www.rni.co.id
RNI Holding
RNI_Holding
MEDIARNI EDISI 165, TAHUN XVI AGUSTUS 2016
AJANG INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Mata Rajawali Evaluasi Kinerja Perusahaan BUMN Melalui KPKU
P
elaksanaan evaluasi kinerja sudah barang tentu secara berkala dilaksanakan oleh setiap perusahaan untuk mengetahui pencapaian atas usaha yang telah dijalani serta untuk menentukan langkah yang akan ditempuh selanjutnya dalam rangka meningkatkan kinerja pada masa yang akan datang. Metode evaluasi kinerja yang diimplementasikannya pun ada berbagai macam, tergantung dengan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Khusus untuk mengevaluasi kinerja perusahaan BUMN, yang digunakan sebagai sarana evaluasi kinerjanya saat ini adalah KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul). Sebelumnya penilaian kinerja BUMN dilakukan melalui analisis Laporan Keuangan, akan tetapi sistem tersebut belum dapat menggambarkan posisi strategis perusahaan BUMN, sehingga kemudian berdasarkan surat Sekretaris Kementerian BUMN No : S153/S.MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 perihal Pelaporan
Kinerja mengenai Kriteria Penilaian Kinerja Unggulan, sistem penilaian kinerja yang digunakan adalah KPKU.
Sistem pengendalian dan pengelolaan kinerja BUMN yang dibangun oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara tersebut diadopsi dan diadaptasi dari Malcom Baldrige Criteria for Excellence Performance. KPKU merupakan landasan dan referensi dalam pengelolaan BUMN menuju pencapaian kinerja unggul, sekaligus sebagai alat pelaksanaan self-assessment BUMN. Dengan menggunakan sistem tersebut diharapkan kedepan akan diketahui sejauh mana posisi kinerja suatu perusahaan BUMN dibandingkan dengan perusahaan kelas dunia. Peran penting KPKU dalam memperkuat daya saing BUMN antara lain : • Membantu memperbaiki kapabilitas dan kinerja BUMN, baik finansial maupun non finansial • Memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi mengenai praktik-
praktik terbaik • Berfungsi sebagai alat kerja untuk memahami dan mengelola kinerja, serta memandu perencanaan dan pembelajaran organisasi
Penggunaan sistem KPKU sebagai alat ukur dan pedoman kinerja perusahaan BUMN diharapkan mampu merancang keunggulan kinerja organisasi, mendiagnosa sistem manajemen kinerja secara keseluruhan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi, serta menilai upaya perbaikan kinerja. Adapun kategori yang digunakan untuk penilaian profil perusahaan dalam kerangka kerja (Perspektif Kesisteman) KPKU BUMN terdapat 7 (tujuh) kategori, yaitu : 1. Kepemimpinan, 2. Perencanaan Strategis, 3. Fokus Pelanggan, 4. Pengukuran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan, 5. Fokus Tenaga Kerja, 6. Fokus Operasi, dan 7. Hasil. Dari ke-tujuh kategori tersebut, yang memiliki nilai paling besar adalah Kepemimpinan dengan skor sebesar 180. Penilaian atas kategori-kategori tersebut akan didapatkan
hal. PT RNI Luncurkan Rajawali Knowledge Management
3
hal. RNI Kirimkan Siswa Terbaik Sulut Ke Jabar
skor dengan rentang antara 0 sampai dengan 1000, yang menunjukkkan pencapaian kinerja suatu perusahaan BUMN dimana perusahaan dengan skor 0 – 275 akan masuk dalam kategori Early Development, skor 276 – 375 kategori Early Result, skor 376 – 475 kategori Early Improvement, skor 476 – 575 kategori Good Performance, skor 576 – 675 kategori Emerging Industry Leader, skor 676 – 775 kategori Industry Leader, skor 776 – 875 kategori Benchmark Leader, dan skor 876 – 1000 masuk pada kategori World Leader. Dengan mengimplementasikan KPKU diharapkan perusahaan BUMN dapat mengelola kinerjanya berdasarkan pendekatan sistem yang terpadu dan menghasilkan dua poin Utama yaitu :
• Penyampaian nilai yang selalu meningkat kepada pelanggan dan kepada pemangku kepentingan lainnya, sehingga berdampak pada keberlangsungan perusahaan (Company Sustainability) • Peningkatan efektivitas kinerja perusahaan serta individu di dalamnya (D o n y)
7
14
hal. Menjadi Trainer Bukan Hanya Fasilitator
Edisi Agustus 2016 1
Hallo Rajawali Positive Thinking
M
ungkin kita pernah mendengar pepatah “You are what you think”, pepatah itu terdengar sangat sederhana namun memberikan pesan yang mendalam kepada kita bahwa apa yang akan kita jalani dan kita dapatkan dikemudian hari tidak terlepas dari apa yang kita pikirkan saat ini. Sehingga jika kita mengharapkan hal-hal baik, tentunya kita juga harus mampu mengendalikan pikiran kita kearah yang baik atau dalam kata lain harus ber-positive thinking. ‘Positive Thinking’ atau berpikir positif adalah cara berpikir secara logis yang memandang sesuatu dari segi positifnya, baik terhadap diri sendiri, orang
Salam Rajawali
P 2
Edisi Agustus 2016
dibutuhkan melalui diskusidiskusi maupun melalui artikel / jurnal yang dimuat pada sistem tersebut. Terlebih perusahaan yang kita cintai ini terdiri dari beberapa core business yang tersebar seantero nusantara, tentunya akan ada banyak informasi dari berbagai bidang yang dapat kita manfaatkan untuk menambah pengetahuan kita. Sebuah wadah yang akan sangat bermanfaat jika kita mau berpartisipasi aktif di dalamnya. Untuk menjadi bagian dari sistem ini sangatlah sederhana, kita mendaftarkan alamat email
Apalagi berdasarkan pendapat para ahli psikologi, setiap pikiran yang ada pada diri kita akan membentuk karakter kepribadian kita. Bukankah kita menjadi orang yang positif? Bukan-kah kita ingin kinerja yang positif? Karena hanya dengan berpikir positif kita akan mampu merubah kata ‘Impossible’ menjadi ‘Possible’.(D o n y)
Penanggung Jawab : Direksi PT RNI
Mengumpulkan Pengetahuan Yang Terserak rogram peningkatan kinerja yang dilakukan oleh manajemen PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) telah menelurkan satu sistem baru di PT RNI yang diberi nama Rajawali Knowledge Management atau disingkat RKM. Sebagaimana akan diulas pada Media Rajawali edisi kali ini, PT RNI telah meluncurkan sistem manajemen untuk mengelola segala informasi yang terkait dengan pengetahuan secara korporasi. Sehingga dengan adanya sistem ini tentunya akan mempermudah bagi seluruh insan PT RNI untuk mendapatkan informasi yang
lain, maupun keadaan lingkungannya. Kebiasaan berpikir positif merupakan sikap dan tindakan yang mendatangkan manfaat besar bagi individu yang bersangkutan, yaitu berkenaan dengan kesehatan, kesuksesan, rasa optimis, emosi yang positif, percaya diri, kreativitas, serta hubungan yang positif.
Pengarah : Sekretaris Korporasi Pimpinan Redaksi : Head Goverment and Customer Relations Redaktur : Edwin Adithia Hermawan Dewan Redaksi : Giri Hardiyatmo Eko Waluyo Gunadi Yusuf Rezka Eko Tri Yunanto Rizki Yudha Ramadhan Wartini Andi Pradipto Arimuko
kita ke bagian admin Group Pengelolaan SDM. Jadi, mari kita manfaatkan apa yang sudah disiapkan manajemen untuk menambah wawasan kita serta untuk meningkatkan kinerja bagi kemajuan bersama.
Sekretaris Redaksi : M Ahyani Koresponden : Seluruh Anak Perusahaan Sesuai SK PT RNI NO.121/SK/ RNI.01/IX/2015 GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali PT RNI Luncurkan Rajawali Knowledge Management aktif dan menyempurnakan media melalui diskusi dengan topik bulanan pilihan. Beliau berharap, RKM akan memperkuat daya saing RNI di era persaingan yang semakin kompetitif. “Saya minta partisipasi seluruh insan RNI untuk berperan aktif dalam diskusi di forum ini dengan topik bulanan pilihan yang akan di pandu oleh admin,” ungkapnya. • Dirut PT RNI (Persero) Didik Prasetyo pada acara launching RKM
Di tengah persaingan usaha yang semakin ketat, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) terus berupaya meningkatkan daya saing perusahaan dengan membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, guna meningkatkan kompetensi, baik kompetensi teknis maupun bisnis, PT RNI meluncurkan sebuah sistem pengetahuan dalam jaringan yang diberi nama Rajawali Knowledge Management (RKM). Peluncuran dilakukan, Selasa, 19 Juli 2016, bertempat di Auditorium Gedung RNI, Jakarta, oleh Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo melalui simbolisasi pengiriman email yang berisi sambutan Dirut perihal peluncuran Rajawali Knowledge Management (RKM) kepada seluruh user yang merupakan karyawan PT RNI.
R
KM adalah upaya manajemen untuk mentranformasikan dan mengelola “Knowledge” agar dapat menjadi sumber informasi, data, dan rujukan bagi karyawan dalam meningkatkan kinerja, serta sebagai wadah dalam upaya memberkan pelayanan yang prima bagi seluruh stake holder, baik itu pelanggan, mitra usaha, maupun pemangku kebijakan. Kepada para stake holder “Knowledge” kemudian di komunikasikan melalui web resmi PT RNI, yaitu rni.co.id. Sedangkan untuk karyawan, selain bisa diperoleh melalui web, pengetahun dan informasi juga dapat diakses melalui sistem RKM ini. GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Sebagai media sharing dan pengelolaan “knowledge”, RKM akan merubah “tacit knowledge” yang terserak dan dimiliki oleh beberapa karyawan senior yang sudah berpengalaman, menjadi “Explicit knowledge” yang dapat berupa sistem, hasil penelitian dan inovasi, informasi penting dan data yang dapat diolah untuk kepentingan analisa bisnis. Apa saja yang bisa dicari? Ada banyak hal yang bisa didapatkan di RKM, di samping informasi seputar korporasi, juga dapat di akses informasi data bisnis dan rencana korporasi, sharing hasil training karyawan, rencana pengembangan usaha, hasil lomba inovasi, dan sebagainya.
Lalu-linta diskusi dan informasi di RKM akan dipandu oleh admin. User dapat memposting informasi, tulisan, atau komentar terkait dengan bisnis dan topik yang tengah dibahas, sementara admin mendapat kewenangan untuk memverifikasi setiap postingan. Di dalam laman RKM telah tersedia beragam folder dengan judul dan tema
GH Pengelolaan SDM PT RNI Iswanto, Dirut PT RNI (Persero) Didik Prasetyo dan GH Perencanaan Korporasi PT RNI Harsim saat mencoba program RKM.
Dirut PT RNI Didik Prasetyo mengatakan, RKM merupakan sistem yang penting bagi pengembangan kompetensi karyawan, untuk itu beliau meminta kepada semua person in charge (PIC) yang bertanggung jawab pada masing-masing bidang agar
berbeda, user tinggal memilih folder yang sekiranya relevan dengan info yang ingin didapat. Untuk menjadi member RKM cukup dengan mendaftarkan alamat email kepada admin dari Group Pengelolaan SDM. (Rizky/ Edwin) Edisi Agustus 2016 3
Kepak Sayap Rajawali RNI Laksanakan Inhouse Training Interpretasi KPKU BUMN
P
T Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melaksanakan Inhouse Training Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN selama tiga hari dari tanggal 19 – 21 Juli 2016 bertempat di Auditorium Gedung RNI, Jakarta. Training yang dibuka oleh Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi (PUI) Agung P. Murdanoto tersebut mengikutsertakan perwakilan dari RNI Holding dan seluruh Anak Perusahaan PT RNI. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 31 peserta. Dalam sambutannya Direktur PUI PT RNI Agung P. Murdanoto mengatakan, pelatihan ini sebagai langkah awal untuk melahirkan kader-kader assessor KPKU di semua Anak Perusahaan. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini kedepannya Anak Peusahaan PT RNI mampu menerapkan KPKU dalam pengelolaan perusahaan sehingga kinerja dan pencapaian manajemen di RNI Group lebih terukur dan terstandarisasi. Lebih lanjut, Agung berpesan, agar setiap peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan memahami setiap pembahasan, sehingga kedepannya KPKU tidak lagi dimaknai hanya sebagai angka-angka tetapi menjadi sebuah semangat dalam mengembangkan program perusahaan masing-masing. Untuk mewujudkan implementasi KPKU tersebut, tambahnya, diperlukan komitmen bersama seluruh
4
Edisi Agustus 2016
anak perusahaan untuk dapat secara disiplin dan sistematis mulai menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam KPKU di perusahaannya, hal tersebut demi menciptakan nilai tambah kepada pelanggan, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainnya.
Menurut Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam buku Kriteria Penilaian Kinerja Unggul, KPKU sendiri merupakan suatu sistem pengelolaan dan pengendalian kinerja BUMN berbasis kriteria kinerja unggul yang diadopsi dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Exellence yang telah mulai diterapkan di BUMN sejak tahun 2012. KPKU BUMN berbicara tentang bagaimana sehari-hari bisnis perusahaan dikelola, oleh karenanya KPKU BUMN dirancang untuk mendorong dan membantu BUMN mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan, meningkatkan kinerja secara berkelanjutan
dan dimilikinya daya saing perusahaan melalui keselarasan atas rencana perusahaan, proses-proses yang dijalankan, pengambilan keputusan, focus karyawan dan seluruh tindakan yang pada akhirnya dapat ditunjukan dengan pencapaian hasil yang unggul. Tujuan dari dilaksanakannya penilaian KPKU adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja BUMN, memberikan umpan balik kepada BUMN, dan memberikan apresiasi kepada BUMN yang berprestasi. Dalam sistem penilaian KPKU terdapat tingkatan skor dengan skala 0-1.000, penilaian tersebut menunjukan dimana posisi perusahaan, apakah masuk dalam kategori early development, Good Performance, World Leader, atau kriteria lainnya. PT RNI sendiri saat ini memiliki nilai KPKU 407, hasil dari penilaian KPKU pada tahun 2015, angka tersebut meningkat dari
Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi PT RNI (Persero) Agung Murdanoto
hasil penilaian sebelumnya. Dengan raihan 407 artinya PT RNI berada di tingkat Early Improvement. Pada penilaian KPKU tahun ini, PT RNI menargetkan mampu menembus kriteria Good Performance yang artinya harus memperileh nilai antara 476-575. Dengan semangat PINTER “Dimulai dari Saya”, yang di-launching bersamaan dengan Inhouse Training Interpretasi KPKU BUMN target tersebut bukan tidak mungkin mampu tercapai. Salam PINTER! (Rizky)
Direksi PT RNI (Persero) berfoto bersama training interpretasi KPKU BUMN GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali Wujudkan Program Indonesia Terang, RNI Bentuk Perusahaan Energi mampu berkontribusi dalam mengatasi defisit neraca daya energi listrik di Solok Selatan, Sumatera Barat,” ungkapnya.
U
ntuk mensukseskan target pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang dicanangkan Presiden Jokowi, Anak Perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang bergerak dalam bidang industri teh PT Mitra Kerinci melakukan penandatanganan pembentukan Special Purpose Company (SPC) dengan Anak Perusahaan PT Brantas Abipraya (Persero) yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi energi PT Brantas Energi, pada Kamis, 16 Juni 2016, bertempat di Gedung RNI, Jakarta.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur PT Mitra Kerinci Yosdian Adi bersama Direktur Utama PT Brantas Energi Sutjipto disaksikan Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi PT RNI Agung P. Murdanoto dan Direktur Operasi PT Brantas Abipraya M. Basir. Melalui penandatanganan SPC ini kedua Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut sepakat bersinergi membentuk dua perusahaan patungan yang bergerak dalam bidang GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
energi, yaitu PT Liki Energi Nusantara dan PT Rajawali Liki Energi.
Dalam sambutannya, Agung mengatakan, penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari Project Development Agreement (PDA) Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Liki-Mitra Kerinci dengan kapasitas 15,6 megawatt (MW) yang telah diteken pada 23 Maret 2016. “Tujuan kami, dengan dibentuknya cucu perusahaan dalam bidang energi ini, RNI
Selain itu, Agung berharap perusahaan bersama ini kedepannya mampu menyediakan pasokan listrik yang memadai bagi masyarakat sekitar serta bagi pabrik teh PT Mitra Kerinci, sehingga mutu produk teh Liki PT Mitra Kerinci akan semakin baik. Saat ini, sebagian besar operasional peralatan pengolahan pabrik yang terletak di Kaki Gunung Kerinci itu masih mengandalkan energi dari PLN yang kerap terhenti operasinya karena tingginya jam henti suplai akibat keterbatasan sumber energi. Sinergi ini, lanjut Agung, bersifat strategis dan sangat menguntungkan untuk memperkuat sisi bisnis masingmasing perusahaan, karena
menggabungkan kemampuan dari kedua BUMN. PT RNI memiliki kekayaan air terjun dan sungai yang dikelola oleh PT Mitra Kerinci dan PT Brantas Abipraya melalui PT Brantas Energi memiliki kemampuan dan pengalaman mumpuni dalam pengelolaan bendungan dan pembangkit listrik. “Kedepannya, kami masih mengkaji potensi di anak perusahaan lain yang bisa disinergikan. Brantas kuat dalam penanganan permasalahan air, semoga bisa dijajaki kerjasama lain untuk mengatasi defisit air di HGU perkebunan tebu PT RNI,” katanya. Sementara, Direktur Operasi PT Brantas Abipraya M. Basir mengatakan, pembentukan SPC ini merupakan awal yang baik. Pihaknya mengaku terus mengkaji beberapa titik di sekitar aliran sungai untuk bisa dikembangkan lebih lanjut. (Rizky/Edwin)
Edisi Agustus 2016 5
Kepak Sayap Rajawali Serah Terima Jabatan Komisaris Anak Perusahaan RNI mengingat pentingnya regenerasi serta kaderisasi demi keberlangsungan roda organisasi kedepan.
D
alam rangka regenerasi dan kaderisasi kepemimpinan Komisasris Anak Perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero), pada Selasa, 14 Juni 2016, bertempat di Ruang Seminar, Gedung RNI, Jakarta, dilakukan pembacaan Surat Keputusan (SK) sekaligus Serah Terima Jabatan Komisaris Anak Perusahaan PT RNI yang disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo. Turut hadir, Direktur Keuangan M. Yana Aditya, Direktur SDM dan Manajemen Aset Djoko Retnadi, Direktur Pengendalian Usaha dan Manajemen Risiko Elka Wahyudi, serta para Group Head PT RNI.
dan PT GIEB Indonesia dari Emmi Mintarsih kepada Erlangga Tri Putranto, serta pembacaan SK dan serah terima jabatan Komisaris Anak Perusahaan PT Laras Astra Kartika (Laskar) dari Dwi Usmanto kepada Naniek Soelistyowati dan PT Mitra Kerinci dari Giri Hardiyatmo kepada Warsim.
Dalam sambutannya, Didik mengatakan, perubahan dan pergantian kepemimpinan merupakan suatu yang pasti dan wajar terjadi dalam tubuh sebuah organisasi. Hal tersebut dimungkinkan
“Hendaklah setiap perubahan dipandang sebagai sesuatu yang biasa terjadi, apalagi perubahan pada organisasi perusahaan. Mengingat, sebuah perusahaan sendiri senantiasa dihadapkan pada tantangan, persaingan serta kebutuhan dunia usaha yang dinamis,” ujarnya. Kepada Komisaris Anak Perusahaan yang baru Didik berpesan, agar dapat meneruskan dan meningkatkan pencapaian-pencapaian positif komisaris sebelumnya. Selain itu, beliau juga berpesan agar Komisaris Anak Perusahaan mampu membangun kerjasama yang baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya, baik itu dengan manajemen Anak Perusahaan maupun dengan manajemen RNI Holding.
“Diharapkan jajaran komisaris Anak Perusaan mampu bekerjasama dengan manajemen dalam melakukan tugas dan fungsi utama Komisaris, seperti dalam hal pengawasan kebijakan yang merupakan proses berkelanjutan serta dalam memberikan nasihat keapada Direksi Anak Perusahaan,” Ungkapnya.
Kerjasama dan komunikasi yang baik merupakan kunci bagi terciptanya manajemen yang solid, Oleh karena itu, Komisaris wajib berkomitmen tinggi untuk menyediakan waktu sehingga tugas dan fungsinya dapat berjalan dengan baik. Di akhir sambutannya, tidak lupa beliau pun mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang telah diberikan komisaris sebelumnya dalam memajukan Anak Perusahaan PT RNI. (Rizky/ Edwin)
Pada kesempatan tersebut, dilakukan pembacaan SK dan serah terima jabatan Komisaris Utama Anak Perusahaan PT Rajawali Citramass dari Hardistono kepada Rahmat Hidayat
Anak Perusahaan PT RNI Berikut Komisaris Baru (Persero) No 1 2 3 4
6
Anak Perusahaan PT Rajawali Citramass PT GIEB Indonesia PT Laras Astra Kartika PT Mitra Kerinci Edisi Agustus 2016
Komisaris Sebelumnya Hardistono Emmi Mintarsih Dwi Usmanto Giri Hardiyatmo
Komisaris Baru Rahmat Hidayat (Komisaris Utama) Erlangga Tri Putranto (Komisaris Utama) Naniek Soelistyowati (Komisaris) Warsim (Komisaris) GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali RNI Kirimkan Siswa Terbaik Sulut Ke Jabar
U
ntuk menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang memiliki keragaman dan kekayaan budaya serta dalam rangka saling mengenal adat-istiadat dan potensi daerah di Tanah Air, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) memberangkatkan 20 siswasiswi berprestasi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ke Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk mengikuti Program pertukaran pelajar Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2016, yang merupakan bagian dari Program BUMN Hadir Untuk Negeri. Proses pemberangkatan diawali dengan pembekalan seputar pendidikan, budaya, dan potensi pariwisata Sulut yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Nasional serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut pada Sabtu, 30 Juli 2016, di Manado. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut Happy T. R. Korah yang hadir memberikan pembekalan mengatakan, program ini merupakan sarana yang baik untuk mengenal kebudayaan serta sistem di provinsi lain, sekaGRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
ligus juga sebagai sarana pertukaran budaya dan informasi pariwisata. “Banyak potensi pariwisata, seni dan budaya, kearifan lokal serta kuliner yang dimiliki Sulut, saya berharap setelah pembekalan peserta SMN Sulut semakin mengenal dan mampu menjelaskan segala segala potensi yang dimiliki provinsi Sulut tersebut kepada teman-teman di Jawa Barat, dengan begitu akan semakin banyak orang yang tertarik berkunjung ke sini,” ungkapnya di tengah pembekalan. Adapun, siswa-siswi yang dikirim untuk mengikuti program ini berasal dari 11 kota/kabupaten di Sulut. Mereka terpilih melalui seleksi yang dilakukan oleh Dinas Diknas Provinsi Sulut, penilaian berdasarkan prestasi akademik, seni, ekstrakulikuler serta hasil wawancara. Direktur SDM & Manajemen Aset PT RNI (Persero) Djoko Retnadi mengatakan, dengan pembekalan tersebut diharapkan siswa-siswi dari daerah asal memiliki referensi dan gambaran yang baik mengenai potensi yang dimiliki provinsinya, sehingga dapat berbagi
dengan tuan rumah yang menerima mereka. Sebaliknya, peserta juga diharapkan mampu mempelajari banyak hal baru di daerah tujuan. Wagub Jabar Menerima Peserta SMN Sulut 2016 Usai pembekalan, Minggu, 31 Juli 2016, peserta SMN diberangkatkan menuju Jabar dan diterima oleh BUMN PIC Jabar. Kemudian esok harinya, Senin, 1 Agustus 2016, peserta SMN diterima Wakil Gubernur Jawa Barat Bapak Deddy Mizwar, di Kantor Gubernur Jawa Barat atau yang biasa disebut Gedung Sate, Bandung. Delegasi yang terdiri dari 20 siswa-siswi terpilih, 2 guru teladan, dan 1 pembimbing dari Dinas Pendidikan Nasional Sulawesi Utara tersebut diterima dengan hangat dan tangan terbuka.
Hadir pula pada kesempatan itu perwakilan Direksi seluruh BUMN pelaksana program SMN BUMN Hadir Untuk Negeri wilayah Sulawesi Utara dan Jawa Barat, seperti perwakilan dari PT RNI (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, untuk pelaksana wilayah Sulut, serta PT Perkebunan Nusantara (PN) III (Persero), PT
PN VIII, PT Biofarma (Persero), PT Pupuk Kujang, dan Perum Jasa Tirta II untuk pelaksana wilayah Jabar.
“Program ini sangat bagus untuk saling mengenalkan kebudayaan yang ada di satu daerah dengan daerah lainnya. Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada BUMN yang telah melaksanakan di Jawa Barat. Semoga ke depannya, program semacam ini dapat dilanjutkan dengan cakupan yang lebih luas lagi. Kami dari pemerintah daerah akan selalu terbuka dan menyambut baik programprogram semacam ini,” ungkap Deddy Mizwar.
Dengan dilakukannya penerimaan ini maka program SMN Siswa-siswi Sulawesi Utara di Jawa Barat telah resmi dimulai. Rencananya, selama 7 hari ke depan dengan difasilitasi oleh BUMN PIC Jawa Barat para peserta akan mengikuti rangkaian acara, dari mulai kunjungan ke perkebunan dan pabrik, workshop, berkesenian, mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, hingga mempelajari budaya setempat dengan tinggal bersama penduduk lokal.
Edisi Agustus 2016 7
Kepak Sayap Rajawali
Di hari terakhir peserta akan diminta mebuat laporan dan mempresentasikannya.
Sekilas Program SMN SMN merupakan bagian dari program BUMN Hadir untuk Negeri yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN, digelar sebagai bentuk tanggung jawab sosial BUMN dalam mempersiapkan generasi penerus yang mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa. Program yang berbentuk pertukaran pelajar
ini dilaksanakan oleh 118 BUMN secara sinergis dan proporsional di 34 provinsi di seluruh Tanah Air.
Pada tahun ini, PT RNI (Persero) bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero) mendapat penugasan melaksanakan SMN di Provinsi Sulut di mana PT RNI bertugas mengirim siswa-siswi Sulut, ke Jabar sedangkan PT Jasa Marga bertugas menerima siswasiswi Jabar, di Sulut. Adapun
PT IKI bertugas mengawal proses seleksi.
Djoko Retnadi mengatakan, program SMN telah kali kedua dilaksanakan oleh RNI. Pada tahun 2015, RNI memberangkatkan 70 siswa-siswi Paskibra asal Provinsi Sulawesi Barat beserta pelatih dan guru pendamping ke Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka mengenalkan kebudayaan, pariwisata, dan pendidikan di Kota Pelajar.
Membangun Budaya Perusahaan
8
Edisi Agustus 2016
B
udaya perusahaan dan kaitannya dengan kinerja usaha, adalah salah satu topik yang selalu menarik untuk dikaji. Seminarseminar yang membahas hal tersebut hampir selalu diminati kalangan pimpinan perusahaan. Buku-buku yang membahas budaya perusahaan pun banyak diterbitkan. Simpulan dari forum-forum seminar atau kajian lain selalu me-
Djoko berharap, melalui pelaksanaan yang konsisten dan berkelanjutan, SMN dapat menjadi wujud nyata kontribusi BUMN dalam mencetak generasi penerus yang berwawasan luas namun tetap mengakar pada budaya yang dimiliki. “Indonesia sangat kaya akan budaya dan adat-istiadat. Sangat penting mengenalkan generasi penerus pada ke-bhineka-an yang bangsa ini miliki sehingga ke depan kita semakin optimis akan tumbuh generasi yang mengedepankan persatuan tanpa menanggalkan nilainilai budaya lokal yang mereka miliki,” tambahnya. Adapun berdasarkan konsep yang dirancang Kementerian BUMN, program ini bersifat keberlanjutan. Ke depannya akan dibuat forum alumni SMN guna memonitor perkembangan akademis siswa-siswi yang pernah mengikuti program ini. Dengan begitu BUMN dapat segera hadir apabila mereka menemui kesulitan memperoleh pendidikan yang lebih baik dalam upayanya mewujudkan cita-cita. (Rizky)
nyatakan bahwa ada kaitan yang signifikan antara budaya perusahaan dengan kinerja usaha. Namun demikian semaraknya forum-forum pembahasan budaya perusahaan, terkadang bertolak belakang dengan tataran implementasinya yang cenderung senyap. Dari serangkaian program kerja di banyak perusahaan misalnya, kalau diperhatikan jarang atau bahkan hampir tidak ditemui program yang terkait dengan pengelolaan budaya perusahaan.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali saja membutuhkan program secara terencana dan terukur baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu nilai (value) untuk menjadi nilai bersama dalam suatu organisasi membutuhkan proses yang tidak dalam waktu singkat.
Budaya perusahaan sendiri, menurut Purwanto (2008) adalah seperangkat asumsi yang dibangun dan dianut bersama oleh organisasi sebagai moral dalam beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan proses integrasi internal. Seperangkat asumsi dimaksud adalah filosofi, nilai-nilai, norma-norma, keyakinan, ide, mitos dan karya yang terintegrasi untuk mengarahkan perilaku organisasional. Sedangkan Susanto, AB (2008) mendefinisikan budaya perusahaan sebagai nilainilai yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajibannya dan juga perilakunya dalam organisasi. Budaya perusahaan yang kuat menutut Susanto, AB (2008) memungkinkan para anggota organisasi merasakan dengan lebih baik tentang apa yang mereka lakukan sehingga mereka akan mempunyai motivasi yang lebih besar untuk bekerja dengan lebih giat. Sementara Mink, G., Owen, Q. dan Mink, P. (1993) menyebutkan bahwa budaya perusahaan yang produktif mempengaGRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
ruhi secara kuat dan mendukung kinerja yang tinggi. Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa budaya perusahaan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja usaha. Sebagai contoh adalah penelitian yang dilakukan Soedjono (2005) tentang Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan. Hasil penelitian antara lain menyimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja organisasi.
Untuk memudahkan pemahaman tentang budaya perusahaan, Oerip S Poerwopoespito (praktisi pengembangan sikap mental), mendifinisikan budaya perusahaan sebagai suatu kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian besar anggota organisasi secara terus menerus hingga akhirnya sampai mendarah daging. Suatu kebiasaan yang kemudian bisa dilakukan oleh sebagian besar anggota organisasi secara terus menerus hingga mendarah daging tentu bersumber dari nilai-nilai yang diyakini bersama. Mink,
G., Owen, Q. dan Mink, P. (1993) dalam bukunya menyebutkan bahwa salah satu dari 6 dimensi kunci budaya berkinerja tinggi adalah adanya nilai-nilai bersama (shared values). Dalam organisasi yang memiliki budaya berkinerja tinggi, anggota percaya dan menerima satu terhadap yang lain. Mereka bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dan membentuk nilai-nilai bersama melalui saling percaya dan memahami antara satu anggota dengan yang lain.
Perusahaan dalam kelompok usaha PT RNI telah mengidentifikasi nilai-nilai yang diyakini bila diwujudkan dalam perilaku kerja sehari-hari oleh seluruh anggota organisasi akan menumbuhkan budaya kerja yang produktif. Nilai-nilai yang telah diidentifikasi tersebut adalah Professionalism, Integrity, Teamwork, Excellence dan Respect, yang kemudian supaya mudah diingat disingkat menjadi PINTER. Untuk menjadikan PINTER sebagai nilai bersama seluruh atau setidaktidaknya sebagian besar anggota organisasi, tentu
Salah satu kunci sukses menumbuhkembangkan budaya perusahaan adalah peran pimpinan. Keteladan dan komitmen dari pimpinan dalam sebuah proses perubahan budaya perusahaan demikian pentingnya. Namun demikian Schein (1997) menyebutkan bahwa tumbuh kembangnya budaya perusahaan tidak hanya bertumpu pada pimpinan melainkan dari 3 sumber, yaitu : a. Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan asumsi dari para pendiri organisasi. b. Belajar dari pengalaman yang dilakukan oleh anggota sebagaimana perkembangan organisasi. c. Keyakinan, nilai-nilai dan asumsi-asumsi baru yang dibawa masuk oleh pimpinan dan anggota baru.
Jika mengacu pada pendapat Schein tersebut maka seluruh anggota organisasi harus mengerti, memahami dan menghayati nilai-nilai yang diharapkan tumbuh menjadi nilai bersama. Dengan demikian dibutuhkan upaya sosialisasi dan internalisasi secara terus-menerus serta berkesinambungan dalam berbagai bentuk program disertai adanya keteladanan. Dalam konteks PT RNI Group maka program RNI PINTER, Dimulai Dari Saya menjadi relevan. Semoga sukses. (TM) Edisi Agustus 2016 9
Kepak Sayap Rajawali Diskresi Direksi BUMN (Bagian Dua)
P
ada artikel bagian pertama dijelaskan tentang apa yang dimaksud diskresi dan berbagai risiko yang muncul akibat adanya diskresi yang merugikan perseroan. Diskresi melekat pada jabatan Direksi dalam mengurus perseroan. Diskresi dilakukan jika tidak terdapat pengaturan (leemten in het recht), atau pengaturan tidak lengkap atau tidak jelas atau norma samar (vage norm) atau norma terbuka (open texture), atau peraturan memberikan pilihan.
Dalam artikel lanjutan ini, kami akan membahas doktrin Business Judgement Rule (BJR) sebagai salah satu solusi dalam membuat diskresi yang relatif aman. BJR merupakan salah satu doktrin dalam hukum perseroan yang menetapkan bahwa Direksi suatu perseroan tidak bertanggungjawab atas kerugian yang timbul dari suatu putusan apabila putusan Direksi tersebut didasari itikad baik dan kehati-hatian. BJR bertujuan melindungi Direksi atas setiap putusan bisnis yang didasarkan kepentingan perseroan (bukan kepen-
10
Edisi Agustus 2016
tingan pribadi). BJR dimaksudkan untuk memberikan dorongan bagi Direksi agar dalam melakukan tugasnya, tidak takut terhadap ancaman tanggungjawab pribadi. Bahkan BJR mendorong Direksi untuk lebih berani mengambil risiko dalam mengurus perseroan.
Pada tanggal 18 September 2014, Mahkamah Konstitusi (MK) memutus perkara Nomor 62/PUU-XI/2013 terkait pengujian terhadap beberapa pasal UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Dalam putusan tersebut MK menyatakan bahwa paradigma pengelolaan keuangan BUMN tidak boleh sama dengan paradigma pengelolaan keuangan pemerintahan. Jika pengelolaan keuangan pemerintah dijalankan di bawah paradigma Government Judgement Rule, maka pengelolaan keuangan BUMN dijalankan berdasarkan paradigma usaha atau BJR. Formulasi doktrin BJR di Amerika Serikat didasarkan pada apakah putusan bisnis direksi merupakan:
a. putusan yang bebas dari kepentingan pribadi (free of self interest)? b. didasarkan pada informasi yang memadai (well informed)? c. didasarkan pada alasan yang rasional (rational basis for decision making)? Sedangkan doktrin BJR pada PT RNI mengacu pada Pasal 97 ayat (5) UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 6 Anggaran Dasar PT RNI yang menyatakan bahwa setiap anggota Direksi bertanggungjawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan, kecuali apabila anggota Direksi yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa: a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan; c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. Rambu pertama yang perlu diperhatikan direksi dalam membuat diskresi adalah kerugian perseroan bukan karena kesalahan atau kelalaiannya. Kesalahan adalah kesengajaan, sedangkan kelalaian adalah ketidaksengajaan. Artinya jika direksi
sengaja (tahu/sadar) telah melakukan kesalahan dalam mengurus perseroan, maka direksi dianggap melakukan kesalahan. Sedangkan jika direksi kurang hati-hati atau kurang mengambil tindakan pencegahan dalam mengurus perseroan, maka direksi dianggap lalai dalam mengurus perseroan.
Berikut disampaikan contoh sederhana untuk membedakan sengaja dan lalai: Sopir menabrak seseorang (korban) hingga tewas. Dalam hal ini sopir dipersalahkan karena kelalaian atau ketidak sengajaan. Kecuali jika sejak awal sopir tersebut mempunyai niat untuk menabrak korban, maka sopir tersebut sengaja menghilangkan nyawa (membunuh) korban. Dalam Tindak Pidana Korupsi tidak mungkin pelaku melakukan korupsi jika tidak ada niat jahat yang dilakukan secara sengaja.
Rambu kedua adalah direksi mempunyai itikad baik dalam membuat diskresi. Lawan dari itikad baik adalah itikad jahat atau niat jahat (mens rea) dan perbuatan jahat (actus reus). Niat dan perbuatan jahat yang dimaksud adalah niat dan perbuatan untuk memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi lain. Niat dan perbuatan jahat yang tidak terbantahkan adalah ketika direksi menerima janji atau hadiah terkait diskresi yang dibuatnya untuk memperkaya diri sendiri. Dalam tindak pidana korupsi, niat jahat sekaligus perbuatan jahat wajib ada. Dan niat jahat dimaksud haruslah merupakan kesengajaan. Jadi dalam membuat diskresi, direksi menyadari dan
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali mengetahui bahwa diskresi tersebut untuk memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi lain. Sebaliknya, jika dalam membuat diskresi tersebut direksi dengan itikad baik telah bertindak hati-hati sesuai kepentingan perseroan, namun tetap mengakibatkan kerugian perseroan, maka direksi tidak bisa dipidana. Artinya, kerugian perseroan yang disebabkan diskresi direksi tidak bisa dikategorikan memperkaya orang/ korporasi lain jika proses pembuatan diskresi tersebut dilakukan dengan itikad baik dan kehati-hatian.
Rambu ketiga adalah prinsip kehati-hatian. Dalam pasal di atas disebutkan bahwa pengurusan perseroan harus dilakukan dengan itikad baik dan kehatihatian untuk kepentingan perseroan. Kehati-hatian dalam mengurus perseroan mengharuskan direksi selalu konsisten dan taat dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan terkait. Artinya Direksi harus mengikuti prosedur atau proses yang ada. Namun, bagaimana dengan diskresi yang peraturannya belum ada atau tidak lengkap atau tidak jelas atau peraturannya memberikan pilihan?
Halal Bi Halal PT RNI
Pada dasarnya diskresi direksi tidak boleh “mala fide” atau dilakukan dengan itikad buruk, bertentangan dengan tujuan kewenangan direksi, dan bertentangan dengan asas persamaan, asas kepastian hukum, asas kecermatan, dan lain-lain. Oleh karena itu, diskresi Direksi PT RNI sebaiknya dituangkan dalam Pedoman dan/ atau Standard Operating Procedure (SOP) Diskresi yang mengatur kondisi terkait tidak terdapat pengaturan, kebijakan yang samar, dan kebijakan terbuka. Selanjutnya Pedoman/SOP Diskresi tersebut menetapkan kewenangan
pejabat terkait dalam kondisi tersebut dan sekaligus menetapkan mekanisme pertanggungjawabannya. Dengan dituangkannya diskresi dalam Pedoman/ SOP Diskresi, maka diskresi Direksi PT RNI telah mengikuti prosedur yang ada atau telah melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam mengambil putusan.
Rambu-rambu BJR selanjutnya akan dibahas pada bagian terakhir dari tulisan ini. Pada bagian akhir tulisan ini juga akan dibahas beberapa contoh konkrit terkait diskresi Direksi BUMN. (Sagita RNI)
Penuh Syukur dan Saling Memaafkan
D
alam rangka mempererat tali silaturahmi antar seluruh karyawan beserta pimpinan perusahaan di tengah suasana Hari Raya Idul Fitri 1437 H, PT RNI melaksanakan Halal bi halal bertempat di Auditorium Gedung RNI, Jakarta, pada hari Senin, 18 Juli 2015. Acara yang dihadiri oleh
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Komisaris, jajaran Direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Direksi Anak Perusahaan, serta seluruh karyawan RNI Holding serta PT Rajawali Nusindo dan PT Phapros Tbk kantor pusat Jakarta tersebut diisi oleh tausiah yang disampaikan KH. Zainal Arifin Gufron. Dalam sambutannya saat mengawali acara, Komisaris
Utama PT RNI Mirzawan Puri Dwi Nurtjahjo mengatakan, seluruh aktivitas ibadah selama bulan Ramadhan yang telah dijalani merupakan latihan bagi kita untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan senantiasa konsisten menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam aktivitas sehari-hari. “Ramadhan mengajarkan kita untuk menahan diri dari segala hawa nafsu, kiranya semua kebaikan dan ibadah yang diajarkan satu bulan kemarin menjadikan kita pribadi yang lebih baik setelahnya,” ungkapnya. Sementara itu, Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo menyampaikan rasa syukurnya mengingat pada Idul Fitri tahun ini PT RNI mampu berada pada kondisi yang lebih baik dibanding tahun
lalu. Beliau berharap, setelah menjalankan rangkaian ibadah Ramadhan seluruh karyawan lebih bersemangat bekerja serta tidak melakukan hal-hal yang melangar aturan, baik itu terkait aturan agama maupun aturan yang telah ditetapkan perusahaan.
Acara dilanjutkan oleh tausiah KH. Zainal Arifin Gufron yang membahas mengenai keutamaan halal bi halal serta manfaat ibadah puasa yang dapat melatih disiplin dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Acara kemudian ditutup dengan saling bersalaman antar seluruh karyawan sebagai bentuk memaafkan satu sama lain. Tidak lupa pada kesempatan tersebut Pimpinan PT RNI menyampaikan selamat Idul Fitri 1437 H serta mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh karyawan.
Edisi Agustus 2016 11
Keluarga Rajawali “Libur Panjang Telah Usai”
P
ada pagi hari ratusan karyawan bergerombol di depan kantor PG Jatitujuh setelah menikmati libur panjang lebaran selama 1 minggu. Pada tanggal 11 Juli 2016 seluruh karyawan PG Jatitujuh mengikuti Halal Bi Halal yang rutin setiap tahun dilaksanakan setelah menjalani cuti bersama hari raya Idul Fitri.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini GM Jatitujuh Zainal Arifin menyampaikan Taqabballohu Minna wa Minkum, mohon maaf lahir dan batin, Semoga Allah SWT menerima amalan ibadah
puasa kita semua.
Pada kesempatan ini pula Zainal Arifin mengajak seluruh karyawan agar meningkatkan lagi produktivitas kerja karena giling PG Jatitujuh masih panjang. Evaluasi sampai dengan giling pada tanggal 15 Juni 2016 (Data produksi giling s/d tgl 15 Juni 2016, PTPN IX, X, XI dan PT RNI) PG Jatitujuh mencapai ranking 3 dari seluruh PG-PG se pulau Jawa dalam capaian SHS % Tebu (ranking 1 PG Ngadirejo, ranking 2 PG Gempolkrep) dan ranking 1 dari seluruh PG di lingkungan PT RNI.
Zainal menambahkan agar tidak boleh berpuas diri dengan capain tersebut, namun harus terus ditingkatkan kinerjanya karena hari giling PG Jatiujuh masih +/- 100 hari lagi. Upaya dan Doa tetap harus diupayakan agar PG Jatitujuh dapat menyelesaikan giling tahun 2016 ini dengan lancar dan bisa mendapatkan keuntungan yang barokah.
“Tantangan demi tantangan kalau kita bersatu akan semakin mudah dijalani. Untuk itu pada momen hari Halal Bi Halal ini kita tingkatkan persaudaraan agar kita semakin solid dan dapat menyelesaikan giling dengan lancar dan bisa berkontribusi pada perusahaan” ujar Zainal (Hery PGJ7)
“BUMN Hadir Untuk Negeri di Majalengka dan Indramayu”
P
rogram penjualan sembako murah yang diselenggarakan serentak di seluruh BUMN pada bulan puasa yang lalu sangat membantu masyarakat
12
Edisi Agustus 2016
yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok / sembako. Pada tanggal 24 Juni 2016 PG Jatitujuh diberi kesempatan oleh PT RNI untuk menyalurkan 1.200 pa-
ket sembako murah. Paket sembako murah yang terdiri dari 10 kg beras, 2 kg gula dan 2 liter minyak goreng yang harga normalnya Rp.150.000,- dijual hanya Rp.25.000,-. Kabupaten Majalengka berkesempatan mendapatkan 650 paket Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Indramayu Dr.H.Karna Sobari, M.M.Pd Direktur Produksi PT PG Rajawali II, Bambang Eka Darutama, dan karyawan PG Jatitujuh. Wakil Bupati Indramayu menyampaikan terima kasih atas nama pemerintah Kabupaten Majalengka kepada Direksi PT PG Rajawali II yang telah membantu masyarakat dengan menga-
dakan kegiatan penjualan sembako murah dan mengajak seluruh masyarakat yang ada di kecamatan Jatitujuh untuk selalu membantu PT PG Rajawali II Unit Jatitujuh dengan memberikan rasa aman dan kenyamanan.
Penyelenggaraan penjualan sembako murah dilakukan melalui 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Jatitujuh (domisili PG Jatitujuh) 400 paket, Kecamatan Kertajati 250 paket dan diselenggarakan bersamaan pada tanggal yang sama 24 Juni 2016. Serta untuk Kabupaten Indramayu mendapatkan 550 paket yang dibagikan ke Kecamatan Cikedung 300 paket dan Kecamatan Tukdana 250 paket (Hery-PGJ7)
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Keluarga Rajawali Doa Syawalan Upaya Sukses Giling 2016
• Dirut PT PG Rajawali II Agus Siswanto saat memberikan sambutan
Terbenamnya matahari sore di Kantor PT PG Rajawali II Cirebon menandai dimulainya acara syawalan yang dilakukan oleh manajemen, karyawan dan para purnakarya pada tanggal 18 Juli 2016. Acara syawalan dilaksanakan di malam hari bertujuan agar lebih khitmat dan lebih banyak yang datang karena juga mengundang para purna karya, istri suami karyawan dan pimpinan unit usaha Pabrik Gula yang ada di lingkup PT PG Rajawali II.
B
erbaurnya para undangan khususnya purnakarya dan karyawan dari berbagai unit usaha di parkiran belakang Kantor Rajawali II menjadikan suasana yang mengharu karena lama tidak bertemu untuk melepas kangen dan berkabar tentang kesehatan serta rutinitas setelah pensiun dari PT PG Rajawali II.
Setelah semua berikrar untuk saling memaafkan dan menghalalkan secara hak adami dilanjutkan dengan sambutan Direktur Utama Rajawali II Agus Siswanto.
Dalam sambutannya Agus Siswanto memaparkan tujuan dari acara syawalan dan kinerja perusahaan PT PG Rajawali II, untuk semester I tahun 2016 dibanding dengan periode waktu yang sama di tahun 2015, mengalami perbaikan dan peningkatan yang cukup baik, bahkan PG Jatitujuh sebelum lebaran menjadi PG dengan SHS tebu terbaik se PG Jawa. Selain kinerja operasional yg sudah menunjukkan perbaikan, kinerja keuangan perusahaan juga sudah menunjukkan nilai positif, terbukti Rajawali II kemarin melakukan pembayaran cicilan kewajibannya sekitar Rp. 74 M yang selama ini tertunda karena masalah keuangan. Sebelum menutup sambutannya, Agus juga menyampaikan, bahwa program kesehatan para purna karya Rajawali II yang selama ini dijamin oleh perusahaan, akan dialihkan menjadi peserta BPJS. Pengalih-
an ini dilakukan karena adanya regulasi pemerintah, bahwasannya semua warga negara wajib menjadi peserta BPJS kesehatan yang banyak keuntungan dan manfaatnya.
Dalam penutupan sambutan Agus Siswanto selaku manajemen menghaturkan mohon maaf lahir batin dan mengajak untuk kerja ikhlas dan kerja cerdas dalam menyehatkan dan memajukan kembali perusahaan kaya yang lagi sakit serta mensukseskan giling 2016. Setelah acara tausyiah oleh kyai kondang di Cirebon dan doa bersama, acara syawalan diakhiri dengan bersalaman memohon maaf dan ramah tamah sebagai ajang temu kangen dan silaturokhim untuk kembali fitri. Semoga dengan doa syawalan PT PG Rajawali II kembali bangkit memberikan kinerja yang membanggakan dan menggembirakan bagi Manajemen dan karyawannya. (Suwaji)
Acara yang diawali dengan makan malam bersamapun dimulai dengan pengucapan ikrar syawalan secara bersama-sama, dengan tujuan semua hadirin yang ada berikrar secara terucap untuk minta maaf dan kemudian memberikan maaf.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Edisi Agustus 2016 13
Keluarga Rajawali Menjadi Trainer Bukan Hanya Fasilitator digunakan sebagai trainer handal.
P
T Rajawali Nusindo merupakan perusahaan distribusi dan perdagangan yang mengedepankan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Menjadi perusahaan distribusi yang terpercaya harus terus mengembangkan 3 aspek penting baik dari sistem, proses dan terutama pada pengembangan SDM dengan memberdayakan seluruh karyawan sebagai asset yang berharga untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Ketiga aspek tersebut (sistem, proses dan SDM) merupakan sebuah sinergi yang harus terintegrasi secara optimal. Sehingga target peningkatan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat tercapai serta pencapaian target perusahaan dapat terlampaui.
Dalam aspek people, sumber daya manusia yang menjalankan bisnis tentu harus memahami teknologi dan proses. SDM / karyawan yang berhubungan langsung dengan para pelanggan harus dibekali dengan kemampuan yang cukup untuk dapat mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk itu,
14
Edisi Agustus 2016
diperlukan SDM yang memiliki mindset positif yang menjadi pijakan dasar atas pemahaman kerja sekaligus jasa dan keterampilan interpersonal & komunikasi dengan customer sesuai dengan visi perusahaan melalui pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Maka dibutuhkan pengembangan kompetensi karyawan yang tepat dan secara berkala. Program people development yang tepat dan dilakukan secara berkala sebagai proses menyiapkan kaderkader leader baru yang akan memberikan kontribusi besar kepada perusahaan.
Training For Trainer merupakan salah satu program people development sebagai langkah awal menyiapkan kader-kader leader baru dan mengembangkan kompetensi SDM yang terpendam. PT Rajawali Nusindo bekerja sama dengan BSM Learning Centre sebagai team trainer yang akan menyiapkan para peserta menjadi trainer handal dengan mensinergikan berbagai hal terbaik dari metode Dale Carnegie (praktikal), Stephen R. Covey (konseptual), dan NLP Hypnosis (terapeutik) sebagai methode yang akan
Training for Trainer diselenggarakan selama 3 hari pada tanggal 27 – 29 Juli 2016 di Puri Denpasar Hotel dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang. Pembukaan Direktur Keuangan Nusindo Johanes Nanang Marjianto dan GM SDM & Umum Trihatma Satoto. Pada sambutannya Nanang menyampaikan pentingnya menyiapkan kader-kader pemimpin yang berkualitas dan berkompeten untuk dapat membawa perusahaan lebih maju dan mengembangkan perusahaan dari segi profit hingga brand perusahaan sesuai dengan slogan perusahaa menjadi Unggul dan Terpercaya. Dengan diadakannya training ini diharapkan bahwa ilmu yang diterima dapat diimplementasikan kepada pekerjaan dan dapat dilakukan proses transfer knowledge pada karyawan lain melalui training-training internal yang akan diselenggarakan sebagai program People Development ke depannya baik training softskill maupun hardskill.
Training dirancang khusus untuk memfasilitasi peserta dengan memantapkan diri sebagai trainer profesional, baik secara independent maupun sebagai trainer internal (corporate trainer). Materi training tak hanya mengupas tentang menjadi trainer yang handal dan pembuatan materi yang efektif tetapi juga mengupas tentang management training yang efektif yang dapat menunjang proses delivery materi dari fasilitas training hingga permainan yang digunakan dalam menunjang training. Peserta juga diajak memahami method belajar mengajar yang efektif dengan proses simulasi TPT (Three Person Teaching), memahami type kemampuan belajar yaitu visual, auditory dan kinestetik serta memahami aspek 3V (Voice, Visual dan Verbal) sebagai trainer yang handal. Training yang diikuti dari level pelaksana hingga level manager ini dikemas secara fun, praktis dan aplikatif dengan beberapa games interaktif selama pelaksanaan training serta dikemas dengan simulasisimulasi peran sebagai trainer sehingga peserta
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Keluarga Rajawali dapat langsung mengimplementasikan materi yang diberikan. Sehingga proses transfer knowledge pada training-training internal menjadi lebih efektif dan komunikatif.
Dari 15 peserta yang mengikuti training terpilih 1 orang peserta terbaik dalam melakukan simulasi trainer dengan hasil penilaian diambil dari cara peserta mendelivery materi, mengontrol suasana kelas agar tetap proaktif, penyusunan materi dan penyampaian materi kepada peserta. Peserta terbaik jatuh kepada ibu Bernadetta Kusumahestri sebagai peserta yang dapat mengontrol peserta agar tetap focus dan proaktif dengan materi yang disampaikan.
Training ditutup dengan penyerahan plakat medali dan simbolis penyerahan sertificat. Pada saat penutupan Nanang juga menambahkan bahwa “Kedepan dengan training ini peserta akan menjadi kader-kader dan trainer yang akan mendorong, menggerakkan rekan-rekan yang lain, yang memotivasi dan membuat
resonansi kepada individu lain sehingga memberikan semangat dan motivasi. Seluruh bagian dari perusahaan PT Rajawali Nusindo harus mempersiapkan diri dengan pasar MEA, dimana perdagangan bebas akan dikuasai oleh perusahaan asing jika perusahaan lokal tidak membekali para SDM dengan kompetensi
yang mumpuni. Dengan pembekalan training ini Peserta Training akan menjadi trainer handal yang mengembangkan kompetensi karyawan lain dan memotivasi untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan yang berimbas pada kesejahteraan karyawan”. (Dewi Nusindo)
Halal Bihalal Karyawan-Karyawati PT. Phapros, Tbk.
Direktur Utama (Ibu Barokah Sri Utami) sedang memberikan sambutan di acara halal bihalal
M
asih menjadi satu rangkaian acara Hari Ulang Tahun PT. Phapros, Tbk. ke-62, panitia juga merayakan acara bazar GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Ramadhan dengan tema “BUMN Hadir Untuk Negeri” dan “Halal Bihalal” bagi seluruh karyawan-karyawati PT. Phapros, Tbk. Acara halal bihalal dilaksanakan
tepat pada hari pertama masuk kerja setelah libur hari raya Idul Fitri 1437 H yaitu pada tanggal 11 Juli 2016 bertempat di halaman kantor PT. Phapros, Tbk. Semarang.
Acara halal bihalal dihadiri oleh seluruh Direksi PT. Phapros, Tbk. Dalam sambutannya Direktur Utama (Ibu Barokah Sri Utami) menyampaikan terima kasih kepada seluruh phaprosers karena sampai dengan semester I – 2016 kinerja Phapros dari sisi omzet mencapai Rp. 351.647.416.000,atau 102,4% di atas anggaran sebesar Rp. 343.522.308.000,- dan tumbuh 116% dibanding periode yang sama dalam tahun 2015 sebesar Rp. 302.090.779.000,-. Sedangkan laba usaha mencapai Rp. 53.099.597.000,atau 128,3% diatas anggaran sebesar Rp. 41.387.053.000,-
Edisi Agustus 2016 15
Keluarga Rajawali dan tumbuh 163,5% dibanding periode yang sama dalam tahun 2015 sebesar Rp.32.479.720.000,-. Sebagai perusahaan terbuka manajemen wajib menyampaikan kinerja yang dicapai secara terbuka kepada stake holders termasuk kepada seluruh karyawan. Atas nama Direksi Ibu Emmy juga menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin atas kekurangan yang ada dalam memimpin PT. Phapros, Tbk. dan mengajak kepada seluruh karyawan untuk selalu berinovasi agar Phapros selalu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Sebelum mengakhiri sambutannya dan dalam rangka memotivasi seluruh karyawan beliau mengajak phaprosers untuk meneriakkan yel-yel yang sudah menjadi trade merk Phapros : Phapros luar biasa…. Phapros jaya…. SPIRIT yes yes yes….!!! Acara siraman rokhani panitia menghadirkan “KH. M. Arifin Eljawani” dari Semarang, dalam tausiahnya
16
Edisi Agustus 2016
Suasana acara halal bihalal
beliau menyampaikan pen-tingnya halal bihalal dalam rangka kebersamaan dan kekeluargaan menuju Phapros yang lebih baik. Beliau menilai suasana kebersamaan tersebut sangat tercermin di phapros dimana antara direksi, manager dan karyawan tidak ada batasan, disini tidak ada loe-loe, gue-gue yang ada adalah kita. Kondisi ini sangat membantu dan menunjang menuju phapros
menjadi lebih maju dan lebih baik.
Setelah acara siraman rohani dilanjutkan acara photo bersama dan salam-salaman sebagai tanda saling maaf memaafkan atas segala kekhilafan dan kesalahan yang telah dilakukan baik disengaja maupun tidak disengaja. Taqobbalallohu minna wa minkum, shiyaamanaa wa
shiyaamakum, Qiyamanaa wa qiyaamakum, semoga Alloh SWT menerima amalan-amalan ibadah yang telah kita lakukan dan semoga Alloh SWT menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrah dan mendapat kemenangan serta semoga kita dipertemukan kembali dengan bulan ramadhan yang akan datang, amin. Salam SPIRIT, yes…. yes…. yes….!!! (Hadiri)
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Keluarga Rajawali OTC Regional Meeting 2016
Bagi sebuah perusahaan yang memiliki produk-produk unggulan, aktivitas promosi dan pemasaran tentu tak bisa dipisahkan dari proses bisnis. Strategi promosi dan pemasaran yang baik tentu akan berpengaruh baik pula terhadap produk yang dimiliki perusahaan tersebut. Namun, sebelum tim marketing sebuah perusahaan mengeksekusi aktivitas promosi dan penjualan, dibutuhkan sinergi dan kekompakan dalam tim tersebut agar aktivitas yang dilakukan bisa tepat sasaran.
D
alam rangka meningkatkan sinergi tim marketing OTC, pada 21-27 Juli 2016 lalu, marketing OTC PT Phapros, Tbk menggelar regional meeting yang diselenggarakan di Pulau Dewata Bali untuk regional timur, dan di Kota Gudeg, Yogyakarta untuk regional barat. Meeting regional OTC Phapros sudah dilakukan dua tahun berturut-turut, yakni pada 2015 dan 2016. “Meeting regional ini sebenarnya adalah agenda fakultatif dari OTC yang diselenggarakan sebagai pengganti Meeting Nasional,” ujar Blasius, RM Region Barat. Regional Meeting yang digelar di awal semester II/2016 ini memiliki GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
beberapa agenda, di antaranya adalah sosialisasi aktivitas promosi Below the Line (BTL) semester 2, evaluasi aktivitas promosi BTL semester I, dan sharing experience dalam pelaksanaan aktivitas antar cabang.
“Tujuannya adalah pengendalian anggaran promosi dengan meningkatkan kualitas aktivitas,” jelas Wardana, RM Region Timur. Lebih lanjut, Wardana menjelaskan hasil evaluasi aktivitas promosi yang dilakukan pada semester I. “Secara umum, harus ada peningkatan ketajaman pemilihan target pelanggan atau outlet yang dipilih, kreativitas pelaksanaan event harus ditingkatkan dan tidak terpaku dengan
yang ditetapkan Product Manager, dan penyegaran bentuk aktivitas yang disusun Product Manager (PM) cukup diterima oleh target pelanggan,” ujarnya.
Tak hanya itu, dari sisi penjualan, Wardana mengatakan bahwa program Frontliner yang menjadi lokomotif aktivitas, memberikan hasil berupa repeat order yang baik walaupun secara unit masih belum mencapai sasaran. Sedangkan, untuk program Jumat Hangat yang merupakan event utama Antimo Herbal, sampling produk yang dilakukan memberikan persepsi cocok atas benefit produk. Dengan outlet monitor Alfamart, program ini mulai meningkatkan permintaan dari Alfamart
walaupun belum mencapai sasaran.
Meskipun secara umum aktivitas promosi yang dilakukan perlahan menunjukkan hasil yang baik, program-program tersebut tak luput dari kendala. “Problem utama aktivitas dalam me-leverage sales adalah jumlahnya yang masih belum masif sehingga dari sisi aktivitas masih belum optimal mendorong penjualan,” ungkap RM Region Barat, Blasius. Blasius menambahkan, untuk bisa lebih optimal dalam melaksanakan aktivitas promosi, tim marketing OTC menlakukan beberapa perbaikan, seperti mengurangi jenis aktivitas BTL menjadi 5 aktivitas sehingga frekuensi bisa meningkat, sinkronisasi aktivitas BTL dengan Digital Marketing Program yang sedang dijajaki OTC Phapros, serta pengelompokan aktivitas yang bersifat nasional dan lokal. “Jenis aktivitas BTL yang ditetapkan untuk semester dua, adalah Jumat Hangat Antimo Herbal, Antimo Anak Goes to TK eksklusif, Frontliner untuk semua produk, Bioron Branding Outlet, dan Bioron Grebek Pasar,” jelas Blasius.
“Target dari 5 aktivitas tersebit selama semester 2 adalah lebih dari 6.000 aktiv-itas dengan anggaran biaya pelaksanaan maksimal Rp 3 miliar,” tambahnya. Adapun program promosi yang sifatnya nasional, diantaranya Program Embarkasi Haji di 5 embarkasi utama (Pondok Gede, Bekasi, Solo, Surabaya, dan Makassar)
Edisi Agustus 2016 17
Keluarga Rajawali yang meng-cover 75% jamaah haji Indonesia, serta program Blitz akhir tahun.
Direktur Pemasaran PT Phapros, Tbk, Chairani Harahap yang turut hadir dalam Regional Meeting tersebut berpesan agar sisi administrasi aktivitas yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan bisa lebih dikuatkan. Pengelolaan dana aktivitas dan
dana hasil penjualan harus cepat dan tuntas, sehingga penyimpangan dana bisa dihindarkan. Serta, berkoordinasi dengan Departemen Akuntansi dan Keuangan dalam menyempurnakan prosedur pengelolaan dana di cabang sehingga ketersediaan dana promosi yang dibutuhkan bisa tepat waktu dan tepat jumlah. (Imam Phapros)
10 karakter Sistem Pengendalian Efektif
K
etika membahas system kontrol / pengendalian di tempat kita bekerja seringkali kita mendengar atau mendiskusikan pernyataan atau pertanyaan, “ Apakah dengan memasang alat “GPS” di truk untuk mengontrol pada saat masa tebang tebu sudah efektif atau efisien ya?”. “Untuk mengganti alternative sumber bahan baku Amoksisilin dengan kualitas yang sama harga lebih murah harus menunggu 2-3 tahun atas data stabilitas produk tersebut sesuai regulasi BPOM”. “ Ini datanya kok
18
Edisi Agustus 2016
tidak konsisten formatnya? Membutuhkan waktu lama ini untuk analisa dan laporannya?”. Itulah salah satu contoh pertanyaan dan pernyataan yang ada di sekitar kita yang menggambarkan begitu dinamisnya dan pentingnya pengendalian untuk memastikan semua yang direncanakan berjalan dan diperbaiki sesuai tujuan / target yang diharapkan. Pertanyaannya, Bagaimana kita mengetahui sistem pe-ngendalian yang ada di perusahaan dan bisnis kita efektif ?. Pada umumnya karakteristik sistem pengendalian yang efektif dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Akurasi dan keberlanjutan Pertama kali yang perlu diperhatikan didalam mengontrol system secara efektif adalah tingkat akurasi data dan informasi yang tersedia. Hal ini sangat penting ketika untuk pengambilan keputusan management karena jika informasi dan data tidak akurat maka pengendalian yang tidak akurat akan mengalihkan upaya dan tenaga managemen terhadap problem yang ada, apakah problem kecil / rendah atau problem kritis
yang sebenarnya menjadi peringatan (early warning system) untuk diperhatikan dan segera ditindak lanjuti. Kedua, selain akurat apakah informasi dan data tersebut tersedia secara berkelanjutan untuk bisa di olah dan analisa secara komprehensif dan tajam menghasilkan rekomendasi perbaikan bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat.
2. Batas waktu Begitu banyak problem yang perlu untuk diperhatikan dan segera dicarikan solusinya. Jika informasi dan data yang dibuat tidak tepat waktu untuk disampaikan ke manajemen maka informasi tersebut sudah tidak bermanfaat lagi atau bahkan mungkin sudah terjadi kerugian / kerusakan baik di dalam proses produksi ataupun perdagangan. Jadi pengendalian harus memastikan informasi sampai ke pengambil keputusan pada saat dibutuhkan dan sangat berarti untuk menjadikan umpan balik yang harus ditindak lanjuti.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Cakrawala Rajawali 3. Fleksibilitas Kondisi lingkungan bisnis dewasa ini sangat dinamis, perubahan teknologi dan informasi sangat cepat sehingga sistem pengendalian yang kaku (rigid) sudah tidak sesuai lagi dengan lingkungan yang selalu berubah ini. Perubahan ini akan menuntut adanya fleksibilitas dalam perencanaan maupun pengendalian. Perencanaan strategis harus terbuka untuk melakukan penyesuaian atas ancaman dan peluang yang belum diantisipasi. Hal yang sama, manager atau Pimpinan juga harus melakukan modifikasi pada metode pengendalian , tehnik dan sistem sesuai dengan yang dibutuhkan.
4. Keberterimaan Pengendalian seharusnya mudah dipahami dan diterima oleh semua orang yang terkait secara menyeluruh. Sistem Pengendalian yang sulit untuk dipahami akan menyebabkan munculnya kesalahan yang tidak diinginkan dan sumber konflik oleh pekerja . Oleh karena itu pekerja harus setuju bahwa Pengendalian itu diperlukan dan cocok untuk mencapai tujuan pribadi maupun perusahaan. 5. Integrasi / menyatu Ketika pengendalian dilakukan secara konsisten dengan budaya dan nilai perusahaan serta semua karyawan bekerja di dalam harmoni kebijakan perusahaan maka akan lebih mudah untuk menjalankan program perusahaan. Pengendalian ini akan menjadi bagian yang terintegrasi dengan lingkungan perusahaan sehingga menjadi lebih efektif. 6. Kelayakan ekonomis Sistem pengendalian
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
biaya harus seimbang dengan manfaatnya. Sistem secara ekonomi harus layak dan mempunyai alasan untuk dijalankan. Sebagai contoh Sistem Keamanan tingkat tinggi untuk Pengamanan Nuklir tidak sama dengan Sistem Keamananan untuk Pengamanan Kantor Suplier bahan konsumen. Oleh karena itu keuntungan yang diterima lebih banyak dari biaya yang dikeluarkan untuk membuat sistem pengendalian.
7. Strategi Penempatan / Fokus. Pengendalian yang efektif harus ditempatkan dan ditekankan pada titik atau point yang kritis dan strategis di perusahaan kita di area/ bagian/unit bisnis mana yang tidak menoleransi sedikitpun terjadinya kegagalan jika terjadi kegagalan/penyimpangan akan berdampak sangat besar pada waktu dan uang. Tujuan dari penerapan pengendalian adalah hal yang paling utama didalam bsinis dimana jika terjadi penyimpangan dari yang diharapkan akan berakibat pada bahaya yang lebih besar bagi perusahaan. Pengendalian yang dimaksud tersebut adalah pada bagian/unit produksi, penjualan, keuangan dan pelayanan konsumen.
8. Tindakan Koreksi Sistem pengendalian yang efektif tidak hanya mengecek dan mengidentifikasi penyim-pangan tetapi diprogramkan untuk memberikan saran perbaikan atas penyimpangan tersebut. Sebagai contoh Komputer untuk mencatat persediaan dapat diprogram berisi pedoman “ jika.., kemudian…”. Misalnya jika persedian turun dibawah 5% dari batas aman stock maka komputer akan memberikan signal untuk mengisi persediaan item tersebut. 9. Tindakan pencegahan Sistem pengendalian yang efektif tidak hanya berhenti sampai melakukan tindakan koreksi tetapi juga memberikan saran untuk tindakan pencegahan agar penyimpangan yang terjadi tidak akan berulang kembali dengan jenis dan waktu penyimpangan yang sama dengan sebelumnya. Hal ini akan mendorong untuk melakukan kebiasaan mengidentifikasi resiko yang akan terjadi baik kondisi internal maupun eksternal perusahaan yang berdampak langsung maupun tidak kepada kelangsungan hidup perusahaan.
10. Penekanan apa yang harus diperhatikan Sistem pengendalian yang efektif seharusnya bekerja pada prinsip apa yang paling utama harus diperhatikan. Jadi hanya penyimpangan penting yang disampaikan untuk perhatian ke manajemen, dengan kata lain manajemen tidak mempunyai kesulitan dengan akitivitasnya dimana semua unit atau bagian berjalan dengan baik dan lancar. Ini akan menjamin bahwa manajemen lebih perhatian langsung kepada kesalahan/penyimpangan dan tidak kepada kesesuaian. Hal ini akan mengeliminasi supervisi yang tidak perlu dan tidak ekonomis, sehingga laporan lebih bermanfaat dan tidak membuang-buang waktu. Karakteristik sistem pengendalian yang efektif tersebut sedikit berbeda untuk setiap perusahan tergantung pada jenis perusahaannya, implementasi teknologi atau belum, budaya perusahaan, situasi dan kondisi lingkungan bisnis perusahaan itu berada. Yang perlu digarisbawahi adalah menjadikan kualitas pengendalian sebagai budaya setiap karyawan pada semua tingkatan/level. (Bambang IR)
Edisi Agustus 2016 19
Bulu-bulu Rajawali Disiplin dan Tegas Demi Keamanan RNI
M
enjadi kebanggaan tersendiri bagi Suprihadi, chief security RNI Holding, dapat menjadi bagian dari keluarga besar PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). “Awalnya, di awal tahun 2000-an saya bersama beberapa rekan diminta oleh pihak RNI untuk membina security Kawasan Mega Kuningan,” ujar pria yang akrab disapa Pak Pri ini. “Saat itu, PT RNI masih menjadi pengelola Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, dan saya masih bertugas menjaga keamanan di sekitar Wisma Nusantara. Berhubung di Kawasan Mega Kuningan belum ada yang mengisi posisi sebagai
koordinator lapangan maka saya dikontak oleh Bapak Edi Kuswaedi, Deputi SDM dan Umum RNI, ditawarkan untuk memasukan lamaran,” paparnya.
Pak Pri yang ketika itu tengah mengikuti pendidikan lanjutan di Surabaya merasa tertarik dengan tawaran tersebut. “Sepulang pelatihan, saya masukan lamaran ke Bapak Edi lalu kembali ke Hotel Presiden untuk bertugas. Tidak disangka, hari itu terjadi peristiwa ledakan bom Marriott 1. Seketika itu juga seluruh personil diminta langsung merapat ke Mega Kuningan untuk melakukan evakuasi. Jadi, dapat dikatakan sesaat setelah memasukan lamaran
hari itu juga saya langsung masuk kerja,” kata pak Pri seraya mengingat-ingat kembali.
Hari ini, setelah 12 tahun menjadi bagian dari RNI tidak ada kesan lain yang ia miliki selain rasa bangga.“Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari keluarga ini. Pengalaman paling berkesan adalah persaudaraan di sini sangat erat. Semua pihak saling mendukung dan memiliki team work yang kuat untuk memajukan RNI,” ungkapnya. Sebagai chief security, sosok Pak Pri dikenal tegas dan disiplin dalam menerapkan aturan serta membina para anggotanya. Menurutnya,
semua itu demi terwujudnya kemanan dan ketertiban di lingkungan RNI Holding. Ke depan, Ia berharap dengan keberadaan anggota security yang selalu siap sedia, keamanan di lingkungan Gedung RNI lebih terjamin. “Saat ini, Alhamdulillah sudah tertata dengan baik. Namun tidak boleh lengah. Kewaspadaan harus tetap ditingkatkan, ibaratnya kita boleh saja meninggalkan ruangan atau kendaraan namun pastikan semua benda penting berada dalam tempat yang terkunci,” tutupnya. (Rizky)
Dokter Rajawali Untuk Kesehatan Anda Oleh Dr. H. Herman Yuliantama
Gastroenteritis
G
astroenteritis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Gejala umum infeksi ini meliputi diare, mual, muntah, demam dan kram perut. meskipun muntah bisa hilang dalam satu hingga dua hari, namun diare yang terjadi akibat penyakit ini bisa berlangsung hingga 10 hari. Hal ini sangat mungkin menyebabkan dehidrasi, dan akan menjadi sangat berbahaya bila terjadi pada anak.
20
Edisi Agustus 2016
Agar virus atau bakteri penyebab gastroenteritis tidak cepat menyebar di lingkungan Anda, lakukan pencegahan dengan cara:
1. Rajin cuci tangan Mencuci tangan secara menyeluruh merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah virus penyebab gastroenteritis. Pastikan Anda mencuci tangan dengan benar, setidaknya selama 20 detik dengan menggunakan sabun.
2. Hindari memegang makanan Jika Anda yakin terkena gastroenteritis, sangat disarankan untuk tidak memegang makanan yang tak
akan Anda makan atau yang akan dimasak, mengingat virus sangat mudah menyebar melalui mulut.
3. Persiapan dan penyimpanan makanan yang tepat Walaupun makanan organik mentah sangat populer, beberapa jenis makanan organik dibuahi dengan cara yang alami dan bisa saja mengandung bakteri.
4. Bersihkan rumah Jika ada anggota keluarga Anda yang baru saja sembuh dari gastroenteritis, jangan tunggu sampai musim panas untuk membersihkan rumah. 5. Pisahkan barang-barang pribadi
Meskipun gastroenteritis tidak mematikan seperti rabies atau hepatitis, namun karena virus sangat mudah menyebar dan menyebabkan infeksi, hal ini bisa jadi mematikan bila terjadi pada bayi, anakanak dan orang tua. Bila anggota keluarga Anda ada yang terinfeksi, hal terbaik yang harus Anda lakukan adalah menjaga kesehatan anggota keluarga yang lain sampai anggota keluarga yang terinfeksi gastroenteritis sembuh. Hindari berbagi peralatan makan, gelas, piring dan gunakan handuk terpisah.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA