GUBERNUR JAWA TIMUR
PADA ACARA :
MEMBANGUN SINERGITAS PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2012
ANTARA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA SE JAWA TIMUR
I. PROLOG II. EVALUASI KINERJA • Evaluasi Kinerja Agregat Ekonomi • Evaluasi Kinerja Agregat Sosial • Evaluasi Kinerja Pemerintahan III. ANALISA FISKAL • Struktur Pendapatan Daerah Kabupaten/Kota • Perbandingan Belanja Tidak Langsung Pegawai terhadap total belanja Daerah • Struktur Pemanfaatan Belanja menurut Urusan • Struktur Pemanfaatan APBD Kab/Kota 2011 Berdasar Urusan IV. STRATEGI & IMPLEMENTASI • Kerangka Anggaran • Prioritas & Plafon Anggaran RAPBD 2012 V. PENUTUP (Pemikiran-Pemikiran Strategis) A. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi B. IPO Bank Jatim, sebuah solusi C. Konsep Penanganan kemiskinan dalam Tinjauan Akademis D. Rencana Implementasi Zona Integritas 2
3
A. 1.
2.
(dalam Konteks Pengelolaan Keuangan Daerah) Instrumen Yang Dibangun : Sistem Pengelolaan Keuangan (Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Belanja, Pengawasan, Pertanggungjawaban, Pelaporan) Aktualisasi : MOU PEMPROV – KPK
3.
Obyek/Subyek Pelaku : Pengelolaan Keuangan di SKPD di Pemprov
4.
Out Put : Akuntabilitas, Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah
5.
Out Come : Optimalisasi Pencapaian Kinerja
6.
Manfaat : Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
7.
Impact : Bebas Korupsi untuk Mengurangi Kemiskinan 4
B. A. Perencanaan Program ( Musrenbang semua STAKEHOLDER ) B. Perencanaan Anggaran ( Publikasi KUA dan PPAS oleh Gubernur dalam forum Stakeholder Pembangunan + Akademisi dan BEM) C. Pengawasan Pelaksanaan Program ( Impelementasi Pendampingan Program oleh Masyarakat (Mahasiswa) contoh : Jalinkesra RTSM). D. Laporan Pertanggung-Jawaban disampaikan ke : 1. DPRD dalam bentuk LKPJ 2. Pemerintah : - Kemendagri : LPPD - KemenPAN AKIP – LAKIP 3. Masyarakat (dalam bentuk Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah/ILPPD). 5
C.
(membangun dengan hati)
6
7
8
8
A. Tahun
Pertumbuhan (%) Nas
Jatim
2001
3,76
3,64
2002
4,50
3,80
2003
4,78
4,78
2004
5,05
5,83
2005
5,60
5,84
2006
5,48
5,80
2007
6,28
6,11
2008
6,01
5,94
2009*
4,55
5,01
2010**
6,10
6,68
Sem I 2011
6,50
7,12
Sumber : BPS Jatim, diolah *) Angka diperbaiki **) Angka Sementara
Semester I
2011
Sektor Pertanian Industri PHR
2001
2002
1,16 2,09 2,39 -0,85 8,02 8,31
2003
2,04 4,48 7,96
2004
3,02 5,47 9,29
2005
3,14 4,84 9,13
2006
3,96 3,09 9,63
2007
3,14 4,77 8,39
2008
3,12 4,36 8,07
Sem-I 2011 3,92 2,23 3,88 2,80 4,32 5,81 5,58 10,67 8,56
2009* 2010**
Sem I-2011, Sektor Pertanian dan Industri Pengolahan mengalami percepatan 9
Lapangan Usaha 1. Pertanian 2. Pertambangan 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, Air 5. Konstruksi 6. PHR 7. Transportasi 8. Keuangan 9. Jasa-jasa PDRB
2001
2002
19,64 2,14 29,41 1,08 4,52 23,72 5,42 5,02 9,05 100
Penggunaan
2001
1 Konsumsi Rumahtangga
68,69
2003
18,97 2,11 29,07 1,31 4,45 24,61 5,70 4,86 8,93 100
2004
18,24 2,05 29,30 1,42 4,37 25,36 5,60 4,68 8,97 100
2002 2003 PERTANIAN
2005
2006
2007
2008
2009
2010
17,61 1,98 29,46 1,64 4,30 25,99 5,38 4,70 8,93 100
17,20 2,07 29,94 1,50 4,22 26,45 5,34 4,62 8,67 100
17,13 2,13 29,21 1,49 4,05 27,25 5,35 4,61 8,78 100
16,69 2,17 28,75 1,59 3,93 28,07 5,32 4,70 8,78 100
16,55 2,22 28,47 1,58 3,89 28,49 5,25 4,79 8,77 100
16,34 2,22 28,14 1,55 4,01 28,42 5,50 4,83 9,00 100
15,75 2,19 27,49 1,51 4,50 29,47 5,52 4,89 8,68 100
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Sem 12011 17,60 2,18 26,64 1,45 4,51 29,30 5,49 4,88 7,95 100
Sem-I 2011
68,24
68,59
67,96
65,77
66,65
66,20
65,80
67,50
68,00
70,14
0,79
0,79
0,80
0,74
0,71
0,67
0,64
0,63
0,62
0,71
6,16
7,79
7,29
6,67
7,18
7,16
7,45
7,85
7,76
7,76
18,99
18,96
18,21
18,07
17,59
18,16
17,30
17,78
17,86
19,56
19,89
5,24
5,64
3,45
5,17
9,54
4,87
4,77
3,46
1,63
1,14
-0,59
6 Ekspor
52,84
46,62
45,39
44,85
45,42
44,74
43,86
44,25
46,23
48,57
50,45
7 Impor
51,76 100
46,41 100
44,24 100
44,14 100
45,73 100
42,32 100
39,97 100
39,38 100
41,69 100
45,64 100
48,36 100
2 Konsumsi Lembaga Nirlaba
0,71
3 Konsumsi Pemerintah
5,29
PHR
4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 5 Perubahan Stok
Industri
Sumber : BPS Jatim, 2011
10
A.3. SUMBER PERTUMBUHAN PDRB SEKTORAL DAN PENGGUNAAN SEMESTER I/2011
Nilai Absolut PDRB Tahun 2011 ADHK 2000 : Rp 180.086.131,57 Juta
11
Uraian PDRB (Triliun Rupiah) Jumlah Penduduk
2009
2010
686,85
778,45
*2011
*2012
*2013
965,28* 1.203,1* 1.511,12*
37.286.246 37.476.011**
PDRB/Kapita ADHB - Nilai (juta rupiah) - Indeks Peningkatan (persen)
- Nilai (US$)
18,42
20,77
25,76
32,11
40,32
9,97
12,76
24,03
24,65
25,57
2.152,49
2.427,20
3.009,73 3.751,81 4.711,65
Keterangan : * Perkiraan total PDRB Jawa Timur ** Jumlah penduduk sebagai pembagi sementara 1 US$ = Rp. 8.558
12
Tuban
Ngawi Madiun Nganjuk Magetan
Kediri
Ponorogo
Sidoarjo
Mojokerto
Situbondo
Pasuruan Batu
Blitar Tulungagung Malang Trenggalek
Probolinggo Lumajang
Bondowoso Jember
Banyuwangi
Mojokerto Bojonegoro Lamongan Kota Batu
Gresik Kota Madiun Kota Surabaya
PDRB Perkapita Jawa Timur Rp. 20,77 juta Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember
Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Jombang Nganjuk Madiun Magetan
Ngawi Tuban Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota Blitar Kota Pasuruan
LPE Jawa Timur
Pacitan
Jombang
Sumenep Bangkalan Pamekasan Sampang Surabaya
6,68 %
Bojonegoro
Gresik Lamongan
Sidoarjo Kota Kediri Kota Malang Kota Probolinggo Kota Mojokerto
Legenda Peta : Kwadran I (LPE tinggi, PDRB/Cap tinggi) Kwadran II (LPE rendah, PDRB/Cap tinggi) Kwadran III (LPE tinggi, PDRB/Cap Rendah) Kwadran IV (LPE rendah, PDRB/Cap rendah)
13
No
Provinsi
Data 2010
Data Semester I- 2011
kenaikan
1.
DKI Jakarta
17,81 %
17,84%
+ 0,03
2.
Jawa Timur
15,41 %
15,64 %
+ 0,23
3.
Jawa Barat
14,49 %
14, 54 %
+ 0,05
4.
Jawa
8,5 %
8,52 %
+0,02
Tengah
Sumber : BPS, 2011
14
B. 2008
2009
2010
Jan-Agust 2011
Jatim
10,72
3,62
6,96
2,68
Nasional
11,06
2,78
6,96
2,69
Inflasi
Sumber : BPS Prov. Jatim, 2011
Kumulatif Inflasi 10 Kota dan Jawa Timur (Januari - Agustus 2011) 2,34
3,24
3,17
2,98 2,59
2,68
2,66 2,20
2,02
1,62 0,94
T.Agung
Jbr.
Bwi.
Tbn.
Smnp.
Kdr.
Mlg.
Prob.
Mdn.
Sby.
Jatim
KEBIJAKAN SOLUTIF TERHADAP PENGENDALIAN INFLASI Di Bidang Infrastruktur : Pembangunan jalan-jalan aksesibilitas di sekitar sentrasentra produksi Bantuan Keuangan kepada kabupaten/kota untuk jalan kabupaten/kota, sarana irigasi maupun pertanian. Di Bidang Pertanian : Bantuan Alat Pembuat Pupuk Organik (APPO); bantuan mini feed mill; bantuan RMU (guna menekan harga yang dibayarkan petani); Di Bidang Pelayanan Dasar : BOSDA Madin dan Jamkesda Subsidi Biaya Angkut terhadap 4 jenis bahan kebutuhan pokok (gula pasir, beras, minyak goreng, terigu). 15
C. Perkembangan Investasi di Jawa Timur Triwulan III/2010 Izin Prinsip Investasi
Realisasi Investasi Daerah
70
90 80 70
50
Trilyun Rupiah
Trilyun Rupiah
60
40 30 20
60 50 40 30 20 10 -
10 -
2008
2009
2010
2011 (Jan Sept)
27,19
38,77
56,26
19,98
2008
2009
2010
2011 (Jan - Sept)
PMDN
19,91
25,41
41,01
21,19
PMDN
2,78
4,29
9,59
12,62
PMA
23,18
14,05
18,45
28,73
PMA
4,12
3,8
16,73
9,82
TOTAL
43,09
39,46
59,46
49,92
TOTAL
34,09
46,86
82,58
42,42
*Angka Sementara
Investasi Daerah
Realisasi Triwulan III 2011 dibanding Total 2010 : Izin Prinsip mencapai 16% Realisasi mencapai 48%
16
C.1. LOKASI YANG DIMINATI PERUSAHAAN PMA
TAHUN 2009, 2010 DAN 2011 BERDASARKAN IZIN PRINSIP NO 1 2 3 4 5 6
INVESTASI (US$ RIBU) 1.921.185 969.733 883.754 470.799 470.560 2.091.976
LOKASI Kab. Gresik Kab. Banyuwangi Surabaya Kab. Sidoarjo Kab. Jombang Lain-lain
Lain-lain; 2.091.976
Kab. Jombang; 470.560
Kab. Sidoarjo; 470.799 Surabaya; 883.754
PROYEK 39 6 84 38 9 105
TKI 3.967 780 9.905 10.046 10.235 31.530
Kab. Gresik; 1.921.185
Kab. Banyuwangi; 969.733
17
C.2. LOKASI YANG DIMINATI PERUSAHAAN PMDN TAHUN 2009, 2010 DAN 2011 BERDASARKAN IZIN PRINSIP NO
INVESTASI (Rp. JUTA) 21.182.391
LOKASI
PROYEK
TKI 37
11.402
17.209.864
12
5.642
10.549.137
31
33.680
Kab. Sidoarjo
9.929.742
43
21.652
5
Kab. Tuban
5.246.897
4
1.347
6
Lain-lain
13.483.491
72
26.777
1
Kab. Gresik
2
Kab. Malang
3
Surabaya
4
Kab. Tuban; 5.246.897
Lain-lain; 13.483.491
Kab. Sidoarjo; 9.929.742
Surabaya; 10.549.137
Kab. Gresik; 21.182.391
Kab. Malang; 17.209.864
18
19
A.
Indeks Pembangunan Manusia Komponen IPM terdiri dari : 1. Indek Pendidikan 2. Indek Harapan Hidup (Kesehatan) 3. Indek Daya Beli
71,62 71,06 70,38
69,78 69,18
Thn.2006
Thn.2007
Thn.2008
Thn.2009
Thn.2010
Trend IPM Jawa Timur Tahun 2006 - 2010 20
20
Kode 3500 3501 3502 3503 3504 3505 3506 3507 3508 3509 3510 3511 3512 3513 3514 3515 3516 3517 3518 3519 3520 3521 3522 3523 3524 3525 3526 3527 3528 3529 3571 3572 3573 3574 3575 3576 3577 3578 3579
Provinsi JAWA TIMUR Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo Probolinggo Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kota Kediri Kota Blitar Kota Malang Kota Probolinggo Kota Pasuruan Kota Mojokerto Kota Madiun Kota Surabaya Kota Batu
Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 69,35 69,60 71,04 71,26 69,62 69,93 71,36 71,62 71,23 71,48 70,66 70,88 69,42 69,66 68,70 68,96 66,87 67,17 62,66 62,84 67,18 67,58 62,92 63,23 63,02 63,19 60,85 61,13 63,70 64,01 70,31 70,55 69,97 70,19 69,99 70,09 68,67 68,89 68,72 68,90 70,93 71,17 69,58 69,91 67,01 67,15 67,56 67,78 68,02 68,20 70,73 70,98 63,16 63,32 62,34 63,00 63,59 63,99 64,53 64,71 70,18 70,41 71,95 72,23 69,96 70,32 69,83 70,17 66,33 66,37 71,35 71,56 70,81 71,01 70,71 71,01 69,16 69,44
Angka Melek Rata-rata Lama Pengeluaran per Huruf Sekolah Kapita Disesuaikan (persen) (tahun) (ribu rupiah PPP) 2009 2010 2009 2010 2009 2010 87,80 88,34 7,20 7,24 640,12 643,60 91,56 91,58 6,71 6,90 626,79 631,40 85,72 85,73 6,61 6,68 632,84 636,80 92,69 92,83 7,19 7,24 633,18 637,10 93,50 93,55 7,80 7,84 628,55 631,55 91,90 92,00 7,23 7,35 646,62 649,38 92,76 92,81 7,59 7,60 625,06 628,59 89,54 89,55 6,80 6,80 631,08 634,85 86,30 86,32 6,03 6,10 624,20 628,60 83,08 83,48 6,45 6,53 621,90 626,60 86,48 86,66 6,81 6,85 628,20 631,30 75,31 76,72 5,49 5,54 622,78 626,74 78,20 78,24 5,99 6,18 629,38 633,58 77,86 78,91 5,08 5,57 634,55 636,00 88,93 89,99 6,33 6,34 631,17 635,84 97,40 97,42 9,78 9,84 643,30 646,97 94,09 94,11 7,79 7,81 636,10 640,19 92,50 92,52 7,76 7,77 633,05 636,99 90,46 90,48 7,11 7,19 628,01 631,90 88,31 89,53 6,96 7,38 622,39 625,21 90,28 90,54 7,55 7,57 634,61 637,09 85,12 85,14 6,34 6,36 620,09 622,75 6,53 6,66 611,91 616,11 84,58 84,78 85,56 85,79 6,22 6,41 625,02 629,13 86,97 87,15 7,03 7,19 627,28 631,84 94,36 94,47 8,49 8,53 636,68 640,59 82,82 82,84 5,13 5,16 627,34 632,41 64,81 66,03 3,93 3,95 627,68 632,47 80,21 80,84 5,73 6,11 623,58 625,49 78,63 78,64 5,20 5,63 639,49 644,19 97,41 97,53 10,00 10,20 639,50 643,35 97,23 97,24 9,71 9,72 646,93 650,38 97,19 97,20 10,82 10,83 646,86 650,75 92,33 92,49 8,35 8,52 647,18 650,48 96,14 96,41 8,81 8,85 647,73 651,93 97,11 97,12 9,67 9,97 644,86 648,01 97,75 97,79 10,38 10,43 637,39 640,32 98,00 98,06 9,94 9,95 649,24 652,80 97,78 98,26 8,34 8,51 638,39 640,75
IPM 2009 71,06 71,45 69,75 72,72 72,93 73,22 71,33 70,09 67,26 64,33 68,36 62,11 63,69 62,13 66,84 75,88 72,93 72,33 70,27 69,28 72,32 68,41 66,38 67,68 69,03 73,98 64,00 58,68 63,81 64,82 75,68 76,98 76,69 73,73 73,01 76,43 76,23 76,82 73,88
2010 71,62 72,07 70,29 73,24 73,34 73,67 71,75 70,54 67,82 64,95 68,89 62,94 64,26 62,99 67,61 76,35 73,39 72,70 70,76 70,18 72,72 68,82 66,92 68,31 69,63 74,47 64,51 59,70 64,60 65,60 76,28 77,42 77,20 74,33 73,45 77,02 76,61 77,28 74,45
21
No.
Tuban
Gresik Lamongan
Bojonegoro Ngawi Madiun
Nganjuk
Bangkalan Sampang
Surabaya
Sidoarjo Jombang Mojokerto
Magetan Kediri
Probolinggo
Blitar Tulungagung Trenggalek
Situbondo
Pasuruan
Ponorogo
Pacitan
Sumenep Pamekasan
Bondowoso
Lumajang
Malang
Jember Banyuwangi
< 65,00 65,01 – 70,00 > 70,01 Tuban
Gresik Lamongan
Bojonegoro Ngawi Madiun Nganjuk
Sampang
Kediri
Surabaya
Situbondo
Pasuruan Probolinggo
Ponorogo
Bondowoso Blitar
Tulungagung Trenggalek
Sumenep Pamekasan
Sidoarjo Jombang Mojokerto
Magetan
Pacitan
Bangkalan
Malang
Lumajang Jember Banyuwangi
Kabupaten/Kota
Tahun 2009
2010
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
Pacitan Ponorogo Trenggalek Tulungagung Blitar Kediri Malang Lumajang Jember Banyuwangi Bondowoso Situbondo
71,45 69,75 72,72 72,93 73,22 71,33 70,09 67,26 64,33 68,36 62,11 63,69
72,07 70,29 73,24 73,34 73,67 71,75 70,54 67,82 64,95 68,89 62,94 64,26
13
Probolinggo
62,13
62,99
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 71 72 73 74 75 76 77 78 79
Pasuruan Sidoarjo Mojokerto Jombang Nganjuk Madiun Magetan Ngawi Bojonegoro Tuban Lamongan Gresik Bangkalan Sampang Pamekasan Sumenep Kediri Blitar Malang Probolinggo Pasuruan Mojokerto Madiun Surabaya Batu
66,84 75,88 72,93 72,33 70,27 69,28 72,32 68,41 66,38 67,68 69,03 73,98 64,00 58,68 63,81 64,82 75,68 76,98 76,69 73,73 73,01 76,43 76,23 76,82 73,88
67,61 76,35 73,39 72,70 70,76 70,18 72,72 68,82 66,92 68,31 69,63 74,47 64,51 59,70 64,60 65,60 76,28 77,42 77,20 74,33 73,45 77,02 76,61 77,28 74,45
Jawa Timur
71,06
71,62
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kab/Kota Kota Malang Kota Madiun Kota Surabaya Kota Blitar Kota Kediri Kota Mojokerto Sidoarjo Kota Pasuruan Kota Batu Gresik Kota Probolinggo Mojokerto
IP 89,59 88,53 87,78 86,68 87,72 86,45 86,87 83,99 84,58 82,15 80,36 80,35
13
Tulungagung
80,11
14
Jombang
79,17
15 16 17 18 19 20 21 22
Kediri Trenggalek Magetan Blitar Pacitan Nganjuk Malang Madiun
79,20 78,15 77,23 77,93 76,13 76,34 75,09 75,21
23
Pasuruan
73,69
24
Lamongan
74,11
25
Banyuwangi
73,02
IP
26
Ponorogo
72,80
Indek Pendidikan dipengaruhi antara lain oleh : - Angka Melek huruf - Angka rata-rata Lama Sekolah - Angka Partisipasi Murni (APM) - Angka Partisipasi Kasar (APK) INDEK PENDIDIKAN (IP) JAWA TIMUR 2010 = 74,94
No 1 2 3 4
Kab/Kota Sumenep Probolinggo Bondowoso Sampang
IP 64.23 63,50 62,86 52,31
No
Kab/Kota
1
Jember
70,22
27
Ngawi
71,06
2
Pamekasan
66,54
28
Bojonegoro
71,18
3
Bangkalan
66.77
29
Lumajang
71,10
4
Situbondo
66.10
30
Tuban
71,30
23
A.3.1. Perkembangan Pendidikan di Jawa Timur Tahun 2011 No.
Komponen
SD/MI
SMP/MTs
SMA/SMK/MA
1. APM
%
97,16
85,96
54,97
2. APK
%
112,67
102,12
73,78
3. Angka Transisi
%
98,67
87,69
4. Angka Putus Sekolah
%
0,18
0,41
0,84
5. Angka Mengulang
%
2,59
0,20
0,19
6. Angka Lulusan
%
99,45
98,31
97,73
7. Rasio Siswa : Kelas
siswa/kelas
23
35
36
8. Rasio Ruang Belajar : Kelas
ruang /kelas
1,07
0,98
1,10
9. Rasio Siswa : Guru
siswa/guru
13
12
12
10. Rasio Siswa : Sekolah
siswa/sklh
163
284
355
11. Angka Lama Sekolah
tahun
12. Rasio siswa SMA : SMK
%
7,9 46,69 : 53,31 24
A.3.2. Angka Melek Huruf Tahun 2010 Persentase Penduduk Berusia 15 Tahun Ke Atas Melek Huruf dan Proporsi Penduduk Perempuan Buta Huruf menurut Kelompok Umur di Jawa Timur 2010 (Persen)
100,00
99,28 99,11 98,93 97,97 96,52 92,52
90,00
86,75
80,00 71,06 68,83 69,80
70,00
81,11
72,04 67,48 63,42
72,99
76,69
71,19
57,13
60,00 50,00
73,75
83,57
52,83
46,27
40,00 30,00 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+ Laki-laki Perempuan L+P Proporsi Buta Huruf Perempuan Sumber Timur
:
BPS Provinsi Jawa
25
26
27
Indek Harapan Hidup (IHH/Kesehatan) dipengaruhi antara lain oleh : - Angka Harapan Hidup No Kab/Kota - Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Balita, 1 Kota Blitar - Prevalenzi Gizi Buruk Sampang Sumenep Bangkalan Pamekasan
Tuban
Bojonegoro
Lamon gan
Ngawi
Mojo MadiunNganjuk Jombang kerto Magetan Pasuruan Ponorogo Pacitan
No
1 2 3 4 5 6 7 8
Kediri
TrengT.Agung Blitar galek
INDEK HARAPAN HIDUP (IHH) JAWA TIMUR 2010 = 74,29
Situbondo Probolinggo Bondowoso Malang
Kab/Kota
IHH
Pasuruan Pamekasan Bangkalan Situbondo Bondowoso Jember Sampang Probolinggo
64.89 64,73 63,96 63,66 63,59 63,14 62,69 60,10
Lumajang
Jember
No
Banyuwangi
Kab/Kota
80 - 70 Tinggi 70 - 65 Sedang < 65 Rendah
IHH
1
Bojonegoro
70,25
2 3 4 5
Banyuwangi Lumajang Kota Pasuruan Sumenep
70,75 70,14 69,11 66,26
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Trenggalek Kota Mojokerto Tulungagung Pacitan Magetan Kota Madiun Gresik Blitar Kota Surabaya Sidoarjo Kota Kediri Jombang Mojokerto Kota Malang Kota Probolinggo Ponorogo Ngawi Kediri Batu Madiun Malang Nganjuk Lamongan Tuban
IHH 78,65 77,69 77,53 77,37 76,13 77,23 76,65 76,63 76,44 76,62 75,96 75,66 75,28 75,37 75,39 75,13 74,82 74,75 74,37 74,03 73,25 73,24 73,14 71,98 71,36
28
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2011
29
AKI JATIM SDKI NAS 250
SDKI 2007 200
228 150
100
94
92 72
79
69
72
72
83
90,7
101,3
50
0 2001 2002
2003 2004 2005 2006 2007
2008 2009 2010
SUMBER : LKI DINKES KAB./KOTA
30
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2011
31
29,9
Sumber : BPS Jatim, 2011 32
2010
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2011
33
Sumber: BPS Jatim dan TNP2K, 2010
34
Sumber : BPS Jatim, 2011 35
Indek Daya Beli dipengaruhi antara lain oleh : - Tingkat Pendapatan Masyarakat - Tingkat Konsumsi Masyarakat INDEK DAYA BELI (PPP) JAWA TIMUR TAHUN 2010 = 65,42 Sampang Sumenep Bangkalan Pamekasan
Tuban Lamo ngan Bojonegoro Ngawi Nganjuk Moj Madiun Jombang o Magetan kert o
Ponorogo Kediri Pacitan Treng T.Agung Blitar galek
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kab/Kota Kota Surabaya Blitar Kota Blitar Kota Probolinggo Kota Pasuruan Kota Malang Kota Mojokerto Sidoarjo Kota Kediri Sumenep
Pasuruan Situbondo Probolinggo Bondowoso
Malang Lumajang Jember
PPP 67.14 66.47 66,52 66.76 66.96 66.32 66.03 66.16 65.13 65.41
> 65 Tinggi 63 - 65 Sedang < 63 Rendah
Banyuwangi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kab/Kota Magetan Jombang Trenggalek Ponorogo Probolinggo Malang Pasuruan Kota Madiun Kota Batu Gresik Mojokerto Sampang
PPP 64.04 63.74 63.78 63.40 64.78 63.31 64.13 64.27 64.44 64.34 64.17 63,76
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kab/Kota Pamekasan Ngawi Jember Tulungagung Situbondo Nganjuk Banyuwangi Lamongan Kediri Pacitan Bangkalan Tuban Madiun Bondowoso Lumajang Bojonegoro
PPP 61.95 60.63 61.24 62.40 62.93 62.72 62.66 62.79 61.59 62.49 62.83 62.10 61.05 61.91 62.13 59,08
36
B.
Kemiskinan & Pengangguran
Jumlah Orang Miskin
% (per Maret)
Tahun 2008*
Tahun 2009*
Tahun 2010*
Tahun 2011*
7.020.000
6.022.590
5.529.300
5.356.210
18,51 %
16,68 %
15,26 %
14,23 %
Keterangan : Sumber : BPS Jatim, 2011
Turun : 2,45 % (effort kinerja)
Turun : 1,69 % (effort kinerja) 37
Sumber : BPS Jatim, 2011 38
8,01 – 12,00 4,01 – 8,00 0,00 - 4,00
39
40
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA TIMUR 1. Dibidang Perencanaan dan Pelakanaan Program dan Keuangan Daerah : a. Sistem Perencanaan Pembangunan Sejak 2009 telah memberlakukan basis on line dengan 38 kabupaten/kota – SKPD Provinsi dan Masyarakat Untuk Proses Musrenbang. b. Dibidang Pengelolaan Keuangan : Audit APBD 2010 , Provinsi memperoleh predikat WTP. c. Dibidang pengadaan barang dan jasa : telah diberlakukan eprocurement. d. Dibidang pengawaan akan dilakukan e-audit kerjasama dengan BPK. 2. Dibidang Pelayanan Publik a. Sistem Pelayanan Perijinan Satu Atap (Penghargaan Pelayanan Perijinan Satu Atap Terbaik Tingkat Nasional) di P2T. b. Sistem Pelayanan berbasis on line di di Dispenda , BKD, dll. c. Pembentukan Kelompok-Kelompok Kerja Budaya (KKB) untuk peningkatan mutu pelayanan di SKPD.
41
42
42
Trillions (Rp)
Struktur Pendapatan Daerah Kabupaten/Kota 2011 4,50 4,00 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 -
PAD
DBH
DAU
DAK
LAIN2 PENDAPATAN
Secara umum kondisi fiscal Kab/Kota belum mandiri (sebagian besar pendapatan daerah dari dana perimbangan) 43
KAB. PACITAN KAB. PONOROGO KAB. TRENGGALEK KAB. TULUNGAGUNG KAB. BLITAR KAB. KEDIRI KAB. MALANG KAB. LUMAJANG KAB. JEMBER KAB. BANYUWANGI KAB. BONDOWOSO KAB. SITUBONDO KAB. PROBOLINGGO KAB. PASURUAN KAB. SIDOARJO KAB. MOJOKERTO KAB. JOMBANG KAB. NGANJUK KAB. MADIUN KAB. MAGETAN KAB. NGAWI KAB. BOJONEGORO KAB. TUBAN KAB. LAMONGAN KAB. GRESIK KAB. BANGKALAN KAB. SAMPANG KAB. PAMEKASAN KAB. SUMENEP KOTA KEDIRI KOTA BLITAR KOTA MALANG KOTA PROBOLINGGO KOTA PASURUAN KOTA MOJOKERTO KOTA MADIUN KOTA SURABAYA KOTA BATU
Trillions (Rp)
Perbandingan Belanja Pegawai (Gaji PNS + TPP) terhadap Total Belanja Kabupaten/Kota 2011
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
-
TOTAL BELANJA APBD BELANJA GAJI
Rata-rata 40 – 60 % Belanja Kab/Kota dipergunakan untuk Gaji PNS + TPP Pengaruhnya hanya pada konsumsi Pemerintah 44
Pendidikan Kesehatan Infrastruktur Ekonomi Produktif
KOTA BATU
KOTA SURABAYA
KOTA MADIUN
KOTA MOJOKERTO
KOTA PASURUAN
KOTA PROBOLINGGO
KOTA MALANG
KOTA BLITAR
KOTA KEDIRI
KAB. SUMENEP
KAB. PAMEKASAN
KAB. SAMPANG
KAB. BANGKALAN
KAB. GRESIK
KAB. LAMONGAN
KAB. TUBAN
KAB. BOJONEGORO
KAB. NGAWI
KAB. MAGETAN
KAB. MADIUN
KAB. NGANJUK
KAB. JOMBANG
KAB. MOJOKERTO
KAB. SIDOARJO
KAB. PASURUAN
KAB. PROBOLINGGO
KAB. SITUBONDO
KAB. BONDOWOSO
KAB. BANYUWANGI
KAB. JEMBER
KAB. LUMAJANG
KAB. MALANG
KAB. KEDIRI
KAB. BLITAR
KAB. TULUNGAGUNG
KAB. TRENGGALEK
KAB. PONOROGO
KAB. PACITAN
Trillions (Rp)
Struktur Pemanfaatan APBD Kab/Kota 2011 Berdasar Urusan
5,00
4,50
4,00
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
-
Pemerintahan & Sosial
45
46
Kerangka Anggaran
Strategi C : 1. Dipengaruhi oleh (Y) 2. Gerakan Pemakaian Produk Lokal menggerakkan supply (produksi) di Jawa Timur
(Y*, R) (Y, R) Strategi X – M :
• Ekspor (X) dipengaruhi oleh GDP Negara Tujuan (Y*) analog untuk Perdagangan Dalam Negeri (X) dipengaruhi PDRB Strategi I : Provinsi Tujuan. 1. Dipengaruhi oleh suku bunga (i) • Untuk Pasar Ekspor Luar Negeri (X) juga 2. Design Insentif Goverment : di Jatim harus memperhatikan nilai tukar (R) 4 Jaminan berinvestasi • Solusi untuk pasar ekspor luar negeri terobosan pasar luar negeri yang NON Strategi G : KONVENSIONAL misal : Afrika. 1. Percepat Penyerapan Belanja (APBD) • Solusi Pasar Dalam Negeri Optimalkan 4 2. Stimulasi di sektor ekonomi ( Bantuan Atase Perdagangan , 2011 membuka 6 Keuangan untuk Infrastruktur Kabupaten) Atase baru dan 2012 total 23 Atase 3. Fasilitasi kegiatan yang menjadi kewenangan Perdagangan . provinsi (Infrastruktur Provinsi).
47
Birokrasi Reform (P2T) Business Gathering Invesment Forum Jaminan Investasi Semester I – 2011 : 7,76
Fungsi G : Design Kebijakan Insentif
Stimulasi Sektor Produksi UMKM Sistem Kapitasi (PT. Jamkrida, 8.506 Fungsi G : Kopwan, Dagulir 6 %, APEX PT. STIMULASI Bank Jatim – PT. BPR) Specific Block Grand Infrastruktur Kab/Kota
Pelayanan Sosial Dasar : Jalinkesra RTSM Jamkesda BOSDA MADIN RTLH Rusunawa
Fungsi G : FASILITASI
48
49
PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH R-APBD TAHUN 2012 NO. 1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3
URAIAN PENDAPATAN DAERAH PENDAPATAN ASLI DAERAH Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
R. APBD 2012 11,157,120,501,625 8,921,693,554,057 7,401,000,000,000 59,564,774,269 291,317,073,588
1.1.4
Lain-Lain PAD yang Sah
1,169,811,706,200
1.2
DANA PERIMBANGAN
2,212,126,947,568
1.2.1
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
1.2.2
Dana Alokasi Umum
1.2.3
Dana Alokasi Khusus
864,625,248,568 1,347,501,699,000 -
DANA PENDAPATAN LAIN-LAIN YG SAH
23,300,000,000
1.3.1
Dana Pendapatan Hibah
23,300,000,000
1.3.2
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus JUMLAH PENDAPATAN
1.3
11,157,120,501,625
50
PROYEKSI BELANJA DAERAH R-APBD TAHUN 2012 NO. 2
URAIAN BELANJA DAERAH
2.1
Belanja Tidak Langsung
2.1.1 Belanja Pegawai 2.1.2 Belanja Bunga 2.1.3 Belanja Subsidi 2.1.4 Belanja Hibah 2.1.5 Belanja Bantuan Sosial
R-APBD 2012 11,882,120,501,625 6,015,459,476,310 1,679,360,739,000 6,139,011,401 811,382,500,000 60,000,000,000
2.1.6 BBH Kepada Kab/Kota dan Pem Desa
2,605,972,349,312
2.1.7 BBK Kepada Kab/Kota dan Pem Desa
802,604,876,597
2.1.8 Belanja Tidak Terduga 2.2
50,000,000,000
Belanja Langsung
5,866,661,025,315
JUMLAH BELANJA Defisit
11,882,120,501,625 (725.000.000.000)
51
PROYEKSI PEMBIAYAAN DAERAH R-APBD TAHUN 2012
NO. 3 3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6
URAIAN
R-APBD 2012
PEMBIAYAAN DAERAH
725,000,000,000
PENERIMAAN PEMBIAYAAN Sisa Lebih Perh. Angg. TA Sebelumnya (SILPA) Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberiaan Pinjaman Penerimaan Piutang Daerah JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN
800,000,000,000 800,000,000,000 800,000,000,000
52
PROYEKSI PEMBIAYAAN DAERAH R-APBD TAHUN 2012
NO. 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4
3.3
URAIAN Pengeluaran Pembiayaan Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi Daerah) Pembayaran Pokok Utang Pemberiaan Pinjaman Daerah JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN NETTO Sisa Lebih Perh. Anggrn Th Berkenaan (SILPA)
R-APBD 2012 75,000,000,000 50,000,000,000 25,000,000,000 75,000,000,000 725,000,000,000 -
53
Proyeksi Belanja Netto Pada R-APBD 2012 A B
C
D
Potensi Pendapatan Total Belanja Daerah Defisit Defisit ditutup dari selisih antara :
Penerimaan Pembiayaan (SILPA) Pengeluaran Pembiayaan:
Belanja Wajib 1. Gaji PNS + TPP 2. Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah ke Kab/Kota 3. Belanja Mengikat Karena Sifat/Asal Penerimaan - Dari Sumber Penerimaan RSUD (BLUD) - Dari Sumber Penerimaan Cukai Hasil Tembakau - Dari Sumber Penerimaan Diklat Aparatur Netto (B-C)
11.157.120.501.625 11.882.120.501.625 (725.000.000.000) 800.000.000.000 75.000.000.000 5.483.913.716.880 1.679.360.739.000 2.605.972.349.312 1.198.580.628.568 956.635.380.000 185.625.248.568 56.320.000.000 6.398.206.784.745
54
Klasifikasi Anggaran Belanja R-APBD 2012 Menurut Strategi Dan Fungsi
Group Dukungan Penyelenggaraan Pemerintahan 15%
Group Environment 1%
Group Pelayanan Publik 12%
Group Pelayanan Dasar dan Pro Poor 35%
Group Pro Growth and Pro Job 37%
55
Fokus Program dan Kegiatan Pada RAPBD 2012 A.
Fokus untuk Group P elayanan Dasar dan P ro P oor
Belanja Bidang Urusan Pendidikan, Kesehatan, dan Keciptakaryaan antara lain: -
Program khusus BOSDA Madin
-
Penuntasan Buta Huruf Sarana dan Prasana SMK Jamkesda dan Ponkesdes Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 10.000 unit Jalinkesra RTSM 110.000 Rumah Tangga
B.
Fokus untuk Group P ro Grow th and P ro Job
Belanja ini diarahkan antara lain untuk: Pemeliharaan, Peningkatan dan Pembangunan Infrastruktur Jalan Provinsi Stimulasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kabupaten @Rp. 5 M ( Rp. 145 M) Stimulasi Sektor Produksi Primer, Industri Pengolahan, dan Perdagangan Tambahan Modal 1.000 Kopwan berprestasi Pembangunan infrastruktur 1.250 desa 56
C.
Fokus untuk Group Environm ent
Belanja ini diarahkan antara lain untuk : Peningkatan Partisipasi Masyarakat untuk Pelestarian Lingkungan Hidup Penanaman Pohon di sepanjang Jalan Provinsi Pembangunan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Pelestari Sumber Mata Air Konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemantauan dan Pengendalian Pencemaran -
D.
Fokus untuk Group Dukungan P enyelenggaraan P em erintahan
Belanja ini diarahkan antara lain untuk : Sarana dan prasarana n penyelenggaraan pemerintahan Efektivitas manajemen pemerintahan (Berbasis IT : e-Planning, e-Budgeting, eProcurement, e-Audit)
57
58
A.
PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI 7,3 – 7,5
Manfaatkan G untuk menstimluasi pertumbuhan investasi (I), Kinerja Perdagangan (X-M) Cari terobosan peluang pasar Luar Negeri ( Non Konvensional) dan Pasar Dalam Negeri. Kembangkan komoditi unggulan andalan di lokal kab/kota Design insentif non fiskal ( pelayanan perijinan investasi ).
KABUPATEN
TARGET
KAB/KOTA
TARGET
Kab. Pacitan
7,67
Kab. Magetan
6,79
Kab. Ponorogo
7,18
Kab. Ngawi
6,27
Kab. Trenggalek
6,74
Kab. Bojonegoro
9,60
Kab. Tulungagung
7,17
Kab. Tuban
7,67
Kab. Blitar
7,18
Kab. Lamongan
7,21
Kab. Kediri
7,27
Kab. Gresik
8,47
Kab. Malang
7,12
Kab. Bangkalan
7,25
Kab. Lumajang
6,67
Kab. Sampang
6,33
Kab. Jember
6,89
Kab. Pamekasan
7,26
Kab. Banyuwangi
7,32
Kab. Sumenep
5,78
Kab. Bondowoso
6,67
Kota Kediri
6,86
Kab. Situbondo
5,89
Kota Blitar
7,53
Kab. Probolinggo
7,24
Kota Malang
6,74
Kab. Pasuruan
7,59
Kota Probolinggo
6,94
Kab. Sidoarjo
7,52
Kota Pasuruan
7,26
Kab. Mojokerto
7,19
Kota Mojokerto
7,12
Kab. Jombang
6,62
Kota Madiun
8,23
Kab. Nganjuk
6,89
Kota Surabaya
7,92
Kab. Madiun
6,08
Kota Batu
7,02
Kembangkan model Pembiayaan skema Publik Private Partnership (PPP) Dorong Pemanfaatan CSR untuk mendukung kinerja kab/kota Kembangkan inovasi daerah untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing
59
B. POSISI ASET, MODAL DAN CAR BANK JATIM
Sumber: www.bi.go.id Data per 30 September 2010
BPD
Aset (Rp juta)
Modal (Rp juta)
Pendapatan Operasional CAR (%) (Rp Juta)
1 Bank Jabar Banten
42,531,106
4,850,449
1,038,137
23.7
2 Bank Jawa Timur
21,792,640
2,458,793
912,765
18.5
3 BPD Jawa Tengah
19,598,945
1,597,873
502,372
17.07
4 Bank DKI
17,669,049
1,401,784
240,320
12.6
5 BPD Kalimantan Timur
17,568,126
2,194,095
530,246
19.0
6 BPD Kepulauan Riau
13,632,120
1,191,877
308,506
17.4
7 BPD Sumatera Utara
13,201,358
1,167,691
550,303
11.3
8 Bank Aceh
12,911,784
1,516,672
254,062
20.5
11,244,841
871,808
239,305
11.7
10,907,256
1,149,849
261,518
28.9
9
BPD Sumatera Selatan, Bangka, Belitung
10 BPD Papua
60
SOLUSI TERHADAP MASALAH BANK JATIM (CAR, DLL) IPO sebesar Rp 500 Miliar-Rp 1 Triliun yang akan digunakan untuk: • Mempertahankan tingkat kesehatan bank pada Peringkat Komposit 2 dan penilaian profil risiko pada peringkat “low to moderate” sesuai ketentuan Bank Indonesia • Meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga: – Giro – Tabungan – Deposito 61
Proyeksi Kinerja IPO Vs Tidak IPO Proyeksi CAR Bank Jatim
26% 24% 22% 20% 18% 16% 14% 12% 10% 8%
Proyeksi Pertumbuhan Kredit Bank Jatim
30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% 2010
2011F
Sumber: Perseroan
2012F
2013F
Tidak IPO
IPO
2014F
2015F
2011F
2012F 2013F Tidak IPO
2014F IPO
2015F
Sumber: Perseroan
• Tanpa IPO, kredit Bank Jatim tidak dapat bertumbuh sesuai rencana bisnis (rata-rata 25% per tahun), jika ingin mempertahankan CAR di level 18%.
62
Proyeksi Kinerja IPO Vs Tidak IPO (3) Proyeksi Laba Bersih Bank Jatim 1.400.000
700.000
1.200.000
650.000
1.000.000
600.000
800.000
Proyeksi Dividen untuk Pemegang Saham Lama
550.000
600.000 400.000
500.000
200.000
450.000
Jutaan Rp
400.000
2010
Sumber: Perseroan
2011F 2012F Tidak IPO
2013F IPO
2014F
2015F
Jutaan Rp
2010
2011F 2012F Tidak IPO
2013F IPO
2014F
2015F
Sumber: Perseroan
• Dengan IPO, Bank Jatim bisa membukukan laba bersih lebih tinggi dibanding jika tidak melakukan IPO • Dengan dilusi kepemilikan terbesar sekalipun (17,80%), dividen untuk pemegang saham lama masih lebih besar nominalnya jika dibandingkan dengan dividen tanpa IPO di kemudian hari. 63
Rencana Konversi Modal Disetor dalam Rangka IPO No
Pemegang Saham
1 PEMPROP. JAWA TIMUR
Modal Disetor per 31 Des 20'10
%
585.949.000.000 72,47%
Cadangan yang akan dikonversi
Modal Disetor setelah dikonversi
%
763.025.669.166
1.348.974.669.166
72,47%
Jumlah lembar Saham setelah stock split *)
Pembulatan
5.395.898.676,66 5.395.898.677
2 KOTA SURABAYA
32.230.000.000
3,99%
41.970.064.489
74.200.064.489
3,99%
296.800.257,96
296.800.258
3
"
MALANG
5.149.000.000
0,64%
6.705.053.120
11.854.053.120
0,64%
47.416.212,48
47.416.212
4
"
MADIUN
2.891.000.000
0,36%
3.764.674.416
6.655.674.416
0,36%
26.622.697,67
26.622.698
5
"
MOJOKERTO
4.207.000.000
0,52%
5.478.376.088
9.685.376.088
0,52%
38.741.504,35
38.741.504
6
"
KEDIRI
867.000.000
0,11%
1.129.011.663
1.996.011.663
0,11%
7.984.046,65
7.984.047
7
"
PROBOLINGGO
1.474.000.000
0,18%
3.393.450.048
0,18%
13.573.800,19
13.573.800
8
"
BLITAR
967.000.000
0,12%
1.259.232.155
2.226.232.155
0,12%
8.904.928,62
8.904.929
9
"
PASURUAN
7.046.000.000
0,87%
9.175.335.848
16.221.335.848
0,87%
64.885.343,39
64.885.343
10 KAB. GRESIK
3.211.000.000
0,40%
4.181.379.990
7.392.379.990
0,40%
29.569.519,96
29.569.520
11
"
MALANG
12.153.000.000
1,50%
15.825.696.362
27.978.696.362
1,50%
111.914.785,45
111.914.785
12
"
MOJOKERTO
5.801.000.000
0,72%
7.554.090.726
13.355.090.726
0,72%
53.420.362,90
53.420.363
13
"
MADIUN
2.644.000.000
0,33%
3.443.029.802
6.087.029.802
0,33%
24.348.119,21
24.348.119
14
"
KEDIRI
5.087.000.000
0,63%
6.624.316.415
11.711.316.415
0,63%
46.845.265,66
46.845.266
15
"
PROBOLINGGO
12.450.000.000
1,54%
16.212.451.222
28.662.451.222
1,54%
114.649.804,89
114.649.805
16
"
BLITAR
1.656.000.000
0,20%
2.156.451.343
3.812.451.343
0,20%
15.249.805,37
15.249.805
17
"
PASURUAN
3.110.000.000
0,38%
4.049.857.293
7.159.857.293
0,38%
28.639.429,17
28.639.429
1.919.450.048
64
Rencana Konversi Modal Disetor dalam Rangka IPO (Lanjutan) No
Pemegang Saham
Modal Disetor per 31 Des 20'10
%
Cadangan yang akan dikonversi
Modal Disetor setelah dikonversi
%
Jumlah lembar Saham setelah stock split *)
Pembulatan
18
"
BOJONEGORO
1.493.000.000
0,18%
1.944.191.942
3.437.191.942
0,18%
13.748.767,77
13.748.768
19
"
MAGETAN
1.707.000.000
0,21%
2.222.863.794
3.929.863.794
0,21%
15.719.455,18
15.719.455
20
"
TULUNGAGUNG
2.892.000.000
0,36%
3.765.976.621
6.657.976.621
0,36%
26.631.906,48
26.631.906
21
"
TRENGGALEK
2.050.000.000
0,25%
2.669.520.081
4.719.520.081
0,25%
18.878.080,32
18.878.080
22
"
PACITAN
4.673.000.000
0,58%
6.085.203.579
10.758.203.579
0,58%
43.032.814,32
43.032.814
23
"
LAMONGAN
5.763.000.000
0,71%
7.504.606.939
13.267.606.939
0,71%
53.070.427,76
53.070.428
24
KAB
PONOROGO
2.127.000.000
0,26%
2.769.789.859
4.896.789.859
0,26%
19.587.159,44
19.587.159
25
"
BANYUWANGI
16.957.000.000
2,10%
22.081.488.785
39.038.488.785
2,10%
156.153.955,14
156.153.955
26
"
TUBAN
16.298.000.000
2,02%
21.223.335.744
37.521.335.744
2,02%
150.085.342,98
150.085.343
27
"
JEMBER
9.937.000.000
1,23%
12.940.010.265
22.877.010.265
1,23%
91.508.041,06
91.508.041
28
"
NGAWI
2.043.000.000
0,25%
2.660.404.646
4.703.404.646
0,25%
18.813.618,59
18.813.619
29
"
JOMBANG
2.015.000.000
0,25%
2.623.942.909
4.638.942.909
0,25%
18.555.771,63
18.555.772
30
"
BONDOWOSO
7.382.000.000
0,91%
9.612.876.701
16.994.876.701
0,91%
67.979.506,80
67.979.507
31
"
LUMAJANG
6.293.000.000
0,78%
8.194.775.545
14.487.775.545
0,78%
57.951.102,18
57.951.102
32
"
SIDOARJO
7.056.000.000
0,87%
9.188.357.897
16.244.357.897
0,87%
64.977.431,59
64.977.432
33
"
SITUBONDO
6.471.000.000
0,80%
8.426.568.021
14.897.568.021
0,80%
59.590.272,08
59.590.272
34
"
NGANJUK
5.867.000.000
0,73%
7.640.036.251
13.507.036.251
0,73%
54.028.145,00
54.028.145
35
"
PAMEKASAN
3.307.000.000
0,41%
4.306.391.662
7.613.391.662
0,41%
30.453.566,65
30.453.567
36
"
SUMENEP
5.862.000.000
0,73%
7.633.525.226
13.495.525.226
0,73%
53.982.100,90
53.982.101
37
"
BANGKALAN
2.930.000.000
0,36%
3.815.460.408
6.745.460.408
0,36%
26.981.841,63
26.981.842
38
"
SAMPANG
6.450.000.000
0,80%
8.399.221.717
14.849.221.717
0,80%
59.396.886,87
59.396.887
2.046.000.000
0,25%
2.664.311.261
4.710.311.261
0,25%
18.841.245,04
18.841.245
808.511.000.000
100%
1.052.847.000.000
1.861.358.000.000
100%
7.445.432.000,00
7.445.432.000
39
KOTA BATU JUMLAH
Sumber : Bank Jatim, 2011
65
(forces of social change)
FORMS of CAPITAL
INTERVENTIONS
APPROACHES CONCEPTION
C. Konsep Penanganan Kemiskinan dalam tinjauan Akademis SOCIOLOGICAL DEPRIVATION
PHYSIOLOGICAL DEPRIVATION Income/ Consumption Approach
Basic Human Needs Approach
Human Capital Approach
Production Function Approach
Education Health Nutrition Water Sanitation
Land Labour Capital Technology
Human Capital
Economic Capital
Education Health Nutrition Water Sanitation
Land Labour Credit Capital Assets
Human Poverty Approach
Social Exclusion Approach
Participatory Approach
Sustainable Livelihood Approach
Governance Approach Inclusiveness
Lawfulness
Basic Human Rights Approach
Accountability
Environmental Sustainability
Social Sustainability
Civil Society Organisation Empowerment Conscientisation Decentralisation
Legal reform Legal literacy Conflict resolution Police reform Human rights Domestic violence
Access to information NGO monitoring Social audit Electoral reform Participatory monitoring & evaluation
Local natural resource management strategies Local collective action
Food storage facilities Insurance schemes Security Peace building Conflict resolution & rehabilitation
Social Capital
Political Capital
Cultural Capital
Coersive Capital
Environmental Capital
Source of: Violence Intimidation, force Law & social norm enforcement
Natural resources base and its management & conservation
Social organisation Trust Reciprocity Networks Relationship
Political alliances networks Access to decision making
Social norms Beliefs Values
66
D.
mewujudkan
67
WBK adalah Satuan Kerja atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang telah memenuhi KRITERIA penetapan Wilayah Bebas dari Korupsi
68
69
RENCANA IMPLEMENTASI WBK PEMPROV JATIM
RANCANGAN TAHAP 1 - KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (P2T) JEMBATAN TIMBANG - UPT DINAS PERHUBUNGAN DAN LLAJ (JEMBATAN TIMBANG) RANCANGAN TAHAP 2 - BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR - RSUD Dr. SOEDONO MADIUN 70
71