PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERSALINAN DENGAN AUDIO VISUAL DAN LEMBAR BALIK TERHADAP KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DI KLINIK MARGO HUSODO GONDANG SRAGEN Megawati1), Wahyuningsih Safitri2), Rufaida Nur Fitriana3) 1) Mahasiswa Progam Studi S-1 Keperawatan Stikes Kusuma Husada Surakarta
ABSTRAK Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi seorang wanita yang sangat ditentukan oleh kesehatan jiwanya. Wanita lebih cepat beraksi terhadap setiap kondisi yang dihadapinya dibandingkan pria, oleh karena itu kematangan perkembangan emosional dan psikososial sangat diperlukan bagi wanita yang berkeinginan untuk mempunyai anak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian metode audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester III. Penelitian ini mengunakan metode pra experimental dengan rancangan Pretest-Posttest Static Group Comparasion design dengan jumlah sampel 30 respoden yang dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok diberi perlakuan dengan audio visual dan kelompok kontrol diberi pendidikan kesehatan dengan lembar balik, kemudian masing - masing kelompok diberi kuesioner dengan menggunakan kuesioner HRS-A (Hamillton Ratting Scale for Anxiety). Hasil penelitian ini menunjukan nilai p = 0,001 (<0,05) yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan audio visual dan lembar balik terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Kesimpulan dari penelitian ini pendidikan kesehatan dengan audio visual dan lembar balik dapat mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil trimester III. Berdasarkan hal tersebut pendidikan kesehatan tentang proses persalinan dengan audio visual dan lembar balik dapat diterapkan di Rumah Bersalin. Kata Kunci : Tingkat Kecemasan, Ibu hamil trimester III, Pendidikan kesehatan, Audio visual, Lembar balik
ABSTRACT Pregnancy is an important event for a woman, which is determined by her soul. A woman quickly reacts to every condition that she encounters than a man. Therefore, the maturity of emotional and psychological development is very much required by a woman who is willing to have a child. The objective of this research is to investigate the effect of audio visual and flipchart methods on the anxiety level of pregnant mothers in Trimester III. This research used the pre-experimental research method with the pretest-posttest static group comparasion design. The samples of the research consisted of3 0 respondents. They were divided into two groups. The first group was exposed to health education with the audio visual method, and the second was exposed to health education with the flipchart method. Each was then given questionnaire of HRS-A (Hamillton Ratting Scale for Anxiety). The result of the research shows that the value of p is 0.001 (<0.05) meaning that there is an effect of health education with the audio visual and flipchart methods on the anxiety level of pregnant mothers in Trimester III. Thus, it can be concluded that theaudio visual and flipchart methods can influence the anxiety level of pregnant mothers in Trimester III.
1
Keywords: Anxiety level, pregnant mothers in Trimester III, health education, audio visual, and flipchart
PENDAHULUAN Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi seorang wanita yang sangat ditentukan oleh kesehatan jiwanya. Wanita lebih cepat beraksi terhadap setiap kondisi yang dihadapinya dibandingkan pria,oleh karena itu kematangan perkembangan emosional dan psikososial sangat diperlukan bagi wanita yang berkeinginan untuk mempunyai anak (Reka 2010). Kehamilan trimester ketiga adalah trimester terakhir pada kehamilan, dimulai dari minggu ke-28 sampai minggu ke-40. Periode ini adalah fase yang penting untuk pertambahan berat bayi, juga periode dimana masalah obstetrik dan medis dapat berkembang ( Destaria 2011 ). Beberapa masalah obstetrik yang dapat terjadi antara lain perdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta previa, solusio plasenta, prematuritas, pertumbuhan janin terhambat dan kehamilan serotinus ( Bobak 2005 ) . Ibu hamil yang sehat jasmani dan rokhani, tanpa ada gangguan apapun diharapkan akan memiliki bayi yang sehat (Solihah 2006). Masalah yang sering terjadi pada kehamilan trimester 3 antara lain cemas, yaitu kondisi emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai oleh perasaan-perasaan subyektif seperti ketegangan, ketakutan, kekhawatiran dan juga ditandai dengan aktifnya sistem syaraf pusat. Hal ini terjadi karena kecemasan memicu produksi Cortiotrophin Releasing Hormone (CRH) yaitu hormon yang membuat detak jantung
ibu menjadi cepat sehingga ibu dapat melahirkan bayi prematur atau lebih kecil dari bayi normal lainnya bahkan mengalami keguguran (Arief 2008). Ibu hamil yang sering kali merasa khawatir bahkan stres memiliki kecenderungan untuk melahirkan bayi prematur ( Bobak 2005 ). Penelitian dengan judul kecemasan pada ibu hamil primigravida trimester pertama di dapatkan data bahwa faktor-faktor penyebab kecemasan adalah nyeri, keadaan fisik ibu, riwayat pemeriksaan kehamilan (riwayat ANC), kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan, dukungan dari lingkungan sosial (suami/keluarga dan teman) serta latar belakang psikososial lain dari wanita yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan, sosial ekonomi (Yudha et all 2010). Penelitian lain yang berkaitan dengan kecemasan di klinik Hj. Hadijah dengan judul kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan setelah menonton video proses persalinan normal di dapatkan hasil bahwa 46% ibu hamil mengalami kecemasan ringan, 50% mengalami kecemasan sedang, dan 4% mengalami kecemasan berat. Kecemasan yang dialami oleh ibu hamil tersebut disebabkan karena persepsi ibu yang kurang tepat mengenai proses persalinan dipersepsikan sebagai proses yang menakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Hal ini membuat ibu hamil merasakan kecemasan yang
2
hebat menjelang kelahiran bayinya (lmiasih dan Susanti 2010). Penelitian lain dengan judul perbedaan pengaruh kesehatan gigi dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi pada anak di SD Negeri 2 Sambi kecamatan Sambi Boyolali didapatkan hasil bahwa pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah dengan lembar balik dan metode demonstrasi dengan alat peraga gigi terbukti memiliki perbedaan, dimana pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah dengan lembar balik lebih efektif dibandingkan metode demonstrasi alat peraga gigi ( Hastuti dan Adriyani 2010 ). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Klinik Margo Husodo didapatkan data bahwa ibu hamil yang trimester 3 pada bulan Oktober sampai Desember 2013 sebanyak 32 orang. Hasil wawancara dengan ibu hamil menyatakan bahwa ibu hamil mengalami kecemasan menjelang persalinan karena kurang pengetahuan ibu pada proses persalinan yang sama sekali belum pernah dialami, takut akan proses pembedahan, faktor biaya yang mahal,nyeri,perubahan keadaan fisik, usia serta faktor lingkungan dan pendidikan. Berdasarkan fenomena yang terjadi di Klinik Margo Husodo Gondang Sragen menunjukan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang proses persalinan kurang baik. Oleh karena itu, rumusan penelitian ini adalah adakah pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil trimester 3 di Klinik Margo Husodo Gondang Sragen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian metode audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan pada ibu hamil trimester 3 di Klinik Margo Husodo Gondang Sragen. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan rancangan Pra experimental pretest-posttest static group comparation design yang bertujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok subjek yang mendapat perlakuan, kemudian dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak mendapat perlakuan (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Margo Husodo Gondang Sragen pada bulan November 2013 Juni 2014. Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami kecemasan menjelang persalinan. Jumlah responden sebanyak 30 ibu hamil yang diambil secara purposive sampling dengan kriteria inklusi yaitu ibu hamil yang mengalami kecemasan menjelang proses persalinan. Responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan yang diberi pendidikan kesehatan dengan audio visual dan kelompok kontrol diberi pendidikan kesehatan dengan lembar balik. Pengambilan data dilakukan mengunakan kuesioner Hamillton Ratting scale for anxiety (HRSA) Hasil dari tabulasi sesuai dengan analisa statistik. Hipotesis dalam penelitian ini adalah H0 tidak ada pengaruh antara pendidikan kesehatn tentang persalinan dengan audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil trimester 3. Ha ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio
3
visual dan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil trimester 3. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan uji Mann Withney yang digunakan untuk mengetahui adakah perbedaan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual dan lembar balik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terhadap kecemasan ibu hamil trimester 3. Uji Wilcoxon signed rank test digunakan untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual dan lembar balik pada masing kedua kelompok yaitu perlakuan dan kontrol, nilai signifikansi dianggap bermakna apabila p <0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik Responden Menurut Usia ( n = 30 ) Usia
20 – 25
Kelompok Kelompok Perlakuan Kontrol Jumlah Persentase Jumlah Persentase (n) (%) (n) (%) 4 26.7 2 13.3
26 – 30
7
46.7
6
40.0
31 – 35
4
26.7
7
46.7
Jumlah
15
100
15
100
Hasil analisis pada Tabel 1. diatas dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual mayoritas berusia 26-30 tahun yaitu sebanyak 7 responden (46,7%). Pada kelompok kontrol yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik. Mayoritas responden berusia 31-35 tahun yaitu sebanyak 7 responden (46,7%). Rata rata usia pada
responden yang ada membuktikan bahwa individu pada usia menengah akan lebih banyak menggunakan waktunya untuk membaca (Desmita dikutip dalam Setiawan, 2008) Tabel 2. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan ( n = 30 ) Pendidikan
SD SMP
Kelompok Perlakuan Jumlah Persentase (n) (%) 0 0 10
66.7
SMA
5
Jumlah
15
Kelompok Kontrol Jumlah Persentase (n) (%) 4 26.7 8
53.3
33.3
3
20.0
100
15
100
Hasil analisis pada Tabel 2 diketahui bahwa karakteristik responden menurut pendidikannya untuk kelompok perlakuan yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual, mayoritas responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 10 responden (66,7%). Pada kelompok kontrol yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik, mayoritas responden berpendidikan SMP yaitu sebanyak 8 responden (53,3%). Dilihat dari level pendidikan, pendidikan SMP bukan termasuk katagori pendidikan yang sangat rendah tetapi menengah pertama, hal ini kemungkinan disebabkan oleh ibu pada level pendidikan ini lebih cepat tanggap dan memilih untuk mencari pertolongan kefasilitas kesehatan yang lebih lengkap dibandingkan dengan ibu dengan tingkat pendidikan rendah (Fidianty 2010). Tabel 3 Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan ( n = 30 ).
4
Kelompok Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Wiraswas ta Swasta Jumlah
Kelompok
Perlakuan Kontrol Jumlah Persentas Jumlah Persentase (n) e (%) (n) (%) 8
53.3
11
73.3
4
26.7
4
26.7
3 15
20.0 100
0 15
0 100
Hasil analisis pada Tabel 3 diketahui karakteristik responden menurut pekerjaannya untuk kelompok perlakuan yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual, mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 8 responden (53,3%). Pada kelompok kontrol yang diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik, mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 11 orang (73,3%). 2. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Klinik Margo Husodo Gondang Sebelum dan Setelah Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Persalinan Dengan Audio Visual.
Setelah dilakukan pendididikan kesehatan dengan audio visual mayoritas responden tidak mengalami kecemasan yaitu sebanyak 10 responden (66,7%). Hal ini menunjukan bahwa kecemasan yang dialami oleh ibu hamil trimester III dikarenakan persepsi ibu yang kurang tepat mengenai proses persalinan. Persalinan dipersepsikan sebagai proses yang menakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Hal ini membuat ibu hamil merasakan kecemasan yang hebat menjelang kelahiran bayinya (lmiasih & Susanti 2010). Sesuai dengan metode Dick-Read untuk mengganti rasa cemas dan takut tentang hal yang tidak diketahui melalui pemahaman dan keyakinan, salah satunya dengan pemberian informasi tentang persalinan dan melahirkan. (Cut Arafah, 2011) 3. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di Klinik Margo Husodo Gondang Sebelum dan Setelah Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Persalinan Dengan Lembar Balik.
Perlakuan Pretest
Tingkat Kecemasan
Tidak Ada Cemas Cemas Ringan Cemas Sedang Cemas Berat Cemas Berat Sekali Jumlah
Tingkat Kecemasan
Posttest
(n)
(%)
(n)
(%)
0 0 4
0 0 26,7
10 5 0
66,7 33,3 0
11 0
73.3 0
0 0
0 0
15
100
15
100
Hasil analisis pada Tabel 4. diketahui bahwa responden sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual mayoritas responden mempunyai tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 11 responden (73,3%).
Tidak Ada Cemas Cemas Ringan Cemas Sedang Cemas Berat Cemas Berat Sekali Jumlah
Kontrol Pretest
Posttest (n) (%)
(n)
(%)
0 0 5
0 0 33,3
2 10 0
13,3 86,7 0
10 0
66,7 0
0 0
0 0
15
100
15
10 0
Hasil analisis pada Tabel 5 diketahui bahwa responden sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik mayoritas responden mempunyai tingkat kecemasan berat yaitu sebanyak 10 responden (66,7%).
5
Setelah dilakukan pendididikan kesehatan dengan lembar balik mayoritas responden mengalami cemas ringan yaitu sebanyak 10 responden (86,7%). Trimester ketiga dimana tingkat kecemasan seorang ibu hamil akan semakin meningkat sampai persalinan tiba. Nyeri selama persalinan juga merupakan salah satu faktor yang ditakuti oleh ibu hamil sehingga menyebabkan kecemasan saat menjelang persalinan (Bobak, Lowdermilk, & Jensen 2005). Seorang ibu telah mendapat informasi atau mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya, cenderung akan mengurangi rasa cemas yang dialaminya (Aprilia 2010). 4. Perbedaan Sebelum Pendidikan Kesehatan Tentang Proses Persalinan. p value Perlakuan Kontrol
0,624
Hasil analisis Tabel 6 dapat diketahui p value pre-test kedua kelompok adalah 0,624 sehingga nilai p value lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa nilai pre-test pendidikan kesehatan tentang proses persalinan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan. Hal ini sesuai dengan penelitian lain dimana tingkat kecemasan ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan dikarenakan persepsi ibu yang kurang tepat mengenai proses persalinan. Persalinan dipersepsikan sebagai proses yang menakutkan dan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Hal ini membuat ibu hamil merasakan kecemasan yang hebat
menjelang kelahiran bayinya (lmiasih & Susanti 2010) 5. Perbedaan Setelah Pendidikan Kesehatan Tentang Proses Persalinan. p value Perlakuan Kontrol
0,006
Hasil analisis pada Tabel 7 dapat diketahui bahwa p value pada kedua kelompok adalah 0,006 dimana nilai p value yang didapat dari perhitungan kurang dari 0,05 yang menunjukkan bahwa nilai p value post-test pendidikan kesehatan tentang proses persalinan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ada perbedaan. Hal ini sesuai dengan metode Dick-Read untuk mengganti rasa cemas dan takut tentang hal yang tidak diketahui melalui pemahaman dan keyakinan, salah satunya dengan pemberian informasi tentang persalinan dan melahirkan. Seorang ibu telah mendapat informasi atau mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya, cenderung akan mengurangi rasa cemas yang dialaminya (Aprilia 2010) 6. Pengaruh Sebelum dan Sesudah Pendidikan Kesehatan Tentang Proses Persalinan dengan Audio Visual Pada Kelompok Perlakuan Variabel
p value
Sebelum Audio Visual Sesudah Audio Visual
0,001
Hasil analisis pada Tabel 8 dapat diketahui bahwa p value pada kelompok perlakuan sebesar 0,001, dimana nilai p value < 0,05 sehingga
6
H0 ditolak artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual terhadap kecemasan ibu hamil trimester III. 7. Pengaruh Sebelum dan Sesudah Pendidikan Kesehatan Tentang Proses Persalinan dengan Lembar Balik Pada Kelompok Kontrol Variabel
p value
Sebelum Lembar Balik Sesudah Lembar Balik
0,001
Hasil analisis pada Tabel 9 dapat diketahui bahwa p value pada kelompok kontrol sebesar 0,001, dimana nilai p value < 0,05 sehingga H0 ditolak artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil trimester III. Hasil penelitian untuk pengaruh pendidikan kesehatan sebelum dan sesudah antara audio visual dan lembar balik juga didapatkan hasil 0,001 dimana nilai p value kurang dari 0,05 yang artinya menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan tentang persalinan dengan audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil trimester III, sehingga pendidikan kesehatan dalam penelitian ini mempengaruhi kecemasan ibu hamil. Pendidikan kesehatan secara konseptual merupakan upaya untuk mempengaruhi dan mengajak seseorang bahkan masyarakat agar melakukan perilaku hidup sehat (Adnani 2011). Hal tersebut sesuai penelitian yang dilakukan Arafah (2011) bahwa audio visual dapat tingkat mempengaruhi kecemasan
secara signifikan dengan p value 0,020 KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian in adalah ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang prosese persalinan dengan audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil trimester 3 di Klinik Margo Husodo Gondang Sragen antara lain : 1. Tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan antara kelompok audio visual dan lembar balik. 2.Terdapat perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang persalinan antara kelompok audio visual dan lembar balik. 3. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan audio visual dan lembar balik terhadap kecemasan ibu hamil trimester III dengan nilai p value 0,001. SARAN 1. Bagi Pelayanan Keperawatan Dapat menambah wawasan perawat tentang pentingnya mengetahui kecemasan pada ibu hamil trimester 3, serta memberikan pengetahuan dan dapat diaplikasikan dalam praktik layanan keperawatan kepada ibu hamil yang akan menjalani persalinan agar tidak mengalami kecemasan seperti diberikan pendididikan kesehatan dengan audio visual dan lembar balik. 2. Bagi ibu hamil Ibu hamil dapat memahami dan mengerti mengenai kecemasan yang
7
3.
4.
dialami sehingga Informasi yang didapat membantu ibu hamil agar lebih siap menghadapi persalinan, serta mengganti rasa cemas dengan membaca buku - buku proses persalinan atau mencari video di internet. Bagi Pendidikan a. Dapat dijadikan kepustakaan mengenai pengaruh pendidikan kesehatan audio visual dan lembar balik terhadap penurunan kecemasan. b. Dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya untuk menurunkan tingkat kecemasan ibu hamil dengan memberikan video proses persalinan dengan ditambah lagu atau musik agar lebih menarik lagi. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini sebagai wahana menimba pengalaman meneliti dan sebagai pemikiran awal guna melakukan penelitian lanjutan seperti menambah proses video persalinan dan ditambahi gambargambar yang lebih menarik sehingga menambah minat ibu hamil untuk melihatnya .
8
DAFTAR PUSTAKA Aprilia, Y. 2011. Mari Mempelajari Proses Persalinan. Diunduh pada tanggal 21 November 2013 dari website : http://bidankita.com Bobak, IM , et all, 2005 , Buku Ajar Keperawatan Maternitas ( Maternity Nursing ), EGC , Jakarta. Rahmy Cut. 2003. Hubungan tingkat kecemasan dengan kelancaran proses persalinan ibu hamil primigravida di RS ibu dan anak Banda Aceh 2013, KTI, D-3 Kebidanan Stikes U’Budiyah Banda Aceh. Destaria, Selvi. 2011. Perbandingan Luaran Maternal dan Perinatal Kehamilan Trimester ke-3 antara Usia Muda dan Usia Reproduksi Sehat. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. Diunduh pada tanggal 26/11/2013 http:// eprints.undip.ac.id/37249/1/ Selvi_Destaria.pdf. Hati , PS, Fikri,NT & Yudha Bp 2009. Kecemasan Ibu ibu hamil Primigravida trimester pertama .jurnal psikologi. , Universitas Putra Indonesia Padang. Diunduh pada tanggal21/11/2013http://www .upiyptk.ac.id/ejournal/file/Fak.Ps i.%20 Puspita %20 Suci%20 Hati.%2009101157510123. pdf. Ilmiasih, R, & Susanti, H. 2010. Pengaruh Tehnik Hypnobirthing TerhadapTingkat Kecemasan Ibu Hamil Pada Masa
Persiapan Menghadapi Persalinan. Malang: Universitas Muhamadiyah Malang, Malang. Hastuti, S dan Andriyani, A. 2010. Perbedaan Pengaruh Pendidikan Kesehatan Gigi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Pada Anak di SD Negeri 2 Sambi Kabupaten Boyolali, Jurnal, Stikes Aisyiyah, Surakarta. Diunduh pada tanggal 07/01/2014 http://www.jurnal.stikesaisyiyah.ac.id/index
9