ANALISIS KESALAHAN MEMBAGI BILANGAN CACAH DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO
Karmila Ahmad Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Pembimbing I Ismail Pioke S.Pd M.Pd , Pembimbing II Dr. Hj Asni Ilham S.Pd M.Si
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Salah satu unggulan cara berpikir matematika adalah kebenarannya tidak meragukan lagi,pencarian kebenaran matematika dilakukan melalui cara yang khusus yang memiliki ciri ketepatan dan kepastian hasil yang sesuai dengan pola pikir manusia. Karena itu matematika perlu di pelajari setiap orang. Dengan demikian maka matematika telah dipilih dan dituangkan dalam kurikulum berbagai jenjang pendidikan sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah. Namun untuk belajar matematika memerlukan konsentrasi dan daya nalar yang kuat serta penuh ketelitian. Karena itu banyak siswa disekolah memandang matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit dipelajari, selain itu dalam menyelesaikan persoalan dengan sehubungan dengan matematika sangat menuntut kemampuan siswa menguasai berbagai macam keteratran,keterurutan,keterhubungan,
dan keterkaitan, yang terdapat dalam cara mengerjakan matematika. Karena itu, terbuka memungkinkan siswa dalam menyelesaikan matematika. Menjadi tugas guru meningkatkan kemampuan siswa belajar matetaika, Guru Matematika yang berhasil adalah guru yang mampu mengatasi dan menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas secara bijaksana. Sehubungan dengan itu, tentulah tidak mencukupi bagi seorang guru Matematika hanya bergantung pada strategi dan teknik yang lama dalam mengajar Matematika, tetapi harus dengan cara yang lain yang dapat menarik siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar mengajar, karena tujuan setiap proses belajar megajar adalah diperolehnya hasil belajar yang optimal. Hal ini dapat dilakukan apabila siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosi. Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Dalam proses pembelajaran komponen utama adalah guru dan siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, maka guru harus membimbing siswa sedemikian rupa sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan struktur pengetahuan mata pelajaran yang dipelajarinya. Guru perlu merancang model pembelajaran yang memudahkan siswa belajar matematika, Untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan-kemungkinan terjadinya salah komunikasi maka harus digunakan sarana yang dapat membantu proses komunikasi, diantaranya yang disebut dengan media. Menurut Santoso S. Hamidjojo,(media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar idea,
sehingga gagasannya sampai pada penerima). Dalam proses belajar mengajar, media yang digunakan disebut pula media pendidikan. Karena media sebagai unsur penunjang dalam proses komunikasi maka jenis, bentuk dan fungsi media itu sangat ditentukan oleh jenis, bentuk dan tujuan komunikasi itu sendiri. Dalam pembelajaran matematika, kesalahan mempelajari suatu konsep terdahulu akan berpengaruh terhadap pemahaman konsep berikutnya karena matematika merupakan pelajaran yang tersruktur. Herman Hudojo (2001:3) menyatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide/ konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif. Oleh karenanya, dalam proses pembelajaran matematika tidak semua siswa selalu berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Jika ada saja siswa yang tidak dapat belajar, ini berarti ia mengalami kesulitan yang berakibat pada terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Melalui analisis kesalahan siswa guru dapat merevisi terhadap model pembelajaran yang telah dilakukan untuk perbaiki pembelajaran berikutnya. Peneliti merasa perlu mengamati kesulitan dalam menentukan bentuk pengurangan berulang sebagai hasil dari pembagian. Dari keadaan yang demikian maka peneliti berusaha untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pembagian bilangan cacah.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka perlu dilakukan suatu penelitian deskriptif, ” Analisis Kesalahan Membagi Bilangan Cacah Di SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango “. Identifikasi Masalah Berdasarakan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan, terdapat beberapa masalah dalam pembelajaran yaitu : 1. Siswa belum mampu memahami materi pembagian 2. Kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan metode demonstrasi 3. Pelaksanaan pembelajaran belum menggunakan media yang sesuai dengan kebutuhan belajara siswa. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yakni ” Bagaimana Analisis Kesalahan Membagi Bilangan Cacah di SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango “ Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini adalah : “ Menganalisis Kesalahan Membagi Bilangan Cacah Di SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango”.
Manfaat Penelitian Hasil pelaksanaan penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep matematika terutama pada pembagian bilangan cacah. 2. Bagi Guru Menjadi masukan bagi guru pengajar matematika lainnya dalam mengatasi kesulitan pembelajaran agar kemampuan siswa meningkat, khususnya materi membagikan bilangan cacah melalui metode demonstrasi. 3. Bagi Sekolah Sebagai penunjang dalam mengembangkan pembelajaran sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah. 4. Bagi Peneliti Menambah wawasan peneliti dalam mengatasi kesulitan dalam proses belajar mengajar,khususnya pada mata pelajaran matematika sehubungan dengan materi peningkatan kemampuan siswa dalam membagi bilanga cacah melalui metode demonstrasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Analisis Kesalahan 2.1.1 Pengertian Analisis kesalahan Menurut kamus
besar
Bahasa
Indonesia (1996:37) analisis
adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa dan untuk mengetahui keadaan yang sebenarbenarnya.
Analisis
mempunyai
tujuan
untuk
mengetahui
keadaan
yang
sebenarnya.Analisis kesalahan sebagai prosedur kerja mempunyai langkah-langkah tertentu. Menurut Tarigan (1988:67) langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data kesalahan Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka analisis datanya adalah statistik. Data yang muncul berupa angka dan bukan merupakan rangkaian kata-kata. Dalam penelitian ini, data diambil dari hasil tes. Berdasarkan jawaban siswa kemudian dianalisis tahap-tahap atau langkah-langkah yang dilakukan oleh siswa. 2. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi kesalahan Setelah semua materi diberikan, maka soal tes diberikan kepada siswa untuk memperoleh data tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahankesalahan tersebut kemudian diidentifikasi dan dikelompokkan menurut kesalahan yang sejenis. Berdasarkan identifikasi terhadap jawaban tes siswa, maka diperoleh beberapa
siswa
untuk
diwawancarai.
Wawancara
ini
bertujuan
untuk
mengkonfirmasikan jawaban siswa pada tes serta untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab kesalahan yang dilakukan. Dari hasil tes dan hasil wawancara dilakukan triangulasi data yaitu membandingkan data yang diperoleh dari keduakegiatan tersebut untuk memperoleh data yang valid. 3.
Menjelaskan Kesalahan Berikutnya adalah kegiatan menjelaskan kesalahan yang meliputi dua
kegiatan yang dilakukan secara bersamaan yaitu pemilihan data dan penyajian data. Pemilihan dan penyederhanaan data yang melakukan agar tidak terjadi penumpukan data atau informasi yang sama. 4.
Mengoreksi kesalahan Setelah menjelaskan kesalahan dan mengelompokkan jenis kesalahan
kemudian kegiatan mengoreksi kesalahan. Mengoreksi kesalahan adalah penarikan kesimpulan dilakukan selama kegiatan analisis berlangsung sehingga diperoleh suatu kesimpulan final. Pengertian Bilangan Cacah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:116) “bilangan cacah adalah satuan dalam sistem matematis yang abstrak dan dapat diunitkan, ditambah atau dikalikan”.“Himpunan bilangan cacah” adalah himpunan yang semua unsur-unsurnya bilangan cacah {0, 1, 2, 3, 4, 5, ….}. (Cholis Sa’dijah, 2001: 93). Menurut Muchtar A. Karim, Abdul Rahman As’sari, Gatot Muhsetyo dan Akbar Sutawidjaja (1997: 99) mengemukakan bahwa bilangan cacah dapat didefinisikan sebagai bilangan yang digunakan untuk menyatakan cacah anggota
suatu himpunan. Jika suatu himpunan yang karena alasan tertentu tidak mempunyai anggota sama sekali, maka cacah anggota himpunan itu dinyatakan dengan “nol” dan dinyatakan dengan lambang “0”. Jika anggota suatu himpunan hanya terdiri atas satu anggota saja, maka cacah anggota himpunan tersebut adalah “satu” dan dinyatakan dengan lambang “1”.Demikian seterusnya sehingga kita mengenal barisan bilangan hasil pencacahan himpunan yang dinyatakan dengan lambang sebagai berikut :
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, . . . (Tanda “. . .” hendaknya diartikan sebagai “dan seterusnya” )
Bilangan cacah adalah bilangan bulat positif digabung dengan nol. Contoh: 0,1,2,3,4,5,6,7,….
Menurut ST. Negoro dan B. Harahap (1998: 41) menyatakan bahwa “bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang terdiri atas semua bilangan asli dan bilangan nol”.
Bilangan cacah adalah satuan dalam sistem matematis yang abstrak dan dapat diunitkan, ditambah atau dikalikan”. “Himpunan bilangan cacah” adalah himpunan yang semua unsur-unsurnya bilangan cacah {0, 1, 2, 3, 4, 5, ….}. (Cholis Sa’dijah, 2001: 93).
BAB III METODE PENELITIAN Penetapan Lokasi Dan waktu Penelitian 1 Lokasi Penelitian Adapun Penelitian ini dilaksanakan di SDN 6 Bulango Selatan, Kab. Bone Bolango. Sekolah ini memiliki sepuluh ruangan yang terdiri dari enam ruangan kelas, satu ruang kepala sekolah, satu ruang para guru, satu ruang perpustakaan dan satu ruang UKS. 2.Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester genap T.P 2012 – 2013. Metode Dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif, Desain yang dilakukan adalah mendeskripsikan tentang Analisis Kesalahan Membagi Bilangan Cacah Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam variabel ini adalah Variabel tunggal yaitu Analisis Kesalahan Membagi Bilangan Cacah pada mata pelajaran matematika dengan indikatornya yaitu mencangkup kesalahan prosedural antara lain kesalahan
menuliskan soal, proses pengerjaan, penyelesaian tidak dilanjutkan, dan kesalahan akibat tulisan sulit dibaca. Populasi Dan Sampel 1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2001). Dalam melakukan penelitian ini, populasi penelitian adalah seluruh Guru kelas yang Mengajar di SDN 6 Bulango Selatan. 2 Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian atau yang dijadikan responden. Tapi dalam penelitian ini Sampel yang digunakan sama halnya dengan Populasi yaitu seluruh Guru kelas SDN 6 Bulango Selatan. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik angket dan wawancara, yang akan diuraikan dalam bagian ini. a. Teknik tes Pada teknik tes sumber data yang diperoleh dari seluruh siswa kelas II SDN 6 bulango selatan.tes ini digunakan dengan tujuan untuk melihat kesalahan siswa dalam membagi bilangan cacah.
b. Teknik Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memeberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dengan demikian maka jelaslah bahwa wawancara merupakan jenis metode komunikasi langssung antara peneliti dengan respondeen untuk mendapatkan data atau informasi dalam waktu relatif singkat.
Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data, data yang diperlukan untuk menghitung besarnya kesalahan membagi bilangan cacah di SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango maka digunakan presentasi berupa persen ( % ). BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango pada 30 orang siswa. Hasil pengolahan data dari setiap indikator dipaparkan. Kesalahan Prosedural
Untuk mengukur kesalahan prosedural siswa, maka tercermin pada 4 sub indikator yang meliputi a) kesalahan menulis soal, b) proses pengerjaan, c) penyelesaian tidak dilanjutkan, dan d) kesalahan akibat tulisan sulit untuk dibaca. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil temuan mengenai kesalahan membagi bilangan cacah untuk indikator kesalahan prosedural diantaranya kesalahan menulis soal, proses pengerjaan, penyelesaian tidak dilanjutkan dan kesalahan akibat tulisan sulit untuk dibaca. Yang terdapat paling banyak kesalahan yaitu terdapat pada sub indikator proses pengerjaan yakni sebesar 63,33 % . sebagian besar siswa kelas 2 yang berada di SDN 6 bulango selatan kesalahannya terdapat pada proses pengerjaan. Uraian diatas sesuai dengan temuan, dalam penelitian ini bahwa kemampuan siswa dalam membagi bilangan cacah di SDN 6 bulango selatan kabupaten bone bolango memiliki kualitas yang cukup baik. Hasil dengan kualitas cukup baik ini diperkuat dengan temuan hasil pengamatan penulis terhadap kegiatan pembelajaran dimana penulis membagikan soal 10 nomor untuk mengukur kemampuan siswa sampai dimana mereka memahami atau mengerti mengenai materi pebagian bilangan cacah. Hasil penelitian ini salah satu faktor penyebabnya adalah kesalahan dalam proses pengerjaan. Hasil pengolahan data untuk indikator kesalahan dalam menulis soal tidak terdapat kesalahan, karena mereka hanya menulis soal jadi semua siswanya tidak ada yang salah. Hasil pengolahan data untuk indikator kesalahan dalam proses pengerjaan
pada soal nomor 1-3 tidak terdapat kesalahan atau 0 %, soal nomor 4 terdapat 1 siswa yang salah atau 3,33 %, soal nomor 5 terdapat 3 siswa yang salah atau 10 %, soal nomor 6 terdapat 9 siswa yang salah atau 30 %, soal nomor 6 terdapat 9 siswa yang salah atau 30 %, soal nomor 7 terdapat 3 siswa yang salah atau 10 %, soal nomor 8 terdapat 12 siswa yang salah atau 40 %, soal nomor 9 terdapat 4 siswa yang salah atau 13,33 %, dan soal nomor 10 terdapat 16 siswa yang salah atau 53,33 %. Hasil pengolahan data untuk penyelesaian tidak dilanjutkan pada soal nomor 6 terdapat 1 orang siswa yang penyelesaiannya tidak dilanjutkan, pada soal nomor 8 terdapat 6 orang siswa yang penyelesaiannya tidak dilanjutkan, pada soal nomr 9 terdapat 4 orang siswa yang penyelesaiannya tidak dilanjutkan, pada soal nomor 10 terdapat 11 orang siswa yang penyelesaiannya tidak dilanjutkan. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di kelas 2 SDN 6 bulango selatan kabupaten bone bolango tentang pembelajaran matematika mengenai materi pembagian bilangan cacah masih banyak siswa yang belum memahami mengenai materi ini. Dari 30 orang siswa dapat dilihat dari hasil beberapa sub indikator penilaian, sub indikator kesalahan menulis soal tidak terdapat kesalahan, pada sub indikator kesalahan dalam proses pengerjaan yaitu sebesar 63,33 %, pada sub indikator
penyelesaian tidak dilanjutkan yaitu 53,33 %, dan pada sub indikator kesalahan akibat tulisan sulit untuk dibaca yaitu 56,66%. 5.2 Saran-Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi siswa analisis kesalahan sebaiknya secara kontinue mutlak dilakukan guru pada mata pelajaran matematika,sebab melalui proses semacam ini akan memperbaiki kualitas pembelajaran. 2. Bagi guru,guru hendaknya melaksanakan model pembelajaran sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran yang relevan dengan materi pelajaran 3. Sekolah sebagai pelakasana supervisi diupayakan dapat memantau dan mengevaluasi proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru, memberikan pembinaan secara berkala kepada guru, agar tujuan yang telah dirumuskan bersama oleh pihak sekolah dapat terwujud dengan baik. 4. Kepada peneliti lain dapat melaksanakan penelitian deskriptif kuantitatif yang serupa untuk
pokok-pokok pembahasan
yang lain dalam
pembelajaran metematika guna perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Analisis-kesalahan-dan-solusinya-dalam.html ( diakses 19 april 2013 ) Bird, John. 2014. Matematika Dasar Teori Dan Aplikasi Praktis: Jakarta. Erlangga . Konsep-operasi-pada-bilangan-cacah.html ( diakses 19 april 2013 ) Macam-macam-bilangan-dalam-matematika.html ( diakses 20 april 2013 ) Negoro, Fp. 2010 . Ensiklopedia Matematika: Bogor Selatan. Ghaliah Indonesia. Pengertian%20Bilangan%20Cacah%20_%20Pak%20Guru%20Ian.htm ( diakses 20 april 2013 ) Pengertian%20Bilangan.htm ( diakses 19 april 2013 ) Pengertian-dan-macam-macam-bilangan.html ( diakses 23 april 2013 ) Sifat-sifat-pada-operasi-bilangan-cacah.html ( diakses 19 april 2013 ) Tim Direktorat Pembinaan SD. 2011. Pedoman Pembelajaran Matematika SD: Jakarta. MATEMATIKA/AllMee/net/19395.htm