IDENTIFIKASI PELUANG DAN JENIS USAHA Tujuan Instruksional Khusus, Manfaat Bagi Karir Mahasiswa, Bahan Bacaan, dan Pertanyaan Kunci, semuanya sudah dijelaskan pada pertemuan pertama atau pada Kontrak Perkuliahan dan Penjelasan Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewirausaha. Modul ini sebagai tambahan atau pelengkap dari buku wajib yang dipakai mahasiswa.
JADWAL PERKULIAHAN NO 1
2
3
4 5 6 7 8 9
10
11
12
13 14 15 16
TOPIK + KEGIATAN 1. Perkenalan, diskusi dan kesepakatan tentang kontrak perkuliahan 2. Ruang lingkup mata kuliah Kewirausahaan 1. Bab Konsepsi Dasar Kewirausahaan 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: sukses bisnis sejak kuliah 1. Bab Persiapan Pribadi Pengusaha Muda 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Rahmat Shah (pemburu dan petualang belantara) 1. Bab Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang China 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Kisah William Soerjadjaja Pendiri ASTRA, Ketulusan Taipan Panutan 1. Bab Motivasi menjadi Wirausaha Sukses 2. Diskusi tentang materi kuliah dan lembar kerja: Proyeksi Diri 1. Bab Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Keberhasilan Inovasi Kacang Garuda Diskusi dan Pemutaran Video Ujian Tengah Semester 1. Bab Identifikasi Peluang dan Jenis Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan lembar kerja: Menemukan Peluang dan Memilih Jenis Usaha 1. Bab Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kertas kerja: Penentuan Tujuan 1. Bab Mengelola Keuangan Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan Membuat Analisis Keuangan Usaha 1. Bab Merancang Strategi Pemasaran 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Strategi Pemasaran (berebut menjadi nomor 1) 1. Bab Kewirausahaan dan Lingkungan 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Sosok Surya Paloh Penyusunan Proposal Usaha Diskusi, Kuis dan lain-lain Ujian Akhir Semester
KETERANGAN Tatap Muka
Online
Online
Tatap Muka
Online
Online Tatap Muka
Online
Online
Tatap Muka
Online
Online Online Tatap Muka
1
Selalu ada peluang, bagaimana pun hidup ini adalah juga peluang, selama hayat masih dikandung badan dan kita masih diberikan kesehatan serta pikiran yang baik, maka setiap orang akan terus mempertahankan hidupnya dengan berusaha dan mencukupi kebutuhannya dari upaya kita memanfaatkan peluang yang ada. Dalam bisnis, baik yang baru mulai maupun yang sudah berjalan selalu akan melihat peluang yang akan dimanfaatkannya untuk mendapatkan keuntungan dan nilai. Sukardi (1991), pada bab terdahulu dalam disertainya, menungkapkan konsep wirausaha sebagai seseorang yang bersedia mengambil resiko pribadi untuk menemukan peluang usaha, mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri, dimana kelangsungan hidupnya tergantung pada tindakannya sendiri. Dunia ini penuh dengan peluang, bahkan Tuhan pun telah mengingatkan bahwa di dalam masalah atau problematika yang kita hadapi, disitu pula sebenarnya ada kemudahan atau peluang. Hanya saja masalahnya adalah apakah kita dapat memandang satu situasi sebagai masalah yang harus dihindari atau sebagai peluang bisnis untuk dikejar. Wirausaha dapat menciptakan sebuah nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-ide dan akhirnya menjadi pengendali usaha. Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila terdapat inivasi, misalnya penciptaan permintaan melalui penemuan baru. Ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Meskipun banyak wirausaha yang berhasil bukan atas ide sendiri tetapi hasil pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.
Sumber-Sumber Peluang Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang terus-menerus. Proses penjaringan gagasan atau ide disebut proses screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Beberapa keadaan yang dapat dijadikan sebagai peluang menurut Zimmerer (2005), yaitu: a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang singkat. b. Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik dipertimbangkan sebelumnya. c. Saat dimana pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya. d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih. e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya. f.
Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.
2
Beberapa langkah yang merupakan sumber-sumber potensial peluang menurut Suryana (2006), adalah sebagai berikut: 1. Menciptakan produk baru dan berbeda Wurausaha yang sukses perlu menciptakan produk dan jasa yang unggul yang memberikan nilai kepada konsumen. Misalnya, apakah produk-produk barang dan jasa tersebut dapat meningkatkan efisiensi bagi pemakainya? Berapa besarnya? Apakah perbaikan dalam efisiensi dapat diketahui juga oleh pembeli potensial? Berapa persen target yang ingin dicapai dari segmentasi pasar tersebut? Pertanyaan-pertanyaan di atas penting dalam menciptakan peluang. Kemampuan untuk memperoleh peluang itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek: a. Kemampuan menganalisis demografi pasar b. Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing c. Kemampuan menganalisis keunggulan bersaing dan kevakuman pesaing yang dapat dijadikan sebagai peluang 2. Mengamati pintu peluang Wirausaha
harus
mengamati
potensi-potensi
yang
dimiliki
pesaing,
misalnya
kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk mempertahanlan posisi pasar dapat dievalusi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya. 3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing? 4. Menaksir biaya awal Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh pengusaha yang baru memulai usahanya. Darimana sumbernya dan untuk apa digunakan? Berapa yang diperlukan untuk operasi, perluasan, dan biaya lainnya? 5. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi Terdapat tiga resiko, yaitu pertama resiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di pasar. Kedua teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan atau yang menyangkut suatu objek penentu apakah ide secara aktual dapat ditransformasi menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya. Dan
3
ketiga resiko finansial adalah resiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial, baik dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mendukung biaya barunya. Salah satu alat untuk mengukur semua hal yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan oleh usahawan sebagai penilaian awal dan pemberian informasi penting, yaitu menggunakan analisis kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman (strength, weakness, opportunity, and theat) yang lebih dikenal dengan sebutan analisis SWOT. Hal ini penting dilakukan dalam menciptakan keberhasilan perusahaan baru (new ventura) atau bisnis baru. Banyak cara untuk melihat peluang yang terjadi disekitar kita, selama manusia atau pasar masih memiliki kebutuhan dan keinginan, selama itu pula masih terhadap peluang yang dapat kita manfaatkan, misal: 1. Mengenali kebutuhan pasar, dimana banyak bisnis kecil muncul karena ada kebutuhan pasar yang belum terpenuhi. Seperti membidik pasar kawula muda atau ABG, misal: Kosmetik Putri, HP dengan fitur-fitur yang menarik dan pulsa yang murah, Mie instant Me & Mie, dan lain-lain. 2. Mengembangkan produk yang telah ada di pasaran (improving), terutama untuk produkproduk yang tidak ada perkembangannya selama puluhan tahun, misal: benda-benda yang berada di ruang kelas, seperti kapur, papan tulis, penghapus, dan lain-lain. 3. Memadukan bisnis-bisnis yang ada. Misal: bisnis retail (supermarket) dengan pelayanan kartu kredit. 4. Mengenali kecenderungan atau trend yang terjadi, yang selalu berubah tergantung selera konsumen, misal: trend rambut fungki. 5. Waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi (hal sepele), maksudnya jangan menyepelekan hal-hal sepele, misal: kasus teh botol, Aqua, jamu-jamu dalam kemasan (temu lawak), dan lainnya, agar lebih praktis, misalnya oksigen dijual yang sudah dikemas dalam botol. 6. Memakai asumsi-asumsi yang baru (tidak baku), misal: banyak tempat-tempat seperti hotel atau restoran (dulu) yang tidak menyediakan playground, jika diadakan pengunjung pasti lebih banyak. Yang datang dulu adalah kaum dewasa atau tua, sekarang yang datang adalah kaum muda, bahkan dengan anak-anak balita.
Menemukan Ide Bisnis Kita harus secara jeli melihat setiap peluang yang muncul disekitar kita, Anda tidak perlu bingung mencari ide untuk dijadikan peluang, karena ide atau gagasan terdapat di mana-mana. Ada banyak sekali peluang bisnis jika Anda tahu bagaimana dan dimana menemukannya, yang mungkin saja sudah ada dalan diri pribadi Anda atau ada di depan
4
mata dan hadapan Anda yang selalu dilihat atau sering Anda rasakan. Berikut ini daftar sumber ide yang dapat memberikan gagasan awal atau pemikiran awal untuk menentukan usaha apa yang hendak dimasuki: o
Lihat barang-barang di sekeliling Anda dan yang sedang dipakai
o
Rasakan apa yang dibutuhkan dan keinginan kita sendiri
o
Browsing internet yang menyediakan informasi bisnis
o
Buku yang berkaitan dengan kewirausahaan
o
Koran, majalah atau tabloit yang berisikan peluang-peluang usaha
o
Buku kuning (Yeloow Pages) telepon
o
Perpusakaan umum, perpustakaan sekolah atau kampus
o
Teman, kenalan atau sahabat
o
Pergi ke Bursa Efek dan amati trend kapital dan peluang lainnya
o
Agen penjulan rumah atau real estate
o
Mengikuti kusus kewirausahaan
o
Temani jasa akuntan, pengacara, dan konsultan untuk mengenal kliennya
o
Publikasi bank
o
Informasi dan buku-buku dari terbitan asing atau dari kedutaan besar
o
Publikasi perdagangan
o
Pusat-pusat inkubator bisnis
o
Pusat-pusat pembelanjaan dan restoran waralaba
o
Pameran-pameran dagang, penemuan baru, eksibisi, atau konvensi
o
Perusahaan modal usaha atau penanam modal
o
Bank komersial
o
Perusahaan pesaing
o
Konsumen atau pelanggan potensial
o
Agen, distributor atau pedagang besar
o
Hobi dan berwisata
o
Kantor ekspor impor
o
Broker paten dan jasa informasi produk lisensi
o
Lembaga penelitian dan universitas
o
Mengikuti seminar, forum diskusi, lokakarya atau simposium
o
Asosiasi dagang dan bisnis
o
Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah
o
Perubahan keadaan ekonomi negara
o
Masuk sebagai anggota partai tertentu
o
Mengikuti pertemuan alumni
5
Banyak ide bisnis yang dapat dieksploitasi menurut Safak Muhammad (2005: 88) terdapat sembilan puluh sembilan ide bisnis dengan modal dengkul sebagai contoh bagi yang hanya memiliki modal relatif kecil, sebagai berikut: o
Usaha penjualan elektronik book (e-book) atau produk lain di internet. Anda bisa jadi reseller dengan komisi sampai 50 % atau membuat website sendiri untuk menjual produk Anda. Untuk membuat website tidak diperlukan modal besar, yakni tidak lebih dari Rp. 500.000. Bisnis ini juga tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berlatar belakang pendidikan technology information (TI) karena siapapun bisa menjalankannya.
o
Jasa cuci sepeda motor.
o
Agen penjualan seperti telepon seluler, atau produk elektronika. Anda hanya menawarkan melalui katalog, tanpa perlu membuat showroom (toko). Ada pembeli, barang dikirim. Anda hanya mendapatkan fee.
o
Agen voucher isi ulang pulsa telepon seluler, secara elektronik.
o
Usaha salon mobil dan montir panggilan kerumah konsumen. Anda hanya menyiapkan peralatan dan mencari tenaga kerjanya, sementara pemasarannya dapat melalui iklan, sebar brosur, pamflet, dan lainnya. Usaha ini tidak memerlukan tempat khusus atau showroom.
o
Usaha kredit barang-barang kebutuhan rumah tangga atau pakaian kepada karyawan, bekerasama dengan bendahara perusahaan.
o
Event Organizer (EO) untuk perkawinan, ulang tahun, pameran, dan sejenisnya.
o
Usah butik atau tailor (usaha jahitan pakaian wanita atau pakaian pria) dengan cara ukur badan pakaian dirumah atau kantor konsumen (sistem antar jemput) dengan membawa contoh-contoh bahan kain atau model-model yang up to date (terbaru).
o
Biro jasa pengurusan SIM, STNK, dan izin usaha.
o
Jasa cuci sofa panggilan kerumah. Kalau Anda teliti, terutama yang tinggal di Jakarta, Anda akan menemukan stiker ditiang listrik, tembok pinggir jalan, dan lainnya bertuliskan “Terima cuci sofa di rumah Anda”. Usaha ini relatif mudah dan tidak membutuhkan banyak modal kerja.
o
Agen properti. Anda dapat bergabung dengan agen yang sudah terkenal atau mendirikan sendiri. Anda hanya mencari properti yang akan dijual, kemudian mencari calon pembeli. Itu saja tugas Anda. Biasanya fee yang diperoleh agen minimal 2,5 % dari harga penjualan.
o
Agen jamu tradisional seperti : jamu kuat laki-laki, sari rapet, obet kencing manis, jamu kurus badan, atau jamu gemuk badan, sari buah mengkudu yang bisa mengobati segala penyakit, jamu untuk menyembuhkan darah tinggi, dan sebaginya.
o
Agen penyaluran baby sitter dan pembantu rumah tangga.
6
o
Kursus perawat bayi (baby sitter).
o
Agen order percetakan dan sablon dan yang mengerjakannya perusahaan lain.
o
Agen alat penghemat listrik, telepon dan kompor elpiji.
o
Menyelenggarakan kursus tertulis untuk: kewirausahaan, public relation (PR), manajemen, pemasaran, dan lain-lain.
o
Kursus las, ketok, duco.
o
Kursus montir mobil dan sepeda motor.
o
Jasa servis panggilan TV, dan AC, pompa air, kulkas.
o
Kursus teknik pendingin AC dan kulkas.
o
Agen terjemahan.
o
Kursus memasak masakan Indonesia, Cina, Jepang dan sebagainya.
o
Kursus desain mode.
o
Kursus montir radio, TV, serta peralatan elektronika.
o
Jual beli alat kantor baru atau bekas.
o
Bimbingan belajar kimia, fisika, matematika, juga pelajaran lain untuk SD, SMP, dan SMA.
o
Kursus menjahit busana pria, wanita dan anak-anak.
o
Kursus potong, keriting dan rebonding (meluruskan) rambut.
o
Kursus komputer yang dirintis menggunakan komputer yang sudah dimiliki, atau komputer bekas yang harganya relatif murah.
o
Kursus bahasa.
o
Kursus home industri membuat sabun krim deterjen, shampo, hand body, jelli, sabun bening/transparan, juga yang lain. Anda dapat membeli buku-buku keterampilan sebagai modal awalnya.
o
Kursus menghias kue ulang tahun, dan pengantin.
o
Kursus akuntansi dan perpajakan.
o
Warung seba ada (dirumah sendiri).
o
Wartel (bisa 1-2 kbu atau lebih) ditambah voucher kartu telepon digarasi rumah.
o
Panti pijat tuna netra berijazah. Anda hanya menghubungi dinas panti sosial terdekat untuk meminta tenaga mereka serta menyediakan tempat tinggal dan tempat praktik.
o
Biro iklan.
o
Jasa panggilan artis penyanyi, pemain organ tunggal, dan badut untuk acara perkawinan, ulang tahun dan sebagainya.
o
Keagenan buku-buku laris.
o
Usaha cetak atau sablon stiker.
o
Salon pria dan wanita atau salon khusus wanita. Salon khusus wanita sekarang ini digemari masyarakat terutama bagi mereka yang ingin privacy-nya dijaga.
7
o
Usaha warung toge goreng.
o
Kafe, seperti Kafé Sunda yang khusus menyediakan menu minuman bandrek, bajugur, bir pletok, colenak, pisang-roti bakar, dan semacamnya.
o
Studio pembuatan iklan radio.
o
Salon rambut panggilan kerumah konsumen.
o
Program pengurusan badan melalui diet.
o
Jual beli barang bekas seperti besi, koran, majalah, TV, radio dan sebagainya.
o
Warung sate kambing, sop dan gulai.
o
Warung roti bakar dan indomie.
o
Restoran sea-food, ikan bakar, ikan rebus, dan ikan goreng.
o
Dagang siomay atau bekso memakai sepeda keliling.
o
Jual es doger atau es krim yang mangkal atau keliling pakai sepeda atau gerobak.
o
Menjajakan es dawet ayu Banjarnegara keliling kampung.
o
Usaha martabak super ala Bandung atau Bangka.
o
Membuka pabrik kerupuk aneka rasa.
o
Warung soto Ambengan, soto ayam, soto betawi, dan semacamnya.
o
Membuat klub senam khusus wanita, bertempat dirumah Anda.
o
Editor naskah buku.
o
Kursus musik.
o
Jasa video shoting dan transfer gambar ke VCD.
o
Jasa reparasi sepatu.
o
Menjual buku, majalah, tabloid bekas.
o
Menjual lukisan dikaos, hiasan pada mug.
o
Jasa jaminan keamanan, bekerjasama dengan kepolisian.
o
Event Organizer (EO) seminar kewirausahaan, kepribadian, leadership, atau lainnya.
o
Penjualan tiket pesawat, kapal, bus antarkota.
o
Jasa pembuatan foto dan shooting film untuk kelahiran anak, perkawinan, dan khitanan.
o
Pembuatan kartu ulang tahun, dan undangan pernikahan.
o
Pemasangan antena TV panggilan.
o
Jasa pembersihan rumah dan apartemen.
o
Jasa penilaian bisnis, real estate (appraisal).
o
Pengujian kecerdasan anak (konsultan).
o
Agen penjualan jasa katering. Anda mengumpulkan beberapa usaha katering dan bekerjasama dengan pihak lain untuk memasarkannya imbalan fee tertentu.
o
Rental (penyewaan) laptop, infokus untuk seminar, presentasi kantor dan lainnya.
o
Agen pemasaran tiket pertunjukkan band, dangdut, opera dan lainnya.
8
o
Event organizer (EO) untuk rekreasi atau outbond.
o
Konsultan dekorasi pesta, kafetaria, dan bisnis lainnya.
o
Agen informasi camping (kegiatan outdoor).
o
Kursus menyetir mobil.
o
Agen penyewaan mobil untuk umum dan perusahaan.
o
Konsultan bimbingan karir.
o
Penyediaan perlengkapan dan dekorasi makan orang Cina.
o
Jasa pembuatan kliping untuk pengarang, pengusaha terkenal, politikus, pejabat dan artis.
o
Konsultan pakaian bagi public figure.
o
Jasa pelayanan badut untuk pesta anak.
o
Agen perkreditan untuk modal kerja, pembelian mobil, atau kartu kredit.
o
Jasa informasi bisnis.
o
Jasa laundry.
o
Penyewaan barang-barang atau alat-alat katering.
o
Penyewaan kamar kos, kios, atau ruko.
o
Penjualan kerajinan tangan, cinderamata, dan kursus pembuatan kerajinan tangan.
o
Biro jodoh.
o
Jasa kontrak bisnis.
o
Penjualan kertas-kertas, cangkir, cenderamata, topi dan lainnya.
o
Jasa kurir serba guna. Dikota-kota besar orang semakin sibuk dan jalanan macet. Mereka membutuhkan kurir yang bisa disuruh kapan saja tanpa harus menggaji secara bulanan.
o
Jasa pembelanjaan kebutuhan orang-orang sibuk.
o
Menjual makanan khas daerah untuk sarapan pagi, dengan cara dititipkan kebeberapa pedangang/warung. Contohnya Nasi Krawu (khas gresik, Jawa Timur). Nasi Boranan (khas Lamongan, Jawa Timur), dan sebagainya. Makanan tersebut bisa dibungkus dengan daun atau kotak kardus.
Memilih Peluang Yang Tepat Melihat sumber ide bisnis yang sangat begitu banyak, tidak mungkin kita dapat melaksanakan seluruhnya. Kita dibatasi oleh sumber daya yang terbatas, sehingga kita harus memilih ide atau gagasan yang cukup layak untuk dilakukan. Beberapa langkah untuk memilih peluang bisnis yang tepat antara lain: 1. Tentukan tujuan besar yang hendak dicapai
9
Niat seseorang untuk melakukan bisnis atau membuka usaha dilatarbelakangi oleh banyak faktor, menentukan arah bisnis dan tujuan yang hendak dicapai menjadi penting untuk mengarahkan dan memotivasi langkah awal yang perlu dilakukan. Tetapkan niat itu bisa dalam hati, pikiran maupun tulisan, ingat bahwa pola pikir dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan di masa depan. 2. Buatlah daftar ide usaha Membuat daftar ide sebanyak-banyaknya yang menarik pikiran Anda. Kita dapat menggunakan
mind
map
untuk
membantu
menggambarkan
apa
saja
yang
memungkinkan kita untuk selalu mengingatnya. Mind map membantu otak kita dalam memudahkan menemukan gagasan dan menyimpannya dengan baik. 3. Penilaian terhadap kemampuan pribadi Pikirkanlah tentang segala kemampuan, kekuatan, karakteristik yang diperlukan untuk mencapai sukses dalam bisnis yang Anda pertimbangkan. Telusuri dan munculkan semua kelebihan-kelebihan Anda dan jangan sekali-kali mengingat atau memikirkan kelemahan yang Anda miliki. Perbesar motivasi diri Anda untuk maju, nerikan penilaian yang sangat tinggi terhadap kemampuan diri Anda, sehingga Anda memiliki motto pertama “berani…, berani…., berani!!!”. 4. Memilih kriteria Buatlah tabel kriteria bisnis yang diperlukan, misal berisi jumlah modal yang diperlukan, kebutuhan
penghasilan
tahunan,
sektor
bisnis
yang
disukai,
jangka
waktu
pengembalian, situasi lingkungan yang diinginkan, interaksi dengan pemasok, pengembangan pribadi, ukuran bisnis dan jumlah karyawan, jam kerja bisnis, jam istirahat dan liburan, tingkat dukungan dari orang terdekat, tingkat pertumbuhan yang diinginkan, lokasi, jumlah dan sifat konsumen yang dituju atau pangsa pasar, dan waktu yang dibutuhkan untuk pergi ke lokasi atau tempat kerja. Lalu berikan penilaian tingkat kepentingan menurut Anda dari setiap pertanyaan tadi yang telah Anda jawab. Kesukaan pribadi ini adalah faktor yang menentukan untuk memilih bisnis yang tepat untuk Anda. Selanjutnya beri peringkat faktor pemilihan bisnis menurut skala kepentingannya dari satu sampai lima. Satu menunjukkan bahwa faktor itu tidak relevan dan lima menunjukkan sangat penting. 5. Membandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan, atau mentor Langkah ini dilakukan sebagai usaha memperoleh saran serta masukan dari pengalaman-pengalaman mereka, sehingga kita tidak memilih ide usaha hanya sekedar keinginan semata dan meminimalisir trial and error dalam menjalankan bisnis nantinya. Membandingkan (benchmarking) dengan bisnis sejenis akan bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak bisnis yang akan ditekuni. Anda akan mendapatkan gambaran tentang jumlah modal yang dibutuhkan, hambatan serta peluang dibanding bisnis
10
sejenis yang sudah berjalan. Dan saran dari penasehat atau mentor dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana mereka mengawali karirnya atau memulai usahanya, menemukan idenya, mengatasi permodalan, motivasi, mengelola sumber daya manusia, pemasaran, dal lain sebagainya. Dapatkan pengalaman yang berharga dari mereka, karena ada manfaat atau hikmah dan pelajaran yang dapat diambil tanpa harus membuat banyak waktu, pikiran, dan uang untuk mengalaminya sendiri. Untuk memperoleh kesempatan itu, Anda dapat saja melakukannya dengan memca bukubuku tentang kisah sukses dari mereka, pemikiran-pemikirannya yang ditulis di koran, majalah, atau Anda sendiri mendatangi mereka ke tempat usahanya atau mengikuti seminarnya. 6. Penilaian keadaan bisnis sekarang dan akan datang melalui riset Penilaian berikutnya apakah bisnis tersebut dapat bertahan, salah satu pendekatan yang dilakukan dengan riset lapangan. Macam-macam faktor dianalisa meliputi kemampuan menghasilkan laba, pola pertumbuhan, dan alasan pemilik untuk menjual. Anda tidak boleh melohat prospek bisnis hanya dari “luar” tanpa mengetahui langsung kondisi bisnis di lapangan. Sebab bisnis orang lain yang kelihatnnya menguntungkan belum tentu benar-benar menguntungkan bila Anda mengetahuinya lebih rinci. Sebaliknya, bisnis yang kelihatannya biasa-biasa saja bila dilihat dari “luar”, bisa jadi bisnis tersebut memberikan keuntungan dan prospek bila Anda mengetahuinya. Tanyakan mengapa mereka puas atau apakah mereka menyesali masuk dalam bisnis tersebut. Riset ini dapat dilakukan lebih mudah di luar daerah geografi Anda untuk menghindari keseganan pesaing, tanyakan pula pada kota atau daerah lain yang berdekatan. Ingat dalam melakukan riset, banyak caranya bisa saja Anda berpura-pura menjadi konsumen atau mengamati pelanggan yang datang, dan lebih baiknya Anda menerangkan alasan riset Anda secara jujur. 7. Menetapkan Pilihan Pada bagian ini Anda harus memilih salah satu dari ide yang sudah Anda buatkan daftarnya dan tentunya memilih berdasarkan kemungkinan berhasil lebih tinggi dan memiliki resiko kegagalan paling kecil. Dimulai dengan menyeleksi dan menciutkan pilihan menjadi lebih sedikit, dan Anda dapat mempertimbangkan beberapa hal: a. Mengetahui keahlian yang dimiliki dan yang Anda kuasai ilmunya. b. Pilih yang sangat menarik atau ketertarikan yang tinggi, semakin Anda sukai bisnis tersebut, semaik besar peluang untuk keberhasilan. c. Pilih yang memiliki keunikan atau memiliki perbedaan dengan bisnis yang sudah ada, sehingga pelanggan menemukan sesuatu yang berbeda dan menarik perhatiannya. Keunikan ini akan membuat usaha Anda tidak mudah ditiru atau dimasuki para calon pesaing. Ingat moto kedua “better…, better…, better…!!!”
11
d. Lihat trend yang berkembang, gaya hidup, dan perilaku pelanggan yang potensial agar siklus hidup produk dapat bertahan lama, dan tetap berada pada masa pertumbuhan dan menghindari masa penurunan atau kejenuhan. e. Kemudahan akses menjadi hal yang perlu dipertimbangkan, jangan sampai ide terbuang begitu saja dan hanya dalam mimpi. Pikirkan kemudahan dalam mendapatkan bahan baku, peralatan pendukung, lokasi, komunikasi, yang dapat mempertahankan bisnis secara jangka panjang. f.
Pilih yang tidak melibatkan Anda secara penuh pada pelaksanaannya nanti, harus diingat bahwa wirausaha bukan bekerja dan hanya melakukan itu-itu saja, ia harus terus berpikir dan melakukan kegiatan untuk membesarkan dan mengembangkan usaha yang juga memerlukan waktu yang banyak dalam mempersiapkannya. Buatlah pendelegasian wewenang atau duplikasi pengelolaan serta membuat sistem yang dapat mengatur semuanya apabila kita tidak ada atau sedang berada di luar tempat usaha.
g. Jangan terlalu boros untuk menginvestasikan modal, apalagi melebihi kemampuan keuangan Anda. h. Lalukan simulasi kecil sebelum bisnis dijalankan, agar mengetahui segala kemungkinan yang terjadi dan akan mudah mempersiapkan segala sesuatunya serta mempercepat mengatasi permasalahan. i.
Jangan lupa setelah sesuatunya dapat tergambar jelas dan sangat layak untuk dilakukan, Anda harus berani untuk melakukan semuanya. Orang belajar pandai mengemudikan karena dia langsung menaiki sepeda itu, meski pertama-tama menggunakan roda pembantu yang kemudian bisa dengan dua roda, dan dalam perjalannya pasti menemui kesulitan yang kemudian merasakan pula jatuh dan membrak pohon atau jatuh ke parit. Semua itu ia lakukan dan bukan teori, sekali lagi langsung praktek menaiki sepeda. Ingat motto yang ketiga “lakukan…, lakukan…, lakukan!!!”
Peluang Usaha: Bisnis Perawatan Otomotif Menghasilkan Laba Yang Wus Wus
Uud Machmud pencipta dan produsen UM-1
12
PT UMI Indonesia (UM-1) menawarkan peluang bisnis menjadi agen produk perawatan otomotif. Peluang ini bisa dikerjakan siapa saja, mulai dari ibu rumah tangga, pemilik bengkel sampai salon perawatan mobil.
punya mobil atau motor yang selalu kinclong (bersih) memang enak. Tapi lebih enak lagi kalau kantung kita juga penuh dengan lembaran lembaran puluhan ribu rupiah. Mau tahu cara mendapatkannya? Anda cukup menjadi agen produk perawatan otomotif bermerek UM-1. sambil membersihkan mobil Anda dengan produk UM-1, kocek Anda juga bisa bertambah tebal lantaran produk tersebut laku dijual.
Ada beberapa kategori agen yang ditawarkan UM-1, yakni distributor utama, agen tunggal, agen utama, sub agen, agen dan stokis "Si agen bisa berbentuk badan usaha atau dilakukan perorangan. Cocok juga untuk pemilik bengkel mobil, salon mobil, showroom mobil dan sebagainya sampai ibu rumah tangga yang mail mencari tambahan penghasilan," jelas Uud Machmud, Direktur Utama PT UMI Indonesia, produsen UM-1 kepada DU1T!
Dari pengamatan Uud sendiri, ada 23 macam pasar UM-1 untuk kategori otomotif Sedangkan kategori non otomotif lebih luas lagi pasarnya. "Produk ini bisa dipasarkan oleh SPBU atau oleh Anda yang punya gerai penjualan voucher pulsa HP, salon rambut,atau toko-toko apa saja Anda yang ibu rumah tangga juga bisa jualan kepada ibu-ibu lainnya yang memakai mobil waktu menjemput anaknya sekolah. Pokoknya tergantung kreativitas Anda," jelas Uud lagi.
Saat ini UM-1 sudah punya 10 agen perorangan dan 7 agen berbentuk badan usaha yang sudah tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Pekanbaru. "Tahun 2007 ini target kami bisa mencapai 500 agen di seluruh Indonesia," tukas mantan pegawai petusahaan retail terbesar ini.
Ada lima produk yang ditawarkan UM-1, yakni tire shine (vitamin ban yang bisa membuat ban lebih hitam, kemilau dan lentur), dashboard cleaner (membersihkan dan melindungi dashboard mobil), deposit remover (pembersih jamur pada kac a mobil), wax (mengkilapkan dan melindungi bodi mobil) sertashampoo. Semua produk yang dikemas dalam botol berukuran 250 ml dan 500 ml (tire shine) itu juga bisa digunakan untuk kendaraan roda dua (motor). Dalam waktu dekat, UM-1 juga akan dijual dalam bentuk sachet.
13
Asli buatan Bekasi UM-1 adalah produk perawatan otomotif ash buatan lokal. Meski lokal, hasilnya tak kalah mengkilap dengan produk sempa dari luar negeri. Dengar saja pengakuan Yanti Isa, pemilik usaha waralaba Red Crispy, "Produk yang satu ini sangat luar biasa. Saya sudah membuktikannya. Tidak kalah dengan buatan luar negeri atau pabrikan besar. Jadi, maxi kita dukung buatan dalam negeri." Produk UM-1 adalah buatan PT UMI Indonesia yang berlokasi di Bekasi. Awalnya dibangun oleh Uud Machmud dari usaha rumahan. Ceritanya, setelah lebih 10 tahun bekerja di bagian pengembangan produk perusahaan, Uud ingin akan usahanya sendiri.
sejak 1996 dia sudah punya bengkel mobil patungan dengan seorang rekannya. Tahun 2005 saya pamit dari matahari lalu mengurusi usaha bengkel di Jakarta dan sparepart karet untuk otomotif di Bandung. Tapi, usaha karet ini akhirnya diteruskan oleh rekan saya dan saya kembali ke Jakarta mengurusi bengkel," cerita alumnus UPN Yogyakarta jurusan ekonomi manajemen ini.
Disini, keinginan priaberusia 39 tahun tersebut bertambah. Dia ingin mempunyai salon khusus mobil. Oleh karena itu dia harus mencari produk perawatan otomotif dahulu. Singkatnya. dia bertemu dengan orang yang telah mengembangkan produk perawatan otomotif tapi belum dikomersilkan. Si pencipta formula itu akhirnya bergandeng dengan Uud dan mengembangkan produk "Dea Car".
Dalam perjalanan usahanya, ternyata partner Uud di bengkel ingin menjalankan usahanya sendiri. Uud akhirnya mengalah mundur, tapi dia masih menjalankan usaha produk perawatan omotifnya. "Saya keliling ke beberapa bengkel, menawarkan produk perawatan tersebut dibantu seorang sales. Capek, tapi perlahan hasilnya lumayan,
Produk saya terbukti bagus dan disukai konsumen otomotif," jelas Uud yang mengerjakan usaha ini dari rumahnyya, di Bekasi.
"Karena omsetnya juga pas pas-an, Uud kepingin mengembangkan pasar. Bagaimana caranya? "Saya ikut pelatihan dan seminar soal entrepreneurship. Gurunya, mulai dan Wahyu Saidi, pemilik waralaba Bakmi Tebet dan Langggara, Valentino Dinsi seorang
14
motivator, Hasyim
Mahmud, pemilikToy's Mart sampai Yanti Isa, pemilik waralaba Red Crispy. Suatu hari pak Wahyu Saidi bilang, kalau mau bisnis Anda besar, jangan begini. Bikin keagenan," jelas bapak tiga anak itu.
Dari situlah Uud mulai merumuskan bentuk keagenan. Presentasi pertama soal itu dilakukannya sewaktu mengikuti pelatihan yang diadakan Yanti Isa. Sejak itu, agennya terbentuk. Sedangkan untuk pengembangan produk, Uud bekerjasama dengan Sucofmdo untuk uji laboratorium. "Pakai
merek UM-1 mulai tahun 2005 setelah mendaftarkan din ke departemen kehakiman," tambah Uud yang kind sudah punya delapan katyawan. Soal merek itu, Uud punya cerita sendiri. "UM itu singkatan dani Uud Machmud, nama saya. Angka 1 itu nama bekas sekolah saya, SMA 1 Boedoet, Jakarta. Bisa juga berarti produknya selalu menjadi nomor satu," tukas Uud sembari memberi tahu bahwa produknya juga tersedia di bengkel-bengkel otomotif, jaringan Matahari Department Store dan Inkamart (Cilandak Mall, Jakarta)
ingin Menjadi Agen UM-1? Hubungi PT UMI Indonesia Taman Harapan Baru Blok T8 No.20 Pejuang - Bekasi Telp. (021) 8898 0122, 9363 8927, 081 2 9940 906 (Uud Machmud) WEB: www.um-1.com
UTAMA HANDICRAFT Tertarik dengan SulamUtama Handicraft? Retna Utama, pemilik dan produsen Utama Handicraft
Buat Anda yang saat ini berusia 40an ke atas, barangkali masih menyaksikan ibu, bibi, atau nenek Anda menyulam memakai benang wool untuk dibuat berbagai macam barang jadi, seperti tas atau taplak meja. Seni menyulam (crochet) dengan benang wool memang
15
diturunkan oleh bangsa Eropa, terutama Belanda. Dahulu ketika bangsa ini masih dijajah Belanda, seni menyulam itu banyak dilakukan oleh nyonya-nyonya dan noni-noni Belanda di sela-sela waktu Luang mereka. Tradisi menyulam ini lalu ditularkan ke orang-orang Indonesia. Tak heran, generasi ibu atau nenek kita begitu terampil menyulam dengan benang wool ini.
Sayangnya, seni menyulam dengan benang wool ini perlahan mulai memudar. Bahkan, banyak perempuan dan anakanak muda sekarang sama sekali tak kenal dengan keterampilan ini. Maklum, selain butuh ketelitian dan ketekunan, waktu pengerjaannya juga relatif lama, bisa berhari-hari bahkan berbulan-bulan bila yang disulam berukuran besar. Untungnya masih ada orangorang seperti Retna Utama yang masih setia mengerjakan keterampilan menyulam dengan benang ini. Hebatnya, dia mengajak beberapa tetangganyauntuk mengerjakan sulaman itu dan hasilnya dijual kepada beberapa orang yang ternyata masih menyukai produk sulaman benang ini.
"Keterampilan menyulam ini sudah diwariskan turun temurun di keluarga saya. Mulai dari buyut, nenek, sampai ke saya. Sedari kecil saya sudah ikutikutan bikin taplak, tas atau hiasan dinding dengan teknik sulaman ini. Jadi, kalau sekarang saya meneruskan hobi sekaligus peluang bisnis, itu karena cute saya kepada seni sulaman ini. Soalnya, banyak anak-anak perempuan sekarang yang nggak bisa mengerjakannya lo," jelas Retna kepada DUIT!
Sejatinya, perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur lima puluh tiga tahun yang lalu ini masih berstatus bekerja di divisi legal sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Namun, di sela-sela kesibukannya bekerja,di rumah dia masih menyempatkan did menyalurkan hobinya menyulam. Aneka sulaman dari benang wool yang dia bikin awalnya untuk dipakai sendiri sebagai penghias meja, mcnutup gelas atau untuk menutup galon air dalam kemasan sampai untuk asesoris busana (syal, rompi dan selendang). Tak dinyana, kreatifitas tangan ibu satu putra ini dilihat teman-temannya di komunitas pengajian yang diikutinya. Sejak itulah, sulaman Retna mulai dikenal di mana-mana.
"Tahun 2003 diputuskan, ini baiknya saya bisniskan saja. Selain bisa melestarikan seni menyulam ini, saya juga bisa mengajari dan memberi tambahan penghasilan ke ibu-ibu sekitar rumah saya," tambah alumnus Universitas Brawijaya, Malang jurusan Hukum ini. Dengan modal Rp7 juta uang gajinya scndiri, yang sebagian besar dibelikan bahan-bahan untuk membuat sulaman ini, terutama benang, Retna resmi memakai nama Utama Handicraft untuk usahanya. "Semuanya dikerjakan di rumah saya atau mereka bawa
16
pulang, setelah setelah selesai diberikan ke saya lagi," kata Aetna.
Sering Nombok Dibantu 8 orang karyawannya, Utama Handicraft semula dikerjakan di rumah utama keluarga Retna. Namun, demi kenyamanan karyawan ini bekerja, Retna memindahkan workshop-nya di rumahnya yang lain, beberapa langkah dari rumahnya sekarang. Di sana, aneka produk dibuat, mulai dari tatakan lengkap dengan tutup gelasnya taplak meja, hiasan dinding, selendang, syal, rompi, sampai bed cover. Harga yang Tatok, mulai dari RplO ribu (taplak kecil) sampai Rp900 ribu (bed cover).
Utama Handicraft juga membuat sarung bantal dari bahan belacu yang dilukis, lalu diberi hiasan sulaman di tepinya. "Kalau sarung bantal ini saya kerja dengan kakak saya di Malang. Dia yang melukis, saya yang menjahit dan menyulamnya" terang keponakan mantan Wakil Presiden (alm.) Soedharmono ini.
Selain dipasarkan dari mulut ke mulut. Retna juga menjual prokianya lewat beberapa ajang Pameran UKM, seperti liON-Aganza, ICRA, dll. Lewat pameran pameran ini, omset penjualann bisa mencapai Rp5 juta. Namun, acap kali juga dia harus nombok. Ya.. bayangkan saja, kalau sewa stand seperti di tempat bergengsi bisa seharga 13 jutaan,dan Saya hanya mendapatkan hasil jual dibawah itu, jelas nombok kata perempuan yang masih energik ini meski usianya lebih dari setengah abad.
Ratna mengaku, sampai saat ini belum berani menerima tawaran mengambil kredit dari pihak ketiga padahal, dia menyadari faktor modal menjadi kendala selain promosi. selama ini saya masih memakai uang pribadi dari gaji saya. suami saya hanya mendukung doa dan semangat," imbuhnya.
Selain faktor modal, pengerjaan produk yang memakan waktu berhari hari bahkan lebih sebulan (untuk bed cover) membuat Utama Handicraft tak bisa memenuhi pesanan dalam jumlah banyak atau massal." Jadi, saya akan menjual atau ikut pameran bila stok produksi saya agak banyak," kata Retna yang saat ini pemesannya rata-rata perorangan.
Ada beberapa desainer yang minta dibuatkan beberapa aksesoris dari sulaman benang wool untuk melengkapi baju rancangan mereka, tapi pesannya satu dua produk, belum banyak.
17
Persaingan dengan produk serupa yang dibuat pengrajin dari bali dan juga barang langsung jadi didatangkan impor dari Cina juga merupakan kendala besar, apalagi dari cina dibuat massal dan corak dan motif serta bahan bagus kualitasnya.
Meski begitu Retna tidak patah arang, baginya membahagiakan orang lain seperti tetangga yang direkrut jadi pegawainya dan juga sanak famili yang membantunya, sudah lebih dari cukup, Retna malah sekarang sedang menjajaki pembuatan media internet bagi bisnis ini, sehingga bisa meningkatkan pasar sampai ke belahan dunia lain diluar indonesia.
Modal awal Rp 7 Juta Jumlah karyawan: 8 orang Harga jual : RplO ribu (taplak meja kecil), Rp65 ribu ( 1 set tatakan dan tutup galas) Rp925 ribu (bed cover). Ongkos produksi: Rp800 ribu/bulan Omset : Rp5 jutaan (rata-rata setiap pameran)
Hubungi: Retna Utama masih sempat membuat kerajinan tangan sulam benang wool di rumahnya. Komplek Minafapura Blok A2/31 Joglo, Kembangan, Jakarta 11640 Tele (021) 584 0071, Fax. (021) 584 0050 Kontak: Retna Utama (0811 887313) Email:
[email protected]
Daftar Pustaka 1. Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Purwanto S.K., Maman Faturohman, 2007. Kewirausahaan, Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, Salemba Empat. 2. Calvin R. J. 2002. Entrepreneurial Management. McGraw-Hill. New York. 3. Cooper A.C., S. A. Alvarez, A. A. Carera. 2006. Entrepreneurial Strategies: New Technologies in Emerging Markets. Blackwell Publising. Australia. 4. Dollinger M. J., 2003. Entrepreneurship Strategies and Resources. Printice Hall. Ney Jersey.
18
5. Hitt M. A., R. D. Ireland. 2002. Strategic Entrepreneurship; Creating a New Mindset. Blackwell Publishing. United Kingdom. 6. Hendrowinoto N., dkk. 2005. H. Probosutedjo Merindukan Kesejahteraan Rakyat Jelata. Mercu Buana University Press. Jakarta. 7. Longenecker, J. G., C. W. Moore., J.W. Petty. Kewirausahaan Manajemen Bisnis Kecil. Salemba Empat. Jakarta, 8. Lupiyoadi, R. 2004. Entrepreneurship: From Mindset to Strategy. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Jakarta. 9. Kao J. J. 1989. Entrepreneurship, Creativity and Organization. School. Printice-Hall. New Jersey.
Harvard business
10. Seng, W. A. 2006. Rahasia Bisnis Orang Cina. Hikmah. Jakarta. 11. Suharno B., 2006. Langkah jitu memulai Bisnis dari Nol. Penebar Swadaya. Jakarta. 12. Kuratko D. F. and R. M. Hodgetts. 2004. Entrepreneurship, Theory, Process, Practice. Thomson. Australia. 13. Lambing P., and C. R. Kuehl. Entrepreneurship. 2000. Prentice-Hall Inc. New Jersey. 14. Zimmerer, W. T. dan N. M. Scarborough. 1998. Manajemen Bisnis Kecil. PT. Indeks. Jakarta.
Pengantar Kewirausahaan dan
15. Riyanti B. P. D. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Grasindo. Jakarta. 16. Widyatmoko A., 2006. 100 Peluang Usaha. Agromedia Pustaka. Tangerang. 17. Zubir Z. 2005. Studi Kelayakan Usaha. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. 18. Zimmerer, W. T. Dan N. M. Scarborough. 2005. Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Binsnis Kecil. Ed. Keempat. PT. Indeks. Jakarta. 19. Suryana, 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Ed. 3. Salemba Empat. Jakarta. 20. Kasmir. 2006. Kewirausahaan. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta 21. Alma, B. 2005. Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung
19