1
MENULIS ISI PENGUMUMAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE (Penelitian Tindakan Siswa Kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango) Oleh: Ningsih Gani 1. Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd 2. Pembimbing II Dra. Hj. Salma Halidu, S.Pd, M.Pd (Mahasiswa Jurusan SI PGSD) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah menulis isi pengumuman dapat ditingkatkan melalui metode Think Pair Share siswa kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bulango. Dengan tujuan penelitian ini adalah memecahkan masalah dalam meningkatkan kemampuan menulis isi pengumuman melalui metode Think Pair Share siswa kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bulango. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini yakni, “jika guru menggunakan metode Think Pair Share, maka keterampilan menulis isi pengumuman pada siswa kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango akan meningkat”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan subyek penelitian berjumlah 25 orang siswa, dan dibagi dalam 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi, analisis data dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I kemampuan menulis isi pengumuman sebesar 52%, pada siklus II meningkat menjadi 80%. Dengan demikian, penelitian ini telah mencapai indikator yang diharapkan yaitu minimal 75% siswa dapat menulis isi pengumuman. Dari hasil penelitian ini dapatlah disimpulkan bahwa metode Think Pair Share meningkatkan kemampuan siswa menulis isi pengumuman di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Kata kunci : Menulis Isi Pengumuman dan Metode Think Pair Share.
2
PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Indonesia dapat membina kemampuan siswa agar mereka bisa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pembinaan dan pengembangan itu terdiri atas empat macam yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kemampuan tersebut harus dimiliki oleh setiap orang agar dapat berkomunikasi dengan baik. Kurangnya kemampuan pada salah satu keterampilan tersebut akan menyebabkan kurang efektifnya kegiatan komunikasi terjadi. Komunikasi dapat berlangsung secara lisan maupun tertulis. Komunikasi tertulis antara lain seperti pada hasil tulisan orang berupa buku, majalah, dan bentuk lainnya seperti tulisan surat. Menurut Tarigan (2008:22) Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Menulis merupakan komunikasi antara pembaca dan penulis tanpa tatap muka. Bentuk tulisan yang akrab dengan manusia salah satunya yaitu pengumuman. Menulis pengumuman merupakan hal yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Keterampilan ini sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Melalui keterampilan menulis isi pengumuman, siswa akan mampu menyampaikan pesan atau informasi yang disampaikan kepada publik/umum. Berdasarkan pengalaman peneliti bahwa SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango, tingkat kemampuan menulis isi pengumuman siswa belum maksimal. Realitas di lapangan menunjukkan hasil menulis isi pengumuman siswa kelas IV SDN 6 Bulango Selatan kurang baik, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan siswa tentang cara menulis isi pengumuman sesuai dengan persyaratan, siswa belum dapat menentukan bagian-bagian isi pengumuman dengan tepat, siswa belum dapat menulis isi pengumuman sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, dan siswa mengalami kesulitan menuliskan kalimat sesuai struktur kaidah yang baik dan benar, serta belum optimalnya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis isi pengumuman.
3
Kenyataan yang ada, dari 25 orang siswa, yang sudah mampu baru 36%. Oleh sebab itu, dalam menulis isi pengumuman harus mendapat perhatian yang serius dari semua guru yang mengajar bahasa Indonesia. Kita ketahui bahwa dengan adanya pembelajaran interaktif muncul berbagai metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa. Metode pembelajaran tersebut antara lain metode Think Pair Share. Menurut Arends (dalam Trianto, 2007:61) menyatakan bahwa metode Think Pair Share merupakan cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Pola diskusi kelas tersebut membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan dan prosedur yang digunakan dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Dengan demikian, diharapkan siswa mampu bekerja sama, saling membantu, saling membutuhkan, dan saling bergantung pada kelompok kecil secara kooperatif. Oleh karena itu, Metode Think Pair Share menurut penulis sangat cocok digunakan oleh guru dalam melatih siswa menulis isi pengumuman. Bertitik tolak dari kenyataan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Menulis Isi Pengumuman Melalui Metode Think Pair Share (Penelitian Tindakan Siswa Kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango)”. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, masalah pokok yang diangkat dalam penelitian ini adalah „‟Apakah menulis isi pengumuman dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share siswa kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bulango ?‟‟ Adapun
tujuan
penelitian
adalah
memecahkan
masalah
dalam
meningkatkan kemampuan menulis isi pengumuman melalui metode kooperatif tipe Think Pair Share siswa kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bulango. Hasil penelitian tindakan kelas ini ini diharapkan dapat memperoleh manfaat yang berarti bagi. 1. Guru, sebagai bahan masukan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang timbul atau yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran,
4
khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode kooperatif tipe Think Pair Share. Di samping itu sebagai bahan masukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas mengajar. 2. Siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran menulis isi pengumuman, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. 3. Sekolah , sebagai bahan rujukan pembelajaran untuk memperbaiki kinerja proses belajar mengajar di sekolah yang menyenangkan dan menjadikan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis isi pengumuman. Di samping itu sebagai pedoman teknis penerapan metode Think Pair Share. 4. Peneliti, dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.dan mampu melakukan penilaian metode yang akan digunakan, sehingga kualitas pembelajaran selanjutnya akan lebih baik. PEMBAHASAAN 1.
Kajian Teoretis
A.
Pengertian Menulis Tarigan (2008:22), menjelaskan bahwa Menulis adalah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambanglambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Lado (dalam Tarigan, 2008:22). Menulis dapat dikatakan menyalin/mencopy huruf-huruf ataupun menyusun menset suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis kalau orang-orang tersebut tidak memahami bahasa tersebut beserta representasinya. . Mc Crimmon (dalam Slamet, 2008:141) mengungkapkan menulis sebagai kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal
5
yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses bernalar untuk menuangkan gagasan dengan menggunakan kosakata dan kaidah kebahahasaan dalam bentuk tulis yang disampaikan pada orang lain secara tidak langsung. B.
Pengertian Pengumuman Pengumuman adalah surat yang disampaikan kepada sekelompok khalayak
tanpa harus diketahui siapa dan berapa jumlah pembacanya, dan siapa pun yang berhak membaca, namun tidak semua pembaca itu berkepentingan (Nurjamal dan Sumirat, 2010:56). Finoza (1996: 106) berpendapat bahwa pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan kepada orang banyak yang perlu diketahui oleh siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan isi pengumuman tersebut. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengumuman merupakan surat yang berisi pemberitahuan yang dibuat untuk mengomunikasikan atau menginformasikan suatu gagasan serta fikiran kepada siapa saja yang berkepentingan. C.
Bagian-Bagian Surat Pengumuman Menurut Widya, dkk (2008:79) menjelaskan bahwa bagian-bagian surat
pengumumann adalah sebagai berikut : 1. Kalimat pembuka Bagian ini adalah bagian surat yang berupa kata pembukaan untuk mengawali pembicaraan melalui surat. Kata pembukaan ini ditandai dengan hormat, ditujukan kepada siapa pengumuman itu, hari, tempat, dan waktu. 2. Sasaran pengumuman Bagian ini merupakan uraian tentang maksud pembuatan pengumuman. Sasaran pengumuman berupa : a. Ajakan pelaksanaan suatu kegiatan; dan
6
b. Pemberitahuan tentang suatu hal. 3. Kalimat penutup Kalimat penutup merupakan bagian akhir isi pengumuman, kata penutup dapat berisfvi kesimpulan, penegasan, permintaan maaf, harapan, atau hal yang lain, yang telah disampaikan sebelumnya. 4. Bagian kaki Bagian kaki pengumuman ditandai dengan nama, kota tempat pengumuman itu dikeluarkan, tanggal, bulan, tahun dikeluarkan, nama penanda tangan, serta jabatan penanda tangan. D.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2012:15) Pembelajaran kooperatif merupakan
suatu metode pembelajaran yang melibatkan siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4--6 orang dengan struktur kelompok secara heterogen. Menurut Sunal dan Hans (dalam Isjoni, 2012:15) bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Menurut Nur (dalam Isjoni, 2012:27), pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berhasil mengintregasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar, agar siswa akan lebih menemukan secara komprehensif konsep-konsep yang sulit jika mereka mendiskusikannya dengan siswa yang lain tentang masalah yang dihadapi. E.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Strategi Think Pair Share atau berpikir, berpasangan, dan berbagi
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
7
pola intereaksi siswa. Strategi Think Pair Share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu, strategi ini pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya di Universitas Maryland, sesuai yang dikutib oleh Arends (dalam Trianto, 2007:61) menyatakan bahwa Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Metode Think Pair Share membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. Dengan demikian diharapkan siswa mampu bekerja sama, saling membutuhkan, dan saling bergantung pada kelompok kecil secara kooperatif. F.
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Ciri utama pada Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share adalah
tiga langkah utamanya yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran, yaitu langkah berpikir secara individual (think), berpasangan dengan teman sebangku (pair), dan berbagi jawaban dengan pasangan lain atau seluruh kelas (share). 1. Berpikir secara individual (think) Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berpikir. 2. Berpasangan (pair) Selanjutnya, guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Intereaksi selama waktu yang disediakan, dapat menyatukan jawaban suatu pertanyaan yang diajukan, atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal, guru memberikan waktu tidak lebih dari empat atau lima menit untuk berpasangan. 3. Berbagi (sharing) Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif
8
untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan. Arends (dalam Trianto, 2007:62). G.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Menurut Fadholi (2009), dijelaskan kekurangan dan kelebihan Think Pair
Share sebagai berikut : Kelebihan Think Pair Share a. Memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. b. Lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok. c. Interaksi lebih mudah. d. Lebih mudah dan cepat membantu kelompoknya. Kelemahan Think Pair Share a. Membutuhkan koordinasi secara bersamaan dari berbagai aktivitas. b. Membutuhkan perhatian khusus dalam penggunaan ruangan kelas. c. Peralihan dari seluruh kelas ke kelompok kecil dapat menyita waktu pengajaran. Untuk itu, guru harus dapat membuat perencanaan yang seksama sehingga dapat meminimalkan jumlah waktu yang terbuang. d. Lebih sedikit ide yang muncul. 2.
Penerapan Metode Pembelajaran Think Pair Share Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 6 Bulango Selatan
Kabupaten Bone Bolango. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 6 Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango yang berjumlah 25 orang terdiri atas 14 laki-laki dan 11 perempuan. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari atas 2 siklus. Pada siklus 1, apabila hasil belajar siswa belum memenuhi target, yakni jika hasil capaian kurang dari 75% yang memperoleh 70 ke atas, pembelajaran dianggap belum tuntas, sehingga
9
diadakan tindak lanjut ke siklus 2. Penelitian dilaksanakan dengan tahapantahapan berikut. Tahap Siklus I 1. Guru menjelaskan materi menulis pengumuman dan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Siswa diminta untuk berpikir tentang pengumuman. 3. Siswa
diminta
diminta
berpasangan
dengan
teman
sebelahnya
(kelompok 2 orang). 4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya. 5. Berawal dari kegiatan tersebut guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan pada siswa. 6. Siswa dan guru memberi kesimpulan tentang materi yang dipelajari. Tahap Siklus II Jika tindakan pada siklus I belum memberikan hasil yang diharapkan, selanjutnya dirumuskan tindakan pada siklus II. Adapun kegiatan-kegiatan dari pelaksanaan siklus II di antaranya sebagai berikut : 1. Merumuskan dan membuat penyempurnaan dari siklus I. 2. Melaksanakan penyempurnaan tindakan baru. 3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan RPP yang telah diperbaiki. 4. Menilai hasil dan proses pembelajaran. 5. Melakukan analisis dan refleksi pada hasil belajar siswa. 4.
Hasil dan Pembahasan
Hasil Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan penelitian mengacu pada prosedur penelitian yang ditetapkan sebelumnya, yang meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, tahap analisis data dan refleksi.
10
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa dalam Menulis Isi Pengumuman Melalui Metode TPS pada Siklus I Aspek yang Diamati
Skor Perolehan
Jumlah
Presentasi
Menulis Isi
3
7 orang
28 %
Pengumuman
2
13 orang
52%
1
5 orang
20%
3
6 orang
24%
2
13 orang
52%
1
6 orang
24%
3
Tidak ada
0%
2
11 orang
44%
1
14 orang
56 %
Proses TPS
Kebahasaan
Melihat tabel di atas, maka diperoleh hasil pembelajaran menulis isi pengumuman kelas IV SDN 6 Bulango Selatan, dengan rincian perolehan Rumus : X=Ʃx X 100 N Keterangan : X = Nilai Persentasi Ʃx = Jumlah siswa yang mampu/kurang mampu/tidak mampu N = Jumlah siswa keseluruhan Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil pembelajaran menulis isi pengumuman di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan. Dengan rincian perolehan, pada aspek isi pengumuman yang memiliki skor 3, ada 7 orang siswa (28%), yang memiliki memiliki skor 2 pada aspek yang sama, ada 13 orang siswa (52%), sedangkan yang memiliki skor 1 pada aspek yang sama pula, ada 5 orang siswa (20%). Pada aspek TPS yang memiliki skor 3, ada 6 orang siswa (24%), yang memiliki skor 2 pada aspek yang sama, ada 13 orang (52%), sedangkan yang memperoleh skor 1 pada aspek yang sama pula, ada 6 orang (24%). Pada aspek
11
kebahasaan yang memiliki skor 3, tidak ada (0%), yang memiliki skor 2 pada aspek yang sama, ada 11 orang siswa (44%), sedangkan yang memproleh skor 1 pada aspek yang sama pula, 14 orang (56%). Berdasarkan rincian di atas kemampuan menulis isi pengumuman menunjukkan bahwa dari 25 orang siswa, hanya 13 orang siswa (52%) yang berhasil menulis isi pengumuman, sedangkan 7 orang siswa (28%) kurang berhasil menulis isi pengumuman, dan 5 orang siswa (20%) tidak berhasil menulis isi pengumuman. Tabel 2. Data Hasil Evaluasi Siswa dalam Menulis Isi Pengumuman Melalui Metode TPS pada Siklus I No.
Taraf Penguasaan Jumlah Kemampuan (%)
Siswa
1
66,7%-100%
13
2
33,4%-66,6%
7
3
05,0%-33,3%
5
Jumlah Presentase (%)
Ketuntasan Berhasil
Kurang
Tidak
Berhasil
Berhasil
√ √ √
25 52
28
20
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari jumlah 25 orang siswa, kelas IV SDN 6 Bulango Selatan, hanya 13 orang siswa (52%) yang berhasil atau memperoleh nilai 66,7%-100%, sedangkan 7 orang siswa (28%) kurang berhasil atau memperoleh nilai 33,4%-66,6%, dan sisanya 5 orang siswa (20%) tidak berhasil atau memperoleh nilai 05,0-33,3. Dari capaian perolehan nilai tersebut, terlihat belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 75% siswa yang berhasil menulis isi pengumuman, atau sebanyak 19 orang siswa. Oleh karena itu perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
12
Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil tersebut peneliti dan guru mitra melakukan analisis dan refleksi terhadap pelaksanaan penelitian, dan dari hasil analisis refleksi tersebut, ditemukan beberapa kekurangan yang dilaksanakan selama proses pembelajaran antara lain peneliti kurang memberikan perhatian kepada aktivitas seluruh siswa di kelas sehingga tidak semua siswa berkosentrasi dalam kegiatan pembelajaran, peneliti cenderung lebih tertuju pada siswa yang aktif. Aktivitas siswa dalam bekerja secara berpasangan belum terfokus dengan baik, hal ini disebabkan kurangnya arahan peneliti, kurangnya bimbingan peneliti dalam membantu siswa dalam menguasai materi dan tugas yang diberikan, sehingga masih ada siswa yang kurang paham terhadap tugas yang diberikan, serta peneliti kurang memberikan penguatan
positif
terhadap
aktivitas
yang
dilakukan
siswa
sehingga
mempengaruhi aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti dan guru mitra memutuskan untuk melakukan perbaikan terutama pada aspek-aspek yang telah disebutkan dan membuat perencanaan dan persiapan serta media yang dibutuhkan pada proses pembelajaran nanti, sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II. Hasil Pelasanaan Siklus II Pelasanaan tindakan kelas pada siklus II sama seperti pada siklus I. Pada slklus II, kegiatan pembelajaran yang dilakukan sama dengan kegiatan pembelajaran pada siklus I, yaitu menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share, dengan memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan kegiatan, terutama pada aspek yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I, yang telah dikonsultasikan dengan guru mitra Tabel 3. Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa dalam Menulis Isi Pengumuman Melalui Metode TPS pada Siklus II Aspek yang Diamati
Skor Perolehan
Jumlah
Presentasi
Menulis Isi
3
14 orang
56 %
Pengumuman
2
11 orang
44%
13
Proses TPS
Kebahasaan
1
Tidak ada
0%
3
17 orang
68%
2
7 orang
28%
1
1 orang
4%
3
2 orang
8%
2
16 orang
64%
1
7 orang
28%
Melihat tabel di atas, maka diperoleh hasil pembelajaran menulis isi pengumuman kelas IV SDN 6 Bulango Selatan, dengan rincian perolehan Rumus : X = Ʃx X 100 N Keterangan : X = Nilai Persentasi Ʃx = Jumlah siswa yang mampu/kurang mampu/tidak mampu N = Jumlah siswa keseluruhan Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh hasil pembelajaran menulis isi pengumuman di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan. Dengan rincian perolehan, pada aspek isi pengumuman yang memiliki skor 3, ada 14 orang siswa (56%), yang memiliki memiliki skor 2 pada aspek yang sama 11 orang siswa (44%), sedangkan yang memiliki skor 1 pada aspek yang sama pula tidak ada (0%). Pada aspek TPS yang memiliki skor 3, ada 17 orang siswa (68%), yang memiliki skor 2 pada aspek yang sama ada 7 orang (28%), sedangkan yang memperoleh skor 1 pada aspek yang sama pula ada 1 orang (4%). Pada aspek kebahasaan yang memiliki skor 3, ada 2 orang siswa (8%), yang memiliki skor 2 pada aspek yang sama ada 16 orang siswa (64%), sedangkan yang memproleh skor 1 pada aspek yang sama pula 7 orang (28%). Berdasarkan rincian di atas, menunjukkan bahwa pada siklus II kemampuan menulis isi pengumuman dari 25 orang siswa, 20 orang siswa (80%) yang berhasil
14
menulis isi pengumuman, sisanya 5 orang siswa (20%) kurang berhasil menulis isi pengumuman dan yang tidak berhasil menulis isi pengumuman tidak ada (0%). Tabel. 4. Data Hasil Evaluasi Siswa dalam Menulsi Isi Pengumuman Melalui Metode TPS pada Siklus II No.
Taraf Penguasaan Jumlah Kemampuan (%)
Siswa
1
66,7%-100%
20
2
33,4%-66,6%
5
3
05,0%-33,3%
0
Jumlah
Ketuntasan Berhasil
Kurang
Tidak
Berhasil
Berhasil
√ √ √
25
Presentase (%)
80
20
0
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari jumlah 25 orang siswa, kelas IV SDN 6 Bulango Selatan, ada 20 orang siswa (80%) yang berhasil atau memperoleh nilai 66,7%-100%. sedangkan 5 orang siswa (20%) yang kurang berhasil atau memperoleh nilai 33,4%-66,6%. dan tidak ada siswa (0%) yang tidak berhasil atau memperoleh nilai 05,0-33,3. Dengan memperhatikan hasil pembelajaran dan dampaknya terhadap kemampuan siswa dalam menulis isi pengumuman, dan juga telah terbukti dengan indikator yang telah dicapai, maka pelaksanaan tindakan dinyatakan selesai. Tahap Analisis Data dan Refleksi Berdasarkan hasil siklus yang telah diuraikan di atas dapat diperoleh data bahwa dari siklus satu sampai siklus dua terdapat perubahan peningkatan, yang baik dari setiap indikator keberhasilan penelitian, kemampuan siswa menulis isi pengumuman menunjukkan hasil yang baik. Presentasi capaian jumlah siswa yang memperoleh ketuntasan minimal 66,7% ke atas meningkat dari 13 orang siswa (52%) pada siklus I menjadi 20 orang siswa (80%) pada siklus II dari jumlah siswa sebanyak 25 orang yang dikenakan tindakan.
15
Memperhatikan analisis data hasil pembelajaran dan dampaknya terhadap kemampuan siswa dalam menulis isi pengumuman, dan juga telah terbukti dengan indikator yang telah dicapai. Dengan memperhatikan hasil tersebut, maka tidak perlu dilanjutkn pada siklus berikutnya. Pembahasan Dari hasil penelitian, baik pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis isi pengumuman melalui metode pembelajaran Think Pair Share pada siswa kelas IV SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bulango. Hal ini nampak dari hasil analisis data, baik data menyangkut pengamatan kegiatan guru dan siswa maupun pengamatan kemampuan siswa dalam menulis isi pengumuman secara individual maupun kelompok. Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pada observasi awal kemampuan siswa dalam menulis isi pngumuman masih rendah yaitu hanya 36% atau 9 orang siswa yang mencapai indikator kinerja yang ditentukan sehingga dilakukan penelitian tindakan kelas. Pada siklus I setelah dilakukan analisis data terhadap hasil belajar menunjukkan bahwa 56% atau 13 orang siswa yang sudah mampu menulis isi pengumuman dari 25 orang siswa, sehingga belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 75% atau 19 orang siswa. Maka peneliti dan guru mitra mencari penyebab dan cara mengatasi permasalahan yang terjadi pada siklus I. Setelah dilakukan diskusi dengan guru mitra penyebab dari rendahnya kemampuan siswa dalam menulis isi pengumuman yaitu kurangnya kerja sama siswa baik secara berpasangan, dan untuk mengatasi hal tersebut peneliti memberikan penilaian dan penghargaan, sehingga setiap pasangan menjadi lebih aktif dan bekerja sama dengan lebih menekankan pada penggunaan metode pembelajaran Think Pair Share dan lebih mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar dengan memperhatikan aspek-aspek pembelajaran yang belum tercapai, Langkah-langkah ini diupayakan semaksimal mungkin agar dapat mengatasi kendala atau kelemahan pada siklus I.
16
Pada siklus II proses pembelajaran sudah lebih baik dari siklus sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah mampu menulis isi pengumuman sebanyak 20 orang siswa atau 80% dari 25 orang siswa sudah melebihi indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 75% atau 19 orang siswa. Meskipun kemampuan siswa menulis isi pengumuman pada siklus II sudah meningkat, tetapi masih perlu pengembangan lebih lanjut. Hal ini sesuai dengan analisis data pada pembelajaran siklus II masih terdapat 5 orang siswa yang belum mampu menulis isi pengumuan. Karena tidak mencapai indikator yang telah ditetapkan. Kedua siswa tersebut masih perlu penanganan lebih lanjut setelah penelitian tindakan kelas dilaksanakan, yakni dengan memberikan tugas individual agar mereka mampu menulis isi pengumuman. Untuk lebih jelasnnya, perbandingan kemampuan siswa dalam menulis pengumuman pada obserbasi awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Perbandingan Kemampuan Siswa Menulis Isi Pengumuman pada Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II Kegiatan
Jumlah siswa yang
Presentase
mampu menulis
(%)
pengumuman Observasi awal
9
36
Siklus I
13
52
Siklus II
20
80
Berdasarkan data pada tabel dan diagram di atas, dapatlah disimpulkan bahwa kemampuan siswa menulis isi pengumuman di kelas IV SDN 6 Bulango Selatan dengan menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share mengalami peningkatan yakni mulai observasi awal yang hanya 9 (36%) siswa yang mampu menulis isi pengumuman, meningkat pada siklus I siswa yang mampu menulis isi pengumuman 13 orang (52%) orang siswa, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 20 orang siswa (80%), sehingga sudah mencapai indikator yang
17
telah ditetapkan yaitu 75% atau 19 orang siswa. Ini berarti bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share kemampuan menulis isi pengumuman pada siswa kelas IV SDN 6 Bulango Selatan dapat ditingkatkan (temuan yang berhubungan dengan rumusan masalah).
Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi bahwa dengan jika guru menggunakan metode pembelajara tipe Think Pair Share kemampuan siswa menulis isi pengumuman telah meningkat, dapat diterima sesuai dengan indikator kinerja meningkat 52% dari siklus I, ternyata setelah dilakukan penelitian selama siklus II menjadi 80% telah melebihi indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 75%. Atau dengan kata lain baik hipotesis tindakan maupun indikator kinerja dapat diterima secara signifikan atau memiliki keberartian (temuan yang berhubungan hipotesis penelitian dan indikator kinerja).
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil peneliian menunjukkan bahwa penggunaan motode pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis pengumuman kelas IV SDN 6 Bulango Selatan, hal ini ditunjukkan dari hasil data yakni Observasi Awal yang hanya 9 orang (36%) siswa yang mampu menulis isi pengumuman, meningkat pada Siklus I siswa yang mampu menulis pengumuman 13 orang (52%) orang siswa, dan mengalami peningkatan pada Siklus II menjadi 20 orang siswa (80%), sehingga sudah menjadi indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 75% atau 19 orang siswa. Menulis isi pengumuman melalui metode Think Pair Share, sesuai dengan rumusan hipotesis tindakan dan indikator kinerja, telah terbukti hasilnya dengan adanya hasil proses penelitian dari observasi awal, hasil siklus I dan siklus II mengalami peralihan perubahan peningkatan secara signifikan. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa menulis isi pengumuman dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode pembelajaran tipe Think Pair Share.
18
Saran Setelah melaksanakan penelitian dan melihat hasil yang didapatkan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. Hendaknya guru menggunakan metode Think Pair Share, untuk meningkatkan
kemampuan
dan
kreativitas
siswa
pada
proses
pembelajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, akan tetapi harus memperhatikan perencanaan dan pelaksanaan sebaik mungkin, Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2. Refleksi diri terhadap kelemahan yang ditemui pada pelaksanaan tindakan ini kiranya dapat dijadikan motivasi untuk peningkatan kinerja sehingga memperoleh hasil yang gemilang. DAFTAR PUSTAKA Ali Adelan, 2009, Panduan Lengkap Korespondensi, Eska Media, Jakarta. Arif fadholi, 2009, Kelebihan dan kekurangan TPS (http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/kelebihan-kekurangan-tps-html) (diakses 3 Maret 2013) Danie, Muh, 2010, Menjadi Penulis Mulai dari Sekarang, PT.Sindur Press, Semarang. Definisi Pengumuman 2012, (http://definisi-pengumuman.blogspot.com/) (diakses tanggal 3 Maret 2013) Handayani Desi, 2012, Think Pair Share, (http://desyhandayanii.blogspot.com/2012/04/think-pair-share-tps0.html) (diakses tanggal 3 maret 2013) Isjoni H, 2009, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Pekanbaru. Junaidi wawan,2011,Pengertian Menulis, (http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/11/pengertian menulis.html) (diakses tanggal 3 maret 2013) Kunandar, 2008, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang, Profesi Guru, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
19
Muslich Masnur, 2009, Melaksanakan PTK itu Mudah, Bumi Aksara, Jakarta. Nasrodin, 2010, Meningkatkan Prestasi Belajar dan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Tentang Menulis Pengumuman Melalui Metode Penugasan Di Kelas IV MI Ma’arif Bandung Rejo. (http://perpus.stainsalatiga.ac.id/seg.php?a=detil&id=61) (diakses tanggal 3 maret 2013) Nurjamal Daeng et al, 2011, Terampil Berbahasa Menyusun Karya Tulis Akademik, Memandu Acara (MC-Moderator), dan Menulis Surat, Alvabeta, Bandung. Safari, 1995, Pengujian dan Penilaian Bahasa dan Sastra Indonesia, PT. Kartanegara, Jakarta. Santika DjoenTha Maya, 2010, Meningkatkan Keterampilan Menulis, (menulis010/II/meningkatkan keterampilan menulis.html) (diakses tanggal 3 maret 2013) Sri Sulastri Santi, 2011, Menulis Pengumuman Dengan Pendekatan Kooperatif pada Siswa Kelas IV Di SDN Jayaraga I Taragong. (http://publikasi.stikipsiliwangi.ac.id/karya-ilmiah-mahasiswa/modelpembelajaran-menulis-pengumuman-dengan-pendekatan-kooperatifpada-siswa-kelas-iv-di-sdn-jayaraga-1-taragong-tahun-pelajaran-20112012/) (diakses tanggal 3 maret 2013) Suyadi, 2010, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Diva Press, Yogyakarta. Suyatno, 2004, Tehnik Pembelajaran Bahasa dan Sastra, Penerbit SIC, Surabaya. Tarigan Henry Guntur, 2008, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, PT. Angkasa, Bandung. Warsono dan Hariyanto, 2012, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen, PT Remaja Rosdakarya, Surabaya.