PUTUSA N Nomor : 054/Pdt.G/2010/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Muara Tebo yang memeriksa dan mengadili perkara perdata agama pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara: PEMOHON, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan Swasta, tempat tinggal di Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo, sebagai Pemohon; MELAWAN: TERMOHON, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan PNS, tempat tinggal Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo, sebagai Termohon;
Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon serta memeriksa bukti-bukti surat dan saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon berdasarkan surat permohonannya tertanggal 17 Maret 2010 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Muara Tebo dibawah register Nomor: 054/Pdt.G/2010/PA.Mto. tanggal 17 Maret 2010 telah mengajukan cerai talak terhadap Termohon yang berbunyi sebagai berikut: 1. Bahwa, Pemohon dengan Termohon adalah pasangan suami istri yang sah menikah pada tanggal 31 Agustus 2006, dihadapan Pejabat Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi sebagaimana bukti berupa Buku Kutipan Akta Nikah Nomor: 334/03/IX/2006, tertanggal 01 September 2006, yang dikeluarkan oleh KUA Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, 2. Bahwa setelah akad nikah Pemohon dan Termohon hidup bersama sebagai suamiistri dengan bertempat tinggal di rumah kontrakan di Desa Teluk Singkawang, 1
Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo selama 3 tahun 6 bulan, sampai akhirnya berpisah; 3. Bahwa dari pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah dikaruniai seorang anak bernama ANAK anak tersebut berada dalam pengasuhan Termohon 4. Bahwa keadaan rumah tangga Pemohon dengan Termohon semula berjalan rukun dan baik, tetapi sejak Juli 2007 antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan: a. Termohon tidak menghargai Pemohon sebagai suami b. Termohon tidak pernah ada keterbukaan dalam masalah keuangan rumah tangga; 5. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pemohon dengan Termohon terjadi pada Februari 2010, Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal sampai sekarang sehingga menyebabkan kedua belah pihak tidak dapat menjalankan kewajiban masing-masing sebagaimana layaknya suami-istri; 6. Bahwa, usaha damai dari keluarga sudah pernah dilaksanakan namun tidak berhasil. 7. Bahwa penjelasan di atas menunjukkan bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon sudah tidak harmonis dan tidak mungkin dipertahankan lagi. Dengan demikian, permohonan ijin Pemohon untuk mengikrarkan talak terhadap Termohon telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; Bahwa, berdasarkan alasan/dalil-dalil yang telah diuraikan di atas, maka selanjutnya Pemohon memohon kepada Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo Cq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi ijin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Muara Tebo; 3. Menetapkan biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 4. Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa, pada hari dan tanggal sidang yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon telah hadir di persidangan dan oleh Ketua Majelis telah diusahakan perdamaian namun tidak berhasil; Bahwa, proses mediasi telah dilaksanakan oleh Mediator yang ditunjuk oleh Ketua Majelis yang bernama ZAKARIA ANSORI, SHI, MH, namun perdamaian tetap tidak tercapai; Bahwa, kemudian pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat 2
permohonan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan perubahan dan tambahan keterangan sebagai berikut; •
Bahwa nama Pemohon yang tertulis dalam surat permohonan PEMOHON, seharusnya adalah PEMOHON;
•
Bahwa Termohon tidak menghargai Pemohon selaku suami karena tidak memberitahu penghasilan dan penggunaan dari gaji yang diterimanya;
•
Bahwa Termohon pernah berhutang kepada koperasi tanpa sepengetahuan Pemohon selaku suami;
•
Bahwa Pemohon berhenti bekerja atas permintaan Termohon, namun setelah berhenti dan tidak punya penghasilan, Termohon malah meremehkan Pemohon
bahkan keluarga Termohon pernah memaki Pemohon dan
mengatakan Pemohon hanya numpang dengan Termohon ketika berada di Lampung ; •
Bahwa Termohon pernah membuang pakaian Pemohon bermaksud mengusir Pemohon dari rumah kediaman bersama. Bahwa,
terhadap
permohonan
Pemohon
tersebut,
Termohon
telah
menyampaikan tanggapan/jawaban disertai dengan gugatan Rekonpensi secara lisan, yang telah diuraikan dalam berita acara persidangan yang intinya mengakui sebagian permohonan Pemohon dan menolak bagian yang lain yang pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa Pemohon mengetahui mengenai gaji/penghasilan Termohon karena
Pemohon pernah mengambil sendiri gaji Termohon pada
bendaharawan kantor tempat Termohon bekerja; Bahwa Termohon memang meminjam uang di koperasi tanpa memberitahu Pemohon, akan tetapi Pemohon mengetahui penggunaan uang pinjaman tersebut. Pinjaman koperasi sebesar Rp. 5.000.000,(lima juta rupiah)
dipergunakan untuk:
sewa rumah sebesar
Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah), beli emas seberat 1 mayam, bayar pajak motor dan ongkos ke Lampung, bayar hutang Pemohon sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah), Biaya kunjungan ke tempat keluarga Pemohon di Muara Tembesi;
Bahwa Pemohon kemudian menjual emas yang dibeli dari uang pinjaman tersebut; Bahwa pertengkaran dan keributan yang terjadi pada bulan Pebruari 2010 3
yang lalu disebabkan karena Pemohon pergi dari tempat kediaman bersama tanpa sepengetahuan Termohon tanpa memberi khabar, ketika di SMS dan ditelpon tidak ada jawaban dan kemudian diketahui kalau Pemohon ada urusan untuk menjual kebunnya di Kuala Tungkal sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); Bahwa Pemohon pernah menjatuhkan talaknya melalui SMS dan menghempaskan buah-buahan yang Termohon beli dari Jambi untuk anak; Bahwa oleh karena Permohon sudah menjatuhkan talaknya, maka Termohon minta bantuan Imam kampung untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dan sejak kejadian itu Termohon mengemasi pakaiannya dan pergi dari kediaman bersama; Bahwa terhadap Permohonan yang diajukan Pemohon, pada prinsipnya Termohon tidak mau bercerai dengan pertimbangan anak, namun apabila Pemohon tetap bersikukuh, Termohon tidak keberatan namun mengajukan tuntutan sebagai berikut: a. Nafkah selama masa Iddah sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) b. Kiswah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) c. Nafkah anak yang akan datang Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulan; Maka berdasarkan hal-hal di atas Termohon memohon agar tuntutan tersebut dikabulkan, sebagai berikut: 1. Mengabulkan tuntutan Termohon seluruhnya; 2. Nafkah selama masa iddah sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) 3. Kiswah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah); 4. Nafkah anak yang akan datang Rp. 1.000.000,- (satu juta) setiap bulan 5. Jika Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa, atas jawaban Termohon dan tuntutan Rekonpensi Termohon tersebut, Pemohon mengajukan Replik dan jawaban Rekonpensi sebagai berikut:
Bahwa Pemohon tetap pada permohonan semula; 4
Bahwa benar Pemohon pernah mengambil gaji Termohon pada Bendaharawan kantor tempat Termohon bekerja, akan tetapi hanya dua kali yaitu ketika Termohon melahirkan; Bahwa benar Pemohon telah menjual emas sebanyak 1 mayam yang diperoleh Termohon dari hasil pinjaman koperasi tetapi sisanya dikembalikan kepada Termohon; Bahwa Pemohon mempunyai kebun karet sekitar 2 hektar dengan penghasilan sebesar Rp. 50.000.- ( lima puluh ribu rupiah) setiap hari; Bahwa terhadap tuntutan Termohon, Pemohon hanya menyanggupi sebagai berikut : a. Nafkah selama masa Iddah sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan; b. Kiswah sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) c. Nafkah anak yang akan datang Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan; Maka berdasarkan hal-hal di atas, Pemohon memohon agar tuntutan Termohon tersebut dikabulkan sebagai berikut: 1. Mengabulkan tuntutan Termohon sebagian; 2. Nafkah selama masa Iddah sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan; 3. Kiswah sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah); 4. Nafkah anak yang akan datang Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan; 5. Jika Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa, atas replik Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan duplik dan tanggapan atas jawaban Rekonpensi secara lisan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut: Bahwa Termohon tetap dengan jawaban dan tuntutan semula; Bahwa
benar
sisa
emas
yang
pernah
dijual
Pemohon
dikembalikan kepada Termohon, akan tetapi hanya sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah); Bahwa terhadap tuntutan akibat putusnya perkawinan yang 5
diajukan,
Termohon
mempunyai
alasan
Pemohon
bisa
memenuhinya karena sekarang mempunyai penghasilan yang mencukupi; Bahwa, setelah proses jawab-menjawab, Termohon tidak pernah lagi hadir di persidangan; Bahwa, untuk memperkuat dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti-bukti surat berupa: 1. Fotokopi Buku Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Sekernan,
Kabupaten
Muaro
Jambi
Nomor:
334/03/IX/2006
Tanggal
01 September 2006, dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Sakernan, Muaro Jambi yang telah dinazzeglen dan telah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberi kode (P.1); 2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atas nama Pemohon (M. PEMOHON) Nomor:15.09.05.20.0772.0001 yang dikeluarkan oleh Camat Sumay, Kabupaten Tebo, tanggal 07-05-2007, yang telah dinazzeglen dan telah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberi kode (P.2); Bahwa, selain bukti surat, Pemohon juga mengajukan bukti saksi sebagai berikut: 1. SAKSI I, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut: •
Bahwa saksi bertetangga dengan
Pemohon dan
Termohon ketika di Sungai Rambai; •
Bahwa saksi tidak mengetahui pernikahan Pemohon dan Termohon tetapi yang saksi megetahui mereka sudah jadi pasangan suami istri;
•
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di Teluk Singkawang, kemudian pindah ke Sungai Rambai hampir 1 tahun dan setelah itu mereka tinggal bersama di rumah kontrakan;
•
Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK yang sekarang ikut 6
bersama Termohon. •
Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon kelihatannya harmonis, namun akhir-akhir ini sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan tingkah laku Termohon yang menurut Pemohon tidak sejalan dengan kemauan Pemohon yaitu tidak adanya keterbukaan dalam masalah keuangan. akibatnya Pemohon
telah
menjatuhkan
talaknya
terhadap
Termohon pada saat terjadi pertengkaran bulan Pebruari 2010; •
Bahwa hingga saat ini sudah 3 bulan Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal.
•
Bahwa usaha untuk merukunkan Pemohon dengan Termohon sudah pernah dilakukan, akan tetapi tidak berhasil.
•
Bahwa Pemohon mempunyai kebun di Merlung seluas 2 (dua) hektar, kemudian dijual dan dibelikan kebun karet di Sorolangun, namun saksi tidak mengetahui berapa penghasilan dari kebun tersebut;
2. SAKSI II, umur40 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo; Saksi tersebut memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pada pokoknya sebagai berikut: •
Bahwa
saksi
adalah
tetangga
Pemohon
dan
Termohon dengan jarak rumah 150 meter, saksi adalah tokoh masyarakat di desa tersebut dan biasa dipanggil pak Imam. •
Bahwa saksi tidak mengetahui pernikahan Pemohon dan Termohon hanya mengetahui informasi kalau keduanya
adalah
pasangan
suami-isteri
yang
menikah tanggal 31 Agustus 2006, pada saat menikah status keduanya duda anak 2 dan Janda anak 3; •
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon 7
bertempat tinggal di Teluk Singkawang, kemudian pindah ke Sungai Rumbai mengontrak rumah disana; •
Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 1 orang anak bernama ANAK yang sekarang ikut bersama Termohon
•
Bahwa rumah tangga Pemohon dengan Termohon terlihat harmonis, tetapi akhir-akhir ini ternyata ada masalah yaitu ketika bulan Pebruari Termohon
datang
ke rumah
saksi
2010 meminta
bantuan untuk menyelesaikan
percekcokan yang sedang mereka hadapi dengan pokok masalah saling berebut kebenaran, dan Pemohon telah menjatuhkan talaknya terhadap diri Termohon dan meminta surat talaknya ditandatangani dan disaksikan oleh yang hadir. Termohon tidak menerima penjatuhan talak seperti itu dan meminta untuk diselesaikan melalui Pengadilan Agama •
Bahwa sejak Pebruari 2010 Pemohon dan Termohon tidak serumah lagi hingga saat ini sudah berjalan 3 bulan
•
Bahwa saksi sudah pernah mencoba merukunkan Pemohon dengan Termohon, tetapi tidak berhasil.
•
Bahwa Pemohon mempunyai kebun di Tungkal Ulu seluas 2 (dua) hektar, kemudian dijual dan dibelikan kebun karet di Sorolangun, namun saksi tidak mengetahui berapa penghasilan dari kebun tersebut;
Bahwa, bukti-bukti tersebut telah dibenarkan oleh Pemohon; Bahwa oleh karena Termohon tidak hadir dalam persidangan yang digelar pada saat pembuktian maka tidak ada bantahan terhadap keterangan yang disampaikan oleh saksi-saksi tersebut; Bahwa, Pemohon tidak akan mengajukan bukti apapun lagi selain bukti di atas dan menyampaikan kesimpulan bahwa Pemohon tetap pada permohonannya; Bahwa, untuk mempersingkat putusan ini, segala yang tercatat dalam berita acara persidangan dianggap telah dipertimbangkan dan ditunjuk sebagai bagian yang 8
tak terpisahkan dari putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA DALAM KONPENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P.1 yang berupa akta otentik yang mempunyai nilai kekuatan pembuktian yang sempurna dan mengikat terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon telah dan masih terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti P.2 terbukti berdomisili di wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Muara Tebo sehingga perkara ini menjadi kewenangan relatif Pengadilan Agama Muara Tebo (sesuai dengan pasal 66 ayat 1 dan 2 UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 50 Tahun 2009); Menimbang, bahwa sesuai dengan pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, Majelis Hakim telah berusaha memberikan nasehat dan pandangan kepada ke dua belah pihak untuk bersabar dan rukun kembali, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor: 1 Tahun 2008 mediasi telah dilaksanakan oleh Hakim Mediator yang telah ditunjuk oleh Ketua Majelis yang bernama: ZAKARIA ANSORI, SHI, MH, namun perdamaian tetap tidak berhasil; Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan cerai talak terhadap Termohon dengan alasan yang pada pokoknya adalah Termohon kurang menghargai Pemohon sebagai suami dan tidak adanya keterbukaan dalam hal keuangan rumah tangga; Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut di atas, Termohon telah memberikan jawaban yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: •
Bahwa Termohon membantah Pemohon tidak mengetahui penghasilan Termohon, karena Pemohon pernah mengambil sendiri gaji Termohon pada bendaharawan kantor tempat Termohon bekerja.
•
Bahwa Pemohon mengakui meminjam uang dikoperasi tanpa memberitahu 9
Pemohon, akan tetapi Termohon mengetahui penggunaan uang pinjaman sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah); yaitu untuk sewa rumah sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah), beli emas seberat 1 (satu) mayam, untuk bayar pajak motor dan ongkos ke Lampung, bayar hutang Pemohon sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah) dan biaya kunjungan ketampat keluarga Pemohon di Tembesi. Emas tersebut kemudian dijual oleh Pemohon; •
Bahwa puncak keributan terjadi bulan Pebruari 2010 disebabkan tindakan Pemohon yang pergi dari tempat kediaman bersama tanpa sepengetahuan Termohon namun kemudian diketahui telah menjual kebun sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);
•
Bahwa Pemohon pernah menjatuhkan talaknya melalui SMS dan minta bantuan Imam kampung untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, namun tidak berhasil. Sejak kejadian itu Termohon pergi dari kediaman bersama.
•
Bahwa Termohon pada prinsipnya ingin mempertahankan rumah tangga demi pertimbangan masa depan anak, namun apabila Pemohon bersikeras ingin bercerai, Termohon menyerahkan kepada pertimbangan Majelis Hakim; Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon tersebut, Pemohon telah
mengajukan replik secara lisan yang pada pokoknya menjelaskan bahwa pernah mengambil gaji Termohon 2 (dua) kali pada saat Termohon melahirkan, namun secara keseluruhan Termohon tetap tidak terbuka masalah keuangan termasuk pinjaman dan penggunaan uang tersebut. Mengenai emas yang dijual dari uang pinjaman koperasi Termohon sisanya sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) dikembalikan kepada Termohon. Termohon tidak mau memperbaiki sikap walupun sudah dinasehati, sehingga memperkuat tekad Pemohon untuk bercerai dengan Termohon; Menimbang, bahwa atas replik Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawaban semula; Menimbang, bahwa Pemohon untuk menguatkan dalil permohonannya telah mengajukan bukti-bukti surat P.1 dan P.2 serta mengajukan dua orang saksi yang bernama SAKSI I dan SAKSI II yang pada prinsipnya menjelaskan puncak perselisihan terjadi pada bulan Pebruari 2010 disebabkan karena tidak ada keterbukaan dalam hal keuangan rumah tangga dan saling mempertahankan prinsip masing-masing. Akhir sejak 3 (tiga) bulan terakhir mereka pisah tempat tinggal. Keterangan ke dua saksi saling bersesuaian menguatkan dalil permohonan Pemohon; Menimbang, bahwa ketika sidang pembuktian dan seterusnya Termohon tidak hadir, sehingga tidak dapat mengajukan bantahan dan mengajukan bukti-bukti untuk 10
menguatkan dalil-dalil bantahnnya; Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis Hakim terhadap Pemohon, Termohon dan saksi-saksi di persidangan, maka ditemukan fakta-fakta kejadian sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah pasangan suami-isteri, maikah 31 Agustus 2006 dan dari perkawinan tersebut telah dikaruniai satu orang anak yang bernama: ANAK; 2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon membina rumah tangga di Desa Teluk Singkawang, kemudian pindah ke Sungai Rambai sampai akhirnya berpisah; 3. Bahwa sejak bulan Juli 2007 rumah tangga mulai tidak harmonis disebabkan karena Termohon kurang menghargai Pemohon sebagai suami maupun kepala rumah tangga, Termohon juga tidak terbuka masalah keuangan rumah tangga disamping kurangnya sikap saling pengertian diantara kedua belah pihak; 4. Bahwa karena persoalan tersebut, puncaknya bulan Februari 2010, Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal dan tidak pernah bersatu lagi sampai sekarang; 5. Bahwa usaha damai sudah dilakukan, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa dari fakta-fakta kejadian tersebut, Majelis Hakim menemukan fakta hukum bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak lagi harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan perbedaan prinsip kurangnya pengertian kedua belah pihak dalam membina rumah tangga disamping Termohon kurang terbuka terhadap penghasilannya sebagai Pegawai Negeri Sipil, pinjaman koperasi dan pengelolaan keuangan. Sejak bulan Februari 2010 Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal dan tidak pernah bersatu sampai sekarang, walaupun usaha damai sudah pernah dilakukan; Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpedoman kepada Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi:
Artinya: Dan jika mereka ber'azam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS: al-Baqarah ayat 227). Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor: 38/K/AG/1990 tanggal 22 Agustus 1991, bahwa apabila terbukti suatu rumah tangga sudah pecah dan tidak dapat diperbaiki dan mempertahankan rumah tangga membawa akibat negatif (mafsadat yang lebih besar) bagi kedua belah pihak, maka tanpa mempersoalkan siapa yang bersalah dan mencari kesalahan salah satu pihak, 11
perceraian dapat dipertimbangkan untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak harmonis lagi sehingga tidak mungkin lagi dapat disatukan dalam membina rumah tangga bahagia. Dengan demikian Majelis Hakim berkesimpulan, bahwa alasan-alasan Pemohon telah sesuai dengan ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan atau Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Pemohon untuk bercerai dengan Termohon patut untuk dikabulkan dengan memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon dihadapan siding Pengadilan Agama Muara Tebo; DALAM REKONPENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Penggugat Rekonpensi/ Termohon adalah sebagai mana tersebut diatas ; Menimbang, bahwa Penggugat Rekonpensi/Termohon dalam jawaban atas permohonan
cerai
menyatakan
keberatan
bercerai
dengan
Tergugat
Rekonpensi/Pemohon, namun jika Tergugat Rekonpensi/Pemohon tetap pada pendiriannya, Penggugat Rekonpensi/Termohon tidak keberatan, namun menuntut agar Tergugat Rekonpensi/Pemohon membayar kewajibannya sebagai berikut : a. Nafkah selama masa iddah sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah); b. Kiswah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah); c. Nafkah anak yang akan datang Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulan; Tututan itu diajukan karena menurut penilaian Penggugat Rekonpensi/Termohon, Tergugat Rekonpensi/Pemohon mempunyai penghasilan yang memadai dari kebun karet yang dimilikinya; Menimbang, bahwa atas tuntutan tersebut, Tergugat Rekonpensi/Pemohon dalam jawabannya secara lisan menyampaikan keberatan atas tuntutan yang diajukan Penggugat Rekonpensi/Termohon dan hanya menyanggupi dengan perincian sebagai berikut: a. Nafkah selama masa iddah sebesar Rp. 900.000,(sembilan ratus ribu rupiah); b. Kiswah sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah); 12
c. Nafkah anak yang akan datang Rp. 300.000,(tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan; Menimbang, bahwa atas replik Pemohon tersebut, Termohon telah mengajukan duplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada jawaban semula; Menimbang, bahwa dari pengakuan Pemohon, Termohon dan saksi-saksi di persidangan dijelaskan bahwa Pemohon mempunyai kebun yang sudah produksi di Merlung seluas 2 hektar, kemudian dijual dan sekarang dibelikan kebun karet yang sudah produktif di daerah Surolagun, Jambi dengan penghasilan sebesar Rp. 50.000.(lima puluh ribu rupiah) setiap hari;
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 149 (a) dan (b) Kompilasi Hukum Islam apabila terjadi perceraian antara para pihak sebagai akibat permohonan talak, maka Tergugat Rekonpensi/Pemohon berkewajiban membayar mut’ah, nafkah iddah, kiswah dan maskan kepada mantan istrinya; Menimbang, setelah Majelis Hakim mempelajari fakta-fakta yang ditemukan di persidangan tentang kemampuan Tergugat Rekonpensi/Pemohon mempunyai kebun karet sekitar 2 Hektar dengan penghasilan sebesar Rp. 50.000.- (lima puluh ribu rupiah)
setiap
hari,
Majelis
berkesimpulan
Tergugat
Rekonpensi/Pemohon
mempunyai penghasilan dan jika kebun karet tersebut dirawat dengan baik akan mempunyai penghasilan lebih dari yang tersebut di atas Atas tuntutan Penggugat Rekonpensi/Termohon di atas dengan mempertimbangkan kemampuan Tergugat Rekonpensi/Pemohon, maka Majelis Hakim berpendapat tuntutan tersebut dapat dikabulkan dengan pertimbangan kemampuan Pemohon; Menimbang, bahwa dalam rangka menegakkan nilai keadilan dengan mempertimbangkan tuntutan Penggugat Rekonpensi/Termohon dan kemampuan Tergugat Rekonpensi/Pemohon, maka Majelis Hakim menetapkan dan menghukum Tergugat Rekonpensi/Pemohon untuk membayar kepada Penggugat Rekonpensi/ Termohon dengan perincian sebagai berikut: a. Nafkah iddah
selama
masa
sebesar
Rp.
1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah); b. Kiswah 13
sebesar
Rp.
500.000,- (lima ratus ribu rupiah); c. Nafkah
anak
(ANAK)
yang akan datang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan di luar biaya pendidikan dan kesehatan; Menimbang, bahwa kewajiban untuk membayar nafkah iddah, kiswah dan nafkah anak terjadi sebagai akibat terkabulnya permohonan talak, maka Majelis Hakim menghukum Tergugat Rekonpensi untuk melaksanakan kewajiban tersebut secara tunai sebelum sidang ikrar talak; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon;
Menimbang, bahwa untuk tertibnya pencatatan di Kantor Urusan Agama Kecamatan, maka Panitera Pengadilan Agama berkewajiban untuk mengirimkan sehelai salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan Pegawai Pencatat Nikah tempat perkawinan dilangsungkan untuk didaftar dan dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu sesuai dengan ketentuan pasal 84 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum Syara' yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI DALAM KONPENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (M. PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Muara Tebo; 14
DALAM REKONPENSI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonpensi/Termohon; 2. Menghukum Tergugat Rekonpensi/Pemohon untuk membayar
kepada
Penggugat Rekonpensi/Termohon sebagai berikut: a. Nafkah selama masa iddah sebesar Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah); b. Kiswah sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); c. Nafkah anak yang akan datang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan di luar biaya pendidikan dan kesehatan; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI 1. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 296.000,- (dua ratus sembilan puluh enam ribu rupiah); 2. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Muara Tebo untuk mengirimkan sehelai salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan Pegawai Pencatat Nikah tempat perkawinan dilangsungkan untuk didaftar dan dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Agama Muara Tebo pada hari Selasa tanggal 4 Mei 2010 M bertepatan dengan tanggal 19 Jumadil Awal 1431 H, oleh Drs. ASLI NASUTION sebagai Ketua Majelis, dihadiri oleh RONI FAHMI, S.Ag, MA dan SUSPAWATI, S.A.g sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Muara Tebo dengan penetapan Nomor: 054/Pdt.G/2010/PA.Mto. tanggal 26 April 2010 untuk memeriksa perkara ini, yang dibacakan oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum dibantu oleh Drs. AIDIL MUJAHID sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon. Ketua Majelis Ttd Drs. ASLI NASUTION Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
Ttd
Ttd 15
RONI FAHMI, S.Ag, MA
SUSPAWATI, S.A.g Panitera Pengganti Ttd
Drs. AIDIL MUJAHID Perincian biaya: 1. 2. 3.
Biaya Administrasi Biaya Panggilan Biaya Materai Jumlah
: : : :
Rp Rp Rp Rp
35.000,255.000,6.000,296.000,-
MUARA TEBO, 04 MEI 2010 SALINAN PUTUSAN INI TELAH DIPERIKSA DAN DITELITI SESUAI DENGAN ASLINYA PANITERA, Ttd Drs. NAMLIS
16
17