PELUANG USAHA DAN TEKNIK MEMBUAT GULA KELAPA
Parsimin STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
[email protected]
Abstract There are three elements to improve the quality of human resources. Thirdly it is absolutely necessary in order to improve the quality of life. Thirdly it is education, health, skills. To achieve this goal, education is the most important factor and determine its future. Besides, we must be of sound mind to be able to create something that should be entitled to value. Improving human resources is a commitment to make human resources in order to foster infestations Traffic living resources optimally. Will not all the human resources quality improvement-oriented academic path for a particular society does not require academic competence, but they need the competence to work or create business field. Key words: competence, business field Abstrak Ada tiga unsur untuk peningkatan mutu sumber daya manusia. Ketiga hal ini mutlak di perlukan dalam rangka peningkatan kualitas hidup seseorang . Ketiga hal tersebut ialah pendidikan, kesehatan, ketrampilan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan merupakan faktor yang terpenting dan menentukan masa depan. Disamping itu kita harus sehat jasmani dan rohani sehingga mampu untuk menciptakan sesuatu yang menpunyai nilai guna . Peningkatan sumberdaya manusia merupakan komitmen untuk melakukan infestasi sumberdaya manusia guna menumbuhkan daya kemapuan hidup seoptimal mungkin. Akan tidak semua peningkatan mutu SDM berorentasi pada jalur akademik karena lapisan masyarakat tertentu tidak membutuhkan kompetensi akademik, tetapi mereka lebih membutuhkan kompetensi untuk berkerja atau menciptakan lapangan usaha . Kata kunci :kompetensi, lapangan usaha
1.PENDAHULUAN
Gula kelapa merupakan kebutuhan sehari-hari . sejak dari zaman dahulu hingga sekarang masyarakat sudah mengenal dan memanfatkam gula kelapa sebagai bahan campuran untuk berbagai keperluan sesuai kebutuhan bisanya diguanakan untuk campuran bumbu masak , membuat kue, atapun lainya. Gula kelapa disamping menpunyai rasa yang manis juga mempunyai warna kecoklatan. Gula kelapa banyak di jual di pasar, warung, atau kedai. Bahkan sudah merambah ke pasarpasar modern/ swalayan. Hal ini menunjukan seluruh lapaisan masarakat dapat memanfaatkan gula kelapa senbagai kebutuhan sehari-hari. Bayak masyarakat saat ini yang kurang nengetahui bahan baku pembuatan gula merah atau gula kelapa. Bahan baku pembatan gula kelapa ini adalah air nira kelapa. Selain di buat gula, air nira ini dapat jauga dibuat cuka, atau pun langsung di jual. Biasanya kita sebut sebagai legen atau tuak manis. Selain ini banyak masyarakat yang tidak mengetahui bahan baku pembuatan gula kelapa ini, namun ada seklompok masyarakat sudah turun temurun menggeluti usaha ini, baik sebagai usaha sampingan atau sumber mata pencahrian.
2. MEBUAT GULA KELAPA Gula kelapa di buat dari nira kelapa, sedangkan nira kelapa diambil dari bunga kelapa atau biasa di sebut manggar, dan manggar tersebut yang masih menguncup atau belum mekar . Nira kelapa ini tidak langsung keluar begitu saja tanpa ada prosesnya,akan tetapi kita membutuhkan waktu dan proses untuk mendapatkanya. Berikut ini cara mutuk mendapatkan nira kelapa melalui beberapa tahapan yang harus di lakukan : Yang pertama kali harus di lakukan ialah memilih manggar yang masih menguncup tidak terlalu tua tidak juga terlalu muda, karena bila terlalu tua nira yang keluar akan sedikit bila terlalu muda mudah kering. Yang kedua, lakukan pembelahan manggar dengan perlahan jangan sampai rusak manggar di dalamnya potonglah kulit kuar manggar(kuncung ), kemudian ikat manggar tersebut dengan tali biasanya mengunakan daun kelapa sebagai talinya. Yang ketiga, ialah memotong ujung manggar dan dilakaukan setap pagi dan sore terus menerus sampai air nira tersebut banyak yang keluar( membutuhkan 2-3 hari untuk mendapatkan air nira yang siap di beri bumbung )
Yang keempat, ialah pemasangan bumbung dari bambu besar berdimeter ±15-17 cm dan panjang 50 cm, biarkan sampai semalaman atau sebaliknya . Untuk setiap pengambilan nira, ujung manggar harus selalu di iris tipis, karena bila manggar tidak diris setiap penggambilan, manggar akan berhenti mengeluarkan nira. 2.1 Baha Baku Gula Kelapa Bahan baku yang di butuhkan untuk pembuatan gula kelapa ialah nira kelapa. 2.2 Peralatan Yang Di Gunakan Pealatan yang di gunakan ialah : Pisau atau parang yang tajam dan tidak berkarat untuk memotong /mengiris tipis manggar. Belanga besar dan pengaduknya untuk memasak nira pengaduk tersebut terbuat dari kayu dan berbentuk seperti dayung perahu. Kompor atau tungku untuk memasak nira . Baskom besar untuk menampung nira yang sudah di saring Saringan nira, bisanya saringan santan. Cetakan gula biasanya menggunakan potongan bambu atau tempurung kelapa biasa juga potongan pipa pralon kira-kira pangjangnya 7 cm.
2.3 Cara Membuat Cara pembuatanya tidaklah sulit hanya saja membutuhkan waktu yang cukup untuk mendapatkan gula kelapa yang baik. Cara membuatanya ialah: Sebelum kita memulai membuat gula kelapa , terlebih dahulu kita siapkan tungku perapian atau kompor . Letakan belanga diatasnya . Langakah selanjutnya tuangkan nira yang sudah besih dan tersaring secara perlahan kedalam belanga . Rebuslah air nira sampai air nira mendidih dan mengental. Nira yang sudah nengental bentuknya seperti bubur mendidih, hanya saja bubur berwana putih dan nira berwarna hitam kecoklatan. Aduk-aduklah nira yang sudah nengental tadi sampai siap di cetak. Setelah itu bubur gula atau nira siap di cetak. Sebelum di cetak terlebih dahulu siapkan cetakan untuk mencetak bubur nira . Setelah cetakan siap, tuangkanlah bubur nira tadi kedalam cetakan .
Tunggu sampai mengental dan dingin. Selesai gula kelapa sudah jadi dan siap di manfaatkan menurut kebutuhanya.
3. PEMASARAN Gula kelapa jika ingin di pasarkan, tentunya memerlukan pengemasan. Pengemasan gula kelapa ini pada umumnya masih memakai kemasan taradisional yaitu memakai daun kelapa yang sudah kering atau memakai daun pisang yang sudah kering. Hal ini di maksudkan agar aroma gula kelapa bercampur dengan aroma daun kering, sehingga gula kelapa yang di kemas dengan daun kering mempunyai arona yang khas. Namun, ada juga kemasan gula kelapa yang memakai kantung plastik yagn di tutup rapat. basanya pemasaran gula dengan kemasan ini adalah pasar modern atau swalayan . biasanya bentuk gula adalah bentuk bumbung bambu berbentuk silinder. 3.1PERKIRAAN BIAYA Pada umumnya masarakat penghasil atau pemprokduksi tidaklah membutuhkan biaya karena mereka pada umumnya mempunyai pohon kelapa sendiri dan mereka lebih banyak menggunakan kayu bakar. Di samping tidak memerlukan biaya untuk mendapatkanya juga bila membeli harganya sangat ekonomis. Mereka tinggal nenggambil di kebun atau di hutan sebagai bahan bakar. Akan tetapi mereka hanyalah membutuhkan biaya untuk membeli peralatan yang akan digunakan . 3.1.1
Untuk pemula memulai bisnis hal harus di beli ialah :
Modal awal yang harus di persiapkan = Rp 335.000 Sebagai rincian untuk membeli : -
Baskom besar (1) Belanga besar (1) Parang(1) Kompor miyak tanah
3.1.2
= Rp 30.000 = Rp 200.000 = Rp 25.000 = Rp 80.000
Kuntungan per hari :
-
Hasil gula 10 Kg/hari
= 10 Kg/hari
-
Keuntungan per hari
= Rp. 10.000 X 10Kg = Rp. 100.000/Hari
3.1.3 Keuntungan per bulan : -
Keuntungan per bulan (kotor)Rp. 100.000 X 30 Hari = Rp. 3.000.000/Bulan
-
Pengeluaran (minyak tanah)
-
Keuntungan per bulan (bersih) = Rp. 3000.000 - Rp. 10.000 = Rp.
= Rp. 100.000/Bulan
2900.000/Bulan
4. SETRATEGI PEMASARAN Bila produksi gula kelapa akan di pasarkan, ada kiat-kiat yang perlu diperhatikan dalam strategi pemasaranya , adapun setrateginya ialah :
Gula yang dihasilkan mempunyai mutu yang baik. Gula yang di produksi harus bersih. Tidakterdapat kotoran didalam hasil produksinya. Warna gula cerah dan tidak lembek. Kemasan rapih dan bersih , sehinga menrik minat pembeli. Ukuran cetakan harus di perhatiakan sebaiknya cetakan tidak terlalu besar dan terlalu kecil. Ukuran idealnya ialah tengah gula tidak melebihi 5,5 cm dan tebal 2 cm.
Dapat di jual di pasar-pasar tradisional, di toko-toko yang menjual kebutuhan sehari-hari, di warung-warung atau pun dapat di pasarkan di pasar swalayan.
Referensi : [1] Iriyanto, MM, 2009, “Dari Kepongpong Menjadi Kupu-Kupu”, Pustaka Pelajar,Yogyakarta [2] Radiono Soeratman,M, 2009. “ Seri Peluang Usaha” , Bentera Citra Prima ,Jakarta [3] Suyanto,M,2007.”revolusi setrategis”,PenerbitAndi,Yogyakarta