Muhamad Said Fathurrohman Kuliah Makroekonomika Islam Departemen Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga
Rumah tangga konsumen muslim tidak bertujuan maksimasi kepuasan dengan batasan anggaran, tetapi t t i bertujuan b t j maksimasi k i i maslahah l h h dengan batasan apa yang diberikan Alloh padanya Maslahah tidak hanya diperoleh dari konsumsi, yakni menikmati kenyamanan ragawi, namun dari seluruh aktivitas membelanjakan sumber daya di jalan Alloh (infaq fi sabilillah) Ekonomi konvensional hanya membahas konsumsi p barang g dan jjasa yyang dapat g p diukur secara terhadap moneter Konsep infaq fisabilillah yang dapat diukur secara moneter antara lain adalah zakat, waqf, dan zakat waqf dan sedekah
Banyak orang awam berpikir bahwa kesejahteraan suatu negara ditentukan oleh PDB, sebagaimana mereka k berpikir b iki bahwa b h kesejahteraan k j ht seseorang ditentukan oleh pendapatannya Menurut ekonomi konvensional, cara pikir ini keliru karena kepuasan diperoleh dari konsumsi bukan pendapatan. Karena itu, komponen konsumsi dalam PDB lah yang mencerminkan kesejahteraan negara PDB‐lah itu Menurut ekonomi Islam, transfer pendapatan , p p menghasilkan kepuasan lebih tinggi. Sayangnya, transfer pendapatan tidak tercermin dalam statistik PDB, tidak PDB tidak juga di statistik lain
Di semua perekonomian, konsumsi selalu j komponen p PDB paling dominan p g menjadi Perubahan pola konsumsi berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi: jk k pendek: pengaruh d k h pada d permintaan agregat jk panjang: pengaruh pada akumulasi modal
Islam melarang kikir maupun berlebihan dalam membelanjakan harta Konsumsi rendah menyebabkan stagnasi ekonomi:
depresi besar 1930‐an dan resesi Jepang Konsumsi berlebihan hingga terlibat utang rawan k kena k i i keuangan: Amerika krisis k A ik Serikat S ik tahun h 2000‐an
T TRILIUN RU UPIAH
350 3300
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga u a ta gga
250
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (a+b‐c)
200
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Ekspor Barang dan Jasa
150
Dikurangi Impor Barang dan Jasa
100
Ekspor Neto
50 0 08 I 08‐I ‐50
08 II 08‐II
08 III 08‐III
08 IV 08‐IV
09 I 09‐I
Pendapatan Neto Terhadap Luar Negeri g
TRILIUN N RUPIAH
300 250 200 150 100 50 0 1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
‐50 Private consumption
Government consumption
Gross fixed capital formation p
Increase in stocks
Exports of goods and services
Less: Imports of goods and services
1998
1999
T TRILIUN RU UPIAH
350 300 250 200 150 100 50 0 08‐I
08‐II
08‐III Makanan
Bukan Makanan
08‐IV
09‐I
Dampak sedekah pada konsumsi agregat bergantung pada fakta apakah perubahan kecenderungan k konsumsi i (C/Y atau (C/Y t dC/dY) sejalan dC/dY) j l atau t bertentangan b t t dengan perubahan pendapatan Jika masyarakat berpendapatan tinggi memiliki kecenderungan konsumsi lebih rendah, maka redistribusi akan meningkatkan konsumsi agregat karena tambahan konsumsi masyarakat miskin akan lebih besar daripada penurunan konsumsi masyarakat y kaya Metwally menemukan bahwa kecenderungan konsumsi di mayoritas negara Islam justru bertambah ketika pendapatannya meningkat (catching up hypothesis)
Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan j oleh rumah tangga gg Tabungan dapat dibedakan menjadi tiga: Tabungan transaksi: tabungan ini bersifat sementara untuk
mengakumulasi k l cukup k uang yang diperlukan d l k untukk membeli suatu kebutuhan yang telah direncanakan Tabungan investasi: tabungan yang disalurkan menjadi investasi produktif untuk mengembangkan kekayaan dari laba yang diperoleh dan menghadapi risiko kerugian Tabungan berjaga‐jaga: tabungan ini disimpan dalam bentuk uang dan tidak akan ditarik selama tidak ada keperluan mendesak yang membutuhkan uang dalam jumlah banyak
Pendapat saya: Tabungan berjaga‐jaga tergolong dalam menimbun harta
(kanzull mal) yang dilarang (k l) dil d l dalam I l Islam NabiYusuf ‘alaihi salam memberi teladan untuk berjaga‐jaga dalam bentuk simpanan barang (gandum), bukan uang
Menabung M b b barang b berarti ti produksi d k i sudah d h dilakukan, bahkan dalam rangka menyimpan produksi g agar melebihi g keperluan p bisa meningkat konsumsi, sementara uang tetap berputar menjadi daya beli dalam perekonomian Menabung g uang g berarti menyimpan y p daya y beli, membuat , sebagian produsen tidak mampu menemukan pembeli bagi produknya, sehingga pada periode berikutnya ia mengurangi produksi