MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Nama NPM Jurusan Pembimbing
: Aan Andri Yana : 30411004 : Teknik Industri : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT
PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan Dunia Industri
Permasalahan Kualitas
Pengendalian kualitas
Aplikasi dan Alasan
Harapan
Tujuan Penulisan
Mengetahui proses produksi pada Door Line. Mengetahui kecacatan yang ada pada FR Door RH. Mempelajari cara pengendalian kualitas pada divisi Assembly dan mengidentifikasi penyebab terjadinya cacat dominan pada FR Door RH.
PENDAHULUAN Diagram Alir Proses Penelitian
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN LOKASI
Karawang International Industri City (KIIC), Telukjambe, Jawa Barat VISI
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia berharap unruk menjadi yang terdepan di dalam bidang manufaktur maupun distribusi sebagai upaya untuk menjadikan perusahaan otomotif berkelas internasional. MISI
Menjadi pemimpin dalam industri otomotif di Indonesia, selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, selalu memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial, meningkatkan kesejahteraan melalui pembinaan kepercayaan dengan karyawan, dealer, dan pemasok, memelihara kelangsungan lingkungan hidup dan keselamatan kerja serta menjungjung tinggi kemampuan individu tanpa mengesampingkan kerja sama tim.
HASIL DAN PEMBAHASAN Diagrm Alir Proses Produksi Divisi Assembly Pre Triming Door Line
Diagram Alir Pengendalian Kualitas Lini Inspeksi Akhir Instalasi Spec RH Pos 1/Insp 1
Triming 1
Quality Gate 1
Chassis Line
Triming 2
Instalasi Spec LH Pos 2/Insp 2
Instalasi Eksterior dan Interior Pos 3/Insp 3
Quality Gate 2
Penampilan dan Body Pos 4/Insp 4 Mezanin Line
Pre Final Line
Quality Gate 3
Repair Pos/Pos Perbaikan Pos 5/Insp 5
Pos Konfirmasi Perbaikan Pos 6/Insp 6
Final Line
To Final Test Final Inspection
DATA KECACATAN DAN DIAGRAM PARETO Jenis Cacat Dent/Ding Dirty Part Clip/Clamp Body Scratch Part Damage
Jumlah Cacat 49 42 35 30 12
Kumulatif
Persentase
Kumulatif
49 91 126 156 168
29.16666667% 25% 20.83333333% 17.85714286% 7.142857143%
29.16666667% 54.16666667% 75% 92.85714286% 100%
DIAGRAM SEBAB AKIBAT Lingkungan
Metode Pengaruh suara mesin skid board dan mesin berat lainnya Pembagian waktu kerja tidak sesuai
Pekerja kurang terampil Kebisingan
Kurangnya pentilasi udara Ada sebagian pekerja mengerjakan lebih dari 1 bagian
Manusia
Suhu panas
Kurang pelatihan Muncul rasa lelah Kurang konsentrasi
Cacat Dent/Ding
Material dibawah standar Kualitas bahan baku tidak sesuai standar yang ditetapin perusahaan
Material
Kurang perawatan Kurangnya pemeriksaan dari pihak pekerja
Mesin
KESIMPULAN
Produksi pada divisi Assembly terutama pada bagian Door Line memiliki 12 pos perakitan awal yaitu post – 00 yaitu Yosedome yang merupakan ruang kosong dalam artian tidak ada operator dalam Yosedome disini dikarenakan proses awal dan antrian pintu, tahap selanjutnya pada post – 01 perakitan Wire Door proses pemasangan kebel – kabel untuk kelistrikan pintu. Proses selanjutnya post – 02 yaitu proses Run Glass atau peroses pemasangan karet pada jendela mobil untuk penahan agar tidak goyah dan jalur kaca pada saat naik turun. Proses post – 03 yaitu pemasangan regulator, regulator digunakan untuk kelistrikan pada pintu agar aliran listrik pada pintu tetap stabil. Kembali lagi pintu memasuki ruangan yosedome pada post - 04 dikarenakan ruangan Yosedome di sini di gunakan sebagai perakitan lanjutan dari post – 03 pemasangan regulator yang belum selesai. Lanjut pada proses post – 05 proses WS Door atau di sebut weather strip yaitu proses pemesangan karet pada pintu yang diguakan sebagai Dummper atau peredam getaran dan suarapada saat menutup pintu. Proses selanjutnya pada post – 06 Glass Door proses pemasangan kaca pada pintu, proses post – 07 yaitu Butly Tape atau proses penutupan lubang kosong dengan menggunakan Tape. Proses berikutnya berlanjut pada post – 08 yaitu pemasangan Mirror Out atau kaca luar yang di artikan adalam proses pemasangan kaca spion pada pintu. Setelah keluar dari proses Mirror Out pintu masuk kembali pada ruangangan Yosedome pada post – 09 untuk selanjutnya memasuki Quality Gate atau gerbang kualitas pada post – 10 tahap ini adalah pengecekan kualitas pintu apakah masih ada komponen yang kurang. Masuk tahap berikutnya pos – 11 yaitu Post Repaire tahapan perbaikan jika pintu mengalami Trial. Tahap selanjutnya masuk ke post – 12 Door Trim yaitu pemasangan karpet pintu atau pemasangan penutup pada rangka pintu dalam. Setelah peroses selesai masuk ke tahap terakhir yaitu Yosedome, tahap ini ada tahap terakhir penyipanan pintu yang di masukan ke mesin Skid Board untuk selanjutnya di bawa kemabali oleh mobil mini atau Doly untuk ke proses Pre Final penggabungan antara body mobil dengan pintu.
KESIMPULAN Kecacatan pada FR Door RH yaitu ding (kecacatan dari suatu kegiatan perakitan penambahan part interior yang mengakibatakan benturan atau tekanan sehingga mengakibatkan penyok ke luar), dent (kecacatan dari suatu kegiatan perakitan penambahan part interior yang mengakibatakan benturan atau tekanan sehingga mengakibatkan penyok ke dalam), dirty part (kecacatan part yang kotor yang mengakibatkan kualitas part kurang baik), clip/clamp (kecacatan yang di akibatkan oleh operator yang lalai dalam menambahkan penjepit interior dalam), part damage (kecacatan part yang harus diganti dengan part lain). Jenis kecacatan yang sering ditemui yaitu ding/dent total kecacatan pada ding/dent mencapai 49 unit mobil dan total persenya 29,16666667% selama 8 hari pengamatan bulan Oktober 2014. Mengidentifikasi penyebab terjadinya cacat pada FR Door RH cacat tertinggi yaitu pada jenis cacat ding/dent (penyok kedalam/keluar). Terjadinya cacat tersebut dikarenakan berbagai macam faktor seperti manusia, mesin, material, metode dan lingkungan. Faktor utama yang mengakibatkan sering terjadinya cacat tersebut dikarenakan operator yang kurang terampil dalam mengunakan peralatan, terkadang salah dalam melakukan proses yang mengakibatkan penyok pada bagian komponen. Kurang konsentrasi dari operator juga sering mengakibatkan cacat penyok keluar/kedalam, kurang konsentrasi memegang alat sehingga membuat alat tersebut jatuh pada komponen pintu yang mengakibatkan cacat penyok keluar/kedalam.