www.rni.co.id
RNI Holding
RNI_Holding
MEDIARNI EDISI 169, TAHUN XVI Desember 2016
AJANG INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Mata Rajawali
Membangun Budaya Kerja
P
erusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi memerlukan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi sesuai dengan yang telah direncanakan. Oleh karena itu peranan budaya kerja bagi sumber daya manusia sangat penting dalam mendukung setiap aktivitas operasional organisasi sebagai satu harapan untuk dapat meningkatkan kinerja organisasi dan karyawan.
Budaya kerja perlu untuk dikembangkan karena dampak positifnya terhadap pencapaian perubahan berkelanjutan di tempat kerja termasuk peningkatan produktivitas atau kinerja perusahaan. Budaya kerja diturunkan dari budaya organisasi, dimana budaya organisasi itu sendiri merupakan suatu sistem nilai yang mengandung cita-cita organisasi yang tercermin dari isi visi, misi, dan tujuan organisasi. Dengan kata lain,
sudah semestinya bahwa setiap organisasi memiliki identitas budaya tertentu yang spesifik dalam organisasinya. Dalam perusahaan identitas budaya tersebut dikenal sebagai budaya korporat dimana didalamnya terdapat budaya kerja. Kekuatan yang paling besar dalam mempengaruhi budaya kerja adalah kepercayaan dan juga sikap para pegawai. Budaya kerja dapat berupa suatu hal yang positif, atau dapat juga berupa suatu hal yang negatif. Budaya kerja yang bersifat positif dapat meningkatkan produktifitas kerja, sebaliknya yang bersifat negatif akan merintangi perilaku organisasi, sehingga dapat menghambat efektivitas perorangan maupun kelompok dalam organisasi.
Lalu pertanyaannya adalah, bagaimana caranya membangun budaya kerja? Bagaimana menetapkan karakter, menumbuhkan komitmen untuk berperilaku sesuai karakter pada seluruh karyawan, dan menjalankannya dengan konsisten?
Sekedar ‘bocoran’, menurut beberapa ahli perilaku individu, faktor penentu perilaku individu terdiri atas sikap, kemampuan dan motivasi. Sikap adalah bagaimana seseorang bersikap terhadap kepuasan bekerja serta keterlibatan dalam pekerjaan. Adapun kemampuan berhubungan dengan kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Sedangkan motivasi erat kaitannya dengan keinginan dan kebutuhan seseorang untuk menjalankan pekerjaannya. Membangun budaya kerja tidak sekedar mengurusi kebaikan sikap dan tingkah laku para individu dalam organisasi, karena kebaikan sikap dan tingkah laku sudah menjadi keharusan dalam hidup bermasyarakat. Budaya kerja juga tidak dibangun dengan hanya mempunyai aturan kode etik atau menandatangani pakta integritas. Tidak selesai sampai di situ.
hal.
3
Aturan perilaku dan kode etik hanya sebagian alat yang mendukung untuk tumbuhnya sikap individu dalam keterlibatannya bekerja di organisasi. Jika agama atau kepercayaan menjadi way of life, maka budaya kerja adalah way of work. Keberhasilan pelaksanaan program membangun budaya kerja di suatu organisasi atau perusahaan dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya : peningkatan tanggung jawab, peningkatan kedisiplinan dan kepatuhan pada norma/aturan yang berlaku pada organisasi tersebut, terjalinnya komunikasi dan hubungan yang harmonis dengan semua tingkatan, peningkatan partisipasi dan kepedulian setiap individu dalam kegiatan perusahaan, peningkatan kesempatan untuk pemecahan masalah serta berkurangnya tingkat kemangkiran dan keluhan.
Untuk peningkatan kinerja pribadi maupun perusahaan yang lebih baik lagi, mari kita bersama-sama membangun budaya kerja yang positif, dimulai dari kita sendiri, mulai saat ini.
hal.
7
Selamat Datang Komisaris Pensiun? Siapa Takut! Baru PT RNI
13
hal.
Phapros Raih 2 Gold dan 1 Silver TKMPN XX 2016
Edisi Desember 2016 1
Hallo Rajawali Tentang Sebuah Persepsi
S
ebagai mahluk sosial tentunya kita tidak dapat menghindari hubungan antar individu dalam kehidupan sehari-hari, karena memang secara alamiah bahwa manusia diciptakan untuk saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam kehidupan sosial tersebut seringkali tidak dapat berjalan secara harmonis sehingga muncul perselisihan. Perselisihan tersebut pada umumnya dikarenakan perbedaan pendapat atau pandangan tentang suatu hal yang sebenarnya adalah satu bentuk utuh saja. Lalu mengapa
sampai terjadi perselisihan tentang suatu hal tersebut?
Jawaban yang paling mendasar pastinya adalah adanya perbedaan persepsi atas sesuatu yang diperselisihka tersebut. Pada dasarnya persepsi dapat dibedakan dalam dua pandangan, yaitu pandangan secara sempit dan luas. Pandangan yang sempit mengartikan persepsi sebagai penglihatan, yaitu bagaimana seseorang melihat sesuatu atas penampakannya saja. Sedangkan pandangan yang luas mengartikan persepsi sebagai bagaimana seseorang
Salam Rajawali
memandang atau mengartikan sesuatu. Sebagian besar dari individu menyadari bahwa dunia yang sebagaimana dilihat tidak selalu sama dengan kenyataan, jadi berbeda dengan pendekatan sempit, tidak hanya sekedar melihat sesuatu tapi lebih pada pengertiannya terhadap sesuatu tersebut. Hal yang mendasari perbedaan tersebut antara lain pengetahuan, pengalaman, serta emosional. Dengan
AKHIR TAHUN (Persiapan Sebuah Awal) baran kegiatan yang dilakukan oleh anak perusahaan pada trimester ke-empat pada tahun 2016 ini.
T
idak terasa kita sudah berada dipenghujung tahun 2016. Dari beberapa anak perusahaan PT RNI (Persero) yang terkait proses produksi telah menyelesaikan tugasnya dalam menjalankan apa yang sudah men2
jadi rencana kerja, sementara yang lainnya masih berjibaku menyelesaikan pekerjaan yang harus dituntaskan di tahun ini. Dalam MEDIARNI edisi 169 ini, kita akan banyak menemukan artikel dari responden Anak Perusahaan PT RNI Group tentang gam-
Edisi Desember 2016
Banyak kegiatan yang dilakukan di penghujung tahun ini sebagai bentuk persiapan untuk meningkatkan kinerja pada tahun-tahun yang akan datang, mulai dari pergantian Dewan Komisaris PT RNI (Persero), upaya perluasan pasar PT Mitra Kerinci melalui beberapa kegiatan di luar negeri, kerjasama antar BUMN untuk pengembangan
perkebunan tebu, perintisan Jalur Tol Laut di batas terluar Indonesia oleh PT Rajawali Nusindo, serta beberapa artikel lainnya terkait pencapaian kinerja dan upaya penyelesaian pekerjaan untuk tahun anggaran 2016 ini.
Penghujung tahun ini, mari kita rapatkan barisan, siapkan mental juara, bersama-sama kita wujudkan cita-cita untuk mencapai kesuksesan bersama…. (Donny RNI)
berbagai latar belakang pengetahuan, pengalaman, dan karakter emosional tentunya kita akan memiliki persepsi yang berbeda-beda atas suatu hal, tetapi apakah kita akan berselisih atas perbedaan tersebut? Tidak sama sekali…yang harus kita lakukan adalah persamaan persepsi (D o n y) Penanggung Jawab : Direksi PT RNI (Pesero) Pengarah : Sekretaris Korporasi Pimpinan Redaksi : Head Government Relations Redaktur : Edwin Adithia Hermawan Dewan Redaksi : Donny Ferdianto Gunadi Yusuf Bambang Irawan Lukas Martanto Andi Pradipto Arimuko Wartini Rizki Yudha Ramadhan Intan Sherra Djohardi Sekretaris Redaksi : M. Ahyani Koresponden : Seluruh Anak Perusahaan RNI Grup Sesuai SK Direksi PT RNI (Persero) NO.86/SK/RNI.01/IX/2016 GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali Selamat Datang Komisaris Baru PT RNI Pengenalan Perusahaan Keesokan harinya, menindaklanjuti pergantian tersebut, Selasa, 8 November 2016, bertempat di Ruang Rapat Gedung RNI, Jakarta, dilaksanakan Program Pengenalan Perusahaan kepada Komisaris Baru yang dihadiri oleh Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo dan Sekretaris Korporasi PT RNI Edwin Elfian Lubis.
Komisaris Utama RNI Bpk. Ramelan saat meberikan sambutan
Dewan Komisaris merupakan salah satu instrumen penting perseroan. Keberadaannya sangat menunjang kinerja dalam upaya pencapaian visi dan misi. Sebagai representasi dari Pemegang Saham, Dewan Komisaris berposisi sebagai organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam pengambilan kebijakan terkait aktivitas pengelolaan Perusahaan.
G
una menjamin berjalannya peran dan fungsi tersebut, maka menjadi kewajiban bagi pemegang saham untuk memastikan posisi Dewan Komisaris di setiap perusahaan yang dimilikinya. Di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian BUMN sebagai pemegang saham memiliki kewenangan untuk melakukan pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris sesuai dengan apa yang diatur secara terperinci dalam Peraturan Menteri BUMN No Per-02/MBU/02/2015. Melalui peraturan tersebut Kementerian BUMN berhak GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
untuk melakukan pergantian Komisaris di tubuh BUMN. Pergantian Komisaris itu sendiri merupakan suatu kewajaran karena dilaksanakan sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja BUMN. Seperti yang baru-baru ini terjadi pada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Perusahaan yang sama-sama kita cintai ini per hari Senin, 7 November 2016 lalu telah memiliki Komisaris Utama dan dua Anggota Dewan Komisaris baru. Penyerahan SK dilakukan oleh Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi II Purnomo Sinar Hadi mewakili Menteri BUMN bertempat di Gedung Kementerian BUMN,
Jakarta, pada tanggal yang sama. Turut menyaksikan pada acara tersebut Direksi PT RNI.
Melalui SK Menteri BUMN No: SK-251/MBU/11/2016, perihal Pemberhentian dan Pengangkatan AnggotaAnggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Rajawali Nusantara Indonesia tersebut dilakukan serah terima Jabatan Komisaris Utama PT RNI dari Mirzawan PDN kepada Ramelan. Selain itu, Jabatan Komisaris Junino Jahja serta Ainun Naim juga diserahterimakan kepada Sudarsono Herdjosoekarto dan Muhammad Yamin.
Pada acara yang merupakan bagian dari implementasi Good Corporate Governance (GCG) tersebut, Didik memaparkan seputar Company Profile PT RNI beserta aktivitas bisnis di seluruh anak perusahaan, sekilas mengenai AD/ART PT RNI, serta Board Manual Tata Kelola Perusahaan. Sementara itu, Edwin Lubis membahas mengenai kesepakatan rapat gabungan rutin antara Dekom dan Direksi. Pengenalan Perusahaan yang merupakan program dari Sekretaris Korporasi ini merupakan kegiatan yang sangat penting sebagai bentuk orientasi awal antara unsur pimpinan baru dengan lingkungan perusahaan. Usai tanya jawab, Sekretaris Korporasi mengajak Komisaris baru berkeliling melihat beberapa ruangan di Gedung RNI, termasuk ruang yang akan menjadi tempat bekerja dan rapat Dewan Komisaris.
Pisah Sambut Komisaris Tahapan pengenalan tidak berhenti sampai di situ, sebagai bentuk penyambutan Komisaris baru serta penghormatan kepada Komisaris sebelumnya
Edisi Desember 2016 3
Kepak Sayap Rajawali kiranya dalam pengembangan ke depan senantiasa memperhatikan hasil kajian yang dibuat oleh pihak-pihak independen yang dapat dipertanggungjawabkan,” pesannya.
Komisaris baru RNI saat pengenalan perusahaan
yang telah mengabdi dan berkontribusi besar pada perusahaan, dilaksanakan Pisah Sambut Komisaris, Selasa, 22 November 2016, bertempat di Lantai 6, Gedung RNI, Jakarta. Hadir pada acara tersebut Komisaris yang baru Ramelan dan Muhammad Yamin, Komisaris sebelumnya Mirzawan PDN dan Junino, jajaran Direksi PT RNI, Direksi Anak Perusahaan, Para Group Head, Head, dan segenap karyawan RNI Holding. Dalam sambutannya Didik Prasetyo mengucapkan terima kasih kepada Komisaris sebelumnya atas kontribusi dan sumbangsih saran dan gagasan yang telah diberikan pada RNI selama masa pengabdian. “Kepada Bapak Mirzawan PDN selaku Komut dan Bapak Junino Jahja serta Bapak Ainun Naim selaku Anggota Komisaris, kami ucapkan terimakasih atas bimbingan, bantuan, dorongan moril dan semangat serta kerjasama yang terjalin selama ini. Selamat berjuang di tempat baru yang tentunya akan menjadi ladang ibadah dan perjuangan yang lebih besar,” ujarnya. 4
Edisi Desember 2016
Sementara kepada jajaran Komisaris baru, beliau mengucapkan selamat datang dan berharap semoga dalam perjalanan kinerja ke depan RNI semakin lebih baik. “Kepada Dewan Komisaris yang baru di bawah kepemimpinan Bapak Ramelan, kami sampaikan ucapan selamat datang, selamat bergabung sebagai keluarga besar RNI. Walaupun banyak tugas dan tantangan yang saat ini harus dihadapi, kami yakin dengan upaya bersama RNI akan mampu melalui masamasa sulit yang kini tengah dihadapi dengan selamat,” ungkap Didik. Usai sambutan Dirut, acara dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan pesan Komisaris sebelumnya yang dituturkan oleh Mirzawan PDN. Pada kesempatan tersebut ia mengucapkan terima kasih kepada jajaran Direksi RNI atas kinerja dan kerjasama yang baik selama dirinya menjabat.
“Saya merasa tersanjung atas acara khusus ini. Tidak lain kami berterima kasih atas kerjasama yang baik dari bapak-bapak Direksi. Pesan saya, kepada manajemen
Pada sesi berikutnya, Ramelan mewakili Komisaris baru menyampaikan sambutan perkenalan kepada Karyawan RNI. Ia mengaku sempat tidak menyangka apabila akan diamanahi tanggung jawab sebagai Komisaris Utama RNI.
“Sebelumnya saya ditawari untuk menjadi Komisaris Utama PT MTI anak perusahaan PT Pelindo 2. Saya tidak tahu, PT MTI itu apa, waktu ditelepon saya pikir orang yang mau menawarkan kartu kredit. Hari Jumat-nya saya mendapat informasi juga, klo mulai Senin ini saya menjadi komisaris utama di PT RNI. Saya kemudian mengundur-
kan diri dari komisaris MTI. Saya memilih RNI,” ungkapnya seraya bercerita.
Ramelan mengatakan, setelah mendengar paparan Dirut dan Komut sebelumnya, dirinya cukup kaget ternyata tantangan yang di-
hadapi RNI saat ini sungguh luar biasa. “Selama ini yang saya melihat RNI dari kacamata sebagai Gugus Tugas Hukum. Ternyata setelah dijelaskan, tantangannya sangat luar biasa. Namun saya sangat antusias karena bagi saya hidup adalah tantangan, jangan tantangan dikeluhkan, sebaliknya tantangan itu dihadapi karena akan melahirkan inovasiinovasi dan strategi-strategi baru,” ungkap Ramelan yang sebelumnya bertindak sebagai ketua Gugus Tugas Hukum PT RNI.
Ramelan berharap dalam menjalankan tugasnya ke depan dirinya dan tim dapat bahu-membahu bersama jajaran Direksi untuk memajukan PT RNI. Ia juga berkomitmen untuk tidak hanya melakukan pengawasan tetapi juga turut aktif memberikan solusi. “Kepada Pak Mirzawan saya ucapkan terima kasih atas pengala-
man-pengalaman yang telah dibagi. Usaha-usaha bapak akan saya lanjutkan,” pungkasnya. Acara kemudian dilanjutkan pada penyerahan cinderamata dan ramah tamah antara Komisaris baru
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali dan Komisaris sebelumnya dengan segenap Karyawan PT RNI yang hadir.
Sekilas Profile Ramelan sendiri bukan sosok baru bagi RNI. Sebelumnya, mantan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus tahun 1999-2000 tersebut pernah menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Hukum PT RNI sejak November 2015 hingga November 2016. Lulusan Doktor Ilmu Hukum Universitas Padjadjaran ini telah malang-melintang selama lebih dari 35 tahun di dunia kejaksaan Republik Indonesia. Karir sebagai Komisaris BUMN juga pernah ia jalani di PT ASDP Indonesia Fery (Persero) dari tahun 2013 sampai 2015.
Sementara itu, Sudarsono Hardjosoekarto mungkin masih menjadi sosok baru bagi Insan RNI. Berangkat dari latar belakang akademisi, Guru Besar Sosiologi FISIP Universitas Indonesia yang kini aktif sebagai Sekretaris Jendral Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) ini lama berkecimpung di bidang birokrasi dan pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Sespanas Lembaga Administrasi Negara (LAN) tahun 1996-1999, serta Direktur Jendral Kesatuan Bangsa dan Politik Departemen Dalam Negeri tahun 2005-2008. Komisaris baru lainnya Muhammad Yamin pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI periode 1999-2004.
Semenjak mahasiswa, lulusan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ini aktif dalam perbagai kegiatan organisasi. Ia bernah menjadi pengacara di LBH Palembang, aktif sebagai anggota PERADI, serta
KADIN. Selain itu, bapak dua anak ini juga pernah menjadi Staff Ahli Ketua MPR 20092014. Saat ini ia aktif sebagai Anggota Pokja Revolusi Mental, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Foto bersama Direksi RNI
Sinergi Kemitraan Tebu RNI Krakatau Steel dan Antam
Dirkeu RNI Yana Aditya dan Tim PKBL RNI berfoto bersama Direktur dan Tim PKBL Krakatau Steel.
P
T Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) bersama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS) menjalin Sinergi BUMN melalui program Kemitraan Petani Tebu un-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
tuk 232 Petani dengan luas lahan 427 Ha. Total dana yang dikucurkan melalui kemitraan ini sebesar Rp 10 milyar dan diperuntukkan untuk lingkungan PT PG Rajawali II unit PG Tersana Baru, Cirebon, Jawa Barat.
Kemitraan yang rencana penyaluran dananya dijadwalkan pada bulan Oktober 2016 ini bertujuan membantu program pemerintah dalam meningkatkan produksi gula nasional. Proses awal telah dimulai melalui pembahasan draft Perjanjian Kerjasama pada tanggal 10 Oktober 2016, yang bertempat di ruang PKBL - CSR RNI Holding dan dihadiri oleh Tim PKBL dan Legal PT RNI dan Tim Pembahas dari PT KS. Menindaklanjuti pertemuan sebelumnya, guna memastikan proses pencairan dana, keduabelah pihak sepakat untuk melakukan pertemuan lanjutan pada Jumat, 18 Oktober 2016, bertempat di kantor Direksi
PT PG Rajawali II Cirebon. Pertemuan ini bertujuan membahas rencana detail kerjasama kemitraan tebu yang akan dijalankan. Pada kesempatan yang dihadiri jajaran Manajemen PT PG Rajawali II, Tim PKBL PT RNI dan Manajemen PT KS tersebut, dibahas secara tuntas rencana uji fisik dan dialog dengan 20 persen dari total petani yang akan bekerjasama.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama PT PG Rajawali II Agus Siswanto menyampaikan sejumlah rencana yg perlu dilaksanakan agar menghasilkan hasil tanaman yang optimal, di antaranya perlu dilakukan pengembangan varitas 6 jenis bibit unggul, perbaikan saluran Edisi Desember 2016 5
Kepak Sayap Rajawali air atau drainase serta penyediaan sarana lainnya yang diperlukan untuk meningkatkan kapasitas tanam dan produksi.
Terkait dana hibah dari hasil kemitraan, Agus menyarankan agar berbagai masukan serta kebutuhan dipaparkan secara detail dan sistematis. Keperluan hibah di antaranya bibit untuk 100 Ha senilai Rp 700 juta serta alat escavator/ loader untuk saluran air.
Semua pihak mengharapkan kemitraan ini dapat berjalan lancar sehingga dapat mendongkrak produktivitas tebu khususnya di PG Tersana Baru yang saat ini, menurut GM PG Tersana Baru Santoso ketika melakukan pertemuan lanjutan di kantor PG Tersana Baru, tengah terjadi gejala penurunan pasokan tebu yang disebabkan banyak petani tebu beralih ke tanaman jagung dan bawang. “Dari 5500 Ha yg diperlukan saat ini baru 3500 Ha yang terpenuhi dengan rata-rata per Ha 750 kuintal tebu. Diharapkan sinergi kemitraan petani tebu ini akan lebih meningkatkan animo petani tebu rakyat dalam menanam tebu,” harapnya.
Penandatanganan Kerjasama Setelah melalui serangkaian proses, Kerjasama Program Kemitraan untuk Petani Tebu antara PT RNI dan PT KS ditandatangani pada Jumat, 21 Oktober 2016, di Wisma Baja Krakatau Steel, Jakarta. Hadir pada kesempatan itu Direktur Keuangan PT RNI M. Yana Aditya, Direktur SDM & Pengembangan Bisnis PT KS Imam Purwanto, Tim
6
Edisi Desember 2016
PKBL PT RNI dan Manajemen PT KS.
Dalam sambutannya Yana Aditya menyampaikan, kegiatan kemitraan ini merupakan bentuk supply chain yang dilaksanakan RNI dalam industri gula. Kerjasama BUMN-BUMN dengan Pabrik Gula dan Petani Tebu merupakan suatu siklus usaha yang saling membutuhkan dalam meningkatkan finansial Petani, kinerja perusahaan, dan sekaligus upaya memenuhi kebutuhan produksi gula nasional.
“BUMN sudah seharusnya bersinergi dalam perannya memberdayakan ekonomi masyarakat dan dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional maupun kecukupan pengadaan lahan pertaniannya,” ujar Yana Aditya. Lebih lanjut ia menyampaikan, pola kerjasama ini merupakan bagian dari terobosan keuangan RNI sebagai alternatif pendanaan bagi Group, khususnya dalam sektor industri agro. RNI dalam program ini bertindak sebagai off taker. Sementara itu, Imam Purwanto berharap kerjasama yang dijalin tidak sebatas dalam kegiatan Kemitraan, namun akan terus dikembangkan dengan pola kerjasama lain berdasarkan aktivitas bisnis yang ada di kedua perusahaan. Revolving Pendanaan Petani Tebu Kemitraan RNI Dengan Antam Pada Kamis tanggal 13 Oktober 2016, bertempat di ruang rapat PT Aneka Tam-
bang (Persero) Tbk (Antam) dilakukan pertemuan guna membahas rencana kerjasama lanjutan (revolving) pendanaan Kemitraan Petani Tebu melalui Sinergi BUMN yang akan menginjak pada periode ke-III. Revolving pendanaan untuk masa tanam 2016/2017 direncanakan senilai Rp 25 milyar - Rp 50 milyar yang akan disalurkan dalam bulan Nopember 2016.
Pendanaan kemitraan tersebut sebagian akan diarahkan ke Wilayah Timur/ PG Redjo Agung Baru. Ada pun mengenai waktu dan lokasi pencairan akan diatur kemudian dengan mengedepankan pendanaan yang efektif dan efisien.
Pada kesempatan yang dihadiri Sekretaris Koorporasi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Edwin Elfian Lubis serta Tim PKBL PT RNI dan jajaran Manajemen PT Antam tersebut dilakukan diskusi seputar pelaksanaan Kemitraan Petani Tebu melalui Sinergi BUMN antara PT RNI dengan PT Antam yang telah berjalan serta seputar prospek industri gula, mekanisme operasional dan penjualannya.
Meskipun kondisi curah hujan masih tergolong tinggi sehingga berdampak pada kondisi tanaman yang kurang optimal dan menurunnya tingkat rendemen, namun pendanaan Kemitraan Petani Tebu melalui Sinergi BUMN 2016/2017 cenderung meningkat. Hal itu dikarenakan potensi hasil tanaman tebu masih dipandang positif, hasil produk samping (tetes) dirasa cukup menjanjikan. Akan tetapi, peningkatan ini harus disertai tanggung jawab bersama untuk mengintensifkan monitoring dan pendampingan dalam progres pelaksanaan produksi tanaman tebu. Kondisi sarana prasarana juga perlu memperoleh perhatian lebih, khususnya sarana jalan dan saluran air.
Seperti yang telah dirasakan sebelumnya, selain menunjang produksi tebu, Kemitraan Petani Tebu melalui Sinergi BUMN banyak dirasakan kebermanfaatannya melalui kegiatan Bina Lingkungan. Ke depan akan lebih diintensifkan pelaksanaan hibah kegiatan Bina Lingkungan yang lain seperti, bea siswa, dan sarana kesehatan. (Beny RNI)
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali Pensiun? Siapa Takut!
G
una memastikan kesiapan karyawan dalam menghadapi masa pensiun, Group Pengelolaan SDM PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melaksanakan Program Pembekalan Bagi Karyawan yang Akan Memasuki Usia Pensiun. Pembukaan acara tersebut dilakukan oleh Direktur SDM dan Manajemen Aset PT RNI Djoko Retnadi, di Auditorium Lantai 6, Gedung RNI, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.
Kegiatan yang terselenggara atas kerjasama PT RNI dengan Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Tbk itu digelar selama 3 hari dari tanggal 31 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 2 November 2016. Diisi oleh pemaparan Motivator yang ahli di bidang Pensiunan sekaligus Financologist Speaker dari Daya Pension Business Bank BTPN Alviko Ibnugroho, serta kegiatan kunjungan ke beberapa tempat yang dapat menjadi referensi usaha setelah memasuki masa punrnabakti. Dalam sambutannya Djoko mengatakan, program ini membantu calon pensiunan menemukan minatnya pasca pensiun, apakah akan berwirausaha atau menghabiskan aktivitas bersama keluarga. Melalui program ini para peserta akan mendapatkan pembekalan yang baik dan relevan terkait dengan reorientasi hidup dan berbagai informasi yang berguna seperti manajemen keuangan, manajemen kesehatan, dan manajemen diri yang tenGRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Peserta serius mengikuti program pembekalan persiapan masa pensiun
tunya akan menjadi solusi efektif untuk optimalisasi Masa Persiapan Pensiun (MPP) atau Pensiun.
Demi menjawab kebutuhan untuk membantu pra purnabakti mempersiapkan masa pensiun, Alviko dalam paparannya berusaha membangun pola pikir peserta agar siap menghadapi masa purnabakti dengan mempersiapkan pola aktivitas dan keuangan yang matang. “Program pembekalan ini didedikasikan untuk mempersiapkan masa purnabakti yang produktif,” ujarnya.
Menurut Alviko ada 4 komponen penting untuk mempersiapkan masa purnabakti, yaitu Your Life di mana peserta diajak untuk berpikir terkait dengan tujuan hidup diri sendiri dan keluarga. Kedua, Your Financial di mana peserta diberikan informasi terkait dengan pengaturan keuangan.
Ketiga adalah Your Activity, peserta diberikan gambaran aktivitas ketika memasuki masa purnabakti. Dan yang ke-empat adalah Your Health, peserta diberikan informasi cara mengelola kesehatan.
Tidak hanya mendengarkan paparan, pada hari kedua dan ketiga peserta diajak untuk meninjau kantor Majalah Trubus dan Peternakan Sapi. Di Majalah Trubus, peserta mendapat pengarahan, penjelasan, serta praktek langsung budidaya tana-
man. Sedangkan di Peternakan Sapi Bagus, peserta mendapatkan penjelasan langsung dari praktisi peternakan sapi mengenai bisnis sapi potong.
Diharapkan, dengan melihat sekaligus merasakan langsung bagaimana aktivitas bisnis tersebut dijalankan, peserta menjadi lebih memahami jenis usaha apa yang akan dipilih saat memasuki masa purna tugas. (Rizki RNI)
Edisi Desember 2016 7
Kepak Sayap Rajawali Sarasehan dan Dialog Serikat Pekerja RNI Group
Rapatkan Barisan Bangun Harmoni untuk Kekayaan RNI aktif sebanyak 4.394 orang dan peserta pasif sebanyak 4.179 orang.
D
alam rangka meningkatkan soliditas dan membangun kesamaan visi antar Serikat Pekerja dan Manajemen, Konfederasi Serikat Pekerja RNI (KSP RNI) menggelar Sarasehan dan Dialog Antara Serikat Pekerja RNI dengan Direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan Direksi Anak Perusahaan RNI Group, di Yogyakarta, pada tanggal 5-7 Oktober 2016. Sarasehan yang mengusung tema “Dengan Etos Kerja dan Semangat Membangun Bersama Kita Songsong Hari Jadi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Ke52 Menuju Kejayaannya” ini dihadiri oleh Direksi PT RNI serta perwakilan seluruh Serikat Pekerja (SP) di lingkungan RNI Group. Tidak hanya itu, perwakilan pengurus SP Seluruh Indonesia (SPSI) yang ada di PG Krebet Baru dan PTP Mitra Ogan juga turut hadir sebagai peninjau.
8
Edisi Desember 2016
Acara yang berlangsung selama 3 (tiga) hari tersebut diisi oleh berbagai kegiatan seperti dialog, focus group discussion (FGD), hingga olah raga. Pada hari pertama, para peserta berdialog membedah penyusunan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Induk RNI Group. Hadir sebagai pengarah diskusi Head Legal Romi Taufik S dan Head Office Management Welly Bend. Jalannya diskusi membahas PKB dari perspektif hukum, bagaimana agar legal standing dan legal positioning produkproduk kesepakatan antara manajemen dengan SP jelas, benar, dan sah sesuai dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja. Disampaikan dalam diskusi, ada 4 (empat) syarat agar produk kesepakatan tersebut sah, yaitu kecakapan para pihak (legal standing dan legal positioning masing-masing pihak jelas), adanya kesepakatan di mana produknya bisa
berbentuk PKB ataupun lainnya, objek yang diperjanjikan jelas terutama mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak, serta memenuhi ketentuan perundangundangan. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka produk kesepakatan tersebut dapat dibatalkan atau konsekuensinya batal demi hukum.
Kemudian pada malam harinya dilanjutkan dengan diskusi dan dialog bersama manajemen Dana Pensiun RNI (Dapen RNI) yang diwakili oleh Direktur Investasi Dapen Budi Roeseno dan Direktur Kepesertaan Dapen Endang Apriyani. Endang menjelaskan bahwa ada 2 (dua) jenis manfaat program pensiun, yaitu Manfaat Pasti dan Iuran Pasti. Dapen RNI menganut program pensiun manfaat pasti. Sampai dengan tahun 2016, jumlah peserta Dana Pensiun RNI adalah sebanyak 8.858 orang, dengan jumlah peserta
Sejak tahun 2013, Dapen RNI sudah tidak menerima peserta aktif lagi. Sehingga sumber dana saat ini berasal dari iuran para peserta aktif dan iuran tambahan dari pemberi kerja, yang dikembangkan dalam investasi yang dilakukan oleh Dapen sesuai dengan arahan investasi dari pendiri Dapen dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rasio Kecukupan Dana (RKD) Dapen RNI sampai dengan Bulan September 2016 adalah sebesar 85%. Untuk dapat meningkatkan manfaat pensiun, RKD yang harus dimiliki oleh Dana Pensiun adalah sebesar 120%.
Budi mengatakan bahwa Manajemen Dapen RNI saat ini bertujuan untuk meningkatkan RKD menjadi 100%. Setelah RKD tersebut mencapai 100%, maka manajemen Dapen RNI berusaha mencapai angka 120% sehingga dapat memberikan manfaat pensiun yang lebih baik lagi. Strategi yang diterapkan untuk meningkatkan RKD hingga mencapai 100% antara lain dengan memenuhi kaidah good corporate governance (GCG) di mana standard operating procedures (SOP) dan arahan investasi ditinjau kembali serta mengikuti arahan investasi pendiri dan ketentuan OJK yaitu dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN) hingga
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali persentase SBN dalam komposisi investasi Dapen sebesar 20%.
Hari Kedua Hari kedua dimulai dengan kegiatan senam pagi kemudian dilanjutkan pada acara Sarasehan dan Dialog bersama Direktur SDM dan Manajemen Asset PT RNI Djoko Retnadi. Turut hadir dan mendampingi Head Pengelolaan SDM Gita Indriati.
Dalam pembukaannya Djoko menerangkan, bahwa kerja yang baik, keras, teliti pun belum tentu berhasil, apalagi jika bekerja asalasalan. Ia mengatakan, pengembangan SDM tidak boleh berhenti walaupun seperti apapun kondisi perusahaan. Andai kata perusahaan merugi dan tidak ada pengembangan SDM, maka ketika perusahaan tersebut recovery, SDM yang ada tidak akan siap.
Djoko berharap, agar SP dan KSP di RNI Group turut mengawal proses pengembangan dan training bagi karyawan. Menurutnya, pengembangan SDM tidak hanya tergantung dari perusahaan, karyawan juga dapat melakukannya sendiri, dengan bersikap proaktif atau dengan meningkatkan pendidikannya.
Dalam kesempatan itu, Gita juga menjelaskan mengenai rencana pengelolaan SDM di RNI Group yang merupakan hasil FGD dengan seluruh bagian SDM RNI Group, yaitu pembentukan system talent pool. Sistem ini berupa database terkait kompetensi baik hard maupun soft yang dimiliki oleh masing-masing GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
karyawan. Jika ada posisi yang kosong, maka dapat cepat dicari penggantinya.
Terkait wacana pensiun di usia 58 (lima puluh delapan) tahun, Djoko mengatakan bahwa apabila undangndang mengatakan bahwa usia pensiun 58, maka SDM PT RNI akan mengikuti peraturan tersebut. Djoko juga meminta agar Ketua KSP RNI berkoordinasi dengan Head Pengelolaan SDM dan Head Office Manajemen untuk mendata apa saja yang menjadi concern para karyawan RNI Group.
Hari Ketiga dan Penutupan Pada hari ketiga yang merupakan hari terakhir pelaksanaan sarasehan, diadakan dialog dengan beberapa manajemen Anak Perusahaan, hadir pada kesempatan tersebut Direktur PT PG Rajawali II Agus Siswanto, Direktur PTP Mitra Ogan M. Natsir, Direktur PT Madu Baru R. Eddy Cahyono, dan Kadiv SDM PT PG Rajawali I Aris Kadarisman. Para peserta Sarasehan, berkesempatan untuk melakukan dialog langsung dengan direktur atau pun wakil manaje-
mennya masing-masing.
Rangkaian acara Sarasehan ditutup oleh Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo yang dalam sambutannya berharap SP dapat merapatkan barisan bersama-sama dengan manajemen dalam upaya menggapai dan mengembalikan kejayaan PT RNI sesuai dengan motto “perusahaan sehat, karyawan sejahtera”. Lebih lanjut, ia berpesan agar SP yakin kepada manajemen bahwa upaya yang saat ini tengah ditempuh manajemen tidak terlepas dari tujuan bersama memajukan perusahaan. Selain itu, Didik juga menyampaikan target laba PT RNI secara konsolidasi pada Tahun 2019 adalah minimal sebesar Rp.750 Milyar. Hal ini bukan sesuatu yang tidak mungkin dicapai, terutama apabila PTP Mitra Ogan dan PT PG Rajawali II tidak mengalami kerugian yang besar seperti saat ini. Oleh karena itu, dukungan SP dalam hal ini sangat dibutuhkan, terutama dalam hal pengawasan di lapangan.
Manajemen RNI Group mengharapkan dapat tercipta hubungan yang harmoni antara KSP dengan manajemen perusahaan di RNI Group, sehingga perusahaan dapat fokus mencapai target sesuai yang telah ditentukan dalam RKAP. SP merupakan mitra dari manajemen perusahaan, sehingga diharapkan kedua belah pihak dapat saling memahami satu sama lain. Sasaran yang ingin dicapai tentunya harus sama, walaupun sangat mungkin pandangannya berbeda. SP juga diharapkan dapat mengajak seluruh karyawan RNI Group untuk dapat meningkatkan kepedulian terhadap perusahaan yang bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti menjaga kebersihan, kerapihan dan ketertiban lingkungan kerja. Akhirnya acara sarasehan tersebut ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Dirut RNI dalam rangka menyambut ulang tahun PT RNI (Persero) ke-52 serta hari jadi Kota Yogyakarta ke-256. Semoga RNI dapat bangkit terbang tinggi untuk mencapai kejayaan dalam keharmonisan Yes! Yes! Yes! (Intan RNI)
Edisi Desember 2016 9
Kepak Sayap Rajawali RNI dan 5 BUMN Galang MoU Pemanfaatan Hutan Untuk Budidaya Tebu
Dirut RNI Didik Prasetyo usai penandatanganan MoU Pemanfaatan Hutan Untuk Budidaya Tebu.
D
alam rangka meningkatkan budidaya tanaman tebu di kawasan hutan untuk mendukung kebijakan swasembada gula yang dicanangkan pemerintah, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) bersama Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) serta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Kegiatan Usaha Budidaya Tebu dalam Mendukung Ketahanan Pangan, di Kantor Pusat Perhutani Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2016. Kerjasama yang merupakan bagian dari sinergi BUMN ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo, Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna, Direktur Human Capital Management & Umum PTPN III Seger Budiarjo, Direksi PT
10
Edisi Desember 2016
Bank Mandiri yang diwakili oleh Group Head Corporate Banking 3 M. Iswahyudi, Direksi PT BNI yang diwakili oleh Pimpinan Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah Henry Panjaitan, dan Direksi PT BRI yang diwakili oleh Executive Vice President Kokok Alun Akbar. Dalam sambutannya Didik Prasetyo mengatakan, kerjasama ini merupakan
wujud nyata sinergi BUMN dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan. “Kami sangat berterima kasih atas terlaksananya MoU ini sehingga dalam upaya pengembangan areal kami bisa bekerjasama dengan perhutani. Harapan kami kerjasama ini akan bisa mendukung pencapaian target swasembada gula untuk mendukung program Ketahanan Pangan,” ungkap Didik.
Ruang lingkup kerjasama ini adalah penyediaan lahan kawasan hutan untuk budidaya tanaman tebu dengan pola agroforestry mulai dari pengolahan bibit, angkut hasil, peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tebu, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan tanam tebu, penyediaan tenaga ahli budidaya tanaman serta pe-
nyediaan modal kerja untuk berbagai kegiatannya.
Agroforestry sendiri adalah suatu sistem pola budidaya dan pengelolaan lahan kawasan hutan untuk mengatasi masalah kekurangan lahan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Denaldy mengatakan, ke depannya dengan pola Agroforestry, Perhutani akan lebih mengoptimalkan kombinasi tanaman hutan dan pangan termasuk tebu, tanaman hutan dan ternak (silvopasture) atau dengan ikan (silvofishery). Selama ini untuk mendukung ketahanan pangan, lahan hutan juga dimanfaatkan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, porang, dan lainnya sesuai kaidah kehutanan. (Rizki RNI)
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali RNI Garap Tol Laut Logistik Natuna
Dirut RNI Didik Prasetyo didampingi Dirut Nusindo Sutiyono berdiskusi bersama Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.
T
ol Laut Logistik merupakan program yang digagas Kemenhub dengan skema kerja sama sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan sarana dan prasarana transportasi serta bahan komoditas yang diangkut, yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) melalui PT Rajawali Nusindo, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan anak perusahaan PT Multi Terminal Indonesia, PT Pelni dengan anak perusahaan PT Pelni Logistik dan PT Perikanan Nusantara membentuk satu konsorsium dengan menggunakan metode mendekatkan gudang ke masyarakat. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama RNI Didik Prasetyo dan 3 BUMN lainnya melepas keberangkatan perdana kapal tol laut logistik Natuna pada Selasa 25 GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Oktober 2016 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Menhub mengatakan Kapal KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut tersebut, akan beroperasi secara berjadwal untuk melayani kebutuhan logistik di pulau Natuna.
Kapal tersebut memiliki bobot besar yaitu 3.000 DWT, sehingga diharapkan mampu mengatasi segala kondisi cuaca untuk menjamin kepastian jadwal kapal. RNI akan mengatur terkait distributor kebutuhan pokok guna menstabilkan harga sedangkan Pelindo
II mengatur hal-hal terkait pergudangan, cargo doring, konsolidasi serta distribusi. Sementara Pelni, mengatur terkait angkutan laut (shipping) dan stevedoring, beberapa rute yang akan dijalankan yaitu Jakarta – Natuna – Tarempa – Jakarta. Sedangkan Perinus mengisi muatan balik perikanan. Direktur Utama RNI Didik Prasetyo menjelaskan, adanya Kapal Tol Logistik Natuna ini diharapkan menekan disparitas atau perbedaan harga kebutuhan pangan di Natuna.”Supaya tidak ada lonjakan harga, RNI melalui Rajawali Nusindo akan memasok bahan seperti beras, gula, minyak goreng, mie instan, dan kebutuhan lainnya” ujarnya.
Model tol laut logistik di Natuna nantinya akan dilakukan dengan mengoptimalkan jalur pelayaran serta jadwal pelayaran secara rutin menuju pulau Natuna. Pengoptimalan akan dilakukan di beberapa jalur dan pelabuhan mulai dari Jakarta, Tanjung Pinang, Pontianak sampai ke Natuna. (Edwin RNI)
Edisi Desember 2016 11
Keluarga Rajawali Peran Serta RNI Bersama Rajawali Nusindo Dalam Mensukseskan Program Pemerintah Tol Laut di Natuna dan penyebaran produk (spreading) dengan konsep One Stop Service Distribution (pengiriman sampai gudang pelanggan).
S
aat ini, distribusi kebutuhan pokok dan penunjang lainnya di Natuna merupakan salah satu kegiatan yang dijalankan oleh Nusindo dalam rangka mensukseskan program pemerintah Tol Laut yang merupakan sinergi antara 4 (empat) BUMN: PT RNI dengan anak perusahaannya PT Rajawali Nusindo, PT Pelindo II dengan anak perusahaannya PT Multi Terminal Indonesia (MTI), PT Pelni dengan anak perusahaannya PT Pelni Logistik dan PT Perikanan Nusantara. Peran masingmasing BUMN : Pelindo II dalam hal infrastruktur, logistik angkutan darat dan pelabuhan, Pelni dalam hal logistik angkutan laut, RNI melalui Nusindo sebagai distributor kebutuhan pokok dan penunjang lainnya dan Perikanan Nusantara yang mengumpulkan hasil nelayan berupa ikan dalam jumlah besar untuk dibawa menggunakan kapal kembali ke Jakarta. Tujuan tol laut antara lain menekan disparitas harga
12
Edisi Desember 2016
barang dan biaya logistik di wilayah perbatasan, POLA DISTRIBUSI pedalaman dan kepulauan terpencil dan terluar dari Indonesia.
Adapun peran distribusi dalam kerangka kerja tol laut adalah pertama, kestabilan harga melalui kedaulatan pangan, pemerataan distribusi, membentuk tata niaga baru dan menurunkan harga. Kedua adanya transfer komoditas dengan membawa mua-
tan antar daerah dan meningkatkan perekonomian, serta dan ketiga adalah perbaikan infrastruktur dengan menciptakan infrastruktur distribusi dan penyerapan tenaga kerja lokal. Peran Nusindo dalam kegiatan stabilitas harga antara lain dengan mempersiapkan kebutuhan distribusi melalui infrastruktur network 42 cabang di seluruh Indonesia POLA DISTRIBUSI
Fase pertama distribusi kebutuhan pokok dan penunjang lainnya program tol laut dilakukan di Kabupaten Natuna yang terletak di Kepulauan Riau, kepulauan paling utara di selat Karimata. Di sebelah utara dan timur, Natuna berbatasan dengan Laut Cina Selatan, di selatan berbatasan dengan Kabupaten Bintan dan di sebelah barat dengan Semenanjung Malaysia. Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Taiwan dan Jepang. Kabupaten Natuna terdiri dari 12 kecamatan, 70 desa dan 6 kelurahan dengan jumlah penduduk
Nusindo bekerjasama dengan MTI dalam gal infrastuktur dan shipment GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Keluarga Rajawali tahun 2016 tercatat 72.450 jiwa. Dengan letak yang strategis dan potensi yang ada, Natuna merupakan pasar potensial.
Disparitas harga barang kebutuhan pokok di Kabupaten Natuna berkisar 30% di atas harga di Pulau Jawa. Untuk itu, peran Nusindo dalam kegiatan stabilitas harga menekan disparitas harga sehingga harga yang terbentuk di Natuna maksimal 10% di atas Pulau Jawa. Dari hasi observasi yang dilakukan di Natuna dengan
melibatkan PT Rajawali Nusindo Cabang Batam belum ada pedagang kategori Distributor, namun yang ada pedagang grosir yang membeli barang kebutuhan pokok dari Jakarta, Pontianak dan Tanjung Pinang. Pedagang di Natuna memesan barang via telepon lalu membayar, selanjutnya barang diantar ke Pelabuhan Sunda Kelapa kemudian pedagang menghubungi pihak kapal untuk mengangkut ke Natuna (port to port) dengan ongkos angkut untuk kebutuhan barang
pokok ± (Rp. 400 – Rp. 600 ribu) per ton.
Di Natuna, Nusindo menjalankan pola distribusi bekerjasama dengan PT MTI anak perusahaan PT Pelindo II dalam hal infrastruktur dan shipment. Barang dari Pabrik/Gudang Nusindo disimpan di Gudang Konsolidasi MTI selanjutnya didistribusikan melalui pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pelabuhan Natuna kemudian barang masuk ke gudang distribusi MTI dan Nusindo untuk dijual
kepada Konsumen melalui Pedagang Grosir dan retail.
Sampai saat ini jaringan outlet di Natuna yang dimiliki Nusindo sejumlah 11 toko di Kabupaten Natuna dan 2 toko (sembako dan bahan bangunan) di antar pulau. Memiliki infrastruktur dan SDM yang unggul dan terpercaya, Nusindo berperan aktif dalam mensukseskan program pemerintah Tol Laut dengan konsep One Stop Service Distribution. (Dewi Nusindo)
Phapros Raih 2 Gold dan 1 Silver TKMPN XX 2016
B
ali lebih terkenal dari Indonesia, demikian pendapat orang asing. Bali memang mempunyai pesona yang luar biasa. Mungkin itu adalah satu satu alasan sehingga Bali ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) pada tahun 2016. Temu Karya Mutu dan Produktivitas Nasional (TKMPN) adalah yang ke 20 (XX) dan digabung dengan International Quality & Productivity Convention 2016 yang diadakan mulai tanggal 7 hingga 10 Nopember
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
2016 di Hotel Sanur Paradisei. Pada kesempatan ini tidak hanya diikuti perusahaanperusahaan dari Indonesia, namun juga dari Malaysia, Singapura dan Thailand. TKMPN XX diselenggarakan oleh PT Wahana Kendali Mutu (WKM) dan Asosiasi Manajemen Mutu & Produktivitas Indonesia (AMMPI), dan didukung oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan RI, Asian Pasific Quality Organization APQO) dan Asian Productivity Organization (APO).
TKMPN XX ini mengusung tema Memperkuat Ekonomi Bangsa dengan Peningkatan Mutu & Produktivitas di segala Bidang. Sedangkan tujuannya adalah : pertama, Memicu & memacu timbulnya karya-karya bermutu yang bermanfaat bagi organisasi, masyarakat & bangsa. Kedua Meningkatkan wawasan, inisiatif dan kreativitas setiap peserta. Ketiga Membuka cakrawala baru bagi pimpinan manajemen dalam menyikapi penerapan Sistem Manajemen Mutu Terpadu dan Pengembangan SDM. Keempat, Menyerap ilmu dan pengetahuan yang baru dari para praktisi yang berpengalaman luas dalam pengembangan manajemen dan SDM dari dalam maupun luar negeri untuk kemajuan organisasi dan kelima, Meningkatkan kerjasama dan kerukunan antar instansi Pemerintah, Badan Yudikatif, Legislatif, organisasi sosial, dunia pendidikan dan dunia usaha.
Total peserta yang hadir adalah 1607 orang meningkat cukup siginifkan dibanding TKMPN XIX tahun 2015 di Yogjakarta yang diikuti oleh 1439 peserta dan melebihi target awal yang hanya 1500 peserta (lihat tabel). Menurut panitia penyelenggara, meningkatnya jumlah peserta sebagai indikasi manfaat yang dirasakan oleh lembaga atau perusahaan. Kegiatan tersebut juga untuk mencari pemenang yang nantinya akan dikirim dalam kompetisi internasional mewakili Indonesia tahun 2017. Event yang digelar hingga tahun 2016 memasuki aktivitas ke-20, dan saat ini merupakan kepesertaan terbanyak dibanding kegiatan yang sama. Kegiatan yang melibatkan 340 tim nasional dan 45 asal luar negeri merupakan tolak ukur kendali mutu dalam peningkatan produktivitas berbagai perusahaan Indonesia dan telah terkenal di luar negeri. Pada kegiatan ini setiap anggota akan sharing
Edisi Desember 2016 13
Keluarga Rajawali
pengalaman, kreativitas, inovasi, selanjut dikompetisikan hingga didapatkan praktisi yang andal dari berbagai perusahaan. Selain presetasi, kegiatan ini juga menggelar demonstrasi keberhasilan perusahaan dalam mengelola mutu dan produktivitas, baik secara antar perseorangan maupun antar kelompok dengan berbagai macam pendekatan
system manajemen.
PT Phapros pada TKMPN XX mengirimkan 3 tim , yaitu tim Transformer, tim Kasus dan tim SDM Berani . Anggota tim Transformer adalah Prabowo, Hasan Shidiq dan Teguh. Tim Kasus beranggotakan Eko Irwan, Syamsu Rizal dan Dhani. Sedangka Tim SDM Berani beranggotakan : Helmy Hadi Hudaya dan Arin Nedian Sumantri.
Dua Tim yang pertama ikut dalam kategori Implementasi atau PKM (Proyek Kendali Mutu) dan satu tim (tim Kasus) untuk kategori SS/ Suggestion System. Setelah melalui persiapan yang cukup matang dan berjuang dalam penilaian para juri nasional, Alhamdulillah ketiga tim tersebut berhasil meraih prestasi. Tim Transformer dan tim Kasus meraih predikat Gold dan tim SDM Berani berhasil meraih predikat Silver. Prestasi tim ini berhasil menjaga tradisi Gold dalam setiap partisipasi Phapros di forum TKMPN. Kontingen yang diberangkatkan dalam TKMPN adalah para juara dalam Konvensi QCC (Quality Control Circle) PT Phapros
yang secara rutin dilakukan setiap tahun. Konvensi QCC adalah TKMPN dalam format perusahaan. Penyelenggara Konvensi QCC adalah Komite Inovasi PT Phapros Tbk (KOIN).
Untuk tahun mendatang KOIN bertekad meraih prestasi yang lebih tinggi lagi di ajang TKMPN maupun International Quality & Productivity Convention, serta prestasi yang diraih dapat menjadi lompatan untuk meningkatkan dan mendorong melakukan inovasi yang lebih bermanfaat bagi perusahaan. Semoga anak perusahaan yang lain di RNI Group ikut berpartisipasi dalam forum TKMPN tersebut karena RNI butuh jutaan inovasi. (Giri Phapros)
Lolos Seleksi Kementerian Luar Negeri Kerajaan Belanda, Mitra Kerinci Goes To Paris teh untuk melakukan eksebisi pemasaran di event SIAL Paris.
M
elanjutkan program beasiswa pemasaran yang telah diterima Mitra Kerinci pada tahun sebelumnya dari CBI-Netherland Ministry of 14
Edisi Desember 2016
Foreign Affairs, hasil dari assesstment tahun ketiga setelah mengikuti progam audit dan pendampingan Mitra Kerinci akhirnya dinyatakan lolos mewakili Indonesia dengan produk
Bagi para pelaku Industri Makanan dan Minuman di Eropa, peserta yang mampu mengikuti SIAL membuktikan prestise atas keberadaan mereka. Syarat menjadi peserta pameran juga cukup rumit mulai dari persyaratan administrasi dan persyaratan pengelolaan perusahaan. Dari pengamatan selama dua kali mengikuti SIAL, perusahaan perusahaan yang mengikuti acara ini adalah perusahaan multinational seperti Nestle, Coca Cola dan beragam perusahaan besar lainnya. Dari
Indonesia yang rutin selalu mengikuti event ini adalah Indomie dan Garuda Food.
SIAL Paris atau singkatan bahasa perancis dari Salon International de l’alimentation, merupakan pameran food & baverage serta teknologi pengolahan terbesar di Eropa. Pameran ini dilaksanakan dua tahun sekali dengan Paris sebagai tempat penyelenggaraan acara ini. Dengan lebih dari 160.000 pengunjung serta 7.000 peserta eksibisi dari lebih 200 negara, SIAL memiliki daya tarik luar biasa di Eropa bagi penggiat industri makanan dan minuman. Dengan tema
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Keluarga Rajawali tahun ini “Look Deeper & Celebrate World Food Day” untuk mensukseskan konferensi pangan sedunia “Sustainable Food and Inovation-21 Century”, Sial Paris terus berupaya mengkampanyekan inovasi pertumbuhan makanan dan minuman yang sehat dan memberikan implikasi kesejahteraan bagi para petani pelaku agroindustri, di tengah ancaman krisis pangan dunia karena perubahan iklim ekstrem. Acara SIAL tahun ini berlangsung mulai tanggal 16-21 Oktober bertempat di Paris Nord Villepente, Paris, Perancis. Bagi Mitra Kerinci, melakukan eksebisi di ajang SIAL ini merupakan pengalaman pertama dalam melakukan eksebisi di luar negeri. Terdapat perbedaan yang sangat mencolok dengan kebiasaan pameran di dalam negeri seperti selama ini yang rutin diikuti. Dengan didampingi terus menerus oleh CBI exhibition expert Jeroen Cruft setiap peserta eksebisi dilarang
keras melakukan transaksi penjualan selama eksebisi berlangsung. Para peserta eksebisi juga dilarang duduk, makan dan minum, memegang telepon genggam. Apabila ingin melakukan aktivitas tersebut, disediakan gudang yang terpisah dari booth yang ada. Setiap peserta juga diwajibkan menggunakan jas selama acara berlangsung. Sampai dengan hari terakhir, Mitra Kerinci dikunjungi lebih dari 400 visitor dengan jumlah potential buyer 80 visitor. Satu hal yang berbeda dari pameran di luar negeri adalah kehadiran para CEO-CEO di setiap booth produk mereka. Para CEO juga turun tangan menyapa
tamu di setiap saat. Penulis sempat bertemu dengan Paul Bulcke, CEO Nestle yang juga dengan ramah menyapa para pengunjung yang hadir di booth mereka. CBI sendiri merupakan program dari Kementerian Luar Negeri Kerjaaan Belanda untuk peningkatan kemampuan pemasaran ekkspor dari negara-negara berkembang seperti Indonesia, Pakistan, India, Filipina, Mesir dan Vietnam. Dengan kontrak kerjasama selama tiga tahun, mereka mengirimkan para expert dari berbagai bidang untuk pendampingan para pengusaha mulai dari produksi, packaging, pengelolaan keuangan, pemasaran, CSR, sertifikasi produk sam-
pai dengan pameran di luar negeri. Dengan didampingi Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, progam ini sangat menarik dan dapat diaplikasikan di anak anak perusahaan RNI lainnya terutama yang berfokus kepada penjualan ekspor.
Menilik dari acara CBI ini, berkembangnya pasar teh dunia juga membuka peluang untuk ekspor teh ke luar negeri. Tuntutan produk organik, memiliki sertifikasi internasional serta kemampuan pemasaran melalui media internet dan sosial masih menjadi pekerjaan rumah bagi Mitra Kerinci untuk mewujudkan cita cita dapat mendulang dolar lebih banyak lagi. (Yosh, MK).
Masa Tanam Optimal, Masih Perlukah?
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
S
ejak Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1975 tentang Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) ditetapkan, program penanaman tebu mulai diarahkan kepada beberapa tujuan, seperti untuk meningkatkan pendapatan petani, memenuhi kebutuhan gula dalam negeri, dan mengalihkan sitem sewa menjadi sistem budi daya tebu di lahan
sendiri, sehingga para petani mampu menjadi tuan bagi tanahnya sendiri. Pada saat itu luas areal dan produksi gula menunjukkan trend yang semakin meningkat, bahkan protas tebu dan hablur juga terus menanjak. Namun demikian, sejak UndangUndang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 yang mengatur Sistem Budidaya Tanaman diberlakukan maka
berangsur-angsur lahan tebu semakin menyempit, protas tebu dan hablur semakin merosot dan rendemen pun semakin melorot. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Jika kita kaji lebih dalam, pada UU Nomor 12 Tahun 1992, pasal 6 ayat 1, diuraikan bahwa “Petani memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan jenis tanaman
Edisi Desember 2016 15
Keluarga Rajawali dan budidayanya”, kondisi tersebut memungkinkan petani mengganti komoditi tebu dengan komoditi non tebu yang lebih menguntungkan, terlebih lagi dengan persaingan antar sektor semakin tajam, di mana lahan subur (Kelas A) dengan pengairan teknis yang sebelumnya sebagai “ujung tombak” untuk meraih protas tebu, hablur dan rendemen tinggi berubah menjadi pemukiman, perkantoran dan industri pabrik sehingga suka tidak suka, mau tidak mau lahan tanaman tebu bergeser ke lahan yang kurang subur (marginal) yang notabene miskin akan unsur hara, tidak ada pengairan teknis, bahkan secara kultur teknis tidak layak untuk budidaya tebu. Dari tahun ke tahun protas tebu dan rendemen semakin melorot tidak secemerlang saat Inpres Nomor 9 Tahun 1975 masih berlaku.
Kinerja Produksi dan Pendapat Praktisi Pergulaan Sebagai gambaran kinerja, produksi PG-PG di Jawa pada tahun 2016 masih di bawah anggaran yang telah ditetapkan, bahkan turun dibanding tahun giling 2015, disinyalir salah satu penyebabnya adalah masa tanam yang tidak tertata dengan baik. Terlebih lagi, dengan anomali iklim (kemarau basah) memperburuk pencapaian rendemen dan hablur. Di beberapa pabrik gula yang diharapkan mampu mendongkrak protas tebu malah justru turun. Sehingga tidak mengherankan pada bulan Agustus dan September, saat pig rendemen mencapai puncak karena tebu sudah merata
16
Edisi Desember 2016
kemasakannya, justru masih ada PG yang “mencari” tebu masak (scoring tebangan). Di berbagai kesempatan, Pundjul Putranto praktisi pergulaan yang sudah malang-melintang di PG-PG milik PTPN XI dan saat ini setelah purna tugas masih bergelut di bidang konsultan pergulaan selalu menyatakan, jika pabrik gula ingin mendapatkan protas tebu dan rendemen yang tinggi maka kuncinya hanya satu, yaitu mengatur masa tanam optimal. Arti-
yang ditanam bulan April harus mencukupi untuk 1 bulan giling di bulan Juni dan seterusnya. Dengan pengaturan tersebut, maka pabrik gula yang aktivitas gilingnya berakhir pada bulan November akan menggiling tebu yang ditanam pada bulan September. Dengan umur tebu 12-14 bulan pasti produktivitas tebu dan rendemen yang dicapai akan tinggi. SKW PG Candi Baru Sidoarjo Samsudiono yang pada Masa Tanam 2015/2016
Data Masa Tanam PG Rejo Agung, Madiun
MASA TANAM 2008/2009 TR-KSU I TR-KSU II JUMLAH 2009/2010 TR-KSU I TR-KSU II JUMLAH 2010/2011 TR-KSU I TR-KSU II JUMLAH 2011/2012 TR-KSU I TR-KSU II JUMLAH 2012/2013 TR-KSU I TR-KSU II JUMLAH 2013/2014 TR-KSU I TR-KSU II JUMLAH 2014/2015 TS I TS II JUMLAH 2015/2016 TS I TS II JUMLAH
LUAS (Ha) (%)
BULAN TANAM MEI-AGUSTUS SEPT-DES (HA) (%) (HA) (%)
1,328 1,721 3,049
44 56 100
684 880 1,564
52 51 51
1,028 1,519 2,547
40 60 100
387 554 941
38 36 37
757 1,704 2,461
31 69 100
216 445 661
29 26 27
933 1,417 2,350
40 60 100
376 728 1,104
40 51 47
830 1,259 2,090
40 60 100
207 408 616
25 32 29
721 1,085 1,806
40 60 100
74 305 379
10 28 21
340 1,752 2,091
16
140
41
644 841 1,485 641 965 1,606 541 1,259 1,800 557 689 1,246 623 851 1,474 647 780 1,427 200
84
607
35
1,145
65
100
746
36
64
29
60
17
1,345 286
71
197
23
650
77
100
257
22
935
78
345 847 1,192
nya kalau pabrik gula mulai giling bulan H maka masa tanam tebu harus dimulai H-2. Sebagai contoh PG yang memulai giling bulan Mei (H) maka pada bulan Maret (H-2) harus mulai tanam tebu dan jumlah tebunya cukup untuk 1 bulan giling awal di bulan Mei, dan tebu
PROTAS (KU/HA)
REND (%)
HABLUR (KU/HA)
48 49 49
777
7.65
59.44
62 64 63
781
7.28
56.86
71 74 73
893
5.92
52.87
60 49 53
574
7.58
43.51
75 68 71
676
7.83
52.93
90 72 79
750
7.56
56.70
641
8.02
51.41
59
83
berhasil meraih produktivitas tebu tertinggi dengan pencapaian 1.562 ku/ha di kebun Besuk seluas 10,650 ha menyatakan rahasianya. Menurutnya, kerapatan tanaman mutlak sama tinggi tanaman minim 3,5 meter itu mudah dilakukan jika masa tanam awal (optimal).
Rekomendasi Masa Tanam Sementara itu, dari data masa tanam 7 tahun terakhir di PG Rejo Agung, Madiun (tabel di atas) dapat disimpulkan bahwa ada korelasi positif antara penyelesaian bulan tanam (AFF tanam optimal) dan presentase kategori tanaman terhadap protas tebu dan realisasi rendemen. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil, pertama, semakin tinggi luasan masa tanam tebu optimal (Aff tanam Agustus B) maka protas tebu dan rendemen yang dicapai akan tinggi, dengan prosentase luasan minimal 75% dari total areal dengan rincian Juni B sebesar 25%, Juli B sebesar 25%, Agustus B sebesar 25% . Sisanya yang 25% untuk tanaman baru harus aff tanam September B dan tanaman keprasan maksimal 15 hari setelah giling berakhir. Kedua, semakin kecil luasan masa tanam tebu optimal (Aff tanam Agustus B) maka protas tebu dan rendemen yang dicapai akan rendah, dengan prosentase luasan kurang 25% dari total areal maka sisanya yang 75% akan
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Keluarga Rajawali aff tanam dan kepras pada bulan November-Desember B dan akan tumpang tindih dengan penanaman KBD (Kebun Benih Datar).
Ketiga, semakin tinggi komposisi kategori tanaman baru (Plant Cane) maka protas tebu dan rendemen yang
dicapai akan tinggi, dengan prosentase luasan sekitar 30-40% dari total areal maka dalam kurun waktu 3 tahun semua kategori tebu merupakan tanaman baru dengan Kepras/ratoon maksimal 2 kali (Sesuai standart tanaman keprasan/ratoon).
Keempat, semakin rendah komposisi kategori tanaman baru (Plant Cane) maka protas tebu dan rendemen yang dicapai akan rendah, dengan prosentase luasan sekitar 20% dari total areal maka butuh waktu yang lama sekitar 5 tahun semua kategori tebu merupakan
tanaman baru dengan kepras/ratoon maksimal 4 kali (tidak sesuai standart tanaman keprasan/ratoon).
juga Allah sedang menguji keimanan dan kesabaran kita melalui cobaan yang diberikan-Nya. Apakah kita mampu mengatasinya ataukah malah “nggresulo” dan menyalahkan sana-sini yang belum tentu benar untuk disalahkan, disitulah kualitas keimanan dan kerja keras kita diuji untuk dapat keluar dan melewati berbagai cobaan.
kan hasil yang bermanfaat & barokah bagi keluarga besar PT Madubaru, stakeholder dan masyarakat luas.
Menjawab pertanyaan di atas apakah masa tanam optimal masih diperlukah? Maka jawabnya adalah sangat perlu. (Lukas, RNI)
Istighotsah di Tengah Kemarau Basah
P
erubahan musim yang tidak menentu akhir-akhir ini tidak hanya berimbas pada menurunnya kondisi fisik tubuh kita, namun juga kondisi dunia usaha khususnya di bidang industri gula. Kemarau basah yang tengah melanda mengakibatkan sulitnya upaya tebang angkut dalam menjangkau area tanaman tebu yang sudah siap panen. Kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui truk pengangkut tebu, berdampak pada peningkatan biaya operasional tenaga tebang karena jauhnya jarak pengangkutan dari lokasi tebu siap panen dengan truk pengangkut. Semua diakibatkan oleh tingginya curah hujan. Biasanya, bulan–bulan ini telah memasuki musim kemarau, namun ternyata masih menyisakan hujan yang tidak tentu turunnya atau sering disebut dengan kemarau basah. Hal ini merupakan tantangan bagi pabrik-pabrik gula yang tengah mempunyai hajat giling. PG-PG dikejar umur tanaman yang harus segera ditebang untuk mendapatkan rendemen yang maksimal, ditambah lagi keluhan GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
para petani yang tanamannya belum sempat ditebang, sementara itu waktu terus bergerak berjalan ke batas akhir giling yang telah direncanakan dan berbagai hambatan itu bermuara pada biaya operasional yang samakin bertambah.
Kemudian, apa yang harus dilakukan untuk menyikapi keadaan yang penuh tantangan tersebut? Tentu, yang pertama kita harus berintropeksi dan mengevaluasi diri kita sendiri atas apa yang tengah terjadi saat ini, dengan tidak menyalahkan siapa-siapa apalagi mengkambinghitamkan turunnya hujan serta musim yang tidak menentu, bahkan yang lebih ekstrim menyalahkan Tuhan pencipta alam, walaupun tidak kita pungkiri semua itu juga merupakan salah satu faktor penyebab akan sulitnya proses tebang angkut dalam masa giling.
Mari kita coba mengambil hikmah dari kejadiankejadian yang mungkin dilihat dari sisi kacamata kita merugikan, namun mungkin di sisi lain Allah berkehendak lain, membagikan karunia-Nya dengan adil yang keadilan itu belum tentu sesuai dengan yang kita harapkan, mungkin
Seperti itulah PT Madubaru menyikapi hal tersebut, seperti yang disampaikan Direktur PT Madubaru Rahmad Edi Cahyono pada Istiqhotsah rutin malam Jumat menjelang berakhirnya musim giling di tahun 2016. Istigosah ini sebagai ikhtiar mohon ampun atas segala kesalahan, bersyukur atas apa yang telah Allah berikan dan upaya memohon kelancaran agar giling & suling tahun ini memberi-
Kita meyakini kerja keras yang diiringi doa tidak akan sia-sia. Seyogyanya kita harus kembali bergandengan dengan alam dan lebih erat kita memegang kepercayaan yang dberikan-Nya kepada kita untuk memakmurkan dan mengelola alam ini dengan sebaik-baiknya, sehingga sebagai imbal balik melalui tanah yang kita pijak ini Allah SWT meberikan kita buah nikmat yang barokah, sehingga dapat dinikmati oleh anak cucu kita kelak, karena hanya Dia lah yang maha mengetahui dan berkehendak, selama kita yakin dan ikhlas atas apa yang diberikan Allah SWT pada alam yang semakin “tua” ini. (M.Rus-MB)
Edisi Desember 2016 17
Cakrawala Rajawali Implementasi KPKU di RNI Group
Pelaksanaan Konsinyering Implementasi KPKU RNI 2016 di Jatitujuh.
18
Edisi Desember 2016
KLASIFIKASI KLASIFIKASI
KLASIFIKASI KLASIFIKASI
KLASIFIKASI KLASIFIKASI
B
KLASIFIKASI KLASIFIKASI
dan selaras antara dokumen pemimpin perusahaan SOP system/metode satu dalam mengarahkan dan dengan lainnya dan juga menjamin keberlangsungan TABEL KLASIFIKASI JAWABAN KUESIONER BAGIAN II (KAT.1 s.d KAT.6) KPKUPILIHAN kepada calon-calon ertempat di PG UNTUK TABEL KLASIFIKASI UNTUK PILIHAN JAWABAN KUESIONER BAGIAN II (KAT.1 s.d KAT.6) integrasi/selaras dengan perusahaan sangat menenevaluator dari internal Jatitujuh pada hari profil organisasi yang sudah tukan keberhasilan perusaBUMN, penyusunan laporan Senin dan Selasa, AA DD LL PADANAN SCORE PADANAN SCORE I I ditetapkan. haan tersebut. AP P RO ACH DEP LOLO Y EMENT impementasi 24-25 Oktober LEARNING AP P RO ACH DEP YKPKU EMENT setiap (%)(%) LEARNING INTEG RATIO N (INTEG RAS I) I) (S IS METO DE)DE) (P ENERAP AN)AN) INTEG RATIO N (INTEG RAS (STEM/ ISdiselenggaraTEM/ METO (P ENERAP (P EMBELAJARAN) tahun, pelaksanaan evaluasi (P EMBELAJARAN) 2016 telah Tata nilai dan konsep terseHasil-hasil kepemimpinan mandiri oleh tim evaluator kan workshop consineering but meliputi kepemimpinan adalah tersedianya data kinerpenyusunan dokumen KPKU internal BUMN terhadap 0%0% atau 5%5% I1I1 proses sosialisasi D1 atau A1 L1L1 visi, keungD1 A1 yang memiliki ja efektifitas implementasi KPKU, kegiaPT. RNI (Persero) oleh Tim gulan yang digerakkan / internalisasi visi dan nilai tan supervisi/review atas KPKU RNI dan PIC dari pelanggan, pembelajaran organisasi pegawai semua anak perusahaan RNI penerapan KPKU dan pelakI3I3 kepada30%,35%,40% atau 4 30%,35%,40% atau L3 organisasi dan individu, dan stakeholders lainnya, L3 sanaan evaluasi mandiri group dengan narasumber menghargai tenaga kerja indeks pencapaian nilai-nilai dan yang dari FEB BUMN. Acara ini D6D6terakhir adalah A6A6 dan mitra, kelincahan (agility), organisasi, dua pengolahan data/informasi, merupakan kelanjutan dari I6I6 komunikasi 90%, 95% atau 100% 90%, 95% atau 10 fokus ke masa depan, manaarah yang dihadiri manajemen L6L6 kompilasi dan pelaporan kegiatan-kegiatan sebelumjemen inovasi, manajemen senior, tata kelola perusahasil supervisi/review nya yang bertujuan untuk haan dengan indikator skor termasuk tingkat implemen- berdasarkan fakta, tangmeningkatkan kemampuan gungjawab kemasyarakatan, KPKU dan GCG, temuan audit tasi KPKU yang dituangkan Tim dan PIC KPKU dan juga fokus pada hasil dan pencipinternal dan audit eksternal sebagai media untuk berdis- dalam skor KPKU. taan nilai, serta perspektif yang ditindaklanjuti, ada atau kusi melakukan perbaikankesisteman. tidaknya klaim atau kasus huDalam kesempatan tersebut perbaikan dokumen dan kum dan regulasi serta impleselain dilakukan refresh data dalam rangka asesmen Sementara tujuh kategori mentasi etika dengan melihat Kriteria KPKU, core value implementasi KPKU di PT. yang berisikan beragam indeks persepsi stakeholders dan concept oleh FEB BUMN RNI di akhir November pertanyaan tentang kondisi terhadap pimpinan senior juga diadakan workshop tahun 2016. Pelaksanaan riil perusahaan adalah kepedan tatakelola perusahaan penyusunan dokumen KPKU asesmen ini sebagai bagian mimpinan; perencanaan serta jumlah surat peringatan dan review peta ADLI oleh dari pedoman dan alat ukur strategis; fokus pelanggan; kepada pegawai. masing-masing kelompok Kementerian BUMN untukpengukuran, analisis, dan sesuai dengan 7 kategori memantau kinerja unggul manajemen pengetahuan; Tim KPKU RNI dalam semua perusahaan BUMN di kriteria KPKU. Hasil workfokus tenaga kerja; fokus melakukan evaluasi impleshop tersebut kemudian Indonesia yang berjumlah operasi; dan hasil. mentasi KPKU sebelumnya dipresentasikan oleh setiap 109 perusahaan. telah mengumpulkan dan kelompok untuk bahan Kategori yang menyummenganalisis data yang ada diskusi sekaligus perbaikanPemantauan tersebut bang paling besar adalah di anak perusahaan, kemuperbaikan dokumen-dokudilakukan melalui tahapan kepemimpinan (leadership) dian melakukan wawancara, men evidence, terutama unyang pertama adalah pemsebesar 180 poin. Jadi sikap review dokumen, kunjungan bekalan kompetensi tentang tuk melihat aspek integrasi GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
A
D
DEP LO Y EMENT (P ENERAP AN)
KLASIFIKASI
Cakrawala Rajawali
AP P RO ACH (S IS TEM/ METO DE)
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
TABEL KLASIFIKASI UNTUK PILIHAN JAWABAN KUESIONER
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
ke lapangan dan pencarian Kesisteman dengan pendeka- perusahaan BUMN termadari penilaian KPKU ini dapat D1 evidence meliputi profil tan ADLI sbb : sukA1 RNI group agar dapat ditindaklanjuti untuk meningorganisasi dari 7 kategori merancang keunggulan katkan kinerja RNI Group tersebut. Hasil tersebut Sistem / metode dengan kinerja organisasi, mendisehingga dapat mewujudkan berupa OFI (Opportunity For nilai tertinggi pada level agnosa system manajemen visi dan misinya. D6 Improvement ) yang harus A6 artinya sistem/metode kinerja A6 secara keseluruhan, ditindaklanjuti oleh Tim dan tersebut telah terdefinisi mengidentifikasi kelemahan Dan yang terakhir …”Jangan semua PIC anak perusahaan. tahapan prosesnya, serta dan kekuatan organisasi, melakukan pengukuran jika Sayangnya pada kesempatan input dan outputnya dan serta menilai upaya perbaitidak dilakukan evaluasi dan tersebut belum tersamtelah dilengkapi dengan 3 kan kinerja. jangan melakukan evaluasi KLASIFIKASI UNTUK KUESIONER BAGIAN II (KAT.1 s.d KAT.6) paikanTABEL penegasan yang jenisPILIHAN ukuran ( JAWABAN input,proses jika tidak ditindaklanjuti.” lebih kuantitaif tentang key dan output) untuk mengeta- Semoga hasil yang diperoleh (Bambang Irawan RNI) A OFI dan D L PADANAN SCORE themes ( theAPmost hui efektifitasnya dan desain I P RO ACH DEP LO Y EMENT LEARNING (%) INTEG RATIO N (INTEG RAS I) most strength ) yang dimiiki sistem telahAN) terbukti efektif.(P EMBELAJARAN) (S IS TEM/ METO DE) (P ENERAP RNI untuk bisa memberikan Untuk aspek L (learning/ gambaran prioritas yang pembelajaran) minimal 0% atau 5% I1 D1 A1diselesaikan dan L1 harus berada di level L3 artinya didorong untuk dikembang- sistem/metode tersebut I3 30%,35%,40% atau 45% kan serta diperkuat untuk penerapannya sudah diL3 meningkatkan kinerja dan evaluasi dan ditindaklanjuti D6 proses perbaikan dayaA6 saing atau keunggulan dengan I6 90%, 95% atau 100% RNI Group dari kompetiyang sistematis dengan L6 tor yang ada secara nasimenggunakan data dan onal bahkan regional dalam analisa sesuai fakta meskiplingkup bisnis agro industri, un sangat terbatas. Sedangfarmasi dan alat kesehatan kan untuk aspek I (Integraserta perdagangan. tion) juga minimal berada pada level I3 yang berarti Workshop Review Peta sistem/metode secara ADLI KPKU PT.RNI 2016 umum sudah selaras dengan Untuk memudahkan melaku- sistem/metode lain yang kan review profil organisasi, ada di perusahaan, serta kesisteman dengan peta ADLI relevan dengan kebutuhan dan hasil-hasil usaha dapat perusahaan sebagaimana menggunakan kuisoner yang diidentifikasi pada profil dapat dikelompokkan menorganisasi. jadi Kuisoner I tentang Profil Organisasi, Kuisoner II TenKPKU ini merupakan tang Kesisteman Perusahaan standar, pedoman dan alat dan Kuisoner III tentang Hasil ukur yang ditetapkan oleh hasil Usaha. Berikut adalah Kementerian BUMN sebagai contoh gambaran Kuisoner II standar bagi perusahaan-
A1
D1
L
LEARNING (P EMBELAJARAN)
L1 L3
A6
D6 L6
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
KLASIFIKASI
D
DEP LO Y EMENT (P ENERAP AN)
KLASIFIKASI
A
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
TABEL KLASIFIKASI UNTUK PILIHAN JAWABAN KUESIONER BAGIAN II (KAT.1 s.d KAT.6) AP P RO ACH (S IS TEM/ METO DE)
I
PADANAN SCORE (%)
I1
0% atau 5%
INTEG RATIO N (INTEG RAS I)
I3
30%,35%,40% atau 45%
I6
90%, 95% atau 100%
L
LEARNING (P EMBELAJARA
Edisi Desember 2016 19
L1 L3 L6
C
Bulu-bulu Rajawali Ahmad Sufi Bapak CDOB
ara Distribusi Obat Yang Baik (CDOB ) adalah cara distribusi/penyaluran obat dan/ bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/ penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaaannya (Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.34.11.12.7542 Tahun 2012) CDOB dimaksud wajib di penuhi oleh semua Pedagang Besar Farmasi (PBF) termasuk PT. Rajawali Nusindo dan seluruh cabangnya sebagai distributor farmasi yang kegiatan usahanya melakukan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat. Terhadap PBF yang telah menerapkan pedoman CDOB diberikan Sertifikat Distribusi Obat Yang Baik yang
dikeluarkan oleh BPOM.
Berbicara tentang penerapan CDOB di PT. Rajawali Nusindo tentunya tidak lepas dari sosok Ahmad Sufi, pria kelahiran Padang, yang saat ini menjabat sebagai Direktur PT. Mitra Rajawali Banjaran. Mengawali kiprahnya pada tahun 1986 di PT. Rajawali Nusindo Padang sebagai juru buku, yang kemudian dipindah ke PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan, tahun 2000 dipercayakan menjabat menjadi Kepala Operasional Cabang Bandung, Tahun 2002 di promosikan menjadi kepala cabang di beberapa daerah, mulai dari cabang perintis sampai dengan cabang utama pernah dilaluinya, diantaranya pernah menja-
Pneumonia
P
neumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur atau pun parasit, di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggungjawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Penyakit ini umumnya terjadi akibat bakteri Streptococus pneumoniae dan Hemopilus influenzae yang berterbangan di udara terhirup masuk ke dalam tubuh. Bakteri tersebut sering
20
Edisi Desember 2016
ditemukan pada saluran pernapasan, baik pada anakanak maupun orang dewasa. Selain dapat menimbulkan infeksi pada paru-paru, bakteri berbahaya itu juga dapat mengakibatkan radang selaput pada otak (meningitis) serta infeksi pembuluh darah yang amat fatal. Gejala Orang dengan pneumonia sering memiliki gejala batuk yang mengeluarkan dahak berwarna kehijau-hijauan dan kuning, juga lendir dan demam tinggi yang disertai dengan tubuh menggigil. Sesak nafas juga umum terjadi pada pneumonia, seperti sakit pleuritic (selaput) dada yang menusuk. Penderita
bat sebagai Kepala Cabang Batam, Padang, Denpasar, Palembang, Bandung, Jakarta II dan Surabaya I.
Pada saat menjabat sebagai kepala cabang di PT. Rajawali Nusindo Bandung periode 2010-2014, Ahmad Sufi lah yang pertama kali mempelopori penerapan CDOB di PT. Rajawali Nusindo dan terbukti di tahun 2013 cabang Bandung telah memperoleh sertifikat CDOB dari BPOM yang merupakan sertifikat CDOB yang pertama kali diterima oleh PT. Rajawali Nusindo. Kemudian berlanjut pada saat Ahmad Sufi menjabat Kepala Cabang Surabaya I tahun 2014, dengan pengalamannya tersebut menjadikan cabang
Surabaya I sebagai cabang yang juga bisa menerapkan pedoman CDOB dan telah memperoleh sertifikat dari BPOM. Karena itulah, Ahmad Sufi di kalangan insan PT. Rajawali Nusindo sering disebut dan dijuluki sebagai “Bapak CDOB”nya PT. Rajawali Nusindo.
Semoga dengan segudang pengalaman yang dimiliki Ahmad Sufi tersebut, juga diharapkan dapat membawa PT. Mitra Rajawali Banjaran jauh lebih baik lagi terutama dari sisi jaminan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat memberikan manfaat dan kepuasan bagi pelanggan. (Epri-MRB)
Dokter Rajawali Untuk Kesehatan Anda Oleh Dr. H. Herman Yuliantama
pneumonia mungkin bisa mengeluarkan darah saat batuk, mengalami sakit kepala, juga sering berkeringat dan kulit lembab/basah. Gejala lainnya adalah hilangnya nafsu makan, kelelahan, kulit berwarna kebiruan, mual, muntah, dan rasa sakit/nyeri otot. Bentuk pneumonia yang kurang umum dapat menyebabkan gejala lain, misalnya, pada pneumonia yang disebabkan oleh Legionella abdominal yang dapat menimbulkan sakit perut dan diare, sedangkan pneumonia yang disebabkan oleh tuberculosis atau Pneumocystis dapat menyebabkan penurunan berat badan dan berkeringat saat malam hari. Pencegahan Untuk pencegahan sendiri dapat diawali dengan melaku-
kan vaksinasi terhadap bakteri penyebab pneumonia karena saat ini banyak sekali bakteri yang telah resisten terhadap antibiotik, sehingga vaksin merupakan langkah yang baik untuk mencegah penularan penyakit pneumonia ini. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya yaitu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Semua hal baik itu baik maupun buruk berawal dari diri sendiri, sama halnya dengan kesehatan.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA