PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
Oleh: Devi Kumala Anggraeni NIM 7101411254
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada:
Hari
:
Tanggal
:
Dosen Pembimbing
Dra. Nanik Suryani, M.Pd. NIP. 195604211985032001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Senin
Tanggal
: 24 Januari 2016
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Ade Rustiana
Ismiyati, S.Pd., M.Pd
Dra. Nanik Suryani, M.Pd.
NIP. 196801021992031002 NIP. 198009022005012002
iii
NIP. 195604211985032001
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang,
Oktober 2015
Devi Kumala Anggraeni NIM 7101411254
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Banyak kegagalan dalam hidup ini
dikarenakan
orang-orang
tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah” (Thomas Alva Edison)
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT,
skripsi
ini
saya
persembahkan kepada: 1. Untuk ibu saya, bapak saya dan adik saya, terima kasih atas doa dan dukungannya. 2. Almamater saya Universitas Negeri
v
Semarang tercinta.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa kelas X di SMK Teuku Umar Semarang”, dalam rangka menyelesaikan Studi Strata Satu untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini dapat terselesaikan berkat dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan Studi Strata Satu di Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. Wahyono, M. M., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah mengesahkan skripsi ini. 3. Ade Rustiana, Ketua Jurusan Ekonomi dan sebagai Dosen Penguji I yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian dan yang telah memberikan masukan dan arahan dalam kesempurnaan skripsi ini. 4. Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
vi
5. Ismiyati, S.Pd., M.Pd, Dosen Penguji II yang dengan bijak memberi pengarahan dan masukan dalam skripsi ini. 6. Seluruh Dosen beserta staf Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian. 7. Dra. Sulasih, Kepala SMK Teuku Umar Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut. 8. Bapak, Ibu Guru, dan siswa di SMK Teuku Umar Semarang yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian. 9. Teman seperjuangan mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran angkatan 2011 yang senantiasa memberi dukungan dan membantu pelaksanaan penelitian. 10. Sahabat-sahabat SMA yang senantiasa memberi semangat, dukungan dan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT melimpahkan balasan atas segala kebaikan yang telah diberikan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Terimakasih.
Semarang,
Penulis
vii
Oktober 2015
SARI Anggraeni, Devi Kumala. 2015. “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dra. Nanik Suryani, M. Pd. Kata Kunci: Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar, Lingkungan Sekolah, dan Hasil Belajar. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, dan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar siswa.Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang tergolong masih rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 67 siswa yang terdiri dari seluruh siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang yang sekaligus dipakai sebagai sampel karena jumlah responden kurang dari 100. Variabel yang diteliti yaitu kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah sebagai variabel bebas, dan hasil belajar sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku Umar Semarang secara simultan maupun parsial yang dibuktikan dari hasil uji simultan (F) yang diperoleh signifikansi < 0,05 dan secara parsial diperoleh signifikansi < 0,05. Besarnya pengaruh secara simultan sebesar 64,3% selebihnya 35,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara parsial kesiapan belajar sebesar 22,47%, motivasi belajar sebesar 9,12% dan lingkungan sekolah sebesar 6,55%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku Umar Semarang baik secara simultan maupun parsial. Saran yang dikaitkan dengan hasil penelitian yaitu siswa yakin dengan kemampuannya sendiri dan fasilitas sekolah seperti alat mengetik harus dimanfaatkan secara maksimal untuk keperluan siswa.
viii
ABSTRACT Anggraeni, Devi Kumala. 2015. "The Effect of Learning Readiness, Learning Motivation, and School Environment againsts The Results of The Study Subjects, to Understand The Principles of Organizing The Administration of Office Grade X Office Administration Department in SMK Teuku Umar Semarang".Final Project. Economics Education Department, Economics Faculty, Semarang State University. Advisor: Dra. Nanik Suryani, M.Pd. Keywords: Learning Readiness, Learning Motivation, School Environment, Result of The Study Subjects. Student learning result was highly influenced by many factors, the internal factor was factor that came from the student him/herself and the external factor was factor that came from outside of the student. The result of the initial observation indicated that the results of the study subjects, to understand the principles of organizing the administration of office grade X Office Administration Department in SMK Teuku Umar Semarang was still low. The purpose of this research was to find out the influence of learning readiness, learning motivation and school environment to learning result of student. The population of this research in total are 67 students. They comprise the entire grade Office Administration major in X in SMK Teuku Umar Semarang who at one time be used as a sample because the number of respondents is less than 100. The variables examined, named the learning readiness, learning motivation and the school environment as a free variable, and the results of the study as a bound variable. To collect the data, the researcher applied question form and documentation. Data analysis using multiple regression analysis and descriptive analysis. The results showed that the existence of significant influence between the learning readiness, learning motivation and school environment againsts the results of the study subjects, to understand the principles of organizing the administration of Office grade X Office Administration Department in SMK Teuku Umar Semarang simultaneously as well as partial proof of simultaneous test results (F) gained significance < 0,05 and partially obtained significance < 0.05. The magnitude of the simultaneous influence of 64,3% rest by 35.7 per cent of affected by other factors not examined in this study. The result are 22.47% for learning readiness, 9,12% for learning motivation and for the school environment is 6,55%. Based on the results above, it can be concluded that there is a positive and significant influence between the learning readiness, learning motivation and the school environment against the results of studying the subjects that is understand the principle of organizing the administration of Office grade X in SMK Teuku Umar Semarang either simultaneously or partial. The advice associated with the results of study is that students are confident with their own abilities and the school facilities such as the tool must be utilized to the maximum for students.
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................
iii
PERNYATAAN ...........................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................
v
PRAKATA ...................................................................................................
vi
SARI……. ....................................................................................................
viii
ABSTRACT .................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................
10
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................
11
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................
12
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................
13
2.1 Tinjauan tentang Hasil Belajar ................................................................
13
2.1.1 Pengertian Belajar .........................................................................
13
2.1.2 Tujuan Belajar ...............................................................................
14
x
2.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar ..................................................................
15
2.1.4 Unsur-Unsur Belajar .....................................................................
15
2.1.5 Hasil Belajar ..................................................................................
16
2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar .................................
17
2.2 Tinjauan tentang Kesiapan Belajar Siswa ................................................
23
2.2.1 Pengertian Kesiapan Belajar .........................................................
23
2.2.2 Prinsip-Prinsip Kesiapan Belajar ..................................................
23
2.2.3 Faktor-Faktor Kesiapan Belajar ....................................................
24
2.2.4 Indikator Kesiapan Belajar ...........................................................
25
2.3 Tinjauan tentang Motivasi Belajar ...........................................................
25
2.3.1 Pengertian Motivasi ......................................................................
25
2.3.2 Fungsi Motivasi dalam Belajar ....................................................
26
2.3.3 Macam-Macam Motivasi ..............................................................
26
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .................
27
2.3.5 Faktor-Faktor yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar ............
27
2.3.6 Penerapan Motivasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran ...........
29
2.3.7 Ciri-Ciri Motivasi..........................................................................
30
2.3.8 Indikator Motivasi Belajar ............................................................
30
2.4 Tinjauan tentang Lingkungan Sekolah ...................................................
30
2.4.1 Pengertian Lingkungan Sekolah ...................................................
30
2.4.2 Faktor-Faktor Lingkungan Sekolah ..............................................
32
2.4.3 Indikator Lingkungan Sekolah .....................................................
34
2.5 Penelitian Terdahulu ...............................................................................
34
xi
2.6 Kerangka Berfikir dan Pengembangan Hipotesis ...................................
36
2.6.1 Kerangka Berpikir .........................................................................
36
2.6.2 Hipotesis Penelitian ......................................................................
39
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................
40
3.1 Jenis dan Desain Penelitian .....................................................................
40
3.2 Populasi ...................................................................................................
41
3.3 Variabel Penelitian ..................................................................................
42
3.1.1 Variabel Bebas (X) .......................................................................
42
3.1.2 Variabel Terikat (Y) ......................................................................
43
3.4 Metode Pengumpulan Data .....................................................................
43
3.4.1 Metode Angket (Kuesioner)..........................................................
43
3.4.2 Metode Dokumentasi ....................................................................
44
3.4.3 Metode Wawancara.......................................................................
44
3.5 Uji Coba Instrumen .................................................................................
45
3.5.1 Validitas ........................................................................................
45
3.5.2 Reliabilitas ....................................................................................
48
3.6 Metode Analisis Data ..............................................................................
50
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase ......................................................
50
3.6.2 Uji Asumsi Klasik .........................................................................
52
3.6.2.1 Uji Normalitas ..................................................................
53
3.6.2.2 Uji Multikolinieritas .........................................................
53
3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas .....................................................
54
3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................
54
xii
3.6.4 Uji Hipotesis .................................................................................
55
3.6.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .....................................
55
3.6.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ..........................................
56
3.6.4.3 Koefisien Determinasi ......................................................
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................
58
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................
58
4.1.1 Analisis Deskripif Persentase .......................................................
58
4.1.2 Analisis Regresi Berganda ............................................................
79
4.1.3 Uji Hipotesis .................................................................................
81
4.1.4 Uji Asumsi Klasik .........................................................................
87
4.2 Pembahasan .............................................................................................
91
BAB V PENUTUP ......................................................................................
98
5.1 Simpulan .................................................................................................
98
5.2 Saran ........................................................................................................
99
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
100
LAMPIRAN............................................................................................................
102
xiii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X AP Tahun Pelajaran 2014/2015....................................................................................
4
Tabel 1.2 Data Peran Kesiapan Belajar Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2014/2015............................................
5
Tabel 1.3 Data Peran Motivasi Belajar Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2014/2015............................................
7
Tabel 1.4 Data Peran Lingkungan Sekolah Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 .................................
9
Tabel 3.1 Data Populasi Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar Semarang ..............................................................
41
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesiapan Belajar ............
46
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Belajar .............
47
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Belajar .............
48
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................
49
Tabel 3.6 Interval Persentase Variabel Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar, & Lingkungan Sekolah ..............................................................
52
Tabel 4.1 Interval Persentase dan Kriteria Variabel Independen ..................
59
Tabel 4.2 Kriteria Hasil Belajar ....................................................................
59
Tabel 4.3 Deskriptif Variabel Kesiapan Belajar ...........................................
60
Tabel 4.4 Deskriptif Indikator Kondisi Fisik ................................................
61
Tabel 4.5 Deskriptif Indikator Kondisi Mental .............................................
62
xiv
Tabel 4.6 Deskriptif Indikator Kondisi Emosional .......................................
63
Tabel 4.7 Deskriptif Indikator Kebutuhan ....................................................
63
Tabel 4.8 Deskriptif Indikator Motif dan Tujuan..........................................
64
Tabel 4.9 Deskriptif Indikator Keterampilan ................................................
65
Tabel 4.10 Deskriptif Indikator Pengetahuan dan Pengertian yang lain yang telah dipelajari ....................................................................
65
Tabel 4.11 Deskriptif Variabel Motivasi Belajar ..........................................
66
Tabel 4.12 Deskriptif Indikator Tekun Menghadapi Tugas ..........................
67
Tabel 4.13 Deskriptif Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan........................
68
Tabel 4.14 Deskriptif Indikator Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran ......................................................................................
69
Tabel 4.15 Deskriptif Indikator Dapat Mempertahankan Pendapatnya ........
70
Tabel 4.16 Deskriptif Indikator Sedang Mencari dan Memecahkan Soal ....
71
Tabel 4.17 Deskriptif Variabel Lingkungan Sekolah ...................................
72
Tabel 4.18 Deskriptif Indikator Metode Mengajar .......................................
73
Tabel 4.19 Deskriptif Indikator Kurikulum ..................................................
74
Tabel 4.20 Deskriptif Indikator Relasi Guru Dengan Siswa.........................
75
Tabel 4.21 Deskriptif Indikator Relasi Siswa Dengan Siswa .......................
76
Tabel 4.22 Deskriptif Indikator Disiplin Sekolah .........................................
77
Tabel 4.23 Deskriptif Indikator Fasilitas Sekolah.........................................
78
Tabel 4.24 Deskriptif Variabel Hasil Belajar ................................................
79
Tabel 4.25 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ......................................
80
Tabel 4.26 Hasil Uji Simultan (Uji F) Variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y ..
82
xv
Tabel 4.27 Hasil Uji Coba Parsial (Uji t) Variabel X1, X2, X3 terhadap Y ...
83
Tabel 4.28 Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) ..........................
85
Tabel 4.29 Hasil Koefisien Determinasi Parsial (r2) .....................................
86
Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov .................................
88
Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinier ................................................................
89
Tabel 4.32 Hasil Uji Heterokedastisitas Metode Glejser ..............................
91
xvi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ....................................................................
38
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot ..........................................
87
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot ....................
90
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Surat Observasi ..........................................................................
103
Lampiran 2 Nilai Mid Semester Kelas X AP 1 .............................................
104
Lampiran 3 Nilai Mid Semester Kelas X AP 2 .............................................
105
Lampiran 4 Hasil Pengamatan Awal.............................................................
106
Lampiran 5 Hasil Wawancara Observasi Awal Guru dan Siswa ..................
108
Lampiran 6 Daftar Pertanyaan Observasi Awal............................................
112
Lampiran 7 Tabulasi Observasi Awal ...........................................................
117
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Observasi Awal ............................................
120
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ..................................................................
122
Lampiran 10 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Penelitian dan Angket Uji Coba
123
Lampiran 11 Tabulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kesiapan Belajar .........
131
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Motivasi Belajar
133
Lampiran 13 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Lingkungan Sekolah ....................................................................................
134
Lampiran 14 Hasil Uji Validitas Variabel Kesiapan Belajar (X1) ................
135
Lampiran 15 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (X2) .................
137
Lampiran 16 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Sekolah (X3) .........
139
Lampiran 17 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkugan Sekolah .............................................
141
Lampiran 18 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian dan Angket Penelitian ............
142
Lampiran 19 Tabulasi Data Penelitian Variabel Kesiapan Belajar ...............
149
xviii
Lampiran 20 Tabulasi Data Penelitian Variabel Motivasi Belajar ...............
152
Lampiran 21 Tabulasi Data Penelitian Variabel Lingkungan Sekolah .........
155
Lampiran 22 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .......................
158
Lampiran 23 Deskriptif Persentase Variabel Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah ...........................................
159
Lampiran 24 Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Kesiapan Belajar
161
Lampiran 25 Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Motivasi Belajar
164
Lampiran 26 Deskriptif Persentase Per Indikator Variabel Lingkungan Sekolah ....................................................................................
167
Lampiran 27 Tabel Persiapan Analisis Regresi Linier .................................
170
Lampiran 28 Hasil Analisis Regresi .............................................................
172
Lampiran 29 Uji Asumsi Klasik ...................................................................
174
Lampiran 30 Nama Responden .....................................................................
177
xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting, setiap orang berhak memperoleh pendidikan, sesuai yang tertuang di dalam UUD 1945 pasal 31 (1) yang menyebutkan bahwa: “setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”, maka dari itu usaha pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia yaitu dengan adanya sekolah gratis. Program ini membantu anak–anak yang ingin bersekolah tetapi tidak mempunyai biaya. Anak–anak harus terus belajar dan sekolah supaya mendapat pengetahuan dan karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Sekolah dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan itu semua merupakan proses yang umumnya dilalui anak dalam jenjang pendidikan, sesuai dengan tingkatan atau umur mereka. Anak–anak yang nantinya setelah lulus ingin bekerja atau tidak meneruskan belajar ke perguruan tinggi, umumnya mereka memilih sekolah menengah kejuruan (SMK). Jumlah sekolah kejuruan di Indonesia ini banyak mulai dari yang negeri maupun swasta. Setiap sekolah kejuruan membekali siswa siswi mereka dalam hal keterampilan, sehingga setelah lulus dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja, bagi mereka yang tidak melanjutkan di perguruan tinggi. Pengertian belajar secara psikologis dalam Slameto (2010:2), belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan–perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
1
2
Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Belajar itu merupakan proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. Belajar dalam Rifa’i dan Catharina (2011:82) merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan presepsi seseorang. Dalam
proses belajar mengajar akan menghasilkan hasil belajar. Hasil
belajar dalam Rifa’i dan Catharina (2011:85) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspekaspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik, oleh karena itu, apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didik. Tujuan peserta didik merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukan bahwa belajar telah terjadi. Hasil belajar disekolah dilihat dari tuntas atau tidaknya seorang siswa dalam pelajaran yang ditempuhnya. Hasil belajar dapat memberikan manfaat bagi guru maupun siswa, bagi guru dapat digunakan untuk mengetahui informasi kemampuan belajar siswa dan pencapaian prestasi siswa dalam belajar, bagi siswa
3
mereka dapat mengetahui sejauh mana kemampuan mereka pada satu mata pelajaran tertentu, sehingga dapat membantu siswa dalam membuat perencanaan studi lanjutan. Hasil belajar di sekolah bisa dilihat dari nilai ulangan harian dan nilai ulangan tengah semester (UTS), nilai yang diberikan berupa angka, dari angka tersebut dapat dilihat seorang siswa sudah mencapai Kriteria Batas Minimal (KKM) atau belum, jika sudah memenuhi atau melebihi KKM itu menandakan seorang siswa sudah baik nilainya, jika belum maka seorang siswa harus memperbaiki dalam studi lanjutannya. Kriteria Ketuntasan Minimal tiap–tiap sekolah berbeda. Kriteria Ketuntasan Minimal di SMK Teuku Umar Semarang yaitu sebesar 75, dalam nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) siswa–siswi kelas X AP 1 dan X AP 2 pada pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Hasil belajar seharusnya siswa mendapat hasil yang bagus, tapi kenyataannya di kelas X jurusn AP di SMK Teuku umar ini hasil belajar sebagian besar siswa tidak tuntas, ini dibuktikkan dari hasil pengamatan observasi awal pada tanggal 11 Februari 2015 yang menyatakan hasil belajar siswa kurang maksimal karena ada beberapa siswa yang terlihat gugup saat menghadapi ulangan tengah semester, jam mengerjakkan ulangan tengah semester pada saat jam siang, siswa pada mengantuk dan sudah tidak bersemangat mengerjakkan. Berikut ini tabel data nilai UTS/ Mid Semester siswa kelas X AP 1 dan X AP 2 yang didapat dari guru AP.
4
Tabel 1.1 Jumlah Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X AP Tahun Pelajaran 2014/2015 Nilai Siswa Kelas KKM Dibawah Persen Diatas Persen Jumlah KKM KKM X AP 1 75 18 54,55 % 15 45,45% 33 X AP 2 75 27 79,41% 7 20,59% 34 Sumber : Data Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa hasil belajar kelas X AP masih belum optimal. Dapat dilihat kelas X AP 1 yang belum tuntas ada 18 siswa atau 54,55 %, yang sudah tuntas ada 15 siswa atau 45,45%, sedangkan untuk kelas X AP 2 yang belum tuntas ada 27 siswa atau 79,41%, yang sudah tuntas ada 7 siswa atau 20,59%, presentase yang belum tuntas dengan yang sudah tuntas lebih besar yang belum tuntas. Faktor–faktor yang memberikan kontribusi terhadap hasil belajar dalam Slameto (2010:54) adalah kondisi internal dan eksternal. Faktor internal seperti faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan, sedangkan faktor eksternal meliputi, faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Untuk dugaan sementara pencapaian hasil belajar belum optimal pada mata pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran siswa kelas X AP karena dipengaruhi oleh faktor kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 11 Februari 2015, saat akan dimulai pelajaran ada beberapa siswa yang masih mengobrol dengan teman sebangku, jika tidak ditegur tidak diam, untuk buku panduan satu meja ada satu buku panduan, kesiapan belajar siswa kurang, selain itu hasil wawancara
5
dengan guru AP Bu Rumdihastuti S.Pd. pada tanggal 14 Februari 2015 untuk mengetahui kesiapan awal siswa, menurut beliau siswa susah digerakkan untuk belajar, ketika akan diadakan ulangan, sudah diberi tahu, tapi tetap saja tidak belajar, selain itu untuk buku panduan sudah baik karena disediakan oleh perpus. Kesiapan dalam Slameto (2010:113) adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi respon. Kesiapan belajar yang baik akan berpengaruh baik juga terhadap hasil belajar. Kesiapan belajar yang seharusnya, siswa saat akan dimulai pelajaran sudah siap tidak ada yang mengobrol, tapi kenyataannya ada beberapa siswa yang masih mengobrol ketika akan dimulai pelajaran, lalu seharusnya saat guru menerangkan siswa mendengarkan dan memperhatikan tapi kenyataannya tidak. Ini dibuktikan dengan hasil pengamatan observasi awal yang sudah diterangkan diawal dan hasil angket observasi awal yang dibagikan kepada 31 siswa untuk melihat gambaran awal tentang peran kesiapan belajar, yaitu sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5
Tabel 1.2 Data Peran Kesiapan Belajar Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 Interval Frekuensi Persentase Kriteria 21 – 24 5 siswa 16,13% Sangat Siap 17 – 20 8 siswa 25,81% Siap 13 – 16 8 siswa 25,81% Cukup 9 -12 9 siswa 29,03% Kurang Siap 5–8 1 siswa 3,22% Tidak Siap Jumlah 31 100% Sumber : Data Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang
6
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa kondisi kesiapan belajar siswa dalam keadaan kurang siap. Hal ini dapat dilihat melalui penyebaran angket kepada 31 siswa. Hasilnya menunjukkan paling banyak ada 9 siswa termasuk dalam kreteria kurang siap. Dengan melihat kondisi di atas, maka kesiapan belajar siswa perlu dikaji dalam penelitian ini. Jurnal yang dapat mendukung penelitian ini adalah jurnal dari Antara I Nyoman Runia dengan judul “Pengaruh Kesiapan Dan Transfer Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Di SMA Negeri 1 Ubud” menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar secara signifikan yang terlihat dari nilai signifikansi 0,009<0,05. Motivasi dalam Sardiman (2012:75) dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Hasil pengamatan, saat guru menjelaskan materi ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan, mengobrol dengan teman sebangku, saat diberi tugas ada beberapa siswa tidak mengerjakan dengan sungguh–sungguh, ada pula siswa yang mengerjakan tugas dengan mencontek milik teman tidak mengerjakan sendiri, ketika pengumpulan tugaspun ada beberapa siswa yang mengumpulkan tidak sesuai dengan kesepakatan atau mengumpulkan lebih dari batas waktu pengumpulan tugas. Selain itu hasil wawancara dengan guru AP saat siswa diberi kesempatan untuk bertanya, siswa yang bertanya tidak banyak, hanya beberapa.
7
Motivasi belajar yang seharusnya, siswa tepat waktu saat mengumpulkan tugas, tapi kenyataannya tidak, saat pengumpulan tugas ada beberapa siswa yang tidak tepat waktu mengumpulkan. Ini dibuktikan dengan hasil pengamatan observasi awal yang sudah diterangkan diawal dan hasil angket observasi awal yang dibagikan kepada 31 siswa untuk melihat gambaran awal tentang peran kesiapan belajar, yaitu sebagai berikut :
No
Tabel 1.3 Data Peran Motivasi Belajar Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1
21 – 24
7 siswa
22,58%
Sangat Tinggi
2
17 – 20
10 siswa
32,26%
Tinggi
3
13 – 16
13 siswa
41,94%
Cukup
4
9 -12
-
0,00%
5
5–8
1 siswa
3,22%
31
100%
Jumlah
Kurang Tinggi Tidak Tinggi
Sumber : Data Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang Tabel 1.3 menunjukkan bahwa kondisi motivasi belajar siswa dalam keadaan cukup. Hal ini dapat dilihat melalui penyebaran angket kepada 31 siswa. Hasilnya menunjukkan paling banyak ada 13 siswa termasuk dalam kreteria cukup. Dengan melihat kondisi di atas, maka motivasi belajar siswa perlu dikaji dalam penelitian ini. Jurnal yang dapat mendukung penelitian ini adalah jurnal dari Kurniawan Rizal dengan judul “Pengaruh Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Peralatan
8
Kantor Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013” menunjukkan bahwa besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 11,95%. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sardiman (2012:75) yang mengungkapkan bahwa hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat, sedangkan pendapat Rifa’i dan Catharina (2011:160) pentingnya motivasi dalam belajar yaitu sebagai berikut: “Motivasi adalah penting, bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi konsep tersebut. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai oleh anakyang termotivasi akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Walaupun begitu, hal itu kadang–kadang menjadi masalah, karena motivasi bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi peserta didik anak itu rendah, umumnya diasumsikan bahwa prestasi peserta didik anak yang bersangkutan rendah”. Faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar dilihat dari faktor eksternnya adalah lingkungan sekolah, pengamatan awal terlihat hubungan siswa dengan guru baik, ketika berpapasan dengan guru siswa menyapa, hubungan dengan teman sekelas juga baik, tetapi ada beberapa siswa yang memakai seragam tidak rapi, saat akan dimulai pelajaran ada beberapa siswa yang masih belum diam, saat masuk sekolah ada beberapa siswa yang terlambat masuk kelas, ada beberapa siswa yang tidak menaati peraturan sekolah, seperti saat guru tidak di kelas, siswa keluar kelas membeli makanan di kantin, perbuatan itu dalam aturan sekolah tidak memperbolehkan. Hasil wawancara dengan tiga siswa, mereka ada yang tepat waktu sampai sekolah dan ada juga yang terlambat. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar dalam Slameto (2010:64) mencakup metode
9
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Lingkungan sekolah yang seharusnya, siswa datang kesekolah tepat waktu, tapi kenyataannya tidak, ada beberapa siswa yang terlambat masuk sekolah, lalu seharusnya ketika guru tidak dikelas siswa tetap dikelas, tapi kenyataannya ketika guru tidak dikelas mereka pergi ke kantin. Ini dibuktikan dengan hasil pengamatan observasi awal yang sudah diterangkan diawal dan hasil angket observasi awal untuk melihat gambaran awal tentang peran kesiapan belajar, yaitu sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5
Tabel 1.4 Data Peran Lingkungan Sekolah Siswa Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 Interval Frekuensi Persentase Kriteria 21 – 24 6 siswa 19,36% Sangat Baik 17 – 20 9 siswa 29,03% Baik 13 – 16 15 siswa 48,39% Cukup 9 -12 0,00% Kurang Baik 5–8 1 siswa 3,22% Tidak Baik Jumlah 31 100% Sumber : Data Kelas X AP SMK Teuku Umar Semarang Tabel 1.4 menunjukkan bahwa kondisi lingkungan sekolah siswa dalam
keadaan cukup. Hal ini dapat dilihat melalui penyebaran angket kepada 31 siswa. Hasilnya menunjukkan paling banyak ada 15 siswa termasuk dalam kreteria cukup. Dengan melihat kondisi di atas, maka lingkungan sekolah siswa perlu dikaji dalam penelitian ini, didukung penelitian Rizal Kurniawan (2014) menunjukkan bahwa besarnya pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
10
sebesar 30,7 %. Lingkungan sekolah yang baik atau mendukung kegiatan belajar, akan mempengaruhi hasil belajar yang baik. Berdasarkan uraian di atas serta dengan melihat kesenjangan antara teori dan fakta yang terjadi di SMK Teuku Umar Semarang, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Teuku Umar Semarang” 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka dapat rumusan masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana gambaran umum tentang kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah secara simultan terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang ?
2.
Adakah pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah secara simultan terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan
Administrasi
Perkantoran
Siswa Kelas
X Jurusan
Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang ? 3.
Adakah pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang ?
11
4.
Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang ?
5.
Adakah pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang ?
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang kesiapan belajar, motivasi belajar, dan lingkungan sekolah secara simultan terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. 2. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar, dan lingkungan sekolah secara simultan terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. 3. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. 4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
12
Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. 5. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis (manfaat bagi ilmu pengetahuan) Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan
atau
mengembangkan
wawasan
baru
dalam
pembelajaran
administrasi perkantoran. 1.4.2 Manfaat Praktis a). Bagi guru sebagai informasi agar lebih dapat meningkatkan pengawasan dan proses belajar mengajar. b). Bagi siswa dapat digunakan sebagai tolak ukur hasil prestasi dalam belajar sehingga siswa dapat melihat hasil yang telah diraihnya dan untuk dapat lebih meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik. c). Bagi peneliti dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil pengamatan langsung serta dapat memahami penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Tentang Hasil Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Menurut pengertian secara psikologis, belajar meruapakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan–perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut : “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2010:2). Menurut Sardiman (2012:20-21) belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, lalu si subjek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya, kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan
yang
merupakan
sebagian
kegaiatan
menuju
terbentuknya
kepribadian seutuhnya. Relevan dengan ini, ada pengertian bahwa belajar adalah penambahan pengetahuan.
13
14
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan,kepribadian, dan bahkan persepsi orang, oleh karena itu dengan menguasai konsep dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologi. 2.1.2 Tujuan Belajar Menurut Sardiman (2012:25-29) tujuan belajar ada tiga jenis, yaitu : 1.
Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Jenis interaksi atau cara yang digunakan untuk kepentingan pada umumnya dengan model presentasi, pemberian tugas-tugas bacaan. Cara demikian, siswa akan diberikan pengetahuan sehingga menambah pengetahuannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri untuk mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya pengetahuannya. 2. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu ketrampilan, keterampilan sifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, termasuk dalam hal ini masalah-masalah teknik dan pengulangan, sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah–masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta kreatifitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah, jadi semata–mata bukan soal pengulangan, tetapi mencari jawab yang cepat dan tepat. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan itu akan menuruti kaidah-kaidah dan bukan semata–mata hanya menghafal atau meniru. 3. Pembentukan sikap Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai,oleh karena itu guru tidak sekedar
15
pengajar tapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilainilai itu kepada anak didiknya. Dilandasi nilai–nilai itu, anak didikan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajari. Cara berinteraksi atau metode-metode yang digunakan misalnya dengan diskusi. 2.1.3 Prinsip–Prinsip Belajar Prinsip–prinsip belajar menurut Slameto (2010:27-28), yaitu : a.
Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar 1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. 2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. 3. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. 4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b. Sesuai hakikat belajar 1. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya. 2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. 3. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang diharapkan. c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari 1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. 2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya. d. Syarat keberhasilan belajar 1. Belajar memerlukan sarana yanng cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. 2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali–kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa. 2.1.4 Unsur–Unsur Belajar Unsur–unsur belajar menurut Rifai dan Catharina (2011:84-85), yaitu: 1.
Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan
16
2.
3.
4.
belajar. Peserta didik memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan, otak yang digunakan untuk mentrasformasikan hasil penginderaan ke dalam memori yang kompleks, dan syaraf atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukkan apa yang telah dipelajari. Rangsangan (stimulus). Peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik disebut stimulus. Banyak stimulus yang berada di lingkungan seseorang. Suara, sinar, warna, panas, dingin, tanaman, gedung, dan orang adalah stimulus yang selalu berada di lingkungan seseorang, agar peserta didik mampu belajar optimal, ia harus memfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati. Memori. Memori yang ada pada peserta didik berisi pelbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya. Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon. Peserta didik yang sedang mengamati stimulus akan mendorong memori memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Respon dalam peserta didik diamati pada akhir proses belajar yang disebut dengan perubahan perilaku atau perubahan kinerja. Keempat unsur belajar tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Kegiatan belajar akan terjadi pada diri peserta didik apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya stimulus tersebut, apabila terjadi perubahan perilaku, maka perubahan perilaku itu menjadi indikator bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar. 2.1.5 Hasil Belajar Kemampuan masing–masing siswa berbeda–beda. Hasil belajar yang dicapai juga berbeda–beda. Menurut Tu’u (2004:5) hasil belajar merupakan sesuatu yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, atau kalimat dan dapat dicerminkan hasil yang telah dicapai oleh sikap siswa dalam periode tertentu. Menurut Rifa’i dan Catharina (2011:85) hasil belajar merupakan perubahan
17
perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa, oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perilaku yang diperoleh adalah berupa pengusaan konsep, sedangkan menurut Sudjana (2009:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Jadi hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa ketika mengerjakan tugas atau kegiatan belajar dalam bentuk simbol, angka atau huruf. 2.1.6 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Slameto (2010:54-72) faktor–faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern ada 3 faktor yaitu: 1.
Faktor Jasmaniah a. Faktor Kesehatan Kesehatan seseorang sangat berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan/kelainan-kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya. Seseorang agar dapat belajar dengan baik harus mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu menindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah. b. Cacat Tubuh Keadaan cacat tubuh mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaklah ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya tadi. 2. Faktor Psikologis Ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang memepengaruhi belajar. Faktor–faktor itu adalah :
18
a. Intelegensi Inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif mengetahui relasi dan mempelajarinya cepat. Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. b. Perhatian Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata–mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Hasil belajar agar menjadi baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Siswa agar dapat belajar dengan baik, usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai denga hobi atau bakatnya. c. Minat Minat adalah sebagai berikut : “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content” artinya minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus–menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik–baiknya, karena tidak ada daya tarik siswa. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar. Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar denngan cara menjelaskan hal–hal yang berhubungan dengan cita–cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu. d. Bakat Bakat atau aptitude adalah : “the capacity to learn”, dengan perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan lebih cepat dapat mengetik dengan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang/tidak berbakat di bidang itu. Dari uraian di atas jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu. Penting untuk mengetahui bakat siswa
19
dan menempatkan siswa belajar di sekolah yang sesuai dengan bakatnya. e. Motif Pengertian motif sebagai berikut : Motive is an effective-conative factor which operates in determining the direction of an individual's behavior to words an end or goal, consioustly apprehended or unconsioustly. Jadi motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya. f. Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat–alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. g. Kesiapan Kesiapan atau readiness adalah : preparedness to respond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3. Faktor kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehiungga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi terus menerus memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal–hal yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya. Kelelahan mempengaruhi belajar. Siswa agar dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya, sehingga perilaku diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan. Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu (Slameto, 2010:6064). Faktor ekstern ada 3 faktor, yaitu :
20
1.
Faktor Keluarga a. Cara Orang Tua Mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Hal ini jelas dan dipertegas dengan pertanyaannya yang menyatakan bahwa: Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama, keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia. b. Relasi Anggota Keluarga Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri c. Suasana Rumah Anak agar dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tenteram selain anak kerasan/betah tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik. d. Keadaan Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain–lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku–buku dan lain–lain. e. Pengertian Orang Tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua, bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang–kadang anak mengalami lemah semangat, orangtua wajib, memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Orang tua jika perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya. f. Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan–kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
21
2.
Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup : a. Metode Mengajar Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode belajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar guru yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar. b. Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegitan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengambangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. c. Relasi Guru dengan Siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. d. Relasi Siswa dengan Siswa Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan–tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar. e. Disiplin Sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan karyawan dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah dan lain–lain. Dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik dalam sekolah, dirumah dan di perpustakaan, agar siswa disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin. f. Metode belajar Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Cara belajar yang tepat akan efektif pula
22
3.
hasil belajar siswa itu. Siswa perlu belajar setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar. Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Kegiatan siswa dalam masyarakat dibagi menjadi : a. Kegiatan Siswa Dalam Masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya, tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, belajarnya akan terganggu. Kegiatan siswa dalam masyarakat perlu dibatasi supaya jangan sampai menganggu belajarnya. b. Mass Media Mass media termasuk didalamnya yaitu bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik–komik dan lain–lain. Semuanya ada dan beredar dalam masyarakat. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya, sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa, maka perlu kiranya siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. c. Teman Bergaul Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Siswa agar dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik–baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana. d. Bentuk Kehidupan Masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang–orang yang mempunyai kebiasaan tidak baik akan berpengaruh jelek kepada siswa yang berada disitu. Siswa tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang–orang sekitarnya, akibatnya belajar terganggu dan siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan–perbuatan yang selalu dilakukan orang–orang di sekitarnya yang tidak baik tadi, maupun sebaliknya., maka dari itu perlu untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap siswa sehingga dapat belajar dengan.
23
2.2 Tinjauan Tentang Kesiapan Belajar Siswa 2.2.1 Pengertian Kesiapan Belajar Menurut Slameto (2010:113-114) kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Menurut Thorndike dalam Slameto (2010:114) kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Kesiapan individu sebagai seorang peserta didik dalam belajar akan menentukan kualitas proses dan prestasi belajar peserta didik. Menurut Soejanto (1991:5) kesiapan diri peserta didik sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam kegiatan belajar. Keberhasilan peserta didik melakukan kesiapan sebelum mengikuti pelajaran dapat menentukan kesuksesan peserta didik dalam belajar, sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Berhasil tidaknya suatu pembelajaran tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Berdasarkan penjelasan diatas maka kesiapan belajar adalah kondisi siswa cenderung siap memberi respons sebagai prasyarat untuk belajar yang berikutnya, jadi apabila siswa sebelum pelajaran sudah siap dalam arti sudah siap untuk menerima pelajaran dan sebelumnya siswa tersebut sudah belajar, maka siswa tersebut akan bertambah mengerti tentang materi yang diajarkan. 2.2.2 Prinsip–Prinsip Kesiapan Belajar Menurut Slameto (2010:115) prinsip–prinsip kesiapan ada 4, yaitu sebagai berikut : 1. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi). 2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman.
24
3. Pengalaman–pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan. 4. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentuk dalam masa perkembangan. 2.2.3 Faktor-Faktor Kesiapan Belajar Menurut Slameto (2010:113) kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu: 1.
2.
3.
Kondisi fisik, mental, emosional Kondisi fisik yang dimaksud misal lelah, keadaan dan alat indera dan lain-lain, dan permanen (cacat tubuh). Kondisi mental menyangkut kecerdasan siswa, misalnya, kecakapan seseorang dalam memberi pendapat, berbicara dalam forum diskusi, dan rasa percaya diri terhadap kemampuan. Kondisi emosional adalah kemampuan siswa untuk mengatur emosinya dalam menghadapi masalah, misalnya saat kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, hasrat kesungguhan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar. Kondisi emosional juga mempengaruhi kesiapan untuk berbuat sesuatu, hal ini karena ada hubungannya dengan motif. Kebutuhan–kebutuhan, motif, dan tujuan Kebutuhan adalah rasa membutuhkan terhadap materi yang diajarkan. Hubungan antara kebutuhan, motif, tujuan dan kesiapan adalah sebagai berikut: a. Kebutuhan ada yang disadari dan ada yang tidak disadari. b. Kebutuhan yang tidak disadari akan mengakibatkan tidak adanya dorongan untuk berusaha. c. Kebutuhan mendorong usaha, dengan kata lain timbul motif. Motif tersebut diarahkan ke pencapaian tujuan. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari Keterampilan dan pengetahuan adalah kemahiran, kemampuan,dan pemahaman yang dimiliki siswa terhadap materi yang hendak diajarkan termasuk materi-materi lain yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. Kebutuhan yang disadari akan mendorong usaha atau akan membuat seseorang selalu siap untuk berbuat. Kebutuhan akan sangat menentukan kesiapan belajar. Siswa yang sepenuhnya belum menguasai materi permulaan, maka ia akan belum siap untuk belajar materi berikutnya, sehingga harus ada prasyarat didalam belajar.
25
2.2.4 Indikator Kesiapan Belajar Berdasarkan faktor–faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar dalam Slameto (2010:113), penelitian ini yang digunakan sebagai indikator kesiapan belajar yaitu : 1. Kondisi fisik, mental dan emosional 2. Kebutuhan–kebutuhan, motif dan tujuan 3. Keterampilan, pengetahuan, dan pengertian yang lain yang telah dipelajari 2.3 Tinjauan Tentang Motivasi Belajar Siswa 2.3.1 Pengertian Motivasi Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2012:73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Menurut Hamalik (2014:158) motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Mulyasa (2009:195) berpendapat bahwa “motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya perilaku seseorang kearah suatu tujuan tertentu”. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan atau melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.
26
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Jadi kesimpulannya motivasi adalah dorongan yang menyebabkan seseorang mencapai tujuan tertentu. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat (Sardiman, 2012:75). 2.3.2 Fungsi Motivasi Dalam Belajar Ada 3 fungsi motivasi menurut Sardiman (2012:85), yaitu: 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan–perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan–perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. 2.3.3 Macam–Macam Motivasi Macam-macam motivasi menurut Biggs dan Telfer (dalam Subini 2011:93) dibedakan menjadi empat kelompok: 1. Motivasi Instrumental Motivasi instrumental terjadi jika seseorang yang belajar karena menginginkan hadiah atau bahkan menghindari hukuman. Misalnya, mau berangkat sekolah karena mendapat uang saku atau jika tidak berangkat maka dimarahi orangtua dan sebagainya. 2. Motivasi Sosial Motivasi sosial merupakan motivasi belajar seseorang yang melibatkan orang lain seperti dalam pengerjaan tugas, misalnya orang yang mempunyai motivasi sosial tinggi peranannya dalam mengerjakan tugas kelompok sangat menonjol.
27
3. Motivasi Berprestasi Motivasi berprestasi merupakan motivasi seseorang karena ingin meraih prestasi atau keberhasilan yang sudah ditetapkan sendiri, misalnya agar lulus ujian dengan nilai minimal 8 maka harus rajin belajar dan sebagainya. 4. Motivasi Intrinsik Motivasi yang diperoleh karena keingininnya sendiri, misalnya seseorang yang bercita-cita menjadi pilot maka tujuannya fokus pada keingininannya menjadi seorang pilot. 2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Rifa‟i dan Catharina (2011:162) berpendapat bahwa ada enam faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, antara lain: 1. Sikap Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi dan emosi yang dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. 2. Kebutuhan Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang memandu peserta didik untuk mencapai tujuan. 3. Rangsangan Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. 4. Afeksi Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional, kecemasan, kepedulian dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar. 5. Kompetensi Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperoleh kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa peserta didik secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Peserta didik secara intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. 6. Penguatan Prinsip penguatan (reinforcement) adalah salah satu hukum psikologi paling fundamental. Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan kemungkinan respon. 2.3.5 Faktor-Faktor yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Beberapa faktor yang dapat menurunkan motivasi belajar seseorang menurut Subini (2011:94-100) yaitu:
28
1. Ketidaknyaman Fisik merupakan aspek fisiologis atau penampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar. Seorang siswa biasanya selalu memperhatikan penampilan fisiknya, jika fisiknya tidak membuat ia nyaman, motivasi belajarnya pun akan menurun. 2. Materi yang terlalu sulit atau mudah Motivasi belajar seseorang juga dipengaruhi oleh sulit tidaknya suatu materi, meskipun tingkat kesulitan masing-masing juga tidak sama. Ada yang menganggap pelajaran tertentu seperti kalkulus, fisika, kimia termasuk materi yang sulit, tetapi ada juga yang menganggap bahwa itu bukanlah pelajaran yang harus dipusingkan. Orang yang menganggap mata pelajaran tertentu sulit akan sangat berpengaruih pada motivasi belajarnya. 3. Frustasi Frustasi pada seseorang akan mempengaruhi konsentrasi dan motivasinya dalam menyimak pelajaran yang ada. Seseorang yang mengalami frustasi lebih banyak tenggelam dalam masalahnya daripada menyerap pelajaran yang diberikan. Motivasi untuk terus belajar akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya, oleh karena itu hendaknya tidakmencampuradukkan semua masalah yang ada karena setiap orang mempunyai problema masing-masing yang harus dicari jalan keluarnya. Semakin menumpuk masalah maka semangat untuk belajar akan semakin menurun. 4. Persaingan yang tidak sehat Persaingan yang tidak sehat juga dapat mengganggu motivasi belajar seseorang. Sementara setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbedabeda. Terkadang dalam ujian ada anak yang berbuat curang dengan mencontek pekerjaan teman. Seseorang yang rela belajar mati-matian dan meraih hasil yang sempurna tentu akan kecewa jika mendapati temannya yang tidak pernah belajar memperoleh nilai sama. Apabila hal ini dibiarkan terus-menerus, motivasi belajar akan hilang seiring dengan menjamurnya cara memperoleh hasil yang tidak jujur seperti mencontek buku atau mengutip pekerjaan teman. 5. Presentasi yang membosankan Proses kegiatan belajar mengajar tidak pernah terlepas dari cara guru menyampaikan pelajaran. Bagaimana gaya seorang guru dalam menyampaikan materi akan sangat mempengaruhi konsentrasi dan motivasi seseorang dalam menangkap informasi. 6. Kehilangan harga diri Harga diri dalam dunia pendidikan juga layak diperhatikan karena akan sangat berpengaruh dalam menentukan sikap selanjutnya dalam mengikuti pelajaran. Jangan sampai seorang guru mempermalukan anak di hadapan kawan-kawan lainnya, seperti membuka aib saat dikelas, jika seorang guru mempermalukan siswa di depan kelas atau di hadapan kawan-kawannya,
29
niscaya selama proses pelajaran itu ia tidak akan respek lagi, baik terhadap gurunya maupun materi pelajarannya. 7. Menguji yang belum diajarkan Tidak semua anak mau mengulang pelajaran yang sudah diajarkan ketika sampai dirumah, oleh karena itu anak yang tidak suka akan protes saat ulangan mendadak, apalagi jika bahannya belum pernah diberikan. Mereka lebih banyak melakukan protes daripada mengerjakan apa yang diperintahkan. Apabila hal ini terjadi, kemungkinan besar konsentrasi anak akan menurun. Hal ini disebabkan karena berpikir hasil ulangannya pasti akan jelek. 2.3.6 Penerapan Motivasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran Jamaris (2013:89-91) berpendapat motivasi merupakan faktor yang penting dalam proses pendidikan dan pembelajaran, oleh karena itu perlu menentukan model penerapan motivasi yang dapat meyakinkan bahwa peserta didik memiliki kesempatan untuk mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran tersebut. Hal ini perlu menjadi bahan pertimbangan adalah menghindarkan peserta didik dari stres yang tidak dibutuhkan, memberi kesempatan pada mereka untuk berkreativitas dan meningkatkan diri. Model motivasi yang dapat diterapkan dalam mendorong kemajuan siswa adalah sebagai berikut: 1. Sebelum proses pendidikan dan pembelajaran: Asesmen kebutuhan siswa dan kemauan untuk berprestasi. Sebelum proses pendidikan/pembelajaran dilakukan, pendidik perlu mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui motivasi siswa terhadap proses pendidikan/pembelajaranyang akan dijalani. 2. Selama proses pendidikan dan pembelajaran berlangsung Motivasi yang dilakukan selama proses pendidikan atau pembelajaran bertujuan untuk menjaga kestabilan semangat dan emosi siswa dalam mengikuti proses tersebut. Berbagai tindakan yang dapat dilakukan diantaranya menstimulasi keinginan siswa, memelihara iklim emosi yang positif selama proses pembelajaran berlangsung, selama proses belajar berlangsung stres pada siswa perlu diminimalisir, apabila motivasi internal siswa lemah maka pendidik dapat melakukan motivasi eksternal dengan jalan memberi tugas. 3. Akhir proses pendidikan/pembelajaran Akhir proses pembelajaran, motivasi siswa sangat dipengaruhi oleh pencapaian hasil belajar yang diperolehnya, oleh sebab itu di akhir proses belajar siswa perlu memperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang perlu mendapatkan perhatiannya dalam upaya meningkatkan pencapaian hasil belajarnya.
30
2.3.7 Ciri – Ciri Motivasi Menurut Sardiman (2012:83) motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri–ciri sebagai berikut : a. b.
c.
d. e. f.
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya). Menunjukkan minat terhadap bermacam macam masalah untuk orang dewasa (misalnya maslah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya). Cepat bosan pada tugas–tugas yang rutin (hal–hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) Senang mencari dan memecahkan masalah soal–soal.
2.3.8 Indikator Motivasi Belajar Berdasarkan ciri–ciri yang telah dijelaskan diatas sesuai dengan apa yang dijelaskan Sardiman (2012:83), maka indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut : 1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Dapat mempertahankan pendapatnya 5. Senang mencari dan memecahkan soal–soal 2.4 Tinjauan Tentang Lingkungan Sekolah 2.4.1 Pengertian Lingkungan Sekolah Lingkungan berperan penting dalam perkembangan perilaku manusia khususnya lingkungan sekolah, sebab dari lingkungan sekolah, siswa diharapkan
31
dapat merubah perilakunya sesuai yang diharapkan. Sekolah dengan lingkungan yang menunjang bagi kesuksesan pendidikan maka sekolah itu secara langsung dan tidak langsung memberikan dampak positif terhadap perubahan perilaku siswa. Selain memberikan perubahan perilaku, lingkungan sekolah yang baik akan meningkatkan motivasi belajar siswa (Djamarah, 2010:95). Menurut Hamalik (2003:195) lingkungan adalah sesuatu yang ada dialam sekitar yang memiliki makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu. Menurut Tu’u (2004:1) “lingkungan sekolah dipahami sebagi lembaga pendidikan formal, dimana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik”. Dalam Supardi (2003:2) “lingkungan sekolah adalah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada didalam ruang yang kita tempati”, sedangkan menurut Sutomo (2011:57) “lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak dan merupakan lingkungan pendidkan formal yang membantu orang tua dalam mengemban tanggung jawab pendidikan”. Yusuf Syamsu (2009:54) berpendapat bahwa : “Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengambangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional maupun sosial” Menurut gerakan disiplin nasional dalam Tu’u, (2004:11-18) “lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilainilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya”. Di sekolah diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran dan latihan. Di sekolah nilai-nilai
32
etik, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan, oleh karena itu sekolah menjadi wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku dan prestasi seorang siswa. Jadi dapat diartikan lingkungan sekolah adalah jumlah benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program pendidikan yang membantu siswa untuk dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki. 2.4.2 Faktor–Faktor Lingkungan Sekolah Menurut Slameto (2010:64-69) faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup : 1.
2.
3.
4.
Metode Mengajar Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar itu mempengaruhi belajar. Metode belajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar guru yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehiingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar. Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengambangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Relasi Guru dengan Siswa Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Relasi Siswa dengan Siswa Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan–tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok, akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Menciptakan
33
relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar. 5. Disiplin Sekolah Mengatakan kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan karyawan dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah dan lain–lain, dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik dalam sekolah, dirumah dan di perpustakaan. Siswa agar disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin pula. 6. Alat Pelajaran Alat pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula. 7. Waktu Sekolah Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang hari, sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa. Jadi memilih waktu sekolah yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajar. 8. Standar Pelajaran di Atas Ukuran Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di ata ukuran standar, akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru, bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru semacam itu merasa senang, tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. 9. Keadaan Gedung Jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing– masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai di dalam setiap kelas. 10. Metode belajar Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Siswa perlu belajar setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar. 11. Tugas Rumah Waktu belajar terutama adalah di sekolah, di samping untuk belajar waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan–kegiatan lain, maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah.
34
Sekolah ketika berhasil menciptakan suasana kondusif bagi pembelajaran, hubungan dan komunikasi per orang disekolah berjalan dengan baik, metode pembelajaran aktif interaktif, sarana penunjang cukup memadai, siswa tertib disiplin, maka kondisi tersebut mendorong siswa saling berkompetisi dalam pelajaran sehingga diharapkan dapat membuat hasil belajar siswa akan tinggi (Tu’u, 2004:81). 2.4.3 Indikator Lingkungan Sekolah Berdasarkan faktor–faktor yang mempengaruhi lingkungan sekolah menurut Slameto (2010:64-69), dalam penelitian ini indikator lingkungan sekolah yaitu : 1.
Metode Mengajar
2.
Kurikulum
3.
Relasi Guru Dengan Siswa
4.
Relasi Siswa Dengan Siswa
5.
Disiplin Sekolah
6.
Fasilitas Sekolah
2.5 Penelitian Terdahulu Untuk mendukung kerangka berfikir yang akan disusun, maka peneliti menyajikan jurnal-jurnal hasil penelitian sebelumnya yang relevan sebagai referensi dan sebagai penguat dalam melaksanakan penelitian. Jurnal tersebut yaitu sebagai berikut :
35
Nama No
Hasil Penelitian
Judul Peneliti
1.
Rizal
Pengaruh
Lingkungan Pengambilan
Kurniawan
Sekolah, Motivasi Belajar menggunakan
metode
(2014)
Dan
sampel
Fasilitas
Terhadap
sampel
Belajar penetapan
Hasil
Belajar propotional random sampling
Siswa Pada Mata Pelajaran secara acak dengan undian. Peralatan Kantor Kelas X Pengumpulan
data
Administrasi Perkantoran menggunakan
angket,
SMK Negeri 1 KUDUS dokumentasi dan observasi. Tahun
Pelajaran
2012/2013 2.
I
Nyoman Pengaruh Kesiapan Dan Penelitian ini termasuk dalam
Runia
Transfer Belajar Terhadap penelitian
deskriptif
dan
Antara, dkk Hasil Belajar Ekonomi Di kausal. (2014)
SMA Negeri 1 UBUD
Pengambilan
sampel
dilakukan
metode
dengan
proportional
stratified
random sampling. Metode pengumpulan data dengan angket. 3.
Destian
Pengaruh
Nutrisiana
Belajar, Cara Belajar, Dan
menggunakan
(2013)
Kemampuan
angket
Ekonomi
Motivasi
Sosial Orang
Terhadap Hasil
Tua Belajar
Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MA Al-Asror Semarang Tahun Ajaran 2012/2013
Metode pengumpulan data
Teori
dan
kuisioner, dokumentasi.
menggunakan
teori
dari Uno (2013) dan Wandi (2013).
36
2.6 Kerangka Berpikir dan Pengembangan Hipotesis 2.6.1 Kerangka Berpikir Dalam kegiatan belajar, hasil belajar merupakan hasil usaha belajar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa menurut Slameto (2010:54-72). Faktor yang mempengaruhi belajar ada dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu sendiri atau faktor intern dan faktor dari luar diri individu itu sendiri atau faktor ekstern. Faktor intern meliputi : kesehatan, kecerdasan, bakat, cacat tubuh, perhatian, minat, kesiapan,
motivasi, dan
kematangan. Faktor ektern meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Beberapa faktor intern dan faktor estern tersebut, kesiapan, motivasi dan lingkungan sekolah diduga sebagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam penelitian ini. Menurut Slameto (2010:113) kesiapan belajar adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi. Antara (2014) menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan anatara kesiapan belajar dengan hasil belajar siswa. Selain kesiapan belajar, faktor lainnya yaitu motivasi belajar. Sardiman (2012:75) menyebutkan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan darikegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Peranan motivasi yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Seorang siswa
37
yang memiliki intelegensi cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Pernyataan ini didukung dengan jurnal penelitin Nutrisiana (2013), yang hasilnya menyatakan bahwa variabel motivasi belajar mayoritas dalam kategori sedang, yakni sebesar 32%. Selain dua faktor diatas, lingkungan sekolah diduga juga memberikan pengaruh terhadap hasil belajar. Lingkungan sekolah adalah faktor ekstern yang menpengaruhi hasil belajar siswa. Lingkungan yang kondusif dan nyaman akan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan. Kegiatan belajar dan pengajaran dengan metode yang bervariasi yang diberikan kepada siswa, siswa akan menerima materi dengan baik karena tidak membosankan. Hubungan guru dengan siswa yang baik, hubungan antar siswa dalam kelas yang baik, adanya persaingan yang sehat antar siswa dalam kelas, memakai seragam rapi, tepat waktu masuk kelas, kelas bersih nyaman untuk melaksanakan kegiatan belajar, keadaan gedung yang memadai, jika semua baik, maka hasil belajar akan baik juga. Seperti dalam jurnal penelitian Kurniawan (2014) hasilnya ada pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar sebesar 30,7%. Berdasarkan uraian di atas, penulis berasumsi bahwa dengan kesiapan, motivasi dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi hasil belajar. Adapun kerangka berpikir dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut :
38
Kesiapan Belajar : 1. Kodisi fisik, mental dan emosional 2. Kebutuhan–kebutuhan, motif dan tujuan 3. Ketrampilan, pengetahuan, dan pengaertian yang lain yang telah dipelajari (Slameto, 2010: 113) Motivasi Belajar : 1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Dapat mempertahankan pendapatnya 5. Senang mencari dan memecahkan soal-soal (Sardiman, 2012:83)
Hasil Belajar Siswa : Nilai Ulangan Tengah Semester (Permendiknas No. 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan)
Lingkungan Sekolah : 1.Metode Mengajar 2. Kurikulum 3. Relasi guru dengan siswa 4. Relasi siswa denngan siswa 5. Disiplin sekolah 6. Fasilitas sekolah (Slameto, 2010:64-69)
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
39
2.6.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul yang harus diuji secara empiris dengan alat uji yang ada (Arikunto, 2013:71). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 : Ada pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah secara simultan terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. H2 : Ada pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. H3 : Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsi Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. H4 : Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif di sebut sebagai motode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme (Sugiyono, 2013:7). Penelitian kuantitatif banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasil penelitian pun diwujudkan dalam angka (Arikunto, 2013:27). Penelitian ini juga merupakan penelitian kausal komparatif, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan sebab akibat dengan cara tertentu berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada, kemudian mencari kembali faktor yang diduga menjadi penyebabnya, melalui pengumpulan data (Arikunto, 2013:121). Penelitian ini juga termasuk penelitian populasi, karena subjeknya meliputi semua yang terdapat di dalam populasi (Arikunto, 2013:173). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. Data diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini. Penganalisian datanya menggunakan perhitungan statistik dengan program SPSS for windows release versi 16.0.
40
41
3.2 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:80). Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar, peneliti menganalisis berdasarkan persepsi siswa sehingga populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku UmarSemarang yang berjumlah 67 siswa yang sekaligus dipakai sebagai sampel dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan karena jumlah siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang kurang dari 100. Menurut Arikunto (2013:134) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian popuasi. Tabel 3.1 Data Populasi Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar Semarang No
Kelas
Jumlah Siswa
1
X AP 1
33 siswa
2
X AP 2
34 siswa
Jumlah
67 siswa
Sumber : Data dokumentasi SMK Teuku Umar Semarang
42
3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)
(Sugiyono,
2012:39). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesiapan belajar (X1), motivasi belajar (X2) dan lingkungan sekolah (X3). 1. Kesiapan Belajar (X1) Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi (Slameto, 2010:113-114). 2. Motivasi Belajar (X2) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu (Mc. Donald dalam Sardiman, 2012:73). 3. Lingkungan Sekolah (X3) Menurut gerakan disiplin nasional dalam Tu’u, (2004:11) “lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilainilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya”.
43
3.3.2 Variabel Terikat (Y) Varibel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar. Menurut Tu’u (2004:5) hasil belajar merupakan sesuatu yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, atau kalimat dan dapat dicerminkan hasil yang telah dicapai oleh sikap siswa dalam periode tertentu. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah usaha dalam memperoleh data dengan metode yang telah ditentukan oleh peneliti. Untuk memperoleh data yang obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan pokok permasalahan untuk mengungkap data tentang kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar, maka peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 3.4.1 Metode Angket (Kuesioner) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:142). Metode kuisioner dilakukan dengan membagikan/ menyebarkan angket kepada responden. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa angket (kuesioner) adalah suatu cara pengumpulan informasi dengan menyampaikan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang hal-hal yang diteliti.
44
Adapun jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang berisi seperangkat pernyataan tertulis, yaitu angket yang memungkinkan responden hanya memilih alternatif jawaban yang disediakan. Bentuk angket yang digunakan adalah check list. Pengukuran pada variabel yang dijelaskan dengan memberikan skor pada jawaban angket yang telah diisi oleh responden sebagai berikut : Jawaban Sangat Setuju diberi skor 4 Jawaban Setuju diberi skor 3 Jawaban Kurang Setuju diberi skor 2 Jawaban Tidak Setuju diberi skor 1 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dari responden untuk mengetahui jawaban terhadap pernyataan yang diberikan oleh peneliti agar dapat diperoleh data mengenai besarnya kesiapan belajar, motivasi belajar, lingkungan sekolah kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. 3.4.2 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan hanya sebatas untuk memperoleh nilai mid semester mata pelajaran Memahami Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. 3.4.3 Metode Wawancara Wawancara digunkan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
45
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2013:194). Wawancara dilakukan peneliti untuk menilai kondisi awal hasil belajar siswa, serta variabel-variabel yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. 3.5 Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan setelah soal disusun, kemudian diuji cobakan untuk dianalisis tingkat reliabilitas dan validitas angket. Uji coba dilakukan untuk mengetahui angket tersebut valid dan reliabel atau tidak. Uji coba instrumen dilakukan dengan menyebarkan angket kepada 30 siswa kelas X Perkantoran SMK Teuku Umar Semarang. 3.5.1 Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, apakah butir-butir yang ada mampu menggambarkan dan menjelaskan variabel yang diteliti. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut yang dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (correlated itemtotal correlations) dengan nilai r tabel. Apabila nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2011:49). Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 30 siswa (Sugiyono, 2013:177). Adapun nilai r tabel pada df = (n-2) atau 30-2 = 28 dengan tingkat probabilitas kesalahan 5% atau 0.05 yaitu 0,3610. Adapun kaidah yang berlaku menurut Ghozali (2011:53) adalah :
46
a. Jika r-hitung > r-tabel (0,3610), maka butir pertanyaan valid. b. Jika r-hitung r-tabel (0,3610), maka butir pertanyaan tidak valid. Berikut akan disajikan tabel mengenai pengujian validitas dari variabel kesiapan belajar siswa. a. Variabel Kesiapan Belajar Siswa (X1) Variabel kesiapan belajar terdiri atas 22 butir pernyataan, adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kesiapan Belajar (X1) Indikator Kondisi Fisik
Kondisi Mental Kondisi Emosional Kebutuhan
Motif dan Tujuan Keterampilan
No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
r hitung -0,019 0,368 0,373 0,497 0,150 0,376 0,614 0,747 0,566 0,310 0,547 0,418 0,464 0,600 0,575 0,516 0,594 0,377 0,374 0,511 0,560
r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Pengetahuan dan Pengertian lain 22 0,492 0,361 dipelajari Sumber: Data penelitian yang sudah diolah, 2015
Keterangan Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
47
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 3 item yaitu item 1, item 5 dan item 10 tidak valid karena rhitung < rtabel, maka harus dibuang dari instrumen karena pernyataan lain sudah mewakili, selain item 1, item 5 dan item 10, semua item valid karena r hitung > rtabel. b. Variabel motivasi belajar Variabel motivasi belajar terdiri atas 15 butir pernyataan, adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Belajar (X2) Indikator Tekun Menghadapi Tugas Ulet Menghadapi Kesulitan Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran Dapat Mempertahankan Pendapatnya Senang Mencari dan Memecahkan Soal
No. Item 23 24 25 26 27 28
r hitung 0,498 0,469 0,568 0,598 0,567 0,562
r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
29
0,311
0,361
30 31 32 33 34 35 36
0,574 0,468 0,496 0,471 0,478 0,591 0,563
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
37
0,457
0,361
Valid
Sumber: Data penelitian yang sudah diolah, 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 1 item yaitu item 29 tidak valid karena rhitung < rtabel, maka harus dibuang dari instrumen karena pernyataan lain sudah bisa mewakili, selain item 29, semua item valid karena r hitung > rtabel.
48
c.
Variabel Lingkungan Sekolah Variabel lingkungan sekolah terdiri atas 15 butir pernyataan, adapun hasilnya
dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Lingkungan Sekolah (X3) Indikator Metode Mengajar Kurikulum Relasi Guru dengan Siswa Relasi Siswa dengan Siswa Disiplin Sekolah Fasilitas Sekolah
No. Item 38 39 40 41 42 43 44
r hitung
r tabel
Keterangan
0,073 0,479 0,566 0,495 0,424 0,389 0,652
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
45
0,663
0,361
Valid
46 47
0,528 0,620
0,361 0,361
Valid Valid
48
0,649
0,361
Valid
49 50 51 52
0,648 0,509 0,528 0,406
0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data penelitian yang sudah diolah,2015 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 1 item yaitu item 38 tidak valid karena rhitung < rtabel, maka harus dibuang dari instrumen karena pernyataan lain sudah bisa mewakili, selain item 38, semua item valid karena r hitung > rtabel. 3.5.2 Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan reliabel. Reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2013:172). Salah satu cara untuk menguji ini adalah dengan melihat
49
nilai Cronbach Alpha yang terbentuk. Adapun kaidah untuk menentukan apakah instrumen reliabel atau tidak menurut Sarjono dan Winda (2013:45) adalah sebagai berikut: a. Jika angka reliabilitas Cronbach Alpha melebihi angka 0,6 maka instrumen tersebut reliabel, kuesioner dapat dipercaya dan dapat digunakan. b. Jika angka reliabilitas Cronbach Alpha kurang dari angka 0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel, kuesioner tidak dapat dipercaya dan tidak dapat digunakan. Uji reliabilitas memberikan hasil SPSS dengan nilai cronbach Alpha pada masing-masing variabel sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No. 1. 2. 3.
Variabel Kesiapan belajar Motivasi belajar Lingkungan sekolah Sumber : Pengolahan Data 2015
Nilai Cronbach Alpha 0.863 0.867 0.860
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa masing-masing variabel penelitian mempunyai nilai Cronbach Alpha diatas 0,60. Sehingga dapat dikatakan butir pernyataan tersebut reliabel dan dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian. Hai ini sesuai dengan syarat reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60.
50
3.6 Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan 3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase Analisis deskriftif persentase digunakan untuk mendiskripsikan persentase masing-masing dari variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1), motivasi belajar (X2) dan lingkungan sekolah (X3), serta variabel terikat yaitu hasil belajar (Y). Pengkajian variabel tersebut dengan statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013:208). Rumus:
%=
𝑛 𝑥 100% 𝑁
Keterangan: n
: Nilai yang diperoleh
N
: Nilai total
%
: Tingkat keberhasilan yang dicapai
Menurut Ali (2013:201) langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan analisis deskriptif persentase adalah sebagai berikut:
51
a.
Mengumpulkan angket yang telah diisi responden dengan memeriksa kelengkapannya.
b.
Mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif 1) Jawaban sangat setuju diberi skor 4 2) Jawaban setuju diberi skor 3 3) Jawaban kurang sertuju diberi skor 2 4) Jawaban tidak setuju diberi skor
c.
Membuat tabulasi data.
d.
Memasukkan dalam rumus deskriptif persentase.
e.
Membuat tabel rujukan dengan cara sebagai berikut 1) Menetapkan persentase tertinggi Persentase tertinggi : skor maksimal x 100% Skor ideal
Persentase tertinggi = (4/4) x 100% = 100% 2) Menetapkan persentase terendah Persentase tertinggi : skor maksimal x 100% Skor ideal
Persentase terendah = (1/4) x 100% = 25%
52
3) Menetapkan kelas interval persentase
Rentang persentase= Persentase tertinggi – persentase terendah
4) Menetapkan kelas interval persentase Interval Persentase =
Rentang persentase Skor ideal
Subjek penelitian ini dikriteriakan dengan tujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelolpok-kelompok yang terpisah secara berjenjang berdasar atribut yang diukur. Kriteria dalam penelitian ini dibuat berbeda berdasarkan standar yang terdapat pada masing-masing variabel. Hasil perhitungan deskriptif persentase diperoleh kelas interval persentase sebagai berikut: Tabel 3.6 Interval Persentase Variabel Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar, dan Lingkungan Sekolah Interval Persentase
Kriteria Kriteria Kesiapan Motivasi Belajar Belajar 82%-100% Sangat Siap Sangat Tinggi 63%-81% Siap Tinggi 44%-62% Kurang Siap Kurang Tinggi 25%-43% Tidak Siap Tidak Tinggi Sumber : Data yang sudah diolah, 2015
Kriteria Lingkungan Sekolah Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
3.6.2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan mengetahui apakah model regresi yang digunakan daalm menganalisis penelitian ini memberikan hasil yang Best linier Unbias and Estimate (BLUE) atau dapat dikatakan dapat memenuhi asumsi klasik atau tidak.Uji asumsi klasik meliputi :
53
3.6.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel kesiapan kerja, disiplin belajar, lingkungan keluarga dan pengalaman praktik kerja industri memiliki distribusi yang normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas didapat dari grafik normal probability plot. Apabila variabel berdistribusi normal, maka penyebaran plot akan berada disepanjang garis 45 . Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat
histogram dari residualnya. Sehingga “ jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas” (Ghozali, 2011:163). Uji normalitas juga dapat menggunkan uji statistik Kolmogorov–Smirnov (K-S) dengan bantuan SPSS for windows release versi 16.0. Jika didapatkan hasil nilai signifikansinya > 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. 3.6.2.2 Uji Multikolonieritas Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya multikolonieritas diantara variabel-variabel bebas yang berada dalam satu model. Apabila hal ini terjadi berarti antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Untuk mendeteksi adanya multikol dapat
54
dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF) dengan bantuan SPSS for windows release versi 16.0. Jika nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10 maka model regresi tersebut tidak terjadi multikolonieritas (Ghozali, 2011:174). 3.6.2.3 Heteroskedastisitas Uji heteroskodastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011:139). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS for windows release versi 16.0. Apabila pola scatter plot membentuk pola tertentu maka model regresi memiliki gejala heteroskedastisitas. Munculnya gejala heteroskedastisitas meenunjukkan bahwa penaksir dalam model regresi tidak efisien dalam sampel besar maupun kecil. 3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar, dan lingkungan sekolah. Sedangkan untuk alat analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS for windows release versi 16.0. Analisis regresi berganda menggunakan rumus : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
55
Keterangan : Y
= variabel depanden (hasil belajar)
a
= konstanta
b1
= koefisien regresi X1
b2
= koefisien regresi X2
b3
= koefisien regresi X3
X1
= variabel independen (kesiapan belajar)
X2
= variabel independen (motivasi belajar)
X3
= variabel independen (lingkungan sekolah)
e
= eror
3.6.4 Uji Hipotesis 3.6.4.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2011:177). Uji signifikansi simultan dujikan untuk hipotesis “ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama antara kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar mata pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi
Perkantoran
Siswa
Kelas
X
Jurusan
Administrasi
Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang. Uji signifikansi simultan
56
melalui alat bantu program SPSS for windows release versi 16.0. Cara yang digunakan untuk uji f yaitu dengan melihat probabilitas signifikansi dari nilai f pada tingkat signifikansi sebesar 5%. Dasar keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis apabila: a. Probabilitas > taraf signifikan (5%), maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya X1, X2 dan X3 secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Y. b. Probabilitas < taraf signifikan (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya X1, X2 dan X3 secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Y. 3.6.4.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:178). Uji signifikansi parsial melalui alat bantu program SPSS for windows release versi 16.0. Cara yang digunakan untuk uji f yaitu dengan melihat probabilitas signifikansi dari nilai f pada tingkat signifikansi sebesar 5%. Dasar keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis apabila: 1. Probabilitas > taraf signifikan (5%), maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang artinya X1, X2 dan X3 secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Y. 2. Probabilitas < taraf signifikan (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya X1, X2 dan X3 secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Y.
57
3.6.4.3 Koefisien Determinasi 1.
Koefisien Determinasi Simultan (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Ghozali, 2011:83). Cara mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, mak perlu dicari koefisien determinasi secara keseluruhan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS. Dalam penelitian ini, nilai yang dijadikan acuan adalah nilai dari adjusted R2. 2.
Koefisien Determinasi Parsial (r2) Menurut Sugiarto (1992:89), “koefisien korelasi parsial mengukur
bagaimana Y berhubungan dengan masing-masing peubah bebas. Nilai yang diperoleh akan berbeda dengannilai koefisien korelasi sederhana antara Y dengan masing-masing peubah bebas.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase Menurut
Ghozali
(2011:19)
analisis
deskriptif
digunakan
untuk
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan persentase masing-masing variabel bebas. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : % = n/N x 100% Keterangan : N
= Jumlah total skor ideal
n
= Jumlah skor jawaban responden
%
= persentase tigkat keberhasilan yang dicapai.
Membuat tabel rujukan dengan cara 1.
100%
Presentase maksimal = 100%
=
= 100% 2.
100%
Presentase minimal = =
100
= 25%
58
59
3.
Rentang Presentase = Presentase tertinggi – Presentase terendah = 100%
25%
= 75% 4.
Skala interval = 4
5.
Interval kelas presentase = Rentang Presentase = 75
Skala interval
4
= 18,75 % dibulatkan menjadi 19% Tabel 4.1 Interval Persentase dan Kriteria Variabel Independen Kriteria Interval Lingkungan Kesiapan Belajar Motivasi Belajar Sekolah 82% – 100% Sangat Siap Sangat Tinggi Sangat Baik 63% – 81% Siap Tinggi Baik 44% – 62% Kurang Siap Kurang Tinggi Kurang Baik 25% – 43% Tidak Siap Tidak Tinggi Tidak Baik
Interval >75 <75
Tabel 4.2 Kriteria Hasil Belajar Kriteria Tuntas Tidak Tuntas
Metode analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan persentase masing-masing variabel yaitu variabel independen yang meliputi variabel kesiapan belajar (X1), motivasi belajar (X2), lingkungan sekolah (X3), dan satu variabel dependen hasil belajar (Y) pada mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang, dengan melihat skor dari jawaban-jawaban responden.
60
1. Analisis Deskriptif Kesiapan Belajar Pada variabel kesiapan belajar penilaian dilakukan dengan tujuh indikator yang meliputi kondisi fisik, kondisi mental, kondisi emosional, kebutuhan, motif dan tujuan, keterampilan pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari. Berikut adalah tabel hasil deskriptif variabel kesiapan belajar pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Deskriptif Variabel Kesiapan Belajar No
Interval
F
%
Kategori
1
82% – 100%
18
26,9%
Sangat Siap
2
63% – 81%
16
23,9%
Siap
3
44% – 62%
33
49,3%
Kurang Siap
4
25% – 43%
0
0,0%
Tidak Siap
Jumlah
67
100%
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Berdasarkan pada Tabel 4.3 tentang variabel kesiapan belajar menunjukan di SMK Teuku Umar Semarang terdapat 18 siswa (26,9%) memiliki kesiapan belajar yang sangat siap, 16 siswa (23,9%) memiliki kesiapan belajar dalam kategori yang siap, 33 siswa (49,3%) memiliki kesiapan belajar dalam kategori kurang siap dan tidak ada siswa yang memiliki kesiapan belajar dalam kategori tidak siap. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar mempunyai kesiapan belajar dalam kategori kurang baik. Hal ini pun terlihat dari rata-rata jawaban angket siswa sebesar (49,3%) atau 38 siswa yang termasuk dalam kategori kurang siap. Secara
61
lebih rinci analisis deskriptif presentase tentang variabel kesiapan belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang dilihat dari setiap indikator sebagai berikut: 1.
Kondisi Fisik Berikut ini adalalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai kondisi
fisik: Tabel 4.4 Deskriptif Indikator Kondisi Fisik No
Interval
F
%
1
82% – 100%
38
56,7%
Sangat Baik
2
63% – 81%
23
34,3%
Baik
3
44% – 62%
6
9,0%
Kurang Baik
4
25% – 43%
0
0,0%
Tidak Baik
67
100%
Jumlah
Kategori
Rata-Rata
56,7%
Sangat Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.4 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator kondisi fisik termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata-rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 38 siswa atau sebesar 56,7%, kemudian kategori baik ada 23 siswa atau sebesar 34,3%, kategori kurang baik ada 6 siswa atau sebesar 9,0% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi fisik siswa dijaga dengan baik oleh siswa supaya tidak mengganggu sekolah.
62
2.
Kondisi Mental Berikut ini adalalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai kondisi
mental: Tabel 4.5 Deskriptif Indikator Kondisi Mental No
Interval
F
%
1
82% – 100%
37
55,2%
Sangat Baik
2
63% – 81%
26
38,8%
Baik
3
44% – 62%
4
6,0%
Kurang Baik
4
25% – 43%
0
0,0%
Tidak Baik
67
100%
Jumlah
Kategori
Rata-Rata
55,2%
Sangat Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.5 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator kondisi mental termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 37 siswa atau sebesar 55,2%, kemudian kategori baik ada 26 siswa atau sebesar 38,8%, kategori kurang baik ada 4 siswa atau sebesar 6,0% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi mental siswa dijaga dengan baik oleh siswa. 3.
Kondisi Emosional Berikut ini adalalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai kondisi
emosional:
63
Tabel 4.6 Deskriptif Indikator Kondisi Emosional No Interval 1 82% – 100% 2 63% – 81% 3 44% – 62% 4 25% – 43% Jumlah
F 37 28 2 0 67
% 55,2% 41,8% 3,0% 0,0% 100%
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
Rata-Rata
55,2%
Sangat Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.6 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator kondisi emosional termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 37 siswa atau sebesar 55,2%, kemudian kategori baik ada 28 siswa atau sebesar 41,8%, kategori kurang baik ada 2 siswa atau sebesar 3,0% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi emosional siswa dijaga dengan baik oleh siswa. 4.
Kebutuhan Berikut ini adalalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai
kebutuhan: Tabel 4.7 Deskriptif Indikator Kebutuhan No Interval F % Kategori 82% – 100% 1 35 52,2% Sangat Baik 63% – 81% 2 29 43,3% Baik 44% – 62% 3 3 4,5% Kurang Baik 25% – 43% 4 0 0,0% Tidak Baik Jumlah 67 100% Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Rata-Rata
52,2%
Sangat Baik
64
Pada tabel 4.7 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator kebutuhan termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata-rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 35 siswa atau sebesar 52,2%, kemudian kategori baik ada 29 siswa atau sebesar 43,3%, kategori kurang baik ada 3 siswa atau sebesar 4,5% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan siswa sudah terpenuhi dengan sangat baik. 5. Motif dan Tujuan Berikut ini adalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai motif dan tujuan: Tabel 4.8 Deskriptif Indikator Motif dan Tujuan No 1 2 3 4
Interval 82% – 100% 63% – 81% 44% – 62% 25% – 43% Jumlah
F 32 24 10 1
% 47,8% 35,8% 14,9% 1,5%
67
100%
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
Rata-Rata
47,8%
Sangat Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.8 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator motif dan tujuan termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 32 siswa atau sebesar 47,8%, kemudian kategori baik ada 24 siswa atau sebesar 35,8%, kategori kurang baik ada 10 siswa atau sebesar 14,9% dan kategori tidak baik ada 1 siswa atau sebesar 1,5%. Hal ini menunjukkan bahwa motif dan tujuan siswa sudah tercapai.
65
6. Keterampilan Berikut ini adalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai keterampilan: Tabel 4.9 Deskriptif Indikator Keterampilan No Interval F % Kategori 82% – 100% 1 30 44,8% Sangat Baik 63% – 81% 2 31 46,3% Baik 44% – 62% 3 6 8,9% Kurang Baik 25% – 43% 4 0 0,0% Tidak Baik Jumlah 67 100% Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015
Rata-Rata
46,3%
Baik
Pada tabel 4.9 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator keterampilan termasuk dalam kriteria baik, dilihat dari distribusi rata– rata paling tinggi menyatakan baik ada 31 siswa atau sebesar 46,3%, kemudian kategori sangat baik ada 30 siswa atau sebesar 44,8%, kategori kurang baik ada 6 siswa atau sebesar 8,9% dan tidak ada siswa yang masuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan siswa sudah baik. 7. Pengetahuan dan Pengertian yang Lain yang Telah Dipelajari Berikut ini adalah deskriptif presentase penilaian siswa mengenai pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari: Tabel 4.10 Deskriptif Indikator Pengetahuan dan Pengertian yang lain yang telah dipelajari No Interval 82% – 100% 1 63% – 81% 2 44% – 62% 3 25% – 43% 4 Jumlah
F 32 26 8 1 67
% 47,8% 38,8% 11,9% 1,5% 100%
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
Rata-Rata
47,8%
Sangat Baik
66
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.10 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 32 siswa atau sebesar 47,8%, kemudian kategori baik ada 26 siswa atau sebesar 38,8%, kategori kurang baik ada 8 siswa atau sebesar 11,9% dan kategori tidak baik ada siswa 1 siswa atau sebesar 1,5%. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari siswa sudah sangat baik. 2.
Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Hasil analisis deskriptif mengenai variabel motivasi belajar berdasarkan
jawaban angket masing-masing siswa dapat disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.11 Deskriptif Variabel Motivasi Belajar No
Interval
F
%
Kategori
1
82% – 100%
16
23,9%
Sangat Tinggi
2
63% – 81%
23
34,3%
Tinggi
3
44% – 62%
28
41,8%
Kurang Tinggi
4
25% – 43%
0
0,0%
Tidak Tinggi
67
100%
Jumlah
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Berdasarkan pada Tabel 4.11 tentang variabel motivasi belajar menunjukan di SMK Teuku Umar Semarang terdapat 16 siswa (23,9%) memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, 23 siswa (34,3%) memiliki motivasi belajar dalam kategori yang tinggi, 28 siswa (41,8%) memiliki kesiapan belajar dalam
67
kategori kurang tinggi, dan tidak ada siswa memiliki motivasi belajar dalam kategori tidak tinggi. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar mempunyai motivasi belajar dalam kategori kurang baik. Hal ini pun terlihat dari rata-rata jawaban angket siswa sebesar (41,8%) atau 28 siswa yang termasuk dalam kategori kurang tinggi. Secara lebih rinci analisis deskriptif presentase tentang variabel motivasi belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang dilihat dari setiap indikator sebagai berikut: 1.
Tekun Menghadapi Tugas Hasil analisis deskriptif mengenai indikator motivasi belajar yaitu tekun
menghadapi tugas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
No
Tabel 4.12 Deskriptif Indikator Tekun Menghadapi Tugas Interval F % Kategori Rata-Rata
1
82% – 100%
32
47,8% Sangat Baik
2
63% – 81%
14
20,8% Baik
3
44% – 62%
20
29,9% Kurang Baik
4
25% – 43%
1
1,5%
67
100%
Jumlah
47,8%
Tidak Baik Sangat Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.12 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator tekun menghadapi tugas termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 32 siswa atau
68
sebesar 47,8%, kemudian kategori baik ada 14 siswa atau sebesar 20,8%, kategori kurang baik ada 20 siswa atau sebesar 29,9% dan kategori tidak baik ada 1 siswa atau sebesar 1,5%. Hal ini menunjukkan bahwa tekun menghadapi tugas siswa sudah sangat baik. 2.
Ulet Menghadapi Kesulitan Hasil analisis deskriptif mengenai indikator motivasi belajar yaitu ulet
menghadapi kesulitan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.13 Deskriptif Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan No Interval 1 82% – 100% 2 63% – 81% 3 44% – 62% 4 25% – 43% Jumlah
F 24 17 26 0 67
% 35,8% 25,4% 38,8% 0,0% 100%
Kategori Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik
Rata-Rata
38,8%
Kurang Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.13 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator ulet menghadapi kesulitan termasuk dalam kriteria kurang baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan kurang baik ada 26 siswa atau sebesar 38,8%, kemudian kategori sangat baik ada 24 siswa atau sebesar 35,8%, kategori baik ada 17 siswa atau sebesar 25,4% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa ulet menghadapi kesulitan siswa kurang baik.
69
3. Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran Hasil analisis deskriptif mengenai indikator motivasi belajar yaitu menunjukkan minat terhadap mata pelajaran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
No
Interval
Tabel 4.14 Deskriptif Indikator Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran F % Kategori Rata-Rata
1
82% – 100%
22
32,8% Sangat Baik
2
63% – 81%
10
15,0% Baik
3
44% – 62%
35
52,2% Kurang Baik
4
25% – 43%
0
0,0%
67
100%
Jumlah
52,2% Tidak Baik Kurang Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.14 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator menunjukkan minat terhadap mata pelajaran termasuk dalam kriteria kurang baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan kurang baik ada 35 siswa atau sebesar 52,2%, kemudian kategori sangat baik ada 22 siswa atau sebesar 32,8%, kategori baik ada 10 siswa atau sebesar 15,0% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa menunjukkan minat terhadap mata pelajaran siswa kurang baik. 4. Dapat Mempertahankan Pendapatnya Hasil analisis deskriptif mengenai indikator motivasi belajar yaitu dapat mempertahankan pendapatnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
70
Tabel 4.15 Deskriptif Indikator Dapat Mempertahankan Pendapatnya No
Interval
F
1
82% – 100%
24
35,8% Sangat Baik
2
63% – 81%
18
26,9% Baik
3
44% – 62%
25
37,3% Kurang Baik
4
25% – 43%
0
0,0%
67
100%
Jumlah
%
Kategori
Rata-Rata
37,3%
Tidak Baik Kurang Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.15 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator dapat mempertahankan pendapatnya termasuk dalam kriteria kurang baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan kurang baik ada 25 siswa atau sebesar 37,3%, kemudian kategori sangat baik ada 24 siswa atau sebesar 35,8%, kategori baik ada 18 siswa atau sebesar 26,9% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa saat kegiatan diskusi atau kegiatan pembelajaran yang lain yang menuntut siswa mengeluarkan pendapatnya, menunjukkan siswa kurang berpartisipasi, karena termasuk dalam kategori kurang baik. 5.
Senang Mencari dan Memecahkan Soal Hasil analisis deskriptif mengenai indikator motivasi belajar yaitu sedang
mencari dan memecahkan soal dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
71
No
Tabel 4.16 Deskriptif Indikator Senang Mencari dan Memecahkan Soal Interval F % Kategori Rata-Rata
1
82% – 100%
8
26,9% Sangat Baik
2
63% – 81%
24
35,8% Baik
3
44% – 62%
22
32,8% Kurang Baik
4
25% – 43%
3
4,5%
67
100%
35,8%
Jumlah
Tidak Baik Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.16 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator senang mencari dan memecahkan soal termasuk dalam kriteria baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan baik ada 24 siswa atau sebesar 35,8%, kemudian kategori sangat baik ada 8 siswa atau sebesar 26,9%, kategori kurang baik ada 22 siswa atau sebesar 32,8% dan ada 3 atau sebesar 4,5% siswa masuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa senang mencari dan memecahkan soal ketika pelajaran kosong atau ketika dirumah mempelajari kembali materi yang dipelajari disekolah. 3. Analisis Deskriptif Lingkungan Sekolah Hasil analisis deskriptif mengenai variabel lingkungan sekolah berdasarkan jawaban angket masing-masing siswa dapat disajikan pada tabel sebagai berikut:
72
Tabel 4.17 Deskriptif Variabel Lingkungan Sekolah No Interval F % Kategori 1 9 13,4% Sangat Baik 82% – 100% 2 63% – 81% 27 40,3% Baik 3 44% – 62% 31 46,3% Kurang Baik 4 25% – 43% 0 0,0% Tidak Baik Jumlah 67 100% Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Berdasarkan pada Tabel 4.17 tentang variabel lingkungan sekolah menunjukan di SMK Teuku Umar Semarang terdapat 9 siswa (13,4%) memiliki lingkungan sekolah yang sangat baik, 27 siswa (40,3%) memiliki lingkungan sekolah dalam kategori yang baik, 31 siswa (46,3%) memiliki lingkungan sekolah dalam kategori kurang baik, dan tidak ada siswa memiliki lingkungan sekolah dalam kategori tidak baik. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar mempunyai lingkungan sekolah dalam kategori kurang baik. Hal ini pun terlihat dari rata-rata jawaban angket siswa sebesar (46,3%) atau 31 siswa yang termasuk dalam kategori kurang baik. Secara lebih rinci analisis deskriptif presentase tentang variabel lingkungan sekolah mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang dilihat dari setiap indikator sebagai berikut: 1.
Metode Mengajar Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai metode
mengajar, sebagai berikut:
73
Tabel 4.18
No
Interval
Deskriptif Indikator Metode Mengajar F % Kategori
1
82% – 100%
47
70,2% Sangat Baik
2
63% – 81%
10
14,9% Baik
3
44% – 62%
10
14,9% Kurang Baik
4
25% – 43%
0
0,0%
67
100%
Jumlah
Rata-Rata
70,1%
Tidak Baik Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.18 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator metode mengajar termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 47 siswa atau sebesar 70,2%, kemudian kategori baik ada 10 siswa atau sebesar 14,9%, kategori kurang baik ada 10 siswa atau sebesar 14,9% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa metode mengajar guru sudah sangat baik. 2.
Kurikulum Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai
kurikulum, sebagai berikut :
74
No
Tabel 4.19 Deskriptif Indikator Kurikulum % Kategori Rata-Rata
Interval
F
1
82% – 100%
30
44,8% Sangat Baik
2
63% – 81%
15
22,4% Baik
3
44% – 62%
22
32,8% Kurang Baik
4
25% – 43%
0
0,0%
67
100%
Jumlah
44,8%
Tidak Baik Sangat Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.19 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator kurikulum termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata-rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 30 siswa atau sebesar 44,8%, kemudian kategori baik ada 15 siswa atau sebesar 22,4%, kategori kurang baik ada 22 siswa atau sebesar 32,8% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa metode mengajar guru sudah sangat baik. 3.
Relasi Guru dengan Siswa Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai relasi guru
dengan siswa, sebagai berikut :
75
Tabel 4.20 Deskriptif Indikator Relasi Guru dengan Siswa No
Interval
F
1
82% – 100%
29
43,3% Sangat Baik
2
63% – 81%
15
22,4% Baik
3
44% – 62%
23
34,3% Kurang Baik
4
25% – 43%
0
0,0%
67
100%
Jumlah
%
Kategori
Rata-Rata
43,3%
Tidak Baik Sangat Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.20 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator relasi guru dengan siswa termasuk dalam kriteria sangat baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan sangat baik ada 29 siswa atau sebesar 43,3%, kemudian kategori baik ada 15 siswa atau sebesar 22,4%, kategori kurang baik ada 23 siswa atau sebesar 34,3% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa relasi guru dengan siswa sudah sangat baik. 4.
Relasi Siswa dengan Siswa Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai relasi
siswa dengan siswa, sebagai berikut :
76
Tabel 4.21 Deskriptif Indikator Relasi Siswa dengan Siswa No
Interval
F
1
82% – 100%
20
29,9% Sangat Baik
2
63% – 81%
24
35,8% Baik
3
44% – 62%
23
34,3% Kurang Baik
4
25% – 43%
0
0,0%
67
100%
Jumlah
%
Kategori
Rata-Rata
35,8%
Tidak Baik Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.21 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator relasi siswa dengan siswa termasuk dalam kriteria baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan baik ada 24 siswa atau sebesar 35,8%, kemudian kategori sangat baik ada 24 siswa atau sebesar 35,8%, kategori kurang baik ada 23 siswa atau sebesar 34,3% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa relasi siswa dengan siswa sudah baik. 5.
Disiplin Sekolah Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai disiplin
sekolah, sebagai berikut :
77
Tabel 4.22 Deskriptif Indikator Disiplin Sekolah No
Interval
F
1
82% – 100%
14
20,9% Sangat Baik
2
63% – 81%
25
37,3% Baik
3
44% – 62%
28
41,8% Kurang Baik
4
25% – 43%
0
0,0%
67
100%
Jumlah
%
Kategori
Rata-Rata
41,8%
Tidak Baik Kurang Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.22 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator disiplin sekolah termasuk dalam kriteria kurang baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan kurang baik ada 28 siswa atau sebesar 41,8%, kemudian kategori sangat baik ada 14 siswa atau sebesar 20,9%, kategori baik ada 25 siswa atau sebesar 37,3% dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kurang baik. 6.
Fasilitas Sekolah Berikut ini adalalah deskripsi presentase penilaian siswa mengenai fasilitas
sekolah, sebagai berikut :
78
Tabel 4.23 Deskriptif Indikator Fasilitas Sekolah No
Interval
F
1
82% – 100%
21
31,3% Sangat Baik
2
63% – 81%
22
32,8% Baik
3
44% – 62%
23
34,3% Kurang Baik
4
25% – 43%
1
1,5%
67
100%
Jumlah
%
Kategori
Rata-Rata
34,3%
Tidak Baik Kurang Baik
Sumber: Data penelitian yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.23 diatas dapat diketahui hasil analisis deskriptif persentase indikator fasilitas sekolah termasuk dalam kriteria kurang baik, dilihat dari distribusi rata–rata paling tinggi menyatakan kurang baik ada 23 siswa atau sebesar 34,3%, kemudian kategori sangat baik ada 21 siswa atau sebesar 31,3%, kategori baik ada 22 siswa atau sebesar 32,8% dan kategori tidak baik ada 1 siswa atau 1,5%. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas sekolah kurang baik. 4. Analisis Deskriptif Presentase Hasil Belajar Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai mid semester gasal kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Teuku Umar Semarang. Berikut adalah hasil perhitungan analisis deskriptif presentase, disajikan pada tabel dibawah ini:
79
Tabel 4.24 Deskriptif Variabel Hasil Belajar Interval F % Kategori Nilai Nilai .> 75 22 32,8% Tuntas Nilai <75 45 67,2% Tidak Tuntas Sumber: Data Penelitian 2015
Rata-rata 67,2% Tidak Tutas
Berdasarkan tabel 4.24 diatas, dapat diketahui bahwa hasil analisis deskriptif untuk variabel hasil belajar menunjukan bahwa sebanyak 22 siswa atau (32,8%) dinyatakan tuntas dan 45 siswa atau (67,2%) dinyatakan tidak tuntas. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas X jurusan Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar dalam katagori tidak tuntas. 4.1.2 Analisis Regresi Berganda Analisis ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis keempat yaitu, kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah secara bersamasama terhadap hasil belajar kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui bentuk pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap hasil belajar kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang serta untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi baik secara
80
simultan maupun secara parsial. Hasil analisis berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16 adalah sebagai berikut: Tabel 4.25 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error
-30.382
11.931
KesiapanBelajar
.720
.169
MotivasiBelajar
.638
LingkunganSekolah
.525
Beta
T
Sig.
-2.547
.013
.503
4.269
.000
.253
.277
2.515
.014
.250
.171
2.104
.039
a. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Berdasarkan tabel analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = -30,382 + 0,720 X1+ 0,638 X2+ 0,525 X3 + e Persamaan regresi berganda di atas mempunyai makna sebagai berikut: 1.
Konstanta sebesar -30,382 (negatif) Menurut Rietvield dan Sunaryanto (1994) nilai konstanta yang negatif tidak menjadi masalah sepanjang variabel bebas tidak sama dengan 0. Jika variabel kesiapan belajar (X1), motivasi belajar (X2) dan lingkungan sekolah (X3)
81
nilainya adalah 0, maka hasil belajar (Y) nilainya adalah sebesar -30,382. Artinya, apabila kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah tidak ada maka hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang akan mengalami kenaikan sebesar -30,382. 2.
Kesiapan Belajar (X1) sebesar 0,720 Artinya, jika variabel kesiapan belajar mengalami peningkatan sebesar 1 point sedangkan variabel lain nilainya tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar sebesar 0,720.
3.
Motivasi Belajar (X2) sebesar 0,638 Artinya, jika variabel motivasi belajar mengalami peningkatan sebesar 1 point sedangkan variabel lain nilainya tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang sebesar 0,638.
4.
Lingkungan Sekolah (X3) sebesar 0,525 Artinya, jika variabel lingkungan sekolah mengalami peningkatan sebesar 1 point sedangkan variabel lain nilainya tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang sebesar 0,525.
4.1.3 Uji Hipotesis 1.
Uji Simultan (Uji F) Uji F dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh kesiapan belajar,
motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas X
82
jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang secara simultan. Uji F dilakukan dengan melihat nilai signifikansi, apabila sig < 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka Ha diterima, sedangkan apabila sig > 0,05 atau Fhitung < Ftabel maka Ha ditolak. Berikut hasil uji simultan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16: Tabel 4.26 Hasil Uji Simultan (Uji F) Variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
Df
Mean Square
10026.049
3
3342.016
5178.369
63
82.196
15204.418
66
F
40.659
Sig.
.000
a
a. Predictors: (Constant), LingkunganSekolah, MotivasiBelajar, KesiapanBelajar b. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Tabel 4.26 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 nilai Fhitung sebesar 40,659. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini ada pengaruh secara bersama-sama atau simultan antara kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang.
83
2.
Uji Parsial (Uji t) Uji t dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh kesiapan belajar,
motivasi belajar dan lingkungan sekolah hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang secara parsial. Uji t dilakukan dengan melihat nilai signifikansi, apabila sig < 0,05 atau thitung > ttabel maka Ha diterima, sedangkan apabila sig > 0,05 atau thitung < ttabel maka Ha ditolak. Berikut hasil uji parsial menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16: Tabel 4.27 Hasil Uji Parsial (Uji t) Variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y Coefficients
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error
-30.382
11.931
KesiapanBelajar
.720
.169
MotivasiBelajar
.638
LingkunganSekolah
.525
Beta
T
Sig.
-2.547
.013
.503
4.269
.000
.253
.277
2.515
.014
.250
.171
2.104
.039
a. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Tabel di atas menunjukkan nilai signifikansi variabel kesiapan belajar sebesar 0,000 < 0,05. Sedangkan thitung kesiapan belajar sebesar 4,269, dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini
84
ada pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang. Hasil uji variabel motivasi belajar menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,014 < 0,05. Sedangkan thitung motivasi belajar sebesar 2,515, dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang. Hasil uji variabel lingkungan sekolah juga menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,039 < 0,05. Sedangkan thitung lingkungan sekolah sebesar 2,104, dengan demikian Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang. 3.
Koefisien Determinasi Simultan (R2) Koefisien determinasi simultan (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa
besar persentase (%) pengaruh kesiapan belajar (X1), motivasi belajar (X2) dan lingkungan sekolah (X3) terhadap hasil belajar (Y) secara simultan. Hasil pengujian koefisiensi determinasi simultan (R2) dengan bantuan program SPSS for windows release 16 dapat dilihat pada tabel berikut:
85
Tabel 4.28 Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2) b
Model Summary Adjusted R Model
R
1
R Square
.812
a
.659
Square
Std. Error of the Estimate
.643
9.066
a. Predictors: (Constant), LingkunganSekolah, MotivasiBelajar, KesiapanBelajar b. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Tabel di atas menunjukkan besarnya nilai Adjusted R2 adalah 0,643. Nilai Adjusted R2 dikalikan 100% untuk mengetahui besarnya nilai R2 yaitu 64,3% sedangkan untuk mengetahui faktor lain diluar R2 dengan cara 100% dikurangi nilai R2 64,3% hasilnya 35,7%. Hal ini berarti hasil belajar siswa kelas X jurusan administrasi perkantoran SMK Teuku Umar Semarang dipengaruhi oleh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah sebesar 64,3%. Sedangkan sisanya sebesar 35,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar model regresi dalam penelitian ini. 4.
Koefisien Determinasi Parsial (r2) Koefisiensi determinasi parsial (r2) digunakan untuk mengetahui seberapa
besar persentase (%) pengaruh masing-masing variabel kesiapan belajar (X1), motivasi belajar (X2) dan lingkungan sekolah (X3) terhadap hasil belajar (Y) secara parsial. Hasil pengujian koefisiensi determinasi parsial (r2) dengan bantuan program SPSS for windows release 16 dapat dilihat pada tabel berikut:
86
Tabel 4.29 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2) Coefficients
a
Correlations
Model
1
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics
Part
Tolerance
VIF
KesiapanBelajar
.779
.474
.314
.389
2.570
MotivasiBelajar
.689
.302
.185
.445
2.248
LingkunganSekolah
.444
.256
.155
.815
1.227
a. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Berdasarkan tabel pada kolom partial dapat diketahui besarnya koefisien determinasi parsial (r2) untuk variabel kesiapan belajar (X1) adalah sebesar 0,224676 (0,4742). Nilai tersebut dikalikan 100% untuk mengetahui besarnya nilai koefisien determinasi parsial (r2) yaitu 22,468%. Hal ini berarti variabel kesiapan belajar (X1) mampu menjelaskan variabel hasil belajar (Y) hanya sebesar 22,468%, sedangkan sisanya sebesar 77,532% dijelaskan oleh variabel lain. Koefisien determinasi parsial (r2) untuk variabel motivasi belajar (X2) adalah sebesar 0,091204 (0,3022). Nilai tersebut dikalikan 100% untuk mengetahui besarnya nilai koefisien determinasi parsial (r2) yaitu 9,12%. Hal ini berarti variabel motivasi belajar (X2) mampu menjelaskan variabel hasil belajar (Y) sebesar 9,12%, sedangkan sisanya sebesar 90,88% dijelaskan oleh variabel lain. Koefisien determinasi parsial (r2) untuk variabel lingkungan sekolah (X3) adalah sebesar 0,065536 (0,2562). Nilai tersebut dikalikan 100% untuk mengetahui besarnya nilai koefisien determinasi parsial (r2) yaitu 6,55%. Hal ini
87
berarti variabel lingkungan sekolah (X3) mampu menjelaskan variabel hasil belajar (Y) sebesar 6,55%, sedangkan sisanya sebesar 93,45% dijelaskan oleh variabel lain. 4.1.4 Uji Asumsi Klasik 1.
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik probability p-plot sebagai berikut:
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot Pada grafik P-Plot terlihat titik-titik distribusi terletak di sekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran kesiapan kerja memenuhi asumsi normalitas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis Kolmogorof Smirnov (KS) sebagai berikut:
88
Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N Normal Parametersa
67 Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 8.85777296
Absolute
.111
Positive
.086
Negative
-.111
Kolmogorov-Smirnov Z
.907
Asymp. Sig. (2-tailed)
.383
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Tabel menunjukkan hasil uji normalitas data yang diperoleh melalui uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,907 dan signifikansinya 0,383>0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. 2.
Uji Multikolinieritas Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Indikasi model yang bebas dari multikolinieritas yaitu memiliki nilai tolerance mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10. Berikut hasil pengolahan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16:
89
Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Correlations Model 1
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics Part
Tolerance
VIF
KesiapanBelajar
.779
.474
.314
.389
2.570
MotivasiBelajar
.689
.302
.185
.445
2.248
LingkunganSekolah
.444
.256
.155
.815
1.227
a. Dependent Variable: HasilBelajar
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Tabel di atas menunjukkan setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance > 0,1 yaitu 0,389 untuk variabel kesiapan belajar, 0,445untuk variabel motivasi belajar dan 0,815 untuk variabel lingkungan sekolah. Sedangkan nilai VIF < 10 yaitu 2,570 untuk variabel kesiapan belajar, 2,248 untuk variabel motivasi belajar dan 1,227 untuk lingkungan sekolah sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas dalam model regresi. 3.
Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot, apabila terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah titik nol pada sumbu vertikal (Y), berarti model regresi tersebut tidak mengindikasikan heteroskedastisitas. Sedangkan apabila titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur berarti mengindikasikan heteroskedastisitas. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS for windows release 16:
90
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot Grafik scatterplot di atas menunjukkan bahwa titik-titik tersebar tidak teratur berada di atas maupun di bawah angka 0 sumbu vertikal (Y) dan tidak membentuk pola
yang
teratur,
heteroskedastisitas.
hal
ini
Selain
berarti melalui
model grafik
regresi
tidak
scatterplot,
mengandung pengujian
heteroskedastisitas juga dilakukan melalui uji Glejser. Berikut hasil pengolahan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 16:
91
Tabel 4.32 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Glejser Coefficients
Model 1 (Constant)
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
.799
6.005
Kesiapan Belajar
-.192
.085
Motivasi Belajar
.194
Lingkungan Sekolah
.212
Beta
T
Sig. .133
.895
-.437
-2.263
.057
.128
.275
1.522
.133
.126
.225
1.688
.096
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian 2015 Hasil output SPSS menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi nilai absolute residual (AbsRes). Hal ini terlihat dari nilai signifikansi variabel kesiapan belajar sebesar 0,057>0,05, nilai signifikansi variabel motivasi belajar sebesar 0,133>0,05 serta nilai signifikansi variabel lingkungan sekolah sebesar 0,096>0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas model regresi. 4.2 Pembahasan Hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel kesiapan belajar (X1) adalah 0,720. Nilai koefisien tersebut bertanda positif, sehingga dapat disimpulkan H2 yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial kesiapan belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar diterima. Besarnya pengaruhnya kesiapan belajar terhadap hasil belajar dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis
92
koefisien determinasi parsial yaitu sebesar 22,468 (r2). Sesuai dengan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin baik kesiapan belajar maka akan semakin baik hasil belajar siswa dan sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Antara dalam judul “Pengaruh Kesiapan dan Transfer Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di SMA Negeri 1 Ubud” yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar. Berhasilnya seseorang dalam mencapai hasil belajar jika didukung dengan kesiapan belajar yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2010:59) kesiapan atau readiness adalah kesediaan untuk memberi respon atau berinteraksi. Kondisi siswa yang siap menerima pelajaran dari guru, akan berusaha merespon atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Untuk dapat memberi jawaban yang benar tentunya siswa harus mempunyai pengetahuan dengan cara membaca dan mempelajarai materi yang akan diajarkan oleh guru. Dalam mempelajari materi tentunya siswa harus mempunyai buku pelajaran dapat berupa buku paket dari sekolah maupun buku diktat lain yang masih relevan digunakan sebagai acuan untuk belajar. Kesiapan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga bahwa kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan siswa tersebut sudah memiliki kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Tanpa adanya kesiapan belajar dalam diri seseorang, hasil belajar kurang maksimal. Hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel motivasi belajar (X2) adalah 0,638. Nilai koefisien tersebut bertanda
93
positif, sehingga dapat disimpulkan H3 yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar diterima. Besarnya pengaruhnya motivasi belajar terhadap hasil belajar dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis koefisien determinasi parsial yaitu sebesar 9,12 (r2). Sesuai dengan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin baik motivasi belajar maka akan semakin baik hasil belajar siswa dan sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Nutrisiana dalam judul “Pengaruh Motivasi Belajar, Cara Belajar, dan Kemampuan Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MA Al-Asror Semarang Tahun Ajaran 2012/2013” yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh secara parsial motivasi belajar terhadap hasil belajar sebesar 11,95%. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman (2012:75) bahwa siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa yang termotivasi akan melakukan serangkaian usaha untuk bisa mencapai tujuan yaitu hasil belajar yang baik. Hasil analisis regresi berganda diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel lingkungan sekolah (X3) adalah 0,525. Nilai koefisien tersebut bertanda positif, sehingga dapat disimpulkan H4 yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial lingkungan sekolah terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar diterima. Besarnya pengaruhnya
94
motivasi belajar terhadap hasil belajar dilihat berdasarkan hasil uji hipotesis koefisien determinasi parsial yaitu sebesar 6,55 (r2). Sesuai dengan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin baik motivasi belajar maka akan semakin baik hasil belajar siswa dan sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Kurniawan dalam judul “Pengaruh Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Peralatan Kantor Kelas X Administrasi Perkantoran SMK 1 Kudus Tahun Ajaran 2012/2013” yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh secara parsial lingkungan sekolah terhadap hasil belajar sebesar 30,7%. Hal ini sesuai dengan pendapat Yusuf (2009:54) bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan formal untuk melaksanakan program bimbingan , pembelajaran, dan latihan untuk membantu mengembangkan potensi siswa. Di sekolah diajarkan nilai-nilai etika, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan, oleh karena itu sekolah menjadi wahana yang dominan mempengaruhi, membentuk sikap, perilaku dan prestasi siswa, salah satunya dilihat dari hasil belajar siswa. Dari hasil uji secara simultan (Uji F), menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama atau simultan antara kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar. Berdasarkan deskripsi data penelitian, variabel kesiapan belajar siswa kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar menunjukkan sebesar 49,3% yang berada dalam kategori baik. Kondisi ini menandakan bahwa kesipan belajar sudah
95
mendukung hasil belajar pada siswa. Kondisi fisik siswa sudah baik, siswa sehat dan tidak ada siswa yang mengalami gangguan pada indera pendengaran dan penglihatan, kondisi mental siswa selalu siap menerima materi dalam proses pembelajaran, siswa dapat berbicara dengan lancar, berani dan tidak merasa takut untuk mengungkapkan pendapatnya didepan kelas, kondisi emosional siswa sudah baik, siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan diadakan ulangan dan ketika hasil yang didapat dibawah nilai KKM siswa berusaha memperbaiki dan belajar lebih giat. Kebutuhan siswa dalam belajar, masih ada beberapa siswa yang belajar karena disuruh orang tua. Motif dan tujuan siswa dalam belajar, masih ada beberapa siswa yang tidak mempersiapkan buku panduan ketika pelajaran akan dimulai, karena belum ada tujuan mendapatkan hasil yang baik dalam diri siswa. Keterampilan
siswa
sudah
baik
dalam
praktek
menggunakan
telepon.
Pengetahuan, siswa biasanya sebagian besar siswa menghafalkan dan mempelajari kembali materi minggu lalu sebelum jam pelajaran dimulai. Tetapi, masih beberapa siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan baik. Indikator terendah dalam variabel kesiapan belajar yaitu indikator keterampilan yang termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan keterampilan siswa mempraktekkan menggunakan telepon sudah baik, namun saat praktek menggunakan telepon siswa praktek lebih dari 10 menit, sedangkan jumlah siswa ada 33 siswa untuk kelas X AP 1 dan 34 siswa untuk kelas X AP 2, ini tidak efisien karena membutuhkan waktu lama.
96
Berdasarkan data penelitian, variabel motivasi belajar siswa kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar menunjukkan sebesar 41,8% yang berada pada kategori baik. Kondisi ini menandakan bahwa motivasi belajar sudah mendukung hasil belajar pada siswa. Siswa dalam hal tekun menghadapi tugas sudah baik, siswa dalam mengumpulkan tugas tepat waktu, tetapi ada beberapa yang mengumpulkan tidak tepat waktu. Ulet menghadapi tugas pada siswa, siswa sering bertanya pada guru apabila ada materi yang kurang jelas. Menunjukkan minat terhadap mata pelajaransudah baik, siswa sering berpartisipasi aktif pada saat proses pembelajaran. Dapat mempertahankan pendapatnya sudah baik, siswa yakin dengan kemampuan yang ada dalam diri siswa. Senang mencari dan memecahkan soal siswa kurang baik, beberapa siswa terpacu pada buku panduan yang dimiliki. Indikator terendah dalam variabel motivasi belajar yaitu indikator senang mencari dan memecahkan soal yang termasuk kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan siswa senang mencari dan memecahkan soal seperti siswa senang mengerjakkan latihan soal dari buku panduan, namun dalam menghadapi soal yang sulit siswa mudah menyerah dan kurang kreatif dengan tidak mencari sumber belajar lain, misalnya dari internet atau dari buku karangan lain. Berdasarkan data penelitian, variabel lingkungan sekolah siswa kelas X jurusan AP di SMK Teuku Umar menunjukkan sebesar 46,3% yang berada pada kategori kurang baik. Kondisi ini menandakan bahwa lingkungan belajar sudah mendukung hasil belajar pada siswa. Metode mengajar guru sudah menggunakan variasi, tidak hanya dengan metode ceramah. Kurikulum pada siswa, siswa
97
mengerti dengan apa yang diajarkan guru. Relasi guru dengan siswa sudah baik,siswa ketika berpapasan dengan guru menyapa. Relasi siswa dengan siswa sudah baik, tidak ada siswa dalam satu kelas yang mementingkan diri sendiri, semua siswa saling membantu dalam hal kebaikan. Disiplin sekolah sudah bagus, siswa datang sebelum bel berbunyi, tetapi masih ada beberapa siswa yang terlambat, selain itu ada beberapa siswa yang tidak memakai seragam dengan rapi. Fasilitas sekolah belum memadai, banyak alat praktek yang rusak. Indikator terendah dalam variabel lingkungan sekolah yaitu fasilitas sekolah yang termasuk dalam kategori kurang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan alat praktik mengetik dalam ruang mengetik yang tersedia kurang menunjang kegiatan belajar mengajar, dari 20 laptop yang digunakan untuk praktik 10 laptop mati tidak bisa digunakan, sedangkan jumlah siswa banyak, untuk kelas X AP 1 ada 33 siswa dan untuk kelas X AP 2 ada 34 siswa karena keterbatasan alat, maka 1 laptop digunakan untuk praktik 2 siswa dan satu kelas dibagi menjadi 2 kelompok belajar.
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku Umar Semarang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1.
Ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara kesiapan belajar, motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar mata pelajaran memahami prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku Umar Semarang sebesar 64,3%. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik kesiapan belajar, semakin baik motivasi belajar dan semakin baik lingkungan sekolah, maka hasil belajar akan semakin baik.
2.
Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial variabel kesiapan belajar terhadap
terhadap
hasil
belajar
mata pelajaran
memahami
prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku Umar Semarang sebesar 22,468%. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik kesiapan belajar, maka hasil belajar akan semakin baik. 3.
Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial variabel motivasi belajar terhadap
terhadap
hasil
belajar
mata pelajaran
memahami
prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku
98
99
Umar Semarang sebesar 9,12%. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik motivasi belajar, maka hasil belajar akan semakin baik. 4.
Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial variabel lingkungan sekolah
terhadap
hasil
belajar
mata
pelajaran
memahami
prinsip
penyelenggaraan administrasi perkantoran siswa kelas X di SMK Teuku Umar Semarang sebesar 6,55%. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik lingkungan sekolah, maka hasil belajar akan semakin baik. 5.2 Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Hasil penelitian menunjukkan di antara lima indikator dari variabel motivasi belajar, yang menunjukkan angka palingrendah adalah indikator senang mencari dan memecahkan soal. Disarankan siswa mencari sumber belajar lain seperti dari internet atau buku panduanlain.
2.
Hasil penelitian menunjukkan diantara enam indikator dari variabel lingkungan sekolah , yang menunjukkan angka paling rendah adalah indikator fasilitassekolah. Disarankan fasilitassekolah sepereti alat mengetik harus dijaga supaya tidak mudah rusak dan dimanfaatkan secaramaksimal untuk keperluan siswa.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohamad. 2013. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Antara, I Nyoman Runia. Pengaruh Kesiapan dan Transfer Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi di SMA Negeri 1 Ubud. Skripsi. Singaraja: Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP. Hamalik, Oemar. 2003. Psikologi Belajar & Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Hamalik, Oemar. 2014. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Bogor: Ghalia Indonesia. Kurniawan, Rizal. Pengaruh Lingkungan Sekolah, Motivasi Belajar Dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Peralatan Kantor Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Mulyasa E. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Nutrisiana, Destian. Pengaruh Motivasi Belajar, Cara Belajar, dan Kemampuan Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MA Al-Asror Semarang Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES. Permendiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tentang Standar Penilaian. Jakarta. Rietveld, Piet dan Tri Sunaryanto. 1994. Masalah Pokok dalam Regresi Berganda. Yogyakarta: Andi Offset.
100
101
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press. Sardiman. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sarjono, Haryadi dan Winda Julianita. 2013. SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soejanto, Agoes. 1991. Bimbingan Kearah Belajar yang Sukses. Jakarta: Rineka Cipta. Subini, Nini. 2011. Rahasia Gaya Belajar Orang Besar. Jakarta: Javalitera. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiarto. 1992. Tahap Awal+Aplikasi Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA. Supardi. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sutomo. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT MKK UNNES. Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
102
103
Lampiran 1 Surat Ijin Observasi
104
Lampiran 2 Nilai Mid Semester Kelas X AP 1
105
Lampiran 3 Nilai Mid Semester Kelas X AP 2
106
Lampiran 4
Hasil Pengamatan Awal di SMK Teuku Umar Semarang Tempat
: Di SMK Teuku Umar Semarang
Hari dan Tanggal
: - Rabu, 11 Februari 2015 08:15- Selesei -
Sabtu, 14 Februari 2015 09:10-Selesei
1. Dalam pengamatan siswa keadaan fisiknya sehat semua, keadaan fisiknya tidak ada yang cacat. 2. Saat akan dimulai pelajaran ada beberapa siswa yang masih mengobrol dengan teman sebangku, jika tidak ditegur oleh guru tidak diam 3. Untuk buku panduan satu buku untuk satu meja. 4. Saat guru menjelaskan materi pelajaran ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru, mengobrol dengan teman sebangku. 5. Ada beberapa
siswa yang mengerjakkan soal dengan mencontoh
temannya tidak mengerjakkan sendiri. 6. Saat pengumpulan tugas ada beberapa siswa yang tidak tepat waktu mengumpulkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 7. Hubungan guru dengan siswa saat kegiatan mata pelajaran baik, ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa. 8. Saat berpapasan dengan guru, siswa ada yang menyapa dan ada juga yang tidak menyapa.
107
9. Saat praktek menggunakan telepon, ada beberapa siswa yang praktek menggunakan telepon lebih dari waktu yang ditentukan, ini membuat tidak efisien, karena waktu yang terbatas dan jumlah siswa yang banyak. 10. Hubungan siswa dengan siswa yang lain dalam kelas baik, semuanya satu kelas berteman baik. 11. Ada beberapa siswa memakai seragam tidak rapi. 12. Saat pelajaran dikelas, soal-soal yang ada dibuku panduan sudah mereka kerjakkan dengan baik. 13. Saat praktek banyak alat praktek (laptop) yang tidak bisa digunakan, dari 20 laptop yang bisa digunakan untuk praktek hanya 10 laptop. 14. Jam mengerjakan ulangan mata pelajaran memahami prinsip-prinsip administrasi perkantoran pada saat jam siang, siswa pada mengantuk dan sudah tidak bersemangat mengerjakan, keadaan itu menyebabkan tidak maksimal mengerjakan ulangan, sehingga hasil yang didapat juga tidak maksimal. 15. Ada beberapa siswa terlihat gugup saat menghadapi ulangan, keadaan tersebut membuat siswa tidak maksimal mengerjakan ulangan sehingga hasil yang didapat juga tidak maksimal.
108
Lampiran 5 Hasil Wawancara Observasi Awal Nama Guru : Ibu Rumdihastuti, S.Pd. Jabatan : Guru AP Tanggal : 14 Februari 2015 Pukul : 10.05 Tempat : Ruang Guru Pada hasil wawancara dibawah ini informan dinotasikan dengan huruf “I” dan peneliti dinotasikan dengan huruf “P”. P : Bu bagaimana menurut ibu dengan nilai-nilai ulangan atau nilai mid semester anak-anak AP kelas X semester ini ? I : Anak-anak itu pada susah disuruh belajar mba, padahal sudah diberi tahu akan ada ulangan, tapi tetap saja banyak siswa yang tidak belajar, nilainya ya begitu mba, lumayan banyak yang kurang dari KKM. P : Untuk tugas-tugas yang diberikan kepada siswa apakah siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan mengumpulkan tepat waktu bu ? I : Untuk tugas-tugas ada beberapa yang mengerjakkan sendiri dan ada juga beberapa siswa yang melihat punya teman yang lain, lalu untuk pengumpulan tugas kebanyakan tepat waktu, cuman ada beberapa yang biasanya menyusul mba. P : Bu menurut ibu saat pelajaran berlangsung apakah siswa-siswi aktif bertanya tentang materi yang belum dimengerti kepada ibu atau guru AP yang lain bu ? I : Menurut saya tidak banyak mba yang bertanya saat siswa diberi kesempatan bertanya, yang saya tahu mereka lebih senang bertanya pada teman lain yang mengerti atau belajar kelompok dengan yang lain. P :Saat pelajaran berlangsung, ketika membahas materi tertentu siswa-siswi menggunakan buku panduan atau tidak bu ? I : Untuk buku panduan di SMK ini siswa dipinjami dari perpus mba, misalkan pelajaran pengantar AP, saat pelajaran siswa pinjam diperpus sekalian untuk sekelas perwakilan dua orang yang mengambil di perpus, setiap meja pasti ada satu buku panduan mba, disini bukunya digunakan kelas X AP 1 dan X AP 2, jadi gantian mba, kalau yang tidak ada diperpus biasanya saya suruh mereka mencatat dari buku panduan saya mba, lalu saya terangkan materinya.
109
P : Bu saat pergantian jam dan itu jam mengajarnya ibu apakah siswa lengkap dikelas semua atau ada beberapa siswa yang keluar ke toilet atau jajan kekantin bu? I : Pergantian jam itu rawan mba, pasti ada dua orang siswa yang ijin ke toilet waktu saya masuk kelas, kalau jajan dikantin tidak ada mba siswa cuman ijin ke toilet saja.
Nama Kelas Tanggal Pukul Tempat
Hasil Wawancara Observasi Awal : Ariska Sri Mulyanti : X AP 2 : 14 Februari 2015 : 12.10 : Ruang Kelas X AP 2
Pada hasil wawancara dibawah ini informan dinotasikan dengan huruf “I” dan peneliti dinotasikan dengan huruf “P”. P : Bagaimana nilai mid semester pelajaran AP yang kamu dapatkan semester ini dek ? I : Nilai yang saya dapatkan memuaskan mba, karena saya belajar sesuai dengan yang diperintahkan guru saya. P : Untuk tugas-tugas yang diberikan oleh guru, kamu mengerjakan sendiri atau melihat pekerjaan milik teman dek ? I : Saya kerjakan sendiri mba, tapi kalau ada yang tidak bisa, ya saya tanya teman lain. P : Apakah kamu sering bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum kamu mengerti ? I : Iya mba, kalau saya tidak mengerti, saya bertanya kepada guru saya. P : Saat pelajaran apakah ada buku panduannya atau tidak dek ? I : Ada mba, dipinjami perpus biasanya, tapi kalau yang tidak ada diperpus biasanya disuruh mencatat. P : Sebelum bel masuk berbunyi setiap harinya kamu sudah berada disekolah apa belum dek ? I : Sudah mba, biasanya saya berangkat lebih awal.
110
Hasil Wawancara Observasi Awal Nama : Novita Kartika Indrasari Kelas : X AP 1 Tanggal : 14 Februari 2015 Pukul : 12.25 Tempat : Ruang Kelas X AP 1 Pada hasil wawancara dibawah ini informan dinotasikan dengan huruf “I” dan peneliti dinotasikan dengan huruf “P”. P : Bagaimana nilai mid semester pelajaran AP yang kamu dapatkan semester ini dek ? I : Nilai saya tidak tuntas mba. P : Untuk tugas-tugas yang diberikan oleh guru, kamu mengerjakan sendiri atau melihat pekerjaan milik teman dek ? I : Saya kerjakan sendiri, tapi dicocokkan dengan punya teman juga mba. P : Apakah kamu sering bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum kamu mengerti ? I : Tidak mba, saya lebih suka tanya teman dari pada guru. P : Saat pelajaran apakah ada buku panduannya atau tidak dek ? I : Ada mba, dipinjami perpus, tapi kalau yang tidak ada diperpus biasanya disuruh mencatat. P : Sebelum bel masuk berbunyi setiap harinya kamu sudah berada disekolah apa belum dek ? I : Biasanya saya telat 10 menit mba, soalnya saya naik angkot.
Nama Kelas Tanggal Pukul Tempat
Hasil Wawancara Observasi Awal : Fitriani : X AP 1 : 14 Februari 2015 : 12.25 : Ruang Kelas X AP 1
Pada hasil wawancara dibawah ini informan dinotasikan dengan huruf “I” dan peneliti dinotasikan dengan huruf “P”.
P : Bagaimana nilai mid semester pelajaran AP yang kamu dapatkan semester ini dek ? I : Nilai saya tuntas mba.
111
P : Untuk tugas-tugas yang diberikan oleh guru, kamu mengerjakan sendiri atau melihat pekerjaan milik teman dek ? I : Saya kerjakan sendiri mba, tapi kalau tidak bisa saya melihat punya teman. P : Apakah kamu sering bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum kamu mengerti ? I : Tidak mba, saya lebih suka tanya teman dari pada guru. P : Saat pelajaran apakah ada buku panduannya atau tidak dek ? I : Ada mba, pinjam di perpus, tapi kalau yang tidak ada diperpus biasanya disuruh mencatat. P : Sebelum bel masuk berbunyi setiap harinya kamu sudah berada disekolah apa belum dek ? I : Sudah mba, saya berangkat diantar bapak, jadi bisa lebih awal.
112
Lampiran 6 Daftar Pertanyaan Observasi Awal Nama Responden
: ..........................................
No Absen
: ..........................................
Kelas
: ..........................................
A.
Petunjuk Pengisian Isilah pertanyaan–pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kondisi atau
keadaan anda ! B.
Pertanyaan
Kesiapan Belajar 1. Bagaimana keadaan anda saat mengikuti pelajaran Pengantar Administrasi ? a. Badan sehat, indera penglihatan dan indra pendengaran baik,saya dapat berkonsentrasi dengan baik b. Badan sehat, indera penglihatan dan pendengaran baik, saya sedikit bisa konsentrasi c. Badan kurang sehat, indera penglihatan dan pendengaran saya lumayan baik, saya sedikit bisa berkonsentrasi d. Badan kurang sehat, indra penglihatan dan pendengaran saya buruk, saya tidak bisa berkonsentrasi e. Badan tidak sehat, indra penglihatan dan pendengaran saya buruk, saya tidak bisa berkonsentrasi 2. Saat diskusi apa yang anda lakukan ? a. Saya selalu aktif bertanya, selalu memberi pendapat, berusaha keras bekerjasama dan menyelesaikan tugas diskusi dengan kemampuan maksimal menyelesaikan dengan teman kelompok b. Saya selalu aktif bertanya dan memberi pendapat, berusaha bekerjasama dengan teman kelompok
113
c. Saya sedikit bertanya, sedikit memberi pendapat, bekerjasama dengan teman kelompok dan menyelesaikan dengan kemampuan tidak maksimal d. Saya tidak bertanya,tidak memberi pendapat, dan acuh dengan tugas kelompok saat diskusi e. Saya tidak peduli sama sekali dengan diskusi tugas kelompok 3. Apa yang anda lakukan ketika tidak mengerti dengan materi Pengantar Administrasi yang baru saja diajarkan oleh guru ? a. Saya bertanya kepada guru mapel sampai saya jelas b. Saya bertanya kepada teman yang mengerti pelajaran Pengantar Admistrasi sampai saya jelas c. Saya membaca dari buku sampai saya jelas d. Saya mencari materi di internet dan menbacanya sampai jelas e. Saya tidak melakukan apa – apa 4.
Apa yang anda lakukan ketika esok hari akan dilaksanakan ulangan Pengantar Administrasi ? a. Saya berusaha keras belajar sampai materi yang saya pelajari saya mengerti dari buku panduan maupun catatan b. Saya berusaha belajar semampu saya,belajar dari internet dan catatan c. Saya belajar dari catatan saja d. Saya hanya baca baca saja tidak berkonsentrasi belajar untuk ulangan e. Saya tidak belajar sama sekali
5.
Apa yang Anda lakukan ketika nilai ulangan Pengantar Administrasi anda mendapat nilai dibawah KKM ? a. Saya berusaha keras belajar terus menerus dan berusaha mendapat nilai yang lebih bagus dari yang kemarin untuk ulangan – ulangan berikutnya b. Saya berusaha belajar, berusaha memperbaiki nilai yang jelek kemaren dan berusaha memperbaiki nilai yang buruk kemaren dengan mengikuti remidi c. Saya biasa saja dengan nilai saya
114
d. Saya biasa saja dan tidak ada semangat untuk mendapatkan nilai lebih pada ulangan selanjutnya e. Saya tidak peduli dengan nilai ulangan saya
Motivasi Belajar 1. Apa yang anda lakukan ketika mendapat tugas dari guru ? a. Mengerjakan dengan sungguh–sungguh dan mencari jawaban di buku b. Mengerjakan dengan santai dan sedikit mengarang ketika tidak tau jawabannya c. Mengerjakan dengan ragu–ragu dan ketika tidak tau jawabannya mengarang d. Mengerjakan tapi tidak sampai selesai e. Tidak mengerjakan sama sekali 2. Apa yang anda lakukan ketika mendapat kesulitan saat mengerjakan tugas ? a. Mencari jawaban dibuku b. Sedikit usaha mencari jawaban c. Bertanya kepada teman d. Santai atau tidak terlalu dipikirkan e. Tidak menjawab karena tidak tau jawabannya tanpa usaha terlebih dahulu mencari jawaban 3. Apa yang anda lakukan ketika tidak mempunyai buku atau panduan dalam mata pelajaran Pengantar Administrasi ? a. Berusaha pinjam diperpustakaan b. Berusaha pinjam teman kelas lain c. Mengcopy milik teman yang punya buku d.
Mencari materi di internet
e. Tidak ada usaha sama sekali 4.
Apa yang anda lakukan ketika hari besok ada Pelajaran Pengantar Administrasi ?
115
a. Malamnya saya belajar tentang materi apa yang akan dipelajari besok b. Membuka–buka catatan yang diajarkan kemaren c. Menonton TV sambil belajar d. Belajar dkelompok dengan teman e. Tidak belajar sama sekali 5. Apa yang anda lakukan ketika guru mapel Pengantar Administrasi berhalangan hadir? a. Mengerjakan latihan–latihan soal dari buku b. Membaca–baca catatan materi kemaren c. Mengobrol dengan teman d. Memakai bedak dan berdandan e. Beli jajanan dikantin
Lingkungan Sekolah 1. Bagaimanakah hubungan guru dengan siswa ? a. Akrab, guru sering membantu ketika ada kesulitan dalam pelajaran b. Baik, guru lumayan sering membantu ketika saya kesulitan dalam menjawab soal c. Biasa–biasa saja, seperti guru dan murid biasa d. Tidak baik e. Bermusuhan 2. Apa yang anda lakukan ketika ada teman anda yang tidak kebagian buku pelajaran yang dipinjami perpus ? a. Saya dengan senang hati mempersilahkan teman untuk bergabung b. Saya memilih milih teman yang pantas bergabung dengan saya c. Saya biasa saja d. Saya tidak mau meminjamkan buku e. Saya tidak peduli sama sekali
116
3. Bagaimana sikap anda ketika bertemu guru mapel Pengantar Administrasi saat istirahat ? a. Saya menyapa, lalu mengobrol b. Saya menyapa dan segera pergi c. Saya biasa saja d. Saya pura–pura tidak tau dan segera menghindar e. Saya tidak peduli sama sekali 4. Bagaimana hubungan anda dengan teman sekelas anda ? a. Saya senang dengan semua teman sekelas saya b. Saya biasa saja dengan teman sekelas saya c. Saya memilih–milih teman yang pantas berteman dengan saya d. Saya cuek dengan teman lain kecuali teman sebangku saya e. Saya tidak punya teman 5. Bagaimana kondisi kelas saat pelajaran berlangsung? a. Kelas bersih dan saya nyaman belajar dalam kelas b. Kelas lumayan bersih, saya lumayan nyaman belajar di kelas c. Kelas lumayan kotor, saya lumayan tidak nyaman belajar dikelas d. Kelas kotor, saya tidak nyaman belajar dikelas e. Kelas kotor sekali, saya sangat tidak nyaman belajar dikelas
117
Lampiran 7 Tabulasi Observasi Awal Kesiapan Belajar No
Motivasi Belajar
Lingkungan Sekolah
Nama 1
2
3
4
5
Skor
1
2
3
4
5
Skor
1
2
3
4
5
Skor
1
Retno Ayu
4
5
5
4
5
23
5
5
2
2
2
16
3
3
3
4
4
17
2
Riski Juartiningsih
3
3
2
3
2
13
3
3
3
3
3
15
3
5
4
5
5
22
3
Winda Ayudhiasari
3
2
2
3
3
13
5
3
3
5
3
19
5
3
3
4
4
19
4
Yulia Nur Hidayah
4
4
4
5
4
21
5
5
3
4
3
20
4
3
4
5
4
20
5
Putri Handayani
5
4
4
3
4
20
5
5
3
2
3
18
3
5
5
4
5
22
6
Dewi Fatin
3
3
4
3
4
17
3
3
3
3
3
15
3
3
3
4
4
17
7
Lambang
4
4
4
3
5
20
3
3
3
3
4
16
4
3
5
4
4
20
8
Praharaningtyas
4
5
5
5
4
23
5
5
4
5
4
23
5
5
5
5
5
25
9
Deta Ayu
3
4
4
4
5
20
4
2
2
2
3
13
3
3
3
3
3
15
10
Noviana Safitri
3
3
2
3
4
15
5
4
2
3
3
17
4
3
3
3
4
17
11
Nova Nurul
3
3
2
3
2
13
2
4
3
4
3
16
3
3
4
4
1
15
118
12
Putri Permatasari
4
5
5
3
5
22
2
4
3
3
3
15
3
3
4
4
2
16
13
Anandya Putri
3
4
3
4
4
18
5
3
3
5
4
20
4
5
5
5
5
24
14
Umie Kholifah
2
3
2
2
3
12
5
4
4
3
3
19
5
5
4
4
3
21
15
Septito
3
4
3
3
4
17
3
3
4
3
3
16
3
3
3
3
5
17
16
Ainaya
4
5
5
4
5
23
4
5
5
3
5
22
5
5
5
5
5
25
17
Dinda Afenasa
4
3
3
3
3
16
5
4
4
4
4
21
4
3
4
4
3
18
18
Satria Bagus
2
1
2
1
1
7
2
1
1
1
2
7
1
2
1
2
1
7
19
Brilian Eka S.
3
3
3
3
4
16
5
5
5
5
1
21
5
5
5
5
5
25
20
Renia Desti H.
3
2
2
3
3
13
4
3
3
3
3
16
3
4
3
3
3
16
21
Dian Chrismawati
3
3
2
3
5
16
3
3
3
3
5
17
5
3
4
4
3
19
22
Andre Alfatah
2
2
3
3
3
13
3
3
3
3
4
16
3
3
3
3
5
17
23
Verra Injanu
1
2
3
3
3
12
3
3
3
3
4
16
4
3
3
3
3
16
24
Valeria Puspita
3
2
3
2
3
13
4
3
4
1
1
13
3
3
3
4
3
16
25
Nur Riski
3
3
4
3
4
17
3
5
4
3
3
18
5
3
3
3
3
17
26
Nova Arum
3
4
4
3
4
18
4
3
3
4
5
19
3
4
4
3
5
19
119
27
Latiffa Metta
4
4
5
5
5
23
3
3
4
3
3
16
5
3
3
3
3
17
28
Marcelina Ika
3
3
2
2
3
13
5
4
5
5
5
24
3
3
3
3
3
15
29
Sinta K.H
4
3
3
3
4
17
4
3
3
3
4
17
4
5
4
4
4
21
30
Ike Rizqi R.
4
4
3
3
4
18
5
5
5
5
4
24
4
3
3
3
3
16
31
Orellya
3
4
4
4
5
20
5
5
5
4
4
23
3
4
3
5
5
20
120
Lampiran 8 Hasil Perhitungan Observasi Awal Kesiapan Belajar Rentangan
= Skor Tertinggi – Skor Terendah = 23 – 7 = 16
Banyak Kelas = 1+ (3,3) log n = 1+ (3,3) log 31 = 1+(3,3)1,4913 =1+4,9212 =5,9212 => 5 kelas Interval
= Rentang : Banyak Kelas =16 : 5 = 3,2 =>4
Interval
Kriteria
Jumlah Siswa
21 – 24
Sangat Tinggi
5 siswa
17 – 20
Tinggi
8 siswa
13 – 16
Cukup
8 siswa
9 -12
Rendah
9 siswa
5–8
Sangat Rendah
1 siswa
Dari hasil diatas Kesiapan Belajar Siswa termasuk dalam kriteria rendah, ini dapat dilihat dari jumlah siswa pada kriteria rendah berjumlah 9 siswa. Motivasi Belajar Rentangan
= Skor Tertinggi – Skor Terendah = 24 – 7 = 17
Banyak Kelas = 1+ (3,3) log n = 1+ (3,3) log 31 = 1+(3,3)1,4913 =1+4,9212 =5,9212 => 5 kelas Interval
= Rentang : Banyak Kelas =17 : 5 = 3,4 =>4
121
Interval
Kriteria
Jumlah Siswa
21 – 24
Sangat Tinggi
7 siswa
17 – 20
Tinggi
10 siswa
13 – 16
Cukup
13 siswa
9 -12
Rendah
-
5–8
Sangat Rendah
1 siswa
Dari hasil diatas Motivasi Belajar Siswa termasuk dalam kriteria cukup, ini dapat dilihat dari jumlah siswa pada kriteria cukup berjumlah 13 siswa. Lingkungan Sekolah Rentangan
= Skor Tertinggi – Skor Terendah = 25 – 7 = 18
Banyak Kelas = 1+ (3,3) log n = 1+ (3,3) log 31 = 1+(3,3)1,4913 =1+4,9212 =5,9212 => 5 kelas Interval
= Rentang : Banyak Kelas =18 : 5 = 3,6 =>4
Interval
Kriteria
Jumlah Siswa
22 – 25
Sangat Tinggi
6 siswa
18 – 21
Tinggi
9 siswa
14 – 17
Cukup
15 siswa
10 – 13
Rendah
-
6–9
Sangat Rendah
1 siswa
Dari hasil diatas Lingkungan Sekolah Siswa termasuk dalam kriteria cukup, ini dapat dilihat dari jumlah siswa pada kriteria cukup berjumlah 15 siswa.
122
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian
123
Lampiran 10 KISI-KISI ANGKET UJI COBA INSTRUMEN PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG NO BUTIR SOAL 1,2,3,4,5 6,7,8 9,10,11 12,13,14 15,16,17 18,19 20,21,22
NO
VARIABEL
INDIKATOR
1
Kesiapan Belajar
1. Kondisi fisik 2. Kondisi Mental 3. Kondisi Emisional 4. Kebutuhan 5. Motif dan Tujuan 6. Keterampilan 7. Pengetahuan dan Pengertian yang lain yang telah dipelajari
2
Motivasi Belajar
1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan 3. Menunjukkan minat terhadap mata pelajaran 4. Dapat mempertahankan pendapatnya 5. Senang mencari dan memecahkan soal - soal
23,24,25 26,27,28
3 3
29,30,31
3
32,33,34
3
35,36,37
3
1. Metode mengajar 2. Kurikulum 3. Relasi guru dengan siswa 4. Relasi siswa dengan siswa 5. Disiplin sekolah 6. Fasilitas sekolah
38,39,40 41,42 43,44,45 46,47,48
3 2 3 3
49,50 51,52
2 2
3
Lingkungan Sekolah
Jumlah butir soal
JUMLAH 5 3 3 3 3 2 3
52
124
Angket Uji Coba Instrumen Kepada: Yth. Siswa/Siswi Kelas X Di SMK Teuku Umar Semarang Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh Sehubungan dengan diperlukannya data dalam rangka penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah
terhadap
Hasil
Belajar
Mata
Pelajaran
Memahami
Prinsip
Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang”, maka peneliti bermaksud mengumpulkan data yang berhubungan dengan judul tersebut di atas. Angket ini semata-mata untuk tujuan ilmiah dan tidak ada pengaruhnya terhadap nilai mata pelajaran Saudara saat ini. Oleh karena itu, kesungguhan dan kesediaan dalam mengisi angket ini sangat berarti bagi kelancaran penelitian saya. Semua jawaban yang diberikan akan dijamin kerahasiaannya. Atas kesediaan Saudara dalam mengisi angket ini, saya ucapkan terima kasih dan semoga kebaikan Saudara mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh.
Hormat saya, Peneliti
Devi Kumala Anggraeni 7101411254
125
PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Nama
:
No Responden
:
Petunjuk Pengisian Angket 1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang sudah disediakan. 2. Jawablah pernyataan ini dengan keadaan atau perasaan anda sebenarnya. 3. Jawablah dengan memberikan tanda centang () pada kolom yang disediakan. 4. Pilihlah salah satu dari empat jawaban : SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju 5. Jika anda ingin mengganti jawaban berilah tanda (X) pada jawaban yang telah dipilih, kemudian pilihlah jawaban yang menurut anda lebih sesuai dengan keadaan atau perasaan anda sebenarnya. 6. Dalam pengisian, diharapkan anda tidak ragu – ragu atau terpengaruh dengan teman – teman. 7. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban benar jika anda menjawab sesuai dengan kondisi dan perasaan anda. 8. Jawablah setiap pernyataan. Apabila sudah selesai, periksalah kembali setiap pernyataan sehingga tidak ada jawaban yang terlewati. 9. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nama baik dan akan dijamin kerahasiaannya. DAFTAR PERNYATAAN A.
Kesiapan Belajar Jawaban
No
Pernyataan SS
Kondisi Fisik 1 2
Saya dapat beristirahat dengan cukup setiap harinya. Saya tidak mengalami gangguan pada indera pendengaran (telinga) sehingga tidak mengganggu
S
KS
TS
126
proses belajar mengajar. Saya tidak mengalami gangguan pada indera penglihatan (mata) sehingga tidak mengganggu 3 proses belajar mengajar. Saya dapat berbicara dengan lancar pada saat proses pembelajaran. (Mengungkapkan pendapat 4 maupun saat presentasi). Saya siap mendengarkan penjelasan materi dari 5 guru. Kondisi Mental Saya mengungkapkan pendapat atau bertanya pada saat forum diskusi memahami prinsip-prinsip 6 penyelenggaraan administrasi perkantoran di kelas. Saya mengungkapkan pendapat atau pertanyaan mengenai materi memahami prinsip-prinsip 7 penyelenggaraan administrasi perkantoran yang belum saya mengerti kepada guru. Saya yakin dengan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang saya miliki dalam mata pelajaran memahami prinsip-prinsip 8 penyelenggaraan administrasi perkantoran., sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Kondisi Emosional Saya mempersiapkan diri dengan baik ketika akan diadakan ulangan memahami prinsip-prinsip 9 penyelenggaraan administrasi perkantoran. Apabila nilai mata pelajaran memahami prinsipprinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran. 10 di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), saya akan berusaha belajar lebih giat lagi. Saya mengerjakan sendiri soal ulangan memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi 11 perkantoran dengan jujur meskipun tidak ada pengawas. Kebutuhan
12
Saya belajar tanpa disuruh oleh orang lain atau orang tua, karena saya merasa masih kurang dalam penguasaan mata pelajaran memahami prinsipprinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran.
127
Saya mencari bahan informasi atau materi seputar mata pelajaran memahami prinsip-prinsip administrasi perkantoran di luar materi yang 13 diberikan guru di dalam kelas, misalnya dari internet, koran, majalah bisnis, tv, radio dan lainlain. 14 Saya memanfaatkan buku paket sebagai sumber belajar. Motif dan Tujuan Saya belajar dengan giat agar saya mendapat nilai yang memuaskan di kelas. Saya mempersiapkan buku panduan terlebih 16 dahulu sebelum pelajaran dimulai agar saya dapat mengikuti materi yang diterangkan oleh guru. Saya dengan sadar diri atau tanpa paksaan belajar terlebih dahulu dirumah tentang materi yang akan 17 disampaikan guru besok disekolahan agar saya lebih paham tentang materi yang akan diajarkan. Keterampilan 15
Saya dapat mempraktekkan menggunakan telepon dengan baik. Saya dapat membuat surat sesuai dengan urutan 19 yang benar dalam surat. Pengetahuan dan Pengertian yang lain yang telah dipelajari 18
Saya sudah memahami setiap materi yang telah dijelaskan oleh guru dengan baik. Saya mempelajari kembali materi yang telah 21 diajarkan oleh guru. Saya mengulangi materi pertemuan sebelumnya di 22 rumah. B. Motivasi Belajar 20
Jawaban No Pernyataan SS Tekun Menghadapi Tugas 23 24
Saya menyelesaikan tugas secara tepat waktu yaitu sesuai dengan waktu penyelesaian yang ditetapkan oleh guru. Saya berusaha menjawab soal dengan jawaban
S
KS
TS
128
yang tepat. Saya belajar kelompok dengan teman ketika 25 mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas. Ulet Menghadapi kesulitan Saya bertanya kepada guru apabila ada materi yang kurang jelas. Saya mempelajari kembali materi yang belum 27 saya kuasai. Saya tidak pernah mengeluh dengan tugas-tugas 28 yang diberikan oleh guru. Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran 26
29
Saya berpartisipasi aktif pada saat proses belajar mengajar memahami penyelenggaraan prinsipprinsip administrasi perkantoran berlangsung. 30 Saya mempelajari kembali materi yang disampaikan oleh guru, terutama materi yang saya anggap sulit atau yang belum saya mengerti. Saya tertarik dengan mata pelajaran memahami 31 penyelenggaraan prinsip–prinsip administrasi perkantoran. Dapat Mempertahankan Pendapatnya 32 33 34
Saya lebih yakin dengan mengerjakan tugas sendiri daripada mencontoh pekerjaan teman. Saya tidak takut salah ketika menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki.
Sedang Mencari dan Memecahkan Soal 35 36 37
Saya mengerjakan latihan–latihan soal yang ada di buku panduan. Saya berusaha mencari materi/soal-soal tambahan dari berbagai sumber lain (internet, perpustakaan). Saya berusaha menyelesaikan latihan soal yang saya kerjakan walaupun soal sulit.
129
C. Lingkungan Sekolah Jawaban No Pernyataan SS Metode Mengajar Metode mengajar yang diberikan oleh guru tidak bersifat monoton (lebih bervariasi). Guru ketika mengajar menguasai materi dan jelas 39 menerangkan, sehingga saya paham dengan materi yang diajarkan. Metode mengajar guru sudah sesuai dalam menyampaikan mata pelajaran memahami 40 penyelenggaraan prinsip–prinsip administrasi perkantoran. Kurikulum 38
Saya paham dengan materi yang diajarkan oleh guru. Materi yang diajarkan oleh guru dapat saya kuasai 42 dengan baik. Relasi Guru dengan siswa 41
Saya menyapa dan bersalaman kepada guru AP ketika bertemu atau berpapasan. Saya mengenal baik dan senang terhadap mata 44 pelajaran memahami prinsip-prinsip administrasi perkantoran. Guru melakukan komunikasi secara timbal balik 45 dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Relasi siswa dengan siswa 43
46 47 48
Saya berteman baik dengan teman satu kelas. Saya tetap mau berteman dengan teman satu kelas yang tidak baik atau tidak suka dengan saya. Saya membantu teman saya yang kesusahan.
Disiplin Sekolah 49 50
Saya datang 15 menit sebelum bel sekolah berbunyi. Saya datang kesekolah memakai seragam dan atribut yang lengkap sesuai dengan peraturan sekolah setiap hari.
S
KS
TS
130
Fasilitas Sekolah 51 52
Sarana dan prasarana praktik AP yang tersedia, sudah cukup menunjang kegiatan belajar saya. Ruang kelas saya sangat nyaman untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
131
Lampiran 11 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Kesiapan Belajar (X1)
Kondisi Fisik
Kode Res. Res1 Res2 Res3 Res4 Res5 Res6 Res7 Res8 Res9 Res10 Res11 Res12 Res13 Res14 Res15 Res16 Res17 Res18 Res19 Res20 Res21 Res22 Res23
Kondisi Mental
1 3 3 1 3 3 3 2 3 2 4 3 4 4 2 3 3 3 2 4 2 4 4 3
2 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4
3 3 4 4 3 3 3 4 1 4 1 4 4 4 1 2 4 3 3 4 4 4 3 4
4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 1 1 3 3
5 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4
6 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3
7 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4
Kondisi Emosional 8 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 2 3 3
9 3 4 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4
10 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4
11 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 2 4 2 4 1 2
Kebutuhan 12 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2
13 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 1 4 4 2 3 3 2
14 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3
Motif dan Tujuan 15 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4
16 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
17 2 4 3 4 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3
Keteramp ilan 18 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3
19 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3
Pengetahuan dan Pengertian yang lain yang dipelajari 20 21 22 3 2 2 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3
132
Res24 Res25 Res26 Res27 Res28 Res29 Res30
3 2 2 3 4 3 3
Total
88
4 3 4 3 3 4 3 105
4 3 3 2 3 4 3
4 4 3 3 3 4 3
96
90
4 3 4 3 4 4 3 102
4 3 4 3 2 3 3 93
4 3 4 3 3 4 3 105
4 3 3 3 4 4 3 99
4 3 4 3 4 4 3
4 3 4 3 4 3 3
102
103
4 3 2 3 3 3 3
3 4 2 3 4 4 3
4 4 2 3 3 4 3
4 4 3 3 3 3 3
89
98
96
97
4 4 4 3 4 4 3
4 4 4 3 4 4 3
106
110
4 4 2 3 4 3 3
3 4 1 3 3 3 3
3 4 2 3 3 3 3
4 4 3 3 2 3 3
3 4 4 3 4 3 3
3 4 4 3 3 3 3
94
91
91
91
91
87
133
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Motivasi Belajar (X2)
Kode Res.
Tekun Menghadapi Tugas
Ulet Menghadapi Kesulitan
Res1 Res2 Res3 Res4 Res5 Res6 Res7 Res8 Res9 Res10 Res11 Res12 Res13 Res14 Res15 Res16 Res17 Res18 Res19 Res20 Res21 Res22 Res23 Res24 Res25 Res26 Res27 Res28 Res29 Res30
23 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3
24 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3
25 3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
26 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3
27 2 4 4 4 2 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3
28 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3
Total
100
103
96
105
95
103
Menunjukkan Minat terhadap Mata Pelajaran 29 30 31 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 96
103
96
Dapat Mempertahan kan Pendapatnya 32 33 34 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 2 1 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 97
93
99
Sedang Mencari dan Memecahkan Soal 35 36 37 2 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 91
92
99
134
Lampiran 13 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen Variabel Lingkungan Sekolah (X3)
Kode Res.
Metode Mengajar
Kurikulu m
Relasi Guru dengan Siswa
Relasi Siswa dengan Siswa
Disiplin Sekolah
Fasilitas Sekolah
Res1 Res2 Res3 Res4 Res5 Res6 Res7 Res8 Res9 Res10 Res11 Res12 Res13 Res14 Res15 Res16 Res17 Res18 Res19 Res20 Res21 Res22 Res23 Res24 Res25 Res26 Res27 Res28 Res29 Res30
38 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3
39 3 4 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3
40 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
41 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3
42 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3
43 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 1 3 4 2 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 3 4 1 3 3 3
44 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3
45 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 1 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 1 1 4 3 3
46 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 2 3 3
47 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 2 2 3 4 3 3
48 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3
49 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3
50 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4 3 3
51 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
52 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3
Total
94
92
95
103
106
94
100
90
95
95
100
103
106
104
106
135
Lampiran 14 Hasil Uji Validitas Variabel Kesiapan Belajar (X1) Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Item Deleted if Item Deleted
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Item19 Item20 Item21 Item22
67.87 67.30 67.60 67.80 67.40 67.70 67.30 67.50 67.40 67.37 67.83 67.53 67.60 67.57 67.27 67.13 67.67 67.77 67.77 67.77 67.77 67.90
56.671 54.079 51.421 50.510 55.490 54.148 52.286 49.776 51.145 53.826 50.144 52.395 51.421 51.289 51.995 53.223 50.368 52.944 53.702 51.702 50.392 52.369
Corrected Item-Total Correlation
-.019 .368 .373 .497 .150 .376 .614 .747 .566 .310 .547 .418 .464 .600 .575 .516 .594 .377 .374 .511 .560 .492
Cronbach's Alpha if Item Deleted
.875 .861 .864 .855 .866 .861 .853 .847 .853 .861 .853 .858 .857 .852 .854 .856 .852 .859 .859 .855 .853 .856
136
Rekap Validitas Uji Coba Variabel Kesiapan Belajar
Indikator
No. Item
r hitung
Kondisi Fisik
1
-0,019
2
Kondisi Mental
Kondisi Emosional
r tabel
Keterangan
0,361
Tidak Valid
0,368
0,361
Valid
3
0,373
0,361
Valid
4
0,497
0,361
5
0,150
0,361
Valid Tidak Valid
6
0,376
0,361
Valid
7
0,614
0,361
Valid
8
0,747
0,361 0,361
Valid
9
0,566
10
0,310
0,361
11
0,547
0,361
Valid
12
0,418
0,361 0,361
Valid
13
0,464
14
0,600
0,361
Valid
15
0,575
0,361
Valid
16
0,516
0,361 0,361
Valid
17
0,594
18
0,377
0,361
Valid
19
0,374
0,361
Valid
20
0,511
0,361 0,361
Valid
21
0,560
22
0,492
Valid Tidak Valid
Kebutuhan
Motif dan Tujuan
Keterampilan Pengetahuan dan Pengertian lain dipelajari
Valid
Valid
Valid 0,361
Valid
137
Lampiran 15 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (X2) Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted Item23
45.60
27.559
.498
.859
Item24
45.50
28.328
.469
.861
Item25
45.73
26.754
.568
.855
Item26
45.43
26.806
.598
.854
Item27
45.77
26.875
.567
.856
Item28
45.50
27.431
.562
.856
Item29
45.73
29.237
.311
.867
Item30
45.50
27.362
.574
.856
Item31
45.73
27.720
.468
.861
Item32
45.70
27.803
.496
.859
Item33
45.83
26.557
.471
.862
Item34
45.63
27.413
.478
.860
Item35
45.90
26.231
.591
.854
Item36
45.87
26.602
.563
.856
Item37
45.63
27.551
.457
.861
138
Rekap Validitas Uji Coba Variabel Motivasi Belajar
Indikator Tekun Menghadapi Tugas
Ulet Menghadapi Kesulitan
No. Item
r hitung
r tabel
Keterangan Valid
23
0,498
0,361
24 25
0,469 0,568
0,361 0,361 0,361
26
0,598
27
0,567
0,361
28
0,562
0,361
29
0,311
0,361
30
0,574
31
0,468
0,361
32
0,496
0,361
33
0,471
0,361 0,361
34
0,478
35 36
0,591 0,563
0,361 0,361
Valid Valid
37
0,457
0,361
Valid
Valid Valid Valid Valid
Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran
Dapat Mempertahankan Pendapatnya
Senang Mencari dan Memecahkan Soal
Valid Tidak Valid
0,361 Valid Valid Valid Valid Valid
139
Lampiran 16 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Sekolah (X3) Item-Total Statistics Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted Item38
46.30
33.941
.073
.871
Item39
46.37
30.723
.479
.853
Item40
46.27
31.237
.566
.850
Item41
46.00
30.690
.495
.852
Item42
45.90
31.817
.424
.855
Item43
46.30
30.217
.389
.861
Item44
46.10
30.162
.652
.845
Item45
46.43
27.702
.663
.842
Item46
46.27
29.995
.528
.850
Item47
46.27
29.306
.620
.845
Item48
46.10
30.645
.649
.846
Item49
46.00
30.483
.648
.846
Item50
45.90
30.921
.509
.851
Item51
45.97
30.792
.528
.850
Item52
45.90
31.610
.406
.856
140
Rekap Validitas Uji Coba Variabel Lingkungan Sekolah
Indikator Metode Mengajar
Kurikulum
Relasi Guru dengan Siswa Relasi Siswa dengan Siswa Disiplin Sekolah Fasilitas Sekolah
No. Item
r hitung
r tabel
Keterangan
Tidak 38
0,073
0,361
Valid
39 40
0,361 0,361
41
0,479 0,566 0,495
Valid Valid Valid Valid
42
0,424
0,361
43 44 45 46
0,389 0,652 0,663 0,528
0,361 0,361 0,361 0,361
47
0,620
0,361
48 49 50 51 52
0,649 0,648 0,509 0,528 0,406
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
141
Lampiran 17 Hasil Reliabilitas Variabel Kesiapan Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.864
22
Hasil Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.848
15
Hasil Reliabilitas Variabel Lingkungan Sekolah Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.863
15
Rekap Tabel Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Kesiapan Belajar Motivasi Belajar Lingkungan Sekolah
Cronbach's Alpha 0.864 0.848 0.863
Kriteria Cronbach's Alpha 0.600 0.600 0.600
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
142
Lampiran 18 KISI-KISI ANGKET PENELITIAN INSTRUMEN PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG NO BUTIR SOAL 1,2,3 4,5,6 7,8 9,10,11 12,13,14 15,16 17,18,19
NO
VARIABEL
INDIKATOR
1
Kesiapan Belajar
1. Kondisi fisik 2. Kondisi Mental 3. Kondisi Emisional 4. Kebutuhan 5. Motif dan Tujuan 6. Keterampilan 7. Pengetahuan dan Pengertian yang lain yang telah dipelajari
2
Motivasi Belajar
1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan 3. Menunjukkan minat terhadap mata pelajaran 4. Dapat mempertahankan pendapatnya 5. Senang mencari dan memecahkan soal - soal
20,21,22 23,24,25
3 3
26,27
2
28,29,30
3
31,32,33
3
1. Metode mengajar 2. Kurikulum 3. Relasi guru dengan siswa 4. Relasi siswa dengan siswa 5. Disiplin sekolah 6. Fasilitas sekolah
34,35 36,37 38,39,40 41,42,43
2 2 3 3
44,45 46,47
2 2
3
Lingkungan Sekolah
Jumlah butir soal
JUMLAH 3 3 2 3 3 2 3
47
143
Angket Penelitian Kepada: Yth. Siswa/Siswi Kelas X Di SMK Teuku Umar Semarang Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarokatuh Sehubungan dengan diperlukannya data dalam rangka penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Memahami Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang”, maka saya minta bantuan kepada siswa siswi sekalian untuk mengisi tes ini untuk memperoleh data yang objektif dan untuk membantu keberhasilan saya dalam penyelesaian studi saya untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Tes ini semata-mata untuk kepentingan saya dalam penyusunan skripsi, tidak ada hubungannya dengan nilai akademis maupun studi anda pada semester ini. oleh karena itu saya minta dengan sangat supaya dalam mengisi tes ini sesuai dengan keadaan yang anda alami dan sesuai dengan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan anda sendiri. Saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan kesediaan anda mengisi angket ini. Hormat saya, Peneliti
Devi Kumala Anggraeni 7101411254
144
PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Nama
:
No Responden
:
Petunjuk Pengisian Angket 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9.
Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang sudah disediakan. Jawablah pernyataan ini dengan keadaan atau perasaan anda sebenarnya. Jawablah dengan memberikan tanda centang () pada kolom yang disediakan. Pilihlah salah satu dari empat jawaban : SS : Sangat Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju Jika anda ingin mengganti jawaban berilah tanda (X) pada jawaban yang telah dipilih, kemudian pilihlah jawaban yang menurut anda lebih sesuai dengan keadaan atau perasaan anda sebenarnya. Dalam pengisian, diharapkan anda tidak ragu – ragu atau terpengaruh dengan teman – teman. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban benar jika anda menjawab sesuai dengan kondisi dan perasaan anda. Jawablah setiap pernyataan. Apabila sudah selesai, periksalah kembali setiap pernyataan sehingga tidak ada jawaban yang terlewati. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nama baik dan akan dijamin kerahasiaannya.
DAFTAR PERNYATAAN B.
Kesiapan Belajar Jawaban
No
Pernyataan SS
Kondisi Fisik 1
2
3
Saya tidak mengalami gangguan pada indera pendengaran (telinga) sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Saya tidak mengalami gangguan pada indera penglihatan (mata) sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Saya dapat berbicara dengan lancar pada saat proses pembelajaran. (Mengungkapkan pendapat maupun saat presentasi).
S
KS
TS
145
Kondisi Mental Saya mengungkapkan pendapat atau bertanya pada saat forum diskusi memahami prinsip-prinsip 4 penyelenggaraan administrasi perkantoran di kelas. Saya mengungkapkan pendapat atau pertanyaan mengenai materi memahami prinsip-prinsip 5 penyelenggaraan administrasi perkantoran yang belum saya mengerti kepada guru. 6 Saya yakin dengan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang saya miliki dalam mata pelajaran memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran., sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Kondisi Emosional 7
Saya mempersiapkan diri dengan baik ketika akan diadakan ulangan memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran. 8 Saya mengerjakan sendiri soal ulangan memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran dengan jujur meskipun tidak ada pengawas. Kebutuhan 9
Saya belajar tanpa disuruh oleh orang lain atau orang tua, karena saya merasa masih kurang dalam penguasaan mata pelajaran memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran. 10 Saya mencari bahan informasi atau materi seputar mata pelajaran memahami prinsip-prinsip administrasi perkantoran di luar materi yang diberikan guru di dalam kelas, misalnya dari internet, koran, majalah bisnis, tv, radio dan lain-lain. 11 Saya memanfaatkan buku paket sebagai sumber belajar. Motif dan Tujuan 12 13
14
Saya belajar dengan giat agar saya mendapat nilai yang memuaskan di kelas. Saya mempersiapkan buku panduan terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai agar saya dapat mengikuti materi yang diterangkan oleh guru. Saya dengan sadar diri atau tanpa paksaan belajar terlebih dahulu dirumah tentang materi yang akan disampaikan guru besok disekolahan agar saya lebih paham tentang materi yang akan diajarkan.
146
Keterampilan 15
Saya dapat mempraktekkan menggunakan telepon dengan baik. 16 Saya dapat membuat surat sesuai dengan urutan yang benar dalam surat. Pengetahuan dan Pengertian yang lain yang telah dipelajari 17
Saya sudah memahami setiap materi yang telah dijelaskan oleh guru dengan baik. 18 Saya mempelajari kembali materi yang telah diajarkan oleh guru. 19 Saya mengulangi materi pertemuan sebelumnya di rumah. B. Motivasi Belajar Jawaban No
Pernyataan SS
Tekun Menghadapi Tugas Saya menyelesaikan tugas secara tepat waktu yaitu sesuai dengan waktu penyelesaian yang ditetapkan 20 oleh guru. Saya berusaha menjawab soal dengan jawaban yang 21 tepat. Saya belajar kelompok dengan teman ketika 22 mengalami kesulitan saat mengerjakan tugas. Ulet Menghadapi kesulitan Saya bertanya kepada guru apabila ada materi yang kurang jelas. Saya mempelajari kembali materi yang belum saya 24 kuasai. Saya tidak pernah mengeluh dengan tugas-tugas yang 25 diberikan oleh guru. Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran 23
26
Saya mempelajari kembali materi yang disampaikan oleh guru, terutama materi yang saya anggap sulit atau yang belum saya mengerti. Saya tertarik dengan mata pelajaran memahami penyelenggaraan prinsip–prinsip administrasi 27 perkantoran. Dapat Mempertahankan Pendapatnya 28
Saya lebih yakin dengan mengerjakan tugas sendiri daripada mencontoh pekerjaan teman.
S
KS
TS
147
29 30
Saya tidak takut salah ketika menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki.
Sedang Mencari dan Memecahkan Soal Saya mengerjakan latihan–latihan soal yang ada di buku panduan. Saya berusaha mencari materi/soal-soal tambahan dari 32 berbagai sumber lain (internet, perpustakaan). Saya berusaha menyelesaikan latihan soal yang saya 33 kerjakan walaupun soal sulit. C. Lingkungan Sekolah 31
Jawaban No
Pernyataan SS
Metode Mengajar Guru ketika mengajar menguasai materi dan jelas 34 menerangkan, sehingga saya paham dengan materi yang diajarkan. Metode mengajar guru sudah sesuai dalam menyampaikan mata pelajaran memahami 35 penyelenggaraan prinsip–prinsip administrasi perkantoran. Kurikulum 36
Saya paham dengan materi yang diajarkan oleh guru.
Materi yang diajarkan oleh guru dapat saya kuasai dengan baik. Relasi Guru dengan siswa 37
Saya menyapa dan bersalaman kepada guru AP ketika bertemu atau berpapasan. Saya mengenal baik dan senang terhadap mata pelajaran memahami prinsip-prinsip administrasi 39 perkantoran. Guru melakukan komunikasi secara timbal balik 40 dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Relasi siswa dengan siswa 38
41 42 43
Saya berteman baik dengan teman satu kelas. Saya tetap mau berteman dengan teman satu kelas yang tidak baik atau tidak suka dengan saya. Saya membantu teman saya yang kesusahan.
S
KS
TS
148
Disiplin Sekolah 44
Saya datang 15 menit sebelum bel sekolah berbunyi.
Saya datang kesekolah memakai seragam dan atribut yang lengkap sesuai dengan peraturan sekolah setiap hari. Fasilitas Sekolah 45
46 47
Sarana dan prasarana praktik AP yang tersedia, sudah cukup menunjang kegiatan belajar saya. Ruang kelas saya sangat nyaman untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
149
Lampiran 19 Tabulasi Data Penelitian Variabel Kesiapan Belajar (X1)
Kondisi Fisik
Kode Res. Res1 Res2 Res3 Res4 Res5 Res6 Res7 Res8 Res9 Res10 Res11 Res12 Res13 Res14 Res15 Res16 Res17 Res18 Res19 Res20 Res21 Res22 Res23 Res24 Res25 Res26 Res27
1 3 3 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 5 4
3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 2 4 4
Kondisi Emosional
Kondisi Mental 9 9 8 10 7 9 12 12 9 9 12 12 10 12 12 12 12 7 9 12 12 8 10 12 8 13 12
4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4
5 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4
6 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4
9 12 8 12 8 12 12 12 9 9 12 12 8 12 12 12 12 8 9 12 12 8 11 12 8 12 12
7 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 4
8 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 2 4 4
Kebutuhan 6 8 5 7 5 8 8 8 6 6 8 8 7 8 8 8 8 5 6 8 8 4 6 8 6 8 8
9 3 4 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 2 4 4
10 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 2 4 4
11 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4
Motif dan Tujuan 9 11 8 9 8 11 12 12 9 9 12 12 12 12 12 12 12 7 10 12 12 9 7 12 8 12 12
12 3 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4
13 3 3 3 3 3 3 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4
14 2 4 1 3 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1 4 2 3 4
Keterampilan 8 11 7 10 8 11 12 12 7 8 12 12 8 12 12 12 12 7 12 12 12 7 6 12 8 11 12
15 2 2 3 1 3 2 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 5 4
16 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4
5 6 6 4 5 6 8 8 6 5 8 8 5 8 8 8 8 6 7 8 8 5 5 8 7 9 8
Pengetahuan dan Pengertian yang lain yang dipelajari 17 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 4 4
18 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 1 2 4 4 4 4
19 2 4 1 3 2 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 1 4 3 3 4
8 12 8 9 8 12 12 12 9 8 12 12 8 12 12 12 12 8 12 12 12 6 6 12 9 11 12
150
Res28 Res29 Res30 Res31 Res32 Res33 Res34 Res-35 Res-36 Res-37 Res-38 Res-39 Res-40 Res-41 Res-42 Res-43 Res-44 Res-45 Res-46 Res-47 Res-48 Res-49 Res-50 Res-51 Res-52 Res-53 Res-54 Res-55 Res-56 Res-57 Res-58 Res-59 Res-60 Res-61 Res-62 Res-63
3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3
3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3
3 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 1 3 4 3 3
9 12 10 9 12 6 12 11 9 9 9 9 9 10 10 10 9 10 12 10 10 11 12 12 12 12 12 9 9 10 9 6 9 12 9 9
2 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 3 3
2 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3
3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 3 4 3 3
7 12 9 10 12 7 12 12 10 9 9 9 9 12 9 8 9 10 11 12 10 10 12 12 12 12 12 12 8 12 8 7 9 12 9 9
3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3
2 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 4 3 3
5 8 7 6 8 5 8 8 7 5 5 6 6 7 6 7 5 6 7 8 6 6 8 8 8 8 8 8 5 7 6 8 5 8 6 6
3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3
3 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3
10 12 10 10 12 9 12 12 9 9 9 9 9 9 9 11 9 9 10 11 8 8 12 12 12 12 12 11 8 9 10 9 9 12 9 9
3 4 3 2 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4
2 4 3 2 4 2 4 2 3 3 3 1 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 1 4 1 2 4 3 3
3 4 2 2 4 2 4 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 1 4 1 3
8 12 8 6 12 8 12 8 10 8 8 7 8 9 5 8 8 9 9 9 8 10 12 12 12 12 12 8 8 8 10 6 6 12 7 10
2 4 4 2 4 2 4 3 2 3 2 3 2 1 4 2 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 2 4 3 1
3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3
5 8 8 5 8 4 8 7 6 6 5 6 5 4 5 5 6 6 8 6 5 5 8 8 8 8 8 5 7 7 4 7 5 8 6 4
3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 1 3
3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3
3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 1 4 1 3
9 12 9 10 12 9 12 12 11 8 8 8 8 9 6 8 9 8 10 8 7 9 12 12 12 12 12 8 8 9 10 7 6 12 4 9
151
Res-64 Res-65 Res-66 Res-67 Jumlah
2 4 2 4 230
3 3 2 4 225
2 3 3 3 219
7 10 7 11 674
4 3 4 2 233
2 3 3 2 227
2 3 2 3 224
8 9 9 7 684
4 3 2 3 235
3 3 2 3 218
7 6 4 6 453
2 3 4 3 229
2 3 2 3 224
3 2 3 2 224
7 8 9 8 677
3 4 4 3 230
2 3 2 3 205
3 4 4 2 200
8 11 10 8 635
3 2 4 2 205
3 4 2 2 224
6 6 6 4 429
4 4 2 2 223
3 4 2 2 222
3 4 3 2 203
10 12 7 6 648
152
Lampiran 20 Tabulasi Data Penelitian Variabel Motivasi Belajar (X2)
Kode Res. Res1 Res2 Res3 Res4 Res5 Res6 Res7 Res8 Res9 Res10 Res11 Res12 Res13 Res14 Res15 Res16 Res17 Res18 Res19 Res20 Res21 Res22 Res23 Res24
Tekun Menghadapi Tugas
Ulet Menghadapi Kesulitan
20
21
22
23
24
25
3 2 4 3 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 4 2 3 2 2 3 3 2
3 2 3 4 3 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 2 4 3 2
2 2 2 3 3 3 4 2 3 2 4 2 2 4 3 4 4 1 3 2 4 3 3 2
8 6 9 10 10 11 12 6 8 9 12 6 10 12 7 12 12 5 10 6 8 10 9 6
2 2 4 2 4 4 4 2 3 2 4 3 3 4 2 4 4 1 3 2 2 3 3 2
2 2 4 3 2 4 4 2 3 4 4 2 2 4 2 4 4 3 4 2 2 2 3 2
2 2 4 2 3 4 4 3 3 2 4 2 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 2
6 6 12 7 9 12 12 7 9 8 12 7 7 12 6 12 12 7 11 6 8 8 9 6
Menunjukkan Minat terhadap Mata Pelajaran 26 27 2 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 2 4 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3
2 2 2 2 3 2 4 3 3 3 4 2 2 4 2 4 4 2 4 2 2 3 3 3
4 4 5 4 6 5 8 5 6 6 8 5 4 8 4 8 8 5 8 4 5 6 6 6
Dapat Mempertahankan Pendapatnya
Sedang Mencari dan Memecahkan Soal
28
29
30
31
32
33
2 2 4 2 3 3 4 2 2 2 4 3 2 4 2 4 4 3 2 2 3 2 4 2
2 2 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 4 2 4 2 2
2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 2
6 7 12 6 8 8 12 8 9 9 12 9 6 12 8 12 12 8 7 9 7 9 9 6
2 2 4 2 2 2 4 2 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 2
2 2 4 2 3 2 4 3 2 3 4 2 2 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 2
3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 2 2 4 2 4 4 2 2 3 2 2 4 3
7 7 3 6 9 7 12 8 8 9 12 8 6 12 9 12 12 8 6 7 6 8 12 7
153
Res25 Res26 Res27 Res28 Res29 Res30 Res31 Res32 Res33 Res34 Res-35 Res-36 Res-37 Res-38 Res-39 Res-40 Res-41 Res-42 Res-43 Res-44 Res-45 Res-46 Res-47 Res-48 Res-49 Res-50 Res-51 Res-52 Res-53 Res-54 Res-55 Res-56 Res-57 Res-58 Res-59
2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4
2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 2 2 4 3 3 4 1 1 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 3 2
2 4 4 2 4 2 3 4 2 4 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 1 2 2 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3
6 12 12 7 12 9 7 12 10 12 6 6 6 11 11 10 11 7 6 10 9 10 7 9 7 6 12 12 12 12 11 7 10 9 9
4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 3 4 2 3 2 3 4 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3
2 4 4 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 2 3 3 3 4
2 4 4 2 3 4 4 4 2 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4
8 12 12 6 10 10 9 12 9 12 6 8 6 6 10 7 6 6 7 10 7 9 7 8 8 6 12 12 12 12 9 7 11 8 11
2 4 4 2 3 4 2 4 3 4 3 4 4 2 3 4 2 3 2 3 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 3 4
2 4 4 2 3 4 3 4 3 4 2 2 4 2 3 4 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 4 4 4 3 3 2 2 2 4
4 8 8 4 6 8 5 8 6 8 5 6 8 4 6 8 5 5 5 5 4 8 5 4 4 4 8 8 8 7 7 4 4 5 8
3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4
2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 2 2 3 2 2 2 3 2 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 2 3 3 2 3
2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2 2 2 2
7 12 12 10 9 11 11 12 12 12 9 6 7 6 9 10 6 7 8 8 12 12 7 6 6 6 12 12 12 6 8 7 7 6 9
2 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3 4 2 2 2 2 4
1 4 4 2 2 4 2 4 2 4 3 2 1 2 3 4 2 2 2 4 4 4 3 1 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2
2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 3 4 2 3 4 4 2 2
5 12 12 6 7 9 9 12 8 12 9 8 7 6 9 9 6 7 8 10 11 12 7 5 6 8 10 9 11 8 7 8 8 6 8
154
Res-60 Res-61 Res-62 Res-63 Res-64 Res-65 Res-66 Res-67 Jumlah
4 4 4 2 3 3 3 2 232
3 4 4 2 3 4 2 2 227
2 4 2 2 3 3 3 2 213
9 12 10 6 9 10 8 6 609
4 4 4 2 2 3 2 2 224
4 4 2 2 2 2 2 2 212
4 4 3 2 2 4 2 2 224
12 12 9 6 6 9 6 6 588
3 4 3 2 2 4 2 2 226
2 4 2 2 2 4 2 2 217
5 8 5 4 4 8 4 4 390
2 4 3 4 2 4 2 2 222
2 4 3 2 2 3 2 3 225
2 4 4 4 2 4 2 2 231
6 12 10 10 6 11 6 7 591
2 4 4 4 2 3 2 2 224
3 4 4 2 3 4 2 3 218
4 4 3 2 2 4 3 2 231
9 12 11 8 7 11 7 7 568
155
Lampiran 21 Tabulasi Hasil Penelitian Variabel Lingkungan Sekolah (X3) Metode Mengajar
Kode Res. Res1 Res2 Res3 Res4 Res5 Res6 Res7 Res8 Res9 Res10 Res11 Res12 Res13 Res14 Res15 Res16 Res17 Res18 Res19 Res20 Res21 Res22 Res23 Res24
Kurikulum
Relasi Guru dengan Siswa
Relasi Siswa dengan Siswa
Disiplin Sekolah
Fasilitas Sekolah
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2
3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 4 3 2 2 4 4 2
6 4 7 7 8 7 8 8 7 5 8 8 4 8 4 8 8 8 6 6 5 8 8 4
2 2 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 3 2 2 4 4 2
4 2 4 2 2 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 3 2 2 4 4 2
6 4 7 4 4 4 8 6 8 6 8 8 6 8 4 5 8 8 6 4 4 8 8 4
2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 4 4 2 4 2 2 4 2 3 2 2 4 4 2
3 2 3 2 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 2 2 4 4 2
2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 4 4 2 4 2 2 2 3 3 2 2 4 4 2
7 8 9 6 7 6 6 7 10 8 12 12 7 12 6 8 10 8 8 6 6 12 12 6
2 2 3 2 2 4 2 2 4 2 4 4 2 4 2 4 2 3 4 2 2 4 4 3
3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 4 2 4 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3
2 4 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 4 3 2 2 2 4 2 4 3 4 3
7 8 9 8 6 10 6 6 9 6 11 11 6 12 8 8 6 8 11 6 8 10 12 9
2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 4 2 2 2 2 2 3 4 3
2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 4 2 2 3 4 3
4 6 6 6 6 4 4 4 6 4 6 6 4 8 5 6 4 4 6 4 4 6 8 6
2 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 4 2 2 2 3 4 3
2 2 3 4 3 4 2 2 3 2 3 4 2 4 2 3 3 2 3 2 2 3 4 3
4 6 6 8 6 7 4 4 6 4 6 7 4 8 4 6 6 6 5 4 4 6 8 6
156
Res25 Res26 Res27 Res28 Res29 Res30 Res31 Res32 Res33 Res34 Res-35 Res-36 Res-37 Res-38 Res-39 Res-40 Res-41 Res-42 Res-43 Res-44 Res-45 Res-46 Res-47 Res-48 Res-49 Res-50 Res-51 Res-52 Res-53 Res-54 Res-55 Res-56 Res-57 Res-58 Res-59
2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4
4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4
6 6 8 6 8 5 7 8 6 8 8 8 8 7 8 8 8 7 8 8 8 4 4 7 7 8 4 8 8 8 8 6 8 7 8
3 3 4 2 4 2 3 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 2 3 4 4 2 2 2 4 4 3 4 3 4
4 3 4 3 4 2 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 2 3 4 4 3 4 3 4
7 6 8 5 8 4 7 8 4 6 8 5 8 6 8 8 8 5 8 6 4 4 4 6 6 8 4 4 5 8 8 6 8 6 8
3 2 4 3 4 2 3 4 2 2 4 2 4 3 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 4 4 3 2 3 4 4 2 4 3 3
2 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 2 4 2 3 2 4 2 3 2 2 4 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 4 3 3
3 2 4 3 4 3 4 3 2 2 4 2 4 2 4 4 4 2 3 2 2 2 2 2 4 3 2 2 3 4 4 3 4 3 4
8 7 12 10 12 8 11 11 6 6 12 6 12 7 11 10 12 6 10 6 6 8 6 6 11 11 8 6 9 12 12 7 12 9 10
4 2 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 2 4 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3
4 2 4 3 4 2 2 2 3 2 4 2 4 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 2 4 3 3
3 2 4 3 4 2 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 2 4 2 3
11 6 12 9 12 6 8 6 8 6 11 8 10 7 9 7 11 6 9 6 7 8 9 6 9 9 7 6 9 12 12 7 12 8 9
3 2 4 4 4 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 2 4 3 3
2 2 4 3 4 2 4 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 4 4 2 4 3 3
5 4 8 7 8 4 8 4 5 4 6 4 7 4 6 6 6 6 8 4 4 4 6 4 7 6 6 4 6 8 8 4 8 6 6
4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 4 2 4 3 2
3 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 3 4 4 3 3 4 2 2 2 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 4 3 3
7 4 8 7 8 4 8 4 8 4 8 4 8 7 8 6 6 6 8 4 4 4 4 4 6 6 6 4 6 8 8 4 8 6 5
157
Res-60 Res-61 Res-62 Res-63 Res-64 Res-65 Res-66 Res-67 Jumlah
4 4 3 4 4 3 4 4 235
2 4 3 4 4 4 4 4 233
6 8 6 8 8 7 8 8 468
3 4 3 4 4 3 3 4 209
2 4 3 4 4 1 3 4 212
5 8 6 8 8 4 6 8 421
3 4 3 3 4 3 4 4 198
2 4 3 3 4 2 4 4 202
3 4 3 4 4 3 4 4 198
8 12 9 10 12 8 12 12 598
2 4 2 3 4 3 4 4 194
3 4 2 3 4 2 4 3 191
2 4 2 3 4 3 4 3 190
7 12 6 9 12 8 12 10 575
2 4 2 3 4 2 3 3 188
2 4 2 3 4 2 3 3 186
4 8 4 6 8 4 6 6 374
3 4 3 3 4 3 4 3 199
2 4 3 3 4 3 4 3 199
5 8 6 6 8 6 8 6 398
158
Lampiran 22 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
159
Lampiran 23 DESKRIPTIF PERSENTASE PER VARIABEL No. Res R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23
Kesiapan Belajar (X1) Skor % Krit
Motivasi Belajar (X2) Skor % Krit
Lingkungan Sekolah (X3) Skor % Krit
Hasil Belajar (Y) Skor Krit Belum 66 Tuntas Belum 64 Tuntas Belum 68 Tuntas Belum 68 Tuntas Belum 72 Tuntas Belum 66 Tuntas 100 Tuntas 80 Tuntas Belum 51 Tuntas Belum 73 Tuntas 76 Tuntas 76 Tuntas Belum 72 Tuntas 81 Tuntas 81 Tuntas 100 Tuntas 90 Tuntas Belum 72 Tuntas Belum 58 Tuntas 92 Tuntas 92 Tuntas Belum 46 Tuntas Belum 68 Tuntas
54
71.05%
B
31
55.36%
KB
30
53.57%
KB
40
52.63%
KB
30
53.57%
KB
30
53.57%
KB
50
65.79%
B
41
73.21%
B
38
67.86%
B
61
80.26%
B
33
58.93%
KB
31
55.36%
KB
40
52.63%
KB
42
75.00%
B
31
55.36%
KB
45 76 76
59.21% 100.00% 100.00%
KB SB SB
43 56 34
76.79% 100.00% 60.71%
B SB KB
31 32 31
55.36% 57.14% 55.36%
KB KB KB
55
72.37%
B
40
71.43%
B
40
71.43%
B
54 76 76
71.05% 100.00% 100.00%
B SB SB
41 56 35
73.21% 100.00% 62.50%
B SB B
29 45 45
51.79% 80.36% 80.36%
KB B B
41 76 43 44 76
53.95% 100.00% 56.58% 57.89% 100.00%
KB SB KB KB SB
33 56 34 56 56
58.93% 100.00% 60.71% 100.00% 100.00%
KB SB KB SB SB
27 48 27 35 36
48.21% 85.71% 48.21% 62.50% 64.29%
KB SB KB B B
40
52.63%
KB
33
58.93%
KB
36
64.29%
B
65 43 76
85.53% 56.58% 100.00%
SB KB SB
42 32 34
75.00% 57.14% 60.71%
B KB KB
37 26 27
66.07% 46.43% 48.21%
B KB KB
47
61.84%
KB
41
73.21%
B
44
78.57%
B
51
67.11%
B
45
80.36%
B
48
85.71%
SB
76
100.00%
SB
31
55.36%
KB
29
51.79%
KB
77
54 46 76
71.05% 60.53% 100.00%
B KB SB
30 56 56
53.57% 100.00% 100.00%
KB SB SB
37 29 48
66.07% 51.79% 85.71%
B KB SB
70 76 82
53 44
69.74% 57.89%
B KB
33 44
58.93% 78.57%
KB B
37 48
66.07% 85.71%
B SB
64 80
43
56.58%
KB
47
83.93%
SB
27
48.21%
KB
64
51 76
67.11% 100.00%
B SB
41 56
73.21% 100.00%
B SB
41 37
73.21% 66.07%
B B
57 96
48 42
63.16% 55.26%
B KB
45 56
80.36% 100.00%
B SB
29 30
51.79% 53.57%
KB KB
44 92
70
92.11%
SB
35
62.50%
B
45
80.36%
B
70
43
56.58%
KB
34
60.71%
KB
31
55.36%
KB
62
43
56.58%
KB
34
60.71%
KB
45
80.36%
B
42
53
69.74%
B
33
58.93%
KB
31
55.36%
KB
58
44
57.89%
KB
45
80.36%
B
42
75.00%
B
54
54
71.05%
B
44
78.57%
B
39
69.64%
B
68
41
53.95%
KB
34
60.71%
KB
45
80.36%
B
69
50
65.79%
B
32
57.14%
KB
30
53.57%
KB
56
R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42
Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
160
R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 R-64 R-65
46
60.53%
KB
34
60.71%
KB
43
76.79%
B
46
44
57.89%
KB
43
76.79%
B
30
53.57%
KB
44
47
61.84%
KB
43
76.79%
B
29
51.79%
KB
52
67
88.16%
SB
51
91.07%
SB
28
50.00%
KB
62
43
56.58%
KB
33
58.93%
KB
29
51.79%
KB
52
45
59.21%
KB
32
57.14%
KB
29
51.79%
KB
44
48 76 46 45 76 47
63.16% 100.00% 60.53% 59.21% 100.00% 61.84%
B SB KB KB SB KB
31 30 54 53 55 45
55.36% 53.57% 96.43% 94.64% 98.21% 80.36%
KB KB SB SB SB B
40 42 29 28 37 48
71.43% 75.00% 51.79% 50.00% 66.07% 85.71%
B B KB KB B SB
48 88 95 88 88 88
61
80.26%
B
42
75.00%
B
48
85.71%
SB
70
43
56.58%
KB
33
58.93%
KB
30
53.57%
KB
70
62
81.58%
SB
40
71.43%
B
48
85.71%
SB
68
46
60.53%
KB
34
60.71%
KB
36
64.29%
B
64
44
57.89%
KB
45
80.36%
B
41
73.21%
B
54
47 76
61.84% 100.00%
KB SB
41 56
73.21% 100.00%
B SB
30 48
53.57% 85.71%
KB SB
50 82
45
59.21%
KB
45
80.36%
B
31
55.36%
KB
52
56
73.68%
B
34
60.71%
KB
41
73.21%
B
58
44
57.89%
KB
32
57.14%
KB
48
85.71%
SB
56
62
81.58%
SB
49
87.50%
SB
31
55.36%
KB
66
45
59.21%
KB
31
55.36%
KB
44
78.57%
B
64
44 3617 F
57.89% 4759.21% %
KB SB
30 2746 F
53.57% 4903.57%
KB SB
44 2436 F
78.57% 4350.00% %
B SB
60 4602 F Belum Tuntas Tuntas
R-66
R-67 Jumlah Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
%
18
26.9%
16
23.9%
9
13.4%
16
23.9%
23
34.3%
27
40.3%
33
49.3%
28
41.8%
31
46.3%
0
0
0
0
0
0
67
100
67
100
67
100
Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas 45 22
Belum Tuntas
67.2%
Tuntas
32.8%
161
Lampiran 24 DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR VARIABEL KESIAPAN BELAJAR (X1) No. Res
Kondisi Fisik
Kondisis Mental
%
75.00% 75.00% 66.67% 83.33% 58.33% 75.00%
Kri t B B B SB KB B
9 12 8 12 8 12
12
100.00%
SB
Res-8
12
100.00%
Res-9 Res-10
9 9
Res-11
Kondisi Emosional
%
75.00% 100.00% 66.67% 100.00% 66.67% 100.00%
Kri t B SB B SB B SB
%
75.00% 100.00% 62.50% 87.50% 62.50% 100.00%
Kri t B SB B SB B SB
6 8 5 7 5 8
9 11 8 9 8 11
8
100.00%
SB
12
SB
8
100.00%
SB
12
75.00% 75.00%
B B
6 6
75.00% 75.00%
B B
9 9
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
83.33%
SB
8
66.67%
B
7
87.50%
SB
12
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-15
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-16
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-17
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-18 Res-19 Res-20
7 9 12
58.33% 75.00% 100.00%
KB B SB
8 9 12
66.67% 75.00% 100.00%
B B SB
5 6 8
62.50% 75.00% 100.00%
B B SB
7 10 12
75.00% 91.67% 66.67% 75.00% 66.67% 91.67% 100.00 % 100.00 % 75.00% 75.00% 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 58.33% 83.33% 100.00
12
100.00%
SB
SB
12
100.00%
75.00% 75.00%
B B
9 9
12
100.00%
SB
Res-12
12
100.00%
Res-13
10
Res-14
%
Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6
9 9 8 10 7 9
Res-7
62.50% 75.00% 75.00% 50.00% 62.50% 75.00%
Kri t B B B KB B B
Pengetahuan dan Pengaertian yang lain yang telah dipelajari Kri % t 8 66.67% B 12 100.00% SB 8 66.67% B 9 75.00% B 8 66.67% B 12 100.00% SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
58.33% 66.67%
KB B
6 5
75.00% 62.50%
B B
9 8
75.00% 66.67%
B B
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
8
66.67%
B
5
62.50%
B
8
66.67%
B
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
KB SB SB
7 12 12
58.33% 100.00% 100.00%
KB SB SB
6 7 8
75.00% 87.50% 100.00%
B SB SB
8 12 12
66.67% 100.00% 100.00%
B SB SB
Kebutuhan
Motif dan Tujuan Kri t B SB B B B SB
%
8 11 7 10 8 11
SB
Keterampilan
%
66.67% 91.67% 58.33% 83.33% 66.67% 91.67%
Kri t B SB KB SB B SB
5 6 6 4 5 6
12
100.00%
SB
SB
12
100.00%
B B
7 8
SB
162
Res-21
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-22 Res-23
8 10
66.67% 83.33%
B SB
8 11
66.67% 91.67%
B SB
4 6
50.00% 75.00%
KB B
9 7
Res-24
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-25
8
66.67%
B
8
66.67%
B
6
75.00%
B
8
Res-26
13
108.33%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-27
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-28
9
75.00%
B
7
58.33%
KB
5
62.50%
B
10
Res-29
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-30 Res-31
10 9
83.33% 75.00%
SB B
9 10
75.00% 83.33%
B SB
7 6
87.50% 75.00%
SB B
10 10
Res-32
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-33
6
50.00%
KB
7
58.33%
KB
5
62.50%
B
9
Res-34
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-35
11
91.67%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-36 Res-37 Res-38 Res-39 Res-40 Res-41 Res-42 Res-43 Res-44 Res-45 Res-46 Res-47 Res-48 Res-49
9 9 9 9 9 10 10 10 9 10 12 10 10 11
75.00% 75.00% 75.00% 75.00% 75.00% 83.33% 83.33% 83.33% 75.00% 83.33% 100.00% 83.33% 83.33% 91.67%
B B B B B SB SB SB B SB SB SB SB SB
10 9 9 9 9 12 9 8 9 10 11 12 10 10
83.33% 75.00% 75.00% 75.00% 75.00% 100.00% 75.00% 66.67% 75.00% 83.33% 91.67% 100.00% 83.33% 83.33%
SB B B B B SB B B B SB SB SB SB SB
7 5 5 6 6 7 6 7 5 6 7 8 6 6
87.50% 62.50% 62.50% 75.00% 75.00% 87.50% 75.00% 87.50% 62.50% 75.00% 87.50% 100.00% 75.00% 75.00%
SB B B B B SB B SB B B SB SB B B
9 9 9 9 9 9 9 11 9 9 10 11 8 8
Res-50
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-51
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
% 100.00 % 75.00% 58.33% 100.00 % 66.67% 100.00 % 100.00 % 83.33% 100.00 % 83.33% 83.33% 100.00 % 75.00% 100.00 % 100.00 % 75.00% 75.00% 75.00% 75.00% 75.00% 75.00% 75.00% 91.67% 75.00% 75.00% 83.33% 91.67% 66.67% 66.67% 100.00 % 100.00
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
B KB
7 6
58.33% 50.00%
KB KB
5 5
62.50% 62.50%
B B
6 6
50.00% 50.00%
KB KB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
B
8
66.67%
B
7
87.50%
SB
9
75.00%
B
SB
11
91.67%
SB
9
112.50%
SB
11
91.67%
SB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
8
66.67%
B
5
62.50%
B
9
75.00%
B
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB SB
8 6
66.67% 50.00%
B KB
8 5
100.00% 62.50%
SB B
9 10
75.00% 83.33%
B SB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
B
8
66.67%
B
4
50.00%
KB
9
75.00%
B
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
8
66.67%
B
7
87.50%
SB
12
100.00%
SB
B B B B B B B SB B B SB SB B B
10 8 8 7 8 9 5 8 8 9 9 9 8 10
83.33% 66.67% 66.67% 58.33% 66.67% 75.00% 41.67% 66.67% 66.67% 75.00% 75.00% 75.00% 66.67% 83.33%
SB B B KB B B TB B B B B B B SB
6 6 5 6 5 4 5 5 6 6 8 6 5 5
75.00% 75.00% 62.50% 75.00% 62.50% 50.00% 62.50% 62.50% 75.00% 75.00% 100.00% 75.00% 62.50% 62.50%
B B B B B KB B B B B SB B B B
11 8 8 8 8 9 6 8 9 8 10 8 7 9
91.67% 66.67% 66.67% 66.67% 66.67% 75.00% 50.00% 66.67% 75.00% 66.67% 83.33% 66.67% 58.33% 75.00%
SB B B B B B KB B B B SB B KB B
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
163
Res-52
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-53
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-54
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-55 Res-56 Res-57 Res-58 Res-59 Res-60
9 9 10 9 6 9
75.00% 75.00% 83.33% 75.00% 50.00% 75.00%
B B SB B KB B
12 8 12 8 7 9
100.00% 66.67% 100.00% 66.67% 58.33% 75.00%
SB B SB B KB B
8 5 7 6 8 5
100.00% 62.50% 87.50% 75.00% 100.00% 62.50%
SB B SB B SB B
11 8 9 10 9 9
Res-61
12
100.00%
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
Res-62 Res-63 Res-64 Res-65 Res-66 Res-67 Jumla h
9 9 7 10 7 11 67 4 F
75.00% 75.00% 58.33% 83.33% 58.33% 91.67% 5616.67 % %
B B KB SB KB SB
9 9 8 9 9 7 68 4 F
75.00% 75.00% 66.67% 75.00% 75.00% 58.33% 5700.00 % %
B B B B B KB
6 6 7 6 4 6 45 3 F
75.00% 75.00% 87.50% 75.00% 50.00% 75.00% 5662.50 % %
B B SB B KB B
9 9 7 8 9 8 67 7 F
Sangat Baik Baik Kuran g Baik Tidak Baik Jumla h
SB
SB
SB
% 100.00 % 100.00 % 100.00 % 91.67% 66.67% 75.00% 83.33% 75.00% 75.00% 100.00 % 75.00% 75.00% 58.33% 66.67% 75.00% 66.67% 56.4166 7 %
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
SB B B SB B B
8 8 8 10 6 6
66.67% 66.67% 66.67% 83.33% 50.00% 50.00%
B B B SB KB KB
5 7 7 4 7 5
62.50% 87.50% 87.50% 50.00% 87.50% 62.50%
B SB SB KB SB B
8 8 9 10 7 6
66.67% 66.67% 75.00% 83.33% 58.33% 50.00%
B B B SB KB KB
SB
12
100.00%
SB
8
100.00%
SB
12
100.00%
SB
B B KB B B B
7 10 8 11 10 8 63 5 F
58.33% 83.33% 66.67% 91.67% 83.33% 66.67% 5291.67 % %
KB SB B SB SB B
6 4 6 6 6 4 42 9 F
75.00% 50.00% 75.00% 75.00% 75.00% 50.00% 5362.50 % %
B KB B B B KB
4 9 10 12 7 6 64 8 F
33.33% 75.00% 83.33% 100.00% 58.33% 50.00% 5400.00 % %
TB B SB SB KB KB
SB
SB
SB
38
56.7
37
55.2
37
55.2
35
52.2
32
47.8
30
44.8
32
47.8
23
34.3
26
38.8
28
41.8
29
43.3
24
35.8
31
46.3
26
38.8
6
9,0
4
6,0
2
3,0
3
4.5
10
14.9
6
8.9
8
11.9
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1.5
0
0
1
1.5
67
100
67
100
67
100
67
100
67
100
67
100
67
100
SB
164
Lampiran 25 DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR VARIABEL MOTIVASI BELAJAR (X2)
No. Res Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23
Tekun Menghadapi Tugas 8 6 9 10 10 11 12 6 8 9 12 6 10 12 7 12 12 5 10 6 8 10 9
% 66.67% 50.00% 75.00% 83.33% 83.33% 91.67% 100.00% 50.00% 66.67% 75.00% 100.00% 50.00% 83.33% 100.00% 58.33% 100.00% 100.00% 41.67% 83.33% 50.00% 66.67% 83.33% 75.00%
Krit B KB B SB SB SB SB KB B B SB KB SB SB KB SB SB TB SB KB B SB B
Ulet Menghadapi Tugas 6 6 12 7 9 12 12 7 9 8 12 7 7 12 6 12 12 7 11 6 8 8 9
% 50.00% 50.00% 100.00% 58.33% 75.00% 100.00% 100.00% 58.33% 75.00% 66.67% 100.00% 58.33% 58.33% 100.00% 50.00% 100.00% 100.00% 58.33% 91.67% 50.00% 66.67% 66.67% 75.00%
Krit KB KB SB KB B SB SB KB B B SB KB KB SB KB SB SB KB SB KB B B B
Menunjukkan Minat Terhadap Mata Pelajaran 4 4 5 4 6 5 8 5 6 6 8 5 4 8 4 8 8 5 8 4 5 6 6
% 50.00% 50.00% 62.50% 50.00% 75.00% 62.50% 100.00% 62.50% 75.00% 75.00% 100.00% 62.50% 50.00% 100.00% 50.00% 100.00% 100.00% 62.50% 100.00% 50.00% 62.50% 75.00% 75.00%
Krit KB KB KB KB B KB SB KB B B SB KB KB SB KB SB SB KB SB KB KB B B
Dapat Mempertahankan Pendapatnya 6 7 12 6 8 8 12 8 9 9 12 9 6 12 8 12 12 8 7 9 7 9 9
% 50.00% 58.33% 100.00% 50.00% 66.67% 66.67% 100.00% 66.67% 75.00% 75.00% 100.00% 75.00% 50.00% 100.00% 66.67% 100.00% 100.00% 66.67% 58.33% 75.00% 58.33% 75.00% 75.00%
Krit KB KB SB KB B B SB B B B SB B KB SB B SB SB B KB B KB B B
Senang Mencari dan Memecahkan Soal 7 7 3 6 9 7 12 8 8 9 12 8 6 12 9 12 12 8 6 7 6 8 12
% 58.33% 58.33% 25.00% 50.00% 75.00% 58.33% 100.00% 66.67% 66.67% 75.00% 100.00% 66.67% 50.00% 100.00% 75.00% 100.00% 100.00% 66.67% 50.00% 58.33% 50.00% 66.67% 100.00%
Krit KB KB TB KB B KB SB B B B SB B KB SB B SB SB B KB KB KB B SB
165
Res-24 Res-25 Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 Res-33 Res-34 Res-35 Res-36 Res-37 Res-38 Res-39 Res-40 Res-41 Res-42 Res-43 Res-44 Res-45 Res-46 Res-47 Res-48 Res-49 Res-50 Res-51 Res-52 Res-53 Res-54 Res-55 Res-56
6 6 12 12 7 12 9 7 12 10 12 6 6 6 11 11 10 11 7 6 10 9 10 7 9 7 6 12 12 12 12 11 7
50.00% 50.00% 100.00% 100.00% 58.33% 100.00% 75.00% 58.33% 100.00% 83.33% 100.00% 50.00% 50.00% 50.00% 91.67% 91.67% 83.33% 91.67% 58.33% 50.00% 83.33% 75.00% 83.33% 58.33% 75.00% 58.33% 50.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 91.67% 58.33%
KB KB SB SB KB SB B KB SB SB SB KB KB KB SB SB SB SB KB KB SB B SB KB B KB KB SB SB SB SB SB KB
6 8 12 12 6 10 10 9 12 9 12 6 8 6 6 10 7 6 6 7 10 7 9 7 8 8 6 12 12 12 12 9 7
50.00% 66.67% 100.00% 100.00% 50.00% 83.33% 83.33% 75.00% 100.00% 75.00% 100.00% 50.00% 66.67% 50.00% 50.00% 83.33% 58.33% 50.00% 50.00% 58.33% 83.33% 58.33% 75.00% 58.33% 66.67% 66.67% 50.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 75.00% 58.33%
KB B SB SB KB SB SB B SB B SB KB B KB KB SB KB KB KB KB SB KB B KB B B KB SB SB SB SB B KB
6 4 8 8 4 6 8 5 8 6 8 5 6 8 4 6 8 5 5 5 5 4 8 5 4 4 4 8 8 8 7 7 4
75.00% 50.00% 100.00% 100.00% 50.00% 75.00% 100.00% 62.50% 100.00% 75.00% 100.00% 62.50% 75.00% 100.00% 50.00% 75.00% 100.00% 62.50% 62.50% 62.50% 62.50% 50.00% 100.00% 62.50% 50.00% 50.00% 50.00% 100.00% 100.00% 100.00% 87.50% 87.50% 50.00%
B KB SB SB KB B SB KB SB B SB KB B SB KB B SB KB KB KB KB KB SB KB KB KB KB SB SB SB SB SB KB
6 7 12 12 10 9 11 11 12 12 12 9 6 7 6 9 10 6 7 8 8 12 12 7 6 6 6 12 12 12 6 8 7
50.00% 58.33% 100.00% 100.00% 83.33% 75.00% 91.67% 91.67% 100.00% 100.00% 100.00% 75.00% 50.00% 58.33% 50.00% 75.00% 83.33% 50.00% 58.33% 66.67% 66.67% 100.00% 100.00% 58.33% 50.00% 50.00% 50.00% 100.00% 100.00% 100.00% 50.00% 66.67% 58.33%
KB KB SB SB SB B SB SB SB SB SB B KB KB KB B SB KB KB B B SB SB KB KB KB KB SB SB SB KB B KB
7 5 12 12 6 7 9 9 12 8 12 9 8 7 6 9 9 6 7 8 10 11 12 7 5 6 8 10 9 11 8 7 8
58.33% 41.67% 100.00% 100.00% 50.00% 58.33% 75.00% 75.00% 100.00% 66.67% 100.00% 75.00% 66.67% 58.33% 50.00% 75.00% 75.00% 50.00% 58.33% 66.67% 83.33% 91.67% 100.00% 58.33% 41.67% 50.00% 66.67% 83.33% 75.00% 91.67% 66.67% 58.33% 66.67%
KB TB SB SB KB KB B B SB B SB B B KB KB B B KB KB B SB SB SB KB TB KB B SB B SB B KB B
166
Res-57 Res-58 Res-59 Res-60 Res-61 Res-62 Res-63 Res-64 Res-65 Res-66 Res-67 Jumlah Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
10 9 9 9 12 10 6 9 10 8 6 609 F
83.33% 75.00% 75.00% 75.00% 100.00% 83.33% 50.00% 75.00% 83.33% 66.67% 50.00% 5075.00% %
SB B B B SB SB KB B SB B KB SB
11 8 11 12 12 9 6 6 9 6 6 588 F
91.67% 66.67% 91.67% 100.00% 100.00% 75.00% 50.00% 50.00% 75.00% 50.00% 50.00% 4900.00% %
SB B SB SB SB B KB KB B KB KB SB
4 5 8 5 8 5 4 4 8 4 4 390 F
50.00% 62.50% 100.00% 62.50% 100.00% 62.50% 50.00% 50.00% 100.00% 50.00% 50.00% 4875.00% %
KB KB SB KB SB KB KB KB SB KB KB SB
7 6 9 6 12 10 10 6 11 6 7 591 F
58.33% 50.00% 75.00% 50.00% 100.00% 83.33% 83.33% 50.00% 91.67% 50.00% 58.33% 4925.00% %
KB KB B KB SB SB SB KB SB KB KB SB
8 6 8 9 12 11 8 7 11 7 7 568 F
66.67% 50.00% 66.67% 75.00% 100.00% 91.67% 66.67% 58.33% 91.67% 58.33% 58.33% 4733.33% %
32
47.8
24
35.8
22
32.8
24
35.8
18
26.9
14
20.8
17
25.4
10
15.0
18
26.9
24
35.8
20
29.9
26
38.8
35
52.2
25
37.3
22
32.8
1
1.5
0
0
0
0
0
0
3
4.5
67
100
67
100
67
100
67
100
67
100
B KB B B SB SB B KB SB KB KB SB
167
Lampiran 26 DESKRIPTIF PERSENTASE PER INDIKATOR VARIABEL LINGKUNGAN SEKOLAH (X3)
Metode Mengajar
No. Res Res-1 Res-2 Res-3 Res-4 Res-5 Res-6 Res-7 Res-8 Res-9 Res-10 Res-11 Res-12 Res-13 Res-14 Res-15 Res-16 Res-17 Res-18 Res-19 Res-20 Res-21 Res-22 Res-23 Res-24 Res-25
6 4 7 7 8 7 8 8 7 5 8 8 4 8 4 8 8 8 6 6 5 8 8 4 6
% 75.00% 50.00% 87.50% 87.50% 100.00% 87.50% 100.00% 100.00% 87.50% 62.50% 100.00% 100.00% 50.00% 100.00% 50.00% 100.00% 100.00% 100.00% 75.00% 75.00% 62.50% 100.00% 100.00% 50.00% 75.00%
Krit B KB SB SB SB SB SB SB SB KB SB SB KB SB KB SB SB SB B B KB SB SB KB B
Relasi Guru Dengan Siswa
Kurikulum 6 4 7 4 4 4 8 6 8 6 8 8 6 8 4 5 8 8 6 4 4 8 8 4 7
% 75.00% 50.00% 87.50% 50.00% 50.00% 50.00% 100.00% 75.00% 100.00% 75.00% 100.00% 100.00% 75.00% 100.00% 50.00% 62.50% 100.00% 100.00% 75.00% 50.00% 50.00% 100.00% 100.00% 50.00% 87.50%
Krit B KB SB KB KB KB SB B SB B SB SB B SB KB KB SB SB B KB KB SB SB KB SB
7 8 9 6 7 6 6 7 10 8 12 12 7 12 6 8 10 8 8 6 6 12 12 6 8
% 58.33% 66.67% 75.00% 50.00% 58.33% 50.00% 50.00% 58.33% 83.33% 66.67% 100.00% 100.00% 58.33% 100.00% 50.00% 66.67% 83.33% 66.67% 66.67% 50.00% 50.00% 100.00% 100.00% 50.00% 66.67%
Krit KB B B KB KB KB KB KB SB B SB SB KB SB KB B SB B B KB KB SB SB KB B
Relasi Siswa Dengan Siswa 7 8 9 8 6 10 6 6 9 6 11 11 6 12 8 8 6 8 11 6 8 10 12 9 11
% 58.33% 66.67% 75.00% 66.67% 50.00% 83.33% 50.00% 50.00% 75.00% 50.00% 91.67% 91.67% 50.00% 100.00% 66.67% 66.67% 50.00% 66.67% 91.67% 50.00% 66.67% 83.33% 100.00% 75.00% 91.67%
Krit KB B B B KB SB KB KB B KB SB SB KB SB B B KB B SB KB B SB SB B SB
Disiplin Sekolah 4 6 6 6 6 4 4 4 6 4 6 6 4 8 5 6 4 4 6 4 4 6 8 6 5
% 50.00% 75.00% 75.00% 75.00% 75.00% 50.00% 50.00% 50.00% 75.00% 50.00% 75.00% 75.00% 50.00% 100.00% 62.50% 75.00% 50.00% 50.00% 75.00% 50.00% 50.00% 75.00% 100.00% 75.00% 62.50%
Krit KB B B B B KB KB KB B KB B B KB SB KB B KB KB B KB KB B SB B KB
Fasilitas Sekolah 4 6 6 8 6 7 4 4 6 4 6 7 4 8 4 6 6 6 5 4 4 6 8 6 7
% 50.00% 75.00% 75.00% 1.00% 75.00% 87.50% 50.00% 50.00% 75.00% 50.00% 75.00% 87.50% 50.00% 100.00% 50.00% 75.00% 75.00% 75.00% 62.50% 50.00% 50.00% 75.00% 100.00% 75.00% 87.50%
Krit KB B B TB B SB KB KB B KB B SB KB SB KB B B B KB KB KB B SB B SB
168
Res-26 Res-27 Res-28 Res-29 Res-30 Res-31 Res-32 Res-33 Res-34 Res-35 Res-36 Res-37 Res-38 Res-39 Res-40 Res-41 Res-42 Res-43 Res-44 Res-45 Res-46 Res-47 Res-48 Res-49 Res-50 Res-51 Res-52 Res-53 Res-54 Res-55 Res-56 Res-57 Res-58 Res-59 Res-60 Res-61
6 8 6 8 5 7 8 6 8 8 8 8 7 8 8 8 7 8 8 8 4 4 7 7 8 4 8 8 8 8 6 8 7 8 6 8
75.00% 100.00% 75.00% 100.00% 62.50% 87.50% 100.00% 75.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 87.50% 100.00% 100.00% 100.00% 87.50% 100.00% 100.00% 100.00% 50.00% 50.00% 87.50% 87.50% 100.00% 50.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 75.00% 100.00% 87.50% 100.00% 75.00% 100.00%
B SB B SB KB SB SB B SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB KB KB SB SB SB KB SB SB SB SB B SB SB SB B SB
6 8 5 8 4 7 8 4 6 8 5 8 6 8 8 8 5 8 6 4 4 4 6 6 8 4 4 5 8 8 6 8 6 8 5 8
75.00% 100.00% 62.50% 100.00% 50.00% 87.50% 100.00% 50.00% 75.00% 100.00% 62.50% 100.00% 75.00% 100.00% 100.00% 100.00% 62.50% 100.00% 75.00% 50.00% 50.00% 50.00% 75.00% 75.00% 100.00% 50.00% 50.00% 62.50% 100.00% 100.00% 75.00% 100.00% 75.00% 100.00% 62.50% 100.00%
B SB KB SB KB SB SB KB B SB KB SB B SB SB SB KB SB B KB KB KB B B SB KB KB KB SB SB B SB B SB KB SB
7 12 10 12 8 11 11 6 6 12 6 12 7 11 10 12 6 10 6 6 8 6 6 11 11 8 6 9 12 12 7 12 9 10 8 12
58.33% 100.00% 83.33% 100.00% 66.67% 91.67% 91.67% 50.00% 50.00% 100.00% 50.00% 100.00% 58.33% 91.67% 83.33% 100.00% 50.00% 83.33% 50.00% 50.00% 66.67% 50.00% 50.00% 91.67% 91.67% 66.67% 50.00% 75.00% 100.00% 100.00% 58.33% 100.00% 75.00% 83.33% 66.67% 100.00%
KB SB SB SB B SB SB KB KB SB KB SB KB SB SB SB KB SB KB KB B KB KB SB SB B KB B SB SB KB SB B SB B SB
6 12 9 12 6 8 6 8 6 11 8 10 7 9 7 11 6 9 6 7 8 9 6 9 9 7 6 9 12 12 7 12 8 9 7 12
50.00% 100.00% 75.00% 100.00% 50.00% 66.67% 50.00% 66.67% 50.00% 91.67% 66.67% 83.33% 58.33% 75.00% 58.33% 91.67% 50.00% 75.00% 50.00% 58.33% 66.67% 75.00% 50.00% 75.00% 75.00% 58.33% 50.00% 75.00% 100.00% 100.00% 58.33% 100.00% 66.67% 75.00% 58.33% 100.00%
KB SB B SB KB B KB B KB SB B SB KB B KB SB KB B KB KB B B KB B B KB KB B SB SB KB SB B B KB SB
4 8 7 8 4 8 4 5 4 6 4 7 4 6 6 6 6 8 4 4 4 6 4 7 6 6 4 6 8 8 4 8 6 6 4 8
50.00% 100.00% 87.50% 100.00% 50.00% 100.00% 50.00% 62.50% 50.00% 75.00% 50.00% 87.50% 50.00% 75.00% 75.00% 75.00% 75.00% 100.00% 50.00% 50.00% 50.00% 75.00% 50.00% 87.50% 75.00% 75.00% 50.00% 75.00% 100.00% 100.00% 50.00% 100.00% 75.00% 75.00% 50.00% 100.00%
KB SB SB SB KB SB KB KB KB B KB SB KB B B B B SB KB KB KB B KB SB B B KB B SB SB KB SB B B KB SB
4 8 7 8 4 8 4 8 4 8 4 8 7 8 6 6 6 8 4 4 4 4 4 6 6 6 4 6 8 8 4 8 6 5 5 8
50.00% 100.00% 87.50% 100.00% 50.00% 100.00% 50.00% 100.00% 50.00% 100.00% 50.00% 100.00% 87.50% 100.00% 75.00% 75.00% 75.00% 100.00% 50.00% 50.00% 50.00% 50.00% 50.00% 75.00% 75.00% 75.00% 50.00% 75.00% 100.00% 100.00% 50.00% 100.00% 75.00% 62.50% 62.50% 100.00%
KB SB SB SB KB SB KB SB KB SB KB SB SB SB B B B SB KB KB KB KB KB B B B KB B SB SB KB SB B KB KB SB
169
Res-62 Res-63 Res-64 Res-65 Res-66 Res-67 Jumlah Sangat Baik Baik Kurang Baik Tidak Baik Jumlah
6 8 8 7 8 8 468 F
75.00% 100.00% 100.00% 87.50% 100.00% 100.00% 5850.00% %
B SB SB SB SB SB SB
6 8 8 4 6 8 421 F
75.00% 100.00% 100.00% 50.00% 75.00% 100.00% 5262.50% %
B SB SB KB B SB SB
9 10 12 8 12 12 598 F
75.00% 83.33% 100.00% 66.67% 100.00% 100.00% 4983.33% %
B SB SB B SB SB SB
6 9 12 8 12 10 575 F
50.00% 75.00% 100.00% 66.67% 100.00% 83.33% 4791.67% %
KB B SB B SB SB SB
4 6 8 4 6 6 374 F
50.00% 75.00% 100.00% 50.00% 75.00% 75.00% 4675.00% %
KB B SB KB B B SB
6 6 8 6 8 6 398 F
75.00% 75.00% 100.00% 75.00% 100.00% 75.00% 4876.00% %
47
70.2
30
44.8
29
43.3
20
29.9
14
20.9
21
31.3
10
14.9
15
22.4
15
22.4
24
35.8
25
37.3
22
32.8
10
14.9
22
32.8
23
34.3
23
34.3
28
41.8
23
34.3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1.5
67
100
67
100
67
100
67
100
67
100
67
100
B B SB B SB B SB
170
Lampiran 27 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Tabel Persiapan Analisis Regresi Linier Kesiapan Motivasi Lingkungan Belajar (X1) Belajar (X2) Sekolah (X3) 54 31 30 40 30 30 50 41 38 61 33 31 40 42 31 45 43 31 76 56 32 76 34 31 55 40 40 54 41 29 76 56 45 76 35 45 41 33 27 76 56 48 43 34 27 44 56 35 76 56 36 40 33 36 65 42 37 43 32 26 76 34 27 47 41 44 51 45 48 76 31 29 54 30 37 46 56 29 76 56 48 53 33 37 44 44 48 43 47 27 51 41 41 76 56 37 48 45 29 42 56 30 70 35 45 43 34 31 43 34 45 53 33 31 44 45 42 54 44 39
Hasil Belajar (Y) 66 64 68 68 72 66 100 80 51 73 76 76 72 81 81 100 90 72 58 92 92 46 68 77 70 76 82 64 80 64 57 96 44 92 70 62 42 58 54 68
171
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 Total
41 50 46 44 47 67 43 45 48 76 46 45 76 47 61 43 62 46 44 47 76 45 56 44 62 45 44 3617
34 32 34 43 43 51 33 32 31 30 54 53 55 45 42 33 40 34 45 41 56 45 34 32 49 31 30 2746
45 30 43 30 29 28 29 29 40 42 29 28 37 48 48 30 48 36 41 30 48 31 41 48 31 44 44 2436
69 56 46 44 52 62 52 44 48 88 95 88 88 88 70 70 68 64 54 50 82 52 58 56 66 64 60 4602
172
Lampiran 28 ANALISIS REGRESI 1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) b
ANOVA
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
df
Mean Square
10026.049
3
3342.016
5178.369
63
82.196
15204.418
66
F
Sig.
40.659
.000
a
a. Predictors: (Constant), LingkunganSekolah, MotivasiBelajar, KesiapanBelajar b. Dependent Variable: HasilBelajar
2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Std. Error
-30.382
11.931
KesiapanBelajar
.720
.169
MotivasiBelajar
.638
LingkunganSekolah
.525
a. Dependent Variable: HasilBelajar
Coefficients
Beta
t
Sig.
-2.547
.013
.503
4.269
.000
.253
.277
2.515
.014
.250
.171
2.104
.039
173
3. Koefisien Determinasi Simultan (R2) b
Model Summary
Model
R
1
.812
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.659
.643
9.066
a. Predictors: (Constant), LingkunganSekolah, MotivasiBelajar, KesiapanBelajar
4. Koefisien Determinasi Parsial (r2) Coefficients
a
Correlations
Model
1
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics
Part
Tolerance
VIF
KesiapanBelajar
.779
.474
.314
.389
2.570
MotivasiBelajar
.689
.302
.185
.445
2.248
LingkunganSekolah
.444
.256
.155
.815
1.227
a. Dependent Variable: HasilBelajar
174
Lampiran 29 UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas a. Grafik Normal Plot
b. Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
67 a
Most Extreme Differences
Mean
.0000000
Std. Deviation
8.85777296
Absolute
.111
Positive
.086
Negative
-.111
Kolmogorov-Smirnov Z
.907
Asymp. Sig. (2-tailed)
.383
175
2. Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Correlations
Model
1
Collinearity Statistics
Zero-order
Partial
Part
Tolerance
VIF
KesiapanBelajar
.779
.474
.314
.389
2.570
MotivasiBelajar
.689
.302
.185
.445
2.248
LingkunganSekolah
.444
.256
.155
.815
1.227
a. Dependent Variable: HasilBelajar
3. Uji Heteroskedastisitas a. Grafik Plot
176
b. Uji Glejser Coefficients
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
1 (Constant)
.799
6.005
Kesiapan Belajar
-.192
.085
Motivasi Belajar
.194
Lingkungan Sekolah
.212
a. Dependent Variable: RES2
t
Sig.
.133
.895
-.437
-2.263
.057
.128
.275
1.522
.133
.126
.225
1.688
.096
177
Lampiran 30
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NIS 3163 3164 3165 3166 3167 3168 3169 3170 3171 3172 3173 3174 3175 3176 3177 3178 3179 3180 3181 3182 3183 3184 3185 3186 3187 3188 3189 3190 3191 3192
Nama Siswa Abdiya Nurul AlnendaTania Alvina Aprilia Amalia Sugesti Andira Novianti Arfi Lukfiono Ariska Sri Mulyanti Arum Alnurani Asih Sulistyaningrum Cerfin Tri Sabilla Desi Rosa Dina Liasari Dyana Dinda Ega Kusrianti Erlin Zanuba Fitriani Hanum Sela Indah Nur Fatmawati Kresna Okta Prasetya Mery Silviani Ndaru Nugraini Niva Nurrani Novita Kartika Putri Dwi Agustin Rima Wulandari Santi Kus Herawati Sintiya Cahyaningrum Siti Afriliani Sukmawati Ajeng Puspita Ulfa Sintya
L/P
Daftar Nama Responden Siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Teuku Umar Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
P P P P P L P P P P P P P P P P P P L P P P P P P P P P P P
178
31 32 33 34 35 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
3193 3194 3195 3196 3197 3199 3200 3201 3202 3203 3204 3205 3206 3207 3208 3209 3210 3211 3212 3213 3214 3215 3216 3217 3219 3220 3221 3222 3223 3224 3225 3226 3227 3230 3231 3232
Wahyu Krestiana Dewi Yunia Marta Dewanti Wahid Zan Ramadhan Ainaya Anandya Putri Briliant Eka Saputra Deta Ayu L. Dewi Fatin Dian Chrismawati Dinda Afenasa Ike Rizqi R. Lambang Pambudi Latiffa Metta DCP Marcelina Ika P. Nova Arum Pratiwi Nova Nurul Suciani Noviana Safitri Nur Riski A. Oky Setiyowati Orellya Septiani S. Praharaningtyas Putri Handayani Putri Permata Sari Ratna Setyawati Renia Desti Retno Ayu Witranti Riski Juniartiningsih Rosa Wynona F. Satria Bagus Sinta Kus H. Umie Kholifah Valeria Puspita Sari Verra Injanu P. Yulia Nur Hidayah Septito Andre Alfatah
P P L P P L P P P P P L P P P P P P P P P P P P P P P P L P P P P P L L