PENGALAMAN PASIEN DENGAN SERANGAN ASMA DI IGD RSUD KARANGANYAR
Kurniawan Adi Utomo1) , Wahyuningsih Safitri2), Wahyu Rima Agustin3) 1)
Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta 2)
Program Studi S-1 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
3)
Program Studi S-1 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta
ABSTRAK Asma merupakan penyakit yang terjadi di saluran nafas karena hiperaktifitas rangsangan tertentu dan dapat mempengaruhi orang-orang dari semua usia serta dapat mempengaruhi psikologis serta sosial yang termasuk domain dari kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman pasien dengan serangan asma di IGD RSUD Karanganyar. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenology. teknik analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode Collaizi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria partisipan pasien yang pernah mengalami serangan asma pertama atau kedua kali, pasien yang baru pertama kali dirawat inap di rumah sakit, pasien dalam kondisi sadar dan keadaan umum baik, pasien yang bersedia menjadi responden. Sampel dihentikan setelah data tersaturasi dengan jumlah partisipan sebanyak 3 partisipan. Hasil penelitian didapatkan 10 tema 1) pengertian asma 2) tanda dan gejala asma 3) penyebab penyakit asma 4) managemen relaksasi 5) upaya menanggulangi kejadian asma ulang 6) respon fisik 7) respon psikologis 8) bantuan memperlancar pernapasan 9) upaya pencegahan asma ulang 10) upaya penanganan medis. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu bahwa pengalaman pasien dengan serangan asma adalah dengan cara mencari bantuan medis, melakukan managemen relaksasi agar keluhan asmanya berkurang, serta mencegah agar asmanya tidak kambuh lagi. Kata Kunci : Asma, pengalaman, penatalaksanaan asma Daftar pustaka : 57 (2005-2014)
1
Patient’s Experiences with Asthma Attack At the Emergency Installation of Local General Hospital of Karanganyar ABSTRACT Asthma is a disease which happens in a respiratory system due to stimulation hyperactivity. It can influence people at all ages, psychological and social aspects included in the life quality domain. The objective of this research is to investigate the patients’ experiences with asthma attack at the Emergency Installation of Local General Hospital of Karanganyar. This research used the phenomenological qualitative research. The data were analyzed by using the Colaizzi’s method. The samples of research were taken by using the purposive sampling technique. They were 3 patients who had the 1st or 2nd asthma attacks, newly hospitalized patients, conscious and healthy patients, and patients available to be respondents. The result of this research shows that there were ten themes, namely: (1) definition of asthma; (2) asthma symptom; (3) causes of asthma; (4) relaxation management; (5) effort of handling the asthma recurrence; (6) physical response; (7) psychological response; (8) treatment to facilitate breathing; (9) how to prevent asthma; and 10) medical treatment. Thus, the patients’ experiences to handle the asthma attack are seeking medical treatment, conducting relaxation management to decrease the complaints of asthma, and preventing the asthma from recurrence. Keywords: Asthma, experiences, asthma management References: 57 (2005-2014) 1. PENDAHULUAN Asma merupakan penyakit yang
Serikat mencapai 9,4% (National Center for
terjadi di saluran nafas karena hiperaktifitas
Health Statistics, 2010). Angka kejadian
rangsangan
asma di Indonesia sebesar
tertentu
dan
dapat
12,5 juta dan
mempengaruhi orang-orang dari semua usia
95% diantaranya adalah pasien asma tak
serta dapat mempengaruhi psikologis serta
terkontrol (Widodo, 2009).
sosial yang termasuk domain dari kualitas hidup. (Wong, 2008).
Menurut penelitian riset kesehatan dasar (Riskesda) tahun 2013 prevalensi
World Health Organization (WHO)
asma di Jawa Tengah mencapai 4,3 % dari
memperkirakan 235 juta penduduk dunia
total penduduk Jawa Tengah. Penyakit asma
menderita asma dan jumlahnya diperkirakan
dapat
akan
produktivitas hidup masyarakat Indonesia.
terus
bertambah
(WHO,
2013).
Prevalensi asma pada anak di Amerika
mempengaruhi
kualitas
dan
(Riskesda, 2013). Berdasarkan penelitiannya
2
tentang pasien asma di Surakarta berjumlah
penelitian ini ialah wawancara mendalam
2.126 kasus dari berbagai pasien di rumah
dan analisis data yang digunakan ialah
sakit Surakarta baik negeri ataupun swasta
analisis Colaizzi.
(Handayani, 2008). Persepsi pasien asma merupakan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengalaman tentang penyakit asma yang dideritanya,
peristiwa
memungkinkan
yang
serangan
asma
dapat dan
Penelitian ini menghasilkan 10 tema yaitu : 1) Pengertian Asma
hubungannya dengan kemampuan pasien
Hasil penelitian menunjukkuan
asma dalam mengelola kondisi sakitnya.
bahwa
Asma perlu mendapat perhatian karena
gangguan
penyakit
mengungkapkan bahwa pengertian asma
asma
produktivitas
dan
dapat
menurunkan
meningkatkan
beban
ialah
pengertian
asma
merupakan
pernapasan.
gangguan
Partisipan
pernapasan
ekonomi. Pengetahuan tentang penyakit
diakibatkan
asma perlu diketahui masyarakat umum,
mengakibatkan sesak napas.
sehingga
ikut
membantu
untuk
oleh
yang
debu-debu
dan
Asma merupakan suatu penyakit
meminimalisasi faktor pencetus asma bagi
gangguan
jalan
nafas
obstruktif
penderitanya (Hudoyo, 2008). Pengetahuan
intermiten
yang
bersifat
reversible,
atau kognitif merupakan domain yang
ditandai
sangat penting untuk terbentuknya tindakan
bronkospasme,
seseorang. (Notoatmojdo, 2012).
trakea dan bronkus terhadap berbagai
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui
pengalaman
pasien
dengan
serangan asma di IGD RSUD Karanganyar.
dengan
rangsangan penyempitan
Penelitian pendekatan
ini
kualitatif
dengan
desain
fenomenologi. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 13 Pebruari - 20 Mei 2015 di Ruang IGD RSUD Karanganyar. Peneliti menggunakan
3
partisipan.
Teknik
pengumpulan data yang digunakan pada
jalan
respon
menyebabkan nafas
(Prasetyo,
2010). Menurut Ngastiah (2005), asma
kronis menggunakan
periode
peningkatan
yang
merupakan 2. METODE PENELITIAN
adanya
suatu
yang
kondisi
ditandai
paru-paru
dengan
sulit
bernapas. Terjadi saat saluran pernapasan memberikan respon yang berlebih dengan cara
menyempit
jika
mengalami
rangsangan atau gangguan. 2) Tanda dan Gejala Asma Hasil
penelitian
menyatakan
bahwa tanda dan gejala asma meliputi bernapas
susah,
sesak
napas,
dan
3
tertindih, dalam penelitian ini partisipan
karena debu-debu, polusi udara dan
mengungkapkan bahwa tanda dan gejala
penyakit keturunan.
asma yaitu bernapas susah, sesak napas,
Berdasarkan keputusan menteri
dan seperti ada yang menindih sehingga
negara dan lingkungan hidup RI. No.
susah untuk bernapas.
KEP-03/MENKLH/1991
Gejala yang umum terjadi adalah
bahwa
pencemaran
menyebutkan udara
adalah
whezzing (mengi), sulit bernapas, dada
masuknya atau dimasukkannya mahkluk
sesak dan batuk, biasanya terjadi pada
hidup, zat, energi dan/atau komponen
malam hari dan menjelang pagi, yang
lain ke udara oleh kegiatan manusia atau
merupakan tipe dari asma. Serangan
proses alam, sehingga kualitas udara
asma biasanya hanya terjadi dalam
turun sampai ke tingkat tertentu yang
beberapa menit sampai beberapa jam.
menyebabkan udara menjadi kurang atau
Pada saat tidak terjadi serangan, fungsi
tidak
paru pasien tampak normal (Lewis, et al
peruntukannya.
dapat
berfungsi
lagi
sesuai
2007). Menurut Kowalac (2011), tanda
Penyebab dan pemicu penyakit
gejala asma antara lain suara nafas
asma antara lain debu rumah dengan
mengi (wheezing), batuk-batuk dengan
tungaunya, bulu binatang, asap rokok,
sputum, kesulitan bernapas, dada seperti
asap obat nyamuk, dan lain-lain.Penyakit
tertekan,
yang
ini merupakan penyakit keturunan. Bila
banyak, denyut nadi cepat. Menurut
salah satu atau kedua orang tua, kakek
Plottel (2012) manifestasi klinis asma
atau nenek anak menderita penyakit asma
bronkhial yaitu batuk, bising mengi
maka bisa diturunkan ke anak (Elizabeth
(wheezing), napas pendek, dada terasa
ari, 2012).
terikat
pengeluaran
atau
pernapasan
keringat
sesak
napas
(dipsneu),
yang
tidak
nyaman,
peningkatan produksi mucus.
4) Managemen Relaksasi Hasil
penelitian
mengatakan
bahwa managemen relaksasi merupakan
3) Penyebab Penyakit Asma
mencari posisi yang nyaman untuk
Hasil penelitian bahwa penyebab
bernapas. Dalam penelitian partisipan
asma meliputi faktor polutan meliputi
mengatakan bahwa managemen relaksasi
polusi udara dan debu-debu dan dari
yaitu mencari posisi senyaman mungkin
faktor
agar dapat bernapas dengan lancar.
genetik
meliputi
keturunan
keluarga,
penelitian
pasien
penyakit
dalam
kasus
penderita
asma
mengatakan bahwa penyebab asma itu
Menurut
Riskha
(2012),
mendefinisikan manajemen sebagai suatu keterampilan
yang
memungkinkan
4
seseorang
untuk
mengantisipasi,
jamur, polusi udara. Obat aspirin dan anti
mencegah, mengelola dan memulihkan
inflamasi non steroid dapat menjadi
diri dari yang dirasakan karena adanya
faktor pencetus asma. Olah raga dan
ketidakmampuan dalam coping yang
peningkatan aktivitas secara bertahap
dilakukan.
dapat
Pemberian posisi semi fowler
mengurangi
Psikoterapi
dan
gejala
asma.
fisioterapi
perlu
pada pasien asma telah dilakukan sebagai
diberikan pada penderita asma (Surjanto,
salah
2009).
satu
cara
untuk
membantu
mengurangi sesak napas. Keefektifan dari
6) Respon Fisik
tindakan tersebut dapat dilihat dari
Hasil penelitian mengungkapkan
Respiratory Rates yang menunjukkan
bahwa
angka normal yaitu 16-24x per menit
penderita asma meliputi capek, lelah,
pada usia dewasa (Ruth, 2007).
pingsan, lemas, dan dada sesak. Dari
5) Upaya Menanggulangi Kejadian Asma Ulang
respon
fisik
yang
dialami
hasil enelitian partisipan mengatakan bahwa respon yang dialami pada tubuh
Hasil
penelitian
mengatakan
yaitu langsung lelah, badan terasas mau
bahwa upaya menanggulangi kejadian
pingsan,ditubuh terasa lemes dan didada
asma ulang yaitu dengan cara meminta
tersa sesak.
pertolongan dan meminum obat. Dalam
Tanda
gejala
asma
ditandai
penelitian partisipan mengtakan bahwa
dengan adanya bentuk respon fisik antara
untuk
asma
lain perubahan dalam napas, bersin-
ulang dengan cara memanggil saudara
bersin, kelelahan fisik, sering merasa
yang ada dirumah untuk menemani dan
capek jika melakukan aktivitas berat,
untuk mengantar ke rumah sakit atau
susah tidur dan sesak di dada. Dampak
dokter yang bisa membantu dan langsung
fisik
meminum obat jika terasa sesak.
individu yang mengalami asma seperti
menanggulang
kejadian
yang
cenderung
dialami
oleh
Dalam penanganan pasien asma
kesulitan bernafas, bunyi nafas mengikik
penting diberikan penjelasan tentang cara
dan terengah-engah, mudah merasa lelah,
penggunaan obat yang benar, pengenalan
kesulitan berbicara ketika serangan asma
dan pengontrolan faktor alergi. Faktor
kambuh, dan kesulitan tidur. Berbagai
alergi banyak ditemukan dalam rumah
dampak fisik yang dialami individu yang
seperti tungau debu rumah, alergen dari
mengalami
hewan, jamur, dan alergen diluar rumah
menimbulkan perubahan pada bentuk
seperti zat yang berasal dari tepung sari,
fisik
asma
seperti
juga
terbentuk
cenderung
lingkaran
5
mengelilingi
mata,
ukuran
hidung
Oksigen merupakan gas yang
bertambah kecil, bahu terlihat meninggi,
tidak berwarna dan tidak berbau yang
dan gigi bagian atas terlihat menonjol
sangat
(Cutetomatto, 2012).
metabolism
7) Respon Psikologis Hasil
dibutuhkan
dalam
sel,
proses
sebagai
hasilnya
terbentuklah karbondioksida, energi dan mengatakan
air (Rosi aditiyana 2012). Terapi oksigen
bahwa respon psikologis yang dialami
adalah terapi pemberian oksigen dengan
penderita asma yaitu meliputi sedih, tidak
konsentrasi yang lebih tinggi dari yang
khawatir, berfikir positif dan senang.
ditentukan dalam atmosfer lingkungan
Dari
yang
hasil
penelitian
penelitian
diungkapkan
bertujuan
untuk
memberikan
partisipan bahwa respon psikologis yang
transpor oksigen yang adekuat dalam
dialami meliputi perasaan yang sedih
darah
kenapa bisa sakit seperti ini, sudah tidak
bernapan dan mengurangi stress pada
khawatir lagi karena sudah mendapatkan
miokardium (Harahap, 2006).
pertolongan, jangan berfikir yang neko-
9) Upaya Pencegahan Asma Ulang
neko mas positif saja yang dipikirkan dan rasanya
senang
mas
karena
sudah
mendapatkan pertolongan.
laku
Hasil
atau
sikap
terhadap rangsangan masalah tertentu
individu
penelitian
upaya
partisipan
mengatakan bahwa untuk mencegah
mengurangi aktifitas yang berat berat serta dengan cara menghindari faktor penyebab terjadinya asma.
yang berkaitan dengan keadaan jiwa seorang
menurunkan
asma kembali terulang yaitu dengan cara
Respon psikologis merupakan tanggapan,tingkah
sambil
(Sarafino,
Menghindari
faktor
pencetus
2006).
perlu dilakukan untuk mengidentifikasi
Menurut kubler-ross (Moyle & Hogan,
pencetus serangan asma yang ada pada
2006), respon psikologis merupakan
lingkungannya,
diajarkan
perasaan tidak percaya, syok, biasanya
menghindari
mengurangi
ditandai dengan menangis, gelisah, sedih,
pencetus, termasuk intake cairan yang
khawatir dan pucat.
cukup bagi penderita asma (Prasetyo,
8) Bantuan Memperlancar Pernapasan Hasil mengatakan
penelitian bahwa
partisipan bantuan
2010).
dan
Menghindari
faktor
cara faktor
resiko
merupakan hal yang paling mungkin dilakukan
penderita
asma
dalam
gejala
asma
adalah
memperlancar pernapsan yaitu pemberian
mengurangi
oksigen di rumah sakit sehingga tidak
menhindari faktor pencetus yang dapat
sesak lagi untuk bernapas.
meningkatkan gejala asma. Faktor resiko
6
ini dapat berupa makanan, obat-obatan, polusi, dan sebagainya (GINA, 2011). 10) Upaya Penanganan Medis Hasil
3. Respon fisik partisipan pada saat terjadi serangan asma yang dialami partisipan yaitu respon fisik yang
penelitian
partisipan
mengatakan bahwa untuk penanganan
meliputi capek, lelah, pingsan, lemas dan dada sesak.
medis yaitu meminta batuan medis saat
4. Respon psikologis partisipan pada
serangan dengan cara meminta saudara
saat terjadi serangan asma yang
untuk mengantar ke rumah sakit atau
dialami partisipan yaitu respon
dokter yang bisa membantu.
psikologis meliputi sedih, tidak
Menurut Azwar (2011), kualitas pelayanan
merupakan
suatu
bentuk
penilaian konsumen (pasien) terhadap
khawatir,
berfikir
5. Harapan
penderita
diantaranya
tingkat layanan yang diharapkan. Mutu
bantuan
pelayanan
pernapasan,
yang diberikan
dan
senang.
tingkat pelayanan yang diterima dengan
kesehatan
positif
yaitu untuk upaya
asma
mendapatkan memperlancar pencegahan
menunjuk pada tingkat kesempurnaan
asma ulang dan upaya penanganan
pelayanan kesehatan dalam memenuhi
medis
kebutuhan dan tuntutan setiap pasien, makin sempurna kebutuhan dan tuntutan
b. Saran 1. Bagi Rumah Sakit
setiap pasien, makin baik pula mutu
Diharapkan tenaga medis lebih
pelayanan kesehatan.
cepat
dalam
melakukan
penangangan pada pasien dengan serangan asma.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
2. Bagi Institusi Pendidikan
a. Kesimpulan 1. Pengetahuan tentang asma yang
Sebagai masukan bagi Institusi
diketahui partisipan yaitu gangguan
Prodi
pernapasan, tanda dan gejala asma
Kusuma Husada Surakarta dalam
dan penyebab penyakit asma.
memberikan ilmu terkait kegawat
2. Tindakan
awal
saat
terjadi
serangan asma yang dilakukan pasien
diantaranya
S1
Keparawatan
Stikes
daruratan penyakit asma. 3. Bagi Peneliti Lain
yaitu
Semoga penelitian ini dapat diteliti
menejemen relaksasi dan upaya
dengan metode fenomena yang
menanggulangi
berbeda sehingga dapat diteliti
kejadian
asma
ulang.
7
tentang perilaku terhadap kejadian asma ulang. 4. Bagi Peneliti Peneliti
diharapkan
dapat
meningkatkan
pengetahuan
penelitian
penanganan
tentang
management and prevension in children. Di akses melalui www.Ginaasthma.org. Tanggal 10 Februari 2012. Handayani, S. (2008). Hubungan Antara Penderita Asma Dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar Di Solo. Skripsi. Surakarta: UNS.
serangan asma di masyarakat.
REFERENSI Alwi, Hasan. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Azwar,
Depkes
Azrul. (2011). Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara. Jakarta. RI. (2007). Bahan – Bahan Berbahaya Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusia. Sub Proyek Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan, Proyek Kesehatan Lingkungan Bantuan UNDP INS/91/019. Jakarta.
Elizabeth, Ari, (2012). Persepsi pasien asma tentang efektivitas senam asma dalam meminimalkan kejadian ulang serangan asma. Endarmoko. (2006). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Penyakit Asma Dengan Sikap Penderita Dalam Perawatan Asma Pada Pasien Rawat Jalan Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat. Skripsi. Ums Global Initiative For Asma [GINA]. (2006). Global Strategy For Asthma Management And Prevention. www.ginasthma.org. Diakses Juli 2012 Global Initiative in Asthma (GINA, 2011). Pocket guide for asthma
Setyaningsih, Ira, (2013). analisis kualitas pelayanan rumah sakit terhadap pasien Menggunakan pendekatan lean servperf (lean service dan service performance) Kowalac. J. (2011). Buku ajar patofisiologi aplikasi pada praktik keperawatan. Jakarta : ECG Lewis, S.M, Heitkemper, M.M., Dirken, S.R., O‘Brien, P.G., Bucher, L. (2007). Medical surgical nursing; assessment and management of clinical problems. 7th edition. volume 2, Elsevier Saunders 11830, Westline Industrial Drive. St. Louis Missouri 63146. Meiyanti. (2011). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Dalam Mengontrol Kekambuhan Asma Pada Pasien Asma Bronchial Rawat Jalan Rumah Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga. Skripsi. Uns Moylew. P & Hogan. NS. (2006). Grief Theories And Models Applications To Hospice Nursing Practice. Jurnal Of Hospice And Palliative Nursing Vol. 10. No. 6 Muttaqin, Arif. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
8
Notoatmodjo, S. (2007). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta. Riset Kesehatan Dasar . (2013). Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpul Data. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes Republik Indonesia Plottel, Claudia S. (2010). 100 Tanya Jawab Mengenai Asma. Edisi ke-2. Alihbahasa Rizqi Akbar. Jakarta: Indeks. Polit, DF & Beck, CT. (2006). Essentials Of Nursing Research Methods, Appraisal, and Utilization, 6th edition, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia.
serangan asma di ruang anggrek1 rsud dr. moewardi Surakarta. Ruth, F. (2007). Fundamental Of Nursing Human Health And Function. Jakarta: EGC. Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health Psychology Biopsychological Interactions. Jhon Wiley & Sons, Inc. Setiadi. (2013). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sunaryo. (2005). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. Suparmi Yulia, dkk. (2008). Panduan Praktik Keperawatan : Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta. PT Intan Sejati Wong, D.L., Hockenberry, M., Wilson, D., Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. (2008). Buku ajar keperawatan pediatric. Jakarta: EGC.
Prasetyo, B. (2010). Seputar Masalah Asma. Yogyakarta : Diva Press. Price, Sylvia & Wilson Lorraine. (2006). Buku Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta : EGC. Ramaiah. (2006). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Penyakit Asma Dengan Sikap Penderita Dalam Perawatan Asma Pada Pasien Rawat Jalan Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat. Skripsi. Ums Rosi
Aditiyana. (2012). Asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigen pada Ny. N dengan
9