Modul ke:
Identifikasi Peluang & Memilih Jenis Usaha Peluang dan jenis usaha akan menentukan keberhasilan usaha
Fakultas
Ilmu Komputer
Program Studi
Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
Julius Nursyamsi, MM
Identifikasi Peluang & Memilih Jenis Usaha Kewirausahaan 1 Peluang harus di cari, dengan peuang kita dapat membangun usaha dan mengembangkan usaha lebih sukses, dan pilihlah jenis usaha sesuai dengan karakteristik usaha
Warung Aji Mumpung dan Fenomena TUKUL – Kesuksesan Tukul sebagai host di salah satu stasiun televisi, ada saja yang memanfaatkannya sebagai suatu peluang. – Alex Sukamto, bekas majikan Tukul menyatakan ingin membuka usaha bersama Tukul. – Akhirnya Tukul dan Alex dapat meresmikan usaha rumah makan yang mereka idamkan. Nama restoran itu diberi nama sama persis dengan Tukul, Rumah Makan Tukul Arwana. – Kesuksesan Tukul tidak didapat begitu saja, melainkan melalui berbagi rintangan dan pengalaman-pengalaman pahit, yang sebenarnya semua itu adalah proses menuju keberhasilan.
Beno Pranata ”Pesan Delivery” – Beno Pranata memiliki ide brilian yaitu menangkap peluang bisnis jasa kurir boga dengan nama “Pesan Delivery”. – Beno dan kawan-kawannya membuat catalog daftar menu dan restoran yang ada di Jakarta. Harapannya, kalau catalog itu mendapat respon yang bagus dari konsumen, maka resto yang tercantum di dalamnya mau diajak bermitra. – Pikiran mereka tidak meleset, katalog Pesan Delivery yang diedarkan, cukup banyak direspon orang, akibatnya tidak sedikit resto yang menawarkan diri menjadi mitra. Dan sejak itulah mitranya menjadi banyak. – Kalau pada awal tahun 2003 jumlah mitra yang dimilikinya hanya 22 saja, terakhir sudah sekitar 140 resto, pelanggan pun akhirnya bertambah banyak.
4
Matsushita pendiri Miatsuhita Electric Ltd. – Matsushita menceritakan, bahwa pada saat Jepang dilanda krisis ekonomi, Matsushita tetap optimis dan berpikir positif. – Dia tetap saja melakukan kegiatan yang dilakukannya seperti sebelum krisis ekonomi terjadi. – Dia bersikap biasa-biasa saja, juga tidak mudah terpengaruh oleh isu. Sebab hal-hal semacam itu akan dapat memperparah keadaan, karena proses bisnisnya menjadi tidak lancar lagi. – Sebagai entrepreneur ketika menghadapi krisis, janganlah panik dan harus tetap optimis terhadap kegiatan bisnisnya. – Sikap seperti itu bisa saja kita tiru, dan masih relevan dengan kondisi saat ini. 5
Mengindentifikasi Sampai Memilih Peluang Usaha Yang Tepat •
Salah satu alat untuk mengukur semua hal yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan oleh usahawan adalah menggunakan analisis SWOT.
•
Berikut adalah cara yang sederhana yang dapat dilakukan: – Melihat keunggulan yang kita miliki seperti lokasi, sumber-sumber bahan baku yang mudah didapat, mudah dijangkau konsumen atau pelanggan, dan kekuatan lainnya yang dapat kita manfaatkan. – Melihat kelemahan yang kita miliki, agar kita tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebenarnya tidak dapat kita lakukan. – Melihat peluang yang dapat dimanfaatkan. – Melihat ancaman, jangan sekali-kali membuat suatu usaha yang memiliki ancaman yang tinggi dan memiliki daur hidup yang pendek.
6
Mengidentifikasi dan memilih peluang bisnis yang tepat 1.Tentukan tujuan besar yang hendak dicapai 2.Buatlah daftar ide usaha 3.Penilaian terhadap kemampuan pribadi 4.Memilih kriteria 5.Membandingkan dan dapatkan saran dari pengusaha, konsultan, atau mentor 6.Penilaian keadaan bisnis sekarang dan akan datang melalui riset 7.Menetapkan pilihan 7
Cara Memulai Bisnis 1.Mendirikan usaha baru, terdiri dari: – Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship) – Persekutuan (partnership) – Perusahaan berbadan hukum (corporation) 2.Membeli usaha yang sudah ada 3.Mengembangkan usaha yang sudah ada 4.Memilih usaha franchise 8
Bidang Usaha dan Jenis-Jenis Badan Usaha 1. 2. 3. 4. 5. 6.
9
Usaha di bidang makanan atau kuliner. Usaha pakaian dan perhiasan. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal. Usaha pendidikan. Usaha yang terkait dengan rekreasi. Usaha pendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha.
Bidang Usaha – – – – – – – – – – 10
Pertanian. Pertambangan. Pabrikasi. Konstruksi. Perdagangan. Jasa keuangan. Jasa perorangan. Jasa pendidikan. Jasa transportasi. Jasa pariwisata.
• Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan organisasi bisnis adalah: – Kebutuhan modal. – Risiko. – Pengawasan. – Kemampuan manajerial. – Kebutuhan waktu. – Pajak.
11
• Berikut beberapa bentuk badan hukum usaha di Indonesia: – Perusahaan Perseorangan. – Persekutuan. – Persekutuan umum (General Partnership). – Persekutuan Terbatas (Limited Partnership. – Persekutuan (Firma) – Persekutuan (Commanditaire Vennotschaap) – Persekutuan (Kerjasama Lainnya); Joint Venture, Syndicate, Kartel, dan Holding Company. – Perseroan (Korporasi) – Koperasi
12
Lembar Kerja: Menemukan Peluang dan Memilih Jenis Uaha •
13
Petunjuk Pelaksaan Pengisian Lembar Kerja Bab 6: 1. Setiap mahasiswa terlebih dahulu memberikan ringkasan atas pemahaman materi kuliah dengan mengisi form No. 1. 2. Dilanjutkan dengan mengisi form No. 2 tentang “Identifikasi Peluang di Lingkungan Terdekat Anda” dan form No. 3 tentang “Pemilihan Kepemilikan dan Jenis Usaha” 3. Untuk mengisinya semua form, disediakan waktu 25 menit dan 5 menit berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk memilih salah satu peluang dan perencanaan usaha yang akan dipresentasikan pada diskusi panel. 4. Mengisi hasil diskusi pada form No. 4 yang tersedia. 5. Hasil pembahasan ditandatangani Ketua Kelompok dan Dosen. 6. Setelah melakukan dikusi kelompok, maka setiap kelompok melakukan diskusi panel.
Lembar Kerja: Menemukan Peluang dan Memilih Jenis Uaha •
14
Petunjuk Pelaksaan Pengisian Lembar Kerja Bab 6: 7. Dosen memimpin diskusi panel, setiap kelompok menunjuk salah satu anggota untuk presentasi. 8. Waktu panel 20 menit. 9. Dosen bertugas mengendalikan pelaksanaan diskusi, membimbing dan memberikan arahan dalam kesimpulan panel. 10.Hasil diskusi panel ditulis dalam form No. 5 yang tersedia dan ditandatangani dosen dan ketua kelompok. Hasil diskus panel disampaikan ke dosen. 11.Ketua kelompok menilai aktivitas diskusi anggota kelompok pada form No. 6 dan menyerahkan ke dosen. 12.Dosen memberikan kesimpulan dan pendapat akhir tentang motivasi dan paradigma wirausaha.
Terima Kasih Julius Nursyamsi, MM.