METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaltsanakail di gunung Tainponlas Kabupateil Sumedailg Jawa Barat daii dilaksanakan selaina 3 bulan dail diinulai pada bulail April 2001 sanlpai dengan Juli 200 1.
Batasan Penelitian Beberapa pengertiail dan batasan yang akan digunakan dalain peilelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Icawasan konservasi yang diinaksud adalah keseluruhan kawasan hutan negara yakni; kawasan TWA dan kawasan hutan Perh~itaniseluas 4.687,50 ha. 2. Penggalian potensi biofisik dan sosial ekonomi masyarakat sekitar sel-ta kepentingan para pihak yailg terkait dilakukan dengan pengainbilan contoh. 3. Kriteria yang digunakan dalam menganalisa dan nlendesain kawasan konsellrasi adalah semua peraturan yang mengatur mengenai kawasan yang dilindungilkonservasi, baik ditingkat nasional maupun iiltelnasional. 4. Desain zonasi kawasan yang dibuat dilakukan dengan liier~ggabur~glca~l berbagai kepentingan daii potensi yang ada sesuai dengan kiteria yailg ada.
5. Nama zona yang dibuat tidak mengikuti pola yaiig ada, nainun sebagai usulan bagi pengelolaan yang dipandang lebih baik.
Bahan dan Alat Alat utama yang digunakan dalaln penelitian ini adalah GPS, kompas, kame'ra dan binokuler. Adapun bahan yang digunakan adalah beberapa jenis peta kerja dan peta topografi GUIIIIII~ Tampomas, selain itu beberapa peraturan dan kriteria tentang penetapan kawasan konservasi dan pola pengelolaannya.
Jenis Data den Informasi Jenis data yang diltu~npulkanadalah data primer yang lneliputi data biofisik gunung Talnpoinas dan data sekunder yaiig didapatkan dengall cara studi literatur. Metode pengulnpulan data adalah dengan cara wawancara dan survey.
Metode Wawancara Untuk mengetahui inforlnasi awal mengenai potensi gunu~lgTampomas dan keinungkinan keberadaan obyek-obyek yang menarik, dilakukan wawancara dengat1 tokoh masyarakat, niasyarakat sekitar; pendidik dan petugas yang ada. Kegiatan wawancara juga dilakukan terhadap pengunjung taman wisata alam gunung Talnpolnas untuk mengetahui keinginan atau juga kebutuhan pengulijung. wawancara
dilakukan
dengan
cara
deep
interview yang
pengambilan
respondennya dilakukan dengal cara purposive sampling.
Survey penjelajaf~ar~ Untuk mengecek obyek yang telah didapatkan dari metode wawancara dan studi literatur. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti jalur yang sudah ada dan
36 atau ~ n e ~ n b ujalur a t baru, dan me~nungkinkal~ ditemukannya potensi ohyek lain yallg beluln didapatkan disepa~~jang trayek penjelajahan.
Survey Vegetasi Survey Vegetasi dilaltukall pada areal hutan lindung dan kawasan tanla11 wisata ala111gunung Tampomas. Areal yang diamati kedalaln dua strata ketinggian yakni strata pelfama antara 500 - 1000 111 dpl dan strata kedua antara 1.001 - 1684 111. dpl. Untuk metlgetahui struktur dan kolnposisi jenis tumbuhan pada setiap ketinggiau dilakukan analisis vegetasi yang desai~lsalnplingnya ~nenggunaltan stratified randonz sanzpling. Pengalllatan vegetasi dilakukall dalan~jalur-jalur selebar 20 meter dan panjang 500 meter. Jumlah jalur perigainatan di setiap stratum disesuaikan dengan luas areal stratum dengan intensitas sampling 0,25 %. Unit contoh jalur di bagi llabis ke dalam petak-petak berukuran 20 X 20 meter untuk tingkat pohon, 10 X 10 meter untuk tingkat pancang, 5 X 5 meter untuk til~gkatsemai, dan 2 X 2 lneter untuk tingkat tumbuharz bawah. Petak-petak contoh untuk tingkat pancang, semai dan ttunhuhan bawah diletakkan di dalam plot-plot tu~gkatpohon, berselang-seling disebelah kiri dan kanan garis rintis. Sedangkan petak-petak pohon, dibuat secara salnbung ~ne~lyambung di sepanjang garis rintis. Pengamatan .profil hutan dilakukan daIa111 petak berukura~~ 20 x 40 .. meter di setiap stratum, untuk mengetahui diagram profil dari tegakan yang diamati.
Survey Fauna Penganlatan jenis burung dan nlamalia dilakukan dengan metode pei~jelajahan yang dilakukan pada jalu~jalur yang mencakup keseluruhan kawasan konservasi. Setiap jenis fauna dicatat jenis dan teinpat pertelnuan untuk diletakkan dala~npeta rencana zonasi pengelolaan kawasan koilservasi gunung Tanlpomas.
Analisis Data Analisis data dilalcukan terhadap seinua data yang telah diperoleh dan dapat diuraikan sebagai berikut :
Metode Analisis Deskriptif Ut~tukmengolah data yang diperoleh sekara wawancara dan penjelajahan.
Metode Analisis Peta Untuk mendapatkan posisi yang tepat dari obyek-obyek yang altan di kaji dan lnen~buatz o ~ ~ aberdasarkan si potensi tersebut serta nlenainpilltannya dalaln bentuk gabungan (overlay) peta-peta thematik.
Analisis Vegetasi Data hasil inventarisasi pohon selanjutnya dianalisis untuk mengetal~ui kompo-sisi jenis dan dominansinya. Do~ninansisuatu jenis pohon n~erupakan
38 ukuran kualitatif yang ditunjukkan ole11 indeks nilai penting (INP). Beberapa ukuran kuantitatif vegetasi diolah dengan rumus vegetasi di bawah ini (Kusmana, 1997):
Jumlah individu suatu jellis
I<
-
Luas selurull plot pengalnatal1 (ha)
Kerapatan suatu jenis
KR
x 100%
=
Icerapatan seluruh jellis
F
-
Jun~lahplot ditelnukannya suatu jenis Jumlah total plot pengalnatan
Frekuensi suatu jenis FR
x 100%
=
Frekuensi seluruh jenis
D
-
Luas bidang dasar suatu jenis Luas plot penganlatan (ha)
Do~ninasisuatu jenis DR
=
x 100%
39
Untuk menentukan nilai keanekaragaman jenis
dan perbandingan
keanekaragaman digunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (Magurran, 1988). Persamaannya adalah sebagai berikut:
H' ni N
Keterangan :
Selanjutnya untuk
= Indeks keanekaragamail jenis = Jumlah individu untuk setiap jenis = Jumlah individu selnruh jenis
mengetaliui sebaran individu dalam setiap species
digunakan indeks kemerataanlEvennes (Pielou, 1969 &&g Magurran, 1988). Persamaan untuk inenghitung E:
Dimana :
E H' S
= Indeks kemerataan = Indeks keanekaragaman jenis
= Jumlah jenis vegetasi yang ditemukai.
Analisis Penentuan Zona
Hasil analisis terhadap potensi biofisik, sosial ekonomi masyarakat sekitar dan kepentingan pihak terkait lainnya kemudian diplotkan dalanl peta. Selanjutnya setiap peta theinatik yang dibuat digabungkan untuk mendapatkan
40 bagian kawasan yang sesuai dengan kepentingannya, dan dengan pertimbangan kriteria dan peraturan yang berlaku dibuat desain zona kawasan yang sesuai. Dalaill Tabel 3 di bawah itli dapat dilihat beberapa kriteria yang dipakai untuk mene~ltukan zona yang akan dibuat, kriteria-kriteria tersebut adalah gabungan dari beberapa kriteria yang ada, diatltaranya; Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang, SK Mentan No. 837 tahun 1980 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung, SK Mentan No. G81 tahun 1981 tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutail Suaka Alam dan Hutail Wisata, Pandual1 Kategori Pengelolaan Kawasan Perlindungan (IUCN, 1994),
dan
sebagainya. Sebenarnya ada banyak sekali kriteria dan peraturan yang berhubungan dengan kawasan yang dilindungi (kawasan konservasi), namun untuk membatasi subyek pengamatan, maka dicoba untuk lnenyederhanakan beberapa ha1 saja yang sangat penting dan dapat digu~akansebagai alat untuk membantu mendesaill zona kawasan konselvasi gunung Tampomas.
41 Tabel 3. Kriteria Penentuatl Zona Kawasan Konservasi Gunung Tampomas
Sumber : UU No. 24 tahun 1992, SK Mentan No. 837 tahun 1980, SK Mentan 681 tahun 1981, d m Panduan Kategori Pengelolaan Kawasan Perlindungan (IUCN, 1994). Keterangan : Kriteria di atas adalah tidak baku dan hanya mempakan gabungan untuk menyederhanakan dan men~batasipengamatan yang dilakukan untuk kawasan konservasi gunung Tampomas.