MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU MELALUI METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS VII SMP NEGERI 4 BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Multin Arabi, Salma Bowtha, Radia Hafid1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Abstrak Multin Arabi. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Melalui Metode Pembelajaran Cooperative Script Di Kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Hj. Salma Bowtha, M.Pd dan pembimbing II Radia Hafid, S.Pd, M.Si. Permasalahan dalam penelitian adalah Apakah melalui metode pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu melalui metode pembelajaran Cooperative Script di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I menunjukkan sejumlah 17 orang siswa yang tuntas belajar atau 70.83% dengan perolehan nilai 70 ke atas dan sejumlah 7 orang siswa atau 29.17% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 70. Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan mencapai sejumlah 22 orang siswa yang tuntas belajar atau 91.67% dengan perolehan nilai 70 ke atas dan sejumlah 2 orang siswa atau 8.33% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 70. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Kata Kunci: Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran IPS Terpadu, Cooperative Script.
Multin Arabi, Dra. Hj. Salma Bowtha, M.Pd dan Radia Hafid, S.Pd, M.Si selaku Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi , Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
1
Berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan terkadang menunjukan masih terdapatnya penyajian materi yang hanya dibelajarkan dalam bentuk ceramah bervariasi tanpa menggunakan metode lain yang menarik minat dan perhatian siswa dalam belajar. Cara pembelajaran seperti ini tidak akan meningkatkan hasil belajar siswa disebabkan oleh pola yang monoton, kaku dan sentralistik sehingga cenderung menimbulkan kebosanan dan kesulitan bagi siswa untuk memahami secara menyeluruh materi pembelajaran, selain itu juga apa yang diceramahkan hanya akan bertahan sesaat dalam ingatan siswa. Hal ini apabila dibiarkan akan berakibat buruk pada siswa, terutama pada perkembangan koginitifnya, sehingga hasil belajar tidak akan optimal. Walaupun pada kenyataannya guru selalu memotivasi siswa dengan berbagai macam teknik, namun perubahan tingkah laku yang diharapkan terkadang belum tepat sasaran. Berdasarkan pengamatan tentang proses pembelajaran yang dilakukan di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki menunjukkan bahwa disamping adanya siswa yang berhasil, masih juga terdapat siswa yang memperoleh hasil belajar yang kurang menggembirakan pada materi yang diajarkan, hal ini didasarkan pada data hasil belajar siswa dari 24 orang, hanya 10 orang atau persentase 41.67% yang memperoleh nilai 70 ke atas, sementara sisanya 14 orang atau persentase 58.33% memperoleh nilai di bawah dari 70. Hal itu menjadi suatu acuan untuk memperbaiki pembelajaran IPS khususnya pada materi-materi yang berkaitan dengan ekonomi misalnya tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script. Metode pembelajaran cooperative ini merupakan salah satu tipe belajar cooperative di mana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang telah dipelajari. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu melalui metode pembelajaran Cooperative Script di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Manfaat penelitian sebagai berikut: 1.
Siswa, membantu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari.
2.
Guru, dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran serta meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran.
3.
Sekolah, memberikan masukan kepada sekolah untuk selalu mendukung dan menyediakan sarana prasarana sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa.
4.
Peneliti, menambah pengetahuan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Proses penyesuain diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar, tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan.2 Dalam hal ini pelajar mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku yang telah terbentuk hingga ia mencapai respon yang memuaskan. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar. Pengertian hasil (product) merujuk tentang suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya infut secara fungsional. Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku tentang individu yang belajar. Perubahan belajar itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar adalah keadaan individu yang dapat menguasai hubungan antara bagian informasi dengan yang telah diperolehnya mengenai proses belajar.3 Harus selalu kita ingat bahwa hasil belajar bukan hanya dilihat pada satu aspek saja, namun hasil belajar merupakan gabungan seluruh aspek yang dirangkaikan dalam suatu rangkaian yang saling berhubungan secara komprehensif. Hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.4 Hasil belajar digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Oleh karena itu, tes hasil belajar sebagai alat untuk mengukur hasil belajar.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara umum terdiri atas dua bagian penting yakni faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal meliputi kondisi fisik, seperti kesehatan tubuh, kondisi psikis seperti kemampuan intelektual, emosional dan kondisi sosial, seperti kemampuan untuk bersosialisasi dengan lingkungan. b. Faktor eksternal meliputi variasi dan tingkat kesulitan materi belajar yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana belajar, dan budaya belajar masyarakat.6 Salah satu metode pembelajaran cooperative yang dapat diterapkan oleh guru pada saat mengajar adalah metode pembelajaran cooperative script. Metode pembelajaran 2
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, hal 37 Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal 45 4 Ibid, hal 46 5 Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal 44 6 Saputra, Ilham Joko. 2011. Studi Komparasi Antara Metode Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw dengan Metode Ceramah Bervariasi Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian pada Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi (online). Universitas Negeri Semarang, Hal 20. 3
cooperative script merupakan metode pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa di kelas. Metode pembelajaran cooperative script adalah sebuah strategi yang menarik bagi para siswa, karena siswa akan berbicara dengan lawan bicara secara langsung dan akan mendapatkan respons langsung dari lawannya dalam membahas sebuah tema atau materi pelajaran yang diajukan oleh guru. Dalam hal ini guru membagi siswa menjadi berpasangan dan setiap pasangan akan membahas suatu tema yang telah diberikan sebelumnya oleh guru dan saling mengutarakan pendapatnya masing-masing untuk menemukan suatu kesimpulan jawaban. Cooperative script adalah salah satu metode belajar, dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan, untuk mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.7 Metode pembelajaran cooperative script bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi ide-ide dan melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan memeriksa pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Selain itu metode pembelajaran ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Langkah-langkah metode pembelajaran cooperative script sebagai berikut : 1. Guru membagi siswa untuk berpasangan 2. Guru membagikan wacana atau materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan 3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar 4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. a) Sementara pendengar menyimak, mengoreksi atau menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap b) Membantu mengingat atau menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya 5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti di atas. 6. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan Guru 7. Penutup8 7
Hamid, Sholeh Moh. 2012. Metode Edu Tainment Menjadikan Siswa Kreatif dan Nyaman di Kelas. Yogyakarta: DIVA Press, Hal 41 8 Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal 126
Kelebihan metode pembelajaran cooperative script adalah : 1. Metode pembelajaran Cooperative Script mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain. 2. Metode pembelajaran Cooperative Script mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya. Ini secara khusus bermakna ketika dalam proses pemecahan masalah. 3. Metode pembelajaran Cooperative Script membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siwa yang kurang pintar dan menerima perbedaan yang ada. 4. Metode pembelajaran Cooperative Script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa untuk mencapai hasil akademik
dan sosial termasuk meningkatkan prestasi,
percaya diri dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang lainmeningkatkan keterampilan manajemen waktu dan sikap positif terhadap sekolah. 5. Metode pembelajaran Cooperative Script banyak menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban. 6. Cooperative script suatu strategi yang dapat digunakan secara bersama dengan orang lain seperti pemecahan masalah 7. Cooperative script mendorong siswa lemah untuk tetap berbuat, dan membantu siswa pintar mengidentifikasi celah-celah dalam pemahamannya 8. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran Cooperative Script membantu memotivasi siswa dan mendorong pemikirannya. 9. Dapat memberikan kesempatan pada para siswa belajar keterampilan bertanya dan mengomentari suatu masalah 10. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan diskusi 11. Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial 12. Menghargai ide orang lain yang dirasa lebih baik. 13. Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Selanjutnya yang menjadi kelemahan dari metode pembelajaran cooperative script, yaitu : 1. Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai teman dalam kelompoknya. 2. Tidak semua siswa mampu menerapkan metode pembelajaran Cooperative Script. Sehingga banyak tersita waktu untuk menjelaskan mengenai metode pembelajaran ini.
3. Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script harus sangat rinci melaporkan setiap penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu untuk menghitung hasil prestasi kelompok. 4. Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik. 5. Penilaian terhadap siswa sebagai individual menjadi sulit karena tersembunyi di dalam kelompok.9 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Siswa yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII semester I (ganjil) pada tahun ajaran 2013/2014. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi tersebut dapat dijangkau oleh peneliti baik dalam hal waktu, dan biaya serta mudah memperoleh izin. Hasil dan Pembahasan Pemantauan aspek-aspek dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan diamati oleh guru pengamat dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1: Hasil Pemantauan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah Prosentase 1 Baik Sekali (BS) 73.33% 2 Baik (B) 11 26.67% 3 Cukup (C) 4 4 Kurang (K) Jumlah 15 100% Sumber Data : Olahan data primer, 2014 Dari data hasil kegiatan guru pada tabel 1 peneliti masih mengalami kendala dan belum dapat melakukan proses pembelajaran secara optimal sesuai dengan aspek-aspek yang harus dilakukan oleh peneliti. Hal ini dapat dilihat dari hasil capaian pada tabel di atas yang menunjukkan bahwa kategori baik sekali (SB) mencapai persentase 0%, kategori baik (B) mencapai 11 aspek dengan persentase 73.33% meliputi Berdoa dan pengecekan kehadiran siswa, pemberian apersepsi, penyampaian topik dan tujuan pembelajaran, Penerapan metode cooperative Script pada pembelajaran siswa materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, membimbing siswa membentuk kelompok (heterogen) 1-2 orang setiap kelompok, Memberikan arahan dan tugas kepada setiap kelompok, memerintahkan siswa untuk mendiskusikan dengan 9
Istarani. 2011. Metode Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada, hal 16.
kelompoknya mengenai materi aperilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, memberikan kesempatan kepada siswa yang kesulitan untuk bertanya, meminta siswa mendiskusikan dengan kelompoknya dan memaparkan hasil diskusi dalam bentuk presentasi di depan kelas, memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi dan bertanya. Kategori cukup (C) mencapai 4
aspek dengan presentase 26.67% meliputi pemberian motivasi, Menjelaskan maksud pembelajaran dan memberikan informasi tahap demi tahap terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan, Menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang diperlukan, membuat kesimpulan dari hasil kegiatan belajar. Kategori kurang 0%. Hasil tersebut menunjukkan kategori baik dan
masih akan perbaiki lagi pada tindakan siklus II. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui metode cooperative Script pada siklus I masih kurang, hal ini terlihat dari 3 aspek penilaian aktivitas belajar siswa masih ada aspek yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Adapun hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I No Kriteria Aspek Jumlah 1 Sangat baik (SB) 4 2 Baik (B) 4 3 Cukup (C) 2 4 Kurang (K) Jumlah 10 Sumber Data : Olahan data primer, 2014
Prosentase 40% 40% 40%
100%
Hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I kriteria sangat baik (SB) terdapat 4 aspek yaitu kemampuan merespon guru pada saat awal pembelajaran, Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru, kemampuan menghargai kelompok/pasangan laon dalam memainkan peran, Kemampuan memberikan dan menerima pendapat dan menarik kesimpulan.
berikutnya
kriteria
baik
(B)
terdapat
4
aspek
yaitu
kemampuan
memahami/menuntaskan permsalahan yang diberikan oleh guru, kemampuan memberikan kontribusi bagi kelompok/pasangan, kemampuan memberikan peran yang diberikan guru kepada tiap kelompok/pasangan, Kemampuan memberikan peran yang diberikan guru kepada tiap kelompok/pasangan. Selanjutnya kriteria baik (C) terdapat 2 aspek yaitu kemampuan membina kerja sama dengan teman dan kelompok, Kemampuan mengajukan atau menjawab pertanyaan. Adapun hasil evaluasi hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memnuhi kebutuhan hidupnya melalui metode pembelajaran cooperative Script belum menampakkan hasil yang diharapkan dan belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan.
Tabel 3. Hasil Evaluasi belajar Siswa Pada Siklus I Nilai
Keriteria Tuntas Tidak Tuntas √ √ √ √ √ √ √ -
Jumlah Siswa
35 4 orang 40 2 orang 55 1 orang 70 7 orang 78 2 orang 80 2 orang 88 1 orang 100 5 orang Jumlah 1664 Persentase 69.33% Sumber Data : Olahan data primer, 2014
17 70.83%
7 29.67%
Dari hasil tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada tindakan siklus I dari 24 siswa yang dikenai tindakan terdapat 17 orang siswa atau 70.83% yang tuntas, dan 7 orang siswa atau 29.67%, yang tidak tuntas sedangkan nilai rata 69.33 dan daya serap mencapai 69.33%. Pada tindakan siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan abservasi awal. Analisis dan refleksi dilakukan untuk mengkaji tindakan yang telah dilakukan sebelumnya dan kendala-kendala yang ditemui selama melakukan penelitian. Di samping itu untuk melakukan revisi terhadap kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui metode cooperative Script menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Berdasarkan hasil evaluasi belajar siswa, maka dalam pelaksanaan tindakan siklus I belum banyak peningkatan dan hasilnya belum maksimal sesuai target yang ingin dicapai. Permasalahan yang ditemui pada saat pelaksanaan tindakan siklus I sejumlah 7 orang siswa yang tidak paham dalam pembelajaran perilaku manusia dalam memenhui kebutuhan hidupnya Nilai ketuntasan baru mencapai 70.83%. Selain itu, masih ada siswa yang kurang perhatian dan kurang aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan kendala yang dihadapi peneliti saat pelaksanaan proses pembelajaran yaitu terbatasnya waktu yang ada sehingga pembelajaran belum dapat dilakukan secara optimal. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru pengamat, maka dapat di simpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat proses pelaksanaan tindakan siklus I. Maka perlu dilakukan perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus II dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Pada rancangan tindakan alokasi waktu yang sebelumnya rincian pada setiap kegiatan pembelajaran, guru sepakat merinci pada setiap kegiatan pembelajaran.
2. Bertitik tolak dari hasil uraian pada siklus I, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran pada materi alat indera belum sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu dilanjutkan pada siklus II. Pemantauan aspek-aspek dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan diamati oleh guru pengamat dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini Tabel 4: Hasil Pemantauan Aktivitas Guru dalam pembelajaran Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah Prosentase 40% 1 Baik Sekali (BS) 6 60% 2 Baik (B) 9 3 Cukup (C) 4 Kurang (K) Jumlah 15 100% Sumber Data : Olahan data primer, 2014 Dari data hasil kegiatan guru pada tabel 4 peneliti sudah dapat melakukan proses pembelajaran secara optimal sesuai dengan aspek-aspek yang harus dilakukan oleh peneliti. Hal ini dapat dilihat dari hasil capaian pada tabel di atas yang menunjukkan bahwa kategori baik sekali (SB) mencapai 6 aspek dengan persentase 40% meliputi berdoa dan pengecekan kehadiran siswa, pemberian apersepsi, penyampaian topik dan tujuan pembelajaran, membimbing siswa membentuk kelompok (heterogen) 1-2 orang setiap kelompok secar berpasangan, Memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi dan bertanya, selanjutnya yang memperoleh kategori baik (B) mencapai 9 aspek dengan persentase 90% meliputi pemberian motivasi, memberikan arahan dan tugas kepada setiap kelompok, Menjelaskan maksud pembelajaran dan memberikan informasi tahap demi tahap terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan, memerintahkan siswa untuk mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, memberikan kesempatan kepada siswa yang kesulitan untuk bertanya, meminta siswa mendiskusikan dengan pasangannya dan memaparkan hasil diskusi dalam bentuk presentasi di depan kelas, menanggapi hasil diskusi siswa dan memberikan informasi yang diperlukan, membuat kesimpulan dari hasil kegiatan belajar, pelaksanaan evaluasi. kategori cukup (C) presentase 0% dan kategori kurang 0%. Aktivitas siswa dalam pembelajaran materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui metode cooperative script dari 3 aspek penilaian siswa sudah menunjukkan hasil yang optimal.
Tabel 5. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus II No Kriteria Aspek Jumlah 1 Sangat baik (SB) 7 2 Baik (B) 3 3 Cukup (C) 4 Kurang (K) Jumlah 10 Sumber Data : Olahan data primer, 2014
Prosentase 70% 30%
100%
Hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus II kriteria sangat baik (SB) terdapat 7 aspek yaitu kemampuan merespon guru pada saat awal pembelajaran, kemampuan penyesuaian diri dalam kelompok/pasangan, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru, Kemampuan memberikan kontribusi bagi kelompok/pasangan, Kemampuan memberikan peran yang diberikan guru kepada tiap kelompok/pasangan, kemampuan menghargai kelompok/pasangan laon dalam memainkan peran, kemampuan memberikan dan menerima pendapat dan menarik kesimpulan. Berikutnya kriteria baik (B) terdapat 3 aspek yaitu kemampuan memahami/menuntaskan permsalahan yang diberikan oleh guru, kemampuan membina kerja sama dengan teman dan kelompok, kemampuan mengajukan atau menjawab pertanyaan. Hasil evaluasi hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui metode cooperative script sudah menunjukkan hasil yang diharapkan. Tabel 6: Hasil Evaluasi belajar Siswa Pada Siklus II Nilai 55 70 78 80 90 100 Jumlah Persentase
Jumlah Siswa
Tuntas √ √ √ √ √ 22 91.67%
2 orang 5 orang 6 orang 1 orang 3 orang 7 orang 1978 82.41%
Keriteria Tidak Tuntas √ 2 8.33%
Sumber Data : Olahan data primer, 2014 Setelah dikenai tindakan pada siklus II dengan menggunakan metode cooperative Script dalam proses pembelajaran materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan hasil belajar siswa sudah menunjukan peningkatan yang lebih baik dari kondisi awal dan tindakan siklus I. Dari hasil tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa pada
tindakan siklus II dari 24 siswa yang dikenai tindakan terdapat 22 orang siswa atau 91.67% yang tuntas, dan 2 orang siswa atau 8.33%, yang tidak tuntas sedangkan nilai rata 82.41 dan daya serap mencapai 82.41%. Peneliti bersama guru mitra menganalisis semua tindakan kelas pada siklus II, sebagaimana yang dilakukan pada siklus I bahwa pembelajaran tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui metode pembelajaran cooperative Script di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dalam data aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa dan pengamatan aktivitas guru dapat dilihat bahwa deskripsi data yang telah diuraikan pada halaman sebelumnya ternyata sudah mencapai hasil yang optimal sesuai standar ketuntasan yang ditetapkan. Persentase hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan sejumlah 17 orang siswa yang tuntas belajar atau 70.83% dengan perolehan nilai 70 ke atas dan sejumlah 7 orang siswa atau 29.17% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 70. Sedangkan persentase hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan mencapai sejumlah 22 orang siswa yang tuntas belajar atau 91.67% dengan perolehan nilai 70 ke atas dan sejumlah 2 orang siswa atau 8.33% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 70. Siswa yang tidak tuntas tersebut akan diadakan perbaikan melalui program remedial Hasil tindakan siklus II menunjukkan telah melebihi dari target indikator kinerja yang ditetapkan. Memperhatikan data tentang hasil belajar siswa pada observasi awal, siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Dengan demikian, maka hipotesis yang berbunyi “jika digunakan metode pembelajaran cooperative Script, maka hasil belajar siswa pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan meningkat” dapat diterima. Kesimpulan Beradasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “Jika guru menggunakan metode pembelajaran cooperative Script pada mata pembelajaran IPS terpadu maka hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bolaang Uki Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan meningka” diterima dan terbukti kebernarannya.
Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka disampaikan saran sebagai berikut : 1. Memperhatikan sarana dan prasarana berupa media pembelajaran yang menunjang kegiatan pembelajaran IPS ekonomi di kelas. 2. Diharapkan dalam suatu pembelajaran dapat menggunakan metode-metode pembelajaran yang inovatif khususnya metode pembelajaran cooperative Script pada materi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. 3. Kiranya penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lainnya, guna memperoleh hasil yang lebih baik.
Daftar Rujukan Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Hamid, Sholeh Moh. Metode Edu Tainment Menjadikan Siswa Kreatif dan Nyaman di Kelas. Yogyakarta: DIVA Press Istarani. 2011. Metode Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada. Istarani. 2011. Metode Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. . 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Saputra, Ilham Joko. 2011. Studi Komparasi Antara Metode Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw dengan Metode Ceramah Bervariasi Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian pada Siswa Kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi (online). Universitas Negeri Semarang (tidak dipublikasikan) Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.