Pengaruh Pendekatan Kontekstual
sesulit yang mereka pikirkan.Pendekatan
(Komponen Pemodelan) Terhadap
pembelajaran
keterampilan
menulis
poster yang konvensional merupakan
Kemampuan Menulis Poster Pada Siswa Kelas VIII MTs Swasta Amaliyah Piasa Ulu
faktor
penyebab
siswa
kurang
menampakkan hasil yang memuaskan
Tahun Pembelajaran 2014/2015
dalam pembelajaran tersebut. Faktor Nuria Ulpa Rambe
100531294
penyebab
lainnya
adalah
masih
banyaknya siswa kelas VIII MTs Swasta Amaliyah Piasa Ulu belum mengerti apa
1.1 Latar Belakang Masalah yang
yang dinamakan keterampilan menulis
diajarkan dalam mata pelajaran bahasa
poster, sehingga siswa merasa kesulitan
Indonesia terdiri atas empat aspek, yaitu
menuliskan poster. Pembelajaran menulis
aspek
berbicara,
poster selama ini lebih mementingkan
membaca, dan menulis. Keempat aspek
orientasi pada pencapaian nilai, bukan
yang diajarkan tersebut berhubungan satu
pada keterampilan yang akan diperoleh
sama lain, jika orang mendengarkan pasti
siswa sebagai bekal setelah lulus nanti.
Keterampilan
berbahasa
mendengarkan,
Hal yang juga penting dibicarakan
ada orang yang berbicara, begitu pula orang
yang
membaca
berarti
ia
dalam
pandangan
keliru
yang
menikmati dan menghayati tulisan orang
menyatakan bahwa keterampilan menulis
lain.
bisa
ditingkatkan
terlepas
dari
Berdasarkan hasil observasi dan
kemampuan membaca.Selain metode ada
wawancara awal peneliti dengan guru
juga faktor yang mempengaruhi siswa
Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII
mencapai
MTs
Ulu,
pembelajaran dalam hal ini mampu
Kemampuan siswa dalam menulis poster
menulis poster. Penggunaan metode yang
masih belum optial.Guru juga masih
tepat di dalam pembelajaran diharapkan
kurang memberikan latihan kepada siswa
mampu menjadi faktor pendorong yang
untuk membuat poster.Sehingga mereka
dapat meningkatkan kemampuan siswa
mengalami kesulitan dalam menulis atau
menulis, khususnya menulis poster.
Swasta
Amaliyah
Piasa
keberhasilan
tujuan
membuat poster .Tanpa mereka sadari,
Pemilihan pendekatan pengajaran
sebenarnya menulis poster itu tidak
yang sesuai akan memberikan kontribusi
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Asahan
yang penting bagi keberhasilan sebuah
pembelajaran. Belajar dalam konteks
kegiatan pengajaran dan pendidikan.
CTL
Pendekatan
dipilih
Learning) menurut Sanjaya (2006:258)
tersebut hendaknya mengandung unsur-
adalah:(1) belajar bukanlah menghafal,
unsur yang terdiri dari efektif, kognitif,
(2) Belajar bukan sekedar mengumpulkan
psikomotorik. Untuk itu, diperlukan suatu
fakta,
pendekatan belajar yang memberdayakan
pemecahan masalah, (4) Belajar adalah
siswa.
proses pengalaman sendiri, (5) Belajar
pengajaran
Salah
satu
yang
pendekatan
memberdayakan
siswa
menggunakan
metode
yang adalah
kontekstual
pada
(Contextual
(3)
pembelajaran
kontestual
atau
Belajar
hakikatnya
adalah
adalah
and
proses
menangkap
pengetahuan dari kenyataan.
contextual teaching and learning (CTL). Model
Teaching
Sebaliknya
pembelajaran
konvensional lebih menekankan kepada
contextual teaching and learning (CTL)
otoritas
adalah proses pembelajaran yang holistik
pembelajaran, sehingga siswa cenderung
dan bertujuan membantu siswa untuk
pasif
memahami makna materi ajar dengan
sedangkan
meningkatkan
konteks
kontekstual akan menyeimbangkan hasil
kehidupan mereka sehari-hari (konteks
dan proses mendapatkan hasil tersebut
pribadi,sosial,dan
kultural)
dengan melibatkan siswa dalam aktivitas
siswa
pengetahuan
terhadap
memiliki
sehingga
seorang
dalam
guru
dalam
menerima
pembelajaran
model
pembelajaran
atau
penting dengan mengaitkan pelajaran
keterampilan yang dinamis dan fleksibel
akademis dengan konteks kehidupan
untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif
nyata yang mereka hadapi.
pemahamannya.
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pembelajaran
CTL
adalah keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata
(Rusman,2011:188).
Metode 2.1 Kerangka Teoritis
kontekstual (contextual teaching and 2.1.1
Pendekatan Kontekstual
learning) kelas berfungsi sebagai tempat
2.1.1.1
Hakikat
Pendekatan
berdiskusi hasil penemuan lapangan, Kontekstual yaitu merupakan strategi yang melibatkan siswa
secara
penuh
dalam
proses
Pendekatan
pembelajaran
kontestual atau contextual teaching
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Asahan
and learning (CTL) adalah proses
dalam kehidupan mereka (Sanjaya,
pembelajaran
2006:109).
yang
holistik
dan
bertujuan membantu siswa untuk
Sedangkan
pembelajaran
memahami makna materi ajar dengan
kontekstual atau contextual teaching
meningkatkan
and
kehidupan
terhadap mereka
konteks
learning
(CTL)
menurut
sehari-hari
Depdiknas (2007 : 3) dan Nurhadi
(konteks pribadi, sosial, dan kultural)
(dalam Muslich, 2009 : 41), adalah
sehingga siswa memiliki pengetahuan
konsep belajar yang membantu guru
atau keterampilan yang dinamis dan
mengkaitkan
fleksibel
mengkonstruksi
pembelajaran dengan situasi dunia
sendiri secara aktif pemahamannya.
nyata siswa, dan mendorong siswa
Menurut Trianto (2008: 17) Metode
membuat
kontekstual atau contextual teaching
pengetahuan yang dimilikinya dengan
and learning (CTL) merupakan suatu
penerapannya
konsepsi
guru
mereka sehari-hari. Pengetahuan dan
mata pelajaran
keterampilan siswa diperoleh dari
dengan situasi nyata dan memotivasi
usaha siswa mengkontruksi sendiri
siswa membuat hubungan
pengetahuan dan keterampilan baru
untuk
yang
membantu
mengaitkan konten
antara
pengetahuan dan penerapannya dalam
antara
materi
hubungan
antara
dalam
kehidupan
ketika ia belajar.
kehidupan mereka sebagai anggota
Sistem contextual teaching
keluarga, warga Negara dan tenaga
and
kerja.
pendidikan yang bertujuan membantu Contextual Teaching Learning
(CTL)
adalah
suatu
pendekatan
learning
adalah
proses
siswa melihat makna dalam materi akademik
yang
mereka
pelajari
pembelajaran yang menekankan pada
dengan jalan menghubungkan mata
proses
keterlibatan
pelajaran
penuh
untuk
materi
dapat
yang
siswa
menemukan
dipelajari
menghubungkannya
secara
dan dengan
akademik
dengan
isi
kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan pribadi, sosial, dan
budaya.
kehidupan nyata sehingga mendorong
kontekstual
siswa untuk dapat menerapkannya
pembelajaran
sebagai yang
Pembelajaran suatu
model
memberikan
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Asahan
fasilitas kegiatan belajar siswa untuk
maka peran guru memberdayakan
mencari, mengolah, dan menemukan
siswa
pengalaman belajar yang bersifat
pengetahuannya tersebut bermanfaat
konkret (terkait dengan kehidupan
bagi
nyata) melalui keterlibatan aktivitas
(2007:254) menjelaskan:
siswa dalam mencoba, melakukan, dan
mengalami
sendiri.
Dengan
agar
potensi
dan
kehidupannya.
Sanjaya
Ada 5 karakteristik penting dalam proses
pembelajaran
yang
demikian, pembelajaran tidak sekedar
menggunakan pendekatan kontekstual
dilihat dari sisi produk, akan tetapi
yaitu: (1) pembelajaran merupakan
yang terpenting adalah proses.
proses pengektifan pengetahuan yang
maka
Berdasarkan pengertian di atas
sudah ada, artinya apa yang akan
dapat
kesimpulan
dipelajari
kontekstual
pengetahuan yang sudah dipelajari,
pembelajaran
dengan demikian pengetahuan yang
bahwa
diambil
pendekatan
merupakan
strategi
tidak
terlepas
dari
yang membawa situasi dunia nyata ke
akan
dalam pembelajaran di kelas sehingga
pengetahuan
belajar
dan
memiliki keterkaitan satu sama lain;
menyenangkan (fun Learning) selain
(2) Pembelajaran yang kontekstual
itu belajar akan lebih bermakna
adalah
(meaning ful).
memperoleh
akan
lebih
mudah
diperoleh
siswa
yang
belajar
utuh
dalam dan
adalah untuk
rangka
menambah
pengetahuan baru; (3) Pengetahuan 2.1.1.2 Karakteristik
Pendekatan
untuk
Kontekstual Pendekatan Pembelajaran
yang diperoleh bukan dihafal tetapi
Kontekstual bukan
dipahami
dan
diyakini,
dengan
cara
meminta
misalnya
sekedar
tanggapan dari yang lain tentang
memberikan pengetahuan, nilai atau
pengetahuan yang diperolehnya dan
pelatihan
melainkan
berdasarkan tanggapan tersebut baru
berfungsi mengaktualisasikan potensi
pengetahuan itu dikembangkan; (4)
dan
pengetahuan dan pengalaman yang
ketrampilan,
mengembangkan
kemampuan
siswa. Setiap siswa memiliki potensi
diperoleh
dan pengetahuan awal (pengalaman),
diaplikasikan dalam kehidupan siswa
siswa
harus
dapat
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Asahan
sehingga tampak perubahan perilaku
peneliti memilih tempat tersebut sebagai
siswa; dan (5) Melakukan refleksi
lokasi penelitian adalah: (1) Jumlah
terhadap
siswa di MTs Swasta Amaliah Piasa Ulu
strategi
pengembangan
pengetahuan.
cukup memadai untuk dijadikan sampel
Tugas guru dalam metode
penelitian sehingga data yang diperoleh
kontekstual adalah membantu siswa
lebih sahih, (2) di sekolah tersebut belum
dalam
pernah diadakan penelitian yang sama
mencapai
tujuannya.
Maksudnya, guru lebih berurusan
dengan masalah penelitian ini.
dengan strategi dari pada memberi informasi. Guru hanya mengelolah
1.2 Populasi dan Sampel
kelas sebagai sebuah tim yang bekerja
1.2.1
Populasi
sam untuk menemukan suatu yang
Menurut Arikunto (2006:106) ”
baru bagi siswa. Menurut Sanjaya
Populasi adalah keseluruhan data atau
(2007: 260) “ Dalam pengajaran
subjek yang akan diteliti”. Demikian
kontekstual memungkin terjadinya
populasi penelitian ini adalah seluruh
lima bentuk lima bentuk belajar yang
siswa kelas VIII MTs Swasta Amaliah
penting, yaitu mengaitkan (relating),
Piasa
mengalami
(experiencing),
2014/2015 yang berjumlah 2 kelas
menerapkan (applying), bekerjasama
dengan jumlah siswa 69 orang dengan
(cooperating),
rincian seperti yang terlihat pada tabel
dan
mentransfer
Ulu
Tahun
Pembelajaran
berikut:
(transfering)”.
Tabel 3.1. BAB III
Rincian Populasi Penelitian
METODE PENELITIAN
1.1 Tempat dan Waktu Penelitian 1.1.1 Tempat Penelitian ini dilaksanakan di
No
Kelas
Jumlah
1
VIII A
36 orang
2
VIII B
33 orang
Jumlah
69 Orang
MTs Swasta Amaliah Piasa Ulu pada Tahun Pembelajaran 2014/2015. Alasan
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Asahan
eksperimen yang dikenai perlakuan
1.2.2 Sampel Sampel adalah yang mewakili populasi.
Arikunto
dengan
menggunakan
pendekatan
(2002:117)
kontekstual dan diberikan kelompok
menyatakan, sampel adalah sebagian
kontrol dengan perbandingan dua
atau wakil populasi yang diteliti.
kelompok
Penelitian ini jumlah populasi kurang
test,peneliti
ingin
dari 100 orang, maka semua populasi
mengetahui
apakah
menjadi sampel penelitian utuh, yaitu
pendekaan
kontekstual
kelas
efektif terhadap keterampilan menulis
VIII
A
sebagai
kelas
yang
diberikan
post
melihat
dan
penggunaan terbukti
eksperimen yang berjumlah 36 orang
karangan poster.
dan kelas VIII B sebagai kelas kontrol
Tabel 3.2 Desain Eksperimen Post
yang berjumlah 33 orang, jadi seluruh Test Only Control Group Design siswa sebanyak 69 orang.
Kelas
Perlakuan
Posttest
1.3 Variabel Penelitian Penelitian ini mempunyai dua
Kontrol
T1
Y1
Eksperimen
T2
Y2
variabel, yaitu: 1. Variabel
bebas
Pendekatan
:Pengaruh kontekstual
(Komponen pemodelan)
( Arikunto, 2006:86) Keterangan: T1
2. Variabel terikat : Kemampuan menulis poster
=
Perlakuan dengan model
pembelajaran kontekstual T2
=
Perlakuan dengan model
pembelajaran konvensional 1.4 Desain Penelitian Pendekatan
Y2 = Pemberian post-test pada kelas yang
digunakan
eksperimen
dalam penelitian ini adalah pendekata
Y2 = Pemberian post-test pada kelas
eksperimen.
kontrol
Desain
penelitian
eksperimen ini adalah Post Test Only Control Group Disign yaitu suatu rancangan
penelitian
yang
membandingkan post test kelompok
1.5 Instrumen Penelitian Agar memperoleh data yang diperlukan
dalam
penelitian
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Asahan
digunakan alat pengumpul data yang
penelitian ini adalah menggunakan uji
disebut
instrument
penelitian.
Liliefours.
Menurut
Arikunto
(2006:160),
Untuk uji kenormalan tersebut, kita
instrumen penelitian adalah alat atau tempuh prosedur sebagai berikut: fasilitas yang digunakan oleh peneliti
a. Pengamatan x1, x2,…..xn dijadikan
dalam
data
agar
bilangan baku z1, z2,….zn dengan
mudah
dan
menggunakan rumus z1 =
mengumpulkan
pekerjaanya
lebih
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap,
sehingga
dan
sistematis
lebih
diolah.Instrumen
mudah
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk tes berupa uraian bebas
(terbuka)mengenai
menulis
poster
hasil
diambil
akhir
tes
berdasarkan jumlah skor tiap – tiap aspek. Aspek yang dinilai dalam tes unjuk
kerja
tentang
kemampuan
menulis poster, jadi Skala penelitian
rata dan simpangan baku sampel ). b. Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku kemudian dihitung F (z1) = P (z ≤ z1). c. Selanjutnya dihitung proposi x1, x2,….. xn yang lebih kecil atau sama dengan
z1 jika proposi ini
dinyatakan oleh S (z1), maka: (z1)
S
Uji secara
Normalitas
dilakukan
parametrik
dengan
d. Menghitung selisih F (z1),- S (z2)
simpangan
selisih
bertujuan
untuk
melihat
sampel berdistribusi tidak.
Pengujian
normalitas apakah
normal atau
normalitas
data
harga
e. Mengambil harga yang paling besar di
Uji
tentukan
mutlaknya.
menggunakan penaksir rata-rata pada baku.
=
, ,….
kemudian
1. Uji Normalitas
(x
dan s masing-masing merupakan rata-
dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
3.7 Uji Persyaratan Analisis Data
antara
harga-harga
mutlak
tersebut (Lo) dengan
menyatakan
taraf
nyata
berdasarkan kriteria data normal Lo < tabel.
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Asahan
2. Uji Homogenitas Uji untuk
BAB IV
homogenitas
mengetahui
bertujuan
apakah
PEMBAHASAN DAN HASIL
data
PENELITIAN
mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas yang 4.1 Diskripsi Hasil Penelitian digunakan adalah uji Bartlet. X2 = In 10 (B- −
1 )
Telah dijelaskan bahwa penelitian ini adalah eksperimen. Dalam desain eksperimen terdapat kelompok yang disebut kelompok
2
Kriteria pengujian adalah X
hitung
< eksperimen yaitu kelompok yang sengaja
X2 tabel, maka variansi populasi adalah dipengaruhi oleh variabel-variabel tertentu, homogen pada taraf signifikansi 95%. dan kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel itu. Kelompok 3. Pengujian Hipotesis Uji
hipotesis
sebagai
kontrol
yang
pembanding
penelitian perubahan
akibat
dimaksudkan
hingga
terjadi
variabel-variabel
dilakukan dengan menggunakan uji eksperimen itu. “t” (Sudijono) dengan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan metode eksperimen yang dikemukakan di atas maka satu diantara
to =
kedua
kelompok
itu
dianggap
sebagai
kelompok eksperimen, sedangkan yang lain
Keterangan:
sebagai kelas kontrol atau pembanding.
to
= t observasi
M1
= Mean hasil post-test
M2
= Mean hasil pre-test
SEM1-M2
=
Standar
perbedaan kedua kelompok.
Setelah data pada penelitian ini terkumpul,
error
selanjutnya diadakan penganalisisan data. Berikut data penelitian yang di dapat masingmasing kelompok. Pemerolehan data dari tes kemampuan menulis Poster dapat dilihat pada tabel berikut.
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Asahan
Berdasarkan nilai kemampuan menulis poster
signifikan 5% maupun 1% dan
diperoleh penyebaran nilai 50 sampai 80,
dengan dk = (N1+N2)-2 didapat to =
nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80,
5,02 dengan dk = (36+33)-2 = 67
berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai
mendekati angka 70, maka diperoleh:
rata-rata hasil belajar menulis poster dengan
Pada taraf signifikansi 5% tt = 2,00
metode ceramah yaitu jumlah nilai dibagi
dan Pada taraf signifikansi 1% to =
dengan jumlah siswa yaitu: 2275 : 33 =
2,65. Karena to yang diperoleh lebih
68,18.
belajar
besar dari tt yaitu 5,02 > 2,00 dan
menulis poster kelas kontrol berada pada
5,02 > 2,65 maka hipotesis nihil (Ho)
tingkat cukup baik dengan nilai rata-rata
ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
Dengan
demikian
68,18 dengan rumus M y =
hasil
diterima. Hal ini berarti terdapat
!
pengaruh yang signifikan terhadap pendekatan
BAB V
5.2 Saran
5.1 Simpulan
Berdasarkan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
dapat
ditarik
beberapa
nilai
tertinggi
pada
kelas
kontrol sebesar 80 pada nilai sedang 65 dan nilai terendah 50.Hasil nilai rata-rata pada kelas kontrol sebesar
dan
memberikan
beberapa
saran
siswa
dalam
sebagai berikut: 1. Bagi siswa Dapat
membantu
mengatasi
kesulitan
pembelajaran,
khususnya dalam hal keterampilan
68,18. nilai
tertinggi
pada
kelas
ekperimen yaitu sebesar 90 ,pada nilai sedang 75 dan nilai terendah 60.hasil nilai rata-rata pada kelas
to
diperoleh,
menulis poster pada siswa kelas VIII MTs Swasta Amaliyah Piasa Ulu Tahun Pembelajaran 2014/2015. 2. Bagi Guru Memberikan masukan pada guru
eksperimen sebesar 76,52. 3. Setelah
pembahasan
simpulan hasil penelitian di atas, maka penulis
simpulan sebagai berikut:
2. Hasil
dalam
kemampuan menulis poster.
SIMPULAN DAN SARAN
1. Hasil
kontekstual
selanjutnya
dikonsultasikan dengan tt pada taraf
untuk
menggunakan
kontekstual
dalam
pendekatan upaya
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Asahan
meningkatkan keterampilan menulis
Dapat memperkaya khasanah ilmu
Poster pada siswa kelas VIII MTs
pengetahuan
Swasta Amaliyah Piasa Ulu Tahun
memperkaya
Pembelajaran 2014/2015 serta dapat
penggunaan pendekatan kontekstual
memperbaiki
teknik
sebagai upaya untuk meningkatkan
mengajar agar dapat menciptakan
keterampilan menulis poster pada
kegiatan
siswa
metode
belajar
dan
mengajar
yang
menarik.
wawasan
kelas
Amaliyah
3. Bagi Kepala Sekolah
peneliti
VIII
Piasa
MTs Ulu
dan mengenai
Swasta Tahun
Pembelajaran 2014/2015.
Sebagai bahan pembanding Kepala Sekolah untuk sekolah lain dalam meningkatkan kemampuan menulis poster pada siswa kelas VIII MTs Swasta Amaliyah Piasa Ulu Tahun Pembelajaran 2014/2015. 4. Bagi Sekolah Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
rangka
memajukan
dan
meningkatkan prestasi sekolah yang disampaikan dalam pembinaan guru ataupun
kesempatan
pembelajaran
lain
menulis,
bahwa
khususnya
keterampilan menulis poster pada siswa
kelas
Amaliyah
VIII Piasa
Pembelajaran
MTs
Swasta
Ulu
Tahun
2014/2015
dapat
menggunakan pendekatan kontekstual sebagai
bahan
pencapaian
hasil
belajar yang maksimal. 5. Bagi Peneliti Lanjutan
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Asahan
Filename: Pengaruh Pendekatan Kontekstual (Komponen Pemodelan) Terhadap Kemampuan Menulis Poster Pada Siswa Kelas VIII MTs Swasta Amaliyah Piasa Ulu Tahun Pembelajaran 20142015.docx Directory: C:\Users\Toshiba\Documents Template: C:\Users\Toshiba\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal. dotm Title: Subject: Author: ACER Keywords: Comments: Creation Date: 09/12/2015 19:50:00 Change Number: 3 Last Saved On: 11/02/2016 12:09:00 Last Saved By: Toshiba Total Editing Time: 14 Minutes Last Printed On: 11/02/2016 14:26:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 10 Number of Words: 2.628 (approx.) Number of Characters: 14.981 (approx.)