SALINAN
PUTUSAN Nomor: 165/Pdt.G/2013/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara: Penggugat, umur 25 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir Perawat, pekerjaan Karyawan, tempat tinggal di Kota Dumai; MELAWAN
Tergugat, umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Swasta, tempat tinggal di Kota Dumai;
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas yang bersangkutan; Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta memperhatikan buktibukti yang diajukan di persidangan;
TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 01 Maret 2013 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Dumai di bawah register Nomor: 165/Pdt.G/2013/PA.Dum tanggal 01 Maret 2013, telah mengajukan alasan-alasan yang pada pokoknya sebagai berikut; 1. Bahwa Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang akad nikahnya berlangsung di Kabupaten Kampar pada tanggal XXXX, berdasarkan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Kampar, XXXXX tertanggal XXXX; 2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah kediaman bersama di rumah kontrakan di Dumai selama 3 tahun kemudian pindah dirumah kediaman bersama dialamat Penggugat dan Tergugat dialamat Penggugat dan Tergugat tersebut diatas sampai sekarang;
3. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK I, umur 3 tahun 4 bulan; 4. Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun dan harmonis, namun sejak bulan Desember tahun 2012 rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah, selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran terus menerus. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah : a. Bahwa Tergugat seorang yang tempramental dan pernah melakukan kekerasaan pada fisik pada Penggugat kesalahan kecil saja bisa bisa membuat Tergugat marah besar selain itu Tergugat juga sering keluar malam dan pulang larut malam dan pernah tidak pulang sampai 3 hari lamanya; b. Bahwa Tergugat tidak dapat memberi nafkah secara layak kepada Penggugat karena Penghasilan dari Tergugat bekerja hanya untuk dirinya sendiri tanpa memperhatikan Penggugat dan rumah tangga bersama selain itu Tergugat juga tidak mau jujur kepada Penggugat dalam segala hal dalam rumah tangga bersama selama ini; c. Bahwa Tergugat juga telah berselingkuh dengan seorang janda yang bernama A, antara Tergugat dengan perempuan tersebut sudah sering jalan bersama bahkan Tergugat juga pernah menginap dirumah perempuan tersebut, prilaku Tergugat tersebut sangat menyakitkan hati Penggugat; 5. Bahwa meskipun Penggugat dan Tergugat masih serumah akan tetapi antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada komunikasi yang harmonis lagi dan Penggugat dan Tergugat telah pisah ranjang sampai diajukannya gugatan ini; 6. Bahwa Penggugat telah berusaha mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan berusahana menyelesaikan kemelut rumah tangga secara kekeluargaan, namun usaha tersebut tidak berhasil; 7. Bahwa terhadap prilaku Tergugat tersebut, maka rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak mungkin lagi untuk dapat dipertahankan, oleh karenanya Penggugat telah berketetapan hati untuk menggugat cerai terhadap Tergugat ke Pengadilan Agama Dumai; Berdasarkan dalil dalil di atas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Dumai dalam hal ini Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan memberikan putusan yang amarnya berbunyi, sebagai berikut : PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat terhadap Penggugat ; 3. Menetapkan biaya perkara menurut hukum yang berlaku;
2
SUBSIDAIR: -
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil adilnya; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan untuk
memeriksa dan mengadili perkara ini, Penggugat dan Tergugat datang menghadap ke persidangan. dan selanjutnya Majelis Hakim menjelaskan kepada para pihak tentang prosedur Mediasi sebagaimana Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan serta memerintahkan kepada para pihak untuk menempuh prosedur Mediasi tersebut; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat tidak memilih Mediator untuk proses Mediasi dimaksud dan selanjutnya Penggugat dan Tergugat menyerahkan kepada Majelis Hakim untuk menentukan Mediatornya; Menimbang, bahwa berdasarkan Penetapan Ketua Majelis Pengadilan Agama Dumai Nomor 165/Pdt.G/2013/PA.Dum, tertanggal 19 Maret 2013, tentang Penunjukan Mediator, telah ditunjuk suadara M. Taufik, S.HI. (Hakim Pengadilan Agama Dumai) sebagai mediator; Menimbang, bahwa bardasarkan Laporan Hasil Mediasi tertanggal 21 Maret 2013, dan dipertegas kembali oleh kedua belah pihak di depan persidangan bahwa Mediasi telah dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2013, namun tidak berhasil, selanjutnya Majelis berusaha mendamaikan para pihak namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa didalam persidangan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat, namun tidak berhasil, selanjutnya Ketua Majelis melanjutkan pemeriksaan perkara a quo dalam persidangan yang tertutup untuk umum, diawali dengan pembacaan surat gugatan
Penggugat yang telah
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Dumai di bawah register Nomor: 165/Pdt.G/2013/PA.Dum, tanggal 25 Mei 2013, hal mana isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat a quo, Tergugat didalam persidangan telah memberikan jawaban secara lisan yang pada pokoknya membenarkan seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat dan tidak keberatan bercerai dengan Penggugat, hal mana isi dan maksud jawabannya sebagai mana yang telah diuraikan di Berita Acara Persidangan tanggal 02 April 2013; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat berupa Fotokopi buku Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat Nomor XXXXX tertanggal XXXX, yang telah dinazegelen dan setelah diteliti oleh Majelis Hakim ternyata cocok dengan aslinya
3
yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Kampar, dan selanjutnya oleh Ketua Majelis diberi kode (P); Menimbang, bahwa di samping bukti surat tersebut, Penggugat juga mengajukan dua orang saksi masing-masing telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut: Saksi 1 SAKSI I, umur 48 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kota Dumai, menerangkan sebagai berikut: -
Bahwa saksi merupakan ibu kandung Tergugat (ibu mertua Penggugat);
-
Bahwa seingat saksi Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahan lebih kurang 4 (empat) tahun yang lalu di Kabupaten Kampar, dan saksi hadir pada pernikahan mereka;
-
Bahwa setahu saksi setelah menikah, Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di Dumai;
-
Bahwa setahu saksi selama menikah Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai satu orang anak laki-laki bernama ANAK I, berumur 3 tahun 4 bulan;
-
Bahwa setahu saksi, awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun, namun sejak akhir tahun 2012 rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara keduanya. Adapun penyebabnya Penggugat merasa bahwa nafkah yang diberikan Tergugat selama menikah sangat tidak mencukupi karena penghasilan Tergugat lebih banyak digunakan untuk kesenangannya sendiri. Penggugat juga pernah mengadu kepada saksi bahwa Tergugat telah menjalin hubungan khusus dengan perempuan lain. Ketika hal itu saksi tanyakan kepada Tergugat, Tergugat membenarkan bahwa ia telah menjalin hubungan khusus dengan perempuan lain bernama A yang berstatus janda, dan sekarang Tergugat telah menikah secara siri dengan perempuan tersebut;
-
Bahwa setahu Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak 1 (satu) bulan terakhir. Adapun yang pergi meninggalkan rumah adalah Tergugat atas kemauannya sendiri dan saat ini Tergugat tinggal bersama A.
-
Bahwa setahu saksi terhadap permasalahan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah ditempuh upaya damai, namun tidak berhasil;
Saksi 2 SAKSI II, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Kota Dumai, menerangkan sebagai berikut:
4
-
Bahwa saksi merupakan adik ipar Tergugat (istri saksi merupakan adik kandung Tergugat);
-
Bahwa saksi kenal dengan Penggugat, dan merupakan istri Tergugat;
-
Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahan pada tahun 2008 di Kampar, dan saksi hadir pada pernikahan mereka;
-
Bahwa setahu saksi setelah menikah, Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di Dumai.
-
Bahwa setahu saksi selama menikah Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai satu orang anak laki-laki bernama ANAK I, berumur 3 tahun 4 bulan, dan sekarang berada dalam asuhan Penggugat;
-
Bahwa sejauh yang saksi ketahui, awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat berjalan rukun, namun sejak 2 (dua) bulan terakhir rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara keduanya. Adapun sebabnya yang saksi ketahui dari cerita istri saksi yang merupakan adik kandung Tergugat bahwa Tergugat telah menjalin hubungan khusus dengan perempuan lain, namun saksi tidak tahu nama perempuan tersebut;
-
Bahwa setahu saksi Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak 1 (satu) bulan terakhir. Adapun yang pergi meninggalkan rumah adalah Tergugat atas kemauannya sendiri dan saat ini Tergugat tinggal bersama perempuan tersebut;
-
Bahwa setahu saksi terhadap permasalahan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah ditempuh upaya damai, namun tidak berhasil.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut Penggugat dan Tergugat membenarkannya dan tidak merasa keberatan; Menimbang, bahwa didalam persidangan Tergugat, menyatakan tidak mengajukan bukti-bukti dalam bentuk apapun; Menimbang, bahwa setelah diberikan waktu secukupnya, para pihak menyatakan tidak mengajukan apapun lagi, selanjutnya pemeriksaan dilanjutkan ketahap kesimpulan; Menimbang, bahwa Penggugat
telah menyampaikan kesimpulan secara
lisan yang pada pokoknya tetap dengan gugatannya dan mohon putusan dan Tergugat juga mengajukan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap dengan jawaban dan menyatakan tidak keberatan untuk bercerai dengan Penggugat dan mohon putusan;
5
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk meringkas uraian dalam putusan ini, Majelis Hakim cukup menunjuk kepada Berita Acara Persidangan perkara ini yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana diuraikan di atas; Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat termasuk sengketa dibidang perkawinan dan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilakukan secara Islam, maka berdasarkan ketentuan pasal 49 huruf (a) Undang- undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (vide penjelasan pasal tersebut), perkara a qou termasuk kompetensi Pengadilan Agama dalam hal ini Pengadilan Agama Dumai; Menimbang, bahwa didalam surat gugatannya Penggugat mendalilkan bahwa Penggugat adalah istri sah Tergugat dan saat ini rumah tangganya sudah tidak harmonis lagi, maka berdasarkan ketentuan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Jo. pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama., maka Pemohon dipandang memiliki legal standing (kedudukan hukum) dan sebagai pihak yang berkepentingan langsung (persona standi in judicio) dalam perkara a quo; Menimbang, bahwa pada hari yang telah ditentukan untuk memeriksa dan mengadili perkara para pihak hadir dalam persidangan, kemudian Majelis Hakim telah memerintahkan kepada para pihak untuk menempuh proses mediasi dengan mediator M. Taufik, S.HI. (Hakim Pengadilan Agama Dumai), akan tetapi usaha mediasi tersebut tidak berhasil dan didalam setiap persidangan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan para pihak, namun usaha tersebut tidak berhasil, dengan demikian telah terpenuhi maksud pasal 2 ayat (3), pasal (4) dan pasal 7 ayat 1 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan Jo. Pasal 65 dan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama Jo. Pasal 154 RBg; Menimbang, bahwa surat gugatan yang diajukan oleh Penggugat telah memenuhi rumusan yang terkandung dalam Pasal 8 ayat 1, 2 dan 3 Rv (Reglement op de Rechtsvordering.), dengan demikian secara formil gugatan Penggugat dapat diterima untuk dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa meskipun Rv (Reglement op de Rechtsvordering.) tersebut telah tidak diberlakukan, tetapi karena memperhatikan prinsip process
6
doelmatigheid (kepentingan beracara) atau prinsip process orde (ketertiban beracara), maka Majelis Hakim memandang perlu demi mengisi kekosongan hukum dengan tetap memedomani ketentuan yang diatur dalam Rv (Reglement op de Rechtsvordering.) tersebut; Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara a quo adalah gugatan Penggugat agar Majelis Hakim menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa dalam surat gugatannya, Penggugat telah mendalilkan bahwa yang menjadi alasan Penggugat ingin bercerai dengan Tergugat pada pokoknya adalah sejak bulan Desember tahun 2012 rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai goyah, selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran terus menerus. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah Tergugat seorang yang tempramental dan pernah melakukan kekerasaan pada fisik pada Penggugat kesalahan kecil saja bisa bisa membuat Tergugat marah besar selain itu Tergugat juga sering keluar malam dan pulang larut malam dan pernah tidak pulang sampai 3 hari lamanya dan Tergugat tidak dapat memberi nafkah secara layak kepada Penggugat karena Penghasilan dari Tergugat bekerja hanya untuk dirinya sendiri tanpa memperhatikan Penggugat dan rumah tangga bersama selain itu Tergugat juga tidak mau jujur kepada Penggugat dalam segala hal dalam rumah tangga bersama selama ini dan Tergugat juga telah berselingkuh dengan seorang janda yang bernama A, antara Tergugat dengan perempuan tersebut sudah sering jalan bersama bahkan Tergugat juga pernah menginap dirumah perempuan tersebut, prilaku Tergugat tersebut sangat menyakitkan hati Penggugat Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat a quo di persidangan Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan, yang pada pokoknya membenarkan semua dalil-dalil gugatan Penggugat dan menyatakan tidak kebertan untuk bercerai dengan Penggugat; Menimbang, bahwa meskipun Tergugat mengakui kebenaran seluruh dalildalil gugatan Penggugat, namun oleh karena perkara ini menyangkut perceraian yang diatur secara khusus (lex specialis), maka untuk menghindari kemufakatan dan kebohongan antara Penggugat dan Tergugat prihal sengketa rumah tangga mereka, Majelis Hakim tetap memandang perlu demi terungkapnya kebenaran akan perselisihan dan pertengkaran dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat melalui pembuktian; Menimbang, bahwa didalam persidangan Penggugat telah mengajukan buktibukti berupa bukti surat (P) dan 2 (dua) orang saksi;
7
Menimbang, bahwa lebih lanjut Majelis Hakim akan mempertimbangkan satu persatu bukti yang telah diajukan Penggugat didalam persidangan tersebut; Menimbang, bahwa terhadap bukti surat (P) yang diajukan oleh Penggugat berupa foto copy Kutipan Akta Nikah , menurut penilaian Majelis Hakim foto copy a quo telah di dinazegelen dan telah sesuai dengan aslinya, maka foto copy a quo dipandang telah sesuai dengan maksud pasal 2 ayat 3 Undang-undang Nomor 13 tahun 1985 tentang Bea Materai
dan asli foto copy dimaksud merupakan Akta
autentik karena dibuat oleh atau dihadapan Pejabat yang berwenang, hal mana telah sesuai dengan ketentuan yang dimaksud dalam pasal 285 R.Bg Jo. Pasal 1868 KUHPerdata, maka Majelis Hakim berpendapat bukti surat (P) a quo secara formil dapat diterima sebagai bukti yang sempurna dan materil pembuktiannya akan dipertimbangkan lebih lanjut; Menimbang, bahwa bukti surat (P) Penggugat secara materil menunjukkan bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah menikah secara Islam pada 13 Juli 2008, maka bukti surat (P) Penggugat tersebut menurut penilaian Majelis Hakim cukup membuktikan bahwa antara Penggugat dan Tergugat masih terikat dalam ikatan perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa disamping alat bukti surat, Penggugat didalam persidangan juga telah mengahdirkan 2 (dua) orang saksi yang bermana SAKSI I dan SAKSI II sebagaimana yang termuat secara lengkap dibagian duduk perkaranya; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang diajukan Penggugat a quo, adalah keluarga Penggugat dan kenal dengan Tergugat, sebelum memberikan keterangan
kedua saksi tersebut telah disumpah secara agama Islam, dan telah
memberikan keterangan secara terpisah, dimana keterangan kedua orang saksi tersebut telah sesuai dengan pengetahuannya sendiri, dan saling bersesuaian satu dengan lainnya serta relevan dengan pokok perkara dan mendukung serta menguatkan dalil gugatan Penggugat, maka Majelis Hakim menilai keterangan 2 orang saksi Penggugat a quo telah memenuhi maksud rumusan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawin jo. pasal 308 ayat 1 RBg dan pasal 309 RBg, sehingga keterangan kedua orang saksi Penggugat a quo secara formil dan materiil dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan surat gugatan Penggugat, dan
jawaban
Tergugat serta bukti-bukti yang diajukan Penggugat didalam persidangan, apabila dihubungkan antara satu dengan yang lainnya, maka Majelis Hakim telah menemukan fakta hukum tetap sebagai berikut :
8
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah menikah pada tanggal 13 Juni 2008, dan belum pernah bercerai;
-
Bahwa selama menikah Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai seorang anak;
-
Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis sejak bulan Desember 2012 yang disebabkan Tergugat tidak bisa memberikan nafkah yang layak kepada Penggugat dan Tergugat telah berselingkuh dengan perempuan lain yang bernama A;
-
Bahwa sekira 1 (satu) bulan yang lalu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak lagi tinggal serumah, dikarenakan Tergugat pergi meninggalkan Penggugat;
-
Bahwa terhadap masalah rumah tangga Penggugat dan Tergugat pernah dilakukan usaha damai, namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut dapat dikwalifikasi
bahwa sengketa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat terjadi karena adanya perselisihan dan pertengkaran terus menerus dan sudah tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa dalam perceraian karena alasan perselisihan dan pertengkaran tidak perlu dilihat dari siapa yang menjadi penyebab perselisihan dan pertengkaran, tetapi yang perlu
dilihat adalah
perkawinan itu sendiri, apakah
perkawinan itu masih dapat dipertahankan atau tidak hal mana telah sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 534 K/Pdt/1996 Tanggal 18 Juni 1996, karena apabila hati kedua belah atau salah satu pihak sudah terluka dan retak serta hubungan keduanya tidak lagi mencerminkan hubungan yang baik layaknya suami istri pada umumnya, maka pertanda perkawinan itu sudah sulit untuk disatukan lagi; Menimbang, bahwa fakta-fakta di atas merupakan suatu petunjuk bahwa dalam hati Penggugat sudah tidak ada lagi benih kasih sayang terhadap Tergugat, sebab seandainya masih ada kasih sayang dalam hati Pengugat, mana mungkin Penggugat tidak tinggal satu rumah dengan Tergugat dalam kurun waktu yang relatif lama, dan tidak ada keinginan Penggugat untuk bersatu lagi merupakan petunjuk bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sudah sulit untuk dirukunkan lagi; Menimbang, bahwa selama proses persidangan terbukti Penggugat tidak pernah menunjukkan sikap/itikad untuk rukun kembali, bahkan telah memperlihatkan dugaan kuat adanya ketidakrukunan dalam rumah tangga dan rapuhnya ikatan perkawinan yang bersangkutan, hal ini sudah cukup membuktikan bahwa antara
9
suami isteri tersebut
sudah tidak ada lagi ikatan
lahir batin, maka majelis
berpendapat akan sia-sia perkawinan yang bersangkutan dipertahankan; Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah dan tidak ada harapan untuk hidup rukun kembali membina rumah tangganya yang ditandai dengan telah pisah rumahnya Penggugat dan Tergugat sekira 1(satu) bulan yang lalu, maka jika perkawinan mereka diteruskan tidak akan tercapai tujuan perkawinan sebagaimana maksud firman Allah Swt. dalam al-Qur'an surat Al-Rum ayat 21 dan maksud pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo pasal 3 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, bahkan akan mendatangkan kemudharatan yang lebih besar bagi kedua belah pihak, sesuai dengan sebuah kaidah ushuliyah yang berbunyi:
“Menolak mafsadat (keburukan) lebih didahulukan daripada menarik kemaslahatan (kebaikan)” Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan doktrin hukum Islam yang terdapat dalam kitab Bughyah al-Musytarsyidin halaman 223 yang kemudian diambil alih menjadi pendapat Majelis Hakim, yang berbunyi:
“Apabila kebencian seorang isteri sudah memuncak terhadap suaminya, maka Hakim boleh menceraikannya dengan talak satu ”. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, gugatan Penggugat untuk bercerai dengan Tergugat cukup beralasan dan telah sesuai dengan maksud pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, jo. pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat pada petitum 2 patut dikabulkan; Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk menyampaikan Salinan Putusan ini setelah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat tinggal Penggugat dan Tergugat dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang mewilayahi tempat dilangsungkannya perkawinan antara Penggugat dan Tergugat;
10
Menimbang, bahwa perkara ini termasuk bidang perkawinan, sebagaimana dimaksudkan oleh pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka semua biaya yang timbul akibat dari gugatan ini dibebankan kepada Penggugat; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat secara verstek; 3. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat ; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Dumai untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan dan Pegawai Pencatat Nikah di tempat kediaman Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 316.000,- (tiga ratus enam belas ribu Rupiah);
Demikian putusan ini dijatuhkan berdasarkan Permusyawaratan Majelis pada hari Selasa tanggal 02 April 2013 M. bertepatan dengan tanggal 21 Jumadilawal 1434
H., oleh kami Dra. YUSNIMAR, M.H sebagai Hakim Ketua Majelis,
MARDHA ARETA, S.H dan MASSAHUDIN, S.HI masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Majelis tersebut dan dihadiri MULTAZAM, S.HI sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat.
Ketua Majelis
Ttd Dra. YUSNIMAR, M.H Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
Ttd MARDHA ARETA, S.H
Ttd MASSAHUDIN, S.HI
11
Panitera Pengganti, ttd Ttd MULTAZAM, S.HI Oleh Perincian Biaya Perkara : 1
Biaya Proses
:
Rp. 50.000,-
2
Biaya Pendaftaran
:
Rp. 30.000,-
3
Biaya Redaksi
:
Rp.
4
Biaya Panggilan
:
Rp. 225.000,-
5
Materai
:
Rp.
Jumlah
5.000,-
6.000,-
Rp. 316.000;( Tiga ratus enam belas ribu rupiah)
Untuk salainan yang sama dengan aslinya Panitera Pengadilan Agama Dumai,
Drs. Zulkifli
12
13