www.rni.co.id
EDISI 131, TAHUN XII, JUNI 2012
Media RNI AJANG INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Sebagai perusahaan terbaik dalam bidang agro industri, farmasi dan perdagangan umum, siap menghadapi tantangan, unggul dalam kompetisi global, dan bertumpu pada kemampuan sendiri (own capabilities).
Visi & Misi
Menjadi perusahaan dengan kinerja terbaik dalam bidang agro industri, farmasi dan perdagangan umum, yang dikelola secara profesional dan inovatif dengan orientasi kualitas produk dan pelayanan pelanggan yang prima (excellent cust omer serv ice) sebagai karya sumberdaya manusia yang handal, mampu tumbuh dan berkembang memenuhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan (stake holders).
Manisnya Berdagang Gula Ritel ......hal 3
PT PG Rajawali II Jalin Kerjasama Pengadaan Pupuk ......hal 6
PG Rejo Agung Baru Bangkit
......hal 14
Mata Rajawali
GULA RITEL SEPENUH HATI
S
emakin ke hilir semakin besar pasarnya. Semakin ke hilir semakin besar marginnya. Sebuah teori yang tidak perlu lagi diperdebatkan karena telah terbukti kebenarannya. Sudah tahu makin ke hilir makin besar nilai tambahnya, sudah tahu semakin ke hilir semakin untung. Tapi kok, jualan gula RNI masih terbatas dengan penjualan gula berbentuk komoditas? Pertanyaan tersebut tersimpan di benak para karyawan. Dengan berbagai alasan, penjualan gula ritel dikelola kurang serius. Data membuktikan penjualan gula dengan merek Ragula, terjual kurang dari 1% dari jumlah total produksi milik PG. Bahkan yang lebih menyakitkan, para pedagang gula yang langganan membeli gula RNI, meraih untung jauh lebih banyak daripada perusahaan kita sendiri sebagai pabrikan. Idealnya, jika mengikuti rumus high income – high risk, pabrikan harus mendapat keuntungan lebih besar dibanding pedagang. Di era kepemimpinan Ismed Hasan Putro, manajemen menyatakan komitmennya untuk menjual gula ritel sepenuh hati. Berbagai strategi dan scenario dipersiapkan, termasuk rencana melibatkan seluruh karyawan untuk menjual gula. “Ismed mengakui perubahan strategi perusahaan untuk terjun ke dunia ritel, dimaksudkan untuk mengoptimalkan keuntungan. Rencananya gula ritel dalam bentuk kemasan 1 kg diberi nama RAJA GULA. Nama ini diambil dari nama besar RNI yang dulu bernama Oei Tiong Ham Concern sebagai Raja Gula. Merek ini juga akan mengambil segmen pre-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
mium dengan kualitas produk yang bersih, putih dan harga yang lebih mahal. Sedangkan, merek kedua adalah gula kemasan 1 kg yang berwarna kuning dengan merek RAJAWALI NUSINDO untuk segmen regular serta harga yang lebih hemat. Rencananya gula kemasan Rajagula distribu-sinya akan masuk pada pasar modern channel sedangkan Rajawali Nusindo akan menyusuri pasar-pasar tradisional. Terjun ke dunia ritel tidak semudah membalikan tangan. Menurut Ismed, penjualan gula ritel masuk kedalam red ocean alias usaha yang hyper competitive. Oleh karena itu, memiliki daya saing yang dimulai dari kualitas produk, rendahnya harga pokok produksi, jaringan pemasaran, kekuatan modal serta infrastruktur hingga branding menjadi kunci keberhasilan. Tantangan lainnya datang dari para stakeholders yang kepentingannya terusik dan secara kartel berupaya menggagalkan rencana ini. Bukan RNI namanya kalau begitu saja menyerah, Ismed mengatakan akan sekuat tenaga melawan berbagai rintangan untuk kemajuan RNI. Dengan dukungan produksi gula sebesar 375 ribu ton, luasnya jaringan distribusi yang dimiliki oleh PT Rajawali Nusindo dan PT GIEB serta kekuatan komitmen sepenuh hati, bukan hal mustahil, gula kemasan Rajagula dan gula Rajawali Nusin-do menguasai pasar gula ritel Indonesia. Anda pun akan bangga dengan RNI sesuai tag line baru; RNI Kebanggaan Bangsa – RNI kebanggaan Kita. (BA) RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
1
Hallo Rajawali Muhammad sebagai pedagang janji selalu ia pegang melayani dengan tenang pantaslah pembeli senang Muhammad sebagai pedagang beringkar adalah pantang ungkap dengan terus terang mudahlah rejeki datang (Ipho Santosa) Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro, dalam berbagai kesempatan selalu memotivasi para karyawannya untuk pindah kuadran. Salah satu pindah kuadran tersebut adalah dengan penawaran menjadi pedagang atau pedagang gula tepatnya. Jadi pedagang akan berkesempatan meraih kekayaan yang lebih baik dibanding sebagai karyawan. Bukankah Nabi Muhammad adalah uswattun hasanah atau suri tauladan bagi umat Islam.
Ayo Berdagang
Nabi adalah pedagang ideal yang sukses dan memberi petunjuk bagaimana menjadi pedagang ideal dan sukses itu, yakni dengan memegang prinsip kejujuran dan keadilan dalam berhubungan
dengan para pelanggan. Prinsip nabi dalam perdagangan adalah memegang tata nilai pada kebenaran, kejujuran dan keamanahan dan kemakmuran dalam perdagangan. Kerugian dalam
SUSUNAN PENGURUS REDAKSI MEDIA RAJAWALI
Salam Redaksi AYO DAGANG GULA!
P
ada awal Juni lalu di Plenary Hall JCC, Kementerian BUMN menggelar acara BUMN Bersyukur atas kinerja 6 BUMN yang masuk pada kategori 2.000 perusahaan terbaik versi Majalah Forbes. Majalah Forbes adalah majalah finansial dan bisnis Amerika yang rajin memeringkat daftar perusahaan berkelas dunia. Rasa bangga bercampur sedih bercampur aduk dalam dada kami. Bangga sebagai anak bangsa atas raihan prestasi representasi “merah putih”di pentas dunia, sedangkan sedihnya adalah mengapa BUMN lain, bukannya PT RNI. Rasa sedih, terlebih dengan torehan rapor merah alias rugi senilai Rp. 68 milyar di tahun 2011 lalu (audited). Andai saja perusahaan tempat kita bekerja sebagai wadah untuk mencurahkan segala 2
karya dan karsa, berkembang dan meraih keuntungan, nasib para karyawan akan lebih sejahtera. Sudah barang tentu, enam perusahaan BUMN tersebut mampu memberikan bonus dan jasprod menggiurkan. Alhamdulillah di bulan Juni 2012 ini, harga gula melompat naik bahkan merupakan rekor tertinggi dalam sejarah. Mudahmudahan ‘mestakung’ (semesta mendukung), naik harga gula akan diiringi pula dengan naiknya produksi di seluruh PG dan optimalisasi cara-cara penjualannya. Kenaikan ini menjadi berkah untuk seluruh karyawan RNI Grup, bukan hanya pedagang gula dan segelintir orang tertentu saja. Perubahan besar terjadi pada RNI dalam cara menangani hasil produksi gula. Jika dulu, penjua-
RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
bentuk dagang adalah biasa, tapi kehilangan kepercayaan akibat kecurangan bisnis Anda adalah kehilangan luar biasa. Berikut adalah prinsip-prinsip berdagang Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut : Pertama : penjual tidak boleh berbohong dan menipu barang yang akan dijual kepada pembeli. Kedua : memberikan tenggat waktu pembayaran kepada para pelanggan yang tak mampu membayar kontan. Ketiga : penjual harus menjauhi sumpah yang berlebih-lebihan. Kempat : Hanya dengan kesepakatan bersama pihak, suatu bentuk transaksi barang akan sempurna. Kelima : penjual harus benar dalam timbangan dan takaran. Keenam: tidak menjual barang sebelum barang tersebut miliknya. Ketujuh: Larangan melakukan transaksi monopoli dalam perdagangan.
lan gula terkesan setengah hati dan tidak serius. Jika dulu penjualan gula, kurang merasa adil atau kurang transparan. Sekarang berbeda. Kali ini manajemen mengutarakan komitmennya menjual gula dengan cara terbaik. Yang lalu biar berlalu, kita tatap ke depan yang lebih baik. Kebijakan untuk terjun ke dunia ritel alias menjual gula kemasan harus didukung bersama. Setiap insan karyawan terlibat dalam penjualan gula, setiap karyawan menjadi bagian untuk meraih kesuksesan. Oleh karena itu, jangan ‘ketinggalan kereta’, ayo dagang!. Seperti apa mekanismenya? Pada edisi ini, Media RNI menyajikan tema Gula Ritel. Se-perti biasa, kami juga menyajikan berbagai berita yang datang dari rekan-rekan koresponden serta liputan Menteri BUMN yang menyambangi Unit Usaha RNI Grup. Selamat membaca dan semoga Anda sukses dunia dan akhirat. Amin (BA)
Penanggung Jawab : Direksi PT RNI Pengarah : Sekretaris Korporasi Pimpinan Redaksi : Riatin Hajrianto Redaktur Eksekutif: Budi Perbawa Aji Dewan Redaksi : Aris Kadarisman Edwin Adithia Elfrianto Suwaji Sofyan Effendi Wartini Koresponden : Gunadi Yusuf (PT Mitra Ogan) Imam Ariff J (PT Phapros) Hadiri (PT PG Rajawali II) Rudi Prayogo (PT PG Rajawali II) Meddy Irianto (PT PG Rajawali I) Susilo Widodo (PT PG Rajawali I) Rusdi (PT Rajawali Tanjungsari) M. Ruslani (PT Madubaru) Yosdian (PT Mitra Rajawali Banjaran) Iskandar Rambe (PT Mitra Kerinci) Yulias (PT Rajawali Citramass) Yan Satyananda (PT Rajawali Nusindo) Suwaji (PT Rajawali Nusindo) Karyadi (PT Laskar) Sekretaris Redaksi : M. Ahyani
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali
Manisnya Berdagang Gula Ritel
T
ahun 2012 ini PT Rajawali Nusantara Indonesia menargetkan penjualan sebesar Rp. 5,41 trilyun dan pencapaian laba bersih sebesar Rp. 160 milyar. Untuk tingkat kesehatan perusahaan, ditargetkan dari kriteria BBB alias kurang sehat menjadi AA atau sehat dengan skor 87. Bisa kah target tersebut tercapai? Melihat gaya dan kepemimpinan manajemen saat ini, rasanya optimis bakal tercapai. Bukankah salah satu pengahalang utama yang selama ini terjadi dalam optimalisasi
pricing, communication strategy hingga pada service management, apakah Anda sering mendengarnya? Banyak yang bersoloroh, untuk produk-produk yang masih berbentuk komoditi, kita tidak perlu itu. Hasilnya bisa dijawab sekarang. Produk agro RNI sangat rentan terhadap perubahan eksternal terutama masalah harga dan iklim. Yang lebih menyakitkan adalah pedagang mendapatkan porsi keuntungan lebih dibanding PG. Adanya program penjualan gula ritel adalah bentuk dari keseriusan manajemen baru dalam meningkatkan nilai tambah dan mengoptimalkan pendapatan. Bagaimanakah mekanisme program tersebut? Pada tahun ini areal kebun tebu diharapkan bisa mencapai 58.130 Ha dengan target hasil produksi gula adalah 372.670 ton. Dari hasil produksi tersebut, bagian PG sebanyak 164.600 ton dan bagian petani sebanyak 208.070
“Saya, memberikan hak kepada karyawan RNI Holding dan di anak-anak perusahaan untuk menjual gula minimal 100 kg per bulan” Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro
pendapatan adalah dari tata cara penjualan gula! Tanpa disadari, kita terperangkap pada pekerjaan yang terlalu banyak ke hulu. Hulu memang penting, bahkan sangat penting. Namun jangan dilupakan dengan persoalan hilir. Berbagai program seperti pengembangan lahan, revitalisasi off farm dan on farm, varietas tebu, optimalisasi waktu tanam, penggunaan pupuk, manajemen tebang angkut sudah sering kita dengar. Bagaimana dengan program hilir seperti product branding dan positioning, customer management,
“Dengan jaringan distribusi PT Rajawali Nusindo yang saat ini berjumlah 42 cabang di kota provinsi dan kabupaten menjadi competitive advantage tersendiri” Ka. Divisi Perencanaan dan Pengembangan PT RNI, M.Najib
ton. Nah, rencana awal perusahaan akan mengkonsentrasikan penjualan gula ritel yang menjadi jatah PG. Menurut Ka. Divisi Perencanaan dan Pengembangan,
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
M. Najib, pengembangan gula ritel memiliki prospek yang baik terutama karena besarnya permintaan akan gula berkualitas, higienis, praktis dan terjamin. “Persepsi masyarakat terhadap gula ada dua yaitu gula putih dan gula kuning. Gula putih dengan warnanya yag bagus lebih disukai oleh masyarakat Indonesia wilayah Timur sampai Bali. Sedangkan gula kuning dipersepsi lebih asli dan tidak banyak mengandung bahan kimia serta lebih hemat” Ujar Najib menerangkan. Untuk memperdagangkan gula ritel, diatas kertas bagi RNI Grup, seharusnya bukan suatu yang sulit. “Dengan jaringan distribusi PT Rajawali Nusindo yang saat ini berjumlah 42 cabang di kota provinsi dan kabupaten menjadi competitive advantage tersendiri” tambah Najib. Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro, dalam berbagai kesempatan mengatakan penjualan gula ritel ini akan melibatkan kekuatan karyawan. Kesiapan PT Rajawali Nusindo Gayung bersambut, PT Rajawali Nusindo begitu antusias dengan penugasan penjualan gula ritel. Bagaimana tidak, melalui bisnis ini Rajawali Nusindo berkesempatan untuk meraih tambahan
keuntungan sebesar Rp. 18 milyar. Pada awal Mei lalu, seluruh kepala cabang dikumpulkan di kantor pusat Jakarta untuk mengetahui potensi kekuatan penjualan masing-masing cabang. Dari hasil pertemuan tersebut, Nusindo berani mengambil gula sebanyak 120.000 ton yang akan dijual melalui cabang-cabang. Menurut Direktur Keuangan PT Rajawali Nusindo, Ananto Widodo, jatah gula PG adalah 164.600 ton. “Dari 120.000 ton, jumlah alokasi per cabang berbeda-beda disesuaikan dengan prediksi kekuatan penjualannnya. Contoh di Jambi hanya dialokasikan 600 ton sedangkan di Surabaya 1 dan 2, masing-masing 6.000 ton” ujar Dodo, nama panggilan akrabnya. Dengan rencana tersebut, Nusindo memangkas beberapa jalur distribusi dari mulai D1 hingga D4. Yang dimaksud dengan D1 adalah distributor 1 yang mampu membeli dengan jumlah ribuan ton tanpa batas, D2 adalah distributor 2 yang mampu membeli ratusan ton, D3 adalah distributor yang mampu membeli dengan puluhan ton dan D4 adalah distributor dengan kemampuan ton saja. “Ada persepsi berbeda dengan ritel selama ini, dengan menjual hingga ke D4 telah disebut ritel. Sekarang berbeda, ritel adalah
RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
3
Kepak Sayap Rajawali betul-betul jualan eceran sampai ke tingkat consumers” ujar Dodo menerangkan. Tidak hanya Nusindo yang sudah siap. Setiap PG pun sekarang sudah memiliki mesin packaging yang full automatis dengan tipe pillow packing yang berjumlah 16 buah dan mesin semi automatis yang hanya mampu packaging dalam bentuk sederha-
produk merek RAJAGULA, Nusindo akan memanfaatkan jalur distribusi modern channel, organisasi dan koperasi. Sedangkan jalur pemasaran para karyawan diharapkan langsung kepada consumers. Pada tahun ini, merek RAJAGULA belum dilaunching karena belum bisa memenuhi persyaratan sebagai gula premium. Gula Kristal Putih (GKP) 1 harus
membeli gula milik PG atau istilah kerennya off-taker. Dengan demikian PG akan mendapatkan modal yang cukup untuk mengoperasikan giling. Ossy, nama panggilan Dandossi Matram menjelaskan gaya penjualan dengan forward kurang optimal walau bukan suatu yang salah. Un-
Hasil Produksi Gula Bagian PG RNI Grup PG. Krebet
54,000
PG. Rejo Agung
18,000
PG. Candi Baru
12,600
PG. Jati Tujuh
40,000
PG. Subang
23,000
PG. Sindang Laut
5,000
PG. Karang Suwung
PG. Tersana Baru
na dengan jumlah 25 buah. “kami sudah investasi mesin seharga Rp. 40 juta per unit dengan kapasitas produksi 30-40 per menit” ujar Dodo. Untuk efektivitas dan kepraktisan, setiap 1 kg gula kemasan akan dimasukan ke dalam karung plastik seberat 20 kg. Jumlah tersebut dinilai sudah didasarkan kepada customer experience atau disesuaikan dengan kemampuan ideal para motoris dalam pendistribusian. Mendistribusikan gula ritel bukan tanpa kendala, luasnya cakupan Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke merupakan anugrah dan kendala. Anugerah adalah begitu luas pasarnya, sedangkan kendala adalah kebutuhan sarana dan prasarana serta biaya distribusinya. Oleh karena itu, Nusindo berencana melakukan strategi gerilya untuk memilah dan memilih provinsi atau kabupaten mana yang akan memberikan keuntungan. Untuk 4
4,500 7,500
164,600
memiliki ICUMSA atau warna larutan dibawah 120 bila ingin head to head kompetisi dengan Gulaku. Pembiayaan Gula Ritel Sudah menjadi rahasia umum, tidak optimalnya penjualan gula dengan harga terbaik diakibatkan oleh masalah modal kerja. Sebagai contoh modal kerja giling di PG Rajawali 2 mencapai RP. 40 milyar setiap bulannya. Untuk solusinya perusahaan lebih memilih menjual produk dengan forward daripada meminta pembiayaan ke bank. Nah, kali ini lain. Setelah dimitigasi risikonya, perusahaan berani melakukan pinjaman kepada bank dengan jaminanbarang jualan itu sendiri. Menurut Direktur SDM dan Keuangan PT RNI, Dandossi Matram, saat ini tengah memproses kredit ke bank sebesar Rp. 500 milyar. Dana inilah yang nantinya digunakan untuk
RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
mencapai Rp. 15.000 per kg dinilai relatif mahal dan pemerintah akan melakukan operasi pasar. Oleh karena itu, manajemen RNI akan melakukan penjualan lelang gula apabila harganya diatas Rp. 10.000 per kg. “Harga sebesar itu adalah harga ritel” ujar Dodo. Ismed Hasan Putro tetap dengan komitmennya untuk menggerakan para karyawan untuk menjual gula ritel. Sesuai skenario, karyawan melalui koperasi dialokasikan menjual 10% dari total jatah PG atau sebanyak 16.000 ton. Setiap karyawan diwajibkan menjual gula minimal sebanyak 100 kg gula per bulan. Berapa harga dan margin yang akan diberikan kepada karyawan? Masih belum jelas. Namun, Dodo menjelaskan
“Kami akan meminta kredit ke bank agar menjadi off taker penjualan gula PG. Selanjutnya, RNI akan melakukan penjualan gula ritel” Direktur SDM dan Keuangan PT RNI, Dandossy Matram
tuk itu gaya forward akan selalu dievaluasi pada setiap proses dan kuantitas gula yang akan di lepas. Hingga minggu ketiga bulan Juni 2012, harga gula terus merangkak naik bahkan tertinggi dalam sejarah. Harga yang telah mencapai Rp. 12.600 per kg di tingkat pabrik merupakan anugerah bagi RNI untuk memperbaiki kinerja. Namun, tidak bagi rencana gula ritel, harga sebesar itu membuat Nusindo merasa khawatir dalam mendisribusikannya. Menurut Dodo, harga tersebut terlalu tinggi. Dari hasil analisa sensitivitas maksimal pengambilan adalah Rp. 9.500 per kg. “Lebih dari itu kurang feasible dan Nusindo tidak akan mengambilnya” ujar Dodo. “Dengan disparitas harga Rp. 3.000 – Rp. 4.000 per kg, harga eceran terakhir (HET) akan
“Karyawan biar menggarap end user secara langsung, sedangkan Nusindo fokus di pasar becek” Direktur SDM dan Keuangan PT Rajawali Nusindo, Ananto Widodo
tidak akan berbenturan dengan harga yang diberikan Nusindo. “Karyawan biar menggarap end user secara langsung, sedangkan Nusindo fokus di pasar becek” jelas Dodo. Apabila dinilai perlu, Nusindo akan merekrut tenaga motorist dengan minimal penjualan sebesar 400 kg per hari atau 12 ton per bulan. Akankah rencana mulia ini dapat terialisasi? Jawabannya ada di tangan Anda sendiri yang melaksnakannya. (BA)
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali
Lompatan Mitra Ogan Untuk Raih Kebanggaan Bangsa dan Kebanggaan Kita
B
isnis sawit kian hari kian kinclong saja. Di lihat dari faktor makro yaitu sumbangan terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 12%. Indonesia saat ini juga dikenal sebagai penghasil CPO (crude palm oil) terbesar di dunia. Sawit akan terus memperlihatkan potensi ekonominya, mengingat sawit tidak hanya dikonsumsi untuk makanan tapi juga sawit menjadi bahan baku untuk pengembangan energi alternatif yang paling feasible dibanding produk alternatif lainnya. Tidak hanya itu, dari sawit ini pula diproduksi produk-produk turunan oleochemical, sabun, detergen, surfaktan, kosmetik, obatobatan dan aneka ragam produk rumah tangga lainnya. Para ahli memperkirakan kebutuhan dunia akan sawit akan terus meningkat mencapai 32%. Untuk menyongsong usaha sawit yang semakin baik, PT Rajawali Nusantara Indonesia sangat memperhatikan dan fokus terhadap pengembangan sawit. Maklum saja di tahun 2011 kemarin, sektor sawit sanggup memberikan bagian keuntungan terhadap holding melebihi bisnis gula maupun farmasi. Walaupun secara konsolidasi RNI rugi, namun berkat sawit pula kerugian itu sedikit berkurang.
Oleh karena itu, RNI optimis untuk secara agresif mengembangkan usaha sawit. Melalui anak perusahaannya, PTP Mitra Ogan dan PT Laras Astra Kartika dan cucu perusahaan PT Sawit Menang Sejahtera terus memacu diri memperkuat bisnis sawit. Produksi CPO tahun 2011 mencapai 89.698ton diatas anggaran 1.302ton. Hal ini karena produksi TBS diolah melampaui anggaran sebanyak 24.572 ton. Produksi Palm Kenel (PK) tahun 2011 mencapai sebanyak 20.518 ton diatas anggaran sebanyak 1.979 ton. Nah, yang paling agresif saat ini adalah PTP Mitra Ogan yang berencana memperluas lahan sawit serta penambahan 1 (satu) pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) di Sumatera Selatan. Untuk mewujudkan tersebut, Mitra Ogan menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tidak tanggungtanggung nilainya sangat besar, yaitu senilai Rp. 870 milyar. Rencananya dana tersebut digunakan untuk memperluas lahan Kebun Muba I sebesar 7.600 Ha, Kebun Muba II dan Semindang Haji sebesar 9.800 ha sehingga total pengembangan lahan baru sebesar 17.400 ha. Untuk PKSnya direncanakan berlokasi di Muba I dengan kapasitas produksi sebesar 30 ton per jam. Menurut Direktur Utama, PTP Mitra Ogan, Elka
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Wahyudi, pinjaman itu diberikan termasuk fasilitas IDC (interest during construction) sebesar Rp. 878 Miliar. “Dengan pola IDC, kita dapat menyicil pembayrannya setelah tanaman sawit tersebut menghasilkan” Ujar Elka. Proses mendapatkan kredit IDC tidaklah gampang karena pihak Bank juga akan memiliki risiko yang cukup besar. IDC hanya diberikan kepada perusahaan yang benar-benar kredibel dan akuntabel. Total keseluruhan lahan dan pabrik pengelohan sawit baru seluas 36.000 hektar. Penandatanganan Kerjasama tersebut dilakukan pada tanggal 24 Mei 2012, di BRI Tower Jl Jenderal Sudirman Jakarta. Elka memaparkan kredit dengan fasilitas IDC tersebut tidak hanya untuk sawit, kebun karet pun masuk kedalam daftar pengembangannya. Untuk karet berencana dikembangkan di Ke-
bun Inti Karet Muba dan Plasma Karet Muba dengan total luas masing-masing 2.500 hektar dan 500 hektar. “Realisasi pencairan kredit, tidak sekaligus tapi berangsur sesuai dengan tahapan pelaksanaannya” tambah Elka. Jangka waktu kredit untuk kelapa sawit selama 10 tahun termasuk grace period selama 4 tahun 6 bulan. Sedangkan untuk karet adalah 12 tahun dan untuk PKS hanya 5 tahun. Hebatnya kredit untuk plasma ada subsidi dari pemerintah sebesar 5% sehingga petani plasma cukup membayar 7% saja. Dari sinilah opportunity pengembangan petani plasma. Bagi Elka Wahyudi pengembangan dengan system plasma ini akan mendapat keuntungan ganda. Yang pertama adalah adanya penyertaan masyarakat akan berdampak pada sustainable atau jaminan keberlanjutan karena masyarakat menjadi “pagar betis” dan kedua adalah pengurangan beban investasi perusahaan sekaligus mendapatkan subsidi pemerintah. Dengan adanya kredit ini lima tahun lagi, PTP Mitra Ogan akan menjelma menjadi sebuah perusahaan sawit berkelas nasional. Karenanya tidak salah jika Mitra Ogan menjadi bagian RNI Grup sebagai perusahaan yang mampu menjadi kebanggaan bangsa, kebanggaan kita. (BA)
RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
5
Kepak Sayap Rajawali
P
T Pabrik Gula Rajawali II, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara menjalin kerjasama dengan PT Mega Eltra, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia dalam rangka pengadaan pupuk. Naskah kerjasama ini ditandatangani oleh Direktur PT PG Rajawali II Dwi Purnomo Putranto dengan Direktur Operasi PT Mega Eltra M. Romli HM di Gedung RNI, Jakarta, Rabu 16 Mei 2012. Penandatanganan kerja sama antara PG Rajawali II dengan PT Mega Eltra disaksikan oleh Direktur Utama PT RNI Ismed Hasan Putro, Direktur Utama PT Pupuk Kujang Tossin Sutawikara dan Direktur Utama PT Mega Eltra Fauzi Yusuf Penandatangan ini diwujudkan sebagai upaya peningkatan produktivitas tanaman. Pupuk mempunyai peran yang sangat vital dalam kuali-tas hasil tanaman. Dengan demikian keterjaminan akan ketersediaan pupuk merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar dalam industri perkebunan. PT Pabrik Gula Rajawali II me-
6
PT PG Rajawali II Jalin Kerjasama Pengadaan Pupuk miliki perkebunan tebu lahan HGU di PG Jatitujuh dan PG Subang dengan total seluas 12.000 hektare dengan total kapasitas produksi sebesar 8.000 ton cane per day (TCD). Dalam sambutannya Ismed Hasan putro mengatakan di masamasa mendatang, pola kerjasama seperti ini akan dikembangkan di anak perusahaan lain yang juga bergerak di industri perkebunan yang membutuhkan pupuk. Di antara 14 anak perusahaan RNI terdapat 4 anak perusahaan yang bergerak di indutri tebu, yakni PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, PT PG Candi Baru dan PT Madu Baru. Selain industri tebu RNI juga mempunyai perusahaan yang bergerak di perkebunan sawit yaitu : PT Mitra Ogan, PT Laskar dan PT SMS dan sejumlah lahan perkebunan karet. PT Mitra
RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
Kerinci di Sumatera Barat juga merupakan anak perusahan RNI yang mengelola perkebunan teh. Semua industri perkebunan akan sangat tergantung dengan produk pupuk. Begitu juga de-
ngan anak perusahaan RNI yang bergerak di sejumlah industri perkebunan. Kebutuhan akan pupuk di sejumlah anak perusahaan RNI menunjukkan bahwa angka yang sangat besar dan angka ini akan dapat bertambah di tahun mendatang. ”Saya berharap kerjasama ini berkesinambungan. Saya ingin berkomintmen khusus untuk Rajawali II itu langkah pertama. Ada step berikutnya, kita juga ada kebun sawit, karet, dan teh yang membutuhkan pupuk, ” harap Ismed Perjanjian kerjasama dalam pengadaan pupuk ini memiliki nilai yang sangat strategis. Harga pupuk terhitungan menjadi lebih murah. Secara bisnis pengadaan pupuk jauh lebih menghemat anggaran pengeluaran perusahaan. Selain harga pupuk yang lebih murah, PT Mega Eltra juga telah memberikan konfirmasi mengenai kesediannya untuk memberikan kredit pembayaran dalam jangka waktu tertentu, yakni minimal 6 bulan sampai 2 tahun. Secara keseluruhan, kerjasama ini akan sangat mengun-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali tungkan untuk PT PG Rajawali II dalam operasional di area perkebunan tebu. Kerjasama ini merupakan upaya RNI untuk terus menerus melakukan konsolidasi, sekaligus monitoring pembelian pupuk dalam hal jumlah dan kualitas. Pengadaan pupuk ini juga langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan dalam menjamin ketersediaan pasokan pupuk bagi perkebunan. Selain itu, pembelian pupuk dalam jumlah yang besar melalui satu perusahaan tentu saja akan lebih murah jika dibandingkan dengan pembelian secara retail, satu persatu dengan anak perusahaan. Monitoring pembelian pupuk juga dapat dilakukan secara efektif, mengingat perusahaan holding dapat melakukan kontrol baik dari segi kuantitas, kualitas maupun pembayarannya. Salah satu upaya efisiensi tersebut adalah memotong mata rantai pengadaan pupuk. ”Tadinya dipasok oleh anak usaha RNI yang pupuknya diperoleh dari Mega Eltra.” ungkap Ismed. Dengan kata lain ditegaskan bahwa sejak ditandatangi naskah kerjasama, PT Mega Eltra merupakan distributor langsung dari pabrik pupuk untuk PT Rajawali II. Selama ini pengadaan pupuk di lingkungan anak perusahaan RNI dilakukan melalui anak perusahaan yaitu PT Rajawali Nusindo, yang bergerak bidang trading dan distribusi. Meski dapat dipandang sebagai salah satu cara untuk menghidupi sesama anak perusahaan dalam satu holding. Namun langkah ini dipandang sebagai inefisiensi dalam sebuah perusahaan. Dalam pandangan logika bisnis Ismed, upaya yang dilakukan tersebut hanya menguntungkan salah satu anak perusahaan saja, sedangkan anak perusahaan lain tidak mendapatkan untung
apapun. ”Saya melihat apa yang dilakukan oleh Rajawali II dan Nusindo itu sebenarnya tidak efisien. Pada sisi yang lain harga itu sebenarnya menekan perusahaan yang membutuhkan pupuk.” Ujar Ismed Kerjasama ini juga merupakan sinergi antar Badan Usaha Milik Negara yang diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas tanaman, terutama tanaman tebu. Kerjasama ini didasari pada prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG). Termasuk diantaranya adalah proses pengadaan barang dan/ atau jasa. Diharapkan agar setiap praktek bisnis yang dilakukan oleh RNI, baik di perusahaan holding maupun anak perusahaan memenuhi Prinsip-prinsip Good Corporate Governance yakni transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran. Dengan demikian maka tidak ada pengadaan barang/jasa yang memberi peluang bagi upaya penyelewangan. Dalam kesempatan yang sama Fauzi Yusuf menyampaikan bahwa sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, PT Mega Eltra merupakan distributor langsung dari pabrik pupuk, baik un-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
tuk pupuk pangan, pupuk kebun maupun pupuk eksport / import. PT Mega Eltra mendapatkan suplai dari sejumlah industri pupuk nasional seperti PT Pupuk Sriwijaya, PT Pupuk Kaltim, PT Petro Kimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Pupuk Kujang.
Diharapkan pula oleh Fauzi Yusuf melalui penandatangan naskah kerjasama ini memiliki nilai penting dalam mendorong produksi gula nasional sehingga mengurangi ketergantungan pada gula impor. “Ini sebuah langkah maju pergulaan nasional.”
Juara Disain Gula Kemasan RAJA GULA Makin ke hilir, makin menonjol pelaksanaan prinsip-prinsip Marketing yang dikenal dengan 4 P yaitu product, price, place and promotion. Dengan gula ritel yang saat ini tengah dilaksanakan, pada bulan Mei lalu, manajemen telah memilih disain kemasan merek RAJAGULA melalui mekanisme Lomba Disain Kemasan satu kiloan untuk RNI dan Umum. Lomba disain kemasan ini diikuti oleh 48 peserta. Setelah melalui beberapa tahapan seleksi, terpilih nominasi 10 disain terbaik. Selanjutnya, melalui seleksi yang melibatkan para Kepala Divisi dan 25 orang karyawan, terpilih disain nomor RJ 2 dengan nilai skor 405 atas nama Muhammad Fauzi dan hadiah uang sebesar Rp. 15 juta dipotong pajak. Rencananya disain ini ditujukan untuk meraih segmen premium yang akan diluncurkan tahun depan. Inilah disainnya. RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
7
Kepak Sayap Rajawali
Usaha Diversifikasi Wujudkan Kesejahteraan RNI
P
T Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) mencoba terus mengembangkan unit-unit usaha yang mempunyai nilai profit di masa masa mendatang. Diversifikasi atau pengembangan unit usaha ini dilakukan melalui serangkaian efisiensi yang diterapkan di holding company maupun anak perusahaan dan diharapkan memberi dampak yang sangat signifikan terhadap keuntungan dan kesejahteraan perusahaan pada tahun ke depan. Harapan tersebut disampaikan Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro, saat memberikan arahan kepada seluruh jajaran RNI di Auditorium Lantai 6, Gedung RNI Jakarta, pada Kamis 3 Mei 2012. Pengembangan unit-unit usaha melalui efisiensi akan menjadi role model bagi PT RNI di masa mendatang. Hal ini juga telah menjadi kesepakatan antara antara Menteri Keuangan, Menteri Negara BUMN, dan
8
Sekretariat Negara bahwa PT RNI merupakan entitas holding tersendiri, tidak bergabung dengan Holding Perkebunan. Ismed menyatakan bahwa upaya tersebut merupakan sebuah tantangan yang berat bagi keluarga besar PT RNI. Tetapi, melalui komitmen yang kuat, maka PT RNI akan dapat memberikan kinerja yang lebih baik. Salah satu komitmen tersebut adalah memposisikan karyawan sebagai bagian utuh dari sistem dan pola korporasi ke depan. “Saya ingin mengingatkan komitmen saya ketika saya dilantik dan serah terima jabatan. Saya selalu menekankan agar karyawan RNI untuk menjadi pedagang gula,” ungkap Ismed. Untuk menerapkan hal tersebut, merupakan hal baru bagi PT RNI, mengingat bahwa kebijakan menjual gula melalui karyawan bukan merupakan tradisi yang telah berjalan puluhan tahun. Perlu ditetapkan sebuah mekanisme baku yang diputuskan Direksi di Holding
RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
dan anak perusahaan untuk mengatur distribusi produk gula. Mekanisme tersebut juga tidak memberatkan karyawan atau pensiunan untuk mendapatkan alokasi gula itu. Kebijakan penjualan gula melalui karyawan tidak hanya di holding company tapi di seluruh anak perusahaan. Karyawan di anak perusahaan terlihat lebih antusias dengan membangun struktur dan jaringan distribusi. Ismed juga menekankan
untuk semakin memperdayakan asset yang dimiliki perusahaan. Pembahasan mengenai asset diharapkan tetap menaati proses dan kaidah-kaidah yang terkait dengan ketentuan yang ada di Kementerian Negara BUMN. Aspek legal harus menjadi perhatian utama agar tidak menyisakan permasalahan di belakang hari Salah satu asset yang akan diberdayakan adalah properti yang berada di Undaan, Surabaya berupa rumah dinas. Dalam beberapa bulan ke depan, rumah dinas tersebut akan diserahkan kepada BUMN karya untuk kemudian dibangun menjadi hotel bintang 5, hotel bintang 3 dan komplek perkantoran kemudian di belakangnya terdapat apartemen. Untuk pengembangan produk baru, telah disiapkan air gula tebu murni dalam bentuk kemasan dengan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat luas. Produk tersebut akan dibrand yang dalam waktu ke depan akan menjadi produk unggulan RNI karena belum ada pihak yang memproduksi air gula tebu murni dalam bentuk kemasan. Setidaknya sampai Januari 2013, air tebu kemasan bisa dikonsumsikan oleh publik, atau minimal oleh karyawan RNI. Diharapkan bahwa karyawan di holding dan anak peru-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali sahaan tidak mengkomsusi oleh perusahaan lain, tetapi harus mengkomsumsi gula produksi sendiri. Konsumsi tersebut merupakan bentuk dari komitmen dan tanggungjawab bersama sebagai satu keluarga besar di sauatu korporasi. PT RNI juga akan membangun sekolah gula, dengan sistem boarding school. Sekolah Gula ini direncanakan akan didirikan di Jatitujuh, Jawa Barat. Keseluruhan biaya sekolah akan ditanggung RNI menggunakan dana PKBL atau CSR dari RNI Holding. Konsekuensi dari sistem boarding school adalah peserta didik akan disiapkan menjadi karyawan RNI. Peserta didik juga dapat dijual kepada Pabrik Gula lainnya. Melalui sekolah gula, akan dilahirkan tenaga kerja gula yang professional yang handal.
Menteri BUMN ‘Dahlan Iskan’ Kunjungi PG. Krebet Baru
P
G. Krebet Baru sebagai bagian dari BUMN menggelar acara yang mengundang banyak perhatian dari berbagai kalangan pada hari Sabtu, 26 Mei 2012. Berkaitan dengan kunjungan menteri BUMN Dahlan Iskan ke Pabrik Gula Krebet Baru yang sebelumnya sempat tertunda, PG.Krebet menyiapkan berbagai macam acara yang kepanitiaanya diketuai oleh Jolly Lapian (Plantation Manager PG. Krebet Baru). Acara yang digelar tidak lepas dari kegiatan kepedulian terhadap masyarakat sebagai wujud dari bina lingkungan PG Krebet Baru, antara lain pasar murah, jalan sehat, dan pameran, yang juga mengajak semua perusahaan BUMN di wilayah Malang antara
lain BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Bank MANDIRI,PT POS Indonesia, PHILIPS, GIEB (Gabungan Impor Ekspor Bali), PT. PHAPROS, PLN, Perhutani, PT Asuransi Jiwa Sraya, PT Jamsostek, Perum Jasa Tirta, PT Sang Yang Sri, PT Petrokimia Wil. Malang, Rajawali Nusindo cabang Malang, PT Perkebunan Teh Wonosari, RS Lavalette, Pindad (Persero) Sabtu pagi(26/5) pukul 5.15 WIB Dahlan Iskan mengunjungi PG Krebet Baru, dengan gayanya yang casual dia langsung menuju ruang produksi. Mantan dirut PT. PLN tersebut kemudian melanjutkan perjalanannya melihat aktivitas PG Krebet Baru. Dia juga naik keatas tangga untuk melihat truk-truk pengangkut tebu yang diambil tebunya dengan
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
mesin otomatis. Tak kenal lelah, Dahlan terus mengitari sejumlah sudut PG Krebet Baru. dia juga memuji ruangan teknis di PG Krebet Baru. “Nah ini komposisi warnanya bagus,ruangannya juga bersih, terus tingkatkan ya”, kata
Dahlan kepada sejumlah petinggi PG Krebet Baru. Taman yang tertata rapi di halaman PG Krebet Baru pun tak lepas dari perhatian Dahlan. “Tamannya bagus, tapi pabriknya harus lebih bagus dari taman.
RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
9
Kepak Sayap Rajawali Karena pabrik yang menghasilkan uang, sementara taman menghabiskan uang (biaya untuk perawatan),” ungkapnya. Setelah puas mengelilingi areal pabrik, Dahlan menyapa warga yang mengikuti senam masal dan jalan sehat yang digelar PG. Krebet Baru di lapangan sepak bola PG Krebet baru. Namun, sebelum itu, Dahlan meninjau stan-stan yang ada di areal lapangan tempat senam dan pemberangkatan jalan sehat tersebut. “ Ayo saya yang jualan. Siapa yang mau jadi nasabahnya”, kata Dahlan di stan BRI. Usai menyapa stan, orang yang selalu tampak energik dan merakyat itu langsung berbaur dengan masyarakat untuk mengikuti senam di bagian paling depan. Disana tampak juga wakil Bupati Malang Amad Subhan. Setelah mengikuti senam, Dahlan kemudian menuju ke stan sembako “BUMN Peduli”. Disana dia langsung mengambil posisi sebagai kasir. “Berapa harganya? Sini saya yang jadi pelayannya,” ucap Dahlan. Selanjutnya, “Budal”!!! (berangkat), ucapnya dalam melepas rombongan jalan sehat. Pagi itu jalanan krebet tampak dipenuhi ribuan orang yang mengenakan kaos putih merah dengan tulisan “Demi Indonesia” ‘kerja..kerja..kerja..’, slogan yang dicanangkan oleh menteri BUMN dan memiliki arti yang harfiah bagi Dirut RNI, Ismed Hasan Putro. Jalan sehat yang digelar diikuti sekitar 5000 orang peserta yang terdiri dari karyawan PG Krebet Baru, perwakilan dari BUMN di seluruh wilyah Malang, perwakilan petani, kelompok dan KUD/ Koperasi wilayah PG Krebet Baru dan masyarakat umum. Seperti yang dikutip dalam Jawa Pos terkait kondisi PG Krebet Baru, Dahlan menunjuk-
kan apresiasinya dan memuji kebersihan Pabrik Gula Krebet. “Saya terharu karena sekarang sudah berubah total. Kalau anda lihat di dalam sudah mulai bersih. Dulu pertama jadi menteri BUMN saya keliling pabrik gula, semuanya berantakan, kotor. Sekarang sudah mulai bersih termasuk PG Krebet Baru ini,” ungkapnya. Dahlan menegaskan, perubahan menjadi lebih baik disebabkan kemauan yang kuat. “Yang terpenting adalah mau, kalau ada kemauan pasti kalian bisa,” tegasnya dihadapan para petinggi PG Krebet Baru, lalu bergegas menuju ke Madiun. BUMN PEDULI (Pasar Murah) Kementrian BUMN memerintahkan BUMN untuk menggelar acara kepedulian terhadap lingkungannya berupa pasar murah. Teknis pelaksanaan pasar murah ini diadakan oleh PT. PG. Krebet Baru, dari dana BUMN peduli, PKBL dipercaya sebagai pelaksana. Tujuan digelarnya pasar murah ini adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, dimana membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan sembako dengan harga murah. Yang paling penting kegiatan pasar murah ini dapat langsung mengena pada masyarakat yang membutuhkan sehingga panitia pun mengatur acara ini dengan cermat.
10 RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
Sembako yang dijual secara paket terdiri dari beras 5 kg, gula 2 kg, dan minyak goreng 2 liter, jika dirupiahkan senilai Rp 60.000,-, dijual dalam bentuk kupon senilai Rp 26.000,- saja. Bahan pangan yang dijual murah ini benar-benar ditujukan untuk warga yang kurang mampu. Rangkaian acara pasar murah ini mencakup lebih dari 14 desa, acara dilakukan dalam dua periode, yaitu yang pertama pada tanggal 22 Mei 2012, dilaksanakan di desa Bantur, dengan kupon terjual kepada masyarakat sebanyak 2.000 kupon. Yang kedua dilaksanakan di lapangan sepak bola PG Krebet Baru tanggal 26 Mei 2012, dengan kupon terjual sebanyak 1.680 kupon. DIALOG antara Petani, kelompok dan KUD/ Koperasi wilayah PG KREBET BARU dengan DIRUT RNI Salah satu acara yang diadakan pada Sabtu itu adalah temu wicara antara Kelompok Petani dan Dirut RNI. Dalam pertemuan itu pembahasannya dapat disimpulkan sebgai berikut : Usulan petani ; petani wilayah PG Krebet mendukung program pergantian varietas masak awal dengan harapan dapat menjadi lebih meningkatkan rendemen Tanggapan Direksi ; PG Krebet untuk MT 2011/2012 akan memberikan subsidi bibit tebu masak awal petani.
Usulan Petani ; program ARI,MBS dan; prosedur rafaksi diharapkan dapat dijalankan benar dan lebih transparan, serta diberikan penghargaan bagi yang memenuhinya Tanggapan Direksi ; dengan adanya pergantian direksi, PT RNI berkomitment untuk mulai memperbaiki kinerja PG melalui program revitalisasi dan meningkatkan teknologi dan menambah investasi baru. Usulan Petani ; memohon adanya dukungan kerjasama yang lebih baik antara petani, direksi Rajawali dan pedagang dalam penjualan gula petani Tanggapan Direksi ; PG akan mendukung dan memperbaiki industri gula dalam on farm maupun off farm yang diharapkan nantinya memberikan dampak positif bagi petani tebu di wilayah Malang. Usulan Petani ; mengingat jumlah tebu di wilayah Malang lebih besar dari kapasitas dua PG yang ada di Malang, diharapkan PG Krebet dapat meningkatkan kapasitas gilingnya sehingga tebunya tidak harus dibawa keluar wilayah Tanggapan Direksi ; Direksi mengajak seluruh petani tebu di wilayah Malang untuk tetap optimis dan mau berubah untuk lebih baik karena industri gula mempunyai peluang yang baik dalam meningkatkan perekonomian. (ET) SDM & Umum PG.KBB
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Kepak Sayap Rajawali
P
Kunjungan Dahlan Iskan Sebagai Motivasi Berprestasi
ada hari Ahad 13 Mei 2012, tanpa persiapan penyambutan seremonial, mendadak Menteri BUMN, Dahlan Iskan berkunjung ke PT. Madubaru. Kegiatan ini merupakan pertama kali dari Road Show ke sejumlah Pabrik Gula di Jawa. “Disadari betul bahwa produksi gula nasional belum bisa memenuhi kebutuhan gula Nasional, sehingga pemerintah masih perlu melakukan import gula ke sejumlah negara,”tegas Dahlan disela kunjungan kerjanya ke PG. Madukismo. Dahlan didampingi Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro. Komisaris PT Madubaru Sumargono, Direktur PT Madu Baru Rachmad Edy Cahyono Kepala Instalasi - ID. Putu Hari Wangsa, Kepala Bagian Pengolahan- Haryanto, dan jajaran manajemen. PT. Madubaru berdiri sejak tahun 1955, sehingga saat ini usianya telah diatas 50 tahun. sebagian pabrik gula di Indonesia sudah uzur (diatas 40 tahun), sehingga
perlu dilakukan revitalisasi terhadap pabrik-pabrik ini agar nantinya bisa lebih efisien dan efektif dalam kegiatan operasionalnya. Ditegaskan oleh Dahlan bahwa untuk melakukan revitalisasi tersebut membutuhkan dana yang
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA INDONESIA
tidak sedikit, sehingga yang dibutuhkan saat ini membenahi manajemen agar lebih efisien dan efektif, selanjutnya baru dilakukan revitalisasi secara bertahap. Rachmad Edy Cahyono mengatakan, design awal PG Madukismo hanya mampu melakukan giling tebu sebanyak 1.500 kuintal per hari. Saat ini kapasitas giling sudah meningkat menjadi 33 ribu kuintal per hari /3.300 TCD.. ”Tebu yang digiling harus MBS,” yakni singkatan dari Manis, Bersih, dan Segar. Selain mampu memproduksi gula kualitas SHS, keberadaan pabrik Madukismo telah menyerap ribuan tenaga kerja terutama saat musim giling. Pada kunjungan tersebut,. Dahlan iskan sempat melihat satu per satu mesin yang dipakai untuk proses pembuatan gula.
Beliau naik hingga ke tingkat paling atas pabrik itu untuk melihat kinerja proses pabrik. Selepas menyambangi pabrik Gula Madukismo, Dahlan Iskan langsung meluncur ke area perkebunan tebu di kawasan Kabupaten Sleman untuk berdiskusi dengan petani tebu didampingi Direktur dan segenap Staf Manajemen PT. Madubaru. Makna yang didapat dari kunjungan Menteri BUMN terkait dengan arahannya adalah bila hasil produksi meningkat, laba yang didapat meningkat, berarti perubahan manajemen yang telah dilakukan berhasil dengan baik. Semoga kunjungan beliau memberikan motivasi bagi setiap insan keluarga PT. Madubaru untuk selalu berbuat lebih baik dibanding kemarin. (M.Rus-MB).
RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
11
Keluarga Rajawali
D
ireksi PT Rajawali Nusindo sebagai pengendali dan penentu arah operasional perusahaan bertekat dan telah membuat komitmen bersama untuk melakukan perubahan menuju peningkatan kinerja PT Rajawali Nusindo sebagai perusahaan dagang dan distribusi. Salah satu langkah untuk melakukan perubahan tersebut diwujudkan dengan adanya sosialisasi dan keterbukaan sehingga terjadi system control yang paling efektif terhadap kebijakan perusahaan. Untuk mewujudkan peningkatan kinerja perusahaan dan atas komitmennya, Direksi PT Rajawali nusindo mengundang seluruh karyawan yang berada di Kantor Pusat untuk mengikuti sarasehan yang dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2012 di lantai VI gedung RNI. Dalam kegiatan sarasehan tersebut Direktur Utama Burhanudin menyampaikan bahwa perubahan organisasi di Kantor Pusat dilakukan dalam rangka program efisiensi dan efektifitas organisasi untuk membuat daya saing bagi PT Rajawali Nusindo ke depan. Selama menyampaikan arahannya juga meminta semua karyawan PT Rajawali Nusindo untuk kerja keras dan saling mendukung untuk mengembalikan kejayaan Perusahaan.
Sarasehan PT Rajawali Nusindo
Selain mensosialisasikan struktur organisasi yang baru Direksi juga mensosialisasikan tentang bisnis PT Rajawali Nusindo di masa yang akan datang. Salah satu usaha yang akan dilakoni oleh PT Rajawali Nusindo adalah pendistribusian gula kemas 1 kg. Program bisnis pendistribusian dan perdagangan gula kemas 1 kg yang akan di beri label Raja Gula dan Gula Rajawali Nusindo ini akan melibatkan seluruh karyawan PT Rajawali Nusindo dari lavel bawah sam-
12 RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
pai Top Managemen baik operasional maupun non operasional. Dalam penjelasan program ini, Direksi mengungkapkan bahwa kedepan semua karyawan akan punya kesempatan untuk belajar berwira usaha. Dengan perdagangan dan pendistribusian gula retail ini diharapkan kedepan margin / keuntungan perusahaan semakin tinggi karena adanya pemotongan jalur distribusi yang langsung ke tingkat konsumen. Dan bagi karyawan dengan adanya program ini bisa menambah penghasilan dengan ikut menjual gula kemas 1 kg di lingkungan tempat tinggal karyawan masing masing.”. tidak usah mulukmuluk, jika kita mengakomodir kebutuhan gula 10 rumah dibelakang rumah kita, 10 rumah di depan, samping kanan dan kiri rumah kita berapa gula yang bisa saudara jual..” ungkapan penjelasan dalam sebuah gambaran sederhana kalau kita mau ikut dalam pendistribusian gula retail
tersebut. Selain hal tersebut Direksi dalam sarasehan tersebut juga meyakinkan bahwa harga retail gula yang akan di distribusikan oleh karyawan harganya di bawah harga pasar, sehingga karyawan jangan takut kalau gulanya tidak laku di pasaran. “ pokoknya jangan takut, bisnis gula adalah bisnis yang manis, semanis gula Rajawali Nusindo.” ungkap Burhan dalam penjelasannya. Acara yang berlangsung kurang lebih 2 jam tersebut di akhiri dengan sesi tanya jawab antara karyawan dan managemen sebagai pemegang kendali kebijakan perusahaan, dan penyampaian pemberian bonus serta apresiasi untuk tahun kinerja 2011 bagi seluruh karyawan PT Rajawali Nusindo dalam waktu dekat ini. Kegiatan yang positif dan didasari oleh niatan yang baik akan memberi dampak perubahan bagi semua, bravo Nusindo.(w)
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Keluarga Rajawali
D
PG Rejo Agung Baru Bangkit
iawali dengan Kalimat Basmalah Selasa 22 Mei 2012 tepat pada pukul 14.30 WIB dengan penekanan tombol sirine secara bersamaan oleh Direktur PT PG Rajawali I, Gede Meivera, serta GM dan 5 Kepala Bagian maka PG Rejo Agung Baru Madiun memulai menggiling tebu. Berbagai upaya telah dilakukan baik teknis maupun non teknis untuk mencapai harapan / keinginan bersama guna kejayaan PG Rejo Agung Baru khususnya. Upaya teknis dimulai dari bagian tanaman yang telah bekerja keras dengan pencarian lahan agar bisa ditanami tebu sampai dengan penyediaan bibit yang berkualitas, dengan penanaman serta pemeliharaan tebu sampai bisa ditebang bahkan beberapa bulan yang lalu saat kunjungan Direktur Utama PT RNI, Ismed Hasan Putro juga sempat berkunjung ke kebun tebu melihat kemasakan tebu yang siap ditebang. Bagian Pabrik juga tidak kalah pentingnya dengan memperbaiki / mereparasi mesin /alat alat produksi yang pada giling tahun lalu dirasa kurang maksimal performanya. Dimulai dari awal bulan desember 2011 sampai dengan saat ini yang telah siap 100 % untuk menggiling tebu. Upaya Non Teknis yang dilakukan oleh bagian SDM & Umum berupa pelatihan-pelatihan untuk seluruh karyawan , study banding ke pabrik gula yang sukses, serta yang tidak kalah pentingnya adalah pembinaan rohani setiap hari Sabtu pagi yang diikuti oleh seluruh karyawan yang beragama Islam di Masjid Al Kautsar PG Rejo Agung Baru dengan melakukan Sholat Taubat, Sholat Dhuha serta Sholat Hajat dimana sebelumnya diberikan Tausyiah Pencerahan
oleh Ustad / Kyai dari wilayah Madiun. Bagian Akuntansi dan Keuangan pun tidak kalah pentingnya dalam mempersiapkan Finansial guna mendukung seluruh kegiatan operasional pabrik baik dalam giling maupun diluar giling. Namun Biasanya sebelum giling ini dilaksanakan PG selalu melakukan kegiatan kegiatan Olah raga, Sosial dan Tontonan gratis untuk memberikan hiburan kepada masyarakat sekitar Pabrik Gula, seperti tahun tahun lalu selalu diadakan Selamatan Buka Giling dimana acara demi acara diadakan 2 minggu sebelum Selamatan Giling dimulai. Mengawali acara selamatan buka giling, PG mengadakan pertandingan olah raga diantaranya : Bulutangkis intern antar seksi, Turnament Bulutangkis antar desa-desa sewilayah kerja PG Rejo Agung Baru, Turnament Bola Volly Putri se Karesidenan Madiun, Sepeda Santai untuk se-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
luruh karyawan, Gerak jalan santai dengan diikuti oleh seluruh karyawan beserta keluarga. Sedangkan yang bersifat Sosial, PG mengadakan Khitanan Massal untuk masyarakat yang kurang mampu. Dan tidak lupa PG pun mengadakan Kebaktian Umat Nasrani bagi karyawan yang beragama Kristen serta Isthighotsah di dalam Pabrik bagi karyawan yang beragama Islam. Tontonan gratis pun digelar oleh PG Rejo Agung Baru berupa pertunjukan Barongsai, pertunjukan Reog Ponorogo dan puncaknya adalah Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk pada tanggal 7 Mei 2012 dengan Lakon “Astino Binangun” serta Dalang Ki Cahyo Kuntadi. Pagelaran Wayang yang dihadiri oleh Mantan Direktur Utama PT RNI, Drs Sumargono, Direktur PT PG Rajawali I serta Bupati Madiun beserta jajarannya. Pada tanggal 7 Mei 2012 pagi harinya diselenggarakan Sela-
matan Buka Giling yang dihadiri oleh Direktur Utama PT RNI dengan didampingi Kadiv SDM & Umum PT RNI serta Direktur PT PG Rajawali I beserta Kabid dan Kabag dan dihadiri pula Walikota Madiun yang setelah memberikan arahan berkenan menyanyi untuk menghibur Keluarga Besar PG Rejo Agung Baru. Selamatan Buka Giling kali ini bertemakan “ Dengan Semangat Perubahan dan dilandasi Kejujuran, PG Rejo Agung Siap Kerja Keras, Kerja Sama dan Kerja Cerdas untuk Sukses Giling tahun 2012”. Pada sambutan serta pengarahan Ismed menekankan kepada seluruh karyawan PG Rejo Agung Baru agar tidak ragu untuk melakukan perubahan, karena Perusahaan sangat perhatian sekali terhadap kesejahteraan karyawan. Perusahaan memberikan kesempatan untuk karyawan bisa menjual gula kepada masyarakat sekitar karyawan bertempat tinggal. Perusahaan
RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
11 13
Keluarga Rajawali mengajarkan agar karyawan bisa berwiraswasta dagang gula, agar tidak hanya bergantung dari penghasilan sebagai karyawan saja. Namun dagang gula ini dilakukan selepas jam kerja agar tidak mengganggu pekerjaan di PG. Akhirnya Mudah-mudahan PG Rejo Agung Baru bisa memberikan kontribusi yang positip terhadap Perusahaan PT RNI dengan mencanangkan target / Sasaran Operasional yaitu : Tebu Giling
; 740.000 Ton
Kapasitas Giling : 5.000 TCD Rendemen
: 7,34 %
Produksi SHS
: 55.000 Ton
Hari Giling
: 144 hari
Kami semua mohon do’a restu dari seluruh Karyawan PT RNI group untuk Kelancaran dan ke-
suksesan giling PG Rejo Agung Baru ditahun 2012 ini semoga bisa memberikan kesejahteraan
dan keuntungan yang bermakna untuk kita semua, Amin Ya Robbal Alamin. (Hery’S- PG RAB)
Cakrawala Rajawali
Babak Baru Sistem Lelang Di PT RNI
D
engan pergantian Direksi PT RNI pada awal Maret 2012, telah membawa angin segar perubahan di lingkungan RNI. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah merubah sistem lelang komoditas yang ada, dari sebelumnya ditangani oleh PT Rajawali Nusindo, selanjutnya dilakukan oleh Tim Lelang yang dibentuk oleh PT RNI. Tim Lelang hanya melaksanakan proses lelang dengan prinsip GCG (Good Corporate Governance) dan sesuai dengan TOR (term of Reference) yang ditetapkan Direksi PT RNI , sedangkan untuk perjanjian jual beli dilakukan antara pemenang lelang dan PT PG yang bersangkutan. Sistem lelang dapat dilakukan secara terbuka atau terbatas . Masing-masing memiliki kelebi-
han dan kekurangan serta berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai. Pada kesempatan ini, akan dilakukan lelang tetes tebu
14 RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
produksi PT PG Rajawali Gula II sejunlah 30.000 ton, dengan menggunakan sistem lelang terbatas.
Lelang tetes tebu untuk musim giling pada tahun 2012 ini telah mulai dilakukan sejak bulan Februari 2012 yang dilaku-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
Cakrawala Rajawali kan oleh PT KPBN (Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara). Begitu pula dengan pabrik gula di lingkungan PT RNI selain PT PG Rajawali II, telah melakukan lelang pada akhir Februari dan April 2012. Proses lelang sebelum masa giling ini justru harus dilakukan karena, tetes tebu adalah hasil samping dari proses pembuatan gula yang membutuhkan wadah penampung yang sangat besar. Pada umumnya pabrik gula mempunyai wadah penampungan tetes tebu yang terbatas. Jika tempat penampungan sudah mendekati penuh, dapat diambil oleh pembeli, sehingga proses produksi gula tetap dapat berjalan dengan lancar. Sistem lelang yang akan dilaksanakan mengikuti Pedoman Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa PT RNI yang mulai ditetapkan pada tahun 2009. Tim lelang telah mempersiapkan diri menyusun TOR (Term of Refence), Harga Patokan Sendiri (HPS) dan kriteria penilaian penawaran lelang yang telah disetujui oleh Direksi PT RNI. Kemudian undangan lelang disebarkan kepada rekanan lama yang biasa bermain di perdagangan tetes tebu ataupun rekanan baru (yang telah menawarkan diri sebagai rekanan) sebanyak 21 rekanan. Rekanan yang berminat ikut lelang dipersilakan untuk mengambil dokumen lelang pada jangka waktu yang telah ditentukan. Dari 21 undangan yang disebarkan, hanya ada sembilan rekanan yang mengambil dokumen lelang. PELAKSANAAN LELANG Pada hari Kamis, tanggal 15 Mei 2012 bertempat diruang rapat Gedung RNI dilaksanakanlah proses lelang. Proses lelang dilaksanakan oleh Tim Lelang dengan menghadirkan saksi dari PT PG Rajawali II dan perwakilan dari SPI (Satuan
Penga-was Intern) PT RNI. Saksi dari PT PG Rajawali II juga berperan memberikan informasi tehnis tentang kondisi tetes tebu produksi lima PG, yaitu PG Jatitujuh, PG Subang, PG Sindanglaut, PG Karangsuwung dan PG Tersana Baru. Dari sembilan rekanan yang mengambil dokumen, yang datang mengikuti lelang adalah lima rekanan, ini memenuhi syarat minimal peserta lelang terbatas. Proses lelang dibuka oleh Ketua Tim lelang dengan membacakan aturan main lelang (merupakan ringkasan dari TOR) dan urutan proses lelang. Salah satu persyaratan bagi peserta untuk dapat melakukan penawaran adalah menyerahkan jaminan lelang yang jumlah dan bentuknya telah ditentukan oleh tim lelang. Juga diminta kesediaannya salah satu peserta lelang bertindak pula sebagai saksi. Saksi juga terlibat dalam menilai kelengkapan adminstrasi dokumen lelang Proses selanjutnya peserta diminta memasukkan penawaran dan dokumen lelang dalam keadaan tertutup ke kotak khusus. Dengan tertib, masing-masing peserta memasukkan dan memberikan penawaran. Pembukaan dokumen dilakukan oleh ketua tim lelang dan langsung diverifikasi oleh anggota tim lelang dengan saksi. Hasil verifikasi dokumen sekaligus dimasukkan dalam kolom penilaian, yang dapat dilihat semua peserta pada layar (overhead proyektor). Pada lelang ini penilaian penawaran menggunakan sistem skoring dengan memperhitungkan 4 aspek yaitu Harga, pengalaman, kepemilikan tangki tetes, jenis usaha (produsen, trader eksportir, perantara), dan kelengkapan administrasi. Pertimbangan menggunakan beberapa aspek ini bahwa keputusan akhir
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA
bukan hanya didasarkan harga saja namun ada aspek lain yang sangat penting, terutama kepemilikan tangki. Agar pengambilan tetes tebu oleh rekanan dapat berjalan lancar dan tidak menghambat proses produksi gula. Pemberian skor termasuk penawaran harga dilakukan dihadapan semua peserta sehingga secara langsung dapat diketahui peringkat dari penawaran yang masuk. Peringkat tertinggi dari penawaran ini diusulkan oleh tim lelang kepada Direksi PT RNI untuk mendapatkan persetujuan. Dan setelah Direksi PT RNI menyetujui laporan tim lelang maka kepada semua peserta diumumkan keputusan lelang kali ini bahwa sebagai pemenang adalah PT Garuda Mas dengan harga USD 117 per ton belum termasuk PPN. Harga ini merupakan harga tetes tebu yang tertinggi sampai dengan saat ini, pada tahun ini. Kemudian dibuatlah berita acara lelang yang fotocopinya dapat dibawa oleh semua peserta lelang. Seperti sudah disebutkan sebelumnya tim lelang hanya melakukan proses lelang yang baik, benar dan sesuai dengan prinsip GCG. Sebagai kelanjutan proses, pemenang lelang akan berkoordinasi dengan perwakilan dari PT PG Rajawali II untuk menuntaskan perjanjian
jual beli, pembayaran dan serah terima barang. Terlihat bahwa sistem lelang ini dapat berjalan dengan baik dan lancar bahkan menurut pendapat dari semua peserta ketika diminta pendapatnya, menyatakan lelang berlangsung secara baik , fair dan memenuhi prinsip GCG. Sehingga sistem lelang ini layak untuk terus diterapkan pada proses lelang selanjutnya, baik di induk perusahaan muaupun anak perusahaan . PERBAIKAN BERKELANJUTAN Sistem lelang yang telah dilakukan ini, belumlah sempurna dan masih ada peluang perbaikan. Tim lelangpun dengan berjalannya waktu dan peningkatan frekwensi lelang akan semakin terasah dan matang sehingga mempunyai kemampuan untuk melakukan koreksi dan perbaikan. Tim lelang terbuka untuk menerima masukan dari semua pihak, selama masih dalam koridor GCG. Ada memang bagian yang perlu berubah dan berkembang, tapi ada yang tidak berubah yaitu integritas. Integritas, sebagai salah satu corporate value (nilai perusahaan), tetap harus dijaga dan dipertahankannya oleh tim lelang. (Geha)
RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
15
Bulu-bulu Rajawali
Tinggalkan Keluarga Demi Keluarga RNI Holding sangat tertarik pada prog r a m pindah kuadran karena a k a n memberikan masa depan yang lebih baik.
“One For All, All For One” yang berarti satu untuk semua dan semua untuk satu adalah nilai atau semangat bagi para karyawan RNI Holding yang berpindah kuadran menjadi petani plasma sawit di kebun Mitra Ogan dan kebun Laskar, Sumatera Selatan. Demikian diungkapkan M. Sadikin yang didaulat menjadi koordinator di lapangan. Sadikin yang saat ini adalah Koordinator Grup Satpam
Dia lah orang yang banyak mempengaruhi rekan-rekannya agar mengikuti program manajemen. Beberapa orang yang awalnya ragu atau bahkan menolak berbalik menjadi ikutserta sehingga pada tahap awal ini terjaring 25 orang peserta. Dia yakin karena ada contoh saudaranya yang mengadu nasib ke Kalimatan dan Sumatera telah berhasil. Menurut Sadikin, saudaranya tersebut berhasil melaksanakan haji, umroh dan lebih sejahtera dibanding dirinya. Ketika mengkonsultasikan hal ini, kakak saudara kandungnya sangat mendukung dan dinilai bodoh jika tidak berpartisipasi. Tekadnya sudah bulat dan siap untuk melakukan hijrah.
Radokter HALITOSIS atau bau mulut.
T
inggal beberapa minggu lagi kita akan menjalankan puasa, salah satu masalah adalah bau mulut atau halitosis. Namun, bau mulut tidak hanya menyerang saat berpuasa, saat tidak puasa pun kadang masih bau mulut. Penyebab bau mulut memang beragam dari mulai apa yang dikonsumsi hingga saat menderita sariawan. Saat berpuasa, produksi air liur dalam mulut dan dalam saluran pencernaan berkurang sehingga menjadi lebih kering. Akibatnya timbul halitosis
Bau mulut juga dapat disebabkan penyakit sistemis seperti liver, lambung, saluran pernapasan serta ginjal akut. Sedangkan penyakit gigi dan mulut penyebab napas tak segar di antaranya gigi berlubang, radang gusi, gingivitis karena karang gigi, dan periodontitis. Berikut adalah tips sederhana mencegah bau mulut, sebagai berikut : 1. Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi dan lidah secara benar. Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi. 2. Periksa ke dokter gigi Anda
16 RNI Kebanggaan Bangsa Kebanggaan Kita
Perdebatan dengan rekan-rekannya pun berubah menjadi dukungan. Apalagi kepemilikan dan permodalan seluruhnya dibantu oleh perusahaan. Menurutnya, pemikiran kepindahan meninggalkan keluarga harus dibalik menjadi kepindahan demi keluarga. Menjadi plasma tidak perlu susah karena segala urusan kebun dari mulai pemilihan bibit, pemupukan, pemeliharaan hingga panen dan angkutan dilakukan oleh perusahaan. Sadikin berharap program pindah kuadran ini menjadi barokah untuk dirinya, seluruh karyawan, pimpinan dan perusahaan. “Mudah-mudahan program ini sukses dan kami mohon doanya agar masa depan lebih baik. Hidup RNI. Sambil menutup pembicaraan. Ya, kami doakan semoga segera emdapat penghasilan Rp 10 juta per bulan per lima hektar. Wuih mau dong!. (BA)
Dokter Rajawali Untuk Kesehatan Anda Oleh Dr. H. Herman Yuliantama
minimal enam bulan sekali. Bila ada waktu, lakukan spa gigi dua kali dalam sebulan untuk menjaga kesehatan gigi. 3. Hindari rokok dan alkohol karena berefek memperburuk status kebersihan mulut yang memicu terjadinya gingivitis dan periodontitis. 4. Makan konsumsi buah-buahan pengusir bau mulut seperti apel, bengkuang dan wortel. Teh hijau mengandung bahan aktif catechin yang dapat menghilangkan plak, menurunkan kadar gula, dan membunuh bakteri penyebab bau mulut. 5. Makan keju yang rendah karbohidrat, tinggi kalsium dan mengandung fosfat, dapat memperkuat email gigi, meningkatkan produksi air liur
dan mengurangi pertumbuhan karang gigi. 6. Minum air putih minimal satu liter atau delapan gelas sehari selama berbuka hingga sahur. 7. Makanan probiotik seperti yogurt yang memelihara pencernaan dan menghambat bau mulut.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA