METODE MAGANG
Tempat dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Amazing Farm, Kebun Cikahuripan, Kampung Pojok, Desa Cikahuripan RT 5 RW 1, Kecamatan Lembang, Bandung Jawa Barat, mulai bulan Maret 2011 sampai bulan Juli 2011.
Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan yang dilakukan meliputi kegiatan lapang yang terdiri atas seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Amazing Farm yang berhubungan dengan aspek budidaya tiga jenis selada yaitu: selada keriting, lollorossa, dan romaine, yaitu mulai dari persiapan media, penyemaian, penanaman, perawatan, panen, pasca panen dan pemasaran. Kegiatan lain yang dilaksanakan selama magang adalah melakukan pengamatan yang terdiri atas: pengamatan daya berkecambah benih, pengamatan pertumbuhan tanaman, pegamatan pasca panen dan juga mengumpulkan data dan informasi dari arsip perusahaan, studi pustaka, dan wawancara dengan karyawan dan juga mengamati saluran pemasaran sayuran. Hal lain yang dilaksanakan adalah melakukan analisis informasi yang diperoleh. Bentuk kegiatan yang dilakukan pada saat magang adalah sebagai berikut:
1. Orientasi Lapangan Kegiatan orientasi lapang dilakukan untuk mengetahui keadaan umum perusahaan seperti profil perusahaan, tata areal dan sistem kerja yang diterapkan dan juga sebagai ajang perkenalan dengan para staf dan juga untuk mengetahui permasalahan yang ada di perusahaan. Kegiatan ini juga dilakukan untuk mengetahui tentang semua aktivitas yang dilakukan selama magang.
2. Bekerja sebagai Karyawan Harian Kegiatan yang dilakukan penulis sebagai karyawan harian adalah melaksanakan praktik budidaya sayuran daun secara aeroponik dan hidroponik
12
DFT, mulai dari persiapan media, persemaian, perawatan di nursery, kegiatan tanam, perawatan hingga proses panen, pasca panen dan distribusi produk.
3. Pendamping Supervisor Pendamping supervisor memiliki tugas membantu supervisor dalam hal pengawasan produksi, pengawasan panen, membantu taksasi, dan membantu memperhitungkan jumlah sayuran yang dipanen.
4. Pendamping Manajer Kebun Kegiatan yang dilakukan sebagai pendampig manajer kebun antara lain membantu setiap kegiatan di lapangan, membuat jurnal kegiatan harian di lapangan, serta mempelajari manajerial tingkat lapang.
Pengamatan dan Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dan informasi yang dilakukan berupa pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lapang berupa data yang berkaitan dengan aspek budidaya, yang terdiri atas: data pertumbuhan tanaman, pembibitan, pemeliharaan dan produksi tanaman, panen dan pasca panen hingga pemasaran hasil dan juga kegiatan wawancara dan diskusi dengan manajer dan karyawan. Data sekunder didapat dari arsip dan juga studi literatur perusahaan berupa produktivitas, kondisi perusahaan, bangunan tanam, tenaga kerja dan data-data lain yang mendukung. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data baik primer maupun data sekunder antara lain: 1. Mengikuti secara langsung kegiatan persiapan, produksi, dan pasca panen hingga pemasaran sayuran daun, 2. Wawancara dengan staf dan pekerja Amazing Farm selama magang berlangsung, 3. Mengumpulkan data mengenai produksi, baik data dari pengamatan yang dilakukan maupun data dari perusahaan,
13
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan budidaya sayuran daun secara aeroponik dan hidroponik DFT.
Beberapa pengamatan yang dilakukan berkenaan dengan aspek produksi dan pasca panen sayuran daun adalah sebagai berikut: 1. Produksi Pengamatan pada bagian produksi terdiri atas semua kegiatan produksi, mulai dari persiapan bahan tanam, persemaian, penanaman dan perawatan. Komoditas yang menjadi objek pengamatan terdiri atas tiga jenis selada yaitu selada keriting, lollorossa, dan juga romaine secara aeroponik maupun hidroponik DFT. Parameter yang diamati untuk pengamatan persemaian adalah daya berkecambah,
sedangkan parameter untuk pengamatan
pertumbuhan tanaman adalah tinggi tanaman, lebar daun tanaman, jumlah daun tanaman, panjang akar tanaman dan bobot per tanaman saat panen. a. Tinggi tanaman diukur dengan cara mengukur tinggi tanaman dari permukaan atas styrofoam hingga daun tertinggi. b. Lebar daun tanaman diukur dengan cara mengukur lebar daun yang memiliki ukuran paling lebar, dan bukan merupakan daun tua (daun terluar). c. Jumlah daun dihitung dengan cara menghitung jumlah daun yang telah membuka (tidak termasuk daun yang masih menguncup dan plumula saat masih bibit). d. Panjang akar diukur dengan cara mengukur panjang akar dari permukaan bawah styrofoam hingga ujung akar. 2. Panen Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan kegiatan panen yang dilakukan oleh perusahaan, pengumpulan data tentang persentase tanaman yang tidak dipanen, dan juga produktivitas. Presentase tanaman yang tidak dipanen dihitung dengan cara mengambil sampel secara acak sebanyak lima kali panen. Tanaman yang tidak dipanen dikumpulkan kemudian ditimbang dan dibandingkan dengan bobot tanaman yang dipanen lalu disajikan dalam bentuk persentase.
14
3. Pasca Panen Pengamatan pasca panen meliputi pengamatan presentase rompesan daun, presentase tanaman yang tidak masuk standar kualitas (sortasi), pengamatan pengemasan, dan juga kehilangan hasil. a. Pengamatan sayuran yang tidak masuk standar kualitas (persentase sortasi) dilakukan dengan cara menimbang bobot sayuran hasil sortasi yang dilakukan oleh karyawan packing, kemudian membandingkannya dengan bobot kotor sayuran. Hasil pengamatan ini disajikan dalam bentuk presentase. b. Pengamatan rompesan daun (persentase rompesan) diambil dari lima sampel pada masing-masing komoditas pada setiap sistem budidaya. Hasil penimbangan bobot rompesan kemudian dibandingkan dengan bobot kotor panen dan disajikan dalam bentuk presentase. Hasil penimbangan rompesan tersebut kemudian diambil sampel lagi sebanyak 10% dari total bobot rompesan, kemudian memilahnya menjadi tiga kategori rompesan, yaitu rompesan akibat penyakit, rompesan akibat hama, dan rompesan akibat daun tua /kerusakan mekanik. Hasil perhitungan disajikan dalam bentuk prsentase. c. Presentase kehilangan hasil dilakukan dengan cara menjumlahkan persentase sayuran yang tidak masuk standar kualitas dan presentase rompesan daun. Rumusnya adalah sebagai berikut: % Kehilangan Hasil= % Sortasi + % Rompesan 4. Pemasaran Pengamatan pemasaran yaitu mengamati saluran pemasaran sayuran daun yang diproduksi ke outlet penjualan di sekitar Bandung. 5. Analisis Usaha Tani Melakukan analisis usaha tani terhadap produksi selada secara aeroponik dan hidroponik DFT.
Analisis Data dan Informasi Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari kegiatan magang berupa data primer dan sekunder, diolah dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis
15
deskriptif. Analisis kuantitatif dilakukan pada data primer dan sekunder yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan persentase dan juga uji-t student, sedangkan data yang bersifat kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.