan uang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari apalagi Penggugat juga menanggung beban membayar uang angsuran hutang BRI sehingga Penggugat bekerja keras sendiri sebagai pedagang kecil di pasar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari;--------------------------------------------------------
-
Bahwa benar Tergugat tidak memberi uang belanjakepada keluarganya 2 tahun yang lalu sampai sekarang Tergugat telah melalaikan kewajibannya tidak lagi memberi uang nafkah kepada Penggugat dan anak-anaknya, bahkan Tergugat tidak pernah pulang ke rumah kediaman bersama;-----------------------------------------------
-
Bahwa saksi I mengaku tahu kebutuhan hidup Penggugat dan anak-anaknya tiap bulan lebih Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus rupiah), sedangkan menurut pengakuan Penggugat ia kini memperoleh gajian tiap bulan sebesar Rp.3.000.000,(tiga juta rupiah);-------------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa sekarang Penggugat telah pisah tempat tinggal dengan Tergugat selama 2 tahun, selama hidup berpisah tidak pernah komunikasi lagi dan tidak pernah rukun layaknya suami istri yang baik; dan saksi I telah pernah berusaha merukunkan tetapi tidak berhasil;----------------------------------------------------------------------------
2. SAKSI 2, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan tukang becak, tempat kediaman di Kota Pasuruan, hubungannya dengan Penggugat orang lain terkadang jadi kuli Penggugat, telah mengucapkan sumpah di depan sidang memberi kesaksian dibawah sumpah menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut :------------
- 18 -
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat dan mengetahui keadaan rumah tangga mereka;-------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah sekitar tahun 1990, awal rumah tangga mereka berdua hidup rukun di rumah kontrakan selama 3 tahun lalu pindah di rumah hasil bersama selama 14 tahun lebih sampai sekarang dan telah dikaruniai 5 (lima) anak, tetapi anak yang nomor 2 meninggal dunia, kini tinggal 4 orang anak kandungnya;-------------------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sekarang tidak harmonis lagi sejak bulan Juni 2002 mulai sering berselisih dan bertengkar;---------------------
-
Bahwa perselisihan dan pertengkaran Penggugat dan Tergugat disebabkan Tergugat kurang jujur, Tergugat jika memberi uang belanja kepada Penggugat hanya separuh dari gaji yang telah diterima Tergugat dari hasil mengajar di SMPN, sehingga Penggugat tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari apalagi Penggugat dibebani membayar cicilan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Penggugat bekerja sendiri di pasar sebagai pedagang kecil;---------------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa Tergugat sudah dua tahun tidak memberi uang belanja kepada Penggugat dan telah melalaikan kewajibannya tidak memberi uang belanja kepada anakanaknya juga, bahkan sekarang sudah tidak pernah pulang ke rumah kediaman bersama;-----------------------------------------------------------------------------------------
-
Bahwa menurut keterangan Penggugat bahwa Tergugat setiap bulan terima uang gaji dari SMPN sebesar Rp.3.000.000,- tetapi diberikan kepada Penggugat hanya Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah);------------------------------------------
-
Bahwa benar Penggugat dan Tergugat telah tidak serumah + dua tahun tidak pernah komunikasi lagi layaknya suami istri yang baik dan saksi mengaku pernah merukunkan tetapi tidak berhasil;-----------------------------------------------------------Menimbang, bahwa dalam sidang proses pebuktian Tergugat tidak mengajukan
bukti-bukti apapun selanjutnya Penggugat mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya mohon putusan yang seadil-adilnya dan untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini maka ditunjuk semua apa yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan putusan ini;---------------------------------------TENTANG HUKUMNYA
- 19 Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan tersebut di atas;------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa Mejelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak berperkara baik secara langsung maupun melalui mediator Drs. AKHMAD KHOIRON dari Hakim Pengadilan Agama Pasuruan yang telah ditunjuk dan disepakati oleh pihak-pihak berperkara, namun usaha mendamaikan tersebut tidak berhasil;------------Menimbang, bahwa berdasar dalil gugatan Penggugat dan jawaban Tergugat serta replik Penggugat dan bukti-surat-surat yang diajukan Penggugat yaitu bukti P.1 sampai dengan bukti P.7 dan keterangan dua orang saksi dibawah sumpah, yang dua orang saksi tersebut telah diajukan oleh Penggugat untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya sedangkan Tergugat tidak mengajukan bukti-bukti apapun, maka berdasarkan hal tersebut Mejelis Hakim menemukan fakta-fakta hukum yag dapat diuraikan pada pokoknya sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------------------------------------1. Bahwa berdasarkan bukti P.1 yaitu Kutipan Akta Nikah Nomor : 320/10/II/1990 tanggal 09-02-1990 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, menunjukkan bukti bahwa Penggugat dan Tergugat telah terikat sebagai suami istri yang sah sampai diajukan perkara ini belum bercerai;---------------------------------------------------------------------------------------------2. Bahwa Penggugat dan Tergugat terbukti setelah akad nikah telah hidup rukun dalam rumah tangga layakya suami istri yang baik sehingga mempunyai empat anak : 1. M. Anak pertama, 2. Anak kedua, 3. Anak keempat, 4. Anak kelima, hal tersebut dapat dilihat bukti P.2 Kartu Keluarga Nomor : 357503.090906.0384, yang dikeluarkan oleh Kantor Kecamatan Kota Pasuruan, Kota Pasuruan tanggal 06 April 2008 dan bukti P.3, P.4, P.5, P.6 yaitu Kutipan Akta Kelahiran anak-anak Penggugat dan Tergugat tersebut;---------------------------------------------------------------------------------------------3. Bahwa sesuai pengakuan Tergugat maka terbukti bahwa Tergugat adalah sebagai Pegawai Negeri sipil sampai saat ini belum pensiun yang memperoleh gaji tetap setiap bulan, hal tersebut diperkuat pula dengan bukti P.7 strok gaji Tergugat bulan Oktober 2009 sejumlah Rp.2.879.300,- dari SMPN 1 Kabupaten Pasuruan;------------------------4. Bahwa Tergugat walaupun telah membantah sebagian besar dalil-dalil Penggugat namun Tergugat setelah menyampaikan jawabannya Tergugat tidak pernah hadir lagi, padahal telah berkali-kali dipanggil secara patut dan sah agar hadir dalam persidangan bahkan tidak menguasakan kepada orang lain sebagai wakilnya untuk hadir dalam persidangan dan ketidak hadirannya tersebut tanpa alasan yang sah yang dapat
- 20 dibenarkan
oleh
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Dengan
ketidakhadirannya tersebut Tergugat tidak pula mengajukan bukti-bukti apapun untuk menguatkan bantahannya atau dali-dalil gugatan Penggugat tersebut sehingga bantahan Tergugat tersebut tidak terbukti kebenarannya;------------------------------------------------5. Bahwa alasan Penggugat dalam posita gugatannya yang menyatakan awal mula rumah tangganya dengan Tergugat hidup rukun harmonis, namun sejak bulan Juni 2002 tidak harmonis lagi sering berselisih dan bertengkar karena Tergugat tidak memberikan hasil kerja yang diperoleh setiap bulan yang semula gaji setiap bulan sebesar Rp.1.300.000,namun Penggugat gajinya tersebut diberikan hanya Rp.700.000,- uang sebesar itu tidak mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari, apalagi Penggugat masih harus mencari tambahan untuk membayar kekurangan uang angsuran kredit di Bank Jatim, Penggugat telah meminta tambahan uang untuk kebutuhan sehar-hari namun Tergugat tidak pernah memberinya bahkan justru Tergugat masih meminta uang pada Penggugat, dalil tersebut telah dibantah oleh Tergugat namun Tergugat tidak memperkuat bantahannya tersebut dengan bukti-bukti baik surat-surat maupun saksi-saksi atau bukti-bukti lainnya sedangkan Penggugat telah memperkuat alasannya tersebut dengan saksi-saksi yang telah menerangkan dibawah sumpah pada pokoknya bahwa benar Penggugat dan anak-anak telah ditingal oleh Tergugat sampai saat ini selama 2 tahun tidak diberi nafkah apapun lahir maupun batin, Tergugat selalu menghindar tidak pulang ke Penggugat dan telah melalaikan kewajibannya sebagai suami terhadap istri maupun anak-anaknya tersebut, maka berdasarkan pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa telah terbukti bahwa Tergugat telah melalaikan kewajibannya tidak memberi uang nafkah selama dua tahun kepada Penggugat dan empat anaknya tersebut;---------------------------------------------------------------------------------------------6. Bahwa dalil Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat sekarang mempunyai gaji penghasilan tetap sebagai guru kira-kira Rp.3.000.000,- (tiga juta rupiah) lebih sehingga layak Penggugat mengajukan tuntutan nafkah untuk Penggugat dan anakanaknya minimal sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah), walaupun Tergugat keberatan atas tuntutan dan alasan Penggugat tersebut namun Tergugat tidak dapat membuktikan
keberatan-keberatannya
tersebut
sedangkan
Penggugat
telah
memperkuat dalil gugatannya dengan bukti surat yaitu strok pembayaran gaji yang telah dikeluarkan oleh bendaharawan gaji SMP Pasuruan terakhir per 1 Oktober 2009 sejumlah Rp.2.879.300,- (dua juta delapan ratus tujuh puluh sembilan ribu tiga ratus rupiah) yang ditandai P.7, maka telah terbukti kebenaran dalil Penggugat tersebut
- 21 bahwa Tergugat telah terbukti mempunyai penghasilan tetap yang cukup untuk membiayai nafkah istri dan anak-anaknya, maka berdasarkan bukti-bukti tersebut Majelis Hakim berketetapan bahwa Tergugat harus dihukum untuk membayar uang nafkah lampau kepada Penggugat dengan memperhatikan besaran gaji yang diterima Tergugat sebesar Rp.2.879.300,- (dua juta delapan ratus tujuh puluh sembilan ribu tiga ratus rupiah) dengan memperhitungkan bahwa sejumlah uang tersebut setelah disisikan untuk membayar angsuran pada bank BRI Rp.745.000,- dan bank BPD Rp.825.000,- = sejumlah Rp.1.570.000,- maka berdasarkan kelayakan nafkah lampau Penggugat setiap bulan yang harus dibayar oleh Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp.450.000,- x 12 bulan sehingga berjumlah Rp.10.800.000,- (sepuluh juta delapan ratus ribu rupiah);----7. Bahwa terhadap petitum angka 3 yang oleh Penggugat didalilkan Tergugat telah lalai tidak memenuhi kewajibannya yang ternyata telah dibantah oleh Tergugat, walaupun Tergugat tidak dapat membuktikan bantahannya sedang Penggugat telah memperkuat dalil gugatannya tersebut dengan saksi-saksi; maka Tergugat telah terbukti melalaikan kewajiban terhadap anak-anaknya selama 2 tahun. Namun oleh karena yang dituntut Penggugat adalah nafkah lampau anak padahal nafkah lampau anak bukan littamlik (tidak untuk dimiliki kedalam jangka lama) tetapi untuk lilintifa’ (digunakan pada saat membutuhkan waktu itu) sedangkan ternyata selama dua tahun itu nafkah telah dipenuhi oleh Penggugat sehingga tidak dikategorikan sebagai hutang bagi Tergugat, oleh karena itu gugatan Penggugat tentang nafkah lampau anak tersebut tidak dapat diterima;---------------------------------------------------------------------------------------------8. Bahwa terhadap petitum nomor 4 oleh Penggugat didalilkan bahwa Tergugat layak menuntut uang nafkah untuk kebutuhan masa depan (uang nafkah yang akan datang, dalam hal ini Mejelis Hakim menilai bahwa tuntutan tersebut adalah prematur karena Penggugat dan Tergugat belum bercerai dan dalam perkara ini Penggugat tidak mengajukan gugatan perceraian oleh karenanya gugatan Penggugat tersebut harus dinyatakan tidak diterima;------------------------------------------------------------------------9. Bahwa mengenai petitum nomor 5 tentang nafkah yang akan datang bagi keempat anak Penggugat dan Tergugat, ternyata sebagaimana telah dipertimbangkan diatas terbukti Tergugat telah melalaikan kewajibannya terhadap keempat anaknya tersebut selama dua tahun maka untuk menghindari kelalaian tersebut terulang kembali maka sesuai dengan sisa gaji Tergugat di atas selayaknya nafkah yang akan datang bagi keempat anak tersebut yang harus dibayar oleh Tergugat minimal sebesar Rp.800.000,- (delapan
- 22 ratus ribu rupiah) setiap bulan sampai anak-anak tersebut mencapai dewasa/hidup mandiri;----------------------------------------------------------------------------------------------10. Bahwa tentang petitum nomor 6 yang menuntut agar bendahara gaji Tergugat memotong perolehan gaji Tergugat setiap bulan diserahkan kepada Penggugat, dalam hal ini ternyata pejabat bendahara tersebut tidak dijadikan sebagai pihak dalam perkara ini maka tuntutan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima;---------------------------
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat tersebut sebagian telah sesuai dengan ketentuan pasal 174 HIR dan pasal 77,78 dan pasal 79, pasal 80 serta pasal 81 Kompilasi Hukum Islam (KHI, Inpres Nomor 1 Tahun 1991) jo Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Undang-undangNomor 1 Tahun 1974 jo Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo UndangUndangNomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tersebut; dan sebagian gugatan tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku maka Majelis hakim mengabulkan sebagian dan selainnya tidak dapat diterima yang amarnya dituangkan dalam putusan perkara ini;---------------------------------------------------Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama tersebut maka biaya perkara harus dibebankan kepada Penggugat;-----------------------------------------------------------------------Mengingat pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang pokok-pokok kekuasaan kehakiman jo Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang peradilan agama jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tersebut dan Kompilasi Hukum Islam serta peraturan hukum lainnya, pasal yang bersangkutan dengan perkara ini;----------MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;--------------------------------------------2. Menghukum
Tergugat
(TERGUGAT)
untuk
membayar
kepada
Penggugat
(PENGGUGAT) sebagai berikut : 2.1. Nafkah lampau (madliyah) sebesar Rp. 10.800.000,- (sepuluh juta delapan ratus ribu rupiah);-----------------------------------------------------------------------------------
- 23 2.2. Nafkah 4 orang anak masing-masing bernama : 2.2.1. ANAK 1;------------------------------------------------------------------------------2.2.2. ANAK 2;------------------------------------------------------------------------------2.2.3. ANAK 3;------------------------------------------------------------------------------2.2.4. ANAK 4;------------------------------------------------------------------------------setiap bulan minimal sebesar Rp. 800.000,- (delapan ratus ribu rupiah) hingga anak-anak tersebut berumur dewasa atau telah hidup mandiri;-----------------------3. Menyatakan gugatan Penggugat selain dan selibihnya tidak dapat diterima;--------------4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini yang hingga kini ini dihitung sejumlah Rp. 491.000,- (empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);----------------------------------------------------------------------------Demikian Putusan ini dijatuhkan pada hari Rabu tanggal 04 Nopember 2009 Masehi bertepatan dengan tanggal 16 Dzul Hijjah 1430 H., oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan yang terdiri dari DRS. H. NURUDDIN, SH, M.Hum. sebagai Hakim Ketua Majelis serta DRS. ASMUIN dan DRA. MUSLIMATUL UMROH sebagai hakimhakim Anggota serta diucapkan oleh Ketua Majelis pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota serta DRS. A. DARDIRI sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Penggugat tanpa dihadiri Tergugat ;----------------------
Hakim Anggota,
Ketua Majelis
DRS. ASMUIN
DRS. H. NURUDDIN, SH, M.Hum.
Hakim Anggota,
DRA. MUSLIMATUL UMROH Panitera Pengganti,
DRS. A. DARDIRI
- 24 Perincian Biaya Perkara : 1 Biaya pendaftaran 2 Biaya Panggilan 3 Redaksi 4 Materai
Rp. Rp. Rp. Rp.
30.000 450.000 5.000 6.000
Jumlah Rp. 491.000 (empat ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)