180
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR DEMONTRASI PADA SISWA KELAS I SDN I BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK TRENGGALEK TAHUN SEMESTER II 2013/2014
Oleh: Susilorini SDN I Bendoagung, Kampak, Trenggalek Abstrak. Penggunaan metode dan alat peraga yang tepat secara langsung akan berdapak terhadap perkembangan prestasi belajar siswa. Tahap tumbuh kembang pola pikir anak dalam pembelajaran terus ditumbuhkembangkan sebagai tujuan utama dalam pendidikan. Dalam proses pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui langkahlangkah untuk meningkatkan prestasi belajar bidang studi Matematika menggunakan metode Demonstrasi pada siswa Kelas I semester II tahun 2013/2014 SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak. (2) Mengetahui efektifitas pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek. Obyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas I Semester II SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 yang kelasnya berjumlah 21 siswa. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bidang studi matematika materi Penjumlahan dan pengurangan. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan yaitu mulai bulan Pebruari sampai bulan Maret 2014 pada semester genap. Berdasarkan langkah-langkah yang diterapkan ke dalam 2 siklus pada penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa tindakan - tindakan yang diterapkan dengan metode demonstrasi tampak dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar bidang studi Matematika. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pada siswa Kelas I SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek sebelum siklus : 68,57 dengan ketuntasan belajar hanya sebesar 38,10%, pada siklus I : 76,43 dengan ketuntasan belajar naik menjadi 52,38% dan siklus II : 86,90 dengan ketuntasan belajar mencapai 85,71%. Kata kunci: metode demonstrasi, prestasi belajar, matematika
Matematika muncul karena fikiran-fikiran manusia yang berkaitan dengan dengan ide, proses dan penalaran. Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas ialah aritmatika, aljabar, geometri dan analisis (analysiss) dimana arti dari aritmatika mencakup antara lain teori bilangan dan statistik, selain itu Matematika adalah ratunya i1mu (matematic is the queen science) maksudnya antara lain ialah bahwa Matematika itu tidak tergantung pada bidang studi lain, misalnya bahasa, dan agar dapat dipahami orang dengan tepat kita harus menggunakan simbul dan istilah yang cermat yang disepakati secara bersama.
Saat ini matematika sebagai mata pelajaran wajib di sekolah dasar perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Pada dasarnya menurut Winarno Surakhmad (1975:8) perbuatan belajar mengandung semacam perubahan diri seseorang yang melakukan perbuatan belajar. Perubahan ini dapat dinyatakan sebagai suatu
Susilorini, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Penjumlahan...
kecakapan, suatu kebiasaan, suatu sikap, suatu pengertian atau penelitian. Terdapat beberapa alasan mengapa siswa tidak suka terhadap pelajaran Matematika diantaranya: (1) siswa sulit memahami dan menerapkan pokok bahasan Matematika dalam pemecahan soal, (2) sebagian guru kurang telaten membimbing siswa dalam penyelesaian soal-soal dan (3) sebagian guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat, (4) alat peraga yang digunakan tidak relevan. Kondisi tersebut dapat dilihat pada rendahnya prestasi belajar siswa Kelas I semester II SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Tahun 2013/2014, masih banyak siswa berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 70,00 untuk Matematika yang telah ditentukan, oleh karena itu diperlukan adanya perbaikan proses pembelajaran sehingga terjadi perubahan kearah peningkatan prestasi belajar siswa. Menurut Syah (2001:152), setelah mengetahui indikator prestasi belajar (ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik) perlu mengetahui bagaimana menetapkan batas minimum keberhasilan belajar pada siswa/menetapkan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Untuk mengatasi problema di atas maka peneliti menggunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran Matematika. Metode Demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan
181
lebih berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Juga Siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. Metode demonstrasi mempunyai kelebihan sebagai berikut: (a) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkrit, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat); (b) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari; (c) Proses pengajaran lebih menarik; (d) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataaan dan mencoba melakukannya sendiri. Karena metode demonstrasi sudah sering digunakan dalam berbagai kegiatan utamanya dalam pembelajaran Matematika. Dalam penelitian ini, Metode Demonstrasi diartikan sebagai tindakan pembelajaran yang menunjukkan sesuatu kepada siswa agar siswa lebih paham dan lebih mengerti sehingga prestasi siswa menjadi meningkat. Guru mendemonstrasikan suatu pokok bahasan dengan alat atau peraga dan mengkaitkan suatu pokok bahasan materi dengan suatu alat dan mengkaitkan juga dengan materi yang lalu. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek. Obyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas I Semester II SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 yang kelasnya berjumlah 21 siswa. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bidang studi matematika materi Penjumlahan dan pengurangan. Kegiatan penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan
181
182
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
yaitu mulai bulan Pebruari sampai bulan Maret 2014 pada semester genap. Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing meliputi: planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Sumber data adalah manusia dan non manusia. Sumber data manusia dalam penelitian tindakan ini adalah guru Kelas I Semester II SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek tahun 2013/2014 dan siswa Kelas I Semester II SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek tahun 2013/2014. Sedangkan sumber data non manusia berupa dokumentasi hasil pengamatan dan catatan observasi peneliti, hasil evaluasi belajar, dan dokumen lain yang relevan dengan ruang lingkup penelitian. Untuk mengumpulkan data hasil penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian antara lain: (a) Lembar observasi; (b) Lembar tertulis; (c) Dokumen siswa; (d) Lembar angket; (e) Daftar nilai HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama Refleksi Awal Kegiatan refleksi dilakukan setelah peneliti bersama kolaborator penelitian melakukan obervasi awal pada aktivitas pembelajaran dan identifikasi terhadap permasalahan yang ada di Kelas I semester II SDN I : A. Kegiatan Awal B. Kegiatan Inti :
Bendoagung, yaitu tentang rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Dari hasil temuan yang terekam pada format catatan lapangan observer diketahui bahwa rendahnya pretsasi belajar siswa disebabkan oleh penggunaan metode yang tidak relevans dalam pembelajaran sehingga para siswa cenderung pasif dalam mengikuti kegiatan pemelajaran. Perencanaan (Planning) Beberapa perencanaan yang dirancang oleh peneliti dalam melaksanakan pemberian tindakan perbaikan kelas adalah sebagai berikut: (a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Pendekatan Demonstrasi; (b) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika metode tersebut diaplikasikan; (c) Membuat/mempersiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka memperlancar proses pembelajaran tersebut; (d) Mendesain alat evaluasi tes prestasi; (e) Mempersiapkan prosedur monitoring, kolaboratif kunjungan kelas, format/ bahan wawancara siswa, perangkat tes kuesioner, dan buku catatan lapangan. Pelaksanaan (Action) Pelaksanaan dalam siklus I ini langkahlangkahnya adalah sebagai berikut.
- Siswa menyiapkan benda-benda seperti ruji-ruji, kerikil dan sebgainya Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan menyiapkan kartu bilangan yang terdiri dari dua anka dan satu angka
Susilorini, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Penjumlahan...
13
15
26
30
38
40
35
27
9
10
16
17
20
25
14
8
183
Secara kelompok siswa menjumlah dua bilangan dua angka tanpa menuimpan yang hasilnya kurang dari 50 sama dengan 50 Contoh 13 = 10 + 3 atau 1 3 16 = 10 + 6 + 1 6+ 20 + 9 = 29 29 Menjumlah dua bilangan dua angka dansatu angka dengan teknik menimpan 13 15 26 27 9+ 8+ 8 + 9+ ….. …. ….. ….. Menjumlah dua bilangan dua angka kelipatan 10 30 20 10 10 10+ 10+ 10 + 40+ ….. …. ….. ….. Menguran bilangan dua angka tanpa meminjam 26 35 49 19 16 12 27 8 _ ….. …. ….. ….. Mengurang dua bilangan dua angka kelipatan 10 30 50 40 20 10 20 30 10_ ….. …. ….. ….. Mengurang bilangan dua angka dengan pengurang kelipatan 10 26 35 49 19 10 20 30 10_
C. Kegiatan Akhir
Melaporkan hasil kelompok, kelompok lain menanggapi dan melengkapi. Siswa bersama guru menyimpulkan Secara individu siswa mengerjakan soal tes : - Pemajangan hasil tes - Tugas PR
Guru kolaborator mengamati hal-hal berikut dalam pembelajaran (a) Guru selalu
Pengamatan (Observation)
183
184
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
memusatkan perhatian, memperjelas pendapat siswa, memberi waktu yang cukup bagi siswa untuk berfikir tentang materi pelajaran yang didemonstrasikan oleh guru, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa; (b) Siswa selalu memperhatikan: (1) guru sedang memberi penjelasan mengenai konsep pembelajaran, (2) guru yang melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi yang membahas materi Berat Benda tentang perkalian dan pembagian, (3) Penjelasan tentang hasil pembelajaran dengan metode demonstrasi, berupa kesimpulan akhir; (c) Sedangkan kegiatan yang sering dilakukan oleh guru adalah: (1) Menguraikan permasalahan bila ada pendapat yang kurang jelas, (2) Meminta pendapat beberapa siswa untuk memberi penegasan, dan (3) memberi kesempatan siswa untuk bertanya; (d) Aktifitas siswa yang sering dilakukan: (1) Memperhatikan dengan seksama kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi, dan (2) Memperhatikan temannya ketika ada yang bertanya dan kurang paham terhadap materi ajar maupun langkah-langkah pembelajaran dengan metode demonstrasi tersebut; (e) Hasil Tes Akhir. Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Ketuntasan Hasil No. Nama Siswa Tidak Nilai Tuntas Tuntas 1 Dio Saputra 90 T 2 Agnia Alfiyatul Afifah 70 TT 3 Ainur Ridlo Maftoh 90 T 4 Alteza Yuan Narendra 90 T 5 Alekza Widi Miarta 70 TT 6 Ardjun Driyatmoko 70 TT 7 Bahendrik Wahyu Robina 70 TT 8 Bagoes Grahita Andaru Hardiyanta 80 T 9 Fadhillah Malik Ashari 70 TT 10 Helmi Afaqi Kurniawan 70 TT
No.
Nama Siswa
11 12
Jezzica Yuvenadila Meiva Reza Oktaviani Merlin Dwi Setyowati Muhamad Azril Afzal Alifiansyah Najwa Alfi Sutrisno Papria Noer setya Ramadhani Raphael Antoni Yuan Kevin Rifky Cahya Setyadi Salma Anisa Latifa Shafa Dyahayu Prasetya Widya Septi Dwiyani Jumlah Total Rata – rata
13 14 15 16 17 18 19 20 21
Hasil Nilai 75
Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas T -
80 90
T T
-
80 80
T T
-
70
-
TT
70 80 70
T -
TT TT
60 80 1605 76.43
T 11 52.38
TT 10 47.62
Berdasarkan data penilaian di atas dapat diketahui hasil pembelajaran pada siklus I dengan nilai rata-rata 76,43 dan ketuntasan belajar sebesar 52,38%. hasil pada siklus I ini masih belum mencapai ketuntasan belajar yang peneliti iningkan yaitu sebesar 85%, hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa belajar dengan metode yang peneliti gunakan sehingga mereka belajar adaptasi dengan cara pembelajaran yang baru. Refleksi Berdasarkan hasil pantauan guru peneliti dan guru pengamat maka pelaksanaan tindakan pada siklus I dapat direfleksikan sebagai berikut: a) Semua tindakan efektif yang direncanakan dapat terlaksana meskipun belum maksimal; b) Guru peneliti menyadari adanya kekurangan-kekurangan yang timbul saat proses pembelajaran berlangsung; c) Guru masih belum menggunakan alat peraga yang menarik bagi siswa; d) Guru belum memotivasi belajar siswa secara optimal; e) Pemberian reward, masih sebatas pada kata-kata “pintar, hebat”; f) Siswa lebih
Susilorini, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Penjumlahan...
185
memperhatikan ketika guru sedang mencontoh nyata bangun ruang dilingkungan jelaskan sesuatu permasalahan, hal ini disesekitar tempat tinggal; (b) Menunjukkan babkan pandangan siswa dengan guru tidak kepada setiap kelompok untuk bersiap-siap terhalang siswa lain. melakukan kegiatan belajar kegiatan sebagaimana yang petunjuknya ada di dalam Siklus Kedua buku paket serta hasil penemuan siswa dari Perencanaan (planning) Berdasarkan hasil refleksi pada siklus berbagai sumber. I yang dipaparkan di atas maka guru kelas sebagai peneliti merumuskan rencana Pelaksanaan (Action) tindakan untuk siklus II, dengan beberapa Kegiatan pelaksanaan pada siklus II perubahan diantaranya: (a) Siswa diminta masih sama dengan yang ada pada siklus I, untuk mencari informasi tentang pokok yaitu sesuai dengan rencana pelaksanaan bahasan Pengukuran panjang dari berbagai pembelajaran. sumber seperti di perpustakaan dan mencari : - Siswa menyiapkan benda-benda seperti ruji-ruji, kerikil dan A. Kegiatan sebgainya Awal B. Kegiatan Inti : Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan menyiapkan kartu bilangan yang terdiri dari dua anka dan satu angka 13
15
26
30
38
40
35
27
9
10
16
17
20
25
14
8
Secara kelompok siswa menjumlah dua bilangan dua angka tanpa menuimpan yang hasilnya kurang dari 50 sama dengan 50 Contoh
13 = 10 + 3 atau 1 3 16 = 10 + 6 + 1 6+ 20 + 9 = 29 29 Menjumlah dua bilangan dua angka dansatu angka dengan teknik menimpan 13 15 26 27 9+ 8+ 8 + 9+ ….. …. ….. ….. Menjumlah dua bilangan dua angka kelipatan 10 30 20 10 10 10+ 10+ 10 + 40+ ….. …. ….. ….. Menguran bilangan dua angka tanpa meminjam 26 35 49 19
185
186
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
C. Kegiatan Akhir
16 12 27 8 _ ….. …. ….. ….. Mengurang dua bilangan dua angka kelipatan 10 30 50 40 20 10 20 30 10_ ….. …. ….. ….. Mengurang bilangan dua angka dengan pengurang kelipatan 10 26 35 49 19 10 20 30 10_ Melaporkan hasil kelompok, kelompok lain menanggapi dan melengkapi. Siswa bersama guru menyimpulkan Secara individu siswa mengerjakan soal tes : - Pemajangan hasil tes - Tugas PR
Pengamatan(Observation) Hasil pengamatan dari guru pengamat pada siklus II terhadap siswa Kelas I SDN I Bendoagung menunjukkan: a) Guru melaksanakan seluruh rencana tindakan dengan efektif; b) Ketika melaksanakan demonstrasi banyak siswa yang memperhatikan jalannya kegiatan; c) Guru telah melakukan perbaikan teknik komunikasi dalam pembelajaran; d) Guru menggunakan medali dari kertas emas sebagai reward untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran; e) Hasil Tes Akhir. Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Ketuntasan Hasil No. Nama Siswa Tidak Nilai Tuntas Tuntas 1 Dio Saputra 100 T 2 Agnia Alfiyatul Afifah 100 T 3 Ainur Ridlo Maftoh 90 T 4 Alteza Yuan Narendra 80 T 5 Alekza Widi Miarta 90 T 6 Ardjun Driyatmoko 90 T 7 Bahendrik Wahyu Robina 80 T -
No. 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Siswa Bagoes Grahita Andaru Hardiyanta Fadhillah Malik Ashari Helmi Afaqi Kurniawan Jezzica Yuvenadila Meiva Reza Oktaviani Merlin Dwi Setyowati Muhamad Azril Afzal Alifiansyah Najwa Alfi Sutrisno Papria Noer setya Ramadhani Raphael Antoni Yuan Kevin Rifky Cahya Setyadi Salma Anisa Latifa Shafa Dyahayu Prasetya Widya Septi Dwiyani Jumlah Total Rata – rata
Hasil Nilai
Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas
80
T
-
70
-
TT
90
T
-
95
T
-
80
T
-
100
T
-
100
T
-
100
T
-
80
T
-
80
T
-
70
-
TT
90
T
-
90
T
-
70 1825 86.90
18 85.71
TT 3 14.29
Susilorini, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Penjumlahan...
Hasil pembelajaran pada siklus II lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I. dari data penilaian siklus II diatas dapat dilihat nilai rata-rata siswa sebesar 86,90 dengan ketuntasan belajar mencapai 85,71 %, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran yang diajarkan guru. Dengan demikian permasalahan pada siklus I dapat teratasi pada siklus ke II. Hasil Pengukuran minat pada siklus II yang memenuhi kriteria baik yaitu mempersiapkan buku Matematika, berusaha menyelesaikan tugas rumah yang diberikan guru, aktif dalam kegiatan demonstrasi dan memperhatikan arahan guru, berusaha menjawab bila mendapat pertanyaan, dan lebih intensif jika diberitahukan akan ada ulangan. Hasil aktivitas kegiatan belajar siswa Kelas I SDN I Bendoagung pada siklus II adalah sebesar 73,75%. Artiya siswa sudah baik dalam menjalankan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan oleh guru. Untuk aktivitas guru sebesar 72,50%. Artinya guru telah baik dalam mengatasi kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I. Dari kedua aktivitas tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan metode demonstrasi sudah optimal dengan meningkatkan aktivitas siswa dan prestasi belajar yang diperoleh setiap siklusnya. Refleksi
187
Dari hasil pengamatan guru peneliti dan guru pengamat pada siklus II dapat diilustrasikan sebagai berikut: a)Semua tindakan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik; b) Kekurangan yang terjadi pada proses pembelajaran dapat diatasi oleh guru peneliti; c) Alur berfikir lebih menyeluruh dalam memahami suatu konsep, terlihat dari kemampuan siswa untuk mengkaitkan suatu pokok bahasan dengan materi matematika termasuk di Kelas I. Interpretasi Data Dari hasil data di atas prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa Kelas I SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek sebelum siklus: 68,57 dengan ketuntasan belajar hanya sebesar 38,10%, pada siklus I: 76,43 dengan ketuntasan belajar naik menjadi 52,38% dan siklus II: 86,90 dengan ketuntasan belajar mencapai 85,71%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas Kelas I SDN I Bendoagung Kecamatan Kampak Trenggalek tahun 2013/2014 semester II, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian yang berhasil. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 1.
187
188
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
100.00 85.93
100.00 80.00 60.00
74.44
66.67
58.15 44.44
NILAI RATA-RATA KETUNTASAN
40.00 20.00 0.00 SEB. SIKLUS
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Setiap Siklus Dari tindakan-tindakan yang diterapPENUTUP kan dengan metode demonstrasi tampak daKesimpulan Metode Demonstrasi dalam pembelapat meningkatkan prestasi belajar siswa dajaran Matematika materi ajar Berat Benda lam belajar bidang studi Matematika. Hal ini dapat meningkatkan prestasi belajar jika dapat dilihat dari nilai rata-rata pada siswa dilakukan tindakan dengan urut-urutan: (1) Kelas I SDN I Bendoagung Kecamatan Melakukan demonstrasi dalam menyampaiKampak Kabupaten Trenggalek sebelum kan materi pokok (pembelajaran) mata pelasiklus: 68,57 dengan ketuntasan belajar hajaran Matematika, (2) Mengerjakan latihan nya sebesar 38,10%, pada siklus I: 76,43 desoal yang ada kaitannya dengan materi pokok ngan ketuntasan belajar naik menjadi 52,38% yang baru dipelajari. Keberhasilan tindakan dan siklus II: 86,90 dengan ketuntasan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh belajar mencapai 85,71%. ketuntasan belajar. Kondisi ini dapat Saran terwujud dengan langkah-langkah (1) MengPenerapan metode Demonstrasi dagunakan alat peraga yang berbeda dalam lam pembelajaran Matematika, hendaknya kegiatan ini agar menarik perhatian siswa, (2) guru dalam melaksanakan tugas menyiapkan Mengkaitkan pokok bahasan materi baru alat peraga yang dapat menarik perhatian sisdengan pokok bahasan materi lama yang wa. Selain itu Metode demonstrasi dapat ditelah diberikan, (3) Memberikan soal-soal terapkan pada mata pelajaran yang lain. Selatihan sesuai dengan materi pokok yang baru baiknya guru memberikan materi pelajaran diperoleh dan (4) Setiap siswa dituntut untuk menggunakan metode yang bervariasi agar mengerjakan soal dipapan tulis. siswa menyukai pelajaran tersebut.
DAFTAR RUJUKAN M.Khafid/Suyati. 2004. ”Pelajaran Matematika”. Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Penerbit Erlangga Jakarta P3M
SUP 1999 Jurnal Gentengkali, Surabaya: Depdikbud Kanwil Jatim
P3M SIAT 2002, Pelangi Pendidikan, Jakarta: Depdiknas. Prayitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar, Jakarta : P2LPIK, Debdikbud.
Susilorini, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Penjumlahan...
Suryana, D. 2002. Belajar Aktif Matematika, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas.
189
Winarno, Surahmad. 1975. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia
Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
189