Notulen Rapat Evaluasi PNK Sekolah Insan Teladan 29 November 2013 Hadir dalam rapat : 1. Bapak Danesh Vatvani : Ketua Umum SSGI 2. Bapak Manu Mirchandani : ISSEI 3. Bapak Deni S : ISSEI 4. Ibu Hj. Kadar Utari : Yayasan Nur Illahi 5. Bapak Drs. H. K. Sudarman : Kepala Sekolah SMP 6. Seluruh Guru & staff TK, SD & SMP Insan Teladan 7. Perwakilan orang tua murid dari TK, SD dan SMP.
1. Rapat dibuka oleh Ibu Hj. Kadar Utari Menyampaikan tujuan diadakannya rapat/pertemuan ini adalah adanya keinginan dari Chairman SSGI dan Governing Body untuk mendengarkan secara langsung dari guru dan lebih banyak sharing. 2. Bapak Danesh – SSGI ! Setelah menghadiri konferensi tingkat tinggi di luar negeri, ternyata Insan Teladan adalah sekolah yang paling banyak peminatnya untuk dikunjungi, untuk itu ingin lebih banyak mendengar dan ikut menjadi bagian dari sekolah yang menerapkan PNK. ! Ketika hadir ingin melihat hal-‐hal yang positif, Insan Teladan harus berbenah diri untuk lebih meningkatkan disiplin dan menjadi lebih baik karena semua menjadikan Insan Teladan sebagai kiblat orang lain untuk mendirikan sekolah-‐sekolah yang berbasis PNK. ! Rencananya akan mengadakan seminar di bulan Januari dan bulan Maret tidak hanya untuk seluruh guru-‐guru Insan Teladan. ! Ingin mengubur tahun 2013 dan memulai tahun 2014 dengan lembaran baru, ingin agar guru terutama orang tua lebih banyak ikut berperan serta dalam rangka mengembangkan PNK menjadi lebih baik lagi. Diharapkan orang tua dan guru harus seirama. 3. Bapak Manu Mirchandani – ISSEI ! Kenapa pilih PNK sebagai basis dari pendirian sekolah ini ? kenapa bukan akademik ? ! Bu Wahyu : Karena kita mengharapkan almamater Insan Teladan menjadi anak yang berkarakter baik berdasarkan 5 pilar PNK.
! Bu Nuraliyah : PNK memberikan pendidikan yang baik terutama dari karakter, karena banyak orang pintar tetapi belum tentu baik. ! Orang tua murid : Untuk membentuk kejujuran Harapan orang tua murid : ! Ibu Ferdi
: ingin anaknya disiplin karena terlihat sekolahnya bersih, tertib dan banyak keg.
Ekskul. ! Ibu Yunifah : menyekolahkan ke Insan Teladan karena tidak mempunyai dana dan ingin anaknya menjadi anak yang pintar sekarang anaknya kelas XI dan banyak mengalami perubahan sikap. ! Ibu Alfin
: Ingin anaknya menjadi anak yang bukan hanya pandai dalam bidang akademik,
tetapi juga memiliki karakter yang baik. ! Ibu Hafiz
: berharap anaknya memiliki moral yang baik, sudah ada perubahan yaitu
sebelumnya manja sekarang tidak manja lagi. ! Ibu Eka
: ingin agar tidak hanya cerdas dalam segi pengetahuan tapi juga akhlaknya.
Kesimpulan kenapa focus pada PNK ? ! Karena di luar negeri Negara-‐negara lain yang lebih banyak ilmuwannya dan lebih fokus kepada akademik ternyata gagal (tidak dapat menyepakati suatu masalah di Negara mereka) ! Untuk itu diharapkan generasi yang akan datang bisa lebih care/perhatian dengan lingkungan dan alam sekitarnya. ! 2 Minggu lalu diminta mengadakan seminar di SD Al-‐Hikmah dengan 600 orang murid dan 80 orang guru dimana Kepala Diknas Jakarta mengatakan bahwa Sekolah Insan Teladan adalah salah satu sekolah terbaik se-‐Indonesia, apa tipsnya ? ! Pak Manu menjawab : Bahwa kalau dikatakan Insan Teladan terbaik itu anda yang mengatakan, tetapi kita masih banyak melakukan perbaikan-‐perbaikan dan itu menjadi beban moril semua para pengurus/stakeholder. Insan Teladan sudah disorot baik nasional maupun internasional untuk itu kita harus terapkan PNK di dalam sekolah maupun dirumah. ! Governing Body menyatakan Insan Teladan belum the best/perfect. ! Jika belum sempurna dalam silent sitting, jangan mengajarkan silent sitting kepada siswa dulu. ! Tolong kata-‐kata maksimal dikeluarkan dari kamus, tapi dirubah menjadi akan berupaya untuk menjadi lebih baik.
4. Bapak Danesh ! Latar belakang keinginan mendirikan sekolah seperti Insan Teladan adalah : ! Kejadian dalam keluarga dimana ada anggota keluarga yang pintar tetapi menipu ibunya sendiri. ! Perkembangan jaman yang semakin pesat diharapkan sekolah ini melahirkan orang-‐ orang baik bukan orang pintar karena orang pintar bisa melakukan hal baik dan tidak baik tetapi orang baik akan selalu dapat melakukan hal-‐hal baik. ! Mempunyai tekad untuk menjadikan anak-‐anak menjadi lebih baik (jika muslim menjadi muslim yang lebih baik) ! Mohon dukungan dari orang tua agar bekerjasama dalam menerapkan PNK kepada anak-‐anak dan seirama dengan guru. ! Akan mendatangkan pelatih/trainer-‐trainer dari luar. Akan ada banyak pelatihan di tahun 2014. ! Pipit Pajarwati : Sekolah telah sepakat bahwa sekolah ini harus menjadi lebih baik untuk kedepannya, PNK harus ditingkatkan kembali maka harus didukung oleh orang tua, guru dan semua pihak. IT adalah sekolah baik dibandingkan sekolah lain diluar, untuk saat ini perlu meningkatkan kedisiplinan. ! Bapak Manu : Salah satu kunci sukses pengusaha atau apapun, selalu menganggap belum baik – belum baik, jangan sampai terlena dengan keberhasilan yang kita capai sehingga akan lupa/lalai. ! Anto Ardianto : Lingkungan sekolah IT menurut saya ada potensi untuk menjadi bintang, untuk kedepannya, alangkah baiknya jika menjadikan lingkungan (RW) ber PNK untuk mendukung program PNK di sekolah dan membangun PNK dalam segi ekonomi. ! Bapak Danesh : Apakah Bapak mampu melakukan program PNK untuk lingkungan ? Sebaiknya kita benahi dahulu yang ada didalam, jika kita kuat/solid didalam maka baru kita melangkah keluar dan kita akan menjadi contoh/model. 5. Bapak H. Sudarman ! Setuju 200 % dengan apa yang dikatakan Bapak Danesh. ! Sebenarnya telah membuat program di bulan Oktober, sebelumnya akan di cross check dahulu dengan Bapak Mantra tetapi tertunda.
! Kita akan memperkuat PNK ke dalam dahulu baru keluar. ! Bapak/ Ibu guru serta staff telah diprogramkan untuk diberi tugas menggali PNK dan direalisasikan dalam sub-‐sub bagian yang kemudian dipresentasikan. ! Pendalaman secara lebih detail tentang penyelenggaraan sekolah : identifikasi masalah dan langkah-‐langkah model PNK, kiat-‐kiat menciptakan iklim sekolah, reward dan punishment guru, murid dan orang tua, kegiatan parenting. ! Untuk program parenting kepada orang tua, alangkah baiknya di cari model seperti apa yang bisa diterapkan sehingga orang tua akan dengan senang datang ke sekolah dan pulang membawa bekal dari parenting tersebut.(tidak bosan) ! Vibrasi nyaman disebarkan kepada guru-‐guru, orang yang merasa lebih baik dari orang lain tidak benar. Ibu Utari : program PNK untuk orang tua harus lebih digiatkan, bagi yang mampu financial tidak diperkenankan untuk membayar saat ditugaskan untuk piket. Bapak Danesh : usul untuk membuat pemilihan siswa/i idola, orang tua terbaik yang concern padan anaknya. Tidak perlu setiap tahun, jika tidak ada ya tidak usah diadakan. Bapak Manu : program yang dibuat Bapak Sudarman seharusnya dilaksanakan 4 tahun yang lalu. Materi PNK adalah dari setiap detik kehidupan, program agar ditambahkan leadership untuk guru-‐guru dan Kepsek, pendidikan dan uang sebaiknya diperhalus kata-‐katanya seperti : pendidikan dan kesejahteraan. 6. Bapak Deni Setia W !
Menyoroti tentang rencana seminar bulan Januari – Maret, mohon agar lebih agamis dan karakter harus dimunculkan untuk anak dan guru dan dari ISSEI agar bisa match (klop).
!
Bapak Danesh : Jangan terlalu melekat tentang agama karena ISSEI sifatnya universal.
!
Bapak Anto : Arsip minded : ide-‐ide yang cukup brilliant sebaiknya di arsipkan.
!
Bapak Manu : akan dibukukan, buku berisi materi PNK, pengalaman murid, guru dan orang tua. Berkat guru-‐guru dan kepala sekolah, Insan Teladan diakui di tingkat nasional maupun internasional.
7. Ibu Utari !
Kepada Kepsek, wakil dan guru, bilamana ada undangan dari Governing Body supaya siap (tidak ada batasan) untuk sharing satu per satu, dari hati ke hati.
!
Email Bapak Deni kepada saya, saya sampaikan kepada kepala sekolah karena saya ingin keterbukaan supaya tidak ada selisih pendapat, saran-‐saran yang baik akan di laksanakan.
-‐
Ada pertanyaan tentang keberadaan Bapak Deni di sekolah Insan Teladan, statusnya sebagai apa ?
-‐ !
Ibu Deni juga ada disini, apa tidak perlu dibuatkan surat ?
Bapak Danesh : ISSEI memiliki harapan besar pada Pak Denni, tapi harus mengenal lebih baik dulu budaya dan keadaan di IT (perlu tahu) supaya dapat dibawa ke Thailand dan sekembalinya dapat menjadi trainer.
!
Bapak Sudarman : Ingin konfirmasi, mungkin ini salah ketik/tulis bukan salah pikir. “Dari 8 orang guru SMP dalam praktek pengajaran dikelas tidak menerapkan PNK” Jika memang itu termasuk saya, saya merasa belum pernah di supervise/observasi oleh Bapak Deni. Dan seorang yang menjadi supervisi itu secara akademik harus sekolah selama 4 tahun dahulu dan memiliki instrument tentang apa yang akan disupervisinya/dinilainya.
!
Bapak Deni : saya tidak pernah menuliskan 8 guru SMP tidak ber PNK, saya hanya mengobservasi 2 guru TK, 5 guru SD dan 1 orang guru SMP.
!
Bapak Danesh : Saya harapkan yang lahir disekolah ini adalah hal-‐hal yang positif saja. Forgive and forget it. Apapun laporan yang disampaikan, tidak kita nilai dengan serta merta yang selanjutnya menjadi hasil akhir dari sebuah laporan tetapi itu hanya sebuah gambaran bagi kami.
!
Ekasari : Karena wacananya observasi kelas dan memberikan laporan yang jelas, maka seharusnya observer mempunyai instrument/format penilaian.
!
Bapak Sudarman : Menengok pada kejadian tanggal 21 November 2013, dihimbau kepada Kepala Sekolah, Wakil, Wali Kelas dan guru untuk memantau segala kejadian dengan catatan keesokan harinya tidak akan terulang. Jika melihat anak-‐anak yang tidak pada tracknya merupakan tanggungjawab wali kelas dan kepala sekolah untuk mencari solusinya.
Tajurhalang, 29 November 2013 Dicatat oleh : Yani