Mengenali Peluang dan Memilih Jenis Usaha
06 Modul ke:
Fakultas
Ilmu Komputer Program Studi
Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM.
Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab ini, para mahasiswa diharapkan mampu: • Menyebutkan Langkah-langkah dalam mengenali dan memilih peluang usaha • Menguraikan cara-cara memulai bisnis • Menjelaskan bentuk-bentuk badan usaha dan bidang usaha
Materi yang dibahas : 1. 2. 3. 4.
Pengantar : Kisah-kisah Sukses Tukul, Pesan Delivery dan Matsushita Mengenali Hingga Memilih Peluang Usaha yang Tepat Cara Memulai Bisnis Bidang Usaha dan Jenis-jenis Badan Usaha 1. Perusahaan Perseorangan 2. Persekutuan - Persekutuan (Firma) - Persekutuan Komanditer (CV) - Joint Venture - Sindikat - Kartel - Holding Company 3. Perseroan 4. Koperasi
Mengenali Hingga Memiliki Peluang Usaha yang Tepat Memilih usaha sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan kita, yaitu usaha yang kita sukai atau kita mempunyai kompetensi dalam bidang usaha tersebut. Hal tersebut dalam membuat kita terhindar atau paling tidak menekan sekecil mungkin adanya kerugian yang dapat menghabiskan modal yang dimiliki. Rencana usaha tidak harus muluk-muluk, cukup sederhana saja, tetapi prospeknya bagus. Caranya adalah dengan mengevaluasi lingkungan yang ada di sekeliling kita. Semuanya dapat diukur dengan salah satu alat yaitu menggunakan analisis terhadap kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) atau yang lebih dikenal dengan sebutan analisis SWOT.
Cara sederhana yang dapat dilakukan dlm menerapkan analisis SWOT 1. Melihat kekuatan yang dimiliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah didapat, mudah dijangkau oleh konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat dimanfaatkan. 2. Melihat kelemahan yang dimiliki agar kita tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu. 3. Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan. 4. Melihat ancaman terhadap usaha-usaha yang berisiko tinggi, memiliki siklus hidup yang pendek, dan tidak terukur. Terlebih lagi jika pesaing-pesaing kita memiliki kemampuan yang lebih baik dari kita.
Di bawah ini adalah daftar sumber ide yang dapat memberikan gagasan awal atau pemikiran awal untuk menentukan usaha apa yang hendak dijalankan: • Lihat barang-barang disekeliling dan yang sedang kita gunakan • Rasakan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh diri • Browsing Internet yang menyediakan informasi bisnis • Baca buku yang berkaitan dengan kewirausahaan • Baca Koran, majalah, atau tabloid yang berisikan peluang usaha • Baca buku kuning telepon (yellow pages) • Baca perpustakaan umum, perpustakaan sekolah atau kampus • Kunjungi teman, kenalan, atau sahabat • Kunjungi bursa efek, amati tren capital dan peluang lainnya • Ikuti kursus kewirausahaan
• • • • • • • • • • • • •
Temani pengacara atau konsultan ketika bertemu kliennya Dapatkan informasi dan buku-buku dari kedutaan besar Kunjungi pusat-pusat incubator bisnis Kunjungi pusat-pusat perbelanjaan dan restoran waralaba Kunjungi penemuan baru, pameran dagang, dan pameranpameran lainnya Kunjungi perusahaan pesaing Kenali konsumen atau pelanggan potensial Kenali agen, distributor, atau pedagang besar Lakukan hobi dan wisata Kenali broker paten dan jasa informasi produk lisensi Kunjungi lembaga penelitian dsn universitas Ikuti seminar, forum diskusi, lokakarya, atau symposium Dan masih banyak lagi
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausahawan harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan gagasan atau ide disebut sebagai proses screening, yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi barang dan jasa riil. Banyak cara untuk melihat peluang yang terjadi disekitar kita. Selama masih ada kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terdapat peluang yang dapat kita manfaatkan, misal: • Mengenali kebutuhan pasar • Mengembangkan produk yang telah ada dipasaran • Memadukan bisnis-bisnis yang ada • Mengenali kecenderungan (tren) yang terjadi • Mewaspadai segala kemungkinan yang awalnya terlihat sepele, yang ternyata setelah ditekuni dapat menjadi bisnis yang luar biasa. • Menggunakan asumsi-asumsi yang baru (tidak baku)
Beberapa langkah untuk mengenali dan memilih peluang bisnis yang tepat antara lain: 1. Tentukan tujuan besar yang hendak dicapai : Tentukan tujuan dan arah bisnis 2. Buat Daftar Ide Usaha : Buat daftar ide sebanyak-banyaknya yang menarik pikiran 3. Nilai Kemampuan Pribadi : Nilai kemampuan, kekuatan, karakteristik yang diperlukan untuk mencapai sukses dalam bisnis yang anda lakukan. 4. Pilih Kriteria : Buatlah table criteria bisnis yang diperlukan, nilai dan pilih menurut tingkat kepentingannya 5. Bandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan, atau mentor.
6. Nilai Keadaan Bisnis saat ini dan Masa Mendatang melalui riset : Lakukan riset untuk menilai keadaan bisnis saat ini dan masa mendatang 7. Tetapkan Pilihan : Pilih salah satu dari ide yang kemungkinan memiliki tingkat keberhasilan terbesar dan resiko terkecil. Setelah kita memutuskan bisnis apa yang ingin dijalankan, hal yang perlu menjadi pertimbangan berikutnya adalah memilih jalur usaha yang tepat atau memilih beberapa prospek bisnis, Anda harus memutuskan jalur mana yang ingin dipilih untuk memiliki bisnis sendiri. Terdapat tiga jalur utama yang dapat dipilih: memulai bisnis baru, membeli bisnis yang sudah ada, mengembangkan bisnis yang sudah ada, dan kemitraan atau waralaba (franchise). •
Cara Memulai Bisnis Cara-cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai bisnis (usaha), baik itu dilakukan sendiri maupun bersama temanteman, adalah sebagai berikut: 1. Memulai Bisnis Baru Memulai bisnis baru merupakan pilihan yang paling menarik bagi para pemula. Merintis usaha baru atau bisnis baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan manajemen yang dirancang sendiri. Terdapat tiga bentuk usaha yang bisa dirintis oleh Anda, yaitu: a. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri. b. Persekutuan (Partnership), yaitu kerja sama antara dua orang atau lebih. c. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar badan usaha dengan modal berupa saham.
Cara Memulai Bisnis 2. Membeli Bisnis yang Sudah Ada Membeli bisnis yang sudah ada yaitu Membeli perusahaan yang telah didirikan dan dikelola oleh orang lain dengan nama (goodwill) dan organisasi usaha yang sudah ada. 3. Mengembangkan Bisnis yang Sudah Ada Mengembangkan bisnis yang sudah ada biasanya terjadi pada perusahaan keluarga. 4. Memilih usaha franchise Waralaba (franchise) adalah suatu bentuk usaha kerja sama antara pewaralaba (franchisor) dengan terwaralaba (franchisee) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha.
Pada umumnya waralaba cukup mahal bagi calon investor adalah jenis waralaba yang telah memiliki jaringan sangat banyak dan terbukti sukses dimana-mana. Hal ini wajar karena secara matematis risiko kegagalan akan lebih kecil karena bantuan pewaralaba dihampir semua aspek ,mulai dari studi kelayakan, lay out restoran, standar pelayanan, jaminan bahan baku, promosi dan iklan dimedia massa serta masih banyak lagi. Pewaralaba (franchisor) akan turun tangan secara langsung dan menerjunkan orang terbaiknya untuk membantu penerima usaha waralaba sehingga outlet waralaba tersebut berjalan dengan baik dan sukses.
Kiat memilih Bisnis Waralaba • Kumpulkan seluruh informasi mengenai bisnis waralaba yang ada saat ini. • Pilihlah jenis usaha waralaba yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi dan terbukti sukses dimana-mana. • Sebaiknya memilih bisnis waralaba disesuaikan dengan kemampuan keuangan, minat, dan bakat kita. • Pastikan proses usaha waralaba tersebut dapat dialihkan dengan baik kepada terwaralaba. • Jangan cepat percaya dengan angka-angka yang disodorkan oleh pewaralaba. • Lakukan pengamatan dan penyelidikan di lapangan terhadap geraigerai yang akan menjadi pilihan kita. • Bagi para peminat waralaba yang bermodal terbatas, sekarang banyak waralaba local yang masih berskala kecil atau bahkan belum menerapkan system waralaba.
Bidang Usaha dan Jenis-jenis Badan Usaha Perlu perjuangan dan ketekunan dalam menerjemahkan mimpi besar ke dalam tindakan nyata. Berikut ada beberapa contoh bidang usaha yang menjadi pilihan para pemula atau wirausahawan baru adalah : •Usaha di bidang makanan atau kuliner •Usaha pakaian dan perhiasan •Usaha yang terkait dengan tempat tinggal •Usaha pendidikan •Usaha yang terkait dengan rekreasi •Usaha pendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha.
Jenis usaha yg dpt dimasuki oleh Wirausahawan : • Pertanian meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan dan agrobisnis • Pertambangan meliputi usaha seperti galian pasir, tanah, batu dan batu bata • Pabrikasi meliputi usaha industry perakitan dan sintesis • Konstruksi meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan,pengairan dan jalan raya • Perdagangan meliputi usaha perdagangan kecil(ritel), grosir,agen, membuka usaha restorean dan perdagangan lainnya. • Jasa Keuangan meliputi usaha perbankan, asuransi dan koperasi • Jasa perorangan meliputi usaha pangkas rambut, salon, penatu, percetakan, fotocopy dan sablon. • Jasa pendidikan meliputi membuka lembaga pelatihan atau kursus-kursus ,Sekolah taman kanak-kanak(TK), SD, SMP, SMA atau perguruan tinggi.
Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan organisasi bisnis adalah: • Kebutuhan modal: seberapa banyak jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah usaha. • Resiko : memperhitungkan resiko yang akan terjadi, semua diarahkan untuk mendukung kegiatan bisnis. • Pengawasan: kemampuan pemilik usaha dalam melakukan pengawasan aktivitas bisnisnya. • Kemampuan manajerial: keahlian yang harus dimiliki untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi usaha. • Kebutuhan waktu: memiliki cukup waktu untuk mengoperasikan usaha dan mengarahkan para karyawannya. • Pajak: pembayaran pajak yang harus dipenuhi sebagai konsekuensi menjalankan suatu kegiatan bisnis.
Beberapa bentuk Badan Hukum Usaha di Indonesia Pertimbangan untuk dapat memilih salah satu diantaranya yang paling tepat: 1. Perusahaan Perseorangan Perusahaan perorangan merupakan perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang. 2. Persekutuan Bentuk legal suatu bisnis yang dimiliki dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bisnis. Dalam persekutuan terdapat dua macam kategori, yaitu sekutu umum dan sekutu terbatas. • Sekutu umum yaitu sekutu yang terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha. • Sekutu terbatas yaitu sekutu yang tidak terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha.
Persekutuan (Firma) Persekutuan (Firma) merupakan persekutuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan satu bisnis. Firma mempunyai ketentuan yaitu: • Setiap anggota berhak menjadi pemimpin • Seorang anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tana persetujuan dari anggota lain • Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup • Apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup kewajiban usaha maka kakayaan pribadi anggota menjadi jaminan
• Persekutuan Komanditer (CV) Persekutuan Komanditer (CV) merupakan persekutuan antara dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan usaha. • Persekutuan Lainnya Joint Venture merupakan suatu kerja sama antar perusahaan untuk saling memperkuat satu sama lain antara perusahaan yang melakukan kerja sama tersebut. Ciri utamanya adalah kegiatan yang dilakukan oleh salah seorang sekutu masih tetap mengikat sekutu yang lain • Sindikat merupakan kerja sama antara dua unit usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang spesifik. • Kartel merupakan persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjanjian untuk mencapai tujuan tertentu.
• Holding Company terjadi bila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang baik secara finasial kemudian membeli sahamsaham dari perusahaan lain. 3. Perseroan Perseroan merupakan organisasi bisnis yang berbentuk badan hukum, dimana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik modalnya. 4. Koperasi Koperasi merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social, beranggotakan orang-orang atau badan hukum, sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Terima Kasih Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM.