1
2
ANALISIS KESALAHAN MENGUBAH BILANGAN ASLI KE BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SDN NO. 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO SASMITA BLONGKOD Ismail Pioke, S.Pd, M.Pd 1 Dr. Hj. Asni Ilham, S.Pd, M.Pd 2 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Jl. Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo, 96128 Received : 10 Desember 2013 / Accepted : 10 Desember 2013 Tublished :2013 ABSTRAK Sasmita Blongkod. NIM 151 409 081. 2014. Analisis Kesalahan Mengubah Bilangan Asli Ke Bilangan Romawi Pada Siswa Kelas IV SDN No. 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Ismail Pioke, M.Pd dan Pembimbing II Dr. Hj. Asni Ilham, S.Pd, M.Si. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis kesalahan mengubah bilangan asli ke bilangan romawi pada siswa kelas IV SDN No. 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. dengan teknik pengumpulan data tes, wawancara dan studi dokumen. Berdasarkan hasil penelitian di kelas IV SDN No. 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango mengenai materi mengubah bilangan asli ke bilangan romawi, masih banyak siswa yang belum memahami materi tersebut. dari 25 siswa dapat dilihat dari hasil beberapa kesalahan, diantaranya kesalahan prosedural dalam mengunakan bilangan romawi berjumlah 8 siswa atau 32%, kesalahan dalam pemanfaatan simbol berjumlah 4 siswa atau 16%, dan kesalahan dalam menggunakan/menerapkan aturan berjumlah 16 siswa atau 52%. Dengan demikian disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian di kelas IV SDN No.6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango mengenai materi mengubah bilangan asli ke bilangan romawi, kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa yaitu kesalahan dalam menggunakan/menerapkan aturan berjumlah 16 siswa atau 52%.
Kata Kunci : Analisis kesalahan, mengubah bilangan asli ke bilangan romawi 1
Ismail Pioke, S.Pd, M.Pd Adalah Dosen Pembimbing I Skripsi Dr. Hj. Asni Ilham, S.Pd, M.Pd Adalah Dosen Pembimbing II Skripsi
2
3
1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Salah satu ilmu dasar yang mendukung kemajuan dan perkembangan IPTEK adalah matematika. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Soedjadi (1993:1) bahwa matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang tidak perlu disangsikan lagi merupakan tiang topang perkembangan IPTEK. Matematika di samping dapat berkembang mandiri, juga berkembang atas tuntutan keperluan bidang-bidang lain. Oleh sebab itu, penguasaan materi matematika bagi seluruh siswa perlu ditingkatkan demi kelangsungan hidup di masa mendatang dan dalam kebutuhan sehari-hari. Dalam penyelenggaraan pendidkan, guru memegang peranan yang sangat penting, dimana guru bertanggung jawab menyebarluaskan gagasan-gagasan baru kepada siswa melalui proses belajar mengajar dalam kelas. Mengingat penggunaan matematika diperlukan di segala bidang, maka peengajaran matematika pada siswa harus benar-benar dioptimalkan baik kualitas maupun kuantitasnya. Dalam proses belajar mengajar, guru haruslah memiliki kemampuan dan wawasan yang luas serta terampil menjelaskan materi dan juga harus dapat membangkitkan motivasi atau gairah belajar siswa sehingga siswa tidak mengalami kesulitan belajar. Dengan melihat hasil belajar siswa maka dapat diketahui sejauh mana materi yang dikuasai, sehingga guru dapat memberikan bimbingan yang lebih baik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan untuk pencapaian tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Pendidikan matematika memiliki peran yang sangat penting karena matematika adalah ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan.
Melalui
pembelajaran
matematika
siswa
diharapkan
dapat
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, cermat, efektif, dan efisien dalam memecahkan masalah. Pendidikan matematika merupakan bagian yang integral dari pendidikan nasional. Haal ini disebabkan karena matematika merupakan salah satu komponen penting dalam rangka peningkatan sumber daya manusia. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional
4
menetapkan matematika sebagai salah satu pelajaran wajib pada jenis dan jenjang pendidikan formal. Mengubah bilangan asli ke bilangan romawi merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran matematika yang diajarkan pada siswa di jenjang Sekolah Dasar (SD). Mengubah bilangan asli ke bilangan romawi adalah materi yang memerlukan penyelesaian dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi karena terdapat beberapa cara dalam proses penyelesaiannya terutama dalam menentukan bilangan romawi. Oleh karena itu, banyak siswa yang mengalami kesulitan dan melakukan kesalahan dalam bilangan tersebut. Fenomena yang terjadi dikalangan siswa bahwa pelajaran mengubah bilangan asli ke bilangan romawi, banyak orang yang menyepelehkan hal seperti ini tetapi pada hakekatnya banyak pula para siswa yang belum mengerti sama sekali apalagi menerapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Begitu pula dalam melakukan suatu pengajaran guru harus pintar-pintar merealisasikan bentuk bilangan asli ke bilangan romawi karena itu adalah salah satu materi pelajaran matematika. Selain itu harus menyusun sedemikian rupa mengenai cara mengubah bilangan asli ke bilangan romawi dan juga harus kreatif dalam menghitung. Sehingga seringkali siswa melakukan kesalahan dalam mengubah bilangan asli ke bilangan romawi. Kesalahan siswa perlu adanya analisis untuk mengetahui kesalahan apa saja yang banyak dilakukan dan mengapa kesalahan tersebut dilakukan siswa. Melalui analisis kesalahan akan diperoleh bentuk dan penyebab kesalahan siswa, sehingga guru dapat memberikan jenis bantuan kepada siswa. Kesalahan yang dilakukan siswa perlu dianalisis lebih lanjut, agar mendapatkan gambaran yang jelas dan rinci atas kelemahan-kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal materi bilangan asli ke bilangan romawi. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengajaran dalam usaha meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar. Adanya peningkatan kegiatan belajar dan mengajar diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar atau prestasi belajar siswa.
5
Untuk itu penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Analisis Kesalahan Mengubah Bilangan Asli Ke Bilangan Romawi Pada Siswa Kelas IV SDN No. 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango”. a. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana analisis kesalahan mengubah bilangan asli ke bilangan romawi pada siswa kelas IV SDN No. 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango? b. Tujuan penelitian ini yaitu utuk mengetahui hasil analisis kesalahan mengubah bilangan asli ke bilangan romawi pada siswa kelas IV SDN No. 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. c. Manfaat Penelitian ini berupa manfaat teoretis dan praktis (siswa, guru, sekolah dan peneliti). II. KAJIAN PUSTAKA a. Pengertian Analisis Kesalahan Menurut Sukirman (Jurnal Online), kesalahan merupakan penyimpangan terhadap hal yang benar yang sifatnya sistematis, konsisten, maupun insedental pada daerah tertentu. Sedangkan (Rahmat Basuki: 2006:21), kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal adalah kesalahan konsep, kesalahan operasi dan kesalahan ceroboh, dengan kesalahan dominan adalah kesalahan konsep. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesalahan adalah suatu bentuk penyimpangan terhadap jawaban yang sebenarnya yang bersifat sistematis. Sedangkan menurut Malau (dalam Sahriah, 2010:3) penyebab kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain disebabkan kurangnya pemahaman atas materi prasyarat maupun materi pokok yang dipelajari, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menafsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti, lupa konsep. Dari pihak guru dapat dinyatakan bahwa cara mengajar kurang mendukung pemahaman yang tuntas atas materi yang diajarkan serta guru kurang memperhatikan siswa dalam belajar. Analisis mempunyai tujuan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Analisis kesalahan sebagai prosedur kerja mempunyai langkah-langkah tertentu. Menurut Tarigan (2011:67) langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
6
1. Mengumpulkan data kesalahan Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, maka analisis datanya adalah statistik. Data yang muncul berupa rangkaian angka. Dalam penelitian ini, data diambil dari hasil tes. Berdasarkan jawaban siswa kemudian dianalisis tahap-tahap atau langkah-langkah yang dilakukan oleh siswa. Data hasil tes dan data hasil wawancara dibandingkan untuk mendapatkan data yang valid. Kemudian data yang telah valid disajikan untuk tiap jawaban. 2. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi kesalahan Setelah semua materi diberikan, maka soal tes diberikan kepada siswa untuk memperoleh data tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa.
Kesalahan-kesalahan
tersebut
kemudian
diidentifikasi
dan
dikelompokkan menurut kesalahannya. Berdasarkan identifikasi terhadap jawaban tes siswa, maka diperoleh beberapa siswa untuk diwawancarai. Wawancara ini bertujuan untuk mengkonfirmasikan jawaban siswa pada tes.
3. Menjelaskan kesalahan Berikutnya adalah kegiatan menjelaskan kesalahan yang meliputi dua kegiatan yang dilakukan secara bersamaan yaitu pemilihan data dan penyajian data. Pemilihan dan penyederhanaan data yang melakukan agar tidak terjadi penumpukan data atau informasi yang sama. 4. Mengoreksi kesalahan Setelah menjelaskan kesalahan dan mengelompokkan jenis kesalahan kemudian kegiatan mengoreksi kesalahan. Mengoreksi kesalahan adalah
7
penarikan kesimpulan dilakukan selama kegiatan analisis berlangsung sehingga diperoleh suatu kesimpulan final. Berdasarkan uraian diatas bahwa analisis kesalahan dalam pengajaran matematika perlu dikembangkan dan merupakan cara guru yang sangat tepat untuk mengukur materi pelajaran matematika khususnya. b. Hakekat Bilangan Romawi Pengertian Bilangan Romawi Mustakim dkk, (2008:195) selain bilangan asli, bilangan cacah, bilangaan bulat, maupun bilangan pecahan terdapat lagi himpunan bilangan yang di pelajari oleh anak Sekolah Dasar adalah bilangan romawi. Awalnya sistem perhitungannya diadaptasi dari sistem perhitungan milik bangsa Etruscan. Begitu dengan angka-angkanya, mirip banget dengan angkaangka milik bangsa Etruscan (disimbolkan berdasarkan huruf dan gambar). Berhubung angka-angka Etruscan susah buat ditulis maupun dibaca, akhirya pada abad pertengahan angka romawi disederhanakan. Contoh dalam bahasa Etruscan tertulis angka-angka : I^X II 811. Dalam deretan angka romawi yang baru angkaangka itu berubah mennjadi : I V X L C M. (dalam Marsela, 2012:1). I melambangkan bilangan 1 V melambangkan bilangan 5 X melambangkan bilangan 10 L melambangkan bilangan 50 C melambangkan bilangan 100 D melambangkan bilangan 500 M melambangkan bilangan 1.000 Untuk bilangan-bilangan yang lain, dilambangkan oleh perpaduan (campuran) dari ketujuh lambang bilangan tersebut. Pada sistem bilangan romawi tidak dikenal bilangan 0 (nol). Untuk membaca bilangan romawi, kamu harus hafal dengan benar ketujuh lambang bilangan dasar romawi. 1. Menentukan Cara Penulisan Bilangan Asli ke dalam Angka Romawi. Pelajari penulis bilangan asli ke angka romawi.
8
1=I
6 = VI
2 = II
7 = VII
3 = III
8 = VIII
4 = IV
9 = IX
5=V
10 = X
c. Beberapa Kesalahan dalam Mengubah Bilangan Asli ke Bilangan Romawi Menurut Soedjadi (2011:1), dari kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh siswa dalam mengubah bilangan asli ke bilangan romawi dapat diklasifikasikan beberapa bentuk kesalahan, diantaranya : 1. Kesalahan prosedural dalam menggunakan bilangan romawi 2. Kesalahan dalam pemanfaatan simbol. 3. Kesalahan dalam menggunakan/menerapkan aturan. Contoh : -
Kesalahan
prosedural
dalam
menggunakan
bilangan
romawi.
Contohnya, 10=VV. seharusnya 10=X. -
Kesalahan
dalam
pemanfaatan
simbol.
Contohnya,
90=50+10+10+10+10. Seharusnya 90=100-10. -
Kesalahan dalam menggunakan/menerapkan aturan. Contohnya, 40=10+10+10+10. Seharusnya 50-10.
Adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dapat menjadi hal yang menguntungkan bagi pengajar karena pengajar dapat mengambil dari setiap kesalahan yang dilakukan oleh siswa demi perbaikan pengajaran yang sedang dan yang akan dilakukan. Manfaat kesalahan bagi siswa, yaitu siswa yang telah menyadari tentang kesalahan yang dilakukanya akan memberikan reaksi, baik secara internal maupun secara eksternal, siswa akan menerima kritik dari orang lain maupun memberi kritik bagi orang lain. Dalam penelitian ini siswa diberi soal-soal yang berkaitan dengan mengubah bilangan asli ke bilangan romawi, kemudian akan dianalisis adalah kesalahan penyelesaiannya. Adapun kesalahan yang dianalisis adalah kesalahan
9
siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan mengubah bilangan asli ke bilangan romawi.
d. Kajian Penelitian yang Relevan Skripsi oleh Ahmad Miftahul Huda, (2012) dengan judul Analisis Kesalahan Siswa dengan Panduan Langkah-langkah Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Sub Materi Pokok Keliling dan Luas Segitiga Kelas VII SMP Negeri 1 Sedan. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil verifikasi diperoleh data pada soal nomor satu kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan teknis sebesar 16,67%, pada soal nomor dua kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adaalah kesalahan interpretasi bahasa dan kesalahan teknis masing-masing sebesar 16,67%, pada soal nomor tiga kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan teknis sebesar 100%, pada soal nomor empat kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan interpretasi bahasa dan kesalahan teknis masing-masing sebesar 16,67%, pada soal nomor lima kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan konsep, kesalahan penggunaan data, dan teknis masing-masing sebesar 33.33%, pada soal nomor enam kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah kesalahan konsep sebesar 50%. Saran dalam penelitian ini adalah untuk mengurangi banyaknya kesalahan siswa yang disebabkan oleh kesalahan konsep, kesalahan penggunaan data dan kesalahan teknis, maka guru perlu menekankan konsep materi segitiga serta memberikan latihan yang lebih banyak kepada siswa agar siswa terbiasa mengerjakan soal dengan benar dan cepat. III. METODE PENELITIAN a. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan mengambil lokasi di SDN No. 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango yang mulai beroperasi tahun 1976 yang bertempat di Desa Huntu Barat Kecamatan Bulango Selatan. Adapun yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah kelas IV dengan jumlah siswa 25 yang terdiri dari siswa laki-laki 14 orang dan perempuan 11 orang.
10
b. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012-2013. Pertimbangan penetapan lokasi tersebut didasarkan bahwa lokasi tersebut mudah dan dapat dijangkau oleh peneliti dalam melakukan proses penelitian untuk pengumpulan data yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang diteliti. c.
Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
kuantitatif. Metode penelitian seperti ini dipilih untuk memaparkan atau menggambarkan data temuan penelitian dalam bentuk persentasi atau pernyataanpernyataan dari responden. Adapun desain yang dilakukan adalah menganalisis kesalahan mengubah bilangan asli ke bilangan romawi. d. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu menganalisis kesalahan mengubah bilangan asli ke bilangan romawi pada mata pelajaran matematika dengan indikatornya sebagai berikut : 1. Kesalahan prosedural dalam menggunakan bilangan romawi 2. Kesalahan dalam pemanfaatan simbol. 3. Kesalahan dalam menggunakan/menerapkan aturan. e.
Populasi Menurut Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan objek
penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama. Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan karakteristik yang berkaitan dengan analisis kesalahan mengubah bilangan asli ke bilangan romawi. Subyek populasinya adalah seluruh siswa yang berada di kelas IV yaitu berjumlah 25 siswa. f. Sampel Sugiyono (2010:23) mengemukakan apabila populasinya kurang dari 100 lebih baik diambil seluruhnya sehingga merupakan penelitian populasi, sehingga tidak perlu diadakan penarikan sampel. Namun apabila populasinya lebih dari 100, perlu diadakan penarikan sampel.
11
Berdasarkan pernyataan diatas, maka diketahui jumlah sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi pada objek penelitian yang berjumlah 25 orang. g.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui analisis kesalahan
mengubah bilangan asli ke bilangan romawi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Tes Tes dirancang oleh guru kelas IV. Tes yang dibuat sebanyak 10 nomor soal. Dalam pembuatan soal ini disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu KTSP. Soal ini disusun dalam bentuk tes tertulis disesuaikan dengan materi pelajaran siswa kelas IV yaitu mengubah bilangan asli ke bilanga romawi pada mata pelajaran matematika. Hal ini dimaksud standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. 2. Wawancara Wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang dapat memberikan informasi yang peneliti butuhkan. 3. Studi Dokumen Studi dokumen yaitu peneliti mengambil sejumlah data pendukung dalam penelitian berupa dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dalam hal ini penulis lebih tekankan pada data yang sifatnya tertulis, misalnya RPP. h. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan teknik persentase. Analisis data kuantitatif deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui proposi masing-masing kesalahan siswa dalam mengerjakan soal mengenai materi mengubah bilangn asli ke bilangan romawi pada siswa kelas IV SDN No. 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango. Setelah mendapat data dilakukan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:
12
1. Merakapitulasi hasil tes. 2. Mengidentifikasi kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soalsoal yang diberikan. 3. Menghitung jumlah dan persentase indikator setiap bentuk kesalahan mengerjakan tes. 4. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah: P=
f x 100% n
Dimana : P
(Sugiyono, 2010:107)
= Persentase
f
= Frekuensi kesalahan
n
= Jumlah siswa
100% = Bilangan tetap
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Hasil Penelitian Pada bagian ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui penyebaran tes, tentang materi mengubah bilangan asli ke bilangan romawi. Guru kelas IV memberikan 10 nomor soal pada setiap siswa dengan jumlah 25 siswa. Setiap soal dianalisis kesalahannya. Tabel 11 : Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data Kesalahan No
Butir Soal
Kesalahan
Kesalahan dalam Kesalahan dalam
prosedural
pemanfaatan
menggunakan
dalam
symbol
/menerapkan
mengunakan
aturan
bilangan romawi 1
22=…
-
-
-
13
2
29=…
-
-
-
3
47=…
-
-
-
4
74=…
-
-
-
5
96=…
-
-
1
6
109=…
-
-
1
7
385=…
-
-
1
8
1.137=..
1
-
1
9
1.575=..
2
2
3
10
1.990=..
5
2
6
8
4
13
32%
16%
52%
Jumlah Persentase Sumber : Olahan Data
Berdasarkan tabel rekapitulasi diatas dapat diketahui bahwa : Kesalahan prosedural dalam mengunakan bilangan romawi berjumlah 8 siswa atau 32%, kesalahan dalam pemanfaatan simbol berjumlah 4 siswa atau 16%, dan kesalahan dalam menggunakan/menerapkan aturan berjumlah 16 siswa atau 52%. b. Pembahasan Soal yang diberikan pada waktu belajar matematika adalah bersifat berlatih agar terampilan atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru saja diajarkan. Soal seperti itu dapat diselesaikan dengan prosedur rutin yang telah biasa dilakukan oleh siswa. Dapat dilihat sesuai dengan hasil temuan yang dilakukan oleh peneliti bahwa kesalahan siswa dalam mengubah bilangan asli ke bilangan romawi di SDN No. 6 Bulango Selatan memiliki kualitas yang baik. Hasil dengan kualitas yang baik diperkuat dengan temuan hasil pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran dimana guru kelas IV memberikan 10 nomor soal pada setiap siswa dengan jumlah siswa 25 untuk mengukur sejauh mana kesalahan siswa dalam mengubah bilangan asli ke bilangan romawi. Untuk menyelesaikan suatu tes berupa soal-soal, siswa tersebut harus menguasai hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya yaitu mengenai pengetahuan,
14
keterampilan dan pemahaman. Selain memperhatikan hal-hal diatas, siswa juga dituntut lancar membaca dan mampu memahami soal, serta mampu membuat model atau kalimat matematika. Disamping itu siswa juga harus dapat memilih rumus yang sesuai jika dibutuhkan serta terampil melakukan perhitungan, dan yang terakhir mampu menyimpulkan jawaban yang ditanyakan. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV yaitu contoh bentuk kesalahan pada siswa seperti, misalnya bilangan asli 10 diubah ke dalam bilangan romawi VV. Seharusnya bilangan asli 10 diubah kedalam bilangan romawi menjadi X. contoh berikutnya yaitu misalnya bilangan asli 90 dijabarkan jawaban penyelesaian soal 50+10+10+10+10. Seharusnya bilangan asli 90 dijabarkan jawaban penyelesaian soal (100-10). Bilangaan romawi merupakan bilangan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam penulisan bab, penulisan kelas, penulisan abad. Namun kadangkala siswa salah dalam penulisan bilangan romawi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian di kelas IV SDN No. 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango mengenai materi mengubah bilangan asli ke bilangan romawi, masih banyak siswa yang belum memahami materi tersebut. dari 25 siswa dapat dilihat dari hasil beberapa kesalahan, diantaranya kesalahan prosedural dalam mengunakan bilangan romawi berjumlah 8 siswa atau 32%, kesalahan dalam pemanfaatan simbol berjumlah 4 siswa atau 16%, dan kesalahan dalam menggunakan/menerapkan aturan berjumlah 16 siswa atau 52%.
V. SIMPULAN DAN SARAN a. Simpulan Dengan demikian disimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian di kelas IV SDN No.6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango mengenai materi mengubah bilangan asli ke bilangan romawi, kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa yaitu kesalahan dalam menggunakan/menerapkan aturan berjumlah 16 siswa atau 52%. b. Saran
15
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu dalam pembelajaran matematika, maka penelitian menyarankan sebagai berikut : 1. Bagi guru mata pelajaran matematika hendaknya siswa lebih dibekali dalam materi mengubah bilangan asli ke bilangan romawi sehingga pengenalan bilangan tersebut lebih efektif. 2. Diharapkan kepada siswa
agar lebih giat lagi dalam proses belajar
sehingga hasil belajar yang diraih tidak mengalami penurunan. 3. Dengan adanya penelitian ini maka peneliti menjadikan sebagai acuan dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas guru dalam peningkatan mutu pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Achmad, D. dkk. 1997. Bahan Pendidikan dan Pelatihan Matematika Bagi Guru SD. Jakarta : Depdikbud Arikunto,
Suharsimi.
2006.
Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktek.Jakarta: Rineka Cipta Azwar, Saifudin. 2009. Intisari Matematika untuk SD Kelas 4, 5, dan 6.Bandung: Pustaka Setia Burhan. 2009. Gemar Belajar Matematika. Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka Herman Hudojo. 2011. Strategi Mengajar Matematika. Malang : IKIP Malang Huda, Ahmad Miftahul. 2012. Analisis Kesalahan Siswa dengan Panduan Langkah-langkah Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Sub Materi Pokok Keliling dan Luas Segitiga Kelas VII SMP Negeri 1 Sedan. Under Graduates thesis. Universitas Negeri Semarang. Karim, Muchtar, dkk. 1996. Buku Pendidikan Matematika I. Malang: Depdikbud Lestari. 2010. Gemar Belajar Matematika. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Marsela, Anis. 2012. Bilangan Romawi, (Makalah) Pendiddikan Guru Sekolah Dasar. UPI BUMSIL 2011 Mukhlis. 1999. Analisis Sistem dan Prosedur Matematika. Malang: Barisan Permai Mustakim, Ary Astuti. 2008. Ayo Belajar Matematika 4 untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
16
Ni’mah, Rohmawati, Diana. 2009. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus. Malang: Universitas Negeri Malang Niamah, Hidayatun. 2010. Analisis Kesalahan Siswa Kelas V dalam Menyelesaikan Soal Cerita yang Melibatkan Pecahan di SD Negeri Kedondong 1. (Skripsi) S1 – Pendidikan Matematika IAIN Sunan Ampel Ruseffendi, E.T. 2001. Pengantar kepada Membangun Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Sitti Sahriah. 2010. Analisis Kesalahan Siswa dalaam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Operasi Pecahan Bentuk Aljabar Kelas VII SMP Negeri 2 Malang, Universitas Negeri Malang. Jalan Semarang Nomor 5 Saifuddin, Azwar. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar Setiawan. 2010. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Risda Soedjadi. 1993. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud Ditjen Dikti Soedjadi. 2011. Matematika Bagi Guru SD. Jakarta : Depdikbud Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suherman. 2003. Evaluasi Pendidikan Matematika. Jakarta: Rineka Cipta Sukirman. Kesalahan (online), http://karya-ilmiah-um-ac-id/index.php/ Mathematicarticle/view/5514. Diakses 18 Mei 2013 Tarigan, Henry Guntur. 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa
17